Before, Now & Then
Nana | |
---|---|
Nama lain | Before, Now & Then |
Sutradara | Kamila Andini |
Produser | Ifa Isfansyah Suma Adiwinata Gita Fara |
Skenario | Kamila Andini Ahda Imran |
Berdasarkan | Jais Darga Namaku oleh Ahda Imran |
Pemeran | |
Penata musik | Ricky Lionardi |
Sinematografer | Batara Goempar |
Penyunting | Akhmad Fesdi Anggoro |
Perusahaan produksi |
|
Distributor | Wild Bunch |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 103 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Sunda |
Penghargaan |
---|
Festival Film Internasional Berlin 2022 |
Silver Bear untuk Pemeran Pendukung Terbaik: Laura Basuki |
Festival Film Internasional Brussels 2022 |
Jury Prize |
Asia Pacific Screen Awards 2022 |
|
Nana (judul internasional: Before, Now & Then) adalah film indie drama sejarah Indonesia tahun 2022 yang ditulis dan disutradarai oleh Kamila Andini. Film ini diadaptasi dari bab pertama novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran yang menceritakan kisah kehidupan nyata Raden Nana Sunani di Jawa Barat pada era 1960-an. Film Nana diproduksi oleh Fourcolours Films bersama Titimangsa Foundation dan dibintangi oleh Happy Salma sebagai Nana.
Pemutaran perdana film ini dilakukan secara internasional di Festival Film Internasional Berlin pada 12 Februari 2022. Dalam festival tersebut, film ini dinominasikan Penghargaan Golden Bear untuk Best Film dan Laura Basuki berhasil memenangkan Silver Bear untuk Best Supporting Performance. Film ini juga memenangkan Festival Film Internasional Brussels dan Asia Pacific Screen Awards sebagai Film Terbaik.
Film Before, Now & Then didistribusikan di Indonesia secara digital melalui Amazon Prime Video mulai 1 Agustus 2022.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Raden Nana Suhani, seorang perempuan Sunda di era 1960-an, kehilangan seorang ayah dan anak karena perang di Jawa Barat. Ia menikah lagi untuk memulai hidup baru dengan pria kaya raya, yang justru selalu merendahkannya. Sang suami juga merupakan orang yang tidak setia. Nana pun menderita dalam diam. Suatu ketika, ia bersahabat dengan salah satu simpanan suaminya, yang membuat semuanya berubah. Mereka bersama-sama mencari harapan untuk meraih kemerdekaan.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Happy Salma sebagai Raden Nana Suhani
- Arswendy Bening Swara sebagai Darga
- Laura Basuki sebagai Ino
- Ibnu Jamil sebagai Raden Icang Suryanata
- Rieke Diah Pitaloka sebagai Ningsih
- Arawinda Kirana sebagai Dais
- Chempa Puteri sebagai Dais kecil
- Dhea Safira sebagai Bi Wiwik
- Gita Maya sebagai Bi Amah
- Zawra Pratala sebagai Resik
- Barran Akmal sebagai Raden Setia
- Muhammad Robi Aditya sebagai Gani
- Amira Mazaya sebagai Rubi
- Kemal Ferdiansyah sebagai Agah
- Heliana Sinaga sebagai Istri Agah
- Jais Darga sebagai Hajah Hobsah
- Magalih Darga sebagai Anak perempuan Hajah Hobsah
- Risma Nilawati sebagai Anak perempuan Hajah Hobsah
- Budi Riyanto sebagai tukang kebun
- Darpan Winangun sebagai supir keluarga Darga
- Tisna Sanjaya sebagai Mang Endang
- Irwan Jamal Sebagai Gorombolan 1
- Irvan Ubaidillah Sebagai Gorombolan 2
- Eman Junot sebagai Pengantar Surat
Produksi
[sunting | sunting sumber]Kamila Andini sebagai sutradara dan penulis mengadaptasi bab pertama novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran yang berjudul Telur menjadi sebuah film panjang. Ia tertarik dengan bab novel tersebut karena judulnya, Telur, berhubungan dengan film keduanya Sekala Niskala yang membicarakan soal telur.[1] Andini membaca novel tersebut pada tahun 2018, saat ia menulis skenario film ketiganya Yuni.[2] Ia juga telah bertemu dengan tokoh utama novel tersebut yaitu Raden Nana Suhani, ibu dari Jais Darga itu sendiri.[3] Proyek film ini mendapatkan pendanaan dari Asian Project Market oleh CJ Entertainment sebesar 10 ribu dolar Amerika Serikat setelah memenangkan penghargaan CJ Entertaintment Award yang diselenggarakan oleh Festival Film Internasional Busan 2021.[4][5] Selain itu, film ini juga mendapatkan dana pascaproduksi sebesar 50 ribu dolar Amerika Serikat dari Purin Pictures Autumn Grant 2021 asal Bangkok, Thailand.[6]
Sama dengan film-film karya Andini sebelumnya yang selalu menggunakan bahasa daerah, bahasa yang digunakan dalam film ini adalah bahasa Sunda dengan gaya bahasa era 1960-an.[1][7] Sastrawan ahli bahasa Sunda turut dilibatkan sebagai mentor dalam proses produksi.[7] Seluruh pemain diwajibkan mempelajari bahasa Sunda dengan para mentor sebelum syuting. Andini juga selalu mengulang pengambilan gambar apabila dialog yang dilafalkan tidak tepat.[8] Dalam melatih pelafalannya, Happy Salma mendengarkan Tembang Cianjuran yang banyak mengandung kata-kata berbahasa Sunda lawas.[9]
Proses pengambilan gambar utama dilakukan di Ciwidey, Bandung[10] selama bulan Februari[11] hingga Maret 2021 di tengah pandemi Covid-19.[3] Adanya keterbatasan syuting di tengah situasi pandemi, Kamila sejak penulisan skenario telah mengatur film ini untuk bisa direkam di tengah pandemi dengan protokol kesehatan. Latar utama yang digunakan hanya satu, sedangkan latar-latar lainnya berada di alam terbuka.[1]
Penayangan
[sunting | sunting sumber]Film Nana diputar perdana secara internasional di Berlinale Palast dalam acara Festival Film Internasional Berlin pada 12 Februari 2022 dengan turut bersaing di kompetisi utama Golden Bear dan Silver Bear.[12][13] Film ini kemudian tayang di tujuh teater lainnya di Berlin, yaitu pada tanggal 14, 17, 18, dan 20 Februari 2022.[14] Antusiasme pemutaran tersebut cukup tinggi dengan sekitar 600 tiket habis terjual.[15] Film ini merupakan film berbahasa Sunda pertama yang tayang di Festival Film Internasional Berlin.[16]
Selepas Berlin, film Nana juga mengelilingi sejumlah festival film dunia seperti Festival Film Sydney pada 14-15 Juni 2022[17] dan Festival Film Internasional Brussels pada 24-25 Juni.[18][19]
Film Before, Now & Then (Nana) didistribusikan secara digital di Indonesia melalui Amazon Prime Video mulai 1 Agustus 2022.[20][21]
Penerimaan
[sunting | sunting sumber]Film ini mendapatkan ulasan dari kritikus-kritikus di berbagai media internasional. Leslie Felperin dari The Hollywood Reporter menulis "...intoxicating work that holds the viewer in a tight, loving embrace that won’t let go."[22] Michael Nordine dari Variety menyatakan "Before, Now & Then moves with its own dreamy cadence, with narrative developments washing over the film like waves."[23] Stephanie Bunbury dari Deadline Hollywood memuji teknik sinematograf dengan manyebutkan bahwa film ini "wreathed in poetic melancholy and never less than beautiful; Batara Goempar’s cinematography belongs to another era of soft lamplight, rich shadows and glowing fabrics."[24] Wendy Ide dari Screen International menulis "Andini crafts a sense of sedate melancholy and suppressed emotions with a polite cello-heavy score and numerous shots of slow hair-brushing."[25] Rory O'Connor dari The Film Stage memberi nilai B dengan menulis "Yet for a film that begins with a ruthless decapitation it is relentlessly well-mannered: all ointment, no flies."[26]
Penghargaan dan nominasi
[sunting | sunting sumber]Nana bersaing di kompetisi utama Festival Film Internasional Berlin. Film ini mendapatkan nominasi Golden Bear untuk Best Film,[14] sedangkan Laura Basuki berhasil membawa pulang Penghargaan Silver Bear untuk Best Supporting Performance.[27] Setelah itu, film ini juga berkompetisi di Festival Film Sydney untuk Sydney Film Prize kategori Film Terbaik[17] dan memenangkan Jury Prize di Festival Film Internasional Brussels.[19][28] Pada Asia Pacific Screen Awards 2022, Before, Now & Then menjadi film Indonesia pertama yang memenangkan kategori Best Film serta film pemenang sutradara perempuan pertama bagi penghargaan tersebut.[29]
Before, Now & Then (Nana) menerima tujuh nominasi Festival Film Bandung 2022 termasuk Film Bioskop Terpuji dengan memenangkan kategori Sutradara Terpuji untuk Kamila Andini, Pemeran Pembantu Wanita Terpuji untuk Laura Basuki, serta Penghargaan Khusus Film Indonesia Berlatar Lokal.[30]
Tahun | Penghargaan | Kategori | Penerima | Hasil |
---|---|---|---|---|
2022 | Festival Film Internasional Berlin | Golden Bear untuk Best Film | Before, Now & Then | Nominasi |
Silver Bear untuk Best Supporting Performance | Laura Basuki | Menang | ||
Festival Film Sydney | Sydney Film Prize untuk Best Film | Before, Now & Then (Nana) | Nominasi | |
Festival Film Internasional Brussels | Jury Prize | Menang | ||
Jakarta Film Week | Global Feature Award | Menang | ||
Festival Film Bandung | Film Bioskop Terpuji | Nominasi | ||
Sutradara Terpuji Film Bioskop | Kamila Andini | Menang | ||
Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop | Happy Salma | Nominasi | ||
Pemeran Pembantu Wanita Terpuji Film Bioskop | Laura Basuki | Menang | ||
Penulis Skenario Terpuji Film Bioskop | Kamila Andini | Nominasi | ||
Penata Musik Terpuji Film Bioskop | Ricky Lionardi | Nominasi | ||
Penata Artistik Terpuji Film Bioskop | Vida Sylvia | Nominasi | ||
Penghargaan Khusus Film Indonesia Berlatar Lokal | Before, Now & Then (Nana) | Terpilih | ||
Asia Pacific Screen Awards | Film Terbaik | Before, Now & Then (Nana) | Menang | |
Sutradara Terbaik | Kamila Andini | Nominasi | ||
Penampilan Terbaik | Happy Salma | Nominasi | ||
Sinematografi Terbaik | Batara Goempar | Nominasi | ||
Festival Film Indonesia | Film Cerita Panjang Terbaik | Ifa Isfansyah & Gita Fara | Menang | |
Sutradara Terbaik | Kamila Andini | Nominasi | ||
Pemeran Utama Perempuan Terbaik | Happy Salma | Nominasi | ||
Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik | Laura Basuki | Nominasi | ||
Penulis Skenario Adaptasi Terbaik | Kamila Andini & Ahda Imran | Nominasi | ||
Pengarah Sinematografi Terbaik | Batara Goempar, I.C.S | Menang | ||
Penyunting Gambar Terbaik | Akhmad Fesdi Anggoro | Menang | ||
Penata Musik Terbaik | Ricky Lionardi | Menang | ||
Pengarah Artistik Terbaik | Vida Sylvia | Menang | ||
Penata Busana Terbaik | Retno Ratih Damayanti | Nominasi | ||
Penata Rias Terbaik | Eba Sheba | Nominasi | ||
Festival Film Tempo | Film Pilihan Tempo | Ifa Isfansyah & Gita Fara | Nominasi | |
Sutradara Pilihan Tempo | Kamila Andini | Menang | ||
Penulis Skenario Pilihan Tempo | Kamila Andini & Ahda Imran | Nominasi | ||
Aktris Pilihan Tempo | Happy Salma | Menang | ||
Aktris Pendukung Pilihan Tempo | Laura Basuki | Menang | ||
2023 | Piala Maya | Film Cerita Panjang Terpilih | Ifa Isfansyah & Gita Fara | Nominasi |
Penyutradaraan Terpilih | Kamila Andini | Nominasi | ||
Aktris Utama Terpilih | Happy Salma | Nominasi | ||
Aktor Pendukung Terpilih | Arswendy Beningswara | Nominasi | ||
Aktris Pendukung Terpilih | Laura Basuki | Menang | ||
Penulisan Skenario Adaptasi Terpilih | Kamila Andini & Ahda Imran | Nominasi | ||
Tata Kamera Terpilih | Batara Goempar | Menang | ||
Tata Musik Terpilih | Ricky Lionardi | Nominasi | ||
Tata Kostum Terpilih | Retno Ratih Damayanti | Nominasi | ||
Tata Rias Wajah dan Rambut Terpilih | Eba Sheba | Nominasi | ||
Tata Artistik Terpilih | Vida Sylvia | Menang |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Sjadjaah, Umar (22 Januari 2022). "Seratus Persen Berbahasa Sunda, Film Baru Kamila Andini 'BEFORE, NOW & THEN' Siap Berkompetisi di Berlinale". KapanLagi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Januari 2022. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ Rahman, Abdul (22 Januari 2022). Salbiah, Nurul Adriyana, ed. "Film Before, Now & Then (Nana) Direncanakan Kamila Andini Sejak 2018". Jawa Pos. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Januari 2022. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ a b Yuliastuti, Dian (24 Januari 2022). Marvela, ed. "Film Before, Now & Then (Nana) Menembus Berlinale dengan Bahasa Sunda". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Januari 2022. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ Asian Project Market. "Announces the Winners of Asian Project Market 2021 Awards". Festival Film Internasional Busan (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2021. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ Fitria, Linda (15 Oktober 2021). Fitria, Linda, ed. "Proyek Film Karya Kamila Andini Raih CJ Entertaintment Award BIFF 2021". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Oktober 2021. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ Shackleton, Liz (1 November 2021). "Kamila Andini, Siew Hua Yeo among Purin Pictures' autumn grant recipients". Screen International (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ a b Riandi, Ady Prawira (21 Januari 2022). Kistyarini, ed. "Laura Basuki Sulit Pelajari Cengkok Bahasa Sunda". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-16. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ Awaliyah, Gumanti (12 Agustus 2021). Dwinanda, Reiny, ed. "Kamila Andini Garap Film Panjang Berbahasa Sunda". Republika. Archived from the original on 2021-08-12. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ Riandi, Ady Prawira (21 Januari 2022). Setuningsih, Novianti, ed. "Happy Salma Banyak Dengarkan Tembang Cianjuran demi Nana (Before, Now, and Then)". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Januari 2022. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ Riandi, Ady Prawira (23 Januari 2022). Pangerang, Andi Muttya Keteng, ed. "Ibnu Jamil Harus Siapkan 3 Selimut Saat Syuting Film Nana (Before, Now, and Then)". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Februari 2022. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ Laraswaty, Nuty (21 Januari 2022). "Film Before, Now and Then (Nana) by Kamila Andini". NBC News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Januari 2022. Diakses tanggal 17 Februari 2022.
- ^ Khaerunnisa, Rizka (20 Januari 2022). Putri, Maria Rosari Dwi, ed. "Film "Before, Now & Then" masuk kompetisi utama Festival Film Berlin". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2022. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ Escritt, Thomas (13 Februari 2022). "Two Asian films explore burden of past violence at Berlin Film Festival". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Februari 2022. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ a b Haryono, Willy (13 Februari 2022). "Tiket Premier Film Indonesia NANA Habis Terjual di Festival Berlinale". Medcom.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Februari 2022. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ Rantung, Revi C. (14 Februari 2022). Kistyarini, ed. "Laura Basuki Bahagia Film Nana (Before, Now and Then) Disambut Positif di Berlinale Film Festival 2022". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-14. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ Hawari, Hanif (22 Januari 2022). "Film Berbahasa Sunda Before, Now, & Then (Nana) Masuk Nominasi Berlinale 2022". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-31. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ a b Lova, Cynthia (23 Mei 2022). Kistyarini, ed. "Film Yuni dan Nana Berkompetisi di Sydney Film Festival". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Juni 2022. Diakses tanggal 1 Agustus 2022.
- ^ "Nana" (dalam bahasa Inggris). BRIFF. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Agustus 2022. Diakses tanggal 1 Agustus 2022.
- ^ a b Nadilo, Sebastián (5 Juli 2022). "Nana by Kamila Andini was awarded at the 5th Brussels International Film Festival" [Nana karya Kamila Andini memenangkan Festival Film Internasional Brussels Ke-5]. Asian Film Festivals (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Juli 2022. Diakses tanggal 1 Agustus 2022.
- ^ "Before, Now & Then (Nana)". Prime Video. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Agustus 2022. Diakses tanggal 1 Agustus 2022.
- ^ Angelina, Tarida (1 Agustus 2022). Lestari, Puput Puji, ed. "Film Before Now & Then, Perfect Strangers, dan Ashiap Man Akan Rilis di Amazon Prime Video". VOI. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Agustus 2022. Diakses tanggal 1 Agustus 2022.
- ^ Felperin, Leslie (12 Februari 2022). "'Before, Now & Then' ('Nana'): Film Review | Berlin 2022". The Hollywood Reporter (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Februari 2022. Diakses tanggal 17 Februari 2022.
- ^ Nordine, Michael (13 Februari 2022). "'Before, Now & Then' (Nana) Review: Wong Kar-Wai Meets Apichatpong Weerasethakul in Transfixing Political Drama". Variety (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Februari 2022. Diakses tanggal 17 Februari 2022.
- ^ Bunbury, Stephanie (12 Februari 2022). "Berlin Review: Kamila Andini's 'Before, Now & Then'". Deadline Hollywood (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Februari 2022. Diakses tanggal 17 Februari 2022.
- ^ Ide, Wendy (12 Februari 2022). "'Nana: Before, Now & Then': Berlin Review". Screen International (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 17 Februari 2022.
- ^ O'Connor, Rory (14 Februari 2022). "Berlin Review: Kamila Andini's Before, Now & Then is a Well-Mannered Tale of Longing". The Film Stage (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Februari 2022. Diakses tanggal 17 Februari 2022.
- ^ Grater, Tom (16 Februari 2022). "Berlin Film Festival Awards: 'Alcarràs' Wins Golden Bear, Claire Denis Named Best Director". Deadline Hollywood (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Februari 2022. Diakses tanggal 16 Februari 2022.
- ^ "BRIFF Awards 2022" (dalam bahasa Inggris). BRIFF. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Juli 2022. Diakses tanggal 1 Agustus 2022.
- ^ Frater, Patrick (11 November 2022). "Kamila Andini's 'Before Now and Then' Named Best Film at Asia-Pacific Screen Awards" ['Before Now and Then' karaya Kamila Andini memenangkan Film Terbaik pada Asia-Pacific Screen Awards]. Variety (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 November 2022. Diakses tanggal 12 November 2022.
- ^ Rahman, Abdul (10 November 2022). Salbiah, Nurul Adriyana, ed. "Daftar Lengkap Pemenang Festival Film Bandung 2022". JawaPos. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 November 2022. Diakses tanggal 12 November 2022.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Before, Now & Then di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- Before, Now & Then di Rotten Tomatoes (dalam bahasa Inggris)