Lompat ke isi

Tanah Surga... Katanya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Pranala luar: clean up
 
(19 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox film
{{Infobox film
| name = Tanah Surga... Katanya
| name = Tanah Surga... Katanya
| image = TANAHSURGAKATANYA.jpg
| image =
| image size = 250px
| alt =
| alt =
| caption = Poster film
| caption = Poster film
| director = [[Herwin Novianto]]
| director = [[Herwin Novianto]]
| producer = [[Deddy Mizwar]]<br />[[Gatot Brajamusti]]<br />[[Bustal Nawawi]]
| producer = [[Bustal Nawawi]]
| writer = [[Danial Rifki]]
| writer = [[Danial Rifki]]
| narrator =
| narrator =
| starring = [[Osa Aji Santoso]]<br />[[Fuad Idris]]<br />[[Ence Bagus]]<br />[[Astri Nurdin]]<br />[[Tissa Biani Azzahra]]<br />[[Ringgo Agus Rahman]]<br />[[Andre Dimas Apri]]
| starring = *[[Aji Santosa]]
*[[Fuad Idris]]
*[[Ence Bagus]]
*[[Astri Nurdin]]
*[[Tissa Biani Azzahra]]
*[[Ringgo Agus Rahman]]
*[[Andre Dimas Apri]]
*[[Hengky Solaiman]]
| music =
*[[Jho Rizki]]
| maintheme =
| opentheme =
| music = Thoersi Argeswara
| cinematography = Anggi Frisca
| endtheme =
| editing = Endah Prabowo
| cinematography =
| editing =
| studio = [[Demi Gisela Citra Sinema]]
| studio = [[Demi Gisela Citra Sinema]]
| distributor = [[Citra Sinema]]
| distributor = [[Citra Sinema]]
| released = [[15 Agustus]] [[2012]]
| released = [[15 Agustus]] [[2012]]
| film of location = Kalimantan
| runtime = 90 menit
| runtime = 90 menit
| country = [[Indonesia]]
| country = {{flag|Indonesia}}
| language = [[Bahasa Indonesia]]
| language = [[Bahasa Indonesia]]<br>[[Bahasa Melayu Sambas|Bahasa Melayu Kalimantan Barat]]
| budget =
| budget =
| gross =
| gross =
| network =
| preceded by =
| followed by =
| awards =
}}
}}
{{Penghargaan film
{{Penghargaan film
|award1=[[Festival Film Indonesia 2012]]
|award1=[[Festival Film Indonesia 2012]]
|ket-award1=
|ket-award1=
'''Film Terbaik'''<br>'''Sutradara Terbaik''': [[Herwin Novianto]]<br>'''Pemeran Pendukung Pria Terbaik''': [[Fuad Idris]]<br>'''Tata Artistik Terbaik''': [[Ezra Tampubolon]]<br>'''Tata Musik Terbaik''': [[Thoersi Argeswara]]<br>'''Cerita Asli Terbaik''': [[Danial Rifki]]
* '''Sutradara Terbaik''' : [[Herwin Novianto]]
* '''Pemeran Pendukung Pria Terbaik''' : [[Fuad Idris]]
* '''Tata Artistik Terbaik''' : [[Ezra Tampubolon]]
* '''Tata Musik Terbaik''' : [[Thoersi Argeswara]]
* '''Cerita Asli Terbaik''' : [[Danial Rifki]]
}}
}}
'''Tanah Surga... Katanya''' adalah [[film drama]] [[Indonesia]] yang akan dirilis pada [[15 Agustus]] [[2012]]. Film ini disutradarai oleh [[Herwin Novianto]]. Film ini dibintangi oleh [[Osa Aji Santoso]] dan [[Fuad Idris]].
'''Tanah Surga.... Katanya''' adalah [[film drama]] [[Indonesia]] yang dirilis pada [[15 Agustus]] [[2012]]. Film ini disutradarai oleh [[Herwin Novianto]]. Film ini dibintangi oleh [[Aji Santosa]] dan [[Fuad Idris]]. Film ini berlatar di [[Kalimantan Barat]] (perbatasan [[Malaysia]] ([[Sarawak]])–[[Kalimantan Barat]]).


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==
Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia Malaysia tahun 1965 hidup dengan kesendiriannya. Setelah istri tercintanya meninggal, ia memutuskan untuk tidak menikah dan tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya yang juga menduda Haris dan dua orang anak Haris bernama Salman dan Salina. Hidup di perbatasan Indonesia Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat perbatasan harus berjuang setengah mati untuk mempertahankan hidup mereka, termasuk keluarga Hasyim, namun kesetiaan dan loyalitasnya pada bangsa dan Negara membuat Hasyim bertahan tinggal.
Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia–Malaysia tahun 1965 hidup dengan kesendiriannya. Setelah istri tercintanya meninggal, ia memutuskan untuk tidak menikah dan tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya yang juga menduda, Haris, dan dua orang anak Haris yang bernama Salman dan Salina.


Hidup di perbatasan Indonesia–Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat perbatasan harus berjuang setengah mati untuk mempertahankan hidup mereka, termasuk keluarga Hasyim, tetapi kesetiaan dan loyalitasnya pada bangsa dan negara membuat Hasyim bertahan tinggal. Haris anak Hasyim, memilih hidup di Malaysia karena menurutnya Malaysia jauh lebih memberi harapan bagi masa depannya. Dia juga bermaksud untuk mengajak seluruh keluarganya pindah ke Malaysia termasuk bapaknya.
Haris anak Hasyim, memilih hidup di Malaysia karena menurutnya Malaysia jauh lebih memberi harapan bagi masa depannya. Dia juga bermaksud mengajak seluruh keluarga pindah ke Malaysia termasuk bapaknya. Astuti, seorang guru sekolah dasar di kota datang tanpa direncanakannya. Ia mengajar di sekolah yang hampir roboh karena setahun tidak berfungsi. Tak lama berselang dr. Anwar, seorang dokter muda datang ke daerah itu, karena tidak mampu bersaing sebagai dokter professional di kota. Salman dan Salina gembira hatinya karna kedatangan guru Astuti dan dr. Anwar, yang oleh penduduk dikenal dengan sebutan dokter intel.Baru diketahui bahwa Hasyim mengidap penyakit yang membahayakan bagi hidupnya dan dokter intel mengharapkan Hasyim di bawa pengobatan yang lebih layak .Salman berusaha memenuhi kebutuhan di perjalanannya 400 ringgit adalah uang yang diperlukan. Suatu hari ketika Salina bersama Ayah kandungnya berada di Malaysia,Sakit yang di diderita Hasyim kambuh, Salmanpun bingung dan memanggil dokter intel. Salman dan dr. Intel membawa Hasyim kerumah sakit ketika di perjalanan bensin yang ada pada deasel perahu yang ditumpangi habis. ketika dipertengahan Hasyim meninggal.<ref>[http://www.21cineplex.com/tanah-surgakatanya-movie,2906,02TASA.htm Tanah Surga... Katanya], diakses pada 9 Agustus 2012.</ref>

Astuti, seorang guru sekolah dasar di kota datang tanpa direncanakannya. Ia mengajar di sekolah yang hampir roboh karena setahun tidak berfungsi. Tak lama berselang, dr. Anwar, seorang dokter muda datang ke daerah itu karena tidak mampu bersaing sebagai dokter professional di kota. Salman dan Salina gembira hatinya karna kedatangan guru Astuti dan dr. Anwar, yang penduduk kenal dengan sebutan dokter Intel.

Baru diketahui bahwa Hasyim mengidap penyakit yang membahayakan bagi hidupnya, dan dokter Intel mengharapkan Hasyim dibawa ke pengobatan yang lebih layak. Salman berusaha memenuhi kebutuhan di perjalanannya, 400 ringgit adalah uang yang diperlukan.

Suatu hari ketika Salina bersama ayah kandungnya berada di Malaysia, sakit yang diderita Hasyim kambuh, Salman pun bingung dan memanggil dokter Intel. Salman dan dokter Intel membawa Hasyim ke rumah sakit, ketika di perjalanan bensin yang ada pada mesin perahu yang ditumpangi habis, ketika dipertengahan Hasyim meninggal.<ref>[http://www.21cineplex.com/tanah-surgakatanya-movie,2906,02TASA.htm Tanah Surga... Katanya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120812231521/http://www.21cineplex.com/tanah-surgakatanya-movie,2906,02TASA.htm |date=2012-08-12 }}, diakses pada 9 Agustus 2012.</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 50: Baris 51:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.21cineplex.com/tanah-surgakatanya-movie,2906,02TASA.htm ''{{{2|{{{title|{{PAGENAME}}}}}}}}''] di 21 Cineplex
* http://www.21cineplex.com/tanah-surgakatanya-movie,2906,02TASA.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120812231521/http://www.21cineplex.com/tanah-surgakatanya-movie,2906,02TASA.htm |date=2012-08-12 }} di 21 Cineplex


{{start box}}
{{start box}}
Baris 63: Baris 64:
{{Film Terbaik (FFI)}}
{{Film Terbaik (FFI)}}


[[Kategori:Film drama Indonesia]]
[[Kategori:Film drama]]
[[Kategori:Film Indonesia]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2012]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2012]]



Revisi terkini sejak 26 November 2022 05.56

Tanah Surga... Katanya
SutradaraHerwin Novianto
ProduserBustal Nawawi
Ditulis olehDanial Rifki
Pemeran
Penata musikThoersi Argeswara
SinematograferAnggi Frisca
PenyuntingEndah Prabowo
Perusahaan
produksi
DistributorCitra Sinema
Tanggal rilis
15 Agustus 2012
Durasi90 menit
Negara Indonesia
BahasaBahasa Indonesia
Bahasa Melayu Kalimantan Barat
Penghargaan
Festival Film Indonesia 2012

Film Terbaik
Sutradara Terbaik: Herwin Novianto
Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Fuad Idris
Tata Artistik Terbaik: Ezra Tampubolon
Tata Musik Terbaik: Thoersi Argeswara
Cerita Asli Terbaik: Danial Rifki

Tanah Surga.... Katanya adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 15 Agustus 2012. Film ini disutradarai oleh Herwin Novianto. Film ini dibintangi oleh Aji Santosa dan Fuad Idris. Film ini berlatar di Kalimantan Barat (perbatasan Malaysia (Sarawak)–Kalimantan Barat).

Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia–Malaysia tahun 1965 hidup dengan kesendiriannya. Setelah istri tercintanya meninggal, ia memutuskan untuk tidak menikah dan tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya yang juga menduda, Haris, dan dua orang anak Haris yang bernama Salman dan Salina.

Hidup di perbatasan Indonesia–Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat perbatasan harus berjuang setengah mati untuk mempertahankan hidup mereka, termasuk keluarga Hasyim, tetapi kesetiaan dan loyalitasnya pada bangsa dan negara membuat Hasyim bertahan tinggal. Haris anak Hasyim, memilih hidup di Malaysia karena menurutnya Malaysia jauh lebih memberi harapan bagi masa depannya. Dia juga bermaksud untuk mengajak seluruh keluarganya pindah ke Malaysia termasuk bapaknya.

Astuti, seorang guru sekolah dasar di kota datang tanpa direncanakannya. Ia mengajar di sekolah yang hampir roboh karena setahun tidak berfungsi. Tak lama berselang, dr. Anwar, seorang dokter muda datang ke daerah itu karena tidak mampu bersaing sebagai dokter professional di kota. Salman dan Salina gembira hatinya karna kedatangan guru Astuti dan dr. Anwar, yang penduduk kenal dengan sebutan dokter Intel.

Baru diketahui bahwa Hasyim mengidap penyakit yang membahayakan bagi hidupnya, dan dokter Intel mengharapkan Hasyim dibawa ke pengobatan yang lebih layak. Salman berusaha memenuhi kebutuhan di perjalanannya, 400 ringgit adalah uang yang diperlukan.

Suatu hari ketika Salina bersama ayah kandungnya berada di Malaysia, sakit yang diderita Hasyim kambuh, Salman pun bingung dan memanggil dokter Intel. Salman dan dokter Intel membawa Hasyim ke rumah sakit, ketika di perjalanan bensin yang ada pada mesin perahu yang ditumpangi habis, ketika dipertengahan Hasyim meninggal.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Tanah Surga... Katanya Diarsipkan 2012-08-12 di Wayback Machine., diakses pada 9 Agustus 2012.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Sang Penari
(2011)
Film Bioskop Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Produksi: Citra Sinema
Sutradara: Herwin Novianto
Pemeran: Osa Aji Santoso, Fuad Idris, Ringgo Agus Rahman
(2012)
Diteruskan oleh:
Sang Kiai
(2013)