Lompat ke isi

Sifat koligatif larutan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Bersih-bersih (via JWB)
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:SaltInWaterSolutionLiquid.jpg|jmpl|250px|Larutan garam]]
[[Berkas:SaltInWaterSolutionLiquid.jpg|jmpl|250px|Larutan garam]]
'''Sifat koligatif larutan''' adalah sifat [[larutan]] yang tidak bergantung pada jenis [[zat terlarut]] tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya<ref name="koligatif">Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama</ref>. Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif [[larutan elektrolit]] dan sifat koligatif [[larutan nonelektrolit]]<ref name="koligatif">Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama</ref>.
'''Sifat koligatif larutan''' adalah sifat [[larutan]] yang tidak bergantung pada jenis [[zat terlarut]] tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya.<ref name="koligatif">Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama</ref> Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif [[larutan elektrolit]] dan sifat koligatif [[larutan nonelektrolit]].<ref name="koligatif"/>


== Molaritas, Molalitas dan Fraksi Mol ==
== Molaritas, Molalitas dan Fraksi Mol ==
Dalam larutan, terdapat beberapa sifat zat yang hanya ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut<ref name="mol">Praktis Belajar Kimia.Penulis Imam Rahayu.Penerbit PT Grafindo Media Pratama</ref>. Oleh karena sifat koligatif larutan ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut, maka perlu diketahui tentang [[konsentrasi larutan]]<ref name="mol">Praktis Belajar Kimia.Penulis Imam Rahayu.Penerbit PT Grafindo Media Pratama</ref>.
Dalam larutan, terdapat beberapa sifat zat yang hanya ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut.<ref name="mol">Praktis Belajar Kimia.Penulis Imam Rahayu.Penerbit PT Grafindo Media Pratama</ref> Oleh karena sifat koligatif larutan ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut, maka perlu diketahui tentang [[konsentrasi larutan]].<ref name="mol"/>


=== Molaritas (M) ===
=== Molaritas (M) ===
Baris 16: Baris 16:
=== Molalitas (m) ===
=== Molalitas (m) ===


Molalitas (kemolalan) adalah jumlah [[mol]] zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut<ref name="mol">Praktis Belajar Kimia.Penulis Imam Rahayu.Penerbit PT Grafindo Media Pratama</ref>. Molalitas didefinisikan dengan persamaan berikut <ref name="mol">Praktis Belajar Kimia.Penulis Imam Rahayu.Penerbit PT Grafindo Media Pratama</ref>:
Molalitas (kemolalan) adalah jumlah [[mol]] zat terlarut dalam 1&nbsp;kg (1000 gram) pelarut.<ref name="mol"/> Molalitas didefinisikan dengan persamaan berikut:<ref name="mol"/>


:<math> m= \frac {massa}{Mr} \times \frac {1000} P </math>
:<math> m= \frac {massa}{Mr} \times \frac {1000} P </math>
Baris 24: Baris 24:
=== Fraksi Mol ===
=== Fraksi Mol ===
{{utama|Fraksi mol}}
{{utama|Fraksi mol}}
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang semua komponen larutannya dinyatakan berdasarkan mol<ref name="mol">Praktis Belajar Kimia.Penulis Imam Rahayu.Penerbit PT Grafindo Media Pratama</ref>. Fraksi mol komponen <math>i</math>, dilambangkan dengan <math>xi</math> adalah jumlah mol komponen <math>i</math> dibagi dengan jumlah mol semua komponen dalam larutan<ref name="mol">Praktis Belajar Kimia.Penulis Imam Rahayu.Penerbit PT Grafindo Media Pratama</ref>. Fraksi mol <math>j</math> adalah <math>xj</math> dan seterusnya<ref name="mol">Praktis Belajar Kimia.Penulis Imam Rahayu.Penerbit PT Grafindo Media Pratama</ref>. Jumlah fraksi mol dari semua komponen adalah 1<ref name="mol">Praktis Belajar Kimia.Penulis Imam Rahayu.Penerbit PT Grafindo Media Pratama</ref>. Persamaannya dapat ditulis dengan:<ref name="mol">Praktis Belajar Kimia.Penulis Imam Rahayu.Penerbit PT Grafindo Media Pratama</ref>
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang semua komponen larutannya dinyatakan berdasarkan mol.<ref name="mol"/> Fraksi mol komponen <math>i</math>, dilambangkan dengan <math>xi</math> adalah jumlah mol komponen <math>i</math> dibagi dengan jumlah mol semua komponen dalam larutan.<ref name="mol"/> Fraksi mol <math>j</math> adalah <math>xj</math> dan seterusnya.<ref name="mol"/> Jumlah fraksi mol dari semua komponen adalah 1.<ref name="mol"/> Persamaannya dapat ditulis dengan:<ref name="mol"/>


<math>xi = \frac{ni}{ni+nj}</math>
<math>xi = \frac{ni}{ni+nj}</math>


== Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit ==
== Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit ==
Meskipun sifat koligatif melibatkan larutan, sifat koligatif tidak bergantung pada interaksi antara molekul pelarut dan zat terlarut, tetapi bergatung pada jumlah zat terlarut yang larut pada suatu larutan<ref name="non">Cerdas Belajar Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama.ISBN 979-758-448-8, 9789797584481</ref>. Sifat koligatif terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik<ref name="non">Cerdas Belajar Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama.ISBN 979-758-448-8, 9789797584481</ref>.
Meskipun sifat koligatif melibatkan larutan, sifat koligatif tidak bergantung pada interaksi antara molekul pelarut dan zat terlarut, tetapi bergatung pada jumlah zat terlarut yang larut pada suatu larutan.<ref name="non">Cerdas Belajar Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama.ISBN 979-758-448-8, 9789797584481</ref> Sifat koligatif terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.<ref name="non"/>


=== Penurunan Tekanan Uap ===
=== Penurunan Tekanan Uap ===
[[Berkas:Raoult.jpg|jmpl|200px|Marie Francois Raoult (1830 - 1901) ilmuwan yang menyimpulkan tentang tekanan uap jenuh larutan]]
[[Berkas:Raoult.jpg|jmpl|200px|Marie Francois Raoult (1830 - 1901) ilmuwan yang menyimpulkan tentang tekanan uap jenuh larutan]]
[[Molekul]] - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya tekanan [[uap]] [[zat cair]]<ref name="non">Cerdas Belajar Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama.ISBN 979-758-448-8, 9789797584481</ref>. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula tekanan uap zat cair<ref name="non">Cerdas Belajar Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama.ISBN 979-758-448-8, 9789797584481</ref>. Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap, maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi [[penguapan]] molekul - molekul zat cair<ref name="non">Cerdas Belajar Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama.ISBN 979-758-448-8, 9789797584481</ref>. [[Laut mati]] adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. [[Air]] berkadar [[garam]] sangat tinggi ini terletak di daerah [[gurun]] yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan [[laut]] bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi<ref name="non">Cerdas Belajar Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama.ISBN 979-758-448-8, 9789797584481</ref>. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis<ref name="non">Cerdas Belajar Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama.ISBN 979-758-448-8, 9789797584481</ref>:
[[Molekul]] - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya tekanan [[uap]] [[zat cair]].<ref name="non"/> Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula tekanan uap zat cair.<ref name="non"/> Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap, maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi [[penguapan]] molekul - molekul zat cair.<ref name="non"/> [[Laut mati]] adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. [[Air]] berkadar [[garam]] sangat tinggi ini terletak di daerah [[gurun]] yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan [[laut]] bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi.<ref name="non"/> Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis:<ref name="non"/>


:<math>\Delta P = P^0 - P</math>
:<math>\Delta P = P^0 - P</math>
Baris 41: Baris 41:
* P = tekanan uap larutan
* P = tekanan uap larutan


Pada tahun 1878, Marie Francois Raoult seorang [[kimiawan]] asal [[Prancis]] melakukan percobaan mengenai tekanan uap jenuh larutan, sehingga ia menyimpulkan tekanan uap jenuh larutan sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni<ref name="non">Cerdas Belajar Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama.ISBN 979-758-448-8, 9789797584481</ref> Kesimpulan ini dikenal dengan '''[[Hukum Raoult]]''' dan dirumuskan dengan<ref name="non">Cerdas Belajar Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama.ISBN 979-758-448-8, 9789797584481</ref>.
Pada tahun 1878, Marie Francois Raoult seorang [[kimiawan]] asal [[Prancis]] melakukan percobaan mengenai tekanan uap jenuh larutan, sehingga ia menyimpulkan tekanan uap jenuh larutan sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni<ref name="non"/> Kesimpulan ini dikenal dengan '''[[Hukum Raoult]]''' dan dirumuskan dengan.<ref name="non"/>


:<math>P = P^0X_p </math>
:<math>P = P^0X_p </math>
Baris 52: Baris 52:


=== Kenaikan Titik Didih ===
=== Kenaikan Titik Didih ===
Titik didih zat cair adalah [[suhu]] tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya<ref name="kenaikan">Kimia Sma.Penerbit Galangpress Group.ISBN 602-8276-35-9, 9786028276351</ref>. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer<ref name="kenaikan">Kimia Sma.Penerbit Galangpress Group.ISBN 602-8276-35-9, 9786028276351</ref>. Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya<ref name="kenaikan">Kimia Sma.Penerbit Galangpress Group.ISBN 602-8276-35-9, 9786028276351</ref>. Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut<ref name="kenaikan">Kimia Sma.Penerbit Galangpress Group.ISBN 602-8276-35-9, 9786028276351</ref>. Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan [[energi]] yang lebih besar<ref name="kenaikan">Kimia Sma.Penerbit Galangpress Group.ISBN 602-8276-35-9, 9786028276351</ref>. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan (<math>\Delta Tb</math>)<ref name="kenaikan">Kimia Sma.Penerbit Galangpress Group.ISBN 602-8276-35-9, 9786028276351</ref>. Persamaannya dapat ditulis <ref name="kenaikan">Kimia Sma.Penerbit Galangpress Group.ISBN 602-8276-35-9, 9786028276351</ref>:
Titik didih zat cair adalah [[suhu]] tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya.<ref name="kenaikan">Kimia Sma.Penerbit Galangpress Group.ISBN 602-8276-35-9, 9786028276351</ref> Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer.<ref name="kenaikan"/> Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya.<ref name="kenaikan"/> Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut.<ref name="kenaikan"/> Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan [[energi]] yang lebih besar.<ref name="kenaikan"/> Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan (<math>\Delta Tb</math>).<ref name="kenaikan"/> Persamaannya dapat ditulis:<ref name="kenaikan"/>


:<math>\Delta Tb = kb \ \times \ m</math>
:<math>\Delta Tb = kb \ \times \ m</math>
Baris 106: Baris 106:


=== Penurunan Titik Beku ===
=== Penurunan Titik Beku ===
Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut<ref name="tabel">Kimia SMA/MA Kls XII (Diknas).Penulis Suyatno.Penerbit Grasindo.ISBN 979-025-027-4, 9789790250277</ref>:
Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:<ref name="tabel"/>


:<math>\Delta Tf = kf \ \times \ m</math>
:<math>\Delta Tf = kf \ \times \ m</math>
Baris 118: Baris 118:
* P = jumlah massa zat (kg)
* P = jumlah massa zat (kg)


'''Tabel Penurunan Titik Beku (Kf) Beberapa Pelarut'''<ref name="tabel">Kimia SMA/MA Kls XII (Diknas).Penulis Suyatno.Penerbit Grasindo.ISBN 979-025-027-4, 9789790250277</ref>
'''Tabel Penurunan Titik Beku (Kf) Beberapa Pelarut'''<ref name="tabel"/>


{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
Baris 161: Baris 161:
=== Tekanan Osmotik ===
=== Tekanan Osmotik ===
[[Berkas:Jacobus van 't Hoff by Perscheid 1904.jpg|jmpl|250px|Van't Hoff]]
[[Berkas:Jacobus van 't Hoff by Perscheid 1904.jpg|jmpl|250px|Van't Hoff]]
Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut yang melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan<ref name="tabel">Kimia SMA/MA Kls XII (Diknas).Penulis Suyatno.Penerbit Grasindo.ISBN 979-025-027-4, 9789790250277</ref>. Membran semipermeabel adalah suatu selaput yang dapat dilalui molekul - molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. Menurut ''Van't Hoff'', tekanan osmotik larutan dirumuskan <ref name="tabel">Kimia SMA/MA Kls XII (Diknas).Penulis Suyatno.Penerbit Grasindo.ISBN 979-025-027-4, 9789790250277</ref>:
Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut yang melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan.<ref name="tabel"/> Membran semipermeabel adalah suatu selaput yang dapat dilalui molekul - molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. Menurut ''Van't Hoff'', tekanan osmotik larutan dirumuskan:<ref name="tabel"/>


:<math>\Pi = {M \times R \times T} </math>
:<math>\Pi = {M \times R \times T} </math>
Baris 171: Baris 171:


== Sifat Koligatif Larutan Elektrolit ==
== Sifat Koligatif Larutan Elektrolit ==
Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit<ref name="elektrolit">Jago Kimia SMA. Penulis Esvandiari. Penerbit Niaga Swadaya. ISBN 979-3567-54-6, 9789793567549</ref>. Banyaknya partikel zat terlarut hasil [[reaksi ionisasi]] larutan elektrolit dirumuskan dalam ''faktor Van't Hoff''<ref name="elektrolit">Jago Kimia SMA. Penulis Esvandiari. Penerbit Niaga Swadaya. ISBN 979-3567-54-6, 9789793567549</ref>. Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't Hoff<ref name="elektrolit">Jago Kimia SMA. Penulis Esvandiari. Penerbit Niaga Swadaya. ISBN 979-3567-54-6, 9789793567549</ref>:
Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit. Banyaknya partikel zat terlarut hasil [[reaksi ionisasi]] larutan elektrolit dirumuskan dalam ''faktor Van't Hoff''. Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't Hoff:<ref name="elektrolit">Jago Kimia SMA. Penulis Esvandiari. Penerbit Niaga Swadaya. ISBN 979-3567-54-6, 9789793567549</ref>


<math>i = 1 + ( n - 1 )\alpha </math>


<math>i = 1 + (n - 1)\alpha </math>


* Keterangan:
* Keterangan:
Baris 184: Baris 182:


<math>\alpha</math> = derajat ionisasi
<math>\alpha</math> = derajat ionisasi



=== Penurunan Tekanan Uap Jenuh ===
=== Penurunan Tekanan Uap Jenuh ===
Rumus penurunan tekanan uap jenuh dengan memakai faktor Van't Hoff adalah<ref name="elektrolit">Jago Kimia SMA. Penulis Esvandiari. Penerbit Niaga Swadaya. ISBN 979-3567-54-6, 9789793567549</ref>:
Rumus penurunan tekanan uap jenuh dengan memakai faktor Van't Hoff adalah:<ref name="elektrolit" />



<math>\Delta P</math> = P<sup>0</sup><math>\ \times \ X_{terlarut} \ \times \ i</math>
<math>\Delta P</math> = P<sup>0</sup><math>\ \times \ X_{terlarut} \ \times \ i</math>



=== Kenaikan Titik Didih ===
=== Kenaikan Titik Didih ===
Persamaannya adalah<ref name="elektrolit">Jago Kimia SMA. Penulis Esvandiari. Penerbit Niaga Swadaya. ISBN 979-3567-54-6, 9789793567549</ref>:
Persamaannya adalah:<ref name="elektrolit" />


<math>\Delta Tb</math> = <math>kb \ \times \ m \ \times \ i</math>
<math>\Delta Tb</math> = <math>kb \ \times \ m \ \times \ i</math>



=== Penurunan Titik Beku ===
=== Penurunan Titik Beku ===
Persamaannya adalah<ref name="elektrolit">Jago Kimia SMA. Penulis Esvandiari. Penerbit Niaga Swadaya. ISBN 979-3567-54-6, 9789793567549</ref>:
Persamaannya adalah:<ref name="elektrolit" />


<math>\Delta Tf</math> =<math>kf \ \times \ m \ \times \ i</math>
<math>\Delta Tf</math> =<math>kf \ \times \ m \ \times \ i</math>



=== Tekanan Osmotik ===
=== Tekanan Osmotik ===
Persamaannya adalah<ref name="elektrolit">Jago Kimia SMA. Penulis Esvandiari. Penerbit Niaga Swadaya. ISBN 979-3567-54-6, 9789793567549</ref>:
Persamaannya adalah:<ref name="elektrolit" />



<math> \pi</math> = <math>M \ \times \ R \ \times \ T \ \times \ i</math>
<math> \pi</math> = <math>M \ \times \ R \ \times \ T \ \times \ i</math>
Baris 216: Baris 208:
* [[Kelarutan Nonelektrolit]]
* [[Kelarutan Nonelektrolit]]
* [[Larutan]]
* [[Larutan]]



== Referensi ==
== Referensi ==


{{reflist}}
{{reflist}}



== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.ilmukimia.org/2012/12/sifat-koligatif-larutan.html Sifat Koligatif Larutan]
* {{id}} [http://www.ilmukimia.org/2012/12/sifat-koligatif-larutan.html Sifat Koligatif Larutan]
* {{id}} [http://www.e-dukasi.net Materi Kimia]
* {{id}} [http://www.e-dukasi.net Materi Kimia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120712105314/http://www.e-dukasi.net/ |date=2012-07-12 }}
* {{en}} [http://www.chemguide.co.uk/physical/phaseeqia/raoultnonvol.html Raoult Law]
* {{en}} [http://www.chemguide.co.uk/physical/phaseeqia/raoultnonvol.html Raoult Law]

{{Authority control}}


[[Kategori:Kimia]]
[[Kategori:Kimia]]

Revisi per 3 Desember 2022 10.21

Larutan garam

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya.[1] Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit.[1]

Molaritas, Molalitas dan Fraksi Mol

Dalam larutan, terdapat beberapa sifat zat yang hanya ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut.[2] Oleh karena sifat koligatif larutan ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut, maka perlu diketahui tentang konsentrasi larutan.[2]

Molaritas (M)

Molaritas adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1 liter larutan.

  • Keterangan: M = molaritas, Mr = massa molar zat terlarut (g/mol), V = volume larutan,

Molalitas (m)

Molalitas (kemolalan) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut.[2] Molalitas didefinisikan dengan persamaan berikut:[2]

  • Keterangan: m = molalitas (mol/kg), Mr = massa molar zat terlarut (g/mol), massa = massa zat terlarut (g), P = massa zat pelarut (g)

Fraksi Mol

Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang semua komponen larutannya dinyatakan berdasarkan mol.[2] Fraksi mol komponen , dilambangkan dengan adalah jumlah mol komponen dibagi dengan jumlah mol semua komponen dalam larutan.[2] Fraksi mol adalah dan seterusnya.[2] Jumlah fraksi mol dari semua komponen adalah 1.[2] Persamaannya dapat ditulis dengan:[2]

Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit

Meskipun sifat koligatif melibatkan larutan, sifat koligatif tidak bergantung pada interaksi antara molekul pelarut dan zat terlarut, tetapi bergatung pada jumlah zat terlarut yang larut pada suatu larutan.[3] Sifat koligatif terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.[3]

Penurunan Tekanan Uap

Marie Francois Raoult (1830 - 1901) ilmuwan yang menyimpulkan tentang tekanan uap jenuh larutan

Molekul - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya tekanan uap zat cair.[3] Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula tekanan uap zat cair.[3] Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap, maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi penguapan molekul - molekul zat cair.[3] Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi.[3] Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis:[3]

  • P0 = tekanan uap zat cair murni
  • P = tekanan uap larutan

Pada tahun 1878, Marie Francois Raoult seorang kimiawan asal Prancis melakukan percobaan mengenai tekanan uap jenuh larutan, sehingga ia menyimpulkan tekanan uap jenuh larutan sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni[3] Kesimpulan ini dikenal dengan Hukum Raoult dan dirumuskan dengan.[3]

  • P = tekanan uap jenuh larutan
  • P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni
  • Xp = fraksi mol zat pelarut
  • Xt = fraksi mol zat terlarut

Kenaikan Titik Didih

Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya.[4] Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer.[4] Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya.[4] Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut.[4] Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar.[4] Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan ().[4] Persamaannya dapat ditulis:[4]

  • Tb = kenaikan titik didih (oC)
  • kb = tetapan kenaikan titik didih molal (oC kg/mol)
  • m = molalitas larutan (mol/kg)
  • Mr = massa molekul relatif
  • P = jumlah massa zat (kg)

Tabel Tetapan Kenaikan Titik Didih (Kb) Beberapa Pelarut[5]

Pelarut Titik Didih Tetapan (Kb)
Aseton 56,2 1,71
Benzena 80,1 02,53
Kamper 204,0 05,61
Karbon tetraklorida 76,5 04,95
Sikloheksana 80,7 02,79
Naftalena 217,7 05,80
Fenol 182 03,04
Air 100,0 00,52

Penurunan Titik Beku

Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:[5]

  • Tf = penurunan titik beku (oC)
  • kf = tetapan perubahan titik beku (oC kg/mol)
  • m = molalitas larutan (mol/kg)
  • Mr = massa molekul relatif
  • P = jumlah massa zat (kg)

Tabel Penurunan Titik Beku (Kf) Beberapa Pelarut[5]

Pelarut Titik Beku Tetapan (Kf)
Aseton -95,35 2,40
Benzena 5,45 5,12
Kamper 179,8 39,7
Karbon tetraklorida -23 29,8
Sikloheksana 6,5 20,1
Naftalena 80,5 6,94
Fenol 43 7,27
Air 0 1,86

Tekanan Osmotik

Van't Hoff

Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut yang melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan.[5] Membran semipermeabel adalah suatu selaput yang dapat dilalui molekul - molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. Menurut Van't Hoff, tekanan osmotik larutan dirumuskan:[5]

  • = tekanan osmotik
  • M = molaritas larutan
  • R = tetapan gas (0,082)
  • T = suhu mutlak

Sifat Koligatif Larutan Elektrolit

Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit. Banyaknya partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Van't Hoff. Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't Hoff:[6]

  • Keterangan:

= faktor Van't Hoff

n = jumlah koefisien kation

= derajat ionisasi

Penurunan Tekanan Uap Jenuh

Rumus penurunan tekanan uap jenuh dengan memakai faktor Van't Hoff adalah:[6]

= P0

Kenaikan Titik Didih

Persamaannya adalah:[6]

=

Penurunan Titik Beku

Persamaannya adalah:[6]

=

Tekanan Osmotik

Persamaannya adalah:[6]

=

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ a b Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama
  2. ^ a b c d e f g h i Praktis Belajar Kimia.Penulis Imam Rahayu.Penerbit PT Grafindo Media Pratama
  3. ^ a b c d e f g h i Cerdas Belajar Kimia.Penulis Nana Sutresna.Penerbit PT Grafindo Media Pratama.ISBN 979-758-448-8, 9789797584481
  4. ^ a b c d e f g Kimia Sma.Penerbit Galangpress Group.ISBN 602-8276-35-9, 9786028276351
  5. ^ a b c d e Kimia SMA/MA Kls XII (Diknas).Penulis Suyatno.Penerbit Grasindo.ISBN 979-025-027-4, 9789790250277
  6. ^ a b c d e Jago Kimia SMA. Penulis Esvandiari. Penerbit Niaga Swadaya. ISBN 979-3567-54-6, 9789793567549

Pranala luar