Lompat ke isi

Situs Sumberbeji: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ibuku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat skrip Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(13 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Historic building
{{Infobox Historic building
|image= [[Berkas:Situs sumberbeji.jpg|jmpl|Situs Sumberbeji]]
|image= [[Berkas:Situs sumberbeji.jpg|jmpl|Situs Sumberbeji (2019)]]
|caption= Situs sumberbeji saat pertama kali ditemukan
|caption= Situs sumberbeji saat pertama kali ditemukan
|name= Situs Sumberbeji
|name= Situs Sumberbeji
|map_type= Topografi Jawa
|map_type= Jawa
|map_size= 250
|map_size= 250
|latitude= -7.658861
|latitude= -7.658861
Baris 21: Baris 21:
}}
}}


'''Situs Sumberbeji''' adalah sebuah situs petirtaan di dasar [[sendang]] Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten [[Jombang]], [[Jawa Timur]]. Situs tersebut diduga dibangun pada zaman kerajaan Airlangga sebelum [[Majapahit]].<ref name="faktualnews"/>
'''Situs Sumberbeji''' adalah situs [[petirtaan]] kuno yang berlokasi di Dusun Sumberbeji, Desa [[Kesamben, Ngoro, Jombang|Kesamben]], Kecamatan [[Ngoro, Jombang|Ngoro]], Kabupaten [[Jombang]], [[Jawa Timur]]. Tapaknya berada pada sebuah ''sendhang'' (kolam mata air) yang sejak lama digunakan oleh penduduk setempat untuk beraktivitas dan sumber irigasi sawah. Penemuan terjadi pada tahun 2019 secara tidak sengaja di saat warga setempat melakukan kerjabakti membersihkan dasar sendang dari endapan lumpur yang sudah mulai dangkal, dengan maksud mengembangkan kolam tersebut sebagai objek wisata desa.


Situs tersebut diduga dibangun pada zaman kerajaan Airlangga [[Kahuripan]] sebelum [[Majapahit]].<ref name="faktualnews" />
Situs Sumberbeji pertama kali ditemukan oleh warga setempat saat kerjabakti membersihkan dasar sendang dari endapan lumpur yang sudah mulai dangkal.


Bersama dengan [[Candi Rimbi]] (sekitar 6&nbsp;km ke arah timur) dan beberapa objek kepurbakalaan lainnya, Petirtaan Sumberbeji telah dimasukkan dalam daftar cagar budaya yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Jombang pada tahun 2020<ref>{{Cite news|last=Supriyatno|first=Helmi|date=|title=Situs Sumberbeji Sudah Ditetapkan Menjadi Cagar Budaya Peringkat Kabupaten|url=https://www.harianbhirawa.co.id/situs-sumberbeji-sudah-ditetapkan-menjadi-cagar-budaya-peringkat-kabupaten/|work=Bhirawa online|access-date=31 Desember 2020}}</ref>
== Riwayat penemuan ==
Selama proses penyelamatan dan penggalian (ekskavasi) situs Sumberbeji banyak benda purbakala yang ditemukan, terdapat 12 arca pancuran ([[jaladwara]]) yang ditemukan. Jaladwara tersebut memiliki motif ukiran bermacam-macam seperti [[padma]] (bunga teratai), [[makara]], dewa atau tokoh, binatang, dan lain-lain. Sekilas, bangunan situs tersebut mirip dengan [[Candi Tikus]] yang berada di Trowulan, Mojokerto.<ref>{{Cite news|url=https://faktualnews.co/2019/07/16/struktur-bata-kuno-sumberbeji-di-jombang-diduga-pemandian-kaum-bangsawan-zaman-majapahit/150890/|title=Struktur Bata Kuno Sumberbeji di Jombang Diduga Pemandian Kaum Bangsawan Zaman Majapahit|date=2019-08-16|newspaper=FaktualNews.co|language=id-ID|access-date=2020-02-02}}</ref>


== Riwayat penemuan dan pelestarian ==
Situs Sumberbeji digali dan diteliti [[Juli]] hingga Oktober [[2019]] diduga dibangun zaman raja [[Airlangga]] pendiri kerajaan Jenggolo dan Kadiri abad 11 sebelum Singhasari dan Majapahit.<ref name="faktualnews"/>
Situs petirtaan Sumberbeji ditemukan di lahan ''sendhang'' (kolam mata air) seluas kurang lebih 5000 meter persegi{{Butuh rujukan}}yang dipergunakan warga untuk aktivitas sehari-hari dan sumber [[irigasi]] pertanian.


Proses penyelamatan dan penggalian (ekskavasi) situs Sumberbeji dimulai bulan [[Juli]] hingga Oktober [[2019]] oleh BPCPB Jawa Timur, dan dilanjutkan pada bulan Agustus dan November 2020. Dalam kegiatan tersebut banyak benda purbakala yang ditemukan, Dua belas arca pancuran ([[jaladwara]]) ditemukan, yang memiliki motif ukiran bermacam-macam seperti [[padma]] (bunga teratai), [[makara]], dewa atau tokoh, serta binatang. Jaladwara utama ditemukan pada tahun 2020 berbentuk arca garuda dengan tubuh manusia.Tidak ditemukan prasasti di situs Sumberbeji, tetapi berdasarkan ciri bangunan dan ikonografi arca, diperkirakan bangunan ini dibangun sejak era raja [[Airlangga]] ([[Medang|Kerajaan Medang]] di Kahuripan) dan dipelihara terus pada masa [[Kerajaan Kadiri]] sampai era [[Majapahit]].<ref name="faktualnews"/>
Temuan pecahan benda terbuat dari [[porselen]] diduga pecahan mangkuk atau guci khas Tiongkok zaman Dinasti Song menjadi salah satu bukti yang mengindikasikan situs petirtaan Sumberbeji sudah ada sebelum zaman Majapahit. [[Dinasti Song]] berkuasa sejak abad 10 hingga 13 masehi yang berarti sudah ada sebelum Majapahit yang berkuasa di abad 12 hingga 15 masehi.<ref name="tempo">{{Cite news|url=https://tekno.tempo.co/read/1265750/temuan-situs-petirtaan-jombang-diduga-dibangun-sebelum-majapahit|title=Temuan Situs Petirtaan Jombang, Diduga Dibangun Sebelum Majapahit|date=2019-09-29|newspaper=Tempo|language=id-ID|access-date=2020-02-01}}</ref>


Penemuan pecahan benda terbuat dari [[porselen]] yang diperkirakan sebagai pecahan mangkuk atau guci khas Tiongkok dari era [[Dinasti Song]] menjadi salah satu pendukung yang mengindikasikan situs petirtaan Sumberbeji sudah ada sebelum zaman Majapahit. [[Dinasti Song]] berkuasa sejak abad 10 hingga 13 masehi yang berarti sudah ada sebelum Majapahit yang berkuasa pada abad 12 hingga 15 masehi.<ref name="tempo">{{Cite news|url=https://tekno.tempo.co/read/1265750/temuan-situs-petirtaan-jombang-diduga-dibangun-sebelum-majapahit|title=Temuan Situs Petirtaan Jombang, Diduga Dibangun Sebelum Majapahit|date=2019-09-29|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2020-02-01|editor-last=Prima|editor-first=Erwin|first=Ishomuddin|last=()}}</ref>
== Fungsi Candi ==
Sebagian pakar berpendapat bahwa situs Sumberbeji merupakan petirtaan (tempat pemandian keluarga raja), tetapi sebagian [[pakar]] yang lain berpendapat bahwa bangunan tersebut merupakan tempat penampungan dan penyaluran air untuk keperluan penduduk setempat di zaman dulu.


== Bangunan dan fungsi ==
Situs petirtaan Sumberbeji ditemukan di lahan tanah seluas kurang lebih 5000 meter persegi. Di lahan tersebut terdapat sendang atau kolam air yang dipergunakan untuk keperluan [[irigasi]] pertanian.
Setelah dilakukan penggalian, luas areal petirtaan yang sementara tampak dan tergali mencapai hampir 400 meter persegi (18 m × 20 m). Lokasi situs ini terpendam di dasar kolam dengan kedalaman sekitar 2 sampai 3 meter dari permukaan tanah atau bibir kolam. Ketinggian struktur bangunan [[situs]] bervariasi antara 1,2 hingga 1,5 meter.<ref>{{Cite news|date=2019-10-08|title=Ekskavasi Situs Sumberbeji Jombang, Arca Jaladwara dan Tengkorak Manusia Ditemukan|url=https://kabarjombang.com/ekskavasi-situs-sumberbeji-jombang-4-arca-jaladwara-dan-tengkorak-manusia-ditemukan/|newspaper=[[KabarJombang.com]]|language=id-ID|access-date=2020-02-02}}</ref>


Area petirtaan Sumberbeji terdiri dari parit saluran air sebagai hulu atau tempat air masuk sepanjang 14,1 meter dan tinggi 0,69 meter; dinding pembatas petirtaan berbentuk kotak ukuran 19,7 × 17,1 meter; pancuran utama berbentuk kotak ukuran 6 x 6 meter; dan parit saluran air sebagai hilir berbentuk melengkung mengarah timur laut dengan panjang sementara 11,95 meter. Di Pancuran utama berbentuk bujur sangkar tersebut terdapat beberapa lubang atau lorong kecil vertikal, horisontal, dan diagonal sebagai saluran pembagi air.<ref name="tempo" />
Setelah dilakukan penggalian, luas areal petirtaan yang sementara tampak dan tergali mencapai sekitar 400 meter persegi atau 18m x 20m. Lokasi situs ini terpendam di dasar kolam dengan kedalaman sekitar 2-3 meter dari permukaan tanah atau bibir kolam. Ketinggian struktur bangunan [[situs]] bervariasi antara 1,2 hingga 1,5 meter.<ref>{{Cite news|url=https://kabarjombang.com/ekskavasi-situs-sumberbeji-jombang-4-arca-jaladwara-dan-tengkorak-manusia-ditemukan/|title=Ekskavasi Situs Sumberbeji Jombang, Arca Jaladwara dan Tengkorak Manusia Ditemukan|date=2019-10-08|newspaper=[[KabarJombang.com]]|language=id-ID|access-date=2020-02-02}}</ref>


Ada kemiripan bangunan situs Sumberbeji dengan [[Candi Tikus]] yang berada di Trowulan, Mojokerto<ref>{{Cite news|date=2019-08-16|title=Struktur Bata Kuno Sumberbeji di Jombang Diduga Pemandian Kaum Bangsawan Zaman Majapahit|url=https://faktualnews.co/2019/07/16/struktur-bata-kuno-sumberbeji-di-jombang-diduga-pemandian-kaum-bangsawan-zaman-majapahit/150890/|newspaper=FaktualNews.co|language=id-ID|access-date=2020-02-02}}</ref> sehingga sebagian pakar berpendapat bahwa situs Sumberbeji merupakan petirtaan (tempat pemandian keluarga raja). Namun, sebagian [[pakar]] yang lain{{Siapa}} berpendapat bahwa bangunan tersebut merupakan tempat penampungan dan penyaluran air untuk keperluan penduduk setempat pada zaman dulu.{{Butuh rujukan}}
Area petirtaan Sumberbeji terdiri dari parit saluran air sebagai hulu atau tempat air masuk sepanjang 14,1 meter dan tinggi 0,69 meter; dinding pembatas petirtaan berbentuk kotak ukuran 19,7 x 17,1 meter; pancuran utama berbentuk kotak ukuran 6 x 6 meter; dan parit saluran air sebagai hilir berbentuk melengkung mengarah timur laut dengan panjang sementara 11,95 meter. Di Pancuran utama berbentuk bujur sangkar tersebut terdapat beberapa lubang atau lorong kecil vertikal, horisontal, dan diagonal sebagai saluran pembagi air.<ref name="tempo"/>


== Lokasi Candi ==
== Lokasi ==
Situs Sumberbeji terletak sekitar 13&nbsp;km di sebelah selatan kabupaten Jombang.
Situs Sumberbeji terletak sekitar 13&nbsp;km di sebelah selatan kabupaten Jombang.
Melalui jalan raya Jombang-[[Ngoro]], tepat di perempatan Gerdu Laut, lurus ke jalan raya Gajah sejauh 1&nbsp;km, lalu belok kanan ke jalan Masjid sekitar 500m situs sumberbeji berada.
Melalui jalan raya Jombang-[[Ngoro]], tepat di perempatan Gerdu Laut, lurus ke jalan raya Gajah sejauh 1&nbsp;km, lalu belok kanan ke jalan Masjid sekitar 500m situs sumberbeji berada.
Baris 47: Baris 47:
== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}

{{Candi Hindu Indonesia}}


[[Kategori:Candi di Jawa Timur]]
[[Kategori:Candi di Jawa Timur]]
[[Kategori:Kerajaan Majapahit]]
[[Kategori:Kerajaan Majapahit]]


{{arkeologi-stub}}

Revisi terkini sejak 19 Juni 2023 00.38

Situs Sumberbeji
Situs Sumberbeji (2019)
Situs sumberbeji saat pertama kali ditemukan
Lua error in Modul:Location_map at line 437: Tidak ada nilai yang diberikan untuk garis bujur.
Informasi umum
Gaya arsitekturSitus Jawa Timuran
KotaKabupaten Jombang, Jawa Timur.
NegaraIndonesia
Rampungabad ke11-13[1]
Data teknis
Ukuran400 m2

Situs Sumberbeji adalah situs petirtaan kuno yang berlokasi di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tapaknya berada pada sebuah sendhang (kolam mata air) yang sejak lama digunakan oleh penduduk setempat untuk beraktivitas dan sumber irigasi sawah. Penemuan terjadi pada tahun 2019 secara tidak sengaja di saat warga setempat melakukan kerjabakti membersihkan dasar sendang dari endapan lumpur yang sudah mulai dangkal, dengan maksud mengembangkan kolam tersebut sebagai objek wisata desa.

Situs tersebut diduga dibangun pada zaman kerajaan Airlangga Kahuripan sebelum Majapahit.[1]

Bersama dengan Candi Rimbi (sekitar 6 km ke arah timur) dan beberapa objek kepurbakalaan lainnya, Petirtaan Sumberbeji telah dimasukkan dalam daftar cagar budaya yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Jombang pada tahun 2020[2]

Riwayat penemuan dan pelestarian

[sunting | sunting sumber]

Situs petirtaan Sumberbeji ditemukan di lahan sendhang (kolam mata air) seluas kurang lebih 5000 meter persegi[butuh rujukan]yang dipergunakan warga untuk aktivitas sehari-hari dan sumber irigasi pertanian.

Proses penyelamatan dan penggalian (ekskavasi) situs Sumberbeji dimulai bulan Juli hingga Oktober 2019 oleh BPCPB Jawa Timur, dan dilanjutkan pada bulan Agustus dan November 2020. Dalam kegiatan tersebut banyak benda purbakala yang ditemukan, Dua belas arca pancuran (jaladwara) ditemukan, yang memiliki motif ukiran bermacam-macam seperti padma (bunga teratai), makara, dewa atau tokoh, serta binatang. Jaladwara utama ditemukan pada tahun 2020 berbentuk arca garuda dengan tubuh manusia.Tidak ditemukan prasasti di situs Sumberbeji, tetapi berdasarkan ciri bangunan dan ikonografi arca, diperkirakan bangunan ini dibangun sejak era raja Airlangga (Kerajaan Medang di Kahuripan) dan dipelihara terus pada masa Kerajaan Kadiri sampai era Majapahit.[1]

Penemuan pecahan benda terbuat dari porselen yang diperkirakan sebagai pecahan mangkuk atau guci khas Tiongkok dari era Dinasti Song menjadi salah satu pendukung yang mengindikasikan situs petirtaan Sumberbeji sudah ada sebelum zaman Majapahit. Dinasti Song berkuasa sejak abad 10 hingga 13 masehi yang berarti sudah ada sebelum Majapahit yang berkuasa pada abad 12 hingga 15 masehi.[3]

Bangunan dan fungsi

[sunting | sunting sumber]

Setelah dilakukan penggalian, luas areal petirtaan yang sementara tampak dan tergali mencapai hampir 400 meter persegi (18 m × 20 m). Lokasi situs ini terpendam di dasar kolam dengan kedalaman sekitar 2 sampai 3 meter dari permukaan tanah atau bibir kolam. Ketinggian struktur bangunan situs bervariasi antara 1,2 hingga 1,5 meter.[4]

Area petirtaan Sumberbeji terdiri dari parit saluran air sebagai hulu atau tempat air masuk sepanjang 14,1 meter dan tinggi 0,69 meter; dinding pembatas petirtaan berbentuk kotak ukuran 19,7 × 17,1 meter; pancuran utama berbentuk kotak ukuran 6 x 6 meter; dan parit saluran air sebagai hilir berbentuk melengkung mengarah timur laut dengan panjang sementara 11,95 meter. Di Pancuran utama berbentuk bujur sangkar tersebut terdapat beberapa lubang atau lorong kecil vertikal, horisontal, dan diagonal sebagai saluran pembagi air.[3]

Ada kemiripan bangunan situs Sumberbeji dengan Candi Tikus yang berada di Trowulan, Mojokerto[5] sehingga sebagian pakar berpendapat bahwa situs Sumberbeji merupakan petirtaan (tempat pemandian keluarga raja). Namun, sebagian pakar yang lain[siapa?] berpendapat bahwa bangunan tersebut merupakan tempat penampungan dan penyaluran air untuk keperluan penduduk setempat pada zaman dulu.[butuh rujukan]

Situs Sumberbeji terletak sekitar 13 km di sebelah selatan kabupaten Jombang. Melalui jalan raya Jombang-Ngoro, tepat di perempatan Gerdu Laut, lurus ke jalan raya Gajah sejauh 1 km, lalu belok kanan ke jalan Masjid sekitar 500m situs sumberbeji berada.

  1. ^ a b c "Situs Kuno Sumberbeji Akan Jadi Cagar Budaya, Bupati Mundjidah: Ini Potensi!". FaktualNews.co. 2019-07-16. Diakses tanggal 2020-02-01. 
  2. ^ Supriyatno, Helmi. "Situs Sumberbeji Sudah Ditetapkan Menjadi Cagar Budaya Peringkat Kabupaten". Bhirawa online. Diakses tanggal 31 Desember 2020. 
  3. ^ a b (), Ishomuddin (2019-09-29). Prima, Erwin, ed. "Temuan Situs Petirtaan Jombang, Diduga Dibangun Sebelum Majapahit". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-02-01. 
  4. ^ "Ekskavasi Situs Sumberbeji Jombang, Arca Jaladwara dan Tengkorak Manusia Ditemukan". KabarJombang.com. 2019-10-08. Diakses tanggal 2020-02-02. 
  5. ^ "Struktur Bata Kuno Sumberbeji di Jombang Diduga Pemandian Kaum Bangsawan Zaman Majapahit". FaktualNews.co. 2019-08-16. Diakses tanggal 2020-02-02.