Lompat ke isi

Sang Kiai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 10394309 oleh 36.76.61.95 (bicara)
Wardi 96 (bicara | kontrib)
Dalam adegan-adegan terakhir film ini, diperlihatkan bahwa kedatangan Tentara Belanda yang kembali merebut di Jawa Timur, walaupun tanpa dialog Bahasa Belanda.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(35 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5: Baris 5:
| alt =
| alt =
| caption = Poster film
| caption = Poster film
| director = Rako Prijanto
| director = [[Rako Prijanto]]
| producer = Gope T. Samtani
| producer = Gope T. Samtani
| writer =
| writer = Anggoro Saronto
| narrator =
| narrator =
| starring = [[Ikranagara]]<br>[[Christine Hakim]]<br>[[Agus Kuncoro]]<br>[[Adipati Dolken]]
| starring = [[Ikranagara]]<br>[[Christine Hakim]]<br>[[Agus Kuncoro]]<br>[[Adipati Dolken]]
| music =
| music = [[Aghi Narottama]]
| maintheme =
| maintheme =
| opentheme =
| opentheme =
| endtheme =
| endtheme =
| cinematography =
| cinematography = Muhammad Firdaus
| editing =
| editing = [[Cesa David Luckmansyah]]
| studio = Rapi Films
| studio = [[Rapi Films]]
| distributor =
| distributor =
| released = {{start date|2013|05|30}} (awal) <br> {{start date|2014|01|09}} (awal)
| released = {{start date|2013|05|30}}
| released year = <!-- {{start year|YYYY}} -->
| released year = <!-- {{start year|YYYY}} -->
| film of location =
| film of location =
| runtime =
| runtime = 136 menit
| country = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
| country = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
| language = [[Bahasa Indonesia]]
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]<br>[[Bahasa Jawa|Jawa]]<br>[[Bahasa Arab|Arab]]<br>[[Bahasa Jepang|Jepang]]<br>[[Bahasa Inggris|Inggris]]
| budget =
| budget =
| gross =
| gross =
| network =
| network =
| preceded by =
| preceded by =
| followed by =
| followed by =
| awards =
| awards =
}}
}}
{{Penghargaan film
{{Penghargaan film
|award1=[[Festival Film Indonesia 2013]]
|award1=[[Festival Film Indonesia 2013]]
|ket-award1=
|ket-award1=
* '''[[Penghargaan FFI untuk Film Bioskop Terbaik|Film Terbaik]]'''
* '''Film Terbaik'''
* '''[[Penghargaan FFI untuk Penyutradaraan Terbaik|Sutradara Terbaik]]''' : [[Rako Prijanto]]
* '''Sutradara Terbaik''': [[Rako Prijanto]]
* '''[[Penghargaan FFI untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik|Pemeran Pendukung Pria Terbaik]]''' : [[Adipati Dolken]]
* '''Pemeran Pendukung Pria Terbaik''': [[Adipati Dolken]]
* '''[[Penghargaan FFI untuk Tata Suara Terbaik|Tata Suara Terbaik]]''' : Khikmawan Santosa, M. Iksan & Yusuf A Pattawari
* '''Tata Suara Terbaik''': [[Khikmawan Santosa]], M. Ikhsan Sungkar, & Yusuf A. Pattawari
}}
}}


'''''Sang Kiai''''' adalah [[film drama]] [[Indonesia]] tahun [[2013]] yang mengangkat kisah seorang pejuang kemerdekaan sekaligus salah satu pendiri [[Nahdlatul Ulama]] dari Jombang, Jawa Timur yakni Hadratussyaikh [[KH Hasyim Asyari]]. Film ini dibintangi oleh [[Ikranagara]], [[Christine Hakim]], [[Agus Kuncoro]], [[Adipati Dolken]].
'''''Sang Kiai''''' adalah film aksi drama biografi Indonesia tahun 2013 yang mengangkat kisah seorang pejuang kemerdekaan sekaligus salah satu pendiri [[Nahdlatul Ulama]] dari Jombang, Jawa Timur yakni Hadratussyaikh [[KH Hasyim Asyari|Kyai Haji Hasyim Asy'ari]]. Film ini dibintangi oleh [[Ikranagara]], [[Christine Hakim]], [[Agus Kuncoro]], [[Adipati Dolken]].


Film ini terpilih sebagai wakil Indonesia untuk kategori [[Film Berbahasa Asing Terbaik (Oscar)|Film Berbahasa Asing Terbaik]] dalam [[Academy Awards ke-86]], namun tidak lolos nominasi.<ref name="Indonesia">{{cite web |url=http://www.merdeka.com/artis/sang-kiai-daftarkan-diri-di-oscar-2014.html |title='Sang Kiai' daftarkan diri di oscar 2014 |accessdate=2013-10-08 |work=Merdeka}}</ref>
Film ini terpilih sebagai wakil Indonesia untuk kategori [[Film Berbahasa Asing Terbaik (Oscar)|Film Berbahasa Asing Terbaik]] dalam [[Academy Awards ke-86]], tetapi tidak lolos nominasi.<ref name="Indonesia">{{Cite news|url=http://www.merdeka.com/artis/sang-kiai-daftarkan-diri-di-oscar-2014.html |title='Sang Kiai' daftarkan diri di oscar 2014 |accessdate=2013-10-08 |work=[[Merdeka.com]]|language=id }}</ref>


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==

[[Berkas:SANGKIAIPOSTERFILM.jpg|thumb|Poster pada awal perilisan 30 Mei 2013.]]
Pendudukan Jepang ternyata tidak lebih baik dari Belanda. Jepang mulai melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Sekerei (menghormat kepada Matahari). KH Hasyim Asyari sebagai tokoh besar agamis saat itu menolak untuk melakukan Sekerei karena beranggapan bahwa tindakan itu menyimpang dari aqidah agama Islam. Menolak karena sebagai umat Islam, hanya boleh menyembah kepada Allah SWT. Karena tindakannya yang berani itu, Jepang menangkap KH Hasyim Asyari.
Pendudukan Jepang ternyata tidak lebih baik dari Belanda. Jepang mulai melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Seikerei (menghormat kepada Matahari). KH Hasyim Asyari sebagai tokoh besar agamais saat itu menolak untuk melakukan Seikerei karena beranggapan bahwa tindakan itu menyimpang dari aqidah agama Islam. Menolak karena sebagai umat Islam, hanya boleh menyembah kepada Allah SWT. Karena tindakannya yang berani itu, Jepang menangkap KH Hasyim Asyari.


KH Wahid Hasyim, salah satu putra dia mencari jalan diplomasi untuk membebaskan KH Hasyim Asyari. Berbeda dengan Harun, salah satu santri KH Hasyim Asyari yang percaya cara kekerasanlah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Harun menghimpun kekuatan santri untuk melakukan demo menuntut kebebasan KH Hasyim Asyari. Tetapi harun salah karena cara tersebut malah menambah korban berjatuhan.
KH Wahid Hasyim, salah satu putra dia mencari jalan diplomasi untuk membebaskan KH Hasyim Asyari. Berbeda dengan Harun, salah satu santri KH Hasyim Asyari yang percaya cara kekerasanlah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Harun menghimpun kekuatan santri untuk melakukan demo menuntut kebebasan KH Hasyim Asyari. Tetapi harun salah karena cara tersebut malah menambah korban berjatuhan.
Baris 54: Baris 54:
Jepang kalah perang, Sekutu mulai datang. Soekarno sebagai presiden saat itu mengirim utusannya ke Tebuireng untuk meminta KH Hasyim Asyari membantu mempertahankan kemerdekaan. KH Hasyim Asyari menjawab permintaan Soekarno dengan mengeluarkan Resolusi Jihad yang kemudian membuat barisan santri dan masa penduduk Surabaya berduyun duyun tanpa rasa takut melawan sekutu di Surabaya. Gema resolusi jihad yang didukung oleh semangat spiritual keagamaan membuat Indonesia berani mati.
Jepang kalah perang, Sekutu mulai datang. Soekarno sebagai presiden saat itu mengirim utusannya ke Tebuireng untuk meminta KH Hasyim Asyari membantu mempertahankan kemerdekaan. KH Hasyim Asyari menjawab permintaan Soekarno dengan mengeluarkan Resolusi Jihad yang kemudian membuat barisan santri dan masa penduduk Surabaya berduyun duyun tanpa rasa takut melawan sekutu di Surabaya. Gema resolusi jihad yang didukung oleh semangat spiritual keagamaan membuat Indonesia berani mati.


Di Jombang, Sarinah membantu barisan santri perempuan merawat korban perang dan mempersiapkan ransum. Barisan laskar santri pulang dalam beberapa truk ke Tebuireng. KH Hasyim Asyari menyambut kedatangan santri- santrinya yang gagah berani, tetapi air mata mengambang di matanya yang nanar.<ref>[http://www.21cineplex.com/sang-kyai-movie,3116,03SAKI.htm 21 Cineplex]</ref>
Di Jombang, Sarinah membantu barisan santri perempuan merawat korban perang dan mempersiapkan ransum. Barisan laskar santri pulang dalam beberapa truk ke Tebuireng. KH Hasyim Asyari menyambut kedatangan santri- santrinya yang gagah berani, tetapi air mata mengambang di matanya yang nanar.<ref>{{Cite web |url=http://www.21cineplex.com/sang-kyai-movie,3116,03SAKI.htm |title=21 Cineplex |access-date=2013-04-18 |archive-date=2013-04-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130418122801/http://www.21cineplex.com/sang-kyai-movie,3116,03SAKI.htm |dead-url=yes }}</ref>


== Pemeran ==
== Pemeran ==
Baris 61: Baris 61:
* [[Agus Kuncoro]] sebagai [[KH.Wahid Hasyim|KH Wahid Hasyim]]
* [[Agus Kuncoro]] sebagai [[KH.Wahid Hasyim|KH Wahid Hasyim]]
* [[Adipati Dolken]] sebagai Harun
* [[Adipati Dolken]] sebagai Harun
* [[Meriza Febriyani Batubara]] sebagai Sari
* [[Meriza Febriani]] sebagai Sari
* [[Dimas Aditya]] sebagai Hamzah
* [[Dimas Aditya]] sebagai Hamzah
* [[Royham Hidayat]] sebagai Khamid
* [[Royham Hidayat]] sebagai Khamid
* [[Ernestsan Samudera]] sebagai Abdi
* [[Ernestsan Samudera]] sebagai Abdi
* [[Ayes Kassar]] sebagai Baidhowi
* [[Ayes Kassar]] sebagai Baidhowi
* [[Dayat Simbaia]] sebagai [[Yusuf Hasyim|KH Yusuf Hasyim]]
* [[Nur Wahid Hidayat|Dayat Simbaia]] sebagai [[Yusuf Hasyim|KH Yusuf Hasyim]]
* [[Dymas Agust]] sebagai [[KH Mas Mansur]]
* [[Dymas Agust]] sebagai [[KH Mas Mansur]]
* [[Andrew Trigg]] sebagai [[mallaby|Brigadir Mallaby]]
* [[Andrew Trigg]] sebagai [[mallaby|Brigadir Mallaby]]
* [[Arswendi Nasution]] sebagai [[Abdul Wahab Hasbullah|KH. A. Wahab Hasbullah]]
* [[Arswendi Nasution]] sebagai [[Abdul Wahab Hasbullah|KH. A. Wahab Hasbullah]]
Baris 75: Baris 75:
Berkat kemenangannya dalam [[Festival Film Indonesia 2013]] untuk kategori [[Penghargaan FFI untuk Film Bioskop Terbaik|Film Terbaik]], [[Penghargaan FFI untuk Penyutradaraan Terbaik|Sutradara Terbaik]], [[Penghargaan FFI untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik|Pemeran Pendukung Pria Terbaik]] dan [[Penghargaan FFI untuk Tata Suara Terbaik|Tata Suara Terbaik]], film ini dipertontonkan kembali kepada khalayak ramai di layar lebar pada 9 Januari 2014.
Berkat kemenangannya dalam [[Festival Film Indonesia 2013]] untuk kategori [[Penghargaan FFI untuk Film Bioskop Terbaik|Film Terbaik]], [[Penghargaan FFI untuk Penyutradaraan Terbaik|Sutradara Terbaik]], [[Penghargaan FFI untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik|Pemeran Pendukung Pria Terbaik]] dan [[Penghargaan FFI untuk Tata Suara Terbaik|Tata Suara Terbaik]], film ini dipertontonkan kembali kepada khalayak ramai di layar lebar pada 9 Januari 2014.


Demi menambah nilai jual sekaligus daya tarik, maka poster versi baru pun turut dipersiapkan menjelang perilisan kembali. Apabila sebelumnya sosok Ikranagara yang memerankan oleh KH Hasyim Asy'ari menjadi fokus utama dalam poster, maka untuk sekali ini digantikan oleh Adipati Dolken dan Meriza Febriyani. Selain itu, tidak lupa pula diberi bubuhan tulisan sederet piala yang digenggam Sang Kiai di FFI 2013 (Film, Sutradara, Pemeran Pendukung Pria, dan Penata Suara).<ref>[http://flickmagazine.net/news/2235-sang-kiai-akan-ditayangkan-kembali-di-bioskop.html 'Sang Kiai' Akan Ditayangkan Kembali di Bioskop]</ref><ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/12/22/111539356/Sang-Kyai-Akan-Diputar-Ulang-pada-Januari-2014 Sang Kyai Akan Diputar Ulang pada Januari 2014]</ref>
Demi menambah nilai jual sekaligus daya tarik, maka poster versi baru pun turut dipersiapkan menjelang perilisan kembali. Apabila sebelumnya sosok Ikranagara yang memerankan oleh KH Hasyim Asy'ari menjadi fokus utama dalam poster, maka untuk sekali ini digantikan oleh Adipati Dolken dan Meriza Febriyani. Selain itu, tidak lupa pula diberi bubuhan tulisan sederet piala yang digenggam Sang Kiai di FFI 2013 (Film, Sutradara, Pemeran Pendukung Pria, dan Penata Suara).<ref>[http://flickmagazine.net/news/2235-sang-kiai-akan-ditayangkan-kembali-di-bioskop.html 'Sang Kiai' Akan Ditayangkan Kembali di Bioskop]</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.tempo.co/read/news/2013/12/22/111539356/Sang-Kyai-Akan-Diputar-Ulang-pada-Januari-2014 |title=Sang Kyai Akan Diputar Ulang pada Januari 2014 |access-date=2014-02-05 |archive-date=2014-02-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140222171904/http://www.tempo.co/read/news/2013/12/22/111539356/Sang-Kyai-Akan-Diputar-Ulang-pada-Januari-2014 |dead-url=yes }}</ref>

== Penghargaan dan Nominasi ==
{| class="wikitable"
|+
!Tahun
!Penghargaan
!Kategori
!Penerima
!Hasil
|-
| rowspan="14" |2013
| rowspan="8" |[[Festival Film Indonesia 2013|Festival Film Indonesia]]
|[[Penghargaan FFI untuk Film Terbaik|Film Terbaik]]
|'''''Sang Kiai'''''
|{{Won}}
|-
|[[Penghargaan FFI untuk Penyutradaraan Terbaik|Sutradara Terbaik]]
|[[Rako Prijanto]]
|{{Won}}
|-
|[[Penghargaan FFI untuk Pemeran Utama Pria Terbaik|Pemeran Utama Pria Terbaik]]
|[[Ikranagara]]
|{{Nom}}
|-
|[[Penghargaan FFI untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik|Pemeran Pendukung Pria Terbaik]]
|[[Adipati Dolken]]
|{{Won}}
|-
|[[Penghargaan FFI untuk Pemeran Pendukung Wanita Terbaik|Pemeran Pendukung Wanita Terbaik]]
|[[Meriza Febriani|Meriza Vebriani]]
|{{Nom}}
|-
|[[Penghargaan FFI untuk Tata Artistik Terbaik|Tata Artistik Terbaik]]
|Frans XR Paat
|{{Nom}}
|-
|[[Penghargaan FFI untuk Tata Suara Terbaik|Tata Suara Terbaik]]
|[[Khikmawan Santosa]], M. Ikhsan Sungkar, & Yusuf A. Pattawari
|{{Won}}
|-
|[[Penghargaan FFI untuk Tata Musik Terbaik|Tata Musik Terbaik]]
|[[Aghi Narottama]] & Bembi Gusti
|{{Nom}}
|-
| rowspan="6" |[[Piala Maya 2013|Piala Maya]]
|[[Piala Maya untuk Aktor Utama Terpilih|Aktor Utama Terpilih]]
|[[Ikranagara]]
|{{Nom}}
|-
|[[Piala Maya untuk Aktris Pendukung Terpilih|Aktris Pendukung Terpilih]]
|[[Christine Hakim]]
|{{Nom}}
|-
|Tata Kostum Terpilih
|Gemailia Gea Geriantiana
|{{Nom}}
|-
|Tata Rias Wajah dan Rambut Terpilih
|Danny Boris Saragi & Sarwo Edi Kocom
|{{Nom}}
|-
|[[Piala Maya untuk Tata Artistik Terpilih|Tata Artistik Terpilih]]
|Frans XR Paat
|{{Nom}}
|-
|Tata Efek Khusus Terpilih
|Adam Howarth
|{{Won}}
|-
| rowspan="7" |2014
| rowspan="7" |[[Festival Film Bandung 2014|Festival Film Bandung]]
|Film Terpuji
|'''''Sang Kiai'''''
|{{Nom}}
|-
|Sutradara Terpuji
|[[Rako Prijanto]]
|{{Nom}}
|-
|Pemeran Utama Pria Terpuji
|[[Ikranagara]]
|{{Won}}
|-
|Pemeran Pembantu Pria Terpuji
|[[Adipati Dolken]]
|{{Nom}}
|-
|Penata Artistik Terpuji
|Frans XR Paat
|{{Won}}
|-
|Penata Editing Terpuji
|[[Cesa David Luckmansyah]]
|{{Nom}}
|-
|Penata Kamera Terpuji
|Muhammad Firdaus
|{{Nom}}
|}


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://filmsangkyai.com/ Website Resmi Film Sang Kyai]
* [http://filmsangkyai.com/ Website Resmi Film Sang Kyai] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130604044344/http://filmsangkyai.com/ |date=2013-06-04 }}


{{start box}}
{{start box}}
Baris 95: Baris 194:


[[Kategori:Film Indonesia tahun 2013]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2013]]
[[Kategori:Film drama Indonesia]]
[[Kategori:Film drama]]
[[Kategori:Film Indonesia]]

[[Kategori:Film biografi]]

[[Kategori:Film sejarah]]
{{film-stub|Indonesia}}
[[Kategori:Film yang berdasarkan pada kisah nyata]]
[[Kategori:Film bertema Islam Indonesia]]
[[Kategori:Film Perang Dunia II]]
[[Kategori:Film multibahasa]]
[[Kategori:Film tentang Revolusi Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Film yang berlatar di Jawa Timur]]
[[Kategori:Nahdlatul Ulama]]

Revisi terkini sejak 22 Agustus 2023 10.59

Sang Kiai
Poster film
SutradaraRako Prijanto
ProduserGope T. Samtani
Ditulis olehAnggoro Saronto
PemeranIkranagara
Christine Hakim
Agus Kuncoro
Adipati Dolken
Penata musikAghi Narottama
SinematograferMuhammad Firdaus
PenyuntingCesa David Luckmansyah
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
30 Mei 2013 (2013-05-30)
Durasi136 menit
NegaraIndonesia Indonesia
BahasaIndonesia
Jawa
Arab
Jepang
Inggris
Penghargaan
Festival Film Indonesia 2013

Sang Kiai adalah film aksi drama biografi Indonesia tahun 2013 yang mengangkat kisah seorang pejuang kemerdekaan sekaligus salah satu pendiri Nahdlatul Ulama dari Jombang, Jawa Timur yakni Hadratussyaikh Kyai Haji Hasyim Asy'ari. Film ini dibintangi oleh Ikranagara, Christine Hakim, Agus Kuncoro, Adipati Dolken.

Film ini terpilih sebagai wakil Indonesia untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik dalam Academy Awards ke-86, tetapi tidak lolos nominasi.[1]

Pendudukan Jepang ternyata tidak lebih baik dari Belanda. Jepang mulai melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Seikerei (menghormat kepada Matahari). KH Hasyim Asyari sebagai tokoh besar agamais saat itu menolak untuk melakukan Seikerei karena beranggapan bahwa tindakan itu menyimpang dari aqidah agama Islam. Menolak karena sebagai umat Islam, hanya boleh menyembah kepada Allah SWT. Karena tindakannya yang berani itu, Jepang menangkap KH Hasyim Asyari.

KH Wahid Hasyim, salah satu putra dia mencari jalan diplomasi untuk membebaskan KH Hasyim Asyari. Berbeda dengan Harun, salah satu santri KH Hasyim Asyari yang percaya cara kekerasanlah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Harun menghimpun kekuatan santri untuk melakukan demo menuntut kebebasan KH Hasyim Asyari. Tetapi harun salah karena cara tersebut malah menambah korban berjatuhan.

Dengan cara damai KH Wahid Hasyim berhasil memenangkan diplomasi terhadap pihak Jepang dan KH Hasyim Asyari berhasil dibebaskan. Ternyata perjuangan melawan Jepang tidak berakhir sampai disini. Jepang memaksa rakyat Indonesia untuk melimpahkan hasil bumi. Jepang menggunakan Masyumi yang diketuai KH. Hasyim Asy'ari untuk menggalakkan bercocok tanam. Bahkan seruan itu terselip di ceramah sholat Jum'at. Ternyata hasil tanam rakyat tersebut harus disetor ke pihak Jepang. Padahal saat itu rakyat sedang mengalami krisis beras, bahkan lumbung pesantren pun nyaris kosong. Harun melihat masalah ini secara harfiah dan merasa bahwa KH. Hasyim Asy'ari mendukung Jepang, hingga ia memutuskan untuk pergi dari pesantren.

Jepang kalah perang, Sekutu mulai datang. Soekarno sebagai presiden saat itu mengirim utusannya ke Tebuireng untuk meminta KH Hasyim Asyari membantu mempertahankan kemerdekaan. KH Hasyim Asyari menjawab permintaan Soekarno dengan mengeluarkan Resolusi Jihad yang kemudian membuat barisan santri dan masa penduduk Surabaya berduyun duyun tanpa rasa takut melawan sekutu di Surabaya. Gema resolusi jihad yang didukung oleh semangat spiritual keagamaan membuat Indonesia berani mati.

Di Jombang, Sarinah membantu barisan santri perempuan merawat korban perang dan mempersiapkan ransum. Barisan laskar santri pulang dalam beberapa truk ke Tebuireng. KH Hasyim Asyari menyambut kedatangan santri- santrinya yang gagah berani, tetapi air mata mengambang di matanya yang nanar.[2]

Perilisan ulang

[sunting | sunting sumber]

Berkat kemenangannya dalam Festival Film Indonesia 2013 untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik dan Tata Suara Terbaik, film ini dipertontonkan kembali kepada khalayak ramai di layar lebar pada 9 Januari 2014.

Demi menambah nilai jual sekaligus daya tarik, maka poster versi baru pun turut dipersiapkan menjelang perilisan kembali. Apabila sebelumnya sosok Ikranagara yang memerankan oleh KH Hasyim Asy'ari menjadi fokus utama dalam poster, maka untuk sekali ini digantikan oleh Adipati Dolken dan Meriza Febriyani. Selain itu, tidak lupa pula diberi bubuhan tulisan sederet piala yang digenggam Sang Kiai di FFI 2013 (Film, Sutradara, Pemeran Pendukung Pria, dan Penata Suara).[3][4]

Penghargaan dan Nominasi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Penghargaan Kategori Penerima Hasil
2013 Festival Film Indonesia Film Terbaik Sang Kiai Menang
Sutradara Terbaik Rako Prijanto Menang
Pemeran Utama Pria Terbaik Ikranagara Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik Adipati Dolken Menang
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Meriza Vebriani Nominasi
Tata Artistik Terbaik Frans XR Paat Nominasi
Tata Suara Terbaik Khikmawan Santosa, M. Ikhsan Sungkar, & Yusuf A. Pattawari Menang
Tata Musik Terbaik Aghi Narottama & Bembi Gusti Nominasi
Piala Maya Aktor Utama Terpilih Ikranagara Nominasi
Aktris Pendukung Terpilih Christine Hakim Nominasi
Tata Kostum Terpilih Gemailia Gea Geriantiana Nominasi
Tata Rias Wajah dan Rambut Terpilih Danny Boris Saragi & Sarwo Edi Kocom Nominasi
Tata Artistik Terpilih Frans XR Paat Nominasi
Tata Efek Khusus Terpilih Adam Howarth Menang
2014 Festival Film Bandung Film Terpuji Sang Kiai Nominasi
Sutradara Terpuji Rako Prijanto Nominasi
Pemeran Utama Pria Terpuji Ikranagara Menang
Pemeran Pembantu Pria Terpuji Adipati Dolken Nominasi
Penata Artistik Terpuji Frans XR Paat Menang
Penata Editing Terpuji Cesa David Luckmansyah Nominasi
Penata Kamera Terpuji Muhammad Firdaus Nominasi

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "'Sang Kiai' daftarkan diri di oscar 2014". Merdeka.com. Diakses tanggal 2013-10-08. 
  2. ^ "21 Cineplex". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-04-18. Diakses tanggal 2013-04-18. 
  3. ^ 'Sang Kiai' Akan Ditayangkan Kembali di Bioskop
  4. ^ "Sang Kyai Akan Diputar Ulang pada Januari 2014". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-22. Diakses tanggal 2014-02-05. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Tanah Surga... Katanya
(2012)
Film Bioskop Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Produksi: Rapi Films
Sutradara: Rako Prijanto
Pemeran: Ikranagara, Christine Hakim, Agus Kuncoro, Adipati Dolken
(2013)
Diteruskan oleh:
Cahaya Dari Timur: Beta Maluku
(2014)