Lompat ke isi

Sungai Karang Mumus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Menambah Kategori:Anak Sungai Mahakam menggunakan HotCat
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox river
{{Infobox river
| name = Sungai Karang Mumus
| name = Sungai Karang Mumus
| image = Sungai karang mumus.jpg
| image =
| image_caption = Aliran Sungai Karang Mumus dilihat dari Jalan Biawan
| image_caption = Aliran Sungai Karang Mumus dilihat dari Jalan Biawan
| source1 = [[Tanah Datar, Muara Badak, Kutai Kartanegara|Desa Tanah Datar]]
| source1 = [[Tanah Datar, Muara Badak, Kutai Kartanegara|Desa Tanah Datar]]
Baris 10: Baris 10:
| discharge =
| discharge =
| watershed = 321,574&nbsp;km<sup>2</sup>
| watershed = 321,574&nbsp;km<sup>2</sup>
|Provinsi=Kalimantan Timur}}
}}
'''Sungai Karang Mumus''' adalah nama sungai yang membelah [[Kota Samarinda]], [[Kalimantan Timur]].<ref name="RTRW">Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Samarinda, (2005). ''Laporan
'''Sungai Karang Mumus''' adalah nama sungai yang membelah [[Kota Samarinda]], [[Kalimantan Timur]].<ref name="RTRW">Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Samarinda, (2005). ''Laporan
Rancangan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Samarinda''. Samarinda: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Hal. 13</ref> Sungai Karang Mumus merupakan anak [[Sungai Mahakam]] yang memiliki panjang aliran 34,7 kilometer di wilayah [[Kota Samarinda]].<ref name="RTRW"/> Sungai Karang Mumus menjadi salah satu jalur trasportasi air bagi warga yang berada di [[daerah aliran sungai]] (DAS) Karang Mumus, selain itu juga menjadi sumber aktivitas mencuci, mandi, dan aktivitas lainya.<ref name=indrapuri>{{cite web |url=https://indarpuri.wordpress.com/2013/01/29/potret-sungai-karang-mumus-dulu-dan-kini/ |title=Potret Sungai Karang Mumus Dulu dan Kini |publisher=Indrapuri ||accessdate=05 April 2015}}</ref> Walaupun akhir-akhir ini, sesuai dengan intruksi dari [[Badan Lingkungan Hidup]] (BLH) Samarinda kualitas air Sungai Karang Mumus tidak lagi layak untuk digunakan akibat pencemaran limbah rumah tangga yang melebihi ambang normal.<ref name=tribun>{{cite web |url=http://www.tribunnews.com/regional/2014/11/02/air-sungai-karang-mumus-bahayakan-kesehatan-warga-samarinda|title=Air Sungai Karang Mumus Bahayakan Kesehatan Warga Samarinda |publisher=Tribun Kaltim.com ||accessdate=05 April 2015}}</ref>
Rancangan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Samarinda''. Samarinda: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Hal. 13</ref> Sungai Karang Mumus merupakan anak [[Sungai Mahakam]] yang memiliki panjang aliran 34,7 kilometer di wilayah [[Kota Samarinda]].<ref name="RTRW"/> Sungai Karang Mumus menjadi salah satu jalur trasportasi air bagi warga yang berada di [[daerah aliran sungai]] (DAS) Karang Mumus, selain itu juga menjadi sumber aktivitas mencuci, mandi, dan aktivitas lainya.<ref name=indrapuri>{{cite web |url=https://indarpuri.wordpress.com/2013/01/29/potret-sungai-karang-mumus-dulu-dan-kini/ |title=Potret Sungai Karang Mumus Dulu dan Kini |publisher=Indrapuri ||accessdate=05 April 2015}}</ref> Walaupun akhir-akhir ini, sesuai dengan intruksi dari [[Badan Lingkungan Hidup]] (BLH) Samarinda kualitas air Sungai Karang Mumus tidak lagi layak untuk digunakan akibat pencemaran limbah rumah tangga yang melebihi ambang normal.<ref name=tribun>{{cite web |url=http://www.tribunnews.com/regional/2014/11/02/air-sungai-karang-mumus-bahayakan-kesehatan-warga-samarinda|title=Air Sungai Karang Mumus Bahayakan Kesehatan Warga Samarinda |publisher=Tribun Kaltim.com ||accessdate=05 April 2015}}</ref>


Secara umum kondisi [[topografi]] daerah aliran sungai Karang Mumus ada yang berbukit-bukit dan ada pula yang datar, khususnya di alur sungai Karang Mumus yang berada dalam kota Samarinda.<ref name=kota>{{cite web |url=http://kehidupan-disamarinda.blogspot.com/|title=Sungai Karang Mumus |publisher=Kota Tepian Samarinda ||accessdate=05 April 2015}}</ref> Terdapat pula beberapa daerah rawa-rawa dan anak sungai Karang Mumus antara lain [[Sungai Lubang Putang]], [[Sungai Siring]], [[Sungai Lantung]], [[Sungai Muang]], [[Sungai Selindung]], [[Sungai Bayur]], [[Sungai Lingai]], [[Sungai Binangat]], [[Tanah Merah]], [[Sungai Lempake]] dan [[Sungai Bengkuring]].
Secara umum kondisi [[topografi]] daerah aliran sungai Karang Mumus ada yang berbukit-bukit dan ada pula yang datar, khususnya di alur sungai Karang Mumus yang berada dalam kota Samarinda.<ref name=kota>{{cite web |url=http://kehidupan-disamarinda.blogspot.com/|title=Sungai Karang Mumus |publisher=Kota Tepian Samarinda ||accessdate=05 April 2015}}</ref> Terdapat pula beberapa daerah rawa-rawa dan anak sungai Karang Mumus antara lain [[Sungai Lubang Putang]], [[Sungai Siring]], [[Sungai Lantung]], [[Sungai Muang]], [[Sungai Selindung]], [[Sungai Bayur]], [[Sungai Lingai]], [[Sungai Binangat]], [[Tanah Merah]], [[Sungai Lempake]] dan [[Sungai Bengkuring]].
<ref>Zailani, Akhmad (penyusun),Zulfakar (editor), Ali Fitri Noor (editor) (2005), Buku Melawan Banjir, Upaya Pemerintah Kota Samarinda Mencegah Banjir di "Kota Air", diterbitkan Pemkot Samarinda-Sultan Pustaka.Samarinda.ISBN : 979-793-4775-3.</ref><ref name=kota/>
<ref name=kota/><ref name="Zailani, Akhmad 2005">Zailani, Akhmad (penyusun),Zulfakar (editor), Ali Fitri Noor (editor) (2005), Buku Melawan Banjir, Upaya Pemerintah Kota Samarinda Mencegah Banjir di "Kota Air", diterbitkan Pemkot Samarinda-Sultan Pustaka.Samarinda.ISBN : 979-793-4775-3.</ref>


Lokasi [[kelurahan]] yang dilewati [[Sungai Karang Mumus]] di antaranya :[[kelurahan]] [[Karang Mumus, Samarinda Kota, Samarinda|Karang Mumus]], [[Sungai Dama, Samarinda Ilir, Samarinda|Sungai Dama]], [[Sidodamai, Samarinda Ilir, Samarinda|Sidodamai]], [[Sidomulyo, Samarinda Ilir, Samarinda|Sidomulyo]], [[Sungai Pinang Luar, Samarinda Kota, Samarinda|Sungai Pinang Luar]], [[Pelita, Samarinda Ilir, Samarinda|Pelita]], [[Sidodadi, Samarinda Ulu, Samarinda|Sidodadi]], [[Temindung Permai, Sungai Pinang, Samarinda|Temindung Permai]], [[Sempaja, Samarinda Utara, Samarinda|Sempaja]]
Lokasi [[kelurahan]] yang dilewati Sungai Karang Mumus di antaranya [[kelurahan]] [[Karang Mumus, Samarinda Kota, Samarinda|Karang Mumus]], [[Sungai Dama, Samarinda Ilir, Samarinda|Sungai Dama]], [[Sidodamai, Samarinda Ilir, Samarinda|Sidodamai]], [[Sidomulyo, Samarinda Ilir, Samarinda|Sidomulyo]], [[Sungai Pinang Luar, Samarinda Kota, Samarinda|Sungai Pinang Luar]], [[Pelita, Samarinda Ilir, Samarinda|Pelita]], [[Sidodadi, Samarinda Ulu, Samarinda|Sidodadi]], [[Temindung Permai, Sungai Pinang, Samarinda|Temindung Permai]], [[Sempaja]]
<ref name="Zailani, Akhmad 2005"/>
<ref>Zailani, Akhmad (penyusun),Zulfakar (editor), Ali Fitri Noor (editor) (2005), Buku Melawan Banjir, Upaya Pemerintah Kota Samarinda Mencegah Banjir di "Kota Air", diterbitkan Pemkot Samarinda-Sultan Pustaka.Samarinda.ISBN : 979-793-4775-3.</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Keberadaan Sungai Karang Mumus tak terlepas dari perkembangan Kota Samarinda pada awalnya.<ref name=sejarah>{{cite web |url=http://www.wisatakaltim.com/sejarah/sejarah-kota-samarinda/|title=Sejarah Kota Samarinda |publisher=Wisata Kaltim.com ||accessdate=05 April 2015}}</ref> Masuknya pendatang orang-orang [[Suku Bugis|Bugis Wajo]] dari [[Kerajaan Gowa]] memilih bermukim di seberang [[Karang Mumus, Samarinda Kota, Samarinda|muara Karang Mumus]], lalu berkembang menjadi Kota Samarinda seperti saat ini.<ref name=sejarah/> Seputaran tahun 1980-an kondisi sungai Karang Mumus masih terbilang bersih dan belum tercemar seperti saat ini.<ref name=karang>{{cite web |url=http://www.wisatakaltim.com/berita/sungai-karang-mumus-samarinda/|title=Sungai Karang Mumus Samarinda |publisher=Wisata Kaltim.com ||accessdate=05 April 2015}}</ref> Masih banyak ditemui nelayang yang menagkap ikan di sungai Karang Mumus. Terdapat pula rumah-rumah rakit berada di bantaran sungai yang dihuni oleh para nelayan.<ref name=karang/> Bila bulan tertentu sungai Karang Mumus mengalami musim ''bangai'' ikan, yaitu ikan-ikan yang berada di sungai Karang Mumus bermunculan ke permukaan air dikarenakan tidak normalnya tingkat keasaman air.<ref name=karang/> pada saat itu warga di sekitar bantaran Sungai Karang Mumus beramai-ramai menangkap ikan yang ''mabuk'' air tersebut.<ref name=karang/>
Keberadaan Sungai Karang Mumus tak terlepas dari perkembangan Kota Samarinda pada awalnya.<ref name=sejarah>{{cite web|url=http://www.wisatakaltim.com/sejarah/sejarah-kota-samarinda/|title=Sejarah Kota Samarinda|publisher=Wisata Kaltim.com|4=|accessdate=05 April 2015|archive-date=2015-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20150409164125/http://www.wisatakaltim.com/sejarah/sejarah-kota-samarinda/|dead-url=yes}}</ref> Masuknya pendatang orang-orang [[Suku Bugis|Bugis Wajo]] dari [[Kerajaan Gowa]] memilih bermukim di seberang [[Karang Mumus, Samarinda Kota, Samarinda|muara Karang Mumus]], lalu berkembang menjadi Kota Samarinda seperti saat ini.<ref name=sejarah/> Seputaran tahun 1980-an kondisi sungai Karang Mumus masih terbilang bersih dan belum tercemar seperti saat ini.<ref name=karang>{{cite web|url=http://www.wisatakaltim.com/berita/sungai-karang-mumus-samarinda/|title=Sungai Karang Mumus Samarinda|publisher=Wisata Kaltim.com|4=|accessdate=05 April 2015|archive-date=2015-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20150409172742/http://www.wisatakaltim.com/berita/sungai-karang-mumus-samarinda/|dead-url=yes}}</ref> Masih banyak ditemui nelayang yang menagkap ikan di sungai Karang Mumus. Terdapat pula rumah-rumah rakit berada di bantaran sungai yang dihuni oleh para nelayan.<ref name=karang/> Bila bulan tertentu sungai Karang Mumus mengalami musim ''bangai'' ikan, yaitu ikan-ikan yang berada di sungai Karang Mumus bermunculan ke permukaan air dikarenakan tidak normalnya tingkat keasaman air.<ref name=karang/> pada saat itu warga di sekitar bantaran Sungai Karang Mumus beramai-ramai menangkap ikan yang ''mabuk'' air tersebut.<ref name=karang/>


== Daerah Aliran Sungai ==
== Daerah Aliran Sungai ==
DAS Sungai Karang Mumus merupakan Sub-sub DAS Sungai Mahakam Ilir.<ref name=timpakul>{{cite web |url=http://timpakul.web.id/karangmumus-2.html|title=Sungai Karang Mumus Samarinda |publisher=Timpakul.com ||accessdate=05 April 2015}}</ref> DAS Karang Mumus secara geografis terletak pada 0°19’28,93 [[Lintang Selatan]] - 0°26’54,72” Lintang Selatan dan 117°12’06,24” [[Bujur Timur]] - 117°15’41,27” Bujur Timur. Secara administratif, DAS Karang Mumus berada di wilayah Kota Samarinda dan [[Kabupaten Kutai Kartanegara]].<ref name=timpakul/> Kawasan DAS Karang Mumus meliputi kawasan hulu DAS Karang Mumus termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara ([[Muara Badak|Kecamatan Muara Badak]]), sedangkan bagian tengah DAS Karang Mumus meliputi wilayah Kota Samarinda ([[Samarinda Utara, Samarinda|Kecamatan Samarinda Utara]]), dan bagian [[hilir]] DAS Karang Mumus termasuk ke dalam wilayah Kota Samarinda (sebagian kecil Kecamatan [[Samarinda Ulu, Samarinda|Samarinda Ulu]] dan sebagian kecil Kecamatan [[Samarinda Ilir, Samarinda|Samarinda Ilir]]).<ref name=timpakul/>
DAS Sungai Karang Mumus merupakan Sub-sub DAS Sungai Mahakam Ilir.<ref name=timpakul>{{cite web|url=http://timpakul.web.id/karangmumus-2.html|title=Sungai Karang Mumus Samarinda|publisher=Timpakul.com|4=|accessdate=05 April 2015|archive-date=2015-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20150410131111/http://timpakul.web.id/karangmumus-2.html|dead-url=yes}}</ref> DAS Karang Mumus secara geografis terletak pada 0°19’28,93 [[Lintang Selatan]] - 0°26’54,72” Lintang Selatan dan 117°12’06,24” [[Bujur Timur]] - 117°15’41,27” Bujur Timur. Secara administratif, DAS Karang Mumus berada di wilayah Kota Samarinda dan [[Kabupaten Kutai Kartanegara]].<ref name=timpakul/> Kawasan DAS Karang Mumus meliputi kawasan hulu DAS Karang Mumus termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara ([[Muara Badak|Kecamatan Muara Badak]]), sedangkan bagian tengah DAS Karang Mumus meliputi wilayah Kota Samarinda ([[Samarinda Utara, Samarinda|Kecamatan Samarinda Utara]]), dan bagian [[hilir]] DAS Karang Mumus termasuk ke dalam wilayah Kota Samarinda (sebagian kecil Kecamatan [[Samarinda Ulu, Samarinda|Samarinda Ulu]] dan sebagian kecil Kecamatan [[Samarinda Ilir, Samarinda|Samarinda Ilir]]).<ref name=timpakul/>


Permasalahan banjir yang kerap terjadi di Kota Samarinda, tidaklah terlepas pengelolaan ruang kota yang ada di Kota Samarinda, dan salah satunya adalah DAS Karang Mumus.<ref name="Balitbangda">Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kaltim, (2004). ''Studi Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Karang Mumus''. Samarinda: Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kaltim. Hal. 47</ref>[[Deliniasi]]<ref name=unpad>{{cite web |url=http://www.ilmutanah.unpad.ac.id/glossary-ilmu-tanah/details/11/107/glossary-ilmu-tanah-delineasi.html?filter_order=|title=Glosary Ilmu Tanah:Delineasi |publisher=Ilmu Tanah Universitas Padjajaran ||accessdate=05 April 2015}}</ref> Dengan luas sekitar 32.196,3 hektar, DAS Karang Mumus menjadi perhatian utama dalam pengelolaan DAS di Kalimantan Timur dengan status ''kerusakan prioritas utama'', dengan luas areal lahan kritis mencapai 9.106 hektar.<ref name=mongabay>{{cite web |url=http://www.mongabay.co.id/2014/05/28/laju-pembangunan-tanpa-rehabilitasi-tujuh-das-di-kaltim-kritis/=|title=Tujuh DAS di Kaltim Kritis |publisher=Mongabay.co.id ||accessdate=05 April 2015}}</ref>
Permasalahan banjir yang kerap terjadi di Kota Samarinda, tidaklah terlepas pengelolaan ruang kota yang ada di Kota Samarinda, dan salah satunya adalah DAS Karang Mumus.<ref name="Balitbangda">Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kaltim, (2004). ''Studi Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Karang Mumus''. Samarinda: Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kaltim. Hal. 47</ref>[[Deliniasi]]<ref name=unpad>{{cite web|url=http://www.ilmutanah.unpad.ac.id/glossary-ilmu-tanah/details/11/107/glossary-ilmu-tanah-delineasi.html?filter_order=|title=Glosary Ilmu Tanah:Delineasi|publisher=Ilmu Tanah Universitas Padjajaran|4=|accessdate=05 April 2015|archive-date=2015-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20150409153737/http://www.ilmutanah.unpad.ac.id/glossary-ilmu-tanah/details/11/107/glossary-ilmu-tanah-delineasi.html?filter_order=|dead-url=yes}}</ref> Dengan luas sekitar 32.196,3 hektar, DAS Karang Mumus menjadi perhatian utama dalam pengelolaan DAS di Kalimantan Timur dengan status ''kerusakan prioritas utama'', dengan luas areal lahan kritis mencapai 9.106 hektar.<ref name=mongabay>{{cite web|url=http://www.mongabay.co.id/2014/05/28/laju-pembangunan-tanpa-rehabilitasi-tujuh-das-di-kaltim-kritis/=|title=Tujuh DAS di Kaltim Kritis|publisher=Mongabay.co.id|4=|accessdate=05 April 2015}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


== Relokasi Sungai ==
== Relokasi Sungai ==
Baris 32: Baris 32:
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==


* [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai]]
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia|Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia]]
* [[Daftar sungai di Indonesia]]
* [[Daftar sungai di Indonesia]]
* [[:Kategori:Sungai di Kalimantan|Daftar sungai di Kalimantan]]
* [[Wilayah sungai]]


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 39: Baris 43:


[[Kategori:Sungai di Kalimantan Timur]]
[[Kategori:Sungai di Kalimantan Timur]]
[[Kategori:DAS Mahakam]]
[[Kategori:Anak Sungai Mahakam|Karang Mumus]]
{{DEFAULTSORT:Karang_Mumus}}

Revisi terkini sejak 5 September 2023 17.10

Sungai Karang Mumus
PetaKoordinat: 0°30′14.98″S 117°9′30.78″E / 0.5041611°S 117.1585500°E / -0.5041611; 117.1585500
Lokasi
NegaraIndonesia
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiDesa Tanah Datar
Muara sungaiSungai Mahakam
Panjang47,48 km
Luas DASDAS: 321,574 km2

Sungai Karang Mumus adalah nama sungai yang membelah Kota Samarinda, Kalimantan Timur.[1] Sungai Karang Mumus merupakan anak Sungai Mahakam yang memiliki panjang aliran 34,7 kilometer di wilayah Kota Samarinda.[1] Sungai Karang Mumus menjadi salah satu jalur trasportasi air bagi warga yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Karang Mumus, selain itu juga menjadi sumber aktivitas mencuci, mandi, dan aktivitas lainya.[2] Walaupun akhir-akhir ini, sesuai dengan intruksi dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Samarinda kualitas air Sungai Karang Mumus tidak lagi layak untuk digunakan akibat pencemaran limbah rumah tangga yang melebihi ambang normal.[3]

Secara umum kondisi topografi daerah aliran sungai Karang Mumus ada yang berbukit-bukit dan ada pula yang datar, khususnya di alur sungai Karang Mumus yang berada dalam kota Samarinda.[4] Terdapat pula beberapa daerah rawa-rawa dan anak sungai Karang Mumus antara lain Sungai Lubang Putang, Sungai Siring, Sungai Lantung, Sungai Muang, Sungai Selindung, Sungai Bayur, Sungai Lingai, Sungai Binangat, Tanah Merah, Sungai Lempake dan Sungai Bengkuring. [4][5]

Lokasi kelurahan yang dilewati Sungai Karang Mumus di antaranya kelurahan Karang Mumus, Sungai Dama, Sidodamai, Sidomulyo, Sungai Pinang Luar, Pelita, Sidodadi, Temindung Permai, Sempaja [5]

Keberadaan Sungai Karang Mumus tak terlepas dari perkembangan Kota Samarinda pada awalnya.[6] Masuknya pendatang orang-orang Bugis Wajo dari Kerajaan Gowa memilih bermukim di seberang muara Karang Mumus, lalu berkembang menjadi Kota Samarinda seperti saat ini.[6] Seputaran tahun 1980-an kondisi sungai Karang Mumus masih terbilang bersih dan belum tercemar seperti saat ini.[7] Masih banyak ditemui nelayang yang menagkap ikan di sungai Karang Mumus. Terdapat pula rumah-rumah rakit berada di bantaran sungai yang dihuni oleh para nelayan.[7] Bila bulan tertentu sungai Karang Mumus mengalami musim bangai ikan, yaitu ikan-ikan yang berada di sungai Karang Mumus bermunculan ke permukaan air dikarenakan tidak normalnya tingkat keasaman air.[7] pada saat itu warga di sekitar bantaran Sungai Karang Mumus beramai-ramai menangkap ikan yang mabuk air tersebut.[7]

Daerah Aliran Sungai

[sunting | sunting sumber]

DAS Sungai Karang Mumus merupakan Sub-sub DAS Sungai Mahakam Ilir.[8] DAS Karang Mumus secara geografis terletak pada 0°19’28,93 Lintang Selatan - 0°26’54,72” Lintang Selatan dan 117°12’06,24” Bujur Timur - 117°15’41,27” Bujur Timur. Secara administratif, DAS Karang Mumus berada di wilayah Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara.[8] Kawasan DAS Karang Mumus meliputi kawasan hulu DAS Karang Mumus termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kecamatan Muara Badak), sedangkan bagian tengah DAS Karang Mumus meliputi wilayah Kota Samarinda (Kecamatan Samarinda Utara), dan bagian hilir DAS Karang Mumus termasuk ke dalam wilayah Kota Samarinda (sebagian kecil Kecamatan Samarinda Ulu dan sebagian kecil Kecamatan Samarinda Ilir).[8]

Permasalahan banjir yang kerap terjadi di Kota Samarinda, tidaklah terlepas pengelolaan ruang kota yang ada di Kota Samarinda, dan salah satunya adalah DAS Karang Mumus.[9]Deliniasi[10] Dengan luas sekitar 32.196,3 hektar, DAS Karang Mumus menjadi perhatian utama dalam pengelolaan DAS di Kalimantan Timur dengan status kerusakan prioritas utama, dengan luas areal lahan kritis mencapai 9.106 hektar.[11]

Relokasi Sungai

[sunting | sunting sumber]

Banyak upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Samarinda dalam menanggulangi permasalahan banjir yang terjadi di Samarinda.[12] salah satunya adalah relokasi warga masyarakat yang ada dibantaran sungai Karang Mumus. tercatat sejak tahun 1989 hingga saat ini pemerintah Kota Samarinda telah merelokasi warga sebanyak 1.355 kepala keluarga ke lokasi pemukiman baru.[2] Selain upaya relokasi warga yang bermukim di bantaran sungai, pemerintah Kota juga melakukan upaya normalisasi sungai dengan cara melakukan pengerukan dasar sungai yang mengalami sedimentasi karena menumpuknya limbah rumah tangga yang tertumpuk puluhan tahun lamanya.[12]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Samarinda, (2005). Laporan Rancangan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Samarinda. Samarinda: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Hal. 13
  2. ^ a b "Potret Sungai Karang Mumus Dulu dan Kini". Indrapuri. Diakses tanggal 05 April 2015. 
  3. ^ "Air Sungai Karang Mumus Bahayakan Kesehatan Warga Samarinda". Tribun Kaltim.com. Diakses tanggal 05 April 2015. 
  4. ^ a b "Sungai Karang Mumus". Kota Tepian Samarinda. Diakses tanggal 05 April 2015. 
  5. ^ a b Zailani, Akhmad (penyusun),Zulfakar (editor), Ali Fitri Noor (editor) (2005), Buku Melawan Banjir, Upaya Pemerintah Kota Samarinda Mencegah Banjir di "Kota Air", diterbitkan Pemkot Samarinda-Sultan Pustaka.Samarinda.ISBN : 979-793-4775-3.
  6. ^ a b "Sejarah Kota Samarinda". Wisata Kaltim.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-09. Diakses tanggal 05 April 2015. 
  7. ^ a b c d "Sungai Karang Mumus Samarinda". Wisata Kaltim.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-09. Diakses tanggal 05 April 2015. 
  8. ^ a b c "Sungai Karang Mumus Samarinda". Timpakul.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-10. Diakses tanggal 05 April 2015. 
  9. ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kaltim, (2004). Studi Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Karang Mumus. Samarinda: Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kaltim. Hal. 47
  10. ^ "Glosary Ilmu Tanah:Delineasi". Ilmu Tanah Universitas Padjajaran. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-09. Diakses tanggal 05 April 2015. 
  11. ^ "Tujuh DAS di Kaltim Kritis". Mongabay.co.id. Diakses tanggal 05 April 2015.  [pranala nonaktif permanen]
  12. ^ a b "Relokasi Karang Mumus Lamban Karena Susah Selaraskan Keinginan". Tribun Kaltim.com. Diakses tanggal 05 April 2015.