Lompat ke isi

Tzitzit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Thersetya2021 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(42 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Hatachana IMG 5509.JPG|jmpl|200px|Seseorang mengenakan ''tallit katan'' yang memiliki tzitzit pada keempat sudutnya.]]
[[File:Tzitzis Shot.JPG|thumb|right|150px|Tzitzis]]
'''Tzitzit''' [tsitsit] ([[bahasa Ibrani]]: ציצית; pelafalan alkitabiah dan Timur Tengah: ṣiṣith; pelafalan Ibrani [[Ashkenazi]] dan [[Yiddish]]: tzitzis) atau '''tzitziyot''' adalah jumbai khusus yang digunakan dalam ritual [[Agama Yahudi|keagamaan Yahudi]]. Tzitzit melekat pada empat penjuru kain atau pakaian ibadah yang disebut ''[[tallit]]'' atau ''tallit katan''.

== Etimologi ==
{{Yahudi}}
{{Yahudi}}
Kata benda Ibrani ''tzitzit'' dianggap berasal dari akar kata Semit N-TZ-H. Akhiran ''ith'' adalah akhiran kata bersifat feminin, digunakan di sini untuk membentuk kata benda tunggal feminin. Makna aslinya adalah "jumbai" atau "jambul", seperti dalam [[Kitab Yehezkiel]] ketika [[Yehezkiel]] dijemput oleh malaikat dan dibawa dengan "jambul" (bahasa Ibrani ''tzitzit'') rambutnya ({{Alkitab|Yehezkiel 8:3}}). Dalam teks-teks akademik berbahasa Inggris mengenai benda-benda seremonial Yahudi, istilah ini kadang-kadang diterjemahkan sebagai ''show-fringe'' ('jumbai pamer').<ref>Jacob Neusner (2001) ''A Theological Commentary to the Midrash: Song of Songs Rabbah'', hlm. 243: "The religious duties beautify Israel, now with reference to not shaving, circumcision, and show-fringes. ... The religious duties embody God's love for Israel: show-fringes, phylacteries, Shema', Prayer; then tabernacle, ...."</ref> Dalam [[Alkitab Ibrani]], digunakan bentuk kata tunggal, tetapi bentuk jamak feminin ''tzitziyot'' ditemukan dalam teks-teks selanjutnya. Terjemahan [[Septuaginta]] untuk ''tzitzit'' adalah "κράσπεδα" (''kraspeda'') dalam bentuk jamak atau "κράσπεδον" (''kraspedon'') dalam bentuk tunggal.
Kata benda Ibrani '''tzitzit''' [tsitsit] (Ibrani: ציצית) (Alkitabiah dan pengucapan Timur Tengah: '''ṣiṣith'''; pengucapan Ibrani [[Ashkenazi]] dan Yiddish: '''tzitzis''') adalah nama untuk simpul tali di [[tallit]] dalam ritual keagamaan yang dipakai oleh orang Yahudi yang taat. Tzitzit yang melekat pada empat penjuru [[tallit]] tersebut (selendang doa) dan tallit katan.


== Asal di Alkitab ==
==Etimologi==
[[Taurat]] menyatakan dalam [[Kitab Bilangan]] [[Bilangan 15#Ayat 38|15:38]], "''Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat '''jumbai-jumbai''' pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam '''jumbai-jumbai''' punca itu haruslah dibubuh benang [[Tekelet|ungu kebiru-biruan]]''". Mengenakan jumbai-jumbai atau ''tzitzit'' ini juga diperintahkan dalam [[Ulangan 22]]:12 ''"Haruslah engkau membuat tali yang terpilin pada keempat punca kain penutup tubuhmu."''<ref>{{Alkitab|Ulangan 22:12}}</ref> "Tali yang terpilin" di sini diterjemahkan dari kata {{lang-he|גדלים}} ({{Strong|gə·ḏi·lîm|01434}}), yang merujuk kepada bagian terpilin dari ''tzitzit''.
Kata mungkin berasal dari akar Semit N-TZ-H. Akhir-itu adalah akhiran kata sifat feminin, digunakan di sini untuk membentuk kata benda tunggal feminin. Asli berarti adalah "kunci", "rumbai" atau seperti dalam [[Kitab Yehezkiel]] mana Yehezkiel dijemput oleh malaikat dan dibawa oleh "kunci" (Ibrani tzitzit) rambut. Dalam teks-teks akademik berbahasa Inggris di Judaica istilah ini kadang-kadang diberikan "tepian." <ref>A Theological Commentary to the Midrash: Song of Songs Rabbah - Page 243 Jacob Neusner - 2001 "The religious duties beautify Israel, now with reference to not shaving, circumcision, and show-fringes. ... The religious duties embody God's love for Israel: show-fringes, phylacteries, Shema', Prayer; then tabernacle, "</ref> Dalam Alkitab Ibrani penggunaan singular, tetapi plural tzitziyot feminin ditemukan dalam teks-teks kemudian. Terjemahan Septuaginta adalah "jumbai" (Yunani jamak kraspeda κράσπεδα, dari kraspedon κράσπεδον tunggal).


''Tzitziyot'' kini melekat pada ''tallit'' dan ''tallit katan''. ''Tallit katan'' sendiri sering disebut sebagai ''tzitzit''. Menurut Taurat, tujuan memakai ''tzitzit'' adalah untuk mengingatkan orang-orang Yahudi akan kewajiban agama mereka. Selain itu, tzitzit berfungsi sebagai pengingat keluarnya bangsa Israel dari Mesir ({{Alkitab|Bilangan 15:40}}). [[Talmud]] menyamakan ketaatan ini dengan memenuhi [[Mitzvah|mitzvot]] lainnya, sementara [[Maimonides]] menganggapnya termasuk sebagai perintah utama bersama dengan [[sunat]] dan [[Korban Paskah]].<ref>Maimonides. Commentary on Pirkei Avot 2:1.</ref>
==Asal di Alkitab==
[[Taurat]] menyatakan dalam [[Kitab Bilangan]] ({{Alkitab|Bilangan 15:38}}) ''"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan"''. Mengenakan tzitzit ini juga diperintahkan dalam [[Ulangan]] 22:12 ''"Haruslah engkau membuat tali yang terpilin pada keempat punca kain penutup tubuhmu."''


Orang Yahudi menghitung ada 613 [[Mitzvah|perintah (''mitzvot'')]] dalam [[Taurat]] dan ''tzitzit'' mengingatkan mereka kepada keseluruhan perintah ini karena nilai [[gematria]] kata "<big>ציצית</big>" adalah '''600'''; ditambah dengan aturan bahwa ada '''8''' helai benang dan '''5''' buah simpul di setiap sudut maka jumlah nilainya adalah '''613''' -- jumlah seluruh ''mitzvot'' dalam Taurat.<ref>Rashi - Numbers (=Kitab Bilangan) 15:39; dikutip dalam [http://www.aish.com/jl/m/mm/Tzitzit.html Aish.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200924200107/https://www.aish.com/jl/m/mm/Tzitzit.html |date=2020-09-24 }}.</ref>
Pinggiran, tzitziyot, saat ini melekat pada tallit dan tallit katan. Tallit katan sendiri sering disebut sebagai tzitzit. Menurut Taurat, tujuan memakai tzitzit adalah untuk mengingatkan orang-orang Yahudi dari kewajiban agama mereka. Selain itu, ia berfungsi sebagai pengingat keluarnya bangsa Israel dari Mesir (Bilangan 15:40). Talmud menyamakan ketaatan ini dengan mitzvot lainnya. Maimonides (Commentary on Pirkei Avot 2:1) termasuk sebagai perintah utama bersama dengan sunat dan Paskah.


Bagian ''tzitzit'' yang terpilin secara keseluruhan disebut ''g'dil'' ({{lang-en|braid}}, "kepangan, pilinan"; bentuk jamak: ''{{Strong|gəḏilîm|01434}}'', sebagaimana yang dipakai dalam {{Alkitab|Ulangan 22:12}}), sedangkan bagian yang tergantung bebas disebut ''<u>a</u>naf'' ({{lang-en|fringe}}; "pinggiran, tepian").<ref>Maimonides (abad ke-12 M), Mishneh Torah, Hilkhot Tsitsit 1:7-8.</ref>
==Benang dan knot==

[[File:Tzitzith.jpg|150px|thumb|left|Biru dan putih tzitzit tersimpul dalam gaya Sephardi, semua putih Ashkenazi. Perhatikan perbedaan antara skema 7-8-11-13 dan gulungan terputus (antara knot) pada Ashkenazi, vs skema 10-5-6-5 dan berliku bergerigi pada Sfaradi tzitzit.]]
== Benang dan simpul ==
Rumbai (tzitzit) di setiap sudut terbuat dari empat helai, yang harus dilakukan dengan niat. Untaian kemudian berulir dan menggantung ke bawah, muncul untuk menjadi delapan. (Ini adalah adat yang masing-masing empat helai terbuat dari delapan benang halus, yang dikenal sebagai kaful shemoneh). Keempat untaian melewati lubang (atau menurut beberapa: dua lubang) 1-2 inci (25 sampai 50 mm) dari sudut kain. Ada banyak kebiasaan sebagai cara untuk mengikat jumbai. [[Talmud]] menjelaskan bahwa Alkitab memerlukan simpul atas (kesher elyon) dan satu pembungkus dari tiga angin (hulya). Talmud memerintahkan bahwa antara 7 sampai 13 hulyot terikat, dan bahwa "kita harus memulai dan mengakhiri dengan warna pakaian." Adapun pembuatan knot di antara hulyot itu, Talmud tidak menjelaskan rinci, dan sebagai poskim tersebut ("devisors hukum Yahudi") telah menafsirkan persyaratan ini dalam berbagai cara. <ref>[http://www.tekhelet.com/diagrams/TyingDiagramSeriesHomePage.htm Diagrams, Videos, & Explanations of Tying Methods]</ref> Talmud menggambarkan mengikat dengan asumsi penggunaan tekhelet pewarna, Namun, setelah kehilangan sumber pewarna, berbagai kebiasaan mengikat diperkenalkan untuk mengkompensasi kurangnya elemen primer.
[[Berkas:Tzitzith.jpg|150px|jmpl|kiri|Tzitzit biru-putih tersimpul dalam gaya [[Sefardim]] (bawah), sementara yang seluruhnya putih bergaya [[Ashkenazim]] (atas). Perhatikan perbedaan lilitan (antarsimpul) berpola 7-8-11-13 dan rata pada tzitzit Ashkenazim, dibandingkan dengan pola 10-5-6-5 dan bergerigi pada tzitzit Sefardim.]]
Tzitzit di setiap sudut kain terbuat dari empat helai benang, yang harus dibuat dengan bersungguh-sungguh. Keempat helai benang tersebut kemudian dimasukkan ke lubang di sudut kain dan digantung ke bawah sehingga tampak menjadi delapan helai. (Biasanya masing-masing dari keempat helai benang tersebut terbuat dari delapan benang halus, yang dikenal sebagai ''kaful shemoneh''). Keempat helai tersebut dimasukkan ke sebuah lubang (atau menurut sejumlah sumber, dua lubang) yang berjarak 1-2 inci (25 sampai 50&nbsp;mm) dari sudut kain. Ada banyak kebiasaan sebagai cara untuk mengikat tzitzit. [[Talmud]] menjelaskan bahwa Kitab Suci mensyaratkan sebuah simpul atas (''kesher elyon'') dan sebuah balutan dari tiga lilitan (''hulya''). Talmud memerintahkan bahwa antara 7 sampai 13 ''hulyot'' diikat, dan bahwa "salah satunya harus dimulai dan diakhiri dengan warna kain." Adapun mengenai pembuatan simpul di antara ''hulyot'' itu, Talmud tidak menjelaskan rinci, dan ''poskim'' (penentu hukum Yahudi) telah menafsirkan persyaratan ini dalam berbagai cara.<ref>Mois Navon, [http://www.tekhelet.com/diagrams/TyingDiagramSeriesHomePage.htm Tekhelet Tying Tools] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080321111320/http://www.tekhelet.com/diagrams/TyingDiagramSeriesHomePage.htm |date=2008-03-21 }}, Ptil Tekhelet Organization, diakses 19 Juli 2013.</ref> Talmud menjabarkan cara pengikatan tersebut dengan asumsi penggunaan pewarna [[tekelet]]. Namun, setelah sumber pewarna itu lenyap pada abad pertengahan, berbagai kebiasaan mengikat telah diperkenalkan untuk mengkompensasi kurangnya bahan baku tersebut.


Meskipun banyak metode yang ada, salah satu yang memperoleh penerimaan luas dapat digambarkan sebagai berikut:
Meskipun banyak metode yang ada, salah satu yang memperoleh penerimaan luas dapat digambarkan sebagai berikut:
:Empat helai benang tzitzit dimasukkan melewati lubang di dekat empat penjuru kain (Shulchan Aruch Orach Chaim 11:09-11:15) yang terpisah paling jauh (10:01). Empat tzitzyot dimasukkan melewati setiap lubang (11:12-13), dan dua kelompok yang terdiri dari empat ujung helai benang itu disimpul dua kali satu sama lain di tepi kain dekat lubang tersebut (11:14,15). Salah satu dari empat tzitzit dibuat lebih panjang daripada yang lainnya (11:4); ujung panjang dari tzitzit tersebut dililitkan mengelilingi ketujuh ujung lainnya dan disimpul mati; hal ini dilakukan berulang kali sehingga terdapat secara keseluruhan lima simpul mati yang dipisahkan oleh empat bagian lilitan, dengan panjang keseluruhan paling sedikit empat inci dan ujung menggantung bebas yang dua kali lebih panjang (11:14).<ref name=navon>[http://www.divreinavon.com/pdf/NAVONbht19.pdf Rav's Beautiful Ratio: An Excursion into Aesthetics], Mois Navon, B'Or Ha'Torah, Vol. 19, 2009</ref>


Sebelum mengikat dimulai, deklarasi niat dibacakan: ''L'Shem Mitzvat tzitzit'' ("demi memenuhi perintah mengenai tzitzit").
Empat helai tzitzit tersebut melewati lubang di dekat empat penjuru garmen (Shulchan Aruch Orach Chaim 11:09-11:15) yang terjauh terpisah (10:01). Empat tzitzyot yang melewati setiap lubang (11:12-13), dan dua kelompok empat ujungnya ganda diikat satu sama lain di tepi garmen dekat lubang (11:14,15). Salah satu dari empat tzitzit dibuat lebih lama dari yang lain (11:4), ujung panjang yang adalah lubang di sekitar tujuh lainnya berakhir dan diikat digabung, hal ini dilakukan berulang-ulang sehingga membuat total lima knot ganda dipisahkan oleh empat bagian berkelok-kelok, dengan panjang total setidaknya empat inci, meninggalkan bebas menggantung ujung yang dua kali selama itu (11:14).<ref>[http://www.divreinavon.com/pdf/NAVONbht19.pdf Rav's Beautiful Ratio: An Excursion into Aesthetics], Mois Navon, B'Or Ha'Torah, Vol. 19, 2009</ref>


== Warna benang ==
Sebelum mengikat dimulai, deklarasi niat dibacakan: ''L'Shem Mitzvat tzitzit'' ("demi perintah tzitzit").
=== ''Tekelet'' ===
[[Berkas:Techelet.JPG|jmpl|250px|kiri|Satu set tzitzyot dengan benang biru tekelet]]
[[Tekelet]] (תכלת, juga dieja ''tekhelet'') adalah [[bahan pewarna]] dalam [[Alkitab Ibrani]] yang diperintahkan Allah kepada orang-orang Yahudi untuk digunakan dalam satu, dua, atau empat dari delapan ujung benang yang menggantung ke bawah.<ref name=tchelet.chbd>{{cite web
|title=Techelet (Blue Thread)
|url=http://www.chabad.org/library/article_cdo/aid/530127/jewish/Techelet-Blue-Thread.htm
|work=Tzitzit and Tallis
|publisher=Chabad Media Center
|accessdate=9 April 2013
}}</ref> Pada suatu masa dalam sejarah Yahudi, sumber pewarna itu hilang dan sejak itu, orang-orang Yahudi mengenakan ''tzitzyot'' putih polos tanpa pewarna.<ref>On History, Mesorah and Nignaz http://www.tekhelet.com/pdf/HistoryMesorahNignaz.pdf</ref> ''[[Tekelet]]'', yang muncul 49 kali dalam Tanakh - diterjemahkan oleh [[Septuaginta]] sebagai ''iakinthinos'' (bahasa Yunani: ὑακίνθινος, biru) - adalah pewarna biru khusus yang dihasilkan dari makhluk disebut sebagai ''khilazon'' (sekarang telah diidentifikasi sebagai ''[[Hexaplex trunculus]]''), sedangkan pewarna biru dari sumber lainnya tidak dapat diterima (menurut ''Tosefta'').<ref>False Tekhelet http://www.tekhelet.com/pdf/false.pdf</ref> Beberapa ajaran Yahudi menjelaskan bahwa garis-garis hitam yang ditemukan pada banyak selendang doa tradisional (''[[tallit]]'') menggambarkan hilangnya zat warna ini.<ref>Simmons, Rabbi Shraga. [http://judaism.about.com/library/3_askrabbi_o/bl_simmons_tallit.htm Tallit stripes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050920005343/http://judaism.about.com/library/3_askrabbi_o/bl_simmons_tallit.htm |date=2005-09-20 }}</ref>
[[Berkas:Tzitzis Shot.JPG|jmpl|ka|150px|Tzitzit yang hanya berwarna putih seluruhnya.]]
''[[Tekelet]]'' hanya digunakan pada satu benang di setiap tzitzit, sisanya dibiarkan putih atau berwarna aslinya. Benang yang diwarnai ''tekelet'' ini selalu terbuat dari bahan wol, terlepas dari bahan kain atau benang lainnya.<ref>{{Alkitab|Bilangan 15:38}}</ref>


==Warna dari string==
=== Benang yang lain ===
Benang lainnya pada tzitzit (semua benang yang tidak diwarnai [[tekelet]]) digambarkan sebagai "putih". Hal ini dapat diinterpretasikan secara harfiah (oleh Rama) atau sebagai berarti warna yang sama dengan kain utama (Rambam). Biasanya, kain itu sendiri berwarna putih sehingga perbedaan interpretasi tersebut tidak tampak.
===''Tekhelet''===
[[File:Techelet.JPG|thumb|250px|Satu set tzitzyot dengan benang biru tekhelet]]
Tekhelet (תכלת) adalah pewarna warna dalam Alkitab Ibrani yang memerintahkan orang-orang Yahudi untuk digunakan dalam satu, dua, atau empat dari delapan setengah-string menggantung ke bawah. Pada beberapa titik dalam sejarah Yahudi, sumber pewarna itu hilang dan sejak itu, orang-orang Yahudi telah dikenakan tzitzyot putih polos tanpa pewarna. Tekhelet, yang muncul 48 kali dalam Tanakh - diterjemahkan oleh Septuaginta sebagai iakinthinos (Yunani: ὑακίνθινος, biru) - adalah pewarna biru khusus yang dihasilkan dari makhluk disebut sebagai sebuah chilazon, pewarna biru lainnya yang tidak dapat diterima (Tosefta). Beberapa menjelaskan garis-garis hitam yang ditemukan pada banyak selendang doa tradisional sebagai mewakili hilangnya zat warna ini.


Demikian pula, benang yang lain ini dapat dipilih baik dari bahan wol atau bahan yang sama dengan kainnya. Banyak otoritas menyarankan menggunakan kain wol sehingga semua pandangan terhadap masalah ini sama.<ref>Orach Chaim 9:2-3; dikutip dalam [http://www.aish.com/jl/m/mm/Tzitzit.html Aish.com -- Tzitzit] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200924200107/https://www.aish.com/jl/m/mm/Tzitzit.html |date=2020-09-24 }}</ref>
Dimana tekhelet digunakan, hanya satu benang di setiap pinggiran, sisanya ditinggalkan putih atau berwarna diri. benang selalu terbuat dari wol, terlepas dari bahan garmen atau benang lainnya.


===Benang lainnya===
=== Tzitzit Karait ===
[[Berkas:Karaite Tsitsit.jpg|kiri|jmpl|Sepasang ''tzitzyot'' milik orang [[Yahudi Karait]].]]
Benang lainnya di tzitzit (semua benang, di mana tekhelet tidak digunakan) digambarkan sebagai "putih". Hal ini dapat diinterpretasikan secara harfiah (oleh Rama) atau sebagai berarti warna yang sama dengan pakaian utama (Rambam). Biasanya, pakaian itu sendiri putih sehingga perbedaan tersebut tidak muncul.
Orang [[Yahudi Karait]] mengenakan ''tzitzyot'' dengan benang biru di dalamnya. Berbeda dengan Yudaisme Rabbinik, mereka percaya bahwa tekelet (yang biru), tidak mengacu pada pewarna tertentu.<ref name=KK_tzitzit>{{cite web |url=http://www.karaite-korner.org/tzitzit.shtml |title=Tzitzit |publisher=Karaite Korner |date=May 22, 2008}}</ref> Karena orang [[Yahudi Karait]] tidak mengikuti tradisi Yudaisme Rabbinik mengenai pembuatan simpul ''tzitzit'', maka penampilan tzitzit Karait bisa sangat berbeda dari tzitzit Rabbinik.<ref name=KK_tzitzit /> Berlawanan dengan beberapa klaim, orang [[Yahudi Karait]] tidak menggantung tzitzit di dinding rumah mereka.<ref>{{cite news|url=http://www.jpost.com/LandedPages/PrintArticle.aspx?id=62229|title=Laying down the (Oral) law|newspaper=Jerusalem Post|first=Joshua|last=Freeman|date=July 5, 2012}}</ref>


== Dalam arkeologi dan studi Alkitab ==
Demikian benang dapat dilakukan baik dari wol atau dari kain yang sama sebagai garmen, lagi banyak otoritas menyarankan menggunakan pakaian wol sehingga semua pandangan terhadap masalah ini sama.
Sejumlah arkeolog dan ahli Alkitab berspekulasi tentang sumber tradisi ini. Menurut [[hipotesis dokumen]], referensi untuk tzitzit dalam [[Kitab Bilangan]] berasal dari ''Kode Priestly'', sedangkan yang dari [[Kitab Ulangan]] berasal dari ''Kode Deuteronomy'', yang masing-masing berasal dari sekitar akhir abad ke-8 SM dan akhir abad ke-7 SM, beberapa lama setelah praktik ini mulai menjadi tradisi,<ref>[[Richard Elliott Friedman]], ''Who Wrote the Bible?''</ref> Namun, tradisi ini jelas lebih tua daripada kedua kode tersebut, dan tidak terbatas pada Israel; sejumlah gambar mengenai kebiasaan ini telah ditemukan pada beberapa prasasti [[Timur Dekat Kuno]] yang menunjukkan bahwa kebiasaan itu dipraktikkan di seluruh Timur Dekat.<ref name='Peake'>''[[Peake's Commentary on the Bible]]''</ref> Sejumlah ahli meyakini bahwa praktik ini dahulu berasal dari mengenakan kulit binatang, yang memiliki kaki di setiap sudut, dan bahwa kain kemudian melambangkan kehadiran kaki tersebut, pertama dengan menggunakan jimat, dan kemudian dengan menggunakan tzitzit di ajaran Yahudi.<ref name='Peake'/>


== Tradisi Kristen ==
===Karaite tzitzit===
[[Yesus]] [[Kristus]] juga dicatat mengenakan ''tzitzit'', yang dalam bahasa Yunani diterjemahkan sebagai {{Strong|''kraspedon''|2899}} dan dalam bahasa Indonesia versi [[Terjemahan Baru]] diterjemahkan sebagai "jumbai". Dicatat dalam [[Matius 9#Ayat 20|Matius 9:20]] (lihat pula [[Markus 5#Ayat 27|Markus 5:27]]; atau [[Lukas 8#Ayat 44|Lukas 8:44]]) bahwa seorang perempuan yang mengalami pendarahan selama 12 tahun membulatkan tekad untuk menjamah "jumbai", yaitu ''tzitzit'', pada "jubah" yang dipakai [[Yesus]], supaya sembuh. Frasa bahasa Yunaninya adalah: "τοῦ κρασπέδου τοῦ ἱματίου αὐτοῦ" (''tou kraspedou tou himatiou autou''; 'jumbai jubah-Nya'). Demikian pula setelah kejadian itu, orang-orang sakit lainnya, seperti dicatat pada [[Matius 14#Ayat 36|Matius 14:36]] dan [[Markus 6#Ayat 56|Markus 6:56]] "''memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.''"<ref>[http://topicalbible.org/dbt/7462.htm Dictionary of Bible Themes Scripture index. 7462 Tassel]. copyright Martin H. Manser, 2009.</ref>
[[File:Karaite Tsitsit.jpg|right|thumb|Sepasang Karaite dari tzitzyot]]
Karaites mengenakan tzitzyot dengan benang biru di dalamnya. Berbeda dengan Yudaisme Rabbinik, mereka percaya bahwa tekhelet ("biru"), tidak mengacu pada pewarna tertentu. <ref name=KK_tzitzit>{{cite web |url=http://www.karaite-korner.org/tzitzit.shtml |title=Tzitzit |publisher=Karaite Korner |May 22, 2008}}</ref> tradisi Yudaisme Rabbinik digunakan dalam knotting dari tzitzit tersebut tidak diikuti, sehingga penampilan Karaite tzitzit bisa sangat berbeda dari Rabbanite tzitzit. <ref name=KK_tzitzit /> Bertentangan dengan beberapa klaim, Karaites tidak menggantung tzitzit di dinding mereka.<ref>{{cite news|url=http://www.jpost.com/LandedPages/PrintArticle.aspx?id=62229 |title=Laying down the (Oral) law |newspaper=Jerusalem Post |first=Joshua |last=Freeman |date=July 5, 2012}}</ref>


Di bagian lain, [[Yesus]] menegur orang-orang munafik yang sengaja mengenakan "jumbai yang panjang" supaya "dilihat orang".<ref>[[Matius 23#Ayat 5|Matius 23:5]]</ref> Mereka membuat ''tzitzit'' ini lebih panjang dari yang sepantasnya, sehingga mereka tampak mengenakan "jubah panjang".<ref>{{Alkitab|Markus 12:38}}; {{Alkitab|Lukas 20:46}}</ref>
==Dalam arkeologi dan sarjana==
Beberapa arkeolog dan sarjana Alkitab berspekulasi tentang sumber tradisi. Menurut hipotesis dokumenter modern, referensi untuk tzitzit dalam Bilangan berasal dari Kode Priestly, sedangkan dari Ulangan berasal dari Kode Ulangan dan dimulai sekitar abad ke-8 SM akhir dan akhir abad ke-7 SM, beberapa waktu setelah praktek ini digunakan sebagai <ref>[[Richard Elliott Friedman]], ''Who Wrote the Bible?''</ref> kustom, namunt idak terbatas pada Israel,. gambar kustom telah ditemukan pada beberapa prasasti Timur kuno dalam konteks menunjukkan bahwa itu dipraktekkan di Timur Dekat [8] Beberapa sarjana. percaya bahwa praktek ini dahulu berasal dari mengenakan kulit binatang, yang memiliki kaki di setiap sudut, dan bahwa kain kemudian melambangkan kehadiran kaki tersebut, diindikasikan sebagai penggunaan jimat, dan kemudian beralih oleh tzitzit di ajaran Yahudi.


==Referensi==
== Lihat pula ==
* [[Tallit]]
{{Reflist}}
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Bilangan 15]], [[Ulangan 22]], [[Matius 9]], [[Matius 14]], [[Matius 23]], [[Markus 5]], [[Markus 6]], [[Markus 12]], [[Lukas 8]], [[Lukas 20]]


==Pranala luar==
== Referensi ==
{{Reflist}}
; General
*[http://www.askmoses.com/qa_detail.html?h=150&o=140 AskMoses.com explains tzizit]
*[http://www.chabad.org/library/article.asp?AID=110306 Tzitzith - The Laws of Fringes. Explores the significance of the ritually fringed four-cornered garment. Complete with basic laws, blessings and diagrams.] chabad.org
*[http://www.tallit-shop.com/tallit-tefillin-blog/tzitzit-2/319-tying-tzitzit/ How to tie tzitzit]
*[http://www.jewfaq.org/signs.htm#Tzitzit JewFAQ.org on tzitzit]
*[http://www.karaitetzitzit.estranky.cz/ Instructions how to make Karaite Tzitziyot]
*[http://halachipedia.com/index.php?title=Tzitzit The Laws of Tzitzit according to mainstream Ashkenazic and Sephardic opinions]

; Pro-cuttlefish
*[http://www.begedivri.com/techelet/misnagid.htm Beged Ivri]- A society which studies ancient Israeli customs takes on Ptil Tekhelet.


== Pranala luar ==
; Pro-Murex
* [http://www.askmoses.com/qa_detail.html?h=150&o=140 AskMoses.com explains tzizit] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060504190416/http://www.askmoses.com/qa_detail.html?h=150&o=140 |date=2006-05-04 }}
*[http://www.tekhelet.com/ Ptil Tekhelet] - A group that promotes the view that the lost chilazon (the animal required to make tekhelet) to be the snail ''Murex trunculus''.
* [http://www.chabad.org/library/article.asp?AID=110306 Tzitzith - The Laws of Fringes. Explores the significance of the ritually fringed four-cornered garment. Complete with basic laws, blessings and diagrams.] chabad.org
*[http://pubs.acs.org/cen/80th/bromine.html Explanation of how tekhelet was discovered and made from the ''Murex trunculus'']
* [http://www.tallit-shop.com/tallit-tefillin-blog/tzitzit-2/319-tying-tzitzit/ How to tie tzitzit]
* [http://www.jewfaq.org/signs.htm#Tzitzit JewFAQ.org on tzitzit]
* [http://www.karaitetzitzit.estranky.cz/ Instructions how to make Karaite Tzitziyot]
* [http://halachipedia.com/index.php?title=Tzitzit The Laws of Tzitzit according to mainstream Ashkenazic and Sephardic opinions]


{{Kehidupan Yahudi}}
{{Kehidupan Yahudi}}

Revisi terkini sejak 12 September 2023 02.45

Seseorang mengenakan tallit katan yang memiliki tzitzit pada keempat sudutnya.

Tzitzit [tsitsit] (bahasa Ibrani: ציצית; pelafalan alkitabiah dan Timur Tengah: ṣiṣith; pelafalan Ibrani Ashkenazi dan Yiddish: tzitzis) atau tzitziyot adalah jumbai khusus yang digunakan dalam ritual keagamaan Yahudi. Tzitzit melekat pada empat penjuru kain atau pakaian ibadah yang disebut tallit atau tallit katan.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Kata benda Ibrani tzitzit dianggap berasal dari akar kata Semit N-TZ-H. Akhiran ith adalah akhiran kata bersifat feminin, digunakan di sini untuk membentuk kata benda tunggal feminin. Makna aslinya adalah "jumbai" atau "jambul", seperti dalam Kitab Yehezkiel ketika Yehezkiel dijemput oleh malaikat dan dibawa dengan "jambul" (bahasa Ibrani tzitzit) rambutnya (Yehezkiel 8:3). Dalam teks-teks akademik berbahasa Inggris mengenai benda-benda seremonial Yahudi, istilah ini kadang-kadang diterjemahkan sebagai show-fringe ('jumbai pamer').[1] Dalam Alkitab Ibrani, digunakan bentuk kata tunggal, tetapi bentuk jamak feminin tzitziyot ditemukan dalam teks-teks selanjutnya. Terjemahan Septuaginta untuk tzitzit adalah "κράσπεδα" (kraspeda) dalam bentuk jamak atau "κράσπεδον" (kraspedon) dalam bentuk tunggal.

Asal di Alkitab

[sunting | sunting sumber]

Taurat menyatakan dalam Kitab Bilangan 15:38, "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan". Mengenakan jumbai-jumbai atau tzitzit ini juga diperintahkan dalam Ulangan 22:12 "Haruslah engkau membuat tali yang terpilin pada keempat punca kain penutup tubuhmu."[2] "Tali yang terpilin" di sini diterjemahkan dari kata bahasa Ibrani: גדלים‎ (gə·ḏi·lîm), yang merujuk kepada bagian terpilin dari tzitzit.

Tzitziyot kini melekat pada tallit dan tallit katan. Tallit katan sendiri sering disebut sebagai tzitzit. Menurut Taurat, tujuan memakai tzitzit adalah untuk mengingatkan orang-orang Yahudi akan kewajiban agama mereka. Selain itu, tzitzit berfungsi sebagai pengingat keluarnya bangsa Israel dari Mesir (Bilangan 15:40). Talmud menyamakan ketaatan ini dengan memenuhi mitzvot lainnya, sementara Maimonides menganggapnya termasuk sebagai perintah utama bersama dengan sunat dan Korban Paskah.[3]

Orang Yahudi menghitung ada 613 perintah (mitzvot) dalam Taurat dan tzitzit mengingatkan mereka kepada keseluruhan perintah ini karena nilai gematria kata "ציצית" adalah 600; ditambah dengan aturan bahwa ada 8 helai benang dan 5 buah simpul di setiap sudut maka jumlah nilainya adalah 613 -- jumlah seluruh mitzvot dalam Taurat.[4]

Bagian tzitzit yang terpilin secara keseluruhan disebut g'dil (bahasa Inggris: braid, "kepangan, pilinan"; bentuk jamak: gəḏilîm, sebagaimana yang dipakai dalam Ulangan 22:12), sedangkan bagian yang tergantung bebas disebut anaf (bahasa Inggris: fringe; "pinggiran, tepian").[5]

Benang dan simpul

[sunting | sunting sumber]
Tzitzit biru-putih tersimpul dalam gaya Sefardim (bawah), sementara yang seluruhnya putih bergaya Ashkenazim (atas). Perhatikan perbedaan lilitan (antarsimpul) berpola 7-8-11-13 dan rata pada tzitzit Ashkenazim, dibandingkan dengan pola 10-5-6-5 dan bergerigi pada tzitzit Sefardim.

Tzitzit di setiap sudut kain terbuat dari empat helai benang, yang harus dibuat dengan bersungguh-sungguh. Keempat helai benang tersebut kemudian dimasukkan ke lubang di sudut kain dan digantung ke bawah sehingga tampak menjadi delapan helai. (Biasanya masing-masing dari keempat helai benang tersebut terbuat dari delapan benang halus, yang dikenal sebagai kaful shemoneh). Keempat helai tersebut dimasukkan ke sebuah lubang (atau menurut sejumlah sumber, dua lubang) yang berjarak 1-2 inci (25 sampai 50 mm) dari sudut kain. Ada banyak kebiasaan sebagai cara untuk mengikat tzitzit. Talmud menjelaskan bahwa Kitab Suci mensyaratkan sebuah simpul atas (kesher elyon) dan sebuah balutan dari tiga lilitan (hulya). Talmud memerintahkan bahwa antara 7 sampai 13 hulyot diikat, dan bahwa "salah satunya harus dimulai dan diakhiri dengan warna kain." Adapun mengenai pembuatan simpul di antara hulyot itu, Talmud tidak menjelaskan rinci, dan poskim (penentu hukum Yahudi) telah menafsirkan persyaratan ini dalam berbagai cara.[6] Talmud menjabarkan cara pengikatan tersebut dengan asumsi penggunaan pewarna tekelet. Namun, setelah sumber pewarna itu lenyap pada abad pertengahan, berbagai kebiasaan mengikat telah diperkenalkan untuk mengkompensasi kurangnya bahan baku tersebut.

Meskipun banyak metode yang ada, salah satu yang memperoleh penerimaan luas dapat digambarkan sebagai berikut:

Empat helai benang tzitzit dimasukkan melewati lubang di dekat empat penjuru kain (Shulchan Aruch Orach Chaim 11:09-11:15) yang terpisah paling jauh (10:01). Empat tzitzyot dimasukkan melewati setiap lubang (11:12-13), dan dua kelompok yang terdiri dari empat ujung helai benang itu disimpul dua kali satu sama lain di tepi kain dekat lubang tersebut (11:14,15). Salah satu dari empat tzitzit dibuat lebih panjang daripada yang lainnya (11:4); ujung panjang dari tzitzit tersebut dililitkan mengelilingi ketujuh ujung lainnya dan disimpul mati; hal ini dilakukan berulang kali sehingga terdapat secara keseluruhan lima simpul mati yang dipisahkan oleh empat bagian lilitan, dengan panjang keseluruhan paling sedikit empat inci dan ujung menggantung bebas yang dua kali lebih panjang (11:14).[7]

Sebelum mengikat dimulai, deklarasi niat dibacakan: L'Shem Mitzvat tzitzit ("demi memenuhi perintah mengenai tzitzit").

Warna benang

[sunting | sunting sumber]
Satu set tzitzyot dengan benang biru tekelet

Tekelet (תכלת, juga dieja tekhelet) adalah bahan pewarna dalam Alkitab Ibrani yang diperintahkan Allah kepada orang-orang Yahudi untuk digunakan dalam satu, dua, atau empat dari delapan ujung benang yang menggantung ke bawah.[8] Pada suatu masa dalam sejarah Yahudi, sumber pewarna itu hilang dan sejak itu, orang-orang Yahudi mengenakan tzitzyot putih polos tanpa pewarna.[9] Tekelet, yang muncul 49 kali dalam Tanakh - diterjemahkan oleh Septuaginta sebagai iakinthinos (bahasa Yunani: ὑακίνθινος, biru) - adalah pewarna biru khusus yang dihasilkan dari makhluk disebut sebagai khilazon (sekarang telah diidentifikasi sebagai Hexaplex trunculus), sedangkan pewarna biru dari sumber lainnya tidak dapat diterima (menurut Tosefta).[10] Beberapa ajaran Yahudi menjelaskan bahwa garis-garis hitam yang ditemukan pada banyak selendang doa tradisional (tallit) menggambarkan hilangnya zat warna ini.[11]

Tzitzit yang hanya berwarna putih seluruhnya.

Tekelet hanya digunakan pada satu benang di setiap tzitzit, sisanya dibiarkan putih atau berwarna aslinya. Benang yang diwarnai tekelet ini selalu terbuat dari bahan wol, terlepas dari bahan kain atau benang lainnya.[12]

Benang yang lain

[sunting | sunting sumber]

Benang lainnya pada tzitzit (semua benang yang tidak diwarnai tekelet) digambarkan sebagai "putih". Hal ini dapat diinterpretasikan secara harfiah (oleh Rama) atau sebagai berarti warna yang sama dengan kain utama (Rambam). Biasanya, kain itu sendiri berwarna putih sehingga perbedaan interpretasi tersebut tidak tampak.

Demikian pula, benang yang lain ini dapat dipilih baik dari bahan wol atau bahan yang sama dengan kainnya. Banyak otoritas menyarankan menggunakan kain wol sehingga semua pandangan terhadap masalah ini sama.[13]

Tzitzit Karait

[sunting | sunting sumber]
Sepasang tzitzyot milik orang Yahudi Karait.

Orang Yahudi Karait mengenakan tzitzyot dengan benang biru di dalamnya. Berbeda dengan Yudaisme Rabbinik, mereka percaya bahwa tekelet (yang biru), tidak mengacu pada pewarna tertentu.[14] Karena orang Yahudi Karait tidak mengikuti tradisi Yudaisme Rabbinik mengenai pembuatan simpul tzitzit, maka penampilan tzitzit Karait bisa sangat berbeda dari tzitzit Rabbinik.[14] Berlawanan dengan beberapa klaim, orang Yahudi Karait tidak menggantung tzitzit di dinding rumah mereka.[15]

Dalam arkeologi dan studi Alkitab

[sunting | sunting sumber]

Sejumlah arkeolog dan ahli Alkitab berspekulasi tentang sumber tradisi ini. Menurut hipotesis dokumen, referensi untuk tzitzit dalam Kitab Bilangan berasal dari Kode Priestly, sedangkan yang dari Kitab Ulangan berasal dari Kode Deuteronomy, yang masing-masing berasal dari sekitar akhir abad ke-8 SM dan akhir abad ke-7 SM, beberapa lama setelah praktik ini mulai menjadi tradisi,[16] Namun, tradisi ini jelas lebih tua daripada kedua kode tersebut, dan tidak terbatas pada Israel; sejumlah gambar mengenai kebiasaan ini telah ditemukan pada beberapa prasasti Timur Dekat Kuno yang menunjukkan bahwa kebiasaan itu dipraktikkan di seluruh Timur Dekat.[17] Sejumlah ahli meyakini bahwa praktik ini dahulu berasal dari mengenakan kulit binatang, yang memiliki kaki di setiap sudut, dan bahwa kain kemudian melambangkan kehadiran kaki tersebut, pertama dengan menggunakan jimat, dan kemudian dengan menggunakan tzitzit di ajaran Yahudi.[17]

Tradisi Kristen

[sunting | sunting sumber]

Yesus Kristus juga dicatat mengenakan tzitzit, yang dalam bahasa Yunani diterjemahkan sebagai kraspedon dan dalam bahasa Indonesia versi Terjemahan Baru diterjemahkan sebagai "jumbai". Dicatat dalam Matius 9:20 (lihat pula Markus 5:27; atau Lukas 8:44) bahwa seorang perempuan yang mengalami pendarahan selama 12 tahun membulatkan tekad untuk menjamah "jumbai", yaitu tzitzit, pada "jubah" yang dipakai Yesus, supaya sembuh. Frasa bahasa Yunaninya adalah: "τοῦ κρασπέδου τοῦ ἱματίου αὐτοῦ" (tou kraspedou tou himatiou autou; 'jumbai jubah-Nya'). Demikian pula setelah kejadian itu, orang-orang sakit lainnya, seperti dicatat pada Matius 14:36 dan Markus 6:56 "memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh."[18]

Di bagian lain, Yesus menegur orang-orang munafik yang sengaja mengenakan "jumbai yang panjang" supaya "dilihat orang".[19] Mereka membuat tzitzit ini lebih panjang dari yang sepantasnya, sehingga mereka tampak mengenakan "jubah panjang".[20]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Jacob Neusner (2001) A Theological Commentary to the Midrash: Song of Songs Rabbah, hlm. 243: "The religious duties beautify Israel, now with reference to not shaving, circumcision, and show-fringes. ... The religious duties embody God's love for Israel: show-fringes, phylacteries, Shema', Prayer; then tabernacle, ...."
  2. ^ Ulangan 22:12
  3. ^ Maimonides. Commentary on Pirkei Avot 2:1.
  4. ^ Rashi - Numbers (=Kitab Bilangan) 15:39; dikutip dalam Aish.com Diarsipkan 2020-09-24 di Wayback Machine..
  5. ^ Maimonides (abad ke-12 M), Mishneh Torah, Hilkhot Tsitsit 1:7-8.
  6. ^ Mois Navon, Tekhelet Tying Tools Diarsipkan 2008-03-21 di Wayback Machine., Ptil Tekhelet Organization, diakses 19 Juli 2013.
  7. ^ Rav's Beautiful Ratio: An Excursion into Aesthetics, Mois Navon, B'Or Ha'Torah, Vol. 19, 2009
  8. ^ "Techelet (Blue Thread)". Tzitzit and Tallis. Chabad Media Center. Diakses tanggal 9 April 2013. 
  9. ^ On History, Mesorah and Nignaz http://www.tekhelet.com/pdf/HistoryMesorahNignaz.pdf
  10. ^ False Tekhelet http://www.tekhelet.com/pdf/false.pdf
  11. ^ Simmons, Rabbi Shraga. Tallit stripes Diarsipkan 2005-09-20 di Wayback Machine.
  12. ^ Bilangan 15:38
  13. ^ Orach Chaim 9:2-3; dikutip dalam Aish.com -- Tzitzit Diarsipkan 2020-09-24 di Wayback Machine.
  14. ^ a b "Tzitzit". Karaite Korner. May 22, 2008. 
  15. ^ Freeman, Joshua (July 5, 2012). "Laying down the (Oral) law". Jerusalem Post. 
  16. ^ Richard Elliott Friedman, Who Wrote the Bible?
  17. ^ a b Peake's Commentary on the Bible
  18. ^ Dictionary of Bible Themes Scripture index. 7462 Tassel. copyright Martin H. Manser, 2009.
  19. ^ Matius 23:5
  20. ^ Markus 12:38; Lukas 20:46

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]