Lukas 8

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lukas 8
Teks bahasa Latin Lukas 6:40–9:9 pada Codex Gigas (abad ke-13).
KitabInjil Lukas
KategoriInjil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
3
pasal 7
pasal 9

Lukas 8 (disingkat Luk 8) adalah bagian Injil Lukas pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Disusun oleh Lukas, seorang penganut Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2]

Teks[sunting | sunting sumber]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 24[sunting | sunting sumber]

Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia (Yesus), katanya: "Guru, Guru, kita binasa!" Iapun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dan angin dan air itupun reda dan danau itu menjadi teduh.[3]

Referensi silang: Matius 8:26, Markus 4:39
Disejajarkan dengan peristiwa Yosua bin Nun ("Yosua" dalam bahasa Ibrani = "Yesus" dalam bahasa Yunani) memerintahkan matahari dan bulan untuk "berhenti" bergerak sampai bangsa Israel selesai berperang.[4]

Ayat 44[sunting | sunting sumber]

Seorang pria Yahudi berjalan memakai pakaian dengan jumbai Tzitzit di Nachlaot, Yerusalem.
Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya.[5]

Referensi silang: Matius 9:20; Markus 5:27
Kata "jumbai" diterjemahkan dari bahasa Yunani "kraspedon" yang merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani "tzitzit" yang wajib dipakai oleh setiap orang Israel menurut perintah Allah dalam Taurat.[6] Setelah kejadian ini, banyak orang sakit "memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh."[7]

Perempuan-perempuan yang melayani Yesus[sunting | sunting sumber]

Dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu:

Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.[8] Mereka mengikuti Yesus dari Galilea sampai ke Yerusalem dan menjadi saksi mata atas penyaliban[9] dan kebangkitan Yesus.[10]

Yohana, yang disebut namanya hanya di Injil Lukas, adalah istri Khuza, bendahara Herodes Antipas. Karena itu, Yohana dapat terlibat dan melihat langsung peristiwa yang berhubungan dengan istana Herodes. Ia juga termasuk murid Yesus yang turut hadir dalam penyaliban dan kebangkitan Yesus, serta dipercayai merupakan narasumber yang memberikan kesaksian tentang peristiwa-peristiwa itu kepada Lukas di kemudian hari.[11]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Lukas 8:24
  4. ^ Yosua 10:12-13
  5. ^ Lukas 8:44
  6. ^ Lihat Bilangan 15 untuk peraturan mengenai tzitzit, khususnya Bilangan 15:37–41. Di ayat ini dibuktikan bahwa Yesus menuruti perintah tersebut dengan mengenakan jumbai-jumbai pada jubah-Nya.
  7. ^ Matius 14:36; Markus 6:56
  8. ^ Lukas 8:2–3
  9. ^ Markus 15:40–41; Lukas 23:49
  10. ^ Lukas 24:9–10
  11. ^ Hastings, Adrian, Prophet and witness in Jerusalem: a study of the teaching of St. Luke, (London; New York: Longmans, Green, 1958), 38.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]