Lompat ke isi

Legenda urban Jepang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Kebakaran tahun 1932: minor cosmetic change
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Reformat 2 URLs (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{nihongo|'''Legenda urban Jepang'''|日本の都市伝説|Nihon no toshi densetsu}} meliputi [[cerita rakyat]] [[modern|masa kini]] tentang makhluk [[supranatural]]/[[misteri|misterius]] dan serangan mereka (biasanya) terhadap orang-orang yang tak bersalah, atau mengenai kisah non-supranatural terkait [[rumor]] yang beredar dalam budaya populer. Tema yang pertama jarang melibatkan peran makhluk [[yokai]] seperti dalam [[cerita rakyat Jepang]] dahulu, dan kebanyakan melibatkan [[onryo]], yaitu [[hantu]] khas [[Jepang]] yang menjadi arwah penasaran dan menyerang siapapun yang terlibat dengannya. Legenda urban Jepang cenderung terkait dengan sekolah-sekolah Jepang dan—seperti halnya legenda [[yokai]]—menyisipkan suatu peringatan dalam kisahnya, seperti mengingatkan orang-orang agar tidak melakukan [[penindasan di sekolah|penindasan]], tidak pulang malam-malam, atau tidak berbicara kepada orang yang tak dikenal. Meskipun terdapat legenda urban non-supranatural di kota-kota di Jepang, misalnya rumor terowongan rahasia Tokyo<ref>http://bldgblog.blogspot.com/2006/03/tokyo-secret-city.html</ref> atau rumor pekerjaan sebagai pembersih [[jenazah]],<ref>http://pinktentacle.com/2010/02/now-hiring-part-time-cadaver-cleaners/</ref> artikel ini cenderung membahas kisah-kisah hantu yang masih lestari di Jepang masa kini.
{{nihongo|'''Legenda urban Jepang'''|日本の都市伝説|Nihon no toshi densetsu}} meliputi [[cerita rakyat]] [[modern|masa kini]] tentang makhluk [[supranatural]]/[[misteri]]us dan serangan mereka (biasanya) terhadap orang-orang yang tak bersalah, atau mengenai kisah non-supranatural terkait [[rumor]] yang beredar dalam budaya populer. Tema yang pertama jarang melibatkan peran makhluk [[yokai]] seperti dalam [[cerita rakyat Jepang]] dahulu, dan kebanyakan melibatkan [[onryo]], yaitu [[hantu]] khas [[Jepang]] yang menjadi arwah penasaran dan menyerang siapapun yang terlibat dengannya. Legenda urban Jepang cenderung terkait dengan sekolah-sekolah Jepang dan—seperti halnya legenda [[yokai]]—menyisipkan suatu peringatan dalam kisahnya, seperti mengingatkan orang-orang agar tidak melakukan [[penindasan di sekolah|penindasan]], tidak pulang malam-malam, atau tidak berbicara kepada orang yang tak dikenal. Meskipun terdapat legenda urban non-supranatural di kota-kota di Jepang, misalnya rumor terowongan rahasia Tokyo<ref>http://bldgblog.blogspot.com/2006/03/tokyo-secret-city.html</ref> atau rumor pekerjaan sebagai pembersih [[jenazah]],<ref>http://pinktentacle.com/2010/02/now-hiring-part-time-cadaver-cleaners/</ref> artikel ini cenderung membahas kisah-kisah hantu yang masih lestari di Jepang masa kini.


==Legenda urban natural==
== Legenda urban natural ==
===Kebakaran tahun 1932===
=== Kebakaran tahun 1932 ===
Tanggal [[16 Desember]] [[1932]], [[kebakaran toserba Shirokiya]] di [[Tokyo]] memakan korban 14 jiwa. Selama kebakaran, banyak [[pramuniaga]] wanita ber[[kimono]] yang terdesak sampai ke atap gedung yang berlantai delapan tersebut. Beredar desas-desus bahwa beberapa pramuniaga menolak untuk terjun ke jaring penyelamat yang disiapkan para [[pemadam kebakaran]] di bawah gedung. Secara tradisional, para wanita tidak memakai [[pakaian dalam]] jika berkimono, dan mereka takut untuk terjun sebab bagian pribadi tubuh mereka bisa terekspos dan menyebabkan rasa malu, dan sebagai akibatnya mereka tewas dalam kebakaran tersebut.<ref name="Donald">{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=vG6tBYOC9l0C&pg=PA85&dq=shirokiya#v=onepage&q=shirokiya&f=false|page=85|title=Japanese Portraits: Pictures of Different People|first= Donald|last=Richie|publisher= Tuttle Publishing|year= 2006|isbn= 0804837724}}</ref><ref name="Dalby">{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=leBpZePaZa0C&pg=PA318&dq=shirokiya#v=onepage&q=shirokiya&f=false|page=318|title=Geisha|first= Liza Crihfield|last=Dalby|publisher= University of California Press|year= 1983|isbn= 0520047427}}</ref> Berita ini menarik perhatian hingga ke [[Eropa]]. Diduga bahwa setelah kebakaran berakhir, manajemen toserba tersebut menyuruh para pramuniaga wanitanya untuk memakai [[celana dalam]] atau pakaian dalam lainnya meskipun berkimono, dan tren itu pun tersebar.<ref name="Donald"/><ref name="Dalby"/>
Tanggal [[16 Desember]] [[1932]], [[kebakaran toserba Shirokiya]] di [[Tokyo]] memakan korban 14 jiwa. Selama kebakaran, banyak [[pramuniaga]] wanita ber[[kimono]] yang terdesak sampai ke atap gedung yang berlantai delapan tersebut. Beredar desas-desus bahwa beberapa pramuniaga menolak untuk terjun ke jaring penyelamat yang disiapkan para [[pemadam kebakaran]] di bawah gedung. Secara tradisional, para wanita tidak memakai [[pakaian dalam]] jika berkimono, dan mereka takut untuk terjun sebab bagian pribadi tubuh mereka bisa terekspos dan menyebabkan rasa malu, dan sebagai akibatnya mereka tewas dalam kebakaran tersebut.<ref name="Donald">{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=vG6tBYOC9l0C&pg=PA85&dq=shirokiya#v=onepage&q=shirokiya&f=false|page=85|title=Japanese Portraits: Pictures of Different People|first= Donald|last=Richie|publisher= Tuttle Publishing|year= 2006|isbn= 0804837724}}</ref><ref name="Dalby">{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=leBpZePaZa0C&pg=PA318&dq=shirokiya#v=onepage&q=shirokiya&f=false|page=318|title=Geisha|first= Liza Crihfield|last=Dalby|publisher= University of California Press|year= 1983|isbn= 0520047427}}</ref> Berita ini menarik perhatian hingga ke [[Eropa]]. Diduga bahwa setelah kebakaran berakhir, manajemen toserba tersebut menyuruh para pramuniaga wanitanya untuk memakai [[celana dalam]] atau pakaian dalam lainnya meskipun berkimono, dan tren itu pun tersebar.<ref name="Donald"/><ref name="Dalby"/>


Bertentangan dengan kepercayaan tersebut, [[Shoichi Inoue]], profesor budaya dan arsitektur Jepang di [[Pusat Penelitian Studi Jepang Internasional]], menolak kisah tersebut. Menurut Inoue, banyak orang yang diselamatkan oleh pemadam kebakaran, dan kisah para wanita yang lebih memilih mati demi kesopanan hanya dibuat-buat untuk kepentingan [[Dunia Barat|orang-orang Barat]]. Kisah tersebut masih lazim dalam banyak buku referensi, bahkan beberapa diterbitkan oleh Fire Fighting Agency. Selain itu, di Jepang sudah umum dipercaya bahwa kebakaran toserba Shirokiya adalah suatu katalis dalam tradisi berbusana, khususnya tren mengenakan celana dalam ala Barat, meskipun tidak ada bukti untuk memperkuat keyakinan tersebut.<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=WqF1AAAACAAJ|title=パンツが見える。: 羞恥心の現代史|trans_title=My panties are visible. The history of being ashamed|first=Inoue|last=Shōichi|publisher=Asahi shimbun|year=2002|isbn=402259800X|language=Japanese}}</ref>
Bertentangan dengan kepercayaan tersebut, [[Shoichi Inoue]], profesor budaya dan arsitektur Jepang di [[Pusat Penelitian Studi Jepang Internasional]], menolak kisah tersebut. Menurut Inoue, banyak orang yang diselamatkan oleh pemadam kebakaran, dan kisah para wanita yang lebih memilih mati demi kesopanan hanya dibuat-buat untuk kepentingan [[Dunia Barat|orang-orang Barat]]. Kisah tersebut masih lazim dalam banyak buku referensi, bahkan beberapa diterbitkan oleh Fire Fighting Agency. Selain itu, di Jepang sudah umum dipercaya bahwa kebakaran toserba Shirokiya adalah suatu katalis dalam tradisi berbusana, khususnya tren mengenakan celana dalam ala Barat, meskipun tidak ada bukti untuk memperkuat keyakinan tersebut.<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=WqF1AAAACAAJ|title=パンツが見える。: 羞恥心の現代史|trans_title=My panties are visible. The history of being ashamed|first=Inoue|last=Shōichi|publisher=Asahi shimbun|year=2002|isbn=402259800X|language=Japanese}}</ref>


===''Made in Usa''===
=== ''Made in Usa'' ===
Tahun 1960-an, ketika perekonomian Jepang masih susah pasca-[[Perang Dunia II]], beredar desas-desus bahwa pemerintah Jepang mengganti nama desa dengan [[Usa, Ōita|"Usa"]], sehingga barang-barang ekspor mendapat label sebagai "MADE IN USA, JAPAN". Hal ini diduga demi memperoleh kesan bahwa produk bersangkutan dibuat di [[Amerika Serikat|U.S.A.]], yang mungkin dapat mengecoh petugas bea cukai, namun yang lebih penting adalah dapat melawan stigma yang menyatakan bahwa produk buatan Jepang bermutu rendah.<ref name=usa>{{cite web| url = http://www.snopes.com/business/genius/usa.asp | title = Made in USA | date = January 16, 2007| work = Snopes |accessdate = 6 March, 2012}}</ref>
Tahun 1960-an, ketika perekonomian Jepang masih susah pasca-[[Perang Dunia II]], beredar desas-desus bahwa pemerintah Jepang mengganti nama desa dengan [[Usa, Ōita|"Usa"]], sehingga barang-barang ekspor mendapat label sebagai "MADE IN USA, JAPAN". Hal ini diduga demi memperoleh kesan bahwa produk bersangkutan dibuat di [[Amerika Serikat|U.S.A.]], yang mungkin dapat mengecoh petugas bea cukai, tetapi yang lebih penting adalah dapat melawan stigma yang menyatakan bahwa produk buatan Jepang bermutu rendah.<ref name=usa>{{cite web| url = http://www.snopes.com/business/genius/usa.asp | title = Made in USA | date = January 16, 2007| work = Snopes |accessdate = 6 March, 2012}}</ref>


Bagaimanapun juga, desa [[Usa, Ōita|Usa]], di [[Prefektur Ōita]], memang bernama demikian sebelum perang dimulai, karena daerah tersebut terkait dengan [[Usa jingū|Kuil Usa]] sejak abad ke-8.<ref>Ponsonby-Fane, Richard. (1962). ''Studies in Shinto and Shrines,'' p. 195.</ref> Selain itu, Usa bukanlah pusat besar perekonomian besar.<ref name=usa/>
Bagaimanapun juga, desa [[Usa, Ōita|Usa]], di [[Prefektur Ōita]], memang bernama demikian sebelum perang dimulai, karena daerah tersebut terkait dengan [[Usa jingū|Kuil Usa]] sejak abad ke-8.<ref>Ponsonby-Fane, Richard. (1962). ''Studies in Shinto and Shrines,'' p. 195.</ref> Selain itu, Usa bukanlah pusat besar perekonomian besar.<ref name=usa/>


==Legenda urban kutukan==
== Legenda urban kutukan ==
===Iklan Kleenex terkutuk===
=== Iklan Kleenex terkutuk ===
[[Berkas:Cursed kleenex commercial.jpg|right|thumb|Cuplikan tayangan iklan [[Kleenex]] yang diduga terkutuk.]]
[[Berkas:Cursed kleenex commercial.jpg|ka|jmpl|Cuplikan tayangan iklan [[Kleenex]] yang diduga terkutuk.]]
Tahun 1980-an, [[Kleenex]] merilis tiga iklan berbahasa Jepang untuk produk tisunya, menampilkan seorang wanita berpakaian mirip [[toga (pakaian)|toga]] berwarna putih dan seorang anak kecil yang mengenakan kostum [[Oni (cerita rakyat)|oni]] (setan Jepang), duduk di atas jerami. Iklan tersebut diiringi lagu "It's a Fine Day" oleh Jane & Barton. Banyak pemirsa yang merasa terganggu dengan iklan tersebut. Beberapa mengeluh bahwa lagu yang dimainkan terdengar seperti teluh Jerman,<ref>http://pinktentacle.com/2010/03/cursed-kleenex-commercial/</ref> meskipun liriknya berbahasa Inggris. Karena keadaannya yang tidak menyenangkan, beberapa rumor terkait para pelaku di balik layar beredar, seperti kru yang tewas dalam kecelakaan, dan pemeran utamanya, [[Keiko Matsuzaka]] dikabarkan meninggal, dibawa ke rumah sakit jiwa, atau mengandung anak setan.<ref>http://www.moroha.net/blog/archives/59</ref>
Tahun 1980-an, [[Kleenex]] merilis tiga iklan berbahasa Jepang untuk produk tisunya, menampilkan seorang wanita berpakaian mirip [[toga (pakaian)|toga]] berwarna putih dan seorang anak kecil yang mengenakan kostum [[Oni (cerita rakyat)|oni]] (setan Jepang), duduk di atas jerami. Iklan tersebut diiringi lagu "It's a Fine Day" oleh Jane & Barton. Banyak pemirsa yang merasa terganggu dengan iklan tersebut. Beberapa mengeluh bahwa lagu yang dimainkan terdengar seperti teluh Jerman,<ref>http://pinktentacle.com/2010/03/cursed-kleenex-commercial/</ref> meskipun liriknya berbahasa Inggris. Karena keadaannya yang tidak menyenangkan, beberapa rumor terkait para pelaku di balik layar beredar, seperti kru yang tewas dalam kecelakaan, dan pemeran utamanya, [[Keiko Matsuzaka]] dikabarkan meninggal, dibawa ke rumah sakit jiwa, atau mengandung anak setan.<ref>http://www.moroha.net/blog/archives/59</ref>


===Kutukan Taman Inokashira===
=== Kutukan Taman Inokashira ===
Di [[Taman Inokashira]], [[Tokyo]], ada suatu danau dan penyewaan perahu dayung bagi para pengunjung. Diyakini bahwa bila sepasang kekasih menaiki perahu bersama-sama maka hubungan mereka akan segera berakhir.<ref>http://www.mustlovejapan.com/subject/inokashira_park/</ref> Legenda tersebut dihubungkan dengan suatu kuil di dekatnya yang didedikasikan untuk [[Benzaiten]]. Diyakini ia sangat pencemburu dan memutuskan hubungan pasangan kekasih yang menaiki perahu.<ref>http://pinktentacle.com/2010/02/rent-a-rowboat-wreck-a-relationship/</ref>
Di [[Taman Inokashira]], [[Tokyo]], ada suatu danau dan penyewaan perahu dayung bagi para pengunjung. Diyakini bahwa bila sepasang kekasih menaiki perahu bersama-sama maka hubungan mereka akan segera berakhir.<ref>http://www.mustlovejapan.com/subject/inokashira_park/</ref> Legenda tersebut dihubungkan dengan suatu kuil di dekatnya yang didedikasikan untuk [[Benzaiten]]. Diyakini ia sangat pencemburu dan memutuskan hubungan pasangan kekasih yang menaiki perahu.<ref>http://pinktentacle.com/2010/02/rent-a-rowboat-wreck-a-relationship/</ref>


===Kutukan Kamar Merah===
=== Kutukan Kamar Merah ===
[[Kamar Merah (animasi)|Kisah Kamar Merah]] adalah legenda internet mengenai [[pop-up]] yang muncul di tampilan layar komputer korbannya. Tampilannya hanya menampakkan suatu pintu merah dan rekaman suara {{nihongo|"Apakah kamu suka ——?"|あなたは——好きですか?|"Anata wa —— suki desuka?"}}. Pop-up tersebut terus muncul bahkan bila berusaha ditutup berkali-kali sampai akhirnya pertanyaan terdengar lengkap: {{nihongo|"Apakah kamu suka kamar merah?"|あなたは赤い部屋が好きですか?|"Anata wa akai heya ga suki desuka?"}}. Orang yang melihat pop-up tersebut ditemukan tewas, sementara tembok kamarnya dicat merah dengan menggunakan darahnya sendiri. Legenda tersebut berawal dari [[animasi flash]] tentang seorang anak laki-laki yang dikutuk setelah menyaksikan pop-up tersebut, dan menjadi terkenal setelah ditemukan bahwa gadis yang menggorok temannya sendiri di [[Sasebo, Nagasaki|Sasebo]] tahun 2004 me[[markah situs|markahi situs]] video tersebut dan menjadi penggemarnya.<ref>{{cite web|url=http://www.nagasaki-np.co.jp/press/syou6/kiji/2004060902.html|title=殺害手口、参考の可能性 ネットの物語掲載サイト|language=Japanese|publisher=Nagasaki Shimbun|date=2004-06-09|accessdate=2008-06-23|archiveurl=http://web.archive.org/web/20040618172026/http://www.nagasaki-np.co.jp/press/syou6/kiji/2004060902.html|archivedate=2004-06-18}}</ref>
[[Kamar Merah (animasi)|Kisah Kamar Merah]] adalah legenda internet mengenai [[pop-up]] yang muncul di tampilan layar komputer korbannya. Tampilannya hanya menampakkan suatu pintu merah dan rekaman suara {{nihongo|"Apakah kamu suka ——?"|あなたは——好きですか?|"Anata wa —— suki desuka?"}}. Pop-up tersebut terus muncul bahkan bila berusaha ditutup berkali-kali sampai akhirnya pertanyaan terdengar lengkap: {{nihongo|"Apakah kamu suka kamar merah?"|あなたは赤い部屋が好きですか?|"Anata wa akai heya ga suki desuka?"}}. Orang yang melihat pop-up tersebut ditemukan tewas, sementara tembok kamarnya dicat merah dengan menggunakan darahnya sendiri. Legenda tersebut berawal dari [[animasi flash]] tentang seorang anak laki-laki yang dikutuk setelah menyaksikan pop-up tersebut, dan menjadi terkenal setelah ditemukan bahwa gadis yang menggorok temannya sendiri di [[Sasebo, Nagasaki|Sasebo]] tahun 2004 me[[markah situs|markahi situs]] video tersebut dan menjadi penggemarnya.<ref>{{cite web|url=http://www.nagasaki-np.co.jp/press/syou6/kiji/2004060902.html|title=殺害手口、参考の可能性 ネットの物語掲載サイト|language=Japanese|publisher=Nagasaki Shimbun|date=2004-06-09|accessdate=2008-06-23|archiveurl=https://web.archive.org/web/20040618172026/http://www.nagasaki-np.co.jp/press/syou6/kiji/2004060902.html|archivedate=2004-06-18|dead-url=no}}</ref>


==Legenda urban supranatural==
== Legenda urban supranatural ==
===Gozu (kepala sapi)===
=== Gozu (kepala sapi) ===
{{nihongo|Gozu|午頭}} atau Kepala Sapi, adalah suatu judul kisah dalam legenda urban Jepang. Legenda tersebut bercerita tentang suatu rombongan murid sekolah yang melakukan perjalanan darmawisata. Saat para murid merasa bosan di tengah perjalanan, seorang guru yang bersemangat untuk menceriakan murid-muridnya memutuskan untuk mengisahkan beberapa cerita seram. Para murid menikmati ceritanya namun saat sang guru mulai kehabisan cerita untuk disampaikan, tiba-tiba ia bertanya apakah ada yang pernah mendengar kisah "Kepala Sapi". Tiada yang mengetahui cerita tersebut. Akhirnya sang guru pun bercerita. Awalnya, para murid menikmati cerita tersebut dengan sungguh-sungguh, namun perlahan-lahan, banyak yang ketakutan. Beberapa murid memohon agar sang guru menghentikan ceritanya namun sang guru tampak seperti sedang kesurupan dan tak mau berhenti bercerita. Beberapa saat kemudian, akhirnya sang guru sadar dan mendapati bahwa bus berhenti di tengah jalan. Para murid dalam keadaan kejang, mata mereka menjuling ke atas, mulut mereka berbuih, dan sang sopir mengalami kondisi yang sama. Semuanya masih hidup, namun sang guru tak mampu mengingat kisah yang ia ceritakan, dan tak ada yang dapat menceritakan bagaimana kisah "Kepala Sapi" tersebut.
{{nihongo|Gozu|午頭}} atau Kepala Sapi, adalah suatu judul kisah dalam legenda urban Jepang. Legenda tersebut bercerita tentang suatu rombongan murid sekolah yang melakukan perjalanan darmawisata. Saat para murid merasa bosan di tengah perjalanan, seorang guru yang bersemangat untuk menceriakan murid-muridnya memutuskan untuk mengisahkan beberapa cerita seram. Para murid menikmati ceritanya namun saat sang guru mulai kehabisan cerita untuk disampaikan, tiba-tiba ia bertanya apakah ada yang pernah mendengar kisah "Kepala Sapi". Tiada yang mengetahui cerita tersebut. Akhirnya sang guru pun bercerita. Awalnya, para murid menikmati cerita tersebut dengan sungguh-sungguh, tetapi perlahan-lahan, banyak yang ketakutan. Beberapa murid memohon agar sang guru menghentikan ceritanya namun sang guru tampak seperti sedang kesurupan dan tak mau berhenti bercerita. Beberapa saat kemudian, akhirnya sang guru sadar dan mendapati bahwa bus berhenti di tengah jalan. Para murid dalam keadaan kejang, mata mereka menjuling ke atas, mulut mereka berbuih, dan sang sopir mengalami kondisi yang sama. Semuanya masih hidup, tetapi sang guru tak mampu mengingat kisah yang ia ceritakan, dan tak ada yang dapat menceritakan bagaimana kisah "Kepala Sapi" tersebut.
Menurut versi lain, siapa pun yang mendengar cerita tersebut tidak akan mampu untuk menceritakannya kembali karena akan segera menemui ajal. Menurut rumor, kisah terkutuk tersebut merupakan sepenggal kisah karya penulis [[fiksi ilmiah]], [[Sakyo Komatsu]] yang tak dipublikasikan, namun tidak ada bukti bahwa penulis tersebut terlibat dalam legenda Kepala Sapi.<ref>http://pinktentacle.com/2010/03/cow-head/</ref> Ada cerita rakyat [[Ukraina]] yang berjudul Kepala Sapi, tentang gadis yang mendapatkan keberuntungan setelah mempersembahkan makanan dan tempat tinggal kepada kepala sapi yang mengunjunginya di suatu malam,<ref>http://americanfolklore.net/folklore/2010/07/cows_head.html</ref> namun kisah tersebut tidak mungkin dapat menimbulkan kepanikan atau histeria bagi para pendengarnya. Ada juga film Jepang tahun 2003 berjudul ''[[Gozu]]'', disutradarai oleh [[Takashi Miike]] yang meskipun mengumbar kekerasan dan adegan tak masuk akal, tidak ada kaitannya dengan legenda Kepala Sapi tersebut.
Menurut versi lain, siapa pun yang mendengar cerita tersebut tidak akan mampu untuk menceritakannya kembali karena akan segera menemui ajal. Menurut rumor, kisah terkutuk tersebut merupakan sepenggal kisah karya penulis [[fiksi ilmiah]], [[Sakyo Komatsu]] yang tak dipublikasikan, tetapi tidak ada bukti bahwa penulis tersebut terlibat dalam legenda Kepala Sapi.<ref>http://pinktentacle.com/2010/03/cow-head/</ref> Ada cerita rakyat [[Ukraina]] yang berjudul Kepala Sapi, tentang gadis yang mendapatkan keberuntungan setelah mempersembahkan makanan dan tempat tinggal kepada kepala sapi yang mengunjunginya di suatu malam,<ref>http://americanfolklore.net/folklore/2010/07/cows_head.html</ref> namun kisah tersebut tidak mungkin dapat menimbulkan kepanikan atau histeria bagi para pendengarnya. Ada juga film Jepang tahun 2003 berjudul ''[[Gozu]]'', disutradarai oleh [[Takashi Miike]] yang meskipun mengumbar kekerasan dan adegan tak masuk akal, tidak ada kaitannya dengan legenda Kepala Sapi tersebut.


===Jinmenken (anjing berwajah manusia)===
=== Jinmenken (anjing berwajah manusia) ===
[[Berkas:JapaneseMacaque1 CincinnatiZoo.jpg|right|thumb|Seekor [[monyet Jepang]] yang berjalan dengan empat anggota badan, menyerupai hewan berkaki empat. Diduga penampakan monyet Jepang dikelirukan sebagai sosok Jinmenken.]]
[[Berkas:JapaneseMacaque1 CincinnatiZoo.jpg|ka|jmpl|Seekor [[monyet Jepang]] yang berjalan dengan empat anggota badan, menyerupai hewan berkaki empat. Diduga penampakan monyet Jepang dikelirukan sebagai sosok Jinmenken.]]
{{nihongo|Jinmenken|人面犬}} adalah anjing dengan wajah manusia yang diyakini muncul pada malam hari di area pemukiman di Jepang dan berlari menyusuri jalan raya dengan kecepatan luar biasa. Jinmenken juga dapat berbicara, namun konon mereka akan berbicara kasar atau meminta agar dibiarkan sendiri. Tidak seperti kebanyakan legenda urban Jepang, anjing berwajah manusia tidak dikenal sebagai pembunuh orang yang berjumpa dengannya, meskipun konon mereka adalah hasil penelitian ilmiah yang berhasil kabur atau hantu dari para korban kecelakaan di jalan.<ref name=jinmenken>http://www.cryptomundo.com/cryptozoo-news/jinmenken/</ref> Ada spekulasi bahwa saksi mata yang mengaku telah melihat jinmenken sesungguhnya bertemu dengan [[monyet Jepang]], yang tampak seperti berjalan dengan empat kaki, berbulu seperti anjing, berwajah dan hidung mirip manusia yang mungkin diduga sebagai jinmenken.<ref name=jinmenken/>
{{nihongo|Jinmenken|人面犬}} adalah anjing dengan wajah manusia yang diyakini muncul pada malam hari di area pemukiman di Jepang dan berlari menyusuri jalan raya dengan kecepatan luar biasa. Jinmenken juga dapat berbicara, tetapi konon mereka akan berbicara kasar atau meminta agar dibiarkan sendiri. Tidak seperti kebanyakan legenda urban Jepang, anjing berwajah manusia tidak dikenal sebagai pembunuh orang yang berjumpa dengannya, meskipun konon mereka adalah hasil penelitian ilmiah yang berhasil kabur atau hantu dari para korban kecelakaan di jalan.<ref name=jinmenken>http://www.cryptomundo.com/cryptozoo-news/jinmenken/</ref> Ada spekulasi bahwa saksi mata yang mengaku telah melihat jinmenken sesungguhnya bertemu dengan [[monyet Jepang]], yang tampak seperti berjalan dengan empat kaki, berbulu seperti anjing, berwajah dan hidung mirip manusia yang mungkin diduga sebagai jinmenken.<ref name=jinmenken/>


===Jubah Merah===
=== Jubah Merah ===
{{nihongo|[[Jubah Merah]]|赤マント|Aka manto}} adalah hantu yang menghantui kamar mandi, biasanya pada bilik terakhir di kamar mandi perempuan. Beberapa versi menyebutkan bahwa ia mengenakan [[topeng]] untuk menutupi wajahnya yang sangat tampan. Saat korban berada di toilet, suara misterius akan bertanya apakah mau [[kertas merah kertas biru|kertas merah atau kertas biru]]. Jika menjawab kertas merah, maka korban akan dibunuh dengan kejam hingga bersimbah darah. Jika menjawab biru, maka korban akan dicekik atau darahnya dikuras sampai habis, sehingga wajah/kulit korban berwarna biru pucat. Jika menjawab dengan warna lainnya maka akan muncul tangan (kadangkala menyembul dari [[toilet]] yang sedang dipakai), yang akan menyeret korbannya ke dunia lain. Dalam versi lainnya, si hantu hanya bertanya apakah korbannya mau memakai jubah merah dan bila mengiyakan maka ia akan mencabik kulit korbannya.<ref>http://www.scaryforkids.com/red-cloak/</ref> Ia bisa juga bertanya kepada korbannya apakah mau baju merah atau biru.<ref name="cracked.com">http://www.cracked.com/funny-7186-8-scary-japanese-urban-legends/</ref> Jawaban yang dapat menyelamatkan nyawa korbannya adalah dengan menolak tawarannya.
{{nihongo|[[Jubah Merah]]|赤マント|Aka manto}} adalah hantu yang menghantui kamar mandi, biasanya pada bilik terakhir di kamar mandi perempuan. Beberapa versi menyebutkan bahwa ia mengenakan [[topeng]] untuk menutupi wajahnya yang sangat tampan. Saat korban berada di toilet, suara misterius akan bertanya apakah mau [[kertas merah kertas biru|kertas merah atau kertas biru]]. Jika menjawab kertas merah, maka korban akan dibunuh dengan kejam hingga bersimbah darah. Jika menjawab biru, maka korban akan dicekik atau darahnya dikuras sampai habis, sehingga wajah/kulit korban berwarna biru pucat. Jika menjawab dengan warna lainnya maka akan muncul tangan (kadang kala menyembul dari [[toilet]] yang sedang dipakai), yang akan menyeret korbannya ke dunia lain. Dalam versi lainnya, si hantu hanya bertanya apakah korbannya mau memakai jubah merah dan bila mengiyakan maka ia akan mencabik kulit korbannya.<ref>http://www.scaryforkids.com/red-cloak/</ref> Ia bisa juga bertanya kepada korbannya apakah mau baju merah atau biru.<ref name="cracked.com">{{Cite web |url=http://www.cracked.com/funny-7186-8-scary-japanese-urban-legends/ |title=Salinan arsip |access-date=2012-04-26 |archive-date=2011-09-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110927184856/http://www.cracked.com/funny-7186-8-scary-japanese-urban-legends/ |dead-url=yes }}</ref> Jawaban yang dapat menyelamatkan nyawa korbannya adalah dengan menolak tawarannya.


===Kokkuri-san===
=== Kokkuri-san ===
{{nihongo|[[Kokkuri (permainan)|Kokkuri]]|狐狗狸}} adalah permainan [[Ouija]] versi Jepang, yang menjadi populer selama [[zaman Meiji]].<ref>https://archive.is/20120721124929/search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20050607zg.html</ref> Para pesertanya menulis huruf-huruf [[hiragana]] dan meletakkan tangan mereka pada sekeping uang, sebelum mengajukan pertanyaan kepada {{nihongo|'Kokkuri-san'|こっくりさん}}. Permainan ini populer di kalangan anak sekolah menengah<ref>http://www.obakemono.com/cgi-bin/yabb/YaBB.cgi?board=youkai;action=display;num=1248666716</ref> dan—seperti Ouija—ada beberapa rumor dan legenda terkait dengannya. Ada cerita bahwa Kokkuri-san hanya memberitahu para peserta mengenai tanggal kematian mereka, sementara ada cerita yang menyatakan bahwa Kokkuri-san dapat ditanyai tentang berbagai hal namun peserta harus menamatkan permainan dengan langkah yang benar, dapat dengan cara mengucapkan selamat tinggal kepada Kokkuri-san sebelum meninggalkan meja, atau membuang peralatan permainan kokkuri dalam batas waktu tertentu, seperti membelanjakan uang yang dipakai atau menggunakan pena yang dipakai menulis hiragana. Kegagalan untuk melakukannya akan mengakibatkan kemalangan atau kematian bagi para pemain.
{{nihongo|[[Kokkuri (permainan)|Kokkuri]]|狐狗狸}} adalah permainan [[Ouija]] versi Jepang, yang menjadi populer selama [[zaman Meiji]].<ref>https://archive.today/20120721124929/search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20050607zg.html</ref> Para pesertanya menulis huruf-huruf [[hiragana]] dan meletakkan tangan mereka pada sekeping uang, sebelum mengajukan pertanyaan kepada {{nihongo|'Kokkuri-san'|こっくりさん}}. Permainan ini populer di kalangan anak sekolah menengah<ref>http://www.obakemono.com/cgi-bin/yabb/YaBB.cgi?board=youkai;action=display;num=1248666716</ref> dan—seperti Ouija—ada beberapa rumor dan legenda terkait dengannya. Ada cerita bahwa Kokkuri-san hanya memberitahu para peserta mengenai tanggal kematian mereka, sementara ada cerita yang menyatakan bahwa Kokkuri-san dapat ditanyai tentang berbagai hal namun peserta harus menamatkan permainan dengan langkah yang benar, dapat dengan cara mengucapkan selamat tinggal kepada Kokkuri-san sebelum meninggalkan meja, atau membuang peralatan permainan kokkuri dalam batas waktu tertentu, seperti membelanjakan uang yang dipakai atau menggunakan pena yang dipakai menulis hiragana. Kegagalan untuk melakukannya akan mengakibatkan kemalangan atau kematian bagi para pemain.


===Kuchisake-onna (perempuan bermulut robek)===
=== Kuchisake-onna (perempuan bermulut robek) ===
[[Berkas:Kuchi.jpg|right|thumb|Sosok Kuchisake-onna dalam film ''Kuchisake-onna'' (2007).]]
[[Berkas:Kuchisake-onna conversation diagram.svg|right|thumb|375px|Diagram kemungkinan pembicaraan dengan Kuchisake-onna dan konsekuensinya, menurut legenda.]]
Di [[Jepang]], anak-anak yang pulang sendirian di malam hari mungkin saja bertemu dengan seorang wanita yang mengenakan [[masker]], namun ini merupakan pemandangan yang biasa di sana sebab orang-orang memakainya untuk mencegah penularan [[pilek]] dan penyakit lainnya. Namun wanita yang tak lazim akan mencegat dan bertanya, 'Apakah aku cantik?' Bila korban berkata tidak, ia akan membunuh korbannya dengan gunting yang selalu ia bawa, namun kebanyakan anak akan berkata iya, yang akhirnya akan muncul pertanyaan 'Meskipun begini?' sembari membuka masker untuk memperlihatkan bahwa ujung mulutnya robek sampai ke telinga. Wanita tersebut dikenal sebagai {{nihongo|"[[Kuchisake-onna]]"|口裂け女}} atau "Wanita bermulut robek". Tak peduli apakah korbannya berkata ya atau tidak, si wanita pasti membunuh mereka. Jika berkata tidak, korbannya akan ditebas, dan jika berkata ya, ia akan merobek mulut korbannya agar menyerupai dirinya.<ref>http://pinktentacle.com/2007/07/video-severed-mouth-woman/</ref> Untuk dapat kabur dari [[Kuchisake-onna]], korban dapat menanggapinya dengan jawaban "Biasa saja" atau "Lumayan", dan korban dapat lari sementara ia kebigungan, atau korban dapat melemparkan beberapa buah atau manisan agar dipungut olehnya, sehingga memberi kesempatan untuk lari bagi para korbannya. Versi lain menyatakan bahwa jika korban mengajukan pertanyaan yang sama maka ia akan bingung lalu pergi.<ref name="search.japantimes.co.jp"/>
Di [[Jepang]], anak-anak yang pulang sendirian di malam hari mungkin saja bertemu dengan seorang wanita yang mengenakan [[masker]], tetapi ini merupakan pemandangan yang biasa di sana sebab orang-orang memakainya untuk mencegah penularan [[pilek]] dan penyakit lainnya. Namun wanita yang tak lazim akan mencegat dan bertanya, 'Apakah aku cantik?' Bila korban berkata tidak, ia akan membunuh korbannya dengan gunting yang selalu ia bawa, tetapi kebanyakan anak akan berkata iya, yang akhirnya akan muncul pertanyaan 'Meskipun begini?' sembari membuka masker untuk memperlihatkan bahwa ujung mulutnya robek sampai ke telinga. Wanita tersebut dikenal sebagai {{nihongo|"[[Kuchisake-onna]]"|口裂け女}} atau "Wanita bermulut robek". Tak peduli apakah korbannya berkata ya atau tidak, si wanita pasti membunuh mereka. Jika berkata tidak, korbannya akan ditebas, dan jika berkata ya, ia akan merobek mulut korbannya agar menyerupai dirinya.<ref>http://pinktentacle.com/2007/07/video-severed-mouth-woman/</ref> Untuk dapat kabur dari [[Kuchisake-onna]], korban dapat menanggapinya dengan jawaban "Biasa saja" atau "Lumayan", dan korban dapat lari sementara ia kebigungan, atau korban dapat melemparkan beberapa buah atau manisan agar dipungut olehnya, sehingga memberi kesempatan untuk lari bagi para korbannya. Versi lain menyatakan bahwa jika korban mengajukan pertanyaan yang sama maka ia akan bingung lalu pergi.<ref name="search.japantimes.co.jp"/>


===Penumpang fatal===
=== Penumpang fatal ===
Kisah ini mengenai seorang sopir [[taksi]] yang berkendara mencari penumpang di waktu malam. Menurut cerita, seseorang tiba-tiba muncul di kegelapan malam dan memanggil taksi. Orang tersebut minta diantarkan ke tempat yang belum pernah didengar sebelumnya oleh si sopir. Saat si sopir mengaku tidak tahu, ia diyakinkan oleh si penumpang bahwa jalan menuju ke sana akan diberitahu. Si penumpang menunjukkan arah dan jalan yang sangat berbelit-belit, melewati gang dan jalan kecil, melintasi banyak pemukiman dan bahkan keluar kota hingga menuju wilayah pedesaan. Setelah melakukan perjalanan jauh dan tampaknya tak kunjung dekat dengan tujuan, si sopir merasa gelisah. Ia menoleh ke belakang untuk bertanya mengenai posisi mereka, namun merasa terkejut saat tahu bahwa si penumpang telah lenyap. Si sopir kembali menoleh ke depan dan mendapati bahwa mobilnya sedang mengarah ke tepi jurang.<ref name="search.japantimes.co.jp">Fitch, L: Have you heard the one about..? A look at some of Japan's more enduring urban legends. Japan Times Online, 2005. https://archive.is/20120721124929/search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20050607zg.html</ref>
Kisah ini mengenai seorang sopir [[taksi]] yang berkendara mencari penumpang di waktu malam. Menurut cerita, seseorang tiba-tiba muncul di kegelapan malam dan memanggil taksi. Orang tersebut minta diantarkan ke tempat yang belum pernah didengar sebelumnya oleh si sopir. Saat si sopir mengaku tidak tahu, ia diyakinkan oleh si penumpang bahwa jalan menuju ke sana akan diberitahu. Si penumpang menunjukkan arah dan jalan yang sangat berbelit-belit, melewati gang dan jalan kecil, melintasi banyak pemukiman dan bahkan keluar kota hingga menuju wilayah pedesaan. Setelah melakukan perjalanan jauh dan tampaknya tak kunjung dekat dengan tujuan, si sopir merasa gelisah. Ia menoleh ke belakang untuk bertanya mengenai posisi mereka, tetapi merasa terkejut saat tahu bahwa si penumpang telah lenyap. Si sopir kembali menoleh ke depan dan mendapati bahwa mobilnya sedang mengarah ke tepi jurang.<ref name="search.japantimes.co.jp">Fitch, L: Have you heard the one about..? A look at some of Japan's more enduring urban legends. Japan Times Online, 2005. https://archive.today/20120721124929/search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20050607zg.html</ref>


===Teke Teke===
=== Teke Teke ===
{{nihongo|[[Teke Teke]]|テケテケ}} adalah hantu gadis yang jatuh di atas [[rel]] dan tubuhnya terpotong oleh [[kereta api|kereta]] yang melintas. Setelah menjadi hantu penasaran, ia membawa sabit dan berjalan dengan tangan atau sikunya, dan gesekan tubuhnya saat diseret menghasilkan [[onomatope|bunyi ''teke teke'']]. Jika ia bertemu seseorang di malam hari dan korbannya tidak berlari cukup cepat, ia akan memotong tubuh korbannya jadi dua bagian agar menyerupai bentuk tubuhnya.<ref name="cracked.com"/> Dalam suatu versi dikisahkan mengenai seorang siswa yang baru pulang dari sekolah pada malam hari. Ia melihat sesosok gadis bersandar pada sebuah jendela. Saat si gadis menyadari kehadiran siswa tersebut, ia melompat dari jendela lalu jatuh di hadapan pemuda tersebut, dan terungkap bahwa tubuhnya hanya separuh. Kemudian ia memotong tubuh pemuda tersebut menjadi dua.<ref>http://www.scaryforkids.com/tek-tek/</ref>
{{nihongo|[[Teke Teke]]|テケテケ}} adalah hantu gadis yang jatuh di atas [[rel]] dan tubuhnya terpotong oleh [[kereta api|kereta]] yang melintas. Setelah menjadi hantu penasaran, ia membawa sabit dan berjalan dengan tangan atau sikunya, dan gesekan tubuhnya saat diseret menghasilkan [[onomatope|bunyi ''teke teke'']]. Jika ia bertemu seseorang di malam hari dan korbannya tidak berlari cukup cepat, ia akan memotong tubuh korbannya jadi dua bagian agar menyerupai bentuk tubuhnya.<ref name="cracked.com"/> Dalam suatu versi dikisahkan mengenai seorang siswa yang baru pulang dari sekolah pada malam hari. Ia melihat sesosok gadis bersandar pada sebuah jendela. Saat si gadis menyadari kehadiran siswa tersebut, ia melompat dari jendela lalu jatuh di hadapan pemuda tersebut, dan terungkap bahwa tubuhnya hanya separuh. Kemudian ia memotong tubuh pemuda tersebut menjadi dua.<ref>http://www.scaryforkids.com/tek-tek/</ref>


===Toire no Hanako-san (Hanako-san di toilet)===
=== Toire no Hanako-san (Hanako-san di toilet) ===
{{nihongo|[[Hanako-san|Toire no Hanako-san]]|トイレの花子さん}} adalah legenda terkenal yang berkaitan dengan [[sekolah dasar]] di Jepang. Legenda tersebut mengenai [[hantu]] yang diduga sebagai arwah seorang murid yang [[bunuh diri]] karena [[penindasan di sekolah|ditindas murid lain]] ("[[ijime]]"). Hantu ini juga diketahui hanya muncul tanpa alasan yang jelas. Hanako-san adalah sebuah legenda populer di sekolah dasar di Jepang, dan diyakini menghantui bilik keempat dalam kamar mandi perempuan. Dengan sepasang mata bersinar tajam, hantu tersebut menakut-nakuti setiap orang yang menatapnya. Tidak diketahui apakah jahat atau kejam, Hanako-san hanyalah hantu menyeramkan yang menakut-nakuti korbannya.<ref name="search.japantimes.co.jp"/>
{{nihongo|[[Hanako-san|Toire no Hanako-san]]|トイレの花子さん}} adalah legenda terkenal yang berkaitan dengan [[sekolah dasar]] di Jepang. Legenda tersebut mengenai [[hantu]] yang diduga sebagai arwah seorang murid yang [[bunuh diri]] karena [[penindasan di sekolah|ditindas murid lain]] ("[[ijime]]"). Hantu ini juga diketahui hanya muncul tanpa alasan yang jelas. Hanako-san adalah sebuah legenda populer di sekolah dasar di Jepang, dan diyakini menghantui bilik keempat dalam kamar mandi perempuan. Dengan sepasang mata bersinar tajam, hantu tersebut menakut-nakuti setiap orang yang menatapnya. Tidak diketahui apakah jahat atau kejam, Hanako-san hanyalah hantu menyeramkan yang menakut-nakuti korbannya.<ref name="search.japantimes.co.jp"/>


==Dalam media==
== Dalam media ==
Legenda urban populer di Jepang, dan sering disajikan dalam bentuk [[film]], [[anime]], dan [[manga]], menunjukkan bagaimana sosok mereka bertahan dalam imajinasi umum.
Legenda urban populer di Jepang, dan sering disajikan dalam bentuk [[film]], [[anime]], dan [[manga]], menunjukkan bagaimana sosok mereka bertahan dalam imajinasi umum.


===Film===
=== Film ===
'''Kuchisake-onna'''
'''Kuchisake-onna'''
* Kuchisake-onna (1996)
* Kuchisake-onna (1996)
Baris 73: Baris 73:


'''Lainnya'''
'''Lainnya'''
*[[Kokkuri-san]] (1997)
* [[Kokkuri-san]] (1997)


===Seri televisi===
=== Seri televisi ===
* Legenda [[Kuchisake-Onna]] muncul dalam seri televisi "Guren Onna".
* Legenda [[Kuchisake-Onna]] muncul dalam seri televisi "Guren Onna".
* Dalam suatu episode "Honto ni Atta Kowai Hanashi" dikisahkan legenda penumpang fatal.
* Dalam suatu episode "Honto ni Atta Kowai Hanashi" dikisahkan legenda penumpang fatal.


===Manga dan anime===
=== Manga dan anime ===
Beberapa [[manga]] horor, biasanya berupa [[antologi]], memuat legenda urban yang disajikan dalam artikel ini, bersama dengan beberapa rumor tak jelas dan kisah asli.
Beberapa [[manga]] horor, biasanya berupa [[antologi]], memuat legenda urban yang disajikan dalam artikel ini, bersama dengan beberapa rumor tak jelas dan kisah asli.


Baris 87: Baris 87:


'''Legenda lain'''
'''Legenda lain'''
* ''[[Gakkou no Kaidan]]'' atau ''Ghosts at School'' (meliputi [[Jubah Merah]], [[Hanako-san]], [[Kokkuri-san]] dan berbagai versi legenda penumpang fatal). [[Kuchisake-onna]] juga direncanakan untuk ditampilkan dalam episode 5 serial tersebut, namun dilarang setelah beberapa keluhan bahwa penampilannya terlalu menyeramkan.<ref>http://www.liveleak.com/view?i=37e_1178742040</ref>
* ''[[Gakkou no Kaidan]]'' atau ''Ghosts at School'' (meliputi [[Jubah Merah]], [[Hanako-san]], [[Kokkuri-san]] dan berbagai versi legenda penumpang fatal). [[Kuchisake-onna]] juga direncanakan untuk ditampilkan dalam episode 5 serial tersebut, tetapi dilarang setelah beberapa keluhan bahwa penampilannya terlalu menyeramkan.<ref>http://www.liveleak.com/view?i=37e_1178742040</ref>
* ''Hanako to Guuwa no Tera'' (meliputi [[Kuchisake-onna]], [[Kokkuri-san]], [[Teke Teke]] dan [[Hanako-san]] sebagai tokoh penting)
* ''Hanako to Guuwa no Tera'' (meliputi [[Kuchisake-onna]], [[Kokkuri-san]], [[Teke Teke]] dan [[Hanako-san]] sebagai tokoh penting)
* ''[[Nube: Guru Ahli Roh]]'' (meliputi [[Hanako-san]], [[Teke Teke]], [[Kuchisake-onna]], dan Jinmenken)
* ''[[Nube: Guru Ahli Roh]]'' (meliputi [[Hanako-san]], [[Teke Teke]], [[Kuchisake-onna]], dan Jinmenken)
Baris 93: Baris 93:
* Dalam film ''[[Pom Poko]]'', [[tanuki]] berpura-pura sebagai [[Noppera-bo]] untuk menakut-nakuti [[penjaga malam]].
* Dalam film ''[[Pom Poko]]'', [[tanuki]] berpura-pura sebagai [[Noppera-bo]] untuk menakut-nakuti [[penjaga malam]].
* ''School Zone'' karya Inuki Kanako (meliputi [[Kokkuri-san]] dan berbagai versi legenda [[Teke Teke]])
* ''School Zone'' karya Inuki Kanako (meliputi [[Kokkuri-san]] dan berbagai versi legenda [[Teke Teke]])
* ''[[Franken Fran]]'' (menampilkan karakter bernama Okita yang mirip dengan legenda Jinmenken, namun tidak bertubuh anjing melainkan kucing, dan memuat parodi legenda [[Kuchisake-onna]] dalam kisah tambahan di volume 2)
* ''[[Franken Fran]]'' (menampilkan karakter bernama Okita yang mirip dengan legenda Jinmenken, tetapi tidak bertubuh anjing melainkan kucing, dan memuat parodi legenda [[Kuchisake-onna]] dalam kisah tambahan di volume 2)
* ''Toshi Densetsu'' (memuat Kuchisake-onna)
* ''Toshi Densetsu'' (memuat Kuchisake-onna)


Baris 100: Baris 100:
* [[Cerita rakyat Jepang]]
* [[Cerita rakyat Jepang]]


==Catatan kaki==
== Catatan kaki ==
{{reflist|2}}
{{reflist|2}}


== Referensi ==
== Referensi ==
* {{citation|last=Ballaster |first=R. |year=2005 |title=Fables Of The East |publisher=Oxford University Press}}
* {{citation|last=Ballaster |first=R. |year=2005 |title=Fables Of The East |publisher=Oxford University Press}}
* {{citation|last=Gould |first=R. J. |year=2003 |title=Japan Culture Research Project 2003 Topic: Youkai and Kaidan |url=http://www.k-i-a.or.jp/kokusai/jigyou/english-lesson/ts-report/r-report.pdf}}
* {{citation |last=Gould |first=R. J. |year=2003 |title=Japan Culture Research Project 2003 Topic: Youkai and Kaidan |url=http://www.k-i-a.or.jp/kokusai/jigyou/english-lesson/ts-report/r-report.pdf |accessdate=2012-04-26 |archive-date=2010-11-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101124012034/http://k-i-a.or.jp/kokusai/jigyou/english-lesson/ts-report/r-report.pdf |dead-url=yes }}
* {{citation|last=Hearn |first=L. |year=2005 |title=[[Kwaidan: Stories and Studies of Strange Things]] |publisher=Tuttle Publishing}}
* {{citation|last=Hearn |first=L. |year=2005 |title=[[Kwaidan: Stories and Studies of Strange Things]] |publisher=Tuttle Publishing}}
* {{citation|last=Phillip |first=N. |year=2000 |title=Annotated Myths & Legends |publisher=Covent Garden Books}}
* {{citation|last=Phillip |first=N. |year=2000 |title=Annotated Myths & Legends |publisher=Covent Garden Books}}
Baris 111: Baris 111:
* {{citation|last1=Yoda |first1=H |last2=Alt |first2=M. |year=2008 |title=Yokai Attack! The Japanese Monster Survival Guide |publisher=Kodansha International}}
* {{citation|last1=Yoda |first1=H |last2=Alt |first2=M. |year=2008 |title=Yokai Attack! The Japanese Monster Survival Guide |publisher=Kodansha International}}


== Pranala Luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.scaryforkids.com/japanese-legends/ Scary for Kids: Japanese Legends]
* [http://www.scaryforkids.com/japanese-legends/ Scary for Kids: Japanese Legends]
* [http://hotklik.blogspot.com/2012/10/legenda-urban-paling-menyeramkan-di.html Urban Jepang]
* [http://hotklik.blogspot.com/2012/10/legenda-urban-paling-menyeramkan-di.html Urban Jepang]
Baris 118: Baris 118:


{{Legenda urban Jepang}}
{{Legenda urban Jepang}}

[[Kategori:Legenda urban Jepang| ]]
[[Kategori:Budaya Jepang]]
[[Kategori:Budaya Jepang]]
[[Kategori:Cerita rakyat Jepang]]
[[Kategori:Cerita rakyat Jepang]]
[[Kategori:Legenda urban|Jepang]]
[[Kategori:Legenda urban|Jepang]]
[[Kategori:Legenda urban Jepang| ]]

Revisi terkini sejak 16 September 2023 12.12

Legenda urban Jepang (日本の都市伝説, Nihon no toshi densetsu) meliputi cerita rakyat masa kini tentang makhluk supranatural/misterius dan serangan mereka (biasanya) terhadap orang-orang yang tak bersalah, atau mengenai kisah non-supranatural terkait rumor yang beredar dalam budaya populer. Tema yang pertama jarang melibatkan peran makhluk yokai seperti dalam cerita rakyat Jepang dahulu, dan kebanyakan melibatkan onryo, yaitu hantu khas Jepang yang menjadi arwah penasaran dan menyerang siapapun yang terlibat dengannya. Legenda urban Jepang cenderung terkait dengan sekolah-sekolah Jepang dan—seperti halnya legenda yokai—menyisipkan suatu peringatan dalam kisahnya, seperti mengingatkan orang-orang agar tidak melakukan penindasan, tidak pulang malam-malam, atau tidak berbicara kepada orang yang tak dikenal. Meskipun terdapat legenda urban non-supranatural di kota-kota di Jepang, misalnya rumor terowongan rahasia Tokyo[1] atau rumor pekerjaan sebagai pembersih jenazah,[2] artikel ini cenderung membahas kisah-kisah hantu yang masih lestari di Jepang masa kini.

Legenda urban natural

[sunting | sunting sumber]

Kebakaran tahun 1932

[sunting | sunting sumber]

Tanggal 16 Desember 1932, kebakaran toserba Shirokiya di Tokyo memakan korban 14 jiwa. Selama kebakaran, banyak pramuniaga wanita berkimono yang terdesak sampai ke atap gedung yang berlantai delapan tersebut. Beredar desas-desus bahwa beberapa pramuniaga menolak untuk terjun ke jaring penyelamat yang disiapkan para pemadam kebakaran di bawah gedung. Secara tradisional, para wanita tidak memakai pakaian dalam jika berkimono, dan mereka takut untuk terjun sebab bagian pribadi tubuh mereka bisa terekspos dan menyebabkan rasa malu, dan sebagai akibatnya mereka tewas dalam kebakaran tersebut.[3][4] Berita ini menarik perhatian hingga ke Eropa. Diduga bahwa setelah kebakaran berakhir, manajemen toserba tersebut menyuruh para pramuniaga wanitanya untuk memakai celana dalam atau pakaian dalam lainnya meskipun berkimono, dan tren itu pun tersebar.[3][4]

Bertentangan dengan kepercayaan tersebut, Shoichi Inoue, profesor budaya dan arsitektur Jepang di Pusat Penelitian Studi Jepang Internasional, menolak kisah tersebut. Menurut Inoue, banyak orang yang diselamatkan oleh pemadam kebakaran, dan kisah para wanita yang lebih memilih mati demi kesopanan hanya dibuat-buat untuk kepentingan orang-orang Barat. Kisah tersebut masih lazim dalam banyak buku referensi, bahkan beberapa diterbitkan oleh Fire Fighting Agency. Selain itu, di Jepang sudah umum dipercaya bahwa kebakaran toserba Shirokiya adalah suatu katalis dalam tradisi berbusana, khususnya tren mengenakan celana dalam ala Barat, meskipun tidak ada bukti untuk memperkuat keyakinan tersebut.[5]

Made in Usa

[sunting | sunting sumber]

Tahun 1960-an, ketika perekonomian Jepang masih susah pasca-Perang Dunia II, beredar desas-desus bahwa pemerintah Jepang mengganti nama desa dengan "Usa", sehingga barang-barang ekspor mendapat label sebagai "MADE IN USA, JAPAN". Hal ini diduga demi memperoleh kesan bahwa produk bersangkutan dibuat di U.S.A., yang mungkin dapat mengecoh petugas bea cukai, tetapi yang lebih penting adalah dapat melawan stigma yang menyatakan bahwa produk buatan Jepang bermutu rendah.[6]

Bagaimanapun juga, desa Usa, di Prefektur Ōita, memang bernama demikian sebelum perang dimulai, karena daerah tersebut terkait dengan Kuil Usa sejak abad ke-8.[7] Selain itu, Usa bukanlah pusat besar perekonomian besar.[6]

Legenda urban kutukan

[sunting | sunting sumber]

Iklan Kleenex terkutuk

[sunting | sunting sumber]
Cuplikan tayangan iklan Kleenex yang diduga terkutuk.

Tahun 1980-an, Kleenex merilis tiga iklan berbahasa Jepang untuk produk tisunya, menampilkan seorang wanita berpakaian mirip toga berwarna putih dan seorang anak kecil yang mengenakan kostum oni (setan Jepang), duduk di atas jerami. Iklan tersebut diiringi lagu "It's a Fine Day" oleh Jane & Barton. Banyak pemirsa yang merasa terganggu dengan iklan tersebut. Beberapa mengeluh bahwa lagu yang dimainkan terdengar seperti teluh Jerman,[8] meskipun liriknya berbahasa Inggris. Karena keadaannya yang tidak menyenangkan, beberapa rumor terkait para pelaku di balik layar beredar, seperti kru yang tewas dalam kecelakaan, dan pemeran utamanya, Keiko Matsuzaka dikabarkan meninggal, dibawa ke rumah sakit jiwa, atau mengandung anak setan.[9]

Kutukan Taman Inokashira

[sunting | sunting sumber]

Di Taman Inokashira, Tokyo, ada suatu danau dan penyewaan perahu dayung bagi para pengunjung. Diyakini bahwa bila sepasang kekasih menaiki perahu bersama-sama maka hubungan mereka akan segera berakhir.[10] Legenda tersebut dihubungkan dengan suatu kuil di dekatnya yang didedikasikan untuk Benzaiten. Diyakini ia sangat pencemburu dan memutuskan hubungan pasangan kekasih yang menaiki perahu.[11]

Kutukan Kamar Merah

[sunting | sunting sumber]

Kisah Kamar Merah adalah legenda internet mengenai pop-up yang muncul di tampilan layar komputer korbannya. Tampilannya hanya menampakkan suatu pintu merah dan rekaman suara "Apakah kamu suka ——?" (あなたは——好きですか?, "Anata wa —— suki desuka?"). Pop-up tersebut terus muncul bahkan bila berusaha ditutup berkali-kali sampai akhirnya pertanyaan terdengar lengkap: "Apakah kamu suka kamar merah?" (あなたは赤い部屋が好きですか?, "Anata wa akai heya ga suki desuka?"). Orang yang melihat pop-up tersebut ditemukan tewas, sementara tembok kamarnya dicat merah dengan menggunakan darahnya sendiri. Legenda tersebut berawal dari animasi flash tentang seorang anak laki-laki yang dikutuk setelah menyaksikan pop-up tersebut, dan menjadi terkenal setelah ditemukan bahwa gadis yang menggorok temannya sendiri di Sasebo tahun 2004 memarkahi situs video tersebut dan menjadi penggemarnya.[12]

Legenda urban supranatural

[sunting | sunting sumber]

Gozu (kepala sapi)

[sunting | sunting sumber]

Gozu (午頭) atau Kepala Sapi, adalah suatu judul kisah dalam legenda urban Jepang. Legenda tersebut bercerita tentang suatu rombongan murid sekolah yang melakukan perjalanan darmawisata. Saat para murid merasa bosan di tengah perjalanan, seorang guru yang bersemangat untuk menceriakan murid-muridnya memutuskan untuk mengisahkan beberapa cerita seram. Para murid menikmati ceritanya namun saat sang guru mulai kehabisan cerita untuk disampaikan, tiba-tiba ia bertanya apakah ada yang pernah mendengar kisah "Kepala Sapi". Tiada yang mengetahui cerita tersebut. Akhirnya sang guru pun bercerita. Awalnya, para murid menikmati cerita tersebut dengan sungguh-sungguh, tetapi perlahan-lahan, banyak yang ketakutan. Beberapa murid memohon agar sang guru menghentikan ceritanya namun sang guru tampak seperti sedang kesurupan dan tak mau berhenti bercerita. Beberapa saat kemudian, akhirnya sang guru sadar dan mendapati bahwa bus berhenti di tengah jalan. Para murid dalam keadaan kejang, mata mereka menjuling ke atas, mulut mereka berbuih, dan sang sopir mengalami kondisi yang sama. Semuanya masih hidup, tetapi sang guru tak mampu mengingat kisah yang ia ceritakan, dan tak ada yang dapat menceritakan bagaimana kisah "Kepala Sapi" tersebut. Menurut versi lain, siapa pun yang mendengar cerita tersebut tidak akan mampu untuk menceritakannya kembali karena akan segera menemui ajal. Menurut rumor, kisah terkutuk tersebut merupakan sepenggal kisah karya penulis fiksi ilmiah, Sakyo Komatsu yang tak dipublikasikan, tetapi tidak ada bukti bahwa penulis tersebut terlibat dalam legenda Kepala Sapi.[13] Ada cerita rakyat Ukraina yang berjudul Kepala Sapi, tentang gadis yang mendapatkan keberuntungan setelah mempersembahkan makanan dan tempat tinggal kepada kepala sapi yang mengunjunginya di suatu malam,[14] namun kisah tersebut tidak mungkin dapat menimbulkan kepanikan atau histeria bagi para pendengarnya. Ada juga film Jepang tahun 2003 berjudul Gozu, disutradarai oleh Takashi Miike yang meskipun mengumbar kekerasan dan adegan tak masuk akal, tidak ada kaitannya dengan legenda Kepala Sapi tersebut.

Jinmenken (anjing berwajah manusia)

[sunting | sunting sumber]
Seekor monyet Jepang yang berjalan dengan empat anggota badan, menyerupai hewan berkaki empat. Diduga penampakan monyet Jepang dikelirukan sebagai sosok Jinmenken.

Jinmenken (人面犬) adalah anjing dengan wajah manusia yang diyakini muncul pada malam hari di area pemukiman di Jepang dan berlari menyusuri jalan raya dengan kecepatan luar biasa. Jinmenken juga dapat berbicara, tetapi konon mereka akan berbicara kasar atau meminta agar dibiarkan sendiri. Tidak seperti kebanyakan legenda urban Jepang, anjing berwajah manusia tidak dikenal sebagai pembunuh orang yang berjumpa dengannya, meskipun konon mereka adalah hasil penelitian ilmiah yang berhasil kabur atau hantu dari para korban kecelakaan di jalan.[15] Ada spekulasi bahwa saksi mata yang mengaku telah melihat jinmenken sesungguhnya bertemu dengan monyet Jepang, yang tampak seperti berjalan dengan empat kaki, berbulu seperti anjing, berwajah dan hidung mirip manusia yang mungkin diduga sebagai jinmenken.[15]

Jubah Merah

[sunting | sunting sumber]

Jubah Merah (赤マント, Aka manto) adalah hantu yang menghantui kamar mandi, biasanya pada bilik terakhir di kamar mandi perempuan. Beberapa versi menyebutkan bahwa ia mengenakan topeng untuk menutupi wajahnya yang sangat tampan. Saat korban berada di toilet, suara misterius akan bertanya apakah mau kertas merah atau kertas biru. Jika menjawab kertas merah, maka korban akan dibunuh dengan kejam hingga bersimbah darah. Jika menjawab biru, maka korban akan dicekik atau darahnya dikuras sampai habis, sehingga wajah/kulit korban berwarna biru pucat. Jika menjawab dengan warna lainnya maka akan muncul tangan (kadang kala menyembul dari toilet yang sedang dipakai), yang akan menyeret korbannya ke dunia lain. Dalam versi lainnya, si hantu hanya bertanya apakah korbannya mau memakai jubah merah dan bila mengiyakan maka ia akan mencabik kulit korbannya.[16] Ia bisa juga bertanya kepada korbannya apakah mau baju merah atau biru.[17] Jawaban yang dapat menyelamatkan nyawa korbannya adalah dengan menolak tawarannya.

Kokkuri-san

[sunting | sunting sumber]

Kokkuri (狐狗狸) adalah permainan Ouija versi Jepang, yang menjadi populer selama zaman Meiji.[18] Para pesertanya menulis huruf-huruf hiragana dan meletakkan tangan mereka pada sekeping uang, sebelum mengajukan pertanyaan kepada 'Kokkuri-san' (こっくりさん). Permainan ini populer di kalangan anak sekolah menengah[19] dan—seperti Ouija—ada beberapa rumor dan legenda terkait dengannya. Ada cerita bahwa Kokkuri-san hanya memberitahu para peserta mengenai tanggal kematian mereka, sementara ada cerita yang menyatakan bahwa Kokkuri-san dapat ditanyai tentang berbagai hal namun peserta harus menamatkan permainan dengan langkah yang benar, dapat dengan cara mengucapkan selamat tinggal kepada Kokkuri-san sebelum meninggalkan meja, atau membuang peralatan permainan kokkuri dalam batas waktu tertentu, seperti membelanjakan uang yang dipakai atau menggunakan pena yang dipakai menulis hiragana. Kegagalan untuk melakukannya akan mengakibatkan kemalangan atau kematian bagi para pemain.

Kuchisake-onna (perempuan bermulut robek)

[sunting | sunting sumber]
Diagram kemungkinan pembicaraan dengan Kuchisake-onna dan konsekuensinya, menurut legenda.

Di Jepang, anak-anak yang pulang sendirian di malam hari mungkin saja bertemu dengan seorang wanita yang mengenakan masker, tetapi ini merupakan pemandangan yang biasa di sana sebab orang-orang memakainya untuk mencegah penularan pilek dan penyakit lainnya. Namun wanita yang tak lazim akan mencegat dan bertanya, 'Apakah aku cantik?' Bila korban berkata tidak, ia akan membunuh korbannya dengan gunting yang selalu ia bawa, tetapi kebanyakan anak akan berkata iya, yang akhirnya akan muncul pertanyaan 'Meskipun begini?' sembari membuka masker untuk memperlihatkan bahwa ujung mulutnya robek sampai ke telinga. Wanita tersebut dikenal sebagai "Kuchisake-onna" (口裂け女) atau "Wanita bermulut robek". Tak peduli apakah korbannya berkata ya atau tidak, si wanita pasti membunuh mereka. Jika berkata tidak, korbannya akan ditebas, dan jika berkata ya, ia akan merobek mulut korbannya agar menyerupai dirinya.[20] Untuk dapat kabur dari Kuchisake-onna, korban dapat menanggapinya dengan jawaban "Biasa saja" atau "Lumayan", dan korban dapat lari sementara ia kebigungan, atau korban dapat melemparkan beberapa buah atau manisan agar dipungut olehnya, sehingga memberi kesempatan untuk lari bagi para korbannya. Versi lain menyatakan bahwa jika korban mengajukan pertanyaan yang sama maka ia akan bingung lalu pergi.[21]

Penumpang fatal

[sunting | sunting sumber]

Kisah ini mengenai seorang sopir taksi yang berkendara mencari penumpang di waktu malam. Menurut cerita, seseorang tiba-tiba muncul di kegelapan malam dan memanggil taksi. Orang tersebut minta diantarkan ke tempat yang belum pernah didengar sebelumnya oleh si sopir. Saat si sopir mengaku tidak tahu, ia diyakinkan oleh si penumpang bahwa jalan menuju ke sana akan diberitahu. Si penumpang menunjukkan arah dan jalan yang sangat berbelit-belit, melewati gang dan jalan kecil, melintasi banyak pemukiman dan bahkan keluar kota hingga menuju wilayah pedesaan. Setelah melakukan perjalanan jauh dan tampaknya tak kunjung dekat dengan tujuan, si sopir merasa gelisah. Ia menoleh ke belakang untuk bertanya mengenai posisi mereka, tetapi merasa terkejut saat tahu bahwa si penumpang telah lenyap. Si sopir kembali menoleh ke depan dan mendapati bahwa mobilnya sedang mengarah ke tepi jurang.[21]

Teke Teke

[sunting | sunting sumber]

Teke Teke (テケテケ) adalah hantu gadis yang jatuh di atas rel dan tubuhnya terpotong oleh kereta yang melintas. Setelah menjadi hantu penasaran, ia membawa sabit dan berjalan dengan tangan atau sikunya, dan gesekan tubuhnya saat diseret menghasilkan bunyi teke teke. Jika ia bertemu seseorang di malam hari dan korbannya tidak berlari cukup cepat, ia akan memotong tubuh korbannya jadi dua bagian agar menyerupai bentuk tubuhnya.[17] Dalam suatu versi dikisahkan mengenai seorang siswa yang baru pulang dari sekolah pada malam hari. Ia melihat sesosok gadis bersandar pada sebuah jendela. Saat si gadis menyadari kehadiran siswa tersebut, ia melompat dari jendela lalu jatuh di hadapan pemuda tersebut, dan terungkap bahwa tubuhnya hanya separuh. Kemudian ia memotong tubuh pemuda tersebut menjadi dua.[22]

Toire no Hanako-san (Hanako-san di toilet)

[sunting | sunting sumber]

Toire no Hanako-san (トイレの花子さん) adalah legenda terkenal yang berkaitan dengan sekolah dasar di Jepang. Legenda tersebut mengenai hantu yang diduga sebagai arwah seorang murid yang bunuh diri karena ditindas murid lain ("ijime"). Hantu ini juga diketahui hanya muncul tanpa alasan yang jelas. Hanako-san adalah sebuah legenda populer di sekolah dasar di Jepang, dan diyakini menghantui bilik keempat dalam kamar mandi perempuan. Dengan sepasang mata bersinar tajam, hantu tersebut menakut-nakuti setiap orang yang menatapnya. Tidak diketahui apakah jahat atau kejam, Hanako-san hanyalah hantu menyeramkan yang menakut-nakuti korbannya.[21]

Dalam media

[sunting | sunting sumber]

Legenda urban populer di Jepang, dan sering disajikan dalam bentuk film, anime, dan manga, menunjukkan bagaimana sosok mereka bertahan dalam imajinasi umum.

Kuchisake-onna

  • Kuchisake-onna (1996)
  • Kannô byôtô: nureta akai kuchibiru (2005)
  • Carved (2007)
  • Kaiki toshi-densetsu - Kuchisake-onna (2008)
  • The Slit-Mouthed Woman 0: The Beginning (2008)

Hanako-san of the Toilet

  • Hanako (1995)
  • Gakkou no Kaidan (1995)
  • Shinsei toire no Hanako-san (1998)

Teketeke

  • Teketeke (2009)
  • Teketeke 2 (2009)
  • Otoshimono (2006) adalah versi lain tentang Teke Teke

Lainnya

Seri televisi

[sunting | sunting sumber]
  • Legenda Kuchisake-Onna muncul dalam seri televisi "Guren Onna".
  • Dalam suatu episode "Honto ni Atta Kowai Hanashi" dikisahkan legenda penumpang fatal.

Manga dan anime

[sunting | sunting sumber]

Beberapa manga horor, biasanya berupa antologi, memuat legenda urban yang disajikan dalam artikel ini, bersama dengan beberapa rumor tak jelas dan kisah asli.

Manga Kuchisake-onna

  • Kuchisake Onna
  • Kuchisake Onna Densetsu

Legenda lain

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ http://bldgblog.blogspot.com/2006/03/tokyo-secret-city.html
  2. ^ http://pinktentacle.com/2010/02/now-hiring-part-time-cadaver-cleaners/
  3. ^ a b Richie, Donald (2006). Japanese Portraits: Pictures of Different People. Tuttle Publishing. hlm. 85. ISBN 0804837724. 
  4. ^ a b Dalby, Liza Crihfield (1983). Geisha. University of California Press. hlm. 318. ISBN 0520047427. 
  5. ^ Shōichi, Inoue (2002). パンツが見える。: 羞恥心の現代史 (dalam bahasa Japanese). Asahi shimbun. ISBN 402259800X. 
  6. ^ a b "Made in USA". Snopes. January 16, 2007. Diakses tanggal 6 March, 2012. 
  7. ^ Ponsonby-Fane, Richard. (1962). Studies in Shinto and Shrines, p. 195.
  8. ^ http://pinktentacle.com/2010/03/cursed-kleenex-commercial/
  9. ^ http://www.moroha.net/blog/archives/59
  10. ^ http://www.mustlovejapan.com/subject/inokashira_park/
  11. ^ http://pinktentacle.com/2010/02/rent-a-rowboat-wreck-a-relationship/
  12. ^ "殺害手口、参考の可能性 ネットの物語掲載サイト" (dalam bahasa Japanese). Nagasaki Shimbun. 2004-06-09. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-06-18. Diakses tanggal 2008-06-23. 
  13. ^ http://pinktentacle.com/2010/03/cow-head/
  14. ^ http://americanfolklore.net/folklore/2010/07/cows_head.html
  15. ^ a b http://www.cryptomundo.com/cryptozoo-news/jinmenken/
  16. ^ http://www.scaryforkids.com/red-cloak/
  17. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-27. Diakses tanggal 2012-04-26. 
  18. ^ https://archive.today/20120721124929/search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20050607zg.html
  19. ^ http://www.obakemono.com/cgi-bin/yabb/YaBB.cgi?board=youkai;action=display;num=1248666716
  20. ^ http://pinktentacle.com/2007/07/video-severed-mouth-woman/
  21. ^ a b c Fitch, L: Have you heard the one about..? A look at some of Japan's more enduring urban legends. Japan Times Online, 2005. https://archive.today/20120721124929/search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20050607zg.html
  22. ^ http://www.scaryforkids.com/tek-tek/
  23. ^ http://www.liveleak.com/view?i=37e_1178742040

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Ballaster, R. (2005), Fables Of The East, Oxford University Press 
  • Gould, R. J. (2003), Japan Culture Research Project 2003 Topic: Youkai and Kaidan (PDF), diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-11-24, diakses tanggal 2012-04-26 
  • Hearn, L. (2005), Kwaidan: Stories and Studies of Strange Things, Tuttle Publishing 
  • Phillip, N. (2000), Annotated Myths & Legends, Covent Garden Books 
  • Tyler, R. (2002), Japanese Tales (Pantheon Fairy Tale & Folklore Library), Random House USA Inc 
  • Yoda, H; Alt, M. (2008), Yokai Attack! The Japanese Monster Survival Guide, Kodansha International 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]