Lompat ke isi

Legenda urban Jepang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Reformat 2 URLs (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(30 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{terjemah|Inggris}}{{nihongo|'''Legenda urban Jepang'''|都市伝説|Toshi Densetsu}} meliputi [[cerita rakyat]] [[modern|masa kini]] tentang makhluk supranatural/misterius dan serangan mereka (biasanya) terhadap orang-orang yang tak bersalah atau mengenai kisah non-supranatural terkait [[rumor]] yang beredar dalam budaya populer. Tema yang pertama jarang melibatkan peran makhluk [[yokai]] seperti dalam [[cerita rakyat Jepang]] dahulu, dan kebanyakan melibatkan [[onryo]], yaitu [[hantu]] khas [[Jepang]] yang menjadi arwah penasaran dan menyerang siapapun yang terlibat dengannya. Legenda urban Jepang cenderung terkait dengan sekolah-sekolah Jepang dan—seperti halnya legenda [[yokai]]—menyisipkan suatu peringatan dalam kisahnya, seperti mengingatkan orang-orang agar tidak melakukan penindasan, tidak pulang malam-malam, atau tidak berbicara kepada orang yang tak dikenal. Meskipun terdapat legenda urban non-supranatural di kota-kota di Jepang, misalnya rumor terowongan rahasia Tokyo<ref>http://bldgblog.blogspot.com/2006/03/tokyo-secret-city.html</ref> atau rumor lapangan pekerjaan sebagai pembersih jenazah,<ref>http://pinktentacle.com/2010/02/now-hiring-part-time-cadaver-cleaners/</ref> artikel ini cenderung membahas kisah-kisah hantu yang masih lestari di Jepang masa kini.
{{nihongo|'''Legenda urban Jepang'''|日本の都市伝説|Nihon no toshi densetsu}} meliputi [[cerita rakyat]] [[modern|masa kini]] tentang makhluk [[supranatural]]/[[misteri]]us dan serangan mereka (biasanya) terhadap orang-orang yang tak bersalah, atau mengenai kisah non-supranatural terkait [[rumor]] yang beredar dalam budaya populer. Tema yang pertama jarang melibatkan peran makhluk [[yokai]] seperti dalam [[cerita rakyat Jepang]] dahulu, dan kebanyakan melibatkan [[onryo]], yaitu [[hantu]] khas [[Jepang]] yang menjadi arwah penasaran dan menyerang siapapun yang terlibat dengannya. Legenda urban Jepang cenderung terkait dengan sekolah-sekolah Jepang dan—seperti halnya legenda [[yokai]]—menyisipkan suatu peringatan dalam kisahnya, seperti mengingatkan orang-orang agar tidak melakukan [[penindasan di sekolah|penindasan]], tidak pulang malam-malam, atau tidak berbicara kepada orang yang tak dikenal. Meskipun terdapat legenda urban non-supranatural di kota-kota di Jepang, misalnya rumor terowongan rahasia Tokyo<ref>http://bldgblog.blogspot.com/2006/03/tokyo-secret-city.html</ref> atau rumor pekerjaan sebagai pembersih [[jenazah]],<ref>http://pinktentacle.com/2010/02/now-hiring-part-time-cadaver-cleaners/</ref> artikel ini cenderung membahas kisah-kisah hantu yang masih lestari di Jepang masa kini.


== Legenda urban natural ==
==Natural==
===Kebakaran tahun 1932===
=== Kebakaran tahun 1932 ===
Tanggal [[16 Desember]] [[1932]], [[kebakaran toserba Shirokiya]] di [[Tokyo]] memakan korban 14 jiwa. Selama kebakaran, banyak pramuniaga wanita ber[[kimono]] yang terdesak sampai ke atap gedung yang berlantai delapan tersebut. Beredar desas-desus bahwa beberapa pramuniaga menolak untuk terjun ke jaring penyelamat yang disiapkan para [[pemadam kebakaran]] di bawah gedung. Secara tradisional, para wanita tidak memakai [[pakaian dalam]] jika berkimono, dan mereka takut untuk terjun sebab bagian pribadi tubuh mereka bisa terekspos dan menyebabkan rasa malu, dan sebagai akibatnya mereka tewas dalam kebakaran tersebut.<ref name="Donald">{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=vG6tBYOC9l0C&pg=PA85&dq=shirokiya#v=onepage&q=shirokiya&f=false|page=85|title=Japanese Portraits: Pictures of Different People|first= Donald |last=Richie |publisher= Tuttle Publishing|year= 2006 |isbn= 0804837724}}</ref><ref name="Dalby">{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=leBpZePaZa0C&pg=PA318&dq=shirokiya#v=onepage&q=shirokiya&f=false|page=318|title=Geisha |first= Liza Crihfield |last=Dalby |publisher= University of California Press|year= 1983 |isbn= 0520047427}}</ref> Berita ini menarik perhatian hingga ke [[Eropa]]. Diduga bahwa setelah kebakaran berakhir, manajemen toserba tersebut menyuruh para pramuniaga wanitanya untuk memakai [[celana dalam]] atau pakaian dalam lainnya meskipun berkimono, dan tren itu pun tersebar.<ref name="Donald"/><ref name="Dalby"/>
Tanggal [[16 Desember]] [[1932]], [[kebakaran toserba Shirokiya]] di [[Tokyo]] memakan korban 14 jiwa. Selama kebakaran, banyak [[pramuniaga]] wanita ber[[kimono]] yang terdesak sampai ke atap gedung yang berlantai delapan tersebut. Beredar desas-desus bahwa beberapa pramuniaga menolak untuk terjun ke jaring penyelamat yang disiapkan para [[pemadam kebakaran]] di bawah gedung. Secara tradisional, para wanita tidak memakai [[pakaian dalam]] jika berkimono, dan mereka takut untuk terjun sebab bagian pribadi tubuh mereka bisa terekspos dan menyebabkan rasa malu, dan sebagai akibatnya mereka tewas dalam kebakaran tersebut.<ref name="Donald">{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=vG6tBYOC9l0C&pg=PA85&dq=shirokiya#v=onepage&q=shirokiya&f=false|page=85|title=Japanese Portraits: Pictures of Different People|first= Donald|last=Richie|publisher= Tuttle Publishing|year= 2006|isbn= 0804837724}}</ref><ref name="Dalby">{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=leBpZePaZa0C&pg=PA318&dq=shirokiya#v=onepage&q=shirokiya&f=false|page=318|title=Geisha|first= Liza Crihfield|last=Dalby|publisher= University of California Press|year= 1983|isbn= 0520047427}}</ref> Berita ini menarik perhatian hingga ke [[Eropa]]. Diduga bahwa setelah kebakaran berakhir, manajemen toserba tersebut menyuruh para pramuniaga wanitanya untuk memakai [[celana dalam]] atau pakaian dalam lainnya meskipun berkimono, dan tren itu pun tersebar.<ref name="Donald"/><ref name="Dalby"/>


Bertentangan dengan kepercayaan tersebut, [[Shoichi Inoue]], profesor budaya dan arsitektur Jepang di [[Pusat Penelitian Studi Jepang Internasional]], menolak kisah tersebut. Menurut Inoue, banyak orang yang diselamatkan oleh pemadam kebakaran, dan kisah para wanita yang lebih memilih mati demi kesopanan hanya dibuat-buat untuk kepentingan [[Negara Barat|orang-orang Barat]]. Kisah tersebut masih lazim dalam banyak buku referensi, bahkan beberapa diterbitkan oleh Fire Fighting Agency. Selain itu, di Jepang sudah umum dipercaya bahwa kebakaran toserba Shirokiya adalah suatu katalis dalam tradisi berbusana, khususnya tren mengenakan celana dalam ala Barat, meskipun tidak ada bukti untuk memperkuat keyakinan tersebut.<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=WqF1AAAACAAJ|title=パンツが見える。: 羞恥心の現代史|trans_title=My panties are visible. The history of being ashamed|first=Inoue|last=Shōichi|publisher=Asahi shimbun|year=2002|isbn=402259800X|language=Japanese}}</ref>
Bertentangan dengan kepercayaan tersebut, [[Shoichi Inoue]], profesor budaya dan arsitektur Jepang di [[Pusat Penelitian Studi Jepang Internasional]], menolak kisah tersebut. Menurut Inoue, banyak orang yang diselamatkan oleh pemadam kebakaran, dan kisah para wanita yang lebih memilih mati demi kesopanan hanya dibuat-buat untuk kepentingan [[Dunia Barat|orang-orang Barat]]. Kisah tersebut masih lazim dalam banyak buku referensi, bahkan beberapa diterbitkan oleh Fire Fighting Agency. Selain itu, di Jepang sudah umum dipercaya bahwa kebakaran toserba Shirokiya adalah suatu katalis dalam tradisi berbusana, khususnya tren mengenakan celana dalam ala Barat, meskipun tidak ada bukti untuk memperkuat keyakinan tersebut.<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=WqF1AAAACAAJ|title=パンツが見える。: 羞恥心の現代史|trans_title=My panties are visible. The history of being ashamed|first=Inoue|last=Shōichi|publisher=Asahi shimbun|year=2002|isbn=402259800X|language=Japanese}}</ref>


===''Made in Usa''===
=== ''Made in Usa'' ===
Tahun 1960-an, ketika perekonomian Jepang masih susah pasca-[[Perang Dunia II]], beredar desas-desus bahwa pemerintah Jepang mengganti nama desa dengan [[Usa, Ōita|"Usa"]], sehingga barang-barang ekspor mendapat label sebagai "MADE IN USA, JAPAN". Hal ini diduga demi memperoleh kesan bahwa produk bersangkutan dibuat di [[Amerika Serikat|U.S.A.]], yang mungkin dapat mengecoh petugas bea cukai, namun yang lebih penting adalah dapat melawan stigma yang menyatakan bahwa produk buatan Jepang bermutu rendah.<ref name=usa>{{cite web| url = http://www.snopes.com/business/genius/usa.asp | title = Made in USA | date = January 16, 2007| work = Snopes |accessdate = 6 March, 2012}}</ref>
Tahun 1960-an, ketika perekonomian Jepang masih susah pasca-[[Perang Dunia II]], beredar desas-desus bahwa pemerintah Jepang mengganti nama desa dengan [[Usa, Ōita|"Usa"]], sehingga barang-barang ekspor mendapat label sebagai "MADE IN USA, JAPAN". Hal ini diduga demi memperoleh kesan bahwa produk bersangkutan dibuat di [[Amerika Serikat|U.S.A.]], yang mungkin dapat mengecoh petugas bea cukai, tetapi yang lebih penting adalah dapat melawan stigma yang menyatakan bahwa produk buatan Jepang bermutu rendah.<ref name=usa>{{cite web| url = http://www.snopes.com/business/genius/usa.asp | title = Made in USA | date = January 16, 2007| work = Snopes |accessdate = 6 March, 2012}}</ref>


Bagaimanapun juga, desa [[Usa, Ōita|Usa]], di [[Prefektur Ōita]], memang bernama demikian sebelum perang dimulai, karena daerah tersebut terkait dengan [[Usa jingū|Kuil Usa]] sejak abad ke-8.<ref>Ponsonby-Fane, Richard. (1962). ''Studies in Shinto and Shrines,'' p. 195.</ref> Selain itu, Usa bukanlah pusat besar perekonomian besar.<ref name=usa/>
Bagaimanapun juga, desa [[Usa, Ōita|Usa]], di [[Prefektur Ōita]], memang bernama demikian sebelum perang dimulai, karena daerah tersebut terkait dengan [[Usa jingū|Kuil Usa]] sejak abad ke-8.<ref>Ponsonby-Fane, Richard. (1962). ''Studies in Shinto and Shrines,'' p. 195.</ref> Selain itu, Usa bukanlah pusat besar perekonomian besar.<ref name=usa/>


== Legenda urban kutukan ==
==Kutukan==
===Iklan Kleenex terkutuk===
=== Iklan Kleenex terkutuk ===
[[Berkas:Cursed kleenex commercial.jpg|ka|jmpl|Cuplikan tayangan iklan [[Kleenex]] yang diduga terkutuk.]]
Tahun 1980-an, Kleenex merilis tiga iklan berbahasa Jepang untuk produk tisunya, menampilkan seorang wanita yang berpakaian seperti [[toga]] berwarna putih dan anak kecil yang berkostum seperti [[Oni (cerita rakyat)|oni]] (setan Jepang), duduk di atas jerami. Iklan tersebut diiringi lagu "It's a Fine Day" oleh Jane & Barton. Banyak pemirsa yang merasa terganggu dengan iklan tersebut. Beberapa mengeluh bahwa lagu yang dimainkan terdengar seperti teluh Jerman,<ref>http://pinktentacle.com/2010/03/cursed-kleenex-commercial/</ref> meskipun liriknya berbahasa Inggris. Karena keadaannya yang tidak menyenangkan, beberapa rumor terkait para pelaku di balik layar beredar, seperti kru yang tewas dalam kecelakaan, dan pemeran utamanya, [[Keiko Matsuzaka]] dikabarkan meninggal, dibawa ke rumah sakit jiwa, atau mengandung anak setan.<ref>http://www.moroha.net/blog/archives/59</ref>
Tahun 1980-an, [[Kleenex]] merilis tiga iklan berbahasa Jepang untuk produk tisunya, menampilkan seorang wanita berpakaian mirip [[toga (pakaian)|toga]] berwarna putih dan seorang anak kecil yang mengenakan kostum [[Oni (cerita rakyat)|oni]] (setan Jepang), duduk di atas jerami. Iklan tersebut diiringi lagu "It's a Fine Day" oleh Jane & Barton. Banyak pemirsa yang merasa terganggu dengan iklan tersebut. Beberapa mengeluh bahwa lagu yang dimainkan terdengar seperti teluh Jerman,<ref>http://pinktentacle.com/2010/03/cursed-kleenex-commercial/</ref> meskipun liriknya berbahasa Inggris. Karena keadaannya yang tidak menyenangkan, beberapa rumor terkait para pelaku di balik layar beredar, seperti kru yang tewas dalam kecelakaan, dan pemeran utamanya, [[Keiko Matsuzaka]] dikabarkan meninggal, dibawa ke rumah sakit jiwa, atau mengandung anak setan.<ref>http://www.moroha.net/blog/archives/59</ref>


===Kutukan Taman Inokashira===
=== Kutukan Taman Inokashira ===
Di [[Taman Inokashira]], [[Tokyo]], ada suatu danau dan penyewaan perahu dayung bagi para pengunjung. Diyakini bahwa bila sepasang kekasih menaiki perahu bersama-sama maka hubungan mereka akan segera berakhir.<ref>http://www.mustlovejapan.com/subject/inokashira_park/</ref> Legenda tersebut dihubungkan dengan suatu kuil di dekatnya yang didedikasikan untuk [[Benzaiten]]. Diyakini ia sangat pencemburu dan memutuskan hubungan pasangan kekasih yang menaiki perahu.<ref>http://pinktentacle.com/2010/02/rent-a-rowboat-wreck-a-relationship/</ref>
Di [[Taman Inokashira]], [[Tokyo]], ada suatu danau dan penyewaan perahu dayung bagi para pengunjung. Diyakini bahwa bila sepasang kekasih menaiki perahu bersama-sama maka hubungan mereka akan segera berakhir.<ref>http://www.mustlovejapan.com/subject/inokashira_park/</ref> Legenda tersebut dihubungkan dengan suatu kuil di dekatnya yang didedikasikan untuk [[Benzaiten]]. Diyakini ia sangat pencemburu dan memutuskan hubungan pasangan kekasih yang menaiki perahu.<ref>http://pinktentacle.com/2010/02/rent-a-rowboat-wreck-a-relationship/</ref>


===Kutukan Kamar Merah===
=== Kutukan Kamar Merah ===
[[Kamar Merah (animasi)|Kisah Kamar Merah]] adalah legenda internet mengenai [[pop-up]] yang muncul di tampilan layar komputer korbannya. Tampilannya hanya menampakkan suatu pintu merah dan rekaman suara {{nihongo|"Apakah kamu suka___?"|あなたは__すきですか?”|"Anata wa ___ suki desuka?"}}. Pop-up tersebut terus muncul bahkan bila berusaha ditutup berkali-kali sampai akhirnya pertanyaan terdengar lengkap: {{nihongo|"Apakah kamu suka kamar merah?"|あなたは赤い部屋がきですか?”|"Anata wa akai heiya ga suki desuka?"}}. Orang yang melihat pop-up tersebut ditemukan tewas, sementara tembok kamarnya dicat merah dengan menggunakan darahnya sendiri. Legenda tersebut berawal dari [[animasi flash]] tentang seorang anak laki-laki yang dikutuk setelah menyaksikan pop-up tersebut, dan menjadi terkenal setelah ditemukan bahwa gadis yang menggorok temannya sendiri di Sasebo tahun 2004 me[[markah situs|markahi situs]] video tersebut dan menjadi penggemarnya.<ref>{{cite web|url=http://www.nagasaki-np.co.jp/press/syou6/kiji/2004060902.html|title=殺害手口、参考の可能性 ネットの物語掲載サイト|language=Japanese|publisher=Nagasaki Shimbun|date=2004-06-09|accessdate=2008-06-23|archiveurl=http://web.archive.org/web/20040618172026/http://www.nagasaki-np.co.jp/press/syou6/kiji/2004060902.html|archivedate=2004-06-18}}</ref>
[[Kamar Merah (animasi)|Kisah Kamar Merah]] adalah legenda internet mengenai [[pop-up]] yang muncul di tampilan layar komputer korbannya. Tampilannya hanya menampakkan suatu pintu merah dan rekaman suara {{nihongo|"Apakah kamu suka ——?"|あなたは——好きですか|"Anata wa —— suki desuka?"}}. Pop-up tersebut terus muncul bahkan bila berusaha ditutup berkali-kali sampai akhirnya pertanyaan terdengar lengkap: {{nihongo|"Apakah kamu suka kamar merah?"|あなたは赤い部屋がきですか|"Anata wa akai heya ga suki desuka?"}}. Orang yang melihat pop-up tersebut ditemukan tewas, sementara tembok kamarnya dicat merah dengan menggunakan darahnya sendiri. Legenda tersebut berawal dari [[animasi flash]] tentang seorang anak laki-laki yang dikutuk setelah menyaksikan pop-up tersebut, dan menjadi terkenal setelah ditemukan bahwa gadis yang menggorok temannya sendiri di [[Sasebo, Nagasaki|Sasebo]] tahun 2004 me[[markah situs|markahi situs]] video tersebut dan menjadi penggemarnya.<ref>{{cite web|url=http://www.nagasaki-np.co.jp/press/syou6/kiji/2004060902.html|title=殺害手口、参考の可能性 ネットの物語掲載サイト|language=Japanese|publisher=Nagasaki Shimbun|date=2004-06-09|accessdate=2008-06-23|archiveurl=https://web.archive.org/web/20040618172026/http://www.nagasaki-np.co.jp/press/syou6/kiji/2004060902.html|archivedate=2004-06-18|dead-url=no}}</ref>


== Legenda urban supranatural ==
==Supranatural==
===Aka Manto (Jubah Merah)===
=== Gozu (kepala sapi) ===
{{nihongo|Gozu|午頭}} atau Kepala Sapi, adalah suatu judul kisah dalam legenda urban Jepang. Legenda tersebut bercerita tentang suatu rombongan murid sekolah yang melakukan perjalanan darmawisata. Saat para murid merasa bosan di tengah perjalanan, seorang guru yang bersemangat untuk menceriakan murid-muridnya memutuskan untuk mengisahkan beberapa cerita seram. Para murid menikmati ceritanya namun saat sang guru mulai kehabisan cerita untuk disampaikan, tiba-tiba ia bertanya apakah ada yang pernah mendengar kisah "Kepala Sapi". Tiada yang mengetahui cerita tersebut. Akhirnya sang guru pun bercerita. Awalnya, para murid menikmati cerita tersebut dengan sungguh-sungguh, tetapi perlahan-lahan, banyak yang ketakutan. Beberapa murid memohon agar sang guru menghentikan ceritanya namun sang guru tampak seperti sedang kesurupan dan tak mau berhenti bercerita. Beberapa saat kemudian, akhirnya sang guru sadar dan mendapati bahwa bus berhenti di tengah jalan. Para murid dalam keadaan kejang, mata mereka menjuling ke atas, mulut mereka berbuih, dan sang sopir mengalami kondisi yang sama. Semuanya masih hidup, tetapi sang guru tak mampu mengingat kisah yang ia ceritakan, dan tak ada yang dapat menceritakan bagaimana kisah "Kepala Sapi" tersebut.
[[Aka Manto]] adalah setan yang menghantui kamar mandi, biasanya pada bilik terakhir di kamar mandi perempuan. Beberapa versi menyebutkan bahwa ia mengenakan topeng untuk menutupi wajahnya yang sangat tampan. Saat korban berada di toilet, suara misterius akan bertanya apakah mau kertas merah atau biru. Jika menjawab kertas merah, korban akan dibunuh dengan kejam hingga bersimbah darah. Jika menjawab biru, maka korban akan dicekik atau darahnya dikuras sampai habis, sehingga wajah/kulit korban berwarna biru pucat. Jika menjawab dengan warna lainnya maka akan muncul tangan (kadangkala menyembul dari toilet yang sedang dipakai), yang akan menyeret korbannya ke dunia lain. Dalam versi lainnya, si hantu hanya bertanya apakah korbannya mau memakai jubah merah dan bila mengiyakan maka ia akan mencabik kulit korbannya.<ref>http://www.scaryforkids.com/red-cloak/</ref> Ia bisa juga bertanya kepada korbannya apakah mau baju merah atau biru.<ref name="cracked.com">http://www.cracked.com/funny-7186-8-scary-japanese-urban-legends/</ref> Jawaban yang dapat menyelamatkan nyawa korbannya adalah dengan menolak tawarannya.
Menurut versi lain, siapa pun yang mendengar cerita tersebut tidak akan mampu untuk menceritakannya kembali karena akan segera menemui ajal. Menurut rumor, kisah terkutuk tersebut merupakan sepenggal kisah karya penulis [[fiksi ilmiah]], [[Sakyo Komatsu]] yang tak dipublikasikan, tetapi tidak ada bukti bahwa penulis tersebut terlibat dalam legenda Kepala Sapi.<ref>http://pinktentacle.com/2010/03/cow-head/</ref> Ada cerita rakyat [[Ukraina]] yang berjudul Kepala Sapi, tentang gadis yang mendapatkan keberuntungan setelah mempersembahkan makanan dan tempat tinggal kepada kepala sapi yang mengunjunginya di suatu malam,<ref>http://americanfolklore.net/folklore/2010/07/cows_head.html</ref> namun kisah tersebut tidak mungkin dapat menimbulkan kepanikan atau histeria bagi para pendengarnya. Ada juga film Jepang tahun 2003 berjudul ''[[Gozu]]'', disutradarai oleh [[Takashi Miike]] yang meskipun mengumbar kekerasan dan adegan tak masuk akal, tidak ada kaitannya dengan legenda Kepala Sapi tersebut.


=== Jinmenken (anjing berwajah manusia) ===
===Penumpang fatal===
[[Berkas:JapaneseMacaque1 CincinnatiZoo.jpg|ka|jmpl|Seekor [[monyet Jepang]] yang berjalan dengan empat anggota badan, menyerupai hewan berkaki empat. Diduga penampakan monyet Jepang dikelirukan sebagai sosok Jinmenken.]]
Kisah ini mengenai seorang sopir taksi yang berkendara mencari penumpang di waktu malam. Menurut cerita, seseorang tiba-tiba muncul di kegelapan malam dan memanggil taksi. Orang tersebut akan minta diantarkan ke tempat yang belum pernah didengar sebelumnya oleh si sopir. Saat si sopir mengaku tidak tahu, ia diyakinkan oleh si penumpang bahwa jalan menuju ke sana akan diberitahu. Si penumpang menunjukkan arah dan jalan yang sangat berbelit-belit, melewati gang dan jalan kecil, melintasi banyak pemukiman dan bahkan keluar kota hingga menuju wilayah pedesaan. Setelah melakukan perjalanan jauh dan tampaknya tak kunjung dekat dengan tujuan, si sopir merasa gelisah. Ia menoleh ke belakang untuk bertanya mengenai posisi mereka, namun merasa terkejut saat tahu bahwa si penumpang telah lenyap. Si sopir kembali menoleh ke depan dan mendapati bahwa mobilnya sedang mengarah ke tepi jurang.<ref name="search.japantimes.co.jp">Fitch, L: Have you heard the one about..? A look at some of Japan's more enduring urban legends. Japan Times Online, 2005. http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20050607zg.html</ref>
{{nihongo|Jinmenken|人面犬}} adalah anjing dengan wajah manusia yang diyakini muncul pada malam hari di area pemukiman di Jepang dan berlari menyusuri jalan raya dengan kecepatan luar biasa. Jinmenken juga dapat berbicara, tetapi konon mereka akan berbicara kasar atau meminta agar dibiarkan sendiri. Tidak seperti kebanyakan legenda urban Jepang, anjing berwajah manusia tidak dikenal sebagai pembunuh orang yang berjumpa dengannya, meskipun konon mereka adalah hasil penelitian ilmiah yang berhasil kabur atau hantu dari para korban kecelakaan di jalan.<ref name=jinmenken>http://www.cryptomundo.com/cryptozoo-news/jinmenken/</ref> Ada spekulasi bahwa saksi mata yang mengaku telah melihat jinmenken sesungguhnya bertemu dengan [[monyet Jepang]], yang tampak seperti berjalan dengan empat kaki, berbulu seperti anjing, berwajah dan hidung mirip manusia yang mungkin diduga sebagai jinmenken.<ref name=jinmenken/>


===Gozu (kepala sapi)===
=== Jubah Merah ===
{{nihongo|[[Jubah Merah]]|赤マント|Aka manto}} adalah hantu yang menghantui kamar mandi, biasanya pada bilik terakhir di kamar mandi perempuan. Beberapa versi menyebutkan bahwa ia mengenakan [[topeng]] untuk menutupi wajahnya yang sangat tampan. Saat korban berada di toilet, suara misterius akan bertanya apakah mau [[kertas merah kertas biru|kertas merah atau kertas biru]]. Jika menjawab kertas merah, maka korban akan dibunuh dengan kejam hingga bersimbah darah. Jika menjawab biru, maka korban akan dicekik atau darahnya dikuras sampai habis, sehingga wajah/kulit korban berwarna biru pucat. Jika menjawab dengan warna lainnya maka akan muncul tangan (kadang kala menyembul dari [[toilet]] yang sedang dipakai), yang akan menyeret korbannya ke dunia lain. Dalam versi lainnya, si hantu hanya bertanya apakah korbannya mau memakai jubah merah dan bila mengiyakan maka ia akan mencabik kulit korbannya.<ref>http://www.scaryforkids.com/red-cloak/</ref> Ia bisa juga bertanya kepada korbannya apakah mau baju merah atau biru.<ref name="cracked.com">{{Cite web |url=http://www.cracked.com/funny-7186-8-scary-japanese-urban-legends/ |title=Salinan arsip |access-date=2012-04-26 |archive-date=2011-09-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110927184856/http://www.cracked.com/funny-7186-8-scary-japanese-urban-legends/ |dead-url=yes }}</ref> Jawaban yang dapat menyelamatkan nyawa korbannya adalah dengan menolak tawarannya.
Gozu atau Kepala Sapi, adalah suatu judul kisah dalam legenda urban Jepang. Legenda tersebut bercerita tentang suatu rombongan murid sekolah dalam perjalanan darmawisata. Seorang guru yang bersemangat untuk menceriakan murid-muridnya memutuskan untuk mengisahkan beberapa cerita seram. Para murid menikmati ceritanya namun saat sang guru mulai kehabisan cerita untuk disampaikan, tiba-tiba ia bertanya apakah ada yang pernah mendengar kisah "Kepala Sapi"? Tiada yang mengetahui cerita tersebut. Akhirnya sang guru pun bercerita. Awalnya, para murid menikmati cerita tersebut dengan sungguh-sungguh, namun perlahan-lahan, banyak yang ketakutan. Beberapa murid memohon agar sang guru menghentikan ceritanya Several of the children begged the teacher to stop but he appeared to be in a trance, unable to stop. The teacher came to a while later and found the bus stopped in the middle of the road. The children lay about the bus in a catatonic state, their eyes turned in their heads, their mouths frothing, the driver in a similar state. All were alive, but the teacher could not remember the story he told, and no one else present would ever mention what happens in the tale of 'Cow's Head'.
Other variations of the story state who ever hears it is never able to retell the story as they die soon after. The cursed story was rumored to be an unpublished piece from sci-fi writer [[Sakyo Komatsu]], but there is no evidence to link the author to the Cow Head legend.<ref>http://pinktentacle.com/2010/03/cow-head/</ref> A Ukrainian folktale called Cow's Head does exist, about a woman who receives good fortune by offering food and shelter to a disembodied cow's head that visits her one night,<ref>http://americanfolklore.net/folklore/2010/07/cows_head.html</ref> but the tale is unlikely to cause hysteria in those who hear it. There is also a 2003 film called [[Gozu]], directed by [[Takashi Miike]] which, though violent and surreal, is not linked to the urban legend.


===Jinmenken (Human Faced Dog)===
=== Kokkuri-san ===
{{nihongo|[[Kokkuri (permainan)|Kokkuri]]|狐狗狸}} adalah permainan [[Ouija]] versi Jepang, yang menjadi populer selama [[zaman Meiji]].<ref>https://archive.today/20120721124929/search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20050607zg.html</ref> Para pesertanya menulis huruf-huruf [[hiragana]] dan meletakkan tangan mereka pada sekeping uang, sebelum mengajukan pertanyaan kepada {{nihongo|'Kokkuri-san'|こっくりさん}}. Permainan ini populer di kalangan anak sekolah menengah<ref>http://www.obakemono.com/cgi-bin/yabb/YaBB.cgi?board=youkai;action=display;num=1248666716</ref> dan—seperti Ouija—ada beberapa rumor dan legenda terkait dengannya. Ada cerita bahwa Kokkuri-san hanya memberitahu para peserta mengenai tanggal kematian mereka, sementara ada cerita yang menyatakan bahwa Kokkuri-san dapat ditanyai tentang berbagai hal namun peserta harus menamatkan permainan dengan langkah yang benar, dapat dengan cara mengucapkan selamat tinggal kepada Kokkuri-san sebelum meninggalkan meja, atau membuang peralatan permainan kokkuri dalam batas waktu tertentu, seperti membelanjakan uang yang dipakai atau menggunakan pena yang dipakai menulis hiragana. Kegagalan untuk melakukannya akan mengakibatkan kemalangan atau kematian bagi para pemain.
Jinmenken are dogs, but with human faces that supposedly appear at night in Japanese urban areas and run along highways at extremely fast speeds. The jinmenken can also talk, but reports say that they will either be rude or will ask to be left alone. Unlike most Japanese urban legends, the human-faced dog is not widely known to kill those unlucky enough to meet it, though they are said to be escaped scientific experiments or the spirits of road crash victims.<ref name=jinmenken>http://www.cryptomundo.com/cryptozoo-news/jinmenken/</ref> There is also speculation that witnesses who say they have met a jinmenken have actually come across [[Japanese Macaques|Japanese macaques]], which accounts for the quadrupedal movement, dog-like fur, human face and the human-like noises the jinmenken can supposedly make.<ref name=jinmenken/>


=== Kuchisake-onna (perempuan bermulut robek) ===
'''Similar Urban Legends''': [[Black dog (ghost)|The Black Dog]]
[[Berkas:Kuchisake-onna conversation diagram.svg|right|thumb|375px|Diagram kemungkinan pembicaraan dengan Kuchisake-onna dan konsekuensinya, menurut legenda.]]
Di [[Jepang]], anak-anak yang pulang sendirian di malam hari mungkin saja bertemu dengan seorang wanita yang mengenakan [[masker]], tetapi ini merupakan pemandangan yang biasa di sana sebab orang-orang memakainya untuk mencegah penularan [[pilek]] dan penyakit lainnya. Namun wanita yang tak lazim akan mencegat dan bertanya, 'Apakah aku cantik?' Bila korban berkata tidak, ia akan membunuh korbannya dengan gunting yang selalu ia bawa, tetapi kebanyakan anak akan berkata iya, yang akhirnya akan muncul pertanyaan 'Meskipun begini?' sembari membuka masker untuk memperlihatkan bahwa ujung mulutnya robek sampai ke telinga. Wanita tersebut dikenal sebagai {{nihongo|"[[Kuchisake-onna]]"|口裂け女}} atau "Wanita bermulut robek". Tak peduli apakah korbannya berkata ya atau tidak, si wanita pasti membunuh mereka. Jika berkata tidak, korbannya akan ditebas, dan jika berkata ya, ia akan merobek mulut korbannya agar menyerupai dirinya.<ref>http://pinktentacle.com/2007/07/video-severed-mouth-woman/</ref> Untuk dapat kabur dari [[Kuchisake-onna]], korban dapat menanggapinya dengan jawaban "Biasa saja" atau "Lumayan", dan korban dapat lari sementara ia kebigungan, atau korban dapat melemparkan beberapa buah atau manisan agar dipungut olehnya, sehingga memberi kesempatan untuk lari bagi para korbannya. Versi lain menyatakan bahwa jika korban mengajukan pertanyaan yang sama maka ia akan bingung lalu pergi.<ref name="search.japantimes.co.jp"/>


===Kokkuri-san===
=== Penumpang fatal ===
Kisah ini mengenai seorang sopir [[taksi]] yang berkendara mencari penumpang di waktu malam. Menurut cerita, seseorang tiba-tiba muncul di kegelapan malam dan memanggil taksi. Orang tersebut minta diantarkan ke tempat yang belum pernah didengar sebelumnya oleh si sopir. Saat si sopir mengaku tidak tahu, ia diyakinkan oleh si penumpang bahwa jalan menuju ke sana akan diberitahu. Si penumpang menunjukkan arah dan jalan yang sangat berbelit-belit, melewati gang dan jalan kecil, melintasi banyak pemukiman dan bahkan keluar kota hingga menuju wilayah pedesaan. Setelah melakukan perjalanan jauh dan tampaknya tak kunjung dekat dengan tujuan, si sopir merasa gelisah. Ia menoleh ke belakang untuk bertanya mengenai posisi mereka, tetapi merasa terkejut saat tahu bahwa si penumpang telah lenyap. Si sopir kembali menoleh ke depan dan mendapati bahwa mobilnya sedang mengarah ke tepi jurang.<ref name="search.japantimes.co.jp">Fitch, L: Have you heard the one about..? A look at some of Japan's more enduring urban legends. Japan Times Online, 2005. https://archive.today/20120721124929/search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20050607zg.html</ref>
[[Kokkuri (game)|Kokkuri]] is a Japanese version of a ouija board, which became popular during the Meiji era.<ref>http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20050607zg.html</ref> Rather than using a pre-bought board with letters and a [[Planchette]], 'players' write down [[hiragana]] characters and place their fingers on a coin, before asking 'Kokkuri-san' a question. This is a popular game in highschools<ref>http://www.obakemono.com/cgi-bin/yabb/YaBB.cgi?board=youkai;action=display;num=1248666716</ref> and, similar to the western ouija board, several rumours and legends surround it. Some include Kokkuri-san only telling players the date of their death, while others say you can ask Kokkuri-san anything but you must finish the game correctly, either by saying goodbye to Kokkuri-san before leaving the table, or disposing of the kokkuri game utensils within a certain time limit, such as spending the coin or using the pen which wrote the [[hiragana]]. Failure to do so will result in misfortune or death for the players.


=== Teke Teke ===
'''Similar Urban Legends''': [[Ouija Board]]
{{nihongo|[[Teke Teke]]|テケテケ}} adalah hantu gadis yang jatuh di atas [[rel]] dan tubuhnya terpotong oleh [[kereta api|kereta]] yang melintas. Setelah menjadi hantu penasaran, ia membawa sabit dan berjalan dengan tangan atau sikunya, dan gesekan tubuhnya saat diseret menghasilkan [[onomatope|bunyi ''teke teke'']]. Jika ia bertemu seseorang di malam hari dan korbannya tidak berlari cukup cepat, ia akan memotong tubuh korbannya jadi dua bagian agar menyerupai bentuk tubuhnya.<ref name="cracked.com"/> Dalam suatu versi dikisahkan mengenai seorang siswa yang baru pulang dari sekolah pada malam hari. Ia melihat sesosok gadis bersandar pada sebuah jendela. Saat si gadis menyadari kehadiran siswa tersebut, ia melompat dari jendela lalu jatuh di hadapan pemuda tersebut, dan terungkap bahwa tubuhnya hanya separuh. Kemudian ia memotong tubuh pemuda tersebut menjadi dua.<ref>http://www.scaryforkids.com/tek-tek/</ref>


===Kuchisake-onna (Slit-mouthed Woman)===
=== Toire no Hanako-san (Hanako-san di toilet) ===
{{nihongo|[[Hanako-san|Toire no Hanako-san]]|トイレの花子さん}} adalah legenda terkenal yang berkaitan dengan [[sekolah dasar]] di Jepang. Legenda tersebut mengenai [[hantu]] yang diduga sebagai arwah seorang murid yang [[bunuh diri]] karena [[penindasan di sekolah|ditindas murid lain]] ("[[ijime]]"). Hantu ini juga diketahui hanya muncul tanpa alasan yang jelas. Hanako-san adalah sebuah legenda populer di sekolah dasar di Jepang, dan diyakini menghantui bilik keempat dalam kamar mandi perempuan. Dengan sepasang mata bersinar tajam, hantu tersebut menakut-nakuti setiap orang yang menatapnya. Tidak diketahui apakah jahat atau kejam, Hanako-san hanyalah hantu menyeramkan yang menakut-nakuti korbannya.<ref name="search.japantimes.co.jp"/>
Children walking alone at night may encounter a woman wearing a surgical mask, this is not an unusual sight in Japan as people wear them to protect others from their colds or sickness. The woman will stop the child and ask, 'Am I beautiful?'. If they say no, she kills them with a pair of scissors she always carries with her, but most children will answer yes, in which case the woman asks 'How about now?' and removes her mask to reveal her mouth has been slit from ear to ear. Regardless of whether the child answers yes or no at this point, the woman will kill them, if they say no, they are cut in half, and if they say yes, she cuts their mouths to be exactly like hers.<ref>http://pinktentacle.com/2007/07/video-severed-mouth-woman/</ref> To escape the [[Kuchisake-onna]], you can answer her second question with "You're average" or "So-so", and you can escape while she is confused, or you can throw fruit or sweets at her which she will pick up, thus giving the victim a chance to run. One other way is to ask her if you are pretty, she will get confused and leave.<ref name="search.japantimes.co.jp"/>


== Dalam media ==
Similar Urban Legends: [[The Hook]] and [[Bunny Man]]
Legenda urban populer di Jepang, dan sering disajikan dalam bentuk [[film]], [[anime]], dan [[manga]], menunjukkan bagaimana sosok mereka bertahan dalam imajinasi umum.

===Teke Teke===
The [[Teke Teke]] is the ghost of a young woman who fell on a rail way line and was cut in half by the oncoming train. Now a vengeful spirit, she carries a scythe and travels on either her hand or elbows, her dragging upper torso making a scratching or ''teke teke'' sound. If she encounters anyone at night and the victim is not fast enough, she will slice them in half at the torso to mimic her own disfigurement and they will sometimes become Teke Teke's themselves.<ref name="cracked.com"/> Versions of the legend include a young school boy walking home at night and spotting a beautiful young girl standing by a windowsill resting on her elbows. When she notices him, she jumps out of the window and onto the pavement in front of him, revealing herself to be no more than upper torso; she then cuts the boy in two.<ref>http://www.scaryforkids.com/tek-tek/</ref>

'''Similar Urban Legends''': [[Carmen Winstead]]

===Toire no Hanako-san (Hanako-san of the Toilet)===
[[Hanako san|Toire no Hanako-san]] is a famous legend associated with Japanese elementary schools. The story tells of an omnipresent ghost who is thought to be the spirit of a student who committed suicide due to excessive bullying or "[[ijime]]". However the entity is also known to just appear for no apparent reason. Hanako-san is a popular legend in elementary schools in Japan, and supposedly haunts the fourth stall of the girl’s bathroom. Characterized by a pair of stark gleaming eyes, the spirit scares any person who sets eyes on it. Not known to be malevolent or vicious in any way, Hanako-san is simply an eerie entity that only serves to severely scare its victims.<ref name="search.japantimes.co.jp"/>

'''Similar Urban Legends''': [[Bloody Mary]]

==In Media==
Urban legends are popular in Japan, and are often used in movies, anime and manga, suggesting their endurance in the common imagination.

===Japanese Films based on Urban Legends===


=== Film ===
'''Kuchisake-onna'''
'''Kuchisake-onna'''

* Kuchisake-onna (1996)
* Kuchisake-onna (1996)
* Kannô byôtô: nureta akai kuchibiru (2005)

* Carved (2007)
*Kannô byôtô: nureta akai kuchibiru (2005)
* Kaiki toshi-densetsu - Kuchisake-onna (2008)

*Carved (2007)

*Kaiki toshi-densetsu - Kuchisake-onna (2008)

* The Slit-Mouthed Woman 0: The Beginning (2008)
* The Slit-Mouthed Woman 0: The Beginning (2008)


'''Hanako-san of the Toilet'''
'''Hanako-san of the Toilet'''

* Hanako (1995)
* Hanako (1995)

* Gakkou no Kaidan (1995)
* Gakkou no Kaidan (1995)
* Shinsei toire no Hanako-san (1998)

*Shinsei toire no Hanako-san (1998)


'''Teketeke'''
'''Teketeke'''
* Teketeke (2009)
* Teketeke 2 (2009)
* Otoshimono (2006) adalah versi lain tentang Teke Teke


'''Lainnya'''
*Teketeke (2009)
* [[Kokkuri-san]] (1997)

*Teketeke 2 (2009)

*Otoshimono (2006) is a variation of the legend

'''Other'''

*[[Kokkuri-san]] (1997)

===Japanese TV Series based on Urban Legends===

*The [[Kuchisake-Onna]] legend appears in the Guren Onna TV series.

*An episode of Honto ni Atta Kowai Hanashi includes the Fatal Fare legend.

===Manga and Anime===
Several horror manga works, usually anthologies, contain the urban legends listed in this article, along with some more obscure rumours and original stories.

'''Kuchi-sake Onna Manga'''
* Kuchi-sake Onna
* Kuchisake Onna Densetsu

'''Other legends'''

* [[Ghost Stories]] (Includes [[Aka Manto]], [[Hanako-san]], [[Kokkuri-san]] and a variation of the Fatal Fare legend) The [[Kuchisake-onna]] was also planned to make an appearance in episode 5 of the series, but it was banned after several complaints that her disfigurement looked too much like a cleft palate.<ref>http://www.liveleak.com/view?i=37e_1178742040</ref>

* Hanako to Guuwa no Tera (Includes [[Kuchisake-onna]], [[Kokkuri-san]], [[Teke Teke]] and [[Hanako-san]] as the titular character)

*[[Hell Teacher Nūbē]] (Includes [[Hanako-san]], [[Teke Teke]], [[Kuchisake-onna]], and Jinmenken)

* Kibengakuha Yotsuya Senpai no Kaidan by Haruichi Furudate (Includes [[Kokkuri-san]])

* In [[Pom Poko]], the [[tanuki]] pretend to be [[Noppera-bo]] to scare a midnight watchmen.

* School Zone by Inuki Kanako (Includes [[Kokkuri-san]] and a variation of the [[Teke Teke]] legend)

* [[Franken Fran]] (Has a character called Okita who is similar to the Jinmenken legend, except with the body of a cat rather than a dog, and includes a short parody of the [[Kuchisake-onna]] legend in an extra of Volume 2)

* Toshi Densetsu (Includes the Kuchisake-onna)

==See also==
* [[Urban Legends]]
* [[Japanese folklore]]
* [[Japanese mythology in popular culture]]
* [[Kami]]
*[[Onryo]]
* [[Yokai]]
* [[Yurei]]


=== Seri televisi ===
==Catatan bawah==
* Legenda [[Kuchisake-Onna]] muncul dalam seri televisi "Guren Onna".
{{reflist}}
* Dalam suatu episode "Honto ni Atta Kowai Hanashi" dikisahkan legenda penumpang fatal.


=== Manga dan anime ===
==References==
Beberapa [[manga]] horor, biasanya berupa [[antologi]], memuat legenda urban yang disajikan dalam artikel ini, bersama dengan beberapa rumor tak jelas dan kisah asli.
* Ballaster, R. (2005) Fables Of The East, Oxford University Press.


'''Manga Kuchisake-onna'''
* Gould, R. J. (2003). "Japan Culture Research Project 2003 Topic: Youkai and Kaidan". http://www.k-i-a.or.jp/kokusai/jigyou/english-lesson/ts-report/r-report.pdf.
* ''Kuchisake Onna''
* ''Kuchisake Onna Densetsu''


'''Legenda lain'''
* Hearn, L. (2005) [[Kwaidan: Stories and Studies of Strange Things]], Tuttle Publishing.
* ''[[Gakkou no Kaidan]]'' atau ''Ghosts at School'' (meliputi [[Jubah Merah]], [[Hanako-san]], [[Kokkuri-san]] dan berbagai versi legenda penumpang fatal). [[Kuchisake-onna]] juga direncanakan untuk ditampilkan dalam episode 5 serial tersebut, tetapi dilarang setelah beberapa keluhan bahwa penampilannya terlalu menyeramkan.<ref>http://www.liveleak.com/view?i=37e_1178742040</ref>
* ''Hanako to Guuwa no Tera'' (meliputi [[Kuchisake-onna]], [[Kokkuri-san]], [[Teke Teke]] dan [[Hanako-san]] sebagai tokoh penting)
* ''[[Nube: Guru Ahli Roh]]'' (meliputi [[Hanako-san]], [[Teke Teke]], [[Kuchisake-onna]], dan Jinmenken)
* ''Kibengakuha Yotsuya Senpai no Kaidan'' karya Haruichi Furudate (memuat [[Kokkuri-san]])
* Dalam film ''[[Pom Poko]]'', [[tanuki]] berpura-pura sebagai [[Noppera-bo]] untuk menakut-nakuti [[penjaga malam]].
* ''School Zone'' karya Inuki Kanako (meliputi [[Kokkuri-san]] dan berbagai versi legenda [[Teke Teke]])
* ''[[Franken Fran]]'' (menampilkan karakter bernama Okita yang mirip dengan legenda Jinmenken, tetapi tidak bertubuh anjing melainkan kucing, dan memuat parodi legenda [[Kuchisake-onna]] dalam kisah tambahan di volume 2)
* ''Toshi Densetsu'' (memuat Kuchisake-onna)


== Lihat pula ==
* Phillip, N. (2000) Annotated Myths & Legends, Covent Garden Books.
* [[Legenda urban]]
* [[Cerita rakyat Jepang]]


== Catatan kaki ==
* Tyler, R. (2002) Japanese Tales (Pantheon Fairy Tale & Folklore Library), Random House USA Inc.
{{reflist|2}}


== Referensi ==
* Yoda, H & Alt, M. (2008) "Yokai Attack! The Japanese Monster Survival Guide" Kodansha International
* {{citation|last=Ballaster |first=R. |year=2005 |title=Fables Of The East |publisher=Oxford University Press}}
* {{citation |last=Gould |first=R. J. |year=2003 |title=Japan Culture Research Project 2003 Topic: Youkai and Kaidan |url=http://www.k-i-a.or.jp/kokusai/jigyou/english-lesson/ts-report/r-report.pdf |accessdate=2012-04-26 |archive-date=2010-11-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101124012034/http://k-i-a.or.jp/kokusai/jigyou/english-lesson/ts-report/r-report.pdf |dead-url=yes }}
* {{citation|last=Hearn |first=L. |year=2005 |title=[[Kwaidan: Stories and Studies of Strange Things]] |publisher=Tuttle Publishing}}
* {{citation|last=Phillip |first=N. |year=2000 |title=Annotated Myths & Legends |publisher=Covent Garden Books}}
* {{citation|last=Tyler |first=R. |year=2002 |title=Japanese Tales (Pantheon Fairy Tale & Folklore Library) |publisher=Random House USA Inc}}
* {{citation|last1=Yoda |first1=H |last2=Alt |first2=M. |year=2008 |title=Yokai Attack! The Japanese Monster Survival Guide |publisher=Kodansha International}}


== Pranala luar ==
==External links==
* [http://www.scaryforkids.com/japanese-legends/ Scary for Kids: Japanese Legends]
* [http://www.scaryforkids.com/japanese-legends/ Scary for Kids: Japanese Legends]
* [http://sayainunderworld.blogspot.com/ Saya in Underworld]
* [http://hotklik.blogspot.com/2012/10/legenda-urban-paling-menyeramkan-di.html Urban Jepang]
* [http://pinktentacle.com/tag/urban-legend/ Pink Tentacle: Urban Legends]
* [http://pinktentacle.com/tag/urban-legend/ Pink Tentacle: Urban Legends]
* [http://www.snopes.com/ Snopes]
* [http://www.snopes.com/ Snopes]


{{Legenda urban Jepang}}
{{DEFAULTSORT:Japanese Urban Legends}}
[[Category:Japanese culture]]
[[Category:Japanese folklore]]
[[Category:Japanese legendary creatures]]
[[Category:Urban legends]]


[[en:Japanese urban legends]]
[[Kategori:Legenda urban Jepang| ]]
[[Kategori:Budaya Jepang]]
[[ja:都市伝説一覧]]
[[Kategori:Cerita rakyat Jepang]]
[[ru:Японские городские легенды]]
[[Kategori:Legenda urban|Jepang]]
[[zh:都市传说列表]]

Revisi terkini sejak 16 September 2023 12.12

Legenda urban Jepang (日本の都市伝説, Nihon no toshi densetsu) meliputi cerita rakyat masa kini tentang makhluk supranatural/misterius dan serangan mereka (biasanya) terhadap orang-orang yang tak bersalah, atau mengenai kisah non-supranatural terkait rumor yang beredar dalam budaya populer. Tema yang pertama jarang melibatkan peran makhluk yokai seperti dalam cerita rakyat Jepang dahulu, dan kebanyakan melibatkan onryo, yaitu hantu khas Jepang yang menjadi arwah penasaran dan menyerang siapapun yang terlibat dengannya. Legenda urban Jepang cenderung terkait dengan sekolah-sekolah Jepang dan—seperti halnya legenda yokai—menyisipkan suatu peringatan dalam kisahnya, seperti mengingatkan orang-orang agar tidak melakukan penindasan, tidak pulang malam-malam, atau tidak berbicara kepada orang yang tak dikenal. Meskipun terdapat legenda urban non-supranatural di kota-kota di Jepang, misalnya rumor terowongan rahasia Tokyo[1] atau rumor pekerjaan sebagai pembersih jenazah,[2] artikel ini cenderung membahas kisah-kisah hantu yang masih lestari di Jepang masa kini.

Legenda urban natural

[sunting | sunting sumber]

Kebakaran tahun 1932

[sunting | sunting sumber]

Tanggal 16 Desember 1932, kebakaran toserba Shirokiya di Tokyo memakan korban 14 jiwa. Selama kebakaran, banyak pramuniaga wanita berkimono yang terdesak sampai ke atap gedung yang berlantai delapan tersebut. Beredar desas-desus bahwa beberapa pramuniaga menolak untuk terjun ke jaring penyelamat yang disiapkan para pemadam kebakaran di bawah gedung. Secara tradisional, para wanita tidak memakai pakaian dalam jika berkimono, dan mereka takut untuk terjun sebab bagian pribadi tubuh mereka bisa terekspos dan menyebabkan rasa malu, dan sebagai akibatnya mereka tewas dalam kebakaran tersebut.[3][4] Berita ini menarik perhatian hingga ke Eropa. Diduga bahwa setelah kebakaran berakhir, manajemen toserba tersebut menyuruh para pramuniaga wanitanya untuk memakai celana dalam atau pakaian dalam lainnya meskipun berkimono, dan tren itu pun tersebar.[3][4]

Bertentangan dengan kepercayaan tersebut, Shoichi Inoue, profesor budaya dan arsitektur Jepang di Pusat Penelitian Studi Jepang Internasional, menolak kisah tersebut. Menurut Inoue, banyak orang yang diselamatkan oleh pemadam kebakaran, dan kisah para wanita yang lebih memilih mati demi kesopanan hanya dibuat-buat untuk kepentingan orang-orang Barat. Kisah tersebut masih lazim dalam banyak buku referensi, bahkan beberapa diterbitkan oleh Fire Fighting Agency. Selain itu, di Jepang sudah umum dipercaya bahwa kebakaran toserba Shirokiya adalah suatu katalis dalam tradisi berbusana, khususnya tren mengenakan celana dalam ala Barat, meskipun tidak ada bukti untuk memperkuat keyakinan tersebut.[5]

Made in Usa

[sunting | sunting sumber]

Tahun 1960-an, ketika perekonomian Jepang masih susah pasca-Perang Dunia II, beredar desas-desus bahwa pemerintah Jepang mengganti nama desa dengan "Usa", sehingga barang-barang ekspor mendapat label sebagai "MADE IN USA, JAPAN". Hal ini diduga demi memperoleh kesan bahwa produk bersangkutan dibuat di U.S.A., yang mungkin dapat mengecoh petugas bea cukai, tetapi yang lebih penting adalah dapat melawan stigma yang menyatakan bahwa produk buatan Jepang bermutu rendah.[6]

Bagaimanapun juga, desa Usa, di Prefektur Ōita, memang bernama demikian sebelum perang dimulai, karena daerah tersebut terkait dengan Kuil Usa sejak abad ke-8.[7] Selain itu, Usa bukanlah pusat besar perekonomian besar.[6]

Legenda urban kutukan

[sunting | sunting sumber]

Iklan Kleenex terkutuk

[sunting | sunting sumber]
Cuplikan tayangan iklan Kleenex yang diduga terkutuk.

Tahun 1980-an, Kleenex merilis tiga iklan berbahasa Jepang untuk produk tisunya, menampilkan seorang wanita berpakaian mirip toga berwarna putih dan seorang anak kecil yang mengenakan kostum oni (setan Jepang), duduk di atas jerami. Iklan tersebut diiringi lagu "It's a Fine Day" oleh Jane & Barton. Banyak pemirsa yang merasa terganggu dengan iklan tersebut. Beberapa mengeluh bahwa lagu yang dimainkan terdengar seperti teluh Jerman,[8] meskipun liriknya berbahasa Inggris. Karena keadaannya yang tidak menyenangkan, beberapa rumor terkait para pelaku di balik layar beredar, seperti kru yang tewas dalam kecelakaan, dan pemeran utamanya, Keiko Matsuzaka dikabarkan meninggal, dibawa ke rumah sakit jiwa, atau mengandung anak setan.[9]

Kutukan Taman Inokashira

[sunting | sunting sumber]

Di Taman Inokashira, Tokyo, ada suatu danau dan penyewaan perahu dayung bagi para pengunjung. Diyakini bahwa bila sepasang kekasih menaiki perahu bersama-sama maka hubungan mereka akan segera berakhir.[10] Legenda tersebut dihubungkan dengan suatu kuil di dekatnya yang didedikasikan untuk Benzaiten. Diyakini ia sangat pencemburu dan memutuskan hubungan pasangan kekasih yang menaiki perahu.[11]

Kutukan Kamar Merah

[sunting | sunting sumber]

Kisah Kamar Merah adalah legenda internet mengenai pop-up yang muncul di tampilan layar komputer korbannya. Tampilannya hanya menampakkan suatu pintu merah dan rekaman suara "Apakah kamu suka ——?" (あなたは——好きですか?, "Anata wa —— suki desuka?"). Pop-up tersebut terus muncul bahkan bila berusaha ditutup berkali-kali sampai akhirnya pertanyaan terdengar lengkap: "Apakah kamu suka kamar merah?" (あなたは赤い部屋が好きですか?, "Anata wa akai heya ga suki desuka?"). Orang yang melihat pop-up tersebut ditemukan tewas, sementara tembok kamarnya dicat merah dengan menggunakan darahnya sendiri. Legenda tersebut berawal dari animasi flash tentang seorang anak laki-laki yang dikutuk setelah menyaksikan pop-up tersebut, dan menjadi terkenal setelah ditemukan bahwa gadis yang menggorok temannya sendiri di Sasebo tahun 2004 memarkahi situs video tersebut dan menjadi penggemarnya.[12]

Legenda urban supranatural

[sunting | sunting sumber]

Gozu (kepala sapi)

[sunting | sunting sumber]

Gozu (午頭) atau Kepala Sapi, adalah suatu judul kisah dalam legenda urban Jepang. Legenda tersebut bercerita tentang suatu rombongan murid sekolah yang melakukan perjalanan darmawisata. Saat para murid merasa bosan di tengah perjalanan, seorang guru yang bersemangat untuk menceriakan murid-muridnya memutuskan untuk mengisahkan beberapa cerita seram. Para murid menikmati ceritanya namun saat sang guru mulai kehabisan cerita untuk disampaikan, tiba-tiba ia bertanya apakah ada yang pernah mendengar kisah "Kepala Sapi". Tiada yang mengetahui cerita tersebut. Akhirnya sang guru pun bercerita. Awalnya, para murid menikmati cerita tersebut dengan sungguh-sungguh, tetapi perlahan-lahan, banyak yang ketakutan. Beberapa murid memohon agar sang guru menghentikan ceritanya namun sang guru tampak seperti sedang kesurupan dan tak mau berhenti bercerita. Beberapa saat kemudian, akhirnya sang guru sadar dan mendapati bahwa bus berhenti di tengah jalan. Para murid dalam keadaan kejang, mata mereka menjuling ke atas, mulut mereka berbuih, dan sang sopir mengalami kondisi yang sama. Semuanya masih hidup, tetapi sang guru tak mampu mengingat kisah yang ia ceritakan, dan tak ada yang dapat menceritakan bagaimana kisah "Kepala Sapi" tersebut. Menurut versi lain, siapa pun yang mendengar cerita tersebut tidak akan mampu untuk menceritakannya kembali karena akan segera menemui ajal. Menurut rumor, kisah terkutuk tersebut merupakan sepenggal kisah karya penulis fiksi ilmiah, Sakyo Komatsu yang tak dipublikasikan, tetapi tidak ada bukti bahwa penulis tersebut terlibat dalam legenda Kepala Sapi.[13] Ada cerita rakyat Ukraina yang berjudul Kepala Sapi, tentang gadis yang mendapatkan keberuntungan setelah mempersembahkan makanan dan tempat tinggal kepada kepala sapi yang mengunjunginya di suatu malam,[14] namun kisah tersebut tidak mungkin dapat menimbulkan kepanikan atau histeria bagi para pendengarnya. Ada juga film Jepang tahun 2003 berjudul Gozu, disutradarai oleh Takashi Miike yang meskipun mengumbar kekerasan dan adegan tak masuk akal, tidak ada kaitannya dengan legenda Kepala Sapi tersebut.

Jinmenken (anjing berwajah manusia)

[sunting | sunting sumber]
Seekor monyet Jepang yang berjalan dengan empat anggota badan, menyerupai hewan berkaki empat. Diduga penampakan monyet Jepang dikelirukan sebagai sosok Jinmenken.

Jinmenken (人面犬) adalah anjing dengan wajah manusia yang diyakini muncul pada malam hari di area pemukiman di Jepang dan berlari menyusuri jalan raya dengan kecepatan luar biasa. Jinmenken juga dapat berbicara, tetapi konon mereka akan berbicara kasar atau meminta agar dibiarkan sendiri. Tidak seperti kebanyakan legenda urban Jepang, anjing berwajah manusia tidak dikenal sebagai pembunuh orang yang berjumpa dengannya, meskipun konon mereka adalah hasil penelitian ilmiah yang berhasil kabur atau hantu dari para korban kecelakaan di jalan.[15] Ada spekulasi bahwa saksi mata yang mengaku telah melihat jinmenken sesungguhnya bertemu dengan monyet Jepang, yang tampak seperti berjalan dengan empat kaki, berbulu seperti anjing, berwajah dan hidung mirip manusia yang mungkin diduga sebagai jinmenken.[15]

Jubah Merah

[sunting | sunting sumber]

Jubah Merah (赤マント, Aka manto) adalah hantu yang menghantui kamar mandi, biasanya pada bilik terakhir di kamar mandi perempuan. Beberapa versi menyebutkan bahwa ia mengenakan topeng untuk menutupi wajahnya yang sangat tampan. Saat korban berada di toilet, suara misterius akan bertanya apakah mau kertas merah atau kertas biru. Jika menjawab kertas merah, maka korban akan dibunuh dengan kejam hingga bersimbah darah. Jika menjawab biru, maka korban akan dicekik atau darahnya dikuras sampai habis, sehingga wajah/kulit korban berwarna biru pucat. Jika menjawab dengan warna lainnya maka akan muncul tangan (kadang kala menyembul dari toilet yang sedang dipakai), yang akan menyeret korbannya ke dunia lain. Dalam versi lainnya, si hantu hanya bertanya apakah korbannya mau memakai jubah merah dan bila mengiyakan maka ia akan mencabik kulit korbannya.[16] Ia bisa juga bertanya kepada korbannya apakah mau baju merah atau biru.[17] Jawaban yang dapat menyelamatkan nyawa korbannya adalah dengan menolak tawarannya.

Kokkuri-san

[sunting | sunting sumber]

Kokkuri (狐狗狸) adalah permainan Ouija versi Jepang, yang menjadi populer selama zaman Meiji.[18] Para pesertanya menulis huruf-huruf hiragana dan meletakkan tangan mereka pada sekeping uang, sebelum mengajukan pertanyaan kepada 'Kokkuri-san' (こっくりさん). Permainan ini populer di kalangan anak sekolah menengah[19] dan—seperti Ouija—ada beberapa rumor dan legenda terkait dengannya. Ada cerita bahwa Kokkuri-san hanya memberitahu para peserta mengenai tanggal kematian mereka, sementara ada cerita yang menyatakan bahwa Kokkuri-san dapat ditanyai tentang berbagai hal namun peserta harus menamatkan permainan dengan langkah yang benar, dapat dengan cara mengucapkan selamat tinggal kepada Kokkuri-san sebelum meninggalkan meja, atau membuang peralatan permainan kokkuri dalam batas waktu tertentu, seperti membelanjakan uang yang dipakai atau menggunakan pena yang dipakai menulis hiragana. Kegagalan untuk melakukannya akan mengakibatkan kemalangan atau kematian bagi para pemain.

Kuchisake-onna (perempuan bermulut robek)

[sunting | sunting sumber]
Diagram kemungkinan pembicaraan dengan Kuchisake-onna dan konsekuensinya, menurut legenda.

Di Jepang, anak-anak yang pulang sendirian di malam hari mungkin saja bertemu dengan seorang wanita yang mengenakan masker, tetapi ini merupakan pemandangan yang biasa di sana sebab orang-orang memakainya untuk mencegah penularan pilek dan penyakit lainnya. Namun wanita yang tak lazim akan mencegat dan bertanya, 'Apakah aku cantik?' Bila korban berkata tidak, ia akan membunuh korbannya dengan gunting yang selalu ia bawa, tetapi kebanyakan anak akan berkata iya, yang akhirnya akan muncul pertanyaan 'Meskipun begini?' sembari membuka masker untuk memperlihatkan bahwa ujung mulutnya robek sampai ke telinga. Wanita tersebut dikenal sebagai "Kuchisake-onna" (口裂け女) atau "Wanita bermulut robek". Tak peduli apakah korbannya berkata ya atau tidak, si wanita pasti membunuh mereka. Jika berkata tidak, korbannya akan ditebas, dan jika berkata ya, ia akan merobek mulut korbannya agar menyerupai dirinya.[20] Untuk dapat kabur dari Kuchisake-onna, korban dapat menanggapinya dengan jawaban "Biasa saja" atau "Lumayan", dan korban dapat lari sementara ia kebigungan, atau korban dapat melemparkan beberapa buah atau manisan agar dipungut olehnya, sehingga memberi kesempatan untuk lari bagi para korbannya. Versi lain menyatakan bahwa jika korban mengajukan pertanyaan yang sama maka ia akan bingung lalu pergi.[21]

Penumpang fatal

[sunting | sunting sumber]

Kisah ini mengenai seorang sopir taksi yang berkendara mencari penumpang di waktu malam. Menurut cerita, seseorang tiba-tiba muncul di kegelapan malam dan memanggil taksi. Orang tersebut minta diantarkan ke tempat yang belum pernah didengar sebelumnya oleh si sopir. Saat si sopir mengaku tidak tahu, ia diyakinkan oleh si penumpang bahwa jalan menuju ke sana akan diberitahu. Si penumpang menunjukkan arah dan jalan yang sangat berbelit-belit, melewati gang dan jalan kecil, melintasi banyak pemukiman dan bahkan keluar kota hingga menuju wilayah pedesaan. Setelah melakukan perjalanan jauh dan tampaknya tak kunjung dekat dengan tujuan, si sopir merasa gelisah. Ia menoleh ke belakang untuk bertanya mengenai posisi mereka, tetapi merasa terkejut saat tahu bahwa si penumpang telah lenyap. Si sopir kembali menoleh ke depan dan mendapati bahwa mobilnya sedang mengarah ke tepi jurang.[21]

Teke Teke

[sunting | sunting sumber]

Teke Teke (テケテケ) adalah hantu gadis yang jatuh di atas rel dan tubuhnya terpotong oleh kereta yang melintas. Setelah menjadi hantu penasaran, ia membawa sabit dan berjalan dengan tangan atau sikunya, dan gesekan tubuhnya saat diseret menghasilkan bunyi teke teke. Jika ia bertemu seseorang di malam hari dan korbannya tidak berlari cukup cepat, ia akan memotong tubuh korbannya jadi dua bagian agar menyerupai bentuk tubuhnya.[17] Dalam suatu versi dikisahkan mengenai seorang siswa yang baru pulang dari sekolah pada malam hari. Ia melihat sesosok gadis bersandar pada sebuah jendela. Saat si gadis menyadari kehadiran siswa tersebut, ia melompat dari jendela lalu jatuh di hadapan pemuda tersebut, dan terungkap bahwa tubuhnya hanya separuh. Kemudian ia memotong tubuh pemuda tersebut menjadi dua.[22]

Toire no Hanako-san (Hanako-san di toilet)

[sunting | sunting sumber]

Toire no Hanako-san (トイレの花子さん) adalah legenda terkenal yang berkaitan dengan sekolah dasar di Jepang. Legenda tersebut mengenai hantu yang diduga sebagai arwah seorang murid yang bunuh diri karena ditindas murid lain ("ijime"). Hantu ini juga diketahui hanya muncul tanpa alasan yang jelas. Hanako-san adalah sebuah legenda populer di sekolah dasar di Jepang, dan diyakini menghantui bilik keempat dalam kamar mandi perempuan. Dengan sepasang mata bersinar tajam, hantu tersebut menakut-nakuti setiap orang yang menatapnya. Tidak diketahui apakah jahat atau kejam, Hanako-san hanyalah hantu menyeramkan yang menakut-nakuti korbannya.[21]

Dalam media

[sunting | sunting sumber]

Legenda urban populer di Jepang, dan sering disajikan dalam bentuk film, anime, dan manga, menunjukkan bagaimana sosok mereka bertahan dalam imajinasi umum.

Kuchisake-onna

  • Kuchisake-onna (1996)
  • Kannô byôtô: nureta akai kuchibiru (2005)
  • Carved (2007)
  • Kaiki toshi-densetsu - Kuchisake-onna (2008)
  • The Slit-Mouthed Woman 0: The Beginning (2008)

Hanako-san of the Toilet

  • Hanako (1995)
  • Gakkou no Kaidan (1995)
  • Shinsei toire no Hanako-san (1998)

Teketeke

  • Teketeke (2009)
  • Teketeke 2 (2009)
  • Otoshimono (2006) adalah versi lain tentang Teke Teke

Lainnya

Seri televisi

[sunting | sunting sumber]
  • Legenda Kuchisake-Onna muncul dalam seri televisi "Guren Onna".
  • Dalam suatu episode "Honto ni Atta Kowai Hanashi" dikisahkan legenda penumpang fatal.

Manga dan anime

[sunting | sunting sumber]

Beberapa manga horor, biasanya berupa antologi, memuat legenda urban yang disajikan dalam artikel ini, bersama dengan beberapa rumor tak jelas dan kisah asli.

Manga Kuchisake-onna

  • Kuchisake Onna
  • Kuchisake Onna Densetsu

Legenda lain

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ http://bldgblog.blogspot.com/2006/03/tokyo-secret-city.html
  2. ^ http://pinktentacle.com/2010/02/now-hiring-part-time-cadaver-cleaners/
  3. ^ a b Richie, Donald (2006). Japanese Portraits: Pictures of Different People. Tuttle Publishing. hlm. 85. ISBN 0804837724. 
  4. ^ a b Dalby, Liza Crihfield (1983). Geisha. University of California Press. hlm. 318. ISBN 0520047427. 
  5. ^ Shōichi, Inoue (2002). パンツが見える。: 羞恥心の現代史 (dalam bahasa Japanese). Asahi shimbun. ISBN 402259800X. 
  6. ^ a b "Made in USA". Snopes. January 16, 2007. Diakses tanggal 6 March, 2012. 
  7. ^ Ponsonby-Fane, Richard. (1962). Studies in Shinto and Shrines, p. 195.
  8. ^ http://pinktentacle.com/2010/03/cursed-kleenex-commercial/
  9. ^ http://www.moroha.net/blog/archives/59
  10. ^ http://www.mustlovejapan.com/subject/inokashira_park/
  11. ^ http://pinktentacle.com/2010/02/rent-a-rowboat-wreck-a-relationship/
  12. ^ "殺害手口、参考の可能性 ネットの物語掲載サイト" (dalam bahasa Japanese). Nagasaki Shimbun. 2004-06-09. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-06-18. Diakses tanggal 2008-06-23. 
  13. ^ http://pinktentacle.com/2010/03/cow-head/
  14. ^ http://americanfolklore.net/folklore/2010/07/cows_head.html
  15. ^ a b http://www.cryptomundo.com/cryptozoo-news/jinmenken/
  16. ^ http://www.scaryforkids.com/red-cloak/
  17. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-27. Diakses tanggal 2012-04-26. 
  18. ^ https://archive.today/20120721124929/search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20050607zg.html
  19. ^ http://www.obakemono.com/cgi-bin/yabb/YaBB.cgi?board=youkai;action=display;num=1248666716
  20. ^ http://pinktentacle.com/2007/07/video-severed-mouth-woman/
  21. ^ a b c Fitch, L: Have you heard the one about..? A look at some of Japan's more enduring urban legends. Japan Times Online, 2005. https://archive.today/20120721124929/search.japantimes.co.jp/cgi-bin/fl20050607zg.html
  22. ^ http://www.scaryforkids.com/tek-tek/
  23. ^ http://www.liveleak.com/view?i=37e_1178742040

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Ballaster, R. (2005), Fables Of The East, Oxford University Press 
  • Gould, R. J. (2003), Japan Culture Research Project 2003 Topic: Youkai and Kaidan (PDF), diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-11-24, diakses tanggal 2012-04-26 
  • Hearn, L. (2005), Kwaidan: Stories and Studies of Strange Things, Tuttle Publishing 
  • Phillip, N. (2000), Annotated Myths & Legends, Covent Garden Books 
  • Tyler, R. (2002), Japanese Tales (Pantheon Fairy Tale & Folklore Library), Random House USA Inc 
  • Yoda, H; Alt, M. (2008), Yokai Attack! The Japanese Monster Survival Guide, Kodansha International 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]