Lompat ke isi

Al-Ma'mun: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: sv:Al-Mamun
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(43 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Short description|Khalifah Abbasiyah ke-7 (memerintah 813–833)}}
'''Al-Ma'mun ar-Rasyid''' ({{lang-ar|المأمون الرشيد}}) (lahir [[14 September]] [[786]] atau 15 Rabiul Awal 170 [[Hijriyah|H]] dan meninggal pada [[9 Agustus]] [[833]]) bergelar ''Abu al-Abbas'' dengan nama asli '''Abdullah''' ''bin [[Harun ar-Rasyid|ar-Rasyid]] bin [[al-Mahdi]]'' adalah seorang khalifah [[Bani Abbasiyah]] yang berkuasa pada tahun [[813]] sampai [[833]], ia meninggal pada usia 48 tahun. Al-Ma'mun adalah putera dari putra dari Khalifah [[Harun Ar-Rasyid]] dan saudara dari khalifah sebelumnya [[Al-Amin]].
{{Lowercase title}}
{{About|seorang khalifah Abbasiyah}}
{{More footnotes needed|date=April 2010}}
{{Infobox royalty
| type = caliph
| name = al-Ma'mun<br />المأمون
| title = {{plainlist|
*[[Daftar khalifah|Khalifah]]
*[[Amirul Mukminin]]}}
| image = Coin of the Abbasid Caliph al-Ma'mun.jpg
| image_size = 300px
| caption = [[Dinar emas]] al-Ma'mun, dicetak di Mesir pada tahun 830/1
| succession = [[Khalifah]] [[Kekhalifahan Abbasiyah]] ke-7
| reign = 27 September 813 – 7 Agustus 833
| coronation =
| predecessor1 = [[al-Amin]]
| successor1 = [[al-Mu'tashim]]
| spouse =
* [[Ummu Isa binti Musa al-Hadi]]
* [[Buran binti al-Hasan bin Sahl]]
| spouse-type = Istri
| issue = {{plainlist|
* Muhammad
* Ubaidullah
* [[al-Abbas bin al-Ma'mun|al-Abbas]]
* Ummu al-Fadl
* Ummu Habib
}}
| full name = Abū al-ʿAbbās Abdullāh al-Maʾmūn bin Harūn
| house = [[Kekhalifahan Abbasiyah|Abbasiyah]]
| house-type = Dinasti
| father = [[Harun ar-Rasyid]]
| mother = [[Marajil|Umm Abdullah Marajil]]
| birth_date = {{birth date|786|9|14|df=yes}}
| birth_place = [[Baghdad]], Kekhalifahan Abbasiyah
| death_date = {{death date and age|833|8|7|786|9|14|df=yes}}
| death_place = [[Tarsus (kota)|Tarsus]], Kekhalifahan Abbasiyah, sekarang [[Provinsi Mersin]], [[Turki]]
| place of burial = [[Masjid Agung Tarsus]]
| religion = [[Islam]]{{efn|al-Ma'mun adalah seorang Muslim [[Sunni]] dengan kecenderungan [[Mu'tazilah|Mu'tazili]] dan pro-[[Banu Ali]].}}
}}
'''Abu al-Abbas Abdullah bin Harun al-Rasyid''' ({{lang-ar|أبو العباس عبد الله بن هارون الرشيد|Abū al-ʿAbbās ʿAbd Allāh bin Hārūn ar-Rašīd}}; 14 September 786 – 9 Agustus 833), lebih dikenal dengan gelarnya, '''al-Ma'mun''' ({{lang-ar|المأمون|al-Maʾmūn}}), adalah [[khalifah]] [[Kekhalifahan Abbasiyah|Abbasiyah]] ketujuh, yang memerintah dari tahun 813 sampai kematiannya pada tahun 833. Ia menggantikan saudara tirinya [[al-Amin]] setelah [[Perang Saudara Islam IV|perang saudara]], di mana kohesi [[Kekhalifahan Abbasiyah]] dilemahkan oleh pemberontakan dan bangkitnya tokoh-tokoh kuat setempat; sebagian besar pemerintahan domestiknya dihabiskan untuk kampanye pengamanan. Berpendidikan tinggi dan memiliki minat yang besar terhadap keilmuan, al-Ma'mun mempromosikan [[gerakan penerjemahan Yunani-Arab|Gerakan Penerjemahan]], [[Baitul Hikmah|berkembangnya pembelajaran dan ilmu pengetahuan]] di Bagdad, dan penerbitan [[Buku Ringkasan tentang Perhitungan dengan Penyelesaian dan Penyeimbangan|buku yang sekarang dikenal sebagai "Aljabar"]] karya [[al-Khwarizmi]]. Ia juga dikenal karena mendukung doktrin [[Mu'tazilah|Mu'tazilisme]] dan memenjarakan Imam Sunni, [[Ahmad bin Hanbal]], meningkatkan penganiayaan agama (''[[mihna]]''), dan dimulainya kembali [[Perang Arab–Bizantium|perang skala besar]] dengan [[Kekaisaran Bizantium]].


== Kelahiran dan keluarga ==
== Kelahiran dan keluarga ==
=== Kelahiran ===
=== Kelahiran ===
Dia dilahirkan pada pertengahan bulan [[Rabiul Awwal]] tahun 170 H (sekitar tanggal [[14 September]] [[786]]), dimana pada saat itu pula bertepatan dengan meninggalnya saudara ayahnya, [[Al-Hadi]] yang kemudian digantikan oleh ayah al-Ma'mun yaitu [[Harun ar-Rasyid]].<ref name="khulafa">[[As-Suyuthi|AS-SUYUTHI]]. '''''Tarikh Khulafa`''': Sejarah Para Penguasa Islam''. [[Jakarta]]: [[Pustaka Al-Kautsar]], [[2006]]. ISBN 979-592-175-4</ref>
Dia dilahirkan pada pertengahan bulan [[Rabiul Awwal]] tahun 170 H (sekitar tanggal [[14 September]] [[786]]), di mana pada saat itu pula bertepatan dengan meninggalnya saudara ayahnya, [[Al-Hadi]] yang kemudian digantikan oleh ayah al-Ma'mun yaitu [[Harun ar-Rasyid]].<ref name="khulafa">[[As-Suyuthi|AS-SUYUTHI]]. '''''Tarikh Khulafa`''': Sejarah Para Penguasa Islam''. [[Jakarta]]: [[Pustaka Al-Kautsar]], [[2006]]. ISBN 979-592-175-4</ref>


Ibu dari al-Ma'mun adalah seorang bekas budak yang kemudian dinikahi ayahnya bernama ''Murajil'', dan dia meninggal hanya beberapa hari setelah melahirkan al-Ma'mun.<ref name="khulafa"/>
Ibu dari al-Ma'mun adalah seorang bekas budak yang kemudian dinikahi ayahnya bernama ''Murajil'', dan dia meninggal hanya beberapa hari setelah melahirkan al-Ma'mun.<ref name="khulafa"/>
Baris 12: Baris 53:
== Menjadi khalifah ==
== Menjadi khalifah ==
=== Pertikaian dengan al-Amin ===
=== Pertikaian dengan al-Amin ===
Pada [[802]], [[Harun ar-Rasyid]], ayah dari al-Ma'mun dan al-Amin memerintahkan al-Amin untuk menggantikannya dan al-Ma'mun menjadi gubernur [[Khurasan]] dan sebagai khalifah setelah al-Amin. Dilaporkan bahwa al-Ma'mun lebih tua dari dua saudaranya, tetapi ibunya berasal dari Persia, sedangkan ibu Al-Amin merupakan anggota keluarga Abbasiyah. Setelah kematian ar-Rasyid pada tahun 809, hubungan antara dua saudara tersebut memburuk. Sebagai balasan atas gerakan al-Ma'mun diluar kekhalifahan, al-Amin mengangkat anaknya sendiri, Musa, sebagai penggantinya. Hal ini merupakan pelanggaran terhadap wasiat ar-Rasyid, yang mengakibatkan terjadinya [[perang saudara]] dimana al-Ma'mun merekrut pasukan Khurasani yang dipimpin oleh Tahir bin Husain (meninggal 822), mengalahkan pasukan Al-Amin dan mengepung [[Baghdad]]. Pada [[813]], al-Amin dipenggal dan al-Ma'mun menjadi khalifah.
Pada [[802]], [[Harun ar-Rasyid]], ayah dari al-Ma'mun dan al-Amin memerintahkan al-Amin untuk menggantikannya dan al-Ma'mun menjadi gubernur [[Khurasan]] dan sebagai khalifah setelah al-Amin. Dilaporkan bahwa al-Ma'mun lebih tua dari dua saudaranya, tetapi ibunya berasal dari Persia, sedangkan ibu Al-Amin merupakan anggota keluarga Abbasiyah. Setelah kematian ar-Rasyid pada tahun 809, hubungan antara dua saudara tersebut memburuk. Sebagai balasan atas gerakan al-Ma'mun di luar kekhalifahan, al-Amin mengangkat anaknya sendiri, Musa, sebagai penggantinya. Hal ini merupakan pelanggaran terhadap wasiat ar-Rasyid, yang mengakibatkan terjadinya [[perang saudara]] di mana al-Ma'mun merekrut pasukan Khurasani yang dipimpin oleh [[Thahir bin Husain]] (meninggal 822), mengalahkan pasukan Al-Amin dan mengepung [[Baghdad]]. Pada [[813]], al-Amin dipenggal dan al-Ma'mun menjadi khalifah.


=== Muhammad Jafar ===
=== Muhammad Jafar ===
Terjadi berbagai gangguan di Iraq selama beberapa tahun pertama masa kekuasaan al-Ma'mun, ketika khalifah berada di [[Merv]], Khurasan. Pada [[13 November]] [[815]], Muhammad Jafar menyatakan dirinya sebagai khalifah di Mekkah. Ia dikalahkan dan dilepaskan dari jabatan.
Terjadi berbagai gangguan di Iraq selama beberapa tahun pertama masa kekuasaan al-Ma'mun, ketika khalifah berada di [[Merv]], Khurasan. Pada [[13 November]] [[815]], Muhammad Jafar menyatakan dirinya sebagai khalifah di Mekkah. Ia dikalahkan dan dilepaskan dari jabatan.


=== Pengangkatan [[Ali ar-Ridha]] sebagai penerus ===
=== Pengangkatan [[Ali ar-Ridha]] sebagai penerus ===
Pada tahun 201 [[Hijriyah|H]] ([[817]]) al-Ma'mun mengangkat [[Ali ar-Ridha]], [[Imamah|Imam Syi'ah]] ke-8 dari [[Dua Belas Imam]] sebagai penerus kekhalifahan, hal ini tidak diterima oleh kalangan [[Baghdad]] khususnya keluarga [[Bani Abbasiyah]]. Hal ini merupakan gerakan politik dari al-Ma'mun dikarenakan sebagian besar [[Persia]] bersimpati kepada [[Bani Hasyim]], khususnya keturunan [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] dan [[Fatimah az-Zahra|Fatimah]]. Kalangan Bani Abbasiyah kemudian mengangkat Ibrahim bin [[al-Mahdi]] sebagai khalifah, dengan gelar al-Mubarak.
Pada tahun 201 [[Hijriyah|H]] ([[817]]) al-Ma'mun mengangkat [[Ali ar-Ridha]], [[Imamah|Imam Syi'ah]] ke-8 dari [[Dua Belas Imam]] sebagai penerus kekhalifahan, hal ini tidak diterima oleh kalangan [[Baghdad]] khususnya keluarga [[Bani Abbasiyah]]. Hal ini merupakan gerakan politik dari al-Ma'mun dikarenakan sebagian besar [[Persia]] bersimpati kepada [[Bani Hasyim]], khususnya keturunan [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] dan [[Fatimah az-Zahra|Fatimah]]. Kalangan Bani Abbasiyah kemudian mengangkat Ibrahim bin [[al-Mahdi]] sebagai khalifah, dengan gelar al-Mubarak.
<!--
al-Ma'mun kemudian menyiapkan pasukan dan terjadilah pertempuran antara dua pasukan,


al-Ma'mun kemudian menyiapkan pasukan dan terjadilah pertempuran antara dua pasukan, [[Ali ar-Rida|Imam Reza]] menginformasikan Ma'mun yang berada di Baghdad dan al-Ma'mun pergi dari kota tersebut pada hari itu juga sewaktu akhir bulan puasa, [[12 April]] [[818]].<!--At Tus he stopped to visit his father's grave. On the last day of Safar in 203 AH, al-Ma'mun poisoned [[Ali ar-Rida|Imam Reza]] through grapes in Toos. [[Ali ar-Rida|Imam Reza]] was buried beside the caliph's grave. Following the death of [[Ali ar-Rida|Imam Reza]] a great revolt took place in Khorrasan, Persia. Al-Ma’mun wept and mourn for [[Ali ar-Rida|Imam Reza]] and tried to show himself innocent of the crime. But for all he did, he could not get himself acquitted off and prove his innocence. Al-Ma'mun wrote to Hasan ibn Sahl his governor in Iraq, the Hijaz, etc. informing him of his grief on the Imam's death. The governor fell ill and al-Ma'mun appointed Dinar ibn Abdallah to replace him. Some of Ibrahim's commanders deserted him. Ibrahim died.
-->

{{AbbasiyahFamilyTree}}


[[Ali ar-Rida|Imam Reza]] informed al-Ma'mun of happenings in Baghdad and al-Ma'mun set out for the City of Peace on the day the fast ended, April 12, 818. At Tus he stopped to visit his father's grave. On the last day of Safar in 203 AH, al-Ma'mun poisoned [[Ali ar-Rida|Imam Reza]] through grapes in Toos. [[Ali ar-Rida|Imam Reza]] was buried beside the caliph's grave. Following the death of [[Ali ar-Rida|Imam Reza]] a great revolt took place in Khorrasan, Persia. Al-Ma’mun wept and mourn for [[Ali ar-Rida|Imam Reza]] and tried to show himself innocent of the crime. But for all he did, he could not get himself acquitted off and prove his innocence. Al-Ma'mun wrote to Hasan ibn Sahl his governor in Iraq, the Hijaz, etc. informing him of his grief on the Imam's death. The governor fell ill and al-Ma'mun appointed Dinar ibn Abdallah to replace him. Some of Ibrahim's commanders deserted him. Ibrahim died.
-->
== Referensi ==
== Referensi ==
=== Catatan ===
{{Notelist}}
=== Sumber ===
=== Sumber ===
{{reflist}}
{{reflist}}
Baris 34: Baris 77:
{{s-aft|after=[[Al-Mu'tasim]]}}
{{s-aft|after=[[Al-Mu'tasim]]}}
{{kotak selesai}}
{{kotak selesai}}
{{Authority control}}


{{islam-bio-stub}}
{{Bani Abbasiyah}}

{{lifetime|786|833|}}
{{lifetime|786|833|}}
<!-- Bantulah wikipedia menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort = Ma&#39;mun Ar-Rasyid
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h = 15
|tgl_lahir_m = 14
|bln_lahir_h = Rabiulawal
|bln_lahir_m = September
|thn_lahir_h = 170
|thn_lahir_m = 786
|tempat_lahir =
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat =
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h =
|tgl_wafat_m = 9
|bln_wafat_h =
|bln_wafat_m = Agustus
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m = 833
|tempat_makam =
}}


[[Kategori:Khalifah Abbasiyah]]
[[Kategori:Khalifah Abbasiyah]]

[[ar:أبو العباس عبد الله المأمون]]
[[ca:Al-Mamun (abbàssida)]]
[[de:Al-Maʾmūn]]
[[en:Al-Ma'mun]]
[[es:Mamun]]
[[fa:مأمون]]
[[fr:Al-Ma’mūn]]
[[he:אל-מאמון]]
[[hu:Al-Mamún kalifa]]
[[it:Al-Ma'mun]]
[[ja:マアムーン]]
[[ko:마문]]
[[ms:Al-Ma'mun]]
[[nl:Al-Ma'mun]]
[[pl:Al-Mamun]]
[[ro:Al-Mamun]]
[[ru:Мамун]]
[[sk:Al-Ma’mún]]
[[sl:Al-Mamun]]
[[sv:Al-Mamun]]
[[tr:Memun]]
[[ur:مامون الرشید]]
[[vi:Al-Mamun]]
[[zh:阿布·阿拔斯·阿卜杜拉·马蒙·本·哈伦]]

Revisi terkini sejak 10 Oktober 2023 23.29

al-Ma'mun
المأمون
Dinar emas al-Ma'mun, dicetak di Mesir pada tahun 830/1
Khalifah Kekhalifahan Abbasiyah ke-7
Berkuasa27 September 813 – 7 Agustus 833
Pendahulual-Amin
Penerusal-Mu'tashim
Kelahiran(786-09-14)14 September 786
Baghdad, Kekhalifahan Abbasiyah
Kematian7 Agustus 833(833-08-07) (umur 46)
Tarsus, Kekhalifahan Abbasiyah, sekarang Provinsi Mersin, Turki
Pemakaman
Istri
Keturunan
  • Muhammad
  • Ubaidullah
  • al-Abbas
  • Ummu al-Fadl
  • Ummu Habib
Nama lengkap
Abū al-ʿAbbās Abdullāh al-Maʾmūn bin Harūn
DinastiAbbasiyah
AyahHarun ar-Rasyid
IbuUmm Abdullah Marajil
AgamaIslam[a]

Abu al-Abbas Abdullah bin Harun al-Rasyid (bahasa Arab: أبو العباس عبد الله بن هارون الرشيد, translit. Abū al-ʿAbbās ʿAbd Allāh bin Hārūn ar-Rašīd; 14 September 786 – 9 Agustus 833), lebih dikenal dengan gelarnya, al-Ma'mun (bahasa Arab: المأمون, translit. al-Maʾmūn), adalah khalifah Abbasiyah ketujuh, yang memerintah dari tahun 813 sampai kematiannya pada tahun 833. Ia menggantikan saudara tirinya al-Amin setelah perang saudara, di mana kohesi Kekhalifahan Abbasiyah dilemahkan oleh pemberontakan dan bangkitnya tokoh-tokoh kuat setempat; sebagian besar pemerintahan domestiknya dihabiskan untuk kampanye pengamanan. Berpendidikan tinggi dan memiliki minat yang besar terhadap keilmuan, al-Ma'mun mempromosikan Gerakan Penerjemahan, berkembangnya pembelajaran dan ilmu pengetahuan di Bagdad, dan penerbitan buku yang sekarang dikenal sebagai "Aljabar" karya al-Khwarizmi. Ia juga dikenal karena mendukung doktrin Mu'tazilisme dan memenjarakan Imam Sunni, Ahmad bin Hanbal, meningkatkan penganiayaan agama (mihna), dan dimulainya kembali perang skala besar dengan Kekaisaran Bizantium.

Kelahiran dan keluarga

[sunting | sunting sumber]

Kelahiran

[sunting | sunting sumber]

Dia dilahirkan pada pertengahan bulan Rabiul Awwal tahun 170 H (sekitar tanggal 14 September 786), di mana pada saat itu pula bertepatan dengan meninggalnya saudara ayahnya, Al-Hadi yang kemudian digantikan oleh ayah al-Ma'mun yaitu Harun ar-Rasyid.[1]

Ibu dari al-Ma'mun adalah seorang bekas budak yang kemudian dinikahi ayahnya bernama Murajil, dan dia meninggal hanya beberapa hari setelah melahirkan al-Ma'mun.[1]

Al-Ma'mun merupakan orang kedua yang berkuasa di keturunan Harun ar-Rasyid, selain itu saudara-saudara lainnya adalah al-Amin dan al-Mu'tasim yang menjadi khalifah sedangkan lainnya adalah al-Qasim dan al-Mu'taman. Keturunan al-Ma'mun tidak ada yang meneruskan menjadi khalifah, kekuasaan diteruskan oleh keponakannya, anak dari al-Mu'tasim yang bernama al-Watsiq.[1]

Menjadi khalifah

[sunting | sunting sumber]

Pertikaian dengan al-Amin

[sunting | sunting sumber]

Pada 802, Harun ar-Rasyid, ayah dari al-Ma'mun dan al-Amin memerintahkan al-Amin untuk menggantikannya dan al-Ma'mun menjadi gubernur Khurasan dan sebagai khalifah setelah al-Amin. Dilaporkan bahwa al-Ma'mun lebih tua dari dua saudaranya, tetapi ibunya berasal dari Persia, sedangkan ibu Al-Amin merupakan anggota keluarga Abbasiyah. Setelah kematian ar-Rasyid pada tahun 809, hubungan antara dua saudara tersebut memburuk. Sebagai balasan atas gerakan al-Ma'mun di luar kekhalifahan, al-Amin mengangkat anaknya sendiri, Musa, sebagai penggantinya. Hal ini merupakan pelanggaran terhadap wasiat ar-Rasyid, yang mengakibatkan terjadinya perang saudara di mana al-Ma'mun merekrut pasukan Khurasani yang dipimpin oleh Thahir bin Husain (meninggal 822), mengalahkan pasukan Al-Amin dan mengepung Baghdad. Pada 813, al-Amin dipenggal dan al-Ma'mun menjadi khalifah.

Muhammad Jafar

[sunting | sunting sumber]

Terjadi berbagai gangguan di Iraq selama beberapa tahun pertama masa kekuasaan al-Ma'mun, ketika khalifah berada di Merv, Khurasan. Pada 13 November 815, Muhammad Jafar menyatakan dirinya sebagai khalifah di Mekkah. Ia dikalahkan dan dilepaskan dari jabatan.

Pengangkatan Ali ar-Ridha sebagai penerus

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 201 H (817) al-Ma'mun mengangkat Ali ar-Ridha, Imam Syi'ah ke-8 dari Dua Belas Imam sebagai penerus kekhalifahan, hal ini tidak diterima oleh kalangan Baghdad khususnya keluarga Bani Abbasiyah. Hal ini merupakan gerakan politik dari al-Ma'mun dikarenakan sebagian besar Persia bersimpati kepada Bani Hasyim, khususnya keturunan Ali dan Fatimah. Kalangan Bani Abbasiyah kemudian mengangkat Ibrahim bin al-Mahdi sebagai khalifah, dengan gelar al-Mubarak.

al-Ma'mun kemudian menyiapkan pasukan dan terjadilah pertempuran antara dua pasukan, Imam Reza menginformasikan Ma'mun yang berada di Baghdad dan al-Ma'mun pergi dari kota tersebut pada hari itu juga sewaktu akhir bulan puasa, 12 April 818.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Abbas
pendiri Bani Abbasiyah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ibnu Abbas
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ali
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Muhammad
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ibrahim
 
1. AS-SAFFAH
(k. 750-754)
 
 
 
 
 
2. AL-MANSUR
(k. 754-775
 
Musa
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
3. AL-MAHDI
(k. 775-785)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
5. AR-RASYID
(k. 786-809)
 
4. AL-HADI
(k. 785-786
 
Ibrahim al-Mubarak
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
6. AL-AMIN
(k. 809-813)
 
7. AL-MA'MUN
(k. 813-833)
 
8. AL-MU'TASIM
(k. 833-842
 
al-Qasim
 
al-Mu'taman
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
9. AL-WATSIQ
(k. 842-847)
 
 
 
 
 
10. AL-MUTAWAKKIL
(k. 847-861)
 
 
 
 
 
12. AL-MUSTA'IN
(k. 862-866)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
14. AL-MUHTADI
(k. 869-870)
 
13. AL-MU'TAZZ
(k. 866-869)
 
11. AL-MUNTASHIR
(k. 861-862)
 
al-Muwaffaq
 
15. AL-MU'TAMID
(k. 870-892)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
16. AL-MU'TADHID
(k. 892-902)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
17. AL-MUKTAFI
(k. 902-908)
 
 
 
 
 
18. AL-MUQTADIR
(k. 908-935)
 
 
 
 
 
19. AL-QAHIR
(k. 932-934)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
22. AL-MUSTAKFI
(k. 944-946)
 
20. AR-RADHI
(k. 934-940)
 
Ishaq
 
21. AL-MUTTAQI
(k. 940-944)
 
23. AL-MUTHI'
(k. 946-974)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
25. AL-QADIR
(k. 991-1031)
 
 
 
 
 
24. ATH-THA'I
(k. 974-991)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
26. AL-QA'IM
(k. 1031-1075)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
27. AL-MUQTADI
(k. 1075-1094)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
28. AL-MUSTAZHIR
(k. 1094-1118)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
29. AL-MUSTARSYID
(k. 1118-1135)
 
 
 
 
 
30. AL-MUQTAFI
(k. 1136-1160)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
30. AR-RASYID
(k. 1135-1136)
 
 
 
 
 
32. AL-MUSTANJID
(k. 1160-1170)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
33. AL-MUSTADHI'
(k. 1170-1180)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
34. AN-NASHIR
(k. 1180-1225)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
35. AZH-ZHAHIR
(k. 1225-1226)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
1. AL-MUSTANSHIR II
Berkuasa di Kairo
 
 
 
 
 
36. AL-MUSTANSHIR
(k. 1226-1242)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
37. AL-MUSTA'SHIM
(k. 1242-1258)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

[2] Catatan:

  • k. merupakan tahun kekuasaan
  • Angka, merupakan nomor urut seseorang menjadi khalifah.
  • Nama dengan huruf kapital merupakan khalifah yang berkuasa.


Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ al-Ma'mun adalah seorang Muslim Sunni dengan kecenderungan Mu'tazili dan pro-Banu Ali.
  1. ^ a b c AS-SUYUTHI. Tarikh Khulafa`: Sejarah Para Penguasa Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006. ISBN 979-592-175-4
  2. ^ Imam As-Suyuthi (2006). Tarikh Khulafa' [Sejarah Para Penguasa Islam]. Jakarta: Al-Kautsar. ISBN 979-592-175-4. 
Didahului oleh:
Al-Amin
Khalifah Bani Abbasiyah
(813833)
Diteruskan oleh:
Al-Mu'tasim