Lompat ke isi

Thala' al-Badru 'Alaina: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k top: clean up, added orphan tag
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel, removed orphan tag
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}

{{Infobox song|name=Thala' al-Badru 'Alaina|language=Arab|written=622 atau 630|writer=Lagu rakyat dari [[kaum Anshar]]}}
{{Infobox song|name=Thala' al-Badru 'Alaina|language=Arab|written=622 atau 630|writer=Lagu rakyat dari [[kaum Anshar]]}}


'''Thala' al-Badru 'Alainā''' ({{Lang-ar|طلع البدر علينا|ṭala‘ al-badru ‘alainā}}) adalah syair Islam tradisional ([[nasyid]]) yang dinyanyikan oleh [[kaum Ansar]] untuk menyambut kedatangan [[nabi Muhammad|nabi Islam, Muhammad]] di [[Yatsrib]] (sekarang [[Madinah]]) pada tahun 622 M
'''Thala' al-Badru 'Alainā''' ({{Lang-ar|طلع البدر علينا|ṭala‘ al-badru ‘alainā}}) adalah syair Islam tradisional ([[nasyid]]) yang dinyanyikan oleh [[kaum Ansar]] untuk menyambut kedatangan [[nabi Muhammad|nabi Islam, Muhammad]] di [[Yatsrib]] (sekarang [[Madinah]]) pada tahun 622 M


Banyak sumber yang mengeklaim bahwa syair tersebut pertama kali dinyanyikan saat Muhammad berhijrah dari [[Makkah]].<ref name=":1">{{Cite book|last=Hemdi|first=Y.|date=2021|title=Sejarah Keteladanan Nabi Muhammad SAW.: Memahami Kemuliaan Rasulullah Berdasarkan Tafsir Mukjizat Al-Qur'an|location=Jakarta|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=9786020651095|pages=298-299|url-status=live}}</ref> Akan tetapi ada pula yang tidak sepakat karena baris kedua: "Dari Lembah Wada'" (ﻣﻦ ﺛﻨﻴﺎﺕ ﺍﻟﻮﺩﺍﻉ). Tempat yang dirujuk merupakan tempat di sebelah utara Madinah sementara Makkah ada di selatan, tetapi Nabi Muhammad tiba di [[Masjid Quba|Quba]] yang terletak di selatan Madinah, sehingga secara geografis tidaklah mungkin syair ini pertama kali dinyanyikan saat peristiwa Hijrah.<ref name=":0" />
Banyak sumber yang mengklaim bahwa syair tersebut pertama kali dinyanyikan saat Muhammad berhijrah dari [[Makkah]].<ref name=":1">{{Cite book|last=Hemdi|first=Y.|date=2021|title=Sejarah Keteladanan Nabi Muhammad SAW.: Memahami Kemuliaan Rasulullah Berdasarkan Tafsir Mukjizat Al-Qur'an|location=Jakarta|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=9786020651095|pages=298-299|url-status=live}}</ref> Akan tetapi ada pula yang tidak sepakat karena baris kedua: "Dari Lembah Wada'" (ﻣﻦ ﺛﻨﻴﺎﺕ ﺍﻟﻮﺩﺍﻉ). Tempat yang dirujuk merupakan tempat di sebelah utara Madinah sementara Makkah ada di selatan, tetapi Nabi Muhammad tiba di [[Masjid Quba|Quba]] yang terletak di selatan Madinah, sehingga secara geografis tidaklah mungkin syair ini pertama kali dinyanyikan saat peristiwa Hijrah.<ref name=":0" />


Hadis yang menjadi sumber dari syair tersebut diriwayatkan dari [[Abubakar Ahmad al-Baihaqi|Al-Baihaqi]], dengan sanad ''dhaif''. [[Ibnu Hajar al-'Asqalani]] menduga bahwa syair ini dinyanyikan pertama kali untuk menyambut kepulangan Muhammad dari [[Perang Tabuk]]. Hadis ini diriwayatkan dalam dari jalur Ubaidullah bin Muhammad bin Aisyah secara putus (''munqathi'') dengan sanad ''mu'dhal''.<ref name=":0">{{Cite book|last=Sugiarto|first=R. M.|date=2022|title=79 Hadits Populer: Lemah & Palsu|location=Yogyakarta|publisher=Maghza Books|isbn=9786027049086|pages=58-59|url-status=live}}</ref>
Hadis yang menjadi sumber dari syair tersebut diriwayatkan dari [[Abubakar Ahmad al-Baihaqi|Al-Baihaqi]], dengan sanad ''dhaif''. [[Ibnu Hajar al-'Asqalani]] menduga bahwa syair ini dinyanyikan pertama kali untuk menyambut kepulangan Muhammad dari [[Perang Tabuk]]. Hadis ini diriwayatkan dalam dari jalur Ubaidullah bin Muhammad bin Aisyah secara putus (''munqathi'') dengan sanad ''mu'dhal''.<ref name=":0">{{Cite book|last=Sugiarto|first=R. M.|date=2022|title=79 Hadits Populer: Lemah & Palsu|location=Yogyakarta|publisher=Maghza Books|isbn=9786027049086|pages=58-59|url-status=live}}</ref>
Baris 17: Baris 15:
|{{lang|ar|طلع البدر علينا}}
|{{lang|ar|طلع البدر علينا}}
|{{transliteration|ar|ṭala‘ al-badru ‘alainā}}
|{{transliteration|ar|ṭala‘ al-badru ‘alainā}}
|Hai bulan purnama yang terbit kepada kita,
|Wahai bulan purnama yang terbit kepada kita,
|-
|-
|{{lang|ar|من ثنيات الوداع}}
|{{lang|ar|من ثنيات الوداع}}
Baris 50: Baris 48:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

{{topik Muhammad}}


[[Kategori:Muhammad di Madinah]]
[[Kategori:Muhammad di Madinah]]

Revisi terkini sejak 28 Desember 2023 18.39

"Thala' al-Badru 'Alaina"
Lagu
BahasaArab
Diciptakan622 atau 630
PenciptaLagu rakyat dari kaum Anshar

Thala' al-Badru 'Alainā (bahasa Arab: طلع البدر علينا, translit. ṭala‘ al-badru ‘alainā) adalah syair Islam tradisional (nasyid) yang dinyanyikan oleh kaum Ansar untuk menyambut kedatangan nabi Islam, Muhammad di Yatsrib (sekarang Madinah) pada tahun 622 M

Banyak sumber yang mengklaim bahwa syair tersebut pertama kali dinyanyikan saat Muhammad berhijrah dari Makkah.[1] Akan tetapi ada pula yang tidak sepakat karena baris kedua: "Dari Lembah Wada'" (ﻣﻦ ﺛﻨﻴﺎﺕ ﺍﻟﻮﺩﺍﻉ). Tempat yang dirujuk merupakan tempat di sebelah utara Madinah sementara Makkah ada di selatan, tetapi Nabi Muhammad tiba di Quba yang terletak di selatan Madinah, sehingga secara geografis tidaklah mungkin syair ini pertama kali dinyanyikan saat peristiwa Hijrah.[2]

Hadis yang menjadi sumber dari syair tersebut diriwayatkan dari Al-Baihaqi, dengan sanad dhaif. Ibnu Hajar al-'Asqalani menduga bahwa syair ini dinyanyikan pertama kali untuk menyambut kepulangan Muhammad dari Perang Tabuk. Hadis ini diriwayatkan dalam dari jalur Ubaidullah bin Muhammad bin Aisyah secara putus (munqathi) dengan sanad mu'dhal.[2]

Bahasa Arab[1] Transkripsi Terjemahan
طلع البدر علينا ṭala‘ al-badru ‘alainā Wahai bulan purnama yang terbit kepada kita,
من ثنيات الوداع min ṡaniyyātil-wadā‘ dari lembah Wada',
وجب الشكر علينا wa jabasy-syukru ‘alainā dan wajiblah kita mengucap syukur
ما دعا للـه داع mā da‘ā lillāhi dā‘a di mana seruan adalah kepada Allah.
أيها المبعوث فينا ’ayyuhal-mab‘ūṡu fīnā Wahai engkau yang diutus di tengah-tengah kami,
جئت ﺑﺎلأمر المطاع ji’ta bil-’amril-muṭā‘ datang dengan seruan untuk dipatuhi,
جئت شرفت المدينة ji’ta syarraftal-madīnah engkau telah membawa kemuliaan kepada kota ini (Madinah).
مرحبا يا خير داع marḥaban yā khaira dā‘ Selamat datang wahai penyeru terbaik ke jalan Allah!

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Hemdi, Y. (2021). Sejarah Keteladanan Nabi Muhammad SAW.: Memahami Kemuliaan Rasulullah Berdasarkan Tafsir Mukjizat Al-Qur'an. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 298–299. ISBN 9786020651095. 
  2. ^ a b Sugiarto, R. M. (2022). 79 Hadits Populer: Lemah & Palsu. Yogyakarta: Maghza Books. hlm. 58–59. ISBN 9786027049086.