Pulau Salibabu: Perbedaan antara revisi
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k →Perpustakaan: tidy up |
|||
(35 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | |||
{{coord|3.91667|N|126.667|E|display=title}} |
|||
⚫ | |||
'''Pulau Salibabu''' adalah sebuah pulau di [[Kepulauan Talaud]]. |
|||
[[Pulau Salibabu]] atau SALEBABU atau SENDUANE adalah sebuah pulau di [[Kepulauan Talaud]] dan Merupakan Pulau Terbesar Kedua Setelah Pulau Karakelang, secara administratif [[Pulau Salibabu]] di bagi atas 4 Kecamatan, 3 Kelurahan dan 21 Desa. |
|||
Secara administratif, Salibabu adalah bagian dari [[Kecamatan Salibabu, Kepulauan Talaud|Kecamatan Salibabu]]. |
|||
== Daftar Kecamatan di [[Pulau Salibabu]] == |
|||
1. Kecamatan Salibabu |
|||
2. Kecamatan Moronge |
|||
3. Kecamatan Lirung |
|||
4. Kecamatan Kalongan |
|||
== Daftar Desa Kelurahan di [[Pulau Salibabu]] == |
|||
== Kelurahan == |
|||
1. Kelurahan Lirung |
|||
2. Kelurahan Lirung Satu |
|||
3. Kelurahan Lirung Matane |
|||
== Desa == |
|||
== Fauna == |
== Fauna == |
||
Di Pulau Salibabu ditemukan hewan yang [[endemik]] yaitu [[Kuskus Beruang Talaud]] (''Ailurops melanotis''), suatu spesies [[marsupial]] dari keluarga [[Phalangeridae]]. |
Di Pulau Salibabu ditemukan hewan yang [[endemik]] yaitu [[Kuskus Beruang Talaud]] (''Ailurops melanotis''), suatu spesies [[marsupial]] dari keluarga [[Phalangeridae]].Yang berada di ambang dan terancam Punaah oleh karena aktivitas Perburuan Ilegal |
||
== Kesusastraan == |
== Kesusastraan == |
||
Baris 15: | Baris 33: | ||
* Sollewijn Gelpke, J. H. F., "The Majapahit Dependency Udama Katraya", ''[[Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde]]'', Deel 148, 2de Afl., 1992, [[KITLV]] (Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies), (pp. 240–246) |
* Sollewijn Gelpke, J. H. F., "The Majapahit Dependency Udama Katraya", ''[[Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde]]'', Deel 148, 2de Afl., 1992, [[KITLV]] (Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies), (pp. 240–246) |
||
{{Pulau di Sulawesi Utara}} |
|||
{{Commonscat|Salibabu}} |
|||
{{DEFAULTSORT:Salibabu}} |
{{DEFAULTSORT:Salibabu}} |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Kabupaten Kepulauan Talaud]] |
[[Kategori:Kabupaten Kepulauan Talaud]] |
||
[[Kategori:Pulau di Sulawesi Utara]] |
[[Kategori:Pulau di Sulawesi Utara]] |
||
⚫ |
Revisi terkini sejak 1 Januari 2024 02.17
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6d/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Bos_op_de_Gunung_Ajambana_TMnr_10012526.jpg/220px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Bos_op_de_Gunung_Ajambana_TMnr_10012526.jpg)
Pulau Salibabu atau SALEBABU atau SENDUANE adalah sebuah pulau di Kepulauan Talaud dan Merupakan Pulau Terbesar Kedua Setelah Pulau Karakelang, secara administratif Pulau Salibabu di bagi atas 4 Kecamatan, 3 Kelurahan dan 21 Desa.
Daftar Kecamatan di Pulau Salibabu[sunting | sunting sumber]
1. Kecamatan Salibabu
2. Kecamatan Moronge
3. Kecamatan Lirung
4. Kecamatan Kalongan
Daftar Desa Kelurahan di Pulau Salibabu[sunting | sunting sumber]
Kelurahan[sunting | sunting sumber]
1. Kelurahan Lirung
2. Kelurahan Lirung Satu
3. Kelurahan Lirung Matane
Desa[sunting | sunting sumber]
Fauna[sunting | sunting sumber]
Di Pulau Salibabu ditemukan hewan yang endemik yaitu Kuskus Beruang Talaud (Ailurops melanotis), suatu spesies marsupial dari keluarga Phalangeridae.Yang berada di ambang dan terancam Punaah oleh karena aktivitas Perburuan Ilegal
Kesusastraan[sunting | sunting sumber]
Dalam novel The Nutmeg of Consolation karya penulis Patrick O'Brian yang menceritakan petualangan seorang nakhoda Inggris pada masa perang Napoleon, disebut "Salibabu (atau Salebabu) Passage" atau Selat Salibabu.
Perpustakaan[sunting | sunting sumber]
- Joko Siswanto, Laporan penelitian arkeologi di Pulau Salibabu, Kecamatan Lirung, Kabupaten Sangihe Talaud, Propinsi Sulawesi Utara, Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Arkeologi, Balai Arkeologi Manado, Manado, 1999
- Sollewijn Gelpke, J. H. F., "The Majapahit Dependency Udama Katraya", Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, Deel 148, 2de Afl., 1992, KITLV (Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies), (pp. 240–246)
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4a/Commons-logo.svg/30px-Commons-logo.svg.png)