Pindad: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(65 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox company |
{{Infobox company |
||
| name = PT Pindad |
|||
| name = PT Perindustrian Angkatan Darat (Persero) |
|||
| trading_name = |
|||
| logo = Logo PT Pindad (Persero).png |
|||
| logo = Logo PT Pindad (Persero).png |
|||
| logo_size = 250px |
|||
| logo_size = 200px |
|||
| logo_alt = |
|||
| image = |
|||
| logo_caption = Logo Pindad |
|||
| |
| image_size = |
||
| |
| image_caption = |
||
| type = [[Perseroan terbatas]] |
|||
| image_size = 200px |
|||
| |
| traded_as = |
||
| industry = [[Industri pertahanan|Pertahanan]] |
|||
| image_caption = |
|||
| foundation = 1808 (sebagai ''[[Constructie Winkel]]'')<br>{{Start date and age|df=yes|1983|02|11}} (sebagai PT Pindad) |
|||
| type = [[Badan Usaha Milik Negara|BUMN]] / Perseroan Terbatas |
|||
| fate = |
|||
| traded_as = <!-- {{IDX|BBNI}} --> |
|||
| founder = [[Herman Willem Daendels]] |
|||
| industry = [[Pertahanan]] |
|||
| area_served = [[Indonesia]] |
|||
| genre = <!-- Only used with media and publishing companies --> |
|||
| location = [[Bandung]], [[Indonesia]] |
|||
| fate = |
|||
| |
| locations = |
||
| key_people = [[Abraham Mose]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://pindad.com/direksi|title=Dewan Direksi|publisher=PT Pindad|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref><br/>([[Direktur Utama]]) </br> [[Dudung Abdurachman]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://pindad.com/dewan-komisaris|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Pindad|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]]) |
|||
| successor = |
|||
| brands = {{hlist|Anoa|Komodo|Maung|Harimau|Excava}} |
|||
| foundation = [[1 Januari]] [[1808]] Artillerie Constructie Winkel<!-- if known: {{start date|YYYY|MM|DD}} di [[city]], [[Indonesia]] --> |
|||
| products = {{hlist|[[Senjata]] dan [[munisi]]|Kendaraan khusus|[[Piroteknik]], bahan peledak penguat, dan [[bahan peledak]]|[[Penambat rel]]|[[Traktor]]|[[Generator listrik]]|[[Tabung gas]]|[[Alat berat]]}} |
|||
| founder = [[Herman William Daendels]] <small>([[Gubernur Jenderal]] [[Hindia Belanda]])</small><ref>{{cite web |url=http://www.pindad.com/masa-kolonial-belanda-dan-pendudukan-jepang |title=Sejarah Perusahaan PT Pindad Masa Kolonial Belanda dan Pendudukan Jepang|accessdate=30 Oktober 2014}}</ref> |
|||
| services = {{hlist|[[Rekayasa sistem industri]]|[[Pemeliharaan dan perbaikan peralatan industri]]|[[Pengujian mutu dan kalibrasi]]|[[Konstruksi]]|[[Permesinan]]|[[Perlakuan panas dan permukaan]]|[[Peledakan]]|[[Perdagangan]]|[[Logistik]]}} |
|||
| defunct = <!-- {{end date|YYYY|MM|DD}} --> |
|||
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 3,503 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/> |
|||
| locations = |
|||
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 6,63 milyar <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://pindad.com/downloads/article/Annual_Report_2020.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Pindad|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref> |
|||
| location_city = 1. [[Bandung]], [[Jawa Barat]]<br> 2. [[Malang]], [[Jawa Timur]] |
|||
| parent = [[Len Industri]] |
|||
| location_country = Indonesia |
|||
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 7,741 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/> |
|||
| coordinates = |
|||
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1,417 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/> |
|||
| area_served = |
|||
| num_employees = 2.578 <small>(2020)</small><ref name="annual"/> |
|||
| key_people = [[Abraham Mose]] <small>(Direktur Utama)</small><ref name="tempo.co">[http://www.tempo.co/read/news/2014/12/22/090630307/Silmy-Karim-Jadi-Direktur-Utama-Pindad Artikel:"Silmy Karim Jadi Direktur Utama Pindad" di Tempo.co.id]</ref> |
|||
| subsid = [[PT Pindad Enjiniring Indonesia]] |
|||
| products = Senjata api <br/> Kendaraan militer <br/> Kendaraan sipil |
|||
[[PT Pindad Internasional Logistik]] |
|||
| brands = |
|||
| |
| slogan = |
||
| homepage = {{URL|www.pindad.com}} |
|||
| services = |
|||
| revenue = |
|||
| aum = <!-- Only for financial-service companies --> |
|||
| owner = [[Pemerintah Indonesia]] |
|||
| members = |
|||
| num_employees = |
|||
| parent = |
|||
| divisions = |
|||
| subsid = PT Pindad Enjiniring Indonesia <br/> PT Goodrich Pindad Aeronautical System Indonesia <br/> PT MAN Diesel & Turbo Indonesia <br/>PT Inti Pindad Mitra Sejati<br/>Joint Operation (JO) Pindad<ref>{{cite web |url=http://www.pindad.com/subsidiaries |title=Anak Perusahaan PT Pindad |accessdate=30 Oktober 2014}}</ref> |
|||
| slogan = |
|||
| module = <!-- Used to embed other templates --> |
|||
| website = {{URL|pindad.com}} |
|||
| footnotes = |
|||
}} |
}} |
||
'''PT Pindad''' adalah anak usaha [[Len Industri]] yang bergerak di bidang produksi [[peralatan pertahanan]]. Perusahaan ini memiliki dua pabrik, yakni di [[Bandung]] (tempat [[produksi senjata]], [[kendaraan khusus]], dan [[mesin industrial]]) dan di [[Turen, Malang|Turen]] (tempat produksi [[munisi]] dan [[bahan peledak komersial]]). Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini pun memiliki dua kantor perwakilan di [[Jakarta]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/> Perusahaan ini merupakan salah satu [[Daftar perusahaan tertua di Indonesia|perusahaan tertua di Indonesia]] (menurut keberlanjutan usaha) yang masih tetap berdiri sampai sekarang dan merupakan satu-satunya [[perusahaan manufaktur pertahanan]] di [[Indonesia]]. |
|||
'''PT Pindad (Persero)''' adalah [[perusahaan]] industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk [[militer]] dan komersial di [[Indonesia]] dan memperkerjakan sekitar 3000 karyawan<ref name="tempo">{{cite journal| author = Sunudyantoro| coauthors = Alwan Ridha, Sandi Indra, Widiarsi Agustina| date = 7 september 2009| title = Agar Mesin tak Menganggur| journal = Majalah Tempo| url = http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/09/07/NAS/mbm.20090907.NAS131335.id.html| accessdate = 7 september 2009}}</ref>. Pada [[3 Agustus]] [[2016]], Pemerintah melalui [[Kementerian Badan Usaha Milik Negara Indonesia|Kementerian BUMN]] menunjuk [[Abraham Mose]] sebagai Dirut yang baru menggantikan [[Silmy Karim]]. <ref name="tempo.co">[https://m.detik.com/finance/industri/d-3267853/ini-profil-abraham-mose-dirut-baru-pindad]</ref> |
|||
== Sejarah == |
|||
Saat ini proses produksi PT. Pindad dilaksanakan di 2 tempat yaitu: |
|||
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1808 saat Gubernur Jenderal Hindia Belanda, [[Herman Willem Daendels]] mendirikan bengkel untuk memproduksi, memelihara, dan memperbaiki senjata dengan nama ''Constructie Winkel'' (CW) di Surabaya. Bengkel tersebut pun menjadi industri pertahanan pertama di Hindia Belanda. Daendels kemudian juga membangun bengkel munisi berskala besar dengan nama ''Proyektiel Fabriek'' (PF) dan laboratorium kimia di [[Semarang]]. Pada tahun 1850, pemerintah Hindia Belanda mendirikan bengkel produksi dan perbaikan munisi dan bahan peledak untuk Angkatan Laut dengan nama ''Pyrotechnische Werkplaats'' (PW) pada tahun 1850 di [[Surabaya]]. Pada tanggal 1 Januari 1851, nama CW diubah menjadi ''Artilerie Constructie Winkel'' (ACW). Pada tahun 1861, PW digabung ke dalam ACW, sehingga ACW memiliki tiga unit, yakni unit produksi senjata dan perkakasnya, unit produksi munisi dan bahan peledak, serta unit laboratorium penelitian. |
|||
Pecahnya [[Perang Dunia I]] pada pertengahan tahun 1914 melibatkan banyak negara Eropa, termasuk Belanda, sehingga pemerintah Hindia Belanda akhirnya memutuskan untuk merelokasi sejumlah perusahaan penting ke daerah lain yang dianggap lebih aman. Daerah yang dipilih sebagai tempat relokasi adalah Bandung, karena selain dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan, Bandung juga cukup strategis, karena dilalui oleh [[Jalan Raya Pos]] dan dilalui oleh jalur kereta api milik [[Staatsspoorwegen]]. Selain itu, Bandung juga tidak jauh dari ibu kota Hindia Belanda, yakni [[Batavia]]. Unit produksi senjata dan unit produksi munisi dari ACW dipindahkan dari Surabaya ke Bandung antara tahun 1918-1920. Sementara unit laboratorium penelitian dari ACW dipindahkan dari Semarang ke Bandung pada tahun 1932. Selain itu, Institut Pendidikan Pemeliharaan dan Perbaikan Senjata juga dipindah dari [[Jatinegara]] ke Bandung, dan kemudian namanya diubah menjadi ''Geweemarkerschool''. |
|||
# Divisi Amunisi di [[Turen, Malang|Turen]] [[Kabupaten Malang]], [[Jawa Timur]]. Pabrik ini menempati lahan seluas 160 hektar. |
|||
Setelah selesai direlokasi, keempat unit tersebut digabung untuk membentuk ''Artilerie Inrichtingen'' (AI). |
|||
# Divisi Senjata, Divisi Mekanikal, Divisi Elektrikal, Divisi Forging & Casting, Unit Bisnis Toko Perlengkapan, Unit Bisnis Stamping, dan Unit Bisnis Laboratorium, yang semuanya ditempatkan di [[Kabupaten Bandung]], [[Jawa Barat]]. Komplek ini menempati lahan seluas 66 hektar. Khusus Direktorat Produksi Militer, mempekerjakan 1.546 karyawan yang terdiri dari 1.072 karyawan di pabrik dan 474 karyawan di bagian Staff. |
|||
Pada masa [[pendudukan Jepang di Indonesia]], AI tidak mengalami perubahan, namun nama unit-unitnya diubah, yakni unit produksi senjata diubah menjadi ''Dai Ichi Kozo'' (第一構造), ''Geweemarkerschool'' diubah menjadi ''Dai Ni Kozo'' (第二構造), unit laboratorium penelitian diubah menjadi ''Dai San Kozo'' (第三構造); unit produksi munisi diubah menjadi ''Dai Shi Kozo'' (第四構造), dan ''Monrage Artilerie'' diubah menjadi ''Dai Go Kozo'' (第五構造). |
|||
== Sejarah == |
|||
=== Era kolonial === |
|||
Pada tahun 1808 didirikan sebuah bengkel peralatan militer di [[Surabaya]] dengan nama Artillerie Constructie Winkel (ACW), bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola kemudian dipindahkan lokasinya ke [[Bandung]] pada tahun 1923<ref name="tempo"/>. |
|||
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dan Indonesia merdeka, pada tanggal 9 Oktober 1945, Laskar Pemuda Pejuang berhasil merebut AI dan namanya pun diubah menjadi "Pabrik Senjata Kiaracondong". Pada masa Agresi Militer Belanda, Pabrik Senjata Kiaracondong dibagi menjadi dua perusahaan, yakni unit produksi senjata, unit produksi munisi, dan unit laboratorium penelitian digabung untuk membentuk ''Leger Produktie Bedrijven'' (LPB), sementara ''Geweemarkerschool'' diubah menjadi ''Central Reparatie Werkplaats''. |
|||
=== Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) === |
|||
Pemerintah Belanda pada tahun 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada Pemerintah Indonesia, kemudian pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang berlokasi di PT. Pindad sekarang ini. |
|||
Pasca [[Konferensi Meja Bundar]] pada tanggal 27 Desember 1949, LPB diserahkan oleh Belanda kepada pemerintah Indonesia. Nama LPB kemudian diubah menjadi "Pabrik Senjata dan Mesiu" (PSM) dan pengelolaannya diserahkan ke [[TNI Angkatan Darat]]. Sejak saat itu, PSM mulai mengadakan serangkaian percobaan untuk memproduksi laras senjata dan akhirnya berhasil memproduksi laras senjata berkaliber 9 mm dan pada bulan November 1950. PSM juga berhasil membuat laras berkaliber 7,7 mm. Namun PSM mengalami kekurangan tenaga ahli karena para pekerja asing dipulangkan ke negara asalnya. Oleh karena |
|||
=== Perusahaan Negara === |
|||
itu, PSM merampingkan lini produksinya dari 13 lini menjadi 6 lini, serta membentuk lini Munisi Kaliber Kecil (MKK). PSM juga melakukan modernisasi dengan membeli mesin-mesin baru untuk memproduksi senjata dan munisi, suku cadang, material, dan peralatan militer lainnya. Pada tanggal 1 Desember 1958, nama PSM diubah menjadi "Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat" (Pabal AD). Tidak lama kemudian, Pabal AD mengirim sejumlah pegawai mudanya ke luar negeri untuk belajar mengenai persenjataan dan balistik. Pabal AD lalu menjalin kerja sama dengan produsen senjata asal Eropa untuk membangun satu unit pabrik senjata ringan. Pemerintah Belanda kemudian juga menyerahkan sebuah pabrik tepung ubi kayu yang berada di [[Turen, Malang]], dan kemudian dijadikan pabrik munisi oleh perusahaan ini. |
|||
Sejak saat itu PT. Pindad berubah menjadi sebuah industri alat peralatan militer yang dikelola oleh Angkatan Darat. PT. Pindad berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nama PT. Pindad (Persero) pada tanggal 29 April 1983, kemudian pada tahun 1989 perusahaan ini berada di bawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi PT. Pakarya Industri (Persero) dan kemudian berubah lagi namanya menjadi PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero). |
|||
Pada tahun 1962, nama Pabal AD diubah menjadi "Perindustrian Angkatan Darat" (Pindad). Serangkaian percobaan dan evaluasi produksi senjata baru kemudian dilakukan hingga mencapai hasil yang diharapkan, sehingga [[ABRI]] memutuskan untuk memakai sejumlah senjata buatan Pindad sebagai senjata standar. Setelah itu, perusahaan ini mulai memproduksi senjata secara massal. Pada awal tahun 1972, pemerintah Indonesia melakukan penataan organisasi, dan pada tanggal 31 Januari 1972, nama Pindad pun diubah menjadi "Komando Perindustrian Angkatan Darat" (Kopindad). Pada saat [[Operasi Seroja]], senjata buatan Kopindad banyak mengalami kendala, sehingga pada tahun 1975, Kopindad menarik kembali 69.000 pucuk senjata yang telah diserahkan ke TNI Angkatan Darat. Kopindad kemudian mentransformasi dan memodifikasi beberapa senjata, antara lain SMN Madsen Setter MK III kaliber 30 mm menjadi SPM.1 kaliber 7,62 mm yang diproduksi sebanyak 4.550 pucuk. Perusahaan ini juga merancang senapan SS77 Kaliber 223. |
|||
=== PT. Pindad (Persero) === |
|||
Pada tanggal 28 April 1976, nama Kopindad kembali diubah menjadi Pindad. |
|||
Tahun 2002 PT. BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah, dan sejak itu PT. Pindad beralih status menjadi PT. Pindad (Persero) yang langsung berada di bawah pembinaan Kementerian. |
|||
Pada dekade 1980-an, muncul ide untuk mengubah status Pindad menjadi sebuah [[perseroan terbatas]], sebab dengan menjadi bagian dari TNI Angkatan Darat, ruang gerak Pindad cukup terbatas, karena sangat bergantung pada anggaran TNI Angkatan Darat. Pada awal tahun 1983, status Pindad resmi diubah menjadi [[persero]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://pindad.com/pindad-sebagai-perseroan#|title=Profil Perusahaan|publisher=PT Pindad|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref><ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3214/PP_NO_4_TH_1983.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 1983|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref> Pada tanggal 12 Januari 2022, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Len Industri]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang [[industri pertahanan]].<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176606/Salinan_PP_Nomor_5_Tahun_2022.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 2022|publisher=Sekretariat Kabinet Republik indonesia|language=id|access-date=19 Januari 2022}}</ref> |
|||
== Produksi Pindad == |
== Produksi Pindad == |
||
=== Senjata === |
=== Senjata === |
||
PT Pindad telah sukses memproduksi berbagai senjata ringan yang sudah digunakan TNI dan Polri,<ref>{{cite web |url=http://garudamiliter.blogspot.com/2013/04/pabrik-senjata-di-bandung-2.html |title=Pabrik Senjata di Bandung (2) |date=April 22, 2013}}</ref> misalnya: |
PT Pindad telah sukses memproduksi berbagai senjata ringan yang sudah digunakan TNI dan Polri,<ref>{{cite web |url=http://garudamiliter.blogspot.com/2013/04/pabrik-senjata-di-bandung-2.html |title=Pabrik Senjata di Bandung (2) |date=April 22, 2013}}</ref> misalnya: |
||
[[Berkas:SS1-V1.jpg |
[[Berkas:SS1-V1.jpg|jmpl|300px|Pindad SS1-V1|al=]] |
||
'''[[Senapan serbu]]''' |
'''[[Senapan serbu]]''' |
||
* [[SS1]], kaliber [[5,56 x 45 mm]] |
* [[SS1]], kaliber [[5,56 x 45 mm]] |
||
* [[SS2]], kaliber 5,56 x 45 mm |
* [[SS2]], kaliber 5,56 x 45 mm |
||
* [[ |
* [[Pindad AM1|AM1]], kaliber 5,56 x 45 mm |
||
'''[[Senapan tempur]]''' |
|||
* Pindad SP-1<ref>{{Cite web|date=2016-09-26|title=Pindad SP-1: Beraksi di Babak Awal Operasi Seroja, Ini Dia M14 Versi Indonesia|url=https://www.indomiliter.com/pindad-sp-1-beraksi-di-babak-awal-operasi-seroja-ini-dia-m14-versi-indonesia/|website=Indomiliter.com|language=en-US|access-date=2020-12-07}}</ref> |
|||
*[[Pindad SS3]], kaliber [[7,62 x 51mm]] |
|||
'''[[Senapan mesin]]''' |
'''[[Senapan mesin]]''' |
||
* |
*[[Pindad SM2|SM2]], kaliber 7,62 x 51 mm |
||
* [[FN Minimi|SM3]], kaliber 5,56 x 45 mm |
* [[FN Minimi|SM3]], kaliber 5,56 x 45 mm |
||
*[[STK 50MG|SM5]], kaliber 12,7 x 99 mm |
|||
*[[M2 Browning|SMB-1]], kaliber 12,7 x 99 mm |
|||
'''[[Pistol]]'''[[Berkas:Pindad P3.jpg|jmpl|300px|Pindad P3 Pistol]] |
|||
'''[[Pistol]]''' |
|||
[[Berkas:G2_premium.jpeg]] |
|||
* [[P1]], kaliber [[9 x 19 mm Parabellum]] |
* [[P1]], kaliber [[9 x 19 mm Parabellum]] |
||
* [[Pindad P2|P2]], kaliber 9 x 19 mm Parabellum |
* [[Pindad P2|P2]], kaliber 9 x 19 mm Parabellum |
||
* [[G2 |
* [[Pindad G2|G2]], kaliber 9 x 19 mm Parabellum |
||
* [[G2 Premium 9 x 19mm Parabellum]] |
|||
* [[Pindad Revolver R1]], kaliber [[.38]] |
* [[Pindad Revolver R1]], kaliber [[.38]] |
||
* [[Pindad Revolver R2]], kaliber [[.38]] |
* [[Pindad Revolver R2]], kaliber [[.38]] |
||
* [[MAG4]], kaliber 9 x 19 mm Parabellum |
|||
[[Berkas:Pindad PM-2.jpg|jmpl|364x364px|Pindad PM2 SMG]] |
|||
[[Berkas:Pindad PM-2.jpg|jmpl|300px|Pindad PM2 SMG]] |
|||
'''[[Pistol mitraliur]] / (''Submachine gun'')''' |
'''[[Pistol mitraliur]] / (''Submachine gun'')''' |
||
* [[PM1]], kaliber 9 x 19 mm Parabellum |
* [[PM1]], kaliber 9 x 19 mm Parabellum |
||
Baris 91: | Baris 85: | ||
* [[PM3]], kaliber 9 x 19 mm Parabellum |
* [[PM3]], kaliber 9 x 19 mm Parabellum |
||
'''[[Senapan runduk]] / (''Sniper |
'''[[Senapan runduk]] / (''Sniper Rifle'')''' |
||
* [[Pindad SPR|SPR-1]], kaliber [[7,62 × 51 mm NATO|7,62 x 51 mm]] |
|||
* [[SPR#SPR-1|SPR-1]] <ref>[http://www.tnial.mil.id/Forum/tabid/68/forumid/1/postid/1301/view/topic/Default.aspx Forum Idskusi TNI AL, nomor posting 11 PT Pindad Produksi Peralatan TNI]</ref>, kaliber [[7,62 x 51 mm]] |
|||
* [[SPR#SPR-2|SPR-2]], kaliber [[12,7 x 99 mm]] |
* [[Pindad SPR#SPR-2|SPR-2]], kaliber [[12,7 x 99 mm]]<ref>[http://www.pindad.com/prodgul800.php?bahasa=2&varkdnews=MU127 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101126154026/http://pindad.com/prodgul800.php?bahasa=2&varkdnews=MU127 |date=2010-11-26 }} PT Pindad, Amunition cal. 12,7 x 99 mm PT Pindad Amunition Cal. [[12,7 x 99 mm]]]</ref> |
||
* [[SPR#SPR-3|SPR-3]], kaliber [[7,62 x 51 mm NATO]] |
* [[Pindad SPR#SPR-3|SPR-3]], kaliber [[7,62 x 51 mm NATO]]<ref>https://www.pindad.com/spr-3-cal-762-mm</ref> |
||
'''Lainnya''' |
'''Lainnya''' |
||
* [[Meriam]] [[howitzer]] Pindad [[ME-105]], kaliber 105mm |
* [[Meriam]] [[howitzer]] Pindad [[ME-105]], kaliber 105mm |
||
* [[SG-1 12 Gauge]] |
|||
=== Kendaraan militer === |
=== Kendaraan militer === |
||
[[Berkas:Pindad Panser1.jpg|jmpl| |
[[Berkas:Pindad Panser1.jpg|jmpl|300px|Pindad Anoa]] |
||
* [[ |
* [[Pindad APR-1V]] 4x4 |
||
* [[Pindad APS- |
* [[Pindad APS-1]] 6x4 |
||
* [[Pindad APS-2]] 6x6 |
|||
* [[Panser Badak]] [[CANON]] [http://3.bp.blogspot.com/_1XZMX_E0z5c/SSVa5-_0eHI/AAAAAAAAAn8/4I4yrryjm7A/s400/IMG_0023.JPG] |
|||
* [[Pindad APS-3 Anoa]] 6x6 |
|||
* [[Rantis Komodo 4x4]]<ref>[http://garudamiliter.blogspot.com/2012/05/komodo_15.html]</ref><ref>[http://garudamiliter.blogspot.com/2012/11/pindad-produksi-lima-varian-rantis.html PT. Pindad Produksi Lima Varian Rantis]</ref><ref>{{cite web |url=http://garudamiliter.blogspot.com/2013/05/komodo-other-milestone-for-pt-pindad.html |title=Komodo, Other Milestone for PT Pindad?}}</ref> |
|||
* [[Pindad Badak]] |
|||
* Combat VEHICLE<ref>{{cite web |url=http://garudamiliter.blogspot.com/2013/04/pabrik-senjata-di-bandung-3.html |title=Pabrik Senjata di Bandung (3)}}</ref><ref>{{cite web |url=http://garudamiliter.blogspot.com/2013/04/kendaraan-tempur-made-in-bandung.html |title=Kendaraan Tempur Made in Bandung}}</ref> |
|||
* [[Pindad Komodo]] 4x4<ref>[http://garudamiliter.blogspot.com/2012/05/komodo_15.html]</ref><ref>[http://garudamiliter.blogspot.com/2012/11/pindad-produksi-lima-varian-rantis.html PT Pindad Produksi Lima Varian Rantis]</ref><ref>{{cite web |url=http://garudamiliter.blogspot.com/2013/05/komodo-other-milestone-for-pt-pindad.html |title=Komodo, Other Milestone for PT Pindad?}}</ref><ref>{{cite web |url=http://garudamiliter.blogspot.com/2013/04/kendaraan-tempur-made-in-bandung.html |title=Kendaraan Tempur Made in Bandung}}</ref> |
|||
* Water Cannon M1W-40 |
* Water Cannon M1W-40 |
||
* Kendaraan RPP-M |
* Kendaraan RPP-M |
||
* Tank SBS |
* Tank SBS |
||
* [[Harimau (tank)|Medium Tank Harimau]]<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/news/20200212123218-4-137260/tank-harimau-produk-unggulan-made-in-ri-yang-paling-laris]</ref><ref>[https://www.airspace-review.com/2020/02/11/pindad-mulai-laksanakan-produksi-massal-tank-harimau/]</ref> |
|||
* Special function Vehicles |
|||
* [[Pindad Maung]] |
|||
* Pindad Cobra 8x8 |
|||
* Pindad Elang |
|||
=== Produksi non-militer === |
=== Produksi non-militer === |
||
==== Mesin Industri & Jasa ==== |
==== Mesin Industri & Jasa ==== |
||
* |
* Lini produk ''air brake prods'' |
||
** Air reservoir |
** ''[[Air reservoir]]'' |
||
** Brake cylinder |
** ''[[Brake cylinder]]'' |
||
** Compressor set |
** ''[[Compressor set]]'' |
||
** Dual chamber air dryer |
** ''[[Dual chamber air dryer]]'' |
||
** Dummy coupling |
** ''[[Dummy coupling]]'' |
||
** Isolating cock |
** ''[[Isolating cock]]'' |
||
** |
** ''[[Distributor valve]]'' |
||
** Operating valve |
** ''[[Operating valve]]'' |
||
** Pipe brake coupling |
** ''[[Pipe brake coupling]]'' |
||
** Slack adjuster |
** ''[[Slack adjuster]]'' |
||
* Peralatan kelautan |
* Peralatan kelautan |
||
** Naval seat |
** ''Naval'' ''seat'' |
||
** Jasa Steering gears |
** Jasa ''Steering gears'' |
||
** Towing winch Kelautan |
** ''Towing'' ''winch'' Kelautan |
||
** Tuna long line equipment |
** ''Tuna long line equipment'' |
||
** Crane |
** ''Crane'' |
||
** Dbl drum mooring winch |
** Dbl ''drum mooring winch'' |
||
** Electric anchor winch |
** ''Electric anchor winch'' |
||
* |
* Lain-lain |
||
** Generator alternator (elektronika) |
** ''Generator'' ''alternator'' (elektronika) |
||
** Vacuum Circuit Breaker (elektronika) |
** ''Vacuum Circuit Breaker'' (elektronika) |
||
** Laboratorium (Multi-industri) |
** Laboratorium (Multi-industri) |
||
** Palm Oil Refinery and Mill Plant (multi industri-EPC) |
** ''Palm Oil Refinery and Mill Plant'' (multi industri-EPC) |
||
** Motor traksi (Transportasi) |
** Motor traksi (Transportasi) |
||
** Perlengkapan rel kereta |
** Perlengkapan rel kereta |
||
** Produk-produk cor |
** Produk-produk cor |
||
** Produk-produk stamping |
** Produk-produk ''[[stamping]]'' |
||
** Produk-produk tempa |
** Produk-produk tempa |
||
==== Kendaraan sipil ==== |
|||
* Pindad PIEV |
|||
* Pindad MotoEV |
|||
* [[Pindad MV2]] |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 147: | Baris 151: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{commons category}} |
|||
* {{extlink-fa}} [http://www.pindad.com/ Situs resmi: www.pindad.com] |
|||
* {{extlink-fa}} [http://www.pindad.com/ Situs resmi: www.pindad.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140811084726/http://www.pindad.com/ |date=2014-08-11 }} |
|||
{{BUMN}} |
{{Mantan BUMN Indonesia}} |
||
{{Senjata buatan Pindad}} |
|||
[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Perusahaan pertahanan Indonesia]] |
[[Kategori:Perusahaan pertahanan Indonesia]] |
||
[[Kategori:Perusahaan |
[[Kategori:Perusahaan manufaktur senjata]] |
||
[[Kategori:Artikel kelas awal bertopik militer]] |
[[Kategori:Artikel kelas awal bertopik militer]] |
||
[[Kategori:Pindad]] |
[[Kategori:Pindad| ]] |
||
[[Kategori:Perusahaan yang berpusat di Kota Bandung]] |
Revisi per 23 Januari 2024 04.27
Perseroan terbatas | |
Industri | Pertahanan |
Didirikan | 1808 (sebagai Constructie Winkel) 11 Februari 1983 (sebagai PT Pindad) |
Pendiri | Herman Willem Daendels |
Kantor pusat | Bandung, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Abraham Mose[1] (Direktur Utama) Dudung Abdurachman[2] (Komisaris Utama) |
Produk |
|
Merek |
|
Jasa | |
Pendapatan | Rp 3,503 triliun (2020)[3] |
Rp 6,63 milyar (2020)[3] | |
Total aset | Rp 7,741 triliun (2020)[3] |
Total ekuitas | Rp 1,417 triliun (2020)[3] |
Karyawan | 2.578 (2020)[3] |
Induk | Len Industri |
Anak usaha | PT Pindad Enjiniring Indonesia PT Pindad Internasional Logistik |
Situs web | www |
PT Pindad adalah anak usaha Len Industri yang bergerak di bidang produksi peralatan pertahanan. Perusahaan ini memiliki dua pabrik, yakni di Bandung (tempat produksi senjata, kendaraan khusus, dan mesin industrial) dan di Turen (tempat produksi munisi dan bahan peledak komersial). Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini pun memiliki dua kantor perwakilan di Jakarta.[3][4] Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan tertua di Indonesia (menurut keberlanjutan usaha) yang masih tetap berdiri sampai sekarang dan merupakan satu-satunya perusahaan manufaktur pertahanan di Indonesia.
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1808 saat Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels mendirikan bengkel untuk memproduksi, memelihara, dan memperbaiki senjata dengan nama Constructie Winkel (CW) di Surabaya. Bengkel tersebut pun menjadi industri pertahanan pertama di Hindia Belanda. Daendels kemudian juga membangun bengkel munisi berskala besar dengan nama Proyektiel Fabriek (PF) dan laboratorium kimia di Semarang. Pada tahun 1850, pemerintah Hindia Belanda mendirikan bengkel produksi dan perbaikan munisi dan bahan peledak untuk Angkatan Laut dengan nama Pyrotechnische Werkplaats (PW) pada tahun 1850 di Surabaya. Pada tanggal 1 Januari 1851, nama CW diubah menjadi Artilerie Constructie Winkel (ACW). Pada tahun 1861, PW digabung ke dalam ACW, sehingga ACW memiliki tiga unit, yakni unit produksi senjata dan perkakasnya, unit produksi munisi dan bahan peledak, serta unit laboratorium penelitian.
Pecahnya Perang Dunia I pada pertengahan tahun 1914 melibatkan banyak negara Eropa, termasuk Belanda, sehingga pemerintah Hindia Belanda akhirnya memutuskan untuk merelokasi sejumlah perusahaan penting ke daerah lain yang dianggap lebih aman. Daerah yang dipilih sebagai tempat relokasi adalah Bandung, karena selain dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan, Bandung juga cukup strategis, karena dilalui oleh Jalan Raya Pos dan dilalui oleh jalur kereta api milik Staatsspoorwegen. Selain itu, Bandung juga tidak jauh dari ibu kota Hindia Belanda, yakni Batavia. Unit produksi senjata dan unit produksi munisi dari ACW dipindahkan dari Surabaya ke Bandung antara tahun 1918-1920. Sementara unit laboratorium penelitian dari ACW dipindahkan dari Semarang ke Bandung pada tahun 1932. Selain itu, Institut Pendidikan Pemeliharaan dan Perbaikan Senjata juga dipindah dari Jatinegara ke Bandung, dan kemudian namanya diubah menjadi Geweemarkerschool. Setelah selesai direlokasi, keempat unit tersebut digabung untuk membentuk Artilerie Inrichtingen (AI).
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, AI tidak mengalami perubahan, namun nama unit-unitnya diubah, yakni unit produksi senjata diubah menjadi Dai Ichi Kozo (第一構造), Geweemarkerschool diubah menjadi Dai Ni Kozo (第二構造), unit laboratorium penelitian diubah menjadi Dai San Kozo (第三構造); unit produksi munisi diubah menjadi Dai Shi Kozo (第四構造), dan Monrage Artilerie diubah menjadi Dai Go Kozo (第五構造).
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dan Indonesia merdeka, pada tanggal 9 Oktober 1945, Laskar Pemuda Pejuang berhasil merebut AI dan namanya pun diubah menjadi "Pabrik Senjata Kiaracondong". Pada masa Agresi Militer Belanda, Pabrik Senjata Kiaracondong dibagi menjadi dua perusahaan, yakni unit produksi senjata, unit produksi munisi, dan unit laboratorium penelitian digabung untuk membentuk Leger Produktie Bedrijven (LPB), sementara Geweemarkerschool diubah menjadi Central Reparatie Werkplaats.
Pasca Konferensi Meja Bundar pada tanggal 27 Desember 1949, LPB diserahkan oleh Belanda kepada pemerintah Indonesia. Nama LPB kemudian diubah menjadi "Pabrik Senjata dan Mesiu" (PSM) dan pengelolaannya diserahkan ke TNI Angkatan Darat. Sejak saat itu, PSM mulai mengadakan serangkaian percobaan untuk memproduksi laras senjata dan akhirnya berhasil memproduksi laras senjata berkaliber 9 mm dan pada bulan November 1950. PSM juga berhasil membuat laras berkaliber 7,7 mm. Namun PSM mengalami kekurangan tenaga ahli karena para pekerja asing dipulangkan ke negara asalnya. Oleh karena itu, PSM merampingkan lini produksinya dari 13 lini menjadi 6 lini, serta membentuk lini Munisi Kaliber Kecil (MKK). PSM juga melakukan modernisasi dengan membeli mesin-mesin baru untuk memproduksi senjata dan munisi, suku cadang, material, dan peralatan militer lainnya. Pada tanggal 1 Desember 1958, nama PSM diubah menjadi "Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat" (Pabal AD). Tidak lama kemudian, Pabal AD mengirim sejumlah pegawai mudanya ke luar negeri untuk belajar mengenai persenjataan dan balistik. Pabal AD lalu menjalin kerja sama dengan produsen senjata asal Eropa untuk membangun satu unit pabrik senjata ringan. Pemerintah Belanda kemudian juga menyerahkan sebuah pabrik tepung ubi kayu yang berada di Turen, Malang, dan kemudian dijadikan pabrik munisi oleh perusahaan ini.
Pada tahun 1962, nama Pabal AD diubah menjadi "Perindustrian Angkatan Darat" (Pindad). Serangkaian percobaan dan evaluasi produksi senjata baru kemudian dilakukan hingga mencapai hasil yang diharapkan, sehingga ABRI memutuskan untuk memakai sejumlah senjata buatan Pindad sebagai senjata standar. Setelah itu, perusahaan ini mulai memproduksi senjata secara massal. Pada awal tahun 1972, pemerintah Indonesia melakukan penataan organisasi, dan pada tanggal 31 Januari 1972, nama Pindad pun diubah menjadi "Komando Perindustrian Angkatan Darat" (Kopindad). Pada saat Operasi Seroja, senjata buatan Kopindad banyak mengalami kendala, sehingga pada tahun 1975, Kopindad menarik kembali 69.000 pucuk senjata yang telah diserahkan ke TNI Angkatan Darat. Kopindad kemudian mentransformasi dan memodifikasi beberapa senjata, antara lain SMN Madsen Setter MK III kaliber 30 mm menjadi SPM.1 kaliber 7,62 mm yang diproduksi sebanyak 4.550 pucuk. Perusahaan ini juga merancang senapan SS77 Kaliber 223. Pada tanggal 28 April 1976, nama Kopindad kembali diubah menjadi Pindad.
Pada dekade 1980-an, muncul ide untuk mengubah status Pindad menjadi sebuah perseroan terbatas, sebab dengan menjadi bagian dari TNI Angkatan Darat, ruang gerak Pindad cukup terbatas, karena sangat bergantung pada anggaran TNI Angkatan Darat. Pada awal tahun 1983, status Pindad resmi diubah menjadi persero.[3][4][5] Pada tanggal 12 Januari 2022, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Len Industri, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan.[6]
Produksi Pindad
Senjata
PT Pindad telah sukses memproduksi berbagai senjata ringan yang sudah digunakan TNI dan Polri,[7] misalnya:
- SS1, kaliber 5,56 x 45 mm
- SS2, kaliber 5,56 x 45 mm
- AM1, kaliber 5,56 x 45 mm
- Pindad SP-1[8]
- Pindad SS3, kaliber 7,62 x 51mm
- SM2, kaliber 7,62 x 51 mm
- SM3, kaliber 5,56 x 45 mm
- SM5, kaliber 12,7 x 99 mm
- SMB-1, kaliber 12,7 x 99 mm
- P1, kaliber 9 x 19 mm Parabellum
- P2, kaliber 9 x 19 mm Parabellum
- G2, kaliber 9 x 19 mm Parabellum
- Pindad Revolver R1, kaliber .38
- Pindad Revolver R2, kaliber .38
- MAG4, kaliber 9 x 19 mm Parabellum
Pistol mitraliur / (Submachine gun)
- PM1, kaliber 9 x 19 mm Parabellum
- PM2, kaliber 9 x 19 mm Parabellum
- PM3, kaliber 9 x 19 mm Parabellum
Senapan runduk / (Sniper Rifle)
- SPR-1, kaliber 7,62 x 51 mm
- SPR-2, kaliber 12,7 x 99 mm[9]
- SPR-3, kaliber 7,62 x 51 mm NATO[10]
Lainnya
- Meriam howitzer Pindad ME-105, kaliber 105mm
- SG-1 12 Gauge
Kendaraan militer
- Pindad APR-1V 4x4
- Pindad APS-1 6x4
- Pindad APS-2 6x6
- Pindad APS-3 Anoa 6x6
- Pindad Badak
- Pindad Komodo 4x4[11][12][13][14]
- Water Cannon M1W-40
- Kendaraan RPP-M
- Tank SBS
- Medium Tank Harimau[15][16]
- Pindad Maung
- Pindad Cobra 8x8
- Pindad Elang
Produksi non-militer
Mesin Industri & Jasa
- Lini produk air brake prods
- Peralatan kelautan
- Naval seat
- Jasa Steering gears
- Towing winch Kelautan
- Tuna long line equipment
- Crane
- Dbl drum mooring winch
- Electric anchor winch
- Lain-lain
- Generator alternator (elektronika)
- Vacuum Circuit Breaker (elektronika)
- Laboratorium (Multi-industri)
- Palm Oil Refinery and Mill Plant (multi industri-EPC)
- Motor traksi (Transportasi)
- Perlengkapan rel kereta
- Produk-produk cor
- Produk-produk stamping
- Produk-produk tempa
Kendaraan sipil
- Pindad PIEV
- Pindad MotoEV
- Pindad MV2
Referensi
- ^ "Dewan Direksi". PT Pindad. Diakses tanggal 24 Desember 2021.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Pindad. Diakses tanggal 24 Desember 2021.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Pindad. Diakses tanggal 24 Desember 2021.
- ^ a b "Profil Perusahaan". PT Pindad. Diakses tanggal 24 Desember 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 1983" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 24 Desember 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 2022" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik indonesia. Diakses tanggal 19 Januari 2022.
- ^ "Pabrik Senjata di Bandung (2)". April 22, 2013.
- ^ "Pindad SP-1: Beraksi di Babak Awal Operasi Seroja, Ini Dia M14 Versi Indonesia". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). 2016-09-26. Diakses tanggal 2020-12-07.
- ^ [https://web.archive.org/web/20101126154026/http://pindad.com/prodgul800.php?bahasa=2&varkdnews=MU127 Diarsipkan 2010-11-26 di Wayback Machine. PT Pindad, Amunition cal. 12,7 x 99 mm PT Pindad Amunition Cal. 12,7 x 99 mm]
- ^ https://www.pindad.com/spr-3-cal-762-mm
- ^ [1]
- ^ PT Pindad Produksi Lima Varian Rantis
- ^ "Komodo, Other Milestone for PT Pindad?".
- ^ "Kendaraan Tempur Made in Bandung".
- ^ [2]
- ^ [3]
Pranala luar
- Situs resmi: www.pindad.com Diarsipkan 2014-08-11 di Wayback Machine.