Lompat ke isi

Pindad: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(157 revisi perantara oleh 83 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox company
[[Berkas:Logo pindad.gif|thumb|Logo Pindad.]]
| name = PT Pindad
'''PT. Pindad''' adalah [[perusahaan]] industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk [[militer]] dan komersial di [[Indonesia]].
| trading_name =
| logo = Logo PT Pindad (Persero).png
| logo_size = 200px
| image =
| image_size =
| image_caption =
| type = [[Perseroan terbatas]]
| traded_as =
| industry = [[Industri pertahanan|Pertahanan]]
| foundation = 1808 (sebagai ''[[Constructie Winkel]]'')<br>{{Start date and age|df=yes|1983|02|11}} (sebagai PT Pindad)
| fate =
| founder = [[Herman Willem Daendels]]
| area_served = [[Indonesia]]
| location = [[Bandung]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[Abraham Mose]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://pindad.com/direksi|title=Dewan Direksi|publisher=PT Pindad|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref><br/>([[Direktur Utama]]) </br> [[Dudung Abdurachman]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://pindad.com/dewan-komisaris|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Pindad|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
| brands = {{hlist|Anoa|Komodo|Maung|Harimau|Excava}}
| products = {{hlist|[[Senjata]] dan [[munisi]]|Kendaraan khusus|[[Piroteknik]], bahan peledak penguat, dan [[bahan peledak]]|[[Penambat rel]]|[[Traktor]]|[[Generator listrik]]|[[Tabung gas]]|[[Alat berat]]}}
| services = {{hlist|[[Rekayasa sistem industri]]|[[Pemeliharaan dan perbaikan peralatan industri]]|[[Pengujian mutu dan kalibrasi]]|[[Konstruksi]]|[[Permesinan]]|[[Perlakuan panas dan permukaan]]|[[Peledakan]]|[[Perdagangan]]|[[Logistik]]}}
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 3,503 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 6,63 milyar <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://pindad.com/downloads/article/Annual_Report_2020.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Pindad|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref>
| parent = [[Len Industri]]
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 7,741 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1,417 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 2.578 <small>(2020)</small><ref name="annual"/>
| subsid = [[PT Pindad Enjiniring Indonesia]]
[[PT Pindad Internasional Logistik]]
| slogan =
| homepage = {{URL|www.pindad.com}}
}}

'''PT Pindad''' adalah anak usaha [[Len Industri]] yang bergerak di bidang produksi [[peralatan pertahanan]]. Perusahaan ini memiliki dua pabrik, yakni di [[Bandung]] (tempat [[produksi senjata]], [[kendaraan khusus]], dan [[mesin industrial]]) dan di [[Turen, Malang|Turen]] (tempat produksi [[munisi]] dan [[bahan peledak komersial]]). Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini pun memiliki dua kantor perwakilan di [[Jakarta]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/> Perusahaan ini merupakan salah satu [[Daftar perusahaan tertua di Indonesia|perusahaan tertua di Indonesia]] (menurut keberlanjutan usaha) yang masih tetap berdiri sampai sekarang dan merupakan satu-satunya [[perusahaan manufaktur pertahanan]] di [[Indonesia]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1808 saat Gubernur Jenderal Hindia Belanda, [[Herman Willem Daendels]] mendirikan bengkel untuk memproduksi, memelihara, dan memperbaiki senjata dengan nama ''Constructie Winkel'' (CW) di Surabaya. Bengkel tersebut pun menjadi industri pertahanan pertama di Hindia Belanda. Daendels kemudian juga membangun bengkel munisi berskala besar dengan nama ''Proyektiel Fabriek'' (PF) dan laboratorium kimia di [[Semarang]]. Pada tahun 1850, pemerintah Hindia Belanda mendirikan bengkel produksi dan perbaikan munisi dan bahan peledak untuk Angkatan Laut dengan nama ''Pyrotechnische Werkplaats'' (PW) pada tahun 1850 di [[Surabaya]]. Pada tanggal 1 Januari 1851, nama CW diubah menjadi ''Artilerie Constructie Winkel'' (ACW). Pada tahun 1861, PW digabung ke dalam ACW, sehingga ACW memiliki tiga unit, yakni unit produksi senjata dan perkakasnya, unit produksi munisi dan bahan peledak, serta unit laboratorium penelitian.
=== Era kolonial ===
Pada tahun 1808 didirikan sebuah bengkel peralatan militer di [[Surabaya]] dengan nama Artillerie Constructie Winkel (ACW), bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola kemudian dipindahkan lokasinya ke [[Bandung]] pada tahun 1923.


Pecahnya [[Perang Dunia I]] pada pertengahan tahun 1914 melibatkan banyak negara Eropa, termasuk Belanda, sehingga pemerintah Hindia Belanda akhirnya memutuskan untuk merelokasi sejumlah perusahaan penting ke daerah lain yang dianggap lebih aman. Daerah yang dipilih sebagai tempat relokasi adalah Bandung, karena selain dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan, Bandung juga cukup strategis, karena dilalui oleh [[Jalan Raya Pos]] dan dilalui oleh jalur kereta api milik [[Staatsspoorwegen]]. Selain itu, Bandung juga tidak jauh dari ibu kota Hindia Belanda, yakni [[Batavia]]. Unit produksi senjata dan unit produksi munisi dari ACW dipindahkan dari Surabaya ke Bandung antara tahun 1918-1920. Sementara unit laboratorium penelitian dari ACW dipindahkan dari Semarang ke Bandung pada tahun 1932. Selain itu, Institut Pendidikan Pemeliharaan dan Perbaikan Senjata juga dipindah dari [[Jatinegara]] ke Bandung, dan kemudian namanya diubah menjadi ''Geweemarkerschool''.
=== Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) ===
Setelah selesai direlokasi, keempat unit tersebut digabung untuk membentuk ''Artilerie Inrichtingen'' (AI).
Pemerintah Belanda pada tahun 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada Pemerintah Indonesia, kemudian pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang berlokasi di PT. PINDAD sekarang ini.


Pada masa [[pendudukan Jepang di Indonesia]], AI tidak mengalami perubahan, namun nama unit-unitnya diubah, yakni unit produksi senjata diubah menjadi ''Dai Ichi Kozo'' (第一構造), ''Geweemarkerschool'' diubah menjadi ''Dai Ni Kozo'' (第二構造), unit laboratorium penelitian diubah menjadi ''Dai San Kozo'' (第三構造); unit produksi munisi diubah menjadi ''Dai Shi Kozo'' (第四構造), dan ''Monrage Artilerie'' diubah menjadi ''Dai Go Kozo'' (第五構造).
=== Perusahaan Negara ===
Sejak saat itu PT. PINDAD berubah menjadi sebuah industri alat peralatan militer yang dikelola oleh Angkatan Darat. PT. PINDAD berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nama PT. PINDAD (Persero) pada tanggak 29 April 1983, kemudian pada tahun 1989 perusahaan ini berada dibawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi PT. Pakarya Industri (Persero) dan kemudian berubah lagi namanya menjadi PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero).


Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dan Indonesia merdeka, pada tanggal 9 Oktober 1945, Laskar Pemuda Pejuang berhasil merebut AI dan namanya pun diubah menjadi "Pabrik Senjata Kiaracondong". Pada masa Agresi Militer Belanda, Pabrik Senjata Kiaracondong dibagi menjadi dua perusahaan, yakni unit produksi senjata, unit produksi munisi, dan unit laboratorium penelitian digabung untuk membentuk ''Leger Produktie Bedrijven'' (LPB), sementara ''Geweemarkerschool'' diubah menjadi ''Central Reparatie Werkplaats''.
=== PT. PINDAD (Persero) ===

Tahun 2002 PT. BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah, dan sejak itu PT. PINDAD beralih status menjadi PT. PINDAD (Persero) yang langsung berada dibawah pembinaan Kementerian BUMN.
Pasca [[Konferensi Meja Bundar]] pada tanggal 27 Desember 1949, LPB diserahkan oleh Belanda kepada pemerintah Indonesia. Nama LPB kemudian diubah menjadi "Pabrik Senjata dan Mesiu" (PSM) dan pengelolaannya diserahkan ke [[TNI Angkatan Darat]]. Sejak saat itu, PSM mulai mengadakan serangkaian percobaan untuk memproduksi laras senjata dan akhirnya berhasil memproduksi laras senjata berkaliber 9&nbsp;mm dan pada bulan November 1950. PSM juga berhasil membuat laras berkaliber 7,7&nbsp;mm. Namun PSM mengalami kekurangan tenaga ahli karena para pekerja asing dipulangkan ke negara asalnya. Oleh karena
itu, PSM merampingkan lini produksinya dari 13 lini menjadi 6 lini, serta membentuk lini Munisi Kaliber Kecil (MKK). PSM juga melakukan modernisasi dengan membeli mesin-mesin baru untuk memproduksi senjata dan munisi, suku cadang, material, dan peralatan militer lainnya. Pada tanggal 1 Desember 1958, nama PSM diubah menjadi "Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat" (Pabal AD). Tidak lama kemudian, Pabal AD mengirim sejumlah pegawai mudanya ke luar negeri untuk belajar mengenai persenjataan dan balistik. Pabal AD lalu menjalin kerja sama dengan produsen senjata asal Eropa untuk membangun satu unit pabrik senjata ringan. Pemerintah Belanda kemudian juga menyerahkan sebuah pabrik tepung ubi kayu yang berada di [[Turen, Malang]], dan kemudian dijadikan pabrik munisi oleh perusahaan ini.

Pada tahun 1962, nama Pabal AD diubah menjadi "Perindustrian Angkatan Darat" (Pindad). Serangkaian percobaan dan evaluasi produksi senjata baru kemudian dilakukan hingga mencapai hasil yang diharapkan, sehingga [[ABRI]] memutuskan untuk memakai sejumlah senjata buatan Pindad sebagai senjata standar. Setelah itu, perusahaan ini mulai memproduksi senjata secara massal. Pada awal tahun 1972, pemerintah Indonesia melakukan penataan organisasi, dan pada tanggal 31 Januari 1972, nama Pindad pun diubah menjadi "Komando Perindustrian Angkatan Darat" (Kopindad). Pada saat [[Operasi Seroja]], senjata buatan Kopindad banyak mengalami kendala, sehingga pada tahun 1975, Kopindad menarik kembali 69.000 pucuk senjata yang telah diserahkan ke TNI Angkatan Darat. Kopindad kemudian mentransformasi dan memodifikasi beberapa senjata, antara lain SMN Madsen Setter MK III kaliber 30&nbsp;mm menjadi SPM.1 kaliber 7,62&nbsp;mm yang diproduksi sebanyak 4.550 pucuk. Perusahaan ini juga merancang senapan SS77 Kaliber 223.
Pada tanggal 28 April 1976, nama Kopindad kembali diubah menjadi Pindad.

Pada dekade 1980-an, muncul ide untuk mengubah status Pindad menjadi sebuah [[perseroan terbatas]], sebab dengan menjadi bagian dari TNI Angkatan Darat, ruang gerak Pindad cukup terbatas, karena sangat bergantung pada anggaran TNI Angkatan Darat. Pada awal tahun 1983, status Pindad resmi diubah menjadi [[persero]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://pindad.com/pindad-sebagai-perseroan#|title=Profil Perusahaan|publisher=PT Pindad|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref><ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3214/PP_NO_4_TH_1983.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 1983|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref> Pada tanggal 12 Januari 2022, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Len Industri]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang [[industri pertahanan]].<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176606/Salinan_PP_Nomor_5_Tahun_2022.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 2022|publisher=Sekretariat Kabinet Republik indonesia|language=id|access-date=19 Januari 2022}}</ref>


== Produksi Pindad ==
== Produksi Pindad ==
=== Produksi militer ===
=== Senjata ===
PT Pindad telah sukses memproduksi berbagai senjata ringan yang sudah digunakan TNI dan Polri, misalnya:
PT Pindad telah sukses memproduksi berbagai senjata ringan yang sudah digunakan TNI dan Polri,<ref>{{cite web |url=http://garudamiliter.blogspot.com/2013/04/pabrik-senjata-di-bandung-2.html |title=Pabrik Senjata di Bandung (2) |date=April 22, 2013}}</ref> misalnya:
[[Berkas:SS1-V1.jpg|jmpl|300px|Pindad SS1-V1|al=]]
*senapan serbu [[SS-1]] (kaliber 5,56 mm x 45)
'''[[Senapan serbu]]'''
*pistol [[P-1]] (kaliber 9 mm x 19)
*[[SBR-1]] untuk polisi (7,62 mm x 45)
* [[SS1]], kaliber [[5,56 x 45 mm]]
* [[SS2]], kaliber 5,56 x 45&nbsp;mm
*revolver [[R-1]]
*[[R-2]] (kaliber .38)
* [[Pindad AM1|AM1]], kaliber 5,56 x 45&nbsp;mm
'''[[Senapan tempur]]'''
*[[SPM2]]
* Pindad SP-1<ref>{{Cite web|date=2016-09-26|title=Pindad SP-1: Beraksi di Babak Awal Operasi Seroja, Ini Dia M14 Versi Indonesia|url=https://www.indomiliter.com/pindad-sp-1-beraksi-di-babak-awal-operasi-seroja-ini-dia-m14-versi-indonesia/|website=Indomiliter.com|language=en-US|access-date=2020-12-07}}</ref>
*[[SS-2]] (5,56 mm x 45)
*pistol [[P-2]] (9 mm x 19)
*[[Pindad SS3]], kaliber [[7,62 x 51mm]]

*senjata otomatis regu [[SM3]] kaliber 5,56 mm x 45
'''[[Senapan mesin]]'''
*Meriam 105 Pindad
*[[Pindad SM2|SM2]], kaliber 7,62 x 51&nbsp;mm
* [[FN Minimi|SM3]], kaliber 5,56 x 45&nbsp;mm
*[[STK 50MG|SM5]], kaliber 12,7 x 99&nbsp;mm
*[[M2 Browning|SMB-1]], kaliber 12,7 x 99&nbsp;mm

'''[[Pistol]]'''[[Berkas:Pindad P3.jpg|jmpl|300px|Pindad P3 Pistol]]

* [[P1]], kaliber [[9 x 19 mm Parabellum]]
* [[Pindad P2|P2]], kaliber 9 x 19&nbsp;mm Parabellum
* [[Pindad G2|G2]], kaliber 9 x 19&nbsp;mm Parabellum
* [[Pindad Revolver R1]], kaliber [[.38]]
* [[Pindad Revolver R2]], kaliber [[.38]]
* [[MAG4]], kaliber 9 x 19&nbsp;mm Parabellum

[[Berkas:Pindad PM-2.jpg|jmpl|300px|Pindad PM2 SMG]]
'''[[Pistol mitraliur]] / (''Submachine gun'')'''
* [[PM1]], kaliber 9 x 19&nbsp;mm Parabellum
* [[PM2]], kaliber 9 x 19&nbsp;mm Parabellum
* [[PM3]], kaliber 9 x 19&nbsp;mm Parabellum

'''[[Senapan runduk]] / (''Sniper Rifle'')'''
* [[Pindad SPR|SPR-1]], kaliber [[7,62 × 51 mm NATO|7,62 x 51 mm]]
* [[Pindad SPR#SPR-2|SPR-2]], kaliber [[12,7 x 99 mm]]<ref>[http://www.pindad.com/prodgul800.php?bahasa=2&varkdnews=MU127 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101126154026/http://pindad.com/prodgul800.php?bahasa=2&varkdnews=MU127 |date=2010-11-26 }} PT Pindad, Amunition cal. 12,7 x 99 mm PT Pindad Amunition Cal. [[12,7 x 99 mm]]]</ref>
* [[Pindad SPR#SPR-3|SPR-3]], kaliber [[7,62 x 51 mm NATO]]<ref>https://www.pindad.com/spr-3-cal-762-mm</ref>

'''Lainnya'''
* [[Meriam]] [[howitzer]] Pindad [[ME-105]], kaliber 105mm
* [[SG-1 12 Gauge]]


=== Kendaraan militer ===
=== Kendaraan militer ===
[[Berkas:Pindad Panser1.jpg|jmpl|300px|Pindad Anoa]]
*RANTIS APC (KENDARAAN TAKTIS ARMOURED PERSONAL CARRIER)
* [[Pindad APR-1V]] 4x4
*[http://www.pindad.com/prodgul800.php?title=Panser 6X6 Pindad]
* [[Pindad APS-1]] 6x4
*Combat VEHICLE
* [[Pindad APS-2]] 6x6
*Water Cannon M1W-40
* [[Pindad APS-3 Anoa]] 6x6
*Kendaraan RPP-M
* [[Pindad Badak]]
*Special function Vehicles
* [[Pindad Komodo]] 4x4<ref>[http://garudamiliter.blogspot.com/2012/05/komodo_15.html]</ref><ref>[http://garudamiliter.blogspot.com/2012/11/pindad-produksi-lima-varian-rantis.html PT Pindad Produksi Lima Varian Rantis]</ref><ref>{{cite web |url=http://garudamiliter.blogspot.com/2013/05/komodo-other-milestone-for-pt-pindad.html |title=Komodo, Other Milestone for PT Pindad?}}</ref><ref>{{cite web |url=http://garudamiliter.blogspot.com/2013/04/kendaraan-tempur-made-in-bandung.html |title=Kendaraan Tempur Made in Bandung}}</ref>
* Water Cannon M1W-40
* Kendaraan RPP-M
* Tank SBS
* [[Harimau (tank)|Medium Tank Harimau]]<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/news/20200212123218-4-137260/tank-harimau-produk-unggulan-made-in-ri-yang-paling-laris]</ref><ref>[https://www.airspace-review.com/2020/02/11/pindad-mulai-laksanakan-produksi-massal-tank-harimau/]</ref>
* [[Pindad Maung]]
* Pindad Cobra 8x8
* Pindad Elang


=== Produksi non-militer ===
=== Produksi non-militer ===
==== Mesin Industri & Jasa ====
==== Mesin Industri & Jasa ====
*lini produk Air brake prods
* Lini produk ''air brake prods''
**Air reservoir
** ''[[Air reservoir]]''
**Brake cylinder
** ''[[Brake cylinder]]''
**Compressor set
** ''[[Compressor set]]''
**Dual chamber air dryer
** ''[[Dual chamber air dryer]]''
**Dummy coupling
** ''[[Dummy coupling]]''
**Isolating cock
** ''[[Isolating cock]]''
** ''[[Distributor valve]]''
**distributor valve
**Operating valve
** ''[[Operating valve]]''
**Pipe brake coupling
** ''[[Pipe brake coupling]]''
**Slack adjuster
** ''[[Slack adjuster]]''
*Peralatan kelautan
* Peralatan kelautan
**Naval seat
** ''Naval'' ''seat''
**Jasa Steering gears
** Jasa ''Steering gears''
**Towing winch Kelautan
** ''Towing'' ''winch'' Kelautan
**Tuna long line equipment
** ''Tuna long line equipment''
** ''Crane''
**Crane
**Dbl drum mooring winch
** Dbl ''drum mooring winch''
**Electric anchor winch
** ''Electric anchor winch''
*lain-lain
* Lain-lain
**Generator alternator (elektronika)
** ''Generator'' ''alternator'' (elektronika)
**Vacuum Circuit Breaker (elektronika)
** ''Vacuum Circuit Breaker'' (elektronika)
**Laboratorium (Multi-industri)
** Laboratorium (Multi-industri)
**Palm Oil Refinery and Mill Plant (multi industri-EPC)
** ''Palm Oil Refinery and Mill Plant'' (multi industri-EPC)
**Motor traksi (Transportasi)
** Motor traksi (Transportasi)
**Perlengkapan rel kereta
** Perlengkapan rel kereta
**Produk-produk cor
** Produk-produk cor
**Produk-produk stamping
** Produk-produk ''[[stamping]]''
**Produk-produk tempa
** Produk-produk tempa

==== Kendaraan sipil ====
* Pindad PIEV
* Pindad MotoEV
* [[Pindad MV2]]

== Referensi ==
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{commons category}}
*{{extlink-fa}} [http://www.pindad.com/ Situs resmi: www.pindad.com]
* {{extlink-fa}} [http://www.pindad.com/ Situs resmi: www.pindad.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140811084726/http://www.pindad.com/ |date=2014-08-11 }}


{{template:BUMN}}
{{Mantan BUMN Indonesia}}
{{Senjata buatan Pindad}}


[[Kategori:BUMN]]
[[Kategori:Perusahaan pertahanan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan pembuat senjata]]
[[Kategori:Perusahaan manufaktur senjata]]
[[Kategori:Artikel kelas awal bertopik militer]]
[[Kategori:Artikel kelas awal bertopik militer]]
[[Kategori:Pindad| ]]
[[Kategori:Perusahaan yang berpusat di Kota Bandung]]

Revisi per 23 Januari 2024 04.27

PT Pindad
Perseroan terbatas
IndustriPertahanan
Didirikan1808 (sebagai Constructie Winkel)
11 Februari 1983; 41 tahun lalu (1983-02-11) (sebagai PT Pindad)
PendiriHerman Willem Daendels
Kantor pusatBandung, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Abraham Mose[1]
(Direktur Utama)
Dudung Abdurachman[2]
(Komisaris Utama)
Produk
Merek
  • Anoa
  • Komodo
  • Maung
  • Harimau
  • Excava
Jasa
PendapatanRp 3,503 triliun (2020)[3]
Rp 6,63 milyar (2020)[3]
Total asetRp 7,741 triliun (2020)[3]
Total ekuitasRp 1,417 triliun (2020)[3]
Karyawan
2.578 (2020)[3]
IndukLen Industri
Anak usahaPT Pindad Enjiniring Indonesia PT Pindad Internasional Logistik
Situs webwww.pindad.com

PT Pindad adalah anak usaha Len Industri yang bergerak di bidang produksi peralatan pertahanan. Perusahaan ini memiliki dua pabrik, yakni di Bandung (tempat produksi senjata, kendaraan khusus, dan mesin industrial) dan di Turen (tempat produksi munisi dan bahan peledak komersial). Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini pun memiliki dua kantor perwakilan di Jakarta.[3][4] Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan tertua di Indonesia (menurut keberlanjutan usaha) yang masih tetap berdiri sampai sekarang dan merupakan satu-satunya perusahaan manufaktur pertahanan di Indonesia.

Sejarah

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1808 saat Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels mendirikan bengkel untuk memproduksi, memelihara, dan memperbaiki senjata dengan nama Constructie Winkel (CW) di Surabaya. Bengkel tersebut pun menjadi industri pertahanan pertama di Hindia Belanda. Daendels kemudian juga membangun bengkel munisi berskala besar dengan nama Proyektiel Fabriek (PF) dan laboratorium kimia di Semarang. Pada tahun 1850, pemerintah Hindia Belanda mendirikan bengkel produksi dan perbaikan munisi dan bahan peledak untuk Angkatan Laut dengan nama Pyrotechnische Werkplaats (PW) pada tahun 1850 di Surabaya. Pada tanggal 1 Januari 1851, nama CW diubah menjadi Artilerie Constructie Winkel (ACW). Pada tahun 1861, PW digabung ke dalam ACW, sehingga ACW memiliki tiga unit, yakni unit produksi senjata dan perkakasnya, unit produksi munisi dan bahan peledak, serta unit laboratorium penelitian.

Pecahnya Perang Dunia I pada pertengahan tahun 1914 melibatkan banyak negara Eropa, termasuk Belanda, sehingga pemerintah Hindia Belanda akhirnya memutuskan untuk merelokasi sejumlah perusahaan penting ke daerah lain yang dianggap lebih aman. Daerah yang dipilih sebagai tempat relokasi adalah Bandung, karena selain dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan, Bandung juga cukup strategis, karena dilalui oleh Jalan Raya Pos dan dilalui oleh jalur kereta api milik Staatsspoorwegen. Selain itu, Bandung juga tidak jauh dari ibu kota Hindia Belanda, yakni Batavia. Unit produksi senjata dan unit produksi munisi dari ACW dipindahkan dari Surabaya ke Bandung antara tahun 1918-1920. Sementara unit laboratorium penelitian dari ACW dipindahkan dari Semarang ke Bandung pada tahun 1932. Selain itu, Institut Pendidikan Pemeliharaan dan Perbaikan Senjata juga dipindah dari Jatinegara ke Bandung, dan kemudian namanya diubah menjadi Geweemarkerschool. Setelah selesai direlokasi, keempat unit tersebut digabung untuk membentuk Artilerie Inrichtingen (AI).

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, AI tidak mengalami perubahan, namun nama unit-unitnya diubah, yakni unit produksi senjata diubah menjadi Dai Ichi Kozo (第一構造), Geweemarkerschool diubah menjadi Dai Ni Kozo (第二構造), unit laboratorium penelitian diubah menjadi Dai San Kozo (第三構造); unit produksi munisi diubah menjadi Dai Shi Kozo (第四構造), dan Monrage Artilerie diubah menjadi Dai Go Kozo (第五構造).

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dan Indonesia merdeka, pada tanggal 9 Oktober 1945, Laskar Pemuda Pejuang berhasil merebut AI dan namanya pun diubah menjadi "Pabrik Senjata Kiaracondong". Pada masa Agresi Militer Belanda, Pabrik Senjata Kiaracondong dibagi menjadi dua perusahaan, yakni unit produksi senjata, unit produksi munisi, dan unit laboratorium penelitian digabung untuk membentuk Leger Produktie Bedrijven (LPB), sementara Geweemarkerschool diubah menjadi Central Reparatie Werkplaats.

Pasca Konferensi Meja Bundar pada tanggal 27 Desember 1949, LPB diserahkan oleh Belanda kepada pemerintah Indonesia. Nama LPB kemudian diubah menjadi "Pabrik Senjata dan Mesiu" (PSM) dan pengelolaannya diserahkan ke TNI Angkatan Darat. Sejak saat itu, PSM mulai mengadakan serangkaian percobaan untuk memproduksi laras senjata dan akhirnya berhasil memproduksi laras senjata berkaliber 9 mm dan pada bulan November 1950. PSM juga berhasil membuat laras berkaliber 7,7 mm. Namun PSM mengalami kekurangan tenaga ahli karena para pekerja asing dipulangkan ke negara asalnya. Oleh karena itu, PSM merampingkan lini produksinya dari 13 lini menjadi 6 lini, serta membentuk lini Munisi Kaliber Kecil (MKK). PSM juga melakukan modernisasi dengan membeli mesin-mesin baru untuk memproduksi senjata dan munisi, suku cadang, material, dan peralatan militer lainnya. Pada tanggal 1 Desember 1958, nama PSM diubah menjadi "Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat" (Pabal AD). Tidak lama kemudian, Pabal AD mengirim sejumlah pegawai mudanya ke luar negeri untuk belajar mengenai persenjataan dan balistik. Pabal AD lalu menjalin kerja sama dengan produsen senjata asal Eropa untuk membangun satu unit pabrik senjata ringan. Pemerintah Belanda kemudian juga menyerahkan sebuah pabrik tepung ubi kayu yang berada di Turen, Malang, dan kemudian dijadikan pabrik munisi oleh perusahaan ini.

Pada tahun 1962, nama Pabal AD diubah menjadi "Perindustrian Angkatan Darat" (Pindad). Serangkaian percobaan dan evaluasi produksi senjata baru kemudian dilakukan hingga mencapai hasil yang diharapkan, sehingga ABRI memutuskan untuk memakai sejumlah senjata buatan Pindad sebagai senjata standar. Setelah itu, perusahaan ini mulai memproduksi senjata secara massal. Pada awal tahun 1972, pemerintah Indonesia melakukan penataan organisasi, dan pada tanggal 31 Januari 1972, nama Pindad pun diubah menjadi "Komando Perindustrian Angkatan Darat" (Kopindad). Pada saat Operasi Seroja, senjata buatan Kopindad banyak mengalami kendala, sehingga pada tahun 1975, Kopindad menarik kembali 69.000 pucuk senjata yang telah diserahkan ke TNI Angkatan Darat. Kopindad kemudian mentransformasi dan memodifikasi beberapa senjata, antara lain SMN Madsen Setter MK III kaliber 30 mm menjadi SPM.1 kaliber 7,62 mm yang diproduksi sebanyak 4.550 pucuk. Perusahaan ini juga merancang senapan SS77 Kaliber 223. Pada tanggal 28 April 1976, nama Kopindad kembali diubah menjadi Pindad.

Pada dekade 1980-an, muncul ide untuk mengubah status Pindad menjadi sebuah perseroan terbatas, sebab dengan menjadi bagian dari TNI Angkatan Darat, ruang gerak Pindad cukup terbatas, karena sangat bergantung pada anggaran TNI Angkatan Darat. Pada awal tahun 1983, status Pindad resmi diubah menjadi persero.[3][4][5] Pada tanggal 12 Januari 2022, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Len Industri, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan.[6]

Produksi Pindad

Senjata

PT Pindad telah sukses memproduksi berbagai senjata ringan yang sudah digunakan TNI dan Polri,[7] misalnya:

Pindad SS1-V1

Senapan serbu

Senapan tempur

Senapan mesin

  • SM2, kaliber 7,62 x 51 mm
  • SM3, kaliber 5,56 x 45 mm
  • SM5, kaliber 12,7 x 99 mm
  • SMB-1, kaliber 12,7 x 99 mm

Pistol

Pindad P3 Pistol
Pindad PM2 SMG

Pistol mitraliur / (Submachine gun)

  • PM1, kaliber 9 x 19 mm Parabellum
  • PM2, kaliber 9 x 19 mm Parabellum
  • PM3, kaliber 9 x 19 mm Parabellum

Senapan runduk / (Sniper Rifle)

Lainnya

Kendaraan militer

Pindad Anoa

Produksi non-militer

Mesin Industri & Jasa

Kendaraan sipil

Referensi

  1. ^ "Dewan Direksi". PT Pindad. Diakses tanggal 24 Desember 2021. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". PT Pindad. Diakses tanggal 24 Desember 2021. 
  3. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Pindad. Diakses tanggal 24 Desember 2021. 
  4. ^ a b "Profil Perusahaan". PT Pindad. Diakses tanggal 24 Desember 2021. 
  5. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 1983" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 24 Desember 2021. 
  6. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 2022" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik indonesia. Diakses tanggal 19 Januari 2022. 
  7. ^ "Pabrik Senjata di Bandung (2)". April 22, 2013. 
  8. ^ "Pindad SP-1: Beraksi di Babak Awal Operasi Seroja, Ini Dia M14 Versi Indonesia". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). 2016-09-26. Diakses tanggal 2020-12-07. 
  9. ^ [https://web.archive.org/web/20101126154026/http://pindad.com/prodgul800.php?bahasa=2&varkdnews=MU127 Diarsipkan 2010-11-26 di Wayback Machine. PT Pindad, Amunition cal. 12,7 x 99 mm PT Pindad Amunition Cal. 12,7 x 99 mm]
  10. ^ https://www.pindad.com/spr-3-cal-762-mm
  11. ^ [1]
  12. ^ PT Pindad Produksi Lima Varian Rantis
  13. ^ "Komodo, Other Milestone for PT Pindad?". 
  14. ^ "Kendaraan Tempur Made in Bandung". 
  15. ^ [2]
  16. ^ [3]

Pranala luar