Lompat ke isi

Pemberontakan Satsuma: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Midori (bicara | kontrib)
+sedikit
Atha21 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 1 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(44 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Short description|Revolt of samurai against the Meiji imperial government}}
{{Infobox Military Conflict
{{Use mdy dates|date=February 2011}}
| conflict = Pemberontakan Satsuma<br />西南戦争
{{Infobox military conflict
| image = [[Image:Saigorebel.jpg|200px|Foto Saigo]]
| conflict = Pemberontakan Satsuma
| caption = Saigō Takamori sedang duduk dikelilingi perwiranya dalam kostum samurai
| width =
| date = Januari-September [[1877]]
| partof =
| place = [[Jepang]]
| image = Satsuma rebeliion.svg
| casus =
| image_size = 300px
| result = Kemenangan pasukan Kekaisaran Jepang.
| caption =
| combatant1 = '''[[Jepang|Pasukan Kekaisaran Jepang]]'''
| date = 29 Januari – 24 September 1877
| combatant2 = '''samurai [[klan Satsuma]]'''
| place = [[Kyūshū]], [[Jepang]]
| commander1 = [[Kaisar Meiji]]<br/>[[Panglima]]: [[Sumiyoshi Kawamura]]
| result = Kemenangan Kekaisaran Jepang
| commander2 = [[Saigō Takamori]]
| combatant1 = {{flag|Kekaisaran Jepang}}
| strength1=300.000 prajurit
| combatant2 = {{flagicon image|Maru ni Jū-monji (Kutsuwa) inverted.svg}} [[Domain Satsuma]]
| strength2=40.000 prajurit
| commander1 = {{flagdeco|Empire of Japan|army}} [[Emperor Meiji]] <br> {{flagdeco|Empire of Japan|army}} [[Prince Arisugawa Taruhito|Arisugawa Taruhito]] <br> {{flagdeco|Empire of Japan|army}} [[Yamagata Aritomo]] <br> {{flagdeco|Empire of Japan|army}} [[Kuroda Kiyotaka]] <br> {{flagdeco|Empire of Japan|army}} [[Tani Tateki]]
| casualties1 = diperkirakan sekitar 60.000 tewas
| commander2 = {{flagicon image|Maru ni Jū-monji (Kutsuwa) inverted.svg}} [[Saigō Takamori]]{{KIA}} <br> {{flagicon image|Maru ni Jū-monji (Kutsuwa) inverted.svg}} [[Kirino Toshiaki]]{{KIA}} <br> {{flagicon image|Maru ni Jū-monji (Kutsuwa) inverted.svg}} [[Beppu Shinsuke]]{{KIA}}
| casualties2 = 30.000 tewas
| strength1 = 227,000 <br> 10 kapal perang
| strength2 = 25,000
| casualties1 = 15,000 tewas dan terluka<ref name="ReferenceA">Hane Mikiso ''Modern Japan A Historical survey'' p. 115</ref>
| casualties2 = 21,000 tewas dan terluka<ref name="ReferenceA"/><ref>{{cite web|url=https://www.thoughtco.com/the-satsuma-rebellion-195570|title=The Satsuma Rebellion|author=Kallie Szczepanski|website=Thoughtco.com|access-date=March 16, 2019}}</ref> <br> 4,000 ditangkap
}}
}}
{{nihongo|'''Pemberontakan Satsuma'''|西南戦争 atau 西南役|Seinan Sensō atau Seinan no Eki|Perang Barat Daya}} adalah pemberontakan samurai [[klan Satsuma]] yang dipimpin [[Saigō Takamori]] terhadap Tentara Kekaisaran Jepang, yang berlangsung 11 bulan di awal [[era Meiji]], dimulai pada tahun 1877. Perang saudara ini merupakan perang saudara terakhir dan terbesar. Perang terjadi di [[Kyushu]], tepatnya di tempat yang sekarang bernama [[Prefektur Kumamoto]], [[Prefektur Miyazaki]], [[Prefektur Oita]], [[Prefektur Kagoshima]].


{{nihongo|'''Pemberontakan Satsuma'''|西南戦争|Seinan Sensō|Perang Barat Daya}} adalah pemberontakan klan samurai [[Provinsi Satsuma|Satsuma]] yang dipimpin [[Saigō Takamori]] terhadap Tentara Kekaisaran Jepang yang berlangsung 11 bulan di awal [[era Meiji]], dimulai pada tahun 1877. Perang saudara ini merupakan perang saudara terakhir dan terbesar di Jepang. Perang terjadi di [[Kyushu]], tepatnya di tempat yang sekarang bernama [[Prefektur Kumamoto]], [[Prefektur Miyazaki]], [[Prefektur Oita]], [[Prefektur Kagoshima]].
==Latar belakang==
[[Berkas:Kumamoto pasukan.jpg|thumb|right|200px|Pasukan Kekaisaran Jepang di garis Kumamoto]]
Pemberontakan Satsumo disebabkan oleh adanya perubahan sistem pada pemerintahan, yang menyebabkan para [[samurai]] kecewa. Modernisasi Jepang telah menyebabkan hilangnya kekuasaan samurai dan penghancuran sistem tradisional. Adanya peraturan Haito (廃令) yang melarang membawa katana, juga menyebabkan pemberontakan ini berkobar.


== Latar belakang ==
Pemberontakan ini dipimpin oleh Saigō Takamori, yang pada sepuluh tahun lalu memimpin pasukan Jepang untuk mengalahkan klan samurai [[Tokugawa]]. Mulanya, Saigō setuju dengan konsep Restorasi Meiji. Tapi, perlahan-lahan, ia jadi ikut membangkang, karena Restorasi Meiji menghapus segala bentuk samurai dan atributnya. Slogan pemberontakannya adalah "新政厚徳", yang berarti '''pemerintah baru, moralitas tinggi'''. Mereka tidak meninggalkan atribut barat, seperti memakai meriam dan senjata api. Saigō sebagai panglima perang juga memakai baju militer ala barat. Barulah di saat stok senjata mereka habis, mereka memakai katana dan panah.
[[Berkas:Kumamoto pasukan.jpg|jmpl|ka|200px|Pasukan Kekaisaran Jepang di garis depan Kumamoto]]
Pemberontakan Satsuma disebabkan oleh adanya perubahan sistem pada pemerintahan yang menyebabkan kekecewaan para [[samurai]]. Modernisasi Jepang telah menyebabkan hilangnya kekuasaan samurai dan penghancuran sistem tradisional. {{nihongo|Peraturan Penghapusan Pedang||Haitō-rei}} yang melarang samurai membawa [[katana]] juga merupakan salah satu penyebab terjadinya pemberontakan ini.


Pemberontakan ini dipimpin oleh [[Saigō Takamori]], yang pada sepuluh tahun lalu memimpin pasukan Jepang untuk mengalahkan samurai [[klan Tokugawa]]. Mulanya, Saigō setuju dengan konsep Restorasi Meiji. Tapi, perlahan-lahan ia jadi ikut membangkang, karena [[Restorasi Meiji]] menghapus segala bentuk samurai dan atributnya. Slogan para pemberontak adalah {{nihongo|"Pemerintah Baru, Moralitas Tinggi"|Shinsei Kōtoku}}. Mereka tidak meninggalkan atribut Barat, seperti memakai meriam dan senjata api. Saigō sebagai panglima perang juga memakai baju militer ala barat. Barulah di saat stok senjata mereka habis, mereka memakai katana dan panah.
==Peperangan==

Pada [[Januari]] [[1877]], pasukan Angkatan Laut Jepang bergerak untuk menguasai kota Kagoshima, sebuah kota utama milik klan Satsumo. Tentara ini disambut serangan oleh Saigō dan anak buahnya. Pasukan Saigō memakai senjata api untuk melawan pasukan AL Jepang, tapi mereka masih memakai taktik militer lama.
== Peperangan ==
Pada [[Januari]] [[1877]], pasukan Angkatan Laut Jepang bergerak untuk menguasai kota Kagoshima, sebuah kota utama milik klan samurai dari [[Provinsi Satsuma|Satsuma]]. Tentara ini disambut serangan oleh Saigō dan anak buahnya. Pasukan Saigō memakai senjata api untuk melawan pasukan AL Jepang, tetapi mereka masih memakai taktik militer lama.


Banyak pasukan Jepang yang dikirim merupakan bekas [[samurai]] dulunya yang pada waktu itu sudah mengadopsi sistem Barat dan sudah bersumpah kepada kaisar Meiji.
Banyak pasukan Jepang yang dikirim merupakan bekas [[samurai]] dulunya yang pada waktu itu sudah mengadopsi sistem Barat dan sudah bersumpah kepada kaisar Meiji.


Pada bulan [[Februari]] [[1877]], pasukan Saigō Takamori yang terdiri dari 25 ribu hingga 40 ribu prajurit bersiap-siap menantikan penyerangan pasukan pemerintah di garis depan kota Kagoshima. Hal ini dicatat oleh para sejarawan sebagai kesalahan dalam strategi berperang Saigō Takamori karena pasukan pemerintah di bawah komando Sumiyoshi Kawamura memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan penyerbuan dengan 300 ribu prajurit. Para samurai berhasil membunuh dua pasukan pemerintah seperti direncanakan sebelumnya. Namun, para samurai kalah dalam jumlah dibandingkan prajurit pemerintah. Pertempuran berlangsung selama enam minggu, dan Saigō Takamori hanya memiliki 300-400 prajurit yang tersisa. Pada pertempuran terakhir, yaitu pertempuran Shirōyama, Saigō luka berat. Dalam keadaan hampir tertangkap pasukan pemerintah, Saigō melakukan [[seppuku]]. Peperangan ini menghabiskan dana besar di pemerintah Jepang, sekaligus merupakan akhir dari kelas samurai di Jepang. Sepuluh tahun kemudian, Kekaisaran Jepang meminta maaf dan memberikan gelar kemuliaan kepada Saigō Takamori sebagai samurai yang terakhir.
Pada bulan [[Februari]] [[1877]], pasukan Saigō Takamori yang terdiri dari 25 ribu hingga 40 ribu prajurit bersiap-siap menantikan penyerangan pasukan pemerintah di garis depan kota Kagoshima. Hal ini dicatat oleh para sejarawan sebagai kesalahan dalam strategi berperang Saigō Takamori karena pasukan pemerintah di bawah komando Sumiyoshi Kawamura memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan penyerbuan dengan 300 ribu prajurit. Seorang samurai berhasil membunuh dua pasukan pemerintah seperti direncanakan sebelumnya. Namun, para samurai kalah dalam jumlah dibandingkan prajurit pemerintah. Pertempuran berlangsung selama enam minggu, dan Saigō Takamori hanya memiliki 300-400 prajurit yang tersisa. Pada pertempuran terakhir, yaitu pertempuran Shirōyama, Saigō luka berat. Dalam keadaan hampir tertangkap pasukan pemerintah, Saigō melakukan [[seppuku]] pada [[24 September]] [[1877]]. Peperangan ini menghabiskan dana besar di pemerintah Jepang, sekaligus merupakan akhir dari kelas samurai di Jepang. Sepuluh tahun kemudian, Kekaisaran Jepang meminta maaf dan memberikan gelar kemuliaan kepada Saigō Takamori sebagai samurai yang terakhir.


==Sumber bacaan==
== Sumber bacaan ==
*Craig, T.1999.Remembering Aizu: The Testament of Shiba Goro.Honolulu,HI:U of Hawaii Press.[[ISBN 0-8248-2157-2]]
* Craig, T.1999. ''Remembering Aizu: The Testament of Shiba Goro''. Honolulu,HI: University of Hawaii Press. ISBN 0-8248-2157-2
*Henshall, K.2001. A History of Japan: From Stone Age to Superpower. New York City, NY: St. Martin's Press. ISBN 0-312-23370-1
* Henshall, K.2001. ''A History of Japan: From Stone Age to Superpower''. [[Kota New York|New York City]], NY: St. Martin's Press. ISBN 0-312-23370-1


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
*[http://www.historynet.com/wars_conflicts/19_century/3028391.html?page=1&c=y Lebih lanjut tentang Pemberontakan Satsumo]
* [http://www.historynet.com/wars_conflicts/19_century/3028391.html?page=1&c=y Lebih lanjut tentang Pemberontakan Satsuma] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071014174401/http://www.historynet.com/wars_conflicts/19_century/3028391.html?c=y&page=1 |date=2007-10-14 }}


<references />{{Kekaisaran Jepang}}
[[Kategori:Pertempuran|S]]
[[Kategori:Sejarah Jepang|S]]


[[en:Satsuma Rebellion]]
{{DEFAULTSORT:Satsuma, Pemberontakan}}
[[Kategori:Pemberontakan di Jepang]]
[[de:Satsuma-Rebellion]]
[[Kategori:Sejarah Jepang]]
[[ja:西南戦争]]
[[Kategori:Restorasi Meiji]]
[[pl:Powstanie Satsuma]]
[[zh:西南事變]]
[[fr:Rébellion de Satsuma]]

Revisi terkini sejak 26 Januari 2024 12.07

Pemberontakan Satsuma
Tanggal29 Januari – 24 September 1877
LokasiKyūshū, Jepang
Hasil Kemenangan Kekaisaran Jepang
Pihak terlibat
 Kekaisaran Jepang Domain Satsuma
Tokoh dan pemimpin
Emperor Meiji
Arisugawa Taruhito
Yamagata Aritomo
Kuroda Kiyotaka
Tani Tateki
Saigō Takamori 
Kirino Toshiaki 
Beppu Shinsuke 
Kekuatan
227,000
10 kapal perang
25,000
Korban
15,000 tewas dan terluka[1] 21,000 tewas dan terluka[1][2]
4,000 ditangkap

Pemberontakan Satsuma (西南戦争, Seinan Sensō, Perang Barat Daya) adalah pemberontakan klan samurai Satsuma yang dipimpin Saigō Takamori terhadap Tentara Kekaisaran Jepang yang berlangsung 11 bulan di awal era Meiji, dimulai pada tahun 1877. Perang saudara ini merupakan perang saudara terakhir dan terbesar di Jepang. Perang terjadi di Kyushu, tepatnya di tempat yang sekarang bernama Prefektur Kumamoto, Prefektur Miyazaki, Prefektur Oita, Prefektur Kagoshima.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]
Berkas:Kumamoto pasukan.jpg
Pasukan Kekaisaran Jepang di garis depan Kumamoto

Pemberontakan Satsuma disebabkan oleh adanya perubahan sistem pada pemerintahan yang menyebabkan kekecewaan para samurai. Modernisasi Jepang telah menyebabkan hilangnya kekuasaan samurai dan penghancuran sistem tradisional. Peraturan Penghapusan Pedang (廃刀令, Haitō-rei) yang melarang samurai membawa katana juga merupakan salah satu penyebab terjadinya pemberontakan ini.

Pemberontakan ini dipimpin oleh Saigō Takamori, yang pada sepuluh tahun lalu memimpin pasukan Jepang untuk mengalahkan samurai klan Tokugawa. Mulanya, Saigō setuju dengan konsep Restorasi Meiji. Tapi, perlahan-lahan ia jadi ikut membangkang, karena Restorasi Meiji menghapus segala bentuk samurai dan atributnya. Slogan para pemberontak adalah "Pemerintah Baru, Moralitas Tinggi" (Shinsei Kōtoku). Mereka tidak meninggalkan atribut Barat, seperti memakai meriam dan senjata api. Saigō sebagai panglima perang juga memakai baju militer ala barat. Barulah di saat stok senjata mereka habis, mereka memakai katana dan panah.

Peperangan

[sunting | sunting sumber]

Pada Januari 1877, pasukan Angkatan Laut Jepang bergerak untuk menguasai kota Kagoshima, sebuah kota utama milik klan samurai dari Satsuma. Tentara ini disambut serangan oleh Saigō dan anak buahnya. Pasukan Saigō memakai senjata api untuk melawan pasukan AL Jepang, tetapi mereka masih memakai taktik militer lama.

Banyak pasukan Jepang yang dikirim merupakan bekas samurai dulunya yang pada waktu itu sudah mengadopsi sistem Barat dan sudah bersumpah kepada kaisar Meiji.

Pada bulan Februari 1877, pasukan Saigō Takamori yang terdiri dari 25 ribu hingga 40 ribu prajurit bersiap-siap menantikan penyerangan pasukan pemerintah di garis depan kota Kagoshima. Hal ini dicatat oleh para sejarawan sebagai kesalahan dalam strategi berperang Saigō Takamori karena pasukan pemerintah di bawah komando Sumiyoshi Kawamura memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan penyerbuan dengan 300 ribu prajurit. Seorang samurai berhasil membunuh dua pasukan pemerintah seperti direncanakan sebelumnya. Namun, para samurai kalah dalam jumlah dibandingkan prajurit pemerintah. Pertempuran berlangsung selama enam minggu, dan Saigō Takamori hanya memiliki 300-400 prajurit yang tersisa. Pada pertempuran terakhir, yaitu pertempuran Shirōyama, Saigō luka berat. Dalam keadaan hampir tertangkap pasukan pemerintah, Saigō melakukan seppuku pada 24 September 1877. Peperangan ini menghabiskan dana besar di pemerintah Jepang, sekaligus merupakan akhir dari kelas samurai di Jepang. Sepuluh tahun kemudian, Kekaisaran Jepang meminta maaf dan memberikan gelar kemuliaan kepada Saigō Takamori sebagai samurai yang terakhir.

Sumber bacaan

[sunting | sunting sumber]
  • Craig, T.1999. Remembering Aizu: The Testament of Shiba Goro. Honolulu,HI: University of Hawaii Press. ISBN 0-8248-2157-2
  • Henshall, K.2001. A History of Japan: From Stone Age to Superpower. New York City, NY: St. Martin's Press. ISBN 0-312-23370-1

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Hane Mikiso Modern Japan A Historical survey p. 115
  2. ^ Kallie Szczepanski. "The Satsuma Rebellion". Thoughtco.com. Diakses tanggal March 16, 2019.