Waduk Cacaban: Perbedaan antara revisi
k Bot: Penggantian teks otomatis (- detil + detail) |
|||
(10 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox dam |
|||
[[Berkas:Wcacaban.jpg|jmpl|ka|Waduk Cacaban|276x276px]] |
|||
| name = Waduk Cacaban |
|||
'''Waduk Cacaban''' adalah sebuah [[bendungan]] yang terletak di [[Kedungbanteng, Tegal|Kecamatan Kedungbanteng]], [[Kabupaten Tegal]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Luas areal waduk adalah 928,7 hektar dan berisi air sebanyak 90 juta m³. Waduk ini didukung dengan latar belakang pemandangan hutan dengan panorama yang indah.<ref>[http://www.disparbud.tegalkab.go.id/id/wisata-alam/tirta-waduk-cacaban.html Situs resmi Pemerintah Kabupaten Tegal, diakses 14 Feb 2015]</ref> |
|||
| image = |
|||
| caption = |
|||
| official_name = |
|||
| crosses = [[Sungai Cacaban]] |
|||
| locale = [[Karanganyar, Kedungbanteng, Tegal|Karanganyar, Kedungbanteng]], [[Tegal]], [[Jawa Tengah]] |
|||
| type = Urugan |
|||
| crest_elevation = 80,5 mdpl |
|||
| length = 168 m |
|||
| height = 38 m |
|||
| volume = 600.000 m<sup>3</sup> |
|||
| spillways = 1 |
|||
| spillway_type = Ogee |
|||
| spillway_capacity = 105 m<sup>3</sup> / detik |
|||
| reservoir_surface = 790 hektar |
|||
| reservoir_catchment = 59 km<sup>2</sup><ref name="angoedi">{{cite book | last =Angoedi | first = Abdullah | author-link = | title = Sejarah Irigasi di Indonesia | publisher = Komite Nasional Indonesia untuk ICID| series = | volume = | edition = | date = 1984 | location = Bandung | pages = | language = | url = https://pu.go.id/pustaka/biblio/sejarah-irigasi-di-indonesia-1/K74B3 | doi = | id = | isbn = | mr = | zbl = | jfm =}}</ref> |
|||
| active_capacity = 89.900.000 m<sup>3</sup><ref name="sinaro"/> |
|||
| inactive_capacity = 100.000 m<sup>3</sup> |
|||
| width = |
|||
| began = 16 September 1952 |
|||
| open = 19 Mei 1959 |
|||
| purpose = Irigasi |
|||
| status = Beroperasi |
|||
| closed = |
|||
| cost = |
|||
| builder = |
|||
| owner = [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]] |
|||
| website = |
|||
|crest_width=6 m<ref name="balitbang">{{cite book | author = |
|||
Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum | title = Bendungan Besar Di Indonesia | publisher = Departemen Pekerjaan Umum | date = 1995 | location = Jakarta | pages = 54 | language = id | url =https://pu.go.id/pustaka/storage/biblio/file/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf}}</ref>|reservoir_capacity=90.000.000 m<sup>3</sup>}} |
|||
'''Waduk Cacaban''' adalah sebuah [[waduk]] yang dibangun di [[Karanganyar, Kedungbanteng, Tegal]] untuk menampung air dari [[Sungai Cacaban]]. Waduk ini adalah waduk besar pertama yang dibangun pasca Indonesia merdeka. Waduk ini terutama dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas sekitar 26.753 hektar. Waduk ini juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dari [[Pabrik Gula Pangkah]].<ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/ | doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref> |
|||
Waduk ini didukung dengan pemandangan hutan dan panorama alam yang indah, sehingga juga menjadi obyek wisata andalan Kabupaten Tegal, selain [[Wisata Guci]] dan [[Pantai Purwahamba Indah]].<ref>{{Cite web |url=http://www.disparbud.tegalkab.go.id/id/wisata-alam/tirta-waduk-cacaban.html |title=Situs resmi Pemerintah Kabupaten Tegal, diakses 14 Feb 2015 |access-date=2015-02-14 |archive-date=2014-11-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141130062052/http://www.disparbud.tegalkab.go.id/id/wisata-alam/tirta-waduk-cacaban.html |dead-url=yes }}</ref> |
|||
== Latar belakang == |
|||
Waduk Cacaban mulai digagas pembangunannya sejak tahun [[1914]] dan dibuat perencanaan detailnya pada tahun [[1930]] oleh pemerintah kolonial [[Belanda]]. Namun baru diresmikan oleh Presiden [[Soekarno]] pada tahun [[1952]]. Waduk ini sebenarnya berfungsi mengairi sawah-sawah di sekitarnya, namun juga difungsikan sebagai objek wisata. Letaknya tidak jauh dari [[Slawi]], lebih kurang 9 km ke arah timur tepatnya di desa Karanganyar, Kecamatan Kedungbanteng, dan merupakan salah satu objek wisata di daerah tersebut. Cacaban adalah objek wisata andalan di Kabupaten Tegal, selain [[Wisata Guci]] dan [[Pantai Purwahamba Indah]]. Wisatawan dapat menikmati suasana santai, dengan memancing ikan, jalan-jalan di atas bendungan ataupun dapat mengelilingi waduk dengan [[kapal motor]]. Adapun makanan khasnya adalah aneka ikan air tawar yang setiap saat tersedia.<ref>[http://news.liputan6.com/read/661363/kisah-mistis-di-waduk-cacaban-warisan-soekarno Liputan 6 SCTV, diakses 14 Feb 2015]</ref><ref>[http://tipsjalan.com/1307/keindahan-tempat-wisata-waduk-cacaban-slawi-jawa-tengah.php Tips Jalan, diakses 14 Feb 2015]</ref> |
|||
== Sejarah == |
|||
Gagasan pembangunan waduk ini telah muncul sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia, karena di musim hujan sering terjadi banjir yang merusak lahan pertanian milik masyarakat, tetapi di musim kemarau, lahan pertanian milik masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air. Pembangunan waduk ini lalu dimulai dengan prosesi peletakan batu pertama oleh Presiden [[Soekarno]] pada tanggal 16 September 1952. Waduk ini kemudian diresmikan pada tanggal 19 Mei 1959 oleh Pj. Presiden [[Sartono]].<ref name="sinaro"/> |
|||
Pada tahun 1963, dilakukan penanaman pohon cemara di sekeliling waduk ini untuk mengurangi jumlah lumpur yang masuk ke dalam waduk. Tetapi pohon cemara yang ditanam di atas bendungan dari waduk ini kemudian ditebang pada dekade 1980-an, karena dikhawatirkan melemahkan struktur bendungan.<ref name="sinaro"/> |
|||
Setelah waduk ini selesai dibangun, Ketua Dewan Tourisme Indonesia saat itu, [[Hamengkubuwono IX]], juga pernah berkunjung ke waduk ini untuk mengecek kelayakan waduk ini sebagai obyek wisata. Untuk itu, kemudian direncanakan pembangunan jalan di sekeliling waduk dan pembangunan penginapan di daratan di tengah waduk. Tetapi rencana tersebut belum dapat diwujudkan hingga saat ini.<ref name="sinaro"/> |
|||
== Fasilitas == |
== Fasilitas == |
||
Seperti layaknya tempat wisata, Waduk Cacaban juga memiliki fasilitas penunjang bagi para pengunjungnya, antara lain: |
|||
* Mushala, |
* Mushala, |
||
* Toilet umum, |
* Toilet umum, |
||
Baris 21: | Baris 57: | ||
* ''Waking track'' di atas waduk. |
* ''Waking track'' di atas waduk. |
||
Bahkan saat ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah [[Kabupaten Tegal]] sedang merintis [[agrowisata]] dengan menanami tanaman buah-buahan di sekitar waduk. |
Bahkan saat ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah [[Kabupaten Tegal]] sedang merintis [[agrowisata]] dengan menanami tanaman buah-buahan di sekitar waduk. |
||
Wisatawan juga dapat mengelilingi waduk dengan menggunakan [[kapal motor]]. Makanan khas di waduk ini adalah aneka ikan air tawar.<ref>[http://news.liputan6.com/read/661363/kisah-mistis-di-waduk-cacaban-warisan-soekarno Liputan 6 SCTV, diakses 14 Feb 2015]</ref><ref>[http://tipsjalan.com/1307/keindahan-tempat-wisata-waduk-cacaban-slawi-jawa-tengah.php Tips Jalan, diakses 14 Feb 2015]</ref> |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
Baris 28: | Baris 66: | ||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{ |
{{bendungan-stub}} |
||
{{Bendungan dan waduk di Indonesia|state=autocollapse}} |
|||
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Tengah|Cacaban]] |
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Tengah|Cacaban]] |
||
[[Kategori:Kedungbanteng, Tegal]] |
[[Kategori:Kedungbanteng, Tegal]] |
||
[[Kategori:DAS Cacaban]] |
|||
{{DEFAULTSORT:Cacaban}} |
Revisi terkini sejak 28 Maret 2024 22.18
Waduk Cacaban | |
---|---|
Lokasi | Karanganyar, Kedungbanteng, Tegal, Jawa Tengah |
Kegunaan | Irigasi |
Status | Beroperasi |
Mulai dibangun | 16 September 1952 |
Mulai dioperasikan | 19 Mei 1959 |
Pemilik | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat |
Bendungan dan saluran pelimpah | |
Tipe bendungan | Urugan |
Tinggi | 38 m |
Panjang | 168 m |
Lebar puncak | 6 m[1] |
Volume bendungan | 600.000 m3 |
Ketinggian di puncak | 80,5 mdpl |
Membendung | Sungai Cacaban |
Jumlah pelimpah | 1 |
Tipe pelimpah | Ogee |
Kapasitas pelimpah | 105 m3 / detik |
Waduk | |
Kapasitas normal | 90.000.000 m3 |
Kapasitas aktif | 89.900.000 m3[3] |
Kapasitas nonaktif | 100.000 m3 |
Luas tangkapan | 59 km2[2] |
Luas genangan | 790 hektar |
Waduk Cacaban adalah sebuah waduk yang dibangun di Karanganyar, Kedungbanteng, Tegal untuk menampung air dari Sungai Cacaban. Waduk ini adalah waduk besar pertama yang dibangun pasca Indonesia merdeka. Waduk ini terutama dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas sekitar 26.753 hektar. Waduk ini juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dari Pabrik Gula Pangkah.[3]
Waduk ini didukung dengan pemandangan hutan dan panorama alam yang indah, sehingga juga menjadi obyek wisata andalan Kabupaten Tegal, selain Wisata Guci dan Pantai Purwahamba Indah.[4]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Gagasan pembangunan waduk ini telah muncul sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia, karena di musim hujan sering terjadi banjir yang merusak lahan pertanian milik masyarakat, tetapi di musim kemarau, lahan pertanian milik masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air. Pembangunan waduk ini lalu dimulai dengan prosesi peletakan batu pertama oleh Presiden Soekarno pada tanggal 16 September 1952. Waduk ini kemudian diresmikan pada tanggal 19 Mei 1959 oleh Pj. Presiden Sartono.[3]
Pada tahun 1963, dilakukan penanaman pohon cemara di sekeliling waduk ini untuk mengurangi jumlah lumpur yang masuk ke dalam waduk. Tetapi pohon cemara yang ditanam di atas bendungan dari waduk ini kemudian ditebang pada dekade 1980-an, karena dikhawatirkan melemahkan struktur bendungan.[3]
Setelah waduk ini selesai dibangun, Ketua Dewan Tourisme Indonesia saat itu, Hamengkubuwono IX, juga pernah berkunjung ke waduk ini untuk mengecek kelayakan waduk ini sebagai obyek wisata. Untuk itu, kemudian direncanakan pembangunan jalan di sekeliling waduk dan pembangunan penginapan di daratan di tengah waduk. Tetapi rencana tersebut belum dapat diwujudkan hingga saat ini.[3]
Fasilitas
[sunting | sunting sumber]Seperti layaknya tempat wisata, Waduk Cacaban juga memiliki fasilitas penunjang bagi para pengunjungnya, antara lain:
- Mushala,
- Toilet umum,
- Area parkir
- Bumi perkemahan,
- Tempat bermain anak-anak (play ground)
- panggung hiburan
- Kapal wisata
- Warung apung
- Road race,
- Hotel bintang melati
- Rumah makan.
- Arena pemancingan yang luas
- Waking track di atas waduk.
Bahkan saat ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Tegal sedang merintis agrowisata dengan menanami tanaman buah-buahan di sekitar waduk.
Wisatawan juga dapat mengelilingi waduk dengan menggunakan kapal motor. Makanan khas di waduk ini adalah aneka ikan air tawar.[5][6]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum (1995). Bendungan Besar Di Indonesia (PDF). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. hlm. 54.
- ^ Angoedi, Abdullah (1984). Sejarah Irigasi di Indonesia. Bandung: Komite Nasional Indonesia untuk ICID.
- ^ a b c d e Sinaro, Radhi (2007). Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) (dalam bahasa Indonesia). Tangerang Selatan: Bentara Adhi Cipta. ISBN 978-979-3945-23-1.
- ^ "Situs resmi Pemerintah Kabupaten Tegal, diakses 14 Feb 2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-30. Diakses tanggal 2015-02-14.
- ^ Liputan 6 SCTV, diakses 14 Feb 2015
- ^ Tips Jalan, diakses 14 Feb 2015