Lompat ke isi

Bendungan Titab Ularan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan foto
Edogang1 (bicara | kontrib)
 
Baris 55: Baris 55:


{{Bendungan-stub}}
{{Bendungan-stub}}
{{Bendungan dan waduk di Indonesia|state=autocollapse}}

[[Kategori:Bendungan dan waduk di Indonesia]]
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 28 Maret 2024 22.34

Bendungan Titab Ularan
LokasiBuleleng, Bali
KegunaanIrigasi
StatusBeroperasi
Mulai dibangun2011
Mulai dioperasikan2015
PemilikKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Bendungan dan saluran pelimpah
Tipe bendunganUrugan
Tinggi60,3 m
Panjang210 m
Lebar puncak12 m
Volume bendungan1.380.000 m3
MembendungTukad Saba
Waduk
Kapasitas normal12.800.000 m3
Luas genangan68,83 hektar[1]
PLTM Titab Ularan
JenisKonvensional
Jumlah turbin2
Kapasitas terpasang1,5 MW

Bendungan Titab Ularan adalah sebuah bendungan yang dibangun di Buleleng, Bali untuk membendung air dari Tukad Saba. Bendungan ini merupakan bendungan terbesar di Bali.

Bendungan ini terletak di perbatasan antara dua desa di Buleleng, yakni Desa Titab di Kecamatan Busungbiu dan Desa Ularan di Kecamatan Seririt, yang berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Singaraja.[1]

Pembangunan bendungan ini telah direncanakan sejak tahun 2000. Bendungan ini kemudian mulai dibangun pada tahun 2011, dan akhirnya dapat diselesaikan pada tahun 2015. Pada tanggal 13 Desember 2015, bendungan ini pun mulai difungsikan, dan pada tahun 2018, bendungan ini mulai dioperasikan secara penuh.[1]

Air yang terbendung oleh bendungan ini terutama dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas 1.795 hektar dan membangkitkan listrik melalui sebuah PLTM berkapasitas 1,5 MW yang dibangun di dekat bendungan. Air yang terbendung oleh bendungan ini juga akan dimanfaatkan untuk menyediakan air baku sebesar 350 liter per detik melalui SPAM Buleleng-Jembrana, yang mana 300 liter per detik di antaranya akan dipasok ke Kecamatan Busungbiu, Seririt, Grokgak di Buleleng, sementara sisanya akan dipasok ke Kecamatan Gilimanuk di Jembrana.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d Joga, Nirwono dan Soetomo, Agus (2020). 75 Bendungan Sumber Kehidupan dan Kesejahteraan Rakyat (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. hlm. 53–55. ISBN 978-623-94752-4-6.