Pemberontakan ISIS di Irak (2017-sekarang): Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(32 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Pemberontakan '''Negara Islam di Irak''' adalah pemberontakan dengan intensitas rendah yang dimulai pada tahun 2017 setelah Negara Islam (ISIS) kehilangan kendali teritorialnya dalam Perang |
Pemberontakan '''Negara Islam di Irak''' adalah pemberontakan dengan intensitas rendah yang dimulai pada tahun 2017 setelah [[Negara Islam Irak dan Syam]] (ISIS) kehilangan kendali teritorialnya dalam [[Perang Saudara Irak (2014–2017)|Perang Saudara Irak]], di mana [[ISIS]] dan kelompok Bendera Putih yang bersekutu melawan [[Angkatan Bersenjata Irak|Militer Irak]] (sebagian besar didukung oleh kelompok [[ISIS]]). [[Amerika Serikat]], [[Britania Raya]], dan negara-negara lain yang melakukan serangan udara terhadap [[ISIS]] dan pasukan [[Paramiliter]] sekutu (sebagian besar didukung oleh [[Iran]]). |
||
{{Infobox military conflict |
|||
{{Infobox military conflict|image=[[File:Iraqi Army fire a heavy machine at ISIS positions in Mosul.jpg|288px]]|place=[[Irak]]|date=9 Desember 2017 – Sekarang{{br}}(6 tahun, 1 bulan, 3 minggu, 4 hari)|partof=[[Perang Melawan ISIS]] dan [[Perang Melawan Teror]]|status=Masih Berlangsung|caption=Tentara Irak menembakkan senjata berat ke posisi ISIS di dekat Al-Tarab, Irak pada 17 Maret 2017|combatant1={{Flag|Irak}} |
|||
| image = [[File:Iraqi Army fire a heavy machine at ISIS positions in Mosul.jpg|288px]] |
|||
| place = [[Irak]] |
|||
| date = 9 Desember 2017 – Sekarang{{br}}({{Age in years, months, weeks and days|month1=12|day1=9|year1=2017}}) |
|||
| partof = [[Perang Melawan ISIS]] dan [[Perang Melawan Teror]] |
|||
| status = Masih Berlangsung |
|||
| caption = [[Angkatan Bersenjata Irak|Tentara Irak]] menembakkan senjata berat ke posisi [[ISIS]] di dekat Al-Tarab, [[Irak]] pada 17 Maret 2017 |
|||
| combatant1 = {{Flag|Irak}} |
|||
*{{flagicon image|Iraqi Federal Police Flag.svg}} [[Polisi Irak|Kepolisian Irak]] |
*{{flagicon image|Iraqi Federal Police Flag.svg}} [[Polisi Irak|Kepolisian Irak]] |
||
*{{flagicon image|Coat of arms of Iraq.svg}} [[Angkatan Bersenjata Irak]] |
*{{flagicon image|Coat of arms of Iraq.svg}} [[Angkatan Bersenjata Irak]]{{br}} |
||
{{Flag|Iran}} |
|||
*[[File:Seal of the Army of the Guardians of the Islamic Revolution.svg|22px]] [[Korps Pengawal Revolusi Iran|IRGC]] |
|||
-------------------- |
-------------------- |
||
[[File:Seal of Combined Joint Task Force – Operation Inherent Resolve.svg|22px]] [[CJTF-OIR]] (hingga 2021) |
[[File:Seal of Combined Joint Task Force – Operation Inherent Resolve.svg|22px]] [[CJTF-OIR]] (hingga 2021) |
||
Baris 11: | Baris 20: | ||
{{Flagdeco|Kurdistan}} [[Wilayah Kurdistan]] |
{{Flagdeco|Kurdistan}} [[Wilayah Kurdistan]] |
||
*[[Peshmerga]]{{br}} |
*[[Peshmerga]]{{br}} |
||
'''Pendukung :'''{{BR}}{{Flag|Belanda}} |
|||
'''Pendukung :'''{{BR}}{{Flag|Belanda}}|combatant2={{Flagdeco|ISIS}} [[Negara Islam Irak dan Suriah]]|commander1={{Flagicon|Irak}} [[Abdul Latif Rashid]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Barham Salih]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Fuad Masum]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Mohammed Shia' Al Sudani|Shia Al Sudani]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Mustafa Al-Kadhimi]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Adil Abdul-Mahdi]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Haidar al-Abadi]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Abdel Emir Yarallah]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Abdul Amir al-Shammari|Amir al-Shammari]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Abdel-Wahab al-Saadi]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Qais Khazali]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Hadi al-Amiri]] |
|||
| combatant2 = {{Flagdeco|ISIS}} [[Negara Islam Irak dan Syam]] |
|||
⚫ | |||
{{Flagicon| |
| commander1 = {{Flagicon|Irak}} [[Abdul Latif Rashid]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Barham Salih]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Fuad Masum]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Mohammed Shia' Al Sudani|Shia Al Sudani]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Mustafa Al-Kadhimi]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Adil Abdul-Mahdi]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Haidar al-Abadi]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Abdel Emir Yarallah]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Abdul Amir al-Shammari|Amir al-Shammari]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Abdel-Wahab al-Saadi]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Qais Khazali]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Hadi al-Amiri]]{{br}}{{Flagicon|Irak}} [[Abu Mahdi al-Muhandis]]{{KIA}}{{br}}{{Flagicon|Iran}} [[Ali Khamenei]]{{br}}{{Flagicon|Iran}} [[Ebrahim Raisi]]{{br}}{{Flagicon|Iran}} [[Hassan Rouhani]]{{br}}{{Flagicon|Iran}} [[Qasem Soleimani]]{{KIA}}{{br}}{{Flagicon|Iran}} [[Esmail Qaani]] |
||
⚫ | |||
{{Flagicon|Usa}} [[Joe Biden]]{{br}}{{Flagicon|Usa}} [[Donald Trump]]{{br}}{{Flagicon|Usa}} [[Paul LaCamera]]{{br}}{{Flagicon|Usa}} [[Stephen J. Townsend]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[Rishi Sunak]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[Liz Truss]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[Boris Johnson]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[Theresa May]]{{br}}{{Flagicon|UK}} [[Johnny Stringer (Perwira RAF)|Johnny Stringer]]{{br}}{{Flagicon|Prancis}} [[Emmanuel Macron]]{{br}}{{Flagicon|Prancis}} [[André Lanata]] |
|||
------------------------------- |
|||
{{Flagicon|Kurdistan}} [[Nechirvan Barzani]]{{br}}{{Flagicon|Kurdistan}} [[Massoud Barzani]]{{br}}{{Flagicon|Kurdistan}} [[Sirwan Barzani]] |
|||
| commander2 = {{Flagicon|ISIS}} [[Abu Hafs al-Hashimi al-Qurashi]]{{br}}{{Flagicon|ISIS}} [[Abu Hudhayfah Al-Ansari]]{{br}}{{Flagicon|ISIS}} [[Abu Fatima al-Jaheishi]]{{br}}{{Flagicon|ISIS}} [[Abu Jandal al-Masri]]{{br}}{{Flagicon|ISIS}} [[Abu Yasser al-Issawi]]{{KIA}}{{br}}{{Flagicon|ISIS}} [[Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurashi]]{{KIA}}{{br}}{{Flagicon|ISIS}} [[Abu al-Hasan al-Hashimi al-Qurashi]]{{KIA}}{{br}}{{Flagicon|ISIS}} [[Abu Ibrahim al-Hasyimi al-Qurasyi]]{{KIA}}{{br}}{{Flagicon|ISIS}} [[Abu Bakar al-Baghdadi]]{{KIA}} |
|||
| strength1 = {{Flagdeco|Irak}} 530.000 Tentara, Polisi dan Paramiliter{{br}}{{Flagdeco|Iran}} 2.000 [[Korps Pengawal Revolusi Iran|IRGC]] |
|||
---------------------------- |
|||
{{Flagdeco|Usa}} 2.500 Tentara (2021){{br}}{{Flagdeco|UK}} 400 Tentara |
|||
---------------------------- |
|||
{{Flagdeco|Kurdistan}} 150.000 Personel |
|||
| strength2 = {{Flagdeco|ISIS}} 15.500–17.000 Militan (2018){{br}}{{Flagdeco|ISIS}} 2.000–3.000 Militan (2021){{br}}{{Flagdeco|ISIS}} 500+ Militan (2023) |
|||
| casualties1 = '''{{Flag|Irak}} :''' |
|||
*2.266 Tewas{{br}} |
|||
'''{{Flag|Iran}} :''' |
|||
*5 Tewas |
|||
--------------------- |
|||
'''{{Flag|Amerika Serikat}} :''' |
|||
*11 Tewas |
|||
*2 [[Sikorsky HH-60 Pave Hawk|HH-60]] Jatuh{{br}} |
|||
'''{{Flag|Britania Raya}} :''' |
|||
*2 Tewas{{br}} |
|||
'''{{Flag|Prancis}} :''' |
|||
*3 Tewas |
|||
------------------ |
|||
'''{{Flag|Kurdistan}} :''' |
|||
*Tidak Diketahui |
|||
| casualties2 = '''{{Flag|Negara Islam Irak dan Syam}} :''' |
|||
*6.000+ Tewas |
|||
| casualties3 = 8.857 Warga Sipil Tewas |
|||
}} |
|||
== Konteks == |
|||
Pemberontakan ini merupakan kelanjutan langsung dari [[Perang Saudara Irak (2014–2017)|Perang di Irak]] dari tahun 2013 hingga 2017, dengan [[ISIS]] terus melakukan perlawanan bersenjata terhadap Pemerintah [[Irak]] yang dipimpin [[Syiah]]. Selain [[ISIS]], pemberontak lain yang memerangi pemerintah termasuk kelompok yang dikenal sebagai Bendera Putih yang dilaporkan terdiri dari mantan anggota [[ISIS]] dan pemberontak [[Kurdistan|Kurdi]] dan diyakini oleh pemerintah [[Irak]] sebagai bagian dari Ansar al Islam dan kemungkinan berafiliasi dengan [[Negara Islam Irak dan Syam|ISIS]]. [[Al-Qaeda]].<ref>{{Cite web|last=Schogol|first=Jeff|title=A ‘post-ISIS insurgency’ is gaining steam in Iraq|url=https://www.businessinsider.com/post-isis-insurgency-iraq-2018-4|website=Business Insider|language=en-US|access-date=2024-02-05}}</ref> Kelompok ini sebagian besar beroperasi di Kegubernuran Kirkuk dan telah menggunakan berbagai macam taktik gerilya melawan pasukan pemerintah. Pada bulan September 2017, [[Abu Bakar al-Baghdadi]], pemimpin [[ISIL]], meminta para pendukung [[ISIL]] di seluruh dunia untuk melancarkan serangan terhadap media berita Barat dan melanjutkan pesannya bahwa [[ISIL]] harus fokus dalam memerangi dua serangan terhadap [[Muslim|Umat Muslim]]; pernyataan-pernyataan ini menandai penyimpangan dari retorika sebelumnya yang berfokus pada pembangunan negara [[ISIL]] dan menandai pergeseran strategi [[ISIS]] menuju pemberontakan klasik. |
|||
== Jalannya Pemberontakan == |
|||
Sejak hilangnya seluruh wilayah ISIS di Irak pada akhir tahun 2017 yang dinyatakan sebagai kemenangan Irak atas ISIS dan secara luas dianggap sebagai berakhirnya perang, dan dinyatakan demikian oleh Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi, banyak insiden kekerasan telah terjadi. terjadi dilakukan oleh pihak-pihak yang bertikai, meskipun Irak sudah mendeklarasikan kemenangannya atas ISIS, kelompok ini masih dianggap belum punah dan terus mempertahankan kehadirannya di seluruh Irak, dan masih mampu melancarkan serangan dan bentrokan dengan pasukan pro-pemerintah.<ref>{{Cite web|date=2018-09-16|title=ISIS returns to Iraq, and a town confronts a new wave of terror|url=https://www.pbs.org/newshour/show/isis-returns-iraq-terror-hawija|website=PBS NewsHour|language=en-us|access-date=2024-02-05}}</ref> NIIS telah melancarkan perang gerilya dengan kehadiran yang kuat di kegubernuran Kirkuk, Diyala, Saladin, dan Sulaymaniyah, dengan pasukan lokal yang sebagian besar tidak memiliki perlengkapan dan pengalaman yang memadai, NIIS juga memanfaatkan medan yang berat di wilayah tersebut untuk melakukan perang gerilya. operasi keluar. ISIS juga memiliki kehadiran yang menonjol di kota Kirkuk, Hawija dan Tuz Khurmato dan melancarkan serangan pada malam hari di daerah pedesaan. |
|||
Pejuang ISIL juga dilaporkan bergerak melalui desa-desa pada siang hari tanpa campur tangan pasukan keamanan, dan penduduk setempat telah diminta oleh ISIL untuk memberikan makanan kepada para pejuang dan memberikan informasi tentang keberadaan personel Irak, penduduk setempat juga menyatakan bahwa pejuang ISIL akan sering masuk ke Masjid dan meminta Zakat untuk mendanai pemberontakan. Di antara operasi ISIS termasuk pembunuhan, penculikan, penggerebekan dan penyergapan. |
|||
Pada tahun 2021, para pejabat AS memperingatkan bahwa ISIL "masih mampu melancarkan pemberontakan yang berkepanjangan" tetapi juga menggambarkan ISIL di Irak telah "berkurang". Intelijen Irak memperkirakan ISIS memiliki 2.000–3.000 pejuang di Irak.<ref>{{Cite web|date=2021-07-26|title=Islamic State Resilient as Ever in Iraq, Syria|url=https://www.voanews.com/a/middle-east_islamic-state-resilient-ever-iraq-syria/6208747.html|website=Voice of America|language=en|access-date=2024-02-05}}</ref> |
|||
Setelah kekalahan ISIS pada bulan Desember 2017, kekuatan mereka menjadi sangat lemah dan kekerasan di Irak berkurang drastis. Sebanyak 23 warga sipil kehilangan nyawa akibat insiden terkait kekerasan selama November 2021, angka terendah dalam 18 tahun.<ref>{{Cite web|title=Iraq Body Count|url=https://www.iraqbodycount.org/database/|website=www.iraqbodycount.org|access-date=2024-02-05}}</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 23 April 2024 00.02
Pemberontakan Negara Islam di Irak adalah pemberontakan dengan intensitas rendah yang dimulai pada tahun 2017 setelah Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) kehilangan kendali teritorialnya dalam Perang Saudara Irak, di mana ISIS dan kelompok Bendera Putih yang bersekutu melawan Militer Irak (sebagian besar didukung oleh kelompok ISIS). Amerika Serikat, Britania Raya, dan negara-negara lain yang melakukan serangan udara terhadap ISIS dan pasukan Paramiliter sekutu (sebagian besar didukung oleh Iran).
Konteks
Pemberontakan ini merupakan kelanjutan langsung dari Perang di Irak dari tahun 2013 hingga 2017, dengan ISIS terus melakukan perlawanan bersenjata terhadap Pemerintah Irak yang dipimpin Syiah. Selain ISIS, pemberontak lain yang memerangi pemerintah termasuk kelompok yang dikenal sebagai Bendera Putih yang dilaporkan terdiri dari mantan anggota ISIS dan pemberontak Kurdi dan diyakini oleh pemerintah Irak sebagai bagian dari Ansar al Islam dan kemungkinan berafiliasi dengan ISIS. Al-Qaeda.[1] Kelompok ini sebagian besar beroperasi di Kegubernuran Kirkuk dan telah menggunakan berbagai macam taktik gerilya melawan pasukan pemerintah. Pada bulan September 2017, Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin ISIL, meminta para pendukung ISIL di seluruh dunia untuk melancarkan serangan terhadap media berita Barat dan melanjutkan pesannya bahwa ISIL harus fokus dalam memerangi dua serangan terhadap Umat Muslim; pernyataan-pernyataan ini menandai penyimpangan dari retorika sebelumnya yang berfokus pada pembangunan negara ISIL dan menandai pergeseran strategi ISIS menuju pemberontakan klasik.
Jalannya Pemberontakan
Sejak hilangnya seluruh wilayah ISIS di Irak pada akhir tahun 2017 yang dinyatakan sebagai kemenangan Irak atas ISIS dan secara luas dianggap sebagai berakhirnya perang, dan dinyatakan demikian oleh Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi, banyak insiden kekerasan telah terjadi. terjadi dilakukan oleh pihak-pihak yang bertikai, meskipun Irak sudah mendeklarasikan kemenangannya atas ISIS, kelompok ini masih dianggap belum punah dan terus mempertahankan kehadirannya di seluruh Irak, dan masih mampu melancarkan serangan dan bentrokan dengan pasukan pro-pemerintah.[2] NIIS telah melancarkan perang gerilya dengan kehadiran yang kuat di kegubernuran Kirkuk, Diyala, Saladin, dan Sulaymaniyah, dengan pasukan lokal yang sebagian besar tidak memiliki perlengkapan dan pengalaman yang memadai, NIIS juga memanfaatkan medan yang berat di wilayah tersebut untuk melakukan perang gerilya. operasi keluar. ISIS juga memiliki kehadiran yang menonjol di kota Kirkuk, Hawija dan Tuz Khurmato dan melancarkan serangan pada malam hari di daerah pedesaan.
Pejuang ISIL juga dilaporkan bergerak melalui desa-desa pada siang hari tanpa campur tangan pasukan keamanan, dan penduduk setempat telah diminta oleh ISIL untuk memberikan makanan kepada para pejuang dan memberikan informasi tentang keberadaan personel Irak, penduduk setempat juga menyatakan bahwa pejuang ISIL akan sering masuk ke Masjid dan meminta Zakat untuk mendanai pemberontakan. Di antara operasi ISIS termasuk pembunuhan, penculikan, penggerebekan dan penyergapan.
Pada tahun 2021, para pejabat AS memperingatkan bahwa ISIL "masih mampu melancarkan pemberontakan yang berkepanjangan" tetapi juga menggambarkan ISIL di Irak telah "berkurang". Intelijen Irak memperkirakan ISIS memiliki 2.000–3.000 pejuang di Irak.[3]
Setelah kekalahan ISIS pada bulan Desember 2017, kekuatan mereka menjadi sangat lemah dan kekerasan di Irak berkurang drastis. Sebanyak 23 warga sipil kehilangan nyawa akibat insiden terkait kekerasan selama November 2021, angka terendah dalam 18 tahun.[4]
Referensi
- ^ Schogol, Jeff. "A 'post-ISIS insurgency' is gaining steam in Iraq". Business Insider (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-02-05.
- ^ "ISIS returns to Iraq, and a town confronts a new wave of terror". PBS NewsHour (dalam bahasa Inggris). 2018-09-16. Diakses tanggal 2024-02-05.
- ^ "Islamic State Resilient as Ever in Iraq, Syria". Voice of America (dalam bahasa Inggris). 2021-07-26. Diakses tanggal 2024-02-05.
- ^ "Iraq Body Count". www.iraqbodycount.org. Diakses tanggal 2024-02-05.