Danau Poso: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Menambahkan daftar pustaka baru |
||
(39 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox lake |
|||
[[Berkas:Danau Poso.jpg|thumb|200px|Danau Poso]] |
|||
| caption = |
|||
⚫ | |||
| location = [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]] |
|||
| basin_countries = Indonesia |
|||
| type = Tektonik |
|||
| inflow = |
|||
| outflow = [[Sungai Poso]] |
|||
| area = 323.2 km² |
|||
| volume = 216 gigaliter |
|||
| depth = |
|||
| max-depth = 450 m |
|||
| elevation = 485 m |
|||
| residence_time = |
|||
| shore = |
|||
| coords = {{coord|1|55|28|S|120|37|0|E|type:waterbody_region:ID|display=inline,title}} |
|||
| cities =[[Poso]] |
|||
| islands = |
|||
| reference = |
|||
|part_of=DAS Poso |
|||
|image_size=300 |
|||
|image_lake=Poso Lake from Padamarari.jpg |
|||
⚫ | |||
|extra=<mapframe latitude="-1.9244444444444444" longitude="120.61666666666666" zoom="10" text="Danau Poso di Sulawesi Tengah" width="300" height="300" align="center">{ |
|||
"type": "FeatureCollection", |
|||
"features": [ |
|||
{ |
|||
"type": "Feature", |
|||
"properties": {"marker-symbol":"dam", "marker-color":"0050d0", "title":"Danau Poso"}, |
|||
"geometry": { |
|||
"type": "Point", |
|||
"coordinates": [ 120.613403, -1.920874 ] |
|||
} |
|||
} |
|||
] |
|||
}</mapframe> |
|||
}} |
|||
⚫ | |||
[[Festival Danau Poso]] diadakan di [[Tentena]], kota di pinggir danau ini. |
|||
Danau ini terletak pada ketinggian 657 m. |
|||
Danau Poso merupakan salah satu Danau terindah di dunia dengan Pasir putih yang terdapat pada tepi sampai di Dasar Danau. Danau poso terletak di Kecamatan Pamona Utara dengan ibu kota Tentena. Ada beberapa keunikan Danau ini yang dapat dinikmati oleh para Visitor antara lain : Ikan Mujair, Nilam, Lele, Ikan Mas dsb. Tetapi yang paling unik adalah Ikan Sugili yang sekarang populasinya hampir punah yang disebabkan oleh semakin bertambahnya penduduk dan mungkin juga disebabkan karena dibangunnya Mega proyek PLTA Sulewana yang berperan sangat besar dalam memutuskan Mata Rantai perkembangbiakan jenis Ikan langka ini. Menurut kisah bahwa pada saat-saat ikan ini akan berkembangbiak, mereka akan melakukan Migrasi ke muara sungai yang bertemu dengan air laut dan selanjutnya ketika anak-anak sugili menanjak dewasa, mereka akan kembali ke danau. Tetapi ketika Mega Proyek PLTA dibangun diantara Poso dan Tentena maka secara otomatis sistem perkembangbiakan populasi Sugili yang hanya dapat terjadi secara alamaiah inipun mengalami masalah besar, sehingga keberlangsungan populasi ikan ini dalam waktu dekat diprediksi akan mengalami stop atau mengalami kepunahan seperti populasi ikan bungu populasi khas Danau Poso yang tidak lagi dapat dijumpai. Disamping itu terdapat fenomena alam yang berbau mistis yaitu Lampu Danau yang merupakan salah satu keunikan juga sewaktu-waktu dapat disaksikan pada waktu malam. |
|||
== Pranala luar == |
|||
* [http://www.my-indonesia.info/filedata/1692_512-1234303Sulteng.pdf Danau Poso di My-Indonesia.info] |
|||
== Sejarah == |
|||
⚫ | |||
Hingga tahun 1865, orang Eropa hanya mendengar kabar tentang keberadaan danau besar di tengah pedalaman Poso di Sulawesi Tengah, dan tidak ada [[orang Belanda]] atau Eropa lainnya yang membuktikan dan melihatnya secara langsung.{{sfn|Adriani|1919|p=34}} Pada tahun yang sama, seorang pejabat pemerintah [[Karesidenan Manado]], [[Johannes Cornelis Wilhelmus Diedericus Adrianus van der Wyck]], berniat untuk membuktikan keberadaan danau ini, namun dia membutuhkan usaha keras untuk mendapatkan penerjemah dan pemandu di sana. Ia sepenuhnya bergantung pada kehendak tokoh masyarakat sekitar, perihal apakah mereka mengizinkan atau melarang ekspedisi yang akan dilakukannya.{{sfn|Adriani|1919|p=34}} Pada akhirnya, van der Wyck berhasil membuktikan keberadaan Danau Poso, dan segera melakukan pemetaan seperlunya.{{sfn|Adriani|1919|p=34}} Meskipun demikian, keterbatasan waktu dan alat menjadikan peta yang dibuatnya tidak sempurna. Langkah ini dilakukan kembali pada tahun 1867. [[Willem Jan Maria Michielsen]], seorang pejabat pemerintah muda lainnya melakukan perjalanan yang sama, tetapi dia juga hanya bisa membuat sketsa peta yang "cacat".{{sfn|Adriani|1919|p=34}} |
|||
{{indo-geo-stub}} |
|||
== Geografi == |
|||
⚫ | |||
Kota [[Pendolo, Pamona Selatan, Poso|Pendolo]] terletak di bagian selatan danau, dan kota [[Tentena]] terletak di bagian utara, sedangkan beberapa desa kecil berada di pesisir pantai. Danau ini mengalir menuju [[Sungai Poso]] di Tentena, yang terus hingga ke [[Teluk Tomini]] di [[Kota Poso]]. Sebuah taman yang berisi [[anggrek]] liar terletak di dekat desa [[Bancea, Pamona Selatan, Poso|Bancea]]. Di sekitar hutan yang mengelilingi danau juga masih dapat ditemukan [[anoa]] (sapi hutan) dan [[babirusa]] (atau babi rusa), seekor babi jenis [[ruminan]]. Dua spesies yang terancam punah ini merupakan salah satu dari fauna endemik yang hanya terdapat di [[pulau Sulawesi]]. |
|||
== Biodiversitas == |
|||
⚫ | |||
Danau ini merupakan habitat dari sejumlah ikan, termasuk Sidat Kembang (''[[Anguilla marmorata]]'') yang bermigrasi antara danau dan laut,{{sfn|Haryani|Hehanussa|2000|p=75}} dan 11 spesies ikan [[endemik]] yang hanya terdapat di danau ini, di antaranya ''[[Adrianichthys]]'', ''[[Ikan Gobi Poso|Mugilogobius amadi]]'', ''[[Ikan Gobi Sarasin|M. sarasinorum]]'', ''[[Nomorhamphus celebensis]]'', ''[[Oryzias nebulosus]]'', ''[[Oryzias nigrimas]]'', dan ''[[Oryzias orthognathus]]'', yang semuanya berada dalam keadaan terancam (dalam beberapa kasus kemungkinan telah [[punah]]).<ref>Kottelat, M. (1990). ''Synopsis of the endangered buntingi (Osteichthyes: Adrianichthyidae and Oryziidae) of Lake Poso, Central Sulawesi, Indonesia, with a new reproductive guild and descriptions of three new species.'' Ichthyological Exploration of Freshwaters 1: 49-67</ref>{{sfn|Parenti|Soeroto|2004|p=10-11}} |
|||
⚫ | |||
[[es:Lago Poso]] |
|||
Di sini juga banyak terdapat siput air tawar endemik ''[[Tylomelania]]'',<ref>von Rintelen, T., K. von Rintelen, and M. Glaubrecht (2010). ''The species flock of the viviparous freshwater gastropod Tylomelania (Mollusca: Cerithioidea: Pachychilidae) in the ancient lakes of Sulawesi, Indonesia: the role of geography, trophic morphology and colour as driving forces in adaptive radiation.'' pp. 485-512 in: Glaubrecht, M., and H. Schneider, eds. (2010). Evolution in Action: Adaptive Radiations and the Origins of Biodiversity. Springer Verlag, Heidelberg, [[Jerman]].</ref> dan juga beberapa udang endemik ''[[Caridina]]''{{sfn|von Rintelen|Cai|2009|p=347}}<ref>{{Cite journal|last=Klotz|first=Werner|last2=Rintelen|first2=Thomas von|last3=Wowor|first3=Daisy|last4=Lukhaup|first4=Chris|last5=Rintelen|first5=Kristina von|date=2021-01-04|title=Lake Poso's shrimp fauna revisited: the description of five new species of the genus Caridina (Crustacea, Decapoda, Atyidae) more than doubles the number of endemic lacustrine species|url=https://zookeys.pensoft.net/article/54303/|journal=ZooKeys|language=en|volume=1009|pages=81–122|doi=10.3897/zookeys.1009.54303|issn=1313-2970|pmc=PMC7801368|pmid=33505196}}</ref> dan kepiting [[Parathelphusidae]] (umumnya ''[[Migmathelphusa]]'', ''[[Parathelphusa]]'' dan ''[[Sundathelphusa]]'').{{sfn|Chia|Ng|2006|p=381}} |
|||
[[fr:Lac Poso]] |
|||
[[lv:Poso ezers]] |
|||
== Referensi == |
|||
[[nl:Posomeer]] |
|||
{{reflist|30em}} |
|||
[[ru:Посо (озеро)]] |
|||
=== Daftar pustaka === |
|||
{{refbegin}} |
|||
* {{cite book|last={{aut|Adriani}}|first=Nicolaas|authorlink=Nicolaus Adriani|url=http://catalog.hathitrust.org/Record/100174883|title=De Indische Gids|chapter-url=http://hdl.handle.net/2027/coo.31924079040626|chapter=Verhaal der ontdekkingsreis van Jhr. J. C. W. A. van der Wyck naar het Posso-Meer, 16-22 October 1865|year=1913|volume=35 (2)|location=[[Amsterdam]]|publisher=J. H. de Bussy|pages=843–862|ref=harv}} {{Closed access}} |
|||
* {{cite journal|last={{aut|Chia}}|first=Oliver K. S.|last2={{aut|Ng}}|first2=Peter K. L.|url=http://www.researchgate.net/publication/285515761_The_freshwater_crabs_of_Sulawesi_with_descriptions_of_two_new_genera_and_four_new_species_Crustacea_Decapoda_Brachyura_Parathelphusidae|title=The freshwater crabs of Sulawesi, with descriptions of two new genera and four new species (Crustacea: Decapoda: Brachyura: Parathelphusidae)|journal=The Raffles Bulletin of Zoology|year=2006|volume=54|issue=2|publisher=[[Universitas Nasional Singapura]]|pages=381–428|ref=harv}} {{Closed access}} |
|||
* {{cite journal|last={{aut|Haryani}}|first=Gadis Sri|last2={{aut|Hehanussa}}|first2=P. E.|url=http://hdl.handle.net/10091/2009|title=Preliminary Study of Eel Fish in Lake Poso, Sulawesi Island, Indonesia|journal=Repository Suwa Hydrobiology|year=2000|volume=12|publisher=[[Universitas Shinshu]]|pages=75-80|ref=harv}} {{Free access}} |
|||
* {{cite journal|last={{aut|Parenti}}|first=Lynne R.|last2={{aut|Soeroto}}|first2=Bambang|authorlink=Lynne R. Parenti|url=http://link.springer.com/article/10.1007/s10228-003-0187-1|title=Adrianichthys roseni and Oryzias nebulosus, two new ricefishes (Atherinomorpha: Beloniformes: Adrianichthyidae) from Lake Poso, Sulawesi, Indonesia|journal=Ichthyological Research|year=2004|volume=51|publisher=The Ichthyological Society of Japan|pages=10-19|doi=10.1007/s10228-003-0187-1|ref=harv}} {{Closed access}} |
|||
* {{cite journal|last={{aut|von Rintelen}}|first=Kristina|last2={{aut|Cai}}|first2=Yixiong|url=http://www.researchgate.net/publication/286974611_Radiation_of_endemic_species_flocks_in_ancient_lakes_Systematic_revision_of_the_freshwater_shrimp_Caridina_H_Milne_Edwards_1837_Crustacea_Decapoda_Atyidae_from_the_ancient_lakes_of_Sulawesi_Indonesia_|title=Radiation of endemic species flocks in ancient lakes: systematic revision of the freshwater shrimp Caridina H. Milne Edwards, 1837 (Crustacea: Decapoda: Atyidae) from the ancient lakes Of Sulawesi, Indonesia, with the description of eight new species|journal=The Raffles Bulletin of Zoology|year=2009|volume=57|issue=2|publisher=[[Universitas Nasional Singapura]]|pages=343-452|ref=harv}} {{Free access}} |
|||
{{refend}} |
|||
=== Sumber === |
|||
{{refbegin}} |
|||
* {{cite book|last={{aut|Adriani}}|first=Nicolaas|authorlink=Nicolaas Adriani|url=http://books.google.com/books?id=hFk8AAAAMAAJ|title=Posso (Midden-Celebes)|series=Onze Zendingsvelden (2)|year=1919|location=[[Den Haag]]|publisher=Boekhandel van den Zendingsstudie-Raad|oclc=568759182|ref=harv}} |
|||
* {{cite book|last={{aut|Paulus}}|first=Jozias|editor-last={{aut|Stibbe}}|editor-last2={{aut|Sandbergen}}|editor-first=David Gerhard|editor-first2=Frans Johan Wilhelm Henri|url=http://books.google.co.id/books?id=dgc3AQAAMAAJ|title=Encyclopædie van Nederlandsch-Indië|year=1935|volume=7|edition=2|location=[[Den Haag]]|publisher=[[Martinus Nijhoff Publishers|Martinus Nijhoff]]|ref=harv}} |
|||
{{refend}} |
|||
{{Danau di Indonesia}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ |
Revisi terkini sejak 4 Mei 2024 17.30
Danau Poso | |
---|---|
Letak | Sulawesi Tengah, Indonesia |
Koordinat | 1°55′28″S 120°37′0″E / 1.92444°S 120.61667°E |
Jenis perairan | Tektonik |
Bagian dari | DAS Poso |
Aliran keluar utama | Sungai Poso |
Terletak di negara | Indonesia |
Area permukaan | 323.2 km² |
Kedalaman maksimal | 450 m |
Volume air | 216 gigaliter |
Ketinggian permukaan | 485 m |
Permukiman | Poso |
Danau Poso (bahasa Inggris: Poso Lake), merupakan sebuah danau yang terletak di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia; dan merupakan danau terdalam ketiga di Indonesia. Danau ini memiliki panjang 32 km dan lebar 16 km.
Festival Danau Poso diadakan di Tentena, kota di pinggir danau ini.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Hingga tahun 1865, orang Eropa hanya mendengar kabar tentang keberadaan danau besar di tengah pedalaman Poso di Sulawesi Tengah, dan tidak ada orang Belanda atau Eropa lainnya yang membuktikan dan melihatnya secara langsung.[1] Pada tahun yang sama, seorang pejabat pemerintah Karesidenan Manado, Johannes Cornelis Wilhelmus Diedericus Adrianus van der Wyck, berniat untuk membuktikan keberadaan danau ini, namun dia membutuhkan usaha keras untuk mendapatkan penerjemah dan pemandu di sana. Ia sepenuhnya bergantung pada kehendak tokoh masyarakat sekitar, perihal apakah mereka mengizinkan atau melarang ekspedisi yang akan dilakukannya.[1] Pada akhirnya, van der Wyck berhasil membuktikan keberadaan Danau Poso, dan segera melakukan pemetaan seperlunya.[1] Meskipun demikian, keterbatasan waktu dan alat menjadikan peta yang dibuatnya tidak sempurna. Langkah ini dilakukan kembali pada tahun 1867. Willem Jan Maria Michielsen, seorang pejabat pemerintah muda lainnya melakukan perjalanan yang sama, tetapi dia juga hanya bisa membuat sketsa peta yang "cacat".[1]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Kota Pendolo terletak di bagian selatan danau, dan kota Tentena terletak di bagian utara, sedangkan beberapa desa kecil berada di pesisir pantai. Danau ini mengalir menuju Sungai Poso di Tentena, yang terus hingga ke Teluk Tomini di Kota Poso. Sebuah taman yang berisi anggrek liar terletak di dekat desa Bancea. Di sekitar hutan yang mengelilingi danau juga masih dapat ditemukan anoa (sapi hutan) dan babirusa (atau babi rusa), seekor babi jenis ruminan. Dua spesies yang terancam punah ini merupakan salah satu dari fauna endemik yang hanya terdapat di pulau Sulawesi.
Biodiversitas
[sunting | sunting sumber]Danau ini merupakan habitat dari sejumlah ikan, termasuk Sidat Kembang (Anguilla marmorata) yang bermigrasi antara danau dan laut,[2] dan 11 spesies ikan endemik yang hanya terdapat di danau ini, di antaranya Adrianichthys, Mugilogobius amadi, M. sarasinorum, Nomorhamphus celebensis, Oryzias nebulosus, Oryzias nigrimas, dan Oryzias orthognathus, yang semuanya berada dalam keadaan terancam (dalam beberapa kasus kemungkinan telah punah).[3][4]
Di sini juga banyak terdapat siput air tawar endemik Tylomelania,[5] dan juga beberapa udang endemik Caridina[6][7] dan kepiting Parathelphusidae (umumnya Migmathelphusa, Parathelphusa dan Sundathelphusa).[8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d Adriani 1919, hlm. 34.
- ^ Haryani & Hehanussa 2000, hlm. 75.
- ^ Kottelat, M. (1990). Synopsis of the endangered buntingi (Osteichthyes: Adrianichthyidae and Oryziidae) of Lake Poso, Central Sulawesi, Indonesia, with a new reproductive guild and descriptions of three new species. Ichthyological Exploration of Freshwaters 1: 49-67
- ^ Parenti & Soeroto 2004, hlm. 10-11.
- ^ von Rintelen, T., K. von Rintelen, and M. Glaubrecht (2010). The species flock of the viviparous freshwater gastropod Tylomelania (Mollusca: Cerithioidea: Pachychilidae) in the ancient lakes of Sulawesi, Indonesia: the role of geography, trophic morphology and colour as driving forces in adaptive radiation. pp. 485-512 in: Glaubrecht, M., and H. Schneider, eds. (2010). Evolution in Action: Adaptive Radiations and the Origins of Biodiversity. Springer Verlag, Heidelberg, Jerman.
- ^ von Rintelen & Cai 2009, hlm. 347.
- ^ Klotz, Werner; Rintelen, Thomas von; Wowor, Daisy; Lukhaup, Chris; Rintelen, Kristina von (2021-01-04). "Lake Poso's shrimp fauna revisited: the description of five new species of the genus Caridina (Crustacea, Decapoda, Atyidae) more than doubles the number of endemic lacustrine species". ZooKeys (dalam bahasa Inggris). 1009: 81–122. doi:10.3897/zookeys.1009.54303. ISSN 1313-2970. PMC 7801368 . PMID 33505196 Periksa nilai
|pmid=
(bantuan). - ^ Chia & Ng 2006, hlm. 381.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Adriani, Nicolaas (1913). "Verhaal der ontdekkingsreis van Jhr. J. C. W. A. van der Wyck naar het Posso-Meer, 16-22 October 1865". De Indische Gids. 35 (2). Amsterdam: J. H. de Bussy. hlm. 843–862.
- Chia, Oliver K. S.; Ng, Peter K. L. (2006). "The freshwater crabs of Sulawesi, with descriptions of two new genera and four new species (Crustacea: Decapoda: Brachyura: Parathelphusidae)". The Raffles Bulletin of Zoology. Universitas Nasional Singapura. 54 (2): 381–428.
- Haryani, Gadis Sri; Hehanussa, P. E. (2000). "Preliminary Study of Eel Fish in Lake Poso, Sulawesi Island, Indonesia". Repository Suwa Hydrobiology. Universitas Shinshu. 12: 75–80.
- Parenti, Lynne R.; Soeroto, Bambang (2004). "Adrianichthys roseni and Oryzias nebulosus, two new ricefishes (Atherinomorpha: Beloniformes: Adrianichthyidae) from Lake Poso, Sulawesi, Indonesia". Ichthyological Research. The Ichthyological Society of Japan. 51: 10–19. doi:10.1007/s10228-003-0187-1.
- von Rintelen, Kristina; Cai, Yixiong (2009). "Radiation of endemic species flocks in ancient lakes: systematic revision of the freshwater shrimp Caridina H. Milne Edwards, 1837 (Crustacea: Decapoda: Atyidae) from the ancient lakes Of Sulawesi, Indonesia, with the description of eight new species". The Raffles Bulletin of Zoology. Universitas Nasional Singapura. 57 (2): 343–452.
Sumber
[sunting | sunting sumber]- Adriani, Nicolaas (1919). Posso (Midden-Celebes). Onze Zendingsvelden (2). Den Haag: Boekhandel van den Zendingsstudie-Raad. OCLC 568759182.
- Paulus, Jozias (1935). Stibbe, David Gerhard; Sandbergen, Frans Johan Wilhelm Henri, ed. Encyclopædie van Nederlandsch-Indië. 7 (edisi ke-2). Den Haag: Martinus Nijhoff.