Lompat ke isi

Suwiryo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Anjay ini apa?
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(12 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{Infobox officeholder
| honorific_prefix = [[Priyayi#Raden|Raden]]
|name = Raden Suwiryo
| name = Suwiryo
|image = PNI - Suwirjo.jpg
| image = Suwirjo, Kami Perkenalkan (1954), p44.jpg
|caption = Suwiryo ketika menjabat di [[Konstituante]], cir. 1959
| image_size = 220px
|office = Daftar Wakil Perdana Menteri Indonesia{{!}}Wakil Perdana Menteri Indonesia
|term_start = [[27 April]] [[1951]]
| alt = Official portrait of Suwiryo
|term_end = [[3 April]] [[1952]]
| caption = Potret resmi, {{circa|1954}}
|order = ke-6
| order1 = ke-6
| office1 = Partai Nasional Indonesia#Ketua{{!}}Ketua<br/>Partai Nasional Indonesia
|primeminister = [[Soekiman Wirjosandjojo]]
|president = [[Soekarno]]
| term_start1 = 28 Juli 1956
|predecessor = [[Hamengku Buwono IX]]
| term_end1 = 29 Juli 1960
|successor = [[Prawoto Mangkusasmito]]
| predecessor1 = [[Sidik Djojosukarto]]
| successor1 = [[Ali Sastroamidjojo]]
|office2 = Gubernur Jakarta{{!}}Wali Kota Jakarta Raya
|order2 = ke-1
| order2 = ke-5
| office2 = Wakil Perdana Menteri Indonesia
|term_start2 = 23 September 1945
| term_start2 = 6 September 1950
|term_end2 = 21 Juli 1947
| term_end2 = 27 April 1951
|predecessor2 = Hasagewa Shigeo {{small|(sebagai Wali Kota Khusus Jakarta)}}
| primeminister2 = [[Soekiman Wirjosandjojo]]
|successor2 = Robert Thomas Praaning {{small|(sebagai Wali Kota Batavia)}}
| predecessor2 = [[Hamengkubuwono IX]]
|term_start3 = 30 Maret 1950
| successor2 = [[Prawoto Mangkusasmito]]
|term_end3 = 2 Mei 1951
| order3 = pertama
|predecessor3 = [[Sastromoeljono]] {{small|(sebagai Wali Kota Batavia)}}
| office3 = Gubernur Jakarta{{!}}Wali Kota Jakarta
|successor3 = Soewahjo Soemodilogo
| term_start3 = 30 Maret 1950
|birt_hname = Raden Suwiryo
| term_end3 = 2 Mei 1951
|othername =
| predecessor3 = [[Hilman Djajadiningrat]] {{small|(sebagai Gubernur Wilayah Federal Batavia)}}
|religion =
| successor3 = [[Sjamsuridjal]]
|nationality = [[Indonesia]]
| term_start4 = 23 September 1945
|birth_date = {{birth date|1903|2|17}}
| term_end4 = November 1947
|birth_place = [[Wonogiri]], [[Jawa Tengah]], [[Hindia Belanda]]
| predecessor4 = ''Posisi ditetapkan''
|location =
| successor4 = Elbert Marinus Stok {{small|(sebagai Walikota Jakarta/Batavia Belanda)}}
|occupation =
| birth_name = Suwiryo
|spouse =
|death_date = {{death date and age|1967|8|27|1903|2|17}}
| birth_date = {{birth date|1903|2|17|df=y}}
| birth_place = [[Wonogiri]], [[Jawa Tengah]]
|death_place = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]]
| death_date = {{death date and age|1967|8|27|1903|2|17|df=y}}
|location =
| death_place = [[Bandung]], [[Jawa Barat]]
|parents =
| resting_place = [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]]
| party = [[Partai Nasional Indonesia]]
| alma_mater =
| occupation = [[Politikus]]
}}
}}


'''Suwiryo''' ([[Ejaan Van Ophuijsen|EVO]]: '''Soewirjo'''; {{lahirmati||17|2|1903||27|8|1967}}) adalah seorang politikus Indonesia. Ia menjabat sebagai [[Gubernur Jakarta|Walikota]] pertama [[Jakarta]] setelah [[proklamasi kemerdekaan Indonesia]] dari tahun 1945 hingga 1947 dan sekali lagi dari tahun 1950 hingga 1951. Selain itu, ia menjabat sebagai [[Wakil Perdana Menteri Indonesia]] di bawah Perdana Menteri [[Soekiman Wirjosandjojo]] dari tahun 1951 hingga 1952. Sebagai anggota [[Partai Nasional Indonesia]], ia juga merupakan ketua keenam partai tersebut, menjabat dari tahun 1956 hingga digulingkan oleh [[Ali Sastroamidjojo ]] pada tahun 1960.
'''Raden Suwiryo''' ({{lahirmati|[[Wonogiri]], [[Jawa Tengah]]|17|2|1903|[[Jakarta]]|27|8|1967}}) adalah seorang tokoh pergerakan Indonesia. Ia juga pernah menjadi [[Daftar Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Wali kota Jakarta]] dan Ketua Umum [[Partai Nasional Indonesia|PNI]]. Ia juga pernah menjadi [[Daftar Wakil Perdana Menteri Indonesia|Wakil Perdana Menteri]] pada [[Kabinet Sukiman-Suwirjo|Kabinet Sukiman-Suwiryo]].<ref>{{cite news|url=http://news.okezone.com/read/2012/06/28/507/655216/raden-suwiryo-walikota-pertama-jakarta|title=Raden Suwiryo, Wali kota Pertama Jakarta|date=28 Juni 2012|access-date=17 Oktober 2012|publisher=Okezone.com}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3047/Suwiryo|title=Suwiryo|website=Eksiklopedia Jakarta|publisher=Pemerintah Provinsi DKI Jakarta|access-date=17 Oktober 2012|archive-date=2017-01-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20170109132741/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3047/Suwiryo|dead-url=yes}}</ref>


== Riwayat Hidup ==
== Riwayat Hidup ==
Baris 44: Baris 48:
== Perjuangan ==
== Perjuangan ==
=== Awal perjuangan ===
=== Awal perjuangan ===
Pada masa mudanya Suwiryo aktif dalam perhimpunan pemuda [[Jong Java]] dan kemudian [[PNI]]. Setelah PNI bubar tahun 1931, Suwiryo turut mendirikan [[Partindo]]. Pada zaman kependudukan Jepang, Suwiryo aktif di [[Jawa Hokokai]] dan [[Putera]].
Pada masa mudanya Suwiryo aktif dalam perhimpunan pemuda [[Jong Java]] dan kemudian [[PNI]]. Setelah PNI bubar tahun 1931, Suwiryo turut mendirikan [[Partindo]]. Pada zaman kependudukan Jepang, Suwiryo aktif di [[Jawa Hokokai]], [[Barisan Pelopor]] dan [[Putera]].


=== Menjadi Wakil Wali kota Jakarta ===
=== Menjadi Wakil Wali kota Jakarta ===
Baris 65: Baris 69:


=== Setelah perang kemerdekaan ===
=== Setelah perang kemerdekaan ===
Pada 17 Februari 1950 Presiden RIS, Sukarno mengangkatnya kembali sebagai Wali kota Jakarta Raya. Pada 2 Mei 1951, Suwiryo diangkat jadi Wakil PM dalam [[Kabinet Sukiman-Suwirjo]] (April 1951 - April 1952). Jabatan wali kota diganti oleh [[Sjamsuridjal|Syamsurizal (Masyumi)]]. Setelah berhenti menjadi Wakil PM, kemudian Suwiryo diperbantukan beberapa saat di [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kementrian Dalam Negeri]]. Setelah itu Suwiryo menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Umum Nasional merangkap Presiden Komisaris Bank Industri Negara (BIN) yang kemudian dikenal dengan [[Bapindo]]. Suwiryo meninggalkan dunia perbankan setelah terpilih menjadi Ketua Umum [[PNI]]. Lepas dari kegiatan partai, Suwiryo menjadi anggota MPRS dan kemudian menjadi anggota DPA.<ref>{{cite book|page=282, 1066|isbn=9789794135228|title=Ensiklopedi Umum|first=A. G.|last=Pringgodigdo|first2=Hassan|last2=Shadily|date=1973|access-date=17 Oktober 2015}}</ref><ref name="Sejarah Jakarta">{{cite book|last1= Sedyawati|first2=Supratnikno|last2= Rahardjo|first3=Irmawati Marwoto|last3= Johan|first4= G.A.|last4=Manilet|first=Edi|date=1987|title=Sejarah Kota Jakarta 1950-1980|trans-title=|url=|language=|location=Jakarta|publisher=Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|isbn=}}</ref>
Pada 17 Februari 1950 Presiden RIS, Sukarno mengangkatnya kembali sebagai Wali kota Jakarta Raya. Pada 2 Mei 1951, Suwiryo diangkat jadi Wakil PM dalam [[Kabinet Sukiman-Suwirjo]] (April 1951 - April 1952). Jabatan wali kota diganti oleh [[Sjamsuridjal|Syamsurizal (Masyumi)]]. Setelah berhenti menjadi Wakil PM, kemudian Suwiryo diperbantukan beberapa saat di [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kementrian Dalam Negeri]]. Setelah itu Suwiryo menjabat sebagai Presiden Direktur [[Bank Umum Nasional]] merangkap Presiden Komisaris Bank Industri Negara (BIN) yang kemudian dikenal dengan [[Bapindo]]. Suwiryo meninggalkan dunia perbankan setelah terpilih menjadi Ketua Umum [[PNI]]. Lepas dari kegiatan partai, Suwiryo menjadi anggota MPRS dan kemudian menjadi anggota [[Dewan Pertimbangan Agung|DPA]].<ref>{{cite book|page=282, 1066|isbn=9789794135228|title=Ensiklopedi Umum|first=A. G.|last=Pringgodigdo|first2=Hassan|last2=Shadily|date=1973|access-date=17 Oktober 2015}}</ref><ref name="Sejarah Jakarta">{{cite book|last1= Sedyawati|first2=Supratnikno|last2= Rahardjo|first3=Irmawati Marwoto|last3= Johan|first4= G.A.|last4=Manilet|first=Edi|date=1987|title=Sejarah Kota Jakarta 1950-1980|trans-title=|url=|language=|location=Jakarta|publisher=Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|isbn=}}</ref>


== Meninggal dunia ==
== Meninggal dunia ==
[[Berkas:Suwirjo - TMP Kalibata.jpeg|jmpl|Makam Suwiryo di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta]]
Enam tahun terakhir masa hayatnya, Suwiryo berjuang melawan penyakit yang tidak dapat dilawannya, akhirnya ia meninggal pada 27 Agustus 1967 dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata]].
Enam tahun terakhir masa hayatnya, Suwiryo berjuang melawan penyakit yang tidak dapat dilawannya, akhirnya ia meninggal pada 27 Agustus 1967 dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata]].


Baris 73: Baris 78:


{{reflist}}
{{reflist}}



{{kotak mulai}}
{{kotak mulai}}
Baris 105: Baris 109:
[[Kategori:Wakil Perdana Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Wakil Perdana Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta]]
[[Kategori:Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta]]
[[Kategori:Anggota Konstituante Republik Indonesia]]

Revisi terkini sejak 13 Mei 2024 02.01

Suwiryo
Official portrait of Suwiryo
Potret resmi, ca 1954
Ketua
Partai Nasional Indonesia
ke-6
Masa jabatan
28 Juli 1956 – 29 Juli 1960
Wakil Perdana Menteri Indonesia ke-5
Masa jabatan
6 September 1950 – 27 April 1951
Perdana MenteriSoekiman Wirjosandjojo
Wali Kota Jakarta pertama
Masa jabatan
30 Maret 1950 – 2 Mei 1951
Sebelum
Pendahulu
Hilman Djajadiningrat (sebagai Gubernur Wilayah Federal Batavia)
Pengganti
Sjamsuridjal
Sebelum
Masa jabatan
23 September 1945 – November 1947
Sebelum
Pendahulu
Posisi ditetapkan
Pengganti
Elbert Marinus Stok (sebagai Walikota Jakarta/Batavia Belanda)
Informasi pribadi
Lahir
Suwiryo

(1903-02-17)17 Februari 1903
Wonogiri, Jawa Tengah
Meninggal27 Agustus 1967(1967-08-27) (umur 64)
Bandung, Jawa Barat
MakamTaman Makam Pahlawan Kalibata
Partai politikPartai Nasional Indonesia
PekerjaanPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Suwiryo (EVO: Soewirjo; 17 Februari 1903 – 27 Agustus 1967) adalah seorang politikus Indonesia. Ia menjabat sebagai Walikota pertama Jakarta setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dari tahun 1945 hingga 1947 dan sekali lagi dari tahun 1950 hingga 1951. Selain itu, ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia di bawah Perdana Menteri Soekiman Wirjosandjojo dari tahun 1951 hingga 1952. Sebagai anggota Partai Nasional Indonesia, ia juga merupakan ketua keenam partai tersebut, menjabat dari tahun 1956 hingga digulingkan oleh Ali Sastroamidjojo pada tahun 1960.

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Pendidikan dan pekerjaan

[sunting | sunting sumber]

Suwiryo menamatkan AMS di Yogyakarta dan kuliah di Rechtshogeschool namun tidak tamat. Suwiryo sempat bekerja sebentar di Centraal Kantoor voor de Statistik. Kemudia ia bergiat di bidang partikelir, menjadi guru Perguruan Rakyat, kemudian memimpin majalah Kemudi. Menjadi pegawai pusat Bowkas "Beringin" sebuah kantor asuransi. Pernah juga menjadi pengusaha obat di Cepu.[1]

Perjuangan

[sunting | sunting sumber]

Awal perjuangan

[sunting | sunting sumber]

Pada masa mudanya Suwiryo aktif dalam perhimpunan pemuda Jong Java dan kemudian PNI. Setelah PNI bubar tahun 1931, Suwiryo turut mendirikan Partindo. Pada zaman kependudukan Jepang, Suwiryo aktif di Jawa Hokokai, Barisan Pelopor dan Putera.

Menjadi Wakil Wali kota Jakarta

[sunting | sunting sumber]

Proses Suwiryo menjabat sebagai wali kota dimulai pada Juli 1945 pada masa pendudukan Jepang. Kala itu dia menjabat sebagai wakil wali kota pertama Jakarta, sedangkan yang menjadi wali kota seorang pembesar Jepang (Tokubetsyu Sityo) dan wakil wali kota kedua adalah Baginda Dahlan Abdullah. Dengan kapasitasnya sebagai wakil wali kota, secara diam-diam Suwiryo melakukan nasionalisasi pemerintahan dan kekuasaan kota.

Peralihan kekuasaan dari Jepang

[sunting | sunting sumber]

Pada 10 Agustus 1945, Jepang menyerah pada Sekutu setelah bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki. Berita takluknya Jepang ini sengaja ditutup-tutupi. Tapi Suwiryo, dengan berani menanggung segala akibat menyampaikan kekalahan Jepang ini pada masyarakat Jakarta dalam suatu pertemuan. Hingga demam kemerdekaan melanda Ibu Kota, termasuk meminta Bung Karno dan Bung Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Perpindahan kekuasaan dari Jepang dilakukan tanggal 19 September 1945 dan Suwiryo ditunjuk jadi Wali kota Jakarta tanggal 23 September 1945.

Setelah proklamasi kemerdekaan

[sunting | sunting sumber]

Ketika kedua pemimpin bangsa ini memproklamirkan kemerdekaan, Suwiryo-lah salah seorang yang bertanggungjawab atas terselenggaranya proklamasi di kediaman Bung Karno. Semula akan diselenggarakan di Lapangan Ikada (kini Monas) tetapi karena balatentara Jepang masih gentayangan dengan senjata lengkap, dipilih di kediaman Bung Karno.

Rapat raksasa di lapangan IKADA

[sunting | sunting sumber]

Suwiryo dari PNI pada 17 September 1945 bersama para pemuda ikut menggerakkan massa rakyat menghadiri rapat raksasa di lapangan Ikada (Monas) untuk mewujudkan tekad bangsa Indonesia siap mati untuk mempertahankan kemerdekaan. Rapat raksasa di Ikada ini dihadiri bukan saja oleh warga Jakarta tetapi juga Bogor, Bekasi, dan Karawang.

Ditangkap NICA

[sunting | sunting sumber]

Ketika pasukan Sekutu mendarat yang didomplengi oleh pasukan NICA (Nederlands Indies Civil Administration), pada awal 1946, Presiden Sukarno dan Wakil Presiden, Hatta hijrah ke Yogyakarta. Suwiryo yang tetap berada di Jakarta menginstruksikan kepada semua pegawai pamongpraja agar tetap tinggal di tempat menyelesaikan tugas seperti biasa. Pada 21 Juli 1947 saat Belanda melancarkan aksi militernya, Suwiryo diculik oleh pasukan NICA di kediamannya di kawasan Menteng pada pukul 24.00 WIB. Selama lima bulan dia disekap di daerah Jl Gajah Mada, dan kemudian (Nopember 1947) diterbangkan ke Semarang untuk kemudian ke Yogyakarta.

Perjuangan di Jogja

[sunting | sunting sumber]

Di kota perjuangan, wali kota pertama Jakarta ini disambut besar-besaran oleh Panglima Besar Soedirman yang datang ke Stasiun Tugu. Di sana Suwiryo ditempatkan di Kementrian Dalam Negeri RI sebagai pimpinan Biro Urusan Daerah Pendudukan (1947-1949). Pada September 1949, Suwiryo kembali ke Jakarta sebagai wakil Pemerintah RI pada Republik Indonesia Serikat (RIS).

Setelah perang kemerdekaan

[sunting | sunting sumber]

Pada 17 Februari 1950 Presiden RIS, Sukarno mengangkatnya kembali sebagai Wali kota Jakarta Raya. Pada 2 Mei 1951, Suwiryo diangkat jadi Wakil PM dalam Kabinet Sukiman-Suwirjo (April 1951 - April 1952). Jabatan wali kota diganti oleh Syamsurizal (Masyumi). Setelah berhenti menjadi Wakil PM, kemudian Suwiryo diperbantukan beberapa saat di Kementrian Dalam Negeri. Setelah itu Suwiryo menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Umum Nasional merangkap Presiden Komisaris Bank Industri Negara (BIN) yang kemudian dikenal dengan Bapindo. Suwiryo meninggalkan dunia perbankan setelah terpilih menjadi Ketua Umum PNI. Lepas dari kegiatan partai, Suwiryo menjadi anggota MPRS dan kemudian menjadi anggota DPA.[2][3]

Meninggal dunia

[sunting | sunting sumber]
Makam Suwiryo di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta

Enam tahun terakhir masa hayatnya, Suwiryo berjuang melawan penyakit yang tidak dapat dilawannya, akhirnya ia meninggal pada 27 Agustus 1967 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Susunan Kabinet2 R.I. dan riwajat hidup ringkas para menteria 1945- 1953. Bagian Dokumentasi, Department Penerangan. 1954. 
  2. ^ Pringgodigdo, A. G.; Shadily, Hassan (1973). Ensiklopedi Umum. hlm. 282, 1066. ISBN 9789794135228. 
  3. ^ Sedyawati, Edi; Rahardjo, Supratnikno; Johan, Irmawati Marwoto; Manilet, G.A. (1987). Sejarah Kota Jakarta 1950-1980. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 
Jabatan politik
Posisi baru Wali Kota Jakarta
1945–1948
Diteruskan oleh:
Daan Jahja
sebagai Gubernur Militer
Didahului oleh:
Daan Jahja
sebagai Gubernur Militer
Wali Kota Jakarta
1950–1951
Diteruskan oleh:
Sjamsuridjal
Didahului oleh:
Hamengkubuwana IX
Wakil Perdana Menteri Indonesia
1951–1952
Diteruskan oleh:
Prawoto Mangkusasmito