Lompat ke isi

Pohon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Odnayr46 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(48 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Kegunaanlain|Pohon}}
{{Kegunaanlain|Pohon (disambiguasi)}}
[[File:Ash Tree - geograph.org.uk - 590710.jpg|thumb|Pohon ash biasa (''[[Fraxinus excelsior]]''), pohon gugur berdaun lebar ([[angiosperma]])]]
[[Berkas:Arbres.jpg|thumb|right|Pepohonan di sekeliling danau.]]
[[File:Larix decidua Aletschwald.jpg|thumb|Larch eropa (''[[Larix decidua]]''), pohon [[konifera]] yang juga termasuk [[tumbuhan peluruh]]]]
'''Pohon''' atau juga '''pokok''' ialah tumbuhan yang berkayu, dan terbagi menjadi dua kelompok [[tumbuhan]] :


Dalam [[botani]], '''pohon''' atau '''pokok'''<ref>{{Kamus|pokok}}</ref> adalah [[tumbuhan menahun]] dengan [[batang]] yang tumbuh memanjang, mendukung [[cabang]] dan [[daun]] pada sebagian besar spesies. Dalam beberapa penggunaan, definisi pohon mungkin lebih sempit, biasanya hanya mengacu pada tanaman berkayu dengan pertumbuhan sekunder, tanaman yang dapat digunakan sebagai kayu, atau tanaman yang tumbuh hingga ketinggian tertentu. Dalam definisi yang lebih luas, [[palem]], [[pakis]], [[pisang]], dan [[bambu]] juga termasuk jenis pohon. Pohon bukanlah kelompok [[Taksonomi (biologi)|taksonomi]] tetapi mencakup berbagai spesies tumbuhan yang mengembangkan batang dan cabang sebagai cara untuk menjulang di atas tumbuhan lain demi bersaing mendapatkan [[sinar matahari]] agar tetap hidup. Pohon cenderung berumur panjang, beberapa pohon bisa hidup hingga beberapa ribu tahun. Pohon telah tumbuh di [[Bumi]] setidaknya selama 370 juta tahun. Diperkirakan terdapat sekitar tiga triliun pohon dewasa di dunia.<ref name=Crowther>{{Cite journal |title=Mapping tree density at a global scale |journal=Nature |date=2015-09-02 |issn=1476-4687 |volume=advance online publication |issue=7568 |pages=201–205 |doi=10.1038/nature14967 |pmid=26331545 |first1=T. W. |last1=Crowther |first2=H. B. |last2=Glick |first3=K. R. |last3=Covey |first4=C. |last4=Bettigole |first5=D. S. |last5=Maynard |first6=S. M. |last6=Thomas |first7=J. R. |last7=Smith |first8=G. |last8=Hintler |first9=M. C. |last9=Duguid |bibcode=2015Natur.525..201C|s2cid=4464317 }}</ref>
* '''Pertama kelompok pohon berakar tunjang''' ([[dikotil]]) terdiri dari batang pohon merupakan batang utama yang tumbuh tegak [[tajuk pohon]], akar, dan [[akar tunjang]] berfungsi untuk memperkokoh berdirinya pohon. Batang pohon merupakan bagian utama pohon, dan menjadi penghubung utama dengan bagian akar sebagai penyerap air, dan mineral, Cabang adalah juga batang, tetapi berukuran lebih kecil dari berfungsi memperluas ruang bagi pertumbuhan daun sehingga mendapat lebih banyak cahaya [[matahari]] dan juga menekan tumbuhan pesaing di sekitarnya. Batang dibalut dengan [[kulit kayu|kulit]] yang melindungi batang dari kerusakan, dan cabang yang lebih kecil ialah ranting, dan [[daun]] untuk ber [[fotosintesis]].


Pohon biasanya memiliki banyak cabang sekunder yang ditopang oleh batangnya dari tanah. Batang ini biasanya mengandung jaringan [[kayu]] untuk kekuatan, dan jaringan pembuluh untuk membawa zat nutrisi dari satu bagian pohon ke bagian lain. Pada kebanyakan pohon, pembuluh ini dikelilingi oleh lapisan [[pepagan]] ([[kulit kayu]]) yang berfungsi sebagai penghalang dan pelindung. Di bawah tanah, [[akar]] bercabang dan menyebar luas; akar berfungsi untuk menambatkan pohon dan menyerap air, kelembapan dan nutrisi dari tanah. Di atas tanah, cabang-cabangnya terbagi menjadi cabang, [[ranting]] dan pucuk yang lebih kecil. Pucuk biasanya menghasilkan daun, yang menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi gula melalui [[fotosintesis]], menyediakan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan pohon.
* '''Kedua kelompok pohon berakar serabut''' ([[monokotil]]) terdiri dari pohon, akar, pelepah, dan [[daun]], pohon berakar serabut tidak bercabang contoh pohon kelapa.


Pohon biasanya berkembang biak dengan menggunakan [[biji]]. [[Bunga]] dan [[buah]] juga umum ditemui, tetapi beberapa pohon, seperti tumbuhan runjung, memiliki kerucut serbuk sari dan kerucut biji alih-alih bunga dan buah. Palem, pisang, dan bambu juga menghasilkan biji, tetapi pohon pakis menghasilkan [[spora]].
Pohon dibedakan dari [[semak]], Semak juga memiliki batang berkayu, dan bentuknya jauh lebih kecil dibanding dengan bentuk pohon. Demikian juga [[pisang]] bukan pohon karena tidak memiliki batang sejati yang berkayu. Jenis-jenis [[mawar]] hias lebih tepat disebut semak daripada pohon karena batangnya walaupun berkayu tidak berdiri tegak, dan habitusnya cenderung menyebar menutup permukaan tanah.


Pohon memainkan peran penting dalam mengurangi [[erosi]] dan menjaga [[iklim]]. Pohon menghilangkan [[karbon dioksida]] dari atmosfer dan menyimpan karbon dalam jumlah besar pada jaringannya. Pohon dan [[hutan]] menyediakan habitat bagi banyak spesies [[hewan]] dan [[tumbuhan]]. [[Hutan hujan tropis]] adalah salah satu habitat dengan [[keanekaragaman hayati]] paling banyak di dunia. Pohon menyediakan keteduhan dan tempat tinggal bagi banyak spesies, kayu untuk konstruksi, bahan bakar untuk memasak dan pemanas, buah untuk bahan makanan serta banyak kegunaan lain. Di beberapa bagian dunia, hutan menyusut karena pohon ditebangi untuk meningkatkan jumlah lahan yang tersedia untuk pertanian. Karena umur panjang dan kegunaannya, pohon serung dianggap sakral, banyak ditemui [[hutan larangan]] atau hutan suci dalam berbagai budaya. Pohon juga merupakan tema umum dalam berbagai [[mitologi]] dunia.
Dalam bahasa sehari-hari, pengertian pohon agak lebih luas, yang dalam botani disebut "pohon semu". Contoh paling umum dari kasus ini adalah "pohon" pisang.

== Definisi ==
[[Berkas:Pohon kahidupan.jpg|jmpl]]
Meskipun "pohon" adalah istilah dalam bahasa umum, tidak ada definisi pasti yang diakui secara universal tentang apa itu pohon, baik secara botani atau dalam bahasa awam.<ref name="as.miami.edu">{{cite web |url=http://www.as.miami.edu/qr/arboretum/what_is_a_tree.html |title=What is a tree? |year=2012 |work=Smartphone tour |publisher=University of Miami: John C. Gifford Arboretum |access-date=23 September 2014 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140420004648/http://www.as.miami.edu/qr/arboretum/what_is_a_tree.html |archive-date=20 April 2014 |url-status=dead |df=dmy-all }}</ref> Dalam pengertian yang paling luas, pohon adalah tumbuhan apa pun dengan bentuk umum berupa batang memanjang, yang menopang cabang dan daun untuk fotosintesis pada jarak tertentu di atas tanah.<ref>{{cite web |url=http://www.newton.dep.anl.gov/askasci/bot00/bot00761.htm |archive-url=https://web.archive.org/web/20131206131101/http://www.newton.dep.anl.gov/askasci/bot00/bot00761.htm |archive-date=2013-12-06 |title=Tree definition |author=Tokuhisa, Jim |publisher=Newton Ask a Scientist |access-date=2014-10-05 |url-status=dead }}</ref> Pohon juga biasanya ditentukan oleh tinggi,<ref name="Gschwantner, Thomas 2009">{{cite journal | author = Gschwantner Thomas |display-authors=etal | year = 2009 | title = Common tree definitions for national forest inventories in Europe | journal = Silva Fennica | volume = 43 | issue = 2| pages = 303–321 | doi=10.14214/sf.463| doi-access = free }}</ref> tanaman yang lebih pendek dari 0,5 hingga 10 m (1,6 hingga 32,8 kaki) disebut [[semak]],<ref name=treedictionary>{{cite web |url=http://www.treedictionary.com/ |title=Tree Biology Dictionary |author=Keslick, John A. |year=2004 |access-date=2012-07-30}}</ref> sehingga tinggi minimum pohon tidak ditentukan dengan pasti.<ref name="Gschwantner, Thomas 2009"/> Tanaman perdu besar seperti [[pepaya]] dan [[pisang]] adalah pohon dalam arti luas ini.<ref name="as.miami.edu"/><ref>{{cite web |url=http://people.umass.edu/psoil370/Syllabus-files/Agroforestry_Principles.pdf |title=Agroforestry principles |author1=Martin, Franklin |author2=Sherman, Scott |year=2007 |work=Echo technical notes |access-date=22 September 2014}}</ref>

Dalam definisi yang lebih sempit, pohon adalah tumbuhan dengan batang berkayu yang dibentuk oleh pertumbuhan sekunder, yang berarti bahwa batangnya menebal setiap tahun dengan cara tumbuh ke luar, selain pertumbuhan primer ke atas dari tunas yang tumbuh.<ref name="Gschwantner, Thomas 2009"/><ref>{{cite web |url=http://warnell.forestry.uga.edu/SERVICE/LIBRARY/index.php3?docID=171 |title=Secondary Growth Anatomy and Tree Rings |author=Coder, Kim D. |publisher=Warnell School of Forest Resources, University of Georgia |date=August 1999 |access-date=23 September 2014 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20140908112429/http://warnell.forestry.uga.edu/SERVICE/LIBRARY/index.php3?docID=171 |archive-date=8 September 2014 }}</ref> Berdasarkan definisi tersebut, tumbuhan perdu seperti palem, pisang, dan pepaya tidak dianggap sebagai pohon terlepas dari tinggi, bentuk pertumbuhan, atau lingkar batangnya. Tumbuhan monokotil tertentu dapat dianggap sebagai pohon dengan definisi yang sedikit lebih longgar;<ref>{{cite journal | author = Lund H. Gyde | year = 1999 | title = A forest by any other name&nbsp;… | journal = Environmental Science & Policy | volume = 2 | issue = 2| pages = 125–133 | doi=10.1016/s1462-9011(98)00046-x}}</ref> sedangkan pohon Joshua, bambu dan palem tidak memiliki pertumbuhan sekunder dan tidak pernah menghasilkan kayu asli dengan cincin pertumbuhan,<ref name="botany.wisc.edu">{{cite web |url=http://www.botany.wisc.edu/courses/botany_400/Lecture/0pdf/25MonocotOrigin.pdf |title=Diversity and evolution of monocots |publisher=University of Wisconsin |access-date=22 September 2014}}</ref><ref name="RoddStackhouse2008">{{cite book |author1=Tony Rodd |author2=Jennifer Stackhouse |title=Trees: A Visual Guide |url=https://books.google.com/books?id=Mpsc2hsYk1YC&pg=PA112 |year=2008 |publisher=University of California Press |isbn=978-0-520-25650-7 |page=112}}</ref> tetapi mereka dapat menghasilkan "kayu semu" yang dibentuk oleh sel-sel [[lignifikasi]] yang terbentuk selama pertumbuhan primer.<ref>{{cite web |url=http://www.bio.miami.edu/dana/dox/stem.html |title=Monocot stems |work=The stem |publisher=University of Miami |access-date=2014-09-22}}</ref> Spesies pohon dalam genus [[Dracaena]], meskipun termasuk tumbuhan monokotil, memiliki pertumbuhan sekunder yang dipicu meristem pada batangnya, tetapi berbeda dengan penebalan meristem yang ditemukan pada pohon [[dikotil]].<ref name="Jura-Morawiec2015">{{cite journal |last=Jura-Morawiec |first=Joanna |title=Formation of amphivasal vascular bundles in ''Dracaena draco'' stem in relation to rate of cambial activity |journal=Trees |volume=29 |issue=5 |year=2015 |pages=1493–1499 |issn=0931-1890 |doi=10.1007/s00468-015-1230-3|doi-access=free }}</ref>

Selain dari definisi struktural, pohon biasanya ditentukan oleh penggunaan; misalnya, sebagai tanaman yang menghasilkan kayu.<ref name="fao.org">{{cite web |url=http://www.fao.org/docrep/006/t7540e/T7540E04.htm |title=Community forestry rapid appraisal of tree and land tenure |publisher=Food and Agriculture Organisation |access-date=1 October 2014}}</ref>

== Ikhtisar ==
Kebiasaan tumbuh pohon adalah [[adaptasi]] [[evolusi]]oner yang ditemukan pada beberapa kelompok [[tumbuhan]]: dengan tumbuh lebih tinggi, pohon mampu bersaing lebih baik untuk mendapatkan sinar matahari.<ref name="LowmanRinker2004">{{cite book |author1=Lowman, V. |author2=Rinker. H. Bruce |title=Forest Canopies |url=https://books.google.com/books?id=T9qY2AxnUowC&pg=PA119 |year=2004 |publisher=Academic Press |isbn=978-0-08-049134-9 |page=119}}</ref> Pohon cenderung tinggi dan berumur panjang,<ref name="Rémy">{{cite journal |last1=Petit |first1=Rémy J. |last2=Hampe |first2=Arndt |year=2006 |title=Some Evolutionary Consequences of Being a Tree |url=http://www.ecologicalevolution.org/content/Petit_How2BeATree.pdf |url-status=dead |journal=Annual Review of Ecology, Evolution, and Systematics |volume=37 |pages=187–214 |doi=10.1146/annurev.ecolsys.37.091305.110215 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140116084547/http://www.ecologicalevolution.org/content/Petit_How2BeATree.pdf |archive-date=January 16, 2014 |hdl=10261/64097}}</ref> beberapa pohon bisa hidup hingga ribuan tahun.<ref name=Koch>{{cite journal |url=http://www.planta.cn/forum/files_planta/the_limits_to_tree_height_995.pdf |archive-url=https://web.archive.org/web/20121021080125/http://www.planta.cn/forum/files_planta/the_limits_to_tree_height_995.pdf |archive-date=2012-10-21 |title=The limits to tree height |author1=Koch, George W. |author2=Sillett, Stephen C. |author3=Jennings, Gregory M. |author4=Davis, Stephen D. |year=2004 |journal=Letters to Nature |volume=428 |issue=6985 |pages=851–4 |publisher=Nature Publishing Group |doi=10.1038/nature02417 |pmid=15103376 |bibcode=2004Natur.428..851K |s2cid=11846291 |access-date=2012-10-08 |url-status=dead }}</ref> Beberapa pohon termasuk organisme tertua yang sekarang hidup.<ref>{{cite web|title=These are 11 of the Oldest Things in the World|url=http://time.com/10688/worlds-oldest-things/|website=Time}}</ref> Pohon memiliki struktur yang dimodifikasi seperti batang yang lebih tebal yang terdiri dari sel-sel khusus yang menambah kekuatan dan daya tahan struktural, memungkinkan mereka tumbuh lebih tinggi daripada banyak tanaman lain dan menyebarkan dedaunannya di area yang lebih luas. Pohon berbeda dari semak, yang memiliki bentuk pertumbuhan serupa, pohon biasanya tumbuh lebih besar dan memiliki satu batang utama;<ref name="treedictionary"/> tetapi tidak ada perbedaan yang konsisten antara pohon dan [[semak]].<ref name="HawthorneLawrence2012">{{cite book |author1=Hawthorne, William |author2=Lawrence, Anna |title=Plant Identification: Creating User-Friendly Field Guides for Biodiversity Management |url=https://books.google.com/books?id=rHEpVBM5-eIC&pg=PA138 |year=2012 |publisher=Routledge |isbn=978-1-84407-079-4 |page=138}}</ref> Hal ini terutama akibat fakta bahwa pohon dapat berkurang ukurannya di bawah kondisi lingkungan yang lebih keras seperti di pegunungan dan daerah sub-kutub. Bentuk pohon telah berevolusi secara terpisah di kelas tumbuhan lain yang tidak terkait secara genetik sebagai tanggapan terhadap tantangan lingkungan yang serupa. Evolusi pada pohon merupakan contoh klasik [[evolusi paralel]]. Dengan perkiraan 60.000-100.000 spesies, jumlah pohon di seluruh dunia mungkin berjumlah dua puluh lima persen dari semua spesies tumbuhan yang hidup.<ref>{{cite news |url=http://usatoday30.usatoday.com/tech/science/2008-05-02-890171068_x.htm |title=Scientists to capture DNA of trees worldwide for database |author=Hajela, Deepti |access-date=2012-09-29 |work=USA Today |date=2008-05-02}}</ref><ref>{{cite news |url=https://www.bbc.com/news/science-environment-39492977 |title=World is home to '60,000 tree species' |author=Kinver, Mark |access-date=2017-04-05 |work=BBC Science and Environment News |date=2017-04-05}}</ref> Populasi pohon terbesar ditemui di daerah [[Tropika|tropis]], dan banyak dari daerah ini belum sepenuhnya disurvei oleh ahli botani, membuat keragaman dan rentang pohon kurang diketahui.<ref>{{cite book |title=Plant diversity and complexity patterns: local, regional, and global dimensions: proceedings of an international symposium held at the Royal Danish Academy of Sciences and Letters in Copenhagen, Denmark, 25–28 May 2003 |last1=Friis |first1=Ib |last2=Balslev |first2=Henrik |last3=Kongelige |first3=Danske |last4=Videnskabernes |first4=Selskab (eds.) |year=2005 |publisher=Kgl. Danske Videnskabernes Selskab |isbn=978-87-7304-304-2 |pages=57–59}}</ref>

== Referensi ==
{{reflist}}


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
{{commons|Trees}}
* [[Habitus]]
* [[Habitus]]
* [[Perdu]]/[[Semak]]
* [[Perdu]]/[[Semak]]
Baris 19: Baris 32:
* [[Epifit]]
* [[Epifit]]
* [[Zaqqum]]
* [[Zaqqum]]
* [[Kanopi (Biologi)]]

== Pranala luar ==
* {{commonscat-inline|Trees|Pohon}}

{{Authority control}}


[[Kategori:Pohon| ]]
[[Kategori:Pohon| ]]

Revisi per 6 Juni 2024 03.44

Pohon ash biasa (Fraxinus excelsior), pohon gugur berdaun lebar (angiosperma)
Larch eropa (Larix decidua), pohon konifera yang juga termasuk tumbuhan peluruh

Dalam botani, pohon atau pokok[1] adalah tumbuhan menahun dengan batang yang tumbuh memanjang, mendukung cabang dan daun pada sebagian besar spesies. Dalam beberapa penggunaan, definisi pohon mungkin lebih sempit, biasanya hanya mengacu pada tanaman berkayu dengan pertumbuhan sekunder, tanaman yang dapat digunakan sebagai kayu, atau tanaman yang tumbuh hingga ketinggian tertentu. Dalam definisi yang lebih luas, palem, pakis, pisang, dan bambu juga termasuk jenis pohon. Pohon bukanlah kelompok taksonomi tetapi mencakup berbagai spesies tumbuhan yang mengembangkan batang dan cabang sebagai cara untuk menjulang di atas tumbuhan lain demi bersaing mendapatkan sinar matahari agar tetap hidup. Pohon cenderung berumur panjang, beberapa pohon bisa hidup hingga beberapa ribu tahun. Pohon telah tumbuh di Bumi setidaknya selama 370 juta tahun. Diperkirakan terdapat sekitar tiga triliun pohon dewasa di dunia.[2]

Pohon biasanya memiliki banyak cabang sekunder yang ditopang oleh batangnya dari tanah. Batang ini biasanya mengandung jaringan kayu untuk kekuatan, dan jaringan pembuluh untuk membawa zat nutrisi dari satu bagian pohon ke bagian lain. Pada kebanyakan pohon, pembuluh ini dikelilingi oleh lapisan pepagan (kulit kayu) yang berfungsi sebagai penghalang dan pelindung. Di bawah tanah, akar bercabang dan menyebar luas; akar berfungsi untuk menambatkan pohon dan menyerap air, kelembapan dan nutrisi dari tanah. Di atas tanah, cabang-cabangnya terbagi menjadi cabang, ranting dan pucuk yang lebih kecil. Pucuk biasanya menghasilkan daun, yang menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi gula melalui fotosintesis, menyediakan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan pohon.

Pohon biasanya berkembang biak dengan menggunakan biji. Bunga dan buah juga umum ditemui, tetapi beberapa pohon, seperti tumbuhan runjung, memiliki kerucut serbuk sari dan kerucut biji alih-alih bunga dan buah. Palem, pisang, dan bambu juga menghasilkan biji, tetapi pohon pakis menghasilkan spora.

Pohon memainkan peran penting dalam mengurangi erosi dan menjaga iklim. Pohon menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer dan menyimpan karbon dalam jumlah besar pada jaringannya. Pohon dan hutan menyediakan habitat bagi banyak spesies hewan dan tumbuhan. Hutan hujan tropis adalah salah satu habitat dengan keanekaragaman hayati paling banyak di dunia. Pohon menyediakan keteduhan dan tempat tinggal bagi banyak spesies, kayu untuk konstruksi, bahan bakar untuk memasak dan pemanas, buah untuk bahan makanan serta banyak kegunaan lain. Di beberapa bagian dunia, hutan menyusut karena pohon ditebangi untuk meningkatkan jumlah lahan yang tersedia untuk pertanian. Karena umur panjang dan kegunaannya, pohon serung dianggap sakral, banyak ditemui hutan larangan atau hutan suci dalam berbagai budaya. Pohon juga merupakan tema umum dalam berbagai mitologi dunia.

Definisi

Meskipun "pohon" adalah istilah dalam bahasa umum, tidak ada definisi pasti yang diakui secara universal tentang apa itu pohon, baik secara botani atau dalam bahasa awam.[3] Dalam pengertian yang paling luas, pohon adalah tumbuhan apa pun dengan bentuk umum berupa batang memanjang, yang menopang cabang dan daun untuk fotosintesis pada jarak tertentu di atas tanah.[4] Pohon juga biasanya ditentukan oleh tinggi,[5] tanaman yang lebih pendek dari 0,5 hingga 10 m (1,6 hingga 32,8 kaki) disebut semak,[6] sehingga tinggi minimum pohon tidak ditentukan dengan pasti.[5] Tanaman perdu besar seperti pepaya dan pisang adalah pohon dalam arti luas ini.[3][7]

Dalam definisi yang lebih sempit, pohon adalah tumbuhan dengan batang berkayu yang dibentuk oleh pertumbuhan sekunder, yang berarti bahwa batangnya menebal setiap tahun dengan cara tumbuh ke luar, selain pertumbuhan primer ke atas dari tunas yang tumbuh.[5][8] Berdasarkan definisi tersebut, tumbuhan perdu seperti palem, pisang, dan pepaya tidak dianggap sebagai pohon terlepas dari tinggi, bentuk pertumbuhan, atau lingkar batangnya. Tumbuhan monokotil tertentu dapat dianggap sebagai pohon dengan definisi yang sedikit lebih longgar;[9] sedangkan pohon Joshua, bambu dan palem tidak memiliki pertumbuhan sekunder dan tidak pernah menghasilkan kayu asli dengan cincin pertumbuhan,[10][11] tetapi mereka dapat menghasilkan "kayu semu" yang dibentuk oleh sel-sel lignifikasi yang terbentuk selama pertumbuhan primer.[12] Spesies pohon dalam genus Dracaena, meskipun termasuk tumbuhan monokotil, memiliki pertumbuhan sekunder yang dipicu meristem pada batangnya, tetapi berbeda dengan penebalan meristem yang ditemukan pada pohon dikotil.[13]

Selain dari definisi struktural, pohon biasanya ditentukan oleh penggunaan; misalnya, sebagai tanaman yang menghasilkan kayu.[14]

Ikhtisar

Kebiasaan tumbuh pohon adalah adaptasi evolusioner yang ditemukan pada beberapa kelompok tumbuhan: dengan tumbuh lebih tinggi, pohon mampu bersaing lebih baik untuk mendapatkan sinar matahari.[15] Pohon cenderung tinggi dan berumur panjang,[16] beberapa pohon bisa hidup hingga ribuan tahun.[17] Beberapa pohon termasuk organisme tertua yang sekarang hidup.[18] Pohon memiliki struktur yang dimodifikasi seperti batang yang lebih tebal yang terdiri dari sel-sel khusus yang menambah kekuatan dan daya tahan struktural, memungkinkan mereka tumbuh lebih tinggi daripada banyak tanaman lain dan menyebarkan dedaunannya di area yang lebih luas. Pohon berbeda dari semak, yang memiliki bentuk pertumbuhan serupa, pohon biasanya tumbuh lebih besar dan memiliki satu batang utama;[6] tetapi tidak ada perbedaan yang konsisten antara pohon dan semak.[19] Hal ini terutama akibat fakta bahwa pohon dapat berkurang ukurannya di bawah kondisi lingkungan yang lebih keras seperti di pegunungan dan daerah sub-kutub. Bentuk pohon telah berevolusi secara terpisah di kelas tumbuhan lain yang tidak terkait secara genetik sebagai tanggapan terhadap tantangan lingkungan yang serupa. Evolusi pada pohon merupakan contoh klasik evolusi paralel. Dengan perkiraan 60.000-100.000 spesies, jumlah pohon di seluruh dunia mungkin berjumlah dua puluh lima persen dari semua spesies tumbuhan yang hidup.[20][21] Populasi pohon terbesar ditemui di daerah tropis, dan banyak dari daerah ini belum sepenuhnya disurvei oleh ahli botani, membuat keragaman dan rentang pohon kurang diketahui.[22]

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Arti kata pokok dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  2. ^ Crowther, T. W.; Glick, H. B.; Covey, K. R.; Bettigole, C.; Maynard, D. S.; Thomas, S. M.; Smith, J. R.; Hintler, G.; Duguid, M. C. (2015-09-02). "Mapping tree density at a global scale". Nature. advance online publication (7568): 201–205. Bibcode:2015Natur.525..201C. doi:10.1038/nature14967. ISSN 1476-4687. PMID 26331545. 
  3. ^ a b "What is a tree?". Smartphone tour. University of Miami: John C. Gifford Arboretum. 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2014. Diakses tanggal 23 September 2014. 
  4. ^ Tokuhisa, Jim. "Tree definition". Newton Ask a Scientist. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-06. Diakses tanggal 2014-10-05. 
  5. ^ a b c Gschwantner Thomas; et al. (2009). "Common tree definitions for national forest inventories in Europe". Silva Fennica. 43 (2): 303–321. doi:10.14214/sf.463alt=Dapat diakses gratis. 
  6. ^ a b Keslick, John A. (2004). "Tree Biology Dictionary". Diakses tanggal 2012-07-30. 
  7. ^ Martin, Franklin; Sherman, Scott (2007). "Agroforestry principles" (PDF). Echo technical notes. Diakses tanggal 22 September 2014. 
  8. ^ Coder, Kim D. (August 1999). "Secondary Growth Anatomy and Tree Rings". Warnell School of Forest Resources, University of Georgia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 September 2014. Diakses tanggal 23 September 2014. 
  9. ^ Lund H. Gyde (1999). "A forest by any other name …". Environmental Science & Policy. 2 (2): 125–133. doi:10.1016/s1462-9011(98)00046-x. 
  10. ^ "Diversity and evolution of monocots" (PDF). University of Wisconsin. Diakses tanggal 22 September 2014. 
  11. ^ Tony Rodd; Jennifer Stackhouse (2008). Trees: A Visual Guide. University of California Press. hlm. 112. ISBN 978-0-520-25650-7. 
  12. ^ "Monocot stems". The stem. University of Miami. Diakses tanggal 2014-09-22. 
  13. ^ Jura-Morawiec, Joanna (2015). "Formation of amphivasal vascular bundles in Dracaena draco stem in relation to rate of cambial activity". Trees. 29 (5): 1493–1499. doi:10.1007/s00468-015-1230-3alt=Dapat diakses gratis. ISSN 0931-1890. 
  14. ^ "Community forestry rapid appraisal of tree and land tenure". Food and Agriculture Organisation. Diakses tanggal 1 October 2014. 
  15. ^ Lowman, V.; Rinker. H. Bruce (2004). Forest Canopies. Academic Press. hlm. 119. ISBN 978-0-08-049134-9. 
  16. ^ Petit, Rémy J.; Hampe, Arndt (2006). "Some Evolutionary Consequences of Being a Tree" (PDF). Annual Review of Ecology, Evolution, and Systematics. 37: 187–214. doi:10.1146/annurev.ecolsys.37.091305.110215. hdl:10261/64097. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal January 16, 2014. 
  17. ^ Koch, George W.; Sillett, Stephen C.; Jennings, Gregory M.; Davis, Stephen D. (2004). "The limits to tree height" (PDF). Letters to Nature. Nature Publishing Group. 428 (6985): 851–4. Bibcode:2004Natur.428..851K. doi:10.1038/nature02417. PMID 15103376. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-10-21. Diakses tanggal 2012-10-08. 
  18. ^ "These are 11 of the Oldest Things in the World". Time. 
  19. ^ Hawthorne, William; Lawrence, Anna (2012). Plant Identification: Creating User-Friendly Field Guides for Biodiversity Management. Routledge. hlm. 138. ISBN 978-1-84407-079-4. 
  20. ^ Hajela, Deepti (2008-05-02). "Scientists to capture DNA of trees worldwide for database". USA Today. Diakses tanggal 2012-09-29. 
  21. ^ Kinver, Mark (2017-04-05). "World is home to '60,000 tree species'". BBC Science and Environment News. Diakses tanggal 2017-04-05. 
  22. ^ Friis, Ib; Balslev, Henrik; Kongelige, Danske; Videnskabernes, Selskab (eds.) (2005). Plant diversity and complexity patterns: local, regional, and global dimensions: proceedings of an international symposium held at the Royal Danish Academy of Sciences and Letters in Copenhagen, Denmark, 25–28 May 2003. Kgl. Danske Videnskabernes Selskab. hlm. 57–59. ISBN 978-87-7304-304-2. 

Lihat pula

Pranala luar

  • Media tentang Pohon di Wikimedia Commons