Lompat ke isi

Roesmin Noerjadin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(16 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 56: Baris 56:
| unit = Korps Penerbang (Tempur)
| unit = Korps Penerbang (Tempur)
}}
}}
[[Marsekal]] TNI ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Roesmin Noerjadin''' ([[EYD]]: '''Rusmin Nuryadin''') ({{lahirmati|[[Keresidenan Malang]], [[Jawa Timur]]|31|5|1930|[[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]]|8|9|1994}}) adalah [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] dari 31 Maret 1966 hingga 10 November 1969.<ref>[http://dirgantara.museumjogja.org/id/content/144-laksamana-udara-roesmin-nurjadin "Laksamana Udara Roesmin Noerjadin"]</ref> Ia juga pernah menjabat sebagai [[Menteri Perhubungan]].
[[Marsekal]] TNI ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Roesmin Noerjadin''' ([[EYD]]: '''Rusmin Nuryadin''') ({{lahirmati|[[Keresidenan Malang]], [[Jawa Timur]]|31|5|1930|[[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]]|8|9|1994}}) adalah [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] dari 31 Maret 1966 hingga 10 November 1969.<ref>[http://dirgantara.museumjogja.org/id/content/144-laksamana-udara-roesmin-nurjadin "Laksamana Udara Roesmin Noerjadin"]</ref> Ia juga pernah menjabat sebagai [[Menteri Perhubungan]]. Roesmin terlahir dari keluarga priyayi Jawa yang berasal dari Dusun Plarangan, [[Karanganyar, Kebumen]], sebuah daerah yang dahulu nya berstatus kabupaten. Meski lahir di Malang, Roesmin lebih banyak menghabiskan masa kecil dan mudanya di kampung halaman orang tuanya di Karanganyar, Kebumen. Ia pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Taman Siswa Karanganyar (Kebumen), sedari muda ia dikenal sangat pemberani.<ref>[https://kebumen2013.com/peledakan-pendopo-Peledakan Pendopo Kabupaten Kebumen"]</ref>


Namanya kini diabadikan sebagai nama bagi [[Pangkalan TNI Angkatan Udara Roesmin Nurjadin|lanud di Pekanbaru]], [[Riau]].<ref>[http://pekanbaru.tribunnews.com/mobile/index.php//2012/09/29/lanud-pekanbaru-berubah-nama-jadi-roesmin/ "Lanud Pekanbaru Berubah Nama Menjadi Lanud Resmin Noerjadin"]</ref>
Roesmin meninggal pada tahun [[1994]] di [[Bandung]], [[Jawa Barat]] karena sakit. Untuk mengenang segala jasa, bakti dan perjuangannya, kini namanya diabadikan sebagai nama bagi [[Pangkalan TNI Angkatan Udara Roesmin Nurjadin|lanud di Pekanbaru]], [[Riau]].<ref>[http://pekanbaru.tribunnews.com/mobile/index.php//2012/09/29/lanud-pekanbaru-berubah-nama-jadi-roesmin/ "Lanud Pekanbaru Berubah Nama Menjadi Lanud Resmin Noerjadin"]</ref>


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Baris 70: Baris 70:
Roesmin Nuryadin diangkat sebagai Letnan Muda Udara I penerbang setelah menyelesaikan sekolah penerbang pada tahun 1952. Pada 17 Juli 1952 ditempatkan sebagai penerbang pada Skadron 3 Pemburu di [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma|Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma]] yang merupakan titik awal dalam meniti karier sebagai prajurit angkasa. Pendidikan demi pendidikan militer dilaluinya dengan tanpa adanya hambatan, Latihan Dasar Kemiliteran pada tahun 1955 dilanjutkan dengan Kursus Staf yang merupakan angkatan pertama pada tahun 1950. Tidak sampai itu saja, Roesmin juga mendapat kesempatan untuk mengikuti ACSC (IAP) pada tahun 1960, Sekolah Para (penerjun) tahun 1963 dan Flight Inst School yang diselenggarakan di Inggris pada tahun 1964. Riwayat kepangkatan dan jabatan diwarnai dengan dinamis, pada 1 Maret 1953 pangkatnya naik menjadi Letnan Udara II, pada tahun 1954 menjadi letnan Udara I. Pernah menjabat sebagai instruktur penerbang Skadron 3 Pemburu. Pada 1 Januari 1961 dengan menyandang pangkat Letnan kolonel diangkat sebagai Asisten Direktur Operasi Sops Markas Besar Angkatan Udara. Pangkatnya kembali naik menjadi Kolonel Udara pada 1 juli 1962 dengan jabatan sebagai Wakil Panglima Koops AU merangkap sebagai Kas Kohanudnas. Pada 15 Agustus 1963 diangkat menjadi [[Kohanudnas|Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas)]]. Setelah menjabat sebagai Pangkohanudnas, Roesmin kemudian menjabat sebagai Atase Udara pada KBRI di Bangkok dimana pada saat ini pangkat kemiliterannya sudah menjadi komodor Udara. Karier sebagai atase dilanjutkan ketika menjadi Atase Udara pada KBRI di Moskow pada tahun 1965.
Roesmin Nuryadin diangkat sebagai Letnan Muda Udara I penerbang setelah menyelesaikan sekolah penerbang pada tahun 1952. Pada 17 Juli 1952 ditempatkan sebagai penerbang pada Skadron 3 Pemburu di [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma|Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma]] yang merupakan titik awal dalam meniti karier sebagai prajurit angkasa. Pendidikan demi pendidikan militer dilaluinya dengan tanpa adanya hambatan, Latihan Dasar Kemiliteran pada tahun 1955 dilanjutkan dengan Kursus Staf yang merupakan angkatan pertama pada tahun 1950. Tidak sampai itu saja, Roesmin juga mendapat kesempatan untuk mengikuti ACSC (IAP) pada tahun 1960, Sekolah Para (penerjun) tahun 1963 dan Flight Inst School yang diselenggarakan di Inggris pada tahun 1964. Riwayat kepangkatan dan jabatan diwarnai dengan dinamis, pada 1 Maret 1953 pangkatnya naik menjadi Letnan Udara II, pada tahun 1954 menjadi letnan Udara I. Pernah menjabat sebagai instruktur penerbang Skadron 3 Pemburu. Pada 1 Januari 1961 dengan menyandang pangkat Letnan kolonel diangkat sebagai Asisten Direktur Operasi Sops Markas Besar Angkatan Udara. Pangkatnya kembali naik menjadi Kolonel Udara pada 1 juli 1962 dengan jabatan sebagai Wakil Panglima Koops AU merangkap sebagai Kas Kohanudnas. Pada 15 Agustus 1963 diangkat menjadi [[Kohanudnas|Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas)]]. Setelah menjabat sebagai Pangkohanudnas, Roesmin kemudian menjabat sebagai Atase Udara pada KBRI di Bangkok dimana pada saat ini pangkat kemiliterannya sudah menjadi komodor Udara. Karier sebagai atase dilanjutkan ketika menjadi Atase Udara pada KBRI di Moskow pada tahun 1965.


Pada 1 Mei 1966 pangkatnya naik menjadi Laksamana Muda Udara selanjutnya pada saat berpangkat inilah, Roesmin dipercaya untuk menjadi Deputy Menteri/Panglima Angkatan Udara (Men/Pangau). Baru pada 17 Juli 1966 pangkatnya dinaikan menjadi Laksamana Madya Udara. Pada 2 Mei 1966, pada saat AURI pada posisi yang kurang menguntungkan sebagai akibat dari arus politik Indonesia yang cukup panas, Roesmin Nurjadin di angkat untuk memimpin [[AURI]]. Bagi [[TNI Angkatan Udara]], nama besar Roesmin Nurjadin hanya bisa disejajarkan dengan [[Marsekal Muda]] [[TNI]] ([[Anumerta]]) [[Leo Wattimena]]. Ia adalah seorang penerbang yang handal yang pernah memimpin tim aerobatic [[Mikoyan-Gurevich MiG-17|MiG-17]] bergantian dengan Leo Wattimena. Tim aerobatic pertama TNI AU yang sempat tampil dihadapan umum itu terbentuk pada awal tahun 1960 oleh para penerbang [[Skadron Udara 11]]. Formasi aerobatic yang digunakan terdiri dari empat pesawat [[MiG-17]]. Leader dari tim aerobatic tersebut antara ''Kolonel Pnb Roesmin “Elang” Nurjadin'' atau ''[[Leo Wattimena|Kolonel Pnb Leo “Eagle” Wattimena]]''. Sedangkan anggota tim terdiri dari ''Mayor Pnb Ibnu “Scorpion” Subroto'', ''Mayor Pnb Manetius “Blue Angel” Mudsijan'' dan ''Kapten Pnb Sukardi''. Beliau wafat di RS. Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat pada tanggal 8 September 1994 dalam usia 64 tahun dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata]], Jakarta Selatan.
Pada 1 Mei 1966 pangkatnya naik menjadi Laksamana Muda Udara selanjutnya pada saat berpangkat inilah, Roesmin dipercaya untuk menjadi Deputy Menteri/Panglima Angkatan Udara (Men/Pangau). Baru pada 17 Juli 1966 pangkatnya dinaikan menjadi Laksamana Madya Udara. Pada 2 Mei 1966, pada saat AURI pada posisi yang kurang menguntungkan sebagai akibat dari arus politik Indonesia yang cukup panas, Roesmin Nurjadin di angkat untuk memimpin [[AURI]]. Bagi [[TNI Angkatan Udara]], nama besar Roesmin Nurjadin hanya bisa disejajarkan dengan [[Marsekal Muda]] [[TNI]] ([[Anumerta]]) [[Leo Wattimena]]. Ia adalah seorang penerbang yang handal yang pernah memimpin tim aerobatic [[Mikoyan-Gurevich MiG-17|MiG-17]] bergantian dengan Leo Wattimena. Tim aerobatic pertama TNI AU yang sempat tampil dihadapan umum itu terbentuk pada awal tahun 1960 oleh para penerbang [[Skadron Udara 11]]. Formasi aerobatic yang digunakan terdiri dari empat pesawat [[MiG-17]]. Leader dari tim aerobatic tersebut antara ''Kolonel Pnb Roesmin “Elang” Nurjadin'' atau ''[[Leo Wattimena|Kolonel Pnb Leo “Eagle” Wattimena]]''. Sedangkan anggota tim terdiri dari ''Mayor Pnb Ibnu “Scorpion” Subroto'', ''Mayor Pnb Manetius “Blue Angel” Mudsijan'' dan ''Kapten Pnb Sukardi''.
==Meninggal Dunia==
Beliau wafat di RS. Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat pada tanggal 8 September 1994 dalam usia 64 tahun dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata]], Jakarta Selatan.


== Riwayat Jabatan<ref name=":0" /> ==
== Riwayat Jabatan<ref name=":0" /> ==
Baris 99: Baris 102:
== Penghargaan ==
== Penghargaan ==
=== Tanda jasa ===
=== Tanda jasa ===
Ia mendapatkan sejumlah tanda jasa baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1983|p=876-877}}
Ia mendapatkan sejumlah tanda jasa baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1983|p=876-877}}<ref>{{Cite book|last=Subdisjarah Diswatpersau|first=Indonesia|date=2004|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_TNI_Angkatan_Udara_1960_1969/Bbm6A5CjoVkC?hl=id&gbpv=1&dq=bintang+yudha+dharma+utama&pg=PA193&printsec=frontcover|title=Sejarah TNI Angkatan Udara: 1960-1969|location=Indonesia|publisher=Dinas Penerangan Angkatan Udara Indonesia|pages=193|url-status=live}}</ref>
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|-
| colspan="3"|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Sakti.png|width=100}}
|
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Sakti.png|width=100}}
|
|-
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Utama.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Utama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Utama.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Utama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Bhayangkara Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Bhayangkara Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|-
|-
Baris 120: Baris 122:
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana G.O.M. IV.gif|width=100}}
|-
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana G.O.M. IV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana G.O.M. V.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana G.O.M. V.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM VI.gif |width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM VI.gif |width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana GOM VII.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Sapta Marga.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Sapta Marga.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Satya Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Satya Dharma.png|width=100}}
Baris 130: Baris 134:
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Dwidya Sistha.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Dwidya Sistha.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=PHL Legion of Honor - Commander Ribbon Bar (Before 2003).png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=PHL Legion of Honor - Commander Ribbon Bar (Before 2003).png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of the Crown of Thailand - 1st Class (Thailand) ribbon.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of the Crown of Thailand - 1st Class (Thailand) ribbon.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=JOR Order of Independence Grand Cordon Ribbon Bar.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=US Legion of Merit Commander rib.png|width=100}}
|}
|}


{| class="wikitable" width="60%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
{| class="wikitable" width="70%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|-
!Baris ke-1
!Baris ke-1
| colspan="2"|[[Bintang Mahaputera Adipradana]] (6 Agustus 1974)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=3 September 2021}}</ref>
| colspan="2"|[[Bintang Mahaputera Adipradana]] (6 Agustus 1974)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=3 September 2021}}</ref>
| colspan="2"|[[Bintang Sakti]]
| colspan="1"|[[Bintang Sakti]]
|-
|-
!Baris ke-2
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Dharma]]
| colspan="1"|[[Bintang Dharma]]
| colspan="1"|[[Bintang Gerilya]]
| colspan="1"|[[Bintang Gerilya]]
| colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Utama]]
|-
|-
!Baris ke-3
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Utama]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="1"|[[Bintang Bhayangkara|Bintang Bhayangkara Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Bhayangkara|Bintang Bhayangkara Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
| colspan="1"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
|-
|-
!Baris ke-4
!Baris ke-5
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M IV]]
|-
|-
!Baris ke-5
!Baris ke-6
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M IV]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M V]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M V]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M VI]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M VI]]
|-
!Baris ke-7
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M VII]]
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Sapta Marga]]
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Sapta Marga]]
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Satya Dharma]]
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Satya Dharma]]
|-
|-
!Baris ke-6
!Baris ke-8
| colspan="1"|[[Satyalancana Penegak]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Penegak]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Dwidya Sistha]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Dwidya Sistha]]
| colspan="1"|[[:en:Philippine Legion of Honor|Commander of the Philippine Legion of Honor]] - Filipina
| colspan="1"|[[:en:Philippine Legion of Honor|Commander of the Philippine Legion of Honor]] - Filipina
|-
!Baris ke-9
| colspan="1"|[[:en:Order of the Crown of Thailand|Knight Grand Cross of the Most Noble Order of the Crown of Thailand]] - Thailand
| colspan="1"|[[:en:Order of the Crown of Thailand|Knight Grand Cross of the Most Noble Order of the Crown of Thailand]] - Thailand
| colspan="1"|[[:en:Order of Independence (Jordan)|Grand Cordon of the Order of Independence]] - Yordania
| colspan="1"|[[:en:Legion of Merit|Commander of the Legion of Merit]] - Amerika Serikat<ref>{{Cite book|last=Petrus Kanisius Ojong|first=Indonesia|date=1981|url=https://www.google.co.id/books/edition/Kompasiana/NeALAAAAIAAJ?hl=id&gbpv=1&bsq=bintang+legion+of+merit+dari+amerika&dq=bintang+legion+of+merit+dari+amerika&printsec=frontcover|title=Kompasiana
esei jurnalistik tentang berbagai masalah pers, politik, asimilasi, cendekiawan, pelayanan masyarakt, tertib hukum, kebudayaan, ekonomi, kepemimpinan, kota Jakarta|location=Indonesia|publisher=PT Gramedia|pages=539|url-status=live}}</ref>
|}
|}


Baris 190: Baris 208:
{{s-off}}
{{s-off}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Daftar Menteri Perhubungan Republik Indonesia|Menteri Perhubungan]]|pendahulu=[[Emil Salim]]|pengganti=[[Azwar Anas]]|tahun=1978-1988}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Daftar Menteri Perhubungan Republik Indonesia|Menteri Perhubungan]]|pendahulu=[[Emil Salim]]|pengganti=[[Azwar Anas]]|tahun=1978-1988}}
{{Kotak_selesai}}{{Kabinet Pembangunan IV}}{{Kabinet Pembangunan III}}{{Kabinet Ampera I}}{{Menteri Perhubungan Indonesia}}
{{Kotak_selesai}}{{Kabinet Pembangunan IV}}{{Kabinet Pembangunan III}}{{Kabinet Ampera I}}{{Menteri Perhubungan Indonesia}}{{Kepala Staf TNI Angkatan Udara}}
{{DEFAULTSORT:Noerjadin, Roesmin}}


{{DEFAULTSORT:Noerjadin, Roesmin}}
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Kebumen]]
[[Kategori:Tokoh dari Kebumen]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Malang]]
[[Kategori:Tokoh dari Malang]]
[[Kategori:Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sakti]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]

Revisi terkini sejak 12 Juni 2024 04.46

Roesmin Noerjadin
Menteri Perhubungan Indonesia ke-26
Masa jabatan
29 Maret 1978 – 23 Maret 1988
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Emil Salim
Pengganti
Azwar Anas
Sebelum
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ke-7
Masa jabatan
1974–1977
PresidenSoeharto
Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya ke-7
Masa jabatan
1970–1974
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Ibrahim Adjie
Pengganti
Raden Soebono
Sebelum
Kepala Staf TNI Angkatan Udara ke-4
Masa jabatan
31 Maret 1966 – 10 November 1969
PresidenSoekarno
Soeharto
Informasi pribadi
Lahir(1930-05-31)31 Mei 1930
Keresidenan Malang, Jawa Timur, Hindia Belanda
Meninggal8 September 1994(1994-09-08) (umur 64)
Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
HubunganMarsdya TNI Roesman Noerjadin (adik)
Roestriana Adrianti (keponakan)
Alma materAkademi Angkatan Udara (1952)
PekerjaanTentara
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Masa dinas1952–1985
Pangkat Marsekal TNI
NRP473745[1]
SatuanKorps Penerbang (Tempur)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Marsekal TNI (Purn.) Roesmin Noerjadin (EYD: Rusmin Nuryadin) (31 Mei 1930 – 8 September 1994) adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara dari 31 Maret 1966 hingga 10 November 1969.[2] Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan. Roesmin terlahir dari keluarga priyayi Jawa yang berasal dari Dusun Plarangan, Karanganyar, Kebumen, sebuah daerah yang dahulu nya berstatus kabupaten. Meski lahir di Malang, Roesmin lebih banyak menghabiskan masa kecil dan mudanya di kampung halaman orang tuanya di Karanganyar, Kebumen. Ia pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Taman Siswa Karanganyar (Kebumen), sedari muda ia dikenal sangat pemberani.[3]

Roesmin meninggal pada tahun 1994 di Bandung, Jawa Barat karena sakit. Untuk mengenang segala jasa, bakti dan perjuangannya, kini namanya diabadikan sebagai nama bagi lanud di Pekanbaru, Riau.[4]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]
  • Sustaf Angkatan I (1950)
  • Sekolah Penerbang (1952)
  • ACSC (IAP) (1960)
  • Sekolah Para (penerjun) (1963)
  • Flight Inst School, Inggris (1964)

Roesmin Nuryadin diangkat sebagai Letnan Muda Udara I penerbang setelah menyelesaikan sekolah penerbang pada tahun 1952. Pada 17 Juli 1952 ditempatkan sebagai penerbang pada Skadron 3 Pemburu di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma yang merupakan titik awal dalam meniti karier sebagai prajurit angkasa. Pendidikan demi pendidikan militer dilaluinya dengan tanpa adanya hambatan, Latihan Dasar Kemiliteran pada tahun 1955 dilanjutkan dengan Kursus Staf yang merupakan angkatan pertama pada tahun 1950. Tidak sampai itu saja, Roesmin juga mendapat kesempatan untuk mengikuti ACSC (IAP) pada tahun 1960, Sekolah Para (penerjun) tahun 1963 dan Flight Inst School yang diselenggarakan di Inggris pada tahun 1964. Riwayat kepangkatan dan jabatan diwarnai dengan dinamis, pada 1 Maret 1953 pangkatnya naik menjadi Letnan Udara II, pada tahun 1954 menjadi letnan Udara I. Pernah menjabat sebagai instruktur penerbang Skadron 3 Pemburu. Pada 1 Januari 1961 dengan menyandang pangkat Letnan kolonel diangkat sebagai Asisten Direktur Operasi Sops Markas Besar Angkatan Udara. Pangkatnya kembali naik menjadi Kolonel Udara pada 1 juli 1962 dengan jabatan sebagai Wakil Panglima Koops AU merangkap sebagai Kas Kohanudnas. Pada 15 Agustus 1963 diangkat menjadi Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas). Setelah menjabat sebagai Pangkohanudnas, Roesmin kemudian menjabat sebagai Atase Udara pada KBRI di Bangkok dimana pada saat ini pangkat kemiliterannya sudah menjadi komodor Udara. Karier sebagai atase dilanjutkan ketika menjadi Atase Udara pada KBRI di Moskow pada tahun 1965.

Pada 1 Mei 1966 pangkatnya naik menjadi Laksamana Muda Udara selanjutnya pada saat berpangkat inilah, Roesmin dipercaya untuk menjadi Deputy Menteri/Panglima Angkatan Udara (Men/Pangau). Baru pada 17 Juli 1966 pangkatnya dinaikan menjadi Laksamana Madya Udara. Pada 2 Mei 1966, pada saat AURI pada posisi yang kurang menguntungkan sebagai akibat dari arus politik Indonesia yang cukup panas, Roesmin Nurjadin di angkat untuk memimpin AURI. Bagi TNI Angkatan Udara, nama besar Roesmin Nurjadin hanya bisa disejajarkan dengan Marsekal Muda TNI (Anumerta) Leo Wattimena. Ia adalah seorang penerbang yang handal yang pernah memimpin tim aerobatic MiG-17 bergantian dengan Leo Wattimena. Tim aerobatic pertama TNI AU yang sempat tampil dihadapan umum itu terbentuk pada awal tahun 1960 oleh para penerbang Skadron Udara 11. Formasi aerobatic yang digunakan terdiri dari empat pesawat MiG-17. Leader dari tim aerobatic tersebut antara Kolonel Pnb Roesmin “Elang” Nurjadin atau Kolonel Pnb Leo “Eagle” Wattimena. Sedangkan anggota tim terdiri dari Mayor Pnb Ibnu “Scorpion” Subroto, Mayor Pnb Manetius “Blue Angel” Mudsijan dan Kapten Pnb Sukardi.

Meninggal Dunia

[sunting | sunting sumber]

Beliau wafat di RS. Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat pada tanggal 8 September 1994 dalam usia 64 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta Selatan.

Riwayat Jabatan[5]

[sunting | sunting sumber]
  • Pa Pnb Skuadron 3 Pemburu Lanud Halim Perdanakusuma (17 Juli 1952-1 Oktober 1953).
  • Komandan Skuadron 3 Pemburu Lanud Halim Perdanakusuma (1 Oktober 1953-1 September 1955).
  • Instruktur Penerbang Skuadron 3 Pemburu Lanud Halim Perdanakusuma (1 September 1955-1 November 1961).
  • Asisten Direktur Operasi MBAU (1 November 1961-17 Juli 1962).
  • Wakil Panglima Koopsau merangkap sebagai Kas Kohanudnas (1 Juli 1962-5 Agustus 1963).
  • Pangkohanudnas (5 Agustus 1963-1 April 1964).
  • Atase Udara KBRI di Bangkok (1 April 1964-1 Agustus 1965).
  • Atase Udara KBRI di Moscow (1 Agustus 1965-1 Februari 1966).
  • Deputi Bidang Operasi Menteri / Panglima Angkatan Udara (Men/Pangau) (1 Februari 1966-31 Maret 1966).
  • Menteri / Panglima Angkatan Udara kemudian menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (1966-1969).
  • Letnan Muda Udara I (01/06/1952)
  • Letnan Udara II (01/04/1953)
  • Letnan Udara I (01/07/1954)
  • Kapten Udara (01/07/1956)
  • Mayor Udara (01/07/1959)
  • Letkol Udara (01/07/1961)
  • Kolonel Udara (01/07/1962)
  • Komodor Udara (01/01/1965)
  • Laksamana Muda Udara (01/05/1966)
  • Laksamana Madya Udara (17/07/1966)
  • Laksamana Udara (01/07/1967)

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Tanda jasa

[sunting | sunting sumber]

Ia mendapatkan sejumlah tanda jasa baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;[6][7]

Baris ke-1 Bintang Mahaputera Adipradana (6 Agustus 1974)[8] Bintang Sakti
Baris ke-2 Bintang Dharma Bintang Gerilya Bintang Yudha Dharma Utama
Baris ke-3 Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama Bintang Kartika Eka Paksi Utama Bintang Jalasena Utama
Baris ke-4 Bintang Bhayangkara Utama Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun
Baris ke-5 Satyalancana Perang Kemerdekaan I Satyalancana Perang Kemerdekaan II Satyalancana G.O.M I
Baris ke-6 Satyalancana G.O.M IV Satyalancana G.O.M V Satyalancana G.O.M VI
Baris ke-7 Satyalancana G.O.M VII Satyalancana Sapta Marga Satyalancana Satya Dharma
Baris ke-8 Satyalancana Penegak Satyalancana Dwidya Sistha Commander of the Philippine Legion of Honor - Filipina
Baris ke-9 Knight Grand Cross of the Most Noble Order of the Crown of Thailand - Thailand Grand Cordon of the Order of Independence - Yordania Commander of the Legion of Merit - Amerika Serikat[9]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Lembaga Pemilihan Umum 1983, hlm. 875.
  2. ^ "Laksamana Udara Roesmin Noerjadin"
  3. ^ Pendopo Kabupaten Kebumen"
  4. ^ "Lanud Pekanbaru Berubah Nama Menjadi Lanud Resmin Noerjadin"
  5. ^ a b Hasibuan, Imran; Abriyanto, M.; Djunaedi, Purwadi (2004). Biografi Marsekal (Purn.) Roesmin Nurjadin Elang Dan Pejuang Tanah Air. Jakarta: PT. Sembrani Aksara Nusantara. hlm. 410. 
  6. ^ Lembaga Pemilihan Umum 1983, hlm. 876-877.
  7. ^ Subdisjarah Diswatpersau, Indonesia (2004). Sejarah TNI Angkatan Udara: 1960-1969. Indonesia: Dinas Penerangan Angkatan Udara Indonesia. hlm. 193. 
  8. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 3 September 2021. 
  9. ^ Petrus Kanisius Ojong, Indonesia (1981). Kompasiana esei jurnalistik tentang berbagai masalah pers, politik, asimilasi, cendekiawan, pelayanan masyarakt, tertib hukum, kebudayaan, ekonomi, kepemimpinan, kota Jakarta. Indonesia: PT Gramedia. hlm. 539.  line feed character di |title= pada posisi 11 (bantuan)

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan militer
Didahului oleh:
Sri Mulyono Herlambang
Kepala Staf TNI Angkatan Udara
1966-1969
Diteruskan oleh:
Soewoto Sukendar
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Ibrahim Adjie
Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya
1970–1974
Diteruskan oleh:
Raden Soebono
Didahului oleh:
Syarief Thayeb
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat
1974–1977
Diteruskan oleh:
Ashari Danudirdjo
Jabatan politik
Didahului oleh:
Emil Salim
Menteri Perhubungan
1978-1988
Diteruskan oleh:
Azwar Anas