Lompat ke isi

Sufi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Edi S99 (bicara | kontrib)
k menambahkan sedikit penjelasan dari yang telah ada.
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ == Catatan == {{reflist}}
(42 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
'''Sufi''' adalah istilah untuk mereka yang mendalami ilmu [[Sufisme|tasawwuf]], yaitu ilmu yang mendalami ketakwaan kepada Allah swt.Yang sebagaimana seperti berdzikir. Istilah sufi [orang suci] akhirnya dipakai oleh dunia secara luas, bukan saja untuk tokoh agama dari agama tertentu, tetapi bagi seseorang yang secara spiritual dan rohaniah telah matang dan yang kehidupannya tidak lagi membutuhkan dan melekat kepada dunia dan segala isinya, kecuali untuk kebutuhan dasarnya saja. Sufi dalam konteks ini diamalkan sebagai cara sejati untuk memurnikan jiwa dan hati, mendekatkan diri kepada Tuhan dan mendekatkan diri kepada SorgaNya [menjauhi dunia]. Di agama Budha, dikenal sebagai tahap arupadatu [berbeda dengan kamadatu/kamasutra], di agama Nasrani dikenal sebagai biarawan/ biarawati sebagai cara menjalani kehendak Tuhan secara full/penuh dan memerdekakan diri dari budak kesenangan dunia dst.
'''Sufi''' adalah penyebutan untuk orang-orang yang mendalami [[sufisme]] atau ilmu [[Sufisme|tasawwuf]]. Secara umum istilah "sufi" dikatakan berasal dari kata ''suf'' (صوف), yang artinya kain wol, merujuk kepada jubah atau khirqah yang biasa dikenakan para Sufi pada masa awal. Namun tidak semua Sufi mengenakan jubah, sehingga ada juga yang berpendapat bahwa kata ini berasal dari kata ''saf'', yakni barisan dalam sholat. Pendapat lain mengatakan kata ini berasal ''shafa'' (صفا), yang berarti "kemurnian". Hal ini menaruh penekanan pada [[sufisme]] pada kemurnian hati dan jiwa.


== Sufi terkenal ==
== Penamaan ==
Istilah "sufi" memiliki banyak versi mengenai asal katanya. Versi paling awal ialah sufi berasal dari kata "Shuffah"''.'' Kata ini merupakan nama dari suatu perkampungan yang ditinggali oleh penduduk miskin dari kaum Muhajirin ketika sampai di Madinah. Versi lain menyatakan bahwa kata "sufi" berasal dari kata ''ash-Shafa''' yang berarti kejernihan. Pendapat ini berdasarkan pada anggapan bahwa sufi merupakan orang yang jernih pada bagian roh dan batinnya. Pemberian arti sebagai kejernihan berasal dari pendapat Abu al-Fath al-Busti. Kemudian, ada pula yang mengaitkan istilah "sufi" kepada seorang lelaki bernama Shufah bin Bisyar bin Thabikhah yang hidup pada masa [[jahiliah]]. Ia berasal dari suatu kabilah yang menetap di dekat [[Masjidil Haram]]. Kabilah ini diberi julukan sebagai ahli ibadah. Pendapat lain menyatakan bahwa kata tersebut berasal dari kata ''shaf'' yang berarti barisan khususnya barisan pertama di dalam [[salat]]. Anggapan ini diyakini karena mereka dianggap sebagai barisan pertama ketika berjumpa dengan Allah. Sementara itu, ada pula yang menganggap bahwa kata tersebut berasal dari penamaan atas kain [[wol]].<ref>{{Cite book|last=Al-'Aqil|first=Muhammad bin A. W.|date=2018|title=Manhaj Aqidah Imam Asy-Syafi'i|location=Jakarta|publisher=Pustaka Imam Syafi'i|editor-last=Bamuallim, M., dan al-Faiz, M. S.,|pages=579|translator-last=Idris, N., dan Zuhri, S.|url-status=live}}</ref>

Beberapa sufi yang terkenal antara lain:
* [[Al-Hallaj]]
* Sayyid [[Syekh Abdul Qadir Jaelani]] Al-Hasani
* Sayyid Syekh [[:id:Muhammad_al-Faqih_Muqaddam|Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam]] Al-Husaini (Al-Ustadz Al-Adzom)
* [[Jalaluddin Rumi]]
* Sayyid [[Syekh Abul Hasan Asy Syadzili]] Al-Hasani
* [[Syekh Siti Jenar]]
* [[Syekh Shohibul Faroji Azmatkhan Ba'alawi Al-Husaini]]
* [[Abu Nawas]]
ilmu yang dipelajari namanya tasawuf, orang yang mengamalkannya namanya salik (bisa diartikan sebagai pejalan atau murid). Salah satu tahapan dalam perjalanannya dinamakan suluk. Jalan yang dilaluinya namanya thoriqoh (di indonesia dikenal tarekat, dijawa dikenal tirakat) memiliki akar tujuan yang sama, tetapi dalam perjalanannya ketiga kata ini diartikan berbeda. Tarekat /thoriqoh bisa juga disebut sebagai sekelompok orang yang mempelajari tassawuf dengan dipimpin seorang Mursyid . Pada beberapa tarekat, pengertian sufi adalah untuk salik yang telah mencapai tahapan ma'rifat.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Tasawwuf]]
* [[Sufisme]]
* [[Tarekat]]
* [[Tarekat]]
* [[Nasruddin]]


== Catatan ==
{{Islam-stub}}
{{reflist}}

== Pranala luar ==

* (Indonesia) [https://asysyariah.com/siapakah-sufi-paham-sufi-dalam-timbangan-al-quran-dan-assunnah/ Siapakah Sufi] - Majalah Islam Asy Syari'ah

{{Authority control}}


[[Kategori:Sufi]]
[[Kategori:Sufi| ]]

Revisi per 8 Juli 2024 14.40

Sufi adalah penyebutan untuk orang-orang yang mendalami sufisme atau ilmu tasawwuf. Secara umum istilah "sufi" dikatakan berasal dari kata suf (صوف), yang artinya kain wol, merujuk kepada jubah atau khirqah yang biasa dikenakan para Sufi pada masa awal. Namun tidak semua Sufi mengenakan jubah, sehingga ada juga yang berpendapat bahwa kata ini berasal dari kata saf, yakni barisan dalam sholat. Pendapat lain mengatakan kata ini berasal shafa (صفا), yang berarti "kemurnian". Hal ini menaruh penekanan pada sufisme pada kemurnian hati dan jiwa.

Penamaan

Istilah "sufi" memiliki banyak versi mengenai asal katanya. Versi paling awal ialah sufi berasal dari kata "Shuffah". Kata ini merupakan nama dari suatu perkampungan yang ditinggali oleh penduduk miskin dari kaum Muhajirin ketika sampai di Madinah. Versi lain menyatakan bahwa kata "sufi" berasal dari kata ash-Shafa' yang berarti kejernihan. Pendapat ini berdasarkan pada anggapan bahwa sufi merupakan orang yang jernih pada bagian roh dan batinnya. Pemberian arti sebagai kejernihan berasal dari pendapat Abu al-Fath al-Busti. Kemudian, ada pula yang mengaitkan istilah "sufi" kepada seorang lelaki bernama Shufah bin Bisyar bin Thabikhah yang hidup pada masa jahiliah. Ia berasal dari suatu kabilah yang menetap di dekat Masjidil Haram. Kabilah ini diberi julukan sebagai ahli ibadah. Pendapat lain menyatakan bahwa kata tersebut berasal dari kata shaf yang berarti barisan khususnya barisan pertama di dalam salat. Anggapan ini diyakini karena mereka dianggap sebagai barisan pertama ketika berjumpa dengan Allah. Sementara itu, ada pula yang menganggap bahwa kata tersebut berasal dari penamaan atas kain wol.[1]

Lihat pula

Catatan

  1. ^ Al-'Aqil, Muhammad bin A. W. (2018). Bamuallim, M., dan al-Faiz, M. S.,, ed. Manhaj Aqidah Imam Asy-Syafi'i. Diterjemahkan oleh Idris, N., dan Zuhri, S. Jakarta: Pustaka Imam Syafi'i. hlm. 579. 

Pranala luar