Lompat ke isi

Pembunuhan Talaat Pasha: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
 
(160 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{pp-protected|reason=Pelindungan bawaan untuk Artikel berstatus AP|small=yes}}
{{Infobox civilian attack
{{Infobox civilian attack
| title = Pembunuhan Talaat Pasha
| title = Pembunuhan Talaat Pasha
Baris 7: Baris 8:
| caption = Ruang sidang selama persidangan
| caption = Ruang sidang selama persidangan
| date = 15 Maret 1921
| date = 15 Maret 1921
| location = Hardenbergstraße 27, [[Charlottenburg]], [[Berlin]], [[Province of Brandenburg|Brandenburg]], [[Weimar Republic|Germany]]
| location = Hardenbergstraße 27, [[Charlottenburg]], [[Berlin]], [[Provinsi Brandenburg|Brandenburg]], [[Republik Weimar|Jerman]]
| accused = [[Soghomon Tehlirian]]
| accused = [[Soghomon Tehlirian]]
| verdict = Pembebasan
| verdict = Pembebasan
| motive = Balas dendam untuk [[genosida Armenian]]
| motive = Balas dendam untuk [[genosida Armenia]]
| fatalities = [[Talaat Pasha]]
| fatalities = [[Talaat Pasha]]
| module = {{Infobox mapframe|id=Q105987834}}
| module = {{Infobox mapframe|id=Q105987834}}
}}
}}
Pada 15 Maret 1921, [[Mehmet Talat Pasha|Talaat Pasha]] dibunuh di [[Berlin]] oleh seorang aktivis Armenia bernama [[Soghomon Tehlirian|Songhomon Tehlirian]]. Tehlirian menganggap pembunuhan itu sebagai balas dendam atas peran Talaat Pasha dalam [[Genosida Armenia]]. Ketika diadili di pengadilan Jerman, Tehlirian dinyatakan tidak bersalah karena keadaan putus asa yang diakibatkan oleh traumanya dan kehilangan keluarganya selama [[genosida]]. Di persidangannya, Tehlirian berargumen, "Saya telah membunuh seorang pria, tetapi saya bukan seorang pembunuh".<ref>{{Cite book|last=Dean|first=Carolyn J.|date=2019|title=The Moral Witness: Trials and Testimony after Genocide|publisher=Cornell University Press|isbn=978-1-5017-3509-7|url-status=live}}</ref>
Pada 15 Maret 1921, [[Mehmet Talat Pasha|Talaat Pasha]] dibunuh di [[Berlin]] oleh seorang mahasiswa Armenia bernama [[Soghomon Tehlirian|Songhomon Tehlirian]]. Tehlirian menganggap pembunuhan itu sebagai upaya balas dendam atas peran Talaat Pasha dalam [[Genosida Armenia]]. Ketika diadili di pengadilan Jerman, Tehlirian dinyatakan tidak bersalah karena perbuatan yang ia lakukan semata-mata disebabkan oleh keadaan putus asa sebagai efek trauma akibat kehilangan keluarganya selama [[genosida]] terjadi. Dalam proses persidangan, Tehlirian berpendapat, "Saya telah membunuh seorang pria, tetapi saya bukan seorang pembunuh".{{sfn|Dean|2019|p=41}} Juri pengadilan Jerman menyatakan ia tak bersalah karena hal ini.


Tehlirian berasal dari [[Erzindjan]] di [[Kesultanan Utsmaniyah]], tetapi pindah ke [[Kerajaan Serbia|Serbia]] sebelum perang. Dia bertugas di unit sukarelawan Armenia [[Angkatan Darat Kekaisaran Rusia|tentara Rusia]] dan kehilangan sebagian besar keluarganya dalam genosida. Dia memutuskan untuk balas dendam dengan membunuh Harutian Mgrditichian, yang membantu polisi rahasia Utsmaniyah, di [[Konstantinopel]]. Tehlirian bergabung dengan [[Operasi Nemesis]], sebuah program klandestin yang diinisiasi oleh [[Federasi Revolusionaris Armenia|Dashnaktsutyun]] (Federasi Revolusi Armenia). Tehlirian dipilih untuk misi membunuh Talaat karena keberhasilannya sebelumnya. Talaat telah divonis dan dijatuhi hukuman mati oleh [[Pengadilan militer Turki 1919–20|pengadilan militer Utsmaniyah]], tetapi tinggal di Berlin dengan izin [[Republik Weimar|Pemerintah Jerman]]. Banyak orang Jerman terkemuka menghadiri pemakaman Talaat, termasuk [[Kementerian Luar Negeri Jerman]] mengirimkan karangan bunga yang bertuliskan, "Untuk seorang negarawan yang hebat dan seorang teman yang setia."<ref name=":0">{{Cite book|last=Ihrig|first=Stefan|date=2016|url=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Justifying_Genocide|title=Justifying Genocide: Germany and the Armenians from Bismarck to Hitler|publisher=Harvard University Press|isbn=978-0-674-50479-0|url-status=live}}</ref>
Tehlirian berasal dari wilayah [[Erzindjan]], bagian dari [[Kesultanan Utsmaniyah]]. Sebelum perang terjadi, ia pindah ke Kerajaan [[Kerajaan Serbia|Serbia]]. Selama bekerja sebagai sukarelawan Armenia di [[Angkatan Darat Kekaisaran Rusia|tentara Rusia]], ia kehilangan sebagian besar keluarganya dalam peristiwa genosida Armenia. Hal ini yang memicu keinginannya untuk melakukan balas dendam dengan membunuh Harutian Mgrditichian, seseorang yang membantu polisi rahasia Utsmaniyah di [[Konstantinopel|Istanbul]]. Tehlirian bergabung dengan [[Operasi Nemesis]], sebuah operasi klandestin yang diinisiasi oleh [[Federasi Revolusioner Armenia|Dashnaktsutyun]] (Federasi Revolusi Armenia). Tehlirian dipilih untuk menjalankan misi pembunuhan Talaat karena keberhasilannya membunuh Harutian.


Sebelumnya, Talaat telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati oleh [[Pengadilan militer Turki 1919–20|pengadilan militer Utsmaniyah]]. Namun, ia tetap tinggal di Berlin dengan izin [[Republik Weimar|Pemerintah Jerman]]. Banyak orang Jerman terkemuka hadir dalam pemakaman Talaat. [[Auswärtiges Amt|Kantor Luar Negeri]] Jerman mengirimkan karangan bunga yang bertuliskan, "Untuk seorang negarawan yang agung dan seorang teman yang setia".{{sfn|Ihrig|2016|p=232}}
Pengadilan Tehlirian diadakan pada 2–3 Juni 1921, dan strategi Tehlirian adalah mencoba untuk mengadili Talaat Pasha secara simbolis atas perannya dalam genosida Armenia. Banyak bukti mengenai genosida yang terdengar, sehingga dikenal sebagai salah satu persidangan paling spektakuler di abad ke-20, menurut [[Stefan Ihrig]].<ref>{{Cite book|last=Ihrig|first=Stefan|date=2016|title=Justifying Genocide: Germany and the Armenians from Bismarck to Hitler|publisher=Harvard University Press|isbn=978-0-674-50479-0|pages=235|url-status=live}}</ref> Tehlirian mengklaim dia telah bertindak sendiri dan bahwa pembunuhan itu tidak direncanakan, menceritakan kisah dramatis sekaligus realistis. Media internasional secara luas melaporkan persidangan, yang membawa perhatian dan pengakuan atas fakta genosida Armenia; Pembebasan Tehlirian membawa sebagian besar reaksi yang menguntungkan.


Pengadilan Tehlirian diselenggarakan pada 2–3 Juni 1921 dan strategi pembelaan Tehlirian adalah mencoba untuk mengadili Talaat Pasha secara simbolis atas perannya dalam genosida Armenia. Banyak bukti mengenai genosida yang disampaikan di hadapan pengadilan. [[Stefan Ihrig]] berkomentar bahwa sidang tersebut adalah "salah satu persidangan paling spektakuler di abad ke-20", karena paparan bukti genosida yang disampaikan.{{sfn|Ihrig|2016|p=235}} Tehlirian mengklaim bahwa pembunuhan itu tidak direncanakan dan ia bertindak sendirian. Ia menceritakan kisah-kisah yang dramatis sekaligus realistis, tetapi tidak benar, mengenai upaya dirinya menyelamatkan diri dari genosida dan menyaksikan kematian anggota keluarganya. Media internasional secara luas melaporkan proses persidangan tersebut yang membawa perhatian dan pengakuan dunia atas fakta-fakta mengenai genosida Armenia. Pembebasan Tehlirian disambut sebagian besar dengan baik.
Baik Talaat maupun Tehlirian dianggap oleh pihak masing-masing sebagai pahlawan; sejarawan Alp Yenen menyebut hubungan ini sebagai "kompleks Talat–Tehlirian". Talaat dimakamkan di Jerman, tetapi Turki memulangkan jenazahnya pada tahun 1943 dan memberinya [[Pemakaman kenegaraan Talaat Pasha|pemakaman kenegaraan]]. Pengacara Polandia-Yahudi [[Raphael Lemkin]] membaca tentang persidangan di berita dan terinspirasi untuk mengkonseptualisasikan kejahatan [[genosida]] dalam [[hukum internasional]].

Baik Talaat maupun Tehlirian dianggap sebagai pahlawan oleh pihak masing-masing. Sejarawan Alp Yenen menyebut hubungan ini sebagai "kompleks Talat–Tehlirian". Talaat dimakamkan di Jerman, tetapi Turki memulangkan jenazahnya pada tahun 1943 dan memberinya [[Pemakaman kenegaraan Talaat Pasha|pemakaman kenegaraan]]. Pemberitaan mengenai persidangan ini menginspirasi pengacara asal Polandia beretnis Yahudi [[Raphael Lemkin]] untuk mencetuskan konsep kejahatan [[genosida]] dalam kajian [[hukum internasional]].


== Latar belakang ==
== Latar belakang ==
{{see also|Genosida Armenia}}
{{see also|Genosida Armenia}}
[[Berkas:Ambassador Morgenthau's Story p314.jpg|thumb|alt=Foto jenazah puluhan warga Armenia di sebuah lapangan|Mayat orang-orang Armenia di pinggir jalan, merupakan pemandangan umum di sepanjang jalur deportasi{{sfn|Akçam|2018|p=158}}]]
[[Berkas:Ambassador Morgenthau's Story p314.jpg|thumb|alt=Foto jenazah puluhan warga Armenia di sebuah lapangan|Mayat orang-orang Armenia di pinggir jalan, merupakan pemandangan umum di sepanjang jalur deportasi{{sfn|Akçam|2018|p=158}}]]
Sebagai pemimpin [[Komite Persatuan dan Kemajuan]], Talaat Pasha (1874–1921) adalah wazir agung terakhir yang berkuasa di Kekaisaran Utsmaniyah selama [[Perang Dunia I]]. Ia dianggap sebagai arsitek utama genosida Armenia{{sfnm|1a1=Dadrian|1a2=Akçam|1y=2011|1p=23|2a1=Kieser|2y=2018|2p=xi}} yang memerintahkan deportasi hampir seluruh penduduk Armenia ke Gurun Suriah pada tahun 1915, dengan tujuan untuk memusnahkannya.{{sfnm|1a1=Üngör|1y=2012|1p=54|2a1=Göçek|2y=2015|2p=151|3a1=Kieser|3y=2018|3pp=234–235}} Dari 40.000 orang Armenia yang dideportasi dari [[Erzurum]], diperkirakan kurang dari 200 orang dapat mencapai [[Deir ez-Zor]].{{sfn|Üngör|2012|p=53}} Ternyata jumlah penyintas berjumlah lebih banyak daripada yang diperkirakan oleh Talaat. Ia pun memerintahkan gelombang kedua pembantaian pada tahun 1916.{{sfnm|1a1=Kieser|1y=2018|1p=374|2a1=Suny|2y=2015|2pp=325–326}} Talaat memperkirakan sekitar 1.150.000 orang Armenia dilenyapkan selama genosida tersebut.{{sfn|Hofmann|2020|p=74}} Pada tahun 1918, Talaat mengatakan kepada jurnalis {{ill|Muhittin Birgen|tr}}, "Saya mengasumsikan tanggung jawab penuh atas kebijakan yang diterapkan," selama deportasi Armenia dan mengatakan, "Saya sama sekali tidak menyesali perbuatan saya."{{sfn|Akçam|2008|p=111}}
Sebagai pemimpin [[Komite Persatuan dan Kemajuan]], Talaat Pasha (1874–1921) adalah [[wazir agung]] terakhir Kesultanan Utsmaniyah yang berkuasa selama [[Perang Dunia I]]. Ia dianggap sebagai perancang utama genosida Armenia{{sfnm|1a1=Dadrian|1a2=Akçam|1y=2011|1p=23|2a1=Kieser|2y=2018|2p=xi}} yang memerintahkan deportasi hampir seluruh penduduk Armenia ke Gurun Suriah pada tahun 1915, dengan tujuan memusnahkan mereka.{{sfnm|1a1=Üngör|1y=2012|1p=54|2a1=Göçek|2y=2015|2p=151|3a1=Kieser|3y=2018|3pp=234–235}} Dari jumlah 40.000 orang Armenia yang dideportasi dari wilayah [[Erzurum]], diperkirakan kurang dari 200 orang sampai ke [[Deir ez-Zor]] dalam keadaan hidup.{{sfn|Üngör|2012|p=53}} Ketika jumlah penyintas Armenia lebih banyak daripada yang Talaat harapkan, ia pun memerintahkan pembantaian gelombang kedua pada tahun 1916.{{sfnm|1a1=Kieser|1y=2018|1p=374|2a1=Suny|2y=2015|2pp=325–326}} Talaat sendiri memperkirakan sekitar 1.150.000 orang Armenia dilenyapkan selama genosida tersebut.{{sfn|Hofmann|2020|p=74}} Pada tahun 1918, Talaat mengatakan kepada jurnalis {{ill|Muhittin Birgen|tr}}, "Saya bertanggung jawab penuh atas kebijakan yang saya terapkan" selama deportasi penduduk Armenia berlangsung dan mengatakan, "Saya tidak menyesali perbuatan saya sama sekali".{{sfn|Akçam|2008|p=111}}


Ketika duta besar Amerika Serikat, [[Henry Morgenthau Sr.|Henry Morgenthau]], mencoba meyakinkan Talaat untuk menghentikan kekejaman tersebut, Talaat menyela, mengatakan bahwa dia tidak akan mengubah pikirannya karena sebagian besar orang Armenia sudah mati: "Ketegangan antara [[orang Turki]] dan orang Armenia kini begitu intens sehingga kita harus menyelesaikan masalah dengan mereka. Jika tidak, mereka akan merencanakan balas dendam mereka."{{sfnm|1a1=Suny|1y=2015|1p=269|2a1=Hofmann|2y=2020|2p=75}} Talaat mengatakan kepada penulis Turki [[Halide Edib Adıvar|Halide Edib]] bahwa pemusnahan orang Armenia dibenarkan untuk memajukan kepentingan nasional Turki dan bahwa "Saya siap mati untuk apa yang telah saya lakukan, dan saya tahu bahwa saya akan mati karena itu."{{sfn|Hofmann|2020|p=76}} Pada Agustus 1915, setelah mengetahui tentang pembantaian Armenia, mantan menteri keuangan Komite Persatuan dan Kemajuan, [[Cavid Bey]], memprediksi bahwa Talaat akan dibunuh oleh seorang Armenia.{{sfnm|1a1=Kieser|1y=2018|1p=320|2a1=Ozavci|2y=2019|2pp=194, 215}}
Ketika duta besar Amerika Serikat, [[Henry Morgenthau Sr.|Henry Morgenthau]], mencoba meyakinkan Talaat untuk menghentikan kekejaman tersebut, Talaat menyela, mengatakan bahwa ia tidak akan mengubah pikirannya karena sebagian besar orang Armenia sudah mati: "Ketegangan antara [[orang Turki|etnis Turki]] dan etnis Armenia kini begitu kuat sehingga kita harus menuntaskan mereka. Jika tidak, mereka akan merencanakan pembalasan dendam."{{sfnm|1a1=Suny|1y=2015|1p=269|2a1=Hofmann|2y=2020|2p=75}} Talaat mengatakan kepada penulis asal Turki [[Halide Edib Adıvar|Halide Edib]] bahwa pemusnahan orang Armenia dibenarkan demi memajukan kepentingan nasional Turki dan Talaat berkata, "Saya siap mati untuk apa yang telah saya lakukan, dan saya tahu bahwa saya akan mati karena itu."{{sfn|Hofmann|2020|p=76}} Pada Agustus 1915, setelah mengetahui tentang pembantaian Armenia, mantan menteri keuangan Komite Persatuan dan Kemajuan, [[Cavid Bey]], memprediksi bahwa Talaat akan dibunuh oleh seorang Armenia.{{sfnm|1a1=Kieser|1y=2018|1p=320|2a1=Ozavci|2y=2019|2pp=194, 215}}


[[Jerman pada Perang Dunia II|Selama Perang Dunia I]], [[Persekutuan Utsmaniyah–Jerman|Kekaisaran Jerman menjadi sekutu militer]] Kekaisaran Utsmaniyah. Duta Besar [[Hans von Wangenheim]] menyetujui pemindahan terbatas populasi Armenia dari area yang sensitif.{{sfnm|1a1=Suny|1y=2015|1pp=298–299|2a1=Kieser|2y=2018|2pp=20–21}} Perwakilan Jerman sempat mengeluarkan protes diplomatik ketika Utsmaniyah melampaui batas ini dalam upaya untuk mengendalikan [[Kerusakan reputasi (diplomasi)|kerusakan reputasi]] dari tindakan sekutu mereka.{{sfn|Ihrig|2016|pp=132–133}} Jerman menyensor informasi tentang genosida tersebut{{sfnm|1a1=Suny|1y=2015|1p=303|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=189}} dan melakukan kampanye [[propaganda]] untuk [[penyangkalan genosida Armenia|menyangkalnya]] serta menuduh orang Armenia sebagai pengkhianat Kekaisaran Utsmaniyah.{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=189|2a1=Kieser|2y=2018|2p=21}} Sikap Jerman yang tidak berbuat apa-apa{{sfn|Suny|2015|p=298}} menyebabkan tuduhan bahwa [[peran Jerman dalam genosida Armenia|Jerman bertanggung jawab atas genosida tersebut]], berhubungan dengan [[pertanyaan kesalahan perang|perdebatan mengenai tanggung jawab Jerman atas perang]].{{sfnm|1a1=Kieser|1y=2010|2a1=Ihrig|2y=2016|2pp=194–195}}
Selama Perang Dunia I, [[Jerman pada Perang Dunia I|Kekaisaran Jerman]] menjadi [[Persekutuan Utsmaniyah–Jerman|sekutu militer]] Kesultanan Utsmaniyah. Duta Besar Jerman untuk Kesultanan Utsmaniyah saat itu, [[Hans von Wangenheim]], menyetujui pemindahan terbatas populasi Armenia dari area yang dianggap sensitif.{{sfnm|1a1=Suny|1y=2015|1pp=298–299|2a1=Kieser|2y=2018|2pp=20–21}} Perwakilan Jerman sempat beberapa kali mengeluarkan protes diplomatik ketika Kesultanan Utsmaniyah dianggap telah bertindak melampaui batas, hal ini dalam upaya pengendalian [[Kerusakan reputasi (diplomasi)|kerusakan reputasi]] yang disebabkan oleh tindakan sekutu mereka.{{sfn|Ihrig|2016|pp=132–133}} Jerman melakukan sensor terhadap informasi mengenai genosida tersebut{{sfnm|1a1=Suny|1y=2015|1p=303|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=189}} dan melakukan kampanye [[propaganda]] untuk [[penyangkalan genosida Armenia|menyangkalnya]] serta menuduh orang Armenia berkhianat kepada Kesultanan Utsmaniyah.{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=189|2a1=Kieser|2y=2018|2p=21}} Sikap Jerman yang tidak berbuat apa-apa{{sfn|Suny|2015|p=298}} menyebabkan tuduhan bahwa [[Jerman dan genosida Armenia|Jerman bertanggung jawab atas genosida tersebut]] yang berhubungan dengan [[pertanyaan kesalahan perang|perdebatan mengenai tanggung jawab Jerman atas perang]].{{sfnm|1a1=Kieser|1y=2010|2a1=Ihrig|2y=2016|2pp=194–195}}


== Pengasingan Talaat Pasha di Berlin ==
== Pengasingan Talaat Pasha di Berlin ==
[[File:Talat Pasha cropped.jpg|thumb|left|upright=0.8|alt=Potret fotografi Talaat Pasha |[[Talaat Pasha]]]]
[[File:Talat Pasha cropped.jpg|thumb|left|upright=0.8|alt=Potret fotografi Talaat Pasha |[[Talaat Pasha]]]]
Setelah [[Gencatan Senjata Mudros]] (30 Oktober 1918), Talaat melarikan diri dari Konstantinopel dengan kapal torpedo Jerman bersama pemimpin Komite Persatuan dan Kemajuan lainnya, seperti [[Enver Pasha]], [[Djemal Pasha]], [[Bahaeddin Şakir]], [[Nazım Bey]], [[Osman Bedri]], dan [[Cemal Azmi]], pada 1–2 November malam. Selain Djemal, semua pelaku utama genosida pergi untuk menghindari hukuman atas kejahatan mereka dan untuk mengorganisir gerakan perlawanan.{{sfnm|1a1=Dadrian|1a2=Akçam|1y=2011|1p=24|2a1=Yenen|2y=2020|2p=74}} Menteri Luar Negeri Jerman, [[Wilhelm Solf]], telah memerintahkan kedutaan di Konstantinopel untuk membantu Talaat dan menolak permintaan pemerintah Utsmaniyah untuk mengekstradisi dia, dengan alasan bahwa "Talaat setia kepada kita, dan negara kita tetap terbuka baginya."{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=75|2a1=Kieser|2y=2018|2p=382|3a1=Hosfeld|3y=2005|3pp=11–12}}
Setelah [[Gencatan Senjata Mudros]] (30 Oktober 1918), Talaat melarikan diri dari Konstantinopel dengan kapal torpedo Jerman bersama pemimpin Komite Persatuan dan Kemajuan lainnya, seperti [[Enver Pasha]], [[Djemal Pasha]], [[Bahaeddin Şakir]], [[Nazım Bey]], [[Osman Bedri]] dan [[Cemal Azmi]] pada 1–2 November malam. Selain Djemal, semuanya adalah pelaku utama genosida. Mereka pergi untuk menghindari hukuman atas kejahatan mereka dan untuk mengorganisasi gerakan perlawanan.{{sfnm|1a1=Dadrian|1a2=Akçam|1y=2011|1p=24|2a1=Yenen|2y=2020|2p=74}} Menteri Luar Negeri Jerman, [[Wilhelm Solf]], telah memerintahkan kedutaan di Konstantinopel untuk membantu Talaat dan menolak permintaan pemerintah Utsmaniyah untuk mengekstradisinya, dengan alasan bahwa "Talaat telah setia kepada kita, dan negara kita tetap terbuka baginya".{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=75|2a1=Kieser|2y=2018|2p=382|3a1=Hosfeld|3y=2005|3pp=11–12}}


Tiba di Berlin pada 10 November, Talaat menginap di sebuah hotel di [[Alexanderplatz]] dan [[sanatorium]] di [[Neubabelsberg]], [[Potsdam]],{{sfn|Hosfeld|2005|pp=12–13}} sebelum pindah ke apartemen sembilan kamar di {{ill|Hardenbergstraße|de|Hardenbergstraße}}&nbsp;4, saat ini di [[Ernst-Reuter-Platz]].{{sfnm|1a1=Kieser|1y=2018|1p=382|2a1=Hofmann|2y=2020|2pp=74–75|3a1=Hosfeld|3a2=Petrossian|3y=2020|3p=1}} Di sebelah apartemennya, ia mendirikan Oriental Club, tempat Muslim dan orang Eropa yang menentang [[Sekutu Perang Dunia I|Entente]] akan berkumpul.{{sfn|Kieser|2018|p=385}} [[Auswärtiges Amt|Kementerian Luar Negeri]] memantau kegiatan di apartemen tersebut melalui mantan koresponden Konstantinopel untuk ''[[Frankfurter Zeitung]]'', Paul Weitz.{{sfn|Hosfeld|2005|p=16}} Dekrit dari [[Partai Sosial Demokrat Jerman]] yang dipimpin oleh Kanselir Friedrich Ebert melegalkan tempat tinggal Talaat. Pada tahun 1920, istri Talaat, [[Hayriye Talaat Bafralı|Hayriye]], bergabung dengannya.{{sfn|Kieser|2018|p=382}} Pemerintah Jerman mendapat informasi bahwa nama Talaat pertama kali muncul dalam daftar hitam orang Armenia dan menyarankan agar dia tinggal di properti terpencil milik mantan kepala staf Utsmaniyah [[Fritz Bronsart von Schellendorf]] di [[Mecklenburg]]. Talaat menolak karena ia membutuhkan jaringan di ibu kota untuk menjalankan agitasi politiknya.{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=75|2a1=Hosfeld|2y=2005|2p=12}} Gerakan perlawanan yang dimulai oleh Komite Persatuan dan Kemajuan akhirnya mengarah pada [[Perang Kemerdekaan Turki]].{{sfn|Kieser|2018|p=319}} Awalnya, Talaat berharap dapat menggunakan politikus Turki [[Mustafa Kemal]] sebagai boneka dan mengeluarkan perintah langsung kepada jenderal-jenderal Turki dari Berlin.{{sfn|Hosfeld|2005|p=16}}
Setelah tiba di Berlin pada 10 November, Talaat menginap di sebuah hotel di [[Alexanderplatz]] dan [[sanatorium]] di [[Neubabelsberg]], [[Potsdam]],{{sfn|Hosfeld|2005|pp=12–13}} sebelum pindah ke apartemen sembilan kamar di {{ill|Hardenbergstraße|de|Hardenbergstraße}}&nbsp;4, yang kini menjadi tempat dari [[Ernst-Reuter-Platz]].{{sfnm|1a1=Kieser|1y=2018|1p=382|2a1=Hofmann|2y=2020|2pp=74–75|3a1=Hosfeld|3a2=Petrossian|3y=2020|3p=1}} Di sebelah apartemennya, ia mendirikan Klub Oriental, tempat berkumpul orang-orang Muslim dan Eropa yang menentang [[Sekutu Perang Dunia I|Entente]].{{sfn|Kieser|2018|p=385}} [[Auswärtiges Amt|Kantor Luar Negeri Jerman]] memantau kegiatan di apartemen tersebut melalui Paul Weitz, mantan koresponden Konstantinopel untuk Koran ''[[Frankfurter Zeitung]]''.{{sfn|Hosfeld|2005|p=16}} Dekrit dari [[Partai Demokrat Sosial Jerman|Partai Sosial Demokrat Jerman]] yang saat itu dipimpin oleh Kanselir [[Friedrich Ebert]] melegalkan tempat tinggal Talaat. Pada tahun 1920, istri Talaat, [[Hayriye Talaat Bafralı|Hayriye]], bergabung dengannya.{{sfn|Kieser|2018|p=382}} Pemerintah Jerman mendapat informasi bahwa nama Talaat pertama kali muncul dalam daftar hitam orang Armenia dan menyarankan agar dia tinggal di properti terpencil milik mantan kepala staf Utsmaniyah [[Fritz Bronsart von Schellendorf]] di [[Mecklenburg (wilayah)|Mecklenburg]]. Talaat menolak karena ia membutuhkan jaringan di ibu kota untuk menjalankan agitasi politiknya.{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=75|2a1=Hosfeld|2y=2005|2p=12}} Gerakan perlawanan yang dimulai oleh Komite Persatuan dan Kemajuan akhirnya bermuara pada [[Perang Kemerdekaan Turki]].{{sfn|Kieser|2018|p=319}} Awalnya, Talaat berharap dapat menggunakan politikus Turki [[Mustafa Kemal]] sebagai boneka dan mengeluarkan perintah langsung kepada jenderal-jenderal Turki dari Berlin.{{sfn|Hosfeld|2005|p=16}}


Talaat memiliki teman Jerman yang berpengaruh sejak awal pengasingannya dan memperoleh status seiring waktu karena dianggap sebagai perwakilan [[gerakan nasionalis Turki]] di luar negeri. Dengan menggunakan [[paspor palsu]] memakai nama Ali Saly Bey, dia bepergian dengan bebas di seluruh Eropa meskipun dicari oleh Inggris dan Kekaisaran Utsmaniyah karena kejahatannya.{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=75|2a1=Kieser|2y=2018|2p=385|3a1=Hosfeld|3y=2005|3p=15}} Banyak surat kabar Jerman yang mencurigai keberadaannya di Berlin, dan ia berbicara pada konferensi pers setelah [[Kapp Putsch]], kudeta yang gagal untuk menggulingkan pemerintah Jerman pada Maret 1920.{{Sfnm|1a1=Hosfeld|1a2=Petrossian|1y=2020|1p=1|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=227}} Banyak orang Jerman, terutama dari sayap kanan, melihat Turki sebagai pihak tak bersalah dan diperlakukan buruk, membandingkan [[Perjanjian Sèvres]] dengan [[Perjanjian Versailles]] dan melihat "komunitas takdir" antara Jerman dan Turki.{{sfn|Kieser|2018|pp=386–387}} Talaat menulis memoar, terutama untuk membela keputusannya untuk memerintahkan genosida dan membebaskan Komite Persatuan dan Kemajuan dari segala tuduhan.{{sfn|Göçek|2015|pp=251–252, 257}} Talaat dan para anggota Komite Persatuan dan Kemajuan lainnya di pengasingan divonis dan dihukum mati secara ''[[in absentia]]'' oleh [[pengadilan Istanbul 1919–1920|Pengadilan Militer Khusus Utsmaniyah]] pada 5 Juli 1919, atas "pembantaian dan pemusnahan penduduk Armenia dari pihak Kekaisaran."{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=75|2a1=Kieser|2y=2018|2p=385|3a1=Hosfeld|3a2=Petrossian|3y=2020|3p=2}}
Talaat berkawan dengan orang-orang Jerman yang berpengaruh sejak awal pengasingannya. Seiring waktu, ia memperoleh pengakuan karena dianggap sebagai perwakilan [[gerakan nasionalis Turki]] di luar negeri. Dengan menggunakan [[paspor palsu]] atas nama Ali Saly Bey, ia bepergian dengan bebas di seluruh Eropa meskipun dicari oleh Inggris dan Kesultanan Utsmaniyah karena kejahatannya.{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=75|2a1=Kieser|2y=2018|2p=385|3a1=Hosfeld|3y=2005|3p=15}} Banyak surat kabar Jerman yang mencurigai keberadaannya di Berlin dan ia berbicara pada konferensi pers setelah [[Kapp Putsch]], kudeta yang gagal untuk menggulingkan pemerintah Jerman pada Maret 1920.{{Sfnm|1a1=Hosfeld|1a2=Petrossian|1y=2020|1p=1|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=227}} Banyak orang Jerman, terutama dari sayap kanan, melihat Turki sebagai pihak tak bersalah dan diperlakukan tidak adil. Mereka membandingkan [[Perjanjian Sèvres]] dengan [[Perjanjian Versailles]], serta memandang Jerman dan Turki sebagai "komunitas senasib".{{sfn|Kieser|2018|pp=386–387}} Talaat menulis memoar dengan tujuan utama membela keputusannya dalam memerintahkan genosida dan membebaskan Komite Persatuan dan Kemajuan dari segala tuduhan.{{sfn|Göçek|2015|pp=251–252, 257}} Talaat dan para anggota Komite Persatuan dan Kemajuan lainnya di pengasingan divonis dan dihukum mati secara ''[[in absentia]]'' oleh [[pengadilan Istanbul 1919–1920|Pengadilan Militer Khusus Utsmaniyah]] pada 5 Juli 1919, atas "pembantaian dan pemusnahan penduduk Armenia dari pihak Kekaisaran."{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=75|2a1=Kieser|2y=2018|2p=385|3a1=Hosfeld|3a2=Petrossian|3y=2020|3p=2}}


== Operasi Nemesis ==
== Operasi Nemesis ==
[[File:Russian soldiers Sheykhalan 1915.jpg|thumb|upright=1.1|alt=Foto dua tentara Rusia di sebuah desa yang hancur sedang melihat sisa-sisa kerangka | Prajurit Rusia terlihat di desa Armenia yang sekarang bernama Sheykhalan (sekarang disebut Eğirmeç) dekat. [[Muş]], 1915<ref>{{Cite book |last=Naimark |first=Norman |title=Genocide: A World History |page=74 |year=2017 |publisher=[[Oxford University Press]] |url=https://books.google.com/books?id=GYhNEAAAQBAJ&pg=PA74 }}</ref>]]
[[File:Russian soldiers Sheykhalan 1915.jpg|thumb|upright=1.1|alt=Foto dua tentara Rusia di sebuah desa yang hancur sedang melihat sisa-sisa kerangka | Prajurit Rusia di bekas desa Armenia yang bernama Sheykhalan (sekarang disebut Eğirmeç) dekat [[Muş]], 1915<ref>{{Cite book |last=Naimark |first=Norman |title=Genocide: A World History |page=74 |year=2017 |publisher=[[Oxford University Press]] |url=https://books.google.com/books?id=GYhNEAAAQBAJ&pg=PA74 |access-date=2023-11-25 |archive-date=2023-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230309224205/https://books.google.com/books?id=GYhNEAAAQBAJ&pg=PA74 |dead-url=no }}</ref>]]
[[File:Soghomon, Sahak, and Misaq Tehlirian as volunteers in the Russian army.jpg|thumb|alt=Foto tiga bersaudara berpose dengan senapan mereka – sukarelawan di tentara Rusia|Para saudara Soghomon (kanan), Sahak, dan Misak Tehlirian sebagai sukarelawan dalam tentara Rusia.]]
[[File:Soghomon, Sahak, and Misaq Tehlirian as volunteers in the Russian army.jpg|thumb|alt=Foto tiga bersaudara berpose dengan senapan mereka – sukarelawan di tentara Rusia|Kakak beradik Soghomon (kanan), Sahak, dan Misak Tehlirian kala menjadi sukarelawan dalam tentara Rusia]]
Setelah cukup jelas bahwa tidak ada orang lain yang akan membawa pelaku genosida ke pengadilan,{{sfnm|1a1=MacCurdy|1y=2015|1p=172|2a1=Hofmann|2y=2020|2p=77}} [[Dashnaktsutyun]], sebuah partai politik Armenia, mengadakan [[Operasi Nemesis|Operasi Rahasia Nemesis]], yang dipimpin oleh [[Armen Garo]], [[Shahan Natalie]], dan [[Aaron Sachaklian]].{{sfn|Göçek|2015|p=266}} Para konspirator menyusun daftar 100 pelaku genosida yang akan ditargetkan untuk dibunuh. Talaat menempati peringkat teratas.{{sfnm|1a1=MacCurdy|1y=2015|1pp=167, 194|2a1=Kieser|2y=2018|2p=404}} Partai tersebut tidak kekurangan relawan untuk melaksanakan pembunuhan ini, terutama para pemuda yang selamat dari genosida atau kehilangan keluarga mereka.{{sfn|MacCurdy|2015|pp=172–173}} Operasi Nemesis tidak melaksanakan pembunuhan tanpa mengonfirmasi identitas target dan berhati-hati untuk menghindari membunuh orang yang tidak bersalah secara tidak sengaja.{{sfn|MacCurdy|2015|pp=175, 201–202}}
Setelah terbukti bahwa tidak ada pihak yang akan membawa para pelaku genosida ke pengadilan,{{sfnm|1a1=MacCurdy|1y=2015|1p=172|2a1=Hofmann|2y=2020|2p=77}} [[Dashnaktsutyun]], sebuah partai politik Armenia, membentuk [[Operasi Nemesis|Operasi Rahasia Nemesis]], yang dipimpin oleh [[Armen Garo]], [[Shahan Natalie]], dan [[Aaron Sachaklian]].{{sfn|Göçek|2015|p=266}} Mereka menyusun daftar 100 pelaku genosida yang ditargetkan untuk dibunuh. Talaat menempati peringkat teratas.{{sfnm|1a1=MacCurdy|1y=2015|1pp=167, 194|2a1=Kieser|2y=2018|2p=404}} Partai tersebut tidak kekurangan relawan untuk melaksanakan pembunuhan ini, terutama para pemuda yang selamat dari genosida atau kehilangan keluarga mereka.{{sfn|MacCurdy|2015|pp=172–173}} Tim Nemesis memastikan bahwa mereka benar-benar yakin dengan identitas target sebelum melakukan pembunuhan. Mereka sangat berhati-hati agar tidak melukai orang yang tidak bersalah secara tidak sengaja selama operasi mereka.{{sfn|MacCurdy|2015|pp=175, 201–202}}


Salah satu dari relawan ini adalah [[Soghomon Tehlirian]] (1896–1960) dari [[Erzindjan]], [[Vilayet Erzurum]], sebuah kota yang memiliki 20.000 penduduk Armenia sebelum Perang Dunia I, tetapi disingkirkan pada masa setelahnya.{{sfnm|1a1=MacCurdy|1y=2015|1pp=172–173|2a1=Jacobs|2y=2019|2p=33}} Tehlirian berada di [[Kerajaan Serbia|Serbia]] ketika perang pecah.{{sfn|Jacobs|2019|p=36}} Setelah mendengar tentang kekejaman anti-Armenia, ia bergabung dengan [[satuan-satuan sukarelawan Armenia]] dalam [[Angkatan Darat Kekaisaran Rusia|ketentaraan Rusia]]. Menyadari bahwa keluarganya telah terbunuh, ia bersumpah untuk membalas dendam.{{sfn|MacCurdy|2015|pp=173–174, 186}} Memoarnya mencantumkan 85 anggota keluarganya yang tewas dalam genosida.{{sfn|Hofmann|2020|p=82}} Tehlirian sering pingsan dan mengalami gangguan sistem saraf lainnya yang mungkin disebabkan oleh apa yang sekarang disebut sebagai [[gangguan stres pascatrauma]]. Selama persidangannya, ia mengatakan bahwa hal tersebut berkaitan dengan pengalamannya selama genosida.{{sfnm|1a1=Dean|1y=2019|1p=40|2a1=MacCurdy|2y=2015|2pp=174, 272}}
Salah satu dari relawan ini adalah [[Soghomon Tehlirian]] (1896–1960) yang berasal dari [[Erzindjan]], [[Vilayet Erzurum]], Turki. Sebelum Perang Dunia I, Erzindjan memiliki 20.000 penduduk Armenia, tetapi setelah perang, tidak ada yang tersisa.{{sfnm|1a1=MacCurdy|1y=2015|1pp=172–173|2a1=Jacobs|2y=2019|2p=33}} Ketika perang pecah, Tehlirian berada di [[Kerajaan Serbia|Serbia]].{{sfn|Jacobs|2019|p=36}} Setelah mendengar tentang kekejaman anti-Armenia, ia bergabung dengan [[satuan-satuan sukarelawan Armenia]] dalam [[Angkatan Darat Kekaisaran Rusia|ketentaraan Rusia]]. Ketika mereka bergerak ke barat, mereka melihat akibat dari genosida. Menyadari bahwa keluarganya telah terbunuh, ia bersumpah untuk membalas dendam.{{sfn|MacCurdy|2015|pp=173–174, 186}} Memoarnya mencantumkan 85 anggota keluarganya yang tewas dalam genosida.{{sfn|Hofmann|2020|p=82}} Tehlirian juga mengalami masalah kesehatan seperti sering pingsan dan gangguan sistem saraf lainnya yang mungkin disebabkan oleh apa yang sekarang disebut [[gangguan stres pascatrauma]]. Selama persidangan, ia mengatakan bahwa masalah-masalah ini berkaitan dengan pengalamannya selama genosida.{{sfnm|1a1=Dean|1y=2019|1p=40|2a1=MacCurdy|2y=2015|2pp=174, 272}}


Setelah perang, Tehlirian pergi ke [[Konstantinopel]]. Disana, ia membunuh Harutiun Mgrditichian, yang bekerja untuk polisi rahasia Utsmaniyah dan membantu menyusun daftar intelektual Armenia [[Deportasi kaum intelektual Armenia pada 24 April 1915|yang dideportasi pada 24 April 1915]]. Pembunuhan tersebut meyakinkan para anggota Operasi Nemesis untuk mempercayakannya untuk membunuh Talaat Pasha.{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=77|2a1=MacCurdy|2y=2015|2pp=177, 186}} Pada pertengahan tahun 1920, organisasi Nemesis membayar perjalanan Tehlirian ke [[Amerika Serikat]]. Di sana, Garo memberinya instruksi bahwa hukuman mati yang dijatuhkan kepada para pelaku utama genosida belum dilaksanakan, dan para pembunuh terus melanjutkan kegiatan anti-Armenia mereka dari pengasingan. Pada musim gugur, gerakan nasionalis Turki [[Perang Turki–Armenia|menyerbu Armenia]]. Tehlirian menerima foto tujuh pemimpin utama Komite Persatuan dan Kemajuan, yang keberadaannya diawasi oleh Nemesis, dan berangkat ke Eropa. Di [[Jenewa]], ia mendapatkan visa untuk pergi ke Berlin sebagai mahasiswa teknik mesin, dan meninggalkan Jenewa pada 2 Desember.{{sfn|MacCurdy|2015|pp=187–188}}
Setelah Perang Dunia I, Tehlirian pergi ke [[Konstantinopel]] (sekarang Istanbul). Di sana, ia membunuh Harutiun Mgrditichian. Mgrditichian pernah bekerja untuk polisi rahasia Utsmaniyah dan telah membantu menyusun daftar intelektual Armenia [[Deportasi kaum intelektual Armenia pada 24 April 1915|yang dideportasi pada 24 April 1915]]. Tindakan membunuh Mgrditichian ini meyakinkan kelompok Operasi Nemesis bahwa Tehlirian mampu sehingga mereka memilihnya untuk misi penting membunuh Talaat Pasha.{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=77|2a1=MacCurdy|2y=2015|2pp=177, 186}} Pada pertengahan 1920, organisasi Nemesis mengirim Tehlirian ke Amerika Serikat. Di sana, dia diberi pengarahan oleh Armen Garo. Garo mengatakan kepadanya bahwa pelaku utama genosida belum dihukum mati dan mereka masih terus melanjutkan kegiatan anti-Armenia dari tempat pengasingan. Pada musim gugur, gerakan nasionalis Turki [[Perang Turki-Armenia|menyerbu Armenia]]. Tehlirian menerima foto tujuh pemimpin utama Komite Persatuan dan Kemajuan, sebuah partai politik yang terlibat dalam genosida. Kelompok Nemesis mengawasi keberadaan mereka. Tehlirian kemudian berangkat ke Eropa, mulai dari Paris dan kemudian mendapatkan visa untuk pergi ke Berlin dengan menyamar sebagai mahasiswa teknik mesin. Dia berangkat dari Jenewa menuju Berlin pada 2 Desember.{{sfn|MacCurdy|2015|pp=187–188}}


Para konspirator yang merencanakan pembunuhan berkumpul di tempat tinggal Libarit Nazariants, wakil konsul [[Republik Armenia Pertama|Republik Armenia]]. Tehlirian menghadiri pertemuan-pertemuan ini meskipun menderita sakit [[tifoid]] pada pertengahan Desember.{{sfn|MacCurdy|2015|pp=187–188}} Ia sangat kesakitan hingga pingsan saat mengikuti Şakir dan harus istirahat selama seminggu. Komite Pusat Dashnak memerintahkan mereka untuk fokus pada Talaat dan tidak memperhatikan pelaku lain.{{sfn|MacCurdy|2015|pp=189–190}} Pada akhir Februari, para konspirator menemukan Talaat setelah melihatnya meninggalkan stasiun kereta api Berlin [[Zoologischer garten berlin|Zoologischer Garten]] dalam perjalanan ke Roma. [[Vahan Zakariants]], menyamar sebagai orang yang mencari tempat penginapan, menyelidiki dan berhasil menemukan bahwa Talaat tinggal di Hardenbergstraße 4.{{sfnm|1a1=MacCurdy|1y=2015|1pp=189–190|2a1=Hosfeld|2y=2005|2p=23}} Untuk mengonfirmasi identitas, Tehlirian menyewa sebuah [[rumah pensiun]] di seberang jalan di Hardenbergstraße 37. Di sana, ia dapat mengamati orang-orang yang masuk dan keluar dari apartemen Talaat. Perintahnya dari Natalie menyatakan, "Kau ledakkan tengkorak pembunuh bangsa nomor satu itu dan jangan mencoba melarikan diri. Berdirilah di sana, kakimu di atas mayat dan menyerah kepada polisi, yang akan datang dan memborgolmu."{{sfnm|1a1=MacCurdy|1y=2015|1pp=189–190|2a1=Hofmann|2y=2020|2p=81}}
Para konspirator yang merencanakan pembunuhan ini biasanya bertemu di rumah Libarit Nazariants, yang merupakan wakil konsul [[Republik Armenia Pertama|Republik Armenia]]. Bahkan setelah Tehlirian jatuh sakit karena tifus pada pertengahan Desember, ia tetap menghadiri pertemuan-pertemuan.{{sfn|MacCurdy|2015|pp=187–188}} Pada satu titik, ia sangat kesakitan hingga pingsan ketika mencoba mengikuti Şakir (salah satu orang yang mereka lacak) dan harus istirahat selama seminggu untuk memulihkan diri. Komite Pusat Dashnak memerintahkan mereka untuk fokus pada Talaat dan tidak mengkhawatirkan pelaku genosida lainnya.{{sfn|MacCurdy|2015|pp=189–190}} Pada akhir Februari, para konspirator menemukan Talaat setelah melihatnya meninggalkan stasiun kereta api Berlin [[Taman zoologi Berlin|Zoologischer Garten]] dalam perjalanan ke Roma. [[Vahan Zakariants]] berpura-pura mencari tempat penginapan dan berhasil menemukan bahwa Talaat tinggal di Hardenbergstraße 4.{{sfnm|1a1=MacCurdy|1y=2015|1pp=189–190|2a1=Hosfeld|2y=2005|2p=23}} Untuk mengonfirmasi identitas, Tehlirian menyewa sebuah [[rumah pensiun]] di seberang jalan di Hardenbergstraße 37. Di sana, ia dapat mengawasi orang-orang yang keluar masuk apartemen Talaat. Instruksi Tehlirian dari pemimpinnya, Shahan Natalie, sangat jelas: "Kau ledakkan tengkorak pembunuh bangsa nomor satu itu dan jangan mencoba melarikan diri. Kau harus tetap di sana, dengan kakimu di atas mayat, dan menyerah kepada polisi, yang akan datang dan memborgolmu."{{sfnm|1a1=MacCurdy|1y=2015|1pp=189–190|2a1=Hofmann|2y=2020|2p=81}}


== Pembunuhan ==
== Pembunuhan ==
[[Berkas:Berlin Hardenbergstraße 008309.jpg|thumb|left|alt=Foto gedung TKP pembunuhan|Jalan raya di luar Hardenbergstraße 27, TKP dari pembunuhan tersebut]]
[[Berkas:Berlin Hardenbergstraße 008309.jpg|thumb|left|alt=Foto gedung TKP pembunuhan|Jalan raya di luar Hardenbergstraße 27, TKP dari pembunuhan tersebut]]
Pada suatu selasa pagi yang hujan, 15 Maret 1921, pukul 10.45 pagi, Talaat meninggalkan apartemennya dengan niat membeli sepasang sarung tangan. Tehlirian mendekati Talaat dari arah berlawanan dan mengenali penampilan Talaat yang menyeberang jalan. Tehlirian lalu mendekat dari belakang dan menembak Talaat dengan jarak dekat di bagian belakang leher di sudut jalan Hardenbergstraße 27 yang ramai sehingga menyebabkan Talaat tewas seketika.{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=226|2a1=Kieser|2y=2018|2p=403|3a1=Bogosian|3y=2015|3p=12}} Peluru menembus [[sumsum tulang belakang]] Talaat, keluar di atas mata kiri dan menghancurkan otaknya.{{sfnm|1a1=Bogosian|1y=2015|1p=12|2a1=Hosfeld|2y=2005|2p=7}} Talaat jatuh ke depan dan terbaring di genangan darahnya.{{sfn|Suny|2015|p=344}} Pada awalnya, Tehlirian berdiri di atas mayat itu. Tetapi, ketika orang-orang di sekitar mulai berteriak, ia melupakan instruksinya dan melarikan diri.{{sfn|Bogosian|2015|p=13}} Dia membuang pistol yang digunakannya untuk membunuh, yaitu [[9 × 19 mm Parabellum|pistol 9 mm]] [[Luger P08|Parabellum]] dan melarikan diri melalui jalan Fasanenstraße. Ketika ia berlari, seorang pelayan toko bernama Nikolaus Jessen menangkapnya. Di tengah kerumunan, Tehlirian diserang dan dipukuli oleh orang-orang yang kesal. Dalam bahasa Jerman yang terputus-putus, Tehlirian berseru, "Tidak apa-apa. Saya orang asing dan ia juga orang asing!"{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=226|2a1=Hosfeld|2y=2005|2p=7|3a1=Suny|3y=2015|3p=344}} Tak lama setelah itu, dia memberitahu polisi, "Saya bukan pembunuh; dia yang melakukan pembunuhan".{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=226|2a1=Hosfeld|2y=2005|2p=8}}
Pada hari Selasa yang hujan tanggal 15 Maret 1921, pukul 10:45 pagi, Talaat Pasha, mantan pemimpin [[Komite Persatuan dan Kemajuan]] yang dituduh sebagai arsitek utama genosida Armenia, meninggalkan apartemennya dengan niat membeli sepasang sarung tangan. Saat itu, Soghomon Tehlirian, seorang sukarelawan dalam tentara Rusia yang keluarganya menjadi korban genosida Armenia, mendekati Talaat. Dari arah berlawanan, Tehlirian mengenali Talaat, menyeberang jalan, mendekat dari belakang, dan menembaknya dengan jarak dekat di bagian belakang leher, di sudut jalan Hardenbergstraße 27 yang ramai.


Setelah Talaat dibunuh, polisi datang ke tempat kejadian dan menutup area di sekitar tubuhnya. Seorang pria lain bernama [[Nazım Bey]], yang juga berada di pengasingan dan terkait dengan Komite Persatuan dan Kemajuan, tiba di tempat kejadian. Ia pergi ke apartemen Talaat di Hardenbergstraße 4. Pejabat Kementerian Luar Negeri Jerman serta pegiat pro-Turki yang sering bertemu dengan Talaat, [[Ernst Jäckh]], tiba di tempat kejadian pada pukul 11.30 pagi.{{sfn|Kieser|2018|p=404}} Sementara itu, Şakir, seorang eksil Komite Persatuan dan Kemajuan lainnya, mengetahui pembunuhan tersebut dan membantu mengidentifikasi tubuh Talaat untuk polisi.{{sfn|Suny|2015|p=344}} Jäckh dan Nazım kembali ke tempat kejadian. Jackh mencoba menggunakan otoritasnya sebagai pejabat Kementrerian Luar Negeri untuk meyakinkan polisi agar menyerahkan mayat itu, tetapi mereka menolak untuk melakukannya sampai tim ahli tiba. Jäckh mengeluhkan bahwa "[[Otto von Bismarck|Bismarck]] dari Turki" tak dapat dibiarkan berada di luar dalam keadaan yang dapat dilihat orang-orang berlalu lalang.{{sfnm|1a1=Kieser|1y=2018|1p=404|2a1=Hosfeld|2y=2005|2pp=8–9}} Akhirnya, mereka mendapatkan izin untuk memindahkan mayat Talaat dan dikirim ke kamar mayat Charlottenburg dengan kendaraan [[Palang Merah Jerman|Palang Merah]].{{sfn|Hosfeld|2005|p=9}} Tepat setelah pembunuhan itu, Şakir dan Nazım diberikan perlindungan polisi karena masalah keamanan. Orang-orang buangan Komite Persatuan dan Kemajuan lainnya di pengasingan khawatir bahwa mereka akan menjadi sasaran berikutnya.{{sfn|Göçek|2015|p=334}}
Peluru menembus [[sumsum tulang belakang]] Talaat, keluar di atas mata kiri, menghancurkan otaknya.<ref>{{Cite book|last=Bogosian|first=Eric|date=2015|title=Operation Nemesis: The Assassination Plot that Avenged the Armenian Genocide|location=Boston|publisher=Little Brown|isbn=978-0-316-29201-6|url-status=live}}</ref> Talaat jatuh ke depan, tergeletak, dan tewas seketika. Pada awalnya, Tehlirian berdiri di atas mayat itu, tetapi terdorong oleh teriakan penonton. Dia melupakan instruksinya dan melarikan diri. Dia membuang pistol 9 mm Parabellum yang digunakan untuk pembunuhan tersebut dan melarikan diri melalui jalan Fasanenstraße. Di sana, dia ditangkap oleh asisten toko, Nikolaus Jessen. Di tengah kerumunan, Tehlirian diserang dan dipukuli oleh orang-orang yang marah. Dalam bahasa Jerman yang terputus-putus, Tehlirian berseru, "Tidak apa-apa. Saya seorang asing dan dia juga seorang asing!" Tak lama setelah itu, dia memberitahu polisi, "Saya bukan pembunuh; dia yang melakukan pembunuhan."

Pihak berwenang memagari mayat Talaat, sementara rekan anggota Komite Persatuan dan Kemajuan di pengasingan, [[Nazım Bey]], dan pejabat Kementerian Luar Negeri Jerman, [[Ernst Jäckh]], tiba di tempat kejadian pada pukul 11.30 pagi. Şakir, anggota Komite Persatuan dan Kemajuan, juga mengetahui pembunuhan itu dan mengidentifikasi mayatnya. Jäckh dan Nazım kembali ke tempat kejadian, berusaha meyakinkan polisi untuk menyerahkan mayat itu, tetapi baru setelah tim pembunuhan tiba, mereka mendapatkan izin. Mayat Talaat kemudian dikirim ke kamar mayat Charlottenburg dalam kendaraan Palang Merah. Sebagai respons langsung, Şakir dan Nazım diberikan perlindungan polisi, sementara para anggota Komite Persatuan dan Kemajuan di pengasingan lainnya khawatir akan kemungkinan mereka menjadi target selanjutnya.


== Pemakaman ==
== Pemakaman ==
[[File:Berlin - Şehitlik Moschee - 6.jpg|thumb|alt=Foto batu nisan di pemakaman Masjid Şehitlik di Berlin|Kuburan untuk menghormati pelaku genosida Armenia [[Bahaeddin Şakir]] dan [[Cemal Azmi]] di pemakaman [[Masjid Şehitlik]] di Berlin (kiri depan).{{sfn|Hofmann|2020|p=88}} Keduanya dibunuh oleh agen Nemesis pada tahun 1922{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=88|2a1=Suny|2y=2015|2p=346}}]]
[[File:Berlin - Şehitlik Moschee - 6.jpg|thumb|alt=Foto batu nisan di pemakaman Masjid Şehitlik di Berlin|Kuburan untuk mengenang para pelaku genosida Armenia [[Bahaeddin Şakir]] dan [[Cemal Azmi]] di pemakaman [[Masjid Şehitlik]] di Berlin (kiri depan).{{sfn|Hofmann|2020|p=88}} Keduanya dibunuh oleh agen Nemesis pada tahun 1922.{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=88|2a1=Suny|2y=2015|2p=346}}]]
Pemakaman Talaat Pasha menjadi sebuah peristiwa yang mencerminkan kompleksitas politik pada masa itu. Pada awalnya, teman-teman Talaat berharap dia dapat dimakamkan di [[Anatolia]], tetapi pemerintah Utsmaniyah di Konstantinopel dan gerakan nasionalis Turki di Ankara menolak menerima jenazahnya. Hal ini disebabkan keterlibatan Talaat sebagai tokoh yang dianggap sebagai pelaku kejahatan terbesar selama Perang Dunia I.<ref>{{Cite book|last=Hosfeld|first=Rolf|date=2005|title=Operation Nemesis: Die Türkei, Deutschland und der Völkermord an den Armeniern|location=Jerman|publisher=Kiepenheuer & Witsch|isbn=978-3-462-03468-4|url-status=live}}</ref>
Awalnya, teman-teman Talaat berharap dia dapat dimakamkan di [[Anatolia]]. Namun, Pemerintah Utsmaniyah di [[Konstantinopel]] dan gerakan nasionalis Turki di [[Ankara]] tidak menginginkan jasadnya karena akan menjadi hambatan politis bagi mereka jika dihubungkan dengan pria yang dianggap sebagai penjahat terbesar dalam Perang Dunia I itu.{{sfn|Hosfeld|2005|p=10}}


Pada tanggal 19 Maret, Talaat Pasha akhirnya dimakamkan di [[Alter St.-Matthäus-Kirchhof]] dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh banyak orang. Pada saat itu, undangan pemakaman telah dikirimkan kepada istri Talaat, Hayriye, dan anggota Oriental Club. Upacara pemakaman tersebut melibatkan doa-doa yang dipimpin oleh imam dari kedutaan besar Turki, Shükri Bey, di apartemen Talaat sebelum prosesi besar membawa peti mati ke tempat pemakaman.
Istri Taalat, Hayriye, dan Oriental Club menyebarkan undangan pemakaman Talaat. Pada tanggal 19 Maret, Talaat Pasha dimakamkan di [[Alter St.-Matthäus-Kirchhof|Pemakaman Alter St.-Matthäus-Kirchhof]] dengan sebuah upacara yang dihadiri oleh banyak orang.{{sfnm|1a1=Hosfeld|1y=2005|1p=9|2a1=Kieser|2y=2018|2p=405}} Upacara didahului dengan [[salat jenazah]] di apartemen Talaat pada pukul 11.00. Salat tersebut dipimpin oleh [[imam (Islam)|imam]] dari Kedutaan Besar Turki yang bernama Shükri Bey. Setelah itu, arak-arakan besar membawa peti Talaat ke tempat pemakaman.{{sfn|Hosfeld|2005|p=9}}


Banyak tokoh-tokoh Jerman yang hadir memberi penghormatan terakhir, termasuk mantan Menteri Luar Negeri, [[Richard von Kühlmann]], [[Arthur Zimmermann]], mantan Kepala [[Deutsche Bank]], mantan Direktur [[Jalur kereta api Berlin–Baghdad|Jalur Kereta Api Baghdad]], sejumlah personel militer yang mengabdi di Kesultanan Utsmaniyah semasa perang, serta [[August von Platen-Hallermünde]] yang mewakili [[Wilhelm II dari Jerman|Kaisar Wilhelm II]].{{sfn|Hosfeld|2005|p=10}} Kementerian Luar Negeri Jerman mengirim [[bumban]] dengan pita bertuliskan, "Untuk seorang negarawan yang agung dan seorang teman yang setia."{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=232|2a1=Hosfeld|2y=2005|2p=10}} Şakir, dengan tetap menjaga emosinya, membacakan orasi pemakaman sembari peti Talaat yang diselimuti selembar [[Bendera Kesultanan Utsmaniyah|bendera Utsmaniyah]] diturunkan ke liang kubur.{{sfn|Hosfeld|2005|p=10}} Ia menyebut pembunuhan tersebut adalah "dampak politik [[Imperialisme|imperialis]] terhadap [[dunia Islam|negara-negara Islam]]".{{sfn|Kieser|2018|p=405}}
Penghormatan dari tokoh-tokoh Jerman yang terkemuka, termasuk mantan menteri luar negeri, [[Richard von Kühlmann]] dan [[Arthur Zimmermann]], menandai kehadiran mereka di pemakaman. Meskipun kontroversial, pemakaman ini juga mencerminkan dilema politik pada saat itu, di mana pemimpin Jerman, termasuk mantan [[Wilhelm II dari Jerman|Kaisar Wilhelm II]] yang diasingkan, tetap terlibat dalam acara penghormatan terhadap Talaat Pasha.


Pada akhir April, politikus nasional-liberal Jerman dari [[Partai Rakyat Jerman]], [[Gustav Stresemann]], mengusulkan sebuah peringatan umum guna menghormati Talaat Pasha.{{sfnm|1a1=Kieser|1y=2018|1p=407|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=268}} Namun, usulan tersebut ditolak oleh Asosiasi Jerman-Turki.{{sfn|Ihrig|2016|p=268}} Stresemann kemudian mengetahui tentang Genosida Armenia dan meyakini setidaknya satu juta Armenia dibantai.{{sfn|Ihrig|2016|p=269}} Barang-barang Talaat diserahkan kepada Kepala Badan Keamanan Masyarakat Berlin, Weismann, sedangkan memoarnya diberikan kepada Şakir yang kemudian memublikasikannya.{{sfn|Dadrian|Akçam|2011|p=155}}
Selain itu, pada akhir April, usulan untuk peringatan umum guna menghormati Talaat Pasha diajukan oleh politisi nasional-liberal Jerman, [[Gustav Stresemann]]. Namun, usulan ini ditolak oleh Asosiasi Jerman-Turki. Pemakaman Talaat Pasha menciptakan ketegangan politik dan sejumlah reaksi yang mencerminkan polarisasi pandangan terhadap peran dan tindakan Talaat selama Perang Dunia I serta genosida Armenia.


== Pengadilan ==
== Pengadilan ==
[[File:MoabitTurmstraße Kriminalgericht.jpg|thumb|left|alt=Phototgraph of the courthouse where Tehliran's trial was held|[[Pengadilan Kejahatan Moabit|Pengadilan]] di mana Tehlirian diadili.]]
[[File:MoabitTurmstraße Kriminalgericht.jpg|thumb|left|alt=Phototgraph of the courthouse where Tehliran's trial was held|[[Mahkamah Pidana Moabit|Gedung Mahkamah]] tempat Tehlirian diadili.]]
Pada awal penyelidikan polisi, Tehlirian ditawarkan seorang penerjemah berbahasa Turki, namun ia menolak untuk berbicara dalam bahasa tersebut. Pada 16 Maret, polisi merekrut seorang penerjemah Armenia, [[Kevork Kaloustian]], yang merupakan bagian dari operasi Nemesis. Tehlirian mengakui bahwa ia telah membunuh Talaat sebagai pembalasan dan merencanakan perbuatannya sebelum datang ke Jerman, tetapi ia mengatakan kepada polisi bahwa ia bertindak sendiri. Saat pengadilan, Tehlirian membantah bahwa pembunuhan itu direncanakan sebelumnya; penerjemah menolak untuk menandatangani dokumen interogasi dengan alasan bahwa cedera Tehlirian membuatnya tidak mampu. Penyelidikan preliminer selesai pada 21 Maret.
Pada awal penyelidikan polisi, Tehlirian ditawari seorang penerjemah [[Bahasa Turki|berbahasa Turki]], tetapi dia menolak berbicara bahasa Turki. Pada 16 Maret, polisi merekrut seorang penerjemah [[Bahasa Armenia|Armenia]], Kevork Kaloustian, yang merupakan bagian dari operasi Nemesis.{{sfn|Petrossian|2020|p=94}} Tehlirian mengakui bahwa dia telah membunuh Talaat karena balas dendam dan merencanakan tindakan tersebut sebelum dia datang ke Jerman, tetapi mengatakan kepada polisi bahwa dia bertindak sendirian.{{sfnm|1a1=Dean|1y=2019|1p=40|2a1=Petrossian|2y=2020|2pp=94, 96}} Pada persidangannya, Tehlirian membantah bahwa pembunuhan itu direncanakan; penerjemah menolak menandatangani dokumen interogasi dengan alasan bahwa luka yang dialami Tehlirian membuatnya tidak mampu.{{sfn|Petrossian|2020|pp=94, 96}} Investigasi awal selesai pada 21 Maret.{{sfn|Hofmann|2020|p=78}}


[[Dashnaktsutyun]] mengumpulkan antara 100.000 dan 300.000 [[Papiermark Jerman|mark]] untuk kuasa hukumnya, sebagian besar berasal dari orang-orang keturunan Armenia di Amerika. [[Zakariants]] menerjemahkan kata-kata Tehlirian ke dalam bahasa Jerman selama persidangan dan terlibat dalam membayar tagihan, mengorganisir kuasa hukum, serta menyampaikan instruksi Komite Sentral Dashnak Amerika kepada Tehlirian. Kaloustian menerjemahkan dari Jerman ke bahasa Armenia. Tiga pengacara Jerman—[[Adolf von Gordon]], [[Johannes Werthauer]], dan [[Theodor Niemeyer]]—yang masing-masing dibayar 75.000 mark, mewakili Tehlirian; ketenaran mereka menyebabkan persidangan semakin terkenal. Jaksa negara adalah [[Gollnick]] dan hakimnya adalah [[Erich Lemberg]]; dua belas juri mendengarkan kasus tersebut.
Dashnaktsutyun mengumpulkan antara 100.000 dan 300.000 [[Papiermark Jerman|mark]] untuk pembelaan hukumnya yang sebagian besar berasal dari orang [[Armenia Amerika]].{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=82|2a1=MacCurdy|2y=2015|2p=266|3a1=Hosfeld|3a2=Petrossian|3y=2020|3p=6}} Zakariants menerjemahkan perkataan Tehlirian ke dalam bahasa Jerman selama persidangan dan terlibat dalam mengurus pembayaran berbagai biaya layanan hukum, mengorganisasi kuasa hukum dan menyampaikan instruksi Komite Sentral Dashnak Amerika kepada Tehlirian.{{sfnm|1a1=MacCurdy|1y=2015|1p=271|2a1=Petrossian|2y=2020|2p=95}} Kaloustian menerjemahkan dari bahasa Jerman ke bahasa Armenia.{{sfn|Petrossian|2020|p=95}} Tiga pengacara asal Jerman—[[Adolf von Gordon]], {{ill|Johannes Werthauer|de}}, dan {{ill|Theodor Niemeyer|de}}, yang masing-masing dibayar 75.000 mark untuk mewakili Tehlirian sehingga{{sfnm|1a1=Petrossian|1y=2020|1p=95|2a1=Hofmann|2y=2020|2p=79}} keunggulan mereka menghasilkan lebih banyak publisitas untuk persidangan tersebut.{{sfn|Dean|2019|p=41}} Jaksa penuntut negara adalah Gollnick{{sfn|Hofmann|2020|p=80}} dan hakimnya adalah Erich Lemberg; dua belas juri mendengarkan kasus tersebut.{{sfnm|1a1=Dean|1y=2019|1p=41|2a1=Garibian|2y=2018|2p=221}}


Persidangan diadakan di Pengadilan Kejahatan Moabit pada 2–3 Juni. Ruang sidang sepenuhnya penuh. Banyak orang Armenia di Jerman menghadiri persidangan, begitu pula beberapa orang Turki, termasuk istri Talaat. Para jurnalis dari surat kabar Jerman dan internasional turut hadir; [[Daily Telegraph|''Daily Telegraph'']], [[Chicago Daily News|''Chicago Daily News'']], dan [[Philadelphia Public Ledger|''Philadelphia Public Ledger'']], di antara banyak lainnya, meminta kartu pers. Menurut sejarawan Stefan Ihrig, ini "merupakan salah satu persidangan paling spektakuler pada abad kedua puluh".
Sidang diadakan di [[Mahkamah Pidana Moabit]] pada tanggal 2–3 Juni.{{sfnm|1a1=Hosfeld|1y=2005|1pp=18–19|2a1=Hosfeld|2a2=Petrossian|2y=2020|2p=3-4}} Ruang sidang terisi penuh. Banyak orang Armenia di Jerman menghadiri persidangan tersebut, begitu pula sejumlah warga Turki, termasuk istri Talaat.{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=82|2a1=Hosfeld|2y=2005|2p=20}} Para jurnalis surat kabar Jerman dan internasional juga hadir; ''[[The Daily Telegraph|Daily Telegraph]]'', ''[[Chicago Daily News]]'' dan ''[[Public Ledger (Philadelphia)|Philadelphia Public Ledger]]'' meminta izin masuk untuk meliput persidangan tersebut.{{sfn|Ihrig|2016|p=264}} Menurut sejarawan [[Stefan Ihrig]], ini "adalah salah satu sidang paling spektakuler di abad kedua puluh".{{sfn|Ihrig|2016|p=235}}


===Strategi kuasa hukum dan penuntutan ===
=== Strategi pembelaan dan dakwaan ===
[[File:Soghomon Tehlirian 1921.jpg|thumb|upright|alt=Photograph of Soghomon Tehlirian |[[Soghomon Tehlirian]] di 1921]]
[[File:Soghomon Tehlirian 1921.jpg|thumb|upright|alt=Photograph of Soghomon Tehlirian |[[Soghomon Tehlirian]] pada 1921]]
Strategi kuasa hukum adalah untuk mengadili Talaat Pasha atas pembunuhan anggota keluarga Tehlirian dan satu juta orang Armenia lainnya yang kematian mereka diperintahkan olehnya. Natalie melihat ini sebagai kesempatan untuk mempropagandakan perjuangan Armenia. Dia meyakini bahwa Tehlirian kemungkinan akan dihukum sesuai hukum Jerman tetapi berharap dapat mendapatkan pengampunan. Werthauer lebih optimis, mengumumkan beberapa hari setelah pembunuhan bahwa dia yakin dapat mencapai pembebasan kliennya. Misionaris Protestan dan aktivis [[Johannes Lepsius]], yang telah bersuara menentang pembunuhan orang Armenia sejak tahun 1896, bekerja untuk menyajikan kasus melawan Talaat. Strategi mereka berhasil, seperti yang dicatat oleh surat kabar sosial-demokrat ''[[Vorwärts]]'': "Secara nyata, bayangan berdarah Talât Pasha yang duduk di bangku terdakwa; dan tuduhan sebenarnya adalah Teror Armenia yang mengerikan, bukan eksekusinya oleh salah satu dari sedikit korban yang masih hidup."
Strategi pembelaan yang digunakan adalah dengan menyatakan bahwa Tehlirian mengadili Talaat Pasha atas pembunuhan anggota keluarga Tehlirian dan satu juta orang Armenia lainnya yang kematiannya telah ia perintahkan.{{sfn|MacCurdy|2015|p=266}} Natalie melihatnya sebagai peluang untuk mempropagandakan perjuangan Armenia.{{sfn|MacCurdy|2015|p=267}} Dia yakin Tehlirian kemungkinan besar akan dihukum menurut hukum Jerman, tetapi berharap mendapatkan pengampunan. Werthauer lebih optimis, beberapa hari setelah pembunuhan itu ia mengumumkan kepastiannya untuk mencapai pembebasan kliennya.{{Sfn|Hosfeld|Petrossian|2020|p=7}} Misionaris dan aktivis Protestan [[Johannes Lepsius]], yang menentang pembunuhan orang-orang Armenia [[Pembantaian Hamid|sejak tahun 1896]], berupaya memaparkan kasus terhadap Talaat.{{sfn|Hosfeld|2005|p=18}} Strategi mereka berhasil, seperti yang dicatat oleh surat kabar sosial-demokrasi ''[[Vorwärts]]'': "Pada kenyataannya, yang duduk di bangku terdakwa adalah bayangan Talât Pasha yang berlumuran darah; tuduhan sebenarnya adalah horor Orang Armenia yang mengerikan, bukan eksekusinya oleh salah satu korbannya yang masih hidup".{{sfn|Ihrig|2016|p=235}}


Untuk memaksimalkan kemungkinan pembebasan, tim kuasa hukum mempresentasikan Tehlirian sebagai seorang penjaga malam yang sendirian, bukan sebagai pembalas bagi seluruh bangsanya. Polisi Jerman mencari rekan-rekan Tehlirian tetapi tidak menemukannya. Kuasa hukum berusaha menjalin hubungan antara Tehlirian dan Talaat melalui ibu Tehlirian dengan membuktikan bahwa Talaat menyebabkan kematian ibunya. Selain dari besarnya kejahatan Talaat, argumen kuasa hukum didasarkan pada kondisi mental traumatik Tehlirian, yang dapat membuatnya tidak bertanggung jawab atas tindakannya sesuai dengan hukum Jerman tentang kegilaan sementara, sesuai dengan Pasal 51 dari [[kode pidana]].
Untuk memaksimalkan kemungkinan pembebasan, pembela menampilkan Tehlirian sebagai satu-satunya orang yang main hakim sendiri, bukan pembalas seluruh bangsanya.{{sfn|MacCurdy|2015|p=266}} Polisi Jerman mencari rekan Tehlirian tetapi tidak mengungkap mereka.{{sfn|MacCurdy|2015|p=267}} Pembela mencoba menjalin hubungan antara Tehlirian dan Talaat melalui ibu Tehlirian dengan membuktikan bahwa Talaat menyebabkan kematiannya.{{sfn| Petrossian|2020|p=95}} Seiring dengan besarnya kejahatan Talaat, argumen pembelaan bertumpu pada kondisi mental Tehlirian yang mengalami trauma, yang dapat membuatnya tidak bertanggung jawab atas tindakannya menurut hukum [[Pembelaan kegilaan|kegilaan sementara]] Jerman, pasal 51 KUHP.{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=78|2a1=MacCurdy|2y=2015|2p=266}}


Sebaliknya, tujuan utama penuntutan Jerman adalah untuk men-depolitikasi proses tersebut dan menghindari pembahasan peran Jerman dalam genosida. Persidangan hanya berlangsung satu setengah hari daripada tiga hari yang diminta oleh kuasa hukum, dan enam dari lima belas saksi yang dipanggil oleh kuasa hukum tidak didengar. Penuntutan mengajukan permohonan agar kasus ini diselenggarakan secara tertutup untuk meminimalkan [[eksposur]], tetapi Kementerian Luar Negeri menolak solusi ini, khawatir bahwa kerahasiaan tidak akan meningkatkan reputasi Jerman. Sejarawan [[Carolyn Dean]] menulis bahwa upaya untuk menyelesaikan persidangan dengan cepat dan menggambarkan tindakan Jerman secara positif selama perang "secara tidak sengaja mengubah Tehlirian menjadi simbol nurani manusia yang tragisnya terdorong untuk menembak mati seorang pembunuh karena kekurangan keadilan."
Sebaliknya, tujuan utama penuntutan di Jerman adalah untuk mendepolitisasi proses persidangan{{sfn|Petrossian|2020|p=95}} dan menghindari diskusi mengenai [[Jerman dan genosida Armenia|peran Jerman dalam genosida]] tersebut.{{sfn|Hosfeld|2005|p=17}} Persidangan tersebut diadakan hanya dalam waktu satu setengah hari dibandingkan dengan tiga hari yang diminta oleh pembela dan enam dari lima belas saksi yang dipanggil oleh pembela tidak didengarkan.{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=78|2a1=Hosfeld|2y=2005|2p=17}} Penuntut mengajukan permohonan agar kasus ini disidangkan [[In camera|secara tertutup]] untuk meminimalkan eksposur, tetapi Kementerian Luar Negeri menolak solusi ini karena khawatir bahwa kerahasiaan tidak akan meningkatkan reputasi Jerman.{{sfn|Hofmann|2020|p=79}} Sejarawan [[Carolyn Dean]] menulis bahwa upaya untuk menyelesaikan persidangan dengan cepat dan positif menggambarkan tindakan Jerman selama perang "secara tidak sengaja mengubah Tehlirian menjadi simbol hati nurani manusia yang secara tragis terpaksa menembak mati seorang pembunuh karena kurangnya keadilan".{{sfn|Dean|2019|p=45}}


Ihrig dan sejarawan lainnya berpendapat bahwa strategi jaksa penuntut sangat cacat, menunjukkan baik ketidakmampuannya atau kurangnya motivasi untuk mencapai vonis bersalah. Gollnick bersikeras bahwa peristiwa di Kesultanan Utsmaniyah tidak ada hubungannya dengan pembunuhan tersebut dan berusaha menghindari penyajian bukti tentang genosida. Begitu bukti disajikan, ia membantah bahwa Talaat berperan dalam kekejaman terhadap orang Armenia dan akhirnya terpaksa membenarkan perintah-perintah yang dikirim oleh Talaat. Sebelum persidangan, [[Hans Humann]], yang mengendalikan surat kabar anti-Armenia ''[[Deutsche Allgemeine Zeitung]]'', melakukan lobi intensif ke kantor jaksa penuntut. Meskipun ia memiliki akses ke memoar Talaat Pasha, jaksa penuntut tidak memasukkannya sebagai bukti dalam persidangan. Ihrig berspekulasi bahwa Gollnick merasa jijik dengan upaya lobi Humann dan mungkin bahkan merasa simpati terhadap terdakwa. Setelah persidangan, Gollnick diangkat sebagai anggota dewan redaksi Deutsche Allgemeine Zeitung.
Ihrig dan sejarawan lain berargumen bahwa strategi jaksa penuntut sangat cacat, hal ini menunjukkan ketidakmampuannya atau kurangnya motivasi untuk mencapai hukuman.{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1pp=257, 262|2a1=MacCurdy|2y=2015|2pp=278, 290}} Gollnick bersikeras bahwa peristiwa di Kesultanan Utsmaniyah tidak ada hubungannya dengan pembunuhan tersebut dan berusaha menghindari penyajian bukti tentang genosida tersebut. Setelah bukti diberikan, dia menyangkal Talaat berperan dalam kekejaman Armenia dan pada akhirnya berkewajiban untuk membenarkan perintah yang dikirimkan Talaat.{{sfn| Petrossian|2020|p=95}} Sebelum persidangan, [[Hans Humann]], yang mengendalikan surat kabar anti-Armenia ''[[Deutsche Allgemeine Zeitung]]'', melobi kantor kejaksaan secara intens.{{sfn|Ihrig|2016|p=254}} Meski mempunyai akses terhadap memoar Talaat Pasha, jaksa tidak memasukkannya sebagai bukti di persidangan.{{sfn|Ihrig|2016|p=283}} Ihrig berspekulasi Gollnick muak dengan lobi Humann dan bahkan mungkin bersimpati dengan terdakwa. Setelah persidangan, Gollnick diangkat menjadi dewan redaksi ''Deutsche Allgemeine Zeitung''.{{sfn|Ihrig|2016|p=272}}


===Keterangan Tehlirian===
=== Keterangan Tehlirian ===
[[File:Ambassador Morgenthau's Story p435b.jpg|thumb|left|alt=Photograph of a pile of bones at the Armenian massacre at Erzingan|Hasil dari pembantaian orang Armenia di [[Erzindjan]]]]
[[File:Ambassador Morgenthau's Story p435b.jpg|thumb|left|Sisa-sisa pembantaian orang Armenia di [[Erzindjan]]]]
Persidangan dimulai dengan hakim mengajukan banyak pertanyaan kepada Tehlirian tentang genosida, yang mengungkap pengetahuan hakim tentang genosida dan narasi Turki serta Jerman tentangnya. Hakim meminta Tehlirian menceritakan apa yang ia saksikan selama peristiwa tersebut. Tehlirian mengatakan bahwa setelah pecahnya perang, sebagian besar pria Armenia di Erzindjan diwajibkan masuk ke dalam tentara. Pada awal 1915, beberapa pemimpin komunitas Armenia ditangkap dan laporan tentang pembantaian mereka mencapai kota. Pada Juni 1915, dikeluarkan perintah deportasi umum, dan [[Gendarmeri|gendarmes]] bersenjata memaksa orang Armenia di kota untuk meninggalkan rumah mereka dan meninggalkan propertinya. Begitu mereka meninggalkan kota, gendarmes mulai menembaki korban dan merampok barang berharga mereka. Tehlirian mengatakan, "salah satu gendarmes membawa pergi saudara perempuanku," tetapi tidak melanjutkannya, menyatakan, "Saya lebih baik mati sekarang daripada harus berbicara tentang hari kelam ini lagi." Setelah ditekan oleh hakim, ia mengingat bagaimana ia menyaksikan pembunuhan ibu dan saudaranya dan kemudian pingsan, terbangun di bawah mayat saudaranya. Ia tidak pernah melihat saudara perempuannya lagi. Setelah itu, Tehlirian mengatakan, ia menemukan tempat berlindung dengan beberapa orang [[Basur|Kurd]] sebelum melarikan diri ke [[Iran|Persia]] bersama dengan orang-orang yang selamat lainnya.
Sidang dibuka dengan hakim mengajukan banyak pertanyaan kepada Tehlirian tentang genosida, yang mengungkapkan pengetahuan hakim tentang genosida dan narasi Turki dan Jerman tentangnya. Ia meminta Tehlirian menceritakan apa yang disaksikannya selama kejadian tersebut.{{sfnm|1a1=Dean|1y=2019|1p=41|2a1=Ihrig|2y=2016|2pp=235–236}} Tehlirian mengatakan bahwa setelah pecahnya perang, sebagian besar pria Armenia di Erzindjan [[wajib militer|diwajibkan menjadi tentara]]. Pada awal tahun 1915, beberapa pemimpin komunitas Armenia ditangkap dan laporan pembantaian mereka sampai ke kota. Pada bulan Juni 1915, perintah deportasi umum diberikan, dan para gendarme yang bersenjata memaksa orang-orang Armenia di kota itu untuk meninggalkan rumah mereka dan meninggalkan harta benda mereka. Begitu mereka meninggalkan kota, gendarme mulai menembak para korban dan menjarah barang-barang berharga mereka.{{sfn|Ihrig|2016|p=236}} Tehlirian berkata, "salah satu gendarme membawa saudara perempuan saya," tetapi tidak melanjutkan, dengan menyatakan, "Saya lebih baik mati sekarang daripada membicarakan hari yang kelam ini lagi".{{sfn|Ihrig|2016|pp=236–237}} Setelah mendapat desakan dari hakim, dia teringat bagaimana dia menyaksikan pembunuhan ibu dan saudara laki-lakinya dan kemudian pingsan, terbangun di bawah mayat saudara laki-lakinya. Dia tidak pernah melihat adiknya lagi.{{sfn|Ihrig|2016|pp=237–238}} Setelah itu, Tehlirian mengatakan bahwa dia menemukan tempat berlindung bersama beberapa [[orang Kurdi]] sebelum melarikan diri ke [[Iran Qajar|Persia]] bersama orang-orang lain yang selamat.{{sfn|Ihrig|2016|pp=238–239}}


Tehlirian ditanyai siapa yang bertanggung jawab atas memprovokasi pembantaian dan tentang preseden sejarah seperti [[pembantaian Adana]]. Barulah kemudian hakim membacakan tuduhan pembunuhan berencana. Ketika ditanya apakah dia bersalah, Tehlirian menjawab "tidak", meskipun awalnya dia mengakui melakukan pembunuhan. Dia menjelaskan, "Saya tidak menganggap diri saya bersalah karena hati nurani saya bersih... Saya telah membunuh seorang pria, tetapi saya bukan pembunuh." Tehlirian membantah memiliki rencana untuk membunuh Talaat, tetapi mengatakan bahwa dua minggu sebelum pembunuhan, dia memiliki visi: "gambar-gambar dari pembantaian itu muncul di depan mata saya berulang kali. Saya melihat mayat ibu saya. Mayat ini berdiri dan datang ke arah saya dan berkata: 'Kamu melihat bahwa Talât berada di sini dan kamu sama sekali tidak peduli? Kamu bukan lagi anakku!' Pada saat ini, dia mengatakan bahwa dia "tiba-tiba terbangun dan memutuskan untuk membunuh" Talaat. Setelah pertanyaan lebih lanjut, dia membantah mengetahui bahwa Talaat berada di Berlin dan mengulangi bahwa dia tidak memiliki rencana untuk membunuh pejabat Utsmaniyah tersebut, tampak bingung. Hakim intervensi mendukung Tehlirian setelah penyelidikan lebih lanjut dari jaksa penuntut, mengatakan bahwa "ada perubahan dalam tekadnya [Tehlirian]".
Tehlirian ditanyai siapa yang dia anggap bertanggung jawab menghasut pembantaian tersebut dan tentang preseden sejarah seperti [[pembantaian Adana]]. Baru setelah itu hakim membacakan dakwaan pembunuhan berencana. Ketika ditanya apakah dia bersalah, Tehlirian mengatakan "tidak", meski awalnya mengaku melakukan pembunuhan tersebut.{{sfn|Ihrig|2016|pp=235, 239}} Dia menjelaskan, "Saya tidak menganggap diri saya bersalah karena hati nurani saya bersih... Saya telah membunuh seseorang, tetapi saya bukan seorang pembunuh".{{sfnm|1a1=Dean|1y=2019|1p=41|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=239}} Tehlirian membantah mempunyai rencana untuk membunuh Talaat. Namun, ia mengatakan bahwa dua minggu sebelum pembunuhan tersebut, dia mendapat penglihatan: "gambaran dari pembantaian itu muncul di depan mata saya lagi dan lagi. Saya melihat mayat ibu saya. Mayat ini berdiri datang dan mendatangi saya dan berkata: 'Kamu melihat Talât ada di sini dan kamu sama sekali tidak peduli? Kamu bukan lagi anakku!'"{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=239|2a1=Dean|2y=2019|2pp=41–42}} Pada titik ini, dia berkata bahwa dia "tiba-tiba terbangun dan memutuskan untuk membunuh" Talaat.{{sfn|Ihrig|2016|p=239}} Setelah ditanyai lebih lanjut, dia menyangkal mengetahui bahwa Talaat berada di Berlin dan menegaskan bahwa dia tidak mempunyai rencana untuk membunuh pejabat Utsmaniyah, dan tampak bingung.{{sfn|Dean|2019|p=42}} Hakim turun tangan untuk mendukung Tehlirian setelah pemeriksaan lebih lanjut dari jaksa, dengan mengatakan bahwa "ada perubahan dalam tekadnya [Tehlirian]".{{sfn|Ihrig|2016|p=239}}


Keterangan itu tidak benar: Tehlirian sebenarnya sedang berjuang bersama sukarelawan Armenia dalam tentara Rusia ketika keluarganya dibunuh. Sejarawan [[Rolf Hosfeld]] menyatakan bahwa Tehlirian "sangat rapi" dan keterangannya sangat dapat dipercaya. Sejarawan [[Tessa Hofmann]] mengatakan bahwa, meskipun tidak benar, keterangan Tehlirian mencakup "elemen-elemen yang sangat khas dan penting dari nasib kolektif rekan-rekan seperjuangannya". Penuntutan tidak menantang kebenaran keterangan tersebut, dan kebenaran tidak terungkap hingga beberapa dekade kemudian. Selama persidangan, Tehlirian tidak pernah ditanyai apakah dia anggota kelompok revolusioner Armenia atau apakah dia melakukan pembunuhan sebagai bagian dari konspirasi. Jika pengadilan mengetahui bahwa pembunuhan itu bagian dari konspirasi yang direncanakan sebelumnya, Hosfeld berpendapat, Tehlirian tidak akan dibebaskan.
Kesaksian tersebut palsu: Tehlirian sebenarnya sedang bertempur dengan sukarelawan Armenia di tentara Rusia pada saat keluarganya terbunuh.{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=82|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=263|3a1=Hosfeld|3y=2013|3p=12}} Sejarawan [[Rolf Hosfeld]] mengatakan Tehlirian "sangat terawat" dan kesaksiannya sangat bisa dipercaya.{{sfn|Hosfeld|2013|p=12}} Sejarawan [[Tessa Hofmann]] mengatakan bahwa, meski palsu, kesaksian Tehlirian menampilkan "elemen yang sangat khas dan penting dari nasib kolektif rekan senegaranya".{{sfn|Hofmann|2020|p=82}} Penuntut tidak mempertanyakan kebenaran kesaksian tersebut dan kebenaran baru terungkap beberapa dasawarsa kemudian.{{sfnm|1a1=Jacobs|1y=2019|1p=36|2a1=Petrossian|2y=2020|2p=94|3a1=Ihrig|3y=2016|3p=263}} Selama persidangan, Tehlirian tidak pernah ditanya apakah dia anggota kelompok revolusioner Armenia atau dia melakukan pembunuhan sebagai bagian dari konspirasi.{{sfn|Bogosian|2015|p=202}} Seandainya pengadilan mengetahui bahwa pembunuhan tersebut adalah bagian dari konspirasi yang direncanakan, menurut Hosfeld, Tehlirian tidak akan dibebaskan.{{sfn|Hosfeld|2013|p=12}}


===Keterangan lain mengenai genosida===
=== Kesaksian lain mengenai genosida ===
Kemudian, pengadilan mendengar keterangan dari polisi dan ahli bedah yang menjadi saksi atas pembunuhan dan peristiwa setelahnya, serta dua pemilik rumah Tehlirian, sebelum memanggil orang-orang Armenia yang berinteraksi dengan Tehlirian di Berlin. Para saksi ini memberikan informasi tentang genosida Armenia. [[Levon Eftian]] memberi tahu pengadilan bahwa keluarganya berada di Erzurum selama genosida dan kedua orang tuanya tewas, tetapi kerabat lainnya berhasil melarikan diri. Penerjemah Tehlirian, Zakariants, juga memberikan kesaksian pada hari itu, mengatakan bahwa ia kehilangan ayah, ibu, kakek, saudara laki-laki, dan paman selama pembantaian Hamidian pada tahun 1890-an. [[Mr. Terzibashian]], seorang pedagang tembakau Armenia di Berlin, memberikan kesaksian bahwa semua teman dan kerabatnya yang berada di [[Erzurum]] selama genosida tewas.
Pengadilan kemudian mendengar keterangan dari petugas polisi dan petugas koroner sebagai saksi pembunuhan tersebut dan dampaknya, serta dua induk semang Tehlirian, sebelum memanggil orang-orang Armenia yang pernah berinteraksi dengan Tehlirian di Berlin. Para saksi ini memberikan informasi tentang genosida Armenia. [[Levon Eftian]] mengatakan kepada pengadilan bahwa keluarganya berada di [[Erzurum]] selama genosida dan kedua orang tuanya terbunuh. Namun, kerabat lainnya berhasil melarikan diri. Pada hari yang sama, Zakariants, penerjemah Tehlirian, bersaksi bahwa dia kehilangan ayah, ibu, kakek, saudara laki-laki, dan pamannya selama pembantaian Hamidian tahun 1890-an. Tuan [[Terzibashian]], seorang penjual tembakau Armenia di Berlin, bersaksi bahwa semua teman dan kerabatnya yang berada di Erzurum selama genosida tersebut dibunuh.{{sfn|Ihrig|2016|pp=240–241}}


====Christine Terzibashian====
==== Christine Terzibashian ====
[[File:Armenian deportations in Erzurum by Victor Pietschmann 03.jpg|thumb|alt=Armenian deportatees from Erzurum walking along dirt road|Orang Armenia yang diusir dari Erzurum, difoto oleh [[Viktor Pietschmann]]]]
[[File:Armenian deportations in Erzurum by Victor Pietschmann 03.jpg|thumb|alt=Armenian deportatees from Erzurum walking along dirt road|Orang-orang Armenia yang diusir dari Erzurum, difoto oleh [[Viktor Pietschmann]]]]
Christine Terzibashian, istri pedagang tembakau, mengatakan bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang pembunuhan itu. Pihak pertahanan memintanya untuk memberikan kesaksian tentang genosida Armenia, dan hakim mengizinkan hal ini. Ia juga berasal dari Erzurum dan mengatakan bahwa dari dua puluh satu kerabatnya, hanya tiga yang selamat. Ia mengatakan bahwa orang Armenia dipaksa meninggalkan Erzurum menuju Erzindjan dalam empat kelompok terhadap lima ratus keluarga. Mereka harus berjalan melintasi mayat orang Armenia lain yang telah dibunuh sebelumnya. Ia memberi kesaksian bahwa setelah mereka mencapai Erzindjan, para pria dipisahkan dari deportan lainnya, diikat bersama, dan dilemparkan ke sungai. Ia menjelaskan bahwa sisanya dari para pria dibantai dengan kapak di pegunungan di atas [[Malatya|Malatia]] dan dilemparkan ke dalam air.
Christine Terzibashian, istri penjual tembakau, mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang pembunuhan itu. Pembela memintanya untuk bersaksi tentang genosida Armenia dan hakim mengizinkannya. Dia juga berasal dari Erzurum dan mengatakan bahwa dari dua puluh satu kerabatnya, hanya tiga yang selamat.{{sfn|Ihrig|2016|p=241}} Dia mengatakan warga Armenia terpaksa meninggalkan Erzurum menuju Erzindjan dalam empat kelompok yang terdiri dari lima ratus keluarga. Mereka harus berjalan melewati mayat warga Armenia lainnya yang terbunuh sebelumnya. Dia bersaksi bahwa setelah mereka mencapai Erzindjan, orang-orang tersebut dipisahkan dari orang-orang yang dideportasi, diikat dan dibuang ke sungai.{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1pp=241–242|2a1=Dean|2y=2019|2p=43}} Dia menjelaskan, para pria lainnya dibunuh dengan kapak di pegunungan di atas [[Malatya|Malatia]] dan dibuang ke dalam air.{{sfnm|1a1=Dean|1y=2019|1p=43|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=242}}


Kemudian, Terzibashian mengingat, "para gendarme datang dan memilih perempuan dan gadis paling cantik" dan bahwa siapa pun yang menolak akan "ditusuk dengan bayonet dan kakinya ditarik terpisah". Dia ingat bahwa para pembunuh akan membuka perempuan hamil untuk membunuh anak-anak mereka. Ini menimbulkan kehebohan besar di ruang sidang. Dia menyatakan bahwa saudaranya dibunuh dan ibunya langsung mati. Ketika dia menolak untuk menikahi salah satu orang Turki, "dia mengambil anak saya dan melemparkannya". Setelah menceritakan lebih banyak detail yang mengerikan, dia mengatakan bahwa kenyataannya bahkan lebih buruk daripada yang bisa dia ceritakan. Ketika ditanya siapa yang bertanggung jawab atas pembantaian ini, dia menyatakan, "Ini terjadi atas perintah Enver Pasha dan para tentara memaksa para deportan untuk berlutut dan berteriak: 'Hidup panjang pasha!'" Pihak pertahanan mengatakan bahwa saksi lain, termasuk dua perawat Jerman di Erzindjan, menguatkan keterangannya. Dengan demikian, Gordon berargumen bahwa keterangan Tehlirian juga "benar hingga intinya".
Setelah itu, Terzibashian mengenang, "gendarme datang dan memilih wanita dan gadis tercantik" dan siapa pun yang menolak akan "ditusuk dengan bayonet dan kaki mereka dicabik-cabik". Dia ingat bahwa para pembunuh akan membelah wanita hamil untuk membunuh anak-anak mereka. Hal ini menimbulkan kehebohan besar di ruang sidang. Dia menyatakan bahwa saudara laki-lakinya terbunuh dan ibunya langsung meninggal. Ketika dia menolak untuk menikah dengan salah satu orang Turki, “dia mengambil anak saya dan membuangnya”. Setelah menceritakan rincian yang lebih mengerikan, dia mengatakan kebenarannya bahkan lebih buruk daripada yang bisa dia ceritakan.{{sfnm|1a1=Dean|1y=2019|1p=43|2a1=Ihrig|2y=2016|2pp=242–243}} Ketika ditanya siapa yang dia anggap bertanggung jawab atas pembantaian ini, dia menyatakan, "Itu terjadi atas perintah Enver Pasha dan tentara memaksa orang-orang yang dideportasi untuk berlutut dan berteriak: 'Hidup pasha!'"{{sfn|Ihrig|2016|p=243}} Pembela mengatakan bahwa saksi lain, termasuk dua perawat Jerman di Erzindjan, menguatkan keterangannya. Oleh karena itu, menurut Gordon, pernyataan Tehlirian juga "benar pada intinya".{{sfn|Ihrig|2016|p=243}}


====Saksi ahli====
==== Saksi ahli ====
Dua saksi ahli memberikan kesaksian mengenai kebenaran keterangan sebelumnya, yang juga disetujui oleh jaksa penuntut. Lepsius memberikan kesaksian bahwa deportasi diperintahkan oleh "''Komite Turki Muda''", termasuk Talaat Pasha. Lepsius mengutip dari dokumen asli Talaat mengenai deportasi Armenia: "tujuan deportasi adalah ketiadaan" ([[Das Verschickungsziel ist das Nichts|''Das Verschickungsziel ist das Nichts'']]) dan memberikan rincian tentang bagaimana hal ini dilaksanakan secara praktis. Lepsius mencatat bahwa, meskipun alasan resmi adalah "tindakan pencegahan", "figur berwenang secara terbuka mengakui secara pribadi bahwa ini adalah tentang pemusnahan bangsa Armenia". Menyebutkan kumpulan dokumen Kementerian Luar Negeri yang dia edit, [[Germany and Armenia (buku)|''Germany and Armenia'']], Lepsius menyatakan bahwa ratusan kesaksian serupa lainnya seperti yang didengar oleh pengadilan ada; ia memperkirakan satu juta orang Armenia tewas secara keseluruhan.
Dua orang saksi ahli telah diperiksa mengenai kebenaran kesaksian sebelumnya, yang juga disetujui oleh jaksa untuk didengarkan.{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=244|2a1=Petrossian|2y=2020|2p=96}} Lepsius bersaksi bahwa deportasi tersebut diperintahkan oleh "Komite Turki Muda", termasuk Talaat Pasha.{{sfn|Ihrig|2016|p=244}} Lepsius mengutip dari dokumen asli dari Talaat mengenai deportasi Armenia: "tujuan deportasi adalah ketiadaan" (''[[Das Verschickungsziel ist das Nichts]]'') dan memberikan rincian tentang bagaimana hal ini dilakukan dalam praktiknya.{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=244|2a1=Petrossian|2y=2020|2p=96}} Lepsius mencatat bahwa, meskipun ada alasan resmi untuk melakukan "langkah-langkah pencegahan", "tokoh-tokoh berwenang secara terbuka mengakui secara pribadi bahwa ini adalah tentang pemusnahan rakyat Armenia".{{sfn|Ihrig|2016|p=244}} Menyinggung kumpulan dokumen Kementerian Luar Negeri yang dieditnya, ''[[Germany and Armenia (buku)|''Germany and Armenia'']]'', Lepsius menyatakan masih ada ratusan kesaksian serupa seperti yang disidangkan di pengadilan dan dia memperkirakan satu juta orang Armenia terbunuh secara keseluruhan.{{sfn|Ihrig|2016|pp=244–245}}


Jenderal Jerman [[Otto Liman von Sanders]] mengakui bahwa pemerintah Komite Persatuan dan Kemajuan memerintahkan deportasi orang Armenia, tetapi juga memberikan alasan dan pembenaran untuk deportasi, mengklaim bahwa itu terjadi karena kebutuhan militer dan saran dari "[[Otoritas militer tertinggi|''otoritas militer tertinggi'']]"; ia tidak mengakui bahwa perwira militer tinggi ini sebagian besar adalah Jerman. Berbeda dengan saksi lain, Liman von Sanders mengatakan bahwa ia tidak tahu apakah Talaat secara pribadi bertanggung jawab atas genosida tersebut.
Jenderal Jerman [[Otto Liman von Sanders]] mengakui bahwa pemerintah Komite Persatuan dan Kemajuan memerintahkan deportasi orang Armenia, tetapi juga memberikan alasan dan pembenaran atas deportasi tersebut, dengan menyatakan bahwa hal itu terjadi karena [[kebutuhan militer]] dan nasihat dari "otoritas militer tertinggi"; dia tidak mengakui bahwa para perwira tinggi militer ini sebagian besar adalah orang Jerman.{{sfn|Ihrig|2016|pp=246–247}} Berbeda dengan saksi lainnya, Liman von Sanders mengatakan dia tidak tahu apakah Talaat secara pribadi bertanggung jawab atas genosida tersebut.{{sfnm|1a1=Petrossian|1y=2020|1p=96|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=247}}


====Grigoris Balakian====
==== Grigoris Balakian ====
[[File:Talat Pasha cable of 29 August 1915.png|thumb|upright|alt=see caption|Kabel yang dikirim oleh Talaat Pasha pada 29 Agustus 1915: "Masalah Armenia di Provinsi Timur telah diselesaikan. Tidak perlu lagi mengotori bangsa dan pemerintah dengan kekejaman lebih lanjut."]]
[[File:Talat Pasha cable of 29 August 1915.png|thumb|upright|alt=see caption|Telegram yang dikirim oleh Talaat Pasha pada 29 Agustus 1915: "[[Permasalahan Armenia]] di [[Enam vilayet Armenia|Provinsi Timur]] telah diselesaikan. Tidak perlu lagi mengotori bangsa dan pemerintah dengan kekejaman lebih lanjut."]]
Yang selanjutnya memberikan kesaksian adalah imam Armenia [[Grigoris Balakian]], salah satu dari mereka yang dideportasi pada 24 April, yang berasal dari [[Manchester|Manchester, Inggris]]. Ia menjelaskan bagaimana sebagian besar anggota konvoiannya dipukuli sampai mati di Ankara. "Nama resminya adalah 'deportasi', tetapi pada kenyataannya itu adalah kebijakan sistematis pemusnahan", katanya, menjelaskan:
Berikutnya yang memberikan kesaksian adalah pendeta Armenia [[Grigoris Balakian]], salah satu dari mereka yang dideportasi pada tanggal 24 April, yang datang dari [[Manchester|Manchester, Inggris]]. Dia menggambarkan bagaimana sebagian besar anggota konvoinya dipukuli hingga tewas di Ankara. “Nama resminya adalah 'deportasi'. Namun, kenyataannya adalah kebijakan pemusnahan yang sistematis”, katanya,{{sfn|Ihrig|2016|p=248}} dengan menjelaskan:
{{quote|Ketika mendekati Yozgad sekitar empat jam dari kota, kami melihat, di sebuah lembah ratusan kepala dengan rambut panjang, kepala perempuan dan gadis. Kepala gendarme dalam pengawalan kami bernama Shukri. Saya berkata padanya, "Saya kira hanya para pria yang dibunuh." Tidak, katanya, "jika kita hanya membunuh para pria, tetapi tidak perempuan dan gadis, dalam lima puluh tahun, akan ada lagi beberapa juta orang Armenia. Oleh karena itu, kita harus menghilangkan perempuan dan anak-anak agar semuanya dapat diselesaikan, di dalam dan luar negeri."}}
{{quote|Mendekati [[Yozgad]] sekitar empat jam dari kota, kami melihat, di sebuah lembah, ratusan kepala berambut panjang, kepala wanita dan gadis. Kepala gendarme yang mengawal kami bernama Shukri. Saya berkata kepadanya, “Saya pikir hanya laki-laki saja yang dibunuh. Tidak, katanya, “jika kita hanya membunuh laki-laki, namun tidak dengan wanita dan gadis, dalam lima puluh tahun, akan ada lagi beberapa juta orang Armenia. Oleh karena itu kita harus melenyapkan perempuan dan anak-anak untuk menyelesaikan masalah ini untuk selamanya, di dalam dan luar negeri.”{{sfn|MacCurdy|2015|p=266}}}}
Shukri menjelaskan bahwa, berbeda dengan pembantaian Hamidian, kali ini Utsmaniyah mengambil langkah-langkah agar "tak seorang saksi pun akan sampai ke pengadilan mana pun". Dia mengatakan bahwa dia bisa berbicara dengan bebas kepada Balakian karena dia akan mati kelaparan di padang pasir. Shukri mengatakan bahwa dia telah memerintahkan agar 40.000 orang Armenia dipukuli sampai mati. Setelah beberapa saat, Gordon menginterupsi, bertanya kepada Balakian tentang telegram dari Talaat. Balakian mengatakan bahwa dia pernah melihat telegram seperti itu yang dikirim kepada Asaf Bey, wakil gubernur [[Osmaniye]] di [[Cilicia]], yang berbunyi: "Mohon kirimkan telegram segera berapa banyak orang Armenia yang sudah mati dan berapa banyak yang masih hidup. Menteri Dalam Negeri, Talât". Asaf memberi tahu Balakian bahwa itu berarti, "Apa yang sedang kamu tunggu? Mulailah pembantaian [segera]!" Balakian mengatakan bahwa orang Jerman yang bekerja untuk kereta api Baghdad menyelamatkan nyawanya. Dia mengatakan bahwa orang Armenia, dengan benar, menyalahkan Talaat atas pembantaian tersebut.
Shukri menjelaskan bahwa, tidak seperti pembantaian Hamidian, kali ini Utsmaniyah mengambil langkah-langkah yang "tidak akan ada saksi yang bisa dibawa ke pengadilan mana pun". Dia bilang dia bisa berbicara bebas dengan Balakian karena dia akan mati kelaparan di gurun pasir.{{sfn|Ihrig|2016|p=248}} Shukri mengatakan dia telah memerintahkan agar 40.000 orang Armenia dipukuli sampai mati. Beberapa saat kemudian, Gordon menyela, menanyakan Balakian tentang telegram dari Talaat. Balakian mengatakan dia telah melihat telegram yang dikirim ke Asaf Bey, wakil gubernur [[Provinsi Osmaniye|Osmaniye]] di [[Kilikia]], yang berbunyi: “Tolong kirim telegram kepada kami segera berapa banyak orang Armenia yang sudah tewas dan berapa banyak yang masih hidup. Menteri Dalam Negeri, Talât".{{sfn|Ihrig|2016|pp=248–249}} Asaf mengatakan kepada Balakian bahwa itu artinya, "Tunggu apa lagi? Mulailah pembantaian [segera]!"{{sfn|Ihrig|2016|p=249}} Balakian mengatakan bahwa orang Jerman yang bekerja di jalur kereta api Bagdad menyelamatkan nyawanya. Dia mengatakan orang-orang Armenia memang benar menganggap Talaat bertanggung jawab atas pembantaian tersebut.{{sfn|Ihrig|2016|p=250}}
====Saksi mata dan saksi bisu====
Pihak pertahanan ingin memasukkan beberapa [[telegram Talaat Pasha]] yang dikumpulkan oleh jurnalis Armenia, [[Aram Andonian]], sebagai bukti untuk membuktikan keterlibatan Talaat dalam genosida. Andonian datang ke Berlin dengan persiapan untuk memberikan kesaksian dan membawa beberapa telegram asli, yang sejak itu hilang. Pihak pertahanan meminta mantan konsul Jerman di [[Aleppo]], [[Walter Rössler]], untuk memberikan kesaksian, tetapi atasan di Kementerian Luar Negeri mencegahnya melakukannya setelah dia memberi tahu mereka bahwa dia akan bersaksi bahwa dia yakin Talaat "menginginkan dan secara sistematis melaksanakan pemusnahan orang Armenia". Kementerian Luar Negeri khawatir Rössler akan mengekspos pengetahuan Jerman, dan keterlibatan, dalam genosida tersebut. atas permintaan pengacara pihak pertahanan, Rössler memeriksa telegram Andonian dan menyimpulkan bahwa kemungkinan besar asli. Andonian tidak memberikan kesaksian, dan telegramnya tidak dimasukkan sebagai bukti, karena jaksa penuntut mengajukan keberatan dengan alasan bahwa tidak ada keraguan bahwa Tehlirian menyalahkan Talaat. Akhirnya, pihak pertahanan menarik permintaannya untuk menunjukkan lebih banyak bukti atas kesalahan Talaat; pada saat itu, para juri sudah lebih fokus pada kesalahan Talaat daripada Tehlirian.


==== Saksi mata dan bukti yang tidak diperdengarkan ====
Telegram-telegram Talaat dibahas dalam liputan pers, termasuk oleh ''[[The New York Times]]''. Saksi-saksi lain yang telah dipanggil tetapi tidak didengar meliputi [[Bronsart von Schellendorff,]] prajurit [[Ernst Paraquin]], dan [[Franz Carl Endres]], medis [[Armin T. Wegner]], dan [[Max Erwin von Scheubner-Richter]], yang menyaksikan genosida sebagai wakil konsul di Erzurum.
Pembela ingin membacakan bukti beberapa [[telegram Talaat Pasha]] yang dikumpulkan oleh jurnalis [[Aram Andonian]] untuk membuktikan kesalahan Talaat atas genosida tersebut.{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=250|2a1=Mouradian|2y=2015|2pp=256–257}} Andonian datang ke Berlin bersiap untuk bersaksi dan membawa beberapa telegram asli, yang telah hilang.{{sfn|Akçam|2018|pp=43–45}} Pembela meminta mantan konsul Jerman di [[Aleppo]], [[Walter Rössler]], untuk bersaksi. Namun, atasannya di Kementerian Luar Negeri mencegahnya melakukan hal tersebut setelah dia mengatakan kepada mereka bahwa dia akan bersaksi bahwa dia yakin Talaat "menginginkan dan secara sistematis melakukan pemusnahan orang-orang Armenia".{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1pp=262–263|2a1=Hosfeld|2y=2013|2pp=10–11}} Kementerian Luar Negeri khawatir Rössler akan mengungkap pengetahuan dan keterlibatan Jerman dalam genosida tersebut.{{sfn|Dean|2019|p=40}} Atas permintaan pengacara pembela, Rössler memeriksa telegram Andonian dan menyimpulkan bahwa kemungkinan besar telegram tersebut asli.{{sfn|Akçam|2018|pp=44, 231–232}} Andonian tidak bersaksi, dan telegramnya tidak dijadikan bukti, karena jaksa berkeberatan dengan alasan tidak ada keraguan bahwa Tehlirian menganggap Talaat bertanggung jawab. Akhirnya, pembela membatalkan permintaannya untuk memberikan lebih banyak bukti mengenai kesalahan Talaat;{{sfn|Ihrig|2016|pp=250–251}} saat ini, para juri sudah fokus pada kesalahan Talaat daripada kesalahan Tehlirian.{{sfnm|1a1=Dean|1y=2019|1p=37|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=251}}


Telegram Talaat dibahas dalam liputan pers, termasuk oleh ''[[The New York Times]]''.{{Sfn|Hosfeld|Petrossian|2020|pp=9-10}} Saksi lain yang telah dipanggil tetapi tidak didengarkan termasuk [[Bronsart von Schellendorff]], tentara {{ill|Ernst Paraquin|de}} dan {{ill|Franz Carl Endres|de}}, petugas medis [[Armin T. Wegner]], dan [[Max Erwin von Scheubner-Richter]], yang menyaksikan genosida sebagai wakil konsul di Erzurum.{{sfn|Ihrig|2016|p=262}}
===Kondisi mental===
Lima saksi ahli memberikan kesaksian tentang kondisi mental Tehlirian dan apakah itu membebaskannya dari tanggung jawab pidana atas tindakannya menurut hukum Jerman; semuanya setuju bahwa ia menderita serangan "epilepsi" reguler karena apa yang dialaminya pada tahun 1915. Menurut Ihrig, tidak satu pun dari para dokter tersebut memiliki pemahaman yang jelas tentang kondisi Tehlirian, tetapi pemahaman mereka terdengar mirip dengan penyakit pasca-trauma atau gangguan stres pascatrauma yang muncul kemudian. [[Dr. Robert Stoermer]] memberikan kesaksian pertama, menyatakan bahwa menurut pendapatnya, kejahatan Tehlirian adalah pembunuhan yang disengaja dan direncanakan sebelumnya dan bukan berasal dari kondisi mentalnya. Menurut [[Hugo Liepmann]], Tehlirian menjadi "psikopat" karena apa yang dia saksikan pada tahun 1915 dan oleh karena itu tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas tindakannya. Ahli neurologi dan profesor [[Richard Cassirer]] memberikan kesaksian bahwa "gejolak emosional adalah penyebab akar dari kondisinya", dan bahwa "epilepsi afektif" sepenuhnya mengubah kepribadiannya. [[Edmund Forster]] mengatakan bahwa pengalaman trauma selama perang tidak menyebabkan patologi baru, hanya mengungkapkan yang sudah ada, tetapi setuju bahwa Tehlirian tidak bertanggung jawab atas tindakannya. Ahli terakhir, Bruno Haake, juga mendiagnosis "epilepsi afektif" dan sepenuhnya menolak kemungkinan bahwa Tehlirian dapat merumuskan tindakannya dengan kehendak bebasnya sendiri.


===Argumen penutup===
=== Kondisi mental ===
Lima saksi ahli memberikan kesaksian tentang kondisi mental Tehlirian dan apakah hal itu membebaskannya dari tanggung jawab pidana atas tindakannya menurut hukum Jerman;{{sfn|Hofmann|2020|p=80}} semua setuju bahwa dia sering menderita serangan "epilepsi" karena apa yang dia alami pada tahun 1915.{{sfn|Garibian|2018|p=226}} Menurut Ihrig, tidak ada satu pun dokter yang memahami dengan jelas kondisi Tehlirian. Namun, pemahaman mereka terdengar mirip dengan penyakit gangguan stres pasca trauma yang muncul belakangan.{{sfn|Ihrig|2016|p=251}} Dr Robert Stoermer bersaksi terlebih dahulu, menyatakan bahwa menurutnya, kejahatan Tehlirian adalah pembunuhan yang disengaja, direncanakan dan tidak berasal dari kondisi mentalnya.{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=251|2a1=Garibian|2y=2018|2p=226}} Menurut [[Hugo Liepmann]], Tehlirian menjadi "psikopat" karena apa yang disaksikannya pada tahun 1915 dan oleh karena itu tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas perbuatannya.{{sfn|Ihrig|2016|pp=251–252}} Ahli saraf dan profesor [[Richard Cassirer]] bersaksi bahwa "gejolak emosi adalah akar penyebab kondisinya", dan bahwa "epilepsi yang memengaruhi" benar-benar mengubah kepribadiannya.{{sfnm|1a1=MacCurdy|1y=2015|1p=191|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=252}} {{ill|Edmund Forster|de}} mengatakan bahwa pengalaman traumatis selama perang tidak menimbulkan patologi baru, hanya mengungkap patologi yang sudah ada. Namun, ia setuju bahwa Tehlirian tidak bertanggung jawab atas tindakannya.{{sfn|Ihrig|2016|p=252}} Ahli terakhir, Bruno Haake, juga mendiagnosis "epilepsi afektif" dan sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan bahwa Tehlirian mampu merumuskan tindakan atas kemauannya sendiri.{{sfn|Ihrig|2016|pp=252–253}}
Semua saksi didengar pada hari pertama. Pada pukul 9:15 pagi pada hari kedua, hakim menyampaikan pidato kepada juri, menyatakan bahwa mereka perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: "[Pertama, apakah] terdakwa, Soghomon Tehlirian, bersalah atas pembunuhan dengan berprasangka terhadap manusia lain, Talât Pasha, pada 15 Maret 1921, di Charlottenburg? ... Kedua, apakah terdakwa melakukan pembunuhan ini dengan penuh pertimbangan? ... Ketiga, apakah ada keadaan meringankan?"


=== Argumen penutup ===
Gollnick hanya memberikan penutup singkat; pidatonya hanya mengambil enam halaman dalam transkrip persidangan dibandingkan dengan tiga puluh lima halaman untuk pihak pertahanan. Dia berargumen bahwa Tehlirian bersalah melakukan pembunuhan yang direncanakan sebelumnya (berbeda dengan pembunuhan tanpa perencanaan, yang membawa hukuman lebih ringan) dan menuntut [[hukuman mati]]. Kebencian politik dan dendam, menurut Gollnick, sepenuhnya menjelaskan kejahatan tersebut. Tehlirian merencanakan pembunuhan ini jauh sebelumnya, berpergian dari Kekaisaran Utsmaniyah ke Berlin, menyewa kamar di seberang jalan dari korban yang dituju, dengan hati-hati mengamati Talaat, dan akhirnya membunuhnya. Dia menekankan bukti dari [[Liman von Sanders]], berargumen bahwa dia lebih dapat diandalkan daripada Lepsius, dan memutar kata-kata yang sebenarnya diucapkan oleh jenderal Jerman itu. Dengan merujuk pada mitos pukulan di punggung tentang kekalahan Jerman dalam perang, Gollnick berargumen bahwa "perpindahan" orang Armenia dilakukan karena mereka "bersekongkol dengan Entente dan bertekad, segera setelah situasi perang memungkinkan, untuk menusuk orang Turki di punggung dan mencapai kemerdekaan mereka". Dengan berargumen bahwa tidak ada bukti tanggung jawab Talaat dalam pembantaian, dia mempertanyakan keandalan dokumen yang disajikan dalam persidangan dan objektivitas pengadilan yang telah menjatuhkan hukuman mati kepada Talaat. Pada akhir pidatonya, dia menekankan patriotisme dan kehormatan Talaat Pasha.
Semua saksi didengarkan pada hari pertama. Pada pukul 09.15 hari kedua, hakim berbicara kepada juri, menyatakan bahwa mereka perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: "[Pertama, apakah] terdakwa, Soghomon Tehlirian, bersalah karena telah membunuh, dengan direncanakan terlebih dahulu, manusia lain, Talât Pasha, pada tanggal 15 Maret 1921, di Charlottenburg?... Kedua, apakah terdakwa melakukan pembunuhan tersebut dengan refleksi? ... Ketiga, apakah ada keadaan yang meringankan?”{{sfn|Ihrig|2016|p=253}}


Gollnick hanya memberikan argumen penutup singkat; pidatonya memakan enam halaman dalam transkrip persidangan dibandingkan dengan tiga puluh lima halaman untuk pembelaan.{{sfn|Ihrig|2016|p=253}} Dia berargumentasi bahwa Tehlirian bersalah atas pembunuhan berencana (berbeda dengan [[pembunuhan tidak berencana]], yang hukumannya lebih ringan) dan menuntut [[Hukuman mati di Jerman|hukuman mati]]. Kebencian dan dendam politik, menurut Gollnick, sepenuhnya menjelaskan kejahatan tersebut. Tehlirian merencanakan pembunuhan itu jauh sebelumnya, melakukan perjalanan dari Kesultanan Utsmaniyah ke Berlin, menyewa kamar di seberang jalan dari korban yang dituju, mengamati Talaat dengan cermat, dan akhirnya membunuhnya.{{sfn|Petrossian|2020|p=97}} Dia menekankan bukti [[Liman von Sanders]], dengan alasan dia lebih dapat diandalkan daripada Lepsius, dan memutarbalikkan apa yang sebenarnya dikatakan jenderal Jerman itu.{{sfn|Ihrig|2016|p=255}} Dengan mengacu pada mitos kekalahan Jerman dalam perang, Gollnick berpendapat bahwa "dislokasi" orang-orang Armenia dilakukan karena mereka "berkonspirasi dengan Entente dan bertekad, segera setelah situasi perang memungkinkan, untuk menusuk Turki dari belakang dan mencapai kemerdekaannya”.{{sfn|Ihrig|2016|pp=255–256}} Dengan alasan tidak ada bukti tanggung jawab Talaat dalam pembantaian tersebut, ia mempertanyakan keandalan dokumen yang disajikan di persidangan dan objektivitas pengadilan yang menjatuhkan hukuman mati kepada Talaat.{{sfn|Petrossian|2020|p=97}} Di akhir pidatonya, ia menekankan patriotisme dan kehormatan Talaat Pasha.{{sfn|Ihrig|2016|p=257}}
Dari para pengacara pembela, Gordon berbicara pertama, menuduh Gollnick sebagai "pengacara pembela untuk Talât Pasha". Dia berargumen mendukung bukti yang menghubungkan Talaat dengan pelaksanaan genosida, terutama telegram. Pembasmian sejumlah besar satu juta orang Armenia, menurutnya, tidak mungkin terjadi tanpa koordinasi pemerintah pusat. Selain itu, pembelaan mencatat bahwa "pertimbangan" (''Überlegung'') dalam hukum kasus Jerman merujuk pada waktu di mana keputusan untuk membunuh diambil, mengecualikan persiapan lain. Sebuah tindakan yang direncanakan tidak dapat dianggap sebagai pembunuhan jika pada saat pelaksanaannya tidak ada pertimbangan.


Di antara pengacara pembela, Gordon berbicara lebih dulu, menuduh Gollnick sebagai "pengacara pembela Talât Pasha".{{sfn|Ihrig|2016|p=257}} Dia mendukung bukti yang menghubungkan Talaat dengan tindakan genosida, khususnya telegram. Pemusnahan besar-besaran terhadap satu juta orang Armenia, menurutnya, tidak mungkin terjadi tanpa koordinasi pemerintah pusat.{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=257|2a1=Petrossian|2y=2020|2p=98}} Lebih lanjut, pembela mencatat bahwa "deliberasi" ({{lang-de|Überlegung}}) dalam kasus hukum Jerman mengacu pada waktu pengambilan keputusan untuk membunuh, tidak termasuk persiapan lainnya. Suatu perbuatan yang direncanakan tidak dapat dikatakan pembunuhan jika pada saat pelaksanaannya tidak ada musyawarah.{{sfn|Petrossian|2020|p=98}}
Werthauer mengatakan bahwa Talaat bertugas di "kabinet [[Militerisme|militeris]]"; mendefinisikan "militeris" sebagai seseorang yang menentang keadilan dan mengabaikan hukum di tempat di mana tidak dapat "dibawa ke dalam 'harmoni' dengan 'kebutuhan militer'". Werthauer menyatakan bahwa [[pendudukan Sekutu di Rhineland]] dan [[Bolshevik]] juga merupakan pemerintahan "militeris". Dia membuat kontras dramatis antara "militeris" ini, dan Tehlirian, sebuah figur bangsawan yang dibandingkannya dengan [[William Tell]]: "Dari semua juri di dunia, yang mana yang akan menghukum Tell jika ia melepaskan panahnya pada [tiran [[Albrecht Gessler|Albrecht] Gessler]]? Apakah ada tindakan yang lebih kemanusiaan daripada yang telah dijelaskan di ruang sidang ini?" Selain berargumen bahwa tindakan Tehlirian dilakukan secara impulsif, pembelaan mempertahankan bahwa itu juga adil.


Werthauer mengatakan bahwa Talaat bertugas di "kabinet [[Militerisme|militeris]]";{{sfnm|1a1=Dean|1y=2019|1p=44|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=259}} mendefinisikan "militerisme" sebagai orang yang menentang keadilan dan mengabaikan hukum yang tidak dapat "dibawa ke dalam 'harmoni' dengan 'kebutuhan militer'".{{sfn|Ihrig|2016|pp=259–260}} Werthauer menyatakan bahwa [[pendudukan Sekutu di Rhineland]] dan [[Bolshevik]] juga merupakan pemerintahan "militeris".{{sfnm|1a1=Dean|1y=2019|1p=44|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=260}} Dia membuat perbedaan dramatis antara para "militer" ini dan Tehlirian, seorang tokoh mulia yang dia bandingkan dengan [[William Tell]]: "Dari semua juri di dunia, siapa yang akan mengutuk Tell jika dia menembakkan panahnya ke [tiran [[Albrecht Gessler|Albrecht] Gessler]]? Apakah ada tindakan kemanusiaan yang lebih dari apa yang telah dijelaskan di ruang sidang ini?”{{sfn|Dean|2019|p=44}} Selain berargumentasi bahwa tindakan Tehlirian dilakukan secara kompulsif, pihak pembela menyatakan bahwa tindakan tersebut juga merupakan tindakan yang adil.{{sfn|Dean|2019|p=47}}
Baik jaksa maupun pembela menekankan perbedaan antara perilaku Jerman dan Turki selama genosida. Werthauer berpendapat bahwa Talaat telah tinggal di Berlin tanpa pengetahuan pemerintah Jerman. Niemeyer mengatakan pembebasan "akan mengakhiri kesalahpahaman dunia terhadap kita" bahwa Jerman bertanggung jawab atas genosida.


Baik pihak penuntut maupun pembela menekankan perbedaan antara perilaku Jerman dan Turki selama genosida. Werthauer berpendapat Talaat tinggal di Berlin tanpa sepengetahuan pemerintah Jerman.{{sfn|Dean|2019|p=42}} Niemeyer mengatakan pembebasan tuduhan "akan mengakhiri kesalahpahaman dunia terhadap kita" bahwa Jerman bertanggung jawab atas genosida tersebut.{{sfn|Dean|2019|p=46}}
===Keputusan===

=== Keputusan ===
[[File:Soghomon Tehlirian's release from prison.jpg|thumb|Surat pembebasan Soghomon Tehlirian dari tahanan]]
[[File:Soghomon Tehlirian's release from prison.jpg|thumb|Surat pembebasan Soghomon Tehlirian dari tahanan]]
Setelah pembelaan penutup disampaikan, hakim bertanya kepada Tehlirian apakah ada yang ingin ditambahkannya; dia menolak. Juri berdeliberasi selama satu jam sebelum menjawab pertanyaan apakah Tehlirian bersalah membunuh Talaat dengan satu kata: "Tidak". Keputusan bulat ini tidak memberikan kemungkinan banding oleh jaksa. Penonton burst into applause. Kas negara menanggung biaya persidangan sebesar 306.484 mark. Gollnick mengatakan bahwa pembebasan berdasarkan pada gangguan jiwa sementara. Ihrig mengatakan "juri tidak perlu menemukan Tehlirian tidak bersalah karena 'gangguan jiwa sementara'"; dia mencatat bahwa pembelaan lebih fokus pada aspek politis daripada medis dari tindakan Tehlirian.
Setelah argumen penutup disampaikan, hakim bertanya kepada Tehlirian apakah ada yang ingin dia tambahkan; dia menolak.{{sfn|Dean|2019|p=45}} Juri berunding selama satu jam sebelum menjawab pertanyaan apakah Tehlirian bersalah karena sengaja membunuh Talaat dengan satu kata: "Tidak".{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=81|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=262}} Putusan tersebut sudah bulat, dan tidak ada kemungkinan untuk diajukan banding oleh pihak penuntut.{{sfn|Hosfeld|2005|p=27}} Penonton bertepuk tangan.{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=262|2a1=MacCurdy|2y=2015|2p=278}} Perbendaharaan negara menanggung biaya persidangan—306.484 mark.{{sfnm|1a1=Jacobs|1y=2019|1p=36|2a1=Petrossian|2y=2020|2p=95}} Gollnick mengatakan pembebasan itu didasarkan pada kegilaan sementara.{{sfn|Hofmann|2020|p=81}} Ihrig mengatakan "juri belum tentu memutuskan Tehlirian tidak bersalah karena 'kegilaan sementara'"; dia mencatat bahwa pembelaan lebih fokus pada aspek politik daripada aspek medis dari tindakan Tehlirian.{{sfn|Ihrig|2016|p=262}}


Setelah dibebaskan, Tehlirian dideportasi dari Jerman. Ia pergi ke Manchester bersama Balakian, dan kemudian ke Amerika Serikat dengan nama palsu "Saro Melikian", di mana dewan redaksi [[Hairenik]] memberinya penghormatan. Ia terus menderita penyakit dan membutuhkan perawatan medis untuk gangguan stresnya. Ia menetap di [[Belgrade]], [[Serbia]], di mana ia tinggal hingga tahun 1950. Transkrip persidangan, yang dibeli oleh banyak orang Armenia di seluruh dunia, dijual untuk mendapatkan kembali biaya pembelaan Tehlirian dan mengumpulkan dana untuk operasi Nemesis.
Setelah pembebasannya, Tehlirian dideportasi dari Jerman.{{sfn|Hofmann|2020|p=67}} Dia pergi ke Manchester bersama Balakian dan kemudian ke Amerika Serikat dengan nama palsu "Saro Melikian". Di sana, dewan redaksi ''[[Hairenik]]'' menghormatinya. Dia terus sakit dan membutuhkan perawatan medis untuk gangguan stresnya.{{sfn|MacCurdy|2015|pp=301–302}} Dia menetap di [[Beograd]], Serbia hingga tahun 1950.{{sfn|Hofmann|2020|p=77}} Transkrip persidangan, yang dibeli oleh banyak orang Armenia di seluruh dunia, dijual untuk menutup biaya pembelaan Tehlirian dan mengumpulkan uang untuk operasi Nemesis.{{sfn|MacCurdy|2015|p=291}}


==Liputan media==
==Liputan media==
[[Berkas:Talat Pasha trial in the New York Times (headline).jpg|thumb|upright|alt=Laman New York Times yang meliput persidangan|Liputan persidangan di ''[[The New York Times]]'']]
[[Berkas:Talat Pasha trial in the New York Times (headline).jpg|thumb|upright|alt=Laman New York Times yang meliput persidangan|Liputan persidangan di ''[[The New York Times]]'']]
Pembunuhan yang dilakukan oleh Soghomon Tehlirian dan pengadilannya menerima perhatian media internasional yang signifikan,{{sfnm|1a1=Irvin-Erickson|1y=2016|1p=36|2a1=Hofmann|2y=2016|2p=94}} menyoroti realitas genosida Armenia.{{sfnm|1a1=Suny|1y=2015|1p=346|2a1=Dean|2y=2019|2p=34}} Pada masa itu, persepsi umum menekankan bahwa pengadilan lebih berfokus pada isu genosida Armenia ketimbang pada kesalahan pribadi Tehlirian.{{sfn|Dean|2019|p=35}} Pemberitaan media menunjukkan adanya konflik antara rasa simpati terhadap korban genosida Armenia dan prinsip-prinsip [[Ketertiban hukum (politik)|ketertiban hukum]]. Sebagai contoh, ''The New York Times'' mencatat dilema yang dihadapi oleh juri: mereka dihadapkan pada pilihan sulit antara mengutuk kekejaman terhadap Armenia dengan membebaskan Tehlirian, atau mendukung aturan hukum dengan menghukumnya atas tindakan pembunuhan. Dilema ini diungkapkan dengan kata-kata: "Semua pembunuh harus dihukum; pembunuh ini tidak boleh dihukum. Dan inilah dia!"{{sfn|Dean|2019|p=36}}
Pembunuhan yang dilakukan oleh Soghomon Tehlirian dan pengadilannya menerima perhatian media internasional yang signifikan{{sfnm|1a1=Irvin-Erickson|1y=2016|1p=36|2a1=Hofmann|2y=2016|2p=94}} karena menyoroti realitas genosida Armenia.{{sfnm|1a1=Suny|1y=2015|1p=346|2a1=Dean|2y=2019|2p=34}} Pada masa itu, persepsi umum menekankan bahwa pengadilan lebih berfokus pada isu genosida Armenia ketimbang pada kesalahan pribadi Tehlirian.{{sfn|Dean|2019|p=35}} Pemberitaan media menunjukkan adanya konflik antara rasa simpati terhadap korban genosida Armenia dan prinsip-prinsip [[Ketertiban hukum (politik)|ketertiban hukum]]. Sebagai contoh, ''The New York Times'' mencatat dilema yang dihadapi oleh juri: mereka dihadapkan pada pilihan sulit antara mengutuk kekejaman terhadap Armenia dengan membebaskan Tehlirian, atau mendukung aturan hukum dengan menghukumnya atas tindakan pembunuhan. Dilema ini diungkapkan dengan kata-kata: "Semua pembunuh harus dihukum; pembunuh ini tidak boleh dihukum. Dan inilah dia!"{{sfn|Dean|2019|p=36}}


Reaksi publik terhadap pembebasan Tehlirian cenderung positif, menggambarkan keberhasilan pengadilan dalam menyoroti tragedi genosida dan menghasilkan simpati terhadap kondisi korban. Kasus ini juga memunculkan pertanyaan penting mengenai keadilan, hukum, dan hak asasi manusia dalam konteks sejarah yang kompleks dan menyakitkan.{{sfn|Hofmann|2016|p=94}}
Reaksi publik terhadap pembebasan Tehlirian cenderung positif, menggambarkan keberhasilan pengadilan dalam menyoroti tragedi genosida dan menghasilkan simpati terhadap kondisi korban. Kasus ini juga memunculkan pertanyaan penting mengenai keadilan, hukum, dan hak asasi manusia dalam konteks sejarah yang kompleks dan menyakitkan.{{sfn|Hofmann|2016|p=94}}
Baris 146: Baris 148:
===Jerman===
===Jerman===
[[Berkas:Ein Zeugnis für Talaat Pasha.png|upright|thumb|alt=German newspaper clipping headed "A Tribute for Talaat Pasha"|"Sebuah Penghormatan untuk Talaat Pasha" oleh Bronsart von Schellendorff di ''[[Deutsche Allgemeine Zeitung]]'', yang menyatakan bahwa orang Armenia adalah penyerang pada tahun 1915{{sfn|Ihrig|2016|pp=277–279}}]]
[[Berkas:Ein Zeugnis für Talaat Pasha.png|upright|thumb|alt=German newspaper clipping headed "A Tribute for Talaat Pasha"|"Sebuah Penghormatan untuk Talaat Pasha" oleh Bronsart von Schellendorff di ''[[Deutsche Allgemeine Zeitung]]'', yang menyatakan bahwa orang Armenia adalah penyerang pada tahun 1915{{sfn|Ihrig|2016|pp=277–279}}]]
Pembunuhan Talaat Pasha mendominasi berita utama di banyak surat kabar Jerman pada hari itu terjadi. Mayoritas liputan menunjukkan simpati terhadap Talaat.{{sfn|Ihrig|2016|p=227}} Keesokan harinya, sebagian besar surat kabar Jerman memberitakan pembunuhan tersebut, dengan banyak di antaranya memberikan detail tentang kematian Talaat. Misalnya, ''[[Vossische Zeitung]]'' mengakui peran Talaat dalam usaha 'pemusnahan semua anggota suku Armenia yang dapat dijangkau', tetapi mencoba memberikan pembenaran untuk genosida tersebut. Surat kabar lain menyatakan bahwa Talaat bukan target yang tepat untuk balas dendam Armenia.{{sfn|Ihrig|2016|pp=228–229}} The ''Deutsche Allgemeine Zeitung'' mengkampanyekan anti-Armenia, dengan klaim bahwa tindakan seperti yang dilakukan Talaat adalah 'cara khas orang Armenia'.{{sfnm|1a1=Hosfeld|1y=2005|1p=11|2a1=Ihrig|2y=2016|2pp=229–231|3a1=Hofmann|3y=2016|3p=95}} Surat kabar Komunis, ''[[Die Freiheit (1918)|Freiheit]],'' adalah salah satu media yang awalnya bersimpati pada pelaku pembunuhan.{{sfn|Ihrig|2016|p=231}}
Pembunuhan Talaat Pasha mendominasi berita utama di banyak surat kabar Jerman pada hari saat peristiwa itu terjadi. Mayoritas liputan menunjukkan simpati terhadap Talaat.{{sfn|Ihrig|2016|p=227}} Keesokan harinya, sebagian besar surat kabar Jerman memberitakan pembunuhan tersebut dengan banyak di antaranya memberikan detail tentang kematian Talaat. Misalnya, ''[[Vossische Zeitung]]'' mengakui peran Talaat dalam usaha 'pemusnahan semua anggota suku Armenia yang dapat dijangkau', tetapi mencoba memberikan pembenaran untuk genosida tersebut.{{sfn|Ihrig|2016|p=228}} Surat kabar lain menyatakan bahwa Talaat bukan target yang tepat untuk balas dendam Armenia.{{sfn|Ihrig|2016|pp=228–229}} ''Deutsche Allgemeine Zeitung'' mengampanyekan anti-Armenia, dengan klaim bahwa tindakan seperti yang dilakukan Talaat adalah 'cara khas orang Armenia'.{{sfnm|1a1=Hosfeld|1y=2005|1p=11|2a1=Ihrig|2y=2016|2pp=229–231|3a1=Hofmann|3y=2016|3p=95}} Surat kabar komunis, ''[[Die Freiheit (1918)|Freiheit]],'' adalah salah satu media yang awalnya bersimpati pada pelaku pembunuhan.{{sfn|Ihrig|2016|p=231}}


Liputan tentang persidangan Tehlirian menyebar luas selama sebulan setelah kejadian, dan eksploitasi Tehlirian terus menjadi topik debat politik hingga [[Perebutan kekuasaan Nazi|kedatangan Nazi ke tampuk kekuasaan]] pada tahun 1933.{{sfn|Ihrig|2016|pp=271–272}} Pasca-persidangan, surat kabar Jerman dari berbagai aliran politik mulai mengakui realitas genosida Armenia.{{sfn|Ihrig|2016|p=293}} Sebagian besar surat kabar mengutip kesaksian Lepsius dan Tehlirian secara rinci.{{sfn|Ihrig|2016|p=265}} Reaksi di Jerman terhadap pembebasan Tehlirian beragam, namun umumnya menguntungkan bagi mereka yang bersimpati dengan Armenia atau [[hak asasi manusia]] secara umum.{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=264|2a1=Kieser|2y=2018|2p=408}} Jurnalis [[Emil Ludwig]], menulis di majalah pasifis ''[[Die Weltbühne]]'', menyatakan, "Hanya ketika komunitas internasional terorganisir sebagai pelindung tatanan global, tidak akan ada pembunuh Armenia yang dihukum, karena tidak ada Pasha Turki yang berhak mengirim sebuah bangsa ke padang pasir."{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=268|2a1=Kieser|2y=2018|2p=408}} Beberapa bulan setelah persidangan, Wegner menerbitkan transkrip lengkap persidangan dengan kata pengantar yang memuji "kesiapan heroik Tehlirian mengorbankan diri untuk bangsanya", serta membandingkannya dengan kurangnya keberanian yang dibutuhkan untuk memerintahkan genosida dari meja kerja.{{sfnm|1a1=Garibian|1y=2018|1p=221|2a1=Gruner|2y=2012|2p=11}}
Liputan tentang persidangan Tehlirian menyebar luas selama sebulan setelah kejadian, dan eksploitasi Tehlirian terus menjadi topik debat politik hingga [[Perebutan kekuasaan Nazi|kedatangan Nazi ke tampuk kekuasaan]] pada tahun 1933.{{sfn|Ihrig|2016|pp=271–272}} Pasca-persidangan, surat kabar Jerman dari berbagai aliran politik mulai mengakui realitas genosida Armenia.{{sfn|Ihrig|2016|p=293}} Sebagian besar surat kabar mengutip kesaksian Lepsius dan Tehlirian secara perinci.{{sfn|Ihrig|2016|p=265}} Reaksi di Jerman terhadap pembebasan Tehlirian beragam. Namun, mereka umumnya mendapat keuntungan dari simpati terhadap Armenia atau [[hak asasi manusia]] secara umum.{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=264|2a1=Kieser|2y=2018|2p=408}} Wartawan [[Emil Ludwig]], menulis di majalah pasifis ''[[Die Weltbühne]]'', menyatakan, "Hanya ketika komunitas internasional terorganisasi sebagai pelindung tatanan global, tidak akan ada pembunuh Armenia yang dihukum, karena tidak ada Pasha Turki yang berhak mengirim sebuah bangsa ke padang pasir."{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=268|2a1=Kieser|2y=2018|2p=408}} Beberapa bulan setelah persidangan, Wegner menerbitkan transkrip lengkap persidangan dengan kata pengantar yang memuji "kesiapan heroik Tehlirian mengorbankan diri untuk bangsanya", serta membandingkannya dengan kurangnya keberanian yang dibutuhkan untuk memerintahkan genosida dari meja kerja.{{sfnm|1a1=Garibian|1y=2018|1p=221|2a1=Gruner|2y=2012|2p=11}}


Di kalangan nasionalis, yang cenderung anti-Armenia, banyak surat kabar yang berubah dari menyangkal menjadi membenarkan genosida, mengikuti ''Deutsche Allgemeine Zeitung'' milik Humann yang mempublikasikan artikel anti-Armenia.{{sfn|Ihrig|2016|pp=272–273, 293}} Surat kabar tersebut menyebut keputusan persidangan sebagai "skandal peradilan".{{sfn|Hofmann|2016|p=95}} Argumen pembenaran pemusnahan massal, yang umum diterima di media nasionalis,{{sfn|Ihrig|2016|p=356}} sering kali berdasarkan pada [[Ras Armenoid|karakteristik rasial orang Armenia]], dan dikaitkan dengan teori [[antisemitisme rasial]].{{sfn|Ihrig|2016|pp=293–294}} Pada tahun 1926, ideolog Nazi [[Alfred Rosenberg]] mengklaim bahwa hanya "media Yahudi" yang menyambut baik pembebasan Tehlirian. Ia juga menyatakan bahwa "orang Armenia memimpin spionase terhadap Turki, [[Mitos pengkhianatan|sama seperti orang Yahudi terhadap Jerman]]", sehingga membenarkan tindakan Talaat terhadap mereka..{{sfn|Hofmann|2020|p=86}}
Di kalangan nasionalis, yang cenderung anti-Armenia, banyak surat kabar yang berubah dari menyangkal menjadi membenarkan genosida, mengikuti ''Deutsche Allgemeine Zeitung'' milik Humann yang mempublikasikan artikel anti-Armenia.{{sfn|Ihrig|2016|pp=272–273, 293}} Surat kabar tersebut menyebut keputusan persidangan sebagai "skandal peradilan".{{sfn|Hofmann|2016|p=95}} Argumen pembenaran pemusnahan massal, yang umum diterima di media nasionalis,{{sfn|Ihrig|2016|p=356}} sering kali berdasarkan pada [[Ras Armenoid|karakteristik rasial orang Armenia]] dan dikaitkan dengan teori [[antisemitisme rasial]].{{sfn|Ihrig|2016|pp=293–294}} Pada tahun 1926, ideolog Nazi [[Alfred Rosenberg]] mengklaim bahwa hanya "media Yahudi" yang menyambut baik pembebasan Tehlirian.{{sfn|Ihrig|2016|p=296}} Ia juga menyatakan bahwa "orang Armenia memimpin spionase terhadap Turki, [[Mitos pengkhianatan|sama seperti orang Yahudi terhadap Jerman]]" sehingga membenarkan tindakan Talaat terhadap mereka.{{sfn|Hofmann|2020|p=86}}


===Kesultanan Utsmaniyah===
===Kesultanan Utsmaniyah===
Setelah pembunuhan Talaat Pasha, surat kabar di Ankara menggambarkannya sebagai revolusioner dan reformator yang luar biasa. Para nasionalis Turki menyampaikan kepada konsul Jerman bahwa Talaat masih tetap menjadi "harapan dan idola" mereka.{{sfn|Hosfeld|2005|p=10}} Surat kabar ''{{ill|Yeni Gün|tr}}'' menyatakan, "Patriot besar negara kita telah gugur demi tanah airnya. Talaat akan selalu dikenang sebagai tokoh paling berpengaruh yang telah dihasilkan oleh Turki."{{sfn|Bogosian|2015|p=202}} Di Konstantinopel, reaksi terhadap kematiannya beragam. Beberapa orang memberikan penghormatan kepada Talaat,{{sfn|Kieser|2018|p=406}} namun harian liberal ''{{ill|Alemdar (newspaper)|tr|Alemdar (gazete)|lt=Alemdar}}'' mengkritiknya, menyatakan bahwa Talaat "menerima akibat perbuatannya sendiri" dan "kematian Talaat merupakan pembalasan atas tindakannya."{{sfn|Hosfeld|2005|p=11}} ''[[Hakimiyet-i Milliye]]'' mengklaim bahwa Talaat mengakui dirinya diutus oleh Inggris.<ref>{{cite news |last1=Sarıhan |first1=Zeki |title=Talat Paşa'nın katli: Türkiye basınında nasıl karşılandı? |url=https://www.indyturk.com/node/146526/t%C3%BCrkiyeden-sesler/talat-pa%C5%9Fa%E2%80%99n%C4%B1n-katli-t%C3%BCrkiye-bas%C4%B1n%C4%B1nda-nas%C4%B1l-kar%C5%9F%C4%B1land%C4%B1 |access-date=28 March 2021 |work=Independent Türkçe |date=15 March 2020 |language=tr |archive-date=30 April 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210430134543/https://www.indyturk.com/node/146526/t%C3%BCrkiyeden-sesler/talat-pa%C5%9Fa%E2%80%99n%C4%B1n-katli-t%C3%BCrkiye-bas%C4%B1n%C4%B1nda-nas%C4%B1l-kar%C5%9F%C4%B1land%C4%B1 |url-status=live }}</ref> Banyak artikel menyoroti perjalanan hidup Talaat dari awal yang sederhana hingga ke puncak kekuasaan, serta mempertahankan kebijakan anti-Armenia.{{sfn|Kieser|2018|p=406}} Pada tahun 1921, surat kabar Istanbul ''[[Yeni Şark]]'' mempublikasikan memoar Talaat secara berseri.{{sfn|Adak|2007|p=166}} {{ill|Dikran Zaven|hy|Զավեն Տիգրան}}, seorang sosialis Armenia di Konstantinopel, menyampaikan harapannya agar "orang-orang Turki yang menyadari kepentingan negara mereka tidak akan memandang mantan menteri ini sebagai negarawan yang baik."{{sfn|Kieser|2018|pp=407, 426}} Pada tahun 1922, pemerintah Kemalis membatalkan hukuman yang telah dijatuhkan kepada Talaat.{{sfn|Petrossian|2020|pp=99–100}} Dua tahun kemudian, sebuah undang-undang disahkan yang memberikan pensiun kepada keluarga Talaat dan Şakir, dua tokoh utama genosida Armenia. Keluarga Talaat juga menerima kompensasi lain berupa [[Perampasan harta benda Armenia|properti yang disita]] dari orang-orang Armenia.{{sfn|Dadrian|Akçam|2011|p=105}}
Setelah pembunuhan Talaat Pasha, surat kabar di Ankara menggambarkannya sebagai revolusioner dan reformator yang luar biasa. Para nasionalis Turki menyampaikan kepada konsul Jerman bahwa Talaat masih tetap menjadi "harapan dan idola" mereka.{{sfn|Hosfeld|2005|p=10}} Surat kabar ''{{ill|Yeni Gün|tr}}'' menyatakan, "Patriot besar negara kita telah gugur demi tanah airnya. Talaat akan selalu dikenang sebagai tokoh paling berpengaruh yang telah dihasilkan oleh Turki."{{sfn|Bogosian|2015|p=202}} Di Konstantinopel, reaksi terhadap kematiannya beragam. Beberapa orang memberikan penghormatan kepada Talaat.{{sfn|Kieser|2018|p=406}} Namun, harian liberal ''{{ill|Alemdar (newspaper)|tr|Alemdar (gazete)|lt=Alemdar}}'' mengkritiknya, menyatakan bahwa Talaat "menerima akibat perbuatannya sendiri" dan "kematian Talaat merupakan pembalasan atas tindakannya."{{sfn|Hosfeld|2005|p=11}} ''[[Hakimiyet-i Milliye]]'' mengklaim bahwa Talaat mengakui dirinya diutus oleh Inggris.<ref>{{cite news |last1=Sarıhan |first1=Zeki |title=Talat Paşa'nın katli: Türkiye basınında nasıl karşılandı? |url=https://www.indyturk.com/node/146526/t%C3%BCrkiyeden-sesler/talat-pa%C5%9Fa%E2%80%99n%C4%B1n-katli-t%C3%BCrkiye-bas%C4%B1n%C4%B1nda-nas%C4%B1l-kar%C5%9F%C4%B1land%C4%B1 |access-date=28 Maret 2021 |work=Independent Türkçe |date=15 Maret 2020 |language=tr |archive-date=30 April 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210430134543/https://www.indyturk.com/node/146526/t%C3%BCrkiyeden-sesler/talat-pa%C5%9Fa%E2%80%99n%C4%B1n-katli-t%C3%BCrkiye-bas%C4%B1n%C4%B1nda-nas%C4%B1l-kar%C5%9F%C4%B1land%C4%B1 |url-status=live }}</ref> Banyak artikel menyoroti perjalanan hidup Talaat dari awal yang sederhana hingga ke puncak kekuasaan, serta mempertahankan kebijakan anti-Armenia.{{sfn|Kieser|2018|p=406}} Pada tahun 1921, surat kabar Istanbul ''[[Yeni Şark]]'' mempublikasikan memoar Talaat secara berseri.{{sfn|Adak|2007|p=166}} {{ill|Dikran Zaven|hy|Զավեն Տիգրան}}, seorang sosialis Armenia di Konstantinopel, menyampaikan harapannya agar "orang-orang Turki yang menyadari kepentingan negara mereka tidak akan memandang mantan menteri ini sebagai negarawan yang baik."{{sfn|Kieser|2018|pp=407, 426}} Pada tahun 1922, pemerintah Kemalis membatalkan hukuman yang telah dijatuhkan kepada Talaat.{{sfn|Petrossian|2020|pp=99–100}} Dua tahun kemudian, sebuah undang-undang disahkan yang memberikan pensiun kepada keluarga Talaat dan Şakir, dua tokoh utama genosida Armenia. Keluarga Talaat juga menerima kompensasi lain berupa [[Perampasan harta benda Armenia|properti yang disita]] dari orang-orang Armenia.{{sfn|Dadrian|Akçam|2011|p=105}}


== Warisan ==
== Warisan ==
Baris 166: Baris 168:
| footer = Patung dada Tehlirian di [[Gyumri]], Armenia ''(kiri)''. Talaat dikebumikan pada 1943 di [[Monumen Kebebasan, Istanbul]], sebagai pahlawan nasional.{{sfn|Kieser|2018|p=419}}
| footer = Patung dada Tehlirian di [[Gyumri]], Armenia ''(kiri)''. Talaat dikebumikan pada 1943 di [[Monumen Kebebasan, Istanbul]], sebagai pahlawan nasional.{{sfn|Kieser|2018|p=419}}
}}
}}
Sejarawan [[Hans-Lukas Kieser]] menyatakan bahwa "pembunuhan itu memperpanjang hubungan sakit antara seorang korban yang mencari balas dendam dengan seorang pelaku yang teguh dalam penolakan yang membantah". Baik Talaat maupun Tehlirian dianggap oleh pihak masing-masing sebagai pahlawan; Alp Yenen merujuk pada hubungan ini sebagai "kompleks Talat–Tehlirian".
Sejarawan [[Hans-Lukas Kieser]] menggambarkan pembunuhan yang melibatkan Soghomon Tehlirian dan Mehmed Talaat sebagai simbol hubungan yang tegang antara korban yang ingin membalas dendam dan pelaku yang terbenam dalam penyangkalan.{{sfn|Kieser|2018|p=408}} Pembunuhan ini melahirkan "kompleks Talat-Tehlirian", sebuah istilah yang dicetuskan oleh Alp Yenen, yang menggambarkan hubungan rumit antara kedua pihak.{{sfn|Yenen|2022|pp=2–3}}


Meskipun dianggap sebagai teroris di Turki, Tehlirian segera menjadi pahlawan bagi perjuangan [[Armenia]]. Pada tahun 1950-an, agen Turki melacak Tehlirian di [[Casablanca]] dan mengancam nyawanya, sehingga ia harus pindah ke [[Amerika Serikat]]. Langkah ini membuat Tehlirian lebih terlihat oleh diaspora Armenia, meskipun menurut putranya, ia enggan membicarakan perannya dalam pembunuhan. Setelah kematiannya, sebuah makam monumen didirikan untuknya di Ararat Cemetery di [[Fresno, California]]. Meskipun ada dukungan negara dari Republik Armenia, kenangan tentang Tehlirian lebih banyak disebarkan secara terdesentralisasi oleh diaspora Armenia. Sebaliknya, peringatan terhadap Talaat lebih banyak didukung oleh negara Turki. Pada tahun 1943, atas permintaan pemerintah Turki, Talaat diekskavasi dan menerima pemakaman negara di [[Monumen Kebebasan, Istanbul]], yang awalnya didedikasikan untuk mereka yang kehilangan nyawa dalam mencegah kudeta melawan Utsmaniyah pada tahun 1909. Kemeja yang dikenakan oleh Talaat saat ia dibunuh dipamerkan di [[Museum Militer Istanbul]]. Banyak masjid, sekolah, perumahan, dan jalan di Turki dan negara lain dinamai sesuai dengan nama Talaat hingga tahun 2020.
Meskipun dianggap sebagai teroris di Turki,{{sfn|Jacobs|2019|p=36}} Tehlirian telah menjadi pahlawan bagi [[perjuangan Armenia]].{{sfn|Suny|2015|p=344}} Pada tahun 1950-an, setelah agen-agen Turki mengancamnya di [[Casablanca]], Tehlirian pindah ke [[Amerika Serikat]].{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=77|2a1=MacCurdy|2y=2015|2pp=275–280}} Pindahnya ke negara tersebut meningkatkan ketenarannya di kalangan [[diaspora Armenia]], meskipun menurut putranya, Tehlirian enggan membicarakan perannya dalam pembunuhan tersebut. Setelah kematiannya, dibangun sebuah makam monumental untuk Tehlirian di Pemakaman Ararat di [[Fresno, California]].{{sfn|Yenen|2022|p=20}} Penghormatan terhadap Tehlirian oleh diaspora Armenia lebih bersifat terdesentralisasi, meskipun ada beberapa dukungan dari negara Republik Armenia. Sebaliknya, peringatan terhadap Talaat lebih banyak didukung oleh negara Turki.{{sfn|Yenen|2022|p=3}} Pada tahun 1943, jenazah Talaat diangkat kembali dan diberikan pemakaman [[Pemakaman kenegaraan Talaat Pasha|kenegaraan]] di [[Monumen Kebebasan, Istanbul]]. Monumen ini awalnya didedikasikan untuk mereka yang gugur saat menumpas [[Insiden 31 Maret|pemberontakan Utsmaniyah tahun 1909]].{{sfn|Kieser|2018|p=419}} Pakaian yang dikenakan Talaat saat pembunuhan dipajang di [[Museum Militer Istanbul]].{{sfn|Garibian|2018|p=234}} Berbagai infrastruktur seperti masjid, sekolah, dan jalan di Turki dan negara-negara lain mengambil nama dari Talaat.{{sfnm|1a1=Hofmann|1y=2020|1p=76|2a1=Garibian|2y=2018|2p=234}}


Sejak tahun 2005, telah ada upaya oleh warga Turki di [[Berlin]] untuk membangun sebuah monumen di tempat pembunuhan tersebut dan peringatan pada 15 Maret di makamnya. Pada Maret 2006, kelompok nasionalis Turki mengorganisir dua pawai di Berlin yang bertujuan untuk memperingati pembunuhan tersebut dan memprotes "kebohongan genosida". Politisi Jerman mengkritik kegiatan tersebut, dan keikutsertaannya rendah. Pada tahun 2007, jurnalis Turki-Armenia [[Hrant Dink]] dibunuh oleh seorang ultranasionalis Turki pada siang hari. Koneksi antara pembunuhan Dink dan Talaat telah dicatat oleh beberapa penulis.
Sejak tahun 2005, ada upaya di [[Berlin]] oleh warga Turki untuk mendirikan monumen di lokasi pembunuhan Talaat{{sfn|Hofmann|2020|p=88}} dan memperingatinya setiap 15 Maret di makamnya.{{sfn|Yenen|2022|p=24}} Namun, pada Maret 2006, unjuk rasa yang diorganisasi oleh kelompok nasionalis Turki untuk memperingati pembunuhan Talaat dan memprotes tuduhan genosida mendapat kritik dari politisi Jerman dan dihadiri oleh sedikit peserta.{{sfnm|1a1=Fleck|1y=2014|1pp=268–270|2a1=von Bieberstein|2y=2017|2p=259}} Pada tahun 2007, [[Pembunuhan Hrant Dink|pembunuhan]] jurnalis Turki-Armenia [[Hrant Dink]] oleh ultranasionalis Turki menarik perhatian internasional dan menghubungkan kasus pembunuhan Dink dengan Talaat. Pembunuhan ini menunjukkan kontinuitas konflik dan memori kolektif yang rumit antara kedua bangsa.{{sfn|Yenen|2022|p=23}}


===Hukum internasional===
===Hukum internasional===
Mahasiswa hukum Polandia-Yahudi, [[Raphael Lemkin]], yang dikenal karena menciptakan kata "genosida" pada tahun 1944, kemudian menyatakan bahwa membaca tentang [[genosida Armenia]] dan pembunuhan Talaat memicu minatnya pada kejahatan perang. Lemkin bertanya kepada profesornya, [[Julius Makarewicz]], mengapa Talaat tidak dapat diadili atas kejahatannya di Jerman. Dia sangat tidak setuju dengan Makarewicz bahwa kedaulatan nasional berarti pemerintah dapat membunuh warganya sendiri secara massal dan bahwa campur tangan adalah tindakan yang salah. Lemkin menyimpulkan bahwa pembunuhan itu adil, tetapi khawatir tentang kelebihan keadilan sendiri, sehingga berusaha merancang kerangka hukum untuk menghukum genosida, yang menghasilkan [[Konvensi Genosida]].
[[Raphael Lemkin]], seorang mahasiswa hukum [[Yahudi-Polandia|Polandia-Yahudi]], menjadi tokoh kunci dalam pengembangan konsep [[genosida]], suatu istilah yang ia ciptakan pada tahun 1944.{{sfnm|1a1=Ihrig|1y=2016|1p=371|2a1=Garibian|2y=2018|2p=232}} Inspirasi Lemkin berasal setelah membaca tentang [[genosida Armenia]] dan pembunuhan Mehmed Talaat.{{sfn|Hosfeld|2013|p=13}} Lemkin merasa terdorong untuk mempertanyakan mengapa Talaat tidak diadili atas kejahatannya di Jerman, suatu pertanyaan yang ia ajukan kepada profesornya, Julius Makarewicz. Makarewicz menjawab bahwa [[kedaulatan nasional]] membenarkan pembunuhan massal warga negara sendiri dan menghalangi intervensi asing, tetapi Lemkin sangat tidak setuju.{{sfn|Irvin-Erickson|2016|p=36}} Ia berpendapat bahwa pembunuhan Talaat adalah tindakan yang adil. Namun, ia khawatir akan implikasi dari tindakan main hakim sendiri. Hal ini mendorong Lemkin untuk merancang kerangka hukum yang bertujuan menghukum pelaku genosida, yang berujung pada pembuatan [[Konvensi Genosida]].{{sfnm|1a1=Jacobs|1y=2019|1p=33|2a1=Ihrig|2y=2016|2p=371}}


Mereka yang membela pembunuhan Sholem Schwarzbard terhadap pogromis anti-Yahudi Ukraina [[Symon Petliura]] pada tahun 1926 mengutip persidangan Tehlirian; kemudian, pengadilan Prancis membebaskannya. Menurut Dean, persidangan Tehlirian dan Schwarzbard adalah "persidangan besar pertama di Eropa Barat yang melibatkan korban kekerasan antar-etnis dan kekejaman massal yang didukung oleh negara mencari keadilan". Dalam bukunya "[[Eichmann in Jerusalem]]", Hannah Arendt membandingkan kedua kasus tersebut dengan persidangan Eichmann yang kemudian, di mana agen Israel menculik pelaku Holocaust Adolf Eichmann dan membawanya ke Israel untuk diadili. Dia mencatat bahwa kedua pembalas itu mencari hari di pengadilan untuk mengumumkan kejahatan yang tidak dipidanakan yang dilakukan terhadap bangsanya. Pengacara Swiss Eugen Curti [de], yang membela Yahudi [[David Frankfurter]] yang membunuh Nazi Swiss Wilhelm Gustloff pada Februari 1936, mengutip tindakan Tehlirian. Curti membandingkan penganiayaan terhadap Yahudi di Nazi Jerman dengan genosida Armenia. Di bawah tekanan dari Jerman, Frankfurter dinyatakan bersalah.
Pembelaan [[Sholem Schwarzbard]] atas pembunuhan [[Symon Petliura]], seorang [[pogrom|progromis]] anti-Yahudi Ukraina pada tahun 1926, merujuk pada pengadilan Tehlirian. Pengadilan Prancis kemudian [[Sidang Schwartzbard|membebaskan Schwarzbard]].{{sfnm|1a1=Jacobs|1y=2019|1p=33|2a1=Engel|2y=2016|2p=176}} Sejarawan seperti Dean menganggap pengadilan Tehlirian dan Schwarzbard sebagai "pengadilan besar pertama di Eropa Barat" yang menampilkan korban kekerasan antaretnis dan kekejaman massal yang didukung negara dalam pencarian keadilan.{{sfn|Dean|2019|p=28}} Hannah Arendt, dalam karyanya ''[[Eichmann in Jerusalem]]'', membandingkan kasus-kasus ini dengan [[pengadilan Eichmann]], kala agen Israel menculik [[Adolf Eichmann|Eichmann]] dan membawanya ke Israel untuk diadili atas kejahatannya selama [[Holokaus]]. Arendt mencatat bahwa kedua pembalas dendam tersebut menuntut pengadilan untuk mempublikasikan kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat mereka dan belum dihukum.{{sfnm|1a1=Dean|1y=2019|1p=33|2a1=Garibian|2y=2018|2p=234}} Demikian pula pengacara Swiss {{ill|Eugen Curti|de}}, yang membela [[David Frankfurter]] dalam pembunuhan [[Wilhelm Gustloff]], anggota Nazi Swiss pada tahun 1936, mengutip tindakan Tehlirian. Curti membandingkan penganiayaan terhadap Yahudi di [[Jerman Nazi]] dengan genosida Armenia. Frankfurter dihukum di bawah tekanan dari Jerman.{{sfn|Gruner|2012|p=19}}


[[Robert Kempner]], jaksa penuntut di [[pengadilan Nuremberg]] dan saksi persidangan Tehlirian, percaya bahwa pengadilan Tehlirian merupakan momen penting dalam sejarah hukum. Menurutnya, hal tersebut merupakan peristiwa pertama yang mengakui bahwa pelanggaran berat hak asasi manusia, terutama genosida yang dilakukan oleh sebuah pemerintah, dapat diganggu gugat oleh negara asing dan bahwa campur tangan semacam itu tidak dianggap sebagai intervensi yang tidak diperbolehkan.{{sfn|Hosfeld|2005|pp=20, 28}}
Dalam bukunya "Eichmann in Jerusalem", Hannah Arendt membandingkan kedua kasus tersebut dengan persidangan Eichmann yang kemudian, di mana agen Israel menculik pelaku Holocaust Adolf Eichmann dan membawanya ke Israel untuk diadili. Dia mencatat bahwa kedua pembalas itu mencari hari di pengadilan untuk mengumumkan kejahatan yang tidak dipidanakan yang dilakukan terhadap bangsanya. Pengacara Swiss Eugen Curti [de], yang membela Yahudi David Frankfurter yang membunuh Nazi Swiss Wilhelm Gustloff pada Februari 1936, mengutip tindakan Tehlirian. Curti membandingkan penganiayaan terhadap Yahudi di Nazi Jerman dengan genosida Armenia. Di bawah tekanan dari Jerman, Frankfurter dinyatakan bersalah.

Jaksa masa depan dalam [[Pengadilan Nuremberg]], [[Robert Kempner]], yang menghadiri persidangan Tehlirian, percaya bahwa itu adalah pertama kalinya dalam sejarah hukum di mana diakui "bahwa pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia, dan khususnya genosida yang dilakukan oleh pemerintah dapat dipertentangkan oleh negara asing, dan bahwa [intervensi asing semacam itu] tidak dianggap sebagai campur tangan yang tidak diperbolehkan".


==Referensi==
==Referensi==
===Kutipan===
{{reflist|19em}}
{{reflist|19em}}


Baris 187: Baris 188:
====Buku====
====Buku====
{{refbegin|indent=yes}}
{{refbegin|indent=yes}}
* {{cite book |last1=Akçam |first1=Taner|author-link=Taner Akcam |title=Killing Orders: Talat Pasha's Telegrams and the Armenian Genocide|title-link=Killing Orders |date=2018 |publisher=[[Palgrave Macmillan]] |isbn=978-3-319-69787-1 |language=en}}
* {{cite book |last1=Akçam |first1=Taner|author-link=Taner Akcam |title=Killing Orders: Talat Pasha's Telegrams and the Armenian Genocide|title-link=Killing Orders |date=2018 |publisher=[[Palgrave Macmillan]] |isbn=978-3-319-69787-1 |language=en|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Bogosian |first1=Eric|author-link=Eric Bogosian |title=Operation Nemesis: The Assassination Plot that Avenged the Armenian Genocide |date=2015 |publisher=[[Little, Brown]] |isbn=978-0-316-29201-6 |language=en}}
* {{cite book |last1=Bogosian |first1=Eric|author-link=Eric Bogosian |title=Operation Nemesis: The Assassination Plot that Avenged the Armenian Genocide |date=2015 |publisher=[[Little, Brown]] |isbn=978-0-316-29201-6 |language=en|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Dadrian |first1=Vahakn N. |last2=Akçam |first2=Taner |author1-link=Vahakn Dadrian |title=Judgment At Istanbul: The Armenian Genocide Trials |date=2011 |publisher=[[Berghahn Books]] |isbn=978-0-85745-286-3 |language=en}}
* {{cite book |last1=Dadrian |first1=Vahakn N. |last2=Akçam |first2=Taner |author1-link=Vahakn Dadrian |title=Judgment At Istanbul: The Armenian Genocide Trials |date=2011 |publisher=[[Berghahn Books]] |isbn=978-0-85745-286-3 |language=en|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Dean |first1=Carolyn J.|author-link=Carolyn Dean |title=The Moral Witness: Trials and Testimony after Genocide |date=2019 |publisher=[[Cornell University Press]] |isbn=978-1-5017-3509-7 |language=en}}
* {{cite book |last1=Dean |first1=Carolyn J.|author-link=Carolyn Dean |title=The Moral Witness: Trials and Testimony after Genocide |date=2019 |publisher=[[Cornell University Press]] |isbn=978-1-5017-3509-7 |language=en|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Engel |first1=David|author-link=David Engel (historian) |title=The Assassination of Symon Petliura and the Trial of Scholem Schwarzbard 1926–1927: A Selection of Documents |date=2016 |publisher=[[Vandenhoeck & Ruprecht]] |isbn=978-3-647-31027-5 |language=en}}
* {{cite book |last1=Engel |first1=David|author-link=David Engel (sejarawan) |title=The Assassination of Symon Petliura and the Trial of Scholem Schwarzbard 1926–1927: A Selection of Documents |date=2016 |publisher=[[Vandenhoeck & Ruprecht]] |isbn=978-3-647-31027-5 |language=en|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Fleck |first1=André |title=Machtfaktor Diaspora?: Armenische Interessenvertretung in Deutschland |date=2014 |publisher=[[LIT Verlag]] |isbn=978-3-643-12762-4 |language=de|trans-title=Diaspora Power Broker? Representation of Armenian Interests in Germany}}
* {{cite book |last1=Fleck |first1=André |title=Machtfaktor Diaspora?: Armenische Interessenvertretung in Deutschland |date=2014 |publisher=[[LIT Verlag]] |isbn=978-3-643-12762-4 |language=de|trans-title=Diaspora Power Broker? Representation of Armenian Interests in Germany|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Göçek |first1=Fatma Müge |author1-link=Fatma Müge Göçek |title=Denial of Violence: Ottoman Past, Turkish Present and Collective Violence Against the Armenians, 1789–2009 |date=2015 |publisher=[[Oxford University Press]] |isbn=978-0-19-933420-9 |title-link=Denial of Violence}}
* {{cite book |last1=Göçek |first1=Fatma Müge |author1-link=Fatma Müge Göçek |title=Denial of Violence: Ottoman Past, Turkish Present and Collective Violence Against the Armenians, 1789–2009 |date=2015 |publisher=[[Oxford University Press]] |isbn=978-0-19-933420-9 |title-link=Denial of Violence|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Hosfeld |first1=Rolf |author1-link=Rolf Hosfeld |title=Operation Nemesis: Die Türkei, Deutschland und der Völkermord an den Armeniern |date=2005 |publisher=[[Kiepenheuer & Witsch]] |isbn=978-3-462-03468-4 |url=http://lib.ysu.am/open_books/305333.pdf |language=de |trans-title=Operation Nemesis: Turkey, Germany, and the Armenian Genocide |access-date=2021-03-17 |archive-date=2019-11-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191122180021/http://lib.ysu.am/open_books/305333.pdf |url-status=live }}
* {{cite book |last1=Hosfeld |first1=Rolf |author1-link=Rolf Hosfeld |title=Operation Nemesis: Die Türkei, Deutschland und der Völkermord an den Armeniern |date=2005 |publisher=[[Kiepenheuer & Witsch]] |isbn=978-3-462-03468-4 |url=http://lib.ysu.am/open_books/305333.pdf |language=de |trans-title=Operation Nemesis: Turkey, Germany, and the Armenian Genocide |access-date=2021-03-17 |archive-date=2019-11-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191122180021/http://lib.ysu.am/open_books/305333.pdf |url-status=live |ref=harv}}
* {{cite book|last=Ihrig|first=Stefan|author-link=Stefan Ihrig|date=2016|title=Justifying Genocide: Germany and the Armenians from Bismarck to Hitler|title-link=Justifying Genocide|publisher=[[Harvard University Press]]|isbn=978-0-674-50479-0}}
* {{cite book|last=Ihrig|first=Stefan|author-link=Stefan Ihrig|date=2016|title=Justifying Genocide: Germany and the Armenians from Bismarck to Hitler|title-link=Justifying Genocide|publisher=[[Harvard University Press]]|isbn=978-0-674-50479-0|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Irvin-Erickson |first1=Douglas |title=Raphael Lemkin and the Concept of Genocide |date=2016 |publisher=[[University of Pennsylvania Press]] |isbn=978-0-8122-9341-8 |language=en}}
* {{cite book |last1=Irvin-Erickson |first1=Douglas |title=Raphael Lemkin and the Concept of Genocide |date=2016 |publisher=[[University of Pennsylvania Press]] |isbn=978-0-8122-9341-8 |language=en|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Kieser |first1=Hans-Lukas |author1-link=Hans-Lukas Kieser |title=[[Talaat Pasha: Father of Modern Turkey, Architect of Genocide]] |date=2018 |publisher=[[Princeton University Press]] |isbn=978-1-4008-8963-1 }}
* {{cite book |last1=Kieser |first1=Hans-Lukas |author1-link=Hans-Lukas Kieser |title=[[Talaat Pasha: Father of Modern Turkey, Architect of Genocide]] |date=2018 |publisher=[[Princeton University Press]] |isbn=978-1-4008-8963-1 |ref=harv }}
* {{cite book |last1=MacCurdy |first1=Marian Mesrobian |title=Sacred Justice: The Voices and Legacy of the Armenian Operation Nemesis |date=2015 |publisher=[[Routledge]] |isbn=978-1-351-49218-8 |language=en}}
* {{cite book |last1=MacCurdy |first1=Marian Mesrobian |title=Sacred Justice: The Voices and Legacy of the Armenian Operation Nemesis |date=2015 |publisher=[[Routledge]] |isbn=978-1-351-49218-8 |language=en|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Suny |first1=Ronald Grigor |author-link=Ronald Grigor Suny |title="They Can Live in the Desert but Nowhere Else": A History of the Armenian Genocide |title-link=They Can Live in the Desert but Nowhere Else |date=2015 |publisher=Princeton University Press |isbn=978-1-4008-6558-1 }}
* {{cite book |last1=Suny |first1=Ronald Grigor |author-link=Ronald Grigor Suny |title="They Can Live in the Desert but Nowhere Else": A History of the Armenian Genocide |title-link=They Can Live in the Desert but Nowhere Else |date=2015 |publisher=Princeton University Press |isbn=978-1-4008-6558-1 |ref=harv }}
{{refend}}
{{refend}}


====Bab====
====Bab====
{{refbegin|indent=yes}}
{{refbegin|indent=yes}}
* {{cite book|last=Adak|first= Hülya |date=2007|chapter= Identifying the "Internal Tumors" of World War I: Talat Paşa's hatıraları [Talat Paşa's Memoirs], or the Travels of a Unionist Apologia into History|title= Raueme Des Selbst: Selbstzeugnisforschung Transkulturell|publisher= [[Böhlau Verlag]]| pages= 151–169|isbn=978-3-412-23406-5}}
* {{cite book|last=Adak|first= Hülya |date=2007|chapter= Identifying the "Internal Tumors" of World War I: Talat Paşa's hatıraları [Talat Paşa's Memoirs], or the Travels of a Unionist Apologia into History|title= Raueme Des Selbst: Selbstzeugnisforschung Transkulturell|publisher= [[Böhlau Verlag]]| pages= 151–169|isbn=978-3-412-23406-5|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Hofmann |first1=Tessa |author1-link=Tessa Hofmann |title=Mass Media and the Genocide of the Armenians: One Hundred Years of Uncertain Representation |date=2016 |publisher=Palgrave Macmillan UK |isbn=978-1-137-56402-3 |pages=85–109 |language=en |chapter=From Silence to Re-remembrance: The Response of German Media to Massacres and Genocide against the Ottoman Armenians}}
* {{cite book |last1=Hofmann |first1=Tessa |author1-link=Tessa Hofmann |title=Mass Media and the Genocide of the Armenians: One Hundred Years of Uncertain Representation |date=2016 |publisher=Palgrave Macmillan UK |isbn=978-1-137-56402-3 |pages=85–109 |language=en |chapter=From Silence to Re-remembrance: The Response of German Media to Massacres and Genocide against the Ottoman Armenians|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Hosfeld |first1=Rolf|chapter=Ein Völkermordprozess wider Willen|trans-chapter=An Unintended Genocide Trial|title= Johannes Lepsius–Eine deutsche Ausnahme: Der Völkermord an den Armeniern, Humanitarismus und Menschenrechte|trans-title=Johannes Lepsius—A German Exception: The Armenian Genocide, Humanitarianism, and Human Rights|pages= 248–257|publisher={{ill|Wallstein Verlag|de}}|date=2013| ISBN =978-3-8353-2491-6|chapter-url=}} Postscript: Page numbers based on an [http://www.lepsiushaus-potsdam.de/uploads/images/Publikationen/Konferenzen/V%C3%B6lkerrecht%202011/vortrag-rolf-hosfeld-ein-vc3b6lkermordprozess-wider-willen.pdf online edition], paginated 1–14.
* {{cite book |last1=Hosfeld |first1=Rolf|chapter=Ein Völkermordprozess wider Willen|trans-chapter=An Unintended Genocide Trial|title= Johannes Lepsius–Eine deutsche Ausnahme: Der Völkermord an den Armeniern, Humanitarismus und Menschenrechte|trans-title=Johannes Lepsius—A German Exception: The Armenian Genocide, Humanitarianism, and Human Rights|pages= 248–257|publisher={{ill|Wallstein Verlag|de}}|date=2013| ISBN =978-3-8353-2491-6|chapter-url=|ref=harv}} Postscript: Page numbers based on an [https://web.archive.org/web/20220613173713/http://www.lepsiushaus-potsdam.de/uploads/images/Publikationen/Konferenzen/V%C3%B6lkerrecht%202011/vortrag-rolf-hosfeld-ein-vc3b6lkermordprozess-wider-willen.pdf online edition], paginated 1–14.
* {{cite book |last1=Kieser |first1=Hans-Lukas |editor1-last=Friedman |editor1-first=Jonathan C. |title=The Routledge History of the Holocaust |date=2010 |publisher=[[Taylor & Francis]] |isbn=978-1-136-87060-6 |chapter-url=https://www.routledgehandbooks.com/doi/10.4324/9780203837443.ch3 |language=en |chapter=Germany and the Armenian Genocide of 1915–17 |access-date=2021-03-23 |archive-date=2020-12-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201213120747/https://www.routledgehandbooks.com/doi/10.4324/9780203837443.ch3 |url-status=live|pages=30–44 }}
* {{cite book |last1=Kieser |first1=Hans-Lukas |editor1-last=Friedman |editor1-first=Jonathan C. |title=The Routledge History of the Holocaust |date=2010 |publisher=[[Taylor & Francis]] |isbn=978-1-136-87060-6 |chapter-url=https://www.routledgehandbooks.com/doi/10.4324/9780203837443.ch3 |language=en |chapter=Germany and the Armenian Genocide of 1915–17 |access-date=2021-03-23 |archive-date=2020-12-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201213120747/https://www.routledgehandbooks.com/doi/10.4324/9780203837443.ch3 |url-status=live |pages=30–44 |ref=harv }}
* {{cite book|first=Ozan |last=Ozavci |title=The End of the Ottomans: The Genocide of 1915 and the Politics of Turkish Nationalism |chapter=Honour and Shame: The Diaries of a Unionist and the “Armenian Question” |date=2019 |publisher=[[Bloomsbury Publishing]] |isbn=978-1-78673-604-8 |language=en|pages=193–220}}
* {{cite book|first=Ozan |last=Ozavci |title=The End of the Ottomans: The Genocide of 1915 and the Politics of Turkish Nationalism |chapter=Honour and Shame: The Diaries of a Unionist and the “Armenian Question” |date=2019 |publisher=[[Bloomsbury Publishing]] |isbn=978-1-78673-604-8 |language=en|pages=193–220|ref=harv}}
* {{cite book |last=Üngör |first=Uğur Ümit |author-link=Uğur Ümit Üngör |title=Holocaust and Other Genocides |date=2012 |publisher=[[NIOD Institute for War, Holocaust and Genocide Studies]] / Amsterdam University Press |isbn=978-90-4851-528-8 |pages=45–72 |url=https://www.niod.nl/sites/niod.nl/files/Holocaust%20and%20other%20genocides.pdf |language=en |chapter=The Armenian Genocide, 1915 |access-date=2021-03-23 |archive-date=2020-11-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201112015537/https://www.niod.nl/sites/niod.nl/files/Holocaust%20and%20other%20genocides.pdf |url-status=live }}
* {{cite book |last=Üngör |first=Uğur Ümit |author-link=Uğur Ümit Üngör |title=Holocaust and Other Genocides |date=2012 |publisher=[[NIOD Institute for War, Holocaust and Genocide Studies]] / Amsterdam University Press |isbn=978-90-4851-528-8 |pages=45–72 |url=https://www.niod.nl/sites/niod.nl/files/Holocaust%20and%20other%20genocides.pdf |language=en |chapter=The Armenian Genocide, 1915 |access-date=2021-03-23 |archive-date=2020-11-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201112015537/https://www.niod.nl/sites/niod.nl/files/Holocaust%20and%20other%20genocides.pdf |url-status=live |ref=harv }}
* {{cite book |last1=von Bieberstein |first1=Alice |title=Replicating Atonement: Foreign Models in the Commemoration of Atrocities |date=2017 |publisher=Springer International Publishing |isbn=978-3-319-65027-2 |pages=237–265 |language=en |chapter=Memorial Miracle: Inspiring Vergangenheitsbewältigung Between Berlin and Istanbul}}
* {{cite book |last1=von Bieberstein |first1=Alice |title=Replicating Atonement: Foreign Models in the Commemoration of Atrocities |date=2017 |publisher=Springer International Publishing |isbn=978-3-319-65027-2 |pages=237–265 |language=en |chapter=Memorial Miracle: Inspiring Vergangenheitsbewältigung Between Berlin and Istanbul|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Yenen |first1=Alp |title=Türkisch-Deutsche Beziehungen.: Perspektiven aus Vergangenheit und Gegenwart. |date=2020 |publisher=[[Walter de Gruyter]] GmbH & Co KG |isbn=978-3-11-220875-5 |language=en |chapter=The Exile Activities of the Unionists in Berlin (1918–1922)|pages=71–94}}
* {{cite book |last1=Yenen |first1=Alp |title=Türkisch-Deutsche Beziehungen.: Perspektiven aus Vergangenheit und Gegenwart. |date=2020 |publisher=[[Walter de Gruyter]] GmbH & Co KG |isbn=978-3-11-220875-5 |language=en |chapter=The Exile Activities of the Unionists in Berlin (1918–1922)|pages=71–94|ref=harv}}
{{refend}}
{{refend}}


====Artikel jurnal====
====Artikel jurnal====
{{refbegin|indent=yes}}
{{refbegin|indent=yes}}
* {{cite journal |last1=Akçam |first1=Taner |title=Guenter Lewy's The Armenian Massacres in Ottoman Turkey |journal=Genocide Studies and Prevention |date=2008 |volume=3 |issue=1 |pages=111–145 |doi=10.3138/gsp.3.1.111 |url=https://scholarcommons.usf.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1185&context=gsp |archive-date=11 January 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210111135236/https://scholarcommons.usf.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1185&context=gsp |url-status=live }}
* {{cite journal |last1=Akçam |first1=Taner |title=Guenter Lewy's The Armenian Massacres in Ottoman Turkey |journal=Genocide Studies and Prevention |date=2008 |volume=3 |issue=1 |pages=111–145 |doi=10.3138/gsp.3.1.111 |url=https://scholarcommons.usf.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1185&context=gsp |archive-date=11 January 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210111135236/https://scholarcommons.usf.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1185&context=gsp |url-status=live |ref=harv }}
* {{cite journal |last1=Garibian |first1=Sévane |title="Commanded by my Mother's Corpse": Talaat Pasha, or the Revenge Assassination of a Condemned Man |journal=[[Journal of Genocide Research]] |date=2018 |volume=20 |issue=2 |pages=220–235 |doi=10.1080/14623528.2018.1459160 }}
* {{cite journal |last1=Garibian |first1=Sévane |title="Commanded by my Mother's Corpse": Talaat Pasha, or the Revenge Assassination of a Condemned Man |journal=[[Journal of Genocide Research]] |date=2018 |volume=20 |issue=2 |pages=220–235 |doi=10.1080/14623528.2018.1459160|ref=harv }}
* {{cite journal |last1=Gruner |first1=Wolf |author1-link=Wolf Gruner |title="Peregrinations into the Void?" German Jews and their Knowledge about the Armenian Genocide during the Third Reich |journal=[[Central European History]] |date=2012 |volume=45 |issue=1 |pages=1–26 |jstor=41410719 |issn=0008-9389|doi=10.1017/S0008938911000963}}
* {{cite journal |last1=Gruner |first1=Wolf |author1-link=Wolf Gruner |title="Peregrinations into the Void?" German Jews and their Knowledge about the Armenian Genocide during the Third Reich |journal=[[Central European History]] |date=2012 |volume=45 |issue=1 |pages=1–26 |jstor=41410719 |issn=0008-9389|doi=10.1017/S0008938911000963|ref=harv}}
* {{cite journal |last1=Hofmann |first1=Tessa |author1-link=Tessa Hofmann |title=A Hundred Years Ago: The Assassination of Mehmet Talaat (15 March 1921) and the Berlin Criminal Proceedings against Soghomon Tehlirian (2/3 June 1921): Background, Context, Effect |journal=[[International Journal of Armenian Genocide Studies]] |date=2020 |volume=5 |issue=1 |pages=67–90 |doi=10.51442/ijags.0009 |url=https://agmipublications.asnet.am/wp-content/uploads/2021/03/IJAGS_Vol._5_N1_67-89.pdf |issn=1829-4405 |archive-date=21 March 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210321091928/https://agmipublications.asnet.am/wp-content/uploads/2021/03/IJAGS_Vol._5_N1_67-89.pdf |url-status=live |doi-access=free }}
* {{cite journal |last1=Hofmann |first1=Tessa |author1-link=Tessa Hofmann |title=A Hundred Years Ago: The Assassination of Mehmet Talaat (15 March 1921) and the Berlin Criminal Proceedings against Soghomon Tehlirian (2/3 June 1921): Background, Context, Effect |journal=[[International Journal of Armenian Genocide Studies]] |date=2020 |volume=5 |issue=1 |pages=67–90 |doi=10.51442/ijags.0009 |url=https://agmipublications.asnet.am/wp-content/uploads/2021/03/IJAGS_Vol._5_N1_67-89.pdf |issn=1829-4405 |archive-date=21 March 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210321091928/https://agmipublications.asnet.am/wp-content/uploads/2021/03/IJAGS_Vol._5_N1_67-89.pdf |url-status=live |doi-access=free |ref=harv }}
* {{cite web |last1=Hosfeld |first1=Rolf |author-link=Rolf Hosfeld |last2=Petrossian |first2=Gurgen |title=Tehlirjan, Soghomon |date=August 2020 |url=http://www.lexikon-der-politischen-strafprozesse.de/glossar/tehlirjan-soghomon/ |website={{ill|Lexikon der Politischen Strafprozesse|de}} |access-date=24 March 2021 |language=de-DE |archive-date=23 January 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210123170902/http://www.lexikon-der-politischen-strafprozesse.de/glossar/tehlirjan-soghomon/ |url-status=live |pp=1–13 }}
* {{cite web |last1=Hosfeld |first1=Rolf |author-link=Rolf Hosfeld |last2=Petrossian |first2=Gurgen |title=Tehlirjan, Soghomon |date=August 2020 |url=http://www.lexikon-der-politischen-strafprozesse.de/glossar/tehlirjan-soghomon/ |website={{ill|Lexikon der Politischen Strafprozesse|de}} |access-date=24 March 2021 |language=de-DE |archive-date=23 January 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210123170902/http://www.lexikon-der-politischen-strafprozesse.de/glossar/tehlirjan-soghomon/ |url-status=live |pp=1–13 |ref=harv }}
* {{cite journal |last1=Jacobs |first1=Steven Leonard |title=The Complicated Cases of Soghomon Tehlirian and Sholem Schwartzbard and Their Influences on Raphaël Lemkin's Thinking About Genocide |journal=[[Genocide Studies and Prevention]] |date=2019 |volume=13 |issue=1 |pages=33–41 |doi=10.5038/1911-9933.13.1.1594 |url=https://scholarcommons.usf.edu/gsp/vol13/iss1/7/ |issn=1911-0359 |doi-access=free }}
* {{cite journal |last1=Jacobs |first1=Steven Leonard |title=The Complicated Cases of Soghomon Tehlirian and Sholem Schwartzbard and Their Influences on Raphaël Lemkin's Thinking About Genocide |journal=[[Genocide Studies and Prevention]] |date=2019 |volume=13 |issue=1 |pages=33–41 |doi=10.5038/1911-9933.13.1.1594 |url=https://scholarcommons.usf.edu/gsp/vol13/iss1/7/ |issn=1911-0359 |doi-access=free |ref=harv |access-date=2023-12-24 |archive-date=2021-04-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210422021105/https://scholarcommons.usf.edu/gsp/vol13/iss1/7/ |dead-url=no }}
* {{cite journal |last1=Mouradian |first1=Claire |author-link=Claire Mouradian |title=Le télégramme, outil de génocide: le cas arménien |journal=[[Revue d'Histoire de la Shoah]] |date=2015 |volume=202 |issue=1 |pages=507–535 |doi=10.3917/rhsho.202.0507 |url=https://www.cairn.info/revue-revue-d-histoire-de-la-shoah-2015-1-page-507.htm |language=fr |trans-title=The Telegram as a Tool of Genocide: the Armenian Case |archive-date=16 May 2019 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190516091717/https://www.cairn.info/revue-revue-d-histoire-de-la-shoah-2015-1-page-507.htm |url-status=live }}
* {{cite journal |last1=Mouradian |first1=Claire |author-link=Claire Mouradian |title=Le télégramme, outil de génocide: le cas arménien |journal=[[Revue d'Histoire de la Shoah]] |date=2015 |volume=202 |issue=1 |pages=507–535 |doi=10.3917/rhsho.202.0507 |url=https://www.cairn.info/revue-revue-d-histoire-de-la-shoah-2015-1-page-507.htm |language=fr |trans-title=The Telegram as a Tool of Genocide: the Armenian Case |archive-date=16 May 2019 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190516091717/https://www.cairn.info/revue-revue-d-histoire-de-la-shoah-2015-1-page-507.htm |url-status=live |ref=harv }}
* {{cite journal |last1=Petrossian |first1=Gurgen |title=Ein Strafverfahren als Ausgangspunkt der Entwicklung des Völkermordsbegriffes |journal=Journal der Juristischen Zeitgeschichte |date=2020 |volume=14 |issue=3 |pages=93–100 |doi=10.1515/jjzg-2020-0033 |trans-title=A Criminal Case as the Starting Point for the Development of the Concept of Genocide}}
* {{cite journal |last1=Petrossian |first1=Gurgen |title=Ein Strafverfahren als Ausgangspunkt der Entwicklung des Völkermordsbegriffes |journal=Journal der Juristischen Zeitgeschichte |date=2020 |volume=14 |issue=3 |pages=93–100 |doi=10.1515/jjzg-2020-0033 |trans-title=A Criminal Case as the Starting Point for the Development of the Concept of Genocide|ref=harv}}
*{{cite journal |last1=Yenen |first1=Alp |title=The Talat-Tehlirian Complex: Contentious Narratives of Martyrdom and Revenge in Post-Conflict Societies |journal=Comparative Studies in Society and History |date=2022 |pages=1–28|url=https://www.cambridge.org/core/journals/comparative-studies-in-society-and-history/article/talattehlirian-complex-contentious-narratives-of-martyrdom-and-revenge-in-postconflict-societies/152D0D8351F37E6952BECD0AEEB5E56B |doi=10.1017/S0010417522000019 |language=en |issn=0010-4175|doi-access=free }}
*{{cite journal |last1=Yenen |first1=Alp |title=The Talat-Tehlirian Complex: Contentious Narratives of Martyrdom and Revenge in Post-Conflict Societies |journal=Comparative Studies in Society and History |date=2022 |pages=1–28 |url=https://www.cambridge.org/core/journals/comparative-studies-in-society-and-history/article/talattehlirian-complex-contentious-narratives-of-martyrdom-and-revenge-in-postconflict-societies/152D0D8351F37E6952BECD0AEEB5E56B |doi=10.1017/S0010417522000019 |language=en |issn=0010-4175 |doi-access=free |ref=harv |access-date=2023-12-24 |archive-date=2023-03-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230315085654/https://www.cambridge.org/core/journals/comparative-studies-in-society-and-history/article/talattehlirian-complex-contentious-narratives-of-martyrdom-and-revenge-in-postconflict-societies/152D0D8351F37E6952BECD0AEEB5E56B |dead-url=no }}
{{refend}}
{{refend}}


==Bacaan tambahan==
==Bacaan lanjutan==
*{{cite journal|first=Robert|last=Kempner|authorlink=Robert Kempner|title=Vor 60 Jahren vor einem deutschen Schwurgericht. Der Völkermord an den Armeniern|journal={{ill|Recht und Politik|de}}|volume= 3 |date=1980|pages=162–169}}
*{{cite journal|first=Robert|last=Kempner|authorlink=Robert Kempner|title=Vor 60 Jahren vor einem deutschen Schwurgericht. Der Völkermord an den Armeniern|journal={{ill|Recht und Politik|de}}|volume= 3 |date=1980|pages=162–169}}
*{{cite journal |last1=Parla |first1=Ayşe |title=Hamlet after Genocide: The Haunting of Soghomon Tehlirian and Empirical Fabulation |journal=Comparative Studies in Society and History |date=2023 |pages=1–25 |doi=10.1017/S0010417522000573 |url=https://www.cambridge.org/core/journals/comparative-studies-in-society-and-history/article/abs/hamlet-after-genocide-the-haunting-of-soghomon-tehlirian-and-empirical-fabulation/C74510469C96118BB67B34C47F5D3088 |language=en |issn=0010-4175}}
*{{cite journal |last1=Parla |first1=Ayşe |title=Hamlet after Genocide: The Haunting of Soghomon Tehlirian and Empirical Fabulation |journal=Comparative Studies in Society and History |date=2023 |pages=1–25 |doi=10.1017/S0010417522000573 |url=https://www.cambridge.org/core/journals/comparative-studies-in-society-and-history/article/abs/hamlet-after-genocide-the-haunting-of-soghomon-tehlirian-and-empirical-fabulation/C74510469C96118BB67B34C47F5D3088 |language=en |issn=0010-4175}}
Baris 233: Baris 234:
** [http://www.armenianhouse.org/wegner/docs-en/talaat-1.html English translation]
** [http://www.armenianhouse.org/wegner/docs-en/talaat-1.html English translation]
* [https://soundcloud.com/ahvalnews/prof-kieser-given-the-crimes Podcast about the assassination] with [[Hans-Lukas Kieser]]
* [https://soundcloud.com/ahvalnews/prof-kieser-given-the-crimes Podcast about the assassination] with [[Hans-Lukas Kieser]]
{{Pembunuhan Talaat Pasha}}

{{Genosida Armenia}}
{{Artikel pilihan}}
[[Kategori:Pembunuhan]]
[[Kategori:Pembunuhan]]
[[Kategori:Jerman dalam tahun 1921]]
[[Kategori:Jerman dalam tahun 1921]]

Revisi terkini sejak 22 Juli 2024 13.50

Pembunuhan Talaat Pasha
Bagian dari Operasi Nemesis
See caption
Ruang sidang selama persidangan
LokasiHardenbergstraße 27, Charlottenburg, Berlin, Brandenburg, Jerman
Tanggal15 Maret 1921
Korban tewas
Talaat Pasha
MotifBalas dendam untuk genosida Armenia
DituduhSoghomon Tehlirian
VonisPembebasan
Peta

Pada 15 Maret 1921, Talaat Pasha dibunuh di Berlin oleh seorang mahasiswa Armenia bernama Songhomon Tehlirian. Tehlirian menganggap pembunuhan itu sebagai upaya balas dendam atas peran Talaat Pasha dalam Genosida Armenia. Ketika diadili di pengadilan Jerman, Tehlirian dinyatakan tidak bersalah karena perbuatan yang ia lakukan semata-mata disebabkan oleh keadaan putus asa sebagai efek trauma akibat kehilangan keluarganya selama genosida terjadi. Dalam proses persidangan, Tehlirian berpendapat, "Saya telah membunuh seorang pria, tetapi saya bukan seorang pembunuh".[1] Juri pengadilan Jerman menyatakan ia tak bersalah karena hal ini.

Tehlirian berasal dari wilayah Erzindjan, bagian dari Kesultanan Utsmaniyah. Sebelum perang terjadi, ia pindah ke Kerajaan Serbia. Selama bekerja sebagai sukarelawan Armenia di tentara Rusia, ia kehilangan sebagian besar keluarganya dalam peristiwa genosida Armenia. Hal ini yang memicu keinginannya untuk melakukan balas dendam dengan membunuh Harutian Mgrditichian, seseorang yang membantu polisi rahasia Utsmaniyah di Istanbul. Tehlirian bergabung dengan Operasi Nemesis, sebuah operasi klandestin yang diinisiasi oleh Dashnaktsutyun (Federasi Revolusi Armenia). Tehlirian dipilih untuk menjalankan misi pembunuhan Talaat karena keberhasilannya membunuh Harutian.

Sebelumnya, Talaat telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan militer Utsmaniyah. Namun, ia tetap tinggal di Berlin dengan izin Pemerintah Jerman. Banyak orang Jerman terkemuka hadir dalam pemakaman Talaat. Kantor Luar Negeri Jerman mengirimkan karangan bunga yang bertuliskan, "Untuk seorang negarawan yang agung dan seorang teman yang setia".[2]

Pengadilan Tehlirian diselenggarakan pada 2–3 Juni 1921 dan strategi pembelaan Tehlirian adalah mencoba untuk mengadili Talaat Pasha secara simbolis atas perannya dalam genosida Armenia. Banyak bukti mengenai genosida yang disampaikan di hadapan pengadilan. Stefan Ihrig berkomentar bahwa sidang tersebut adalah "salah satu persidangan paling spektakuler di abad ke-20", karena paparan bukti genosida yang disampaikan.[3] Tehlirian mengklaim bahwa pembunuhan itu tidak direncanakan dan ia bertindak sendirian. Ia menceritakan kisah-kisah yang dramatis sekaligus realistis, tetapi tidak benar, mengenai upaya dirinya menyelamatkan diri dari genosida dan menyaksikan kematian anggota keluarganya. Media internasional secara luas melaporkan proses persidangan tersebut yang membawa perhatian dan pengakuan dunia atas fakta-fakta mengenai genosida Armenia. Pembebasan Tehlirian disambut sebagian besar dengan baik.

Baik Talaat maupun Tehlirian dianggap sebagai pahlawan oleh pihak masing-masing. Sejarawan Alp Yenen menyebut hubungan ini sebagai "kompleks Talat–Tehlirian". Talaat dimakamkan di Jerman, tetapi Turki memulangkan jenazahnya pada tahun 1943 dan memberinya pemakaman kenegaraan. Pemberitaan mengenai persidangan ini menginspirasi pengacara asal Polandia beretnis Yahudi Raphael Lemkin untuk mencetuskan konsep kejahatan genosida dalam kajian hukum internasional.

Latar belakang

Foto jenazah puluhan warga Armenia di sebuah lapangan
Mayat orang-orang Armenia di pinggir jalan, merupakan pemandangan umum di sepanjang jalur deportasi[4]

Sebagai pemimpin Komite Persatuan dan Kemajuan, Talaat Pasha (1874–1921) adalah wazir agung terakhir Kesultanan Utsmaniyah yang berkuasa selama Perang Dunia I. Ia dianggap sebagai perancang utama genosida Armenia[5] yang memerintahkan deportasi hampir seluruh penduduk Armenia ke Gurun Suriah pada tahun 1915, dengan tujuan memusnahkan mereka.[6] Dari jumlah 40.000 orang Armenia yang dideportasi dari wilayah Erzurum, diperkirakan kurang dari 200 orang sampai ke Deir ez-Zor dalam keadaan hidup.[7] Ketika jumlah penyintas Armenia lebih banyak daripada yang Talaat harapkan, ia pun memerintahkan pembantaian gelombang kedua pada tahun 1916.[8] Talaat sendiri memperkirakan sekitar 1.150.000 orang Armenia dilenyapkan selama genosida tersebut.[9] Pada tahun 1918, Talaat mengatakan kepada jurnalis Muhittin Birgen [tr], "Saya bertanggung jawab penuh atas kebijakan yang saya terapkan" selama deportasi penduduk Armenia berlangsung dan mengatakan, "Saya tidak menyesali perbuatan saya sama sekali".[10]

Ketika duta besar Amerika Serikat, Henry Morgenthau, mencoba meyakinkan Talaat untuk menghentikan kekejaman tersebut, Talaat menyela, mengatakan bahwa ia tidak akan mengubah pikirannya karena sebagian besar orang Armenia sudah mati: "Ketegangan antara etnis Turki dan etnis Armenia kini begitu kuat sehingga kita harus menuntaskan mereka. Jika tidak, mereka akan merencanakan pembalasan dendam."[11] Talaat mengatakan kepada penulis asal Turki Halide Edib bahwa pemusnahan orang Armenia dibenarkan demi memajukan kepentingan nasional Turki dan Talaat berkata, "Saya siap mati untuk apa yang telah saya lakukan, dan saya tahu bahwa saya akan mati karena itu."[12] Pada Agustus 1915, setelah mengetahui tentang pembantaian Armenia, mantan menteri keuangan Komite Persatuan dan Kemajuan, Cavid Bey, memprediksi bahwa Talaat akan dibunuh oleh seorang Armenia.[13]

Selama Perang Dunia I, Kekaisaran Jerman menjadi sekutu militer Kesultanan Utsmaniyah. Duta Besar Jerman untuk Kesultanan Utsmaniyah saat itu, Hans von Wangenheim, menyetujui pemindahan terbatas populasi Armenia dari area yang dianggap sensitif.[14] Perwakilan Jerman sempat beberapa kali mengeluarkan protes diplomatik ketika Kesultanan Utsmaniyah dianggap telah bertindak melampaui batas, hal ini dalam upaya pengendalian kerusakan reputasi yang disebabkan oleh tindakan sekutu mereka.[15] Jerman melakukan sensor terhadap informasi mengenai genosida tersebut[16] dan melakukan kampanye propaganda untuk menyangkalnya serta menuduh orang Armenia berkhianat kepada Kesultanan Utsmaniyah.[17] Sikap Jerman yang tidak berbuat apa-apa[18] menyebabkan tuduhan bahwa Jerman bertanggung jawab atas genosida tersebut yang berhubungan dengan perdebatan mengenai tanggung jawab Jerman atas perang.[19]

Pengasingan Talaat Pasha di Berlin

Potret fotografi Talaat Pasha
Talaat Pasha

Setelah Gencatan Senjata Mudros (30 Oktober 1918), Talaat melarikan diri dari Konstantinopel dengan kapal torpedo Jerman bersama pemimpin Komite Persatuan dan Kemajuan lainnya, seperti Enver Pasha, Djemal Pasha, Bahaeddin Şakir, Nazım Bey, Osman Bedri dan Cemal Azmi pada 1–2 November malam. Selain Djemal, semuanya adalah pelaku utama genosida. Mereka pergi untuk menghindari hukuman atas kejahatan mereka dan untuk mengorganisasi gerakan perlawanan.[20] Menteri Luar Negeri Jerman, Wilhelm Solf, telah memerintahkan kedutaan di Konstantinopel untuk membantu Talaat dan menolak permintaan pemerintah Utsmaniyah untuk mengekstradisinya, dengan alasan bahwa "Talaat telah setia kepada kita, dan negara kita tetap terbuka baginya".[21]

Setelah tiba di Berlin pada 10 November, Talaat menginap di sebuah hotel di Alexanderplatz dan sanatorium di Neubabelsberg, Potsdam,[22] sebelum pindah ke apartemen sembilan kamar di Hardenbergstraße [de] 4, yang kini menjadi tempat dari Ernst-Reuter-Platz.[23] Di sebelah apartemennya, ia mendirikan Klub Oriental, tempat berkumpul orang-orang Muslim dan Eropa yang menentang Entente.[24] Kantor Luar Negeri Jerman memantau kegiatan di apartemen tersebut melalui Paul Weitz, mantan koresponden Konstantinopel untuk Koran Frankfurter Zeitung.[25] Dekrit dari Partai Sosial Demokrat Jerman yang saat itu dipimpin oleh Kanselir Friedrich Ebert melegalkan tempat tinggal Talaat. Pada tahun 1920, istri Talaat, Hayriye, bergabung dengannya.[26] Pemerintah Jerman mendapat informasi bahwa nama Talaat pertama kali muncul dalam daftar hitam orang Armenia dan menyarankan agar dia tinggal di properti terpencil milik mantan kepala staf Utsmaniyah Fritz Bronsart von Schellendorf di Mecklenburg. Talaat menolak karena ia membutuhkan jaringan di ibu kota untuk menjalankan agitasi politiknya.[27] Gerakan perlawanan yang dimulai oleh Komite Persatuan dan Kemajuan akhirnya bermuara pada Perang Kemerdekaan Turki.[28] Awalnya, Talaat berharap dapat menggunakan politikus Turki Mustafa Kemal sebagai boneka dan mengeluarkan perintah langsung kepada jenderal-jenderal Turki dari Berlin.[25]

Talaat berkawan dengan orang-orang Jerman yang berpengaruh sejak awal pengasingannya. Seiring waktu, ia memperoleh pengakuan karena dianggap sebagai perwakilan gerakan nasionalis Turki di luar negeri. Dengan menggunakan paspor palsu atas nama Ali Saly Bey, ia bepergian dengan bebas di seluruh Eropa meskipun dicari oleh Inggris dan Kesultanan Utsmaniyah karena kejahatannya.[29] Banyak surat kabar Jerman yang mencurigai keberadaannya di Berlin dan ia berbicara pada konferensi pers setelah Kapp Putsch, kudeta yang gagal untuk menggulingkan pemerintah Jerman pada Maret 1920.[30] Banyak orang Jerman, terutama dari sayap kanan, melihat Turki sebagai pihak tak bersalah dan diperlakukan tidak adil. Mereka membandingkan Perjanjian Sèvres dengan Perjanjian Versailles, serta memandang Jerman dan Turki sebagai "komunitas senasib".[31] Talaat menulis memoar dengan tujuan utama membela keputusannya dalam memerintahkan genosida dan membebaskan Komite Persatuan dan Kemajuan dari segala tuduhan.[32] Talaat dan para anggota Komite Persatuan dan Kemajuan lainnya di pengasingan divonis dan dihukum mati secara in absentia oleh Pengadilan Militer Khusus Utsmaniyah pada 5 Juli 1919, atas "pembantaian dan pemusnahan penduduk Armenia dari pihak Kekaisaran."[33]

Operasi Nemesis

Foto dua tentara Rusia di sebuah desa yang hancur sedang melihat sisa-sisa kerangka
Prajurit Rusia di bekas desa Armenia yang bernama Sheykhalan (sekarang disebut Eğirmeç) dekat Muş, 1915[34]
Foto tiga bersaudara berpose dengan senapan mereka – sukarelawan di tentara Rusia
Kakak beradik Soghomon (kanan), Sahak, dan Misak Tehlirian kala menjadi sukarelawan dalam tentara Rusia

Setelah terbukti bahwa tidak ada pihak yang akan membawa para pelaku genosida ke pengadilan,[35] Dashnaktsutyun, sebuah partai politik Armenia, membentuk Operasi Rahasia Nemesis, yang dipimpin oleh Armen Garo, Shahan Natalie, dan Aaron Sachaklian.[36] Mereka menyusun daftar 100 pelaku genosida yang ditargetkan untuk dibunuh. Talaat menempati peringkat teratas.[37] Partai tersebut tidak kekurangan relawan untuk melaksanakan pembunuhan ini, terutama para pemuda yang selamat dari genosida atau kehilangan keluarga mereka.[38] Tim Nemesis memastikan bahwa mereka benar-benar yakin dengan identitas target sebelum melakukan pembunuhan. Mereka sangat berhati-hati agar tidak melukai orang yang tidak bersalah secara tidak sengaja selama operasi mereka.[39]

Salah satu dari relawan ini adalah Soghomon Tehlirian (1896–1960) yang berasal dari Erzindjan, Vilayet Erzurum, Turki. Sebelum Perang Dunia I, Erzindjan memiliki 20.000 penduduk Armenia, tetapi setelah perang, tidak ada yang tersisa.[40] Ketika perang pecah, Tehlirian berada di Serbia.[41] Setelah mendengar tentang kekejaman anti-Armenia, ia bergabung dengan satuan-satuan sukarelawan Armenia dalam ketentaraan Rusia. Ketika mereka bergerak ke barat, mereka melihat akibat dari genosida. Menyadari bahwa keluarganya telah terbunuh, ia bersumpah untuk membalas dendam.[42] Memoarnya mencantumkan 85 anggota keluarganya yang tewas dalam genosida.[43] Tehlirian juga mengalami masalah kesehatan seperti sering pingsan dan gangguan sistem saraf lainnya yang mungkin disebabkan oleh apa yang sekarang disebut gangguan stres pascatrauma. Selama persidangan, ia mengatakan bahwa masalah-masalah ini berkaitan dengan pengalamannya selama genosida.[44]

Setelah Perang Dunia I, Tehlirian pergi ke Konstantinopel (sekarang Istanbul). Di sana, ia membunuh Harutiun Mgrditichian. Mgrditichian pernah bekerja untuk polisi rahasia Utsmaniyah dan telah membantu menyusun daftar intelektual Armenia yang dideportasi pada 24 April 1915. Tindakan membunuh Mgrditichian ini meyakinkan kelompok Operasi Nemesis bahwa Tehlirian mampu sehingga mereka memilihnya untuk misi penting membunuh Talaat Pasha.[45] Pada pertengahan 1920, organisasi Nemesis mengirim Tehlirian ke Amerika Serikat. Di sana, dia diberi pengarahan oleh Armen Garo. Garo mengatakan kepadanya bahwa pelaku utama genosida belum dihukum mati dan mereka masih terus melanjutkan kegiatan anti-Armenia dari tempat pengasingan. Pada musim gugur, gerakan nasionalis Turki menyerbu Armenia. Tehlirian menerima foto tujuh pemimpin utama Komite Persatuan dan Kemajuan, sebuah partai politik yang terlibat dalam genosida. Kelompok Nemesis mengawasi keberadaan mereka. Tehlirian kemudian berangkat ke Eropa, mulai dari Paris dan kemudian mendapatkan visa untuk pergi ke Berlin dengan menyamar sebagai mahasiswa teknik mesin. Dia berangkat dari Jenewa menuju Berlin pada 2 Desember.[46]

Para konspirator yang merencanakan pembunuhan ini biasanya bertemu di rumah Libarit Nazariants, yang merupakan wakil konsul Republik Armenia. Bahkan setelah Tehlirian jatuh sakit karena tifus pada pertengahan Desember, ia tetap menghadiri pertemuan-pertemuan.[46] Pada satu titik, ia sangat kesakitan hingga pingsan ketika mencoba mengikuti Şakir (salah satu orang yang mereka lacak) dan harus istirahat selama seminggu untuk memulihkan diri. Komite Pusat Dashnak memerintahkan mereka untuk fokus pada Talaat dan tidak mengkhawatirkan pelaku genosida lainnya.[47] Pada akhir Februari, para konspirator menemukan Talaat setelah melihatnya meninggalkan stasiun kereta api Berlin Zoologischer Garten dalam perjalanan ke Roma. Vahan Zakariants berpura-pura mencari tempat penginapan dan berhasil menemukan bahwa Talaat tinggal di Hardenbergstraße 4.[48] Untuk mengonfirmasi identitas, Tehlirian menyewa sebuah rumah pensiun di seberang jalan di Hardenbergstraße 37. Di sana, ia dapat mengawasi orang-orang yang keluar masuk apartemen Talaat. Instruksi Tehlirian dari pemimpinnya, Shahan Natalie, sangat jelas: "Kau ledakkan tengkorak pembunuh bangsa nomor satu itu dan jangan mencoba melarikan diri. Kau harus tetap di sana, dengan kakimu di atas mayat, dan menyerah kepada polisi, yang akan datang dan memborgolmu."[49]

Pembunuhan

Foto gedung TKP pembunuhan
Jalan raya di luar Hardenbergstraße 27, TKP dari pembunuhan tersebut

Pada suatu selasa pagi yang hujan, 15 Maret 1921, pukul 10.45 pagi, Talaat meninggalkan apartemennya dengan niat membeli sepasang sarung tangan. Tehlirian mendekati Talaat dari arah berlawanan dan mengenali penampilan Talaat yang menyeberang jalan. Tehlirian lalu mendekat dari belakang dan menembak Talaat dengan jarak dekat di bagian belakang leher di sudut jalan Hardenbergstraße 27 yang ramai sehingga menyebabkan Talaat tewas seketika.[50] Peluru menembus sumsum tulang belakang Talaat, keluar di atas mata kiri dan menghancurkan otaknya.[51] Talaat jatuh ke depan dan terbaring di genangan darahnya.[52] Pada awalnya, Tehlirian berdiri di atas mayat itu. Tetapi, ketika orang-orang di sekitar mulai berteriak, ia melupakan instruksinya dan melarikan diri.[53] Dia membuang pistol yang digunakannya untuk membunuh, yaitu pistol 9 mm Parabellum dan melarikan diri melalui jalan Fasanenstraße. Ketika ia berlari, seorang pelayan toko bernama Nikolaus Jessen menangkapnya. Di tengah kerumunan, Tehlirian diserang dan dipukuli oleh orang-orang yang kesal. Dalam bahasa Jerman yang terputus-putus, Tehlirian berseru, "Tidak apa-apa. Saya orang asing dan ia juga orang asing!"[54] Tak lama setelah itu, dia memberitahu polisi, "Saya bukan pembunuh; dia yang melakukan pembunuhan".[55]

Setelah Talaat dibunuh, polisi datang ke tempat kejadian dan menutup area di sekitar tubuhnya. Seorang pria lain bernama Nazım Bey, yang juga berada di pengasingan dan terkait dengan Komite Persatuan dan Kemajuan, tiba di tempat kejadian. Ia pergi ke apartemen Talaat di Hardenbergstraße 4. Pejabat Kementerian Luar Negeri Jerman serta pegiat pro-Turki yang sering bertemu dengan Talaat, Ernst Jäckh, tiba di tempat kejadian pada pukul 11.30 pagi.[56] Sementara itu, Şakir, seorang eksil Komite Persatuan dan Kemajuan lainnya, mengetahui pembunuhan tersebut dan membantu mengidentifikasi tubuh Talaat untuk polisi.[52] Jäckh dan Nazım kembali ke tempat kejadian. Jackh mencoba menggunakan otoritasnya sebagai pejabat Kementrerian Luar Negeri untuk meyakinkan polisi agar menyerahkan mayat itu, tetapi mereka menolak untuk melakukannya sampai tim ahli tiba. Jäckh mengeluhkan bahwa "Bismarck dari Turki" tak dapat dibiarkan berada di luar dalam keadaan yang dapat dilihat orang-orang berlalu lalang.[57] Akhirnya, mereka mendapatkan izin untuk memindahkan mayat Talaat dan dikirim ke kamar mayat Charlottenburg dengan kendaraan Palang Merah.[58] Tepat setelah pembunuhan itu, Şakir dan Nazım diberikan perlindungan polisi karena masalah keamanan. Orang-orang buangan Komite Persatuan dan Kemajuan lainnya di pengasingan khawatir bahwa mereka akan menjadi sasaran berikutnya.[59]

Pemakaman

Foto batu nisan di pemakaman Masjid Şehitlik di Berlin
Kuburan untuk mengenang para pelaku genosida Armenia Bahaeddin Şakir dan Cemal Azmi di pemakaman Masjid Şehitlik di Berlin (kiri depan).[60] Keduanya dibunuh oleh agen Nemesis pada tahun 1922.[61]

Awalnya, teman-teman Talaat berharap dia dapat dimakamkan di Anatolia. Namun, Pemerintah Utsmaniyah di Konstantinopel dan gerakan nasionalis Turki di Ankara tidak menginginkan jasadnya karena akan menjadi hambatan politis bagi mereka jika dihubungkan dengan pria yang dianggap sebagai penjahat terbesar dalam Perang Dunia I itu.[62]

Istri Taalat, Hayriye, dan Oriental Club menyebarkan undangan pemakaman Talaat. Pada tanggal 19 Maret, Talaat Pasha dimakamkan di Pemakaman Alter St.-Matthäus-Kirchhof dengan sebuah upacara yang dihadiri oleh banyak orang.[63] Upacara didahului dengan salat jenazah di apartemen Talaat pada pukul 11.00. Salat tersebut dipimpin oleh imam dari Kedutaan Besar Turki yang bernama Shükri Bey. Setelah itu, arak-arakan besar membawa peti Talaat ke tempat pemakaman.[58]

Banyak tokoh-tokoh Jerman yang hadir memberi penghormatan terakhir, termasuk mantan Menteri Luar Negeri, Richard von Kühlmann, Arthur Zimmermann, mantan Kepala Deutsche Bank, mantan Direktur Jalur Kereta Api Baghdad, sejumlah personel militer yang mengabdi di Kesultanan Utsmaniyah semasa perang, serta August von Platen-Hallermünde yang mewakili Kaisar Wilhelm II.[62] Kementerian Luar Negeri Jerman mengirim bumban dengan pita bertuliskan, "Untuk seorang negarawan yang agung dan seorang teman yang setia."[64] Şakir, dengan tetap menjaga emosinya, membacakan orasi pemakaman sembari peti Talaat yang diselimuti selembar bendera Utsmaniyah diturunkan ke liang kubur.[62] Ia menyebut pembunuhan tersebut adalah "dampak politik imperialis terhadap negara-negara Islam".[65]

Pada akhir April, politikus nasional-liberal Jerman dari Partai Rakyat Jerman, Gustav Stresemann, mengusulkan sebuah peringatan umum guna menghormati Talaat Pasha.[66] Namun, usulan tersebut ditolak oleh Asosiasi Jerman-Turki.[67] Stresemann kemudian mengetahui tentang Genosida Armenia dan meyakini setidaknya satu juta Armenia dibantai.[68] Barang-barang Talaat diserahkan kepada Kepala Badan Keamanan Masyarakat Berlin, Weismann, sedangkan memoarnya diberikan kepada Şakir yang kemudian memublikasikannya.[69]

Pengadilan

Phototgraph of the courthouse where Tehliran's trial was held
Gedung Mahkamah tempat Tehlirian diadili.

Pada awal penyelidikan polisi, Tehlirian ditawari seorang penerjemah berbahasa Turki, tetapi dia menolak berbicara bahasa Turki. Pada 16 Maret, polisi merekrut seorang penerjemah Armenia, Kevork Kaloustian, yang merupakan bagian dari operasi Nemesis.[70] Tehlirian mengakui bahwa dia telah membunuh Talaat karena balas dendam dan merencanakan tindakan tersebut sebelum dia datang ke Jerman, tetapi mengatakan kepada polisi bahwa dia bertindak sendirian.[71] Pada persidangannya, Tehlirian membantah bahwa pembunuhan itu direncanakan; penerjemah menolak menandatangani dokumen interogasi dengan alasan bahwa luka yang dialami Tehlirian membuatnya tidak mampu.[72] Investigasi awal selesai pada 21 Maret.[73]

Dashnaktsutyun mengumpulkan antara 100.000 dan 300.000 mark untuk pembelaan hukumnya yang sebagian besar berasal dari orang Armenia Amerika.[74] Zakariants menerjemahkan perkataan Tehlirian ke dalam bahasa Jerman selama persidangan dan terlibat dalam mengurus pembayaran berbagai biaya layanan hukum, mengorganisasi kuasa hukum dan menyampaikan instruksi Komite Sentral Dashnak Amerika kepada Tehlirian.[75] Kaloustian menerjemahkan dari bahasa Jerman ke bahasa Armenia.[76] Tiga pengacara asal Jerman—Adolf von Gordon, Johannes Werthauer [de], dan Theodor Niemeyer [de], yang masing-masing dibayar 75.000 mark untuk mewakili Tehlirian sehingga[77] keunggulan mereka menghasilkan lebih banyak publisitas untuk persidangan tersebut.[1] Jaksa penuntut negara adalah Gollnick[78] dan hakimnya adalah Erich Lemberg; dua belas juri mendengarkan kasus tersebut.[79]

Sidang diadakan di Mahkamah Pidana Moabit pada tanggal 2–3 Juni.[80] Ruang sidang terisi penuh. Banyak orang Armenia di Jerman menghadiri persidangan tersebut, begitu pula sejumlah warga Turki, termasuk istri Talaat.[81] Para jurnalis surat kabar Jerman dan internasional juga hadir; Daily Telegraph, Chicago Daily News dan Philadelphia Public Ledger meminta izin masuk untuk meliput persidangan tersebut.[82] Menurut sejarawan Stefan Ihrig, ini "adalah salah satu sidang paling spektakuler di abad kedua puluh".[3]

Strategi pembelaan dan dakwaan

Photograph of Soghomon Tehlirian
Soghomon Tehlirian pada 1921

Strategi pembelaan yang digunakan adalah dengan menyatakan bahwa Tehlirian mengadili Talaat Pasha atas pembunuhan anggota keluarga Tehlirian dan satu juta orang Armenia lainnya yang kematiannya telah ia perintahkan.[83] Natalie melihatnya sebagai peluang untuk mempropagandakan perjuangan Armenia.[84] Dia yakin Tehlirian kemungkinan besar akan dihukum menurut hukum Jerman, tetapi berharap mendapatkan pengampunan. Werthauer lebih optimis, beberapa hari setelah pembunuhan itu ia mengumumkan kepastiannya untuk mencapai pembebasan kliennya.[85] Misionaris dan aktivis Protestan Johannes Lepsius, yang menentang pembunuhan orang-orang Armenia sejak tahun 1896, berupaya memaparkan kasus terhadap Talaat.[86] Strategi mereka berhasil, seperti yang dicatat oleh surat kabar sosial-demokrasi Vorwärts: "Pada kenyataannya, yang duduk di bangku terdakwa adalah bayangan Talât Pasha yang berlumuran darah; tuduhan sebenarnya adalah horor Orang Armenia yang mengerikan, bukan eksekusinya oleh salah satu korbannya yang masih hidup".[3]

Untuk memaksimalkan kemungkinan pembebasan, pembela menampilkan Tehlirian sebagai satu-satunya orang yang main hakim sendiri, bukan pembalas seluruh bangsanya.[83] Polisi Jerman mencari rekan Tehlirian tetapi tidak mengungkap mereka.[84] Pembela mencoba menjalin hubungan antara Tehlirian dan Talaat melalui ibu Tehlirian dengan membuktikan bahwa Talaat menyebabkan kematiannya.[76] Seiring dengan besarnya kejahatan Talaat, argumen pembelaan bertumpu pada kondisi mental Tehlirian yang mengalami trauma, yang dapat membuatnya tidak bertanggung jawab atas tindakannya menurut hukum kegilaan sementara Jerman, pasal 51 KUHP.[87]

Sebaliknya, tujuan utama penuntutan di Jerman adalah untuk mendepolitisasi proses persidangan[76] dan menghindari diskusi mengenai peran Jerman dalam genosida tersebut.[88] Persidangan tersebut diadakan hanya dalam waktu satu setengah hari dibandingkan dengan tiga hari yang diminta oleh pembela dan enam dari lima belas saksi yang dipanggil oleh pembela tidak didengarkan.[89] Penuntut mengajukan permohonan agar kasus ini disidangkan secara tertutup untuk meminimalkan eksposur, tetapi Kementerian Luar Negeri menolak solusi ini karena khawatir bahwa kerahasiaan tidak akan meningkatkan reputasi Jerman.[90] Sejarawan Carolyn Dean menulis bahwa upaya untuk menyelesaikan persidangan dengan cepat dan positif menggambarkan tindakan Jerman selama perang "secara tidak sengaja mengubah Tehlirian menjadi simbol hati nurani manusia yang secara tragis terpaksa menembak mati seorang pembunuh karena kurangnya keadilan".[91]

Ihrig dan sejarawan lain berargumen bahwa strategi jaksa penuntut sangat cacat, hal ini menunjukkan ketidakmampuannya atau kurangnya motivasi untuk mencapai hukuman.[92] Gollnick bersikeras bahwa peristiwa di Kesultanan Utsmaniyah tidak ada hubungannya dengan pembunuhan tersebut dan berusaha menghindari penyajian bukti tentang genosida tersebut. Setelah bukti diberikan, dia menyangkal Talaat berperan dalam kekejaman Armenia dan pada akhirnya berkewajiban untuk membenarkan perintah yang dikirimkan Talaat.[76] Sebelum persidangan, Hans Humann, yang mengendalikan surat kabar anti-Armenia Deutsche Allgemeine Zeitung, melobi kantor kejaksaan secara intens.[93] Meski mempunyai akses terhadap memoar Talaat Pasha, jaksa tidak memasukkannya sebagai bukti di persidangan.[94] Ihrig berspekulasi Gollnick muak dengan lobi Humann dan bahkan mungkin bersimpati dengan terdakwa. Setelah persidangan, Gollnick diangkat menjadi dewan redaksi Deutsche Allgemeine Zeitung.[95]

Keterangan Tehlirian

Sisa-sisa pembantaian orang Armenia di Erzindjan

Sidang dibuka dengan hakim mengajukan banyak pertanyaan kepada Tehlirian tentang genosida, yang mengungkapkan pengetahuan hakim tentang genosida dan narasi Turki dan Jerman tentangnya. Ia meminta Tehlirian menceritakan apa yang disaksikannya selama kejadian tersebut.[96] Tehlirian mengatakan bahwa setelah pecahnya perang, sebagian besar pria Armenia di Erzindjan diwajibkan menjadi tentara. Pada awal tahun 1915, beberapa pemimpin komunitas Armenia ditangkap dan laporan pembantaian mereka sampai ke kota. Pada bulan Juni 1915, perintah deportasi umum diberikan, dan para gendarme yang bersenjata memaksa orang-orang Armenia di kota itu untuk meninggalkan rumah mereka dan meninggalkan harta benda mereka. Begitu mereka meninggalkan kota, gendarme mulai menembak para korban dan menjarah barang-barang berharga mereka.[97] Tehlirian berkata, "salah satu gendarme membawa saudara perempuan saya," tetapi tidak melanjutkan, dengan menyatakan, "Saya lebih baik mati sekarang daripada membicarakan hari yang kelam ini lagi".[98] Setelah mendapat desakan dari hakim, dia teringat bagaimana dia menyaksikan pembunuhan ibu dan saudara laki-lakinya dan kemudian pingsan, terbangun di bawah mayat saudara laki-lakinya. Dia tidak pernah melihat adiknya lagi.[99] Setelah itu, Tehlirian mengatakan bahwa dia menemukan tempat berlindung bersama beberapa orang Kurdi sebelum melarikan diri ke Persia bersama orang-orang lain yang selamat.[100]

Tehlirian ditanyai siapa yang dia anggap bertanggung jawab menghasut pembantaian tersebut dan tentang preseden sejarah seperti pembantaian Adana. Baru setelah itu hakim membacakan dakwaan pembunuhan berencana. Ketika ditanya apakah dia bersalah, Tehlirian mengatakan "tidak", meski awalnya mengaku melakukan pembunuhan tersebut.[101] Dia menjelaskan, "Saya tidak menganggap diri saya bersalah karena hati nurani saya bersih... Saya telah membunuh seseorang, tetapi saya bukan seorang pembunuh".[102] Tehlirian membantah mempunyai rencana untuk membunuh Talaat. Namun, ia mengatakan bahwa dua minggu sebelum pembunuhan tersebut, dia mendapat penglihatan: "gambaran dari pembantaian itu muncul di depan mata saya lagi dan lagi. Saya melihat mayat ibu saya. Mayat ini berdiri datang dan mendatangi saya dan berkata: 'Kamu melihat Talât ada di sini dan kamu sama sekali tidak peduli? Kamu bukan lagi anakku!'"[103] Pada titik ini, dia berkata bahwa dia "tiba-tiba terbangun dan memutuskan untuk membunuh" Talaat.[104] Setelah ditanyai lebih lanjut, dia menyangkal mengetahui bahwa Talaat berada di Berlin dan menegaskan bahwa dia tidak mempunyai rencana untuk membunuh pejabat Utsmaniyah, dan tampak bingung.[105] Hakim turun tangan untuk mendukung Tehlirian setelah pemeriksaan lebih lanjut dari jaksa, dengan mengatakan bahwa "ada perubahan dalam tekadnya [Tehlirian]".[104]

Kesaksian tersebut palsu: Tehlirian sebenarnya sedang bertempur dengan sukarelawan Armenia di tentara Rusia pada saat keluarganya terbunuh.[106] Sejarawan Rolf Hosfeld mengatakan Tehlirian "sangat terawat" dan kesaksiannya sangat bisa dipercaya.[107] Sejarawan Tessa Hofmann mengatakan bahwa, meski palsu, kesaksian Tehlirian menampilkan "elemen yang sangat khas dan penting dari nasib kolektif rekan senegaranya".[43] Penuntut tidak mempertanyakan kebenaran kesaksian tersebut dan kebenaran baru terungkap beberapa dasawarsa kemudian.[108] Selama persidangan, Tehlirian tidak pernah ditanya apakah dia anggota kelompok revolusioner Armenia atau dia melakukan pembunuhan sebagai bagian dari konspirasi.[109] Seandainya pengadilan mengetahui bahwa pembunuhan tersebut adalah bagian dari konspirasi yang direncanakan, menurut Hosfeld, Tehlirian tidak akan dibebaskan.[107]

Kesaksian lain mengenai genosida

Pengadilan kemudian mendengar keterangan dari petugas polisi dan petugas koroner sebagai saksi pembunuhan tersebut dan dampaknya, serta dua induk semang Tehlirian, sebelum memanggil orang-orang Armenia yang pernah berinteraksi dengan Tehlirian di Berlin. Para saksi ini memberikan informasi tentang genosida Armenia. Levon Eftian mengatakan kepada pengadilan bahwa keluarganya berada di Erzurum selama genosida dan kedua orang tuanya terbunuh. Namun, kerabat lainnya berhasil melarikan diri. Pada hari yang sama, Zakariants, penerjemah Tehlirian, bersaksi bahwa dia kehilangan ayah, ibu, kakek, saudara laki-laki, dan pamannya selama pembantaian Hamidian tahun 1890-an. Tuan Terzibashian, seorang penjual tembakau Armenia di Berlin, bersaksi bahwa semua teman dan kerabatnya yang berada di Erzurum selama genosida tersebut dibunuh.[110]

Christine Terzibashian

Armenian deportatees from Erzurum walking along dirt road
Orang-orang Armenia yang diusir dari Erzurum, difoto oleh Viktor Pietschmann

Christine Terzibashian, istri penjual tembakau, mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang pembunuhan itu. Pembela memintanya untuk bersaksi tentang genosida Armenia dan hakim mengizinkannya. Dia juga berasal dari Erzurum dan mengatakan bahwa dari dua puluh satu kerabatnya, hanya tiga yang selamat.[111] Dia mengatakan warga Armenia terpaksa meninggalkan Erzurum menuju Erzindjan dalam empat kelompok yang terdiri dari lima ratus keluarga. Mereka harus berjalan melewati mayat warga Armenia lainnya yang terbunuh sebelumnya. Dia bersaksi bahwa setelah mereka mencapai Erzindjan, orang-orang tersebut dipisahkan dari orang-orang yang dideportasi, diikat dan dibuang ke sungai.[112] Dia menjelaskan, para pria lainnya dibunuh dengan kapak di pegunungan di atas Malatia dan dibuang ke dalam air.[113]

Setelah itu, Terzibashian mengenang, "gendarme datang dan memilih wanita dan gadis tercantik" dan siapa pun yang menolak akan "ditusuk dengan bayonet dan kaki mereka dicabik-cabik". Dia ingat bahwa para pembunuh akan membelah wanita hamil untuk membunuh anak-anak mereka. Hal ini menimbulkan kehebohan besar di ruang sidang. Dia menyatakan bahwa saudara laki-lakinya terbunuh dan ibunya langsung meninggal. Ketika dia menolak untuk menikah dengan salah satu orang Turki, “dia mengambil anak saya dan membuangnya”. Setelah menceritakan rincian yang lebih mengerikan, dia mengatakan kebenarannya bahkan lebih buruk daripada yang bisa dia ceritakan.[114] Ketika ditanya siapa yang dia anggap bertanggung jawab atas pembantaian ini, dia menyatakan, "Itu terjadi atas perintah Enver Pasha dan tentara memaksa orang-orang yang dideportasi untuk berlutut dan berteriak: 'Hidup pasha!'"[115] Pembela mengatakan bahwa saksi lain, termasuk dua perawat Jerman di Erzindjan, menguatkan keterangannya. Oleh karena itu, menurut Gordon, pernyataan Tehlirian juga "benar pada intinya".[115]

Saksi ahli

Dua orang saksi ahli telah diperiksa mengenai kebenaran kesaksian sebelumnya, yang juga disetujui oleh jaksa untuk didengarkan.[116] Lepsius bersaksi bahwa deportasi tersebut diperintahkan oleh "Komite Turki Muda", termasuk Talaat Pasha.[117] Lepsius mengutip dari dokumen asli dari Talaat mengenai deportasi Armenia: "tujuan deportasi adalah ketiadaan" (Das Verschickungsziel ist das Nichts) dan memberikan rincian tentang bagaimana hal ini dilakukan dalam praktiknya.[116] Lepsius mencatat bahwa, meskipun ada alasan resmi untuk melakukan "langkah-langkah pencegahan", "tokoh-tokoh berwenang secara terbuka mengakui secara pribadi bahwa ini adalah tentang pemusnahan rakyat Armenia".[117] Menyinggung kumpulan dokumen Kementerian Luar Negeri yang dieditnya, Germany and Armenia, Lepsius menyatakan masih ada ratusan kesaksian serupa seperti yang disidangkan di pengadilan dan dia memperkirakan satu juta orang Armenia terbunuh secara keseluruhan.[118]

Jenderal Jerman Otto Liman von Sanders mengakui bahwa pemerintah Komite Persatuan dan Kemajuan memerintahkan deportasi orang Armenia, tetapi juga memberikan alasan dan pembenaran atas deportasi tersebut, dengan menyatakan bahwa hal itu terjadi karena kebutuhan militer dan nasihat dari "otoritas militer tertinggi"; dia tidak mengakui bahwa para perwira tinggi militer ini sebagian besar adalah orang Jerman.[119] Berbeda dengan saksi lainnya, Liman von Sanders mengatakan dia tidak tahu apakah Talaat secara pribadi bertanggung jawab atas genosida tersebut.[120]

Grigoris Balakian

see caption
Telegram yang dikirim oleh Talaat Pasha pada 29 Agustus 1915: "Permasalahan Armenia di Provinsi Timur telah diselesaikan. Tidak perlu lagi mengotori bangsa dan pemerintah dengan kekejaman lebih lanjut."

Berikutnya yang memberikan kesaksian adalah pendeta Armenia Grigoris Balakian, salah satu dari mereka yang dideportasi pada tanggal 24 April, yang datang dari Manchester, Inggris. Dia menggambarkan bagaimana sebagian besar anggota konvoinya dipukuli hingga tewas di Ankara. “Nama resminya adalah 'deportasi'. Namun, kenyataannya adalah kebijakan pemusnahan yang sistematis”, katanya,[121] dengan menjelaskan:

Mendekati Yozgad sekitar empat jam dari kota, kami melihat, di sebuah lembah, ratusan kepala berambut panjang, kepala wanita dan gadis. Kepala gendarme yang mengawal kami bernama Shukri. Saya berkata kepadanya, “Saya pikir hanya laki-laki saja yang dibunuh.” Tidak, katanya, “jika kita hanya membunuh laki-laki, namun tidak dengan wanita dan gadis, dalam lima puluh tahun, akan ada lagi beberapa juta orang Armenia. Oleh karena itu kita harus melenyapkan perempuan dan anak-anak untuk menyelesaikan masalah ini untuk selamanya, di dalam dan luar negeri.”[83]

Shukri menjelaskan bahwa, tidak seperti pembantaian Hamidian, kali ini Utsmaniyah mengambil langkah-langkah yang "tidak akan ada saksi yang bisa dibawa ke pengadilan mana pun". Dia bilang dia bisa berbicara bebas dengan Balakian karena dia akan mati kelaparan di gurun pasir.[121] Shukri mengatakan dia telah memerintahkan agar 40.000 orang Armenia dipukuli sampai mati. Beberapa saat kemudian, Gordon menyela, menanyakan Balakian tentang telegram dari Talaat. Balakian mengatakan dia telah melihat telegram yang dikirim ke Asaf Bey, wakil gubernur Osmaniye di Kilikia, yang berbunyi: “Tolong kirim telegram kepada kami segera berapa banyak orang Armenia yang sudah tewas dan berapa banyak yang masih hidup. Menteri Dalam Negeri, Talât".[122] Asaf mengatakan kepada Balakian bahwa itu artinya, "Tunggu apa lagi? Mulailah pembantaian [segera]!"[123] Balakian mengatakan bahwa orang Jerman yang bekerja di jalur kereta api Bagdad menyelamatkan nyawanya. Dia mengatakan orang-orang Armenia memang benar menganggap Talaat bertanggung jawab atas pembantaian tersebut.[124]

Saksi mata dan bukti yang tidak diperdengarkan

Pembela ingin membacakan bukti beberapa telegram Talaat Pasha yang dikumpulkan oleh jurnalis Aram Andonian untuk membuktikan kesalahan Talaat atas genosida tersebut.[125] Andonian datang ke Berlin bersiap untuk bersaksi dan membawa beberapa telegram asli, yang telah hilang.[126] Pembela meminta mantan konsul Jerman di Aleppo, Walter Rössler, untuk bersaksi. Namun, atasannya di Kementerian Luar Negeri mencegahnya melakukan hal tersebut setelah dia mengatakan kepada mereka bahwa dia akan bersaksi bahwa dia yakin Talaat "menginginkan dan secara sistematis melakukan pemusnahan orang-orang Armenia".[127] Kementerian Luar Negeri khawatir Rössler akan mengungkap pengetahuan dan keterlibatan Jerman dalam genosida tersebut.[128] Atas permintaan pengacara pembela, Rössler memeriksa telegram Andonian dan menyimpulkan bahwa kemungkinan besar telegram tersebut asli.[129] Andonian tidak bersaksi, dan telegramnya tidak dijadikan bukti, karena jaksa berkeberatan dengan alasan tidak ada keraguan bahwa Tehlirian menganggap Talaat bertanggung jawab. Akhirnya, pembela membatalkan permintaannya untuk memberikan lebih banyak bukti mengenai kesalahan Talaat;[130] saat ini, para juri sudah fokus pada kesalahan Talaat daripada kesalahan Tehlirian.[131]

Telegram Talaat dibahas dalam liputan pers, termasuk oleh The New York Times.[132] Saksi lain yang telah dipanggil tetapi tidak didengarkan termasuk Bronsart von Schellendorff, tentara Ernst Paraquin [de] dan Franz Carl Endres [de], petugas medis Armin T. Wegner, dan Max Erwin von Scheubner-Richter, yang menyaksikan genosida sebagai wakil konsul di Erzurum.[133]

Kondisi mental

Lima saksi ahli memberikan kesaksian tentang kondisi mental Tehlirian dan apakah hal itu membebaskannya dari tanggung jawab pidana atas tindakannya menurut hukum Jerman;[78] semua setuju bahwa dia sering menderita serangan "epilepsi" karena apa yang dia alami pada tahun 1915.[134] Menurut Ihrig, tidak ada satu pun dokter yang memahami dengan jelas kondisi Tehlirian. Namun, pemahaman mereka terdengar mirip dengan penyakit gangguan stres pasca trauma yang muncul belakangan.[135] Dr Robert Stoermer bersaksi terlebih dahulu, menyatakan bahwa menurutnya, kejahatan Tehlirian adalah pembunuhan yang disengaja, direncanakan dan tidak berasal dari kondisi mentalnya.[136] Menurut Hugo Liepmann, Tehlirian menjadi "psikopat" karena apa yang disaksikannya pada tahun 1915 dan oleh karena itu tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas perbuatannya.[137] Ahli saraf dan profesor Richard Cassirer bersaksi bahwa "gejolak emosi adalah akar penyebab kondisinya", dan bahwa "epilepsi yang memengaruhi" benar-benar mengubah kepribadiannya.[138] Edmund Forster [de] mengatakan bahwa pengalaman traumatis selama perang tidak menimbulkan patologi baru, hanya mengungkap patologi yang sudah ada. Namun, ia setuju bahwa Tehlirian tidak bertanggung jawab atas tindakannya.[139] Ahli terakhir, Bruno Haake, juga mendiagnosis "epilepsi afektif" dan sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan bahwa Tehlirian mampu merumuskan tindakan atas kemauannya sendiri.[140]

Argumen penutup

Semua saksi didengarkan pada hari pertama. Pada pukul 09.15 hari kedua, hakim berbicara kepada juri, menyatakan bahwa mereka perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: "[Pertama, apakah] terdakwa, Soghomon Tehlirian, bersalah karena telah membunuh, dengan direncanakan terlebih dahulu, manusia lain, Talât Pasha, pada tanggal 15 Maret 1921, di Charlottenburg?... Kedua, apakah terdakwa melakukan pembunuhan tersebut dengan refleksi? ... Ketiga, apakah ada keadaan yang meringankan?”[141]

Gollnick hanya memberikan argumen penutup singkat; pidatonya memakan enam halaman dalam transkrip persidangan dibandingkan dengan tiga puluh lima halaman untuk pembelaan.[141] Dia berargumentasi bahwa Tehlirian bersalah atas pembunuhan berencana (berbeda dengan pembunuhan tidak berencana, yang hukumannya lebih ringan) dan menuntut hukuman mati. Kebencian dan dendam politik, menurut Gollnick, sepenuhnya menjelaskan kejahatan tersebut. Tehlirian merencanakan pembunuhan itu jauh sebelumnya, melakukan perjalanan dari Kesultanan Utsmaniyah ke Berlin, menyewa kamar di seberang jalan dari korban yang dituju, mengamati Talaat dengan cermat, dan akhirnya membunuhnya.[142] Dia menekankan bukti Liman von Sanders, dengan alasan dia lebih dapat diandalkan daripada Lepsius, dan memutarbalikkan apa yang sebenarnya dikatakan jenderal Jerman itu.[143] Dengan mengacu pada mitos kekalahan Jerman dalam perang, Gollnick berpendapat bahwa "dislokasi" orang-orang Armenia dilakukan karena mereka "berkonspirasi dengan Entente dan bertekad, segera setelah situasi perang memungkinkan, untuk menusuk Turki dari belakang dan mencapai kemerdekaannya”.[144] Dengan alasan tidak ada bukti tanggung jawab Talaat dalam pembantaian tersebut, ia mempertanyakan keandalan dokumen yang disajikan di persidangan dan objektivitas pengadilan yang menjatuhkan hukuman mati kepada Talaat.[142] Di akhir pidatonya, ia menekankan patriotisme dan kehormatan Talaat Pasha.[145]

Di antara pengacara pembela, Gordon berbicara lebih dulu, menuduh Gollnick sebagai "pengacara pembela Talât Pasha".[145] Dia mendukung bukti yang menghubungkan Talaat dengan tindakan genosida, khususnya telegram. Pemusnahan besar-besaran terhadap satu juta orang Armenia, menurutnya, tidak mungkin terjadi tanpa koordinasi pemerintah pusat.[146] Lebih lanjut, pembela mencatat bahwa "deliberasi" (bahasa Jerman: Überlegung) dalam kasus hukum Jerman mengacu pada waktu pengambilan keputusan untuk membunuh, tidak termasuk persiapan lainnya. Suatu perbuatan yang direncanakan tidak dapat dikatakan pembunuhan jika pada saat pelaksanaannya tidak ada musyawarah.[147]

Werthauer mengatakan bahwa Talaat bertugas di "kabinet militeris";[148] mendefinisikan "militerisme" sebagai orang yang menentang keadilan dan mengabaikan hukum yang tidak dapat "dibawa ke dalam 'harmoni' dengan 'kebutuhan militer'".[149] Werthauer menyatakan bahwa pendudukan Sekutu di Rhineland dan Bolshevik juga merupakan pemerintahan "militeris".[150] Dia membuat perbedaan dramatis antara para "militer" ini dan Tehlirian, seorang tokoh mulia yang dia bandingkan dengan William Tell: "Dari semua juri di dunia, siapa yang akan mengutuk Tell jika dia menembakkan panahnya ke [tiran Albrecht] Gessler? Apakah ada tindakan kemanusiaan yang lebih dari apa yang telah dijelaskan di ruang sidang ini?”[151] Selain berargumentasi bahwa tindakan Tehlirian dilakukan secara kompulsif, pihak pembela menyatakan bahwa tindakan tersebut juga merupakan tindakan yang adil.[152]

Baik pihak penuntut maupun pembela menekankan perbedaan antara perilaku Jerman dan Turki selama genosida. Werthauer berpendapat Talaat tinggal di Berlin tanpa sepengetahuan pemerintah Jerman.[105] Niemeyer mengatakan pembebasan tuduhan "akan mengakhiri kesalahpahaman dunia terhadap kita" bahwa Jerman bertanggung jawab atas genosida tersebut.[153]

Keputusan

Surat pembebasan Soghomon Tehlirian dari tahanan

Setelah argumen penutup disampaikan, hakim bertanya kepada Tehlirian apakah ada yang ingin dia tambahkan; dia menolak.[91] Juri berunding selama satu jam sebelum menjawab pertanyaan apakah Tehlirian bersalah karena sengaja membunuh Talaat dengan satu kata: "Tidak".[154] Putusan tersebut sudah bulat, dan tidak ada kemungkinan untuk diajukan banding oleh pihak penuntut.[155] Penonton bertepuk tangan.[156] Perbendaharaan negara menanggung biaya persidangan—306.484 mark.[157] Gollnick mengatakan pembebasan itu didasarkan pada kegilaan sementara.[158] Ihrig mengatakan "juri belum tentu memutuskan Tehlirian tidak bersalah karena 'kegilaan sementara'"; dia mencatat bahwa pembelaan lebih fokus pada aspek politik daripada aspek medis dari tindakan Tehlirian.[133]

Setelah pembebasannya, Tehlirian dideportasi dari Jerman.[159] Dia pergi ke Manchester bersama Balakian dan kemudian ke Amerika Serikat dengan nama palsu "Saro Melikian". Di sana, dewan redaksi Hairenik menghormatinya. Dia terus sakit dan membutuhkan perawatan medis untuk gangguan stresnya.[160] Dia menetap di Beograd, Serbia hingga tahun 1950.[161] Transkrip persidangan, yang dibeli oleh banyak orang Armenia di seluruh dunia, dijual untuk menutup biaya pembelaan Tehlirian dan mengumpulkan uang untuk operasi Nemesis.[162]

Liputan media

Laman New York Times yang meliput persidangan
Liputan persidangan di The New York Times

Pembunuhan yang dilakukan oleh Soghomon Tehlirian dan pengadilannya menerima perhatian media internasional yang signifikan[163] karena menyoroti realitas genosida Armenia.[164] Pada masa itu, persepsi umum menekankan bahwa pengadilan lebih berfokus pada isu genosida Armenia ketimbang pada kesalahan pribadi Tehlirian.[165] Pemberitaan media menunjukkan adanya konflik antara rasa simpati terhadap korban genosida Armenia dan prinsip-prinsip ketertiban hukum. Sebagai contoh, The New York Times mencatat dilema yang dihadapi oleh juri: mereka dihadapkan pada pilihan sulit antara mengutuk kekejaman terhadap Armenia dengan membebaskan Tehlirian, atau mendukung aturan hukum dengan menghukumnya atas tindakan pembunuhan. Dilema ini diungkapkan dengan kata-kata: "Semua pembunuh harus dihukum; pembunuh ini tidak boleh dihukum. Dan inilah dia!"[166]

Reaksi publik terhadap pembebasan Tehlirian cenderung positif, menggambarkan keberhasilan pengadilan dalam menyoroti tragedi genosida dan menghasilkan simpati terhadap kondisi korban. Kasus ini juga memunculkan pertanyaan penting mengenai keadilan, hukum, dan hak asasi manusia dalam konteks sejarah yang kompleks dan menyakitkan.[167]

Jerman

German newspaper clipping headed "A Tribute for Talaat Pasha"
"Sebuah Penghormatan untuk Talaat Pasha" oleh Bronsart von Schellendorff di Deutsche Allgemeine Zeitung, yang menyatakan bahwa orang Armenia adalah penyerang pada tahun 1915[168]

Pembunuhan Talaat Pasha mendominasi berita utama di banyak surat kabar Jerman pada hari saat peristiwa itu terjadi. Mayoritas liputan menunjukkan simpati terhadap Talaat.[169] Keesokan harinya, sebagian besar surat kabar Jerman memberitakan pembunuhan tersebut dengan banyak di antaranya memberikan detail tentang kematian Talaat. Misalnya, Vossische Zeitung mengakui peran Talaat dalam usaha 'pemusnahan semua anggota suku Armenia yang dapat dijangkau', tetapi mencoba memberikan pembenaran untuk genosida tersebut.[170] Surat kabar lain menyatakan bahwa Talaat bukan target yang tepat untuk balas dendam Armenia.[171] Deutsche Allgemeine Zeitung mengampanyekan anti-Armenia, dengan klaim bahwa tindakan seperti yang dilakukan Talaat adalah 'cara khas orang Armenia'.[172] Surat kabar komunis, Freiheit, adalah salah satu media yang awalnya bersimpati pada pelaku pembunuhan.[173]

Liputan tentang persidangan Tehlirian menyebar luas selama sebulan setelah kejadian, dan eksploitasi Tehlirian terus menjadi topik debat politik hingga kedatangan Nazi ke tampuk kekuasaan pada tahun 1933.[174] Pasca-persidangan, surat kabar Jerman dari berbagai aliran politik mulai mengakui realitas genosida Armenia.[175] Sebagian besar surat kabar mengutip kesaksian Lepsius dan Tehlirian secara perinci.[176] Reaksi di Jerman terhadap pembebasan Tehlirian beragam. Namun, mereka umumnya mendapat keuntungan dari simpati terhadap Armenia atau hak asasi manusia secara umum.[177] Wartawan Emil Ludwig, menulis di majalah pasifis Die Weltbühne, menyatakan, "Hanya ketika komunitas internasional terorganisasi sebagai pelindung tatanan global, tidak akan ada pembunuh Armenia yang dihukum, karena tidak ada Pasha Turki yang berhak mengirim sebuah bangsa ke padang pasir."[178] Beberapa bulan setelah persidangan, Wegner menerbitkan transkrip lengkap persidangan dengan kata pengantar yang memuji "kesiapan heroik Tehlirian mengorbankan diri untuk bangsanya", serta membandingkannya dengan kurangnya keberanian yang dibutuhkan untuk memerintahkan genosida dari meja kerja.[179]

Di kalangan nasionalis, yang cenderung anti-Armenia, banyak surat kabar yang berubah dari menyangkal menjadi membenarkan genosida, mengikuti Deutsche Allgemeine Zeitung milik Humann yang mempublikasikan artikel anti-Armenia.[180] Surat kabar tersebut menyebut keputusan persidangan sebagai "skandal peradilan".[181] Argumen pembenaran pemusnahan massal, yang umum diterima di media nasionalis,[182] sering kali berdasarkan pada karakteristik rasial orang Armenia dan dikaitkan dengan teori antisemitisme rasial.[183] Pada tahun 1926, ideolog Nazi Alfred Rosenberg mengklaim bahwa hanya "media Yahudi" yang menyambut baik pembebasan Tehlirian.[184] Ia juga menyatakan bahwa "orang Armenia memimpin spionase terhadap Turki, sama seperti orang Yahudi terhadap Jerman" sehingga membenarkan tindakan Talaat terhadap mereka.[185]

Kesultanan Utsmaniyah

Setelah pembunuhan Talaat Pasha, surat kabar di Ankara menggambarkannya sebagai revolusioner dan reformator yang luar biasa. Para nasionalis Turki menyampaikan kepada konsul Jerman bahwa Talaat masih tetap menjadi "harapan dan idola" mereka.[62] Surat kabar Yeni Gün [tr] menyatakan, "Patriot besar negara kita telah gugur demi tanah airnya. Talaat akan selalu dikenang sebagai tokoh paling berpengaruh yang telah dihasilkan oleh Turki."[109] Di Konstantinopel, reaksi terhadap kematiannya beragam. Beberapa orang memberikan penghormatan kepada Talaat.[186] Namun, harian liberal Alemdar [tr] mengkritiknya, menyatakan bahwa Talaat "menerima akibat perbuatannya sendiri" dan "kematian Talaat merupakan pembalasan atas tindakannya."[187] Hakimiyet-i Milliye mengklaim bahwa Talaat mengakui dirinya diutus oleh Inggris.[188] Banyak artikel menyoroti perjalanan hidup Talaat dari awal yang sederhana hingga ke puncak kekuasaan, serta mempertahankan kebijakan anti-Armenia.[186] Pada tahun 1921, surat kabar Istanbul Yeni Şark mempublikasikan memoar Talaat secara berseri.[189] Dikran Zaven [hy], seorang sosialis Armenia di Konstantinopel, menyampaikan harapannya agar "orang-orang Turki yang menyadari kepentingan negara mereka tidak akan memandang mantan menteri ini sebagai negarawan yang baik."[190] Pada tahun 1922, pemerintah Kemalis membatalkan hukuman yang telah dijatuhkan kepada Talaat.[191] Dua tahun kemudian, sebuah undang-undang disahkan yang memberikan pensiun kepada keluarga Talaat dan Şakir, dua tokoh utama genosida Armenia. Keluarga Talaat juga menerima kompensasi lain berupa properti yang disita dari orang-orang Armenia.[192]

Warisan

Turki dan Armenia

Patung dada Soghomon Tehlirian
Foto Monumen Kebebasan, Istanbul tempat Talaat dikebumikan pada tahun 1943
Patung dada Tehlirian di Gyumri, Armenia (kiri). Talaat dikebumikan pada 1943 di Monumen Kebebasan, Istanbul, sebagai pahlawan nasional.[193]

Sejarawan Hans-Lukas Kieser menggambarkan pembunuhan yang melibatkan Soghomon Tehlirian dan Mehmed Talaat sebagai simbol hubungan yang tegang antara korban yang ingin membalas dendam dan pelaku yang terbenam dalam penyangkalan.[194] Pembunuhan ini melahirkan "kompleks Talat-Tehlirian", sebuah istilah yang dicetuskan oleh Alp Yenen, yang menggambarkan hubungan rumit antara kedua pihak.[195]

Meskipun dianggap sebagai teroris di Turki,[41] Tehlirian telah menjadi pahlawan bagi perjuangan Armenia.[52] Pada tahun 1950-an, setelah agen-agen Turki mengancamnya di Casablanca, Tehlirian pindah ke Amerika Serikat.[196] Pindahnya ke negara tersebut meningkatkan ketenarannya di kalangan diaspora Armenia, meskipun menurut putranya, Tehlirian enggan membicarakan perannya dalam pembunuhan tersebut. Setelah kematiannya, dibangun sebuah makam monumental untuk Tehlirian di Pemakaman Ararat di Fresno, California.[197] Penghormatan terhadap Tehlirian oleh diaspora Armenia lebih bersifat terdesentralisasi, meskipun ada beberapa dukungan dari negara Republik Armenia. Sebaliknya, peringatan terhadap Talaat lebih banyak didukung oleh negara Turki.[198] Pada tahun 1943, jenazah Talaat diangkat kembali dan diberikan pemakaman kenegaraan di Monumen Kebebasan, Istanbul. Monumen ini awalnya didedikasikan untuk mereka yang gugur saat menumpas pemberontakan Utsmaniyah tahun 1909.[193] Pakaian yang dikenakan Talaat saat pembunuhan dipajang di Museum Militer Istanbul.[199] Berbagai infrastruktur seperti masjid, sekolah, dan jalan di Turki dan negara-negara lain mengambil nama dari Talaat.[200]

Sejak tahun 2005, ada upaya di Berlin oleh warga Turki untuk mendirikan monumen di lokasi pembunuhan Talaat[60] dan memperingatinya setiap 15 Maret di makamnya.[201] Namun, pada Maret 2006, unjuk rasa yang diorganisasi oleh kelompok nasionalis Turki untuk memperingati pembunuhan Talaat dan memprotes tuduhan genosida mendapat kritik dari politisi Jerman dan dihadiri oleh sedikit peserta.[202] Pada tahun 2007, pembunuhan jurnalis Turki-Armenia Hrant Dink oleh ultranasionalis Turki menarik perhatian internasional dan menghubungkan kasus pembunuhan Dink dengan Talaat. Pembunuhan ini menunjukkan kontinuitas konflik dan memori kolektif yang rumit antara kedua bangsa.[203]

Hukum internasional

Raphael Lemkin, seorang mahasiswa hukum Polandia-Yahudi, menjadi tokoh kunci dalam pengembangan konsep genosida, suatu istilah yang ia ciptakan pada tahun 1944.[204] Inspirasi Lemkin berasal setelah membaca tentang genosida Armenia dan pembunuhan Mehmed Talaat.[205] Lemkin merasa terdorong untuk mempertanyakan mengapa Talaat tidak diadili atas kejahatannya di Jerman, suatu pertanyaan yang ia ajukan kepada profesornya, Julius Makarewicz. Makarewicz menjawab bahwa kedaulatan nasional membenarkan pembunuhan massal warga negara sendiri dan menghalangi intervensi asing, tetapi Lemkin sangat tidak setuju.[206] Ia berpendapat bahwa pembunuhan Talaat adalah tindakan yang adil. Namun, ia khawatir akan implikasi dari tindakan main hakim sendiri. Hal ini mendorong Lemkin untuk merancang kerangka hukum yang bertujuan menghukum pelaku genosida, yang berujung pada pembuatan Konvensi Genosida.[207]

Pembelaan Sholem Schwarzbard atas pembunuhan Symon Petliura, seorang progromis anti-Yahudi Ukraina pada tahun 1926, merujuk pada pengadilan Tehlirian. Pengadilan Prancis kemudian membebaskan Schwarzbard.[208] Sejarawan seperti Dean menganggap pengadilan Tehlirian dan Schwarzbard sebagai "pengadilan besar pertama di Eropa Barat" yang menampilkan korban kekerasan antaretnis dan kekejaman massal yang didukung negara dalam pencarian keadilan.[209] Hannah Arendt, dalam karyanya Eichmann in Jerusalem, membandingkan kasus-kasus ini dengan pengadilan Eichmann, kala agen Israel menculik Eichmann dan membawanya ke Israel untuk diadili atas kejahatannya selama Holokaus. Arendt mencatat bahwa kedua pembalas dendam tersebut menuntut pengadilan untuk mempublikasikan kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat mereka dan belum dihukum.[210] Demikian pula pengacara Swiss Eugen Curti [de], yang membela David Frankfurter dalam pembunuhan Wilhelm Gustloff, anggota Nazi Swiss pada tahun 1936, mengutip tindakan Tehlirian. Curti membandingkan penganiayaan terhadap Yahudi di Jerman Nazi dengan genosida Armenia. Frankfurter dihukum di bawah tekanan dari Jerman.[211]

Robert Kempner, jaksa penuntut di pengadilan Nuremberg dan saksi persidangan Tehlirian, percaya bahwa pengadilan Tehlirian merupakan momen penting dalam sejarah hukum. Menurutnya, hal tersebut merupakan peristiwa pertama yang mengakui bahwa pelanggaran berat hak asasi manusia, terutama genosida yang dilakukan oleh sebuah pemerintah, dapat diganggu gugat oleh negara asing dan bahwa campur tangan semacam itu tidak dianggap sebagai intervensi yang tidak diperbolehkan.[212]

Referensi

Kutipan

  1. ^ a b Dean 2019, hlm. 41.
  2. ^ Ihrig 2016, hlm. 232.
  3. ^ a b c Ihrig 2016, hlm. 235.
  4. ^ Akçam 2018, hlm. 158.
  5. ^ Dadrian & Akçam 2011, hlm. 23; Kieser 2018, hlm. xi.
  6. ^ Üngör 2012, hlm. 54; Göçek 2015, hlm. 151; Kieser 2018, hlm. 234–235.
  7. ^ Üngör 2012, hlm. 53.
  8. ^ Kieser 2018, hlm. 374; Suny 2015, hlm. 325–326.
  9. ^ Hofmann 2020, hlm. 74.
  10. ^ Akçam 2008, hlm. 111.
  11. ^ Suny 2015, hlm. 269; Hofmann 2020, hlm. 75.
  12. ^ Hofmann 2020, hlm. 76.
  13. ^ Kieser 2018, hlm. 320; Ozavci 2019, hlm. 194, 215.
  14. ^ Suny 2015, hlm. 298–299; Kieser 2018, hlm. 20–21.
  15. ^ Ihrig 2016, hlm. 132–133.
  16. ^ Suny 2015, hlm. 303; Ihrig 2016, hlm. 189.
  17. ^ Ihrig 2016, hlm. 189; Kieser 2018, hlm. 21.
  18. ^ Suny 2015, hlm. 298.
  19. ^ Kieser 2010; Ihrig 2016, hlm. 194–195.
  20. ^ Dadrian & Akçam 2011, hlm. 24; Yenen 2020, hlm. 74.
  21. ^ Hofmann 2020, hlm. 75; Kieser 2018, hlm. 382; Hosfeld 2005, hlm. 11–12.
  22. ^ Hosfeld 2005, hlm. 12–13.
  23. ^ Kieser 2018, hlm. 382; Hofmann 2020, hlm. 74–75; Hosfeld & Petrossian 2020, hlm. 1.
  24. ^ Kieser 2018, hlm. 385.
  25. ^ a b Hosfeld 2005, hlm. 16.
  26. ^ Kieser 2018, hlm. 382.
  27. ^ Hofmann 2020, hlm. 75; Hosfeld 2005, hlm. 12.
  28. ^ Kieser 2018, hlm. 319.
  29. ^ Hofmann 2020, hlm. 75; Kieser 2018, hlm. 385; Hosfeld 2005, hlm. 15.
  30. ^ Hosfeld & Petrossian 2020, hlm. 1; Ihrig 2016, hlm. 227.
  31. ^ Kieser 2018, hlm. 386–387.
  32. ^ Göçek 2015, hlm. 251–252, 257.
  33. ^ Hofmann 2020, hlm. 75; Kieser 2018, hlm. 385; Hosfeld & Petrossian 2020, hlm. 2.
  34. ^ Naimark, Norman (2017). Genocide: A World History. Oxford University Press. hlm. 74. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-09. Diakses tanggal 2023-11-25. 
  35. ^ MacCurdy 2015, hlm. 172; Hofmann 2020, hlm. 77.
  36. ^ Göçek 2015, hlm. 266.
  37. ^ MacCurdy 2015, hlm. 167, 194; Kieser 2018, hlm. 404.
  38. ^ MacCurdy 2015, hlm. 172–173.
  39. ^ MacCurdy 2015, hlm. 175, 201–202.
  40. ^ MacCurdy 2015, hlm. 172–173; Jacobs 2019, hlm. 33.
  41. ^ a b Jacobs 2019, hlm. 36.
  42. ^ MacCurdy 2015, hlm. 173–174, 186.
  43. ^ a b Hofmann 2020, hlm. 82.
  44. ^ Dean 2019, hlm. 40; MacCurdy 2015, hlm. 174, 272.
  45. ^ Hofmann 2020, hlm. 77; MacCurdy 2015, hlm. 177, 186.
  46. ^ a b MacCurdy 2015, hlm. 187–188.
  47. ^ MacCurdy 2015, hlm. 189–190.
  48. ^ MacCurdy 2015, hlm. 189–190; Hosfeld 2005, hlm. 23.
  49. ^ MacCurdy 2015, hlm. 189–190; Hofmann 2020, hlm. 81.
  50. ^ Ihrig 2016, hlm. 226; Kieser 2018, hlm. 403; Bogosian 2015, hlm. 12.
  51. ^ Bogosian 2015, hlm. 12; Hosfeld 2005, hlm. 7.
  52. ^ a b c Suny 2015, hlm. 344.
  53. ^ Bogosian 2015, hlm. 13.
  54. ^ Ihrig 2016, hlm. 226; Hosfeld 2005, hlm. 7; Suny 2015, hlm. 344.
  55. ^ Ihrig 2016, hlm. 226; Hosfeld 2005, hlm. 8.
  56. ^ Kieser 2018, hlm. 404.
  57. ^ Kieser 2018, hlm. 404; Hosfeld 2005, hlm. 8–9.
  58. ^ a b Hosfeld 2005, hlm. 9.
  59. ^ Göçek 2015, hlm. 334.
  60. ^ a b Hofmann 2020, hlm. 88.
  61. ^ Hofmann 2020, hlm. 88; Suny 2015, hlm. 346.
  62. ^ a b c d Hosfeld 2005, hlm. 10.
  63. ^ Hosfeld 2005, hlm. 9; Kieser 2018, hlm. 405.
  64. ^ Ihrig 2016, hlm. 232; Hosfeld 2005, hlm. 10.
  65. ^ Kieser 2018, hlm. 405.
  66. ^ Kieser 2018, hlm. 407; Ihrig 2016, hlm. 268.
  67. ^ Ihrig 2016, hlm. 268.
  68. ^ Ihrig 2016, hlm. 269.
  69. ^ Dadrian & Akçam 2011, hlm. 155.
  70. ^ Petrossian 2020, hlm. 94.
  71. ^ Dean 2019, hlm. 40; Petrossian 2020, hlm. 94, 96.
  72. ^ Petrossian 2020, hlm. 94, 96.
  73. ^ Hofmann 2020, hlm. 78.
  74. ^ Hofmann 2020, hlm. 82; MacCurdy 2015, hlm. 266; Hosfeld & Petrossian 2020, hlm. 6.
  75. ^ MacCurdy 2015, hlm. 271; Petrossian 2020, hlm. 95.
  76. ^ a b c d Petrossian 2020, hlm. 95.
  77. ^ Petrossian 2020, hlm. 95; Hofmann 2020, hlm. 79.
  78. ^ a b Hofmann 2020, hlm. 80.
  79. ^ Dean 2019, hlm. 41; Garibian 2018, hlm. 221.
  80. ^ Hosfeld 2005, hlm. 18–19; Hosfeld & Petrossian 2020, hlm. 3-4.
  81. ^ Hofmann 2020, hlm. 82; Hosfeld 2005, hlm. 20.
  82. ^ Ihrig 2016, hlm. 264.
  83. ^ a b c MacCurdy 2015, hlm. 266.
  84. ^ a b MacCurdy 2015, hlm. 267.
  85. ^ Hosfeld & Petrossian 2020, hlm. 7.
  86. ^ Hosfeld 2005, hlm. 18.
  87. ^ Hofmann 2020, hlm. 78; MacCurdy 2015, hlm. 266.
  88. ^ Hosfeld 2005, hlm. 17.
  89. ^ Hofmann 2020, hlm. 78; Hosfeld 2005, hlm. 17.
  90. ^ Hofmann 2020, hlm. 79.
  91. ^ a b Dean 2019, hlm. 45.
  92. ^ Ihrig 2016, hlm. 257, 262; MacCurdy 2015, hlm. 278, 290.
  93. ^ Ihrig 2016, hlm. 254.
  94. ^ Ihrig 2016, hlm. 283.
  95. ^ Ihrig 2016, hlm. 272.
  96. ^ Dean 2019, hlm. 41; Ihrig 2016, hlm. 235–236.
  97. ^ Ihrig 2016, hlm. 236.
  98. ^ Ihrig 2016, hlm. 236–237.
  99. ^ Ihrig 2016, hlm. 237–238.
  100. ^ Ihrig 2016, hlm. 238–239.
  101. ^ Ihrig 2016, hlm. 235, 239.
  102. ^ Dean 2019, hlm. 41; Ihrig 2016, hlm. 239.
  103. ^ Ihrig 2016, hlm. 239; Dean 2019, hlm. 41–42.
  104. ^ a b Ihrig 2016, hlm. 239.
  105. ^ a b Dean 2019, hlm. 42.
  106. ^ Hofmann 2020, hlm. 82; Ihrig 2016, hlm. 263; Hosfeld 2013, hlm. 12.
  107. ^ a b Hosfeld 2013, hlm. 12.
  108. ^ Jacobs 2019, hlm. 36; Petrossian 2020, hlm. 94; Ihrig 2016, hlm. 263.
  109. ^ a b Bogosian 2015, hlm. 202.
  110. ^ Ihrig 2016, hlm. 240–241.
  111. ^ Ihrig 2016, hlm. 241.
  112. ^ Ihrig 2016, hlm. 241–242; Dean 2019, hlm. 43.
  113. ^ Dean 2019, hlm. 43; Ihrig 2016, hlm. 242.
  114. ^ Dean 2019, hlm. 43; Ihrig 2016, hlm. 242–243.
  115. ^ a b Ihrig 2016, hlm. 243.
  116. ^ a b Ihrig 2016, hlm. 244; Petrossian 2020, hlm. 96.
  117. ^ a b Ihrig 2016, hlm. 244.
  118. ^ Ihrig 2016, hlm. 244–245.
  119. ^ Ihrig 2016, hlm. 246–247.
  120. ^ Petrossian 2020, hlm. 96; Ihrig 2016, hlm. 247.
  121. ^ a b Ihrig 2016, hlm. 248.
  122. ^ Ihrig 2016, hlm. 248–249.
  123. ^ Ihrig 2016, hlm. 249.
  124. ^ Ihrig 2016, hlm. 250.
  125. ^ Ihrig 2016, hlm. 250; Mouradian 2015, hlm. 256–257.
  126. ^ Akçam 2018, hlm. 43–45.
  127. ^ Ihrig 2016, hlm. 262–263; Hosfeld 2013, hlm. 10–11.
  128. ^ Dean 2019, hlm. 40.
  129. ^ Akçam 2018, hlm. 44, 231–232.
  130. ^ Ihrig 2016, hlm. 250–251.
  131. ^ Dean 2019, hlm. 37; Ihrig 2016, hlm. 251.
  132. ^ Hosfeld & Petrossian 2020, hlm. 9-10.
  133. ^ a b Ihrig 2016, hlm. 262.
  134. ^ Garibian 2018, hlm. 226.
  135. ^ Ihrig 2016, hlm. 251.
  136. ^ Ihrig 2016, hlm. 251; Garibian 2018, hlm. 226.
  137. ^ Ihrig 2016, hlm. 251–252.
  138. ^ MacCurdy 2015, hlm. 191; Ihrig 2016, hlm. 252.
  139. ^ Ihrig 2016, hlm. 252.
  140. ^ Ihrig 2016, hlm. 252–253.
  141. ^ a b Ihrig 2016, hlm. 253.
  142. ^ a b Petrossian 2020, hlm. 97.
  143. ^ Ihrig 2016, hlm. 255.
  144. ^ Ihrig 2016, hlm. 255–256.
  145. ^ a b Ihrig 2016, hlm. 257.
  146. ^ Ihrig 2016, hlm. 257; Petrossian 2020, hlm. 98.
  147. ^ Petrossian 2020, hlm. 98.
  148. ^ Dean 2019, hlm. 44; Ihrig 2016, hlm. 259.
  149. ^ Ihrig 2016, hlm. 259–260.
  150. ^ Dean 2019, hlm. 44; Ihrig 2016, hlm. 260.
  151. ^ Dean 2019, hlm. 44.
  152. ^ Dean 2019, hlm. 47.
  153. ^ Dean 2019, hlm. 46.
  154. ^ Hofmann 2020, hlm. 81; Ihrig 2016, hlm. 262.
  155. ^ Hosfeld 2005, hlm. 27.
  156. ^ Ihrig 2016, hlm. 262; MacCurdy 2015, hlm. 278.
  157. ^ Jacobs 2019, hlm. 36; Petrossian 2020, hlm. 95.
  158. ^ Hofmann 2020, hlm. 81.
  159. ^ Hofmann 2020, hlm. 67.
  160. ^ MacCurdy 2015, hlm. 301–302.
  161. ^ Hofmann 2020, hlm. 77.
  162. ^ MacCurdy 2015, hlm. 291.
  163. ^ Irvin-Erickson 2016, hlm. 36; Hofmann 2016, hlm. 94.
  164. ^ Suny 2015, hlm. 346; Dean 2019, hlm. 34.
  165. ^ Dean 2019, hlm. 35.
  166. ^ Dean 2019, hlm. 36.
  167. ^ Hofmann 2016, hlm. 94.
  168. ^ Ihrig 2016, hlm. 277–279.
  169. ^ Ihrig 2016, hlm. 227.
  170. ^ Ihrig 2016, hlm. 228.
  171. ^ Ihrig 2016, hlm. 228–229.
  172. ^ Hosfeld 2005, hlm. 11; Ihrig 2016, hlm. 229–231; Hofmann 2016, hlm. 95.
  173. ^ Ihrig 2016, hlm. 231.
  174. ^ Ihrig 2016, hlm. 271–272.
  175. ^ Ihrig 2016, hlm. 293.
  176. ^ Ihrig 2016, hlm. 265.
  177. ^ Ihrig 2016, hlm. 264; Kieser 2018, hlm. 408.
  178. ^ Ihrig 2016, hlm. 268; Kieser 2018, hlm. 408.
  179. ^ Garibian 2018, hlm. 221; Gruner 2012, hlm. 11.
  180. ^ Ihrig 2016, hlm. 272–273, 293.
  181. ^ Hofmann 2016, hlm. 95.
  182. ^ Ihrig 2016, hlm. 356.
  183. ^ Ihrig 2016, hlm. 293–294.
  184. ^ Ihrig 2016, hlm. 296.
  185. ^ Hofmann 2020, hlm. 86.
  186. ^ a b Kieser 2018, hlm. 406.
  187. ^ Hosfeld 2005, hlm. 11.
  188. ^ Sarıhan, Zeki (15 Maret 2020). "Talat Paşa'nın katli: Türkiye basınında nasıl karşılandı?". Independent Türkçe (dalam bahasa Turki). Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 April 2021. Diakses tanggal 28 Maret 2021. 
  189. ^ Adak 2007, hlm. 166.
  190. ^ Kieser 2018, hlm. 407, 426.
  191. ^ Petrossian 2020, hlm. 99–100.
  192. ^ Dadrian & Akçam 2011, hlm. 105.
  193. ^ a b Kieser 2018, hlm. 419.
  194. ^ Kieser 2018, hlm. 408.
  195. ^ Yenen 2022, hlm. 2–3.
  196. ^ Hofmann 2020, hlm. 77; MacCurdy 2015, hlm. 275–280.
  197. ^ Yenen 2022, hlm. 20.
  198. ^ Yenen 2022, hlm. 3.
  199. ^ Garibian 2018, hlm. 234.
  200. ^ Hofmann 2020, hlm. 76; Garibian 2018, hlm. 234.
  201. ^ Yenen 2022, hlm. 24.
  202. ^ Fleck 2014, hlm. 268–270; von Bieberstein 2017, hlm. 259.
  203. ^ Yenen 2022, hlm. 23.
  204. ^ Ihrig 2016, hlm. 371; Garibian 2018, hlm. 232.
  205. ^ Hosfeld 2013, hlm. 13.
  206. ^ Irvin-Erickson 2016, hlm. 36.
  207. ^ Jacobs 2019, hlm. 33; Ihrig 2016, hlm. 371.
  208. ^ Jacobs 2019, hlm. 33; Engel 2016, hlm. 176.
  209. ^ Dean 2019, hlm. 28.
  210. ^ Dean 2019, hlm. 33; Garibian 2018, hlm. 234.
  211. ^ Gruner 2012, hlm. 19.
  212. ^ Hosfeld 2005, hlm. 20, 28.

Sumber

Buku

Bab

  • Adak, Hülya (2007). "Identifying the "Internal Tumors" of World War I: Talat Paşa's hatıraları [Talat Paşa's Memoirs], or the Travels of a Unionist Apologia into History". Raueme Des Selbst: Selbstzeugnisforschung Transkulturell. Böhlau Verlag. hlm. 151–169. ISBN 978-3-412-23406-5. 
  • Hofmann, Tessa (2016). "From Silence to Re-remembrance: The Response of German Media to Massacres and Genocide against the Ottoman Armenians". Mass Media and the Genocide of the Armenians: One Hundred Years of Uncertain Representation (dalam bahasa Inggris). Palgrave Macmillan UK. hlm. 85–109. ISBN 978-1-137-56402-3. 
  • Hosfeld, Rolf (2013). "Ein Völkermordprozess wider Willen" [An Unintended Genocide Trial]. Johannes Lepsius–Eine deutsche Ausnahme: Der Völkermord an den Armeniern, Humanitarismus und Menschenrechte [Johannes Lepsius—A German Exception: The Armenian Genocide, Humanitarianism, and Human Rights]. Wallstein Verlag [de]. hlm. 248–257. ISBN 978-3-8353-2491-6.  Postscript: Page numbers based on an online edition, paginated 1–14.
  • Kieser, Hans-Lukas (2010). "Germany and the Armenian Genocide of 1915–17". Dalam Friedman, Jonathan C. The Routledge History of the Holocaust (dalam bahasa Inggris). Taylor & Francis. hlm. 30–44. ISBN 978-1-136-87060-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-13. Diakses tanggal 2021-03-23. 
  • Ozavci, Ozan (2019). "Honour and Shame: The Diaries of a Unionist and the "Armenian Question"". The End of the Ottomans: The Genocide of 1915 and the Politics of Turkish Nationalism (dalam bahasa Inggris). Bloomsbury Publishing. hlm. 193–220. ISBN 978-1-78673-604-8. 
  • Üngör, Uğur Ümit (2012). "The Armenian Genocide, 1915". Holocaust and Other Genocides (PDF) (dalam bahasa Inggris). NIOD Institute for War, Holocaust and Genocide Studies / Amsterdam University Press. hlm. 45–72. ISBN 978-90-4851-528-8. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-11-12. Diakses tanggal 2021-03-23. 
  • von Bieberstein, Alice (2017). "Memorial Miracle: Inspiring Vergangenheitsbewältigung Between Berlin and Istanbul". Replicating Atonement: Foreign Models in the Commemoration of Atrocities (dalam bahasa Inggris). Springer International Publishing. hlm. 237–265. ISBN 978-3-319-65027-2. 
  • Yenen, Alp (2020). "The Exile Activities of the Unionists in Berlin (1918–1922)". Türkisch-Deutsche Beziehungen.: Perspektiven aus Vergangenheit und Gegenwart (dalam bahasa Inggris). Walter de Gruyter GmbH & Co KG. hlm. 71–94. ISBN 978-3-11-220875-5. 

Artikel jurnal

Bacaan lanjutan