Iwan Fals: Perbedaan antara revisi
k →Pranala luar: ~ kat (masukan kat baru) |
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Belanda-Indonesia menjadi Tokoh Indonesia keturunan Belanda |
||
(649 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox person |
|||
'''Iwan Fals''' yang bernama lengkap '''Virgiawan Listanto''' (lahir [[3 September]] [[1961]] di Jakarta) adalah seorang [[penyanyi]] beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di [[Indonesia]]. |
|||
| name = Iwan Fals |
|||
| image = Iwan Fals, 2015 (cropped).jpg |
|||
| alt = |
|||
| caption = Iwan Fals konser pada tahun 2015 |
|||
| birth_name = Virgiawan Liestanto |
|||
| birth_date = {{Birth date and age|1961|09|03}} |
|||
| birth_place = [[Jakarta]], Indonesia |
|||
| nationality = {{flagicon |Indonesia}} [[Indonesia]] |
|||
| occupation = {{hlist||[[Musisi]]|[[Penyanyi]]|[[Pencipta lagu]]|[[Karate]]ka|[[Kritikus]]}} |
|||
| spouse = {{marriage|Rosana|1980}} |
|||
| children = 3 |
|||
| father = Harsoyo |
|||
| mother = Lies Suudijah |
|||
| module = {{Infobox musical artist |
|||
| embed=yes |
|||
| background = solo_singer |
|||
| genre= |
|||
{{hlist|[[Musik pop|Pop]]|[[musik rock|Rock]]|[[Musik country|Country]]|[[musik folk|Folk pop]]|[[Indie pop]]|[[Pop rock]]|[[Soft rock]]}} |
|||
| associated_acts = |
|||
{{hlist|Swami|Kantata Takwa}} |
|||
| years_active = 1975–sekarang |
|||
| label = |
|||
{{hlist|[[Musica Studio's|Musica]]|[[Harpa Records]]|[[Le Moesiek Revole]]|[[Billboard Indonesia|Billboard]]}} |
|||
| instrument = |
|||
{{hlist|Vokal|[[Gitar]]}} |
|||
| url = {{url|iwanfals.co.id}} |
|||
}} |
|||
}} |
|||
'''Virgiawan Liestanto''', terkenal dengan nama panggungnya '''Iwan Fals''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|3|9|1961}}) adalah seorang [[penyanyi]], [[musisi]], [[pencipta lagu]], dan [[kritikus]] yang menjadi salah satu legenda di [[Indonesia]]. Gaya bermusiknya telah dikatakan sebagai [[musik pop|pop]], [[musik rock|rok]], [[musik country|country]], dan [[musik folk|folk pop]] dan liriknya banyak menceritakan masa-masa kelam era 1970 hingga 1980-an di bidang politik.<ref>[http://www.kapanlagi.com//indonesia/i/iwan_fals/berita/ Berita terbaru Iwan Fals] [[Kapanlagi.com]] 2016=03-31. Diakses tanggal 2016-04-7</ref> Iwan Fals masuk ke dalam daftar The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stone Indonesia.<ref>{{Cite book|last=Majalah Rolling Stone Indonesia|date=2008|title=The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa|location=Jakarta|publisher=PT a&e media|url-status=live}}</ref> |
|||
== Karier == |
|||
Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti ''Wakil Rakyat'', ''Tante Lisa''), empati bagi [[kelompok marginal]] (misalnya ''Siang Seberang Istana'', ''Lonteku''), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti ''Ethiopia'') mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain. |
|||
Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan [[Indonesia]] pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti ''Surat Untuk Wakil Rakyat'', ''Tante Lisa''), empati bagi kelompok marginal (misalnya ''Siang Seberang Istana'', ''Lonteku''), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti ''Ethiopia'') mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain. |
|||
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional [[1989]], sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga. |
|||
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional dan Juara IV [[Karate]] Tingkat Nasional [[1989]], sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olahraga. |
|||
Saat ini di Indonesia belum ada seorang publik figur yang dapat menyaingi kharisma seorang Iwan Fals. Dia sangat dipuja kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan sebutan OI. Yayasan ini mewadahi aktifitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke manca negara. |
|||
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal [[16 Agustus]] [[1999]] yang disebut [[Yayasan Orang Indonesia]] atau biasa dikenal dengan seruan ''OI''. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang ''OI'' dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.{{fact}} |
|||
==Biografi== |
|||
[[gambar:Time_fals.jpg|thumb|[http://www.time.com/time/asia/features/heroes/fals.html Time Asia: Asian Heroes]]] |
|||
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di [[Bandung]], kemudian ikut saudaranya di [[Jeddah]], [[Arab Saudi]] selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain [[gitar]] dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah. |
|||
== Biografi == |
|||
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul. Tapi album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. |
|||
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di [[Bandung]], kemudian di [[Jeddah]], [[Arab Saudi]], selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah di usianya yang ke-13 tahun, saat Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain [[gitar]] dilakukannya sejak masih muda atau belum tua bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah. |
|||
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi Bahfen, dan Bambang Bule yang tergabung dalam ''Amburadul'', namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals. |
|||
Setelah dapat juara di festival [[musik country]], Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama [[Pepeng]], [[Krisna]], [[Nana Krip]] dan diproduksi oleh [[ABC Records]]. Tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan [[Musica Studio]]. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album ''Sarjana Muda'', misalnya, musiknya ditangani oleh [[Willy Soemantri]]. |
|||
Setelah dapat juara di festival [[musik country]], Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama [[Pepeng]], [[Krisna Purwana|Krisna]], dan [[Nana Krip]] serta diproduksi oleh [[ABC Records]], tetapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan [[Musica Studio]]. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4–5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album ''[[Sarjana Muda (album musik)|Sarjana Muda]]'', misalnya, musiknya ditangani oleh [[Willy Soemantri]]. |
|||
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di [[Pasar Kaget]] atau [[Blok M]]. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Waktu siaran acara ''Manasuka Siaran Niaga'' di [[TVRI]], lagu ''Oemar Bakri'' sempat ditayangkan di TVRI.Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun [[1985]], kegiatan mengamen langsung dihentikan. |
|||
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah satu demi satu, kadang di [[Pasar Kaget]] atau [[Blok M]]. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun [[1987]]. Saat acara ''[[Mana Suka Siaran Niaga]]'' disiarkan di [[TVRI (saluran televisi)|TVRI]], lagu ''[[Oemar Bakrie|Oemar Bakri]]'' sempat ditayangkan. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun [[1985]], kegiatan mengamen langsung dihentikan. |
|||
Selama [[Orde Baru]], banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena dianggap lirik-lirik lagunya dapat memancing kerusuhan. |
|||
Selama [[Orde Baru]], banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.{{fact}} |
|||
Saat bergabung dengan kelompok [[SWAMI]] dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits ''Bento'' dan ''Bongkar'' yang sangat fenomenal. Perjalanan karir Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan ''Kantata Takwa'' pada 1990 yang di dukung penuh oleh pengusaha ''Setiawan Djodi''. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia. |
|||
Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di stasiun radio 8EH Institut Teknologi Bandung. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.{{fact}} Beberapa konser musiknya pada tahun [[1980-an|80'an]] juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran [[listrik]] dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu. |
|||
Pada bulan [[April]] tahun [[1984]] Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu ''Demokrasi Nasi'' dan ''Pola Sederhana'' juga ''Mbak Tini'' pada sebuah konser di [[Pekanbaru]]. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror.<ref>{{Cite news|title=Profil Iwan Fals, Musisi Berani yang Sempat Ditahan Gara-gara Nyanyikan Lirik Lagu Demokrasi|url=https://palembang.tribunnews.com/2021/07/31/profil-iwan-fals-musisi-berani-yang-sempat-ditahan-gara-gara-nyanyikan-lirik-lagu-demokrasi?page=3|last=Noor|first=Shafira Rianiesti|language=id|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}</ref> Hanya segelintir fan fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga. |
|||
Saat bergabung dengan kelompok [[SWAMI]] dan merilis album bertajuk SWAMI pada [[1989]], nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits [[Bento]] dan [[Bongkar]] yang sangat fenomenal. Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan [[Kantata Takwa]] pada [[1990]] yang didukung penuh oleh pengusaha [[Setiawan Djodi]]. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.{{fact}} |
|||
Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album ''Dalbo'' yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel SWAMI. |
|||
Sejak meluncurnya album ''Suara Hati'' pada [[2002]], Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun grup musiknya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.{{fact}} |
|||
===Keluarga=== |
=== Keluarga === |
||
Iwan lahir dari pasangan |
Iwan lahir dari pasangan Lies Suudijah asal [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]] <small>(ibu)</small> dan (alm) Kolonel Anumerta Sucipto asal [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]] merupakan anak petinggi pabrik Gula di [[Kalibagor, Banyumas]] Jawa Tengah.<small>(ayah)</small>. Iwan menikahi Rosana yang akrab disapa "Mbak Yos" pada tahun [[1980]], hasil dari pernikahannya Iwan memiliki tiga anak yaitu, (alm) Galang Rambu Anarki ([[1 Januari]] [[1982]] - [[April 1997]]), Annisa Cikal Rambu Bassae ([[1985]]), dan Raya Rambu Rabbani ([[22 Januari]] [[2003]]). |
||
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi |
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi merek dagang ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok ''[[BUNGA]]'' dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya tahun [[1997]]. |
||
Setelah Meninggalnya Galang Rambu Anarki lalu Iwan Fals Mendirikan Sebuah Ormas Berbentuk Fans yaitu OI (Orang Indonesia) |
|||
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul pada album Opini ''Galang Rambu Anarki'', yang bercerita tentang kritik sosial terhadap kenaikan harga [[BBM]]. |
|||
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul ''Galang Rambu Anarki'' pada album [[Opini (album musik)|Opini]], yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga [[BBM]] pada awal tahun [[1982]] yaitu pada hari kelahiran Galang ([[1 Januari]] [[1982]]). |
|||
Nama ''Cikal'' sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. |
|||
Nama [[Cikal (album musik)|Cikal]] sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun [[1991]]. Sebelumnya, Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul ''Anisa'' pada tahun [[1986]]. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album ''Aku Sayang Kamu'', namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album ''Aku Sayang Kamu'' terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata ''Anissa''. |
|||
Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktifitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun.Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung Bogor Jawa Barat sekitar satu jam perjalanan dari Jakarta. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri. |
|||
Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan [[April 1997]] secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa [[Kp. Leuwinanggung No. 19 Tapos, Depok]] [[Jawa Barat]]. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri. Pada tahun [[1999]], Iwan berkolaborasi dengan [[Farid Bento]]. |
|||
Dan pada tahun 2002 Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri dengan munculnya album ''Suara Hati'' yang didalamnya terdapat lagu ''Hadapi'' Saja yang bercerita tentang kematian Galang Rambu Anarki. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya. |
|||
Pada tahun [[2002]], Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri. Dia pun mulai bangkit dengan munculnya album [[Suara Hati (album musik)|Suara Hati]] yang di dalamnya terdapat lagu ''Hadapi Saja '' yang bercerita tentang kehilangan Galang. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Ros) juga ikut menyumbangkan suaranya. |
|||
Sejak meninggalnya [[Galang Rambu Anarki]], warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan tidak seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya lebih mendalam dan religius.{{fact}} Iwan Fals juga sempat membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain. |
|||
==Pendidikan== |
|||
* SMP 5 Bandung |
|||
Pada tanggal [[22 Januari]] [[2003]], Iwan Fals dianugerahi seorang anak lelaki yang diberi nama Raya Rambu Rabbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.{{fact}} |
|||
Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia, Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggotnya dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal. |
|||
Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rosana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarier. |
|||
=== ''OI'' === |
|||
Dia memiliki klub penggemar besar yang disebut 'OI' (ditulis sebagai huruf kecil oi), dia menyatakan "Oi bukan [sebenarnya] Orang Indonesia, jadi banyak teman (penggemar) yang wajahnya saya kenal, tapi [saya] tidak ingat nama mereka." Dia mulai memanggil para penggemarnya yang sering datang ke rumahnya untuk mendengarkan penampilan live akustik gratisnya dengan "Oi" yang secara harfiah berarti "Hei"<ref>{{Citation|last=Taufik Rahaji|title=Iwan Fals Akhirnya Bicara – Kick Andy – FULL|date=June 15, 2013|url=https://www.youtube.com/watch?v=7aTyziIi7Dk |archive-url=https://ghostarchive.org/varchive/youtube/20211221/7aTyziIi7Dk |archive-date=2021-12-21 |url-status=live|access-date=May 9, 2018}}{{cbignore}}</ref>. Oleh karena itu, para penggemar memakai ''OI'' sebagai nama fan club dan menjadikannya sebagai singkatan dari Orang Indonesia karena akronim harus mengandung arti. Ide penamaan Orang Indonesia berasal dari yayasan milik Iwan Fals, Yayasan Orang Indonesia. OI kini dipimpin oleh istrinya dan berjalan di bawah manajemen PT. Tiga Rambu.<ref>{{Citation|last=Netmediatama|title=Sarah Sechan – Tahun Baruan bareng Iwan Fals|date=January 1, 2014|url=https://www.youtube.com/watch?v=KharSea4QO8 |archive-url=https://ghostarchive.org/varchive/youtube/20211221/KharSea4QO8 |archive-date=2021-12-21 |url-status=live|access-date=May 16, 2018}}{{cbignore}}</ref> |
|||
== Pendidikan == |
|||
* [[SMP Negeri 5 Bandung|SMPN 5 Bandung, Jawa Barat]] |
|||
* SMAK BPK Bandung |
* SMAK BPK Bandung |
||
* STP (Sekolah Tinggi Publisistik, sekarang [[IISIP]]) |
* STP (Sekolah Tinggi Publisistik, sekarang [[IISIP]]) |
||
* [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ) |
* [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ) |
||
==Diskografi== |
== Diskografi == |
||
[[Berkas:Rolling Stone Mei 2007.jpg|jmpl|200px|Iwan Fals pada cover majalah Rolling Stone Mei 2007]] |
|||
Tidak semua album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. |
|||
Tidak seluruh album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. Pada tahun-tahun terakhir ini pula Iwan Fals lebih banyak memilih berkolaborasi dengan musisi muda berbakat. |
|||
Banyak lagu Iwan Fals yang tidak dijual secara bebas. Lagu-lagu tersebut menjadi koleksi ekslusif para penggemarnya dan kebanyakan direkam secara siaran. Beberapa lagu Iwan Fals yang tidak dikomersialkan seperti lagu 'Pulanglah' yang didedikasikan khusus untuk almarhum [[Munir]] ternyata sangat digemari yang akhirnya direkam ulang dan dimasukkan ke dalam album ''50:50'' yang beredar pada tahun 2007. |
|||
ALBUM |
|||
===Rilisan Solo === |
|||
* Canda dalam nada (1979) |
|||
==== Album ==== |
|||
* Perjalanan (1980) |
|||
{{col|1}} |
|||
* [[Sarjana Muda (album musik)|Sarjana Muda]] (1981) |
|||
* [[Yang Muda Yang Bercanda I]] (1978) - rilisan [[Lembaga Humor Indonesia]] dibawah bendera [[ABC Records]] |
|||
* Opini (1982) |
|||
* [[Yang Muda Yang Bercanda II]] (1978) - rilisan [[Lembaga Humor Indonesia]] dibawah bendera [[ABC Records]] |
|||
* Sumbang (1983) |
|||
* ''[[Canda Dalam Nada (album musik)|Canda Dalam Nada]]'' (1978) |
|||
* Barang Antik (1984) |
|||
* [[ |
* ''[[Canda Dalam Ronda]]'' (1979) |
||
* ''[[3 Bulan (album musik)|3 Bulan]]'' (1980) |
|||
* Serenade Kembang Pete (bersama KPJ, [[Kelompok Pengamen Jalanan]]) (1985) |
|||
* ''[[Sarjana Muda (album musik)|Sarjana Muda]]'' (1981) - debut awal musik professional dibawah bendera [[Musica Studio's|Musica]] |
|||
* Sore Tugu Pancoran (1985) |
|||
* [[ |
* ''[[Opini (album musik)|Opini]]'' (1982) |
||
* ''[[Sumbang (album musik)|Sumbang]]'' (1983) |
|||
* Ethiopia (1986) |
|||
* ''[[Barang Antik (album musik)|Barang Antik]]'' (1984) |
|||
* Lancar Kereta Tua (1987) |
|||
* ''[[Sugali (album musik)|Sugali]]'' (1984) |
|||
* Wakil Rakyat (1987) |
|||
* [[ |
* ''[[KPJ|KPJ]]" (1985) |
||
* ''[[Sore Tugu Pancoran (album musik)|Sore Tugu Pancoran]]'' (1985) |
|||
* Antara Aku, Kau, dan Bekas Pacarku (1988) |
|||
* [[ |
* ''[[Aku Sayang Kamu (album Iwan Fals)|Aku Sayang Kamu]]'' (1986) |
||
* ''[[Ethiopia (album musik)|Ethiopia]]'' (1986) |
|||
* Swami I (1989) |
|||
* ''[[Lancar (album musik)|Lancar]]'' (1987) |
|||
* Kantata Takwa (1990) |
|||
* ''[[Wakil Rakyat (album musik)|Wakil Rakyat]]'' (1987) |
|||
* Cikal (1991) |
|||
* ''[[1910 (album musik)|1910]]'' (1988) |
|||
* Swami II (1991) |
|||
* ''[[Mata Dewa (album musik)|Mata Dewa]]'' (1989) |
|||
* Belum Ada Judul (1992) |
|||
* ''[[Antara Aku, Kau Dan Bekas Pacarmu]]'' (1989) |
|||
* Hijau (1992) |
|||
* ''[[Cikal (album musik)|Cikal]]'' (1991) |
|||
* Dalbo (1993) |
|||
* ''[[Belum Ada Judul (album musik)|Belum Ada Judul]]'' (1992) |
|||
* Anak Wayang (1994) |
|||
* ''[[Hijau (album Iwan Fals)|Hijau]]'' (1992) |
|||
* Orang Gila (1994) |
|||
* |
* ''[[Dalbo]]'' (1993) |
||
* |
* ''[[Anak Wayang]]'' (1994) |
||
* ''[[Orang Gila]]'' (1994) |
|||
* [[In Collaboration with (album musik)|In Collaboration with]] (2003) |
|||
* ''[[Lagu Pemanjat]]'' (bersama [[Trahlor]]) (1996) |
|||
* Manusia Setengah Dewa (2004) |
|||
* ''[[Mata Hati (album musik)|Mata Hati]]''(1999) |
|||
* In Love (2005) |
|||
* ''[[Suara Hati (album musik)|Suara Hati]]'' (2002) |
|||
* ''[[In Collaboration with (album musik)|In Collaboration with]]'' (2003) |
|||
* ''[[Manusia Setengah Dewa]]'' (2004) |
|||
* ''[[Iwan Fals in Love]]'' (2005) |
|||
* ''[[50:50 (album musik)|50:50]]'' (2007) |
|||
* ''[[Untukmu Terkasih]]'' (2009) - mini album |
|||
* ''[[Keseimbangan - Iwan Fals]]'' (2010) |
|||
* ''[[Tergila-gila]]'' (2011) |
|||
* ''[[Raya (album)|Raya]]'' (2013) |
|||
* ''[[SATU (album Iwan Fals)]]'' (2015) |
|||
* ''[[Rosana (album)|Rosana]]'' (2020) |
|||
* ''[[Pun Aku (album)|Pun Aku]]'' (2021) |
|||
* "[[2324 (album)|2324]]" (2024) |
|||
{{end-col}} |
|||
==== Album Kompilasi ==== |
|||
SINGLE |
|||
{{col|1}} |
|||
* Kemesraan (1988) |
|||
* ''[[Celoteh-Celoteh]]'' (1993) |
|||
* Terminal (bersama [[Franky Sahilatua|Franky S]].) (1994) |
|||
* |
* ''Tragedi'' (1996) |
||
* ''Country'' (1999) |
|||
* Orang Pinggiran (bersama [[Franky Sahilatua|Franky S]].) (1995) |
|||
* ''[[Best of the Best Iwan Fals]] (2000) |
|||
* Lagu Pemanjat (1996) |
|||
* ''Tergila-gila'' (2011) |
|||
* Haruskah Pergi (bersama Indra Lesmana) (2006) |
|||
* ''15 Lagu Banjo & Harmonika'' (2011) |
|||
* Selancar (bersama Indra Lesmana) (2006) |
|||
=== bersama [[Kelompok Amburadul]] === |
|||
ALBUM KUMPULAN |
|||
==== Album ==== |
|||
* Akustik |
|||
* ''[[Perjalanan (album Iwan Fals)|Perjalanan]]'' (1979) |
|||
* Akustik Ke2 |
|||
* Tragedi |
|||
* Celoteh-celoteh 1 |
|||
* Celoteh-celoteh 2 |
|||
* Prihatin |
|||
* Country |
|||
* Tembang Cinta |
|||
* Salam Reformasi (1998) |
|||
* Banjo & Harmonika |
|||
* Salam Reformasi 2 (1998) |
|||
* best of the best iwan fals |
|||
[[Image:In-collaboration.jpg|thumb|Sampul album In-collaboration]] |
|||
* |
|||
=== bersama [[Kantata Takwa]] === |
|||
==Pranala luar== |
|||
==== Album ==== |
|||
*{{en}} [http://www.time.com/time/asia/features/heroes/fals.html Time Asia: Asian Heroes - Iwan Fals] |
|||
{{col|1}} |
|||
*{{id}} [http://www.iwan-fals.com situs resmi] |
|||
* ''[[Kantata Takwa (album)]]'' (1990) |
|||
*[http://study2america.com/kumpulan_lagu/lagu_lagu_indonesia/iwan_fals/iwan_fals.html Iwan Fals - Lirik Lagu dan Gitar Kord-nya] |
|||
* ''[[Kantata Samsara]]'' (1998) |
|||
*[http://iwanfalsmania.blogspot.com/ Lirik Lagu Iwan Fals Komplit] |
|||
{{end-col}} |
|||
=== bersama [[SWAMI]] === |
|||
==== Album ==== |
|||
{{col|1}} |
|||
* ''[[Swami I]]'' (1989) |
|||
* ''[[Swami II]]'' (1991) |
|||
=== Singel === |
|||
{{col-css3-begin|3}} |
|||
* [[Serenade]] (bersama [[Ritta Rubby]]) (1984) |
|||
* [[Kemesraan]] (bersama artis [[Musica Studios|Musica]]) (1988) |
|||
* [[Percayalah Kasih]] (bersama [[Jockie Surjoprajogo]] dan [[Vina Panduwinata]]) |
|||
* [[Terminal]] (bersama [[Franky Sahilatua|Franky S]].) (1994) |
|||
* [[Mata Hati]] (bersama [[Ian Antono]]) (1995) |
|||
* [[Orang Pinggiran]] (bersama [[Franky Sahilatua|Franky S]].) (1995) |
|||
* [[Katakan Kita Rasakan]] (bersama artis [[Musica Studios|Musica]]) |
|||
* [[Di Bawah Tiang Bendera]] (bersama artis Musica) (1996) |
|||
* [[Haruskah Pergi]] (bersama [[Indra Lesmana]] dan [[Import Musik]]) (2006) |
|||
* [[Selancar]] (bersama Indra Lesmana dan [[Import Musik]]) (2006) |
|||
* Tanam Tanam Siram Siram (Kampanye Indonesia Menanam) (2006) |
|||
* Marilah Kemari (Tribute to [[Titiek Puspa]]) (2006) |
|||
* [[Aku Milikmu]] (Original Soundtrack ''Lovers''/Kekasih) (2008) |
|||
* Para Penerka (diciptakan bersama [[Nazril Irham|Ariel]]) <ref>[http://kapanlagi.com/musik/berita/noah-iwan-fals-sentil-para-haters-lewat-satu-kolaborasi-mutakhir-56772c.html Ariel dan Iwan Fals berkolaborasi dalam lagu Sang Penerka]</ref> |
|||
* Yang Terlupakan (bersama [[Noah (grup musik)|NOAH]]) |
|||
* Aji Mumpung (bersama [[Ubay Nidji]]|[[Nidji]]) |
|||
*Ijinkan Aku Menyayangimu (bersama [[Geisha (grup musik)|Geisha]]) |
|||
*Tak Seimbang (bersama [[Geisha (grup musik)|Geisha]]) |
|||
*Satu-satunya (bersama [[D'masiv (grup musik)|D'masiv]]) |
|||
*Entah (bersama [[D'masiv (grup musik)|D'masiv]]) |
|||
*Pesawat Tempur (bersama Nidji ([[grup musik|Nidji]]) |
|||
*Hidup Lebih Hebat (bersama Nidji ([[grup musik|Nidji]]) |
|||
*Abadi (bersama all artist Musica) |
|||
*Kemesraan (bersama all artist Musica) |
|||
*Bagimu (bersama syarikat idola remaja) |
|||
*Kinari ([[Rapijali: Book Soundtrack]]) (2021) |
|||
{{col-css3-end}} |
|||
=== Singel hit yang dibawakan penyanyi lain === |
|||
{{musikus-stub}} |
|||
{{col-css3-begin|3}} |
|||
* Maaf (dibawakan oleh [[Ritta Rubby]]) (1986) |
|||
* Belailah (dibawakan oleh [[Ritta Rubby]]) (1986) |
|||
* Trauma (dibawakan oleh [[God Bless]]) (1988) |
|||
* Damai yang Hilang (dibawakan oleh [[God Bless]]) (1988) |
|||
* Orang dalam Kaca (dibawakan oleh [[God Bless]]) (1988) |
|||
* Pak Tua (dibawakan oleh grup band [[Elpamas]]) (1991) |
|||
* Oh (dibawakan oleh [[Fajar Budiman]]) (1994) |
|||
* Nyanyian Laut (dibawakan Nicky Astria) |
|||
* Menangis (dibawakan oleh [[Franky Sahilatua|Franky S]].) |
|||
* Bunga Kehidupan (dibawakan oleh artis [[Musica]]) |
|||
{{col-css3-end}} |
|||
* Air Mata Api (dibawakan oleh [[Superman Is Dead]]) (2012) |
|||
* Serenade dibawakan oleh Steven N Coconut Treez dan berubah judul menjadi Sere |
|||
=== Lagu yang tidak beredar === |
|||
[[Kategori:Kelahiran 1961|Fals]] |
|||
{{col-css3-begin|3}} |
|||
[[Kategori:Iwan Fals| ]] |
|||
* Demokrasi Nasi (1978) |
|||
* Semar Mendem (1978) |
|||
* Pola Sederhana (Anak Cendana) (1978) |
|||
* Mbak Tini (1978) |
|||
* Siti Sang Bidadari (1978) |
|||
* Kisah Sapi Malam (1978) |
|||
* Mince Makelar (1978) |
|||
* Luka Lama (1984) |
|||
* Anissa (1986) |
|||
* Biarkan Indonesia Tanpa Koran (1986) |
|||
* Oh Indonesia (1992) |
|||
* Imelda Mardun (1992) |
|||
* Maumere (1993) |
|||
* Joned (1993) |
|||
* Mesin Mesin Pembunuh (1994) |
|||
* Suara dari Jalanan (1996) |
|||
* Demokrasi Otoriter (1996) |
|||
* Pemandangan (1996) |
|||
* Jambore Wisata (1996) |
|||
* Aku Tak Punya Apa-Apa (1997) |
|||
* Cerita Lama Tiananmen (1998) |
|||
* Serdadu dan Kutil (1998) |
|||
* 15 Juta (1998) |
|||
* Mencari Kata-Kata (1998) |
|||
* Malam Sunyi (1999) |
|||
* Sketsa Setan yang Bisu (2000) |
|||
* Indonesiaku (2001) |
|||
* Kemarau (2003) |
|||
* Lagu Sedih (2003) |
|||
* Kembali ke Masa Lalu (2003) |
|||
* Harapan Tak Boleh Mati (2004) |
|||
* Saat Minggu Masih Pagi (2004) |
|||
* Repot Nasi/Sami Mawon (2005) |
|||
* Hari Raya Bumi (2007) |
|||
* Berita Cuaca (2008) |
|||
* Paman Zam |
|||
* Kapal Bau Pesing |
|||
* Makna Hidup Ini |
|||
* Selamat Tinggal Ramadhan |
|||
* Nyatakan Saja |
|||
* Berputar Putar |
|||
* Air dan Batu |
|||
* Lagu Pegangan |
|||
* Semut Api dan Cacing Kecil |
|||
* Kata-Kata |
|||
* Peniti Benang |
|||
* Pukul Dua Malam |
|||
* Curiga |
|||
* Penjara |
|||
* Belatung |
|||
* Dulu Sekarang dan Selama Nya |
|||
* Bunga Kayu Di Beranda |
|||
* Nyanyian Sopir |
|||
* Bunga Hitam |
|||
* Aku Bergelora |
|||
* Suara dari Jalanan |
|||
* Pepaya |
|||
* Ibuku Matahariku |
|||
* Si Gembala Sapi (Babadotan) |
|||
* Harapan Tak Boleh Mati |
|||
* Oh |
|||
* Bersatulah |
|||
* Join In Jeans & Jackets |
|||
* Indonesia Pusaka |
|||
* Pondokku |
|||
* Reformasi |
|||
* Tuhan |
|||
* Kasih Jangan Kau Pergi (Ft. Bunga) |
|||
* Gila (Ft. Bunga) |
|||
* Maling Budiman |
|||
* Serpihan Surga Pagar Alam |
|||
* Tanah Air Udara dan Api (live) |
|||
* Komunitas Tiga Rambu (live) |
|||
* Birokrasi Semut |
|||
* Rumi Sang Pencerah (Juni 2011) |
|||
* Hentikan! (2011) |
|||
* Isyarat (2011) |
|||
* Gugusan Bintang (2011) |
|||
* Garong Wan Takuup (2011) |
|||
* Cenis Cenos (1990) |
|||
* Polteng "Polisi Tengik" (2012-Lagu Jamming bersama Komunitas OI yang belum sempat direkam) |
|||
{{col-css3-end}} |
|||
'' Catatan: '' |
|||
[[en:Iwan Fals]] |
|||
*Yang Muda Yang Bercanda I & II adalah album yang berisi rekaman siaran pemenang lomba musik dan baca humor yang diadakan oleh [[Lembaga Humor Indonesia]]. |
|||
[[ms:Iwan Fals]] |
|||
== Filmografi == |
|||
* ''[[Damai Kami Sepanjang Hari]]'' (1985) |
|||
* ''[[Kantata Takwa (film)]]'' (1990) |
|||
* ''[[Kekasih]]'' (2008) - cameo |
|||
== Prestasi dan pengakuan == |
|||
{{col|}} |
|||
# Juara I Festival Musik Country (1980). |
|||
# Gold record, lagu [[Oemar Bakri]], PT Musica Studio's. |
|||
# Silver record, penyanyi & pencipta lagu [[Ethiopia (album musik)|Ethiopia]], PT Musica Studio's. |
|||
# Penghargaan prestasi artis HDX 1987 - 1988, pencipta lagu [[Buku Ini Aku Pinjam]]. |
|||
# Penyanyi Pujaan, BASF, (1989). |
|||
# The best selling, album [[Mata Dewa]], BASF, 1988 - 1989. |
|||
# Konser Dengan Penonton Terbesar Sepanjang Masa Tahun (1991) di [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]] senayan. Tercatat 150.000 Penonton Memadati Stadion. Bahkan Ada yang Naik ke Atap Stadion. |
|||
# Penyanyi rekaman pria terbaik, album [[Anak Wayang (album musik)|Anak Wayang]], BASF Award XI, 18 April 1996. |
|||
# Presents This Certificate To Iwan Fals In Recognition Of The Contribution To Cultural Exchange Between Korea and Indonesia, 25 September 1999. |
|||
# Video klip terbaik lagu [[Entah]], Video Musik Indonesia periode VIII - 2000/2001. |
|||
# Triple Platinum Award, Album [[Best Of The Best Iwan Fals]], PT Musica Studio's - Juni 2002. |
|||
# Pada 29 April 2002 Iwan Fals di Nobatkan Sebagai Asian Heroes yaitu Sebagai Salah Satu “Pahlawan Besar Asia”, |
|||
# Pemenang video klip terbaik edisi - Juli 2002, lagu [[Kupu-Kupu Hitam Putih]], Video Musik Indonesia, periode I- 2002/2003. |
|||
# Penghargaan album [[In Collaboration with (album musik)|In Collaboration with]], angka penjualan di atas 150.000 unit, PT Musica Studio's - Juni 2003. |
|||
# Triple Platinum Award, album [[In Collaboration with (album musik)|In Collaboration with]], angka penjualan di atas 450.000 unit, PT Musica Studio's - November 2003. |
|||
# Penghargaan M Indonesia 2003, Most Favourite Male. |
|||
# SCTV Music Award 2004, album Ngetop! (pop) [[In Collaboration with (album musik)|In Collaboration with]]. |
|||
# SCTV Music Award 2004, Penyanyi Pop Ngetop. |
|||
# Anugrah Planet Muzik 2004. |
|||
# Generasi Biang Extra Joss - 2004. |
|||
# SCTV Music Award 2005, album pop solo ngetop [[Iwan Fals In Love]]. |
|||
# With The Compliment Of Metro TV. |
|||
# Partisipasi dalam acara konser Salam Lebaran 2005, PT Gudang Garam Indonesia. |
|||
# 6 Album Iwan Fals [[Swami]], [[Sarjana Muda]], [[Kantata Takwa]], [[Mata Dewa]], [[Orang Gila]], [[Aku Sayang Kamu!]] Masuk dalam [[150 Album Indonesia Terbaik]] Sepanjang Masa pada Tahun (2007) |
|||
# Diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari ''The Immortals'': 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada tahun 2008 |
|||
# Mendapatkan Talk Less Do More Award sebagai salah satu Class Music Heroes 2009. |
|||
# Lagunya bersama {Swami} yang berjudul [Bongkar] menerima penghargaan 150 lagu terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone peringkat 1. |
|||
# Penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia (2010) |
|||
# Iwan Fals Dianugrahi bintang Satyalencana Kebudayaan 2010. Mereka dinilai berjasa mengembangkan dan melestarikan budaya. |
|||
# Soegeng Sarjadi Awards on Good Governance Katagori Masyarakat Sipil yang Memberikan Banyak sumbangsih pemikirannya lewat lagu-lagu pro demokrasi (2012) |
|||
# Iwan Fals Didaulat Menjadi Duta Desa Indonesia oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (2015).<ref>{{Cite news|url=http://www.tempo.co/read/news/2015/03/31/219654317/Iwan-Fals-Didaulat-Jadi-Duta-Desa-Indonesia|title=:: Iwan Fals Didaulat Jadi Duta Desa Indonesia ::|accessdate=2011-03-31|language=id|work=[[Tempo.co]]}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>{{end-col}} |
|||
== Penghargaan dan nominasi == |
|||
{| class="wikitable" |
|||
|- |
|||
! Penghargaan |
|||
! Tahun |
|||
! Kategori |
|||
! Karya yang dinominasikan |
|||
! Hasil |
|||
|- |
|||
! scope= "row" rowspan= "27" | [[Anugerah Musik Indonesia]] |
|||
| rowspan= "2" | [[Anugerah Musik Indonesia 2000|2000]] |
|||
| Artis Solo/Duo/Grup/Kolaborasi Balada/Country Terbaik |
|||
| "Ku Menanti Seorang Kekasih" |
|||
| {{won}} |
|||
|- |
|||
| Album Balada/Country Terbaik |
|||
| ''[[Best of the Best Iwan Fals]]'' |
|||
| {{won}} |
|||
|- |
|||
| rowspan= "3" | [[Anugerah Musik Indonesia 2002|2002]] |
|||
| Artis Solo/Duo/Grup/Kolaborasi Balada/Country Terbaik |
|||
| "Kupu-Kupu Hitam Putih" |
|||
| {{won}} |
|||
|- |
|||
| Pencipta Lagu Balada/Country Terbaik |
|||
| "Kupu-Kupu Hitam Putih" Ditampilkan oleh Iwan Fals |
|||
| {{won}} |
|||
|- |
|||
| Album Balada/Country Terbaik |
|||
| ''[[Suara Hati]]'' |
|||
| {{won}} |
|||
|- |
|||
| rowspan= "2" | [[Anugerah Musik Indonesia 2003|2003]] |
|||
| [[Penghargaan AMI untuk Artis Solo Pria Pop Terbaik|Artis Solo Pria Pop Terbaik]] |
|||
| "Aku Bukan Pilihan" |
|||
| {{won}} |
|||
|- |
|||
| colspan= "2" | ''Legend Award'' |
|||
| {{won|Penerima}} |
|||
|- |
|||
| rowspan= "3" | [[Anugerah Musik Indonesia 2004|2004]] |
|||
| [[Penghargaan AMI untuk Album Terbaik-Terbaik|Album Terbaik-Terbaik]] |
|||
| ''[[Manusia Setengah Dewa]]'' |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| [[Penghargaan AMI untuk Karya Produksi Terbaik-Terbaik|Karya Produksi Terbaik-Terbaik]] |
|||
| rowspan= "2" | "Manusia Setengah Dewa" |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| [[Penghargaan AMI untuk Karya Produksi Folk atau Country atau Balada Terbaik|Karya Produksi Balada/Country Terbaik]] |
|||
| {{won}} |
|||
|- |
|||
| rowspan= "2" | [[Anugerah Musik Indonesia 2006|2006]] |
|||
| Karya Produksi Terbaik-Terbaik |
|||
| rowspan= "2" | "Ijinkan Aku Menyayangimu" |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| Artis Solo Pria Pop Terbaik |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| rowspan= "3" | [[Anugerah Musik Indonesia 2008|2008]] |
|||
| [[Penghargaan AMI untuk Album Pop Terbaik|Album Pop Terbaik]] |
|||
| ''[[50:50]]'' |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| Artis Solo Pria Pop Terbaik |
|||
| "Masih Bisa Cinta" |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| [[Penghargaan AMI untuk Karya Produksi Reggae atau Ska atau Rocksteady Terbaik|Karya Produksi Reggae Terbaik]] |
|||
| "Mabuk Cinta" |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| rowspan= "2" | [[Anugerah Musik Indonesia 2012|2012]] |
|||
| Artis Solo Pria Pop Terbaik |
|||
| "Untukmu Terkasih" |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| [[Penghargaan AMI untuk Karya Produksi Kolaborasi Terbaik|Karya Produksi Kolaborasi Terbaik]] |
|||
| "Tergila-gila" (bersama Blackout) |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| [[Anugerah Musik Indonesia 2013|2013]] |
|||
| [[Penghargaan AMI untuk Duo atau Grup atau Grup Vokal atau Kolaborasi Pop Terbaik|Duo/Grup/Kolaborasi Pop Terbaik]] |
|||
| "Belum Ada Judul" (bersama Laduni) – (OST. [[Mama Cake]]) |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| rowspan= "3" | [[Anugerah Musik Indonesia 2014|2014]] |
|||
| Album Terbaik-Terbaik |
|||
| ''[[RAYA (album Iwan Fals)|RAYA]]'' |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| Artis Solo Pria Pop Terbaik |
|||
| rowspan= "2" | "Raya" |
|||
| {{won}} |
|||
|- |
|||
| [[Penghargaan AMI untuk Karya Produksi Alternatif Terbaik|Karya Produksi Alternatif/Lintas Bidang Terbaik]] |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| rowspan= "4" | [[Anugerah Musik Indonesia 2016|2016]] |
|||
| Album Terbaik-Terbaik |
|||
| rowspan= "2" | ''[[SATU (album Iwan Fals)|SATU]]'' (bersama [[Noah (grup musik)|Noah]], [[Nidji]], [[Geisha (grup musik)|Geisha]] & [[d'Masiv]]) |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| Album Pop Terbaik |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| Kolaborasi Pop Terbaik |
|||
| "Tak Seimbang" (bersama [[Geisha (grup musik)|Geisha]]) |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
| [[Penghargaan AMI untuk Duo atau Grup atau Grup Vokal atau Kolaborasi Rock Terbaik|Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik]] |
|||
| "Yang Terlupakan" (bersama [[Noah (grup musik)|Noah]]) |
|||
| {{won}} |
|||
|- |
|||
| [[Anugerah Musik Indonesia 2021|2021]] |
|||
| colspan="2" | ''Lifetime Achievement Award'' |
|||
| {{won|Penerima}} |
|||
|- |
|||
| [[Anugerah Musik Indonesia 2022|2022]] |
|||
| Karya Produksi Folk/Country/Balada Terbaik |
|||
| "16/01" (bersama [[Sandrayati Fay]]) |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|||
! scope= "row" | [[Indonesian Choice Awards]] |
|||
| [[Indonesian Choice Awards 2014|2014]] |
|||
| colspan="2" | ''Lifetime Achievement Award'' |
|||
| {{won|Penerima}} |
|||
|- |
|||
|} |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
|||
{{commonscat|Iwan Fals}} |
|||
* {{resmi|iwanfals.co.id}} |
|||
* {{Discogs artist}} |
|||
* {{MusicBrainz artist}} |
|||
{{Iwan Fals}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
{{lifetime|1961||Fals, Iwan}} |
|||
[[Kategori:Iwan Fals| ]] |
|||
[[Kategori:Alumni Institut Kesenian Jakarta]] |
|||
[[Kategori:Pemeran laki-laki Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Penyanyi laki-laki Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Jawa]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Indonesia keturunan Belanda]] |
|||
[[Kategori:Pemenang Anugerah Musik Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Tokoh dari Demak]] |
|||
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Jakarta]] |
|||
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]] |
|||
[[Kategori:Penyanyi-penulis lagu Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 3 Agustus 2024 07.36
Iwan Fals | |
---|---|
Lahir | Virgiawan Liestanto 03 September 1961 Jakarta, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | |
Suami/istri | Rosana (m. 1980) |
Anak | 3 |
Orang tua |
|
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen |
|
Tahun aktif | 1975–sekarang |
Label | |
Artis terkait |
|
Situs web | iwanfals |
Penghargaan | |
Virgiawan Liestanto, terkenal dengan nama panggungnya Iwan Fals (lahir 3 September 1961) adalah seorang penyanyi, musisi, pencipta lagu, dan kritikus yang menjadi salah satu legenda di Indonesia. Gaya bermusiknya telah dikatakan sebagai pop, rok, country, dan folk pop dan liriknya banyak menceritakan masa-masa kelam era 1970 hingga 1980-an di bidang politik.[1] Iwan Fals masuk ke dalam daftar The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stone Indonesia.[2]
Karier
Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Surat Untuk Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain.
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional dan Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olahraga.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan OI. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.[butuh rujukan]
Biografi
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian di Jeddah, Arab Saudi, selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah di usianya yang ke-13 tahun, saat Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda atau belum tua bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah.
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi Bahfen, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.
Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip serta diproduksi oleh ABC Records, tetapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4–5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah satu demi satu, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Mana Suka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.[butuh rujukan]
Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di stasiun radio 8EH Institut Teknologi Bandung. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.[butuh rujukan] Beberapa konser musiknya pada tahun 80'an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.
Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror.[3] Hanya segelintir fan fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.
Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.[butuh rujukan]
Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel SWAMI.
Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun grup musiknya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.[butuh rujukan]
Keluarga
Iwan lahir dari pasangan Lies Suudijah asal Tasikmalaya (ibu) dan (alm) Kolonel Anumerta Sucipto asal Purwokerto merupakan anak petinggi pabrik Gula di Kalibagor, Banyumas Jawa Tengah.(ayah). Iwan menikahi Rosana yang akrab disapa "Mbak Yos" pada tahun 1980, hasil dari pernikahannya Iwan memiliki tiga anak yaitu, (alm) Galang Rambu Anarki (1 Januari 1982 - April 1997), Annisa Cikal Rambu Bassae (1985), dan Raya Rambu Rabbani (22 Januari 2003).
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi merek dagang ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok BUNGA dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya tahun 1997.
Setelah Meninggalnya Galang Rambu Anarki lalu Iwan Fals Mendirikan Sebuah Ormas Berbentuk Fans yaitu OI (Orang Indonesia)
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1982 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1982).
Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Sebelumnya, Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anisa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.
Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Kp. Leuwinanggung No. 19 Tapos, Depok Jawa Barat. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri. Pada tahun 1999, Iwan berkolaborasi dengan Farid Bento. Pada tahun 2002, Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri. Dia pun mulai bangkit dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kehilangan Galang. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Ros) juga ikut menyumbangkan suaranya.
Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan tidak seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya lebih mendalam dan religius.[butuh rujukan] Iwan Fals juga sempat membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.
Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugerahi seorang anak lelaki yang diberi nama Raya Rambu Rabbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.[butuh rujukan]
Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia, Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggotnya dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.
Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rosana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarier.
OI
Dia memiliki klub penggemar besar yang disebut 'OI' (ditulis sebagai huruf kecil oi), dia menyatakan "Oi bukan [sebenarnya] Orang Indonesia, jadi banyak teman (penggemar) yang wajahnya saya kenal, tapi [saya] tidak ingat nama mereka." Dia mulai memanggil para penggemarnya yang sering datang ke rumahnya untuk mendengarkan penampilan live akustik gratisnya dengan "Oi" yang secara harfiah berarti "Hei"[4]. Oleh karena itu, para penggemar memakai OI sebagai nama fan club dan menjadikannya sebagai singkatan dari Orang Indonesia karena akronim harus mengandung arti. Ide penamaan Orang Indonesia berasal dari yayasan milik Iwan Fals, Yayasan Orang Indonesia. OI kini dipimpin oleh istrinya dan berjalan di bawah manajemen PT. Tiga Rambu.[5]
Pendidikan
- SMPN 5 Bandung, Jawa Barat
- SMAK BPK Bandung
- STP (Sekolah Tinggi Publisistik, sekarang IISIP)
- Institut Kesenian Jakarta (IKJ)
Diskografi
Tidak seluruh album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. Pada tahun-tahun terakhir ini pula Iwan Fals lebih banyak memilih berkolaborasi dengan musisi muda berbakat.
Banyak lagu Iwan Fals yang tidak dijual secara bebas. Lagu-lagu tersebut menjadi koleksi ekslusif para penggemarnya dan kebanyakan direkam secara siaran. Beberapa lagu Iwan Fals yang tidak dikomersialkan seperti lagu 'Pulanglah' yang didedikasikan khusus untuk almarhum Munir ternyata sangat digemari yang akhirnya direkam ulang dan dimasukkan ke dalam album 50:50 yang beredar pada tahun 2007.
Rilisan Solo
Album
- Yang Muda Yang Bercanda I (1978) - rilisan Lembaga Humor Indonesia dibawah bendera ABC Records
- Yang Muda Yang Bercanda II (1978) - rilisan Lembaga Humor Indonesia dibawah bendera ABC Records
- Canda Dalam Nada (1978)
- Canda Dalam Ronda (1979)
- 3 Bulan (1980)
- Sarjana Muda (1981) - debut awal musik professional dibawah bendera Musica
- Opini (1982)
- Sumbang (1983)
- Barang Antik (1984)
- Sugali (1984)
- KPJ" (1985)
- Sore Tugu Pancoran (1985)
- Aku Sayang Kamu (1986)
- Ethiopia (1986)
- Lancar (1987)
- Wakil Rakyat (1987)
- 1910 (1988)
- Mata Dewa (1989)
- Antara Aku, Kau Dan Bekas Pacarmu (1989)
- Cikal (1991)
- Belum Ada Judul (1992)
- Hijau (1992)
- Dalbo (1993)
- Anak Wayang (1994)
- Orang Gila (1994)
- Lagu Pemanjat (bersama Trahlor) (1996)
- Mata Hati(1999)
- Suara Hati (2002)
- In Collaboration with (2003)
- Manusia Setengah Dewa (2004)
- Iwan Fals in Love (2005)
- 50:50 (2007)
- Untukmu Terkasih (2009) - mini album
- Keseimbangan - Iwan Fals (2010)
- Tergila-gila (2011)
- Raya (2013)
- SATU (album Iwan Fals) (2015)
- Rosana (2020)
- Pun Aku (2021)
- "2324" (2024)
Album Kompilasi
- Celoteh-Celoteh (1993)
- Tragedi (1996)
- Country (1999)
- Best of the Best Iwan Fals (2000)
- Tergila-gila (2011)
- 15 Lagu Banjo & Harmonika (2011)
bersama Kelompok Amburadul
Album
- Perjalanan (1979)
bersama Kantata Takwa
Album
- Kantata Takwa (album) (1990)
- Kantata Samsara (1998)
bersama SWAMI
Album
Singel
- Serenade (bersama Ritta Rubby) (1984)
- Kemesraan (bersama artis Musica) (1988)
- Percayalah Kasih (bersama Jockie Surjoprajogo dan Vina Panduwinata)
- Terminal (bersama Franky S.) (1994)
- Mata Hati (bersama Ian Antono) (1995)
- Orang Pinggiran (bersama Franky S.) (1995)
- Katakan Kita Rasakan (bersama artis Musica)
- Di Bawah Tiang Bendera (bersama artis Musica) (1996)
- Haruskah Pergi (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)
- Selancar (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)
- Tanam Tanam Siram Siram (Kampanye Indonesia Menanam) (2006)
- Marilah Kemari (Tribute to Titiek Puspa) (2006)
- Aku Milikmu (Original Soundtrack Lovers/Kekasih) (2008)
- Para Penerka (diciptakan bersama Ariel) [6]
- Yang Terlupakan (bersama NOAH)
- Aji Mumpung (bersama Ubay Nidji|Nidji)
- Ijinkan Aku Menyayangimu (bersama Geisha)
- Tak Seimbang (bersama Geisha)
- Satu-satunya (bersama D'masiv)
- Entah (bersama D'masiv)
- Pesawat Tempur (bersama Nidji (Nidji)
- Hidup Lebih Hebat (bersama Nidji (Nidji)
- Abadi (bersama all artist Musica)
- Kemesraan (bersama all artist Musica)
- Bagimu (bersama syarikat idola remaja)
- Kinari (Rapijali: Book Soundtrack) (2021)
Singel hit yang dibawakan penyanyi lain
- Maaf (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)
- Belailah (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)
- Trauma (dibawakan oleh God Bless) (1988)
- Damai yang Hilang (dibawakan oleh God Bless) (1988)
- Orang dalam Kaca (dibawakan oleh God Bless) (1988)
- Pak Tua (dibawakan oleh grup band Elpamas) (1991)
- Oh (dibawakan oleh Fajar Budiman) (1994)
- Nyanyian Laut (dibawakan Nicky Astria)
- Menangis (dibawakan oleh Franky S.)
- Bunga Kehidupan (dibawakan oleh artis Musica)
- Air Mata Api (dibawakan oleh Superman Is Dead) (2012)
- Serenade dibawakan oleh Steven N Coconut Treez dan berubah judul menjadi Sere
Lagu yang tidak beredar
- Demokrasi Nasi (1978)
- Semar Mendem (1978)
- Pola Sederhana (Anak Cendana) (1978)
- Mbak Tini (1978)
- Siti Sang Bidadari (1978)
- Kisah Sapi Malam (1978)
- Mince Makelar (1978)
- Luka Lama (1984)
- Anissa (1986)
- Biarkan Indonesia Tanpa Koran (1986)
- Oh Indonesia (1992)
- Imelda Mardun (1992)
- Maumere (1993)
- Joned (1993)
- Mesin Mesin Pembunuh (1994)
- Suara dari Jalanan (1996)
- Demokrasi Otoriter (1996)
- Pemandangan (1996)
- Jambore Wisata (1996)
- Aku Tak Punya Apa-Apa (1997)
- Cerita Lama Tiananmen (1998)
- Serdadu dan Kutil (1998)
- 15 Juta (1998)
- Mencari Kata-Kata (1998)
- Malam Sunyi (1999)
- Sketsa Setan yang Bisu (2000)
- Indonesiaku (2001)
- Kemarau (2003)
- Lagu Sedih (2003)
- Kembali ke Masa Lalu (2003)
- Harapan Tak Boleh Mati (2004)
- Saat Minggu Masih Pagi (2004)
- Repot Nasi/Sami Mawon (2005)
- Hari Raya Bumi (2007)
- Berita Cuaca (2008)
- Paman Zam
- Kapal Bau Pesing
- Makna Hidup Ini
- Selamat Tinggal Ramadhan
- Nyatakan Saja
- Berputar Putar
- Air dan Batu
- Lagu Pegangan
- Semut Api dan Cacing Kecil
- Kata-Kata
- Peniti Benang
- Pukul Dua Malam
- Curiga
- Penjara
- Belatung
- Dulu Sekarang dan Selama Nya
- Bunga Kayu Di Beranda
- Nyanyian Sopir
- Bunga Hitam
- Aku Bergelora
- Suara dari Jalanan
- Pepaya
- Ibuku Matahariku
- Si Gembala Sapi (Babadotan)
- Harapan Tak Boleh Mati
- Oh
- Bersatulah
- Join In Jeans & Jackets
- Indonesia Pusaka
- Pondokku
- Reformasi
- Tuhan
- Kasih Jangan Kau Pergi (Ft. Bunga)
- Gila (Ft. Bunga)
- Maling Budiman
- Serpihan Surga Pagar Alam
- Tanah Air Udara dan Api (live)
- Komunitas Tiga Rambu (live)
- Birokrasi Semut
- Rumi Sang Pencerah (Juni 2011)
- Hentikan! (2011)
- Isyarat (2011)
- Gugusan Bintang (2011)
- Garong Wan Takuup (2011)
- Cenis Cenos (1990)
- Polteng "Polisi Tengik" (2012-Lagu Jamming bersama Komunitas OI yang belum sempat direkam)
Catatan:
- Yang Muda Yang Bercanda I & II adalah album yang berisi rekaman siaran pemenang lomba musik dan baca humor yang diadakan oleh Lembaga Humor Indonesia.
Filmografi
- Damai Kami Sepanjang Hari (1985)
- Kantata Takwa (film) (1990)
- Kekasih (2008) - cameo
Prestasi dan pengakuan
- Juara I Festival Musik Country (1980).
- Gold record, lagu Oemar Bakri, PT Musica Studio's.
- Silver record, penyanyi & pencipta lagu Ethiopia, PT Musica Studio's.
- Penghargaan prestasi artis HDX 1987 - 1988, pencipta lagu Buku Ini Aku Pinjam.
- Penyanyi Pujaan, BASF, (1989).
- The best selling, album Mata Dewa, BASF, 1988 - 1989.
- Konser Dengan Penonton Terbesar Sepanjang Masa Tahun (1991) di Stadion Utama Gelora Bung Karno senayan. Tercatat 150.000 Penonton Memadati Stadion. Bahkan Ada yang Naik ke Atap Stadion.
- Penyanyi rekaman pria terbaik, album Anak Wayang, BASF Award XI, 18 April 1996.
- Presents This Certificate To Iwan Fals In Recognition Of The Contribution To Cultural Exchange Between Korea and Indonesia, 25 September 1999.
- Video klip terbaik lagu Entah, Video Musik Indonesia periode VIII - 2000/2001.
- Triple Platinum Award, Album Best Of The Best Iwan Fals, PT Musica Studio's - Juni 2002.
- Pada 29 April 2002 Iwan Fals di Nobatkan Sebagai Asian Heroes yaitu Sebagai Salah Satu “Pahlawan Besar Asia”,
- Pemenang video klip terbaik edisi - Juli 2002, lagu Kupu-Kupu Hitam Putih, Video Musik Indonesia, periode I- 2002/2003.
- Penghargaan album In Collaboration with, angka penjualan di atas 150.000 unit, PT Musica Studio's - Juni 2003.
- Triple Platinum Award, album In Collaboration with, angka penjualan di atas 450.000 unit, PT Musica Studio's - November 2003.
- Penghargaan M Indonesia 2003, Most Favourite Male.
- SCTV Music Award 2004, album Ngetop! (pop) In Collaboration with.
- SCTV Music Award 2004, Penyanyi Pop Ngetop.
- Anugrah Planet Muzik 2004.
- Generasi Biang Extra Joss - 2004.
- SCTV Music Award 2005, album pop solo ngetop Iwan Fals In Love.
- With The Compliment Of Metro TV.
- Partisipasi dalam acara konser Salam Lebaran 2005, PT Gudang Garam Indonesia.
- 6 Album Iwan Fals Swami, Sarjana Muda, Kantata Takwa, Mata Dewa, Orang Gila, Aku Sayang Kamu! Masuk dalam 150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa pada Tahun (2007)
- Diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada tahun 2008
- Mendapatkan Talk Less Do More Award sebagai salah satu Class Music Heroes 2009.
- Lagunya bersama {Swami} yang berjudul [Bongkar] menerima penghargaan 150 lagu terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone peringkat 1.
- Penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia (2010)
- Iwan Fals Dianugrahi bintang Satyalencana Kebudayaan 2010. Mereka dinilai berjasa mengembangkan dan melestarikan budaya.
- Soegeng Sarjadi Awards on Good Governance Katagori Masyarakat Sipil yang Memberikan Banyak sumbangsih pemikirannya lewat lagu-lagu pro demokrasi (2012)
- Iwan Fals Didaulat Menjadi Duta Desa Indonesia oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (2015).[7]
Penghargaan dan nominasi
Penghargaan | Tahun | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
Anugerah Musik Indonesia | 2000 | Artis Solo/Duo/Grup/Kolaborasi Balada/Country Terbaik | "Ku Menanti Seorang Kekasih" | Menang |
Album Balada/Country Terbaik | Best of the Best Iwan Fals | Menang | ||
2002 | Artis Solo/Duo/Grup/Kolaborasi Balada/Country Terbaik | "Kupu-Kupu Hitam Putih" | Menang | |
Pencipta Lagu Balada/Country Terbaik | "Kupu-Kupu Hitam Putih" Ditampilkan oleh Iwan Fals | Menang | ||
Album Balada/Country Terbaik | Suara Hati | Menang | ||
2003 | Artis Solo Pria Pop Terbaik | "Aku Bukan Pilihan" | Menang | |
Legend Award | Penerima | |||
2004 | Album Terbaik-Terbaik | Manusia Setengah Dewa | Nominasi | |
Karya Produksi Terbaik-Terbaik | "Manusia Setengah Dewa" | Nominasi | ||
Karya Produksi Balada/Country Terbaik | Menang | |||
2006 | Karya Produksi Terbaik-Terbaik | "Ijinkan Aku Menyayangimu" | Nominasi | |
Artis Solo Pria Pop Terbaik | Nominasi | |||
2008 | Album Pop Terbaik | 50:50 | Nominasi | |
Artis Solo Pria Pop Terbaik | "Masih Bisa Cinta" | Nominasi | ||
Karya Produksi Reggae Terbaik | "Mabuk Cinta" | Nominasi | ||
2012 | Artis Solo Pria Pop Terbaik | "Untukmu Terkasih" | Nominasi | |
Karya Produksi Kolaborasi Terbaik | "Tergila-gila" (bersama Blackout) | Nominasi | ||
2013 | Duo/Grup/Kolaborasi Pop Terbaik | "Belum Ada Judul" (bersama Laduni) – (OST. Mama Cake) | Nominasi | |
2014 | Album Terbaik-Terbaik | RAYA | Nominasi | |
Artis Solo Pria Pop Terbaik | "Raya" | Menang | ||
Karya Produksi Alternatif/Lintas Bidang Terbaik | Nominasi | |||
2016 | Album Terbaik-Terbaik | SATU (bersama Noah, Nidji, Geisha & d'Masiv) | Nominasi | |
Album Pop Terbaik | Nominasi | |||
Kolaborasi Pop Terbaik | "Tak Seimbang" (bersama Geisha) | Nominasi | ||
Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik | "Yang Terlupakan" (bersama Noah) | Menang | ||
2021 | Lifetime Achievement Award | Penerima | ||
2022 | Karya Produksi Folk/Country/Balada Terbaik | "16/01" (bersama Sandrayati Fay) | Nominasi | |
Indonesian Choice Awards | 2014 | Lifetime Achievement Award | Penerima |
Referensi
- ^ Berita terbaru Iwan Fals Kapanlagi.com 2016=03-31. Diakses tanggal 2016-04-7
- ^ Majalah Rolling Stone Indonesia (2008). The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa. Jakarta: PT a&e media.
- ^ Noor, Shafira Rianiesti. "Profil Iwan Fals, Musisi Berani yang Sempat Ditahan Gara-gara Nyanyikan Lirik Lagu Demokrasi". Tribunnews.com.
- ^ Taufik Rahaji (June 15, 2013), Iwan Fals Akhirnya Bicara – Kick Andy – FULL, diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-21, diakses tanggal May 9, 2018
- ^ Netmediatama (January 1, 2014), Sarah Sechan – Tahun Baruan bareng Iwan Fals, diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-21, diakses tanggal May 16, 2018
- ^ Ariel dan Iwan Fals berkolaborasi dalam lagu Sang Penerka
- ^ ":: Iwan Fals Didaulat Jadi Duta Desa Indonesia ::". Tempo.co. Diakses tanggal 2011-03-31.[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
- Situs web resmi
- Diskografi Iwan Fals di Discogs
- Diskografi Iwan Fals di MusicBrainz
- Orang hidup berusia 63
- Kelahiran 1961
- MusicBrainz artist sama seperti Wikidata
- Iwan Fals
- Alumni Institut Kesenian Jakarta
- Pemeran laki-laki Indonesia
- Penyanyi laki-laki Indonesia
- Tokoh Jawa
- Tokoh Indonesia keturunan Belanda
- Pemenang Anugerah Musik Indonesia
- Tokoh dari Demak
- Tokoh dari Jakarta
- Tokoh Jakarta
- Tokoh dari Semarang
- Tokoh Jawa Tengah
- Tokoh Jawa Barat
- Penyanyi-penulis lagu Indonesia