Bank Tabungan Negara: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 34: | Baris 34: | ||
| homepage = {{URL|www.btn.co.id}} |
| homepage = {{URL|www.btn.co.id}} |
||
}} |
}} |
||
'''PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk''' atau |
'''PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk''' atau biasa disingkat menjadi BTN, adalah sebuah perusahaan di bawah naungan [[Badan usaha milik negara|Badan Usaha Milik Negara (BUMN)]] yang bergerak di bidang [[jasa keuangan]]. BTN menyediakan berbagai macam produk dan layanan keuangan, salah satunya adalah menyediakan [[kredit pemilikan rumah]] (KPR). Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2023, BTN memiliki total 737 jaringan<ref>{{Cite web|title=Laporan Tahunan Bank Tabungan Negara 2023|url=https://www.btn.co.id/-/media/Files/Laporan-Perusahaan/laporan-tahunan/AR-2023-BBTN-IND.pdf|website=Bank Tabungan Negara|access-date=18 Juli 2024}}</ref> kantor dengan rincian 6 Kantor Wilayah, 81 Unit Kantor Cabang, 541 Kantor Cabang Pembantu. Sedangkan, untuk jaringan Perbankan [[Syariat Islam|Syariah]], memiliki 34 Kantor Cabang Syariah dan 75 Kantor Cabang Pembantu Syariah di seluruh [[Indonesia]]. BTN juga terhubung dengan 3.789 ATM dan CRM. .<ref name="profil">{{Cite web|title=Sekilas Perusahaan|url=https://www.btn.co.id/About/About-Us|publisher=PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk|language=id|access-date=18 Juli 2024}}</ref> |
||
== Sejarah == |
== Sejarah BTN (Sebelum 1950) == |
||
{{multiple image |
{{multiple image |
||
| direction = vertical |
| direction = vertical |
||
Baris 51: | Baris 51: | ||
| caption3 = Buku tabungan ''Postspaarbank'' pada tahun 1939 |
| caption3 = Buku tabungan ''Postspaarbank'' pada tahun 1939 |
||
}} |
}} |
||
BTN didirikan pada tahun 1897 dengan pengukuhan pendirian bank bernama resmi ({{lang-nl|'''Postspaarbank'''}}) yang berkantor di sebuah gedung megah dengan [[arsitektur]] zaman Belanda di ujung Molenvliet West 1 (sekarang [[Jalan Gajah Mada]] No.1). Melihat minat masyarakat yang semakin kuat terhadap jasa [[perbankan]] mulai tahun 1928 hingga 1934, Postspaarbank terus memperluas jaringannya dengan membuka 4 kantor cabang baru di Makassar, Surabaya, Jakarta dan Medan. Era transformasi bank ini dimulai sejak 1930 yang ditandai dengan dimulainya penggunaan [[Sejarah alat hitung|mesin akuntansi elektronik]]. |
|||
Bank ini memulai sejarahnya pada tahun 1897 dengan nama '''Bank Tabungan Pos''' ({{lang-nl|'''Postspaarbank'''}}) dan berbisnis di bidang [[tabungan pos]]. Pada tahun 1942, bank ini diambil alih oleh pasukan pendudukan Jepang dan namanya diubah menjadi {{nihongo|''Kantor Tabungan Tjokin Kjokoe''|貯金局|Chokin-kyoku|[[Alih aksara Nihon-shiki|Nihon-shiki]]/[[Alih aksara Kunrei-shiki|Kunrei-shiki]]: ''Tyokin-kyoku''|lead=yes}} dan tetap menawarkan tabungan pos untuk mendanai [[Perang Pasifik|Perang Asia Timur Raya]]. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1945, bank ini diambil alih oleh pemerintah dan namanya diubah menjadi '''Kantor Taboengan Pos''' (KTP). Bank ini pun berperan penting dalam memfasilitasi penukaran uang Jepang dengan ''[[Oeang Republik Indonesia]]'' (ORI). Namun pada bulan Desember 1946, seluruh kantor dari bank ini dikuasai oleh pasukan Belanda melalui agresi militer, sehingga semua kantor dari bank ini akhirnya berhenti beroperasi. Pada 9 Februari 1950, pemerintah Indonesia merdeka membuka kembali bank ini dengan nama 'Bank Tabungan Pos Republik Indonesia' sebagai milik negara dan tanggal tersebut lebih digunakan sebagai acuan hari lahir perusahaan ini. Setahun kemudian, pemerintah mengubah nama bank ini menjadi '''Bank Tabungan Pos'''.<ref name="btp">{{cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Download/40938/UU%20Darurat%20Nomor%209%20Tahun%201950.pdf|title=Undang-Undang Darurat nomor 9 tahun 1950|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=2023-07-15}}</ref> Pada tahun 1963, pemerintah kembali mengubah nama bank ini menjadi '''Bank Tabungan Negara'''.<ref name="pos">{{cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/641/Perpu0041963.pdf|title=Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang nomor 4 tahun 1963|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=15 Juli 2023}}</ref><ref>{{cite news|last=Times|first=I. D. N.|last2=Shemi|first2=Helmi|title=Profil BTN, Lahir sebagai Bank Tabungan Pos pada Zaman Belanda|url=https://www.idntimes.com/business/finance/helmi/mengenal-btn-bank-yang-ada-lebih-dari-100-tahun|work=IDN Times|language=id|access-date=2022-09-30}}</ref> |
|||
Pada masa awal pendudukan Jepang, pembekuan operasi perbankan di wilayah Hindia Belanda terjadi melalui sejumlah proses yang dimulai dengan pemanggilan manajemen bank oleh penguasa baru yang dilakukan di Bandung pada 4 Maret 1942. Tentara Jepang secara resmi [[Likuidasi|melikuidasi]] bank dan mengubah nama ''Postspaarbank'' menjadi {{nihongo|''Kantor Tabungan Tjokin Kjokoe''|貯金局|Chokin-kyoku|[[Alih aksara Nihon-shiki|Nihon-shiki]]/[[Alih aksara Kunrei-shiki|Kunrei-shiki]]: ''Tyokin-kyoku''|lead=yes}} (Biro Deposito) pada 1 April 1942. |
|||
Pada tahun 1965, sebagai bagian dari penerapan konsep [[Bank di Indonesia#Doktrin Bank Berjuang|bank berjuang]], bank ini digabung ke dalam [[Bank Indonesia]]<ref name="bni">{{Cite web|title=Penetapan Presiden nomor 11 tahun 1965|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/1634/PENPRES0111965.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=15 Juli 2023}}</ref> yang kemudian diubah namanya menjadi 'Bank Negara Indonesia'.<ref name="bni3">{{Cite web|title=Penetapan Presiden nomor 17 tahun 1965|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/1640/PENPRES0171965.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=4 Desember 2022}}</ref> Bank ini lalu beroperasi dengan nama '''Bank Negara Indonesia Unit V'''. Pada tahun 1968, pemerintah memisahkan bank ini menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama '''Bank Tabungan Negara'''.<ref name="pisah">{{Cite web|title=Undang-undang Nomor 20 Tahun 1968|url=https://peraturan.bpk.go.id/Download/49298/UU%20Nomor%2020%20Tahun%201968.pdf|publisher=Badan Pemeriksaan Keuangan RI|language=id|access-date=14 Juli 2023}}</ref> Pada tahun 1971, bank ini bekerja sama dengan [[Pos Indonesia|PN Pos & Giro]] untuk melaksanakan program [[Tabungan pembangunan nasional]] (Tabanas) dan [[Tabungan asuransi berjangka]] (Taska). Pada tahun 1974, [[Kementerian Keuangan Republik Indonesia|Departemen Keuangan]] menugaskan bank ini sebagai satu-satunya penyalur [[kredit pemilikan rumah]] (KPR). Dua tahun kemudian, bank ini merealisasikan KPR pertamanya di Perumahan Tanah Mas, [[Semarang]]. |
|||
Namun dalam perjalanannya, ''Tyokin Kyoku'' tidak sesukses ''Postspaarbank'' karena kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang sangat memprihatinkan sehingga ''Tyokin Kyoku'' tidak berhasil menjalankan misinya dan berhenti beroperasional pada Agustus 1945 setelah Jepang menyerah kepada Sekutu. |
|||
Pada tahun 1986, bank ini mendapat kredit dari [[IBRD]]/[[Bank Dunia]] sebesar US$266,550 juta. Pada tahun 1992, pemerintah menetapkan bank ini sebagai sebuah [[persero]] dan mengubah nama bank ini seperti sekarang.<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/6118/PP%20NO%2024%20TH%201992.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 1992|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=15 Juli 2023}}</ref> Pada tahun 1994, bank ini mendapat izin untuk beroperasi sebagai [[bank devisa]]. Pada bulan Februari 2005, bank ini membentuk Usaha Unit Syariah dan membuka kantor cabang syariah pertama di [[Harmoni, Jakarta]]. Pada tahun 2009, bank ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.btn.co.id/id/Tentang-Kami|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk|language=id|access-date=10 Juli 2023}}</ref> |
|||
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan RI]] pada 17 Agustus 1945, pihak berwenang Indonesia mengubah nama ''Tyokin Kyoku'' menjadi '''Kantor Tabungan Pos'''. Pembukaan Kantor Tabungan Pos ini diprakarsai oleh Darmosoetanto selaku direktur pertamanya. Pada masa awal kemerdekaan, Kantor Tabungan Pos memiliki peran yang sangat besar yakni dengan memfasilitasi penukaran uang Jepang dengan [[Oeang Republik Indonesia]] (ORI). Namun kemerdekaan yang sesungguhnya belum dapat dimiliki sepenuhnya oleh bangsa Indonesia, Belanda kembali melancarkan [[Agresi Militer Belanda I|agresi militernya]] di Indonesia. Agresi ini praktis melumpuhkan Kantor Tabungan Pos karena keadaan tersebut membuat bank ini tidak mampu bekerja secara normal karena kantor pusat dan kantor cabangnya di seluruh Indonesia dikuasai oleh Belanda sejak 19 Desember 1946. Akibat dari mulai beroperasionalnya kembali ''Postspaarbank'' di Indonesia pada 1 Mei 1946, Kantor Tabungan Pos atau yang kini dikenal dengan BTN tutup. |
|||
[[Berkas:Bank BTN Kebumen.jpg|jmpl|Kantor BTN di [[Kebumen]]]] |
|||
Beberapa tahun berselang tepatnya pada 1949 Kantor Tabungan Pos kembali beroperasional setelah pemerintah Indonesia mengganti namanya menjadi Bank Tabungan Pos Republik Indonesia yang kemudian kembali merubah namanya menjadi Bank Tabungan Pos menyusul pemberlakuan Undang-Undang Darurat No.9/1950. Undang-undang ini berisi mengenai perubahan UU ''Postspaarbank'', sekaligus penggantian nama ''Postspaarbank'' menjadi '''Bank Tabungan Pos'''.<ref name="btp">{{cite web|title=Undang-Undang Darurat nomor 9 tahun 1950|url=https://peraturan.bpk.go.id/Download/40938/UU%20Darurat%20Nomor%209%20Tahun%201950.pdf|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=2023-07-15}}</ref> pada 9 Februari 1950. Tanggal bersejarah tersebut kemudian ditetapkan menjadi hari ulang tahun BTN. Pada tahun 1963, pemerintah kembali mengubah nama bank ini menjadi '''Bank Tabungan Negara'''.<ref name="pos">{{cite web|title=Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang nomor 4 tahun 1963|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/641/Perpu0041963.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=15 Juli 2023}}</ref><ref>{{cite news|last=Times|first=I. D. N.|last2=Shemi|first2=Helmi|title=Profil BTN, Lahir sebagai Bank Tabungan Pos pada Zaman Belanda|url=https://www.idntimes.com/business/finance/helmi/mengenal-btn-bank-yang-ada-lebih-dari-100-tahun|work=IDN Times|language=id|access-date=2022-09-30}}</ref> |
|||
== Milestone (Setelah 1950) == |
|||
Sejarah panjang telah dilalui oleh bank ini sepanjang masa penjajahan hingga kemerdekaan Republik Indonesia, perjalanan baru dimulai setelah Indonesia berhasil melepaskan belenggunya dari penjajahan Belanda tahun 1949. Pada masa itu, ekonomi Indonesia sebagian besar masih dikuasai oleh perusahaan Belanda di bidang produksi, distribusi, jasa-jasa, asuransi, perbankan dan sebagainya. Salah satu hal yang diatur dalam UU Darurat No 9 tahun 1950 adalah mengenai perubahan nama ''Postspaarbank'' menjadi Bank Tabungan Pos dan mulai berlaku sejak 9 Februari 1950. |
|||
Pada tahun 1950 Bank Tabungan Pos kembali beroperasional dan dipimpin oleh Darmosoetanto<ref>{{Cite web|title=Historia|url=https://historia.id/microsite/tokoh-btn-r.s.-darmosoetanto|website=Historia|access-date=23 Juli 2024}}</ref> selaku Direktur. Melalui UU No.36 tahun 1953<ref>{{Cite web|date=18 Desember 1953|title=Undang-undang (UU) Nomor 36 Tahun 1953 tentang Bank Tabungan Pos|url=https://peraturan.bpk.go.id/Details/45443/uu-no-36-tahun-1953|website=Badan Pemeriksa Keuangan Indonesia|access-date=23 Juli 2024}}</ref> Bank Tabungan Pos dikukuhkan sebagai badan hukum dibawah [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kementerian Perhubungan]] dan diizinkan untuk membuka Kantor Cabang. Kemudian, sepuluh tahun berselang tepatnya pada tahun 1963 berdasarkan Perpu No. 4 tahun 1963<ref>{{Cite web|date=22 Juni 1963|title=Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 4 Tahun 1963 tentang Perubahan Dan Tambahan Undang-Undang No. 36 Tahun 1953 Tentang Bank Tabungan Pos (Lembaran Negara Tahun 1953 No.86)|url=https://peraturan.bpk.go.id/Details/53734/perpu-no-4-tahun-1963|website=Badan Pemeriksa Keuangan Indonesia|access-date=23 Juli 2024}}</ref> Bank Tabungan Pos merubah namanya menjadi Bank Tabungan Negara yang ditandai dengan perpindahan dari Kementerian Perhubungan Darat, Pos Telekomunikasi, dan Pariwisata ke [[Bank Indonesia|Menteri Urusan Bank Sentral]]. |
|||
Tahun 1965 terjadi perubahan radikal dalam dunia perbankan, Penetapan Presiden No. 8 tahun 1965<ref>{{Cite web|title=PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1965 |
|||
TENTANG PENGINTEGRASIAN BANK TABUNGAN NEGARA KE DALAM BANK INDONESIA|url=https://bphn.go.id/data/documents/65pnp011.pdf|website=Badan Pembinaan Hukum Nasional - Kemenkumham RI|access-date=23 Juli 2024}}</ref> berisi tentang keinginan pemerintah dalam mengintegrasikan bank-bank umum dan Bank Tabungan Negara ke dalam Bank Sentral. Bank pemerintah yang ikut dilebur adalah [[Bank Koperasi, Tani dan Nelayan|Bank Koperasi Tani dan Nelayan]] (BKTN), [[Bank Umum Negara]] (BUNEG) dan [[Bank Negara Indonesia]] (BNI). Sebagai pelaksanaan Penetapan Presiden No.17 tahun 1965<ref name="bni3">{{Cite web|title=Penetapan Presiden nomor 17 tahun 1965|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/1640/PENPRES0171965.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=4 Desember 2022}}</ref> mulai tanggal 17 Agustus 1965 kantor-kantor bekas Bank Tabungan Negara berubah nama menjadi Bank Negara Indonesia (BNI) Unit V. |
|||
Sepanjang tahun 1965 hingga 1968 ekonomi perbankan di Indonesia masih belum stabil yang ditandai dengan perubahan-perubahan [[Penetapan presiden|Penpres]]. Tiga tahun berselang Bank Negara Indonesia (BNI) Unit V dipisahkan kembali dari Bank Tunggal, kemudian melalui UU No. 20 tahun 1968 dibuka kembali '''Bank Tabungan Negara''' yang disingkat dengan '''BTN'''.<ref name="pisah">{{Cite web|title=Undang-undang Nomor 20 Tahun 1968|url=https://peraturan.bpk.go.id/Download/49298/UU%20Nomor%2020%20Tahun%201968.pdf|publisher=Badan Pemeriksaan Keuangan RI|language=id|access-date=14 Juli 2023}}</ref> |
|||
=== Timeline / Jejak Langkah Bank Tabungan Negara atau BTN === |
|||
Beberapa tahun berselang tepatnya tahun 1971 BTN mulai melakukan kerjasamanya dengan [[Pos Indonesia|Perum Pos dan Giro]] untuk melaksanakan program Tabungan Nasional (Tabanas) dan [[Tabungan asuransi berjangka|Tabungan Asuransi Berjangka]] (Taska). Pada tahun 1974 berdasarkan Surat Menteri Keuangan No. B49/MK/IV/1/1974 tepatnya pada tanggal 29 Januari 1974 menunjuk dan menugaskan BTN sebagai wadah pembiayaan atau kredit bagi pembeli rumah. Menurut [[Daftar Menteri Perumahan Rakyat Indonesia|Menteri Muda Urusan Perumahan Rakyat]] (1978-1983) [[Cosmas Batubara]], BTN ditunjuk menjadi penyalur KPR karena BTN merupakan bank untuk menghimpun tabungan. Sehingga Pemerintah berharap, masyarakat Indonesia akan rajin menabung untuk membayar cicilan rumah melalui BTN. |
|||
[[Berkas:Djamin Ceha, Pemilik PT Tanah Mas (kiri) Menerima Cinderamata dari BTN.png|al=Djamin Ceha, Pemilik PT Tanah Mas (kiri) Menerima Cinderamata dari BTN|jmpl|Djamin Ceha, Pemilik PT Tanah Mas (kiri) Menerima Cinderamata dari BTN]] |
|||
Dua tahun berselang setelah pemberian tugas tersebut sekitar September 1976, Biro Kredit Perumahan (BKP) mendapatkan nasabah pertama mereka yakni pemilik PT. Tanah Mas bernama Djamin Ceha yang merupakan pengembang di [[Kota Semarang|Semarang]]. Djamin Ceha membawa surat dari Gubernur [[Jawa Tengah]] pada masa itu yang berisi permintaan bantuan pembiayaan dari Bank BTN untuk pembangunan perumahan bagi karyawan Pemda Jateng yang dibangun oleh PT. Tanah Mas di Semarang. |
|||
Pada tahun yang sama tepatnya 10 Desember 1976 lahir KPR pertama di Indonesia yang ditandai dengan penandatanganan akad kredit pemberian KPR untuk 10 karyawan [[Kementerian Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia|Kanwil Agraria]] di Jawa Tengah. Sejak pertama kali direalisasikan pada 1976, penyaluran KPR BTN terus meningkat baik dari sisi jumlah debitur maupun nilai kreditnya. |
|||
=== Transformasi BTN === |
|||
Bank Tabungan Negara dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang sangat pesat, setelah dipercaya sebagai Bank yang memberikan pembiayaan atau kredit rumah tepatnya pada tahun 1986 akad kredit [[IBRD]]/[[Bank Dunia]] untuk BTN dilakukan dengan nominal fantastis yakni sebesar US$ 266.550.000 yang ditanda tangani oleh [[Pemerintah Indonesia|pemerintah Republik Indonesia]]. Tahun-tahun selanjutnya BTN terus melebarkan sayapnya seperti pada tahun 1989 BTN pertama kali menerbitkan Obligasi sebesar Rp 50 miliar dengan jangka waktu 5 tahun, awal pelaksanaan kegiatan bank umum juga terjadi pada tahun 1989 melalui Surat Direksi BI No. 22/9/DIR/UPG yang menyatakan bahwa BTN diizinkan untuk menerima simpanan [[giro]] dan ikut serta dalam [[kliring]].<ref>{{Cite web|date=29 April 1989|title=Surat Direksi BI No. 22/9/DIR/UPG|url=https://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/201506/09d1c8d074_055c5917d4.pdf|website=Indonesia Stock Exchange|access-date=24 Juli 2024}}</ref> Pada tahun 1992 BTN secara resmi melaksanakan kegiatan bank umumnya. |
|||
Perjalanan BTN terus melangkah kedepan yang ditandai dengan diperolehnya izin operasi sebagai [[bank devisa]] dari Bank Indonesia pada tahun 1994. [[Teknologi informasi]] telah merambah dunia perbankan, BTN merupakan salah satu [[perbankan]] di Indonesia yang sudah melakukan implementasi teknologi informasi tersebut pada tahun 2002 dengan sistem online real time berbasis [[:en:IBM_AS/400|IBM-AS400]] yang dilakukan di seluruh kantor cabang BTN. Tak hanya merambah dunia perbankan konvensional BTN memperluas jaringannya dengan membentuk Divisi Syariah (UUS) di Kantor Pusat BTN. |
|||
Pada tahun 2008 BTN memperoleh sertifikat ISO 9001-2000 untuk layanan kredit jangka menengah atas dengan pola layanan 151.[[Sekuritisasi]] KPR pertama di Indonesia satu tahun berselang yakni pada tanggal 12 Februari 2009 dengan nilai Rp 111 miliar dari 5.060 debitur KPR, lima tahun berselang pada 9 Desember 2014 BTN-SMF menandatangani [[sekuritas]] terbesar yakni sebesar Rp 1,5 triliun. Transformasi BTN terus berlanjut hingga di tahun 2014 meluncurkan Digital Banking. Tahun-tahun selanjutnya BTN terus melanjutkan agenda transformasi dalam rangka mengokohkan landasan pertumbuhan secara berkelanjutan dengan tetap fokus pada penguatan bisnis [[perumahan]], penguatan struktur dan fungsi [[organisasi]] serta perluasan visi dan misi BTN[[Berkas:Gedung Bank Tabungan Pos.jpg|al=Gedung Bank Tabungan Pos Tahun 1950|jmpl|Gedung Bank Tabungan Pos Tahun 1950]][[Berkas:Bank BTN Kebumen.jpg|jmpl|Kantor BTN di [[Kebumen]]]] |
|||
Pada tahun 2020, bank ini memperkenalkan visi barunya, yakni menjadi ''The Best Mortgage Bank in South East Asia'' pada tahun 2025.<ref>{{Cite news|last=Sidik|first=Rahajeng Kusumo Hastuti & Syahrizal|title=Ini Langkah BTN Untuk Jadi Best Mortgage Bank ASEAN di 2025|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20210215165027-17-223466/ini-langkah-btn-untuk-jadi-best-mortgage-bank-asean-di-2025|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-10-01}}</ref> Untuk mencapai visi tersebut, bank ini menyatakan bahwa mereka akan berupaya memperkuat fundamentalnya, salah satunya dengan cara memperkuat rasio permodalan. Oleh karena itu, pada awal tahun 2020, bank ini juga meluncurkan ''Junior Global Bond (Tier 2 Capital)'' pertamanya. [[Obligasi]] subordinasi senilai US$ 300 juta tersebut pun disambut hangat dan ''oversubscribed'' hampir 12,3 kali.<ref>{{Cite web|title=BTN Meraih Banyak Peminat dari Investor Global, Oversubscribed hampir 12,3 kali|url=https://www.btn.co.id/id/Conventional/Informasi-yang-Anda-Butuhkan-Saat-Ini/Info/Bank-BTN-meraih-Oversubscribed-hingga-12-3-kali|website=www.btn.co.id|access-date=2022-10-01|archive-date=2022-10-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20221001042137/https://www.btn.co.id/id/Conventional/Informasi-yang-Anda-Butuhkan-Saat-Ini/Info/Bank-BTN-meraih-Oversubscribed-hingga-12-3-kali|dead-url=yes}}</ref> |
Pada tahun 2020, bank ini memperkenalkan visi barunya, yakni menjadi ''The Best Mortgage Bank in South East Asia'' pada tahun 2025.<ref>{{Cite news|last=Sidik|first=Rahajeng Kusumo Hastuti & Syahrizal|title=Ini Langkah BTN Untuk Jadi Best Mortgage Bank ASEAN di 2025|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20210215165027-17-223466/ini-langkah-btn-untuk-jadi-best-mortgage-bank-asean-di-2025|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-10-01}}</ref> Untuk mencapai visi tersebut, bank ini menyatakan bahwa mereka akan berupaya memperkuat fundamentalnya, salah satunya dengan cara memperkuat rasio permodalan. Oleh karena itu, pada awal tahun 2020, bank ini juga meluncurkan ''Junior Global Bond (Tier 2 Capital)'' pertamanya. [[Obligasi]] subordinasi senilai US$ 300 juta tersebut pun disambut hangat dan ''oversubscribed'' hampir 12,3 kali.<ref>{{Cite web|title=BTN Meraih Banyak Peminat dari Investor Global, Oversubscribed hampir 12,3 kali|url=https://www.btn.co.id/id/Conventional/Informasi-yang-Anda-Butuhkan-Saat-Ini/Info/Bank-BTN-meraih-Oversubscribed-hingga-12-3-kali|website=www.btn.co.id|access-date=2022-10-01|archive-date=2022-10-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20221001042137/https://www.btn.co.id/id/Conventional/Informasi-yang-Anda-Butuhkan-Saat-Ini/Info/Bank-BTN-meraih-Oversubscribed-hingga-12-3-kali|dead-url=yes}}</ref> |
||
== Logo Bank BTN == |
== Logo Bank BTN == |
||
[[Berkas:Logo Awal BTN Tahun 1970.png|al=Logo BTN Tahun 1970|jmpl|Logo BTN Tahun 1970]] |
|||
=== 1980-an–1992 === |
=== 1980-an–1992 === |
||
[[Berkas:BTN 1980.svg|jmpl|Logo mulai dekade 1980-an hingga tahun 1992]] |
[[Berkas:BTN 1980.svg|jmpl|Logo mulai dekade 1980-an hingga tahun 1992]] |
||
Baris 99: | Baris 127: | ||
=== Direksi === |
=== Direksi === |
||
* Direktur Utama: Nixon L.P. |
* Direktur Utama: Nixon L.P. Napitupulu |
||
* Wakil Direktur Utama: Oni Febriarto Rahardjo |
* Wakil Direktur Utama: Oni Febriarto Rahardjo |
||
* Direktur Information Technology: Andi Nirwoto |
* Direktur Information Technology: Andi Nirwoto |
||
Baris 181: | Baris 209: | ||
* 1992–2000: Mengembangkan Tradisi Menabung dan Membangun |
* 1992–2000: Mengembangkan Tradisi Menabung dan Membangun |
||
* 2000–2011: Berpengalaman Melayani Keluarga Indonesia |
* 2000–2011: Berpengalaman Melayani Keluarga Indonesia |
||
* |
* 2011–2024: Sahabat Keluarga Indonesia |
||
* 2020–sekarang: Hidup Gak Cuma Tentang Hari Ini |
* 2020–sekarang: Hidup Gak Cuma Tentang Hari Ini |
||
* 2024–sekarang: Bertransformasi 'tuk Negeri |
|||
== Penghargaan == |
== Penghargaan == |
Revisi per 21 Agustus 2024 04.33
Artikel ini berisi konten yang ditulis dengan gaya sebuah iklan. |
Sebelumnya | Bank Tabungan Pos (masa Hindia Belanda) |
---|---|
Perusahaan perseroan (Persero) terbuka | |
Kode emiten | IDX: BBTN |
Industri | Jasa keuangan |
Didirikan | 1897 9 Februari 1950 (sebagai milik RI) |
Kantor pusat | Menara BTN, Jakarta Pusat, Jakarta |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Nixon Napitupulu[1] (Direktur Utama) Chandra Hamzah[1] (Komisaris Utama) |
Produk |
|
Merek |
|
Jasa | |
Pendapatan | Rp 13,430 triliun (2023)[2] |
Rp 4,538 triliun (2023)[2] | |
Rp 3,5 triliun (2023)[2] | |
Total aset | Rp 439 triliun (2023)[2] |
Total ekuitas | Rp 30,479 triliun (2023)[2] |
Pemilik | Pemerintah Indonesia (60%) Publik (40%) |
Karyawan | 12.045 (2023)[2] |
Situs web | www |
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau biasa disingkat menjadi BTN, adalah sebuah perusahaan di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa keuangan. BTN menyediakan berbagai macam produk dan layanan keuangan, salah satunya adalah menyediakan kredit pemilikan rumah (KPR). Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2023, BTN memiliki total 737 jaringan[3] kantor dengan rincian 6 Kantor Wilayah, 81 Unit Kantor Cabang, 541 Kantor Cabang Pembantu. Sedangkan, untuk jaringan Perbankan Syariah, memiliki 34 Kantor Cabang Syariah dan 75 Kantor Cabang Pembantu Syariah di seluruh Indonesia. BTN juga terhubung dengan 3.789 ATM dan CRM. .[1]
Sejarah BTN (Sebelum 1950)
BTN didirikan pada tahun 1897 dengan pengukuhan pendirian bank bernama resmi (bahasa Belanda: Postspaarbank) yang berkantor di sebuah gedung megah dengan arsitektur zaman Belanda di ujung Molenvliet West 1 (sekarang Jalan Gajah Mada No.1). Melihat minat masyarakat yang semakin kuat terhadap jasa perbankan mulai tahun 1928 hingga 1934, Postspaarbank terus memperluas jaringannya dengan membuka 4 kantor cabang baru di Makassar, Surabaya, Jakarta dan Medan. Era transformasi bank ini dimulai sejak 1930 yang ditandai dengan dimulainya penggunaan mesin akuntansi elektronik.
Pada masa awal pendudukan Jepang, pembekuan operasi perbankan di wilayah Hindia Belanda terjadi melalui sejumlah proses yang dimulai dengan pemanggilan manajemen bank oleh penguasa baru yang dilakukan di Bandung pada 4 Maret 1942. Tentara Jepang secara resmi melikuidasi bank dan mengubah nama Postspaarbank menjadi Kantor Tabungan Tjokin Kjokoe (Jepang: 貯金局 , Hepburn: Chokin-kyoku, Nihon-shiki/Kunrei-shiki: Tyokin-kyoku) (Biro Deposito) pada 1 April 1942.
Namun dalam perjalanannya, Tyokin Kyoku tidak sesukses Postspaarbank karena kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang sangat memprihatinkan sehingga Tyokin Kyoku tidak berhasil menjalankan misinya dan berhenti beroperasional pada Agustus 1945 setelah Jepang menyerah kepada Sekutu.
Setelah proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, pihak berwenang Indonesia mengubah nama Tyokin Kyoku menjadi Kantor Tabungan Pos. Pembukaan Kantor Tabungan Pos ini diprakarsai oleh Darmosoetanto selaku direktur pertamanya. Pada masa awal kemerdekaan, Kantor Tabungan Pos memiliki peran yang sangat besar yakni dengan memfasilitasi penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Namun kemerdekaan yang sesungguhnya belum dapat dimiliki sepenuhnya oleh bangsa Indonesia, Belanda kembali melancarkan agresi militernya di Indonesia. Agresi ini praktis melumpuhkan Kantor Tabungan Pos karena keadaan tersebut membuat bank ini tidak mampu bekerja secara normal karena kantor pusat dan kantor cabangnya di seluruh Indonesia dikuasai oleh Belanda sejak 19 Desember 1946. Akibat dari mulai beroperasionalnya kembali Postspaarbank di Indonesia pada 1 Mei 1946, Kantor Tabungan Pos atau yang kini dikenal dengan BTN tutup.
Beberapa tahun berselang tepatnya pada 1949 Kantor Tabungan Pos kembali beroperasional setelah pemerintah Indonesia mengganti namanya menjadi Bank Tabungan Pos Republik Indonesia yang kemudian kembali merubah namanya menjadi Bank Tabungan Pos menyusul pemberlakuan Undang-Undang Darurat No.9/1950. Undang-undang ini berisi mengenai perubahan UU Postspaarbank, sekaligus penggantian nama Postspaarbank menjadi Bank Tabungan Pos.[4] pada 9 Februari 1950. Tanggal bersejarah tersebut kemudian ditetapkan menjadi hari ulang tahun BTN. Pada tahun 1963, pemerintah kembali mengubah nama bank ini menjadi Bank Tabungan Negara.[5][6]
Milestone (Setelah 1950)
Sejarah panjang telah dilalui oleh bank ini sepanjang masa penjajahan hingga kemerdekaan Republik Indonesia, perjalanan baru dimulai setelah Indonesia berhasil melepaskan belenggunya dari penjajahan Belanda tahun 1949. Pada masa itu, ekonomi Indonesia sebagian besar masih dikuasai oleh perusahaan Belanda di bidang produksi, distribusi, jasa-jasa, asuransi, perbankan dan sebagainya. Salah satu hal yang diatur dalam UU Darurat No 9 tahun 1950 adalah mengenai perubahan nama Postspaarbank menjadi Bank Tabungan Pos dan mulai berlaku sejak 9 Februari 1950.
Pada tahun 1950 Bank Tabungan Pos kembali beroperasional dan dipimpin oleh Darmosoetanto[7] selaku Direktur. Melalui UU No.36 tahun 1953[8] Bank Tabungan Pos dikukuhkan sebagai badan hukum dibawah Kementerian Perhubungan dan diizinkan untuk membuka Kantor Cabang. Kemudian, sepuluh tahun berselang tepatnya pada tahun 1963 berdasarkan Perpu No. 4 tahun 1963[9] Bank Tabungan Pos merubah namanya menjadi Bank Tabungan Negara yang ditandai dengan perpindahan dari Kementerian Perhubungan Darat, Pos Telekomunikasi, dan Pariwisata ke Menteri Urusan Bank Sentral.
Tahun 1965 terjadi perubahan radikal dalam dunia perbankan, Penetapan Presiden No. 8 tahun 1965[10] berisi tentang keinginan pemerintah dalam mengintegrasikan bank-bank umum dan Bank Tabungan Negara ke dalam Bank Sentral. Bank pemerintah yang ikut dilebur adalah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN), Bank Umum Negara (BUNEG) dan Bank Negara Indonesia (BNI). Sebagai pelaksanaan Penetapan Presiden No.17 tahun 1965[11] mulai tanggal 17 Agustus 1965 kantor-kantor bekas Bank Tabungan Negara berubah nama menjadi Bank Negara Indonesia (BNI) Unit V.
Sepanjang tahun 1965 hingga 1968 ekonomi perbankan di Indonesia masih belum stabil yang ditandai dengan perubahan-perubahan Penpres. Tiga tahun berselang Bank Negara Indonesia (BNI) Unit V dipisahkan kembali dari Bank Tunggal, kemudian melalui UU No. 20 tahun 1968 dibuka kembali Bank Tabungan Negara yang disingkat dengan BTN.[12]
Timeline / Jejak Langkah Bank Tabungan Negara atau BTN
Beberapa tahun berselang tepatnya tahun 1971 BTN mulai melakukan kerjasamanya dengan Perum Pos dan Giro untuk melaksanakan program Tabungan Nasional (Tabanas) dan Tabungan Asuransi Berjangka (Taska). Pada tahun 1974 berdasarkan Surat Menteri Keuangan No. B49/MK/IV/1/1974 tepatnya pada tanggal 29 Januari 1974 menunjuk dan menugaskan BTN sebagai wadah pembiayaan atau kredit bagi pembeli rumah. Menurut Menteri Muda Urusan Perumahan Rakyat (1978-1983) Cosmas Batubara, BTN ditunjuk menjadi penyalur KPR karena BTN merupakan bank untuk menghimpun tabungan. Sehingga Pemerintah berharap, masyarakat Indonesia akan rajin menabung untuk membayar cicilan rumah melalui BTN.
Dua tahun berselang setelah pemberian tugas tersebut sekitar September 1976, Biro Kredit Perumahan (BKP) mendapatkan nasabah pertama mereka yakni pemilik PT. Tanah Mas bernama Djamin Ceha yang merupakan pengembang di Semarang. Djamin Ceha membawa surat dari Gubernur Jawa Tengah pada masa itu yang berisi permintaan bantuan pembiayaan dari Bank BTN untuk pembangunan perumahan bagi karyawan Pemda Jateng yang dibangun oleh PT. Tanah Mas di Semarang.
Pada tahun yang sama tepatnya 10 Desember 1976 lahir KPR pertama di Indonesia yang ditandai dengan penandatanganan akad kredit pemberian KPR untuk 10 karyawan Kanwil Agraria di Jawa Tengah. Sejak pertama kali direalisasikan pada 1976, penyaluran KPR BTN terus meningkat baik dari sisi jumlah debitur maupun nilai kreditnya.
Transformasi BTN
Bank Tabungan Negara dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang sangat pesat, setelah dipercaya sebagai Bank yang memberikan pembiayaan atau kredit rumah tepatnya pada tahun 1986 akad kredit IBRD/Bank Dunia untuk BTN dilakukan dengan nominal fantastis yakni sebesar US$ 266.550.000 yang ditanda tangani oleh pemerintah Republik Indonesia. Tahun-tahun selanjutnya BTN terus melebarkan sayapnya seperti pada tahun 1989 BTN pertama kali menerbitkan Obligasi sebesar Rp 50 miliar dengan jangka waktu 5 tahun, awal pelaksanaan kegiatan bank umum juga terjadi pada tahun 1989 melalui Surat Direksi BI No. 22/9/DIR/UPG yang menyatakan bahwa BTN diizinkan untuk menerima simpanan giro dan ikut serta dalam kliring.[13] Pada tahun 1992 BTN secara resmi melaksanakan kegiatan bank umumnya.
Perjalanan BTN terus melangkah kedepan yang ditandai dengan diperolehnya izin operasi sebagai bank devisa dari Bank Indonesia pada tahun 1994. Teknologi informasi telah merambah dunia perbankan, BTN merupakan salah satu perbankan di Indonesia yang sudah melakukan implementasi teknologi informasi tersebut pada tahun 2002 dengan sistem online real time berbasis IBM-AS400 yang dilakukan di seluruh kantor cabang BTN. Tak hanya merambah dunia perbankan konvensional BTN memperluas jaringannya dengan membentuk Divisi Syariah (UUS) di Kantor Pusat BTN.
Pada tahun 2008 BTN memperoleh sertifikat ISO 9001-2000 untuk layanan kredit jangka menengah atas dengan pola layanan 151.Sekuritisasi KPR pertama di Indonesia satu tahun berselang yakni pada tanggal 12 Februari 2009 dengan nilai Rp 111 miliar dari 5.060 debitur KPR, lima tahun berselang pada 9 Desember 2014 BTN-SMF menandatangani sekuritas terbesar yakni sebesar Rp 1,5 triliun. Transformasi BTN terus berlanjut hingga di tahun 2014 meluncurkan Digital Banking. Tahun-tahun selanjutnya BTN terus melanjutkan agenda transformasi dalam rangka mengokohkan landasan pertumbuhan secara berkelanjutan dengan tetap fokus pada penguatan bisnis perumahan, penguatan struktur dan fungsi organisasi serta perluasan visi dan misi BTN
Pada tahun 2020, bank ini memperkenalkan visi barunya, yakni menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia pada tahun 2025.[14] Untuk mencapai visi tersebut, bank ini menyatakan bahwa mereka akan berupaya memperkuat fundamentalnya, salah satunya dengan cara memperkuat rasio permodalan. Oleh karena itu, pada awal tahun 2020, bank ini juga meluncurkan Junior Global Bond (Tier 2 Capital) pertamanya. Obligasi subordinasi senilai US$ 300 juta tersebut pun disambut hangat dan oversubscribed hampir 12,3 kali.[15]
Logo Bank BTN
1980-an–1992
1992–1998
1998–2024
Logo lama Bank Tabungan Negara (BTN[16]) terdiri dari dua elemen utama, yaitu logogram dan logotype. Logogram BTN berupa gambar rumah yang melambangkan rumah impian. Logotype BTN berupa tulisan “BTN” yang menggunakan font sans-serif.
2024–sekarang
BTN secara resmi memperkenalkan logo baru kepada masyarakat melalui perayaan HUT ke-74 pada tanggal 3 Maret 2024.[17]
Perubahan desain logo ini menandai pergeseran signifikan dari desain sebelumnya, dengan perubahan paling mencolok adalah penggunaan huruf "BTN" yang sebelumnya kapital menjadi huruf kecil. Modifikasi ini disertai dengan garis merah kecil di atas huruf melambangkan optimisme dan mencerminkan relevansi BTN yang modern dan kontemporer. Penggunaan huruf kecil dimaksudkan untuk mewakili kerendahan hati, menunjukkan bahwa BTN mudah didekati dan memahami kebutuhan nasabah untuk mencapai tujuan hidup mereka. Garis merah di atas "btn" menandakan visi progresif bank dan momentum maju yang terus berlanjut. Ini merupakan bagian dari upaya rebranding yang lebih luas oleh BTN, yang bertujuan untuk mencerminkan transformasi bank di bidang digitalisasi untuk mendukung proses bisnis dan layanannya, serta modernisasi operasional kantor cabang. Dengan citra merek yang lebih modern dan kekinian, BTN berposisi untuk bersaing di tingkat yang lebih tinggi, dengan tujuan menjadi pilihan utama bagi nasabah, tidak hanya dalam pembiayaan perumahan tetapi juga sebagai solusi finansial satu atap untuk transaksi finansial yang lebih luas.
Warna baru logo, yaitu Dynamic Blue dan Stability Red, dimaksudkan untuk mewakili bank yang inovatif dan dinamis, berupaya mengembangkan dan menciptakan produk keuangan yang membangun ekosistem keuangan yang inovatif, modern, dan andal. Warna Dynamic Blue melambangkan pendekatan yang hidup dan segar, menunjukkan kepercayaan diri dalam menjangkau audiens yang lebih luas di luar batas negara, sementara warna Stabilitas Merah mencerminkan kekuatan dan ketahanan institusi, yang dibangun melalui pengalaman berharga selama bertahun-tahun.[18][19]
Unit Usaha Syariah
BTN Syariah merupakan Strategic Bussiness Unit (SBU) dari Bank BTN yang menjalankan bisnis dengan prinsip syariah, mulai beroperasi pada tanggal 14 Februari 2005 melalui pembukaan Kantor Cabang Syariah pertama di Jakarta.
Pembukaan SBU ini guna melayani tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan jasa keuangan Syariah dan memperhatikan keunggulan prinsip Perbankan Syariah, adanya Fatwa MUI tentang bunga bank, serta melaksanakan hasil RUPS tahun 2004.
Produk yang dihadirkan BTN Syariah, antara lain:
- Giro BTN iB.
- Giro BTN Investa iB.
- Tabungan BTN Batara iB.
- Tabungan BTN Prima iB.
- Tabungan BTN Haji iB.
- Deposito BTN iB.
- TabunganKu iB.
Saat ini, BTN Syariah Merupakan satu-satunya Bank Syariah milik BUMN yang masih beroperasi setelah 3 bank lainnya (Mandiri Syariah, BNI Syariah, dan BRI Syariah) melebur menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).
Struktur organisasi
Struktur organisasi sejak Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank BTN tanggal 06 Maret 2024[20]
Direksi
- Direktur Utama: Nixon L.P. Napitupulu
- Wakil Direktur Utama: Oni Febriarto Rahardjo
- Direktur Information Technology: Andi Nirwoto
- Direktur Assets Management: Elisabeth Novie Riswanti
- Direktur Distribution and Institutional Funding: Jasmin
- Direktur Risk Management: Setiyo Wibowo
- Direktur Consumer: Hirwandi Gafar
- Direktur Finance: Nofry Roni Poetra
- Direktur Human Capital, Compliance, and Legal: Eko Waluyo
- Direktur Operations and Consumer Experience: Hakim Putratama
- Direktur SME and Retail Funding: Muhammad Iqbal
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama/Independen: Chandra M. Hamzah
- Wakil Komisars Utama/Independen: Iqbal Latanro
- Komisaris Independen: Armand B. Arief
- Komisaris Independen: Sentot A. Sentausa
- Komisaris Independen: Adi Sulistyowati
- Komisaris Independen: Bambang Widjanarko
- Komisaris: Andin Hadiyanto
- Komisaris: Herry Trisaputra Zuna
- Komisaris: Himawan Arief Sugoto
Dewan Pengawas Syariah
- Ketua DPS: Prof. Dr. H. Muhammad Quraish Shihab, MA
- Anggota DPS: H. Mohammad Bagus Teguh Perwira, Lc
- Anggota DPS: H. Muhammad Faiz, Lc, MA
Daftar Direktur Utama
Berikut daftar direktur Utama BTN:
Direktur Utama | Awal | Akhir | Ket. |
---|---|---|---|
Kodradi | |||
Iqbal Latanro | |||
Maryono | |||
Oni Febriarto Rahardjo (Pjs.) | |||
Pahala Mansury | |||
Nixon Napitupulu (Plt.) | |||
Haru Koesmahargyo | [25][26] | ||
Nixon LP Napitupulu | 16 Maret 2023 | Sekarang | [27][28] |
Slogan
- 1992–2000: Mengembangkan Tradisi Menabung dan Membangun
- 2000–2011: Berpengalaman Melayani Keluarga Indonesia
- 2011–2024: Sahabat Keluarga Indonesia
- 2020–sekarang: Hidup Gak Cuma Tentang Hari Ini
Penghargaan
- 2021
Penghargaan Nasional:
- The Best Public Relations in Company Strategy on Establishing the Groundbreaking of national Housing Loan Products and Programs - Indonesia Corporate Public Relations Award 2021[29].
- Iconomics Best Marketing Brand 2020-Millenials' Choice - Iconomics Marketing Brands Award 2020 Millenials Choice.
- Peringkat II Satisfaction Index 2021 Mobile Banking Kelompok Bank Buku 3 - 4th Infobank Satisfaction, Loyalty, & Engagement (SLE) Award 2021.
- Strategi Bertahan dan Tumbuh Terbaik I - 10th Anugerah BUMN 2021.
- Indonesia Good Acclaimed Company 2021 - Indonesia Most Acclaimed Companies Awards 2021.
- Emisi Korporasi 2021 - Transparansi dan Penurunan Emisi Korporasi Terbaik 2021.
- Peringkat II Bank Umum Konvensional - Banking Service Excellence Awards 2021.
- TOP GRC 2021 - TOP GRC Awards 2021[30].
- Most Trusted Company - Indonesia Good Corporate Governance Award 2021[31].
- Best Brand untuk Kredit Perumahan - Indonesia Best Bank Award 2021.
- The Most Large Bank in Loan Disbursement - CNBC Indonesia Awards[32].
- The Best Learning and Development Strategy - Human Capital & Performance Award 2021.
Penghargaan Internasional:
- Best Bank Capital Bond Indonesia - The Asset ASIAN Awards[33]
- 2022
Penghargaan Nasional:
- The Best Public Relations Company Strategy in Providing Innovative National Mortgage Product - Indonesia Corporate PR Award 2022[34].
- Platinum Award – Very Excellent-Score 92,67 The Best IT - For Public Company - Indonesia Information Technology Award-IV-2022.
- KPR GAESS - Best Bank for Millenial Mortgage Program – 16th Annual Indonesia Property & Bank Award 2022.
- Gold Winner Video Profil - PR Indonesia Awards 2022[35].
- Terbaik II, Kategori Tata Kelola Perusahaan CGC Perusahaan Tbk - 11th Anugerah BUMN 2022.
- Digital Innovation for Sustainable Business (Aplikasi BTN Property Mobile) - Digital Innovation Award 2022.
- 1st Rank Bank Umum Konvensional - (KBMI) 3 – Infobank 11th Digital Brand Awards 2022.
- Special Achievement for BUMN - Indonesia Top Digital PR Award 2022[36].
- The Best GRC For Corporate Governance & Compliance 2022 – GRC 2022 & Pertormance Excellence Award[37].
- Sertifikat Indi 4.0 Level 3 - Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022.
- Penyaluran KPR FLPP Terbanyak 2022[38].
Penghargaan Internasional:
- Best Asia’s Transformation Bank - Euromoney Awards of Excellence 2022[39].
- 2023
Penghargaan Internasional:
- Indonesia Service Experience of the Year - The Asian Experience Awards 2023[40].
- Indonesia Partner Experience of the Year - The Asian Experience Awards 2023[41].
- Best Bank for CSR in Indonesia[42].
Referensi
- ^ a b c "Sekilas Perusahaan". PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Diakses tanggal 18 Juli 2024.
- ^ a b c d e f "Laporan Tahunan 2023" (PDF). btn. Diakses tanggal 22 February 2024.
- ^ "Laporan Tahunan Bank Tabungan Negara 2023" (PDF). Bank Tabungan Negara. Diakses tanggal 18 Juli 2024.
- ^ "Undang-Undang Darurat nomor 9 tahun 1950" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 2023-07-15.
- ^ "Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang nomor 4 tahun 1963" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 15 Juli 2023.
- ^ Times, I. D. N.; Shemi, Helmi. "Profil BTN, Lahir sebagai Bank Tabungan Pos pada Zaman Belanda". IDN Times. Diakses tanggal 2022-09-30.
- ^ "Historia". Historia. Diakses tanggal 23 Juli 2024.
- ^ "Undang-undang (UU) Nomor 36 Tahun 1953 tentang Bank Tabungan Pos". Badan Pemeriksa Keuangan Indonesia. 18 Desember 1953. Diakses tanggal 23 Juli 2024.
- ^ "Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 4 Tahun 1963 tentang Perubahan Dan Tambahan Undang-Undang No. 36 Tahun 1953 Tentang Bank Tabungan Pos (Lembaran Negara Tahun 1953 No.86)". Badan Pemeriksa Keuangan Indonesia. 22 Juni 1963. Diakses tanggal 23 Juli 2024.
- ^ "PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1965 TENTANG PENGINTEGRASIAN BANK TABUNGAN NEGARA KE DALAM BANK INDONESIA" (PDF). Badan Pembinaan Hukum Nasional - Kemenkumham RI. Diakses tanggal 23 Juli 2024. line feed character di
|title=
pada posisi 58 (bantuan) - ^ "Penetapan Presiden nomor 17 tahun 1965" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 4 Desember 2022.
- ^ "Undang-undang Nomor 20 Tahun 1968" (PDF). Badan Pemeriksaan Keuangan RI. Diakses tanggal 14 Juli 2023.
- ^ "Surat Direksi BI No. 22/9/DIR/UPG" (PDF). Indonesia Stock Exchange. 29 April 1989. Diakses tanggal 24 Juli 2024.
- ^ Sidik, Rahajeng Kusumo Hastuti & Syahrizal. "Ini Langkah BTN Untuk Jadi Best Mortgage Bank ASEAN di 2025". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2022-10-01.
- ^ "BTN Meraih Banyak Peminat dari Investor Global, Oversubscribed hampir 12,3 kali". www.btn.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-01. Diakses tanggal 2022-10-01.
- ^ "5 Logo Bank BUMN Di Indonesia ( BRI, MANDIRI, BNI, BSI, BTN) - Jasalogocepat.com" (dalam bahasa Inggris). 2023-12-11. Diakses tanggal 2023-12-13.
- ^ "BTN Ganti Logo Baru, Begini Maknanya!". rizensia (dalam bahasa in). 2024-03-03. Diakses tanggal 2024-03-03.
- ^ "Logo Baru Bank BTN, Ini Perubahan dan Maknanya". CNN. 2024-03-04. Diakses tanggal 2024-03-04.
- ^ Laras, Arlina (3 Maret 2024). "BTN (BBTN) Ganti Logo, Dirut Ungkap Fokus Layanan Bergeser ke Digital". Bisnis.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Maret 2024. Diakses tanggal 4 Maret 2024.
- ^ Aprilia, Zefanya (2024-03-06). "Hasil RUPS BTN 2024: Dua Eks Direktur BNI dan Pejabat OJK Merapat". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 7 Maret 2024.
- ^ "Kodradi, 40 Tahun Kerja Tanpa Cuti", detikFinance, 5 Mei 2006, diakses tanggal 1 April 2019
- ^ "Kodradi Segera Lengser dari BTN, Agus Martowardojo Aman", detikFinance, 27 Agustus 2007, diakses tanggal 1 April 2019
- ^ "Iqbal Latanro, Dirut BTN yang Baru", detikFinance, 20 Desember 2007, diakses tanggal 1 April 2019
- ^ "Maryono Jadi Dirut Baru BTN", Kompas.com, 20 Desember 2007, diakses tanggal 1 April 2019
- ^ Ramli, Rully R. (2021-03-10). Movanita, Ambaranie Nadia Kemala, ed. "Profil Haru Koesmahargyo, Dirut Baru BTN". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-10-05.
- ^ Sulaiman, Fajar (2021-03-10). "RUPST BTN Tunjuk Haru Koesmahargyo jadi Dirut BTN". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2023-10-06.
- ^ Aprilia, Zefanya (2023-03-16). "Breaking! BTN Tunjuk Nixon LP Napitupulu Jadi Dirut Baru". CNBC. Diakses tanggal 2023-05-19.
- ^ Sulaiman, Fajar (2023-06-12). "Sah! OJK Restui Nixon LP Napitupulu jadi Dirut BTN". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2023-10-06.
- ^ BeritaSatu.com (2021-01-26). "BTN Raih PR Award 2021". beritasatu.com. Diakses tanggal 2022-10-01.
- ^ "BTN Borong Penghargaan GRC 2021". Republika Online. 2021-10-08. Diakses tanggal 2022-10-01.
- ^ "BTN Terima Penghargaan Indonesia Most Trusted Company". Republika Online. 2021-12-09. Diakses tanggal 2022-10-01.
- ^ Syahputra, Eqqi. "Bank BTN Sabet The Best Large Bank in Loan Disbursement 2021". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2022-10-01.
- ^ Sitanggang, Laurensius Marshall Sautlan (2020-12-03). Winarto, Yudho, ed. "Bank BTN raih Best Bank Capital Bond". Kontan.co.id. Diakses tanggal 2022-10-01.
- ^ "BTN Raih Penghargaan PR Indonesia Awards 2022". Republika Online. 2022-08-01. Diakses tanggal 2022-10-01.
- ^ Febrinastri, Fabiola (2022-07-31). "BTN Raih Penghargaan PR Indonesia Awards 2022". Suara.com. Diakses tanggal 2022-10-01.
- ^ BeritaSatu.com (2022-07-03). "BTN Raih Digital Banking Awards 2022". beritasatu.com. Diakses tanggal 2022-10-01.
- ^ MPI, Kontributor. "FOTO: BTN Raih The Best GRC For Corporate Governance Award 2022". Sindonews.com. Diakses tanggal 2022-10-01.
- ^ Setiawan, Sakina Rakhma Diah, ed. (2022-08-27). "BTN Raih Penghargaan Bank Penyalur KPR Subsidi Terbanyak". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-10-01.
- ^ Febrinastri, Fabiola (2022-07-17). "BTN Raih Penghargaan sebagai Best Asia's Transformation Bank 2022". Suara.com. Diakses tanggal 2022-10-01.
- ^ Sulaiman, Fajar (2023-10-06). "Berkat Transformasi, BTN Sabet Penghargaan The Asian Experience Awards 2023". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2023-10-06.
- ^ Yuliardi, Sufri (2023-10-06). "BTN Raih The Asian Experience Award 2023". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2023-10-06.
- ^ Yuliardi, Sufri (2023-09-27). "BTN Raih Penghargaan CSR dari Asia Money". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2023-10-06.