Lompat ke isi

Jagung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kisti (bicara | kontrib)
k rv
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: migrasi
 
(417 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain}}
{{Taxobox begin | color = lightgreen | name = Jagung}}
{{Speciesbox
{{Taxobox image | image = [[image:Zea mays.jpg|200px|Jagung]] | caption = }}
| fill = yes
{{Taxobox begin placement | color = lightgreen}}
|genus=Zea
{{Taxobox regnum entry | taxon = [[Plantae]]}}
|species=mays
{{Taxobox divisio entry | taxon = [[Tumbuhan Berbunga|Angiospermae]]}}
|authority=[[Carolus Linnaeus|L.]]}}
{{Taxobox classis entry | taxon = [[Monocotyledoneae]]}}
{{Taxobox ordo entry | taxon = [[Poales]]}}
{{Taxobox familia entry | taxon = [[Poaceae]]}}
{{Taxobox genus entry | taxon = ''Zea''}}
{{Taxobox end placement}}
{{Taxobox section subdivision | color = lightgreen | plural_taxon = Spesies}}
''Zea mays''
{{Taxobox end}}


'''Jagung''' merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain [[gandum]] dan [[padi]]. Sebagai sumber [[karbohidrat utama]] di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di [[Pulau Madura|Madura]] dan [[Nusa Tenggara]]) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai [[pakan]] ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan [[pentosa]], yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan [[furfural]]. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
'''Jagung''' (''Zea mays'' ssp. ''mays'') adalah salah satu [[tanaman pangan]] penghasil [[karbohidrat]] yang terpenting di dunia, selain [[gandum]] dan [[padi]]. Bagi penduduk [[Amerika Tengah]] dan [[Amerika Selatan|Selatan]], [[bulir]] jagung adalah [[pangan pokok]], sebagaimana bagi sebagian penduduk [[Afrika]] dan beberapa daerah di [[Indonesia]]. Pada masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting [[pakan]] ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber [[minyak pangan]] dan bahan dasar [[tepung maizena]]. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk [[industri]] [[farmasi]], [[kosmetika]], dan [[kimia]].
[[Berkas:Maize plant diagram.svg|jmpl|Diagram tanaman jagung.]]
Jagung merupakan [[organisme model|tanaman model]] yang menarik,<ref>[http://www.maizegdb.org/ maizegdb.org]. Laman bank data publik jagung.</ref><ref>University of Arizona. [http://www.sciencedaily.com/releases/2009/11/091119144714.htm Scientists decode maize genome]. ''ScienceDaily'', 19 November 2009. Diakses 13 Mei 2014.</ref> khususnya di bidang [[biologi]] dan [[pertanian]]. Sejak awal [[abad]] ke-[[20]], tanaman ini menjadi objek [[penelitian]] [[genetika]] yang intensif, dan membantu terbentuknya teknologi [[kultivar hibrida]] yang revolusioner. Dari sisi [[fisiologi tumbuhan|fisiologi]], tanaman ini tergolong [[Fotosintesis#Siklus Hatch-Slack|tanaman C4]] sehingga sangat efisien memanfaatkan [[sinar matahari]]. Dalam kajian [[agronomi]], tanggapan jagung yang dramatis dan khas terhadap kekurangan atau keracunan unsur-unsur [[hara]] penting menjadikan jagung sebagai tanaman percobaan fisiologi [[pemupukan]] yang disukai.<ref>[http://aesl.ces.uga.edu/DiagnosticsII/Symptoms_/Corn/Images-Corn/images-corn.html Nutrient deficiency in corn] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150514011724/http://aesl.ces.uga.edu/DiagnosticsII/Symptoms_/Corn/Images-Corn/images-corn.html |date=2015-05-14 }}. Laman perbandingan gejala fisik kekurangan hara pada jagung, sebagai pedoman bagi tanaman serealia lain.</ref><ref>[http://www.tankonyvtar.hu/en/tartalom/tamop425/0010_1A_Book_angol_02_tapanyaggazdalkodas/ch02s03.html Nutrient management]. Menggambarkkan gejala defisiensi dan keracunan (toksisitas) mineral pada jagung sebagai contoh.</ref>


== Sejarah asal-usul dan persebaran ==
==Biologi jagung==
Jagung budidaya dianggap sebagai keturunan langsung sejenis tanaman rerumputan mirip jagung yang bernama [[teosinte]] (''Zea mays'' ssp. ''parviglumis''). Dalam proses [[domestikasi]]nya, yang berlangsung paling tidak 7 000 tahun lalu oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama ''Zea mays'' ssp. ''mexicana''. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua [[spesies]] dalam [[genus]] ''Zea'', kecuali ''Zea mays'' ssp. ''mays''. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam.<ref name="gepts">Gepts P. 2004. Crop Domestication as a Long-term Selection Experiment. In: Janick J. ''Plant Breeding Reviews'', Vol. 24, Part 2, ISBN 0-471-46892-4. John Wiley & Sons, Inc. hal. 6.</ref>
<!-- Hingga kini dikenal 50.000 [[kultivar]] jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui [[pemuliaan tanaman]]. -->
[[Berkas:Guila Naquitz cave.jpg|jmpl|200px|Gua Guila Naquitz di [[Oaxaca]], Meksiko, lokasi ditemukannya sisa jagung tertua di dunia.]]


Petunjuk-petunjuk [[arkeologi]] mengarah pada budidaya jagung primitif di bagian selatan [[Meksiko]], [[Amerika Tengah]], sejak 7 000 tahun lalu. Sisa-sisa tongkol jagung kuno yang ditemukan di Gua Guila Naquitz, Lembah [[Oaxaca]] berusia sekitar 6250 tahun; tongkol utuh tertua ditemukan di gua-gua dekat [[Tehuacan]], [[Puebla]], Meksiko, berusia sekitar 3450 SM.<ref>{{cite news|url= http://agron-www.agron.iastate.edu/Courses/agron212/readings/corn_history.htm|work= Iowa State University, Department of Agronomy|title= Origin, History and Uses of Corn|date= 11 Februari 2014|access-date= 2014-05-08|archive-date= 2014-02-23|archive-url= https://web.archive.org/web/20140223100251/http://agron-www.agron.iastate.edu/Courses/agron212/readings/corn_history.htm|dead-url= yes}}</ref><ref>Roney, John (2009). "The Beginnings of Maize Agriculture". ''Archaelogy Southwest'' 23 (1):4</ref>
Berdasarkan bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4000 tahun yang lalu[http://news.nationalgeographic.com/news/2006/03/0302_060302_peru_corn.html]. Kajian [[filogenetik]] menunjukkan bahwa jagung (''Zea mays'' ssp. ''mays'') merupakan keturunan langsung dari [[teosinte]] (''Zea mays'' ssp. ''parviglumis''). Dalam proses [[domestikasinya]], yang berlangsung paling tidak 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama ''Zea mays'' ssp. ''mexicana''. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua [[spesies]] dalam [[genus]] ''Zea'', kecuali ''Zea mays'' ssp. ''mays''. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras lokal maupun kultivar.


Bangsa [[Bangsa Olmek|Olmek]] dan [[Bangsa Maya|Maya]] ditengarai sudah membudidayakan di seantero [[Amerika Tengah]] sejak 10 000 tahun yang lalu dan mengenal berbagai teknik pengolahan hasil. Teknologi ini dibawa ke [[Amerika Selatan]] ([[Ekuador]]) sekitar 7 000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan [[Peru]] pada 4 000 tahun yang lalu. Pada saat inilah berkembang jagung yang beradaptasi dengan suhu rendah di kawasan [[Pegunungan Andes]].<ref>Bakalar, Nicholas. [http://news.nationalgeographic.com/news/2006/03/0302_060302_peru_corn.html Corn, Arrowroot Fossils in Peru Change Views on Pre-Inca Culture]. National Geographic News. Edisi 2 Maret 2006</ref> Sejak 2500 SM, tanaman ini telah dikenal di berbagai penjuru [[Benua Amerika]].<ref name="archsouth">{{Cite journal|last=Roney|first=John|title=The Beginnings of Maize Agriculture|journal=Archaeology Southwest|volume= 23|issue= 1|date=Winter 2009|page= 4}}</ref>
===Deskripsi===


Kedatangan orang-orang Eropa sejak akhir abad ke-15 membawa serta jenis-jenis jagung ke [[Dunia Lama]], baik ke [[Eropa]] maupun [[Asia]]. Penyebaran jagung ke Asia dipercepat dengan terbukanya jalur barat yang dipelopori oleh armada pimpinan [[Ferdinand Magellan]] melintasi [[Samudera Pasifik]]. Di tempat-tempat baru ini jagung relatif mudah beradaptasi karena tanaman ini memiliki [[plastisitas fenotipe]] yang tinggi.
Jagung merupakan [[tanaman semusim]] (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.


Jagung masuk [[Nusantara]] diperkirakan pada abad ke-16 oleh penjelajah Portugis.<ref>{{Cite web |url=http://www.nal.usda.gov/research/maize/chapter6.shtml |title=Milho, Makk, and Yu Mai: Early journey of maize to Asia. Chapter 6: Maize in the southeast Asian archipelago and Australia |access-date=2015-08-16 |archive-date=2015-12-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151230072411/http://www.nal.usda.gov/research/maize/chapter6.shtml |dead-url=yes }}</ref> Akibat riwayat yang cukup tua ini, berbagai macam nama dipakai untuk menyebutnya. Beberapa nama lokal adalah ''jagong'' (Sunda, Aceh, Batak, Ambon), ''jago'' (Bima), ''jhaghung'' ([[bahasa Madura|Madura]]), ''rigi'' (Nias), ''eyako'' (Enggano), ''wataru'' (Sumba), ''latung'' (Flores), ''fata'' (Solor), ''pena'' (Timor), ''gandung'' (Toraja), ''kastela'' (Halmahera), ''telo'' (Tidore), ''binthe'' atau ''binde'' ([[bahasa Gorontalo|Gorontalo]] dan Buol), dan ''barelle´'' ([[bahasa Bugis|Bugis]]).<ref>[http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-295.pdf Zea mays L.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081207023352/http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-295.pdf |date=2008-12-07 }}. Laman tanaman obat Departemen Kesehatan</ref> Di kawasan timur Indonesia juga dipakai luas istilah ''milu'',<ref>[http://masbudhi.com/milu-siram-yang-menggoda-selera/ Sop jagung “Milu siram” yang menggoda selera] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140130100028/http://masbudhi.com/milu-siram-yang-menggoda-selera/ |date=2014-01-30 }}. Blog untuk Sup Jagung Siram.</ref> yang nyata-nyata merupakan adaptasi dari kata ''milho'', berarti "jagung", dalam [[bahasa Portugis]].
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa [[varietas]] dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.


Kata "jagung" menurut [[Denys Lombard]] merupakan penyingkatan dari ''jawa agung'', berarti "jewawut besar",<ref name="dlombard">Lombard, D. 1996. ''Jaringan Asia''. Penerbit Gramedia. p. 263.</ref> nama yang digunakan [[bahasa Jawa|orang Jawa]] dan diadopsi ke dalam [[bahasa Melayu]].
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.


== Botani ==
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
[[Berkas:Zea mays - Botanischer Garten, Frankfurt am Main - DSC03201.JPG|jmpl|160px|Bunga jantan (malai).]]
[[Tanaman semusim]] (''annual'') yang dalam budidaya menyelesaikan satu daur hidupnya dalam 80-150 hari (sekitar 3 sampai 5 bulan), tergantung kultivar dan saat tanam. Istilah "seumur jagung" menggambarkan usia rata-rata jagung yang berkisar tiga sampai empat bulan.<ref>[https://id.wiktionary.org/wiki/seumur_jagung Entri "seumur jagung" di Wiktionary]</ref> Sekitar paruh pertama dari daur hidup merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap [[reproduksi|reproduktif]]. Sebagian jagung merupakan [[Fotoperiodisme#Fotoperiodisme pada Tumbuhan|tanaman hari pendek]] yang pembungaannya terjadi jika mendapat penyinaran di bawah panjang penyinaran matahari tertentu, biasanya 12,5 jam.<ref name="aciar">Belfield S, Brown C. 2008. [http://aciar.gov.au/files/node/8919/maize%20manual%2072dpi.pdf Field Crop Manual: Maize. A Guide to Upland Production in Cambodia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140216231741/http://aciar.gov.au/files/node/8919/maize%20manual%2072dpi.pdf|date=2014-02-16}}. ACIAR Publ. ISBN 978-0-7347-1882-2. p.5.</ref>


Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Rata-rata dalam budidaya mencapai 2,0 sampai 2,5 m, meskipun ada [[kultivar]] yang dapat mencapai tinggi 12 m pada lingkungan tumbuh tertentu.<ref>{{Cite journal|url=http://www.agron.missouri.edu/mnl/86/MNL86.pdf|quote=The Maximum Leaf Number of the Maize Subspecies; the "Leafy" Mutation Placed into the Tallest Strain|page=4|title=The maximum leaf quantity of the maize subspecies|issn=1090-4573|volume=86|journal=The Maize Genetics Cooperation Newsletter|date=May 2013|first=J.R.|last=Karl|access-date=2015-05-08|archive-date=2016-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20160303220512/http://www.agron.missouri.edu/mnl/86/MNL86.pdf|dead-url=yes}}</ref> Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum rangkaian bunga jantan (malai). Meskipun ada yang dapat membentuk anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Tangkai batang beruas-ruas dengan tiap ruas kira-kira 20&nbsp;cm. Dari buku melekatlah pelepah daun yang memeluk tangkai batang. Daun tidak memiliki tangkai. Helai daun biasanya lebar 9&nbsp;cm dan panjang dapat mencapai 120&nbsp;cm.<ref>{{Cite journal|url=https://www.crops.org/publications/cs/abstracts/12/6/CS0120060864?access=0&view=pdf |doi=10.2135/cropsci1972.0011183X001200060045x|title=Ecology of Exotic Races of Maize. I. Leaf Number and Tillering of 16 Races Under Four Temperatures and Two Photoperiods1|year=1972|last1=Stevenson|first1=J. C.|last2=Goodman|first2=M. M.|journal=Crop Science|volume=12|issue=6|pages=864}}</ref>
[[Daun jagung]] adalah [[daun sempurna]]. Bentuknya memanjang. Antara [[pelepah]] dan [helai daun]] terdapat [[ligula]]. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.


[[Berkas:Jagung tongkol.jpg|jmpl|160px|ka|Bunga betina jagung (tongkol), terlindung oleh klobot, dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai [[putik]].]]
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut [[floret]]. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Sebagai anggota [[monokotil]], jagung berakar serabut yang dapat mencapai kedalaman 80&nbsp;cm meskipun sebagian besar berada pada kisaran 20&nbsp;cm. Tanaman yang sudah cukup dewasa memunculkan [[akar adventif]] dari buku-buku bagian terbawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.


Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana pada sorgum dan [[tebu]]. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk [[roset]]. Batangnya beruas-ruas. Ruas terbungkus [[pelepah daun]] yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung zat kayu ([[lignin]]).
==Kandungan gizi==


[[Daun]] jagung merupakan daun sempurna, memiliki pelepah, tangkai, dan helai daun. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan tangkai daun terdapat lidah-lidah ([[daun|ligula]]). Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. [[Stoma]] pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki [[Poaceae]] (suku rumput-rumputan). Setiap stoma dikelilingi sel-sel [[epidermis]] berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun. Jika tanaman mengalami kekeringan, sel-sel kipas akan mengerut, menutup lubang stomata, dan membuat daun melipat ke bawah sehingga mengurangi [[transpirasi]].
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk [[pati (polisakarida)|pati]] umumnya berupa campuran [[amilosa]] dan [[amilopektin]]. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis tidak mampu memproduksi pati sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda.


Susunan bunga jagung adalah diklin, yaitu memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu tanaman (berumah satu atau ''monoecious''). Bunga tersusun majemuk, bunga jantan tersusun dalam bentuk malai, sedangkan betina dalam bentuk tongkol. Pada jagung, kuntum bunga (floret) tersusun berpasangan yang dibatasi oleh sepasang ''glumae'' (tunggal: gluma). Rangkaian bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman. Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma wangi yang khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tangkai tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.


Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif yang memiliki puluhan sampai ratusan bunga betina. Beberapa kultivar unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai jagung prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
{{Link FA|pt}}


== Keanekaragaman genetik ==
[[Kategori:Tumbuhan]]
[[Berkas:GEM corn.jpg|jmpl|ka|200px|Jagung dikelompokkan berdasarkan tipe bulir. Kiri atas adalah jagung gigi-kuda, di kiri latar depan adalah ''podcorn'', sisanya adalah jagung tipe mutiara.]]
[[Kategori:Bahan makanan]]
Satu set genom jagung memiliki 10 [[kromosom]], sehingga setiap sel somatik jagung memiliki 2''n'' = 2''x'' = 20 kromosom. Keragaman dalam spesies jagung amat luas, beberapa studi menyatakan keragaman itu sebanding dengan perbedaan manusia dan [[simpanse]] secara molekuler.<ref>National Science Foundation. [http://maize.teacherfriendlyguide.org/index.php/genetic-diversity-and-evolution/genetic-diversity-of-maize The teacher friendly guide to the Evolution of Maize.]</ref>


Jagung yang dibudidayakan memiliki sifat [[Buah#Buah padi|bijian]] yang bermacam-macam. Berdasarkan ciri bijiannya, dikenal tujuh [[kelompok kultivar]] jagung:
[[ast:Maíz]]

[[bg:Царевица]]
# Tunicata (''Podcorn'', jagung bersisik, merupakan kelompok kultivar yang dianggap paling primitif)
[[bm:Kaba]]
# Indentata (''Dent'', jagung gigi-kuda)
[[cs:Kukuřice]]
# Indurata (''Flint'', jagung mutiara)
[[da:Majs]]
# Saccharata (''Sweet'', [[jagung manis]])
[[de:Mais]]
# Everta (''Popcorn'', [[berondong|jagung berondong]])
[[en:Maize]]
# Amylacea (''Floury corn'', jagung tepung
[[eo:Maizo]]
# Glutinosa (''Sticky/glutinuous corn'', jagung ketan)
[[es:Zea mays]]

[[fa:ذرت]]
[[Berkas:Zea mays fraise MHNT.BOT.2011.18.21.jpg|jmpl|''Zea mays "fraise"'', termasuk kelompok berondong]].
[[fi:Maissi]]
[[Berkas:Zea mays 'Ottofile giallo Tortonese' MHNT.BOT.2015.34.1.jpg|jmpl|''Zea mays'' 'Ottofile giallo Tortonese'.]]
[[fr:Maïs]]
Melalui berbagai program [[pemuliaan tanaman|pemuliaan]] yang dilakukan oleh instansi publik maupun swasta, keragaman genetik jagung menjadi sangat luas. Berdasarkan suatu studi, keragaman genetik dalam spesies jagung, dilihat dari variasi urutan DNA, sebanding dengan keragaman genetik yang ditemukan pada [[manusia]] sampai [[simpanse]].<ref>Laman [http://maize.teacherfriendlyguide.org/index.php/genetic-diversity-and-evolution/genetic-diversity-of-maize Teacher Friendly Guide to The Evolution of Maize].</ref> Berbagai tipe kultivar jagung ditanam pada masa sekarang, banyak di antaranya yang memiliki karakteristik khusus, seperti dikenal jagung dengan kadar minyak bulir yang tinggi (kandungan minyak 7,0 to 8,0%, disebut HOC, ''High Oil Corn''), jagung dengan protein tinggi (QPM, ''Quality Protein Maize''). Jagung dengan kadar [[karotenoid]] tinggi juga telah dikembangkan.<ref>Dr. Ronnie W. Heiniger, Dr. E. J. Dunphy. [http://www.ces.ncsu.edu/plymouth/cropsci/docs/high_oil_corn97.html High Oil Corn Production Q&A] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150518092751/http://www.ces.ncsu.edu/plymouth/cropsci/docs/high_oil_corn97.html |date=2015-05-18 }}. Laman NC State Univ.</ref> Jagung juga menjadi tanaman yang digunakan dalam ''[[biopharming]]'', menghasilkan bahan obat atau senyawa berguna tertentu.<ref>ISAAA. [http://www.isaaa.org/kc/cropbiotechupdate/article/default.asp?ID=2216 Maize Plants for Safe and Effective Molecular Pharming]. Diakses 1 Juni 2015.</ref><ref>[http://psychcentral.com/news/archives/2006-06/isu-isp062306.html Iowa State plant scientists tweak their biopharmaceutical corn research project] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150602172133/http://psychcentral.com/news/archives/2006-06/isu-isp062306.html |date=2015-06-02 }}. Diakses 1 Juni 2015.</ref><ref>Plataforma SINC. [http://www.sciencedaily.com/releases/2008/05/080525085111.htm Using Maize As An Efficient 'Factory' For Protein-based Pharmaceutical Products]. ScienceDaily. 28 Mei 2008.Diakses 1 Juni 2015.</ref>
[[he:תירס]]

[[io:Maizo]]
Dipandang dari bagaimana suatu [[kultivar]] jagung dibuat, dikenal tipe kultivar:
[[it:Zea mays]]
# ''[[galur murni]]'', merupakan hasil seleksi terbaik dari [[galur]]-galur terpilih
[[ja:トウモロコシ]]
# ''[[Penyerbukan terbuka|komposit]]'', dibuat dari campuran beberapa populasi jagung unggul yang diseleksi untuk keseragaman dan sifat-sifat unggul
[[jbo:zumri]]
# ''[[Penyerbukan terbuka|sintetik]]'', dibuat dari gabungan beberapa galur jagung yang memiliki keunggulan umum (daya gabung umum) dan seragam
[[jv:Jagung]]
# ''[[kultivar hibrida|hibrida]]'', merupakan keturunan langsung (F1) dari persilangan dua, tiga, atau empat galur yang diketahui memunculkan gejala [[heterosis]].
[[ms:Jagung]]

[[nl:Maïs]]
Warna bulir jagung ditentukan oleh warna endosperma dan lapisan terluarnya ([[aleuron]]), mulai dari putih, kuning, jingga, merah cerah, merah darah, ungu, hingga ungu kehitaman. Satu tongkol jagung dapat memiliki bermacam-macam bulir dengan warna berbeda-beda, karena setiap bulir terbentuk dari penyerbukan oleh [[serbuk sari]] yang berbeda-beda.
[[pl:Kukurydza]]

[[pt:Milho]]
== Budidaya ==
[[sk:Kukurica siata]]

[[sl:Kuruza]]
=== Syarat tumbuh ===
[[sr:Кукуруз]]
Meskipun dikenal sejumlah ras jagung yang mampu beradaptasi dengan suhu rendah dan kawasan tinggi, jagung adalah tanaman dataran rendah dengan suhu hangat dan penyuka cahaya matahari penuh. Perkecambahan jagung terhenti pada suhu di bawah 10&nbsp;°C.
[[sv:Majs]]

[[ta:சோளம்]]
Kebutuhan air jagung adalah rata-rata, namun kekurangan air pada masa awal tumbuh, masa [[Bunga#Pembentukan bunga|pembungaan]], dan pengisian biji akan berakibat pada penurunan hasil yang dramatis.
[[wa:Dinrêye]]

[[zh:玉米]]
Jagung dapat tumbuh pada berbagai tipe [[tanah]], asalkan ketersediaan air dan hara tercukupi dan akar mampu tumbuh dengan baik. Perakaran jagung tidak dalam, sehingga lapis olah tidak boleh terlalu keras. Kebutuhan hara jagung tinggi, terutama terhadap [[nitrogen]] dan [[fosfor]]. Jagung menyukai tanah dengan kemasaman netral (pH 5 - 6,5). Penanaman jagung di tanah masam, seperti [[gambut]] dan [[podsolik merah kuning]] (PMK), memerlukan [[kapur|pengapuran]], [[pengatusan]] (drainasi) yang baik, serta kultivar yang toleran.
[[zh-min-nan:Hoan-be̍h]]

Pengolahan lahan untuk persiapan penanaman jagung biasanya mencakup [[pembajakan]], perataan, pembuatan parit atusan, serta pengapuran (pada tanah masam). Sebelum ditanam, lahan perlu diirigasi terlebih dahulu.

'''Jenis Jenis Benih Jagung di Indonesia'''

Jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang sering ditanam oleh petani. Tanaman jagung termasuk golongan ''Spermatophyta'', kelas ''Monocotyledone'', ordo ''Graminae'', dan familia ''Graminaceae'' serta genus ''Zea''. Nama latin ''Zea Mays''. Sekarang ini Jagung telah menjadi komoditas perdagangan dunia, semua negara berlomba-lomba meningkatkan produksinya guna memenuhi permintaan industrinya. Salah satu caranya yaitu dengan memakai benih jagung unggul guna mendapatkan hasil panen yang banyak. Berdasarkan pengamatan, jagung dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
* '''Jagung Komposit'''. Jagung komposit atau jagung lokal adalah jenis jagung yang biasa ditanam oleh petani pada zaman dulu. Sekarang sudah jarang ditanam. Keunggulan jenis jagung komposit ini adalah umurnya yang pendek, tahan hama penyakit, tidak menimbulkan ketergantungan dan bisa ditanam secara berulang-ulang. Kekurangan jenis jagung komposit adalah kapasitas produksi rendah hanya sekitar 3-5 ton per hektar. Varietas jagung komposit: Arjuna, Bisma, Joster, Sukma raga, Goter, Kretek, Gajah mas, Genjah rante, dll.
* '''Jagung Hibrida'''. Jenis jagung hibrida adalah jagung yang pada proses pembuatannya dengan cara pemuliaan dan penyilangan antara jagung induk jantan dan jagung induk betina sehingga menghasilkan jagung jenis baru yang memiliki sifat keunggulan dari kedua induknya. Keunggulan jenis jagung hibrida adalah kapasitas produksinya tinggi sekitar 8-12 ton per hektar. Kekurangannya adalah harga jagung mahal antara 20 kali sampai 40 kali lipat dari harga jagung konsumsi, tidak bisa diturunkan lagi sebagai benih karena produksi akan turun mencapai 30 %, menimbulkan ketergantungan bagi petani karena jagung tidak bisa ditanam lagi. Varietas jagung hibrida: Pioner, BISI, NK, DK, dll..
* '''Jagung Transgenik'''. Jenis jagung transgenik adalah jagung yang proses pembuatannya dengan cara menyisipkan gen dari makhluk hidup atau non-makhluk hidup yang hasilnya nanti diharapkan jagung itu bisa tahan penyakit, tahan hama atau juga tahan obat kimia, sehingga tanaman itu menjadi tanaman super. Keunggulan jenis jagung ini adalah kapasitas produksinya besar sekitar 8-10 ton per hektar, tahan penyakit, tahan hama dan tahan obat kimia. Kekurangannya adalah bibit jagung harus beli di toko karena tidak bisa diproduksi oleh petani, kemungkinan akan menimbulkan hama penyakit baru yang lebih kebal obat-obatan kimia, kemungkinan menimbulkan penyakit-penyakit baru bagi ternak dan manusia, menimbulkan kerusakan pada tanah, gen jagung ini sudah dipatenkan. Varietas jagung transgenik: jagung BT, jagung terminator, jagung RR-GA21, jagung RR-NK608, dll.

=== Cara bercocok tanam ===
Jagung memerlukan cahaya matahari langsung untuk tumbuh dengan normal. Tempat dengan [[curah hujan]] 85–200&nbsp;mm per bulan, suhu udara 23-27&nbsp;°C (ideal), dan [[pH]] tanah 5,6-7,5 adalah ideal. Jenis tanah tidak terlalu penting, asalkan aerasi baik dan ketersediaan air mencukupi. Air yang cukup pada fase pertumbuhan awal, [[pembungaan]], serta pengisian biji adalah kritis bagi produksi jagung pipilan. Kekurangan air pada fase-fase pertumbuhan tersebut akan secara jelas menurunkan produksi.

Genangan tidak disukai jagung, meskipun jagung dapat membentuk pembuluh-pembuluh udara ([[aerenkima]]) apabila mengalami terendam air dalam jangka waktu cukup lama. Pembuatan parit [[pengatusan]] air atau pembentukan [[bedengan]] biasanya disarankan. Pada tanah masam, [[Kapur#Pemanfaatan|pengapuran]] diperlukan.

Penanaman benih jagung secara tradisional dilakukan dengan tangan menggunakan [[tugal]] untuk melubangi tanah. Dalam pertanian dengan [[mesin pertanian|mekanisasi]], penanaman bijian jagung dilakukan menggunakan mesin penabur benih (''seed driller''). Kepadatan populasi tanam yang biasa dipakai adalah 60 000 sampai 120 000 tanaman per ha, yang biasa diterjemahkan dalam jarak antarbaris (50–100&nbsp;cm) dan jarak dalam baris (10–40&nbsp;cm).

Kebutuhan hara jagung dikenal cukup tinggi dan dipenuhi melalui pemupukan. Selain memerlukan pupuk organik sebagai pupuk dasar/awal, jagung memerlukan masukan [[nitrogen]] (N, dari [[urea]] ataupun [[ZA]]), [[fosfat]] (biasanya dari [[SP36]]), dan [[kalium]] (K, biasanya dari [[kalium klorida|KCl]]) untuk pertumbuhan dan hasil yang baik. Namun demikian, sejak 2000-an di Indonesia diperkenalkan pula [[pupuk majemuk]] yang telah mengandung ketiga unsur pokok tersebut. [[Pupuk organik cair]] (POC) juga mulai diperkenalkan untuk digunakan.

Pada pertengahan masa pertumbuhan vegetatif, jagung mengeluarkan akar udara (''aerial roots'') sehingga memerlukan [[pembumbunan]] untuk memaksimalkan penyerapan hara. Pengendalian tumbuhan pengganggu ([[gulma]]) dilakukan menggunakan [[herbisida]] atau dilakukan dengan pendangiran.

Penanaman jagung mengandalkan pasokan air dari hujan. Apabila mengalami kekurangan air, praktik di Indonesia pemberian air biasanya diberikan dengan cara penggenangan parit apabila hujan tidak tersedia. Air dialirkan melalui saluran irigasi atau menggunakan pompa air.

=== Organisme pengganggu ===
Organisme pengganggu dalam budidaya jagung di daerah tropika dan non-tropika berbeda.

Di kawasan Asia tropika, penyakit utama jagung adalah
* [[penyakit bulai]] (''maize downy mildew'') karena infeksi ''[[Peronosclerospora maydis|Peronosclerospora]] maydis'',
* [[karat daun]] jagung karena [[cendawan]] ''[[Puccinia]]'' (terutama ''P. polysora''),
* [[bercak daun jagung]] (''Southern leaf blight'') karena cendawan ''[[Bipolaris maydis]]'' ([[Fungi#Reproduksi|teleomorf]]: ''Cochliobolus heterostrophus''),
* [[hawar daun jagung]] (''Northern leaf blight'') karena cendawan ''[[Setosphaeria turcica]]'' ([[Fungi#Reproduksi|anamorf]]: ''Exserohilum turcicum''),
* [[busuk pelepah]] (''sheath blight'') karena cendawan ''[[Rhizoctonia solani]]'',
* [[busuk batang jagung]] karena bermacam-macam cendawan dan [[oomycetes]], dan
* [[busuk tongkol]] oleh cendawan ''[[Fusarium]]'', ''[[Diplodia]]'', dan ''[[Gibberella]]'',
* gosong bengkak (''corn smut'') karena cendawan terutama ''[[Ustilago maydis]]'',
* [[penyakit mosaik kerdil jagung]] karena infeksi ''[[Maize Dwarf Mosaic Virus]]''.

Hama utama jagung adalah
* penggerek batang jagung ''[[Ostrinia furnacalis]]'' (Asia tropika) dan ''[[Ostrinia nubilalis]]'' (daerah subtropika dan iklim empat musim)
* lalat bibit ''[[Atherigona]]'' spp.,
* [[uret]], terutama ''[[Lepidiota stigma]]'' (Jawa dan Sumatra),
* [[ulat tanah]], seperti ''[[Agrotis]]'',
* [[ulat grayak]] ''[[Spodoptera]]'',
* penggerek tongkol ''[[Helicoverpa armigera]]''
* belalang kembara ''[[Locusta migratoria]]'',
* [[tikus sawah]] ''[[Rattus argentiventer]]'',
* kumbang gudang, terutama ''[[Sitophilus zeamais]]'' dan ''[[Sitophilus oryzae|S. oryzae]]'', dan
* ngengat gudang, seperti ''[[Sitotroga]]''.

Di Afrika tropis dikenal [[gulma]] sekaligus [[parasit]] berbahaya yang diawasi ketat agar tidak masuk ke kawasan Asia tropika, yaitu [[striga]].

<!--
== Struktur Anatomi ''Zea mays'' ==

=== Sayatan Melintang Daun ===
Perubahan anatomi terjadi pada sel epidermis, jaringan mesofil dan jaringan pembuluh helaian daun yang terserang penyakit bercak dan karat. Sayatan melintang helaian daun jagung kontrol menunjukan tiga sistem jaringan yang jelas, yaitu jaringan dermal (epidermis), jaringan dasar (mesofil) dan jaringan pembuluh (xilem dan floem). Helaian daun yang terserang penyakit bercak juga masih memperlihatkan ketiga sistem jaringan yang jelas namun pada helaian daun jagung yang terserang penyakit karat sudah tidak dapat dibedakan lagi antara jaringan dasar (mesofil) dan jaringan pembuluh (xilem dan floem).
<br />
-->

== Pemanfaatan ==
[[Berkas:Jagung kering 160316-57849 mms.JPG|jmpl|200px|Mengangin-anginkan jagung di beranda rumah. [[Sumarorong, Mamasa|Sumarorong]] ]]
Produk utama jagung adalah bijiannya (''grain''). Bijian sebenarnya adalah [[buah]] dan [[biji]] yang menyatu. Massa bijian terbesar diisi oleh [[endosperma]] yang kaya oleh [[karbohidrat]]. Dari bijian yang dihasilkan, jagung menjadi sumber pangan pokok manusia ketiga setelah [[gandum]] dan [[beras]] atau [[padi]].<ref>Saptoningsih. [http://widyatan.com/index.php/arsip/artikel/pengolahan-hasil-pertanian/119-diversifikasi-pangan-olahan-jagung Diversifikasi Pangan Olahan Jagung] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210128085117/http://widyatan.com/index.php/arsip/artikel/pengolahan-hasil-pertanian/119-diversifikasi-pangan-olahan-jagung |date=2021-01-28 }}. Laman BPPSDMP Kementerian Pertanian.Diakses 3 Juni 2015.</ref> Bijian jagung dimanfaatkan sebagai [[pakan]] hewan, baik untuk [[unggas]] maupun ternak besar. Serapan terbesar di Indonesia sekarang adalah sebagai sumber pakan ternak. Olahan bijian juga diserap dalam [[industri pangan]], [[farmasi]], [[kosmetika]], dan [[teknik kimia|industri kimia]].

Produk jagung penting lainnya adalah jagung tongkol. Jagung tongkol juga dipanen dalam usia sekitar tiga minggu setelah penyerbukan untuk dijadikan [[sayuran]] atau direbus serta dibakar. Jagung manis biasanya mengisi pangsa ini. Tongkol jagung yang masih muda dan belum berkembang penuh dipanen sebagai sayuran segar yang dikenal sebagai [[jagung semi]] atau ''babycorn''.

[[Berkas:Corn husk to wrap wajik Pj DSC 4607.jpg|jmpl|200px|Kelobot digunakan untuk pembungkus wajik di Yogyakarta]]
Tanaman jagung utuh yang masih hijau dimanfaatkan oleh usaha tani peternakan sebagai [[hijauan]]. Kandungan protein tanaman jagung cukup tinggi sebagai sumber pakan bagi sapi dan kerbau. Bidang bioenergi mengembangkan tanaman jagung dengan kandungan selulosa tinggi untuk dimanfaatkan [[biomassa]]nya sebagai sumber energi terbarukan.

Daun pembungkus ([[braktea]]) tongkol jagung (disebut kelobot) yang telah dikeringkan digunakan di Jawa sebagai pembungkus penganan maupun sebagai komponen rokok tradisional ("rokok kelobot") yang dilinting sendiri oleh penggunanya.

=== Pangan ===
[[Berkas:Nasi jagung 130116-33814 bli.JPG|jmpl|200px|Nasi jagung dari [[Blitar]] selatan]]
Bagian jagung yang biasa dimakan manusia adalah bijiannya, baik masih muda ketika isinya belum mengering maupun setelah tua dan mengering.

Bijian kering dapat dihaluskan menjadi tepung jagung ([[maizena]]). Maizena merupakan bahan untuk berbagai kue dan penganan olahan serta untuk bahan baku pembuatan [[Mi jagung|mie bihun]].

[[Dedak]] merupakan bijian jagung yang digiling halus. Dedak dapat dicampur dengan bahan lain sebagai makanan sarapan.

Pecahan kasar bijian jagung diolah di [[Amerika Serikat]] sebagai makanan sarapan populer, ''[[corn flakes]]''. Di [[Jawa Timur]] terutama, bijian jagung kering ditumbuk agak halus untuk mendapatkan ''[[beras jagung]]'', yang setelah dikukus atau ditanak menjadi nasi jagung. Nasi jagung ini, murni atau bercampur nasi [[beras|padi]], umum sebagai makanan pokok terutama di wilayah Jatim yang mendapat pengaruh dari budaya [[Madura]].

Bijian utuh jagung dapat dipanggang, disangrai, atau digoreng. Gorengan bijian kering jagung dikenal sebagai [[marning]] di [[Jawa Tengah]]. Dari bijian jagung kering varietas tertentu juga dapat dibuat [[brondong jagung]].

Jagung muda biasanya dipasarkan secara utuh bersama tongkolnya. Jagung manis mengisi kebanyakan pangsa ini, meskipun jagung ladang dan jagung ketan juga dipanen dalam keadaan demikian. Tongkol direbus, dipanggang, atau dibakar. Beberapa masakan sayur, seperti [[sayur asam]] dan [[sayur bening]] dilengkapi dengan potongan tongkol jagung atau bijian muda yang sudah dipisahkan dari tongkolnya (dipipil).

=== Pakan ===
[[Berkas:Jagung lopo 080716-00975 koe.JPG|jmpl|200px|Menyimpan jagung di bawah atap. [[Amanatun Utara, Timor Tengah Selatan|Ayotupas]] ]]
Untuk unggas dapat diberikan dalam bentuk utuh (pakan [[burung dara]]), dipecah (pakan [[burung pengicau]]), dihaluskan, sampai berbentuk bubuk.

Saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif.<ref>Biello, D. [http://www.scientificamerican.com/article/can-corn-ethanol-be-made-sustainable/ Can Ethanol from Corn Be Made Sustainable?]. Scientific American. 20 Feb. 2013. Diakses 12 Mei 2014.</ref>

Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan.
<ref>{{Cite web |url=http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/01/tgl/09/time/091302/idnews/876754/idkanal/317 |title=Salinan arsip |access-date=2010-06-22 |archive-date=2008-04-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080417113932/http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/01/tgl/09/time/091302/idnews/876754/idkanal/317 |dead-url=yes }}</ref>

== Kandungan gizi ==
{{See also|Tabel kandungan nutrisi jagung|l1=Perbandingan kandungan zat gizi jagung}}

Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endosperma. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk [[pati (polisakarida)|pati]] umumnya berupa campuran [[amilosa]] dan [[amilopektin]]. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fito[[glikogen]] dan [[sukrosa]].<ref>{{cite journal | title = Characterization of the Maize Gene sugary1, a Determinant of Starch Composition in Kernels | journal = The Plant Cell | first = M. G. | last = James | coauthors = D. S. Robertson, A. M. Myers | volume = 7 | issue = 4 | pages = 417-429| id = | accessdate = 2010-07-24}}</ref>

Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:<ref>Sumber: Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia</ref>
* Kalori: 355 Kalori
* Protein: 3,4 gr
* Lemak: 3,9 gr
* Karbohidrat: 21 gr
* Kalsium: 10&nbsp;mg
* Fosfor: 256&nbsp;mg
* Besi: 2,4&nbsp;mg
* Vitamin A: 510 SI
* Vitamin B1: 0,38&nbsp;mg
* Air: 12 gr

dan bagian yang dapat dicerna 90%.

Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak daripada beras.

== Produksi jagung dan perdagangan dunia ==
[[Berkas:Graphjagung2014 Pj.png|pus|400px|Produksi dan luas tanam jagung Indonesia, 2011-2014.]]
Indonesia pada tahun 2012 sampai 2014 menempati peringkat ke-8 produsen jagung (pipilan kering) dunia.<!--Provinsi penyumbang produksi terbanyak jagung adalah [[Jawa Timur]] 5 jt ton, [[Jawa Tengah]] 3,3 jt ton; [[Lampung]] 2 jt ton; [[Sulawesi Selatan]] 1,3 jt ton; [[Sumatera Utara]] 1,2 jt ton; [[Jawa Barat]] 700 – 800 rb ton, dan sisanya yang signifikan adalah [[NTT]], [[NTB]], [[Jambi]], dan [[Gorontalo]]. Rata-rata produksi per tahun jagung nasional adalah 16 jt ton per tahun <ref>http://www.kontan.co.id/index.php/bisnis/news/37303/Produksi-Jagung-Nasional-Terganjal-Cuaca</ref>. --> Produksi jagung pipilan kering di Indonesia tahun 2014 meningkat dari tahun 2013, yaitu 19.008.426 ton dari sebelumnya 18.511.853 ton, namun tetap lebih rendah daripada capaian 2012 sebesar 19.387.022 ton.<ref name=FAO>FAOSTAT, 2016. Diakses 8 November 2016.</ref>

Produsen jagung terbesar saat ini (data 2014<ref name=FAO/>) adalah Amerika Serikat (34,8% dari total produksi dunia), diikuti oleh Tiongkok 20,8%, Brazil 7,7%; Argentina 3,2%, Ukraina 2,7%; India 2,3%; Meksiko 2,2%; Indonesia 1,8%; Prancis 1,8%; dan Afrika Selatan 1,4%.

Jagung pipilan merupakan komoditas perdagangan dunia. Pada umumnya jagung yang diperdagangkan adalah untuk pakan ternak serta untuk pembuatan [[tepung maizena]]. Berdasarkan data [[FAO]],<ref name=FAO/> produksi jagung dunia tahun 2014 adalah sebesar 1.038 juta ton lebih, meningkat sedikit dari tahun 2013 sebesar 1.018 juta [[ton]] lebih pipilan kering.

Berikut adalah data produksi dari sumber yang sama menurut 20 negara penghasil terbesar. Data ini tidak memasukkan produksi [[jagung manis]], [[jagung muda]]/semi (''babycorn''), serta jagung untuk [[hijauan]] pakan ternak.

{|cellpadding=5
|+ '''Produsen jagung dunia (FAO, 2014)'''<ref name=FAO/>
|----- bgcolor=#DDDDDD
! Peringkat
! Negara
! Produksi<br />( [[ton]])
! rowspan=13 bgcolor=white |&nbsp;
! Peringkat
! Negara
! Produksi<br />(ton)
|----- bgcolor=#EEEEEE
| &nbsp; &nbsp;1 ||{{USA}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |361 091 140 || &nbsp; &nbsp;11 || {{ROM}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |11 988 553
|----- bgcolor=#EEEEEE
| &nbsp; &nbsp;2 ||{{CHN}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |215 646 300 || &nbsp; &nbsp;12 || {{CAN}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" | 11 486 800
|----- bgcolor=#EEEEEE
| &nbsp; &nbsp;3 || {{BRA}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |79 877 714 || &nbsp; &nbsp;13 || {{RUS}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" | 11 332 138
|----- bgcolor=#EEEEEE
| &nbsp; &nbsp;4 || {{ARG}}&nbsp; &nbsp; F|| style="text-align:right" |33 000 000 || &nbsp; &nbsp;14 || {{NGA}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |10 790 600
|----- bgcolor=#EEEEEE
| &nbsp; &nbsp;5 || {{UKR}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |28 496 810 || &nbsp; &nbsp;15 || {{HUN}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |9 315 100
|----- bgcolor=#EEEEEE
| &nbsp; &nbsp;6 || {{IND}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |23 670 000 || &nbsp; &nbsp;16 || {{ITA}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |9 239 545
|----- bgcolor=#EEEEEE
| &nbsp; &nbsp;7 || {{MEX}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |23 273 257 || &nbsp; &nbsp;17 || {{SER}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" | 7 951 583
|----- bgcolor=#EEEEEE
| &nbsp; &nbsp;8 || {{IDN}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |19 008 426 || &nbsp; &nbsp;18 || {{PHI}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" | 7 770 602
|----- bgcolor=#EEEEEE
| &nbsp; &nbsp;9 || {{FRA}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |18 541 780 || &nbsp; &nbsp;19 || {{ETH}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |7 234 955
|----- bgcolor=#EEEEEE
| &nbsp; &nbsp;10 || {{RSA}}&nbsp; &nbsp; F|| style="text-align:right" |14 982 000 || &nbsp; &nbsp;20 || {{TAN}}&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |6 737 197
|----- bgcolor=#EEEEEE
| &nbsp; &nbsp; || || style="text-align:right" | || &nbsp; &nbsp; ||'''Dunia'''&nbsp; &nbsp; || style="text-align:right" |'''1 038 281 035'''
|}

''<nowiki>*</nowiki> = angka tidak resmi'' <br/>
F = perkiraan FAO

<!--== Bahasa lokal ==
* Bahasa Sanger/Sangihe: [[katela]]
* Bahasa Tolitoli: [[binte]] -->

== Rujukan dan catatan ==
{{reflist|2}}

== Pranala luar ==
{{wikispecies|Zea mays}}
{{commonscat|Zea mays}}
* [http://www.grains.org/corn] U.S. Grains Council
* [http://www.ncga.com/files/pdf/2009WOC.pdf] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100627214239/http://www.ncga.com/files/pdf/2009WOC.pdf |date=2010-06-27 }} National Corn Growers Ass.
* [http://www.apsnet.org/online/common/names/corn.asp Common Names of Plant Diseases] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070202084939/http://www.apsnet.org/online/common/names/corn.asp |date=2007-02-02 }}. Daftar penyakit jagung dunia.

{{Bahan pangan}}
{{Taxonbar|from=Q11575}}

[[Kategori:Jagung| ]]
[[Kategori:Poaceae]]
[[Kategori:Serealia]]
[[Kategori:Tumbuhan berbiji]]
[[Kategori:Pertanian tropis]]
[[Kategori:Tumbuhan semusim]]
[[Kategori:Makanan pokok]]
[[Kategori:Zea]]
[[Kategori:Tanaman energi]]

Revisi terkini sejak 26 September 2024 09.06

Jagung
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Monokotil
Klad: Komelinid
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Subfamili: Panicoideae
Genus: Zea
Spesies:
Z. mays
Nama binomial
Zea mays

Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Pada masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk industri farmasi, kosmetika, dan kimia.

Diagram tanaman jagung.

Jagung merupakan tanaman model yang menarik,[2][3] khususnya di bidang biologi dan pertanian. Sejak awal abad ke-20, tanaman ini menjadi objek penelitian genetika yang intensif, dan membantu terbentuknya teknologi kultivar hibrida yang revolusioner. Dari sisi fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien memanfaatkan sinar matahari. Dalam kajian agronomi, tanggapan jagung yang dramatis dan khas terhadap kekurangan atau keracunan unsur-unsur hara penting menjadikan jagung sebagai tanaman percobaan fisiologi pemupukan yang disukai.[4][5]

Sejarah asal-usul dan persebaran

[sunting | sunting sumber]

Jagung budidaya dianggap sebagai keturunan langsung sejenis tanaman rerumputan mirip jagung yang bernama teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7 000 tahun lalu oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam.[6]

Gua Guila Naquitz di Oaxaca, Meksiko, lokasi ditemukannya sisa jagung tertua di dunia.

Petunjuk-petunjuk arkeologi mengarah pada budidaya jagung primitif di bagian selatan Meksiko, Amerika Tengah, sejak 7 000 tahun lalu. Sisa-sisa tongkol jagung kuno yang ditemukan di Gua Guila Naquitz, Lembah Oaxaca berusia sekitar 6250 tahun; tongkol utuh tertua ditemukan di gua-gua dekat Tehuacan, Puebla, Meksiko, berusia sekitar 3450 SM.[7][8]

Bangsa Olmek dan Maya ditengarai sudah membudidayakan di seantero Amerika Tengah sejak 10 000 tahun yang lalu dan mengenal berbagai teknik pengolahan hasil. Teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7 000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4 000 tahun yang lalu. Pada saat inilah berkembang jagung yang beradaptasi dengan suhu rendah di kawasan Pegunungan Andes.[9] Sejak 2500 SM, tanaman ini telah dikenal di berbagai penjuru Benua Amerika.[10]

Kedatangan orang-orang Eropa sejak akhir abad ke-15 membawa serta jenis-jenis jagung ke Dunia Lama, baik ke Eropa maupun Asia. Penyebaran jagung ke Asia dipercepat dengan terbukanya jalur barat yang dipelopori oleh armada pimpinan Ferdinand Magellan melintasi Samudera Pasifik. Di tempat-tempat baru ini jagung relatif mudah beradaptasi karena tanaman ini memiliki plastisitas fenotipe yang tinggi.

Jagung masuk Nusantara diperkirakan pada abad ke-16 oleh penjelajah Portugis.[11] Akibat riwayat yang cukup tua ini, berbagai macam nama dipakai untuk menyebutnya. Beberapa nama lokal adalah jagong (Sunda, Aceh, Batak, Ambon), jago (Bima), jhaghung (Madura), rigi (Nias), eyako (Enggano), wataru (Sumba), latung (Flores), fata (Solor), pena (Timor), gandung (Toraja), kastela (Halmahera), telo (Tidore), binthe atau binde (Gorontalo dan Buol), dan barelle´ (Bugis).[12] Di kawasan timur Indonesia juga dipakai luas istilah milu,[13] yang nyata-nyata merupakan adaptasi dari kata milho, berarti "jagung", dalam bahasa Portugis.

Kata "jagung" menurut Denys Lombard merupakan penyingkatan dari jawa agung, berarti "jewawut besar",[14] nama yang digunakan orang Jawa dan diadopsi ke dalam bahasa Melayu.

Bunga jantan (malai).

Tanaman semusim (annual) yang dalam budidaya menyelesaikan satu daur hidupnya dalam 80-150 hari (sekitar 3 sampai 5 bulan), tergantung kultivar dan saat tanam. Istilah "seumur jagung" menggambarkan usia rata-rata jagung yang berkisar tiga sampai empat bulan.[15] Sekitar paruh pertama dari daur hidup merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap reproduktif. Sebagian jagung merupakan tanaman hari pendek yang pembungaannya terjadi jika mendapat penyinaran di bawah panjang penyinaran matahari tertentu, biasanya 12,5 jam.[16]

Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Rata-rata dalam budidaya mencapai 2,0 sampai 2,5 m, meskipun ada kultivar yang dapat mencapai tinggi 12 m pada lingkungan tumbuh tertentu.[17] Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum rangkaian bunga jantan (malai). Meskipun ada yang dapat membentuk anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Tangkai batang beruas-ruas dengan tiap ruas kira-kira 20 cm. Dari buku melekatlah pelepah daun yang memeluk tangkai batang. Daun tidak memiliki tangkai. Helai daun biasanya lebar 9 cm dan panjang dapat mencapai 120 cm.[18]

Bunga betina jagung (tongkol), terlindung oleh klobot, dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.

Sebagai anggota monokotil, jagung berakar serabut yang dapat mencapai kedalaman 80 cm meskipun sebagian besar berada pada kisaran 20 cm. Tanaman yang sudah cukup dewasa memunculkan akar adventif dari buku-buku bagian terbawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana pada sorgum dan tebu. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batangnya beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung zat kayu (lignin).

Daun jagung merupakan daun sempurna, memiliki pelepah, tangkai, dan helai daun. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan tangkai daun terdapat lidah-lidah (ligula). Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki Poaceae (suku rumput-rumputan). Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun. Jika tanaman mengalami kekeringan, sel-sel kipas akan mengerut, menutup lubang stomata, dan membuat daun melipat ke bawah sehingga mengurangi transpirasi.

Susunan bunga jagung adalah diklin, yaitu memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu tanaman (berumah satu atau monoecious). Bunga tersusun majemuk, bunga jantan tersusun dalam bentuk malai, sedangkan betina dalam bentuk tongkol. Pada jagung, kuntum bunga (floret) tersusun berpasangan yang dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Rangkaian bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman. Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma wangi yang khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tangkai tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.

Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif yang memiliki puluhan sampai ratusan bunga betina. Beberapa kultivar unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai jagung prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).

Keanekaragaman genetik

[sunting | sunting sumber]
Jagung dikelompokkan berdasarkan tipe bulir. Kiri atas adalah jagung gigi-kuda, di kiri latar depan adalah podcorn, sisanya adalah jagung tipe mutiara.

Satu set genom jagung memiliki 10 kromosom, sehingga setiap sel somatik jagung memiliki 2n = 2x = 20 kromosom. Keragaman dalam spesies jagung amat luas, beberapa studi menyatakan keragaman itu sebanding dengan perbedaan manusia dan simpanse secara molekuler.[19]

Jagung yang dibudidayakan memiliki sifat bijian yang bermacam-macam. Berdasarkan ciri bijiannya, dikenal tujuh kelompok kultivar jagung:

  1. Tunicata (Podcorn, jagung bersisik, merupakan kelompok kultivar yang dianggap paling primitif)
  2. Indentata (Dent, jagung gigi-kuda)
  3. Indurata (Flint, jagung mutiara)
  4. Saccharata (Sweet, jagung manis)
  5. Everta (Popcorn, jagung berondong)
  6. Amylacea (Floury corn, jagung tepung
  7. Glutinosa (Sticky/glutinuous corn, jagung ketan)
Zea mays "fraise", termasuk kelompok berondong

.

Zea mays 'Ottofile giallo Tortonese'.

Melalui berbagai program pemuliaan yang dilakukan oleh instansi publik maupun swasta, keragaman genetik jagung menjadi sangat luas. Berdasarkan suatu studi, keragaman genetik dalam spesies jagung, dilihat dari variasi urutan DNA, sebanding dengan keragaman genetik yang ditemukan pada manusia sampai simpanse.[20] Berbagai tipe kultivar jagung ditanam pada masa sekarang, banyak di antaranya yang memiliki karakteristik khusus, seperti dikenal jagung dengan kadar minyak bulir yang tinggi (kandungan minyak 7,0 to 8,0%, disebut HOC, High Oil Corn), jagung dengan protein tinggi (QPM, Quality Protein Maize). Jagung dengan kadar karotenoid tinggi juga telah dikembangkan.[21] Jagung juga menjadi tanaman yang digunakan dalam biopharming, menghasilkan bahan obat atau senyawa berguna tertentu.[22][23][24]

Dipandang dari bagaimana suatu kultivar jagung dibuat, dikenal tipe kultivar:

  1. galur murni, merupakan hasil seleksi terbaik dari galur-galur terpilih
  2. komposit, dibuat dari campuran beberapa populasi jagung unggul yang diseleksi untuk keseragaman dan sifat-sifat unggul
  3. sintetik, dibuat dari gabungan beberapa galur jagung yang memiliki keunggulan umum (daya gabung umum) dan seragam
  4. hibrida, merupakan keturunan langsung (F1) dari persilangan dua, tiga, atau empat galur yang diketahui memunculkan gejala heterosis.

Warna bulir jagung ditentukan oleh warna endosperma dan lapisan terluarnya (aleuron), mulai dari putih, kuning, jingga, merah cerah, merah darah, ungu, hingga ungu kehitaman. Satu tongkol jagung dapat memiliki bermacam-macam bulir dengan warna berbeda-beda, karena setiap bulir terbentuk dari penyerbukan oleh serbuk sari yang berbeda-beda.

Syarat tumbuh

[sunting | sunting sumber]

Meskipun dikenal sejumlah ras jagung yang mampu beradaptasi dengan suhu rendah dan kawasan tinggi, jagung adalah tanaman dataran rendah dengan suhu hangat dan penyuka cahaya matahari penuh. Perkecambahan jagung terhenti pada suhu di bawah 10 °C.

Kebutuhan air jagung adalah rata-rata, namun kekurangan air pada masa awal tumbuh, masa pembungaan, dan pengisian biji akan berakibat pada penurunan hasil yang dramatis.

Jagung dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah, asalkan ketersediaan air dan hara tercukupi dan akar mampu tumbuh dengan baik. Perakaran jagung tidak dalam, sehingga lapis olah tidak boleh terlalu keras. Kebutuhan hara jagung tinggi, terutama terhadap nitrogen dan fosfor. Jagung menyukai tanah dengan kemasaman netral (pH 5 - 6,5). Penanaman jagung di tanah masam, seperti gambut dan podsolik merah kuning (PMK), memerlukan pengapuran, pengatusan (drainasi) yang baik, serta kultivar yang toleran.

Pengolahan lahan untuk persiapan penanaman jagung biasanya mencakup pembajakan, perataan, pembuatan parit atusan, serta pengapuran (pada tanah masam). Sebelum ditanam, lahan perlu diirigasi terlebih dahulu.

Jenis Jenis Benih Jagung di Indonesia

Jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang sering ditanam oleh petani. Tanaman jagung termasuk golongan Spermatophyta, kelas Monocotyledone, ordo Graminae, dan familia Graminaceae serta genus Zea. Nama latin Zea Mays. Sekarang ini Jagung telah menjadi komoditas perdagangan dunia, semua negara berlomba-lomba meningkatkan produksinya guna memenuhi permintaan industrinya. Salah satu caranya yaitu dengan memakai benih jagung unggul guna mendapatkan hasil panen yang banyak. Berdasarkan pengamatan, jagung dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

  • Jagung Komposit. Jagung komposit atau jagung lokal adalah jenis jagung yang biasa ditanam oleh petani pada zaman dulu. Sekarang sudah jarang ditanam. Keunggulan jenis jagung komposit ini adalah umurnya yang pendek, tahan hama penyakit, tidak menimbulkan ketergantungan dan bisa ditanam secara berulang-ulang. Kekurangan jenis jagung komposit adalah kapasitas produksi rendah hanya sekitar 3-5 ton per hektar. Varietas jagung komposit: Arjuna, Bisma, Joster, Sukma raga, Goter, Kretek, Gajah mas, Genjah rante, dll.
  • Jagung Hibrida. Jenis jagung hibrida adalah jagung yang pada proses pembuatannya dengan cara pemuliaan dan penyilangan antara jagung induk jantan dan jagung induk betina sehingga menghasilkan jagung jenis baru yang memiliki sifat keunggulan dari kedua induknya. Keunggulan jenis jagung hibrida adalah kapasitas produksinya tinggi sekitar 8-12 ton per hektar. Kekurangannya adalah harga jagung mahal antara 20 kali sampai 40 kali lipat dari harga jagung konsumsi, tidak bisa diturunkan lagi sebagai benih karena produksi akan turun mencapai 30 %, menimbulkan ketergantungan bagi petani karena jagung tidak bisa ditanam lagi. Varietas jagung hibrida: Pioner, BISI, NK, DK, dll..
  • Jagung Transgenik. Jenis jagung transgenik adalah jagung yang proses pembuatannya dengan cara menyisipkan gen dari makhluk hidup atau non-makhluk hidup yang hasilnya nanti diharapkan jagung itu bisa tahan penyakit, tahan hama atau juga tahan obat kimia, sehingga tanaman itu menjadi tanaman super. Keunggulan jenis jagung ini adalah kapasitas produksinya besar sekitar 8-10 ton per hektar, tahan penyakit, tahan hama dan tahan obat kimia. Kekurangannya adalah bibit jagung harus beli di toko karena tidak bisa diproduksi oleh petani, kemungkinan akan menimbulkan hama penyakit baru yang lebih kebal obat-obatan kimia, kemungkinan menimbulkan penyakit-penyakit baru bagi ternak dan manusia, menimbulkan kerusakan pada tanah, gen jagung ini sudah dipatenkan. Varietas jagung transgenik: jagung BT, jagung terminator, jagung RR-GA21, jagung RR-NK608, dll.

Cara bercocok tanam

[sunting | sunting sumber]

Jagung memerlukan cahaya matahari langsung untuk tumbuh dengan normal. Tempat dengan curah hujan 85–200 mm per bulan, suhu udara 23-27 °C (ideal), dan pH tanah 5,6-7,5 adalah ideal. Jenis tanah tidak terlalu penting, asalkan aerasi baik dan ketersediaan air mencukupi. Air yang cukup pada fase pertumbuhan awal, pembungaan, serta pengisian biji adalah kritis bagi produksi jagung pipilan. Kekurangan air pada fase-fase pertumbuhan tersebut akan secara jelas menurunkan produksi.

Genangan tidak disukai jagung, meskipun jagung dapat membentuk pembuluh-pembuluh udara (aerenkima) apabila mengalami terendam air dalam jangka waktu cukup lama. Pembuatan parit pengatusan air atau pembentukan bedengan biasanya disarankan. Pada tanah masam, pengapuran diperlukan.

Penanaman benih jagung secara tradisional dilakukan dengan tangan menggunakan tugal untuk melubangi tanah. Dalam pertanian dengan mekanisasi, penanaman bijian jagung dilakukan menggunakan mesin penabur benih (seed driller). Kepadatan populasi tanam yang biasa dipakai adalah 60 000 sampai 120 000 tanaman per ha, yang biasa diterjemahkan dalam jarak antarbaris (50–100 cm) dan jarak dalam baris (10–40 cm).

Kebutuhan hara jagung dikenal cukup tinggi dan dipenuhi melalui pemupukan. Selain memerlukan pupuk organik sebagai pupuk dasar/awal, jagung memerlukan masukan nitrogen (N, dari urea ataupun ZA), fosfat (biasanya dari SP36), dan kalium (K, biasanya dari KCl) untuk pertumbuhan dan hasil yang baik. Namun demikian, sejak 2000-an di Indonesia diperkenalkan pula pupuk majemuk yang telah mengandung ketiga unsur pokok tersebut. Pupuk organik cair (POC) juga mulai diperkenalkan untuk digunakan.

Pada pertengahan masa pertumbuhan vegetatif, jagung mengeluarkan akar udara (aerial roots) sehingga memerlukan pembumbunan untuk memaksimalkan penyerapan hara. Pengendalian tumbuhan pengganggu (gulma) dilakukan menggunakan herbisida atau dilakukan dengan pendangiran.

Penanaman jagung mengandalkan pasokan air dari hujan. Apabila mengalami kekurangan air, praktik di Indonesia pemberian air biasanya diberikan dengan cara penggenangan parit apabila hujan tidak tersedia. Air dialirkan melalui saluran irigasi atau menggunakan pompa air.

Organisme pengganggu

[sunting | sunting sumber]

Organisme pengganggu dalam budidaya jagung di daerah tropika dan non-tropika berbeda.

Di kawasan Asia tropika, penyakit utama jagung adalah

Hama utama jagung adalah

Di Afrika tropis dikenal gulma sekaligus parasit berbahaya yang diawasi ketat agar tidak masuk ke kawasan Asia tropika, yaitu striga.


Pemanfaatan

[sunting | sunting sumber]
Mengangin-anginkan jagung di beranda rumah. Sumarorong

Produk utama jagung adalah bijiannya (grain). Bijian sebenarnya adalah buah dan biji yang menyatu. Massa bijian terbesar diisi oleh endosperma yang kaya oleh karbohidrat. Dari bijian yang dihasilkan, jagung menjadi sumber pangan pokok manusia ketiga setelah gandum dan beras atau padi.[25] Bijian jagung dimanfaatkan sebagai pakan hewan, baik untuk unggas maupun ternak besar. Serapan terbesar di Indonesia sekarang adalah sebagai sumber pakan ternak. Olahan bijian juga diserap dalam industri pangan, farmasi, kosmetika, dan industri kimia.

Produk jagung penting lainnya adalah jagung tongkol. Jagung tongkol juga dipanen dalam usia sekitar tiga minggu setelah penyerbukan untuk dijadikan sayuran atau direbus serta dibakar. Jagung manis biasanya mengisi pangsa ini. Tongkol jagung yang masih muda dan belum berkembang penuh dipanen sebagai sayuran segar yang dikenal sebagai jagung semi atau babycorn.

Kelobot digunakan untuk pembungkus wajik di Yogyakarta

Tanaman jagung utuh yang masih hijau dimanfaatkan oleh usaha tani peternakan sebagai hijauan. Kandungan protein tanaman jagung cukup tinggi sebagai sumber pakan bagi sapi dan kerbau. Bidang bioenergi mengembangkan tanaman jagung dengan kandungan selulosa tinggi untuk dimanfaatkan biomassanya sebagai sumber energi terbarukan.

Daun pembungkus (braktea) tongkol jagung (disebut kelobot) yang telah dikeringkan digunakan di Jawa sebagai pembungkus penganan maupun sebagai komponen rokok tradisional ("rokok kelobot") yang dilinting sendiri oleh penggunanya.

Nasi jagung dari Blitar selatan

Bagian jagung yang biasa dimakan manusia adalah bijiannya, baik masih muda ketika isinya belum mengering maupun setelah tua dan mengering.

Bijian kering dapat dihaluskan menjadi tepung jagung (maizena). Maizena merupakan bahan untuk berbagai kue dan penganan olahan serta untuk bahan baku pembuatan mie bihun.

Dedak merupakan bijian jagung yang digiling halus. Dedak dapat dicampur dengan bahan lain sebagai makanan sarapan.

Pecahan kasar bijian jagung diolah di Amerika Serikat sebagai makanan sarapan populer, corn flakes. Di Jawa Timur terutama, bijian jagung kering ditumbuk agak halus untuk mendapatkan beras jagung, yang setelah dikukus atau ditanak menjadi nasi jagung. Nasi jagung ini, murni atau bercampur nasi padi, umum sebagai makanan pokok terutama di wilayah Jatim yang mendapat pengaruh dari budaya Madura.

Bijian utuh jagung dapat dipanggang, disangrai, atau digoreng. Gorengan bijian kering jagung dikenal sebagai marning di Jawa Tengah. Dari bijian jagung kering varietas tertentu juga dapat dibuat brondong jagung.

Jagung muda biasanya dipasarkan secara utuh bersama tongkolnya. Jagung manis mengisi kebanyakan pangsa ini, meskipun jagung ladang dan jagung ketan juga dipanen dalam keadaan demikian. Tongkol direbus, dipanggang, atau dibakar. Beberapa masakan sayur, seperti sayur asam dan sayur bening dilengkapi dengan potongan tongkol jagung atau bijian muda yang sudah dipisahkan dari tongkolnya (dipipil).

Menyimpan jagung di bawah atap. Ayotupas

Untuk unggas dapat diberikan dalam bentuk utuh (pakan burung dara), dipecah (pakan burung pengicau), dihaluskan, sampai berbentuk bubuk.

Saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif.[26]

Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan. [27]

Kandungan gizi

[sunting | sunting sumber]

Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endosperma. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.[28]

Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:[29]

  • Kalori: 355 Kalori
  • Protein: 3,4 gr
  • Lemak: 3,9 gr
  • Karbohidrat: 21 gr
  • Kalsium: 10 mg
  • Fosfor: 256 mg
  • Besi: 2,4 mg
  • Vitamin A: 510 SI
  • Vitamin B1: 0,38 mg
  • Air: 12 gr

dan bagian yang dapat dicerna 90%.

Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak daripada beras.

Produksi jagung dan perdagangan dunia

[sunting | sunting sumber]
Produksi dan luas tanam jagung Indonesia, 2011-2014.
Produksi dan luas tanam jagung Indonesia, 2011-2014.

Indonesia pada tahun 2012 sampai 2014 menempati peringkat ke-8 produsen jagung (pipilan kering) dunia. Produksi jagung pipilan kering di Indonesia tahun 2014 meningkat dari tahun 2013, yaitu 19.008.426 ton dari sebelumnya 18.511.853 ton, namun tetap lebih rendah daripada capaian 2012 sebesar 19.387.022 ton.[30]

Produsen jagung terbesar saat ini (data 2014[30]) adalah Amerika Serikat (34,8% dari total produksi dunia), diikuti oleh Tiongkok 20,8%, Brazil 7,7%; Argentina 3,2%, Ukraina 2,7%; India 2,3%; Meksiko 2,2%; Indonesia 1,8%; Prancis 1,8%; dan Afrika Selatan 1,4%.

Jagung pipilan merupakan komoditas perdagangan dunia. Pada umumnya jagung yang diperdagangkan adalah untuk pakan ternak serta untuk pembuatan tepung maizena. Berdasarkan data FAO,[30] produksi jagung dunia tahun 2014 adalah sebesar 1.038 juta ton lebih, meningkat sedikit dari tahun 2013 sebesar 1.018 juta ton lebih pipilan kering.

Berikut adalah data produksi dari sumber yang sama menurut 20 negara penghasil terbesar. Data ini tidak memasukkan produksi jagung manis, jagung muda/semi (babycorn), serta jagung untuk hijauan pakan ternak.

Produsen jagung dunia (FAO, 2014)[30]
Peringkat Negara Produksi
( ton)
  Peringkat Negara Produksi
(ton)
   1  Amerika Serikat    361 091 140    11  Rumania    11 988 553
   2  Tiongkok    215 646 300    12  Kanada    11 486 800
   3  Brasil    79 877 714    13  Rusia    11 332 138
   4  Argentina    F 33 000 000    14  Nigeria    10 790 600
   5  Ukraina    28 496 810    15  Hungaria    9 315 100
   6  India    23 670 000    16  Italia    9 239 545
   7  Meksiko    23 273 257    17  Serbia    7 951 583
   8  Indonesia    19 008 426    18  Filipina    7 770 602
   9  Prancis    18 541 780    19  Ethiopia    7 234 955
   10  Afrika Selatan    F 14 982 000    20  Tanzania    6 737 197
        Dunia    1 038 281 035

* = angka tidak resmi
F = perkiraan FAO


Rujukan dan catatan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ IUCN Detail 77726273
  2. ^ maizegdb.org. Laman bank data publik jagung.
  3. ^ University of Arizona. Scientists decode maize genome. ScienceDaily, 19 November 2009. Diakses 13 Mei 2014.
  4. ^ Nutrient deficiency in corn Diarsipkan 2015-05-14 di Wayback Machine.. Laman perbandingan gejala fisik kekurangan hara pada jagung, sebagai pedoman bagi tanaman serealia lain.
  5. ^ Nutrient management. Menggambarkkan gejala defisiensi dan keracunan (toksisitas) mineral pada jagung sebagai contoh.
  6. ^ Gepts P. 2004. Crop Domestication as a Long-term Selection Experiment. In: Janick J. Plant Breeding Reviews, Vol. 24, Part 2, ISBN 0-471-46892-4. John Wiley & Sons, Inc. hal. 6.
  7. ^ "Origin, History and Uses of Corn". Iowa State University, Department of Agronomy. 11 Februari 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-23. Diakses tanggal 2014-05-08. 
  8. ^ Roney, John (2009). "The Beginnings of Maize Agriculture". Archaelogy Southwest 23 (1):4
  9. ^ Bakalar, Nicholas. Corn, Arrowroot Fossils in Peru Change Views on Pre-Inca Culture. National Geographic News. Edisi 2 Maret 2006
  10. ^ Roney, John (Winter 2009). "The Beginnings of Maize Agriculture". Archaeology Southwest. 23 (1): 4. 
  11. ^ "Milho, Makk, and Yu Mai: Early journey of maize to Asia. Chapter 6: Maize in the southeast Asian archipelago and Australia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-30. Diakses tanggal 2015-08-16. 
  12. ^ Zea mays L. Diarsipkan 2008-12-07 di Wayback Machine.. Laman tanaman obat Departemen Kesehatan
  13. ^ Sop jagung “Milu siram” yang menggoda selera Diarsipkan 2014-01-30 di Wayback Machine.. Blog untuk Sup Jagung Siram.
  14. ^ Lombard, D. 1996. Jaringan Asia. Penerbit Gramedia. p. 263.
  15. ^ Entri "seumur jagung" di Wiktionary
  16. ^ Belfield S, Brown C. 2008. Field Crop Manual: Maize. A Guide to Upland Production in Cambodia Diarsipkan 2014-02-16 di Wayback Machine.. ACIAR Publ. ISBN 978-0-7347-1882-2. p.5.
  17. ^ Karl, J.R. (May 2013). "The maximum leaf quantity of the maize subspecies" (PDF). The Maize Genetics Cooperation Newsletter. 86: 4. ISSN 1090-4573. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2015-05-08. The Maximum Leaf Number of the Maize Subspecies; the "Leafy" Mutation Placed into the Tallest Strain 
  18. ^ Stevenson, J. C.; Goodman, M. M. (1972). "Ecology of Exotic Races of Maize. I. Leaf Number and Tillering of 16 Races Under Four Temperatures and Two Photoperiods1". Crop Science. 12 (6): 864. doi:10.2135/cropsci1972.0011183X001200060045x. 
  19. ^ National Science Foundation. The teacher friendly guide to the Evolution of Maize.
  20. ^ Laman Teacher Friendly Guide to The Evolution of Maize.
  21. ^ Dr. Ronnie W. Heiniger, Dr. E. J. Dunphy. High Oil Corn Production Q&A Diarsipkan 2015-05-18 di Wayback Machine.. Laman NC State Univ.
  22. ^ ISAAA. Maize Plants for Safe and Effective Molecular Pharming. Diakses 1 Juni 2015.
  23. ^ Iowa State plant scientists tweak their biopharmaceutical corn research project Diarsipkan 2015-06-02 di Wayback Machine.. Diakses 1 Juni 2015.
  24. ^ Plataforma SINC. Using Maize As An Efficient 'Factory' For Protein-based Pharmaceutical Products. ScienceDaily. 28 Mei 2008.Diakses 1 Juni 2015.
  25. ^ Saptoningsih. Diversifikasi Pangan Olahan Jagung Diarsipkan 2021-01-28 di Wayback Machine.. Laman BPPSDMP Kementerian Pertanian.Diakses 3 Juni 2015.
  26. ^ Biello, D. Can Ethanol from Corn Be Made Sustainable?. Scientific American. 20 Feb. 2013. Diakses 12 Mei 2014.
  27. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-17. Diakses tanggal 2010-06-22. 
  28. ^ James, M. G. "Characterization of the Maize Gene sugary1, a Determinant of Starch Composition in Kernels". The Plant Cell. 7 (4): 417–429. 
  29. ^ Sumber: Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
  30. ^ a b c d FAOSTAT, 2016. Diakses 8 November 2016.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]