Lompat ke isi

Djoko Suyanto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
AIRLANGGA_YUDHOYONO.TNI-MIL.ID
Tag: gambar rusak Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Achmad Suharto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(18 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{nofootnotes}}
[[{{box|notes=Airlangga_Yyudhoyono.Tni-Mil.Id}}
{{Infobox Officeholder
{{Info|box|Office|holder
fix| =[[Infanteri]] [[TNI-AD/AL]]([[SISTEM|INTELIJEN]])
|honorific-prefix =[[Marsekal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]])
|name = {{AIRLANGGA_YUDHOYONO.TNI-MIL.ID}}
|name = {{PAGENAME}}
|image = [[PAGE.TNI Airlangga_Yudhoyono.Tni-Mil.Id.svg/250px]]
|image = KIBII Djoko Suyanto.jpg
|office = Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia
|predecessor = [[TNI/ABRI]]
|successor = [[LETNAN SATU INF Czi]]
|order = ke-11
|office = Divisi II Siliwangi
|term_start = 22 Oktober 2009
|order = SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI KEAMANAN DAN PERTAHANAM
|term_end = 20 Oktober 2014
|term_start = 13 Februari 2014
|president = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
|term_end = 28 Desember 2019
|predecessor = [[Widodo A. S.]]
|successor = [[Tedjo Edhy Purdijatno]]
|Kopral Satu
|successor = [[Airlangga Yudhoyono]]
|office2 = Panglima Tentara Nasional Indonesia
|office = {{Sersan Satu Inf-Czi Airlangga_Yudhoyono.Tni-Mil.Id}}
|order2 = ke-15
|order = [[S.A.P, S T.(Han)]]
|term_start2 = 13 Februari 2006
|birth_date = {{Birth date and age|1991|09|05}}
|term_end2 = 28 Desember 2007
|president2 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
|birth_the cou try = {{negara Indonesia|Bahasa Indonesia}} [[Kota Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]], [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]]
|Act_date =21 Juni 2015
|predecessor2 = [[Endriartono Sutarto]]
|Offer_place = 12 Oktober 2019
|successor2 = [[Djoko Santoso]]
|nationality = {{Inteligen|Bahasa Indonesia}}
|office3 = Kepala Staf TNI Angkatan Udara
|Sistem = Komando Pasukan
|order3 = ke-15
|Divisi =
|term_start3 = 18 Februari 2005
|Almanak =
|term_end3 = 13 Februari 2006
|alma_mater = [[Abri/Akabri]] Darat,Laut (2014)
|president3 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
|predecessor3 = [[Chappy Hakim]]
[[{{box||Wikipedia = {{Bahasa|Indonesia}}]]
|successor3 = [[Herman Prayitno]]
[[{{box|Wikidata = [[Berkas:Letnan Satu Inf-Czi.svg|250px]] [[TNI Angkatan Darat Dan Laut]]}}]]
|birth_date = {{Birth date and age|1950|12|2|mf=y}}
|serviceyears = 2012-2020
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kota Madiun|Madiun]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
|servicenumber =
|death_date =
|norank = [[Berkas: Kopralltni komando.jpg|250px]] [[Kopral Kepala]] [[TNI]]
|unit = Korps TNI (Tempur)
|death_place =
|nationality = {{flag|Indonesia}}
|party = Non partai
|spouse = Ratna Sinar Sari
|children =
|alma_mater = [[Akabri]] Udara (1973)
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Air Force.svg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]]
|serviceyears = 1973–2007
|servicenumber = 503808
|rank = [[Berkas:22-TNI Air Force-GEN.svg|25px]] [[Marsekal]] [[TNI]]
|unit = Korps Penerbang (Tempur)
|occupation =
|occupation =
|profession = TNI 3 MATRA
|profession = TNI
|signature = Divisi Siliwangi
|signature =
|footnotes = Infantery
|footnotes =
}}
}}


[[Marsekal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Djoko Suyanto,''' S.IP ({{lahirmati|[[Kota Madiun|Madiun]], [[Jawa Timur]]|2|12|1950}}) adalah [[Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan]] [[Indonesia]] yang menjabat dari [[22 Oktober]] [[2009]] sampai [[20 Oktober]] [[2014]]. Sebelumnya ia pernah menjabat [[Panglima Tentara Nasional Indonesia]] dari [[13 Februari]] [[2006]] sampai [[28 Desember]] [[2007]]. Ia digantikan oleh [[Djoko Santoso|Jenderal TNI Djoko Santoso]]. Ia mulai menjabat sejak dilantik oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] tanggal [[13 Februari]] [[2006]] dan serah terima jabatan dari Jenderal TNI [[Endriartono Sutarto]] pada [[20 Februari]] [[2006]]. Dari [[23 Februari]] [[2005]] hingga 13 Februari 2006, ia adalah Kepala Staf [[TNI Angkatan Udara]] (TNI-AU). Ia juga merupakan Panglima TNI Kedua, setelah [[Soerjadi Soerjadarma|Laksamana Udara / Marsekal TNI Soerjadi Soerjadarma]] menjadi orang pertama yang menjabat sebagai Panglima ABRI/(TNI) yang berasal dari kesatuan TNI-AU sepanjang sejarah [[Indonesia]].
[[Kopral Satu]] [[TNI-AD/AL]] ([[Prajurit|Perwira]])''Airlangga_Yudhoyono.Tni-Mil.Id ,''' S.A.P, S T.HAN [[Lahir|Bogor]], [[Jawa Barat]]|09|05|1991}})
[[Indonesia]] [[Diskusi Kode Etik |
|order = Privasi Inteligen
|term_Act = 22 Oktober 2012
|term_Offer = 20 Oktober 2015
| = [[TNI - AD/AL]] (TNI-AD,AL). Ia juga merupakan Perwira TNI Kedua, setelah [[KOMANDAN|BATALYON]] menjadi orang terbaik yang menjabat sebagai Lulusan AKABRI/(TNI) yang berasal dari kesatuan TNI-AD,AL [[Intel.kam|TNI-AD/AL]]]]


== Kehidupan Pribadi ==
== Kehidupan Pribadi ==
KOPRAL SATU TNI-AD/AL yang tinggal di Wilayah Daerah Cikeas, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, bercita-cita ingin jadi prajurit [[TNI Angkatan Darat-Laut]]. Ia adalah anggota TNI AD-AL yang bertugas di Cilangkap Jakarta Timur dengan pangkat terakhir [[Kopral Satu]]. Sebagai anak ketiga dari tga bersaudara, Airlangga Yudhoyono adalah satu-satunya yang mengikuti jejak Prajurit menjadi prajurit TNI AD-AL.
Djoko Suyanto yang tinggal di Jl. Srindit, Sleko, Madiun, Jawa Timur, bercita-cita ingin jadi prajurit [[TNI Angkatan Udara]]. Ia adalah putra Bapak Suparno, anggota TNI AU yang bertugas di Lanud Iswahjudi dengan pangkat terakhir [[Mayor]]. Sebagai anak ketiga dari tujuh bersaudara, Djoko adalah satu-satunya yang mengikuti jejak ayahnya menjadi prajurit TNI AU.


Airlangga Yudhoyono sejak remaja sudah menunjukkan sifat penyabar, ramah, ''low profile'' dan punya kesetiakawanan sosial yang tinggi. Sebagai contoh, kalau ada kawan dekat sesama siswa SMA tidak masuk, ia mau meminjamkan catatan pelajaran di sekolah. Bahkan adakalanya mau membantu mencatatkan baik kepada kawan laki-laki maupun perempuan.
Djoko Suyanto sejak remaja sudah menunjukkan sifat penyabar, ramah, ''low profile'' dan punya kesetiakawanan sosial yang tinggi. Sebagai contoh, kalau ada kawan dekat sesama siswa SMA tidak masuk, ia mau meminjamkan catatan pelajaran di sekolah. Bahkan adakalanya mau membantu mencatatkan baik kepada kawan laki-laki maupun perempuan.


Airlangga dikenal sebagai pribadi yang disiplin. Sikap itu ditunjukkan ketika ia bermain band dengan teman-teman SMA-nya. Salah seorang teman satu SMA, Dia menceritakan. Saat itu semua pemain band memanjangkan rambutnya. Tapi, Airlangga tidak mau ikut-ikutan menggondrongkan rambutnya. “Kami mengenal Djoko sebagai sosok yang disiplin,” kata Keluarganya seperti dikutip pos lintas 1 P.L.B.N . Selain itu, jiwa kepemimpinan Airlangga juga sudah terlihat sejak di bangku sekolah lanjutan atas. “Jiwa kepemimpinan dan kedisiplinannya sudah terlihat saat itu. Meski aktif di band, pelajaran sekolah tetap diutamakan. Nilainya tetap tinggi sehingga ia masuk jurusan Ilmu Pasti,” cerita Bagas, salah seorang teman Airlangga sewaktu di [[]].
Djoko dikenal sebagai pribadi yang disiplin. Sikap itu ditunjukkan ketika ia bermain band dengan teman-teman SMA-nya. Salah seorang teman satu SMA, Aryadi Syamsu menceritakan. Saat itu semua pemain band memanjangkan rambutnya. Tapi, Djoko tidak mau ikut-ikutan menggondrongkan rambutnya. “Kami mengenal Djoko sebagai sosok yang disiplin,” kata Aryadi, seperti dikutip Harian Indo pos. Selain itu, jiwa kepemimpinan Djoko juga sudah terlihat sejak di bangku sekolah lanjutan atas. “Jiwa kepemimpinan dan kedisiplinannya sudah terlihat saat itu. Meski aktif di band, pelajaran sekolah tetap diutamakan. Nilainya tetap tinggi sehingga ia masuk jurusan Ilmu Pasti,” cerita Bagas, salah seorang teman Djoko sewaktu di [[SMA Negeri 2 Madiun]].


Karena ‘memiliki sesuatu yang lebih’ dibanding teman-temannya, maka ketika di bangku SMA banyak anak perempuan yang suka padanya. Namun, Airlangga tidak menanggapinya dengan serius. Malah kalau ada temannya yang berusaha mencomblangi, Airlangga marah. Ia hanya tertarik pada gadis bernama Ratna yang tak lain adik kelasnya di SMA. Namun, ia baru berani memacarinya setelah lulus AKABRI Darat tahun 2013. Siap Menjadi Prajurit TNI"]
Karena ‘memiliki sesuatu yang lebih’ dibanding teman-temannya, maka ketika di bangku SMA banyak anak perempuan yang suka padanya. Namun, Djoko tidak menanggapinya dengan serius. Malah kalau ada temannya yang berusaha mencomblangi, Djoko marah. Ia hanya tertarik pada gadis bernama Ratna yang tak lain adik kelasnya di SMA. Namun, ia baru berani memacarinya setelah lulus AKABRI Udara tahun 1973. Gadis Madiun bernama Ratna Sinar Sari inilah yang kemudian disuntingnya sebagai istri.<ref name="beritaindonesia.co.id">[http://www.beritaindonesia.co.id/tokoh/1667-marsekal-tni-djoko-suyanto-sip-penerbang-handal-siap-terbangkan-tni "Marsekal TNI Djoko Suyanto, SIP: Penerbang Handal Siap Terbangkan TNI"]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


Begitu besarnya keinginan menjadi prajurit TNI AD-AL, Airlangga langsung pergi ke Lanud [[TNI Angkatan Darat/Laut. Suatu ketika setelah selesai ujian, ketahuan bahwa Surat Perdata Rekruitmen ketinggalan di rumahnya. Seketika itu juga oleh salah satu tim pengujinya, Airlangga disuruh pulang ke Bogor untuk ambil S.K.C.T.“Saya langsung menyuruh Airlanggga untuk segera mengambil ijazah di rumahnya, di Madiun. Sebab saat itu tinggal ijazahnya yang belum dikumpulkan. Beberapa tahun kemudian setelah pangkat bintang menempel di pundaknya, pernah Kopral Satu Airlangga Yudhoyono ketemu saya. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah lupa soal ijazah yang ketinggalan itu. Airlangga bilang, kalau ijazahnya tidak diambil sesuai perintah, maka ia tidak akan pernah menjadi Komandan,”
Begitu besarnya keinginan menjadi prajurit TNI AU, lulus SMAN 2 Madiun Djoko langsung pergi ke Lanud [[Bandar Udara Internasional Adisutjipto|Adisutjipto]], [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] untuk melamar menjadi Taruna TNI Angkatan Udara. Suatu ketika setelah selesai ujian, ketahuan bahwa ijazah SMA-nya ketinggalan di rumahnya. Seketika itu juga oleh salah satu tim pengujinya, Djoko disuruh pulang ke Madiun untuk ambil Ijazah.“Saya langsung menyuruh Djoko untuk segera mengambil ijazah di rumahnya, di Madiun. Sebab saat itu tinggal ijazahnya yang belum dikumpulkan. Beberapa tahun kemudian setelah pangkat bintang menempel di pundaknya, pernah Marsekal Djoko Suyanto ketemu saya. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah lupa soal ijazah yang ketinggalan itu. Djoko bilang, kalau ijazahnya tidak diambil sesuai perintah Mas Darodji, maka ia tidak akan pernah menjadi marsekal,” demikian tutur Lettu (Purn.) M. Darodji Zamroni.<ref>[http://polkam.go.id/announcement/djoko-suyanto-2009-2014/ "Marsekal TNI Djoko Suyanto: Sosok Low Profile"]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>

Dari perkawinannya dengan Ratna Sinar Sari, Djoko dikaruniai dua orang anak, Yona Didya Febrian (alm) dan Kania Devi Restya yang saat ini kuliah di London School, Jakarta. Kematian putra sulungnya yang sempat mengidap tumor otak itu menjadi sebuah kisah sedih yang sangat mendukakan hatinya. Tak heran jika selama ini, setiap kali mendapat tugas baru, Djoko dan istrinya selalu berziarah ke makam orangtuanya, ayah mertuanya, dan anak sulungnya.<ref>[https://indonesiakatakami.wordpress.com/news-2/marsekal-djoko-suyanto-57-tahun-tears-in-heaven-untuk-febbi/ "Marsekal Djoko Suyanto 57 tahun, Tears in Heaven untuk Febbi"]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>

Sebagai catatan, Kania Devi Restya adalah Istri dari Letnan Kolonel Pnb Septi Arun Dwi Saputra, alumni Akademi Angkatan Udara tahun 2005 yang bertugas sebagai Penerbang Pesawat Angkut Khusus VIP/VVIP Skadron Udara 17 - Wing Udara 1 Lanud Halim Perdanakusuma<ref>[https://ekorantt.com/2021/02/26/sisi-lain-dari-septi-arun-dwi-saputra-pilot-yang-menerbangkan-pesawat-kepresidenan-ke-ntt/ "Profil Mayor Pnb Septi Arun Dwi Saputra"]</ref>. Dalam kesehariannya, beliau menjabat sebagai Kepala Seksi Base Operations (Kasi Baseops) Lanud Halim Perdanakusuma.


== Perjalanan Karier ==
== Perjalanan Karier ==
Djoko Suyanto adalah lulusan [[Akabri]] (di Akademi Angkatan Udara) tahun [[1973]], sama dengan Laksamana [[Slamet Soebijanto]] (Kepala Staf Angkatan Laut), Kapolri Jenderal (Pol) [[Sutanto]], Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen [[Endang Suwarya]], dan Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Ia adalah penerbang pesawat tempur [[Northrop F-5|F-5 Tiger II]] yang berpangkalan di [[Pangkalan Udara Iswahyudi]], [[Magetan]].
KOPRAL SATU AIRLANGGA YUDHOYONO adalah lulusan [[Abri|Akabri]] (di Akademi Angkatan Udara) tahun [[]], sama dengan [[]]

Airlangga Yudhoyono pernah mengikuti kursus di ''Infantery System Command Batalyon'' di Bandung Dan Jakarta [[DIVISI II SILIWANGI]], [[Bahasa-Indo esia|INTELIGEN]]. Ia kemudian berturut-turut menjabat sebagai Komandan Satuan, Komandan Pasukan Pelatihan Pertempuran , Komando Pelatihan Pertahanan Darat P.L.B.N KAL-BAR/KAL-UT, Komandan Komando Pendidikan TNI-AD/AL, Asisten Operasi LETNAN SATU INF Angkatan Darat/Laut, dan kemudian Menjadi LETNAN DUA TNI-AD/AL sebelum akhirnya menjadi LETNAN SAT U INF . Selama berada di, itulah Airlangga menjadi salah satu Raiders Infantery TNI Pasukan Tempur KODIKLATAD
Suyanto pernah mengikuti kursus di ''USAF Fighter Weapon Instructor School'' di Pangkalan Udara Nellis, [[Las Vegas]], [[Nevada]]. Ia kemudian berturut-turut menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 14, Komandan Lanud Iswahyudi, Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional, Komandan Komando Pendidikan TNI-AU, Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara, dan kemudian Kepala Staf TNI-AU sebelum akhirnya menjadi Panglima TNI. Selama berada di Skadud 14, itulah Djoko menjadi salah satu penerbang pesawat tempurnya dengan call sign “Beetle” dan “Thunder-35.”
[[Berkas:KopralSatu TNI AIrlangga Yudhoyono.png|jmpl|LETNAN SATU INF TNI Airlangga Yudhoyono|150px]]
[[Berkas:KASAU Marsekal TNI Djoko Suyanto.png|jmpl|Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Djoko Suyanto|150px]]
masih prajurit Kopral dua. Pangkat Letnan Satu baru disandangnya seiring penetapan dirinya sebagai LETTU INF Czi pada 11 Februari 2019. Jabatan terakhir Airlangga adalah KOMANDAN BATALYON sebagai Asisten Operasi MAYOR INF.
Dipilihnya nama Djoko Suyanto sebagai Kepala Staf TNI AU (KSAU) yang baru cukup mengejutkan. Pasalnya, saat itu Djoko masih perwira tinggi bintang dua. Pangkat bintang tiga baru disandangnya seiring penetapan dirinya sebagai KSAU pada Kamis 17 Februari 2005. Jabatan terakhir Djoko adalah sebagai Asisten Operasi KSAU.<ref>[http://hot.detik.com/read/2005/02/17/153726/292621/10/profil-ksau-marsdya-tni-djoko-suyanto "Profil KSAU Marsdya TNI Djoko Suyanto"]</ref>

Ia mengatakan dirinya tetap akan meneruskan sejumlah konsep yang telah dirintis oleh pendahulunya, yang termuat dalam cetak biru program pembangunan kekuatan TNI-AU. "Tapi, itu semua tentunya mempertimbangkan besarnya anggaran dari pemerintah. Program yang paling realistis untuk lima tahun adalah tidak menambah jumlah skuadron, melainkan meningkatkan kesiapannya." Saat itu TNI-AU memiliki 7 skuadron tempur, 5 skuadron angkut, 3 skuadron helikopter, dan 3 skuadron latih. Di masa kepemimpinan [[Chappy Hakim]], kesiapan skuadron TNI-AU berada di posisi 30%-50%. "Mulai tahapan program 2005 sampai 2010, kami akan mengupayakan peningkatan kesiapan sampai pada titik 70%-80%. Baru pada tahapan berikutnya, kami berkeinginan untuk mengembangkan kekuatan pesawat karena memang di saat itu sudah banyak pesawat yang berusia tua," kata Djoko Suyanto.<ref>[http://nino-ow.blogspot.co.id/2007/11/tni-au-tuntut-kesetaraan-antarangkatan.html "TNI AU tuntut Kesetaraan Angkatan"]</ref>
[[Berkas:Air Chief Marshal Djoko Suyanto.png|jmpl|Djoko Suyanto sebagai Panglima TNI|150px]]
Tahun 2006 saat pengajuannya sebagai Panglima TNI, selain menjadi kejutan karena merupakan pertama dari Angkatan Udara, sempat tidak diterima oleh Fraksi PDIP. Hal itu disebabkan sebelumnya, Presiden [[Megawati Soekarnoputri]] diakhir periode Kepresidenannya mengajukan Jenderal [[Ryamizard Ryacudu]] (KSAD), akan tetapi Presiden SBY menarik surat pengajuannya dan mengajukan nama baru yaitu Djoko Suyanto.<ref>[http://news.detik.com/berita/519421/marsekal-djoko-soeyanto-panglima-tni-pertama-dari-tni-au "Marsekal Djoko Soeyanto Panglima TNI Pertama dari TNI AU"]</ref><ref>[http://www.suaramerdeka.com/harian/0601/18/nas01.htm "SBY minta Angkatan lain Ikhlas"]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Tahapan di DPR itu adalah uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI. Saat itu, bukan saja nyali dan ketangguhan Djoko diuji, tetapi juga kredibilitas visi dan misinya. Para anggota Komisi I membombardir Djoko dengan berbagai pertanyaan hingga 13 jam. Panglima TNI Jenderal TNI [[Endriartono Sutarto]] mengomentari ‘ujian’ yang dijalani Djoko ini sebagai ujian fit and proper test terlama di dunia. “Jadi layak masuk “Guiness Book,” ujarnya berkelakar.<ref name="beritaindonesia.co.id"/> Setelah lulus proses ''fit & proper test'', Djoko dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden pada [[13 Februari]] [[2006]]. Dua pekerjaan rumah bagi Djoko Suyanto adalah perihal kesejahteraan prajurit seiring dengan banyaknya tuntutan agar TNI melepaskan semua bisnis-nya kepada pemerintah dan persoalan pro dan kontra hak pilih TNI pada pemilihan umum tahun 2009.<ref>[http://news.okezone.com/read/2009/10/22/339/268101/profil-menko-polhukam-djoko-suyanto "Profil Menkopolhukam Djoko Suyanto"]</ref>

[[Berkas:Djoko soeyanto.jpg|jmpl|150px|Marsekal TNI Djoko Suyanto]]
Djoko sempat menjadi Komisaris Independen di PT Adaro pasca menjadi purnawirawan (2007). Sampai saat dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan pada tahun 2009, barulah Djoko mundur dari perusahaan batu bara tersebut. Djoko juga tercatat pernah menjadi komisaris di PT Lestari Asri Jaya, perusahaan yang mengelola hutan tanaman industri.<ref>[http://www.cnnindonesia.com/nasional/20151004181459-20-82708/kisah-sukses-jenderal-jenderal-tni-di-dunia-bisnis/ "Kisah Sukses Jenderal Jenderal TNI di Dunia Bisnis"]</ref> Pada [[Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2009]], Djoko merupakan Wakil Ketua Tim Pemenangan SBY-Boediono yang diketuai oleh [[Hatta Rajasa]].<ref name="tribunnews.com">[http://www.tribunnews.com/nasional/2014/03/26/djoko-suyanto-tak-ada-tim-khusus-menangkan-sby-boediono-di-pilpres-2009 "Djoko Suyanto Tak ada Tim Khusus menangkan SBY-Boediono"]</ref>

Menko Polhukam membawahi institusi bidang Politik, Hukum, dan Keamanan seperti Kepolisian, Kejaksaan, Intelijen, menjalankan politik dalam dan luar negeri, menjaga stabilitas politik serta pertahanan dan keamanan, hukum, aparatur negara. Bidang ini pada zaman SBY di periode ke-2 banyak diwarnai dinamika, seperti kasus-kasus korupsi menteri dan petinggi Partai Demokrat, kasus [[Aliran Dana Lembaga Penjamin Simpanan pada Bank Century|Century]], ketegangan antar penegak hukum ([[Konfrontasi Cicak dan Buaya]]), [[Skandal penyadapan Australia-Indonesia|ketegangan politik dengan Australia]], terorisme global, keamanan Indonesia timur dan lainnya. Sejumlah kemajuan pun diraihnya seperti stabilitas politik nasional dalam negeri,<ref>[http://www.rappler.com/world/regions/asia-pacific/indonesia/bahasa/69151-3-prestasi-sby-yang-terlupakan "3 Prestasi SBY yang terlupakan"]</ref> penguatan KPK, modernisasi TNI melalui kebijakan [[Kekuatan Pokok Minimum]]/Minimum Essential Force (MEF), kehidupan Indonesia yang semakin demokratis, melejitnya nama Indonesia di percaturan global melalui kebijakan luar negeri,<ref>[http://news.okezone.com/read/2014/06/18/337/1000480/konsen-membangun-demokrasi-raih-banyak-penghargaan "Konsen Membangun Demokrasi, Raih Banyak Penghargaan"]</ref> dan Pemilu 2014 yang dilewati dengan aman, kondusif dan demokratis.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2014/08/25/14472251/Ketakutan.dan.Demokrasi "Ketakutan dan Demokrasi"]</ref><ref>[http://utama.seruu.com/read/2014/08/12/224152/amerika-serikat-harap-negara-lain-contoh-demokrasi-indonesia "Amerika Serikat harap Negara Lain contoh Demokrasi Indonesia"]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/10/22/ndu3yj-kapolri-banyak-negara-ingin-belajar-pengamanan-pemilu "Kapolri: Banyak Negara ingin belajar Pengamanan Pemilu"]</ref>

Sikapnya kepada Demokrasi dapat dilihat dari pernyataannya "Indonesia perlu pemerintahan efektif dengan ''civil society'' kuat, dengan institusi-institusi publik yang transparan dan akuntabel, dengan kebebasan sipil serta hukum yang bekerja, dengan penghormatan kepada ''local wisdom''. Bukan 'orang kuat' yang mengintervensi dan mendominasi berbagai aspek kehidupan," ujar Djoko.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2012/12/11/08284253/djoko.suyanto.melawan.prabowo.subianto "Djoko Suyanto melawan Prabowo Subianto"]</ref>

Meski mengaku tidak tertarik dengan dunia politik, namun, dua partai besar sekelas Demokrat dan PKS bahkan sempat melirik Djoko sebagai capres yang akan diusung pada tahun 2014. Hal itu terkait pendapat Wakil Ketua DPP PKS, Zulkiefliansyah, yang menyatakan bahwa Djoko ahli di bidang politik dan keamanan. Meski mulai dilirik, namun, saat itu ketika dikonfirmasi, Djoko bahkan bersikukuh menyatakan bahwa dirinya tidak tertarik dengan politik.<ref>[http://profil.merdeka.com/indonesia/d/djoko-suyanto/ Profil: Djoko Suyanto]</ref> Tak hanya PKS, Djoko pun juga disebut-sebut kemungkinan kuat akan dicalonkan oleh Demokrat mengingat kinerja Djoko dinilai bagus selama ini.<ref>[https://haji.tempo.co/konten_berita/politik/2012/02/01/381090/Djoko-Suyanto-Tak-Mau-Jadi-Ketua-Umum-Demokrat "Djoko Suyanto tak mau jadi Ketua Umum Demokrat"]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>

Usai tak lagi menjadi pejabat negara, Djoko kembali ke dunia usaha. Dia, sebagaimana tercatat pada situs PT Bursa Efek Indonesia, pada 17 Maret 2015 membuat surat pernyataan bersedia diangkat menjadi Presiden Komisaris dan Komisaris Independen PT Chandra Asri Petrochemical.


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
* AKABRI [[Darat/Laut]] (2013)
* AKABRI [[Udara]] (1973)
* [[Sekolah TNI AD|Sekolah TNI-Ad]] XX (2012) - Lulusan Terbaik
* [[Sekolah Penerbang TNI AU|Sekolah Penerbang]] XX (1975) - Lulusan Terbaik<ref name="beritaindonesia.co.id"/>
* [[Angkatan Udara Australia|Royal Australian Air Force]] (RAAF) Flying Instructor Course (Australia) (1980)
* [[Angkatan Darat-Laut|Infantery TNI]]
* Test Rekruitmen Calon Prajurit (2009)
* Test Pilot Course (1982)
* [[Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Darat|Sekolah Komando dan Kesatuan TNI AD/AL]] (Sekoad) (2015)
* [[Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara|Sekolah Komando dan Kesatuan TNI AU]] (Sekkau) (1982)
* US Air Force F-5 Fighter Weapon Instructor School, Pangkalan Udara Nellis, Las Vegas, Nevada (1983)
* [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat-Laut]] (Seskad/seskoal) (2014) - Ketua Senat<ref>
* [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara]] (Seskoau) (1989) - Ketua Senat<ref>[http://ramalanintelijen.net/?p=206 "Istimewanya Angkatan 26"]</ref>
* Sarjana Administrasi Publik Dan Sarjana Terapan Pertahanan, [[Universitas Pertahanan]] (2017)
* Sarjana FISIP, [[Universitas Terbuka]] (1990)
* Faileure Darby Airborne (2016)
* Australian Joint Services Staff Colleges (1994)
* Suskatjemen Modern Hankam (1997)
* KRA XXXII [[Lembaga Ketahanan Nasional]] (1999)


== Riwayat Pangkat ==
== Riwayat Pangkat ==
* Letnan Udara II (1/12/1973)
* Letnan Udara I (01/4/1976)
* Kapten (01/4/1979)
* Mayor (01/04/1984)
* Letnan Kolonel (01/10/1990)
* Kolonel (01/10/1994)
* Marsekal Pertama TNI (01/8/1997)
* Marsekal Muda TNI (15/3/2001)
* Marsekal Madya TNI (17/2/2005)
* Marsekal TNI (1/5/2005)


== DIVISI SILIWANGI ==
== Jabatan Militer ==
* Instruktur penerbang F-5 Lanud Iswahyudi (1981-1982)
* Instructor advanced fighter training course (1983-1990)
* Komandan [[Skadron Udara 14]] Lanud Iswahyudi) (1990-1992)
* Komandan Lanud Jayapura (1992-1994)
* Asisten Operasi Kosekhanudnas I Halim Perdanakusumah (1994-1997)
* Komandan [[Pangkalan Udara Iswahyudi|Lanud Iswahyudi]], Magetan (1997-1999)
* Panglima [[Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I]] (Pangkosekhanudnas) (1999-2001)
* Panglima [[Komando Operasi Angkatan Udara II|Komando Operasi TNI AU II]] (Pangkoopsau II) (2001)
* Komandan [[Komando Pendidikan Angkatan Udara|Komando Pendidikan TNI AU]] (Dankodikau) (2001-2002)
* Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (2002-2004)
* [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] (2005-2006)<ref>{{Cite web|title=djoko suyanto dilantik menjadi ksau - DATATEMPO|url=https://www.datatempo.co/foto/detail/P0205200500165/djoko-suyanto-dilantik-menjadi-ksau|website=www.datatempo.co|language=en|access-date=2023-06-01}}</ref>
* [[Panglima Tentara Nasional Indonesia]] (2006-2007)


== Penghargaan ==
, {{Airlangga_Yudhoyono.Tni-Mil.Id}}.
=== Tanda Jasa dan Brevet ===
=={{SILIWANGI SUSPA INTELIGEN SISTEM KEAMANAN DAN SISTEM PERTAHANAN}}==
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align:center;"
[[{{SISTEM SILIWANGI SUSPA INTELIGEN ANGKATKAN DARAT}}{{Petunjuk|Tugas|siswa}}
|-
{{INTELIGEN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI}}
!colspan="3" align="center" |Dada kanan
{{Airlangga Yudhoyono}}
!colspan="3" align="center" |Dada kiri
•01.01 (Diedit 01.18)
|-
100 poin]]
|colspan="3"|
[[{{SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI KEAMANAN DAN INTELIGEN}}
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
{{SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PERDAULUATAN DAN INTENLIGEN}}
|-
{{SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PERTAHANAN DAN INTELIGEN}}
|align=center| [[Berkas:Brevet_Komando_Kopasgat_Logam.png|110x110px]][[File:Brevet Komando Kopassus.png|122px]]
{{DIVISI KOMANDO CADANGAN STRATEGIS | BRIGADE INFANTERY DAN    INTELIGEN}}]]
|-
[[{{ALMANAK INFORMASI KEAMANAN|ALMANAK SISTEM INFORMASI KEAMANAN KOMANDO PRAJURIT...}}
|align=center| [[Berkas:Brevet_Intai_Amfibi_Kelas_I.png|150x150px]]
{{ALMANAK INFORMASI KEAMANAN|ALMANAK SISTEM INFORMASI KEAMANAN KOMANDO PERWIRA...}}
|-
{{ALMANAK INFORMASI KEAMANAN|ALMANAK SISTEM INFORMASI KOMANDO PASUKAN KHUSUS Atau SUSPA DAN INTELIGEN TNI/ABRI(ANGKATAN DARAT/ANGKATAN LAUT/ANGKATAN UDARA)}}]]
|align=center|[[File:RSAF Pilot Badge.png|200px]]
|-
|align=center| [[Berkas:Brevet_Hiu_Kencana_(Kapal_Selam).png|180x180px]]
|}
|colspan="3"|
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|colspan="3"|[[File:Brevet Instruktur TNI AU.png|150px]]
|-
|colspan="3"|[[File:Wing Penerbang Kelas I TNI AU.png|230px]]
|-
|colspan="3"|[[File:Brevet Para Dasar TNI AU.png|220px]]
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Utama.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Utama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Utama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Bhayangkara Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Pratama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Nararya.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pingat Jasa Gemilang (Tentera) ribbon.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=DPKT Brunei.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Panglima Gagah Angkatan Tentera.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera) ribbon.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana GOM VII.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana GOM IX.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Seroja.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalancana Dwidya Sistha - Ulangan II.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Medali Veteran Perdamaian.png|width=100}}
|-
|colspan="3"| [[File:Pin Alumni Seskoau.png|90px]][[File:BSicon s.svg|70px]][[File:Pin Alumni Lemhannas.png|90px]]
|}
|-
|colspan="3" |
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|colspan="1"|Brevet Kualifikasi Komando [[Korps Pasukan Khas|Paskhas]]
|colspan="1"|Brevet Kualifikasi Komando [[Komando Pasukan Khusus|Kopassus]]
|-
|colspan="2"|Brevet Kualifikasi Intai Amfibi (Taifib) [[Korps Marinir Indonesia|Korps Marinir]]
|-
|colspan="2"|Pilot Wing Badge (Republic of Singapore Air Force)
|-
|colspan="2"|Brevet Hiu Kencana
|}
|colspan="3" |
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Brevet
| colspan="3"|Brevet Instruktur TNI AU
|-
!Brevet
| colspan="3"|Wing Penerbang TNI AU
|-
!Brevet
| colspan="3"|Brevet Para Terjun TNI AU
|-
!Baris ke-1
| colspan="1"|[[Bintang Mahaputera Adipradana]] (8 Agustus 2008)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI Yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 2004 - Sekarang|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/4404daftar_penerima_bintang_mahaputera_tahun_2004-sekarang.pdf|access-date=25 Agustus 2021}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Dharma]] (14 Agustus 2006)<ref>{{Cite web|url=https://tni.mil.id/view-3284-227-prajurit-tni-terima-anugerah-bintang-yudha-dharma.html|title=227 PRAJURIT TNI TERIMA ANUGERAH BINTANG YUDHA DHARMA|date=14 Agustus 2006|access-date=4 Januari 2024|work=Puspen TNI|website=tni.mil.id}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Utama]] (7 Agustus 2006)<ref>{{Cite web|url=https://tni.mil.id/view-3225-panglima-tni-terima-penganugerahan-bintang-yudha-dharma-utama.html|title=PANGLIMA TNI TERIMA PENGANUGERAHAN BINTANG YUDHA DHARMA UTAMA|date=7 Agustus 2006|access-date=1 Juli 2022|website=tni.mil.id}}</ref>
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama]] (11 Juli 2005)<ref>{{Cite web|url=https://tni.mil.id/view-1114-panglima-tni-sematkan-bintang-kehormatan-kepada-para-kepala-staf-angkatan.html|title=PANGLIMA TNI SEMATKAN BINTANG KEHORMATAN KEPADA PARA KEPALA STAF ANGKATAN|date=11 Juli 2005|access-date=4 Januari 2024|work=Puspen TNI|website=tni.mil.id}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Utama]] (6 Februari 2006)<ref name="DjokoBintang">{{Cite web|url=https://tni.mil.id/view-1997-empat-jenderal-menerima-tanda-kehormatan.html|title=EMPAT JENDERAL MENERIMA TANDA KEHORMATAN|date=7 Februari 2006|access-date=4 Januari 2024|work=Puspen TNI|website=tni.mil.id}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Utama]] (6 Februari 2006)<ref name="DjokoBintang"/>
|-
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Bintang Bhayangkara|Bintang Bhayangkara Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Pratama]]
| colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="1"|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Nararya]]
|colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya]]
|colspan="1"|[[:en:Pingat Jasa Gemilang (Tentera)|Pingat Jasa Gemilang - Tentera (P.J.G.)]] - Singapura (2006)<ref>{{Cite web|title=INTRODUCTORY VISIT BY COMMANDER-IN-CHIEF OF INDONESIAN NATIONAL DEFENCE FORCE|url=https://www.nas.gov.sg/archivesonline/data/pdfdoc/20060308979.htm|website=www.nas.gov.sg|access-date=2023-06-01}}</ref>
|-
!Baris ke-5
| colspan="1"|[[:en:Order of Paduka Keberanian Laila Terbilang|Darjah Paduka Keberanian Laila Terbilang Yang Amat Gemilang - Peringkat Pertama (D.P.K.T.)]] - Brunei (2006)<ref>{{Cite web|url=https://tni.mil.id/view-2557-panglima-tni-terima-bintang-kehormatan-negara-brunei-darussalam.html|title=PANGLIMA TNI TERIMA BINTANG KEHORMATAN NEGARA BRUNEI DARUSSALAM|date=19 Mei 2006|access-date=1 Juli 2022|website=tni.mil.id}}</ref>
|colspan="1"|[[:en:Orders, decorations, and medals of Malaysia#Military orders and medals|Pingat Panglima Gagah Angkatan Tentera (P.G.A.T.)]] - Malaysia
| colspan="1"|[[:en:Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera)|Darjah Utama Bakti Cemerlang - Tentera (D.U.B.C.)]] - Singapura (2007)<ref>{{cite book|title= President Confers Top Military Award on Commander-in-Chief of the Indonesian National Defence Forces|url=https://www.nas.gov.sg/archivesonline/data/pdfdoc/MINDEF_20071123001.pdf|date=23 November 2007|access-date=1 Juli 2022|publisher=National Archives of Singapore}}</ref>
|-
!Baris ke-6
|colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
|colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M VII]]
|colspan="1"|[[Satyalancana Raksaka Dharma|Satyalancana G.O.M IX Raksaka Dharma]]
|-
!Baris ke-7
|colspan="1"|[[Satyalancana Seroja]]
|colspan="1"|[[Satyalancana Dwidya Sistha]] (Ulangan II)
|colspan="1"|Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (21 Maret 2007)<ref>{{Cite web|url=https://tni.mil.id/view-5032-panglima-tni-menerima-pimpinan-pusat-lvri.html|title=PANGLIMA TNI MENERIMA PIMPINAN PUSAT LVRI|date=22 Maret 2007|access-date=4 Januari 2024|work=Puspen TNI|website=tni.mil.id}}</ref>
|-
!Brevet
|colspan="2"|Pin Alumni [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara|Seskoau]]
|colspan="1"|Pin Alumni [[Lembaga Ketahanan Nasional|Lemhannas]]
|}
|}


== Kontroversi ==
{{SILIWANGI SUSPA INTELIGEN ANGKATAN DARAT}}
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto tercatat sebagai purnawirawan tentara paling kaya di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II yang pada Jumat (5/3/2010) mengumumkan harta kekayaannya. Per 9 Desember 2009, total kekayaan Djoko Suyanto mencapai Rp 17.217.559.614 dan 40.000 dollar AS. Dalam empat tahun, harta kekayaan Djoko meningkat sekitar Rp 12 miliar. Sebelumnya, pada 31 Desember 2005, Djoko mencatatkan bahwa jumlah kekayaannya sebesar Rp 5.899.551.791 dan 33.942 dollar AS.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2010/03/05/1404241/djoko.suyanto.tentara.paling.kaya.di.kabinet "Djoko Suyanto, Tentara Paling Kaya di Kabinet"]</ref>
=={{1.TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI}}==

='''LETNAN SATU INFANTERI CZI Airlangga Yudhoyono S_A.P S T.(HAN) TNI.AD'''(this is a  on )Open main menuWikimedia CommonsSearchFile:AIRLANGGA_YUDHOYONO.TNI-MIL.IDLanguageWatchEditFile:AIRLANGGA_YUDHOYONO.TNI-MIL.IDFile informationStructured dataItems portrayed in this filedepictsEditgoodMark as prominentIndonesian National Armed ForcesMark as prominentTransnational InstituteMark as prominentTransnationality IndexMark as prominentIndonesian ArmyMark as prominentcreatorEditsome valueMark as prominentmaintained by WikiProject: Transnationality Indexauthor name string: M_AD.AIRLANGGAYUDHOYONO.TNI-MIL.IDcopyright statusEditKomando Daerah Militer XVII/CenderawasihMark as prominentcopyrightedMark as prominentTransnational InstituteMark as prominentIndonesian National Armed ForcesMark as prominentCommander of the Indonesian National Armed ForcesMark as prominentIndonesian ArmyMark as prominentQ56415706Mark as prominentKopassusMark as prominentKostradMark as prominentKodam XII/TanjungpuraMark as prominentTransnationality IndexMark as prominentKomando Daerah Militer XVII/CenderawasihMark as prominentKomando Daerah Militer JayakartaMark as prominentKomando Daerah Militer JayakartaMark as prominentKodam III/SiliwangiMark as prominentKodam III/SiliwangiMark as prominentQ12475019Mark as prominentQ12475017Mark as prominentQ12475020Mark as prominentInfantry battalions of IndonesiaMark as prominentcopyright licenseEditCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 InternationalMark as prominentIndonesian WikipediaMark as prominentIndonesiaMark as prominentIndonesianMark as prominentMetaverse CreativityMark as prominentcaptured withEditIndonesian National Armed ForcesMark as prominentsource of fileEditoriginal creation by uploaderMark as prominentmember of sports team: Indonesian ArmyinceptionEdit23 July 2014Mark as prominentcommander of (DEPRECATED): Commander of the Indonesian National Armed ForcesAdd statementAnda pendatang baru di Wikimedia Commons? Di halaman [[Commons:First steps|Langkah pertama]] dan [[Commons:Selamat datang|Selamat datang]] Anda akan mendapatkan informasi mengenai Wikimedia Commons dan bagaimana Anda dapat berkontribusi untuk proyek ini. Semua informasi tersebut tersedia dalam bahasa Inggris dan sebagian besar dalam bahasa lain pula. Anda dapat memilih bahasa lain dengan mengklik bahasa pilihan Anda pada menu yang tersedia pada bagian atas tiap halaman.|}<!-- BERITA -->{| cellspacing="0" cellpadding="0" style="margin:0em 0em 1em 0em; width:100%"| style="width:50%; vertical-align:top; border:1px solid #fad67d; background-color:#faf6ed;" |<div style="border-bottom:1px solid #fad67d; background-color:#faecc8; padding:0.2em 0.5em 0.2em 0.5em; font-size:110%; font-weight:bold;">'''Berita'''</div><div style="border-bottom:1px solid #fad67d; padding:0.4em 1em 0.3em 1em;">'''[[m:User:Duesentrieb/CommonsTicker|CommonsTicker]]''' sekarang dapat digunakan! Ini mengizinkan Anda untuk secara mudah mengikuti perubahan yang terjadi di Commons yang terkait dengan gambar-gambar yang digunakan pada proyek Wikimedia lokal Anda. Mintalah fitur ini sekarang!<div style="text-align:right; clear:both; border-top:1px solid #fad67d; padding-top:0.4em; margin-top:0.8em; font-size:95%;">'''[[Commons:Community news|berita Wikimedia Commons sebelumnya...]]'''</div></div><!-- KOMUNIKASI --><div style="border-bottom:1px solid #fad67d; background-color:#faecc8; padding:0.2em 0.5em 0.2em 0.5em; font-size:110%; font-weight:bold;">'''Komunikasi'''</div><div style="border-bottom:1px solid #fad67d; padding:0.4em 1em 0.3em 1em;">;[[Commons:Village pump|Warung kopi]]:Ajukan pertanyaan mengenai fitur, masalah yang Anda hadapi, atau kebijakan. Halaman serupa juga tersedia pada beberapa bahasa.;Kanal IRC:[irc://irc.freenode.net/wikimedia-commons #wikimedia-commons] Kanal IRC Wikimedia Commons:[irc://irc.wikimedia.org/commons.wikimedia #commons.wikimedia] untuk mengikuti ''perubahan terbaru'' melalui IRC.;Milis international:[http://mail.wiki-indonesia.club/mailman/listinfo/commons-l commons-l]</div><!-- PENGATURAN ISI --><div style="border-bottom:1px solid #fad67d; background-color:#faecc8; padding:0.2em 0.5em 0.2em 0.5em; font-size:110%; font-weight:bold;">'''Pengaturan isi'''</div><div style="padding:0.4em 1em 0.3em 1em;">;Pembuatan dan Pemuatan:[[Commons:Picture requests|Permintaan gambar]], [[Commons:Free media resources|Sumber media bebas]] untuk dimuat di Wikimedia Commons, [[Special:Wantedpages|Halaman yang paling diinginkan]];Pengembangan:* Memilih [[Commons:Featured picture candidates|kandidat gambar pilihan]], mengulas [[Commons:Quality images candidates|kandidat gambar berkualitas]], rekomendasi gambar untuk [[Commons:Picture of the day|gambar hari ini]] dan [[Commons:Media of the day|media hari ini]]:* [[:Category:Unidentified subjects|Subyek tak dikenal]], seperti tumbuhan, orang atau hewan yang butuh diidentifikasi.:* [[:Category:Images for cleanup|Berkas untuk dirapikan]], [[Commons:Transition to SVG|Pemindahan ke format SVG]] untuk bendera dan grafik:* [[Special:Uncategorizedpages|Halaman tanpa terkategori]], [[Special:Uncategorizedcategories|Kategori tanpa kategori]], [[Special:Lonelypages|Halaman tak bertuan]]
Tersangka korupsi proyek Hambalang dan pencucian uang, [[Anas Urbaningrum]], menuding banyak penyumbang dana kampanye SBY pada pemilu presiden 2009 fiktif belaka. Dugaan itu, menurut Anas, berasal dari hasil audit akuntan independen terhadap dana kampanye SBY pada 2009. Djoko mengatakan tim sukses pemenangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 tugasnya hanya satu dan tidak ada tim khusus. Oleh karena itu, lanjut Djoko, apabila ada pernyataan yang seolah-olah ada tim khusus dengan tugas khusus pada seseorang, itu tidak benar.Lebih jauh terkait tudingan dana, Djoko mengatakan mengenai itu sudah ada aturan-aturannya dalam Undang-undang (UU) Pilpres.<ref name="tribunnews.com"/>

LSM Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) pernah merilis data-data penerima [[Aliran Dana Lembaga Penjamin Simpanan pada Bank Century|aliran dana bailout Bank Century]]. Orang-orang dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memenuhi deretan nama-nama yang diduga menerima dana Rp6,7 triliun itu. Salah satu nama yang disebut-sebut menerima dana tersebut adalah Djoko Suyanto. Mantan Panglima TNI itu dituding menerima Rp10 miliar. "Soal kabar Rp10 miliar yang saya terima itu. Hal ini menimbulkan ''trust'' dan ''distrust'' di keluarga saya. Karena istri saya ''complain'', kok terima 10 miliar diam-diam saja? Pantas sekarang pulangnya malam terus?" kata Djoko Suyanto. Selain Djoko yang kini menjabat Sebagai Menko Polhukam, Menko Perekonomian [[Hatta Rajasa]] dan Putra bungsu Presiden SBY, [[Edhie Baskoro Yudhoyono]], juga dituding menerima duit Rp10 miliar. Mereka pun telah melaporkan Bendera ke Mapolda Metro Jaya.<ref>[http://news.okezone.com/read/2010/01/28/339/298532/djoko-suyanto-dikomplain-istri-karena-isu-rp10-m "Djoko Suyanto dikomplain Istri karena isu 10M"]</ref><ref>[http://nasional.news.viva.co.id/news/read/200444-djoko-suyanto-nama-baik-saya-tercemar "Djoko Suyanto: Nama baik saya tercemar"]</ref> Pada tahun 2011, Hakim menjatuhkan vonis kepada Aktivis Bendera tersebut, yaitu hukuman tujuh bulan penjara atas dakwaan pencemaran nama baik. Dalam pertimbangannya putusannya Majelis Hakim menyatakan bahwa dua aktivis Bendera tersebut tidak mampu dan gagal untuk menunjukkan bukti tentang adanya aliran dana Century yang masuk ke rekening sejumlah anggota Tim Sukses SBY- Boediono, sebagaimana mereka telah ungkapkan kepada sejumlah wartawan di Jakarta akhir November 2009. Hukuman terhadap dua aktivis Bendera ini 5 bulan lebih dari tuntutan jaksa.<ref>[http://www.beritasatu.com/berita-utama/13455-dua-aktivis-bendera-divonis-7-bulan-penjara.html "Dua Aktivis Bendera divonis 7 bulan penjara"]</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist|Airlangga_Yudhoyono.Tni-Mil.Id}}
{{Reflist|2}}

{{kotak mulai}}
{{s-off}}
{{succession box|title=[[Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia|Menkopolhukam]]|before=[[Widodo Adi Sutjipto]]|after=[[Tedjo Edhy Purdijatno]]|years=2009–2014}}
{{s-mil}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Panglima TNI]]|pendahulu=[[Endriartono Sutarto]]|pengganti=[[Djoko Santoso]]|tahun=2006–2007}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]]|pendahulu=[[Chappy Hakim]]|pengganti=[[Herman Prayitno]]|tahun=2005–2006}}
{{kotak selesai}}


{{Kabinet Indonesia Bersatu II}}
{{kotak INFORMASI LETNAN SATU INFANTERI-CZI}}
{{Kabinet Indonesia Bersatu}}
{{CZI-Airlangga_Yudhoyono.Tni-Mil.Id}}
{{Menkopolhukam RI}}
{{succession box|title=[[Kopral Satu TNI-AD/AL|LETNAN SATU INFANTERI]]CILANGKAP|JAKARTA TIMUR}
{{kotak Informasi}}
{{Panglima TNI}}
{{Kepala Staf TNI Angkatan Udara}}


{{DEFAULTSORT:Airlangga_Yudhoyono.Tni-Mil.Id}}
{{DEFAULTSORT:Suyanto, Djoko}}
[[Kategori:TNI/ABRI]]
[[Kategori:2000 jam terbang]]
[[Kategori:Sistem Komando Infanteri Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:DIVISI II SILIWANGI TNI]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Kopral Satu TNI]]
[[Kategori:Panglima Tentara Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut]]
[[Kategori:Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Universitas Pertahanan]]
[[Kategori:Alumni Universitas Terbuka]]
[[Kategori:Cikeas , Bogor - Jawa Barat]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:TNI GARUT Jawa Barat]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:TNI JAWA BARAT dari Bogor]]
[[Kategori:Tokoh dari Madiun]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II]]
[[Kategori:Menteri Koordinator Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]

Revisi terkini sejak 26 Oktober 2024 19.47

Djoko Suyanto
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia ke-11
Masa jabatan
22 Oktober 2009 – 20 Oktober 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Panglima Tentara Nasional Indonesia ke-15
Masa jabatan
13 Februari 2006 – 28 Desember 2007
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Kepala Staf TNI Angkatan Udara ke-15
Masa jabatan
18 Februari 2005 – 13 Februari 2006
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pendahulu
Chappy Hakim
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir2 Desember 1950 (umur 73)
Indonesia Madiun, Jawa Timur, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Partai politikNon partai
Suami/istriRatna Sinar Sari
AlmamaterAkabri Udara (1973)
ProfesiTNI
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Masa dinas1973–2007
Pangkat Marsekal TNI
NRP503808
SatuanKorps Penerbang (Tempur)
Facebook: djoko.suyanto X: djoko_suyanto Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Marsekal TNI (Purn.) Djoko Suyanto, S.IP (lahir 2 Desember 1950) adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia yang menjabat dari 22 Oktober 2009 sampai 20 Oktober 2014. Sebelumnya ia pernah menjabat Panglima Tentara Nasional Indonesia dari 13 Februari 2006 sampai 28 Desember 2007. Ia digantikan oleh Jenderal TNI Djoko Santoso. Ia mulai menjabat sejak dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 13 Februari 2006 dan serah terima jabatan dari Jenderal TNI Endriartono Sutarto pada 20 Februari 2006. Dari 23 Februari 2005 hingga 13 Februari 2006, ia adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara (TNI-AU). Ia juga merupakan Panglima TNI Kedua, setelah Laksamana Udara / Marsekal TNI Soerjadi Soerjadarma menjadi orang pertama yang menjabat sebagai Panglima ABRI/(TNI) yang berasal dari kesatuan TNI-AU sepanjang sejarah Indonesia.

Kehidupan Pribadi

[sunting | sunting sumber]

Djoko Suyanto yang tinggal di Jl. Srindit, Sleko, Madiun, Jawa Timur, bercita-cita ingin jadi prajurit TNI Angkatan Udara. Ia adalah putra Bapak Suparno, anggota TNI AU yang bertugas di Lanud Iswahjudi dengan pangkat terakhir Mayor. Sebagai anak ketiga dari tujuh bersaudara, Djoko adalah satu-satunya yang mengikuti jejak ayahnya menjadi prajurit TNI AU.

Djoko Suyanto sejak remaja sudah menunjukkan sifat penyabar, ramah, low profile dan punya kesetiakawanan sosial yang tinggi. Sebagai contoh, kalau ada kawan dekat sesama siswa SMA tidak masuk, ia mau meminjamkan catatan pelajaran di sekolah. Bahkan adakalanya mau membantu mencatatkan baik kepada kawan laki-laki maupun perempuan.

Djoko dikenal sebagai pribadi yang disiplin. Sikap itu ditunjukkan ketika ia bermain band dengan teman-teman SMA-nya. Salah seorang teman satu SMA, Aryadi Syamsu menceritakan. Saat itu semua pemain band memanjangkan rambutnya. Tapi, Djoko tidak mau ikut-ikutan menggondrongkan rambutnya. “Kami mengenal Djoko sebagai sosok yang disiplin,” kata Aryadi, seperti dikutip Harian Indo pos. Selain itu, jiwa kepemimpinan Djoko juga sudah terlihat sejak di bangku sekolah lanjutan atas. “Jiwa kepemimpinan dan kedisiplinannya sudah terlihat saat itu. Meski aktif di band, pelajaran sekolah tetap diutamakan. Nilainya tetap tinggi sehingga ia masuk jurusan Ilmu Pasti,” cerita Bagas, salah seorang teman Djoko sewaktu di SMA Negeri 2 Madiun.

Karena ‘memiliki sesuatu yang lebih’ dibanding teman-temannya, maka ketika di bangku SMA banyak anak perempuan yang suka padanya. Namun, Djoko tidak menanggapinya dengan serius. Malah kalau ada temannya yang berusaha mencomblangi, Djoko marah. Ia hanya tertarik pada gadis bernama Ratna yang tak lain adik kelasnya di SMA. Namun, ia baru berani memacarinya setelah lulus AKABRI Udara tahun 1973. Gadis Madiun bernama Ratna Sinar Sari inilah yang kemudian disuntingnya sebagai istri.[1]

Begitu besarnya keinginan menjadi prajurit TNI AU, lulus SMAN 2 Madiun Djoko langsung pergi ke Lanud Adisutjipto, Yogyakarta untuk melamar menjadi Taruna TNI Angkatan Udara. Suatu ketika setelah selesai ujian, ketahuan bahwa ijazah SMA-nya ketinggalan di rumahnya. Seketika itu juga oleh salah satu tim pengujinya, Djoko disuruh pulang ke Madiun untuk ambil Ijazah.“Saya langsung menyuruh Djoko untuk segera mengambil ijazah di rumahnya, di Madiun. Sebab saat itu tinggal ijazahnya yang belum dikumpulkan. Beberapa tahun kemudian setelah pangkat bintang menempel di pundaknya, pernah Marsekal Djoko Suyanto ketemu saya. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah lupa soal ijazah yang ketinggalan itu. Djoko bilang, kalau ijazahnya tidak diambil sesuai perintah Mas Darodji, maka ia tidak akan pernah menjadi marsekal,” demikian tutur Lettu (Purn.) M. Darodji Zamroni.[2]

Dari perkawinannya dengan Ratna Sinar Sari, Djoko dikaruniai dua orang anak, Yona Didya Febrian (alm) dan Kania Devi Restya yang saat ini kuliah di London School, Jakarta. Kematian putra sulungnya yang sempat mengidap tumor otak itu menjadi sebuah kisah sedih yang sangat mendukakan hatinya. Tak heran jika selama ini, setiap kali mendapat tugas baru, Djoko dan istrinya selalu berziarah ke makam orangtuanya, ayah mertuanya, dan anak sulungnya.[3]

Sebagai catatan, Kania Devi Restya adalah Istri dari Letnan Kolonel Pnb Septi Arun Dwi Saputra, alumni Akademi Angkatan Udara tahun 2005 yang bertugas sebagai Penerbang Pesawat Angkut Khusus VIP/VVIP Skadron Udara 17 - Wing Udara 1 Lanud Halim Perdanakusuma[4]. Dalam kesehariannya, beliau menjabat sebagai Kepala Seksi Base Operations (Kasi Baseops) Lanud Halim Perdanakusuma.

Perjalanan Karier

[sunting | sunting sumber]

Djoko Suyanto adalah lulusan Akabri (di Akademi Angkatan Udara) tahun 1973, sama dengan Laksamana Slamet Soebijanto (Kepala Staf Angkatan Laut), Kapolri Jenderal (Pol) Sutanto, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Endang Suwarya, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia adalah penerbang pesawat tempur F-5 Tiger II yang berpangkalan di Pangkalan Udara Iswahyudi, Magetan.

Suyanto pernah mengikuti kursus di USAF Fighter Weapon Instructor School di Pangkalan Udara Nellis, Las Vegas, Nevada. Ia kemudian berturut-turut menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 14, Komandan Lanud Iswahyudi, Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional, Komandan Komando Pendidikan TNI-AU, Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara, dan kemudian Kepala Staf TNI-AU sebelum akhirnya menjadi Panglima TNI. Selama berada di Skadud 14, itulah Djoko menjadi salah satu penerbang pesawat tempurnya dengan call sign “Beetle” dan “Thunder-35.”

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Djoko Suyanto

Dipilihnya nama Djoko Suyanto sebagai Kepala Staf TNI AU (KSAU) yang baru cukup mengejutkan. Pasalnya, saat itu Djoko masih perwira tinggi bintang dua. Pangkat bintang tiga baru disandangnya seiring penetapan dirinya sebagai KSAU pada Kamis 17 Februari 2005. Jabatan terakhir Djoko adalah sebagai Asisten Operasi KSAU.[5]

Ia mengatakan dirinya tetap akan meneruskan sejumlah konsep yang telah dirintis oleh pendahulunya, yang termuat dalam cetak biru program pembangunan kekuatan TNI-AU. "Tapi, itu semua tentunya mempertimbangkan besarnya anggaran dari pemerintah. Program yang paling realistis untuk lima tahun adalah tidak menambah jumlah skuadron, melainkan meningkatkan kesiapannya." Saat itu TNI-AU memiliki 7 skuadron tempur, 5 skuadron angkut, 3 skuadron helikopter, dan 3 skuadron latih. Di masa kepemimpinan Chappy Hakim, kesiapan skuadron TNI-AU berada di posisi 30%-50%. "Mulai tahapan program 2005 sampai 2010, kami akan mengupayakan peningkatan kesiapan sampai pada titik 70%-80%. Baru pada tahapan berikutnya, kami berkeinginan untuk mengembangkan kekuatan pesawat karena memang di saat itu sudah banyak pesawat yang berusia tua," kata Djoko Suyanto.[6]

Djoko Suyanto sebagai Panglima TNI

Tahun 2006 saat pengajuannya sebagai Panglima TNI, selain menjadi kejutan karena merupakan pertama dari Angkatan Udara, sempat tidak diterima oleh Fraksi PDIP. Hal itu disebabkan sebelumnya, Presiden Megawati Soekarnoputri diakhir periode Kepresidenannya mengajukan Jenderal Ryamizard Ryacudu (KSAD), akan tetapi Presiden SBY menarik surat pengajuannya dan mengajukan nama baru yaitu Djoko Suyanto.[7][8] Tahapan di DPR itu adalah uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI. Saat itu, bukan saja nyali dan ketangguhan Djoko diuji, tetapi juga kredibilitas visi dan misinya. Para anggota Komisi I membombardir Djoko dengan berbagai pertanyaan hingga 13 jam. Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto mengomentari ‘ujian’ yang dijalani Djoko ini sebagai ujian fit and proper test terlama di dunia. “Jadi layak masuk “Guiness Book,” ujarnya berkelakar.[1] Setelah lulus proses fit & proper test, Djoko dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden pada 13 Februari 2006. Dua pekerjaan rumah bagi Djoko Suyanto adalah perihal kesejahteraan prajurit seiring dengan banyaknya tuntutan agar TNI melepaskan semua bisnis-nya kepada pemerintah dan persoalan pro dan kontra hak pilih TNI pada pemilihan umum tahun 2009.[9]

Marsekal TNI Djoko Suyanto

Djoko sempat menjadi Komisaris Independen di PT Adaro pasca menjadi purnawirawan (2007). Sampai saat dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan pada tahun 2009, barulah Djoko mundur dari perusahaan batu bara tersebut. Djoko juga tercatat pernah menjadi komisaris di PT Lestari Asri Jaya, perusahaan yang mengelola hutan tanaman industri.[10] Pada Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2009, Djoko merupakan Wakil Ketua Tim Pemenangan SBY-Boediono yang diketuai oleh Hatta Rajasa.[11]

Menko Polhukam membawahi institusi bidang Politik, Hukum, dan Keamanan seperti Kepolisian, Kejaksaan, Intelijen, menjalankan politik dalam dan luar negeri, menjaga stabilitas politik serta pertahanan dan keamanan, hukum, aparatur negara. Bidang ini pada zaman SBY di periode ke-2 banyak diwarnai dinamika, seperti kasus-kasus korupsi menteri dan petinggi Partai Demokrat, kasus Century, ketegangan antar penegak hukum (Konfrontasi Cicak dan Buaya), ketegangan politik dengan Australia, terorisme global, keamanan Indonesia timur dan lainnya. Sejumlah kemajuan pun diraihnya seperti stabilitas politik nasional dalam negeri,[12] penguatan KPK, modernisasi TNI melalui kebijakan Kekuatan Pokok Minimum/Minimum Essential Force (MEF), kehidupan Indonesia yang semakin demokratis, melejitnya nama Indonesia di percaturan global melalui kebijakan luar negeri,[13] dan Pemilu 2014 yang dilewati dengan aman, kondusif dan demokratis.[14][15][16]

Sikapnya kepada Demokrasi dapat dilihat dari pernyataannya "Indonesia perlu pemerintahan efektif dengan civil society kuat, dengan institusi-institusi publik yang transparan dan akuntabel, dengan kebebasan sipil serta hukum yang bekerja, dengan penghormatan kepada local wisdom. Bukan 'orang kuat' yang mengintervensi dan mendominasi berbagai aspek kehidupan," ujar Djoko.[17]

Meski mengaku tidak tertarik dengan dunia politik, namun, dua partai besar sekelas Demokrat dan PKS bahkan sempat melirik Djoko sebagai capres yang akan diusung pada tahun 2014. Hal itu terkait pendapat Wakil Ketua DPP PKS, Zulkiefliansyah, yang menyatakan bahwa Djoko ahli di bidang politik dan keamanan. Meski mulai dilirik, namun, saat itu ketika dikonfirmasi, Djoko bahkan bersikukuh menyatakan bahwa dirinya tidak tertarik dengan politik.[18] Tak hanya PKS, Djoko pun juga disebut-sebut kemungkinan kuat akan dicalonkan oleh Demokrat mengingat kinerja Djoko dinilai bagus selama ini.[19]

Usai tak lagi menjadi pejabat negara, Djoko kembali ke dunia usaha. Dia, sebagaimana tercatat pada situs PT Bursa Efek Indonesia, pada 17 Maret 2015 membuat surat pernyataan bersedia diangkat menjadi Presiden Komisaris dan Komisaris Independen PT Chandra Asri Petrochemical.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Riwayat Pangkat

[sunting | sunting sumber]
  • Letnan Udara II (1/12/1973)
  • Letnan Udara I (01/4/1976)
  • Kapten (01/4/1979)
  • Mayor (01/04/1984)
  • Letnan Kolonel (01/10/1990)
  • Kolonel (01/10/1994)
  • Marsekal Pertama TNI (01/8/1997)
  • Marsekal Muda TNI (15/3/2001)
  • Marsekal Madya TNI (17/2/2005)
  • Marsekal TNI (1/5/2005)

Jabatan Militer

[sunting | sunting sumber]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Tanda Jasa dan Brevet

[sunting | sunting sumber]
Dada kanan Dada kiri
Brevet Kualifikasi Komando Paskhas Brevet Kualifikasi Komando Kopassus
Brevet Kualifikasi Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir
Pilot Wing Badge (Republic of Singapore Air Force)
Brevet Hiu Kencana
Brevet Brevet Instruktur TNI AU
Brevet Wing Penerbang TNI AU
Brevet Brevet Para Terjun TNI AU
Baris ke-1 Bintang Mahaputera Adipradana (8 Agustus 2008)[22] Bintang Dharma (14 Agustus 2006)[23] Bintang Yudha Dharma Utama (7 Agustus 2006)[24]
Baris ke-2 Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (11 Juli 2005)[25] Bintang Kartika Eka Paksi Utama (6 Februari 2006)[26] Bintang Jalasena Utama (6 Februari 2006)[26]
Baris ke-3 Bintang Bhayangkara Utama Bintang Yudha Dharma Pratama Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama
Baris ke-4 Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya Pingat Jasa Gemilang - Tentera (P.J.G.) - Singapura (2006)[27]
Baris ke-5 Darjah Paduka Keberanian Laila Terbilang Yang Amat Gemilang - Peringkat Pertama (D.P.K.T.) - Brunei (2006)[28] Pingat Panglima Gagah Angkatan Tentera (P.G.A.T.) - Malaysia Darjah Utama Bakti Cemerlang - Tentera (D.U.B.C.) - Singapura (2007)[29]
Baris ke-6 Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana G.O.M VII Satyalancana G.O.M IX Raksaka Dharma
Baris ke-7 Satyalancana Seroja Satyalancana Dwidya Sistha (Ulangan II) Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (21 Maret 2007)[30]
Brevet Pin Alumni Seskoau Pin Alumni Lemhannas

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto tercatat sebagai purnawirawan tentara paling kaya di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II yang pada Jumat (5/3/2010) mengumumkan harta kekayaannya. Per 9 Desember 2009, total kekayaan Djoko Suyanto mencapai Rp 17.217.559.614 dan 40.000 dollar AS. Dalam empat tahun, harta kekayaan Djoko meningkat sekitar Rp 12 miliar. Sebelumnya, pada 31 Desember 2005, Djoko mencatatkan bahwa jumlah kekayaannya sebesar Rp 5.899.551.791 dan 33.942 dollar AS.[31]

Tersangka korupsi proyek Hambalang dan pencucian uang, Anas Urbaningrum, menuding banyak penyumbang dana kampanye SBY pada pemilu presiden 2009 fiktif belaka. Dugaan itu, menurut Anas, berasal dari hasil audit akuntan independen terhadap dana kampanye SBY pada 2009. Djoko mengatakan tim sukses pemenangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 tugasnya hanya satu dan tidak ada tim khusus. Oleh karena itu, lanjut Djoko, apabila ada pernyataan yang seolah-olah ada tim khusus dengan tugas khusus pada seseorang, itu tidak benar.Lebih jauh terkait tudingan dana, Djoko mengatakan mengenai itu sudah ada aturan-aturannya dalam Undang-undang (UU) Pilpres.[11]

LSM Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) pernah merilis data-data penerima aliran dana bailout Bank Century. Orang-orang dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memenuhi deretan nama-nama yang diduga menerima dana Rp6,7 triliun itu. Salah satu nama yang disebut-sebut menerima dana tersebut adalah Djoko Suyanto. Mantan Panglima TNI itu dituding menerima Rp10 miliar. "Soal kabar Rp10 miliar yang saya terima itu. Hal ini menimbulkan trust dan distrust di keluarga saya. Karena istri saya complain, kok terima 10 miliar diam-diam saja? Pantas sekarang pulangnya malam terus?" kata Djoko Suyanto. Selain Djoko yang kini menjabat Sebagai Menko Polhukam, Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Putra bungsu Presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono, juga dituding menerima duit Rp10 miliar. Mereka pun telah melaporkan Bendera ke Mapolda Metro Jaya.[32][33] Pada tahun 2011, Hakim menjatuhkan vonis kepada Aktivis Bendera tersebut, yaitu hukuman tujuh bulan penjara atas dakwaan pencemaran nama baik. Dalam pertimbangannya putusannya Majelis Hakim menyatakan bahwa dua aktivis Bendera tersebut tidak mampu dan gagal untuk menunjukkan bukti tentang adanya aliran dana Century yang masuk ke rekening sejumlah anggota Tim Sukses SBY- Boediono, sebagaimana mereka telah ungkapkan kepada sejumlah wartawan di Jakarta akhir November 2009. Hukuman terhadap dua aktivis Bendera ini 5 bulan lebih dari tuntutan jaksa.[34]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Marsekal TNI Djoko Suyanto, SIP: Penerbang Handal Siap Terbangkan TNI"[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ "Marsekal TNI Djoko Suyanto: Sosok Low Profile"[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ "Marsekal Djoko Suyanto 57 tahun, Tears in Heaven untuk Febbi"[pranala nonaktif permanen]
  4. ^ "Profil Mayor Pnb Septi Arun Dwi Saputra"
  5. ^ "Profil KSAU Marsdya TNI Djoko Suyanto"
  6. ^ "TNI AU tuntut Kesetaraan Angkatan"
  7. ^ "Marsekal Djoko Soeyanto Panglima TNI Pertama dari TNI AU"
  8. ^ "SBY minta Angkatan lain Ikhlas"[pranala nonaktif permanen]
  9. ^ "Profil Menkopolhukam Djoko Suyanto"
  10. ^ "Kisah Sukses Jenderal Jenderal TNI di Dunia Bisnis"
  11. ^ a b "Djoko Suyanto Tak ada Tim Khusus menangkan SBY-Boediono"
  12. ^ "3 Prestasi SBY yang terlupakan"
  13. ^ "Konsen Membangun Demokrasi, Raih Banyak Penghargaan"
  14. ^ "Ketakutan dan Demokrasi"
  15. ^ "Amerika Serikat harap Negara Lain contoh Demokrasi Indonesia"[pranala nonaktif permanen]
  16. ^ "Kapolri: Banyak Negara ingin belajar Pengamanan Pemilu"
  17. ^ "Djoko Suyanto melawan Prabowo Subianto"
  18. ^ Profil: Djoko Suyanto
  19. ^ "Djoko Suyanto tak mau jadi Ketua Umum Demokrat"[pranala nonaktif permanen]
  20. ^ "Istimewanya Angkatan 26"
  21. ^ "djoko suyanto dilantik menjadi ksau - DATATEMPO". www.datatempo.co (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-06-01. 
  22. ^ Daftar WNI Yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 2004 - Sekarang (PDF). Diakses tanggal 25 Agustus 2021. 
  23. ^ "227 PRAJURIT TNI TERIMA ANUGERAH BINTANG YUDHA DHARMA". Puspen TNI. 14 Agustus 2006. Diakses tanggal 4 Januari 2024. 
  24. ^ "PANGLIMA TNI TERIMA PENGANUGERAHAN BINTANG YUDHA DHARMA UTAMA". tni.mil.id. 7 Agustus 2006. Diakses tanggal 1 Juli 2022. 
  25. ^ "PANGLIMA TNI SEMATKAN BINTANG KEHORMATAN KEPADA PARA KEPALA STAF ANGKATAN". Puspen TNI. 11 Juli 2005. Diakses tanggal 4 Januari 2024. 
  26. ^ a b "EMPAT JENDERAL MENERIMA TANDA KEHORMATAN". Puspen TNI. 7 Februari 2006. Diakses tanggal 4 Januari 2024. 
  27. ^ "INTRODUCTORY VISIT BY COMMANDER-IN-CHIEF OF INDONESIAN NATIONAL DEFENCE FORCE". www.nas.gov.sg. Diakses tanggal 2023-06-01. 
  28. ^ "PANGLIMA TNI TERIMA BINTANG KEHORMATAN NEGARA BRUNEI DARUSSALAM". tni.mil.id. 19 Mei 2006. Diakses tanggal 1 Juli 2022. 
  29. ^ President Confers Top Military Award on Commander-in-Chief of the Indonesian National Defence Forces (PDF). National Archives of Singapore. 23 November 2007. Diakses tanggal 1 Juli 2022. 
  30. ^ "PANGLIMA TNI MENERIMA PIMPINAN PUSAT LVRI". Puspen TNI. 22 Maret 2007. Diakses tanggal 4 Januari 2024. 
  31. ^ "Djoko Suyanto, Tentara Paling Kaya di Kabinet"
  32. ^ "Djoko Suyanto dikomplain Istri karena isu 10M"
  33. ^ "Djoko Suyanto: Nama baik saya tercemar"
  34. ^ "Dua Aktivis Bendera divonis 7 bulan penjara"
Jabatan politik
Didahului oleh:
Widodo Adi Sutjipto
Menkopolhukam
2009–2014
Diteruskan oleh:
Tedjo Edhy Purdijatno
Jabatan militer
Didahului oleh:
Endriartono Sutarto
Panglima TNI
2006–2007
Diteruskan oleh:
Djoko Santoso
Didahului oleh:
Chappy Hakim
Kepala Staf TNI Angkatan Udara
2005–2006
Diteruskan oleh:
Herman Prayitno