Lompat ke isi

Kota Tangerang: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°10′17″S 106°38′26″E / 6.17139°S 106.64056°E / -6.17139; 106.64056
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(611 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{redireksiIndoKabKota|Tangerang|Kabupaten}}
{{Tentang|kota|kabupaten bernama sama|Kabupaten Tangerang}}
{{Kegunaan lain|Tangerang (disambiguasi)}}
{{Kotak info kota Indonesia
{{coord|6|10|17|S|106|38|26|E|display=title}}
|nama=Kota Tangerang
{{Dati2
|nama_lain=
|settlement_type = Kota
|foto=Balai Kota Tangerang.jpg
|caption=Balai Kota Tangerang
|nama = Kota Tangerang
|translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
|lambang=Lambang Kota Tangerang.png
|translit_lang1_info = {{sund|ᮒᮍᮨᮛᮀ}}
|motto=''Bhakti Karya Adhi Kertarahardja''
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|peta= Locator Kota Tangerang.png
|perrow = 1/2/2
|pushpin_map=Indonesia
|image1=CBD Alam Sutera.jpg
| latd = 6 | latm =10| lats =41.90| latNS =S
|image2=Tangerang, 1.jpg
| longd = 106 | longm =37| longs =54.80| longEW =E
|image3=bunderan kota tangerang - panoramio.jpg
|provinsi=[[Banten]]
|image4=Karawaci, Tangerang.jpg
|tanggal=28 Februari 1993
|image5=Menara Banjar Wijaya di Cipondoh, Kota Tangerang - panoramio.jpg
|dasar hukum=UU No. 2/1993
}}
|ibukota=
|caption = Dari Atas, Kiri ke kanan: CBD Alam Sutera, View Kota Tangerang dari Ketinggian, Bundaran Kota Tangerang, Kawasan Karawaci, Menara Jam Banjar Wijaya
|koordinat=
|walikotalink=Daftar Wali Kota Tangerang
|lambang = Seal of the City of Tangerang.svg
|bendera = Flag of Tangerang City.png
|nama walikota=[[Arief Rachadiono Wismansyah|H. Arief Rachadiono Wismansyah, B.Sc., M.Kes.]]
|julukan = ''Kota Industri''
|wakilwalikotalink=Daftar Wakil Wali Kota Tangerang
|motto = Bhakti karya adhi kertaraharja<br/>{{small|{{lang icon|Sanskerta|Sanskerta}} Semangat mengabdi dalam wujud karya pembangunan untuk kemakmuran}}
|nama wakil walikota=[[Sachrudin|Drs. H. Sachrudin]]
|peta = Locator Kota Tangerang.png
|koordinat
|pushpin_map = Indonesia
|legislatif = [[DPRD Kota Tangerang]]
|latd = 6
|area_rank=39
|latm = 10
|luasref=
|lats = 17
|luas=164,54
|latNS = S
|luasdaratan=
|longd = 106
|luasperairan=
|longm = 38
|persenperairan=
|longs = 26
|luascat=
|longEW = E
|elevation_m=
|provinsi = [[Banten]]
|population_rank=6
|kecamatan = 13 [[kecamatan]]
|pendudukref=<ref name="penduduk">{{cite web
|kelurahan = 104 [[kelurahan]]
| last =
|tanggal = {{start date and age|1993|02|28}}
| first =
|dasar hukum = Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993
| title = Population Census 2010 Province Banten
|kepala daerah = Daftar Wali Kota Tangerang{{!}}Wali Kota
| publisher = BPS
|wakil kepala daerah = Daftar Wakil Wali Kota Tangerang{{!}}Wakil Wali Kota
| date =
|nama walikota = [[Nurdin]] (Pj.)
| url = http://www.bps.go.id/aboutus.php?sp=0&kota=36
|nama wakil walikota = ''lowong''
| accessdate = 2012-02-29 }}</ref>
|nama sekretaris daerah = Herman Suwarman
|penduduk=1798601
|area_rank = 49
|population_density_rank=12
|luasref =
|penduduktahun=2010
|luas = 164,55
|suku=[[Suku Banten|Banten]], [[Suku Betawi|Betawi]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Tionghoa|Tionghoa]], dll
|luasdaratan =
|agama=[[Islam]], [[Kristen]], [[Katolik]], [[Hindu]], [[Buddha]], [[Konghucu]], dll
|luasperairan =
|bahasa=[[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Banten|Banten]], [[Bahasa Betawi|Betawi]], [[Bahasa Sunda|Sunda]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]], [[Bahasa Inggris|Inggris]], dll
|luascat =
|flora= -
|elevation_m =
|fauna=[[Kowak-malam abu]]
|penduduk = 1927815
|zona=WIB
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|zona_utc=+7
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kecamatan=13
|kepadatan = auto
|kelurahan= 104
|population_rank = 12
|area_code= 021
|population_density_rank =
|nomor_polisi= B
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
| dau = Rp. 829.387.856.000.-
|87,92% [[Islam]]
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15}}</ref>
|{{Tree list}}
|web=[http://www.tangerangkota.go.id/ www.tangerangkota.go.id]
* 8,16% [[Kekristenan]]
|ref=}}
** 5,67% [[Protestan]]
** 2,49% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|3,73% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,14% [[Agama Hindu|Hindu]] |0,05% [[Agama Konghucu|Konghucu]]<ref name="DUKCAPIL"/><ref>{{cite web|url=https://tangerangkota.bps.go.id/publication/2020/04/27/00450113b877b63df098a200/kota-tangerang-dalam-angka-2020.html|title=Kota Tangerang Dalam Angka 2020|publisher=BPS Kota Tangerang|accessdate=18 Oktober 2018|format=pdf|page=87|archive-date=2020-11-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20201129044505/https://tangerangkota.bps.go.id/publication/2020/04/27/00450113b877b63df098a200/kota-tangerang-dalam-angka-2020.html|dead-url=no}}</ref>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Sunda Banten|Sunda Banten]], [[Bahasa Betawi|Betawi]], [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|IPM = {{increase}} 80,98 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00bfac">&nbsp;sangat tinggi&nbsp;</span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://banten.bps.go.id/indicator/26/519/1/indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-banten-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.banten.bps.go.id|accessdate=11 Maret 2024}}</ref>
|flora =
|fauna = [[Kowak-malam abu|Kowak Malam Abu]]
|zona = WIB
|area_code = 021
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|15100]]
|nomor_polisi = B
|dau = Rp 937.484.837.000- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=20 Agustus 2021|format=pdf}}</ref>
|web = {{URL|http://www.tangerangkota.go.id/}}
}}


'''Kota Tangerang''' adalah sebuah [[kota]] yang terletak di Tatar Pasundan [[Provinsi Banten]], [[Indonesia]]. Kota ini terletak tepat di sebelah barat ibu kota negara Indonesia, [[Jakarta]]. Kota Tangerang berbatasan dengan [[Kabupaten Tangerang]] di sebelah utara dan barat, [[Kota Tangerang Selatan]] di sebelah selatan, serta [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] di sebelah timur. Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga terbesar di kawasan [[Jabodetabek]] setelah Jakarta dan Bekasi.
'''Kota Tangerang''' ({{lang-su|ᮒᮍᮨᮛᮀ}}) adalah [[kota (Indonesia)|kota]] yang terletak di Provinsi [[Banten]], [[Indonesia]]. Kota ini terletak tepat di sebelah barat [[DKI Jakarta]]. Penduduk pribuminya adalah [[Suku Sunda]]. Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk kota Tangerang sebanyak 1.927.815 dengan kepadatan 12.000 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=31 Juli 2024|format=visual}}</ref>

Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten, serta ketiga terbesar di [[Daftar wilayah metropolitan di Indonesia|kawasan metropolitan]] [[Jakarta Raya]] setelah [[Kota Bekasi]] dan [[Kota Depok]]. Selain itu, kepolisian di kota ini juga setara dengan wilayah kota penyangga Jakarta lainnya seperti, Kota Depok, [[Kota Tangerang Selatan]] dan Kota Bekasi, yang di mana kepolisiannya berkedudukan di wilayah hukum [[Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya|Polda Metro Jaya]] dan wilayah pertahanan [[Kodam Jaya]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Kota Tangerang merupakan kota multietnis. Kelompok etnis dari etnis lokal terdiri dari [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Jawa|Jawa]], dan [[Suku Betawi|Betawi]], sedangkan etnis yang berasal dari luar Indonesia, utamanya terdiri dari etnis [[Arab-Indonesia|Arab]] dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Kota Tangerang saat ini merupakan kota multietnis karena merupakan wilayah urban [[Jabodetabek]]. Awal mula penduduk Kota Tangerang hanya beretnis Sunda. Penduduk Sunda di Tangerang terdiri atas penduduk asli setempat, serta pendatang dari [[Bogor]], [[Priangan]], dan [[Banten]] (Halim, 2011).
=== Asal-usul Tangerang disebut juga sebagai Kota "Benteng" ===

[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Villa van de heer Oei Dji San bij Tangerang West-Java. TMnr 60007621.jpg|thumb|300px|Kediaman Tuan Oei Dji San, seorang tokoh Tionghoa di Tangerang, pada tahun 1920-1922]]
Kemudian di tahun 1526, penduduk baru dari wilayah pesisir [[Kesultanan Demak]] dan [[Kesultanan Cirebon]] datang ke Tangerang. Penduduk baru tersebut berbudaya dan beretnis [[Suku Jawa|Jawa]] dan sekaligus mengiringi proses Islamisasi dan perluasan wilayah dari Kesultanan Demak dan Cirebon (Halim, 2011).
Untuk mengungkapkan asal usul tangerang sebagai kota "Benteng", diperlukan catatan yang menyangkut perjuangan. Menurut sari tulisan F. de Haan yang diambil dari arsip [[VOC]], resolusi tanggal [[1 Juni]] [[1660]] melaporkan bahwa [[Sultan Banten]] telah membuat negeri besar yang terletak di sebelah barat sungai Untung Jawa, dan untuk mengisi negeri baru tersebut Sultan Banten telah memindahkan 5.000 sampai 6.000 penduduk.


Mereka bermukim di daerah pesisir Tangerang sebelah barat. Keberagaman etnis penduduk Batavia di Kota Batavia merupakan dampak dari kebijakan pemerintah kolonial [[Belanda]] yang melahirkan budaya Melayu Betawi dan ragam etnis. Adanya budaya Melayu karena penduduk Batavia menggunakan [[bahasa Melayu]] sebagai alat komunikasi dan bermukim di daerah Betawi (Halim, 2011).
Kemudian dalam Dag Register tertanggal [[20 Desember]] [[1668]] diberitakan bahwa Sultan Banten telah mengangkat [[Raden Sena Pati]] dan [[Kyai Demang]] sebagai penguasa di daerah baru tersebut. Karena dicurigai akan merebut kerajaan, Raden Sena Pati dan Kyai Demang dipecat oleh Sultan. Sebagai gantinya diangkat Pangeran Dipati lainnya. Atas pemecatan tersebut Ki Demang sakit hati. Kemudian tindakan selanjutnya ia mengadu domba antara Banten dan VOC. Tetapi ia terbunuh di Kademangan.


Penduduk etnis Betawi menyebar ke sekeliling Kota Batavia, termasuk Tangerang. Penduduk etnis Betawi bermukim di daerah pedalaman timur Tangerang dan daerah pesisir sebelah timur (Halim, 2011).
Dalam arsip VOC selanjutnya, yaitu dalam Dag Register tertanggal [[4 Maret]] [[1680]] menjelaskan bahwa penguasa Tangerang pada waktu itu adalah Kyai Dipati Soera Dielaga. [[Kyai Soeradilaga]] dan putranya Subraja minta perlindungan VOC dengan diikuti 143 pengiring dan tentaranya (keterangan ini terdapat dalam Dag Register tanggal [[2 Juli]] [[1682]]). Ia dan pengiringnya ketika itu diberi tempat di sebelah timur sungai, berbatasan dengan pagar VOC.


Pada tahun 1569, daerah sebelah timur Sungai Cisadane jatuh ke tangan Belanda. Kemudian pada tahun 1684 terjadi pelebaran wilayah Batavia dimulai dari tanah sepanjang Sungai Cisadane dari daerah hulu hingga ke muara dan daerah selatan Sungai Cisadane sampai ke Laut Kidul ([[Samudra Hindia]]) (Halim, 2011).<ref>[https://kc.umn.ac.id/16276/8/BAB_I.pdf Sejarah Kota Tangerang]</ref>
Ketika bertempur dengan Banten, Soeradilaga beserta ahli perangnya berhasil memukul mundur pasukan Banten. Atas jasa keunggulannya itu kemudian ia diberi gelar kehormatan Raden Aria Suryamanggala, sedangkan Pangerang Subraja diberi gelar Kyai Dipati Soetadilaga. Selanjutnya Raden Aria Soetadilaga diangkat menjadi Bupati Tangerang I dengan wilayah meliputi antara sungai [[Angke]] dan [[Cisadane]]. Gelar yang digunakannya adalah Aria Soetidilaga I.


=== Sebutan "Kota Benteng" ===
Kemudian dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal [[17 April]] [[1684]], Tangerang menjadi daerah kekuasaan VOC. Banten tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam mengatur tata pemerintahan di Tangerang. Salah satu pasal dari perjanjian tersebut berbunyi: ''Dan harus diketahui dengan pasti sejauh mana batas-batas daerah kekuasaan yang sejak masa lalu telah dimaklumi maka akan tetap ditentukan yaitu daerah yang dibatasi oleh sungai Untung Jawa atau Tangerang dari pantai Laut Jawa hingga pegunungan-pegunungan sejauh aliran sungai tersebut dengan kelokan-kelokannya dan kemudian menurut garis lurus dari daerah Selatan hingga utara sampai Laut Selatan. Bahwa semua tanah disepanjang Untung Jawa atau Tangerang akan menjadi milik atau ditempati VOC.''
[[Berkas:AMH-4578-NA Map of the fort at Tangerang.jpg|jmpl|230px|ki|Denah Benteng Tangerang tertanggal 1709]]


Untuk mengungkapkan asal-usul Tangerang sebagai "Kota Benteng", diperlukan catatan yang menyangkut perjuangan. Menurut tulisan F. de Haan yang diambil dari arsip [[VOC]], resolusi tanggal 1 Juni 1660 melaporkan bahwa [[Sultan Banten]] telah membuat negeri besar yang terletak di sebelah barat [[Sungai Cisadane]], dan untuk mengisi negeri baru tersebut Sultan Banten telah memindahkan 5.000 sampai 6.000 penduduk.{{cn}}
Dengan adanya perjanjian tersebut daerah kekuasaan bupati bertambah luas sampai sebelah barat sungai Tangerang. Untuk mengawasi Tangerang maka dipandang perlu menambah pos-pos penjagaan di sepanjang perbatasan sungai Tangerang, karena orang-orang Banten selalu melakukan penyerangan secara tiba-tiba. Menurut peta yang dibuat pada tahun [[1692]], pos yang paling tua terletak di muara sungai Mookervaart, tepatnya disebelah utara Kampung Baru. Namun kemudian ketika didirikan pos yang baru, bergeserlah letaknya ke sebelah Selatan atau tepatnya di muara sungai Tangerang.


Dalam Dag Register tertanggal 20 Desember 1668 diberitakan bahwa Sultan Banten telah mengangkat Raden Sena Pati dan Kyai Demang sebagai penguasa di daerah baru tersebut. Karena dicurigai akan merebut kerajaan, Raden Sena Pati dan Kyai Demang dipecat oleh Sultan Banten. Sebagai gantinya diangkat Pangeran Dipati lainnya. Atas pemecatan tersebut, Ki Demang sakit hati. Kemudian tindakan selanjutnya ia mengadu domba antara Banten dan VOC. Tetapi ia terbunuh di [[Kademangan, Setu, Tangerang Selatan|Kademangan]].
Menurut arsip ''Gewone Resolutie Van hat Casteel Batavia'' tanggal [[3 April]] [[1705]] ada rencana merobohkan bangunan-bangunan dalam pos karena hanya berdinding bambu. Kemudian bangunannya diusulkan diganti dengan tembok. Gubernur Jenderal [[Zwaardeczon]] sangat menyetujui usulan tersbut, bahkan diinstruksikan untuk membuat pagar tembok mengelilingi bangunan-bangunan dalam pos penjagaan. Hal ini dimaksudkan agar orang Banten tidak dapat melakukan penyerangan. Benteng baru yang akan dibangun untuk ditempati itu direncanakan punya ketebalan dinding 20 kaki atau lebih. Disana akan ditempatkan 30 orang Eropa dibawah pimpinan seorang ''Vandrig'' (Peltu) dan 28 orang [[Makasar]] yang akan tinggal di luar benteng. Bahan dasar benteng adalah batu bata yang diperoleh dari Bupati Tangerang Aria Soetadilaga I.


Dalam arsip VOC selanjutnya, yaitu dalam Dag Register tertanggal 4 Maret 1680 menjelaskan bahwa penguasa Tangerang pada waktu itu adalah Kyai Dipati Soera Dielaga. Kyai Soeradilaga dan putranya Subraja minta perlindungan VOC dengan diikuti 143 pengiring dan tentaranya. Ia dan pengiringnya ketika itu diberi tempat di sebelah timur sungai, berbatasan dengan pagar VOC.
Setelah benteng selesai dibangun personilnya menjadi 60 orang Eropa dan 30 orang hitam. Yang dikatakan orang hitam adalah orang-orang Makasar yang direkrut sebagai serdadu VOC. Benteng ini kemudian menjadi basis VOC dalam menghadapi pemberontakan dari Banten. Kemudian pada tahun [[1801]], diputuskan untuk memperbaiki dan memperkuat pos atau garnisun itu, dengan letak bangunan baru 60 ''roeden'' agak ke tenggara, tepatnya terletak disebelah timur Jalan Besar pal 17. Orang-orang pribumi pada waktu itu lebih mengenal bangunan ini dengan sebutan "Benteng". Sejak saat itu, Tangerang terkenal dengan sebutan Benteng. Benteng ini sejak tahun [[1812]] sudah tidak terawat lagi, bahkan menurut "Superintendant of Publik Building and Work" tanggal [[6 Maret]] [[1816]] menyatakan: ''...Benteng dan barak di Tangerang sekarang tidak terurus, tak seorangpun mau melihatnya lagi. Pintu dan jendela banyak yang rusak bahkan diambil orang untuk kepentingannya.''


Ketika bertempur dengan Banten, Soeradilaga beserta ahli perangnya berhasil memukul mundur pasukan Banten. Atas jasa keunggulannya itu kemudian ia diberi gelar kehormatan Raden Aria Suryamanggala, sedangkan Pangerang Subraja diberi gelar Kyai Dipati Soetadilaga.
=== Perjuangan kemerdekaan ===
Pada [[Oktober]] [[1945]], Laskar Hitam, milisi muslim ekstrem didirikan di Tangerang. tujuan dari gerakan ini adalah untuk mendirikan negara [[Islam]] di Indonesia. Gerakan ini kemudian menjadi bagian kelompok pemberontak [[DI/TII]]. Pada [[31 Oktober]] 1945, Laskar Hitam menculik [[Oto Iskandardinata]], Menteri Negara Republik Indonesia. Kemungkinan dibunuh di pantai [[Mauk]], Tangerang pada [[20 Desember]] 1945.


[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Villa van de heer Oei Dji San bij Tangerang West-Java. TMnr 60007621.jpg|jmpl|ki|230px|Kediaman Tuan Oei Dji San, seorang tokoh Tionghoa di Tangerang, pada tahun 1920-1922]]
Setelah deklarasi kemerdekaan [[Indonesia]], ada kerusuhan ras di Tangerang. Kelompok anti etnis [[Tionghoa]] menyerang etnis Tionghoa di Tangerang karena mereka menganggap bahwa etnis Tionghoa mendukung pemerintah [[Belanda]] yang mencoba untuk kembali menguasai Indonesia.
Selanjutnya Raden Aria Soetadilaga diangkat menjadi Bupati Tangerang I dengan wilayah meliputi antara [[Kali Angke|Sungai Angke]] dan [[Cisadane|Sungai Cisadane]]. Gelar yang digunakannya adalah [[Aria Soetidilaga I]]. Kemudian dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal [[17 April]] [[1684]], Tangerang menjadi daerah kekuasaan VOC. Banten tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam mengatur tata pemerintahan di Tangerang.

Salah satu pasal dari perjanjian tersebut berbunyi: ''Dan harus diketahui dengan pasti sejauh mana batas-batas daerah kekuasaan yang sejak masa lalu telah dimaklumi maka akan tetap ditentukan yaitu daerah yang dibatasi oleh Tangerang dari Pantai Laut Jawa hingga pegunungan-pegunungan sampai Laut Selatan. Bahwa semua tanah disepanjang Tangerang akan menjadi milik atau ditempati VOC.''

Dengan adanya perjanjian tersebut daerah kekuasaan bupati bertambah luas sampai sebelah barat sungai Tangerang. Untuk mengawasi Tangerang maka dipandang perlu menambah pos-pos penjagaan di sepanjang perbatasan sungai Tangerang, karena orang-orang Banten selalu melakukan penyerangan secara tiba-tiba.

Menurut peta yang dibuat pada tahun 1692, pos yang paling tua terletak di muara Sungai Cisadane, tepatnya disebelah utara Kampung Baru. Namun kemudian ketika didirikan pos yang baru, bergeserlah letaknya ke sebelah Selatan atau tepatnya di muara Sungai Tangerang.

Menurut arsip ''Gewone Resolutie Van hat Casteel Batavia, tanggal'' 3 April 1705 ada rencana merobohkan bangunan-bangunan dalam pos karena hanya berdinding bambu. Kemudian bangunannya diusulkan diganti dengan tembok. [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda|Gubernur Jenderal]] Zwaardeczon sangat menyetujui usulan tersebut, bahkan diinstruksikan untuk membuat pagar tembok mengelilingi bangunan-bangunan dalam pos penjagaan.

Hal ini dimaksudkan agar orang Banten tidak dapat melakukan penyerangan. Benteng baru yang akan dibangun untuk ditempati itu direncanakan punya ketebalan dinding 20 kaki atau lebih. Disana akan ditempatkan 30 orang Eropa dibawah pimpinan seorang ''Vandrig'' dan 28 orang [[Kota Makassar|Makassar]] yang akan tinggal di luar benteng. Bahan dasar benteng adalah batu bata yang diperoleh dari Bupati Tangerang Aria Soetadilaga I.

Setelah benteng selesai dibangun personelnya menjadi 60 orang Eropa dan 30 orang hitam. Yang dikatakan orang hitam adalah orang-orang Makassar yang direkrut sebagai serdadu VOC. Benteng ini kemudian menjadi basis VOC dalam menghadapi pemberontakan dari Banten.

Kemudian pada tahun 1801, diputuskan untuk memperbaiki dan memperkuat pos atau garnisun itu, dengan letak bangunan baru 60 meter agak ke tenggara, tepatnya terletak disebelah timur Jalan Besar PAL 17. Orang-orang pribumi pada waktu itu lebih mengenal bangunan ini dengan sebutan "Benteng". Sejak saat itu, Tangerang terkenal dengan sebutan Benteng. Benteng ini sejak tahun 1812 sudah tidak terawat lagi, bahkan menurut "Superintendant of Publik Building and Work" tanggal 6 Maret 1816 menyatakan:

''... Benteng dan Barak di Tangerang sekarang tidak terurus, tak seorangpun mau melihatnya lagi. Pintu dan jendela banyak yang rusak bahkan diambil orang untuk kepentingannya.''

=== Perjuangan kemerdekaan Indonesia ===
Pada Oktober 1945, Laskar Hitam, milisi muslim ekstrem didirikan di Tangerang. tujuan dari gerakan ini adalah untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. Gerakan ini kemudian menjadi bagian kelompok pemberontak [[DI/TII]]. Pada 31 Oktober 1945, Laskar Hitam menculik [[Oto Iskandardinata]], Menteri Negara Republik Indonesia. Kemungkinan dibunuh di [[Mauk, Tangerang]] pada 20 Desember 1945. Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia, ada kerusuhan ras di Tangerang. Kelompok anti etnis [[Tionghoa]] menyerang etnis Tionghoa di Tangerang karena mereka menganggap bahwa etnis Tionghoa mendukung pemerintah [[Belanda]] yang mencoba untuk kembali menguasai Indonesia.{{cn}}


=== Setelah kemerdekaan Indonesia ===
=== Setelah kemerdekaan Indonesia ===
Sejak tahun [[1981]] hingga [[1984]], [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]] dibangun di [[Benda]], Tangerang. Bandara terletak di Tangerang, namun disebut sebagai [[Bandara Soekarno-Hatta]], [[Cengkareng]], [[Jakarta]]. Cengkareng adalah nama sub-distrik di [[Jakarta Barat]] yang berdekatan dengan bandara.
Sejak tahun 1981 hingga 1984, [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Bandara Internasional Soekarno-Hatta]] dibangun di [[Benda, Tangerang]]. Bandara terletak di Tangerang, namun disebut sebagai Bandara Cengkareng. Cengkareng adalah nama kecamatan di [[Kota Administrasi Jakarta Barat|Jakarta Barat]] yang berdekatan dengan bandar udara.


Pada [[Agustus]] [[1996]], [[Walmart]], pengecer terbesar dari [[Amerika Serikat]] membuka cabang pertamanya di Indonesia di [[Lippo Village|Lippo Karawaci]], Tangerang. Sayangnya, cabang tersebut dijarah dan dibakar pada [[kerusuhan Mei 1998]]. Walmart menghentikan investasi mereka di Indonesia setelah kerusuhan.
Pada Agustus 1996, [[Walmart]], pengecer terbesar dari [[Amerika Serikat]] membuka cabang pertamanya di Indonesia di [[Lippo Village|Lippo Karawaci]], Tangerang. Sayangnya, cabang tersebut dijarah dan dibakar pada [[Kerusuhan Mei 1998|Peristiwa Mei 1998]]. Walmart menghentikan investasi mereka di Indonesia setelah kerusuhan.


== Pemerintahan ==
== Geografi ==
Kota Tangerang terletak di wilayah barat laut Provinsi Banten dan berada di sisi utara [[Pulau Jawa]]. Secara astronomis, kota ini terletak 106°33'–106°44' BT dan 6°05'–6°15 LS. Kota Tangerang mempunyai luas sebesar ±153,9&nbsp;km².<ref name="tng">{{cite web | url = https://www.tangerangkota.go.id/geografis#:~:text=Letak%20Kota%20Tangerang%20Secara%20gafis,6%20Lintang%20Selatan%20(LS).&text=Letak%20Kota%20Tangerang%20tersebut%20sangat,DKI%20Jakarta%20dan%20Kabupaten%20Tangerang. | title = Geografis Kota Tangerang | access-date = 2020-08-11 | archive-date = 2019-12-18 | archive-url = https://web.archive.org/web/20191218091248/https://www.tangerangkota.go.id/geografis#:~:text=Letak%20Kota%20Tangerang%20Secara%20gafis,6%20Lintang%20Selatan%20(LS).&text=Letak%20Kota%20Tangerang%20tersebut%20sangat,DKI%20Jakarta%20dan%20Kabupaten%20Tangerang. | dead-url = yes }}</ref>
Kepala daerah Kota Tangerang adalah seorang wali kota dan wakil wali kota yang dipilih langsung oleh warga Tangerang dalam [[pilkada]] setiap lima tahun sekali. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang saat ini adalah [[Arief Rachadiono Wismansyah]] dan [[Sachrudin]] yang berasal dari [[Partai Demokrat]] setelah dipilih oleh rakyat kota Tangerang pada [[Pemilihan umum Wali Kota Tangerang 2013]]. Lembaga legislatif kota Tangerang adalah [[DPRD Kota Tangerang]] yang juga langsung dipilih rakyat Tangerang dalam pemilihan umum legislatif setiap lima tahun sekali bersamaan dengan pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD serentak secara nasional. DPRD Kota Tangerang bersidang di gedung DPRD kota yang memiliki 50 perwakilan dari 5 [[daerah pemilihan]] yang tersebar di seluruh kota Tangerang.


Kota ini berbatasan dengan [[Kabupaten Tangerang]] di sebelah Barat dan Utara, dengan [[Kota Tangerang Selatan]] di sisi Selatan, dan dengan [[DKI Jakarta]] di sebelah Timur.
=== Nomenklatur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ===
[[File:Jembatan cisadane pintu 10 - panoramio.jpg|thumb|Sungai Cisadane yang melintasi Kota Tangerang.]]
{| class="wikitable"
Kota Tangerang dilintasi oleh salah satu sungai terbesar di barat Pulau Jawa yaitu [[Sungai Cisadane]]. Sungai ini merupakan bagian dari identitas Kota Tangerang yang tak dapat dipisahkan. Hulu sungai ini terletak di lereng [[Gunung Salak]] dan [[Gunung Pangrango]], [[Bogor]].
|-

! NO
=== Batas Wilayah ===
! SKPD
{{batas USBT
|utara = [[Kabupaten Tangerang]]
|selatan = [[Kota Tangerang Selatan]] dan [[Kabupaten Tangerang]]
|barat = [[Kabupaten Tangerang]]
|timur = [[Kota Administrasi Jakarta Barat]] dan [[Kota Administrasi Jakarta Selatan]]
}}

=== Topografi ===
Secara topografi, Kota Tangerang sebagian besar berada pada ketinggian 10-30 mdpl, alias secara keseluruhan wilayahnya berada di dataran rendah. Bagian utara kota ini (meliputi sebagian besar [[Benda, Tangerang|Kecamatan Benda]]) memiliki ketinggian rata-rata 10 mdpl, sedangkan bagian selatan Kota Tangerang mempunyai ketinggian 30 mdpl.

Selanjutnya, Kota Tangerang mempunyai tingkat kemiringan tanah 0-3% dan sebagian kecil (yaitu di bagian selatan kota) kemiringan tanahnya antara 3%–8% berada di [[Parung Serab, Ciledug, Tangerang|Parung Serab]], [[Paninggilan, Ciledug, Tangerang|Paninggilan]] dan [[Cipadu Jaya, Larangan, Tangerang|Cipadu Jaya]].<ref name="TGR">{{cite web | url = http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1505277873DOCRPIJM_4ede57b8bc_BAB_IV4__PROFIL_KOTA_TANGERANG_OK_Terakhir.pdf | title = Gambaran Umum Kota Tangerang | access-date = 2020-09-03 | archive-date = 2021-03-01 | archive-url = https://web.archive.org/web/20210301124159/https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1505277873DOCRPIJM_4ede57b8bc_BAB_IV4__PROFIL_KOTA_TANGERANG_OK_Terakhir.pdf | dead-url = yes }}</ref>

=== Suku bangsa ===
Penduduk Kota Tangerang termasuk kota yang beragam suku bangsa. Berdasarkan data [[Sensus Penduduk Indonesia 2000]], sebagian besar penduduk Kota Tangerang adalah orang [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Lampung|Lampung]], [[Suku Betawi|Betawi]] dan suku aslinya [[Suku Sunda|Sunda]]. Jumlah yang signifikan juga berasal dari suku [[Suku Lampung|Lampung]], dan [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]. Keberagaman suku bangsa di Kota Tangerang memengaruhi perbedaan budaya dan adat istiadat masyarakat Kota Tangerang. Berikut adalah besaran penduduk Kota Tangerang berdasarkan suku bangsa pada [[Sensus Penduduk Indonesia 2000|Sensus Penduduk tahun 2000]];<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://jabar.bps.go.id/publication/2001/11/01/c20572fc90585d6f369e5241/karakteristik-penduduk-jawa-barat-hasil-sensus-penduduk-2000-.html?msclkid=0aedc90ed04311ec8572f94536008863|title=Karakteristik Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2000|date=1 November 2001|website=www.banten.bps.go.id|format=pdf|pages=72|accessdate=10 Mei 2022|archive-date=2023-01-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230119175828/https://jabar.bps.go.id/publication/2001/11/01/c20572fc90585d6f369e5241/karakteristik-penduduk-jawa-barat-hasil-sensus-penduduk-2000-.html?msclkid=0aedc90ed04311ec8572f94536008863|dead-url=no}}</ref>

{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah [[2000]]
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
|-
! style="text-align: left;" | 1
| 1
! style="text-align: left;" | [[Suku Jawa|Jawa]]
| Sekretariat DPRD
! style="text-align: right;" | 523.740
! style="text-align: right;" | 31,60%
|-
|-
| 2
| 2
| [[Suku Lampung|Lampung]]
| Sekretariat Daerah
| style="text-align: right;" | 492.989
| style="text-align: right;" | 29,93%
|-
|-
| 3
| 3
| [[Suku Betawi|Betawi]]
| Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan
| style="text-align: right;" | 473.309
| style="text-align: right;" | 28,56%
|-
|-
| 4
| 4
| [[Suku Sunda|Sunda]]
| Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
| style="text-align: right;" | 337.016
| style="text-align: right;" | 20,34%
|-
|-
| 5
| 5
| [[Suku Batak|Batak]]
| Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
| style="text-align: right;" | 78.149
| style="text-align: right;" | 4,71%
|-
|-
| 6
| 6
| [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]
| Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
| style="text-align: right;" | 50.779
| style="text-align: right;" | 3,06%
|-
|-
| 7
| 7
| [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
| style="text-align: right;" | 13.476
| style="text-align: right;" | 0,81%
|-
|-
| 8
| 8
| [[Suku Cirebon|Cirebon]]
| Inspektorat
| style="text-align: right;" | 4.622
| style="text-align: right;" | 0,28%
|-
|-
| 9
| 9
| ''Suku lainnya''
| Satuan Polisi Pamong Praja
| style="text-align: right;" | 176.421
| style="text-align: right;" | 10,64%
|-
|-
! colspan="2"|Kota Tangerang
| 10
! style="text-align: right;" | 1.657.512
| Sekretariat KPUD
! style="text-align: right;" | 100%
|-
| 11
| Sekretariat KORPRI
|-
| 12
| Dinas Pendidikan
|-
| 13
| Dinas Kesehatan
|-
| 14
| Walikota Tangerang
|-
| 15
| Dinas Sosial
|-
| 16
| Dinas Ketenagakerjaan
|-
| 17
| Dinas Perhubungan
|-
| 18
| Dinas Informasi dan Komunikasi
|-
| 19
| Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
|-
| 20
| Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan
|-
| 21
| Dinas Pekerjaan Umum
|-
| 22
| Dinas Tata Kota
|-
| 23
| Dinas Kebersihan dan Pertamanan
|-
| 24
| Dinas Pemadam Kebakaran
|-
| 25
| Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
|-
| 26
| Dinas Pertanian
|-
| 27
| Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
|-
| 28
| Kantor Arsip Daerah
|-
| 29
| Kantor Perpustakaan
|-
| 30
| Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
|-
| 31
| Kantor Penelitian, Pengembangan dan Statistik
|-
| 32
| Kecamatan Batuceper
|-
| 33
| Kecamatan Benda
|-
| 34
| Kecamatan Cipondoh
|-
| 35
| Kecamatan Cibodas
|-
| 36
| Kecamatan Ciledug
|-
| 37
| Kecamatan Jatiuwung
|-
| 38
| Kecamatan Karang Tengah
|-
| 39
| Kecamatan Karawaci
|-
| 40
| Kecamatan Larangan
|-
| 41
| Kecamatan Neglasari
|-
| 42
| Kecamatan Periuk
|-
| 43
| Kecamatan Pinang
|-
| 44
| Kecamatan Tangerang
|-
|-
|}
|}


=== Pembagian administratif ===
=== Iklim ===
Berdasarkan garis lintang, Kota Tangerang berada pada wilayah [[Iklim Tropis]] dan menurut klasifikasi [[Klasifikasi iklim Köppen|Iklim Koppen]] sebagian besar wilayah Kota Tangerang termasuk kategori ''Am'' yaitu kategori [[iklim muson tropis]] dengan dua musim. [[Musim hujan]] di Kota Tangerang biasanya terjadi sejak awal bulan [[Desember]] hingga bulan [[April]] dengan curah hujan bulanan di atas 150&nbsp;mm per bulan dan [[musim kemarau]] biasanya terjadi dari bulan [[Juni]] hingga bulan [[September]] dengan curah hujan bulanan kurang dari 100&nbsp;mm per bulan. Curah hujan tahunan wilayah Kota Tangerang berkisar antara 1000–2000 milimeter per tahun dengan bulan terbasah yaitu bulan [[Januari]] dan bulan terkering yaitu bulan [[Agustus]] dan rata-rata hari hujan di wilayah Tangerang adalah 120 hingga 180 hari hujan per tahunnya. Suhu udara di Kota Tangerang per tahunnya berkisar antara 23°–34&nbsp;°C. Tingkat kelembapan nisbi per tahun di kota ini bervariasi antara 72%–85%
Kota Tangerang terdiri atas 13 [[kecamatan]], yang dibagi lagi atas sejumlah 104 [[kelurahan]]. Dahulu Tangerang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tangerang, kemudian ditingkatkan statusnya menjadi [[kota administratif]], dan akhirnya ditetapkan sebagai [[kotamadya]] pada tanggal [[28 Februari]] [[1993]]. Sebutan 'kotamadya' diganti dengan 'kota' pada tahun 2001. Kota Tangerang terbagi menjadi 13 kecamatan, yaitu:
# [[Batuceper, Tangerang|Batuceper]]
{{Kota Tangerang weatherbox}}
# [[Benda, Tangerang|Benda]]
# [[Cibodas, Tangerang|Cibodas]]
# [[Ciledug, Tangerang|Ciledug]]
# [[Cipondoh, Tangerang|Cipondoh]]
# [[Jatiuwung, Tangerang|Jatiuwung]]
# [[Karangtengah, Tangerang|Karangtengah]]
# [[Karawaci, Tangerang|Karawaci]]
# [[Larangan, Tangerang|Larangan]]
# [[Neglasari, Tangerang|Neglasari]]
# [[Periuk, Tangerang|Periuk]]
# [[Pinang, Tangerang|Pinang]]
# [[Tangerang, Tangerang|Tangerang]]


== Kependudukan ==
== Pemerintahan ==
Tangerang juga memiliki jumlah komunitas Tionghoa yang cukup signifikan, banyak dari mereka adalah campuran [[Cina Benteng]]. Mereka didatangkan sebagai buruh oleh kolonial [[Belanda]] pada abad ke 18 dan 19, dan kebanyakan dari mereka tetap berprofesi sebagai buruh dan petani. Budaya mereka berbeda dengan komunitas Tionghoa lainnya di Tangerang: ketika hampir tidak satupun dari mereka yang berbicara dengan aksen Mandarin, mereka adalah pemeluk Taoisme yang kuat dan tetap menjaga tempat-tempat ibadah dan pusat-pusat komunitas mereka. Secara etnis, mereka tercampur, namun menyebut diri mereka sebagai [[Tionghoa]]. Banyak makam Tionghoa yang berlokasi di Tangerang, kebanyakan sekarang telah dikembangkan menjadi kawasan sub-urban seperti Lippo Village.

Kawasan pecinan Tangerang berlokasi di Pasar Lama, Benteng Makassar, Kapling dan Karawaci (bukan Lippo Village), dan Poris. Orang-orang dapat menemukan makanan dan barang-barang berkhas China. Lippo Village adalah [[kota baru|lokasi permukiman baru]]. Kebanyakan penduduknya adalah pendatang, bukan asli Cina Benteng.

== Perekonomian ==
Tangerang adalah pusat [[manufaktur]] dan [[industri]] di [[pulau]] [[Jawa]] dan memiliki lebih dari 1000 pabrik. Banyak perusahaan-perusahaan internasional yang memiliki pabrik di kota ini. Tangerang memiliki cuaca yang cenderung panas dan lembap, dengan sedikit hutan atau bagian geografis lainnya. Kawasan-kawasan tertentu terdiri atas rawa-rawa, termasuk kawasan di sekitar [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]].

Dalam beberapa tahun terakhir, perluasan urban Jakarta meliputi Tangerang, dan akibatnya banyak penduduknya yang berkomuter ke Jakarta untuk kerja, atau sebaliknya. Banyak kota-[[kota satelit]] kelas menengah dan kelas atas sedang dan telah dikembangkan di Tangerang, lengkap dengan [[pusat perbelanjaan]], sekolah swasta dan mini market. Pemerintah bekerja dalam mengembangkan sistem [[jalan tol]] untuk mengakomodasikan arus lalu lintas yang semakin banyak ke dan dari Tangerang. Tangerang dahulu adalah bagian dari Provinsi Jawa Barat yang sejak tahun 2000 memisahkan diri dan menjadi bagian dari [[provinsi]] [[Banten]].


=== Tangerang Raya ===
=== Daftar Walikota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Tangerang}}
'''Tangerang Raya''' adalah sebuah kawasan di sebelah barat Jakarta, dengan luas sekitar 1.500 km2, dihuni oleh lebih dari 5 juta penduduk. Tangerang Raya saat ini terbagi menjadi 3 daerah otonom, yaitu [[Kabupaten Tangerang]], Kota Tangerang dan [[Kota Tangerang Selatan]].
{{:Daftar Wali Kota Tangerang}}


=== Dewan Perwakilan ===
Kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan Tangerang Raya sangat beragam. Merupakan perpaduan antara daerah pesisir (Pantura) dengan daerah dataran rendah sampai menengah. Merupakan kombinasi antara daerah agraris dengan industri, pedesaan dengan metropolitan.
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang}}


=== Kecamatan ===
Tangerang Raya merupakan daerah penyangga bagi Jakarta, yang berkedudukan sebagai ibu kota negara RI dan pusat bisnis terbesar di indonesia. Dengan demikian, apa yang terjadi di Jakarta segera berimbas ke Tangerang. Akibat melubernya jumlah penduduk Jakarta, maka sebagian bermigrasi ke Tangerang, dengan tetap mencari nafkah di Jakarta.
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tangerang}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tangerang}}


== Ekonomi ==
Tangerang adalah pintu gerbang utama Indonesia. Hal itu karena keberadaan Bandara Internasional Soekarno Hatta yang berada di wilayah Kota Tangerang. Namun posisi tersebut, tidak serta merta mendongkrak sektor pariwisata Tangerang Raya. Hampir 100 persen pendatang dari negara-negara lain hanya numpang lewat di Tangerang. Bisa dikatakan sektor pariwisata Tangerang tidak memiliki daya tarik, baik wisata perkotaan, pantai atau agrowisata.
[[Berkas:Soekarno-Hatta Airport aerial view.jpg|jmpl|250px|ka|[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Bandara Internasional Soekarno-Hatta]].]]


Tangerang adalah pusat [[manufaktur]] dan [[industri]] di Pulau Jawa dan memiliki lebih dari 1000 pabrik. Banyak perusahaan-perusahaan Internasional yang memiliki pabrik di kota ini. Tangerang memiliki cuaca yang cenderung panas dan lembap, dengan sedikit hutan atau bagian geografis lainnya. Kawasan-kawasan tertentu terdiri atas rawa-rawa, termasuk kawasan di sekitar [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Bandara Internasional Soekarno-Hatta]].
Tangerang dikenal pula sebagai kawasan 1.000 industri, karena keberadaan aneka industri, terutama di sekitar Balaraja, Cisoka dan Cikupa. Tangerang juga memiliki area pesawahan yang masih sangat luas, meskipun keberadaannya terus terdesak oleh industrialisasi dan perluasan kota.


Dalam beberapa tahun terakhir, perluasan urban Jakarta meliputi Tangerang, dan akibatnya banyak penduduknya yang berkomuter ke Jakarta untuk kerja, atau sebaliknya. Banyak kota-kota satelit kelas menengah dan kelas atas sedang dan telah dikembangkan di Tangerang, lengkap dengan pusat perbelanjaan, sekolah swasta dan mini market. Pemerintah bekerja dalam mengembangkan sistem jalan tol untuk mengakomodasikan arus lalu lintas yang semakin banyak ke dan dari Tangerang. Tangerang dahulu adalah bagian dari [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]] yang sejak tahun 2000 memisahkan diri dan menjadi bagian dari [[Provinsi]] [[Banten]].
Kenyataannya, beragam sektor strategis di Tangerang Raya, kurang dikelola secara profesional. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya jumlah pengangguran dan penduduk yang miskin. Geliat sektor perdagangan dan bisnis di sebagian kawasan, ternyata hanya memberikan keuntungan bagi segelintir orang saja, dan kurang menciptakan kemakmuran bagi rakyat banyak. Tumbuh pesatnya Kecamatan Serpong misalnya, justru menyebabkan banyak warga asli yang terpinggirkan. Begitu pula di beberapa kecamatan lainnya.


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Kota Tangerang memiliki sekitar 1.623 sekolah, 256.361 siswa dan 38.527 guru.
Di Tangerang terdapat sarana pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Kualitas dari pendidikan pun juga sangat bervariasi dari gedung mewah ber-AC sampai yang sederhana. Selain sekolah yang didirikan oleh Pemerintah, banyak pula sekolah dan perguruan tinggi yang dikembangkan oleh pihak swasta.


=== Perguruan Tinggi ===
Beberapa Universitas dan Institut di Tangerang yaitu:
{{col|3}}
* [[Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang]] sebagai universitas tertua di Tangerang
* [[Universitas Muhammadiyah Tangerang]], [[Cikokol]], Tangerang
* [[Universitas Bina Nusantara]]
* [[Universitas Pelita Harapan]], [[Lippo Karawaci]]
* [[Universitas Buddhi Dharma]]
* [[Universitas Multimedia Nusantara]], [[Summarecon Serpong]], Tangerang
* [[Universitas Bunda Mulia]]
* [[Universitas Pramita Indonesia]]
* [[Universitas Pelita Harapan]]
* [[Universitas Buddhi Dharma]], Tangerang
* [[Swiss German University|Universitas Internasional Swiss German]]
* [[STMIK PGRI Tangerang]]
* [[Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang]]
* [[Universitas Muhammadiyah Tangerang]]
* [[STMIK Masa Depan]], Tangerang
* Universitas Utpadaka Swastika
* [[STMIK Raharja Tangerang]]
* Politeknik Gajah Tunggal
* [[STISIP Yuppentek Tangerang]]
* Politeknik Kesehatan Banten
* [[STMIK BiNA SARANA GLOBAL]]
* Sekolah Tinggi Agama Buddha Dharma Widya
* [[STT Yuppentek Tangerang]]
* [[Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang|Sekolah Tinggi Agama Buddha Sriwijaya]]
* [[STIE Lepisi Tangerang]]
* Sekolah Tinggi Agama Islam Asy-Syukriyah
* [[STIP Al - Husna Tangerang]]
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lepisi
* [[Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Banten]]
* Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Al-Husna
* [[Politeknik Gajah Tunggal]]
* Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Yuppentek

* Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Global
Beberapa Sekolah Menengah di Tangerang yaitu:
* Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Dharma Putra
* [[SMA 1 Tangerang|SMAN 1 Tangerang]]
* Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Masa Depan
* [[SMA 2 Tangerang|SMAN 2 Tangerang]]
* Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer PGRI
* [[SMA 4 Tangerang|SMAN 4 Tangerang]]
* Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja
* [[SMA 5 Tangerang|SMAN 5 Tangerang]]
* Sekolah Tinggi Teknik Yuppentek
* [[SMA 6 Tangerang|SMAN 6 Tangerang]]
{{EndDiv}}
* [[SMA 7 Tangerang|SMAN 7 Tangerang]]
* [[SMA 8 Tangerang|SMAN 8 Tangerang]]
* [[SMA 9 Tangerang|SMAN 9 Tangerang]]
* [[SMA 10 Tangerang|SMAN 10 Tangerang]]
* [[SMA 11 Tangerang|SMAN 11 Tangerang]]
* [[SMA 12 Tangerang|SMAN 12 Tangerang]], Larangan, Tangerang
* [[SMA 13 Tangerang|SMAN 13 Tangerang]]
* [[SMA 14 Tangerang|SMAN 14 Tangerang]]
* [[SMA 15 Tangerang|SMAN 15 Tangerang]]
* '''[[MA. At-Taqwa]]'''
* [[SMA AL - HUSNA TANGERANG]]
* [[SMA STRADA]]
* [[SMA Yupentek ]]
* [[SMP 8 Tangerang|SMPN 8 Tangerang]]
* [[MAN Tangerang Perum]]


== Kesehatan ==
== Kesehatan ==
=== Rumah Sakit ===
Pemerintah Tangerang memiliki Rumah Sakit Unit Daerah. Selain itu Pemerintah Kota Tangerang mulai tahun [[2011]] menggratiskan biaya kesehatan bagi warganya. Seluruh biaya kesehatan, baik warga kaya maupun miskin, ditanggung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Tangerang<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2012/07/18/083417705/Gratis-Biaya-Kesehatan-Warga-di-Tangerang "Gratis, Biaya Kesehatan Warga di Tangerang"]</ref>.
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Tangerang}}
{{col|4}}
* RSUD Kota Tangerang
* RSUD Kabupaten Tangerang
* RS An-Nisa Tangerang
* RS Aqidah Parung Serab
* RS Ariya Medika
* RS Daan Mogot
* RS Dinda
* RS EMC Tangerang
* RS Hermina Tangerang
* RS Hermina Periuk
* RS Karang Tengah Medika
* RS Mayapada
* RS Melati
* RS Mulya
* RS Permata Ibu
* RS Primaya Tangerang
* RS Sari Asih Ar-Rahmah
* RS Sari Asih Ciledug
* RS Sari Asih Karawaci
* RS Sari Asih Sangiang
* RS Tiara
* RSIA Gebang Medika
* RSIA Karunia Bunda
* RSIA Keluarga Ibu
* RSIA Makiyah
* RSIA Muhammadiyah Cipondoh
* RSIA Mutiara Bunda Tangerang
* RSIA Pratiwi
* RSU Aminah
* RSU Bhakti Asih
* RSUP Dr. Sitanala
* RS Mandaya Royal Puri
* RS Sari Asih Cipondoh
{{EndDiv}}


== Transportasi ==
== Transportasi ==
* [[Kereta Api Indonesia|Kereta Api Indonesia (KAI)]]
Warga Tangerang banyak menggunakan bus dan angkutan kota sebagai sarana transportasi. Selain menggunakan bus dan angkot, moda transportasi taksi juga banyak digunakan masyarakat. Terdapat beberapa perusahaan taksi yang beroperasi di penjuru kota.
** [[KAI Commuter]]
*** {{rint|jakarta|brown}} [[Lin Tangerang (KRL Commuter Line)|Lin Tangerang]]
*** {{rint|jakarta|ars}} [[Kereta api Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta|Lin Soekarno-Hatta]]
* [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Kereta Api Bandar Udara Soekarno-Hatta]]
** [[Angkasa Pura II]]
*** {{rint|jakarta|skytrain}} [[Kalayang Bandara Soekarno-Hatta]]
* [[Transjakarta]]
** T11: [[Terminal Poris Plawad]]–[[Halte Transjakarta Petamburan|Halte BRT Petamburan]]
** T12: [[Terminal Poris Plawad]]–[[Masjid Istiqlal]]
** {{rint|jakarta|tjk13}}: [[Halte Transjakarta Ciledug|Ciledug]]–[[Halte Transjakarta Tegal Mampang|Tegal Mampang]]
** {{rint|jakarta|tjk13c}}: Puri Beta 2–Dukuh Atas
** L13E: Puri Beta 2–Flyover Kuningan
* Bus [[Trans Tangerang Ayo]]
** 1: Terminal Poris Plawad–[[Jatake, Jatiuwung, Tangerang|Jatake]]
** 2: Terminal Poris Plawad–Alun-alun Cibodas
** 3: Halte Transjakarta Ciledug–[[Tangcity Mall]]
** 4: [[Periuk, Periuk, Tangerang|Periuk]]–[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta]]
* Trans Si Benteng<ref>{{Cite web|title=Rute Angkot Si Benteng Tangerang dan Tarifnya|url=https://www.matain.id/article/10009/2023/0116/rute-angkot-si-benteng-tangerang-dan-tarifnya.html|website=www.matain.id|access-date=2023-09-09|archive-date=2023-09-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20230918182612/https://www.matain.id/article/10009/2023/0116/rute-angkot-si-benteng-tangerang-dan-tarifnya.html|dead-url=no}}</ref>
** AP.1-01: GOR Jatiuwung–Gajah Tunggal
** AP.1-02: Gajah Tunggal–Ledug Asem
** AP.1-03: Situ Bulakan–Taman Cibodas
** AP.1-04: Cimone–GOR Pabuaran
* [[Perum DAMRI]]
** JA Connexion
*** Hypermart Cyberpark Lippo Village–[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta]]
** JR Connexion
*** Tangcity Mall–[[Lotte]] Mall Jakarta
** Transjabodetabek
*** 601: Terminal Poris Plawad–[[Pekan Raya Jakarta]]

==== Stasiun kereta api ====
Kota Tangerang memiliki 5 stasiun Commuter Line, di antaranya:
* {{rint|jakarta|brown}} [[Stasiun Tangerang]]
* {{rint|jakarta|brown}} [[Stasiun Tanah Tinggi]]
* {{rint|jakarta|brown}} {{rint|jakarta|ars}} [[Stasiun Batuceper]]
* {{rint|jakarta|brown}} [[Stasiun Poris]]
* {{rint|jakarta|ars}} {{rint|jakarta|skytrain}} [[Stasiun Bandara Soekarno-Hatta]]


==== Terminal bus ====
Tangerang memiliki 2 bandar udara :
Kota Tangerang memiliki 2 terminal bus, di antaranya:
* Bandar Udara Internasional yaitu [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]]. Bandara ini terletak di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, melayani baik penerbangan domestik maupun internasional. Bandara ini juga milik [[Jakarta]]. Penerbangan domestik melayani jalur Tangerang ke, [[Bandung]], [[Batam]], [[Pangkal Pinang]], dan kota-kota lainnya, sedangkan penerbangan Internasional melayani [[Singapura]], [[Kuala Lumpur]], [[Malaka]], [[China]], [[Sydney]], dan lainnya
* Terminal Poris Plawad
* Terminal Cimone


== Pariwisata ==
== Pariwisata ==
=== Wisata Belanja ===
=== Wisata belanja ===
Tangerang memiliki banyak pusat perbelanjaan. Pemerintah kota juga sedang membangun dan mengadakan berbagai program, seperti "Tangerang city" yang diadakan di pusat-pusat perbelanjaan yang terdapat di Tangerang.
Tangerang memiliki banyak pusat perbelanjaan. Mulai dari yang sederhana hingga yang mewah.


Pusat [[jajanan]] rakyat yang cukup dikenal adalah pasar lama yang terletak di pusat kota Tangerang. Pasar lama menjual berbagai makanan mulai dari daerah babakan sampai daerah Masjid Agung Tangerang. Kawasan ini memiliki berbagai varian jajanan. Ketika Ramadhan, kawasan ini setiap sore hari kerap ramai pengunjung karena mencari hidangan untuk berbuka puasa.
Pusat [[jajanan]] rakyat yang cukup dikenal adalah pasar lama yang terletak di pusat Kota Tangerang. Pasar lama menjual berbagai makanan mulai dari daerah Babakan sampai daerah Masjid Agung Tangerang. Kawasan ini memiliki berbagai varian jajanan. Ketika Ramadan, kawasan ini setiap sore hari kerap ramai pengunjung karena mencari hidangan untuk berbuka puasa.


Sebagai kawasan pemukiman kaum urban, Kota Tangerang banyak memiliki pusat perbelanjaan, baik itu pasar tradisional, hypermarket, maupun pusat perbelanjaan mewah. Beberapa pusat perbelanjaan di Kota Tangerang antara lain :
Sebagai kawasan permukiman kaum urban, Kota Tangerang banyak memiliki pusat perbelanjaan, baik itu pasar tradisional, ''hypermarket'', maupun pusat perbelanjaan mewah. Beberapa pusat perbelanjaan (dalam bentuk ''mall)'' di Kota Tangerang antara lain:
* Bale Kota Mall Tangerang
* [[Bale Kota Mall]] Tangerang
* [[Tangcity_Mall|Tang City Mall]]
* [[Tangcity Mall]]
* [[Metropolis Town Square]]
* [[Metropolis Town Square]]
* [[Supermall Karawaci]], [[Lippo Village]]
* [[Summarecon Mall Serpong]], [[Summarecon Serpong]], Gading Serpong
* [[Cimone City Mall]]
* [[Grand Dadap City]]
* CBD Ciledug
* CBD Ciledug
* [[Mall @ Alam Sutera]]


=== Wisata Kuliner ===
Kota Tangerang selain terkenal dengan pariwisatanya juga mempunyai banyak makanan khas. Beberapa tempat yang menjadi tempat wisata kuliner khas Tangerang terletak di Pasar Lama Tangerang. Beberapa makanan ini adalah khas peranakan China-Tangerang seperti [[asinan]], [[otak-otak]], [[babi panggang]], [[sate babi]], mi pasar lama, laksa tangerang, kecap benteng, dan [[emping jengkol]]. Kuliner khas lainnya adalah Tenda dua Cobra dan Tenda Tiga Sekawan yang menyajikan [[sate biawak]], ular, dan monyet<ref>[http://www.okefood.com/read/2013/09/10/302/863657/berburu-kuliner-seru-di-pasar-lama-tangerang "Berburu Kuliner Seru di Pasar Lama Tangerang"]</ref>.


=== Wisata kuliner ===
Berikut adalah beberapa makanan khas kota Tangerang diantaranya:
Kota Tangerang selain terkenal dengan pariwisatanya juga mempunyai banyak makanan khas. Beberapa tempat yang menjadi tempat wisata kuliner khas Tangerang terletak di Pasar Lama Tangerang. Beberapa makanan ini adalah khas peranakan China-Tangerang seperti [[asinan]], [[otak-otak]], [[babi panggang]], [[sate babi]], mi pasar lama, laksa tangerang, bebek tim (babi kecap), bakcang, kecap benteng, dan [[emping jengkol]]. Kuliner khas lainnya adalah Tenda dua Cobra dan Tenda Tiga Sekawan yang menyajikan [[sate biawak]], ular, dan monyet.<ref>{{Cite web |url=http://www.okefood.com/read/2013/09/10/302/863657/berburu-kuliner-seru-di-pasar-lama-tangerang |title="Berburu Kuliner Seru di Pasar Lama Tangerang" |access-date=2013-10-14 |archive-date=2013-10-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131016092055/http://www.okefood.com/read/2013/09/10/302/863657/berburu-kuliner-seru-di-pasar-lama-tangerang |dead-url=no }}</ref>

Berikut adalah beberapa makanan khas kota Tangerang di antaranya:
* Sayur Besan
* Sayur Besan
[[Sayur Besan]] adalah makanan khas Tangerang yang selalu dihidangkan pada saat orang tua mempelai laki-laki datang ke rumah orang tua mempelai wanita, pada acara perkawinan (ngabesan), sehingga sayur ini dinamakan Sayur Besan.
[[Sayur Besan]] adalah makanan khas Tangerang yang selalu dihidangkan pada saat orang tua mempelai laki-laki datang ke rumah orang tua mempelai wanita, pada acara perkawinan (ngabesan), sehingga sayur ini dinamakan Sayur Besan.
Baris 350: Baris 369:


* Pindang Bandeng
* Pindang Bandeng
Meskipun banyak durinya, ikan [[bandeng]] tetap diburu. Ini karena dagingnya yang gurih lembut mirip dengan rasa [[susu]].
Meskipun banyak durinya, ikan [[bandeng]] tetap diburu. Ini karena dagingnya yang gurih lembut mirip dengan rasa [[susu]].


Pindang merupakan salah satu istilah masakan tradisional yang mengacu pada hidangan berkuah. Hidangan sederhana ini berbumbu [[bawang merah]], [[bawang putih]], [[cabai]], [[salam]], [[lengkuas]], [[jahe]] dan [[kunyit]]. Bumbu lain yang baisa ditambahkan adalah [[kecap manis]] dan rasa asamnya berasal dari [[belimbing]] sayur atau [[asam]] Jawa yang dibakar.
Pindang merupakan salah satu istilah masakan tradisional yang mengacu pada hidangan berkuah. Hidangan sederhana ini berbumbu [[bawang merah]], [[bawang putih]], [[cabai]], [[salam]], [[lengkuas]], [[jahe]] dan [[kunyit]]. Bumbu lain yang baisa ditambahkan adalah [[kecap manis]] dan rasa asamnya berasal dari [[belimbing]] sayur atau [[asam]] Jawa yang dibakar.


* Kecap Benteng
* Kecap Benteng
Kecap Benteng terbuat dari bahan baku campuran [[kedelai hitam]] dan [[gula merah]] yang menyebabkan warna kecap manis menjadi hitam kecoklatan dan hitam legam. Produk ini merupakan hasil olahan warga Tangerang keturuna [[Tionghoa]] yang masuk ke Indonesia pada zaman dahulu dan mendirikan pabrik-pabrik kecil yang memproduksi kecap manis. Rasa manis kecap tersebut menjadikannya terkenal di kalangan penduduk [[Asia]], khususnya [[Melayu]] yang menyukai rasa manis. Banyak masakan-masakan melayu-indonesia yang menggunakan kecap manis sebagai pelengkap dan bahkan unsur utama yang membuat masakan itu berbeda. Sebut saja seperti [[Sate Madura]], [[Ketoprak]], [[Gado-Gado]], [[Nasi Goreng|Nasi]] maupun [[mie goreng]], [[Soto Betawi]], hingga hidangan laut yang biasa disajikan dengan cara dibakar.
Kecap Benteng terbuat dari bahan baku campuran [[kedelai hitam]] dan [[gula merah|gula kelapa]] yang menyebabkan warna kecap manis menjadi hitam kecoklatan dan hitam legam. Produk ini merupakan hasil olahan warga Tangerang keturuna [[Tionghoa]] yang masuk ke Indonesia pada zaman dahulu dan mendirikan pabrik-pabrik kecil yang memproduksi kecap manis. Rasa manis kecap tersebut menjadikannya terkenal di kalangan penduduk [[Asia]], khususnya [[Melayu]] yang menyukai rasa manis. Banyak masakan-masakan melayu-indonesia yang menggunakan kecap manis sebagai pelengkap dan bahkan unsur utama yang membuat masakan itu berbeda. Sebut saja seperti [[Sate Madura]], [[Ketoprak]], [[Gado-Gado]], [[Nasi Goreng|Nasi]] maupun [[mie goreng]], [[Soto Betawi]], hingga hidangan laut yang biasa disajikan dengan cara dibakar.


Tangerang merupakan cikal bakal produk kecap manis terkenal yang sekarang umum di pasaran. Hal ini tak lepas dari peran kaum etnis tionghoa benteng (Cina Benteng) yang menetap di daerah Tangerang. Lewat mereka lahirlah usaha-usaha produksi kecap dan salah satunya adalah Kecap Benteng (Siong Hin) yang telah eksis sejak tahun [[1920]].
Tangerang merupakan cikal bakal produk kecap manis terkenal yang sekarang umum di pasaran. Hal ini tak lepas dari peran kaum etnis tionghoa benteng (Cina Benteng) yang menetap di daerah Tangerang. Lewat mereka lahirlah usaha-usaha produksi kecap dan salah satunya adalah Kecap Benteng (Siong Hin) yang telah eksis sejak tahun [[1920]]. Kecap Benteng SH dipelopori oleh seorang etnis keturunan Tionghoa Peranakan yang bernama Lo Tjit Siong yang hingga kini usaha Kecap Benteng SH yang didirikannya telah dilanjutkan oleh generasi ke-4 dan masih digemari oleh masyarakat Kota Tangerang.


* Laksa Tangerang
* Laksa Tangerang
Laksa Tangerang berbeda dengan [[laksa]] [[betawi]] atau [[malaysia]]. Laksa disini bahan utamanya adalah semacam [[bihun]] tapi tebalnya seperti [[spaghetti]] dan terbuat dari [[beras]]. Kemudian bahan-bahan ini disiram dengan kuah laksa yang dimasak dari [[kacang ijo]], [[kentang]], [[santan]] dan [[kaldu ayam]]. Selain itu disediakan juga tambahan daging [[ayam kampung]] atau [[telor]]. Sebelum disajikan masakan ini diberi taburan [[daun kucai]] yang dirajang kecil-kecil.
Laksa Tangerang berbeda dengan [[laksa]] [[betawi]] atau [[malaysia]]. Laksa disini bahan utamanya adalah semacam [[bihun]] tetapi tebalnya seperti [[spaghetti]] dan terbuat dari [[beras]]. Kemudian bahan-bahan ini disiram dengan kuah laksa yang dimasak dari [[kacang ijo]], [[kentang]], [[santan]] dan [[kaldu ayam]]. Selain itu disediakan juga tambahan daging [[ayam kampung]] atau [[telor]]. Sebelum disajikan masakan ini diberi taburan [[daun kucai]] yang dirajang kecil-kecil.


Ada dua macam jenis laksa tangerang yaitu Laksa nyai dan laksa nyonya. Laksa Nyai dibuat oleh kaum pribumi tangerang sedangkan laksa nyonya dibuat oleh kaum peranakan Cina di Tangerang.
Ada dua macam jenis laksa tangerang yaitu Laksa nyai dan laksa nyonya. Laksa Nyai dibuat oleh kaum pribumi tangerang sedangkan laksa nyonya dibuat oleh kaum peranakan China di Tangerang.
Beberapa tempat menyajikan sajian khas ini seperti di Jl. M. Yamin-Kota Tangerang, tepatnya di depan penjara wanita.<ref>{{cite web|title=Wisata Kuliner Laksa Tangerang| url=http://www.iannnews.com/ensiklopedia.php?page=kuliner&prov=1&kota=1&id=27 |publisher=iannews.com |accessdate=3 April 2011}}</ref>
Beberapa tempat menyajikan sajian khas ini seperti di Jalan M. Yamin-Kota Tangerang, tepatnya di depan penjara wanita.<ref>{{cite web|title=Wisata Kuliner Laksa Tangerang|url=http://www.iannnews.com/ensiklopedia.php?page=kuliner&prov=1&kota=1&id=27|publisher=iannews.com|accessdate=3 April 2011|archive-date=2016-10-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20161009172115/http://www.iannnews.com/ensiklopedia.php?page=kuliner&prov=1&kota=1&id=27|dead-url=yes}}</ref>

=== Objek wisata ===
Dengan statusnya sebagai kota satelit penunjang ibu kota, Kota Tangerang tidak banyak memiliki kawasan wisata. Namun banyak tersedia hotel-hotel di Kota Tangerang karena lokasinya yang strategis menuju [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta|Bandara Internasional Soekarno-Hatta]]. Kota Tangerang memiliki beberapa tempat wisata dan festival yaitu:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Brug en sluis in de Tjisadane (Cisadane) bij Tangerang ten westen van Batavia TMnr 60001131.jpg|jmpl|Bendungan Pintu Air 10 di Sungai Cisadane]]
{{col|3}}
* Bendungan Pintu Air 10
* Telaga Biru
* Museum Warisan Budaya Peranakan Tionghoa Benteng
* Masjid Raya Al-Azhom
* Lapangan Ahmad Yani (Alun–Alun Kota Tangerang)
* Situ Cipondoh
* Downtown Lake Alam Sutera
* Taman Potret
* Festival Cisadane (Acara Tahunan)
* Bundaran Tugu [[Adipura]]
* Taman Prestasi
* Wisata kuliner pasar lama
* Kampung Bekelir
* Klenteng Boen Tek Bio
* Taman Gajah Tunggal
* Taman Kunci
* Taman Bambu
* Taman Jagal
* Taman Pramuka
* Taman Pintu Air
* Jembatan Brendeng<ref>{{cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/18/02/05/p3nlzo438-jembatan-brendeng-kota-tangerang-siap-digunakan|title=Jembatan Brendeng Kota Tangerang Siap Digunakan|publisher=republika.co.id|date=2018-2-5|accessdate=2018-3-30|archive-date=2018-03-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20180330080211/http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/18/02/05/p3nlzo438-jembatan-brendeng-kota-tangerang-siap-digunakan|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/1003603-ada-jembatan-kaca-di-atas-sungai-cisadane-berani-coba|title=Ada Jembatan Kaca di Atas Sungai Cisadane, Berani Coba?|publisher=viva.co.id|date=2018-2-4|accessdate=2018-3-30|last=Zahrotustianah|work=[[VIVA.co.id]]|archive-date=2023-03-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230305173316/https://www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/1003603-ada-jembatan-kaca-di-atas-sungai-cisadane-berani-coba|dead-url=no}}</ref>
{{EndDiv}}


== Olahraga ==
== Olahraga ==
=== Stadion Benteng ===
=== Stadion Benteng dan Arena Indomilk ===
{{main|Stadion Benteng}}
{{main|Stadion Benteng|Arena Indomilk}}
Stadion Benteng adalah stadion yang terletak di Tangerang, [[Banten]], [[Indonesia]]. Stadion ini dipergunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola dan merupakan kandang dari 2 tim asal Tangerang, [[Persita Tangerang]] dan [[Persikota Tangerang]]. Stadion ini mampu menampung 20.000 orang.
Stadion Benteng dan Arena Indomilk atau Sport Center Dasana Indah adalah stadion yang terletak di Tangerang, Banten. Stadion ini dipergunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola [[Liga 1 (Indonesia)|Liga 1]] dan [[Liga 2 (Indonesia)|Liga 2]] merupakan kandang dari 2 tim asal Tangerang, [[Persita Tangerang]] dan [[Persikota Tangerang]]. Stadion ini mampu menampung 20.000 orang.


=== Lippo Village International Circuit ===
=== Sirkuit Internasional Lippo Village ===
{{utama|Sirkuit Internasional Lippo Village}}
{{refimprove}}
Sirkuit jalan raya pertama berstandar Internasional di Indonesia ini terletak di Kabupaten Tangerang. Selain menawarkan konsep ''family entertainment'', sirkuit sepanjang 3,2 kilometer ini awalnya direncanakan menjadi arena balap A1 dan Formula 1. Sirkuit ini merupakan sirkuit internasional kedua di Indonesia setelah [[Sirkuit Sentul]].
Sirkuit jalan raya pertama berstandar Internasional di Indonesia ini terletak di Kabupaten Tangerang. Selain menawarkan konsep hiburan keluarga, sirkuit sepanjang 3,2&nbsp;km ini awalnya direncanakan menjadi Arena Balap A1 dan Formula 1.


Pada [[29 Agustus]] [[2008]], sirkuit ini mulai dibangun.<ref>{{cite news |url=http://www.a1gp.com/News/NewsArticle.aspx?newsId=39830 |title=Streets ahead in Indonesia |publisher=a1gp.com |date=2008-08-29 |accessdate=2008-08-29}}</ref> Dirancang oleh [[Hermann Tilke]], bagian sirkuit ini menggunakan lahan di sekitar [[Universitas Pelita Harapan]] dan [[Lippo Supermal]]. Sirkuit ini terletak di tengah hub [[Lippo Village]].<ref>{{cite news |url=http://www.a1gp.com/News/NewsArticle.aspx?newsId=42683 |title=Lippo Village tickets on sale now |publisher=a1gp.com |date=2008-12-11 |accessdate=2008-12-18}}</ref>
Sirkuit ini merupakan sirkuit internasional kedua di Indonesia setelah [[Sirkuit Sentul]]. Pada 29 Agustus 2008, sirkuit ini mulai dibangun. Dirancang oleh [[Hermann Tilke]], bagian sirkuit ini menggunakan lahan di sekitar [[Universitas Pelita Harapan]] dan [[Supermal Karawaci]].<ref>{{cite news|url=http://www.a1gp.com/News/NewsArticle.aspx?newsId=42683|title=Lippo Village tickets on sale now|publisher=a1gp.com|date=2008-12-11|accessdate=2008-12-18|archive-date=2017-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20170509220120/http://www.a1gp.com/News/NewsArticle.aspx?newsId=42683|dead-url=no}}</ref>


Sirkuit ini sempat dipakai untuk beberapa kejuaraan lokal tetapi setelah itu tidak pernah digunakan lagi.
Awalnya sirkuit ini akan digunakan untuk kejuaraan A1 Grand Prix. Tetapi hal ini dibatalkan karena manajer proyek pembangunan sirkut ini tidak dapat memenuhi persyaratan [[FIA]] sebelum [[8 Februari]] [[2009]].<ref>{{cite news |url=http://www.a1gp.com/News/NewsArticle.aspx?newsId=30511|title=Lippo circuit fails build deadline |publisher=a1gp.com |date=2009-01-16 |accessdate=2009-01-18}}</ref> Sirkuit ini sempat dipakai untuk beberapa kejuaraan lokal tapi setelah itu tidak pernah digunakan lagi. Tanda dan arah ke sirkuit masih terpasang sampai saat ini, sementara bagian jalan sirkuit digunakan untuk berbagai keperluan seperti tempat parkir, hingga dibiarkan tidak aktif.


== Media ==
=== Padang Golf Modern ===
Padang Golf Modern terletak di kecamatan Tangerang, Tangerang. Tidak hanya golf, area golf ini juga menyediakan [[bungalow]] dan berbagai fasilitas olahraga.
=== Televisi ===
Kota Tangerang dapat menangkap siaran televisi nasional maupun lokal, yakni:


==== TVRI ====
=== GOR Dimyati Tangerang ===
Gedung Olahraga (GOR) Dimyati terletak di Jalan A Dimyati, Sukasari, Tangerang. Gedung ini biasanya digunakan untuk event olahraga seperti DBL Tangerang, Smanitra Cup, dan lain-lain.
TVRI merupakan stasiun televisi yang terletak di 5 VHF (TVRI Jakarta), 31 UHF (TVRI Jakarta) dan 39 UHF (khusus TVRI Nasional). Sedangkan 5 VHF dan 31 UHF adalah TVRI Jakarta dan 39 UHF adalah TVRI Nasional Wilayah Banten.

==== Tangerang TV ====
Tangerang TV merupakan stasiun televisi yang terletak di 34 UHF, setiap hari pukul 18:30 - 23:00 (siaran percobaan) dan selama 24 jam (siaran simulasi). Jika Tangerang TV tidak mengudara, maka akan digantikan oleh [[SCTV]], [[Kompas TV]], [[RCTI]] dan sebagainya.

==== Tabel Stasiun TV ====
{| class="wikitable"
!Frekuensi
!Stasiun TV
!Kondisi Siaran
|-
|5 VHF
|TVRI Jakarta
|OFF
|-
|31 UHF
|TVRI Jakarta
|ON
|-
|34 UHF
|Tangerang TV
|ON ketika siaran simulasi / OFF ketika siaran percobaan
|-
|39 UHF
|TVRI Nasional
|ON
|}

=== Radio ===
Kota Tangerang memiliki 2-stasiun radio nasional dan 3-stasiun radio lokal, yaitu:
{| class="wikitable"
!Nama Radio
!Frekuensi
|-
|RRI Banten Pro-1
|FM 94.9 MHz
|-
|RRI Banten Pro-2
|FM 101.6 MHz
|-
|Star Radio
|FM 107.25 MHz
|-
|Glest Radio
|AM 774 kHz
|-
|EMC FM
|FM 93.6 MHz
|}


== Kota kembar ==
== Jalan Tol ==
* [[Jalan Tol Jakarta-Merak]]
Kota-kota lain yang menjadi bagian dari proyek [[kota kembar]] dari kota Tangerang adalah:
* [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2]]
{{col-begin}}
{{col-break}}
* {{Flag icon|Kanada}}-{{Flag icon|Quebec}} [[Gatineau]], [[Quebec]], [[Kanada]]
* {{Flag icon|Kanada}}-{{Flag icon|Ontario}} [[Mississauga]], [[Ontario]], [[Kanada]]
* {{Flag icon|USA}}-{{Flag icon|Virginia}} [[Arlington, Virginia]], [[Amerika Serikat]]
{{col-break}}
* {{Flag icon|Malaysia}} [[Shah Alam]], [[Malaysia]]
* {{Flag icon|Malaysia}} [[Kuching]], [[Malaysia]]
{{col-break}}
{{col-end}}


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist|2}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{wikiportal|Indonesia}}
{{wikiportal|Indonesia}}
* [http://www.tangerangkota.go.id/ Situs web resmi Pemerintah Kota Tangerang]
* [http://www.tangerangkota.go.id/ Situs web resmi Pemerintah Kota Tangerang]
<!--* [http://www.tangerangnews.com Tangerang News]
* [http://tangerangonline.com Portal Berita Tangerang-TangerangOnline.com]-->


{{Kota Tangerang}}
{{Kota Tangerang}}
{{Jabodetabek}}
{{Jabodetabek}}
{{Banten}}
{{Banten}}
{{Kota besar di Indonesia|image=Balai Kota Tangerang.jpg}}
{{Kota besar di Indonesia}}


[[Kategori:Kota Tangerang| ]]
[[Kategori:Kota Tangerang| ]]

Revisi terkini sejak 5 Agustus 2024 16.30

6°10′17″S 106°38′26″E / 6.17139°S 106.64056°E / -6.17139; 106.64056

Kota Tangerang
Transkripsi bahasa daerah
 • Aksara Sundaᮒᮍᮨᮛᮀ
Dari Atas, Kiri ke kanan: CBD Alam Sutera, View Kota Tangerang dari Ketinggian, Bundaran Kota Tangerang, Kawasan Karawaci, Menara Jam Banjar Wijaya
Bendera Kota Tangerang
Lambang resmi Kota Tangerang
Julukan: 
Kota Industri
Motto: 
Bhakti karya adhi kertaraharja
(Sanskerta) Semangat mengabdi dalam wujud karya pembangunan untuk kemakmuran
Peta
Peta
Kota Tangerang di Indonesia
Kota Tangerang
Kota Tangerang
Peta
Koordinat: 6°10′17″S 106°38′26″E / 6.17139°S 106.64056°E / -6.17139; 106.64056
Negara Indonesia
ProvinsiBanten
Tanggal berdiri28 Februari 1993; 31 tahun lalu (1993-02-28)
Dasar hukumUndang-Undang Nomor 2 Tahun 1993
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • Wali KotaNurdin (Pj.)
 • Wakil Wali Kotalowong
 • Sekretaris DaerahHerman Suwarman
Luas
 • Total164,55 km2 (63,53 sq mi)
Peringkat49
Populasi
 (30 Juni 2024)[1]
 • Total1.927.815
 • Peringkat12
 • Kepadatan12,000/km2 (30,000/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 87,92% Islam
  • 3,73% Buddha
  • 0,14% Hindu
  • 0,05% Konghucu[1][2]
 • BahasaIndonesia, Sunda Banten, Betawi, Jawa
 • IPMKenaikan 80,98 (2023)
 sangat tinggi [3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3671 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon021
Pelat kendaraanB
Kode Kemendagri36.71 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 937.484.837.000- (2020)[4]
Fauna resmiKowak Malam Abu
Situs webwww.tangerangkota.go.id


Kota Tangerang (bahasa Sunda: ᮒᮍᮨᮛᮀ) adalah kota yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini terletak tepat di sebelah barat DKI Jakarta. Penduduk pribuminya adalah Suku Sunda. Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk kota Tangerang sebanyak 1.927.815 dengan kepadatan 12.000 jiwa/km2.[1]

Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten, serta ketiga terbesar di kawasan metropolitan Jakarta Raya setelah Kota Bekasi dan Kota Depok. Selain itu, kepolisian di kota ini juga setara dengan wilayah kota penyangga Jakarta lainnya seperti, Kota Depok, Kota Tangerang Selatan dan Kota Bekasi, yang di mana kepolisiannya berkedudukan di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan wilayah pertahanan Kodam Jaya.

Kota Tangerang merupakan kota multietnis. Kelompok etnis dari etnis lokal terdiri dari Sunda, Jawa, dan Betawi, sedangkan etnis yang berasal dari luar Indonesia, utamanya terdiri dari etnis Arab dan Tionghoa. Kota Tangerang saat ini merupakan kota multietnis karena merupakan wilayah urban Jabodetabek. Awal mula penduduk Kota Tangerang hanya beretnis Sunda. Penduduk Sunda di Tangerang terdiri atas penduduk asli setempat, serta pendatang dari Bogor, Priangan, dan Banten (Halim, 2011).

Kemudian di tahun 1526, penduduk baru dari wilayah pesisir Kesultanan Demak dan Kesultanan Cirebon datang ke Tangerang. Penduduk baru tersebut berbudaya dan beretnis Jawa dan sekaligus mengiringi proses Islamisasi dan perluasan wilayah dari Kesultanan Demak dan Cirebon (Halim, 2011).

Mereka bermukim di daerah pesisir Tangerang sebelah barat. Keberagaman etnis penduduk Batavia di Kota Batavia merupakan dampak dari kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang melahirkan budaya Melayu Betawi dan ragam etnis. Adanya budaya Melayu karena penduduk Batavia menggunakan bahasa Melayu sebagai alat komunikasi dan bermukim di daerah Betawi (Halim, 2011).

Penduduk etnis Betawi menyebar ke sekeliling Kota Batavia, termasuk Tangerang. Penduduk etnis Betawi bermukim di daerah pedalaman timur Tangerang dan daerah pesisir sebelah timur (Halim, 2011).

Pada tahun 1569, daerah sebelah timur Sungai Cisadane jatuh ke tangan Belanda. Kemudian pada tahun 1684 terjadi pelebaran wilayah Batavia dimulai dari tanah sepanjang Sungai Cisadane dari daerah hulu hingga ke muara dan daerah selatan Sungai Cisadane sampai ke Laut Kidul (Samudra Hindia) (Halim, 2011).[5]

Sebutan "Kota Benteng"

[sunting | sunting sumber]
Denah Benteng Tangerang tertanggal 1709

Untuk mengungkapkan asal-usul Tangerang sebagai "Kota Benteng", diperlukan catatan yang menyangkut perjuangan. Menurut tulisan F. de Haan yang diambil dari arsip VOC, resolusi tanggal 1 Juni 1660 melaporkan bahwa Sultan Banten telah membuat negeri besar yang terletak di sebelah barat Sungai Cisadane, dan untuk mengisi negeri baru tersebut Sultan Banten telah memindahkan 5.000 sampai 6.000 penduduk.[butuh rujukan]

Dalam Dag Register tertanggal 20 Desember 1668 diberitakan bahwa Sultan Banten telah mengangkat Raden Sena Pati dan Kyai Demang sebagai penguasa di daerah baru tersebut. Karena dicurigai akan merebut kerajaan, Raden Sena Pati dan Kyai Demang dipecat oleh Sultan Banten. Sebagai gantinya diangkat Pangeran Dipati lainnya. Atas pemecatan tersebut, Ki Demang sakit hati. Kemudian tindakan selanjutnya ia mengadu domba antara Banten dan VOC. Tetapi ia terbunuh di Kademangan.

Dalam arsip VOC selanjutnya, yaitu dalam Dag Register tertanggal 4 Maret 1680 menjelaskan bahwa penguasa Tangerang pada waktu itu adalah Kyai Dipati Soera Dielaga. Kyai Soeradilaga dan putranya Subraja minta perlindungan VOC dengan diikuti 143 pengiring dan tentaranya. Ia dan pengiringnya ketika itu diberi tempat di sebelah timur sungai, berbatasan dengan pagar VOC.

Ketika bertempur dengan Banten, Soeradilaga beserta ahli perangnya berhasil memukul mundur pasukan Banten. Atas jasa keunggulannya itu kemudian ia diberi gelar kehormatan Raden Aria Suryamanggala, sedangkan Pangerang Subraja diberi gelar Kyai Dipati Soetadilaga.

Kediaman Tuan Oei Dji San, seorang tokoh Tionghoa di Tangerang, pada tahun 1920-1922

Selanjutnya Raden Aria Soetadilaga diangkat menjadi Bupati Tangerang I dengan wilayah meliputi antara Sungai Angke dan Sungai Cisadane. Gelar yang digunakannya adalah Aria Soetidilaga I. Kemudian dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 17 April 1684, Tangerang menjadi daerah kekuasaan VOC. Banten tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam mengatur tata pemerintahan di Tangerang.

Salah satu pasal dari perjanjian tersebut berbunyi: Dan harus diketahui dengan pasti sejauh mana batas-batas daerah kekuasaan yang sejak masa lalu telah dimaklumi maka akan tetap ditentukan yaitu daerah yang dibatasi oleh Tangerang dari Pantai Laut Jawa hingga pegunungan-pegunungan sampai Laut Selatan. Bahwa semua tanah disepanjang Tangerang akan menjadi milik atau ditempati VOC.

Dengan adanya perjanjian tersebut daerah kekuasaan bupati bertambah luas sampai sebelah barat sungai Tangerang. Untuk mengawasi Tangerang maka dipandang perlu menambah pos-pos penjagaan di sepanjang perbatasan sungai Tangerang, karena orang-orang Banten selalu melakukan penyerangan secara tiba-tiba.

Menurut peta yang dibuat pada tahun 1692, pos yang paling tua terletak di muara Sungai Cisadane, tepatnya disebelah utara Kampung Baru. Namun kemudian ketika didirikan pos yang baru, bergeserlah letaknya ke sebelah Selatan atau tepatnya di muara Sungai Tangerang.

Menurut arsip Gewone Resolutie Van hat Casteel Batavia, tanggal 3 April 1705 ada rencana merobohkan bangunan-bangunan dalam pos karena hanya berdinding bambu. Kemudian bangunannya diusulkan diganti dengan tembok. Gubernur Jenderal Zwaardeczon sangat menyetujui usulan tersebut, bahkan diinstruksikan untuk membuat pagar tembok mengelilingi bangunan-bangunan dalam pos penjagaan.

Hal ini dimaksudkan agar orang Banten tidak dapat melakukan penyerangan. Benteng baru yang akan dibangun untuk ditempati itu direncanakan punya ketebalan dinding 20 kaki atau lebih. Disana akan ditempatkan 30 orang Eropa dibawah pimpinan seorang Vandrig dan 28 orang Makassar yang akan tinggal di luar benteng. Bahan dasar benteng adalah batu bata yang diperoleh dari Bupati Tangerang Aria Soetadilaga I.

Setelah benteng selesai dibangun personelnya menjadi 60 orang Eropa dan 30 orang hitam. Yang dikatakan orang hitam adalah orang-orang Makassar yang direkrut sebagai serdadu VOC. Benteng ini kemudian menjadi basis VOC dalam menghadapi pemberontakan dari Banten.

Kemudian pada tahun 1801, diputuskan untuk memperbaiki dan memperkuat pos atau garnisun itu, dengan letak bangunan baru 60 meter agak ke tenggara, tepatnya terletak disebelah timur Jalan Besar PAL 17. Orang-orang pribumi pada waktu itu lebih mengenal bangunan ini dengan sebutan "Benteng". Sejak saat itu, Tangerang terkenal dengan sebutan Benteng. Benteng ini sejak tahun 1812 sudah tidak terawat lagi, bahkan menurut "Superintendant of Publik Building and Work" tanggal 6 Maret 1816 menyatakan:

... Benteng dan Barak di Tangerang sekarang tidak terurus, tak seorangpun mau melihatnya lagi. Pintu dan jendela banyak yang rusak bahkan diambil orang untuk kepentingannya.

Perjuangan kemerdekaan Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Pada Oktober 1945, Laskar Hitam, milisi muslim ekstrem didirikan di Tangerang. tujuan dari gerakan ini adalah untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. Gerakan ini kemudian menjadi bagian kelompok pemberontak DI/TII. Pada 31 Oktober 1945, Laskar Hitam menculik Oto Iskandardinata, Menteri Negara Republik Indonesia. Kemungkinan dibunuh di Mauk, Tangerang pada 20 Desember 1945. Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia, ada kerusuhan ras di Tangerang. Kelompok anti etnis Tionghoa menyerang etnis Tionghoa di Tangerang karena mereka menganggap bahwa etnis Tionghoa mendukung pemerintah Belanda yang mencoba untuk kembali menguasai Indonesia.[butuh rujukan]

Setelah kemerdekaan Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Sejak tahun 1981 hingga 1984, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibangun di Benda, Tangerang. Bandara terletak di Tangerang, namun disebut sebagai Bandara Cengkareng. Cengkareng adalah nama kecamatan di Jakarta Barat yang berdekatan dengan bandar udara.

Pada Agustus 1996, Walmart, pengecer terbesar dari Amerika Serikat membuka cabang pertamanya di Indonesia di Lippo Karawaci, Tangerang. Sayangnya, cabang tersebut dijarah dan dibakar pada Peristiwa Mei 1998. Walmart menghentikan investasi mereka di Indonesia setelah kerusuhan.

Kota Tangerang terletak di wilayah barat laut Provinsi Banten dan berada di sisi utara Pulau Jawa. Secara astronomis, kota ini terletak 106°33'–106°44' BT dan 6°05'–6°15 LS. Kota Tangerang mempunyai luas sebesar ±153,9 km².[6]

Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Tangerang di sebelah Barat dan Utara, dengan Kota Tangerang Selatan di sisi Selatan, dan dengan DKI Jakarta di sebelah Timur.

Sungai Cisadane yang melintasi Kota Tangerang.

Kota Tangerang dilintasi oleh salah satu sungai terbesar di barat Pulau Jawa yaitu Sungai Cisadane. Sungai ini merupakan bagian dari identitas Kota Tangerang yang tak dapat dipisahkan. Hulu sungai ini terletak di lereng Gunung Salak dan Gunung Pangrango, Bogor.

Batas Wilayah

[sunting | sunting sumber]
Utara Kabupaten Tangerang
Timur Kota Administrasi Jakarta Barat dan Kota Administrasi Jakarta Selatan
Selatan Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang
Barat Kabupaten Tangerang

Topografi

[sunting | sunting sumber]

Secara topografi, Kota Tangerang sebagian besar berada pada ketinggian 10-30 mdpl, alias secara keseluruhan wilayahnya berada di dataran rendah. Bagian utara kota ini (meliputi sebagian besar Kecamatan Benda) memiliki ketinggian rata-rata 10 mdpl, sedangkan bagian selatan Kota Tangerang mempunyai ketinggian 30 mdpl.

Selanjutnya, Kota Tangerang mempunyai tingkat kemiringan tanah 0-3% dan sebagian kecil (yaitu di bagian selatan kota) kemiringan tanahnya antara 3%–8% berada di Parung Serab, Paninggilan dan Cipadu Jaya.[7]

Suku bangsa

[sunting | sunting sumber]

Penduduk Kota Tangerang termasuk kota yang beragam suku bangsa. Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2000, sebagian besar penduduk Kota Tangerang adalah orang Jawa, Lampung, Betawi dan suku aslinya Sunda. Jumlah yang signifikan juga berasal dari suku Lampung, dan Minangkabau. Keberagaman suku bangsa di Kota Tangerang memengaruhi perbedaan budaya dan adat istiadat masyarakat Kota Tangerang. Berikut adalah besaran penduduk Kota Tangerang berdasarkan suku bangsa pada Sensus Penduduk tahun 2000;[8]

No Suku Jumlah 2000 %
1 Jawa 523.740 31,60%
2 Lampung 492.989 29,93%
3 Betawi 473.309 28,56%
4 Sunda 337.016 20,34%
5 Batak 78.149 4,71%
6 Minangkabau 50.779 3,06%
7 Tionghoa 13.476 0,81%
8 Cirebon 4.622 0,28%
9 Suku lainnya 176.421 10,64%
Kota Tangerang 1.657.512 100%

Berdasarkan garis lintang, Kota Tangerang berada pada wilayah Iklim Tropis dan menurut klasifikasi Iklim Koppen sebagian besar wilayah Kota Tangerang termasuk kategori Am yaitu kategori iklim muson tropis dengan dua musim. Musim hujan di Kota Tangerang biasanya terjadi sejak awal bulan Desember hingga bulan April dengan curah hujan bulanan di atas 150 mm per bulan dan musim kemarau biasanya terjadi dari bulan Juni hingga bulan September dengan curah hujan bulanan kurang dari 100 mm per bulan. Curah hujan tahunan wilayah Kota Tangerang berkisar antara 1000–2000 milimeter per tahun dengan bulan terbasah yaitu bulan Januari dan bulan terkering yaitu bulan Agustus dan rata-rata hari hujan di wilayah Tangerang adalah 120 hingga 180 hari hujan per tahunnya. Suhu udara di Kota Tangerang per tahunnya berkisar antara 23°–34 °C. Tingkat kelembapan nisbi per tahun di kota ini bervariasi antara 72%–85%

Data iklim Tangerang, Banten, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.7
(87.3)
30.8
(87.4)
31.8
(89.2)
32.4
(90.3)
32.5
(90.5)
32.2
(90)
32.7
(90.9)
32.2
(90)
32.6
(90.7)
33.0
(91.4)
32.7
(90.9)
31.8
(89.2)
32.12
(89.82)
Rata-rata harian °C (°F) 27.4
(81.3)
27.5
(81.5)
28.1
(82.6)
28.5
(83.3)
28.5
(83.3)
28.2
(82.8)
27.8
(82)
27.9
(82.2)
28.2
(82.8)
28.6
(83.5)
28.6
(83.5)
28.1
(82.6)
28.12
(82.62)
Rata-rata terendah °C (°F) 24.1
(75.4)
24.1
(75.4)
24.3
(75.7)
24.7
(76.5)
24.6
(76.3)
24.2
(75.6)
23.1
(73.6)
23.6
(74.5)
23.8
(74.8)
24.2
(75.6)
24.4
(75.9)
24.4
(75.9)
24.12
(75.43)
Presipitasi mm (inci) 298
(11.73)
304
(11.97)
169
(6.65)
152
(5.98)
123
(4.84)
88
(3.46)
69
(2.72)
50
(1.97)
59
(2.32)
101
(3.98)
145
(5.71)
175
(6.89)
1.733
(68,22)
Rata-rata hari hujan 19 20 16 15 11 7 6 4 5 9 13 17 142
% kelembapan 85 84 83 81 80 79 77 73 74 76 78 81 79.3
Rata-rata sinar matahari bulanan 138 160 207 246 260 254 285 294 263 254 205 182 2.748
Sumber #1: Weatherbase & WeatherOnline[9][10]
Sumber #2: BMKG[11]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Daftar Walikota

[sunting | sunting sumber]
No. Potret Wali Kota Partai Awal Akhir Periode Wakil Ref.
1 Djakaria Machmud
(1944–2017)
Non Partisan 28 Februari 1993 1998 1 Tidak ada
2 Mochammad Thamrin Non Partisan 1998 16 November 2003 2 Tidak diketahui
3 Wahidin Halim
(lahir 1954)
Partai Demokrat 16 November 2003 6 September 2008 3
(2003)
Deddy Syafei [12][13]
16 November 2008 12 September 2013 4
(2008)
Arief Rachadiono [14][15][16][17]
4 Arief Rachadiono
(lahir 1977)
Partai Demokrat 24 Desember 2013 24 Desember 2018 5
(2013)
Sachrudin
26 Desember 2018 26 Desember 2023 6
(2018)
[18][19]


Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Tangerang dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[20] 2019–2024[21] 2024–2029
PKB 5 Steady 5 Steady 5
Gerindra 6 Kenaikan 8 Penurunan 6
PDI-P 10 Steady 10 Penurunan 7
Golkar 6 Steady 6 Kenaikan 9
NasDem 2 Kenaikan 3 Kenaikan 5
PKS 4 Kenaikan 6 Steady 6
Hanura 3 Penurunan 0 Steady 0
PAN 4 Penurunan 3 Penurunan 2
Demokrat 5 Steady 5 Penurunan 4
PSI (baru) 1 Kenaikan 4
PPP 5 Penurunan 3 Penurunan 2
Jumlah Anggota 50 Steady 50 Steady 50
Jumlah Partai 10 Steady 10 Steady 10

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kota Tangerang terdiri dari 13 kecamatan dan 104 kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 1.651.428 jiwa dan luas wilayah 153,93 km² dengan kepadatan 10.728 jiwa/km².[22][23]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tangerang, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Kodepos[24] Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
36.71.03 Batuceper 15121-15122 7
36.71.04 Benda 15123-15126 5
36.71.09 Cibodas 15138-15139 6
36.71.06 Ciledug 15151-15153 8
36.71.05 Cipondoh 15141
15146-15148
10
36.71.02 Jatiuwung 15133-15137 6
36.71.12 Karangtengah 15157-15159 7
36.71.07 Karawaci 15112-15116 16
36.71.13 Larangan 15154-15156 8
36.71.10 Neglasari 15127-15129 7
36.71.08 Periuk 15131-15133 5
36.71.11 Pinang 15142-15145 11
36.71.01 Tangerang 15111
15117-15119
8
TOTAL 104
Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Tangerang adalah pusat manufaktur dan industri di Pulau Jawa dan memiliki lebih dari 1000 pabrik. Banyak perusahaan-perusahaan Internasional yang memiliki pabrik di kota ini. Tangerang memiliki cuaca yang cenderung panas dan lembap, dengan sedikit hutan atau bagian geografis lainnya. Kawasan-kawasan tertentu terdiri atas rawa-rawa, termasuk kawasan di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dalam beberapa tahun terakhir, perluasan urban Jakarta meliputi Tangerang, dan akibatnya banyak penduduknya yang berkomuter ke Jakarta untuk kerja, atau sebaliknya. Banyak kota-kota satelit kelas menengah dan kelas atas sedang dan telah dikembangkan di Tangerang, lengkap dengan pusat perbelanjaan, sekolah swasta dan mini market. Pemerintah bekerja dalam mengembangkan sistem jalan tol untuk mengakomodasikan arus lalu lintas yang semakin banyak ke dan dari Tangerang. Tangerang dahulu adalah bagian dari Provinsi Jawa Barat yang sejak tahun 2000 memisahkan diri dan menjadi bagian dari Provinsi Banten.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Kota Tangerang memiliki sekitar 1.623 sekolah, 256.361 siswa dan 38.527 guru.

Perguruan Tinggi

[sunting | sunting sumber]

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Rumah Sakit

[sunting | sunting sumber]
  • RSUD Kota Tangerang
  • RSUD Kabupaten Tangerang
  • RS An-Nisa Tangerang
  • RS Aqidah Parung Serab
  • RS Ariya Medika
  • RS Daan Mogot
  • RS Dinda
  • RS EMC Tangerang
  • RS Hermina Tangerang
  • RS Hermina Periuk
  • RS Karang Tengah Medika
  • RS Mayapada
  • RS Melati
  • RS Mulya
  • RS Permata Ibu
  • RS Primaya Tangerang
  • RS Sari Asih Ar-Rahmah
  • RS Sari Asih Ciledug
  • RS Sari Asih Karawaci
  • RS Sari Asih Sangiang
  • RS Tiara
  • RSIA Gebang Medika
  • RSIA Karunia Bunda
  • RSIA Keluarga Ibu
  • RSIA Makiyah
  • RSIA Muhammadiyah Cipondoh
  • RSIA Mutiara Bunda Tangerang
  • RSIA Pratiwi
  • RSU Aminah
  • RSU Bhakti Asih
  • RSUP Dr. Sitanala
  • RS Mandaya Royal Puri
  • RS Sari Asih Cipondoh

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Stasiun kereta api

[sunting | sunting sumber]

Kota Tangerang memiliki 5 stasiun Commuter Line, di antaranya:

Terminal bus

[sunting | sunting sumber]

Kota Tangerang memiliki 2 terminal bus, di antaranya:

  • Terminal Poris Plawad
  • Terminal Cimone

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Wisata belanja

[sunting | sunting sumber]

Tangerang memiliki banyak pusat perbelanjaan. Mulai dari yang sederhana hingga yang mewah.

Pusat jajanan rakyat yang cukup dikenal adalah pasar lama yang terletak di pusat Kota Tangerang. Pasar lama menjual berbagai makanan mulai dari daerah Babakan sampai daerah Masjid Agung Tangerang. Kawasan ini memiliki berbagai varian jajanan. Ketika Ramadan, kawasan ini setiap sore hari kerap ramai pengunjung karena mencari hidangan untuk berbuka puasa.

Sebagai kawasan permukiman kaum urban, Kota Tangerang banyak memiliki pusat perbelanjaan, baik itu pasar tradisional, hypermarket, maupun pusat perbelanjaan mewah. Beberapa pusat perbelanjaan (dalam bentuk mall) di Kota Tangerang antara lain:


Wisata kuliner

[sunting | sunting sumber]

Kota Tangerang selain terkenal dengan pariwisatanya juga mempunyai banyak makanan khas. Beberapa tempat yang menjadi tempat wisata kuliner khas Tangerang terletak di Pasar Lama Tangerang. Beberapa makanan ini adalah khas peranakan China-Tangerang seperti asinan, otak-otak, babi panggang, sate babi, mi pasar lama, laksa tangerang, bebek tim (babi kecap), bakcang, kecap benteng, dan emping jengkol. Kuliner khas lainnya adalah Tenda dua Cobra dan Tenda Tiga Sekawan yang menyajikan sate biawak, ular, dan monyet.[26]

Berikut adalah beberapa makanan khas kota Tangerang di antaranya:

  • Sayur Besan

Sayur Besan adalah makanan khas Tangerang yang selalu dihidangkan pada saat orang tua mempelai laki-laki datang ke rumah orang tua mempelai wanita, pada acara perkawinan (ngabesan), sehingga sayur ini dinamakan Sayur Besan.

  • Gecom (Toge dan Oncom)

Gecom mungkin saat ini lebih terkenal dengan nama toge goreng.

  • Pindang Bandeng

Meskipun banyak durinya, ikan bandeng tetap diburu. Ini karena dagingnya yang gurih lembut mirip dengan rasa susu.

Pindang merupakan salah satu istilah masakan tradisional yang mengacu pada hidangan berkuah. Hidangan sederhana ini berbumbu bawang merah, bawang putih, cabai, salam, lengkuas, jahe dan kunyit. Bumbu lain yang baisa ditambahkan adalah kecap manis dan rasa asamnya berasal dari belimbing sayur atau asam Jawa yang dibakar.

  • Kecap Benteng

Kecap Benteng terbuat dari bahan baku campuran kedelai hitam dan gula kelapa yang menyebabkan warna kecap manis menjadi hitam kecoklatan dan hitam legam. Produk ini merupakan hasil olahan warga Tangerang keturuna Tionghoa yang masuk ke Indonesia pada zaman dahulu dan mendirikan pabrik-pabrik kecil yang memproduksi kecap manis. Rasa manis kecap tersebut menjadikannya terkenal di kalangan penduduk Asia, khususnya Melayu yang menyukai rasa manis. Banyak masakan-masakan melayu-indonesia yang menggunakan kecap manis sebagai pelengkap dan bahkan unsur utama yang membuat masakan itu berbeda. Sebut saja seperti Sate Madura, Ketoprak, Gado-Gado, Nasi maupun mie goreng, Soto Betawi, hingga hidangan laut yang biasa disajikan dengan cara dibakar.

Tangerang merupakan cikal bakal produk kecap manis terkenal yang sekarang umum di pasaran. Hal ini tak lepas dari peran kaum etnis tionghoa benteng (Cina Benteng) yang menetap di daerah Tangerang. Lewat mereka lahirlah usaha-usaha produksi kecap dan salah satunya adalah Kecap Benteng (Siong Hin) yang telah eksis sejak tahun 1920. Kecap Benteng SH dipelopori oleh seorang etnis keturunan Tionghoa Peranakan yang bernama Lo Tjit Siong yang hingga kini usaha Kecap Benteng SH yang didirikannya telah dilanjutkan oleh generasi ke-4 dan masih digemari oleh masyarakat Kota Tangerang.

  • Laksa Tangerang

Laksa Tangerang berbeda dengan laksa betawi atau malaysia. Laksa disini bahan utamanya adalah semacam bihun tetapi tebalnya seperti spaghetti dan terbuat dari beras. Kemudian bahan-bahan ini disiram dengan kuah laksa yang dimasak dari kacang ijo, kentang, santan dan kaldu ayam. Selain itu disediakan juga tambahan daging ayam kampung atau telor. Sebelum disajikan masakan ini diberi taburan daun kucai yang dirajang kecil-kecil.

Ada dua macam jenis laksa tangerang yaitu Laksa nyai dan laksa nyonya. Laksa Nyai dibuat oleh kaum pribumi tangerang sedangkan laksa nyonya dibuat oleh kaum peranakan China di Tangerang. Beberapa tempat menyajikan sajian khas ini seperti di Jalan M. Yamin-Kota Tangerang, tepatnya di depan penjara wanita.[27]

Objek wisata

[sunting | sunting sumber]

Dengan statusnya sebagai kota satelit penunjang ibu kota, Kota Tangerang tidak banyak memiliki kawasan wisata. Namun banyak tersedia hotel-hotel di Kota Tangerang karena lokasinya yang strategis menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kota Tangerang memiliki beberapa tempat wisata dan festival yaitu:

Bendungan Pintu Air 10 di Sungai Cisadane
  • Bendungan Pintu Air 10
  • Telaga Biru
  • Museum Warisan Budaya Peranakan Tionghoa Benteng
  • Masjid Raya Al-Azhom
  • Lapangan Ahmad Yani (Alun–Alun Kota Tangerang)
  • Situ Cipondoh
  • Downtown Lake Alam Sutera
  • Taman Potret
  • Festival Cisadane (Acara Tahunan)
  • Bundaran Tugu Adipura
  • Taman Prestasi
  • Wisata kuliner pasar lama
  • Kampung Bekelir
  • Klenteng Boen Tek Bio
  • Taman Gajah Tunggal
  • Taman Kunci
  • Taman Bambu
  • Taman Jagal
  • Taman Pramuka
  • Taman Pintu Air
  • Jembatan Brendeng[28][29]

Stadion Benteng dan Arena Indomilk

[sunting | sunting sumber]

Stadion Benteng dan Arena Indomilk atau Sport Center Dasana Indah adalah stadion yang terletak di Tangerang, Banten. Stadion ini dipergunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola Liga 1 dan Liga 2 merupakan kandang dari 2 tim asal Tangerang, Persita Tangerang dan Persikota Tangerang. Stadion ini mampu menampung 20.000 orang.

Sirkuit Internasional Lippo Village

[sunting | sunting sumber]

Sirkuit jalan raya pertama berstandar Internasional di Indonesia ini terletak di Kabupaten Tangerang. Selain menawarkan konsep hiburan keluarga, sirkuit sepanjang 3,2 km ini awalnya direncanakan menjadi Arena Balap A1 dan Formula 1.

Sirkuit ini merupakan sirkuit internasional kedua di Indonesia setelah Sirkuit Sentul. Pada 29 Agustus 2008, sirkuit ini mulai dibangun. Dirancang oleh Hermann Tilke, bagian sirkuit ini menggunakan lahan di sekitar Universitas Pelita Harapan dan Supermal Karawaci.[30]

Sirkuit ini sempat dipakai untuk beberapa kejuaraan lokal tetapi setelah itu tidak pernah digunakan lagi.

Padang Golf Modern

[sunting | sunting sumber]

Padang Golf Modern terletak di kecamatan Tangerang, Tangerang. Tidak hanya golf, area golf ini juga menyediakan bungalow dan berbagai fasilitas olahraga.

GOR Dimyati Tangerang

[sunting | sunting sumber]

Gedung Olahraga (GOR) Dimyati terletak di Jalan A Dimyati, Sukasari, Tangerang. Gedung ini biasanya digunakan untuk event olahraga seperti DBL Tangerang, Smanitra Cup, dan lain-lain.

Jalan Tol

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 31 Juli 2024. 
  2. ^ "Kota Tangerang Dalam Angka 2020" (pdf). BPS Kota Tangerang. hlm. 87. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-29. Diakses tanggal 18 Oktober 2018. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.banten.bps.go.id. Diakses tanggal 11 Maret 2024. 
  4. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 20 Agustus 2021. 
  5. ^ Sejarah Kota Tangerang
  6. ^ "Geografis Kota Tangerang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-18. Diakses tanggal 2020-08-11. 
  7. ^ "Gambaran Umum Kota Tangerang" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-03-01. Diakses tanggal 2020-09-03. 
  8. ^ "Karakteristik Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2000" (pdf). www.banten.bps.go.id. 1 November 2001. hlm. 72. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-19. Diakses tanggal 10 Mei 2022. 
  9. ^ "TANGERANG, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  10. ^ "Soekarno- Hatta Intl. Airport". WeatherOnline. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  11. ^ "Buku Prakiraan Musim Hujan 2023-2024 – Rerata Curah Hujan Kota Tangerang Zona Musim 168 dan 169 periode 1991-2020" (PDF). BMKG. hlm. 131. Diakses tanggal 11 September 2023. 
  12. ^ Cipta, Ayu (16 November 2003). "Gubernur Melantik Wali Kota Tangerang". Tempo.co. Diakses tanggal 20 Juni 2022. 
  13. ^ Cipta, Ayu (27 Juli 2008). "Dedy Syafei Jadi Wali Kota Tangerang Sebulan Saja". Tempo.co. Diakses tanggal 20 Juni 2022. 
  14. ^ "WH Dilantik Jadi Walikota Tangerang". Kompas.com. Tangerang. 16 November 2008. Diakses tanggal 20 Juni 2022. 
  15. ^ Irfan, Achmad (10 Mei 2013). Saputra, Desy, ed. "Wali Kota Tangerang mengundurkan diri". ANTARA News. Tangerang. Diakses tanggal 20 Juni 2022. 
  16. ^ "Permohonan Wahidin Halim Mundur Diparipurnakan". Tangerang News. Tangerang. 14 Mei 2013. Diakses tanggal 20 Juni 2022. 
  17. ^ "Kemendagri Kabulkan Pengunduran Diri Wali Kota Tangerang". Republika.co.id. Tangerang. 15 September 2013. Diakses tanggal 20 Juni 2022. 
  18. ^ Sambas (26 Desember 2018). Sambas, ed. "Arief - Sachrudin Resmi Dilantik Jadi Wali Kota - Wakil Wali Kota Tangerang". ANTARA News. Serang. Diakses tanggal 20 Juni 2022. 
  19. ^ Tristiawati, Pramita (26 Desember 2018). Rimadi, Luqman; Yulika, Nila Chrisna, ed. "Menang Lawan Kotak Kosong, Wali Kota Tangerang Resmi Dilantik Gubernur Banten". Liputan6.com. Tangerang. Diakses tanggal 20 Juni 2022. 
  20. ^ "Pengumuman Penetapan Perolehan Suara dan Kursi Partai Politik Serta Penetapan Calon Terpilih Anggota DPRD Kota Tangerang Pemilu Tahun 2014". KPU Kota Tangerang. KPU Kota Tangerang. 13-05-2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-25. Diakses tanggal 25-01-2020. 
  21. ^ Ega Alfreda (23-07-2019). Muhammad Zulfikar, ed. "KPU Kota Tangerang Tetapkan 50 DPRD Kota Tangerang, Berikut Daftar Namanya". jakarta.tribunnews.com. Tribun Jakarta. Diakses tanggal 25-01-2020. 
  22. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  23. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  24. ^ Kode Pos Kota Tangerang
  25. ^ "Rute Angkot Si Benteng Tangerang dan Tarifnya". www.matain.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-09-18. Diakses tanggal 2023-09-09. 
  26. ^ ""Berburu Kuliner Seru di Pasar Lama Tangerang"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-16. Diakses tanggal 2013-10-14. 
  27. ^ "Wisata Kuliner Laksa Tangerang". iannews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-09. Diakses tanggal 3 April 2011. 
  28. ^ "Jembatan Brendeng Kota Tangerang Siap Digunakan". republika.co.id. 2018-2-5. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-30. Diakses tanggal 2018-3-30. 
  29. ^ Zahrotustianah (2018-2-4). "Ada Jembatan Kaca di Atas Sungai Cisadane, Berani Coba?". VIVA.co.id. viva.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-05. Diakses tanggal 2018-3-30. 
  30. ^ "Lippo Village tickets on sale now". a1gp.com. 2008-12-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-09. Diakses tanggal 2008-12-18. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  Kota Provinsi Populasi     Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10.562.088 Kota Tangerang
Kota Tangerang
7 Makassar Sulawesi Selatan 1.423.877
2 Surabaya Jawa Timur 2.874.314 8 Batam Kepulauan Riau 1.196.396
3 Medan Sumatera Utara 2.460.858 9 Bandar Lampung Lampung 1.166.066
4 Bandung Jawa Barat 2.444.160 10 Pekanbaru Riau 983.356
5 Palembang Sumatera Selatan 1.668.848 11 Padang Sumatera Barat 909.040
6 Semarang Jawa Tengah 1.653.524 12 Malang Jawa Timur 843.810
Sumber: Sensus Penduduk BPS, 2020. Catatan: Tidak termasuk kota satelit.