Lompat ke isi

Ida Anak Agung Gde Agung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(42 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <small>[[Doktor|Dr.]]</small>
|name = {{PAGENAME}}
|name = {{PAGENAME}}
|image = I_a_gde_agung.jpg
|image = Ide Anak Agung Gde Agung, Round Table Conference 1948.jpg
|imagesize =
|imagesize =
|caption =
|caption = Ida Anak Agung Gde Agung pada [[Konferensi Meja Bundar]] (1948)
|office = [[Menteri Luar Negeri Republik Indonesia|Menteri Luar Negeri Indonesia]]
|office = Menteri Luar Negeri Indonesia
|order = 8
|order = ke-8
|term_start = [[12 Agustus]] [[1955]]
|term_start = 12 Agustus 1955
|term_end = [[24 Maret]] [[1956]]
|term_end = 24 Maret 1956
|succeeding =
|succeeding =
|president = [[Soekarno]]
|president = [[Soekarno]]
Baris 14: Baris 15:
|successor = [[Roeslan Abdulgani]]
|successor = [[Roeslan Abdulgani]]
|office1 = [[Negara Indonesia Timur#Kabinet dan Perdana Menteri|Perdana Menteri Negara Indonesia Timur]]
|office1 = [[Negara Indonesia Timur#Kabinet dan Perdana Menteri|Perdana Menteri Negara Indonesia Timur]]
|order1 = 3
|order1 =
|term_start1 = 15 Desember 1947
|term_start1 = 15 Desember 1947
|term_end1 = 27 Desember 1949
|term_end1 = 27 Desember 1949
|succeeding1 =
|succeeding1 =
|president1 = [[Tjokorda Gde Raka Soekawati]]
|president1 = [[Tjokorda Gde Raka Soekawati]]
|predecessor1 = [[Semuel Jusof Warouw]]
|primeminister1 =
|predecessor1 = Warouw
|successor1 = [[Jan Engelbert Tatengkeng]]
|successor1 = [[Jan Engelbert Tatengkeng]]
|birth_date = {{Birth date|1921|7|24}}
|birth_date = {{Birth date|1921|7|24}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Gianyar]], [[Bali]], [[Hindia Belanda]]
|birth_place = [[Gianyar]], [[Bali]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{Death date|1999|4|22}}<ref>[http://books.google.co.id/books?id=rVQoHVbUNvIC&pg=PA275&lpg=PA275&dq=Ida+Anak+Agung+Gde+Agung+pahlawan+wafat&source=bl&ots=IMJ3Yxu28r&sig=8pLDKRaVrU1MIg4qOu2SAOCVu5A&hl=id&ei=HAJxTaKJK4TtrQe18tTRCg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=9&ved=0CE8Q6AEwCA#v=onepage&q&f=false Dr. Ida anak Agung Gde Agung]</ref>
|death_date = {{Death date and age|1999|4|22|1921|7|24}}<ref>[http://books.google.co.id/books?id=rVQoHVbUNvIC&pg=PA275&lpg=PA275&dq=Ida+Anak+Agung+Gde+Agung+pahlawan+wafat&source=bl&ots=IMJ3Yxu28r&sig=8pLDKRaVrU1MIg4qOu2SAOCVu5A&hl=id&ei=HAJxTaKJK4TtrQe18tTRCg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=9&ved=0CE8Q6AEwCA#v=onepage&q&f=false Dr. Ida anak Agung Gde Agung]</ref>
|death_place =
|death_place ={{negara| Indonesia}} [[Gianyar]], [[Bali]], [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|party =
|party =
Baris 31: Baris 31:
|relations =
|relations =
|children =
|children =
|alma_mater =
|alma_mater =[[Rechtshoogeschool te Batavia]] <br> [[Universitas Utrecht]]
|occupation =
|occupation = [[Politikus]], [[sejarawan]]
|profession = [[Diplomat]]
|profession = [[Diplomat]]
|religion = [[Hindu]]
|religion = [[Hindu]]
Baris 39: Baris 39:
|footnotes =
|footnotes =
}}
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Ide Anak Agung Gde Agung in gesprek met Sultan Hamid II van Pontianak TMnr 10018600.jpg|thumb|300px|Ida Anak Agung Gde Agung dalam percakapan dengan [[Sultan Hamid II]] dari Pontianak (tahun 1949)]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Ide Anak Agung Gde Agung in gesprek met Sultan Hamid II van Pontianak TMnr 10018600.jpg|jmpl|200px|Ida Anak Agung Gde Agung dalam percakapan dengan [[Sultan Hamid II]] dari Pontianak (tahun 1949)]]
'''Dr. Ida Anak Agung Gde Agung''' ({{lahirmati|[[Gianyar]], [[Bali]]|24|7|1921||22|4|1999}}) adalah ahli sejarah dan tokoh politik Indonesia. Di Bali ia juga berposisi sebagai raja [[Gianyar]], menggantikan ayahnya [[Anak Agung Ngurah Agung]]. Anaknya, [[Anak Agung Gde Agung]], adalah Menteri Masalah-masalah Kemasyarakatan pada [[Kabinet Persatuan Nasional]].
[[Doktor|Dr.]] '''Ida Anak Agung Gde Agung''' ({{lahirmati|[[Gianyar]], [[Bali]]|24|7|1921||22|4|1999}}) adalah [[sejarawan|ahli sejarah]] dan tokoh politik Indonesia. Di Bali ia juga berposisi sebagai raja [[Gianyar]], menggantikan ayahnya [[Anak Agung Ngurah Agung]]. Anaknya, [[Anak Agung Gde Agung]], adalah Menteri Masalah-masalah Kemasyarakatan pada [[Kabinet Persatuan Nasional]].


Sarjana hukum (Mr.) diraihnya di Jakarta dan gelar doktor diperolehnya di Universitas Utrecht, Belanda, di bidang sejarah.
Anak Agung meraih gelar Sarjana hukum (Mr.) dari ''[[Rechtshoogeschool te Batavia]]''<ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/rhs-kampus-hukum-pertama-di-indonesia-c8pl|title=RHS: Kampus Hukum Pertama di Indonesia|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2019-09-22}}</ref> dan gelar doktor di [[Universitas Utrecht]], Belanda, di bidang sejarah.
Ide Anak Agung Gde Agung tahun 1947 menjadi Perdana Menteri Negara Indonesia Timur. Dia mau kerja sama adalah dengan Republik Indonesia. Dia ingin bekerja sama dengan Partai Republik , yang disebut " Politik Sintesis " . Dia berhasil di negara bagian untuk mengambil posisi lebih independen. Partai Republik mengakui sebagai hasilnya, pada tahun 1948, Indonesia Timur, bahkan sebagai negara. Hasilnya adalah bahwa ada Partai Republik lainnya di Eastern Indonesia bersedia bekerja sama atau setidaknya penentangan mereka terhadap negara dimoderasi. Tetapi kontras antara "federalis" dan "Unitarian" (Republiken) tetap.


Pengalaman pertama Pardjo yaitu dari Pembela Tanah Air (PETA), suatu kesatuan militer bentukan pemerintah Jepang semasa menduduki Indonesia sejak 1942 (William Henry Newell, Japan in Asia 1942-1945, 1981:38)<ref>{{Cite news|last=Handayani|first=Maulida Sri|title=Pardjo, Ajudan Jenderal yang Dua Kali Jadi Menteri|url=https://tirto.id/pardjo-ajudan-jenderal-yang-dua-kali-jadi-menteri-cmrm|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2022-08-25}}</ref>.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri maupun Menteri Luar Negeri pada era pemerintahan Presiden [[Soekarno]]. Selain itu ia pernah menjabat pula sebagai Dubes RI di [[Belgia]] (1951), [[Portugal]], [[Perancis]] (1953), dan [[Austria]].


== Karier politik ==
Pada tanggal [[9 November]] [[2007]], almarhum dianugerahi gelar [[pahlawan nasional]] oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]]<ref name="DETIK09NOV07">Luhur Hertanto [http://www.detiknews.com/read/2007/11/09/100633/850347/10/9-almarhum-dapat-gelar-pahlawan-tanda-kehormatan 9 Almarhum Dapat Gelar Pahlawan & Tanda Kehormatan]. DetikNews 9 November 2007.</ref>
Pada 1947 ia menjadi Perdana Menteri [[Negara Indonesia Timur]]. Dia mau kerja sama adalah dengan Republik Indonesia. Dia juga ingin bekerja sama dengan Partai Republik, yang disebut " Politik Sintesis " . Dia berhasil di negara bagian untuk mengambil posisi lebih independen. Partai Republik mengakui sebagai hasilnya, pada tahun 1948, [[Indonesia Timur]], bahkan sebagai negara. Hasilnya adalah bahwa ada Partai Republik lainnya di Eastern Indonesia bersedia bekerja sama atau setidaknya penentangan mereka terhadap negara dimoderasi. Tetapi kontras antara "federalis" dan "Unitarian" (Republiken) tetap.


Ia pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri maupun Menteri Luar Negeri pada era pemerintahan Presiden [[Soekarno]]. Selain itu, ia pernah menjabat pula sebagai Dubes RI di [[Belgia]] (1951), [[Portugal]], [[Prancis]] (1953), dan [[Austria]].
== Pranala luar ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De minister-president van Oost-Indonesië Ide Anak Agung Gde Agung na afloop van de installatie van de Minahasa-raad op Celebes TMnr 60048844.jpg|COLLECTIE TROPENMUSEUM De minister-president van Oost-Indonesië Ide Anak Agung Gde Agung na afloop van de installatie van de Minahasa-raad op Celebes TMnr 60048844|jmpl|200px|Perdana Menteri Ida Anak Agung Gde Agung setelah pelantikan Dewan Minahasa (tahun 1948)]]
* {{id}} [http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/ministers/popup_biodata_pejabat.asp?id=110 Biodata pada Kepustakaan Presiden RI]

== Penghargaan ==
=== Pahlawan Nasional ===
Pada tanggal [[9 November|6 November]] [[2007]] berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 068/TK/Tahun 2007 almarhum dianugerahi gelar [[pahlawan nasional|Pahlawan Nasional]] oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]].<ref name="DETIK09NOV07">Luhur Hertanto [http://www.detiknews.com/read/2007/11/09/100633/850347/10/9-almarhum-dapat-gelar-pahlawan-tanda-kehormatan 9 Almarhum Dapat Gelar Pahlawan & Tanda Kehormatan]. DetikNews 9 November 2007.</ref> Keputusan tersebut menimbulkan pro-kontra dari beberapa pihak yang menganggap Anak Agung sebagai oportunis dan musuh Republik. Sepak-terjangnya pada masa perjuangan kemerdekaan melawan penjajah dinilai menghancurkan perjuangan republikan.<ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/penjilat-pantat-nederland-dan-kontroversi-anak-agung-gde-agung-cL1s|title=Penjilat Pantat Nederland dan Kontroversi Anak Agung Gde Agung|last=Matanasi|first=Petrik|date=28 Juni 2018|work=[[Tirto|Tirto.id]]|access-date=22 September 2019|language=id}}</ref>
=== Tanda Kehormatan ===
==== Dalam Negeri ====
* {{Flag|Indonesia}} :
** [[File:Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|70px]] [[Bintang Mahaputera Adipradana]] (7 Agustus 1995)<ref name=":0">{{Cite web|title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|website=Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=2021-01-20|archive-date=2022-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220805183645/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|dead-url=no}}</ref>

==== Luar Negeri ====
* {{Flag|Austria}} :
** [[File:AUT Honour for Services to the Republic of Austria - 2nd Class BAR.svg|70px]] Grand Decoration of Honour in Gold with Sash of the [[:en:Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria#Classes|Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria]] (1972)<ref name="recipients">{{cite web|url=https://www.parlament.gv.at/PAKT/VHG/XXIV/AB/AB_10542/imfname_251156.pdf|title=Eingelangt am 23.04.2012 : Dieser Text wurde elektronisch übermittelt. Abweichungen vom Original sind möglich. Bundeskanzler Anfragebeantwortung|website=Parlament.gv.at|access-date=10 February 2019}}</ref>

== Karyanya ==
* {{cite book
| surname = Agung
| given = Ide Anak Agung Gde
| year = 1973
| title = Twenty years Indonesian foreign policy 1945-1965
| url = https://books.google.com/books?id=bpNuAAAAMAAJ
| place = [[The Hague]]
| publisher = Mouton
| language = en
}}
* {{cite book
| surname = Agung
| given = Ide Anak Agung Gde
| year = 1993
| url = https://books.google.com/books?id=nhSghziY5jQC
| title = Kenangan masa lampau: zaman kolonial Hindia Belanda dan zaman pendudukan Jepang di Bali
| publisher = Yayasan Obor Indonesia
| isbn = 978-979-461-156-2
}}
* {{cite book
| surname = Agung
| given = Ide Anak Agung Gde
| year = 1995
| url = https://books.google.com/books?id=iVqaAAAAIAAJ
| title = Persetujuan Linggajati: prolog & epilog
| publisher = Yayasan Pustaka Nusatama bekerja sama dengan Sebelas Maret University Press
| isbn = 978-979-8628-22-1
}}
* {{cite book
| surname = Agung
| given = Ide Anak Agung Gde
| year = 1996
| orig-year = 1995
| translator = Linda Owens
| title = From the Formation of the State of East Indonesia Towards the Establishment of the United States of Indonesia
| publisher = Yayasan Obor
| isbn = 979-461-216-2
| language = en
}}


=== Catatan ===
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Pranala luar ==
{{commonscat|Ide Anak Agung Gde Agung}}
* {{id}} [http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/ministers/popup_biodata_pejabat.asp?id=110 Biodata pada Kepustakaan Presiden RI]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}


{{clr}}
{{clr}}
Baris 59: Baris 116:
{{kotak mulai}}
{{kotak mulai}}
{{s-dip}}
{{s-dip}}
{{kotak suksesi
{{Kotak_suksesi | jabatan = [[Duta Besar Indonesia untuk Austria]] | tahun = [[1970]] - [[1977]] | pendahulu = [[Laili Roesad]] | pengganti =[[Abdullah Kamil]]}}
| jabatan = [[Duta Besar Indonesia untuk Austria]]
| tahun = 1970–1977
| pendahulu = [[Laili Roesad]]
| pengganti =[[Abdullah Kamil]]
}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Duta Besar Indonesia untuk Prancis]]
| pendahulu = [[Nazir Datuk Pamuncak|Nazir Datuk Pamoentjak]]
| pengganti = [[Soesanto Tirtoprodjo]]
| tahun = 1953–1955
}}
{{s-new | office}}
{{s-ttl | title = [[Duta Besar Indonesia untuk Belgia]] | years = 1949–1953}}
{{s-aft | after = [[Mohamad Razif|Mohammad Razif]]}}
{{s-off}}
{{s-off}}
{{kotak suksesi
{{Kotak_suksesi | jabatan = [[Menteri Luar Negeri Indonesia]] | tahun = [[1955]] - [[1956]] | pendahulu = [[Sunarjo]] | pengganti =[[Roeslan Abdulgani]]}}
| jabatan = [[Menteri Luar Negeri Indonesia]]
{{Kotak_suksesi
| tahun = 1955–1956
| jabatan = [[Negara Indonesia Timur#Kabinet dan Perdana Menteri|Perdana Menteri Negara Indonesia Timur]]
| tahun = [[1947]] - [[1949]]
| pendahulu = [[Sunarjo]]
| pengganti = [[Roeslan Abdulgani]]
| pendahulu =Warouw
}}
| pengganti =[[Jan Engelbert Tatengkeng]]}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Negara Indonesia Timur#Kabinet dan Perdana Menteri|Perdana Menteri Negara Indonesia Timur]]
| tahun = 1947–1949
| pendahulu = [[Semuel Jusof Warouw]]
| pengganti = [[Jan Engelbert Tatengkeng]]
}}
{{kotak selesai}}
{{kotak selesai}}


{{Pahlawan Indonesia}}
{{Pahlawan Indonesia}}
{{Perdana Menteri Negara Indonesia Timur}}


{{lifetime|1921|1999|}}{{Menteri Luar Negeri Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Gde Agung, Ide Anak Agung}}

{{lifetime|1921|1999|}}


{{DEFAULTSORT:Gde Agung, Ide Anak Agung}}
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Republik Indonesia Serikat]]
[[Kategori:Tokoh hukum Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia]]
[[Kategori:Sejarawan Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Utrecht]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Bali]]
[[Kategori:Raja Bali]]
[[Kategori:Raja Bali]]
[[Kategori:Tokoh dari Gianyar]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh politik Bali]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Austria]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Belgia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Prancis]]
[[Kategori:Menteri Dalam Negeri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Dalam Negeri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Luar Negeri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Luar Negeri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Republik Indonesia Serikat]]
[[Kategori:Perdana Menteri Negara Indonesia Timur]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]

Revisi terkini sejak 14 April 2024 17.12

Ida Anak Agung Gde Agung
Ida Anak Agung Gde Agung pada Konferensi Meja Bundar (1948)
Menteri Luar Negeri Indonesia ke-8
Masa jabatan
12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956
PresidenSoekarno
Perdana MenteriBurhanuddin Harahap
Sebelum
Pendahulu
Sunarjo
Sebelum
Perdana Menteri Negara Indonesia Timur
Masa jabatan
15 Desember 1947 – 27 Desember 1949
PresidenTjokorda Gde Raka Soekawati
Informasi pribadi
Lahir(1921-07-24)24 Juli 1921
Gianyar, Bali, Hindia Belanda
Meninggal22 April 1999(1999-04-22) (umur 77)[1]
Indonesia Gianyar, Bali, Indonesia
KebangsaanIndonesia
AlmamaterRechtshoogeschool te Batavia
Universitas Utrecht
PekerjaanPolitikus, sejarawan
ProfesiDiplomat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Ida Anak Agung Gde Agung dalam percakapan dengan Sultan Hamid II dari Pontianak (tahun 1949)

Dr. Ida Anak Agung Gde Agung (24 Juli 1921 – 22 April 1999) adalah ahli sejarah dan tokoh politik Indonesia. Di Bali ia juga berposisi sebagai raja Gianyar, menggantikan ayahnya Anak Agung Ngurah Agung. Anaknya, Anak Agung Gde Agung, adalah Menteri Masalah-masalah Kemasyarakatan pada Kabinet Persatuan Nasional.

Anak Agung meraih gelar Sarjana hukum (Mr.) dari Rechtshoogeschool te Batavia[2] dan gelar doktor di Universitas Utrecht, Belanda, di bidang sejarah.

Pengalaman pertama Pardjo yaitu dari Pembela Tanah Air (PETA), suatu kesatuan militer bentukan pemerintah Jepang semasa menduduki Indonesia sejak 1942 (William Henry Newell, Japan in Asia 1942-1945, 1981:38)[3].

Karier politik

[sunting | sunting sumber]

Pada 1947 ia menjadi Perdana Menteri Negara Indonesia Timur. Dia mau kerja sama adalah dengan Republik Indonesia. Dia juga ingin bekerja sama dengan Partai Republik, yang disebut " Politik Sintesis " . Dia berhasil di negara bagian untuk mengambil posisi lebih independen. Partai Republik mengakui sebagai hasilnya, pada tahun 1948, Indonesia Timur, bahkan sebagai negara. Hasilnya adalah bahwa ada Partai Republik lainnya di Eastern Indonesia bersedia bekerja sama atau setidaknya penentangan mereka terhadap negara dimoderasi. Tetapi kontras antara "federalis" dan "Unitarian" (Republiken) tetap.

Ia pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri maupun Menteri Luar Negeri pada era pemerintahan Presiden Soekarno. Selain itu, ia pernah menjabat pula sebagai Dubes RI di Belgia (1951), Portugal, Prancis (1953), dan Austria.

Perdana Menteri Ida Anak Agung Gde Agung setelah pelantikan Dewan Minahasa (tahun 1948)

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Pahlawan Nasional

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 6 November 2007 berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 068/TK/Tahun 2007 almarhum dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.[4] Keputusan tersebut menimbulkan pro-kontra dari beberapa pihak yang menganggap Anak Agung sebagai oportunis dan musuh Republik. Sepak-terjangnya pada masa perjuangan kemerdekaan melawan penjajah dinilai menghancurkan perjuangan republikan.[5]

Tanda Kehormatan

[sunting | sunting sumber]

Dalam Negeri

[sunting | sunting sumber]

Luar Negeri

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Dr. Ida anak Agung Gde Agung
  2. ^ "RHS: Kampus Hukum Pertama di Indonesia". Tirto.id. Diakses tanggal 2019-09-22. 
  3. ^ Handayani, Maulida Sri. "Pardjo, Ajudan Jenderal yang Dua Kali Jadi Menteri". Tirto.id. Diakses tanggal 2022-08-25. 
  4. ^ Luhur Hertanto 9 Almarhum Dapat Gelar Pahlawan & Tanda Kehormatan. DetikNews 9 November 2007.
  5. ^ Matanasi, Petrik (28 Juni 2018). "Penjilat Pantat Nederland dan Kontroversi Anak Agung Gde Agung". Tirto.id. Diakses tanggal 22 September 2019. 
  6. ^ "Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003" (PDF). Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-05. Diakses tanggal 2021-01-20. 
  7. ^ "Eingelangt am 23.04.2012 : Dieser Text wurde elektronisch übermittelt. Abweichungen vom Original sind möglich. Bundeskanzler Anfragebeantwortung" (PDF). Parlament.gv.at. Diakses tanggal 10 February 2019. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Laili Roesad
Duta Besar Indonesia untuk Austria
1970–1977
Diteruskan oleh:
Abdullah Kamil
Didahului oleh:
Nazir Datuk Pamoentjak
Duta Besar Indonesia untuk Prancis
1953–1955
Diteruskan oleh:
Soesanto Tirtoprodjo
Posisi baru Duta Besar Indonesia untuk Belgia
1949–1953
Diteruskan oleh:
Mohammad Razif
Jabatan politik
Didahului oleh:
Sunarjo
Menteri Luar Negeri Indonesia
1955–1956
Diteruskan oleh:
Roeslan Abdulgani
Didahului oleh:
Semuel Jusof Warouw
Perdana Menteri Negara Indonesia Timur
1947–1949
Diteruskan oleh:
Jan Engelbert Tatengkeng