Lompat ke isi

Danau Tambing: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 1°11′S 120°11′E / 1.19°S 120.18°E / -1.19; 120.18
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Clean-up.
 
(14 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox tempat wisata|image=Lake Tambing, October 2016.jpg|caption=Danau Tambing pada bulan Oktober 2016|name=Danau Tambing<br><small>Rano Kalimpaa</small>|map_type=Sulawesi|map_size=258|latitude=-1.19|longitude=120.18|lokasi=[[Sedoa, Lore Utara, Poso|Sedoa, Lore Utara, Kabupaten Poso]]|negara={{flag|Indonesia}}|arsitek=|pengelola=[[Taman Nasional Lore Lindu|Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu]]|pembuat=|mulai_dibangun=|selesai_dibangun=|ditutup=|biaya=|jenis_wisata=Wisata alam|gaya=|luas=|fasilitas=}}
{{Infobox tempat wisata
'''Danau Tambing''' ({{lang-pmf|Rano Kalimpa'a, Rano Tambing}}), adalah sebuah [[danau]] yang terletak di desa [[Sedoa, Lore Utara, Poso|Sedoa]], [[Lore Utara, Poso|Lore Utara]], [[Kabupaten Poso]]. Danau ini terletak pada ketinggian sekitar 1.700 [[mdpl|meter dari permukaan laut]]. Danau Tambing merupakan salah satu bagian dari wilayah [[Taman Nasional Lore Lindu]]. Danau ini dikelola oleh [[Taman Nasional Lore Lindu|Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu]] dan juga [[Pemerintah Kabupaten Poso]] sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Poso.
|image = Tambing Lake, October 2016.jpg
|caption = Danau Tambing pada bulan Oktober 2016
|name = Danau Tambing
|map_type = Sulawesi
|map_size = 258
|latitude = -1.19
|longitude = 120.18
|lokasi = [[Berkas:Logo Kabupaten Poso (2015-sekarang).png|15px]] [[Sedoa, Lore Utara, Poso|Sedoa, Lore Utara, Kabupaten Poso]]
|negara = {{flag|Indonesia}}
|arsitek =
|pengelola = [[Taman Nasional Lore Lindu|Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu]]
|pembuat =
|mulai_dibangun =
|selesai_dibangun =
|ditutup =
|biaya =
|jenis_wisata = Wisata alam
|gaya =
|luas =
|fasilitas =
}}
'''Danau Tambing''' ({{lang-pmf|Rano Kalimpaa, Rano Tambing}}; {{lang-en|Tambing Lake}}), adalah sebuah [[danau]] yang terletak di desa [[Sedoa, Lore Utara, Poso|Sedoa]], [[Lore Utara, Poso|Lore Utara]], [[Kabupaten Poso]]. Danau ini terletak pada ketinggian sekitar 1.700 [[mdpl|meter dari permukaan laut]]. Danau Tambing merupakan salah satu bagian dari wilayah [[Taman Nasional Lore Lindu]]. Danau ini dikelola oleh [[Taman Nasional Lore Lindu|Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu]] dan juga [[Pemerintah Kabupaten Poso]] sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Poso.


Danau Tambing, bersama dengan [[Taman Nasional Kepulauan Togean]] di [[Kabupaten Tojo Una-Una]] dan Kawasan Wisata Tanjung Karang di [[Kabupaten Donggala]], merupakan tiga objek wisata yang sangat vital di [[Sulawesi Tengah]].<ref name=Wisatawan1/>
Danau Tambing, bersama dengan [[Taman Nasional Kepulauan Togean]] di [[Kabupaten Tojo Una-Una]] dan kawasan wisata Tanjung Karang di [[Kabupaten Donggala]], merupakan tiga objek wisata yang sangat vital di [[Sulawesi Tengah]].<ref name=Wisatawan1/>


== Objek wisata ==
== Objek wisata ==
Pada 2014, pengunjung objek wisata Danau Tambing masih sekitar 3.000 orang. Pada tahun 2015, tercatat ada sekitar 6.000 [[wisatawan]] luar dan lokal yang mengunjungi Danau Tambing. Selama bulan Januari hingga Agustus 2016, jumlah pengunjung sudah mencapai 13.000 orang.<ref name=Wisatawan1>{{cite web|url=http://www.antarasulteng.com/berita/27129/tnll-wisata-danau-tambing-bisa-dikelola-pemprov|title=TNLL: Wisata Danau Tambing Bisa Dikelola Pemprov|website=[[Antara (kantor berita)|ANTARA Palu]]|access-date=13 Oktober 2016}}</ref> Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari yang mendapatkan paling banyak kunjungan dari wisatawan, termasuk dari mancanegara.<ref name=Wisatawan2>{{cite web|url=http://sulteng.antaranews.com/berita/23539/kunjungan-wisatawan-ke-danau-tambing-tetap-tinggi|title=Kunjungan Wisatawan ke Danau Tambing Tetap Tinggi|website=[[Antara (kantor berita)|ANTARA Palu]]|access-date=13 Oktober 2016}}</ref>
Pada 2014, pengunjung objek wisata Danau Tambing masih sekitar 3.000 orang. Pada tahun 2015, tercatat ada sekitar 6.000 [[wisatawan]] luar dan lokal yang mengunjungi Danau Tambing. Selama bulan Januari hingga Agustus 2016, jumlah pengunjung sudah mencapai 13.000 orang.<ref name=Wisatawan1>{{cite web|url=http://www.antarasulteng.com/berita/27129/tnll-wisata-danau-tambing-bisa-dikelola-pemprov|title=TNLL: Wisata Danau Tambing Bisa Dikelola Pemprov|website=[[Antara (kantor berita)|ANTARA Palu]]|access-date=13 Oktober 2016}}</ref> Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari yang mendapatkan paling banyak kunjungan dari wisatawan, termasuk dari mancanegara.<ref name=Wisatawan2>{{Cite news|url=http://sulteng.antaranews.com/berita/23539/kunjungan-wisatawan-ke-danau-tambing-tetap-tinggi|title=Kunjungan Wisatawan Ke Danau Tambing Tetap Tinggi|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=13 Oktober 2016|last=Malaha|first=Rolex}}</ref> namun kunjungan wisatawan pada masa Covid-19 dibatasi 200 orang.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2020-11-21|title=Danau Tambing Poso, Wisata Alam yang Jadi Primadona Saat Pandemi Halaman all|url=https://travel.kompas.com/read/2020/11/21/071600227/danau-tambing-poso-wisata-alam-yang-jadi-primadona-saat-pandemi|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-04-17}}</ref>


Danau ini dapat dikunjungi dengan menggunakan kendaraan seperti [[mobil]] atau [[sepeda motor]] dengan waktu tempuh selama 2,5 jam, dengan kondisi jalan yang sudah membaik karena merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Palu dengan [[dataran tinggi]] legendaris Napu/Lore di Kabupaten Poso.<ref name=Wisatawan1/>
Danau ini dapat dikunjungi dengan menggunakan kendaraan seperti [[mobil]] atau [[sepeda motor]] dengan waktu tempuh selama 2,5 jam, dengan kondisi jalan yang sudah membaik karena merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Palu dengan [[dataran tinggi]] legendaris Napu/Lore di Kabupaten Poso.<ref name=Wisatawan1/>
Baris 33: Baris 12:


== Biodiversitas ==
== Biodiversitas ==
[[Berkas:Rhipidura teysmanni - Mount Soputan (2).JPG|thumb|right|[[Rhipidura teysmanni]], salah satu burung endemik di Danau Tambing]]
[[Berkas:Rhipidura teysmanni - Mount Soputan (2).JPG|jmpl|ka|[[Rhipidura teysmanni]], salah satu burung endemik di Danau Tambing]]
Menurut Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, tiga ciri khas yang ada di lokasi Danau Tambing adalah [[alam]], [[danau]], dan [[burung]].<ref name=Wisatawan3>{{cite web|url=http://www.antarasulteng.com/berita/27115/wisatawan-danau-tambing-sulteng-capai-13000-orang|title=Wisatawan Danau Tambing Sulteng Capai 13000 Orang|website=[[Antara (kantor berita)|ANTARA Palu]]|access-date=13 Oktober 2016}}</ref> Danau Tambing memiliki keanekaragaman makhluk hidup, seperti spesies burung. Dengan lebih dari 260 jenis burung, membuat tempat ini dijuluki "Surga Burung". 30 persen di antara spesies burung tersebut adalah jenis [[endemik]], artinya 30 persen jenis burung yang ada di Tambing, hanya ada dan berkembang biak di sekitar Danau Tambing.<ref name=SurgaBurung>{{cite web|url=http://www.antarasulteng.com/berita/25121/danau-tambing-kembali-ramai-dikunjungi-wisatawan|title=Danau Tambing Kembali Ramai Dikunjungi Wisatawan|website=[[Antara (kantor berita)|ANTARA Palu]]|access-date=13 Oktober 2016}}</ref> Dua diantaranya adalah burung kipasan Sulawesi ([[Rhipidura teysmanni]]) dan burung kancilan ungu (''maroon-backed whistler''). Ukuran kedua burung ini sangat kecil, tidak lebih besar dari buah [[salak pondoh]].
Menurut Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, tiga ciri khas yang ada di lokasi Danau Tambing adalah [[alam]], [[danau]], dan [[burung]].<ref name=Wisatawan3>{{cite web|url=http://www.antarasulteng.com/berita/27115/wisatawan-danau-tambing-sulteng-capai-13000-orang|title=Wisatawan Danau Tambing Sulteng Capai 13000 Orang|website=[[Antara (kantor berita)|ANTARA Palu]]|access-date=13 Oktober 2016}}</ref> Danau Tambing memiliki keanekaragaman makhluk hidup, seperti spesies burung. Dengan lebih dari 260 jenis burung, membuat tempat ini dijuluki "Surga Burung". 30 persen di antara spesies burung tersebut adalah jenis [[endemik]], artinya 30 persen jenis burung yang ada di Tambing, hanya ada dan berkembang biak di sekitar Danau Tambing.<ref name=SurgaBurung>{{cite web|url=http://www.antarasulteng.com/berita/25121/danau-tambing-kembali-ramai-dikunjungi-wisatawan|title=Danau Tambing Kembali Ramai Dikunjungi Wisatawan|website=[[Antara (kantor berita)|ANTARA Palu]]|access-date=13 Oktober 2016}}</ref> Dua diantaranya adalah burung kipasan Sulawesi ([[Rhipidura teysmanni]]) dan burung kancilan ungu (''maroon-backed whistler''). Ukuran kedua burung ini sangat kecil, tidak lebih besar dari buah [[salak pondoh]].


Di Danau Tambing, spesies hewan seperti Nuri Sulawesi ([[Tanygnathus sumatranus]]), [[Kakatua]] ([[Cacatua sulphurea]]), [[Rangkong]] (Buceros rhinoceros dan [[Aceros cassidix]]), dan [[Pecuk-ular asia|Pecuk ular]] (Anhinga rufa) bisa ditemukan.<ref name=Spesies1>{{cite web|url=http://travel.kompas.com/read/2012/07/11/12134941/Ayo.Berwisata.ke.Taman.Nasional.Lore.Rindu|title=Ayo Berwisata ke Taman Nasional Lore Lindu|website=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]|access-date=13 Oktober 2016}}</ref>
Di Danau Tambing, spesies hewan seperti Nuri Sulawesi ([[Tanygnathus sumatranus|''Tanygnathus sumatranus'']]), [[Kakatua]] ([[Cacatua sulphurea|''Cacatua'' ''sulphurea'']]), [[Rangkong]] (''Buceros rhinoceros'' dan [[Aceros cassidix|''Aceros cassidix'']]), dan [[Pecuk-ular asia|Pecuk ular]] (''Anhinga rufa'') bisa ditemukan.<ref name=Spesies1>{{Cite news|url=http://travel.kompas.com/read/2012/07/11/12134941/Ayo.Berwisata.ke.Taman.Nasional.Lore.Rindu|title=Ayo Berwisata ke Taman Nasional Lore Rindu|work=[[Kompas.com]]|access-date=13 Oktober 2016|editor-last=Assifa|editor-first=Farid|first=Erna Dwi|last=Lidiawati}}</ref> Jenis hewan lain yang juga bisa dijumpai di danau ini adalah cacing tanah (''Amynthas triatmowidii'')<ref>{{Cite journal|last=Amaliah|first=Rizki|last2=Fahri|last3=Nguyen|first3=Anh D.|date=24 April 2024|title=New species and new record of the genus Amynthas Kinberg, 1867 (Oligochaeta: Megascolecidae) from Sulawesi, Indonesia|url=https://lkcnhm.nus.edu.sg/publications/raffles-bulletin-of-zoology/volumes/volume-72/|journal=Raffles Bulletin of Zoology|volume=72|pages=116–126|doi=}}</ref>, katak terbang Sulawesi (''Rhacophorus edentulus'')<ref>{{Cite journal|last=Putri|first=Auni Ade|last2=Fahri|last3=Annawaty|date=Maret 2018|title=Deskripsi Katak Terbang Sulawesi, Rhacophorus edentulus (Mueller, 1894) dari Danau Kalimpa’a, Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi, Indonesia : Catatan Habitat dan Distribusi|url=https://bestjournal.untad.ac.id/index.php/ejurnalfmipa/article/view/9917|journal=Natural Science: Journal of Science and Technology|volume=7|issue=1|pages=50-56}}</ref>


== Keamanan ==
== Keamanan ==
Danau ini adalah titik awal untuk dapat mendaki Gunung Rorekantimbu. Sejak [[Operasi Tinombala (2016)|Operasi Tinombala]] digelar oleh [[TNI]]/[[Polri]] untuk mengejar kelompok teroris [[Mujahidin Indonesia Timur]] pimpinan [[Santoso]], Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu selaku pengelola danau menutup sementara kegiatan pendakian.<ref name=TinombalaPoso>{{cite web|url=http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160330105335-12-120461/ribuan-personel-tinombala-disebut-buat-tenang-warga-napu-poso/|title=Ribuan Personel Tinombala disebut Buat Tenang Warga Napu, Poso|website=[[CNN]] [[Indonesia]]|access-date=2016-08-25}}</ref>
Danau ini adalah titik awal untuk dapat mendaki Gunung Rorekantimbu. Sejak [[Operasi Tinombala (2016)|Operasi Tinombala]] digelar oleh [[TNI]]/[[Polri]] untuk mengejar kelompok teroris [[Mujahidin Indonesia Timur]] pimpinan [[Santoso]], Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu selaku pengelola danau menutup sementara kegiatan pendakian.<ref name=TinombalaPoso>{{Cite news|url=http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160330105335-12-120461/ribuan-personel-tinombala-disebut-buat-tenang-warga-napu-poso/|title=Ribuan Personel Tinombala Disebut Buat Tenang Warga Napu Poso|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=2016-08-25|first=Bagus|last=Wijanarko}}</ref>

Tahun 2022 wilayah ini kembali kondusif dan Danau Tambi dibuka kembali secara normal oleh Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu bagi wisatawan dan kegiatan pendakian akibat dari pandemi Covid-19.


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 49: Baris 30:
[[Kategori:Danau di Sulawesi Tengah]]
[[Kategori:Danau di Sulawesi Tengah]]
[[Kategori:Tempat wisata di Sulawesi Tengah]]
[[Kategori:Tempat wisata di Sulawesi Tengah]]
[[Kategori:DAS Palu]]

Revisi terkini sejak 8 September 2024 15.26

Danau Tambing
Rano Kalimpaa

Danau Tambing pada bulan Oktober 2016
Danau Tambing di Sulawesi
Danau Tambing
Lokasi di Sulawesi
Informasi
Lokasi Sedoa, Lore Utara, Kabupaten Poso
Negara  Indonesia
Koordinat 1°11′S 120°11′E / 1.19°S 120.18°E / -1.19; 120.18
Pemilik
Jenis objek wisata Wisata alam

Danau Tambing (bahasa Pamona: Rano Kalimpa'a, Rano Tambing), adalah sebuah danau yang terletak di desa Sedoa, Lore Utara, Kabupaten Poso. Danau ini terletak pada ketinggian sekitar 1.700 meter dari permukaan laut. Danau Tambing merupakan salah satu bagian dari wilayah Taman Nasional Lore Lindu. Danau ini dikelola oleh Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu dan juga Pemerintah Kabupaten Poso sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Poso.

Danau Tambing, bersama dengan Taman Nasional Kepulauan Togean di Kabupaten Tojo Una-Una dan kawasan wisata Tanjung Karang di Kabupaten Donggala, merupakan tiga objek wisata yang sangat vital di Sulawesi Tengah.[1]

Objek wisata

[sunting | sunting sumber]

Pada 2014, pengunjung objek wisata Danau Tambing masih sekitar 3.000 orang. Pada tahun 2015, tercatat ada sekitar 6.000 wisatawan luar dan lokal yang mengunjungi Danau Tambing. Selama bulan Januari hingga Agustus 2016, jumlah pengunjung sudah mencapai 13.000 orang.[1] Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari yang mendapatkan paling banyak kunjungan dari wisatawan, termasuk dari mancanegara.[2] namun kunjungan wisatawan pada masa Covid-19 dibatasi 200 orang.[3]

Danau ini dapat dikunjungi dengan menggunakan kendaraan seperti mobil atau sepeda motor dengan waktu tempuh selama 2,5 jam, dengan kondisi jalan yang sudah membaik karena merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Palu dengan dataran tinggi legendaris Napu/Lore di Kabupaten Poso.[1]

Wisatawan yang ingin masuk ke Danau Tambing harus membayar karcis. Untuk wisatawan nusantara dan lokal, harga karcis bisa mencapai 5 ribu rupiah per orang. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara mencapai 150 ribu per orang.[4]

Biodiversitas

[sunting | sunting sumber]
Rhipidura teysmanni, salah satu burung endemik di Danau Tambing

Menurut Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, tiga ciri khas yang ada di lokasi Danau Tambing adalah alam, danau, dan burung.[5] Danau Tambing memiliki keanekaragaman makhluk hidup, seperti spesies burung. Dengan lebih dari 260 jenis burung, membuat tempat ini dijuluki "Surga Burung". 30 persen di antara spesies burung tersebut adalah jenis endemik, artinya 30 persen jenis burung yang ada di Tambing, hanya ada dan berkembang biak di sekitar Danau Tambing.[4] Dua diantaranya adalah burung kipasan Sulawesi (Rhipidura teysmanni) dan burung kancilan ungu (maroon-backed whistler). Ukuran kedua burung ini sangat kecil, tidak lebih besar dari buah salak pondoh.

Di Danau Tambing, spesies hewan seperti Nuri Sulawesi (Tanygnathus sumatranus), Kakatua (Cacatua sulphurea), Rangkong (Buceros rhinoceros dan Aceros cassidix), dan Pecuk ular (Anhinga rufa) bisa ditemukan.[6] Jenis hewan lain yang juga bisa dijumpai di danau ini adalah cacing tanah (Amynthas triatmowidii)[7], katak terbang Sulawesi (Rhacophorus edentulus)[8]

Danau ini adalah titik awal untuk dapat mendaki Gunung Rorekantimbu. Sejak Operasi Tinombala digelar oleh TNI/Polri untuk mengejar kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso, Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu selaku pengelola danau menutup sementara kegiatan pendakian.[9]

Tahun 2022 wilayah ini kembali kondusif dan Danau Tambi dibuka kembali secara normal oleh Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu bagi wisatawan dan kegiatan pendakian akibat dari pandemi Covid-19.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "TNLL: Wisata Danau Tambing Bisa Dikelola Pemprov". ANTARA Palu. Diakses tanggal 13 Oktober 2016. 
  2. ^ Malaha, Rolex. "Kunjungan Wisatawan Ke Danau Tambing Tetap Tinggi". ANTARA News. Diakses tanggal 13 Oktober 2016. 
  3. ^ Media, Kompas Cyber (2020-11-21). "Danau Tambing Poso, Wisata Alam yang Jadi Primadona Saat Pandemi Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  4. ^ a b "Danau Tambing Kembali Ramai Dikunjungi Wisatawan". ANTARA Palu. Diakses tanggal 13 Oktober 2016. 
  5. ^ "Wisatawan Danau Tambing Sulteng Capai 13000 Orang". ANTARA Palu. Diakses tanggal 13 Oktober 2016. 
  6. ^ Lidiawati, Erna Dwi. Assifa, Farid, ed. "Ayo Berwisata ke Taman Nasional Lore Rindu". Kompas.com. Diakses tanggal 13 Oktober 2016. 
  7. ^ Amaliah, Rizki; Fahri; Nguyen, Anh D. (24 April 2024). "New species and new record of the genus Amynthas Kinberg, 1867 (Oligochaeta: Megascolecidae) from Sulawesi, Indonesia". Raffles Bulletin of Zoology. 72: 116–126. 
  8. ^ Putri, Auni Ade; Fahri; Annawaty (Maret 2018). "Deskripsi Katak Terbang Sulawesi, Rhacophorus edentulus (Mueller, 1894) dari Danau Kalimpa'a, Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi, Indonesia : Catatan Habitat dan Distribusi". Natural Science: Journal of Science and Technology. 7 (1): 50–56. 
  9. ^ Wijanarko, Bagus. "Ribuan Personel Tinombala Disebut Buat Tenang Warga Napu Poso". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2016-08-25.