Lompat ke isi

Sugiyono Mangunwiyoto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(58 revisi perantara oleh 39 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Redirect|Sugiono|orang lain dengan nama yang sama|Sugiono (disambiguasi)}}
{{orang lain}}
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|name = Sugiyono Mangunwiyoto
|name = Sugiyono Mangunwiyoto
|image = Sugiyono medium.jpg
|image = Sugiyono Mangunwiyoto 1966 Indonesia stamp.jpg
|caption =
|caption =
|birth_date = 12 Agustus 1926
|birth_date = 12 Agustus 1926
|birth_place = {{negara|Belanda}} Gedaren, [[Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul]]
|birth_place = Gedaren, [[Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul]]
|birth_name =
|birth_name =
|death_date = 1 Oktober 1965 (umur 39)
|death_date = 1 Oktober 1965 (umur 39)
|death_place = {{negara|Indonesia}} Kentungan Sleman, [[Yogyakarta]]
|death_place = Kentungan, [[Yogyakarta]]
|resting_place = [[TMP Semaki]], [[Yogyakarta]]
|resting_place = [[TMP Semaki]], [[Yogyakarta]]
|criminal_charge =
|criminal_charge =
Baris 15: Baris 15:
|parents =
|parents =
|occupation =
|occupation =
|spouse = Supriyati
|spouse = Ny. Supriyati
|children = R. Erry Guthomo (l. 1954)<br/>R. Agung Pramuji (l. 1956)<br/>R. Haryo Guritno (l. 1958)<br/>R. Danny Nugroho (l. 1960)<br/>R. Budi Winoto (l. 1962)<br/> R. Ganis Priyono (l. 1963)<br/> Rr. Sugiarti Takarina (l. 1965)
|children =1. R. Erry Guthomo (l. 1954)<br />2. R. Agung Pramuji (l. 1956)<br />3. R. Haryo Guritno (l. 1958)<br />4. R. Danny Nugroho (l. 1960)<br />5. R. Budi Winoto (l. 1962)<br />6. R. Ganis Priyono (l. 1963)<br />7. Rr. Sugiarti Takarina (l. 1965)
|occupation = Tentara
|religion = [[Kristen Protestan]]
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|branch = [[Berkas:Lambang TNI AD.png|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|serviceyears = 1945 - 1965
|serviceyears = 1945 - 1965
|rank = [[Berkas:Pdu koloneltni staf.png|25px]] [[Kolonel]] ([[Anumerta]])
|rank = [[Berkas:Pdu koloneltni staf.png|25px]] [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf.]] ([[Anumerta]])
|unit = [[Infanteri]]
|unit = [[Infanteri]]
|awards = [[Pahlawan Revolusi]]
|awards = [[Berkas:Star.svg|10px]] [[Pahlawan Revolusi]] - [[Anumerta|KPLB Anumerta]]
|footnotes = <small>Pangkat terakhirnya adalah [[Letnan Kolonel]] [[Infanteri|Inf.]], tetapi karena gugur dalam tugas, maka diberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) menjadi [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf.]] ([[Anumerta]]).</small>
}}
}}


'''[[Kolonel]] [[Infanteri|Inf.]] ([[Anumerta]]) R. Sugiyono Mangunwiyoto''' ({{lahirmati|Gedaren, [[Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul]]|12|8|1926|Kentungan, [[Yogyakarta]]|1|10|1965}}) adalah seorang [[pahlawan nasional Indonesia]] yang merupakan salah seorang korban peristiwa [[Gerakan 30 September]]. Ia merupakan mantan [[Korem 072/Pamungkas|Kepala Staf Korem 072/Pamungkas]].Kolonel Sugiyono menikah dengan Supriyati. Mereka memiliki anak enam orang laki-laki; R. Erry Guthomo (l. 1954), R. Agung Pramuji (l. 1956), R. Haryo Guritno (l. 1958), R. Danny Nugroho (l. 1960), R. Budi Winoto (l. 1962), dan R. Ganis Priyono (l. 1963); serta seorang anak perempuan, Rr. Sugiarti Takarina (l. 1965), yang lahir setelah ayahnya meninggal. Nama Sugiarti Takarina diberikan oleh Presiden [[Sukarno]].
'''[[Kolonel]] [[Infanteri|Inf.]] ([[Anumerta]]) R. Sugiyono Mangunwiyoto''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦫꦢꦺꦤ꧀‌ꦱꦸꦒꦶꦪꦤꦩꦔꦸꦤ꧀ꦮꦶꦪꦠ}}) ({{lahirmati|Gedaren, [[Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul]]|12|8|1926|Kentungan, [[Yogyakarta]]|1|10|1965}}) adalah seorang [[pahlawan nasional Indonesia]] yang merupakan salah seorang korban peristiwa [[Gerakan 30 September]]. Ia merupakan mantan [[Korem 072/Pamungkas|Kepala Staf Korem 072/Pamungkas]].


==Riwayat Hidup==
Kolonel Sugiono dilahirkan dengan nama R. Sugiono Mangunwiyoto terlahir pada 12 Agustus 1926 di Gedaren, Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul. Walaupun terlahir dari daerah yang dikenal dengan ketertinggalan saat itu dan minim sumber mata air, namun Sugiono muda tetap memiliki cita-cita yang tinggi. '''Biografi Kolonel Sugiono''' memberi semangat pada kita tentang pentingnya menatap masa depan lebih baik dari hari sebelumnya. Hal ini dibuktikan oleh Sugiono dengan ketekunannya dalam belajar demi meraih cita-citanya menjadi seorang Guru. Dengan tekun Ia mengikuti pendidikan Sekolah dasar, kemudian dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama. Guna mewujudkan cita-citanya, kemudian Ia melanjutkan ke Sekolah Guru Pertama di Wonosari.


=== Latar Belakang ===
Suratan takdir atas R. Sugiono Mangunwiyoto berbicara lain. Sebelum Ia selesai dalam pendidikan di sekolah Guru, Tentara Jepang menduduki Tanah Air dan memberlakukan wajib militer bagi anak-anak muda. Sugiono terpaksa mengubur impiannya untuk menjadi seorang Guru dan mengikuti pendidikan sebagai tentara di Pembela Tanah air (PETA). Dalam biografi Kolonel Sugiono disebutkan, selepas menyelesaikan pendidikan di PETA, Ia diangkat sebagai Budancho (komandan Peleton) di Wonosari. Selepas masa proklamasi, Ia tergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan mengawali karier sebagai komandan seksi. Ia diangkat menjadi ajudan Komandan Brigade 10 di bawah Letnan Kolonel Suharto pada tahun 1947.
Kolonel Inf (Anumerta) R. Sugiyono Mangunwiyoto lahir di Gedaren [[Sumbergiri, Ponjong, Gunungkidul|Sumbergiri]], [[Ponjong, Gunungkidul|Ponjong]], [[Kabupaten Gunungkidul]] pada tanggal 12 Agustus 1926 dari pasangan Kasan Sumitrorejo seorang petani sekaligus perangkat desa dan R. Ngt. Sutiyah Semito Rejo dari [[Semanu, Gunungkidul|Semanu]], [[Kabupaten Gunungkidul]].<ref>[https://kabarhandayani.com/kolonel-sugiyono-pahlawan-revolusi-putra-gedaren-ponjong/ "Kolonel Inf (Anumerta) Sugiyono, Pahlawan Revolusi Putra Gedaren Ponjong, Gunungkidul"]</ref> Sugiyono anak ke-11 dari 14 bersaudara dan hanya dia yang menganut agama [[Kristen]] di keluarganya.<ref>[https://fliphtml5.com/upjbv/zkzy/basic "EBOOK RS. MANGUNWIYOTO"]</ref>


=== Karier Militer ===
Pada 1 Maret 1949 terjadi serangan umum terhadap Yogyakarta pada peristiwa Agresi Militer II. Ia turut serta dalam keberhasilan pasukan menghentikan agresi militer II tersebut yang mampu mengubah penilaian dunia internasional terhadap kekuatan RI. ''Biografi Kolonel Sugiono'' menceritakan tentang keikutsertaan beliau dalam Gerakan Operasi Militer (GOM) III dalam rangka memadamkan pemberontakan KNIL di wilayah Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Andi Aziz. Berpindah tempat dan berganti jabatan adalah hal yang lumrah dalam karier militer. Karirnya terus menanjak, hingga pada bulan Juni tahun 1965 berpangkat Letnan Kolonel Sugiono dan menjadi Kepala Staf komando Resort Militer (Korem) 072 Kodam VII Diponegoro di Yogyakarta yang sekarang menjadi Kodam IV/ Diponegoro dibawah pimpinan Kolonel Katamso.
Sugiyono sebenarnya memiliki cita-cita menjadi seorang guru. Guna mewujudkan cita-citanya itu, ia dengan tekun menempuh pendidikan di Sekolah Guru Pertama di Wonosari, [[Kabupaten Gunungkidul]]. Namun, sebelum ia selesai dalam pendidikan di Sekolah Guru, Tentara Jepang menduduki Tanah Air dan memberlakukan wajib militer bagi anak-anak muda. Ia terpaksa mengubur impiannya untuk menjadi seorang guru, dan mengikuti pendidikan sebagai tentara di [[Pembela Tanah Air]] ([[Pembela Tanah Air|PETA]]). Selepas menyelesaikan pendidikan di PETA, ia diangkat sebagai Budancho (Komandan Peleton) di Wonosari, [[Kabupaten Gunungkidul]]. Selepas masa proklamasi, ia tergabung dalam [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR), dan mengawali karir sebagai komandan seksi. Ia kemudian diangkat menjadi ajudan Komandan Brigade 10 di bawah [[Suharto|Letnan Kolonel Suharto]] pada tahun 1947.


Pada [[Serangan Umum 1 Maret 1949|1 Maret 1949 terjadi serangan umum terhadap Yogyakarta]] saat peristiwa [[Agresi Militer Belanda II|Agresi Militer II]]. Ia turut serta dalam keberhasilan pasukan menghentikan agresi militer II tersebut yang mampu merubah penilaian dunia internasional terhadap kekuatan RI.
Pada tahun 1965 sedang terjadi krisis yang diakibatkan oleh ulah PKI. Terjadi agitasi dan infiltrasi yang dilakukan PKI baik di tubuh TNI maupun kekuatan politik lainnya. PKI berhasil melakukan provokasi dan mobilisasi pada petani dan buruh di daerah seperti Yogyakarta yang menjadi arena percobaan mereka untuk mempersiapkan pemberontakan. PKI juga mengusulkan kepada pemerintah untuk mempersenjatai sekitar 15 juta massa buruh dan tani yang mereka sebut sebagai Angkatan ke-5. Hal ini ditentang habis-habisan oleh sejumlah Perwira TNI Angkatan Darat, karena bisa memicu perang saudara. Melihat hal ini, PKI menjadikan para perwira TNI Angkatan Darat sebagai musuh yang menghambat tujuan mereka.


== Kehidupan Pribadi ==
PKI benar-benar mempersiapkan pemberontakan secara sistematis, hingga semua lini pemerintahan dari pusat sampai wilayah terkecil desa maupun kelurahan tak luput dari penguasaan mereka. Bahkan mereka juga melakukan penyusupan di tubuh TNI hingga puncaknya mereka melakukan aksi penculikan terhadap para perwira TNI Angkatan darat sebagai sebuah rangkaian pemberontakan. Mencuatlah peristiwa G.30 S PKI yang sangat mencekam dimana para perwira TNI di Jakarta menjadi korban penculikan, penganiayaan dan pembunuhan oleh para PKI. Termasuk juga di Yogyakarta, karena getol melakukan perlawanan terhadap PKI, maka Kolonel Sugiono bersama Komandan Korem 072 yaitu Kolonel Katamso diculik pada 1 Oktober 1965 dan dibunuh oleh PKI di daerah Keuntungan Yogyakarta. Jenazah mereka dimasukkan ke dalam lubang yang telah dipersiapkan oleh PKI. Pencarian besar-besaran dilakukan untuk mencari kedua perwira tersebut hingga Jenazah mereka ditemukan pada 21 Oktober 1965 dalam keadaan rusak. Pada tanggal 22 Oktober mereka berdua dimakamkan di Taman makam Pahlawan Semaki Yogyakarta. Dalam biografi Kolonel Sugiono disebutkan, atas jasanya kepada Negara pangkatnya dinaikkan menjadi Kolonel Infanteri TNI Anumerta Sugiono dan dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi berdasarkan SK Presiden RI No.118/KOTI/1965 tertanggal 19 Oktober 1965


== KARIR LENGKAP ==
=== Keluarga ===
Kolonel Inf (Anumerta) Sugiyono menikah dengan Supriyati, seorang perawat di RS Bethesda. Pertemuannya dengan istrinya itu terjadi saat Kolonel Inf Sugiyono dirawat di RS Bethesda karena cidera atau sakit saat bertugas di medan perang. Lalu mereka menikah dan memiliki anak enam orang laki-laki:
* Komandan Seksi 1 Kompi 2 Batalyon 10 Resimen 3 di Yogyakarta. Pangkat Letnan Dua.

* Ajudan Komandan Batalyon 30 Resimen 22
* R. Erry Guthomo (l. 1954)
* Ajudan Komandan Brigade 10 Divisi III, Letnan Kolonel Suharto
* R. Agung Pramuji (l. 1956)
* Perwira Operasi Brigade C di Yogyakarta
* R. Haryo Guritno (l. 1958)
* Komandan Kompi 4 Batalyon 411 Brigade C di Purworejo
* R. Danny Nugroho (l. 1960)
* Wakil Komandan Batalyon 441 di Semarang. Saat ini pangkatnya sudah Kapten.
* R. Budi Winoto (l. 1962)
* Komandan Batalyon 441/Banteng Raiders III. Pangkatnya sudah Mayor.
* R. Ganis Priyono (l. 1963)
* Komandan Komandi Distrik Militer (Kodim) 0718 di Pati.
* seorang anak perempuan, Rr. Sugiarti Takarina (l. 1965), yang lahir 20 hari setelah jasad ayahnya ditemukan. Nama Sugiarti Takarina diberikan oleh Presiden [[Soekarno]].
* Komandan Kodim di Yogyakarta sekaligus Pejabat Sementara Kepala Staf Korem 072. Pangkatnya sudah Letnan Kolonel.

==Penugasan Militer==
Keikutsertaan beliau dalam Gerakan Operasi Militer (GOM) III dalam rangka memadamkan [[Peristiwa Andi Azis|pemberontakan KNIL di wilayah Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Andi Aziz]]. Berpindah tempat dan berganti jabatan adalah hal yang lumrah dalam karir kemiliteran. Karirnya terus menanjak, hingga pada bulan Juni tahun 1965 ia berpangkat Letnan Kolonel, dan menjadi Kepala Staf Komando Resort Militer (Korem) 072/Pamungkas Kodam VII/Diponegoro di Yogyakarta, yang sekarang menjadi [[Kodam IV/Diponegoro]]. Saat itu Komandan Korem 072/Pamungkas adalah [[Katamso Darmokusumo|Kolonel Inf Katamso Darmokusumo]].

==Wafat==
Sugiyono meninggal akibat [[pembunuhan]].<ref>{{Cite journal|last=Tim Divisi Design dan Layout|date=2020|editor-last=Saida|editor-first=Elvira Amri|title=Ini Pahlawan Revolusi G30SPKI: Peristiwa Penting Sejarah Indonesia|url=http://pers.pnm.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Buletin-Plasma-Gess-2020.pdf|journal=Buletin Plasma Gess|pages=3|access-date=2022-05-20|archive-date=2022-05-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20220531083531/http://pers.pnm.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/Buletin-Plasma-Gess-2020.pdf|dead-url=yes}}</ref> Ia meninggal dunia di Kentungan, Yogyakarta pada tanggal 1 Oktober 1965 pada umur 39 tahun. Ia dimakamkan di [[TMP Semaki]], [[Yogyakarta]].<ref>{{Cite web|last=Adryamarthanino|first=Verelladevanka|date=2021-06-15|title=Sugiyono Mangunwiyoto: Masa Muda, Kiprah, dan Kematiannya Halaman all|url=https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/15/145942379/sugiyono-mangunwiyoto-masa-muda-kiprah-dan-kematiannya|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-01-17}}</ref>

==Tanda Jasa==
Penghargaan yang diterima Kolonel Sugiyono antara lain:


'''<big><u>PENGHARGAAN LENGKAP SUGIONO</u></big>'''
* Bintang RI II
* Bintang RI II
* Bintang Gerilya
* [[Bintang Gerilya]]
* Bintang Sewindu ABRI
* [[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia|Bintang Sewindu ABRI]]
* Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
* [[Satyalancana Kesetiaan|Satyalancana Kesetiaan XVI Tahun]]
* Satya Lencana Perang Kemerdekaan I
* [[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
* Satya Lencana Perang Kemerdekaan II
* [[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
* Satya Lencana Gerakan Operasi Militer I
* [[Satyalancana G.O.M I|Satyalancana Gerakan Operasi Militer I]]
* Satya Lencana Gerakan Operasi Militer II
* [[Satyalancana G.O.M II|Satyalancana Gerakan Operasi Militer II]]
* Satya Lencana Gerakan Operasi Militer IV
* [[Satyalancana G.O.M IV|Satyalancana Gerakan Operasi Militer IV]]
* Satya Lencana Sapta Marga
* [[Satyalancana Sapta Marga]]
* Satya Lencana Satya Dharma
* [[Satyalancana Satya Dharma]]
* Pahlawan Revolusi
* Pahlawan Revolusi.

==Riwayat Jabatan==
* Danton (1945)
* Komandan Seksi
* Ajudan Danbrigade 10 [[Suharto|Letnan Kolonel Suharto]] (1947)
* Kastaf Korem 072/Pamungkas (1965)


== Galeri ==
== Galeri ==
Baris 69: Baris 84:
Sugiyono Mangunwiyoto 1966 Indonesia stamp.jpg|Perangko Sugiyono Mangunwiyoto keluaran tahun 1966
Sugiyono Mangunwiyoto 1966 Indonesia stamp.jpg|Perangko Sugiyono Mangunwiyoto keluaran tahun 1966
</gallery>
</gallery>

== Referensi ==
<references />


{{Pahlawan Revolusi}}
{{Pahlawan Revolusi}}
{{Pahlawan Indonesia}}
{{Pahlawan Indonesia}}
{{indo-bio-stub}}


[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh di Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh TNI-AD]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Gunungkidul]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Islam ke Protestan]]
[[Kategori:Daftar pahlawan nasional Indonesia yang beragama Kristen]]

Revisi terkini sejak 27 Mei 2024 11.30

Sugiyono Mangunwiyoto
Informasi pribadi
Lahir12 Agustus 1926
Gedaren, Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul
Meninggal1 Oktober 1965 (umur 39)
Kentungan, Yogyakarta
MakamTMP Semaki, Yogyakarta
Suami/istriNy. Supriyati
Anak1. R. Erry Guthomo (l. 1954)
2. R. Agung Pramuji (l. 1956)
3. R. Haryo Guritno (l. 1958)
4. R. Danny Nugroho (l. 1960)
5. R. Budi Winoto (l. 1962)
6. R. Ganis Priyono (l. 1963)
7. Rr. Sugiarti Takarina (l. 1965)
Penghargaan sipil Pahlawan Revolusi - KPLB Anumerta
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1945 - 1965
Pangkat Kolonel Inf. (Anumerta)
SatuanInfanteri
Pangkat terakhirnya adalah Letnan Kolonel Inf., tetapi karena gugur dalam tugas, maka diberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) menjadi Kolonel Inf. (Anumerta).
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kolonel Inf. (Anumerta) R. Sugiyono Mangunwiyoto (Hanacaraka: ꦫꦢꦺꦤ꧀‌ꦱꦸꦒꦶꦪꦤꦩꦔꦸꦤ꧀ꦮꦶꦪꦠ) (12 Agustus 1926 – 1 Oktober 1965) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang merupakan salah seorang korban peristiwa Gerakan 30 September. Ia merupakan mantan Kepala Staf Korem 072/Pamungkas.

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]

Kolonel Inf (Anumerta) R. Sugiyono Mangunwiyoto lahir di Gedaren Sumbergiri, Ponjong, Kabupaten Gunungkidul pada tanggal 12 Agustus 1926 dari pasangan Kasan Sumitrorejo seorang petani sekaligus perangkat desa dan R. Ngt. Sutiyah Semito Rejo dari Semanu, Kabupaten Gunungkidul.[1] Sugiyono anak ke-11 dari 14 bersaudara dan hanya dia yang menganut agama Kristen di keluarganya.[2]

Karier Militer

[sunting | sunting sumber]

Sugiyono sebenarnya memiliki cita-cita menjadi seorang guru. Guna mewujudkan cita-citanya itu, ia dengan tekun menempuh pendidikan di Sekolah Guru Pertama di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Namun, sebelum ia selesai dalam pendidikan di Sekolah Guru, Tentara Jepang menduduki Tanah Air dan memberlakukan wajib militer bagi anak-anak muda. Ia terpaksa mengubur impiannya untuk menjadi seorang guru, dan mengikuti pendidikan sebagai tentara di Pembela Tanah Air (PETA). Selepas menyelesaikan pendidikan di PETA, ia diangkat sebagai Budancho (Komandan Peleton) di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Selepas masa proklamasi, ia tergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan mengawali karir sebagai komandan seksi. Ia kemudian diangkat menjadi ajudan Komandan Brigade 10 di bawah Letnan Kolonel Suharto pada tahun 1947.

Pada 1 Maret 1949 terjadi serangan umum terhadap Yogyakarta saat peristiwa Agresi Militer II. Ia turut serta dalam keberhasilan pasukan menghentikan agresi militer II tersebut yang mampu merubah penilaian dunia internasional terhadap kekuatan RI.

Kehidupan Pribadi

[sunting | sunting sumber]

Kolonel Inf (Anumerta) Sugiyono menikah dengan Supriyati, seorang perawat di RS Bethesda. Pertemuannya dengan istrinya itu terjadi saat Kolonel Inf Sugiyono dirawat di RS Bethesda karena cidera atau sakit saat bertugas di medan perang. Lalu mereka menikah dan memiliki anak enam orang laki-laki:

  • R. Erry Guthomo (l. 1954)
  • R. Agung Pramuji (l. 1956)
  • R. Haryo Guritno (l. 1958)
  • R. Danny Nugroho (l. 1960)
  • R. Budi Winoto (l. 1962)
  • R. Ganis Priyono (l. 1963)
  • seorang anak perempuan, Rr. Sugiarti Takarina (l. 1965), yang lahir 20 hari setelah jasad ayahnya ditemukan. Nama Sugiarti Takarina diberikan oleh Presiden Soekarno.

Penugasan Militer

[sunting | sunting sumber]

Keikutsertaan beliau dalam Gerakan Operasi Militer (GOM) III dalam rangka memadamkan pemberontakan KNIL di wilayah Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Andi Aziz. Berpindah tempat dan berganti jabatan adalah hal yang lumrah dalam karir kemiliteran. Karirnya terus menanjak, hingga pada bulan Juni tahun 1965 ia berpangkat Letnan Kolonel, dan menjadi Kepala Staf Komando Resort Militer (Korem) 072/Pamungkas Kodam VII/Diponegoro di Yogyakarta, yang sekarang menjadi Kodam IV/Diponegoro. Saat itu Komandan Korem 072/Pamungkas adalah Kolonel Inf Katamso Darmokusumo.

Sugiyono meninggal akibat pembunuhan.[3] Ia meninggal dunia di Kentungan, Yogyakarta pada tanggal 1 Oktober 1965 pada umur 39 tahun. Ia dimakamkan di TMP Semaki, Yogyakarta.[4]

Tanda Jasa

[sunting | sunting sumber]

Penghargaan yang diterima Kolonel Sugiyono antara lain:

Riwayat Jabatan

[sunting | sunting sumber]
  • Danton (1945)
  • Komandan Seksi
  • Ajudan Danbrigade 10 Letnan Kolonel Suharto (1947)
  • Kastaf Korem 072/Pamungkas (1965)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Kolonel Inf (Anumerta) Sugiyono, Pahlawan Revolusi Putra Gedaren Ponjong, Gunungkidul"
  2. ^ "EBOOK RS. MANGUNWIYOTO"
  3. ^ Tim Divisi Design dan Layout (2020). Saida, Elvira Amri, ed. "Ini Pahlawan Revolusi G30SPKI: Peristiwa Penting Sejarah Indonesia" (PDF). Buletin Plasma Gess: 3. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-05-31. Diakses tanggal 2022-05-20. 
  4. ^ Adryamarthanino, Verelladevanka (2021-06-15). "Sugiyono Mangunwiyoto: Masa Muda, Kiprah, dan Kematiannya Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-01-17.