Lompat ke isi

Al-Qiyadah Al-Islamiyah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Menghapus Kategori:Agama di Indonesia menggunakan HotCat
 
(79 revisi perantara oleh 36 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Pemutakhiran|type=|date=Juli 2020|reason=}}
'''Al-Qiyadah Al-Islamiyah''' adalah sebuah pergerakan yang mendasarkan diri pada [[Al-Qur'an]] serta memahami Al-Kitab dalam konteks Al-Quran sebagai batu petunjuk. <u>Gerakan ini bertujuan untuk menegakkan kembali Kerajaan Allah</u> sesuai dengan petunjuk dalam Al-Quran. <u>Wahyu yang diterima Moshaddeq bukan berupa kitab tapi pemahaman yang benar dan aplikatif mengenai ayat-ayat Al-Quran</u> yang telah disimpangkan sepanjang sejarah, Gerakan ini dianggap sesat oleh [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) pada [[4 Oktober]] [[2007]], setelah menajlani penelitian selama 3 bulan karena tidak bersesuaian dengan standar Islam mainstream dan dituduh melakukan sinkretisme agama.
Pimpinan Al-Qiyadah sendiri tidak menganggap Islam dalam konteks agama (yang dianggap oleh kebanyakan pengikut sebagai kumpulan ritual belaka) tapi dalam konteks Sistem Peradaban Azasi yang pernah dialami Adam (dalam hal ini Jannah atau Kebun, amsal kedamaian dan harmoni) sebelum mengambil peradaban berbasis materialistik (kisah Adam memakan buah pohon terlarang). Itulah mengapa kaum agamis (sebutan para kader AQAI kepada umat Islam dan lainnya) sulit memahami logika berfikir model mereka, karena pandangan para kader AQAI yang secara fundamental berbeda mengenai Islam.

Al-Qiyadah Al-Islamiyah dipimpin oleh [[Ahmad Moshaddeq]].


'''Al-Qiyadah al-Islamiyah''' adalah sebuah aliran kepercayaan di Indonesia yang melakukan [[sinkretisme]] ajaran dari [[Al-Qur'an|Quran]], [[Perjanjian Lama]] dan [[Perjanjian Baru|Baru]], juga wahyu yang diakui turun kepada pemimpinnya. Aliran ini didirikan dan dipimpin oleh Ahmad Moshaddeq alias Abdussalam yang juga menyatakan diri sebagai nabi atau mesias.<ref>{{cite web|url=http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1205136232/anwar-musadeq|title=Anwar Musadeq|publisher=|accessdate=9 February 2015}}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Al-Qiyadah merupakan aliran yang dibangun Moshaddeq pada tahun [[2000]] setelah pecah dari [[Negara Islam Indonesia]] (NII) Komandemen Wilayah 9. Moshaddeq merasa tidak cocok dengan NII di bawah pimpinan pengasuh Pondok Pesantren Al-Zaytun, [[Kabupaten Indramayu|Indramayu]], [[Jawa Barat]], Panji Gumilang.<ref name=":0">{{Cite news|url=http://x.detik.com/detail/investigasi/01032016/Sang-Nabi-Pun-Ngumpet/|title=Sang Nabi Pun Ngumpet|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2020-07-10}}</ref>
Al-Qiyadah Al-Islamiyah terbentuk pada tahun [[2000]] setelah terjadi ketidakcocokan dengan sistem pada NII KWIX pimpinan Panji Gumilang. Menurut pendapat Moshaddeq, kehancuran Khilafah Islamiyah tahun 1923 merupakan akhir dari zaman peradaban Islam yang diajarkan Muhammad Saw dan dalam fase stagnan (tanpa kepemimpinan) ummat Islam akan menghadapi kegelapan (layl) dan pada masa menjelang kebangkitan Islam ke-dua ummat Islam mesti melakukan persiapan berdasarkan amsal shalat malam ''qiyaamu llayl'', yang kemudian di waktu shubuh saat matahari/amsal ''Nur Allah'' mulai terbit dan bulan / ''Nur Kenabian'' mulai tenggelam perjuangan ummat Islam secara aktif mulai dilaksanakan dipimpin oleh seorang pembawa Risalah diteruskan oleh Khalifah selama 700 tahun.


Ahmad Moshaddeq mendakwahkan pergerakan ini secara terang-terangan / ''jahran'' setelah mengaku mendapatkan [[mimpi]] setelah melakukan shaum dan ''tahanuts'' atau kontemplasi selama 40 hari di [[Gunung Bunder]], [[Bogor]], [[Jawa Barat]] berdasarkan uswah dari Nabi Musa as dan Nabi Isa as, pada [[23 Juli]] [[2007]]. Ia mengaku sebagai [[nabi]] utusan [[Allah]]. Sebelum tahun [[2007]], pergerakan ini masih bersembunyi / ''sirran'', namun setelahnya mulai berani menyebarkan ajarannya. Perkembangan pengikut ajaran ini pun berkembang sangat cepat. Kurang lebih 1000 pengikut baru direkrut setiap bulan.<ref>http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/10/05/brk,20071005-109098,uk.html</ref>. Aliran ini tersebar di [[Sumatera Barat]], [[Jawa Timur]], [[Yogyakarta]], [[Riau]], dan pulau [[Sulawesi]].
Ahmad Moshaddeq mendakwahkan pergerakan ini secara terang-terangan setelah mengaku mendapatkan [[mimpi]] setelah melakukan puasa dan menyepi selama 40 hari di [[Gunung Bunder, Pamijahan, Bogor|Gunung Bunder]], [[Bogor]], [[Jawa Barat]] berdasarkan ''uswah'' dari [[Musa|Nabi Musa as]] dan [[Isa|Nabi Isa as]], pada [[23 Juli]] [[2007]]. Ia mengaku sebagai [[nabi]] utusan [[Allah]]. Perkembangan pengikut ajaran ini berkembang sangat cepat. Kurang lebih 1.000 pengikut baru direkrut setiap bulan.<ref name="tempointeraktif.com">{{Cite web |url=http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/10/05/brk,20071005-109098,uk.html |title=Salinan arsip |access-date=2007-10-29 |archive-date=2007-10-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20071026033211/http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/10/05/brk,20071005-109098,uk.html |dead-url=yes }}</ref> Aliran ini tersebar di [[Sumatera Barat]], [[Jawa Timur]], [[Yogyakarta]], [[Riau]], dan pulau [[Sulawesi]].


== Kontroversi ==
== Organisasi dan Manajemen ==
Dalam rekaman ta'lim Moshaddeq pada tahun [[2007]], Moshaddeq sendiri menjelaskan,
Aliran ini mempercayai bahwa Moshaddeq adalah Masih Al'Mau'ud, nabi utusan Allah umat [[Islam]], menggantikan [[Muhammad]]<ref>http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/10/05/brk,20071005-109098,uk.html</ref> . Termasuk di dalam kalimat [[syahadat]], kata yang menyebutkan Nabi Muhammad juga dihapuskan. <ref>http://www.antara.co.id/arc/2007/10/25/depag-teliti-aliran-al-qiyadah-al-islamiyah/</ref>Aliran ini juga belum mewajibkan pengikutnya untuk menjalankan [[sholat]] lima waktu dengan alasan kewajiban tersebut belum perlu dilaksanakan kecuali menjelang hijrah dan setelahnya.


{{Kutipan|"Kami ini bukan penganut agama, karena ''Ad-Diin'' itu selalu sama dari zaman Adam hingga Muhammad, kami hanya hendak berhukum pada hukum Azasi yang disebut dengan Islam, apapun sebutannya (Islam). Istilah agama saat ini telah membatasi Islam pada urusan budi pekerti, fiqih dan ritual."}}
Al-Qiyadah Al-Islamiyah memiliki [[organisasi]] yang terstruktur, dengan jabatan:


Dikatakan wahyu yang diterima Moshaddeq bukan berupa kitab tetapi pemahaman yang benar dan aplikatif mengenai ayat-ayat Quran yang menurut pendapat Moshaddeq telah menyimpang. Gerakan ini sempat disorot secara besar-besaran pada akhir tahun [[2006]] yang kemudian mengakibatkan keluarnya stempel sesat dari [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) pada [[4 Oktober]] [[2007]] karena menyimpang dari ajaran [[Islam]] dan melakukan sinkretisme agama.<ref>{{cite web|url=http://www.indosiar.com/fokus/mui-tetapkan-al-qiyadah-merupakan-aliran-sesat_65082.html|title=Ajaran Sesat - MUI Tetapkan Al Qiyadah Merupakan Aliran Sesat - Fokus|work=INDOSIAR.COM|accessdate=9 February 2015|archive-date=2015-02-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20150209215128/http://www.indosiar.com/fokus/mui-tetapkan-al-qiyadah-merupakan-aliran-sesat_65082.html|dead-url=yes}}</ref> Pada [[2008]], [[Pengadilan Negeri Jakarta Selatan]] memvonis Moshaddeq 4 tahun penjara dipotong masa tahanan atas pasal penodaan agama.<ref>{{cite web|url=http://nasional.inilah.com/read/detail/24498/nabi-musaddeq-divonis-4-tahun|title='Nabi' Musaddeq Divonis 4 Tahun - www.inilah.com|author=PT Indonesia News Center|publisher=|accessdate=9 February 2015}}</ref> Meski pernah menyatakan diri bertobat, Ahmad Moshaddeq hingga saat ini dianggap masih menyebarkan ajarannya dengan menggunakan nama lain diantaranya [[Milah Abraham]]<ref>{{Cite news|url=http://news.okezone.com/read/2015/01/30/340/1099163/gafatar-menyakini-2025-era-kemunculan-nabi-baru|title=Gafatar Menyakini 2025 Era Kemunculan Nabi Baru|work=[[Okezone.com]]|accessdate=9 February 2015|last=Fahmi|first=Rival}}</ref> dan [[Gerakan Fajar Nusantara]] (Gafatar) yang masih aktif di beberapa wilayah di Indonesia.<ref>{{Cite news|url=http://aceh.tribunnews.com/2015/01/08/diduga-aliran-sesat-kantor-gafatar-digerebek-warga|title=Diduga Aliran Sesat, Kantor Gafatar Digerebek Warga|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|accessdate=9 February 2015|last=Bakri|language=id}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://www.tempo.co/read/news/2015/02/06/058640488/Ormas-Ini-Dituding-Menyimpang-dari-Ajaran-Islam|title=Ormas Ini Dituding Menyimpang dari Ajaran Islam|work=[[Tempo.co]]|accessdate=9 February 2015|language=id|archive-date=2015-02-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20150209212256/http://www.tempo.co/read/news/2015/02/06/058640488/Ormas-Ini-Dituding-Menyimpang-dari-Ajaran-Islam|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://www.merdeka.com/peristiwa/gafatar-aceh-akui-musadeq-eks-nabi-palsu-jadi-guru-spiritual.html|title=Gafatar Aceh akui Musadeq, eks nabi palsu jadi guru spiritual|work=[[Merdeka.com]]|accessdate=9 February 2015|last=Afif|editor-last=Taufik|editor-first=Mohamad|language=id}}</ref><ref>{{cite web|url=http://kendarinews.com/content/view/16510/430/|title=Kemenag: Ajaran Gafatar Menyimpang|publisher=KendariNews/KendariPos Online|accessdate=9 February 2015|archive-date=2015-02-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20150209212957/http://kendarinews.com/content/view/16510/430/|dead-url=yes}}</ref>
* [[Rasul]] , Pemimpin Tertinggi
* Mala'ul Awwal
* Mala' Tsani
* Katib, Sekretaris
* Wazir, Manajemen
* Kisbul Maliyah, Finansial
* Kisbul Ummah, Sumberdaya Manusia
* Kisbul Difa', Keamanan/Security


== Keorganisasian ==
Sesuai dengan surat An-Nahl (lebah), Al-Qiyadah dibentuk menggunakan sistem2 sel yang independen namun sinergi sehingga membentuk jaringan. Satu sel rusak, maka akan diperbaiki atau digantikan sel baru, dalam satu sel terdiri atas 2 hingga 6 ra'in (gembala) dimana satu sel diberi amanat mengatur 40 KK. Sel tersebut nanti mengembangkan diri hingga menjadi 12 sel (sesuai dengan jumlah 12 murid nabi Isa)
Aliran ini mempercayai bahwa Moshaddeq adalah ''Al-Masih Al-Maw'ud'', Mesias Yang Dijanjikan untuk umat [[Millah Ibrahim]] menggantikan [[Muhammad]].<ref name=":0" /> Termasuk di dalam kalimat [[syahadat]], kata yang menyebutkan Nabi Muhammad juga dihapuskan. Aliran ini juga tidak mewajibkan pengikutnya untuk menjalankan [[salat]] lima waktu dengan alasan kewajiban tersebut belum perlu dilaksanakan kecuali menjelang hijrah dan setelahnya.<ref name=":0" />


Al-Qiyadah Al-Islamiyah memiliki [[organisasi]] yang terstruktur, dengan jabatan:
Sedangkan tingkatan ada tujuh tingkatan dengan model piramid sesuai struktur langit dalam surat Al-Mulk. Dimulai dari tingkat paling bawah
* ''[[Rasul]]'', Pemimpin Tertinggi;
* Misbah membawahi 1 - 10 KK
* ''Mala'ul Awwal;''
* Buruj membawahi 12 Misbah
* ''Mala' Tsani;''
* Siraj membawahi 12 Buruj
* ''Katib'', Sekretaris;
* Thariq membawahi 12 Siraj
* ''Wazir'', Manajemen;
* Najm membawahi 12 Thariq
* ''Kisbul Maliyah'', Finansial;
* Kawakib membawahi 12 Najm
* ''Kisbul Ummah'', Sumber daya manusia;
* Mala'ul Al'la membawahi 12 Kawakib
* ''Kisbul Difa''', Keamanan.{{fact}}


== Tindakan kepolisian ==
Pada saat periode Jahran dimulai, Mushaddeq sudah mencapai tingkat Thariq. yang artinya sudah dibentuk 12 sel yang membawahi 114 sel yang membawahi 1368 sel, berarti jumlah kader aktif (ra'in) ada 7470 orang (belum termasuk kader pasif/ummah) yang terus bergerak membentuk sel dan melakukan improvisasi. Jumlah pengikut disinyalir antara 40,000 hingga 60,000.
Setelah diputuskan sebagai [[aliran sesat]] oleh [[Majelis Ulama Indonesia|MUI]] pada [[5 Oktober]] [[2007]], [[polisi|kepolisian]] segera menyita dua buah vila milik Moshaddeq untuk mencegah tindakan penghakiman sendiri oleh [[masyarakat]] sekitar.<ref>{{Cite web|url=https://www.indonesiamatters.com/1435/theocracy/|title=Al-Qiyadah Al-Islamiyah|website=www.indonesiamatters.com|access-date=2020-07-10}}</ref>


== Kegiatan saat ini ==
Al-Qiyadah Al-Islamiyah sudah membubarkan diri secara kelembagaan, namun karena faktor-faktor (antara lain sistem ekonomi yang terus berputar) secara ''de facto'' kegiatan masih berjalan dalam pengawasan KH Agus Miftach dari Wahdatul Ummah dan [[Said Aqil Siradj|KH Said Agil Siradj]] dari [[Nahdlatul 'Ulama|NU]]. Jamaah dipimpin oleh rekan seperjuangan Ahmad Moshaddeq yaitu Ustadz Mudzakkir.<ref>{{Cite web|url=https://crcs.ugm.ac.id/gafatar-dalam-narasi-melampaui-isu-agama/|title=Gafatar dalam Narasi: Melampaui Isu Agama|website=https://crcs.ugm.ac.id|language=en-US|access-date=2020-07-10}}</ref>


== Rujukan ==
- . Dalam penyebarannya, aliran ini memiliki 6 fase yaitu sirran (rahasia), jahran (inklusif), hijrah (berpindah), qital (perang), futuh (kemenangan) dan khilafah (pemimpin).<ref>http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/10/05/brk,20071005-109098,uk.html</ref>. Menurut internal Al-Qiyadah model fase ini mengambil dari uswah/contoh dari fase-fase enam tahap penciptaan alam semesta (Kerajaan Allah di alam aktual), enam tahap penciptaan manusia (dari zigot menjadi bayi), dan fase perjuangan Nabi Muhammad Saw. Dimana fase-fase tersebut mesti dijalankan secara sempurna.
{{reflist}}

== Tindakan kepolisian ==
Setelah diputuskan sebagai [[aliran sesat]] oleh MUI, pada [[5 Oktober]] [[2007]] petugas [[polisi|kepolisian]] menyita dua buah vila milik Moshaddeq untuk mencegah tindakan penghakiman sendiri oleh [[masyarakat]] sekitar.<ref>http://www.indonesiamatters.com/1435/theocracy/</ref>


{{Agama di Indonesia}}
== Referensi ==
<references/>


[[Kategori:Aliran sesat]]
[[Kategori:Islam di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 9 Oktober 2023 14.32

Al-Qiyadah al-Islamiyah adalah sebuah aliran kepercayaan di Indonesia yang melakukan sinkretisme ajaran dari Quran, Perjanjian Lama dan Baru, juga wahyu yang diakui turun kepada pemimpinnya. Aliran ini didirikan dan dipimpin oleh Ahmad Moshaddeq alias Abdussalam yang juga menyatakan diri sebagai nabi atau mesias.[1]

Al-Qiyadah merupakan aliran yang dibangun Moshaddeq pada tahun 2000 setelah pecah dari Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah 9. Moshaddeq merasa tidak cocok dengan NII di bawah pimpinan pengasuh Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, Panji Gumilang.[2]

Ahmad Moshaddeq mendakwahkan pergerakan ini secara terang-terangan setelah mengaku mendapatkan mimpi setelah melakukan puasa dan menyepi selama 40 hari di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat berdasarkan uswah dari Nabi Musa as dan Nabi Isa as, pada 23 Juli 2007. Ia mengaku sebagai nabi utusan Allah. Perkembangan pengikut ajaran ini berkembang sangat cepat. Kurang lebih 1.000 pengikut baru direkrut setiap bulan.[3] Aliran ini tersebar di Sumatera Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Riau, dan pulau Sulawesi.

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Dalam rekaman ta'lim Moshaddeq pada tahun 2007, Moshaddeq sendiri menjelaskan,

"Kami ini bukan penganut agama, karena Ad-Diin itu selalu sama dari zaman Adam hingga Muhammad, kami hanya hendak berhukum pada hukum Azasi yang disebut dengan Islam, apapun sebutannya (Islam). Istilah agama saat ini telah membatasi Islam pada urusan budi pekerti, fiqih dan ritual."

Dikatakan wahyu yang diterima Moshaddeq bukan berupa kitab tetapi pemahaman yang benar dan aplikatif mengenai ayat-ayat Quran yang menurut pendapat Moshaddeq telah menyimpang. Gerakan ini sempat disorot secara besar-besaran pada akhir tahun 2006 yang kemudian mengakibatkan keluarnya stempel sesat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 4 Oktober 2007 karena menyimpang dari ajaran Islam dan melakukan sinkretisme agama.[4] Pada 2008, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Moshaddeq 4 tahun penjara dipotong masa tahanan atas pasal penodaan agama.[5] Meski pernah menyatakan diri bertobat, Ahmad Moshaddeq hingga saat ini dianggap masih menyebarkan ajarannya dengan menggunakan nama lain diantaranya Milah Abraham[6] dan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang masih aktif di beberapa wilayah di Indonesia.[7][8][9][10]

Keorganisasian

[sunting | sunting sumber]

Aliran ini mempercayai bahwa Moshaddeq adalah Al-Masih Al-Maw'ud, Mesias Yang Dijanjikan untuk umat Millah Ibrahim menggantikan Muhammad.[2] Termasuk di dalam kalimat syahadat, kata yang menyebutkan Nabi Muhammad juga dihapuskan. Aliran ini juga tidak mewajibkan pengikutnya untuk menjalankan salat lima waktu dengan alasan kewajiban tersebut belum perlu dilaksanakan kecuali menjelang hijrah dan setelahnya.[2]

Al-Qiyadah Al-Islamiyah memiliki organisasi yang terstruktur, dengan jabatan:

  • Rasul, Pemimpin Tertinggi;
  • Mala'ul Awwal;
  • Mala' Tsani;
  • Katib, Sekretaris;
  • Wazir, Manajemen;
  • Kisbul Maliyah, Finansial;
  • Kisbul Ummah, Sumber daya manusia;
  • Kisbul Difa', Keamanan.[butuh rujukan]

Tindakan kepolisian

[sunting | sunting sumber]

Setelah diputuskan sebagai aliran sesat oleh MUI pada 5 Oktober 2007, kepolisian segera menyita dua buah vila milik Moshaddeq untuk mencegah tindakan penghakiman sendiri oleh masyarakat sekitar.[11]

Kegiatan saat ini

[sunting | sunting sumber]

Al-Qiyadah Al-Islamiyah sudah membubarkan diri secara kelembagaan, namun karena faktor-faktor (antara lain sistem ekonomi yang terus berputar) secara de facto kegiatan masih berjalan dalam pengawasan KH Agus Miftach dari Wahdatul Ummah dan KH Said Agil Siradj dari NU. Jamaah dipimpin oleh rekan seperjuangan Ahmad Moshaddeq yaitu Ustadz Mudzakkir.[12]

  1. ^ "Anwar Musadeq". Diakses tanggal 9 February 2015. 
  2. ^ a b c "Sang Nabi Pun Ngumpet". detikcom. Diakses tanggal 2020-07-10. 
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-26. Diakses tanggal 2007-10-29. 
  4. ^ "Ajaran Sesat - MUI Tetapkan Al Qiyadah Merupakan Aliran Sesat - Fokus". INDOSIAR.COM. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-09. Diakses tanggal 9 February 2015. 
  5. ^ PT Indonesia News Center. "'Nabi' Musaddeq Divonis 4 Tahun - www.inilah.com". Diakses tanggal 9 February 2015. 
  6. ^ Fahmi, Rival. "Gafatar Menyakini 2025 Era Kemunculan Nabi Baru". Okezone.com. Diakses tanggal 9 February 2015. 
  7. ^ Bakri. "Diduga Aliran Sesat, Kantor Gafatar Digerebek Warga". Tribunnews.com. Diakses tanggal 9 February 2015. 
  8. ^ "Ormas Ini Dituding Menyimpang dari Ajaran Islam". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-09. Diakses tanggal 9 February 2015. 
  9. ^ Afif. Taufik, Mohamad, ed. "Gafatar Aceh akui Musadeq, eks nabi palsu jadi guru spiritual". Merdeka.com. Diakses tanggal 9 February 2015. 
  10. ^ "Kemenag: Ajaran Gafatar Menyimpang". KendariNews/KendariPos Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-09. Diakses tanggal 9 February 2015. 
  11. ^ "Al-Qiyadah Al-Islamiyah". www.indonesiamatters.com. Diakses tanggal 2020-07-10. 
  12. ^ "Gafatar dalam Narasi: Melampaui Isu Agama". https://crcs.ugm.ac.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-10.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)