Lompat ke isi

Istana Cipanas: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°44′01″S 107°02′28″E / 6.733496373133206°S 107.0410635379248°E / -6.733496373133206; 107.0410635379248
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Zaini Suherly (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Sedjati88 (bicara | kontrib)
 
(40 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox building
[[Gambar:Istana_Cipanas.jpg|right|thumb|Istana Cipanas]]
| image = The front page of the Cipanas Palace in Cianjur Regency.jpg

| image_size = 271px

| name = Istana Cipanas
'''Istana Cipanas''' yang merupakan Istana Kepresidenan, terletak di kaki [[Gunung Gede]], [[Jawa Barat]]. Tepatnya lebih kurang 103 km dari [[Jakarta]] ke arah [[Bandung]] melalui Puncak. Istana ini terletak di [[Desa Cipanas]], [[Kecamatan Pacet]], [[Kabupaten Cianjur]]. Luas areal kompleks istana ini lebih kurang 26 hektar, namun sampai saat ini hanya 7.760 m2 yang digunakan untuk bangunan. Selebihnya dipenuhi dengan tanaman dan kebun tanaman hias yang asri, kebun sayur dan tanaman lain yang ditata seperti hutan kecil.
| caption = Halaman depan Istana Cipanas
| location_country = [[Indonesia]]
| location_town = [[Cipanas, Cipanas, Cianjur|Cipanas,]] [[Cipanas, Cianjur]]
| start_date = [[1740]]
| architect = Van Hoets
| coordinates = {{coord|-6.733496373133206|107.0410635379248|display=title,inline}}
| pushpin_map = Indonesia Cianjur#Indonesia Jawa Barat#Java#Indonesia
| pushpin_label = Istana Cipanas
| pushpin_label_position = }}'''Istana Cipanas''' adalah salah satu [[Istana Kepresidenan]] yang terletak di kaki [[Gunung Gede]], [[Jawa Barat]]. Tepatnya lebih kurang 103&nbsp;km dari [[Jakarta]] ke arah [[Bandung]] melalui Puncak. Istana ini terletak di [[Cipanas, Cipanas, Cianjur|Desa Cipanas]], kecamatan [[Cipanas, Cianjur|Cipanas]], [[Kabupaten Cianjur]].<ref>{{Cite web|url=http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/istana-cipanas?lang=id|title=Istana Cipanas|website=encyclopedia.jakarta-tourism.go.id|access-date=2020-02-12}}</ref> Luas areal kompleks istana ini lebih kurang 26 hektare, tetapi sampai saat ini hanya 7.760 m<sup>2</sup> yang digunakan untuk bangunan. Selebihnya dipenuhi dengan tanaman dan kebun tanaman hias yang asri, kebun sayur dan tanaman lain yang ditata seperti hutan kecil.


== Etimologi ==
Kata ''"Cipanas"'' berasal dari [[bahasa Sunda]], yaitu ''ci'' atau ''cai'' yang berarti ''"air"'' dan panas yang berarti ''"panas"''. Daerah ini dinamakan Cipanas karena di tempat ini terdapat sumber air panas, yang mengandung belerang, dan yang kebetulan berada di dalam kompleks istana Cipanas.
Kata ''"Cipanas"'' berasal dari [[bahasa Sunda]], yaitu ''ci'' atau ''cai'' yang berarti ''"air"'' dan panas yang berarti ''"panas"''. Daerah ini dinamakan Cipanas karena di tempat ini terdapat sumber air panas, yang mengandung belerang, dan yang kebetulan berada di dalam kompleks istana Cipanas.


== Sejarah ==
Sebenarnya bangunan induk istana ini pada awalnya adalah milik pribadi seorang tuan tanah Belanda yang dibangun pada tahun [[1740]]. Sejak masa pemerintahan Gubernur Jenderal [[Gustaaf Willem baron van Imhoff]], bangunan ini dijadikan sebagai tempat peristirahan Gubernur Jenderal [[Hindia Belanda]].
Sebenarnya bangunan induk istana ini pada awalnya adalah milik pribadi seorang tuan tanah Belanda yang dibangun pada tahun [[1740]]. Sejak masa pemerintahan Gubernur Jenderal [[Gustaaf Willem baron van Imhoff|Gustaaf Willem Baron Van Imhoff]], bangunan ini dijadikan sebagai tempat peristirahan Gubernur Jenderal [[Hindia Belanda]].


Beberapa bangunan yang terdapat di dalam kompleks ini antara lain ''Paviliun Yudistira'', ''Paviliun Bima'' dan ''Paviliun Arjuna'' yang dibangun secara bertahap pada [[1916]]. Penamaan ini dilakukan setelah [[Indonesia]] Merdeka, oleh [[Presiden]] [[Sukarno]]. Di bagian belakang agak ke utara terdapat ''"Gedung Bentol"'', yang dibangun pada [[1954]] sedangkan dua bangunan terbaru yang dibangun pada [[1983]] adalah ''Paviliun Nakula'' dan ''Paviliun Sadewa''.
Beberapa bangunan yang terdapat di dalam kompleks ini antara lain ''Paviliun Yudhistira'', ''Paviliun Bima'' dan ''Paviliun Arjuna'' yang dibangun secara bertahap pada [[1916]]. Penamaan ini dilakukan setelah [[Indonesia]] Merdeka, oleh [[Presiden]] [[Sukarno]]. Di bagian belakang agak ke utara terdapat ''"Gedung Bentol"'', yang dibangun pada [[1954]] sedangkan dua bangunan terbaru yang dibangun pada [[1983]] adalah ''Paviliun Nakula'' dan ''Paviliun Sadewa''.<ref>{{Cite web|last=Negara|first=Kementerian Sekretariat|title=Istana Cipanas {{!}} Sekretariat Negara|url=https://www.setneg.go.id/baca/index/istana_cipanas_dijadikan_posko_pasca_gempa_1|website=www.setneg.go.id|language=en|access-date=2020-09-30}}</ref>


Sebuah peristiwa penting yang pernah terjadi di istana ini setelah kemerdekaan adalah berlangsungnya sidang kabinet yang dipimpin oleh Presiden Soekarno pada [[13 Desember]] [[1965]], yang menetapkan perubahan nilai uang dari Rp 1.000,- menjadi Rp 1,-.
Sebuah peristiwa penting yang pernah terjadi di istana ini setelah kemerdekaan adalah berlangsungnya sidang kabinet yang dipimpin oleh Presiden Soekarno pada [[13 Desember]] [[1965]], yang menetapkan perubahan nilai uang dari Rp 1.000,- menjadi Rp 1,-.
Baris 16: Baris 27:
Gedung ini ditetapkan sebagai Istana Kepresidenan dan digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi [[Presiden]] atau [[Wakil Presiden]] beserta keluarga setelah kemerdekaan, seperti halnya ''[[Camp David]]'' [[Amerika Serikat]].
Gedung ini ditetapkan sebagai Istana Kepresidenan dan digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi [[Presiden]] atau [[Wakil Presiden]] beserta keluarga setelah kemerdekaan, seperti halnya ''[[Camp David]]'' [[Amerika Serikat]].


Setiap ruangan di Istana ini dilengkapi dengan perabot yang terbuat dari kayu. Di Istana ini tersimpa berbagai koleksi ukiran [[Jepara]] dan lukisan dari maestro seni lukis Indonesia seperti [[Basuki Abdullah]], [[Dullah]], [[Sujoyono]], dan [[Lee Man Fong]].

Pada [[24 November]] [[2011]], Istana Cipanas dipakai untuk acara resepsi pernikahan antara [[Edhie Baskoro Yudhoyono]] dan [[Siti Ruby Aliya Rajasa]] dengan nuansa [[Palembang]]. Sejumlah menteri-menteri [[Kabinet Indonesia Bersatu II]] hadir dalam proses pernikahan itu.

== Referensi ==
<references />

== Lihat pula ==
* [[Istana Presiden Republik Indonesia]]

== Pranala luar ==
* [http://www.presidenri.go.id/istana/index.php/statik/profil/istana/cipanas.html/ Istana Republik Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070930032103/http://www.presidenri.go.id/istana/index.php/statik/profil/istana/cipanas.html |date=2007-09-30 }}

{{Istana Kepresidenan Indonesia}}
{{Istana di Indonesia}}


[[Kategori:Istana kepresidenan Indonesia|Cipanas, Istana]]
Setiap ruangan di Istana ini dilengkapi dengan perabot yang terbuat dari kayu. Di Istana ini tersimpa berbagai koleksi ukiran [[Jepara]] dan lukisan dari maestro seni lukis Indonesia seperti [[Basuki Abdullah]], [[Dullah]] [[Sujoyono]], dan [[Lee Man Kong]].

Revisi terkini sejak 19 Agustus 2024 19.38

Istana Cipanas
Halaman depan Istana Cipanas
Istana Cipanas di Cianjur
Istana Cipanas
Istana Cipanas
Location within Cianjur
Istana Cipanas di Jawa Barat
Istana Cipanas
Istana Cipanas
Istana Cipanas (Jawa Barat)
Istana Cipanas di Jawa
Istana Cipanas
Istana Cipanas
Istana Cipanas (Jawa)
Istana Cipanas di Indonesia
Istana Cipanas
Istana Cipanas
Istana Cipanas (Indonesia)
Informasi umum
KotaCipanas, Cipanas, Cianjur
NegaraIndonesia
Koordinat6°44′01″S 107°02′28″E / 6.733496373133206°S 107.0410635379248°E / -6.733496373133206; 107.0410635379248
Mulai dibangun1740
Desain dan konstruksi
ArsitekVan Hoets

Istana Cipanas adalah salah satu Istana Kepresidenan yang terletak di kaki Gunung Gede, Jawa Barat. Tepatnya lebih kurang 103 km dari Jakarta ke arah Bandung melalui Puncak. Istana ini terletak di Desa Cipanas, kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.[1] Luas areal kompleks istana ini lebih kurang 26 hektare, tetapi sampai saat ini hanya 7.760 m2 yang digunakan untuk bangunan. Selebihnya dipenuhi dengan tanaman dan kebun tanaman hias yang asri, kebun sayur dan tanaman lain yang ditata seperti hutan kecil.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Kata "Cipanas" berasal dari bahasa Sunda, yaitu ci atau cai yang berarti "air" dan panas yang berarti "panas". Daerah ini dinamakan Cipanas karena di tempat ini terdapat sumber air panas, yang mengandung belerang, dan yang kebetulan berada di dalam kompleks istana Cipanas.

Sebenarnya bangunan induk istana ini pada awalnya adalah milik pribadi seorang tuan tanah Belanda yang dibangun pada tahun 1740. Sejak masa pemerintahan Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff, bangunan ini dijadikan sebagai tempat peristirahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Beberapa bangunan yang terdapat di dalam kompleks ini antara lain Paviliun Yudhistira, Paviliun Bima dan Paviliun Arjuna yang dibangun secara bertahap pada 1916. Penamaan ini dilakukan setelah Indonesia Merdeka, oleh Presiden Sukarno. Di bagian belakang agak ke utara terdapat "Gedung Bentol", yang dibangun pada 1954 sedangkan dua bangunan terbaru yang dibangun pada 1983 adalah Paviliun Nakula dan Paviliun Sadewa.[2]

Sebuah peristiwa penting yang pernah terjadi di istana ini setelah kemerdekaan adalah berlangsungnya sidang kabinet yang dipimpin oleh Presiden Soekarno pada 13 Desember 1965, yang menetapkan perubahan nilai uang dari Rp 1.000,- menjadi Rp 1,-.

Sedangkan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, gedung ini hanya digunakan sebagai tempat persinggahan pembesar-pembesar Jepang dalam perjalanan mereka dari Jakarta ke Bandung ataupun sebaliknya.

Gedung ini ditetapkan sebagai Istana Kepresidenan dan digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi Presiden atau Wakil Presiden beserta keluarga setelah kemerdekaan, seperti halnya Camp David Amerika Serikat.

Setiap ruangan di Istana ini dilengkapi dengan perabot yang terbuat dari kayu. Di Istana ini tersimpa berbagai koleksi ukiran Jepara dan lukisan dari maestro seni lukis Indonesia seperti Basuki Abdullah, Dullah, Sujoyono, dan Lee Man Fong.

Pada 24 November 2011, Istana Cipanas dipakai untuk acara resepsi pernikahan antara Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Ruby Aliya Rajasa dengan nuansa Palembang. Sejumlah menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu II hadir dalam proses pernikahan itu.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Istana Cipanas". encyclopedia.jakarta-tourism.go.id. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  2. ^ Negara, Kementerian Sekretariat. "Istana Cipanas | Sekretariat Negara". www.setneg.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-30. 

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]