Universitas Islam Nusantara: Perbedaan antara revisi
Perbaikan dan penambahan konten Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(43 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox University |
{{Infobox University |
||
|name = |
| name = Universitas Islam Nusantara |
||
| image = Logo Universitas Islam Nusantara.png |
|||
|image= |
|||
| image_upright = .7 |
|||
|image_size = 150px |
|||
|caption = |
| caption = |
||
|motto = |
| motto = Uninus Maju dan Berkah |
||
|established = |
| established = 30 November 1959 |
||
|type = Perguruan Tinggi Swasta |
| type = Perguruan Tinggi Swasta |
||
|rector = Prof. Dr. H. |
| rector = '''Prof. Dr. H. Endang Komara, M.Si.''' |
||
|city = [[Bandung]] |
| city = [[Bandung]] |
||
|state = [[Jawa Barat]] |
| state = [[Jawa Barat]] |
||
|country = [[Indonesia]] |
| country = [[Indonesia]] |
||
|website= |
| website = {{URL|https://uninus.ac.id/}} |
||
}} |
|||
''' |
'''Universitas Islam Nusantara''' atau dikenal dengan sebutan UNINUS merupakan salah satu perguruan tinggi Islam swasta tertua & bersejarah di Jawa Barat yang berlokasikan di Jl. Soekarno - Hatta No. 530 Kota Bandung. Semula Uninus bernama UNNU (Universitas Nadhlatul Ulama), pada tanggal 15 April 1969 Universitas Nadhlatul Ulama resmi berganti nama menjadi Universitas Islam Nusantara (UNINUS). |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
⚫ | Universitas Islam Nusantara berdiri pada [[30 November]] [[1959]]. Uninus pertama kali dipimpin oleh [[Rektor]] [[Achmad Sanusi|Prof. Dr. Achmad Sanusi, S.H., M.P.A.]]. Kepemimpinannya berada dalam pembinaan Yayasan Universitas Nahdlatul Ulama yang diasuh oleh [[Idham Khalid|K.H. Idham Khalid]], K.H Subhan Z.E. (Alm.), K.H. Achsien (Alm.), K.H. Habib Utsman Al-Aydarus (Alm.), dan lain-lain dengan K.H.E.Z Muttaqien (Alm.) sebagai pimpinan hariannya. Pada tahap awal dibuka Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. |
||
'''[http://uninus.ac.id Universitas Islam Nusantara] (UNINUS)''' berdiri pada [[30 November]] [[1959]]. Saat kelahirannya bernama Universitas Nahdlatul Ulama (UNNU). Kehadirannya di Bumi Nusantara tercinta ini merupakan wujud cita-cita para ulama yang berhimpun dalam Keluarga Besar Ahli Sunnah Waljamaah dan umat Islam umumnya. Uninus merupakan amanat cita-cita para ulama sekaligus bukti bakti peran serta mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 menuju ke arah tercapainya masyarakat adil dan sejahtera yang diridhai Allah Subhanahuwata’ala. |
|||
⚫ | Uninus pertama kali dipimpin oleh [[Rektor]] [[Achmad Sanusi|Prof. Dr. Achmad Sanusi, S.H., M.P.A.]]. Kepemimpinannya berada dalam pembinaan Yayasan Universitas Nahdlatul Ulama yang diasuh oleh [[Idham Khalid|K.H. Idham Khalid]], K.H Subhan Z.E. (Alm.), K.H. Achsien (Alm.), K.H. Habib Utsman Al-Aydarus (Alm.), dan lain-lain dengan K.H.E.Z Muttaqien (Alm.) sebagai pimpinan hariannya. |
||
Berkat pembinaan yang sungguh-sungguh, kedua fakultas tersebut berkembang pesat. Sehingga, mulai [[18 September]] [[1963]], ijazah kedua fakultas dihargai sama dengan ijazah Perguruan Tinggi Negeri sederajat. Gejolak perkembangan kehidupan sosial dan politik di seluruh Nusantara sekitar 1965-1966 mempengaruhi seluruh sendi kehidupan masyarakat beserta peraturannya, termasuk dunia perguruan tinggi. Suasana kehidupan kampus dengan kegiatan tridharmanya tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena segenap sivitas akademika terpanggil untuk bersama-sama dengan para eksponen Angkatan 1966 lainnya mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Selepas gejolak sosial dan politik 1965-1966, segenap unsur sivitas akademika UNNU bersama dengan unsur sivitas akademika dari perguruan tinggi lain, seperti Akademi Pendidikan Agama Islam, Universitas Ibnu Khaldun, Universitas Muhammadiyah Bandung, sepakat bergabung (merger). Lahirlah Universitas Islam Nusantara yang berada dalam pembinaan Yayasan Islam Nusantara (Uninus). Kesepakatan ini membuat semua potensi yang ada dapat dihimpun dan dimanfaatkan lebih efektif dalam menata suatu perguruan tinggi yang bernapaskan Islam sebagai kebanggaan masyarakat dan bangsa. |
Berkat pembinaan yang sungguh-sungguh, kedua fakultas tersebut berkembang pesat. Sehingga, mulai [[18 September]] [[1963]], ijazah kedua fakultas dihargai sama dengan ijazah Perguruan Tinggi Negeri sederajat. Gejolak perkembangan kehidupan sosial dan politik di seluruh Nusantara sekitar 1965-1966 mempengaruhi seluruh sendi kehidupan masyarakat beserta peraturannya, termasuk dunia perguruan tinggi. Suasana kehidupan kampus dengan kegiatan tridharmanya tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena segenap sivitas akademika terpanggil untuk bersama-sama dengan para eksponen Angkatan 1966 lainnya mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Selepas gejolak sosial dan politik 1965-1966, segenap unsur sivitas akademika UNNU bersama dengan unsur sivitas akademika dari perguruan tinggi lain, seperti Akademi Pendidikan Agama Islam, Universitas Ibnu Khaldun, Universitas Muhammadiyah Bandung, sepakat bergabung (merger). Lahirlah Universitas Islam Nusantara yang berada dalam pembinaan Yayasan Islam Nusantara (Uninus). Kesepakatan ini membuat semua potensi yang ada dapat dihimpun dan dimanfaatkan lebih efektif dalam menata suatu perguruan tinggi yang bernapaskan Islam sebagai kebanggaan masyarakat dan bangsa. |
||
Kehadiran Uninus mendapat dukungan penuh dari Al Mukarom [[H. Dr. Idham Khalid]] selaku Ketua Umum Pengurus Besar [[Nahdatul Ulama]] dan [[Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]] pada saat itu, dengan Status Diakui sebagai kelanjutan dari status terdahulu yang telah dicapai UNNU seperti tertera dalam suratnya tertanggal [[30 Agustus]] [[1969]]. Setelah berganti nama, Uninus dipimpin oleh [[Drs. Sukrama Wiraputra]] sebagai [[Rektor]], dibantu Drs. Abin Syamsuddin Makmun, MA., Drs. Ibrahim A Effendi, Achmad Roestandi, S.H., dan K.H.R. Sudja’i sebagai para Pembantu Rektor. Sedangkan Yayasan Universitas Islam Nusantara sebagai Badan Hukum Pembinanya dipimpin oleh Prof. Dr. H. Ahmad Sanusi, S.H., M.P.A. dan Tb. Drajat Martha (Alm.). |
Kehadiran Uninus mendapat dukungan penuh dari Al Mukarom [[H. Dr. Idham Khalid]] selaku Ketua Umum Pengurus Besar [[Nahdatul Ulama]] dan [[Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]] pada saat itu, dengan Status Diakui sebagai kelanjutan dari status terdahulu yang telah dicapai UNNU seperti tertera dalam suratnya tertanggal [[30 Agustus]] [[1969]]. Setelah berganti nama, Uninus dipimpin oleh [[Drs. Sukrama Wiraputra]] sebagai [[Rektor]], dibantu Drs. Abin Syamsuddin Makmun, MA., Drs. Ibrahim A Effendi, [[Achmad Roestandi|Achmad Roestandi, S.H.]], dan K.H.R. Sudja’i sebagai para Pembantu Rektor. Sedangkan Yayasan Universitas Islam Nusantara sebagai Badan Hukum Pembinanya dipimpin oleh Prof. Dr. H. Ahmad Sanusi, S.H., M.P.A. dan Tb. Drajat Martha (Alm.). |
||
Dengan pembenahan di atas, Uninus mulai menunjukkan kemajuan dan menjalankan kembali Tridharma sebagaimana mestinya. Bahkan, beberapa tokoh masyarakat terpanggil untuk membantu mengembangkan Uninus, di antaranya, Mayjen K.P.H. Surjosujarso dan Notaris Komar Andasasmita. Kehadiran keduanya, dibantu H. M. Nawawi sebagai carataker Rektor, membuat Uninus semakin dinamis dan mantap. Sejak itu, pengembangan Universitas Islam Nusantara dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan lajunya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan humaniora serta tuntutan pembangunan. Kemudian, Uninus menjelma menjadi salah satu Perguruan Tinggi swasta ternama di Tanah Air. Lulusan Uninus juga tersebar di berbagai penjuru instansi, baik itu instansi pemerintah ataupun swasta. Lulusan Uninus terbukti mampu bersaing dengan Perti terbaik sekalipun, bahkan beberapa Kepala daerah di Indonesia adalah lulusan Uninus. Oleh karena itu tidak mengherankan jika Uninus mendapat perhatian masyarakat dari seluruh pelosok Tanah Air, sesuai dengan misi dan namanya sebagaimana tercermin dalam komposisi mahasiswanya yang berjumlah 8.215 orang yang terdiri dari putra/i Nusantara ditambah sejumlah mahasiswa yang datang dari beberapa negara [[ASEAN]] ([[Malaysia]], [[Thailand]], [[Brunei Darussalam]]). Walaupun kampus bernafaskan Islam, Uninus juga tidak menutup untuk kalangan non muslim yang mau melanjutkan pendidikan di Uninus. |
Dengan pembenahan di atas, Uninus mulai menunjukkan kemajuan dan menjalankan kembali Tridharma sebagaimana mestinya. Bahkan, beberapa tokoh masyarakat terpanggil untuk membantu mengembangkan Uninus, di antaranya, Mayjen K.P.H. Surjosujarso dan Notaris Komar Andasasmita. Kehadiran keduanya, dibantu H. M. Nawawi sebagai carataker Rektor, membuat Uninus semakin dinamis dan mantap. Sejak itu, pengembangan Universitas Islam Nusantara dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan lajunya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan humaniora serta tuntutan pembangunan. Kemudian, Uninus menjelma menjadi salah satu Perguruan Tinggi swasta ternama di Tanah Air. Lulusan Uninus juga tersebar di berbagai penjuru instansi, baik itu instansi pemerintah ataupun swasta. Lulusan Uninus terbukti mampu bersaing dengan Perti terbaik sekalipun, bahkan beberapa Kepala daerah di Indonesia adalah lulusan Uninus. Oleh karena itu tidak mengherankan jika Uninus mendapat perhatian masyarakat dari seluruh pelosok Tanah Air, sesuai dengan misi dan namanya sebagaimana tercermin dalam komposisi mahasiswanya yang berjumlah 8.215 orang yang terdiri dari putra/i Nusantara ditambah sejumlah mahasiswa yang datang dari beberapa negara [[ASEAN]] ([[Malaysia]], [[Thailand]], [[Brunei Darussalam]]). Walaupun kampus bernafaskan Islam, Uninus juga tidak menutup untuk kalangan non muslim yang mau melanjutkan pendidikan di Uninus. |
||
Baris 33: | Baris 32: | ||
# Fakultas Hukum (FKUM) |
# Fakultas Hukum (FKUM) |
||
#* Jurusan Ilmu Hukum |
#* Jurusan Ilmu Hukum |
||
# [ |
# [https://fkip-uninus.org Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180113184128/http://fkip-uninus.org/ |date=2018-01-13 }} (FKIP) |
||
#* |
#* Program Studi Pendidikan Luar Biasa |
||
# |
#* Program Studi Pendidikan Luar Sekolah |
||
# |
#* Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia |
||
#* |
#* Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris |
||
# |
#* Program Studi Pendidikan Bahasa Arab |
||
# |
#* Program Studi Pendidikan Matematika |
||
# |
#* Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
||
#* Jurusan Pendidikan Matemaytika dan IPA |
|||
⚫ | |||
#* Jurusan Pendidikan IPS |
|||
#** [https://facebook.com/PPKn.Uninus.Bandung/ Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan] |
|||
#* Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini |
#* Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini |
||
# |
# Fakultas Teknik (FTEK) |
||
#* Jurusan Teknik Elektro |
#* Jurusan Teknik Elektro |
||
#* Jurusan Teknik Industri |
#* Jurusan Teknik Industri |
||
Baris 52: | Baris 47: | ||
# Fakultas Pertanian (Faperta) |
# Fakultas Pertanian (Faperta) |
||
#* Program Studi Agroteknologi |
#* Program Studi Agroteknologi |
||
#** Jurusan Budidaya Pertanian (Agronomi) |
|||
#** Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman (Proteksi Tanaman) |
|||
# Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) |
# Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) |
||
#* Jurusan Ilmu Komunikasi |
#* Jurusan Ilmu Komunikasi |
||
⚫ | |||
#** Program Studi Hubungan Masyarakat (Humas) |
|||
#* Jurusan Ilmu Perpustakaan & Informasi |
#* Jurusan Ilmu Perpustakaan & Informasi |
||
# Fakultas Agama Islam (FAI) |
# Fakultas Agama Islam (FAI) |
||
Baris 65: | Baris 56: | ||
#* Jurusan Pendidikan Guru MI |
#* Jurusan Pendidikan Guru MI |
||
== Program Magister (S2) == |
|||
Selain Program Strata 1 (S1), Universitas Islam Nusantara juga membina '''[http://spsuninus.com Sekolah Pasca Sarjana (PPs)]'''. [http://spsuninus.com S2/S3. SPs Universitas Islam Nusantara] membina program magister (S2) yang diantaranya meliputi: |
|||
Universitas Islam Nusantara terdiri dari 3 program magister, antara lain sebagai berikut. |
|||
* Program Studi Magister Administrasi Pendidikan |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
Manajemen Pendidikan Luar Sekolah, Manajemen Pendidikan Luar Biasa, dan Manajemen Sistem Pendidikan. |
|||
== Program Doktor (S3) == |
|||
Universitas Islam Nusantara memiliki program doktor, antara lain sebagai berikut. |
|||
* Program Doktor Ilmu Pendidikan |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
Semua Jurusan dan Program Studi di Uninus sudah terakreditasi '''BAN-PT''' |
|||
== Unit Kegiatan Mahasiswa dan Komunitas Kampus == |
== Unit Kegiatan Mahasiswa dan Komunitas Kampus == |
||
=== UKM === |
=== UKM === |
||
⚫ | |||
* Radio Kampus (RC Radio) |
|||
* Uninus Footbal Club (UFC) |
* Uninus Footbal Club (UFC) |
||
* Nusantara Basketball Club (NBC) |
* Nusantara Basketball Club (NBC) |
||
* Kelompok Pecinta Alam |
* Kelompok Pecinta Alam (Giriraya) |
||
* Uninus Volley Ball Club (UVC) |
* Uninus Volley Ball Club (UVC) |
||
* Uninus Badminton Club (UBC) |
* Uninus Badminton Club (UBC) |
||
* Tae Kwon Do |
* Tae Kwon Do |
||
* Pagar Nusa (Pencak Silat) |
* Pagar Nusa (Pencak Silat) |
||
* Koperasi Mahasiswa ( |
* Koperasi Mahasiswa (Kopma) |
||
* Club of Photography Nusantara |
* Club of Photography Nusantara (Copy) |
||
* Pramuka |
* Pramuka |
||
* Kumpulan Remaja Masjid Al-Ikhlas (Kurma) |
* Kumpulan Remaja Masjid Al-Ikhlas (Kurma) |
||
* Ikramul Qur'an Uninus (IQ Uninus) |
* Ikramul Qur'an Uninus (IQ Uninus) |
||
* |
*Korps Protokoler Mahasiswa (KPM) |
||
*Resimen Mahasiswa (Menwa) |
|||
* SNEFO |
|||
* |
|||
=== Komunitas lain === |
=== Komunitas lain === |
||
* Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Uninus (Hipmi PT Uninus) |
* Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Uninus (Hipmi PT Uninus) |
||
⚫ | |||
* Seni Hadroh An-Nahdiyah |
* Seni Hadroh An-Nahdiyah |
||
* Teater Nusantara 32 |
* Teater Nusantara 32 |
||
* Lingkung Seni Morfologi II |
* Lingkung Seni Morfologi II |
||
* Nihonnus |
|||
== Fasilitas == |
== Fasilitas == |
||
Baris 111: | Baris 99: | ||
* Gedung Perpustakaan Pusat dan Fakultas |
* Gedung Perpustakaan Pusat dan Fakultas |
||
* Aula serba guna |
* Aula serba guna |
||
⚫ | |||
* Laboratorium |
* Laboratorium |
||
* Masjid Al Ikhlas |
* Masjid Al Ikhlas |
||
* Sarana Olahraga (Lap. Futsal, Basket) |
* Sarana Olahraga (Lap. Futsal, Basket) |
||
*Bank & ATM |
|||
* Kantin, Warnet, Kopma & Bank BRI |
|||
* Guest House |
* ''Guest House'' |
||
⚫ | |||
* Radio FM "RC" |
|||
*Lapangan Badminton |
|||
⚫ | |||
* Wall Climbing |
* Wall Climbing |
||
* Tempat Parkir |
* Tempat Parkir |
||
*Tepas FKIP |
|||
*Taman Mahasiswa |
|||
⚫ | |||
*Pujasera |
|||
*Pondok Pesantren Mahasiswa |
|||
== Alumni == |
== Alumni == |
||
[[Dada Rosada]], |
[[Dada Rosada]], Wali kota [[Bandung]], [[2003]]-[[2013]] |
||
[[ |
[[Setia Untung Arimuladi]], Wakil Jaksa Agung Republik Indonesia |
||
[[Yana Mulyana]], Wali kota [[Bandung]], [[2018|2021-2023]] |
|||
[[Ratu Atut Chosiyah]], Mantan Gubernur [[Banten]], [[2007]]-[[2014]] |
[[Ratu Atut Chosiyah]], Mantan Gubernur [[Banten]], [[2007]]-[[2014]] |
||
[[Karna Sobahi]], Bupati [[Majalengka |
[[Karna Sobahi]], Bupati [[Majalengka]] |
||
[[Salman amrillah, Qori International]] |
|||
[[Tubagus Lily Hambali Hasan]], Mantan Bupati [[Purwakarta]], [[2003]]-[[2008]] |
[[Tubagus Lily Hambali Hasan]], Mantan Bupati [[Purwakarta]], [[2003]]-[[2008]] |
||
Baris 135: | Baris 131: | ||
[[Hudarni Rani]], Mantan Gubernur [[Bangka Belitung]], [[2002]]-[[2007]] |
[[Hudarni Rani]], Mantan Gubernur [[Bangka Belitung]], [[2002]]-[[2007]] |
||
[[Dadang M. Nasser]], Bupati [[Kabupaten Bandung |
[[Dadang M. Nasser]], Mantan Bupati [[Kabupaten Bandung|Kabupaten B]]<nowiki/>andung |
||
[[Adjeng Ratna Suminar]], Anggota [[DPR RI]] [[2009]]- [[2014]] |
[[Adjeng Ratna Suminar]], Anggota [[DPR RI]] [[2009]]- [[2014]] |
||
Baris 155: | Baris 151: | ||
[[Santo Kadarusman]], PR & ME PT. Hartono Istana Teknologi [[Polytron]] |
[[Santo Kadarusman]], PR & ME PT. Hartono Istana Teknologi [[Polytron]] |
||
[[Abdul Aziz Lutfi Akbar]], Atlit Persib |
|||
[[Dicky Muhammad Siddiq]], Konsultan Komunikasi [[Uninus]] |
|||
[[Henhen Herdiana]], Atlit Persib |
|||
[[Barnas Adjidin]], Sekretaris [[DPRD Provinsi Jawa Barat]] |
|||
== Peringkat Kampus == |
== Peringkat Kampus == |
||
Baris 173: | Baris 173: | ||
{{Perguruan Tinggi Nahdlatul 'Ulama}} |
{{Perguruan Tinggi Nahdlatul 'Ulama}} |
||
{{indo-perti-stub}} |
{{indo-perti-stub}} |
||
{{Perguruan tinggi di Jawa Barat}} |
|||
[[Kategori:Perguruan tinggi swasta di Jawa Barat|Islam Nusantara, Universitas]] |
[[Kategori:Perguruan tinggi swasta di Jawa Barat|Islam Nusantara, Universitas]] |
||
[[Kategori:Perguruan tinggi swasta di Indonesia|Islam Nusantara, Universitas]] |
[[Kategori:Perguruan tinggi swasta di Indonesia|Islam Nusantara, Universitas]] |
Revisi terkini sejak 4 Oktober 2024 12.30
Universitas Islam Nusantara | |
---|---|
Informasi | |
Moto | Uninus Maju dan Berkah |
Jenis | Perguruan Tinggi Swasta |
Didirikan | 30 November 1959 |
Rektor | Prof. Dr. H. Endang Komara, M.Si. |
Lokasi | , , |
Situs web | uninus |
Universitas Islam Nusantara atau dikenal dengan sebutan UNINUS merupakan salah satu perguruan tinggi Islam swasta tertua & bersejarah di Jawa Barat yang berlokasikan di Jl. Soekarno - Hatta No. 530 Kota Bandung. Semula Uninus bernama UNNU (Universitas Nadhlatul Ulama), pada tanggal 15 April 1969 Universitas Nadhlatul Ulama resmi berganti nama menjadi Universitas Islam Nusantara (UNINUS).
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Universitas Islam Nusantara berdiri pada 30 November 1959. Uninus pertama kali dipimpin oleh Rektor Prof. Dr. Achmad Sanusi, S.H., M.P.A.. Kepemimpinannya berada dalam pembinaan Yayasan Universitas Nahdlatul Ulama yang diasuh oleh K.H. Idham Khalid, K.H Subhan Z.E. (Alm.), K.H. Achsien (Alm.), K.H. Habib Utsman Al-Aydarus (Alm.), dan lain-lain dengan K.H.E.Z Muttaqien (Alm.) sebagai pimpinan hariannya. Pada tahap awal dibuka Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi.
Berkat pembinaan yang sungguh-sungguh, kedua fakultas tersebut berkembang pesat. Sehingga, mulai 18 September 1963, ijazah kedua fakultas dihargai sama dengan ijazah Perguruan Tinggi Negeri sederajat. Gejolak perkembangan kehidupan sosial dan politik di seluruh Nusantara sekitar 1965-1966 mempengaruhi seluruh sendi kehidupan masyarakat beserta peraturannya, termasuk dunia perguruan tinggi. Suasana kehidupan kampus dengan kegiatan tridharmanya tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena segenap sivitas akademika terpanggil untuk bersama-sama dengan para eksponen Angkatan 1966 lainnya mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Selepas gejolak sosial dan politik 1965-1966, segenap unsur sivitas akademika UNNU bersama dengan unsur sivitas akademika dari perguruan tinggi lain, seperti Akademi Pendidikan Agama Islam, Universitas Ibnu Khaldun, Universitas Muhammadiyah Bandung, sepakat bergabung (merger). Lahirlah Universitas Islam Nusantara yang berada dalam pembinaan Yayasan Islam Nusantara (Uninus). Kesepakatan ini membuat semua potensi yang ada dapat dihimpun dan dimanfaatkan lebih efektif dalam menata suatu perguruan tinggi yang bernapaskan Islam sebagai kebanggaan masyarakat dan bangsa.
Kehadiran Uninus mendapat dukungan penuh dari Al Mukarom H. Dr. Idham Khalid selaku Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada saat itu, dengan Status Diakui sebagai kelanjutan dari status terdahulu yang telah dicapai UNNU seperti tertera dalam suratnya tertanggal 30 Agustus 1969. Setelah berganti nama, Uninus dipimpin oleh Drs. Sukrama Wiraputra sebagai Rektor, dibantu Drs. Abin Syamsuddin Makmun, MA., Drs. Ibrahim A Effendi, Achmad Roestandi, S.H., dan K.H.R. Sudja’i sebagai para Pembantu Rektor. Sedangkan Yayasan Universitas Islam Nusantara sebagai Badan Hukum Pembinanya dipimpin oleh Prof. Dr. H. Ahmad Sanusi, S.H., M.P.A. dan Tb. Drajat Martha (Alm.).
Dengan pembenahan di atas, Uninus mulai menunjukkan kemajuan dan menjalankan kembali Tridharma sebagaimana mestinya. Bahkan, beberapa tokoh masyarakat terpanggil untuk membantu mengembangkan Uninus, di antaranya, Mayjen K.P.H. Surjosujarso dan Notaris Komar Andasasmita. Kehadiran keduanya, dibantu H. M. Nawawi sebagai carataker Rektor, membuat Uninus semakin dinamis dan mantap. Sejak itu, pengembangan Universitas Islam Nusantara dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan lajunya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan humaniora serta tuntutan pembangunan. Kemudian, Uninus menjelma menjadi salah satu Perguruan Tinggi swasta ternama di Tanah Air. Lulusan Uninus juga tersebar di berbagai penjuru instansi, baik itu instansi pemerintah ataupun swasta. Lulusan Uninus terbukti mampu bersaing dengan Perti terbaik sekalipun, bahkan beberapa Kepala daerah di Indonesia adalah lulusan Uninus. Oleh karena itu tidak mengherankan jika Uninus mendapat perhatian masyarakat dari seluruh pelosok Tanah Air, sesuai dengan misi dan namanya sebagaimana tercermin dalam komposisi mahasiswanya yang berjumlah 8.215 orang yang terdiri dari putra/i Nusantara ditambah sejumlah mahasiswa yang datang dari beberapa negara ASEAN (Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam). Walaupun kampus bernafaskan Islam, Uninus juga tidak menutup untuk kalangan non muslim yang mau melanjutkan pendidikan di Uninus.
Fakultas
[sunting | sunting sumber]Uninus kini membina tujuh (7) Fakultas yang membawahi beberapa Jurusan dan Program Studi.
- Fakultas Ekonomi (FKON)
- Jurusan Manajemen
- Jurusan Akuntansi
- Fakultas Hukum (FKUM)
- Jurusan Ilmu Hukum
- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Diarsipkan 2018-01-13 di Wayback Machine. (FKIP)
- Program Studi Pendidikan Luar Biasa
- Program Studi Pendidikan Luar Sekolah
- Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
- Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
- Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
- Program Studi Pendidikan Matematika
- Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini
- Fakultas Teknik (FTEK)
- Jurusan Teknik Elektro
- Jurusan Teknik Industri
- Jurusan Teknik Informatika
- Fakultas Pertanian (Faperta)
- Program Studi Agroteknologi
- Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM)
- Jurusan Ilmu Komunikasi
- Jurusan Ilmu Perpustakaan & Informasi
- Fakultas Agama Islam (FAI)
- Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
- Jurusan Perbankan Syariah
- Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
- Jurusan Pendidikan Guru MI
Program Magister (S2)
[sunting | sunting sumber]Universitas Islam Nusantara terdiri dari 3 program magister, antara lain sebagai berikut.
- Program Studi Magister Administrasi Pendidikan
- Program Studi Magister Hukum
- Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam
Program Doktor (S3)
[sunting | sunting sumber]Universitas Islam Nusantara memiliki program doktor, antara lain sebagai berikut.
- Program Doktor Ilmu Pendidikan
- Program Doktor Pendidikan Agama Islam
Unit Kegiatan Mahasiswa dan Komunitas Kampus
[sunting | sunting sumber]UKM
[sunting | sunting sumber]- Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Shawtyna
- Uninus Footbal Club (UFC)
- Nusantara Basketball Club (NBC)
- Kelompok Pecinta Alam (Giriraya)
- Uninus Volley Ball Club (UVC)
- Uninus Badminton Club (UBC)
- Tae Kwon Do
- Pagar Nusa (Pencak Silat)
- Koperasi Mahasiswa (Kopma)
- Club of Photography Nusantara (Copy)
- Pramuka
- Kumpulan Remaja Masjid Al-Ikhlas (Kurma)
- Ikramul Qur'an Uninus (IQ Uninus)
- Korps Protokoler Mahasiswa (KPM)
- Resimen Mahasiswa (Menwa)
Komunitas lain
[sunting | sunting sumber]- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Uninus (Hipmi PT Uninus)
- Seni Hadroh An-Nahdiyah
- Teater Nusantara 32
- Lingkung Seni Morfologi II
Fasilitas
[sunting | sunting sumber]- Gedung Rektorat dan Dekan
- Gedung Perpustakaan Pusat dan Fakultas
- Aula serba guna
- Laboratorium
- Masjid Al Ikhlas
- Sarana Olahraga (Lap. Futsal, Basket)
- Bank & ATM
- Guest House
- Free Wi-fi
- Lapangan Badminton
- Wall Climbing
- Tempat Parkir
- Tepas FKIP
- Taman Mahasiswa
- Gedung Alumni
- Pujasera
- Pondok Pesantren Mahasiswa
Alumni
[sunting | sunting sumber]Dada Rosada, Wali kota Bandung, 2003-2013
Setia Untung Arimuladi, Wakil Jaksa Agung Republik Indonesia
Yana Mulyana, Wali kota Bandung, 2021-2023
Ratu Atut Chosiyah, Mantan Gubernur Banten, 2007-2014
Karna Sobahi, Bupati Majalengka
Salman amrillah, Qori International
Tubagus Lily Hambali Hasan, Mantan Bupati Purwakarta, 2003-2008
Hudarni Rani, Mantan Gubernur Bangka Belitung, 2002-2007
Dadang M. Nasser, Mantan Bupati Kabupaten Bandung
Adjeng Ratna Suminar, Anggota DPR RI 2009- 2014
Iza Fadri, Perwira Tinggi Polri dan Guru Besar Hukum Pidana PTIK
Suwarma Al-Muchtar, Guru Besar PKn FIPS UPI Bandung.
Idrus Affandi, Guru Besar Pendidikan Politik, PKn FIPS UPI Bandung.
Ranidar Darwis, Guru Besar PKn FIPS UPI Bandung.
Astim Riyanto, Pakar Hukum Tata Negara UPI Bandung
Djajang Nurjaman, Pelatih Persib Bandung
M. Natshir Mahbuby, Kiper Persib Bandung
Santo Kadarusman, PR & ME PT. Hartono Istana Teknologi Polytron
Abdul Aziz Lutfi Akbar, Atlit Persib
Henhen Herdiana, Atlit Persib
Barnas Adjidin, Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Barat
Peringkat Kampus
[sunting | sunting sumber]Rangking 75 dari keseluruhan Perguruan Tinggi (Negeri & Swasta ) di Indonesia, 12 dari keseluruhan Perguruan Tinggi (Negeri & Swasta ) di Jawa Barat, 10 Perguruan Tinggi Agama Islam (Negeri & Swasta), 35 Perguruan Tinggi Swasta versi 4icu.
Rangking 90 dari keseluruhan Perguruan Tinggi (Negeri & Swasta ) di Indonesia, 14 dari keseluruhan Perguruan Tinggi (Negeri & Swasta ) di Jawa Barat, 14 Perguruan Tinggi Agama Islam (Negeri & Swasta), 42 Perguruan Tinggi Swasta versi Webometric.