Batalyon Raider: Perbedaan antara revisi
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kesalahan jenjang Subbagian (Headline)) |
UdinIbrahim (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(113 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox military unit |
|||
[[Berkas:Army raidersparade1.jpg|jmpl|240px|ka|Parade Batalyon Raider]] |
|||
| unit_name |
|||
'''Batalyon Raider''' adalah salah satu [[batalyon]] [[pasukan elit]] [[infanteri]] [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI). Sepuluh batalyon raider yang diresmikan pada tanggal [[22 Desember]] [[2003]] itu, dibentuk dengan dilikuidasi 8 Yonif pemukul [[Kodam]] dan 2 Yonif [[Kostrad]]. Unit infanteri ini dilatar-belakangi dengan taktik pertempuran ''"[[:en:Raid (military)|Raid]]"'' ("Depredasi"). |
|||
= Batalyon Raider |
|||
| image |
|||
= Lambang Raider 2.png |
|||
| image_size |
|||
= 150 |
|||
| caption |
|||
= Lambang Raider |
|||
| start_date |
|||
= |
|||
| country |
|||
= {{IDN}} |
|||
| allegiance |
|||
= |
|||
| branch |
|||
= |
|||
| type |
|||
= |
|||
| role |
|||
= |
|||
| size |
|||
=747 |
|||
| command_structure |
|||
=[[TNI Angkatan Darat]] |
|||
| garrison |
|||
= |
|||
| garrison_label |
|||
= Markas |
|||
| nickname |
|||
= |
|||
| patron |
|||
= |
|||
| motto |
|||
= |
|||
| colors |
|||
= Hijau Lumut |
|||
| colors_label |
|||
= Baret |
|||
| march |
|||
= |
|||
| mascot |
|||
= Pisau Komando dan Petir |
|||
| equipment |
|||
= |
|||
| equipment_label |
|||
= |
|||
| battles |
|||
= |
|||
| anniversaries |
|||
= |
|||
| decorations |
|||
= |
|||
| battle_honours |
|||
= |
|||
| battle_honours_label |
|||
= |
|||
}} |
|||
[[Berkas:Army raidersparade1.jpg|jmpl|240px|ka|Parade prajurit Raider]] |
|||
'''Batalyon Raider''' adalah salah satu [[batalyon]] [[pasukan elit]] [[infanteri]] [[TNI Angkatan Darat]]. Sepuluh batalyon raider yang diresmikan pada tanggal [[22 Desember]] [[2003]] itu, dibentuk dengan dilikuidasi 8 Yonif pemukul [[Kodam]] dan 2 Yonif [[Kostrad]]. Unit infanteri ini dilatar-belakangi dengan taktik pertempuran ''"[[:en:Raid (military)|Raid]]"'' ("Perang"). |
|||
== |
== Sejarah == |
||
Awal mulanya materi pendidikan Raider hanya diperuntukkan kepada Batalyon Linud KOSTRAD. Gabungan kualifikasi Raider dan Para menghasilkan jenis keahlian tempur baru yaitu RAIDER PARA. Ini sangat cocok dengan karakteristik prajurit dan satuan KOSTRAD yang dikenal cepat, keras dan mental dalam setiap pertempuran. Tapi nyatanya pendidikan Raider diujicobakan pertama kali justru kepada personel Yonif 401. Hasilnya sangat menakjubkan, Dalam setiap operasi menunjukkan peningkatan yang sangat berarti bagi daya gempur pasukan. Maka setelah melalui beberapa inovasi dan perbaikan, pendidikan Raider mulai diadopsi oleh KOSTRAD untuk pasukan Lintas Udara. Karena dinilai cukup membantu dalam taktik tempur dan hasil pertempuran maka akhirnya kualifikasi RAIDER mulai disebarkan kepada satuan Infanteri non linud maupun Bantuan tempur non KOSTRAD pada tahun 1967 s/d 1970 an. Raider adalah kualifikasi pasukan bersifat khusus yang menekankan kepada kemampuan memukul cepat musuh dengan senjata minimal, perang berlarut di hutan, perang jarak dekat, Operasi Raid Rala Suntai (Rawa, Laut, Sungai dan Pantai) dan pengintaian. Pasukan digerakkan dalam regu yang berjumlah 10 orang. Komposisinya mirip 1 regu Infanteri reguler hanya saja ditambah dengan ahli raid/demolisi. |
|||
'''Batalyon Raider''' adalah pasukan elite [[TNI]] yang berada di bawah Pasukan Komando. Secara umum, batalyon Raider tak berbeda dengan prajurit [[Batalyon Infanteri]], namun kemampuan individu Raider lebih baik dari prajurit [[Infanteri]], bahkan hingga tiga kali lipat. Gagasan untuk membentuk pasukan elite di seluruh Kodam digulirkan pada tanggal [[22 Desember]] [[2003]], oleh [[Ryamizard Ryacudu|Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu]], yang Kala itu menjabat [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]]. Langkah Jenderal TNI Ryamizard ditindaklanjuti dengan meningkatkan kualifikasi 10 pasukan infanteri reguler menjadi Raider, salah satunya dilatih kemampuan antiteror di [[Pusdikpassus]] milik [[Kopassus]]. Pasukan ini dibentuk untuk meningkatkan daya cegah [[TNI]]. Sebab, batalyon Raider mampu beroperasi dalam unit kecil, rahasia dan mendadak. Biasanya, dalam satu Kodam memiliki satu unit pasukan '''Raider'''. |
|||
Dari sinilah muncul suatu fakta bahwa sesungguhnya semua perlengkapan termasuk seragam, baret dan brevet seorang prajurit Infanteri TNI AD modern sekarang adalah kelengkapan dan seragam pasukan RAIDER di masa lalu. Brevet Yudha Wastu Pramuka, baret hijau berlogo senapan silang lambang korps Infanteri adalah perlengkapan seragam seorang Raider di masa lalu. Pada waktu itu seragam PDL pasukan batalyon Raider adalah Loreng Macan Tutul. KOSTRAD dan prajurit Infanteri non Raider tidak menggunakan seragam ini karena KOSTRAD telah mempunyai PDL khusus tersendiri sedangkan Infanteri reguler yang bernaung di bawah KODAM masih memakai PDL ABRI hijau polos tanpa kamuflase. Baru pada tahun 1970 PDL “IFGABA” (Infanteri Gaya Baru) benar – benar ada dan dipakai satuan tempur AD. PDL “IFGABA” kemudian digantikan oleh loreng Malvinas dari Inggris yang berlaku untuk semua angkatan sampai sekarang.<ref>[https://muhfarhanblog.wordpress.com/2017/06/06/sejarah-yonif-raider-tni-angkatan-darat/ "Sejarah Batalyon Raider TNI Angkatan Darat"]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
Setiap batalyon raider terdiri atas 747 personel. Mereka memperoleh pendidikan dan latihan khusus selama enam bulan untuk perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut. Tiap-tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur tiga kali lipat batalyon infanteri biasa. Mereka dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari [[Helikopter]]. 50 orang personel di antara 747 orang personel dalam satu batalyon Raider memiliki kemampuan anti teror dan keahlian-keahlian khusus lainnya. Keahlian tersebut mereka dapatkan setelah mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh [[Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus]] yang bertempat di [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], [[Jawa Barat]]. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan pasukan raider. |
|||
'''Batalyon Raider''' adalah pasukan elite [[TNI Angkatan Darat]] yang berada di bawah Pasukan Komando. Secara umum, batalyon Raider tak berbeda dengan prajurit [[Batalyon Infanteri]], namun kemampuan individu Raider lebih baik dari prajurit [[Infanteri]]. Gagasan untuk membentuk pasukan elite di seluruh Kodam digulirkan pada tanggal [[22 Desember]] [[2003]], oleh [[Jenderal]] [[TNI]] [[Ryamizard Ryacudu]], yang kala itu menjabat [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]]. Langkah Jenderal TNI Ryamizard ditindaklanjuti dengan meningkatkan kualifikasi 10 pasukan infanteri reguler menjadi Raider, salah satunya dilatih kemampuan antiteror di [[Pusdikpassus]] milik [[Kopassus]]. Pasukan ini dibentuk untuk meningkatkan daya cegah [[TNI]]. Sebab, batalyon Raider mampu beroperasi dalam unit kecil, rahasia dan mendadak. Biasanya, dalam satu Kodam memiliki satu unit pasukan Raider. |
|||
== Pendidikan Raider == |
|||
Pendidikan atau penggemblengan raider dilaksanakan selama 84 hari, mereka memiliki kemampuan tambahan, yakni kemamuan raider. Mereka punya kemampuan operasional di semua medan laga. Baik di perkotaan, hutan, gunung, sungai, rawa, laut, pantai, dan udara,’’. |
|||
== Waktu pendidikan == |
|||
Pendidikan atau penggemblengan raider dilaksanakan selama 84 hari, mereka memiliki kemampuan tambahan, yakni kemampuan Raider. Mereka punya kemampuan operasional di semua medan laga. Baik di perkotaan, hutan, gunung, sungai, rawa, laut, pantai, dan udara,’’. |
|||
Pasukan Para Raider digembleng latihan dalam tiga tahap. Ketiga tahap itu adalah tahap basis, tahap gunung hutan, dan tahap rawa laut. |
Pasukan Para Raider digembleng latihan dalam tiga tahap. Ketiga tahap itu adalah tahap basis, tahap gunung hutan, dan tahap rawa laut. |
||
Baris 15: | Baris 75: | ||
# Tahap Rawa Laut, para raider digembleng kemampuan tempur di laut. |
# Tahap Rawa Laut, para raider digembleng kemampuan tempur di laut. |
||
Pendidikan '''Raider''' dimaksudkan agar seluruh Satuan jajaran [[Infanteri]] [[TNI Angkatan Darat]] memiliki kemampuan yang sama dan seimbang, dalam artian semua satuan |
Pendidikan '''Raider''' yang dimaksudkan agar seluruh Satuan jajaran [[Infanteri]] [[TNI Angkatan Darat]] memiliki kemampuan yang sama dan seimbang, dalam artian semua satuan Raider maupun Paratrooper Raider di Satuan Jajaran [[Infanteri]] [[TNI Angkatan Darat]] memiliki kemampuan yang sama dengan Brigif lainnya yang telah memiliki Batalyon Raider sebagai Satuan Pemukul Strategis, yang mampu beroperasi pada berbagai situasi. |
||
Setiap batalyon raider terdiri atas 747 personel. Mereka memperoleh pendidikan dan latihan khusus selama enam bulan untuk perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut. Tiap-tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur lebih dari batalyon infanteri biasa. Mereka dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari [[Helikopter]]. 50 orang personel di antara 747 orang personel dalam satu batalyon Raider memiliki kemampuan anti teror dan keahlian-keahlian khusus lainnya. Keahlian tersebut mereka dapatkan setelah mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh [[Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus]] yang bertempat di [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], [[Jawa Barat]]. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan pasukan raider. |
|||
== Kualifikasi == |
|||
{{multiple image |
|||
| align = right |
|||
| total_width = 500 |
|||
| image1 = Brevet Kualifikasi Raider.png |
|||
| alt1 = Brevet Raider |
|||
| caption1 = Brevet Raider |
|||
| image2 = Brevet Para Raider.png |
|||
| alt2 = Brevet Pasukan Udara |
|||
| caption2 = Brevet Para Raider |
|||
| image3 = Brevet Mobil Udara.png |
|||
== Kualifikasi Personel == |
|||
| alt3 = Brevet Airbone |
|||
'''Raider''' adalah kualifikasi prajurit [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) yang dilatih untuk menguasai 3 kemampuan. Kemampuan tersebut adalah: |
|||
| caption3 = Brevet Mobil Udara |
|||
}} |
|||
'''Batalyon Raider''' adalah kualifikasi prajurit [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) yang dilatih untuk menguasai 3 kemampuan. Kemampuan tersebut adalah: |
|||
# Kemampuan sebagai pasukan anti-[[teroris]] untuk pertempuran jarak dekat. |
# Kemampuan sebagai pasukan anti-[[teroris]] untuk pertempuran jarak dekat. |
||
# Kemampuan sebagai pasukan lawan [[gerilya]] dengan mobilitas tinggi. |
# Kemampuan sebagai pasukan lawan [[gerilya]] dengan mobilitas tinggi. |
||
# Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut (panjang). |
# Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut (panjang). |
||
== Lambang |
== Lambang == |
||
[[Berkas:Lambang Raider.png|130px|jmpl|Lambang Raider]] |
|||
[[Berkas:Logo Para Raider.png|130px|jmpl|Lambang Para Raider]] |
|||
* Sangkur terhunus bermata dua: melambangkan bahwa prajurit Raider memiliki ketajaman dalam berpikir dan berolah yudha. Sehingga prajurit Raider selalu siap mengemban tugas sebagai pasukan terdepan. |
* Sangkur terhunus bermata dua: melambangkan bahwa prajurit Raider memiliki ketajaman dalam berpikir dan berolah yudha. Sehingga prajurit Raider selalu siap mengemban tugas sebagai pasukan terdepan. |
||
* Lintasan Kilat atau Petir: Melambangkan bahwa |
* Lintasan Kilat atau Petir: Melambangkan bahwa prajurit Raider adalah prajurit yang mampu bergerak dan bertindak dengan cepat dan senyap di segala bentuk medan dalam pertempuran. |
||
* Warna Merah Putih: melukiskan bahwa jiwa nasionalisme dimiliki oleh setiap prajurit Raider yang mengedepankan kepentingan tugas dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. |
* Warna Merah Putih: melukiskan bahwa jiwa nasionalisme dimiliki oleh setiap prajurit Raider yang mengedepankan kepentingan tugas dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. |
||
== Daftar |
== Daftar satuan == |
||
=== Batalyon Raider === |
|||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
|+ |
|||
|- bgcolor=#cccccc |
|- bgcolor=#cccccc |
||
! width="20" | No |
! width="20" | No |
||
! width="200" | Nama |
! width="200" | Nama Satuan |
||
! width="200" | |
! width="200" | Markas |
||
! width="200" | Komando |
! width="200" | Komando |
||
! width="200" | Unit |
|||
|- |
|- |
||
| 1. || [[ |
| 1. || [[Batalyon Infanteri 100]]/Prajurit Setia || [[Kota Medan]] || [[Kodam I/Bukit Barisan]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 2. || [[Batalyon Infanteri 111]]/Karma Bakti || |
| 2. || [[Batalyon Infanteri 111]]/Karma Bakti || || [[Brigif 25/Siwah]] || Raider Khusus |
||
|- |
|- |
||
| 3. || [[Batalyon Infanteri 112]]/Dharma Jaya || |
| 3. || [[Batalyon Infanteri 112]]/Dharma Jaya || [[Kota Banda Aceh]] || [[Kodam Iskandar Muda]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 4. || [[Batalyon Infanteri 113]]/Jaya Sakti || |
| 4. || [[Batalyon Infanteri 113]]/Jaya Sakti || || [[Brigif 25/Siwah]] || Raider Khusus |
||
|- |
|- |
||
| 5. || [[Batalyon Infanteri 114]]/Satria Musara || |
| 5. || [[Batalyon Infanteri 114]]/Satria Musara || || [[Brigif 25/Siwah]] ||Raider Khusus |
||
|- |
|- |
||
| 6. ||[[Batalyon Infanteri 115]]/Macan Leuser || |
| 6. ||[[Batalyon Infanteri 115]]/Macan Leuser || || [[Komando Resor Militer 012|Korem 012/Teuku Umar]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 7. || [[Batalyon Infanteri |
| 7. || [[Batalyon Infanteri 136]]/Tuah Sakti || [[Batam]] || [[Korem 033/Wira Pratama]] || Raider Khusus |
||
|- |
|- |
||
| 8. || [[Batalyon Infanteri 142]]/Ksatria Jaya || |
| 8. || [[Batalyon Infanteri 142]]/Ksatria Jaya || [[Kota Jambi]] || [[Komando Resor Militer 042|Korem 042/Garuda Putih]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 9. || [[Batalyon Infanteri 200 |
| 9. || [[Batalyon Infanteri 200]]/Bhakti Negara Laga Utama || [[Kota Palembang]] || [[Kodam II/Sriwijaya]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 10. || [[Batalyon Infanteri |
| 10. || [[Batalyon Infanteri 300]]/Braja Wijaya || [[Kota Bandung]] || [[Kodam III/Siliwangi]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 11. || [[Batalyon Infanteri |
| 11. || [[Batalyon Infanteri 301]]/Prabu Kian Santang || || [[Brigade Infanteri 15|Brigif 15/Kujang II]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 12. || [[Batalyon Infanteri |
| 12. || [[Batalyon Infanteri 303]]/Setia Sampai Mati || || [[Brigif 13/Galuh|Brigif 13/Galuh Rahayu]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 13. || [[Batalyon Infanteri |
| 13. || [[Batalyon Infanteri 305]]/Tengkorak || || [[Brigade Infanteri 17|Brigif 17/Sakti Budi Bhakti]] || Para Raider |
||
|- |
|- |
||
| 14. || [[ |
| 14. || [[Batalyon Infanteri 321]]/Galuh Taruna || || [[Brigif 13/Galuh|Brigif 13/Galuh Rahayu]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 15. || [[ |
| 15. || [[Batalyon Infanteri 323/Raider|Batalyon Infanteri 323]]/Buaya Putih || || [[Brigif 13/Galuh|Brigif 13/Galuh Rahayu]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 16. || [[ |
| 16. || [[Batalyon Infanteri 328]]/Dirgahayu || || [[Brigade Infanteri 17|Brigif 17/Sakti Budi Bhakti]] || Para Raider |
||
|- |
|- |
||
| 17. ||[[ |
| 17. || [[Batalyon Infanteri 330]]/Tri Dharma || || [[Brigade Infanteri 17|Brigif 17/Sakti Budi Bhakti]] || Para Raider |
||
|- |
|- |
||
| 18. ||[[Batalyon Infanteri |
| 18. || [[Batalyon Infanteri 400]]/Banteng Raiders || [[Kota Semarang]] || [[Kodam IV/Diponegoro]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 19. || [[Batalyon Infanteri 408]]/Suhbrastha || || [[Korem 074/Warastratama]] || Raider |
|||
| 19. ||[[Batalyon Infanteri 412/Raider|Batalyon Infanteri Mekanis 412/Bharata Eka Sakti]] || '''[[Batalyon Infanteri 412/Raider|Batalyon Infanteri Mekanis Raider 412/Bharata Eka Sakti]] ''' || [[Brigade Infanteri 6|Brigif Mekanis Raider 6/Tri Sakti Baladaya]] |
|||
|- |
|- |
||
| 20. ||[[Batalyon Infanteri |
| 20. || [[Batalyon Infanteri 411]]/Pandawa || || [[Brigade Infanteri 6]]/Tri Sakti Baladaya || Mekanis Raider |
||
|- |
|- |
||
| 21. || |
| 21. ||[[Batalyon Infanteri 412]]/Bharata Eka Sakti || || [[Brigade Infanteri 6]]/Tri Sakti Baladaya || Mekanis Raider |
||
|- |
|- |
||
| 22. || |
| 22. ||[[Batalyon Infanteri 413]]/Bremoro || || [[Brigade Infanteri 6]]/Tri Sakti Baladaya || Mekanis Raider |
||
|- |
|- |
||
| 23. || |
| 23. ||[[Batalyon Infanteri 431]]/Satria Setia Perkasa || [[Maros]] || [[Brigade Infanteri 3|Brigif 3/Tri Budi Sakti]] || Para Raider |
||
|- |
|- |
||
| 24. || [[Batalyon Infanteri |
| 24. || [[Batalyon Infanteri 432]]/Waspada Setia Jaya || [[Maros]] || [[Brigade Infanteri 3|Brigif 3/Tri Budi Sakti]] || Para Raider |
||
|- |
|- |
||
| 25. || [[ |
| 25. || [[Batalyon Infanteri 433]]/Julu Siri || [[Maros]] || [[Brigade Infanteri 3|Brigif 3/Tri Budi Sakti]] || Para Raider |
||
|- |
|- |
||
| 26. || [[Batalyon Infanteri |
| 26. || [[Batalyon Infanteri 500]]/Mahastra Yudha || [[Kota Surabaya]] || [[Kodam V/Brawijaya]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 27. || [[Batalyon Infanteri |
| 27. || [[Batalyon Infanteri 501]]/Bajra Yudha || || [[Brigade Infanteri 18|Brigif 18/Sarvatra Eva Yudha]] || Para Raider |
||
|- |
|- |
||
| 28. || [[Batalyon Infanteri |
| 28. || [[Batalyon Infanteri 502]]/Ujwala Yudha || || [[Brigade Infanteri 18|Brigif 18/Sarvatra Eva Yudha]] || Para Raider |
||
|- |
|- |
||
| 29. ||[[Batalyon Infanteri |
| 29. || [[Batalyon Infanteri 503]]/Mayangkara || || [[Brigade Infanteri 18|Brigif 18/Sarvatra Eva Yudha]] || Para Raider |
||
|- |
|- |
||
| 30. || [[Batalyon Infanteri |
| 30. || [[Batalyon Infanteri 509]]/Balawara Yudha || || [[Brigif 9/Daraka Yudha]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 31. || [[Batalyon Infanteri |
| 31. || [[Batalyon Infanteri 514/Raider|Batalyon Infanteri 514]]/Sabbada Yudha || || [[Brigif 9/Daraka Yudha]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 32. || [[ |
| 32. || [[Batalyon Infanteri 515]]/Ugra Tapa Yudha || || [[Brigif 9/Daraka Yudha]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 33. || [[Batalyon Infanteri |
| 33. || [[Batalyon Infanteri 600]]/Modang || [[Kota Balikpapan]] || [[Kodam VI/Mulawarman]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 34. || [[Batalyon Infanteri |
| 34. || [[Batalyon Infanteri 613]]/Raja Alam || || [[Brigade Infanteri 24/Bulungan Cakti|Brigif 24/Bulungan Cakti]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 35. || |
| 35. ||[[Batalyon Infanteri 631]]/Antang Elang || || [[Korem 102/Panju Panjung]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 36. || [[ |
| 36. || [[Batalyon Infanteri 641]]/Beruang || || [[Brigade Infanteri 19|Brigif 19/Khatulistiwa]] || Raider |
||
|- |
|||
| 37. || [[Yonif 900/Raider|Batalyon Infanteri 741/Satya Bhakti Wirottama]] || '''[[Yonif 900/Raider|Batalyon Infanteri Raider 900/Satya Bhakti Wirottama]]''' || [[Kodam IX/Udayana]] |
|||
|- |
|- |
||
| |
| 37. || [[Batalyon Infanteri 644]]/Walet Sakti || || [[Brigif 19/Khatulistiwa]] || Raider Khusus |
||
|- |
|- |
||
| |
| 38. || [[Batalyon Infanteri 700]]/Wira Yudha Cakti || [[Kota Makassar]] || [[Kodam XIV/Hasanuddin]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| |
| 39. || [[Batalyon Infanteri 712]]/Wira Tama || [[Kota Manado]] || [[Kodam XIII/Merdeka]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| |
| 40. || [[Batalyon Infanteri 715]]/Motuliato || [[Gorontalo Utara]] || [[Brigade Infanteri 22|Brigif 22/Ota Manasa]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| |
| 41. || [[Batalyon Infanteri 732]]/Banau || || [[Korem 152/Baabullah]] || Raider Khusus |
||
|- |
|- |
||
| |
| 42. || [[Batalyon Infanteri 733]]/Masariku || [[Kota Ambon]] || [[Kodam XV/Pattimura]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| |
| 43. || [[Batalyon Infanteri 744]]/Satya Yudha Bhakti || || [[Brigif 21/Komodo]] || Raider Khusus |
||
|- |
|- |
||
| 44. || [[Batalyon Infanteri 751]]/Vira Jaya Sakti || [[Kota Jayapura]]|| [[Kodam XVII/Cenderawasih]] || Raider Khusus |
|||
|} |
|||
=== Batalyon Para Raider === |
|||
{| class="wikitable" |
|||
|- bgcolor=#cccccc |
|||
! width="20" | No |
|||
! width="200" | Nama Lama |
|||
! width="200" | Nama Baru |
|||
! width="200" | Komando |
|||
|- |
|- |
||
| |
| 45. || [[Batalyon Infanteri 753]]/Arga Vira Tama || || [[Korem 173/Praja Vira Braja]] || Raider Khusus |
||
|- |
|- |
||
| |
| 46. || [[Batalyon Infanteri 754]]/Eme Neme Kangasi || [[Kota Timika]] || [[Brigade Infanteri 20|Brigif 20/Ima Jaya Keramo]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| |
| 47. || [[Batalyon Infanteri 755]]/Yalet || [[Kota Merauke]] || [[Brigade Infanteri 20|Brigif 20/Ima Jaya Keramo]] || Raider |
||
|- |
|- |
||
| 48. || [[Batalyon Infanteri 761]]/Kibibor Akinting || [[Kota Manokwari]] || [[Kodam XVIII/Kasuari]] || |
|||
| 4. ||[[Batalyon Infanteri Lintas Udara 431]]/Satria Setia Perkasa || '''[[Batalyon Infanteri Lintas Udara 431|Batalyon Infanteri Para Raider 431/Satria Setia Perkasa]]''' || [[Brigade Infanteri Lintas Udara 3|Brigif Para Raider 3/Tri Budi Sakti]] |
|||
|- |
|- |
||
| |
| 49. || [[Batalyon Infanteri 762]]/Vira Yudha Sakti || || [[Brigade Infanteri 26|Brigif 26/Gurana Piarawaimo]] || Raider Khusus |
||
|- |
|- |
||
| |
| 50. || [[Batalyon Infanteri 900]]/Satya Bhakti Wirottama || [[Singaraja]] || [[Kodam IX/Udayana]] || Raider |
||
|- |
|||
| 7. || [[Batalyon Infanteri Lintas Udara 501]]/Bajra Yudha || '''[[Yonif Linud 501/Bajra Yudha|Batalyon Infanteri Para Raider 501/Bajra Yudha]]''' || [[Brigif Linud 18/Trisula|Brigif Para Raider 18/Sarvatra Eva Yudha]] |
|||
|- |
|||
| 8. || [[Batalyon Infanteri Lintas Udara 502]]/Ujwala Yudha || '''[[Yonif Linud 502/Ujwala Yudha|Batalyon Infanteri Para Raider 502/Ujwala Yudha]]''' || [[Brigif Linud 18/Trisula|Brigif Para Raider 18/Sarvatra Eva Yudha]] |
|||
|- |
|||
| 9. || [[Batalyon Infanteri Lintas Udara 503]]/Mayangkara || '''[[Batalyon Infanteri Lintas Udara 503|Batalyon Infanteri Para Raider 503/Mayangkara]]''' || [[Brigif Linud 17/Kujang I|Brigif Para Raider 18/Sarvatra Eva Yudha]] |
|||
|- |
|- |
||
|} |
|} |
||
== Pelatihan == |
|||
=== Latihan Raider === |
|||
Pada tanggal [[12 Februari]] [[2015]], secara resmi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) [[Letnan Jenderal]] [[TNI]] [[Muhammad Munir|M. Munir]] membuka Latihan Pembentukan Satuan Raider [[Batalyon Infanteri 752|Yonif 752/Vira Yudha Sakti]], [[Yonif 753/Arga Vira Tama]], [[Yonif 756/Winame Sili]] dan [[Yonif 613/Raja Alam]] TA. 2015 dalam sebuah upacara yang digelar di Lapangan [[Pusdikpassus]], [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], [[Bandung]].<ref>[http://www.tniad.mil.id/index.php/2015/02/tni-ad-bentuk-dua-satuan-raider/ "TNI AD Bentuk 2 Satuan Raider"]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Perencanaan [[TNI AD]] pada tahun 2015 dalam melaksanakan peningkatan kemampuan satuan TNI AD dengan mengadakan latihan Raider untuk 12 Batalyon Infanteri (Yonif). Rencananya, dari 12 Yonif tersebut, 9 Yonif akan dilatih oleh [[Kopassus]], sementara 3 lainnya dilatih oleh [[Kostrad]]. Sebelumnya pada tahun anggaran 2014 selain pembentukan [[Raider]] [[Batalyon Infanteri|Yonif 712/Wiratama]], [[TNI]] juga merencanakan penyelenggaran pelatihan pembentukan Batalyon Raider [[Yonif 303/Setia Sampai Mati]] [[Garut]], [[Jawa Barat]] dan [[Batalyon Infanteri 509|Yonif 509/Balawara Yudha]] [[Jember]], [[Jawa Timur]].<ref>[http://www.tniad.mil.id/index.php/2014/08/dankodiklat-tni-ad-tutup-latihan-raider-yonif-712wiratama-kodam-viiwirabuana-ta-2014/ "Dankodiklat TNI AD Tutup Latihan Raider Ta. 2014"]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
Sebanyak 650 prajurit [[Yonif 413/Bremoro|Batalyon Infanteri Mekanis 413/Bremoro]] [[Kostrad]], akan mengikuti latihan kualifikasi [[Raider]] selama tiga bulan, di [[Pusdikpassus|Pusat Pendidikan Pasukan Khusus]] di Batujajar, Bandung. Seluruh personelnya harus memiliki kualifikasi raider. Seperti kemampuan taktik khusus untuk pertempuran kota dan perang hutan, teknik mobil udara, dan sebagainya.<ref>[http://berita.suaramerdeka.com/650-prajurit-kostrad-ikuti-latihan-kualifikasi-raider/ "650 Prajurit Yonif Mekanis 413/Kostrad Ikuti Latihan Kualifikasi Raider"]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
750 Orang Prajurit TNI terdiri dari 100 Personel Denma Brigif 22 Otamanasa dari Gorontalo Utara, 550 orang Prajurit Yonif 715 Motuliato dari Gorontalo Utara, dan 100 orang Personel 712 raider Wiratama dari Manado. para personel TNI-AD itu nantinya akan melaksanakan Latihan Pembentukan Raider Tahun Anggaran 2020, di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) selama kurang lebih tiga bulan.<ref>[https://hargo.co.id/berita/ikut-latihan-raider-750-orang-prajurit-tni-bertolak-ke-makopassus.html "Ikut Latihan Raider, 750 Orang Prajurit TNI Bertolak ke Makopassus"]</ref> |
|||
=== Latihan Para Raider === |
|||
Prajurit [[Yonif Linud 330/Tri Dharma]] Kostrad secara resmi dilantik dalam Upacara Penutupan Latihan Para Raider yang dilaksanakan dipantai Desa Cijeruh, Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Garut Jawa Barat yang dipimpin oleh Pangdivif-1 Kostrad [[Lodewyk Pusung|Mayjen TNI Lodewyk Pusung]], dalam penutupan latihan Para Raider turut hadir Menteri Pertahanan RI [[Ryamizard Ryacudu|Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu]]. Berakhirnya pelatihan Para Raider selama kurang lebih dari 3 bulan dengan titik berat pada taktik dan teknik khusus/Raids, Mobil udara, dan teknik tempur jarak dekat. Pasukan tempur yang sebelumnya hanya memiliki spesifikasi operasional di segala medan dan cuaca (Linud) itu, kini telah mahir dalam operasi penyergapan teroris (Raider). Nama kesatuan Yonif Linud 330/Tri Dharma pun resmi diganti menjadi Yonif Para Raider 330/Tri Dharma.<ref>[http://poskotanews.com/2015/08/25/menhan-hadiri-penutupan-latihan-raider-yonif-linud-330-kostrad/ "Menhan Hadiri Penutupan Latihan Raider Yonif Linud 330 Kostrad"]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
Sesuai petunjuk pimpinan semua [[Batalyon Infanteri]] yang ada akan dilatih dengan kemampuan [[Raider]] termasuk Yonif Linud akan ditingkatkan menjadi Yonif Para Raider. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 173: | Baris 223: | ||
{{Batalyon}} |
{{Batalyon}} |
||
{{TNI-stub}} |
|||
[[Kategori: |
[[Kategori:Batalyon Raider Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat| ]] |
||
[[Kategori:Pasukan khusus Indonesia]] |
[[Kategori:Pasukan khusus Indonesia]] |
||
{{TNI-stub}} |
Revisi terkini sejak 16 Mei 2024 07.18
Batalyon Raider | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Jumlah personel | 747 |
Bagian dari | TNI Angkatan Darat |
Baret | Hijau Lumut |
Maskot | Pisau Komando dan Petir |
Batalyon Raider adalah salah satu batalyon pasukan elit infanteri TNI Angkatan Darat. Sepuluh batalyon raider yang diresmikan pada tanggal 22 Desember 2003 itu, dibentuk dengan dilikuidasi 8 Yonif pemukul Kodam dan 2 Yonif Kostrad. Unit infanteri ini dilatar-belakangi dengan taktik pertempuran "Raid" ("Perang").
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Awal mulanya materi pendidikan Raider hanya diperuntukkan kepada Batalyon Linud KOSTRAD. Gabungan kualifikasi Raider dan Para menghasilkan jenis keahlian tempur baru yaitu RAIDER PARA. Ini sangat cocok dengan karakteristik prajurit dan satuan KOSTRAD yang dikenal cepat, keras dan mental dalam setiap pertempuran. Tapi nyatanya pendidikan Raider diujicobakan pertama kali justru kepada personel Yonif 401. Hasilnya sangat menakjubkan, Dalam setiap operasi menunjukkan peningkatan yang sangat berarti bagi daya gempur pasukan. Maka setelah melalui beberapa inovasi dan perbaikan, pendidikan Raider mulai diadopsi oleh KOSTRAD untuk pasukan Lintas Udara. Karena dinilai cukup membantu dalam taktik tempur dan hasil pertempuran maka akhirnya kualifikasi RAIDER mulai disebarkan kepada satuan Infanteri non linud maupun Bantuan tempur non KOSTRAD pada tahun 1967 s/d 1970 an. Raider adalah kualifikasi pasukan bersifat khusus yang menekankan kepada kemampuan memukul cepat musuh dengan senjata minimal, perang berlarut di hutan, perang jarak dekat, Operasi Raid Rala Suntai (Rawa, Laut, Sungai dan Pantai) dan pengintaian. Pasukan digerakkan dalam regu yang berjumlah 10 orang. Komposisinya mirip 1 regu Infanteri reguler hanya saja ditambah dengan ahli raid/demolisi.
Dari sinilah muncul suatu fakta bahwa sesungguhnya semua perlengkapan termasuk seragam, baret dan brevet seorang prajurit Infanteri TNI AD modern sekarang adalah kelengkapan dan seragam pasukan RAIDER di masa lalu. Brevet Yudha Wastu Pramuka, baret hijau berlogo senapan silang lambang korps Infanteri adalah perlengkapan seragam seorang Raider di masa lalu. Pada waktu itu seragam PDL pasukan batalyon Raider adalah Loreng Macan Tutul. KOSTRAD dan prajurit Infanteri non Raider tidak menggunakan seragam ini karena KOSTRAD telah mempunyai PDL khusus tersendiri sedangkan Infanteri reguler yang bernaung di bawah KODAM masih memakai PDL ABRI hijau polos tanpa kamuflase. Baru pada tahun 1970 PDL “IFGABA” (Infanteri Gaya Baru) benar – benar ada dan dipakai satuan tempur AD. PDL “IFGABA” kemudian digantikan oleh loreng Malvinas dari Inggris yang berlaku untuk semua angkatan sampai sekarang.[1]
Batalyon Raider adalah pasukan elite TNI Angkatan Darat yang berada di bawah Pasukan Komando. Secara umum, batalyon Raider tak berbeda dengan prajurit Batalyon Infanteri, namun kemampuan individu Raider lebih baik dari prajurit Infanteri. Gagasan untuk membentuk pasukan elite di seluruh Kodam digulirkan pada tanggal 22 Desember 2003, oleh Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu, yang kala itu menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Langkah Jenderal TNI Ryamizard ditindaklanjuti dengan meningkatkan kualifikasi 10 pasukan infanteri reguler menjadi Raider, salah satunya dilatih kemampuan antiteror di Pusdikpassus milik Kopassus. Pasukan ini dibentuk untuk meningkatkan daya cegah TNI. Sebab, batalyon Raider mampu beroperasi dalam unit kecil, rahasia dan mendadak. Biasanya, dalam satu Kodam memiliki satu unit pasukan Raider.
Waktu pendidikan
[sunting | sunting sumber]Pendidikan atau penggemblengan raider dilaksanakan selama 84 hari, mereka memiliki kemampuan tambahan, yakni kemampuan Raider. Mereka punya kemampuan operasional di semua medan laga. Baik di perkotaan, hutan, gunung, sungai, rawa, laut, pantai, dan udara,’’.
Pasukan Para Raider digembleng latihan dalam tiga tahap. Ketiga tahap itu adalah tahap basis, tahap gunung hutan, dan tahap rawa laut.
- Pada Tahap Basis, pasukan mendapat pelatihan menghadapi pertempuran kota, pertempuran jarak dekat, dan ilmu medan. Penghancuran medan dan pembebasan tawanan diajarkan di tahapan ini. Mereka digembleng keras dalam tahapan ini.
- Pada Tahap Gunung Hutan, pasukan dilatih survival di hutan belantara dan kemampuan gerilya di gunung. Bahkan dalam tiga hari mereka tidak dibekali makanan/minuman, hanya garam dan korek api yang dibawa pasukan. Mereka diuji untuk tetap survive dalam kondisi seminim apapun.
- Tahap Rawa Laut, para raider digembleng kemampuan tempur di laut.
Pendidikan Raider yang dimaksudkan agar seluruh Satuan jajaran Infanteri TNI Angkatan Darat memiliki kemampuan yang sama dan seimbang, dalam artian semua satuan Raider maupun Paratrooper Raider di Satuan Jajaran Infanteri TNI Angkatan Darat memiliki kemampuan yang sama dengan Brigif lainnya yang telah memiliki Batalyon Raider sebagai Satuan Pemukul Strategis, yang mampu beroperasi pada berbagai situasi.
Setiap batalyon raider terdiri atas 747 personel. Mereka memperoleh pendidikan dan latihan khusus selama enam bulan untuk perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut. Tiap-tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur lebih dari batalyon infanteri biasa. Mereka dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari Helikopter. 50 orang personel di antara 747 orang personel dalam satu batalyon Raider memiliki kemampuan anti teror dan keahlian-keahlian khusus lainnya. Keahlian tersebut mereka dapatkan setelah mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus yang bertempat di Batujajar, Jawa Barat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan pasukan raider.
Kualifikasi
[sunting | sunting sumber]Batalyon Raider adalah kualifikasi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dilatih untuk menguasai 3 kemampuan. Kemampuan tersebut adalah:
- Kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat.
- Kemampuan sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi.
- Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut (panjang).
Lambang
[sunting | sunting sumber]- Sangkur terhunus bermata dua: melambangkan bahwa prajurit Raider memiliki ketajaman dalam berpikir dan berolah yudha. Sehingga prajurit Raider selalu siap mengemban tugas sebagai pasukan terdepan.
- Lintasan Kilat atau Petir: Melambangkan bahwa prajurit Raider adalah prajurit yang mampu bergerak dan bertindak dengan cepat dan senyap di segala bentuk medan dalam pertempuran.
- Warna Merah Putih: melukiskan bahwa jiwa nasionalisme dimiliki oleh setiap prajurit Raider yang mengedepankan kepentingan tugas dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.