Waktu: Perbedaan antara revisi
k +{{Authority control}} |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(19 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{redirect|Tempo}} |
|||
[[Berkas:Wooden hourglass 3.jpg|jmpl|jam pasir sebagai alat pengukur waktu, contoh pengukuran waktu klasik]] |
[[Berkas:Wooden hourglass 3.jpg|jmpl|jam pasir sebagai alat pengukur waktu, contoh pengukuran waktu klasik]] |
||
'''Waktu''' atau '''masa''' menurut ''Kamus Besar Bahasa Indonesia'' ( |
'''Waktu''' atau '''masa''' menurut ''Kamus Besar Bahasa Indonesia'' (1996) adalah seluruh rangkaian yang berproses dengan keadaan dalam kehidupan.<ref>{{Cite web|title=Arti kata waktu - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|url=https://kbbi.web.id/waktu.html|website=kbbi.web.id|access-date=2020-10-17}}</ref> Dalam hal ini, skala waktu merupakan [[Selang (matematika)|interval]] antara dua buah keadaan / kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Jenis-jenis [[Jam (alat)|pengukur waktu atau jam]] utama adalah: |
||
* [[Jam matahari]] |
* [[Jam matahari]] |
||
* [[Jam analog]] |
* [[Jam analog]] |
||
Baris 14: | Baris 15: | ||
* [[pekan]] (minggu) |
* [[pekan]] (minggu) |
||
* [[bulan (penanggalan)|bulan]] ([[Januari]], [[Februari]], [[Maret]], [[April]], [[Mei]], [[Juni]], [[Juli]], [[Agustus]], [[September]], [[Oktober]], [[November]], [[Desember]]) |
* [[bulan (penanggalan)|bulan]] ([[Januari]], [[Februari]], [[Maret]], [[April]], [[Mei]], [[Juni]], [[Juli]], [[Agustus]], [[September]], [[Oktober]], [[November]], [[Desember]]) |
||
** [[triwulan]]/[[caturwulan]]/[[semester]]/[[musim]] |
** [[triwulan]] / [[caturwulan]] / [[semester]] / [[musim]] |
||
* [[tahun]] |
* [[tahun]] |
||
* [[windu]] |
* [[windu]] |
||
Baris 25: | Baris 26: | ||
== Pandangan terhadap waktu == |
== Pandangan terhadap waktu == |
||
Tiap [[masyarakat]] memiliki pandangan yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Sebagai contoh: masyarakat [[Dunia Barat|Barat]] melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain, sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang, dan [[zaman]] yang akan datang. Berbeda dengan masyarakat Barat, masyarakat [[Hindu]] melihat waktu sebagai sebuah siklus yang terus berulang tanpa akhir. |
Tiap [[masyarakat]] memiliki pandangan yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Sebagai contoh: masyarakat [[Dunia Barat|Barat]] melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (''linier''). Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain, sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang, dan [[zaman]] yang akan datang. Berbeda dengan masyarakat Barat, masyarakat [[Hindu]] melihat waktu sebagai sebuah siklus yang terus berulang tanpa akhir. |
||
Cara pandang terhadap waktu bukan hanya sekadar cara melihat detikan arloji pada dinding yang terus berputar tanpa henti dan menunggu komando dari setiap orang, tetapi waktu lebih dilihat sebagai kesempatan, uang, dan karya yang terus berlangsung mengukir hidup yang tiada hentinya. Kebebasan waktu terjadi tempat orang mampu memberikan segala [[karya]], [[cipta]], dan [[karsanya]] bagi semua. |
Cara pandang terhadap waktu bukan hanya sekadar cara melihat detikan [[arloji]] pada dinding yang terus berputar tanpa henti dan menunggu komando dari setiap orang, tetapi waktu lebih dilihat sebagai kesempatan, uang, dan karya yang terus berlangsung mengukir hidup yang tiada hentinya. Kebebasan waktu terjadi tempat orang mampu memberikan segala [[karya]], [[cipta]], dan [[karsanya]] bagi semua. |
||
=== Kebebasan |
=== Kebebasan waktu === |
||
Untuk mengukur skala waktu yang berlangsung sangat cepat (di dalam dunia [[elektronika]] dan [[semikonduktor]]), kebanyakan orang menggunakan satuan: |
Untuk mengukur skala waktu yang berlangsung sangat cepat (di dalam dunia [[elektronika]] dan [[semikonduktor]]), kebanyakan orang menggunakan satuan: |
||
* milidetik (ms, seperseribu detik, 10<sup>−3</sup> s, millisecond) |
* milidetik (ms, seperseribu detik, 10<sup>−3</sup> s, millisecond) |
||
Baris 36: | Baris 37: | ||
* pikodetik (ps, 10<sup>−12</sup> s, picosecond) |
* pikodetik (ps, 10<sup>−12</sup> s, picosecond) |
||
Dalam dunia [[fisika]], dimensi waktu dan dimensi ruang (panjang, luas, dan volume) |
Dalam dunia [[fisika]], dimensi waktu dan dimensi ruang (panjang, luas, dan volume) adalah besaran pengukuran yang mendasar, selain juga [[massa]] dari suatu benda ''(time, length and mass)''. Gabungan dari waktu, ruang dan massa ini dapat dipakai untuk menceritakan dan menjelaskan misteri alam semesta secara kuantitatif (berdasarkan hasil pengukuran). Misalnya [[tenaga]] (energi) dinyatakan dalam satuan ukuran kg * (meter kuadrat) / (detik kuadrat) atau yang sering kita kenal sebagai satuan watt*detik atau [[joule]]. |
||
== |
== Perhitungan == |
||
Perhitungan waktu oleh manusia terutama didasarkan kepada [[fenomena alam]] yang dapat disaksikan secara nyata. Fenomena alam yang dijadikan rujukan menghitung waktu oleh manusia ialah perputaran Bumi terhadap porosnya dan terhadap [[Matahari]], serta perputaran [[Bulan]] terhadap Bumi. Manusia kemudian menghitung waktu melalui fenomena alam yang berulang yang dihasilkan dari fenomena utama tersebut. Beberapa fenomena berulang ini ialah pergantian siang dan malam, pergantian musim dan pergantian posisi Bulan. Dari penghitungan ini, manusia menetapkan hari, bulan dan tahun dari sekumpulan waktu.<ref>{{Cite book|last=Hanafi Al-Mahlawi|first=Hanafi|date=September 2013|url=https://books.google.co.id/books?id=OmmVEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false|title=Hari-hari Allah: Momen Bersejarah yang Allah Muliakan|location=Jakarta Timur|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-642-9|editor-last=Arifin|editor-first=Futuhal|pages=14|translator-last=Maqosid|translator-first=Yasir|trans-title=Ayyamullah|url-status=live}}</ref> |
|||
== Penetapan waktu == |
|||
{| class="wikitable" |
|||
|+ |
|||
!Sistem |
|||
!24 |
|||
|- |
|||
|Dini hari |
|||
|00.00-04.00 |
|||
|- |
|||
|[[Pagi]] |
|||
|04.00-10.00 |
|||
|- |
|||
|[[Siang]] |
|||
|10.00-14.00 |
|||
|- |
|||
|[[Tengah hari]] |
|||
|12.00 |
|||
|- |
|||
|[[Sore]] |
|||
|14.00-18.30 |
|||
|- |
|||
|[[Petang]] |
|||
|16.30-18.30 |
|||
|- |
|||
|[[Malam]] |
|||
|18.30-04.00 |
|||
|- |
|||
|[[Tengah malam]] |
|||
|00.00 |
|||
|- |
|||
|} |
|||
===Keterangan atau urutan waktu=== |
|||
{| class="wikitable" |
|||
|+ |
|||
!Urutan |
|||
!Keterangan |
|||
|- |
|||
|Senantu |
|||
|Beberapa hari yang lalu |
|||
|- |
|||
|Selumbari, kemarin dulu, kemarin lusa |
|||
|Dua hari sebelum hari ini (H-2) |
|||
|- |
|||
|Kemarin |
|||
|Hari sebelum hari ini (H-1) |
|||
|- |
|||
|Hari ini |
|||
|–(H} |
|||
|- |
|||
|Besok, esok |
|||
|Hari sesudah hari ini (H+1) |
|||
|- |
|||
|Lusa |
|||
|Hari sesudah besok; hari kedua sesudah hari ini (H+2) |
|||
|- |
|||
|Tulat, langkat |
|||
|Hari sesudah lusa; hari ketiga sesudah hari ini (H+3) |
|||
|- |
|||
|Tubin, tungging |
|||
|Hari keempat sesudah hari ini (H+4) |
|||
|- |
|||
|Cekelong |
|||
|Hari kelima sesudah hari ini (H+5) |
|||
|} |
|||
== Rujukan == |
|||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
||
Revisi terkini sejak 3 September 2024 22.43
Waktu atau masa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996) adalah seluruh rangkaian yang berproses dengan keadaan dalam kehidupan.[1] Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan / kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Jenis-jenis pengukur waktu atau jam utama adalah:
Skala
[sunting | sunting sumber]Skala waktu diukur dengan satuan:
- detik (sekon)
- menit
- jam
- hari (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu)
- pekan (minggu)
- bulan (Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember)
- triwulan / caturwulan / semester / musim
- tahun
- windu
- dekade (dasawarsa)
- abad
- milenium (alaf) dan seterusnya.
Daftar perhitungan skala waktu
[sunting | sunting sumber]Dari | ke | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Milenium | Abad | Dekade | Windu | Tahun | Bulan | Minggu | Hari | Jam | Menit | Detik | |
Milenium | 10 | 100 | 125 | 1000 | 12000 | 48000 | 366000 | 8784000 | 527040000 | 31622400000 | |
Abad | 0.1 | 10 | 12.5 | 100 | 1200 | 4800 | 36600 | 878400 | 52704000 | 3162240000 | |
Dekade | 0.01 | 0.1 | 1.25 | 10 | 120 | 480 | 3660 | 87840 | 5270400 | 316224000 | |
Windu | 0.0008 | 0.008 | 0.08 | 8 | 96 | 384 | 2928 | 70272 | 4216320 | 252979200 | |
Tahun | 0.001 | 0.01 | 0.1 | 0.125 | 12 | 48 | 366 | 8784 | 527040 | 31622400 | |
Bulan | 0.00008 | 0.0008 | 0.008 | 0.01 | 0.08 | 4 | 30.5 | 732 | 43920 | 2635200 | |
Minggu | 0.00002 | 0.0002 | 0.002 | 0.0028 | 0.02 | 0.25 | 7.625 | 183 | 10980 | 658800 | |
Hari | 0.000002 | 0.00002 | 0.0002 | 0.003 | 0.002 | 0.03 | 0.1 | 24 | 1440 | 86400 | |
Jam | 0.0000001 | 0.000001 | 0.00001 | 0.000014 | 0.0001 | 0.001 | 0.005 | 0.04 | 60 | 3600 | |
Menit | 1 x 10-9 | 1 x 10-8 | 1 x 10-7 | 0.0000002 | 1 x 10-6 | 0.00002 | 0.00009 | 0.0006 | 0.01 | 60 | |
Detik | 3 x 10-11 | 3 x 10-10 | 3 x 10-9 | 3.9 x 10-9 | 3 x 10-8 | 3 x 10-7 | 0.000001 | 0.00001 | 0.0002 | 0.01 |
Pandangan terhadap waktu
[sunting | sunting sumber]Tiap masyarakat memiliki pandangan yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Sebagai contoh: masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain, sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang, dan zaman yang akan datang. Berbeda dengan masyarakat Barat, masyarakat Hindu melihat waktu sebagai sebuah siklus yang terus berulang tanpa akhir.
Cara pandang terhadap waktu bukan hanya sekadar cara melihat detikan arloji pada dinding yang terus berputar tanpa henti dan menunggu komando dari setiap orang, tetapi waktu lebih dilihat sebagai kesempatan, uang, dan karya yang terus berlangsung mengukir hidup yang tiada hentinya. Kebebasan waktu terjadi tempat orang mampu memberikan segala karya, cipta, dan karsanya bagi semua.
Kebebasan waktu
[sunting | sunting sumber]Untuk mengukur skala waktu yang berlangsung sangat cepat (di dalam dunia elektronika dan semikonduktor), kebanyakan orang menggunakan satuan:
- milidetik (ms, seperseribu detik, 10−3 s, millisecond)
- mikrodetik (μs, sepersejuta detik, 10−6 s, microsecond)
- nanodetik (ns, 10−9 s, nanosecond)
- pikodetik (ps, 10−12 s, picosecond)
Dalam dunia fisika, dimensi waktu dan dimensi ruang (panjang, luas, dan volume) adalah besaran pengukuran yang mendasar, selain juga massa dari suatu benda (time, length and mass). Gabungan dari waktu, ruang dan massa ini dapat dipakai untuk menceritakan dan menjelaskan misteri alam semesta secara kuantitatif (berdasarkan hasil pengukuran). Misalnya tenaga (energi) dinyatakan dalam satuan ukuran kg * (meter kuadrat) / (detik kuadrat) atau yang sering kita kenal sebagai satuan watt*detik atau joule.
Perhitungan
[sunting | sunting sumber]Perhitungan waktu oleh manusia terutama didasarkan kepada fenomena alam yang dapat disaksikan secara nyata. Fenomena alam yang dijadikan rujukan menghitung waktu oleh manusia ialah perputaran Bumi terhadap porosnya dan terhadap Matahari, serta perputaran Bulan terhadap Bumi. Manusia kemudian menghitung waktu melalui fenomena alam yang berulang yang dihasilkan dari fenomena utama tersebut. Beberapa fenomena berulang ini ialah pergantian siang dan malam, pergantian musim dan pergantian posisi Bulan. Dari penghitungan ini, manusia menetapkan hari, bulan dan tahun dari sekumpulan waktu.[2]
Penetapan waktu
[sunting | sunting sumber]Sistem | 24 |
---|---|
Dini hari | 00.00-04.00 |
Pagi | 04.00-10.00 |
Siang | 10.00-14.00 |
Tengah hari | 12.00 |
Sore | 14.00-18.30 |
Petang | 16.30-18.30 |
Malam | 18.30-04.00 |
Tengah malam | 00.00 |
Keterangan atau urutan waktu
[sunting | sunting sumber]Urutan | Keterangan |
---|---|
Senantu | Beberapa hari yang lalu |
Selumbari, kemarin dulu, kemarin lusa | Dua hari sebelum hari ini (H-2) |
Kemarin | Hari sebelum hari ini (H-1) |
Hari ini | –(H} |
Besok, esok | Hari sesudah hari ini (H+1) |
Lusa | Hari sesudah besok; hari kedua sesudah hari ini (H+2) |
Tulat, langkat | Hari sesudah lusa; hari ketiga sesudah hari ini (H+3) |
Tubin, tungging | Hari keempat sesudah hari ini (H+4) |
Cekelong | Hari kelima sesudah hari ini (H+5) |
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Arti kata waktu - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id. Diakses tanggal 2020-10-17.
- ^ Hanafi Al-Mahlawi, Hanafi (September 2013). Arifin, Futuhal, ed. Hari-hari Allah: Momen Bersejarah yang Allah Muliakan [Ayyamullah]. Diterjemahkan oleh Maqosid, Yasir. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. hlm. 14. ISBN 978-979-592-642-9.