Pelabuhan Panjang: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Merapikan |
||
(13 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{rapikan}} |
|||
{{Infobox port |
{{Infobox port |
||
| name = Pelabuhan Panjang |
| name = Pelabuhan Internasional Panjang |
||
| image = Panjang_International_Port.jpg |
| image = Panjang_International_Port.jpg |
||
| caption = Pelabuhan Panjang pada tahun 2016 |
|||
| imagesize = 300px |
|||
| caption = |
|||
| country = {{negara|indonesia}} [[Indonesia]] |
| country = {{negara|indonesia}} [[Indonesia]] |
||
| location = [[Bandar Lampung]], [[Lampung]] |
| location = [[Bandar Lampung]], [[Lampung]] |
||
| coordinates = {{ |
| coordinates = {{coor title dms|5|28|07.9|S|105|19|11.0|E|type:landmark}} |
||
| opened = |
| opened = |
||
| operated = [[ |
| operated = PT [[Pelabuhan Indonesia]] |
||
| owner = [[ |
| owner = [[Direktorat Jenderal Perhubungan Laut]] |
||
| type = 1A (BUMN) |
| type = 1A (BUMN) |
||
| sizewater = |
| sizewater = |
||
Baris 37: | Baris 35: | ||
| blankstats1 = |
| blankstats1 = |
||
| blankstatstitle2 = |
| blankstatstitle2 = |
||
| blankstats2 = |
| blankstats2 = |
||
| blankstatstitle3 = |
| blankstatstitle3 = |
||
| blankstats3 = |
| blankstats3 = |
||
| website = [http://www.panjangport.co.id/ www.panjangport.co.id] |
| website = [http://www.panjangport.co.id/ www.panjangport.co.id] |
||
|image_size=300px}} |
|||
}} |
|||
'''Pelabuhan Internasional Panjang''' adalah sebuah [[pelabuhan]] yang terletak di [[Panjang, Bandar Lampung|Kecamatan Panjang]], [[Kota Bandar Lampung]], [[Provinsi Lampung]]. Pelabuhan ini adalah salah satu pelabuhan terbesar di [[Indonesia]]. Pelabuhan ini memiliki dermaga penumpang, dermaga peti kemas, lapangan penumpukan peti kemas, serta terminal curah basah dan kering. |
|||
'''Pelabuhan Panjang''' adalah sebuah |
|||
pelabuhan internasional yang terletak di [[Panjang,Bandar Lampung|Kecamatan Panjang]], Kota [[Bandar Lampung]], [[Lampung]]. |
|||
Pelabuhan ini adalah salah |
|||
satu pelabuhan besar di [[Indonesia]]. |
|||
Saat ini Pelabuhan ini sedang memperluas area dermaga dengan mereklamasi pantai serta revitalisasi jalur kereta api Pidada. |
|||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Pada mulanya, pelabuhan ini hanyalah pelabuhan kecil di Teluk Betung yang disinggahi oleh kapal motor dan perahu layar yang akan mengangkut hasil perikanan dan pertanian ke luar daerah Lampung ataupun sebaliknya. |
|||
⚫ | Pada abad ke-17, [[Pemerintah Hindia Belanda]] mulai membangun pelabuhan ini dengan nama “''Oesthaven''”. Pembangunan tahap pertama meliputi pembangunan dermaga sepanjang 200 meter dengan menggunakan konstruksi caisson dengan kedalaman -7 LWS, beserta satu unit gudang dengan luas sekitar 1.000 meter persegi. |
||
Dengan adanya peningkatan kegiatan pada abad ke '''XVII''' oleh [[Pemerintah Hindia Belanda]], maka dibangun pelabuhan panjang yang dikenal dengan nama '''“Oesthaven”'''. |
|||
⚫ | Pelabuhan ini telah tumbuh dan berkembang menjadi pelabuhan besar yang melayani pelayaran antar pulau dan antar negara. Pembangunan untuk menambah fasilitas dan peralatan penunjang pun terus dilakukan di pelabuhan ini secara bertahap, sejalan dengan tuntutan permintaan pengguna jasa serta perkembangan perdagangan internasional.<ref>[http://www.panjangport.co.id/profil.php?page=divisi/profil/sejarah Sejarah Pelabuhan Panjang]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
||
⚫ | |||
== Pelayaran == |
|||
Pelabuhan panjang saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi pelabuhan Samudera yang melayani pelayaran antar pulau dan antar negara. |
|||
Menteri Perhubungan [[Ignasius Jonan]] meresmikan trayek tol laut dari pelabuhan ini ke [[Pelabuhan Tanjung Perak]] pulang pergi. Trayek tersebut dilayani dengan menggunakan KMP Mutiara Persada III yang dapat mengangkut kendaraan dan orang, dengan kecepatan maksimal 16 knot. Kapal tersebut memiliki panjang 151 meter, dan dapat menampung 200 unit truk ukuran sedang. Pelayaran ditempuh selama sekitar 29 jam.<ref name=":0" /> |
|||
Menurut Jonan, dengan trayek tol laut tersebut, waktu tempuh [[Bandar Lampung]]-[[Surabaya]] dapat dihemat hingga 74% dari waktu normal. Biaya operasional truk pengangkut barang juga dapat ditekan hingga 55% lebih murah dibandingkan menggunakan jalur darat.<ref name=":0">[http://m.antaranews.com/berita/494792/menhub-resmikan-pelayaran-tol-laut-bandarlampung-surabaya Menhub resmikan pelayaran Tol Laut Bandar Lampung-Surabaya]</ref> |
|||
⚫ | |||
== Fasilitas == |
|||
Pelabuhan ini akan memiliki Dermaga Kapal Feri, Dermaga peti kemas, Lapangan Container, Terminal curah basah dan kering. |
|||
Layanan Kapal yang ditawarkan di Pelabuhan Panjang meliputi: |
|||
* Jasa Labuh |
|||
* Jasa Pandu |
|||
* Jasa Tunda & Kepil |
|||
* Jasa Tambat |
|||
* Jasa Pelayanan Air |
|||
== Pelayanan Pelabuhan == |
|||
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meresmikan trayek tetap dan teratur jalur tol laut Pelabuhan Panjang [[Bandar Lampung]] ke [[Pelabuhan Tanjung Perak]] [[Surabaya]] pulang pergi, di Pelabuhan Panjang, Rabu petang, ditandai dengan operasional kapal ro-ro yang melayani pelayaran ini. |
|||
Trayek tetap dari Pelabuhan Panjang-Tanjung Perak ini menggunakan Kapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Persada III sebagai kapal angkut kendaraan dan orang, dengan kecepatan maksimal 16 knot. |
|||
Kapal ini memiliki panjang 151 meter, dan dapat menampung 200 unit truk ukuran sedang. Pelayaran [[Bandar Lampung]]-[[Surabaya]] ditempuh selama sekitar 29 jam. |
|||
Menurut Menhub Jonan,dengan memanfaatkan jalur pelayaran tol laut ini, distribusi barang antarpulau dapat dihemat biayanya dan waktu lebih cepat, sehingga waktu tempuh Bandar Lampung-Surabaya bisa dihemat hingga 74 persen dari waktu normal yang mencapai empat hari perjalanan. |
|||
Begitupula biaya operasional truk pengangkut barang dapat ditekan hingga 55 persen lebih murah dibandingkanmenggunakan perjalanan darat. |
|||
<ref>[http://m.antaranews.com/berita/494792/menhub-resmikan-pelayaran-tol-laut-bandarlampung-surabaya Menhub resmikan pelayaran Tol Laut Bandar Lampung-Surabaya]</ref> |
|||
== Rencana Pengembangan == |
|||
Pelabuhan Panjang saat ini sedang melakukan reklamasi pantai yang nantinya untuk memperluas area dermaga karena di darat sudah tidak memadai dan akan menghidupkan lagi jalur kereta api dari [[Stasiun Pidada|pidada]] ke area Pelabuhan yang sempat di nonaktifkan. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 92: | Baris 60: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* [http://www.panjangport.co.id/ Website resmi Pelabuhan Panjang] |
* [http://www.panjangport.co.id/ Website resmi Pelabuhan Panjang] |
||
{{Pelabuhan Pelindo}} |
|||
[[Kategori:Pelabuhan di Indonesia|Panjang]] |
[[Kategori:Pelabuhan di Indonesia|Panjang]] |
||
[[Kategori:Kota Bandar Lampung|Panjang]] |
[[Kategori:Kota Bandar Lampung|Panjang]] |
Revisi terkini sejak 14 September 2024 04.43
Pelabuhan Internasional Panjang | |
---|---|
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Lokasi | Bandar Lampung, Lampung |
Koordinat | 5°28′07.9″S 105°19′11.0″E / 5.468861°S 105.319722°E |
Detail | |
Operator | PT Pelabuhan Indonesia |
Pemilik | Direktorat Jenderal Perhubungan Laut |
Jenis | 1A (BUMN) |
Luas lahan | 105 Hektare |
Statistik | |
Situs web www.panjangport.co.id |
Pelabuhan Internasional Panjang adalah sebuah pelabuhan yang terletak di Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Pelabuhan ini adalah salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia. Pelabuhan ini memiliki dermaga penumpang, dermaga peti kemas, lapangan penumpukan peti kemas, serta terminal curah basah dan kering.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada mulanya, pelabuhan ini hanyalah pelabuhan kecil di Teluk Betung yang disinggahi oleh kapal motor dan perahu layar yang akan mengangkut hasil perikanan dan pertanian ke luar daerah Lampung ataupun sebaliknya.
Pada abad ke-17, Pemerintah Hindia Belanda mulai membangun pelabuhan ini dengan nama “Oesthaven”. Pembangunan tahap pertama meliputi pembangunan dermaga sepanjang 200 meter dengan menggunakan konstruksi caisson dengan kedalaman -7 LWS, beserta satu unit gudang dengan luas sekitar 1.000 meter persegi.
Pelabuhan ini telah tumbuh dan berkembang menjadi pelabuhan besar yang melayani pelayaran antar pulau dan antar negara. Pembangunan untuk menambah fasilitas dan peralatan penunjang pun terus dilakukan di pelabuhan ini secara bertahap, sejalan dengan tuntutan permintaan pengguna jasa serta perkembangan perdagangan internasional.[1]
Pelayaran
[sunting | sunting sumber]Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meresmikan trayek tol laut dari pelabuhan ini ke Pelabuhan Tanjung Perak pulang pergi. Trayek tersebut dilayani dengan menggunakan KMP Mutiara Persada III yang dapat mengangkut kendaraan dan orang, dengan kecepatan maksimal 16 knot. Kapal tersebut memiliki panjang 151 meter, dan dapat menampung 200 unit truk ukuran sedang. Pelayaran ditempuh selama sekitar 29 jam.[2]
Menurut Jonan, dengan trayek tol laut tersebut, waktu tempuh Bandar Lampung-Surabaya dapat dihemat hingga 74% dari waktu normal. Biaya operasional truk pengangkut barang juga dapat ditekan hingga 55% lebih murah dibandingkan menggunakan jalur darat.[2]