Lompat ke isi

Kue satu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
Sprout Warrior (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 1 pranala ditambahkan.
 
(9 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox prepared food
{{Infobox prepared food
| name = Kue satu
| name = Kue satu
| image = Kue satu 2.JPG
| image = Kue satu.JPG
| image_size = 240px
| image_size = 240px
| caption = Kue Satu
| caption = Kue satu dalam wadah plastik
| alternate_name = Kue koya
| alternate_name = Kue koya
| country = [[Indonesia]]
| country = {{IDN}}
| region = [[Jawa Barat]], [[Jakarta]], [[Jawa Tengah]], [[Yogyakarta]], [[Jawa Timur]]
| region = [[Jawa Barat]], [[Banten]], [[Jakarta]], [[Jawa Tengah]], [[Yogyakarta]], [[Jawa Timur]]
| creator =
| creator =
| type = [[Kue]] kering
| type = [[Kue kering]]
| course = Makanan ringan
| course = [[Makanan ringan]]
| served = Suhu ruangan
| served = [[Suhu ruangan]]
| main_ingredient = [[Kacang hijau]], gula bubuk
| main_ingredient = [[Kacang hijau]], gula bubuk
| variations = kue koya kacang tanah
| variations = Kacang hijau
| calories =
| calories =
| other =
| other =
}}
}}


'''Kue satu''' (di [[Jawa Barat]] dan [[Jakarta]]) atau '''kue koya''' (di [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]]) adalah sebuah [[kue]] kering tradisional populer yang berwarna putih yang renyah saat digigit. Makanan ini populer namun asal-usulnya tidak banyak diketahui orang.
'''Kue satu'''<ref>{{Cite web|date=4 April 2021|title=Kue Satu|url=https://www.tribunnewswiki.com/2021/04/04/kue-satu|website=Tribunnews Wiki|access-date=29 Juni 2022}}</ref> (di [[Jawa Barat]], [[Banten]], dan [[Jakarta]]) atau '''kue koya''' (di [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]]) adalah sebuah [[kue kering]] tradisional berwarna putih yang bertekstur renyah dan sedikit keras. Makanan ini populer di Indonesia namun asal-usulnya tidak diketahui secara pasti.


Kue satu terbuat dari [[kacang tanah|kacang hijau]] tanpa kulit dan gula. Warna putih terjadi setelah kacang hijau dijemur atau dioven. Makanan tersebut umumnya ditemukan sebagai kue tradisional di Indonesia, khususnya di [[pulau Jawa]]. Di Indonesia, kue tersebut biasanya disajikan pada hari-hari raya, seperti [[Lebaran]], [[Natal]] dan [[Imlek]].
Kue satu terbuat dari [[kacang hijau]] tanpa kulit dan gula. Warna putih terjadi setelah kacang hijau dijemur atau dioven. Makanan ini umumnya dikenal sebagai kue tradisional di Indonesia, khususnya di [[pulau Jawa]]. Di Indonesia, kue tersebut biasanya disajikan pada hari-hari raya, seperti [[Lebaran]], [[Natal]], dan [[Imlek]].


Kue tersebut diyakini berasal dari koleksi kuliner [[Tionghoa Indonesia|Tionghoa Peranakan]]. Nama "Sa" & "Tu" (沙豆) dalam bahasa Tionghoa Peranakan berarti "Tepung" & "Kacang". Kata kiri menerangkan kata kanan. Kata kanan berperan utama. Jadi, kue "Tepung Kacang", berarti kue kacang berbentuk tepung. Disebut demikian karena bahan utamanya adalah kacang, yaitu kacang hijau, dalam bentuk tepung yang telah dipadatkan. Bisa dibandingkan dengan TauSa (Kacang Tepung) yaitu adonan tepung untuk mengisi kue lain (bakpao, dan lain-lain) yang terbuat dari kacang, yang juga populer di Indonesia.
Kue tersebut diyakini berasal dari koleksi kuliner Tionghoa-Indonesia. Kata "sa" dan "tu" (沙豆, ''sha tou'') dalam [[bahasa Tionghoa]] berarti "tepung" dan "kacang". Kata kiri menerangkan kata kanan. Kata kanan berperan utama. Jadi, kue "tepung kacang", berarti kue kacang berbentuk tepung. Disebut demikian karena bahan utamanya adalah kacang, yaitu kacang hijau, dalam bentuk tepung yang telah dipadatkan. Bisa dibandingkan dengan tausa (kacang tepung), yaitu adonan (pasta) tepung untuk mengisi kue-kue lain ([[bakpao]], kue pia, dll.) yang terbuat dari kacang, yang juga populer di Indonesia. Pada tausa, warna hitam pasta kacang hijau bisa terjadi dengan penambahan tawas yang dapat dikonsumsi.


Kue satu populer karena rasanya yang enak, mudah lumer di mulut, awet disimpan lama meski tanpa bahan pengawet buatan, tanpa bahan kimia tambahan (selain yang umum ada di gula pasir atau gula halus), kandungan gizinya sangat baik, dan kaya serat. Ada juga yang menambahkan vanili sebagai pengharum. Vanili awalnya dari tumbuhan, baru belakangan muncul vanili sintetik dari bahan kimia. Penambahan vanili bisa diketahui dari aromanya. Biasanya itu dihindari karena akan menambah biaya produksi kue murah ini.
Kue satu populer karena rasanya yang enak, lumer di mulut, awet disimpan lama meski tanpa pengawet buatan, tanpa bahan kimia, kandungan gizi yang baik, dan kaya serat. Ada juga yang menambahkan vanili sebagai pengharum. Vanili awalnya dari tumbuhan, baru belakangan muncul vanili sintetik dari bahan kimia. Penambahan vanili bisa diketahui dari aromanya. Biasanya vanili jarang digunakan, karena akan menambah biaya produksi kue ini.


Produksi kue ini biasanya dikerjakan oleh keluarga sederhana di daerah pinggir kota atau pedesaan.Tenaga kerjanya melibatkan anggota keluarga dari nenek, ibu, sampai cucunya. Alat kerja utamanya adalah cetakan dari kayu (bukan aluminium seperti di pabrik kue). Dipanaskan dengan dijemur terik matahari. Bagi yang mampu, ditambah dengan oven kompor. Kemasannya dulu dari kertas (kertas kopi atau kertas minyak). Belakangan, dari plastik bening ukuran kecil. Hasil penjualannya untuk membiayai kelangsungan hidup keluarga. Itu dilakukan turun temurun bergenerasi-generasi. Dalam perkembangan jaman, makin banyak yang ikut membuatnya, termasuk industri skala menengah yang memakai kemasan yang lebih bagus.
Produksi kue satu biasanya dikerjakan oleh keluarga sederhana di daerah pinggir kota atau pedesaan, dengan tenaga kerja yang melibatkan anggota keluarga dari nenek, ibu, sampai cucunya. Alat kerja utamanya adalah cetakan dari kayu. Kacang hijau dipilih, dicuci, disangrai, dan ditampi secara manual. Lalu ditumbuk menjadi tepung, memakai lumpang dan alu batu, dan ditambahkan gula. Dicetak dengan cara dipadatkan ke cetakan kayu, di atas meja kayu. Dipanaskan dengan dijemur terik matahari, memakai tampah. Bagi yang mampu, dilanjutkan dengan panas kompor, memakai kotak kaleng atau aluminium. Dikemas dengan kertas kopi atau kertas minyak. Belakangan, banyak yang dari plastik bening ukuran kecil. Hasil penjualannya untuk membiayai kelangsungan hidup keluarga. Itu dilakukan turun temurun bergenerasi-generasi. Dalam perkembangan zaman, makin banyak orang yang ikut membuatnya, termasuk industri skala kecil-menengah yang memakai kemasan yang lebih menarik perhatian calon pembeli.


== Referensi ==
== Referensi ==

{{Reflist}}
{{Reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

* [http://sajianku.com/resep/aneka-kue/resep-kue-satu-kacang-hijau-edisi-resep-masakan-lebaran.html Kue Satu recipe]
* [https://endeus.tv/resep/kue-satu-kacang-hijau-semua-pasti-bisa-buatnya/ Resep kue satu]


{{Kue}}
{{Kue}}


[[Kategori:Kue]]
[[Kategori:Kue Indonesia]]
[[Kategori:Hidangan kacang hijau]]

Revisi terkini sejak 27 September 2024 02.21

Kue satu
Kue satu dalam wadah plastik
Nama lainKue koya
JenisKue kering
SajianMakanan ringan
Tempat asal Indonesia
DaerahJawa Barat, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur
Suhu penyajianSuhu ruangan
Bahan utamaKacang hijau, gula bubuk
VariasiKacang hijau
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kue satu[1] (di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta) atau kue koya (di Jawa Tengah dan Jawa Timur) adalah sebuah kue kering tradisional berwarna putih yang bertekstur renyah dan sedikit keras. Makanan ini populer di Indonesia namun asal-usulnya tidak diketahui secara pasti.

Kue satu terbuat dari kacang hijau tanpa kulit dan gula. Warna putih terjadi setelah kacang hijau dijemur atau dioven. Makanan ini umumnya dikenal sebagai kue tradisional di Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Di Indonesia, kue tersebut biasanya disajikan pada hari-hari raya, seperti Lebaran, Natal, dan Imlek.

Kue tersebut diyakini berasal dari koleksi kuliner Tionghoa-Indonesia. Kata "sa" dan "tu" (沙豆, sha tou) dalam bahasa Tionghoa berarti "tepung" dan "kacang". Kata kiri menerangkan kata kanan. Kata kanan berperan utama. Jadi, kue "tepung kacang", berarti kue kacang berbentuk tepung. Disebut demikian karena bahan utamanya adalah kacang, yaitu kacang hijau, dalam bentuk tepung yang telah dipadatkan. Bisa dibandingkan dengan tausa (kacang tepung), yaitu adonan (pasta) tepung untuk mengisi kue-kue lain (bakpao, kue pia, dll.) yang terbuat dari kacang, yang juga populer di Indonesia. Pada tausa, warna hitam pasta kacang hijau bisa terjadi dengan penambahan tawas yang dapat dikonsumsi.

Kue satu populer karena rasanya yang enak, lumer di mulut, awet disimpan lama meski tanpa pengawet buatan, tanpa bahan kimia, kandungan gizi yang baik, dan kaya serat. Ada juga yang menambahkan vanili sebagai pengharum. Vanili awalnya dari tumbuhan, baru belakangan muncul vanili sintetik dari bahan kimia. Penambahan vanili bisa diketahui dari aromanya. Biasanya vanili jarang digunakan, karena akan menambah biaya produksi kue ini.

Produksi kue satu biasanya dikerjakan oleh keluarga sederhana di daerah pinggir kota atau pedesaan, dengan tenaga kerja yang melibatkan anggota keluarga dari nenek, ibu, sampai cucunya. Alat kerja utamanya adalah cetakan dari kayu. Kacang hijau dipilih, dicuci, disangrai, dan ditampi secara manual. Lalu ditumbuk menjadi tepung, memakai lumpang dan alu batu, dan ditambahkan gula. Dicetak dengan cara dipadatkan ke cetakan kayu, di atas meja kayu. Dipanaskan dengan dijemur terik matahari, memakai tampah. Bagi yang mampu, dilanjutkan dengan panas kompor, memakai kotak kaleng atau aluminium. Dikemas dengan kertas kopi atau kertas minyak. Belakangan, banyak yang dari plastik bening ukuran kecil. Hasil penjualannya untuk membiayai kelangsungan hidup keluarga. Itu dilakukan turun temurun bergenerasi-generasi. Dalam perkembangan zaman, makin banyak orang yang ikut membuatnya, termasuk industri skala kecil-menengah yang memakai kemasan yang lebih menarik perhatian calon pembeli.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Kue Satu". Tribunnews Wiki. 4 April 2021. Diakses tanggal 29 Juni 2022. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]