Iwan Fals: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Belanda-Indonesia menjadi Tokoh Indonesia keturunan Belanda |
||
(35 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox person |
{{Infobox person |
||
| name = Iwan Fals |
| name = Iwan Fals |
||
| image = Iwan Fals, 2015 (cropped).jpg |
| image = Iwan Fals, 2015 (cropped).jpg |
||
| alt = |
| alt = |
||
| caption = Iwan Fals konser pada tahun 2015 |
| caption = Iwan Fals konser pada tahun 2015 |
||
| birth_name = Virgiawan Liestanto |
| birth_name = Virgiawan Liestanto |
||
| birth_date = {{Birth date and age|1961|09|03}} |
| birth_date = {{Birth date and age|1961|09|03}} |
||
| birth_place = [[Jakarta]], Indonesia |
| birth_place = [[Jakarta]], Indonesia |
||
| |
| nationality = {{flagicon |Indonesia}} [[Indonesia]] |
||
| occupation = {{hlist||[[Musisi]]|[[Penyanyi]]|[[Pencipta lagu]]|[[Karate]]ka|[[Kritikus]]}} |
|||
| nationality = Indonesia |
|||
| spouse = {{marriage|Rosana|1980}} |
|||
| occupation = {{hlist||[[Musisi]]|[[Penyanyi]]|[[Pencipta lagu]]|[[Karate]]ka|[[Kritikus]]}} |
|||
| |
| children = 3 |
||
| |
| father = Harsoyo |
||
| |
| mother = Lies Suudijah |
||
| |
| module = {{Infobox musical artist |
||
| module = |
|||
{{Infobox musical artist |
|||
| embed=yes |
| embed=yes |
||
| background = solo_singer |
| background = solo_singer |
||
| genre= |
| genre= |
||
{{hlist|[[Musik pop|Pop]]|[[musik rock|Rock]]|[[Musik country|Country]]|[[musik folk|Folk pop]]}} |
{{hlist|[[Musik pop|Pop]]|[[musik rock|Rock]]|[[Musik country|Country]]|[[musik folk|Folk pop]]|[[Indie pop]]|[[Pop rock]]|[[Soft rock]]}} |
||
| associated_acts = |
| associated_acts = |
||
{{hlist|Swami|Kantata Takwa}} |
{{hlist|Swami|Kantata Takwa}} |
||
| years_active = 1975–sekarang |
| years_active = 1975–sekarang |
||
| label = |
| label = |
||
{{hlist|[[Musica Studio's|Musica]]|[[Le Moesiek Revole]]|[[Billboard Indonesia|Billboard]]}} |
{{hlist|[[Musica Studio's|Musica]]|[[Harpa Records]]|[[Le Moesiek Revole]]|[[Billboard Indonesia|Billboard]]}} |
||
| instrument = |
| instrument = |
||
{{hlist|Vokal|[[Gitar]]}} |
{{hlist|Vokal|[[Gitar]]}} |
||
Baris 30: | Baris 28: | ||
}} |
}} |
||
}} |
}} |
||
'''Virgiawan Liestanto''', terkenal dengan nama panggungnya '''Iwan Fals''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|3|9|1961}}) adalah seorang [[penyanyi]], [[musisi]], [[pencipta lagu]], dan [[kritikus]] yang menjadi salah satu legenda di [[Indonesia]]. Gaya bermusiknya telah dikatakan sebagai [[musik pop|pop]], [[musik rock| |
'''Virgiawan Liestanto''', terkenal dengan nama panggungnya '''Iwan Fals''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|3|9|1961}}) adalah seorang [[penyanyi]], [[musisi]], [[pencipta lagu]], dan [[kritikus]] yang menjadi salah satu legenda di [[Indonesia]]. Gaya bermusiknya telah dikatakan sebagai [[musik pop|pop]], [[musik rock|rok]], [[musik country|country]], dan [[musik folk|folk pop]] dan liriknya banyak menceritakan masa-masa kelam era 1970 hingga 1980-an di bidang politik.<ref>[http://www.kapanlagi.com//indonesia/i/iwan_fals/berita/ Berita terbaru Iwan Fals] [[Kapanlagi.com]] 2016=03-31. Diakses tanggal 2016-04-7</ref> Iwan Fals masuk ke dalam daftar The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stone Indonesia.<ref>{{Cite book|last=Majalah Rolling Stone Indonesia|date=2008|title=The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa|location=Jakarta|publisher=PT a&e media|url-status=live}}</ref> |
||
== Karier == |
== Karier == |
||
Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan [[Indonesia]] pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti ''Wakil Rakyat'', ''Tante Lisa''), empati bagi kelompok marginal (misalnya ''Siang Seberang Istana'', ''Lonteku''), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti ''Ethiopia'') mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain. |
Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan [[Indonesia]] pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti ''Surat Untuk Wakil Rakyat'', ''Tante Lisa''), empati bagi kelompok marginal (misalnya ''Siang Seberang Istana'', ''Lonteku''), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti ''Ethiopia'') mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain. |
||
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional dan Juara IV [[Karate]] Tingkat Nasional [[1989]], sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olahraga. |
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional dan Juara IV [[Karate]] Tingkat Nasional [[1989]], sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olahraga. |
||
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal [[16 Agustus]] [[1999]] yang disebut [[Yayasan Orang Indonesia]] atau biasa dikenal dengan seruan |
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal [[16 Agustus]] [[1999]] yang disebut [[Yayasan Orang Indonesia]] atau biasa dikenal dengan seruan ''OI''. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang ''OI'' dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.{{fact}} |
||
== Biografi == |
== Biografi == |
||
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di [[Bandung]], kemudian di [[Jeddah]], [[Arab Saudi]], selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah di usianya yang ke-13 tahun, saat Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain [[gitar]] dilakukannya sejak masih muda atau belum tua bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah. |
|||
Masa kecil Iwan Fals atau yang biasa kita kenal sebagai Iwan dihabiskan di [[Bandung]], kemudian di [[Jeddah]], [[Arab Saudi]], selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah di usianya yang ke-13 tahun, saat Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain [[gitar]] dilakukannya sejak masih muda atau belum tua bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah. |
|||
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi Bahfen, dan Bambang Bule yang tergabung dalam ''Amburadul'', namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals. |
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi Bahfen, dan Bambang Bule yang tergabung dalam ''Amburadul'', namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals. |
||
Setelah dapat juara di festival [[musik country]], Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama [[Pepeng]], [[Krisna Purwana|Krisna]], dan [[Nana Krip]] serta diproduksi oleh [[ABC Records]], tetapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan [[Musica Studio]]. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar |
Setelah dapat juara di festival [[musik country]], Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama [[Pepeng]], [[Krisna Purwana|Krisna]], dan [[Nana Krip]] serta diproduksi oleh [[ABC Records]], tetapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan [[Musica Studio]]. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4–5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album ''[[Sarjana Muda (album musik)|Sarjana Muda]]'', misalnya, musiknya ditangani oleh [[Willy Soemantri]]. |
||
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah satu demi satu, kadang di [[Pasar Kaget]] atau [[Blok M]]. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun [[1987]]. Saat acara '' |
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah satu demi satu, kadang di [[Pasar Kaget]] atau [[Blok M]]. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun [[1987]]. Saat acara ''[[Mana Suka Siaran Niaga]]'' disiarkan di [[TVRI (saluran televisi)|TVRI]], lagu ''[[Oemar Bakrie|Oemar Bakri]]'' sempat ditayangkan. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun [[1985]], kegiatan mengamen langsung dihentikan. |
||
Selama [[Orde Baru]], banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.{{fact}} |
Selama [[Orde Baru]], banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.{{fact}} |
||
Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di stasiun radio 8EH Institut Teknologi |
Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di stasiun radio 8EH Institut Teknologi Bandung. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.{{fact}} Beberapa konser musiknya pada tahun [[1980-an|80'an]] juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran [[listrik]] dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu. |
||
Pada bulan [[April]] tahun [[1984]] Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu ''Demokrasi Nasi'' dan ''Pola Sederhana'' juga ''Mbak Tini'' pada sebuah konser di [[Pekanbaru]]. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror.{{ |
Pada bulan [[April]] tahun [[1984]] Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu ''Demokrasi Nasi'' dan ''Pola Sederhana'' juga ''Mbak Tini'' pada sebuah konser di [[Pekanbaru]]. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror.<ref>{{Cite news|title=Profil Iwan Fals, Musisi Berani yang Sempat Ditahan Gara-gara Nyanyikan Lirik Lagu Demokrasi|url=https://palembang.tribunnews.com/2021/07/31/profil-iwan-fals-musisi-berani-yang-sempat-ditahan-gara-gara-nyanyikan-lirik-lagu-demokrasi?page=3|last=Noor|first=Shafira Rianiesti|language=id|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}</ref> Hanya segelintir fan fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga. |
||
Saat bergabung dengan kelompok [[SWAMI]] dan merilis album bertajuk SWAMI pada [[1989]], nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits [[Bento]] dan [[Bongkar]] yang sangat fenomenal. Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan [[Kantata Takwa]] pada [[1990]] yang didukung penuh oleh pengusaha [[Setiawan Djodi]]. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.{{fact}} |
Saat bergabung dengan kelompok [[SWAMI]] dan merilis album bertajuk SWAMI pada [[1989]], nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits [[Bento]] dan [[Bongkar]] yang sangat fenomenal. Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan [[Kantata Takwa]] pada [[1990]] yang didukung penuh oleh pengusaha [[Setiawan Djodi]]. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.{{fact}} |
||
Baris 60: | Baris 57: | ||
Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album ''Dalbo'' yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel SWAMI. |
Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album ''Dalbo'' yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel SWAMI. |
||
Sejak meluncurnya album ''Suara Hati'' pada [[2002]], Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun |
Sejak meluncurnya album ''Suara Hati'' pada [[2002]], Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun grup musiknya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.{{fact}} |
||
=== Keluarga === |
=== Keluarga === |
||
Iwan lahir dari pasangan Lies Suudijah asal [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]] <small>(ibu)</small> dan (alm) Kolonel Anumerta Sucipto asal [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]] merupakan anak petinggi pabrik Gula di [[Kalibagor, Banyumas]] Jawa Tengah.<small>(ayah)</small>. Iwan menikahi Rosana yang akrab disapa "Mbak Yos" pada tahun [[1980]], hasil dari pernikahannya Iwan memiliki tiga anak yaitu, (alm) Galang Rambu Anarki ([[1 Januari]] [[1982]] - [[April 1997]]), Annisa Cikal Rambu Bassae ([[1985]]), dan Raya Rambu Rabbani ([[22 Januari]] [[2003]]). |
Iwan lahir dari pasangan Lies Suudijah asal [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]] <small>(ibu)</small> dan (alm) Kolonel Anumerta Sucipto asal [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]] merupakan anak petinggi pabrik Gula di [[Kalibagor, Banyumas]] Jawa Tengah.<small>(ayah)</small>. Iwan menikahi Rosana yang akrab disapa "Mbak Yos" pada tahun [[1980]], hasil dari pernikahannya Iwan memiliki tiga anak yaitu, (alm) Galang Rambu Anarki ([[1 Januari]] [[1982]] - [[April 1997]]), Annisa Cikal Rambu Bassae ([[1985]]), dan Raya Rambu Rabbani ([[22 Januari]] [[2003]]). |
||
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi |
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi merek dagang ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok ''[[BUNGA]]'' dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya tahun [[1997]]. |
||
Setelah Meninggalnya Galang Rambu Anarki lalu Iwan Fals Mendirikan Sebuah Ormas Berbentuk Fans yaitu OI (Orang Indonesia) |
Setelah Meninggalnya Galang Rambu Anarki lalu Iwan Fals Mendirikan Sebuah Ormas Berbentuk Fans yaitu OI (Orang Indonesia) |
||
Baris 83: | Baris 80: | ||
Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rosana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarier. |
Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rosana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarier. |
||
=== ''OI'' === |
|||
Dia memiliki klub penggemar besar yang disebut 'OI' (ditulis sebagai huruf kecil oi), dia menyatakan "Oi bukan [sebenarnya] Orang Indonesia, jadi banyak teman (penggemar) yang wajahnya saya kenal, tapi [saya] tidak ingat nama mereka." Dia mulai memanggil para penggemarnya yang sering datang ke rumahnya untuk mendengarkan penampilan live akustik gratisnya dengan "Oi" yang secara harfiah berarti "Hei"<ref>{{Citation|last=Taufik Rahaji|title=Iwan Fals Akhirnya Bicara – Kick Andy – FULL|date=June 15, 2013|url=https://www.youtube.com/watch?v=7aTyziIi7Dk |archive-url=https://ghostarchive.org/varchive/youtube/20211221/7aTyziIi7Dk |archive-date=2021-12-21 |url-status=live|access-date=May 9, 2018}}{{cbignore}}</ref>. Oleh karena itu, para penggemar memakai ''OI'' sebagai nama fan club dan menjadikannya sebagai singkatan dari Orang Indonesia karena akronim harus mengandung arti. Ide penamaan Orang Indonesia berasal dari yayasan milik Iwan Fals, Yayasan Orang Indonesia. OI kini dipimpin oleh istrinya dan berjalan di bawah manajemen PT. Tiga Rambu.<ref>{{Citation|last=Netmediatama|title=Sarah Sechan – Tahun Baruan bareng Iwan Fals|date=January 1, 2014|url=https://www.youtube.com/watch?v=KharSea4QO8 |archive-url=https://ghostarchive.org/varchive/youtube/20211221/KharSea4QO8 |archive-date=2021-12-21 |url-status=live|access-date=May 16, 2018}}{{cbignore}}</ref> |
|||
== Pendidikan == |
== Pendidikan == |
||
Baris 94: | Baris 94: | ||
Tidak seluruh album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. Pada tahun-tahun terakhir ini pula Iwan Fals lebih banyak memilih berkolaborasi dengan musisi muda berbakat. |
Tidak seluruh album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. Pada tahun-tahun terakhir ini pula Iwan Fals lebih banyak memilih berkolaborasi dengan musisi muda berbakat. |
||
Banyak lagu Iwan Fals yang tidak dijual secara bebas. Lagu-lagu tersebut menjadi koleksi ekslusif para penggemarnya dan kebanyakan direkam secara |
Banyak lagu Iwan Fals yang tidak dijual secara bebas. Lagu-lagu tersebut menjadi koleksi ekslusif para penggemarnya dan kebanyakan direkam secara siaran. Beberapa lagu Iwan Fals yang tidak dikomersialkan seperti lagu 'Pulanglah' yang didedikasikan khusus untuk almarhum [[Munir]] ternyata sangat digemari yang akhirnya direkam ulang dan dimasukkan ke dalam album ''50:50'' yang beredar pada tahun 2007. |
||
===Rilisan Solo === |
|||
=== |
==== Album ==== |
||
{{col|1}} |
|||
* Fals Mania FC-SI (Fama) |
|||
* [[Yang Muda Yang Bercanda I]] (1978) - rilisan [[Lembaga Humor Indonesia]] dibawah bendera [[ABC Records]] |
|||
* Ormas Oi (Oi) |
|||
* [[Yang Muda Yang Bercanda II]] (1978) - rilisan [[Lembaga Humor Indonesia]] dibawah bendera [[ABC Records]] |
|||
* Komunitas Tiga Rambu (K3R) |
|||
=== Album === |
|||
{{col|3}} |
|||
* Amburadul (1975) |
|||
* Yang Muda Yang Bercanda I (1978) |
|||
* Yang Muda Yang Bercanda II (1978) |
|||
* ''[[Canda Dalam Nada (album musik)|Canda Dalam Nada]]'' (1978) |
* ''[[Canda Dalam Nada (album musik)|Canda Dalam Nada]]'' (1978) |
||
* ''[[Canda Dalam Ronda]]'' (1979) |
* ''[[Canda Dalam Ronda]]'' (1979) |
||
* ''[[Perjalanan (album Iwan Fals)|Perjalanan]]'' (1979) |
|||
* ''[[3 Bulan (album musik)|3 Bulan]]'' (1980) |
* ''[[3 Bulan (album musik)|3 Bulan]]'' (1980) |
||
* ''[[Sarjana Muda (album musik)|Sarjana Muda]]'' (1981) |
* ''[[Sarjana Muda (album musik)|Sarjana Muda]]'' (1981) - debut awal musik professional dibawah bendera [[Musica Studio's|Musica]] |
||
* ''[[Opini (album musik)|Opini]]'' (1982) |
* ''[[Opini (album musik)|Opini]]'' (1982) |
||
* ''[[Sumbang (album musik)|Sumbang]]'' (1983) |
* ''[[Sumbang (album musik)|Sumbang]]'' (1983) |
||
* ''[[Barang Antik (album musik)|Barang Antik]]'' (1984) |
* ''[[Barang Antik (album musik)|Barang Antik]]'' (1984) |
||
* ''[[Sugali (album musik)|Sugali]]'' (1984) |
* ''[[Sugali (album musik)|Sugali]]'' (1984) |
||
* ''KPJ |
* ''[[KPJ|KPJ]]" (1985) |
||
* ''[[Sore Tugu Pancoran (album musik)|Sore Tugu Pancoran]]'' (1985) |
* ''[[Sore Tugu Pancoran (album musik)|Sore Tugu Pancoran]]'' (1985) |
||
* ''[[Aku Sayang Kamu]]'' (1986) |
* ''[[Aku Sayang Kamu (album Iwan Fals)|Aku Sayang Kamu]]'' (1986) |
||
* ''[[Ethiopia (album musik)|Ethiopia]]'' (1986) |
* ''[[Ethiopia (album musik)|Ethiopia]]'' (1986) |
||
* ''[[Lancar (album musik)|Lancar]]'' (1987) |
* ''[[Lancar (album musik)|Lancar]]'' (1987) |
||
Baris 124: | Baris 117: | ||
* ''[[Mata Dewa (album musik)|Mata Dewa]]'' (1989) |
* ''[[Mata Dewa (album musik)|Mata Dewa]]'' (1989) |
||
* ''[[Antara Aku, Kau Dan Bekas Pacarmu]]'' (1989) |
* ''[[Antara Aku, Kau Dan Bekas Pacarmu]]'' (1989) |
||
* ''[[Swami I]]'' (1989) |
|||
* ''[[Kantata Takwa (album)]]'' (1990) |
|||
* ''[[Cikal (album musik)|Cikal]]'' (1991) |
* ''[[Cikal (album musik)|Cikal]]'' (1991) |
||
* ''[[Swami II]]'' (1991) |
|||
* ''[[Belum Ada Judul (album musik)|Belum Ada Judul]]'' (1992) |
* ''[[Belum Ada Judul (album musik)|Belum Ada Judul]]'' (1992) |
||
* ''[[Hijau (album Iwan Fals)|Hijau]]'' (1992) |
* ''[[Hijau (album Iwan Fals)|Hijau]]'' (1992) |
||
Baris 134: | Baris 124: | ||
* ''[[Orang Gila]]'' (1994) |
* ''[[Orang Gila]]'' (1994) |
||
* ''[[Lagu Pemanjat]]'' (bersama [[Trahlor]]) (1996) |
* ''[[Lagu Pemanjat]]'' (bersama [[Trahlor]]) (1996) |
||
* ''[[ |
* ''[[Mata Hati (album musik)|Mata Hati]]''(1999) |
||
* |
|||
"[[Mata Hati]] |
|||
"(1999) |
|||
* ''[[Best of the Best Iwan Fals]] (2000) |
|||
* ''[[Suara Hati (album musik)|Suara Hati]]'' (2002) |
* ''[[Suara Hati (album musik)|Suara Hati]]'' (2002) |
||
* ''[[In Collaboration with (album musik)|In Collaboration with]]'' (2003) |
* ''[[In Collaboration with (album musik)|In Collaboration with]]'' (2003) |
||
Baris 147: | Baris 133: | ||
* ''[[Keseimbangan - Iwan Fals]]'' (2010) |
* ''[[Keseimbangan - Iwan Fals]]'' (2010) |
||
* ''[[Tergila-gila]]'' (2011) |
* ''[[Tergila-gila]]'' (2011) |
||
* Kantata Barock (2012) |
|||
* ''[[Raya (album)|Raya]]'' (2013) |
* ''[[Raya (album)|Raya]]'' (2013) |
||
* ''[[Palestina]]'' (2014) |
|||
* ''[[SATU (album Iwan Fals)]]'' (2015) |
* ''[[SATU (album Iwan Fals)]]'' (2015) |
||
* ''[[Rosana (album)|Rosana]]'' (2020) |
* ''[[Rosana (album)|Rosana]]'' (2020) |
||
* ''[[Pun Aku (album)|Pun Aku]]'' (2021) |
* ''[[Pun Aku (album)|Pun Aku]]'' (2021) |
||
* "[[2324 (album)|2324]]" (2024) |
|||
{{end-col}} |
{{end-col}} |
||
=== |
==== Album Kompilasi ==== |
||
{{col|1}} |
|||
* ''[[Celoteh-Celoteh]]'' (1993) |
|||
* ''Tragedi'' (1996) |
|||
* ''Country'' (1999) |
|||
* ''[[Best of the Best Iwan Fals]] (2000) |
|||
* ''Tergila-gila'' (2011) |
|||
* ''15 Lagu Banjo & Harmonika'' (2011) |
|||
=== bersama [[Kelompok Amburadul]] === |
|||
==== Album ==== |
|||
* ''[[Perjalanan (album Iwan Fals)|Perjalanan]]'' (1979) |
|||
=== bersama [[Kantata Takwa]] === |
|||
==== Album ==== |
|||
{{col|1}} |
|||
* ''[[Kantata Takwa (album)]]'' (1990) |
|||
* ''[[Kantata Samsara]]'' (1998) |
|||
{{end-col}} |
|||
=== bersama [[SWAMI]] === |
|||
==== Album ==== |
|||
{{col|1}} |
|||
* ''[[Swami I]]'' (1989) |
|||
* ''[[Swami II]]'' (1991) |
|||
=== Singel === |
|||
{{col-css3-begin|3}} |
{{col-css3-begin|3}} |
||
* [[Serenade]] (bersama [[Ritta Rubby]]) (1984) |
* [[Serenade]] (bersama [[Ritta Rubby]]) (1984) |
||
Baris 185: | Baris 196: | ||
{{col-css3-end}} |
{{col-css3-end}} |
||
=== |
=== Singel hit yang dibawakan penyanyi lain === |
||
{{col-css3-begin|3}} |
{{col-css3-begin|3}} |
||
* Maaf (dibawakan oleh [[Ritta Rubby]]) (1986) |
* Maaf (dibawakan oleh [[Ritta Rubby]]) (1986) |
||
Baris 200: | Baris 211: | ||
* Air Mata Api (dibawakan oleh [[Superman Is Dead]]) (2012) |
* Air Mata Api (dibawakan oleh [[Superman Is Dead]]) (2012) |
||
* Serenade dibawakan oleh Steven N Coconut Treez dan berubah judul menjadi Sere |
* Serenade dibawakan oleh Steven N Coconut Treez dan berubah judul menjadi Sere |
||
=== Album Kompilasi === |
|||
{{col-css3-begin|3}} |
|||
'''* <big>''Tragedi''</big>''' '' |
|||
* 1. Ada Lagi Yang Mati |
|||
* 2. Kuli Jalan |
|||
* 3. Puing |
|||
* 4. Columbia |
|||
* 5.Timur Tengah 1 |
|||
* 6. Azan Subuh Masih Ditelinga |
|||
* 7. Timur Tengah II |
|||
* 8. Libur Kecil kaum Kusam |
|||
* 9. Berandal Malam Dibangku Terminal |
|||
* 10. Nelayan |
|||
* 11. Ethiopia |
|||
* 12. Celoteh Camar Tolol |
|||
* 13. 1910 |
|||
'''<big>''* Banjo & Harmonika''</big>''' |
|||
* 1. Oemar Bakri |
|||
* 2. Obat Awet Muda |
|||
* 3. Ambulans Zig Zag |
|||
* 4. Barang Antik |
|||
* 5. Isi Rimba Tak Ada tempat Berpijak |
|||
* 6. Tarmijah & Problemanya |
|||
* 7. Ujung Aspal Pondok Gede |
|||
* 8. Opiniku |
|||
* 9. Tince Sukarti Binti Mahmud |
|||
* 10. Berapa |
|||
* 11. Nenekku Okem |
|||
* 12. Tante Lisa |
|||
* 13. Kota |
|||
* 14. Lancar |
|||
* 15. Kuli Jalan'' |
|||
* Celoteh-celoteh |
|||
* Celoteh-celoteh 2 |
|||
* Country |
|||
* Tembang Cinta (1990) |
|||
* Akustik |
|||
* Akustik Ke-2 (1997) |
|||
* Salam Reformasi (1998) |
|||
* Salam Reformasi 2 (1999) |
|||
* Prihatin (2000) |
|||
{{col-css3-end}} |
|||
=== Lagu yang tidak beredar === |
=== Lagu yang tidak beredar === |
||
Baris 328: | Baris 295: | ||
* Cenis Cenos (1990) |
* Cenis Cenos (1990) |
||
* Polteng "Polisi Tengik" (2012-Lagu Jamming bersama Komunitas OI yang belum sempat direkam) |
* Polteng "Polisi Tengik" (2012-Lagu Jamming bersama Komunitas OI yang belum sempat direkam) |
||
{{col-css3-end}} |
{{col-css3-end}} |
||
'' Catatan: '' |
|||
*Yang Muda Yang Bercanda I & II adalah album yang berisi rekaman siaran pemenang lomba musik dan baca humor yang diadakan oleh [[Lembaga Humor Indonesia]]. |
|||
== Filmografi == |
== Filmografi == |
||
Baris 368: | Baris 337: | ||
# Iwan Fals Dianugrahi bintang Satyalencana Kebudayaan 2010. Mereka dinilai berjasa mengembangkan dan melestarikan budaya. |
# Iwan Fals Dianugrahi bintang Satyalencana Kebudayaan 2010. Mereka dinilai berjasa mengembangkan dan melestarikan budaya. |
||
# Soegeng Sarjadi Awards on Good Governance Katagori Masyarakat Sipil yang Memberikan Banyak sumbangsih pemikirannya lewat lagu-lagu pro demokrasi (2012) |
# Soegeng Sarjadi Awards on Good Governance Katagori Masyarakat Sipil yang Memberikan Banyak sumbangsih pemikirannya lewat lagu-lagu pro demokrasi (2012) |
||
# Iwan Fals Didaulat Menjadi Duta Desa Indonesia oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (2015) |
# Iwan Fals Didaulat Menjadi Duta Desa Indonesia oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (2015).<ref>{{Cite news|url=http://www.tempo.co/read/news/2015/03/31/219654317/Iwan-Fals-Didaulat-Jadi-Duta-Desa-Indonesia|title=:: Iwan Fals Didaulat Jadi Duta Desa Indonesia ::|accessdate=2011-03-31|language=id|work=[[Tempo.co]]}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>{{end-col}} |
||
== Penghargaan dan nominasi == |
== Penghargaan dan nominasi == |
||
{| class="wikitable |
{| class="wikitable" |
||
|- |
|- |
||
! |
! Penghargaan |
||
! |
! Tahun |
||
! |
! Kategori |
||
! |
! Karya yang dinominasikan |
||
! |
! Hasil |
||
|- |
|- |
||
! scope= "row" rowspan= " |
! scope= "row" rowspan= "27" | [[Anugerah Musik Indonesia]] |
||
| rowspan= "2" | [[Anugerah Musik Indonesia 2000|2000]] |
| rowspan= "2" | [[Anugerah Musik Indonesia 2000|2000]] |
||
| Artis Solo/Duo/Grup/Kolaborasi Balada/Country Terbaik |
| Artis Solo/Duo/Grup/Kolaborasi Balada/Country Terbaik |
||
Baris 419: | Baris 388: | ||
| {{nom}} |
| {{nom}} |
||
|- |
|- |
||
| Karya Produksi Balada/Country Terbaik |
| [[Penghargaan AMI untuk Karya Produksi Folk atau Country atau Balada Terbaik|Karya Produksi Balada/Country Terbaik]] |
||
| {{won}} |
| {{won}} |
||
|- |
|- |
||
Baris 466: | Baris 435: | ||
| {{won}} |
| {{won}} |
||
|- |
|- |
||
| Karya Produksi Alternatif/Lintas Bidang Terbaik |
| [[Penghargaan AMI untuk Karya Produksi Alternatif Terbaik|Karya Produksi Alternatif/Lintas Bidang Terbaik]] |
||
| {{nom}} |
| {{nom}} |
||
|- |
|- |
||
Baris 486: | Baris 455: | ||
|- |
|- |
||
| [[Anugerah Musik Indonesia 2021|2021]] |
| [[Anugerah Musik Indonesia 2021|2021]] |
||
| |
| colspan="2" | ''Lifetime Achievement Award'' |
||
| {{won|Penerima}} |
| {{won|Penerima}} |
||
|- |
|||
| [[Anugerah Musik Indonesia 2022|2022]] |
|||
| Karya Produksi Folk/Country/Balada Terbaik |
|||
| "16/01" (bersama [[Sandrayati Fay]]) |
|||
| {{nom}} |
|||
|- |
|- |
||
! scope= "row" | [[Indonesian Choice Awards]] |
! scope= "row" | [[Indonesian Choice Awards]] |
||
| [[Indonesian Choice Awards 2014|2014]] |
| [[Indonesian Choice Awards 2014|2014]] |
||
| colspan="2" | ''Lifetime Achievement Award'' |
|||
| {{won|Penerima}} |
| {{won|Penerima}} |
||
|- |
|- |
||
Baris 501: | Baris 476: | ||
{{commonscat|Iwan Fals}} |
{{commonscat|Iwan Fals}} |
||
* {{resmi|iwanfals.co.id}} |
* {{resmi|iwanfals.co.id}} |
||
* {{Discogs artist}} |
|||
* {{MusicBrainz artist}} |
|||
{{Iwan Fals}} |
{{Iwan Fals}} |
||
{{Authority control}} |
{{Authority control}} |
||
Baris 511: | Baris 487: | ||
[[Kategori:Penyanyi laki-laki Indonesia]] |
[[Kategori:Penyanyi laki-laki Indonesia]] |
||
[[Kategori:Tokoh Jawa]] |
[[Kategori:Tokoh Jawa]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Tokoh Indonesia keturunan Belanda]] |
||
[[Kategori:Pemenang Anugerah Musik Indonesia]] |
[[Kategori:Pemenang Anugerah Musik Indonesia]] |
||
[[Kategori:Tokoh dari Demak]] |
[[Kategori:Tokoh dari Demak]] |
||
Baris 518: | Baris 494: | ||
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]] |
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]] |
||
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]] |
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]] |
||
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]] |
|||
[[Kategori:Penyanyi-penulis lagu Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 3 Agustus 2024 07.36
Iwan Fals | |
---|---|
Lahir | Virgiawan Liestanto 03 September 1961 Jakarta, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | |
Suami/istri | Rosana (m. 1980) |
Anak | 3 |
Orang tua |
|
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen |
|
Tahun aktif | 1975–sekarang |
Label | |
Artis terkait |
|
Situs web | iwanfals |
Penghargaan | |
Virgiawan Liestanto, terkenal dengan nama panggungnya Iwan Fals (lahir 3 September 1961) adalah seorang penyanyi, musisi, pencipta lagu, dan kritikus yang menjadi salah satu legenda di Indonesia. Gaya bermusiknya telah dikatakan sebagai pop, rok, country, dan folk pop dan liriknya banyak menceritakan masa-masa kelam era 1970 hingga 1980-an di bidang politik.[1] Iwan Fals masuk ke dalam daftar The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stone Indonesia.[2]
Karier
Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Surat Untuk Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain.
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional dan Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olahraga.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan OI. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.[butuh rujukan]
Biografi
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian di Jeddah, Arab Saudi, selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah di usianya yang ke-13 tahun, saat Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda atau belum tua bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah.
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi Bahfen, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.
Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip serta diproduksi oleh ABC Records, tetapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4–5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah satu demi satu, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Mana Suka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.[butuh rujukan]
Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di stasiun radio 8EH Institut Teknologi Bandung. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.[butuh rujukan] Beberapa konser musiknya pada tahun 80'an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.
Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror.[3] Hanya segelintir fan fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.
Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.[butuh rujukan]
Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel SWAMI.
Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun grup musiknya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.[butuh rujukan]
Keluarga
Iwan lahir dari pasangan Lies Suudijah asal Tasikmalaya (ibu) dan (alm) Kolonel Anumerta Sucipto asal Purwokerto merupakan anak petinggi pabrik Gula di Kalibagor, Banyumas Jawa Tengah.(ayah). Iwan menikahi Rosana yang akrab disapa "Mbak Yos" pada tahun 1980, hasil dari pernikahannya Iwan memiliki tiga anak yaitu, (alm) Galang Rambu Anarki (1 Januari 1982 - April 1997), Annisa Cikal Rambu Bassae (1985), dan Raya Rambu Rabbani (22 Januari 2003).
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi merek dagang ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok BUNGA dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya tahun 1997.
Setelah Meninggalnya Galang Rambu Anarki lalu Iwan Fals Mendirikan Sebuah Ormas Berbentuk Fans yaitu OI (Orang Indonesia)
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1982 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1982).
Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Sebelumnya, Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anisa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.
Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Kp. Leuwinanggung No. 19 Tapos, Depok Jawa Barat. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri. Pada tahun 1999, Iwan berkolaborasi dengan Farid Bento. Pada tahun 2002, Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri. Dia pun mulai bangkit dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kehilangan Galang. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Ros) juga ikut menyumbangkan suaranya.
Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan tidak seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya lebih mendalam dan religius.[butuh rujukan] Iwan Fals juga sempat membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.
Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugerahi seorang anak lelaki yang diberi nama Raya Rambu Rabbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.[butuh rujukan]
Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia, Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggotnya dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.
Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rosana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarier.
OI
Dia memiliki klub penggemar besar yang disebut 'OI' (ditulis sebagai huruf kecil oi), dia menyatakan "Oi bukan [sebenarnya] Orang Indonesia, jadi banyak teman (penggemar) yang wajahnya saya kenal, tapi [saya] tidak ingat nama mereka." Dia mulai memanggil para penggemarnya yang sering datang ke rumahnya untuk mendengarkan penampilan live akustik gratisnya dengan "Oi" yang secara harfiah berarti "Hei"[4]. Oleh karena itu, para penggemar memakai OI sebagai nama fan club dan menjadikannya sebagai singkatan dari Orang Indonesia karena akronim harus mengandung arti. Ide penamaan Orang Indonesia berasal dari yayasan milik Iwan Fals, Yayasan Orang Indonesia. OI kini dipimpin oleh istrinya dan berjalan di bawah manajemen PT. Tiga Rambu.[5]
Pendidikan
- SMPN 5 Bandung, Jawa Barat
- SMAK BPK Bandung
- STP (Sekolah Tinggi Publisistik, sekarang IISIP)
- Institut Kesenian Jakarta (IKJ)
Diskografi
Tidak seluruh album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. Pada tahun-tahun terakhir ini pula Iwan Fals lebih banyak memilih berkolaborasi dengan musisi muda berbakat.
Banyak lagu Iwan Fals yang tidak dijual secara bebas. Lagu-lagu tersebut menjadi koleksi ekslusif para penggemarnya dan kebanyakan direkam secara siaran. Beberapa lagu Iwan Fals yang tidak dikomersialkan seperti lagu 'Pulanglah' yang didedikasikan khusus untuk almarhum Munir ternyata sangat digemari yang akhirnya direkam ulang dan dimasukkan ke dalam album 50:50 yang beredar pada tahun 2007.
Rilisan Solo
Album
- Yang Muda Yang Bercanda I (1978) - rilisan Lembaga Humor Indonesia dibawah bendera ABC Records
- Yang Muda Yang Bercanda II (1978) - rilisan Lembaga Humor Indonesia dibawah bendera ABC Records
- Canda Dalam Nada (1978)
- Canda Dalam Ronda (1979)
- 3 Bulan (1980)
- Sarjana Muda (1981) - debut awal musik professional dibawah bendera Musica
- Opini (1982)
- Sumbang (1983)
- Barang Antik (1984)
- Sugali (1984)
- KPJ" (1985)
- Sore Tugu Pancoran (1985)
- Aku Sayang Kamu (1986)
- Ethiopia (1986)
- Lancar (1987)
- Wakil Rakyat (1987)
- 1910 (1988)
- Mata Dewa (1989)
- Antara Aku, Kau Dan Bekas Pacarmu (1989)
- Cikal (1991)
- Belum Ada Judul (1992)
- Hijau (1992)
- Dalbo (1993)
- Anak Wayang (1994)
- Orang Gila (1994)
- Lagu Pemanjat (bersama Trahlor) (1996)
- Mata Hati(1999)
- Suara Hati (2002)
- In Collaboration with (2003)
- Manusia Setengah Dewa (2004)
- Iwan Fals in Love (2005)
- 50:50 (2007)
- Untukmu Terkasih (2009) - mini album
- Keseimbangan - Iwan Fals (2010)
- Tergila-gila (2011)
- Raya (2013)
- SATU (album Iwan Fals) (2015)
- Rosana (2020)
- Pun Aku (2021)
- "2324" (2024)
Album Kompilasi
- Celoteh-Celoteh (1993)
- Tragedi (1996)
- Country (1999)
- Best of the Best Iwan Fals (2000)
- Tergila-gila (2011)
- 15 Lagu Banjo & Harmonika (2011)
bersama Kelompok Amburadul
Album
- Perjalanan (1979)
bersama Kantata Takwa
Album
- Kantata Takwa (album) (1990)
- Kantata Samsara (1998)
bersama SWAMI
Album
Singel
- Serenade (bersama Ritta Rubby) (1984)
- Kemesraan (bersama artis Musica) (1988)
- Percayalah Kasih (bersama Jockie Surjoprajogo dan Vina Panduwinata)
- Terminal (bersama Franky S.) (1994)
- Mata Hati (bersama Ian Antono) (1995)
- Orang Pinggiran (bersama Franky S.) (1995)
- Katakan Kita Rasakan (bersama artis Musica)
- Di Bawah Tiang Bendera (bersama artis Musica) (1996)
- Haruskah Pergi (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)
- Selancar (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)
- Tanam Tanam Siram Siram (Kampanye Indonesia Menanam) (2006)
- Marilah Kemari (Tribute to Titiek Puspa) (2006)
- Aku Milikmu (Original Soundtrack Lovers/Kekasih) (2008)
- Para Penerka (diciptakan bersama Ariel) [6]
- Yang Terlupakan (bersama NOAH)
- Aji Mumpung (bersama Ubay Nidji|Nidji)
- Ijinkan Aku Menyayangimu (bersama Geisha)
- Tak Seimbang (bersama Geisha)
- Satu-satunya (bersama D'masiv)
- Entah (bersama D'masiv)
- Pesawat Tempur (bersama Nidji (Nidji)
- Hidup Lebih Hebat (bersama Nidji (Nidji)
- Abadi (bersama all artist Musica)
- Kemesraan (bersama all artist Musica)
- Bagimu (bersama syarikat idola remaja)
- Kinari (Rapijali: Book Soundtrack) (2021)
Singel hit yang dibawakan penyanyi lain
- Maaf (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)
- Belailah (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)
- Trauma (dibawakan oleh God Bless) (1988)
- Damai yang Hilang (dibawakan oleh God Bless) (1988)
- Orang dalam Kaca (dibawakan oleh God Bless) (1988)
- Pak Tua (dibawakan oleh grup band Elpamas) (1991)
- Oh (dibawakan oleh Fajar Budiman) (1994)
- Nyanyian Laut (dibawakan Nicky Astria)
- Menangis (dibawakan oleh Franky S.)
- Bunga Kehidupan (dibawakan oleh artis Musica)
- Air Mata Api (dibawakan oleh Superman Is Dead) (2012)
- Serenade dibawakan oleh Steven N Coconut Treez dan berubah judul menjadi Sere
Lagu yang tidak beredar
- Demokrasi Nasi (1978)
- Semar Mendem (1978)
- Pola Sederhana (Anak Cendana) (1978)
- Mbak Tini (1978)
- Siti Sang Bidadari (1978)
- Kisah Sapi Malam (1978)
- Mince Makelar (1978)
- Luka Lama (1984)
- Anissa (1986)
- Biarkan Indonesia Tanpa Koran (1986)
- Oh Indonesia (1992)
- Imelda Mardun (1992)
- Maumere (1993)
- Joned (1993)
- Mesin Mesin Pembunuh (1994)
- Suara dari Jalanan (1996)
- Demokrasi Otoriter (1996)
- Pemandangan (1996)
- Jambore Wisata (1996)
- Aku Tak Punya Apa-Apa (1997)
- Cerita Lama Tiananmen (1998)
- Serdadu dan Kutil (1998)
- 15 Juta (1998)
- Mencari Kata-Kata (1998)
- Malam Sunyi (1999)
- Sketsa Setan yang Bisu (2000)
- Indonesiaku (2001)
- Kemarau (2003)
- Lagu Sedih (2003)
- Kembali ke Masa Lalu (2003)
- Harapan Tak Boleh Mati (2004)
- Saat Minggu Masih Pagi (2004)
- Repot Nasi/Sami Mawon (2005)
- Hari Raya Bumi (2007)
- Berita Cuaca (2008)
- Paman Zam
- Kapal Bau Pesing
- Makna Hidup Ini
- Selamat Tinggal Ramadhan
- Nyatakan Saja
- Berputar Putar
- Air dan Batu
- Lagu Pegangan
- Semut Api dan Cacing Kecil
- Kata-Kata
- Peniti Benang
- Pukul Dua Malam
- Curiga
- Penjara
- Belatung
- Dulu Sekarang dan Selama Nya
- Bunga Kayu Di Beranda
- Nyanyian Sopir
- Bunga Hitam
- Aku Bergelora
- Suara dari Jalanan
- Pepaya
- Ibuku Matahariku
- Si Gembala Sapi (Babadotan)
- Harapan Tak Boleh Mati
- Oh
- Bersatulah
- Join In Jeans & Jackets
- Indonesia Pusaka
- Pondokku
- Reformasi
- Tuhan
- Kasih Jangan Kau Pergi (Ft. Bunga)
- Gila (Ft. Bunga)
- Maling Budiman
- Serpihan Surga Pagar Alam
- Tanah Air Udara dan Api (live)
- Komunitas Tiga Rambu (live)
- Birokrasi Semut
- Rumi Sang Pencerah (Juni 2011)
- Hentikan! (2011)
- Isyarat (2011)
- Gugusan Bintang (2011)
- Garong Wan Takuup (2011)
- Cenis Cenos (1990)
- Polteng "Polisi Tengik" (2012-Lagu Jamming bersama Komunitas OI yang belum sempat direkam)
Catatan:
- Yang Muda Yang Bercanda I & II adalah album yang berisi rekaman siaran pemenang lomba musik dan baca humor yang diadakan oleh Lembaga Humor Indonesia.
Filmografi
- Damai Kami Sepanjang Hari (1985)
- Kantata Takwa (film) (1990)
- Kekasih (2008) - cameo
Prestasi dan pengakuan
- Juara I Festival Musik Country (1980).
- Gold record, lagu Oemar Bakri, PT Musica Studio's.
- Silver record, penyanyi & pencipta lagu Ethiopia, PT Musica Studio's.
- Penghargaan prestasi artis HDX 1987 - 1988, pencipta lagu Buku Ini Aku Pinjam.
- Penyanyi Pujaan, BASF, (1989).
- The best selling, album Mata Dewa, BASF, 1988 - 1989.
- Konser Dengan Penonton Terbesar Sepanjang Masa Tahun (1991) di Stadion Utama Gelora Bung Karno senayan. Tercatat 150.000 Penonton Memadati Stadion. Bahkan Ada yang Naik ke Atap Stadion.
- Penyanyi rekaman pria terbaik, album Anak Wayang, BASF Award XI, 18 April 1996.
- Presents This Certificate To Iwan Fals In Recognition Of The Contribution To Cultural Exchange Between Korea and Indonesia, 25 September 1999.
- Video klip terbaik lagu Entah, Video Musik Indonesia periode VIII - 2000/2001.
- Triple Platinum Award, Album Best Of The Best Iwan Fals, PT Musica Studio's - Juni 2002.
- Pada 29 April 2002 Iwan Fals di Nobatkan Sebagai Asian Heroes yaitu Sebagai Salah Satu “Pahlawan Besar Asia”,
- Pemenang video klip terbaik edisi - Juli 2002, lagu Kupu-Kupu Hitam Putih, Video Musik Indonesia, periode I- 2002/2003.
- Penghargaan album In Collaboration with, angka penjualan di atas 150.000 unit, PT Musica Studio's - Juni 2003.
- Triple Platinum Award, album In Collaboration with, angka penjualan di atas 450.000 unit, PT Musica Studio's - November 2003.
- Penghargaan M Indonesia 2003, Most Favourite Male.
- SCTV Music Award 2004, album Ngetop! (pop) In Collaboration with.
- SCTV Music Award 2004, Penyanyi Pop Ngetop.
- Anugrah Planet Muzik 2004.
- Generasi Biang Extra Joss - 2004.
- SCTV Music Award 2005, album pop solo ngetop Iwan Fals In Love.
- With The Compliment Of Metro TV.
- Partisipasi dalam acara konser Salam Lebaran 2005, PT Gudang Garam Indonesia.
- 6 Album Iwan Fals Swami, Sarjana Muda, Kantata Takwa, Mata Dewa, Orang Gila, Aku Sayang Kamu! Masuk dalam 150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa pada Tahun (2007)
- Diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada tahun 2008
- Mendapatkan Talk Less Do More Award sebagai salah satu Class Music Heroes 2009.
- Lagunya bersama {Swami} yang berjudul [Bongkar] menerima penghargaan 150 lagu terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone peringkat 1.
- Penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia (2010)
- Iwan Fals Dianugrahi bintang Satyalencana Kebudayaan 2010. Mereka dinilai berjasa mengembangkan dan melestarikan budaya.
- Soegeng Sarjadi Awards on Good Governance Katagori Masyarakat Sipil yang Memberikan Banyak sumbangsih pemikirannya lewat lagu-lagu pro demokrasi (2012)
- Iwan Fals Didaulat Menjadi Duta Desa Indonesia oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (2015).[7]
Penghargaan dan nominasi
Penghargaan | Tahun | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
Anugerah Musik Indonesia | 2000 | Artis Solo/Duo/Grup/Kolaborasi Balada/Country Terbaik | "Ku Menanti Seorang Kekasih" | Menang |
Album Balada/Country Terbaik | Best of the Best Iwan Fals | Menang | ||
2002 | Artis Solo/Duo/Grup/Kolaborasi Balada/Country Terbaik | "Kupu-Kupu Hitam Putih" | Menang | |
Pencipta Lagu Balada/Country Terbaik | "Kupu-Kupu Hitam Putih" Ditampilkan oleh Iwan Fals | Menang | ||
Album Balada/Country Terbaik | Suara Hati | Menang | ||
2003 | Artis Solo Pria Pop Terbaik | "Aku Bukan Pilihan" | Menang | |
Legend Award | Penerima | |||
2004 | Album Terbaik-Terbaik | Manusia Setengah Dewa | Nominasi | |
Karya Produksi Terbaik-Terbaik | "Manusia Setengah Dewa" | Nominasi | ||
Karya Produksi Balada/Country Terbaik | Menang | |||
2006 | Karya Produksi Terbaik-Terbaik | "Ijinkan Aku Menyayangimu" | Nominasi | |
Artis Solo Pria Pop Terbaik | Nominasi | |||
2008 | Album Pop Terbaik | 50:50 | Nominasi | |
Artis Solo Pria Pop Terbaik | "Masih Bisa Cinta" | Nominasi | ||
Karya Produksi Reggae Terbaik | "Mabuk Cinta" | Nominasi | ||
2012 | Artis Solo Pria Pop Terbaik | "Untukmu Terkasih" | Nominasi | |
Karya Produksi Kolaborasi Terbaik | "Tergila-gila" (bersama Blackout) | Nominasi | ||
2013 | Duo/Grup/Kolaborasi Pop Terbaik | "Belum Ada Judul" (bersama Laduni) – (OST. Mama Cake) | Nominasi | |
2014 | Album Terbaik-Terbaik | RAYA | Nominasi | |
Artis Solo Pria Pop Terbaik | "Raya" | Menang | ||
Karya Produksi Alternatif/Lintas Bidang Terbaik | Nominasi | |||
2016 | Album Terbaik-Terbaik | SATU (bersama Noah, Nidji, Geisha & d'Masiv) | Nominasi | |
Album Pop Terbaik | Nominasi | |||
Kolaborasi Pop Terbaik | "Tak Seimbang" (bersama Geisha) | Nominasi | ||
Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik | "Yang Terlupakan" (bersama Noah) | Menang | ||
2021 | Lifetime Achievement Award | Penerima | ||
2022 | Karya Produksi Folk/Country/Balada Terbaik | "16/01" (bersama Sandrayati Fay) | Nominasi | |
Indonesian Choice Awards | 2014 | Lifetime Achievement Award | Penerima |
Referensi
- ^ Berita terbaru Iwan Fals Kapanlagi.com 2016=03-31. Diakses tanggal 2016-04-7
- ^ Majalah Rolling Stone Indonesia (2008). The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa. Jakarta: PT a&e media.
- ^ Noor, Shafira Rianiesti. "Profil Iwan Fals, Musisi Berani yang Sempat Ditahan Gara-gara Nyanyikan Lirik Lagu Demokrasi". Tribunnews.com.
- ^ Taufik Rahaji (June 15, 2013), Iwan Fals Akhirnya Bicara – Kick Andy – FULL, diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-21, diakses tanggal May 9, 2018
- ^ Netmediatama (January 1, 2014), Sarah Sechan – Tahun Baruan bareng Iwan Fals, diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-21, diakses tanggal May 16, 2018
- ^ Ariel dan Iwan Fals berkolaborasi dalam lagu Sang Penerka
- ^ ":: Iwan Fals Didaulat Jadi Duta Desa Indonesia ::". Tempo.co. Diakses tanggal 2011-03-31.[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
- Situs web resmi
- Diskografi Iwan Fals di Discogs
- Diskografi Iwan Fals di MusicBrainz
- Orang hidup berusia 63
- Kelahiran 1961
- MusicBrainz artist sama seperti Wikidata
- Iwan Fals
- Alumni Institut Kesenian Jakarta
- Pemeran laki-laki Indonesia
- Penyanyi laki-laki Indonesia
- Tokoh Jawa
- Tokoh Indonesia keturunan Belanda
- Pemenang Anugerah Musik Indonesia
- Tokoh dari Demak
- Tokoh dari Jakarta
- Tokoh Jakarta
- Tokoh dari Semarang
- Tokoh Jawa Tengah
- Tokoh Jawa Barat
- Penyanyi-penulis lagu Indonesia