Lompat ke isi

Waduk Bajulmati: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°54′48″S 114°21′24″E / 7.913444°S 114.356611°E / -7.913444; 114.356611
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Edogang1 (bicara | kontrib)
 
(14 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
| name = Waduk Bajulmati
| name = Waduk Bajulmati
| image = Papan nama Waduk Bajulmati.jpg
| image = Papan nama Waduk Bajulmati.jpg
| caption = Papan nama Waduk Bajulmati
| caption = Saluran pelimpah
| official_name = Waduk Bajulmati
| official_name =
| crosses =
| crosses =[[Sungai Bajulmati]]
| locale = [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]
| locale = [[Situbondo]] dan [[Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]
| type = Center Core Rock Fill Dam
| type = Urugan
| length = 250 meter
| length = 250 m
| height = 56,80 meter
| height = 56,80 m
| hydraulic_head =
| hydraulic_head =
| width =
| width =
| began = 2006
| began = 2006
| open = 2016
| open = 2016
| purpose = Irigasi, Air Baku dan PLTMH
| purpose = Irigasi
| status = Digunakan
| status = Digunakan
| closed =
| closed =
| cost = Rp 422 Miliar
| cost = [[Rp]] 422 Miliar
| owner =[[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]]
| owner =
| maint =
| website =
| website =
|coordinates={{Coord|-7.913444|114.356611|display=inline,title}}|image_size=300px|reservoir_capacity=10.000.000 m<sup>3</sup>|reservoir_surface=91,93 hektar|crest_width=6 m|reservoir_catchment=98,43 km<sup>2</sup>}}
}}


'''Waduk Bajulmati''' adalah [[waduk]] yang terletak di perbatasan wilayah [[Kabupaten Banyuwangi]] , [[Provinsi Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Waduk Bajulmati yang terletak diantara [[Gunung Baluran]] dengan Pegunungan Ijen ini dibentuk dengan membendung Sungai Bajulmati sebagai sumber air utamanya. Adapun luas Daerah Tangkapan Air (DTA) Waduk Bajulmati seluas 98.43&nbsp;km<sup>2</sup>. Waduk dengan luas genangan 91,93 ha ini mampu menampung air dengan kapasitas maksimal 10 juta &nbsp;m<sup>3</sup>. Waduk Bajulmati mencangkup wilayah [[Watukebo, Wongsorejo, Banyuwangi|Desa Watukebo]], [[Wongsorejo, Banyuwangi|Kecamatan Wongsorejo]] di [[Kabupaten Banyuwangi]] dan [[Wonorejo, Banyuputih, Situbondo|Desa Wonorejo]], [[Banyuputih, Situbondo|Kecamatan Banyuputih]]. Waduk ini juga dekat dengan [[Jalan Nasional Rute 1]] ruas [[Kabupaten Banyuwangi]].&nbsp;
'''Waduk Bajulmati''' adalah sebuah [[waduk]] yang terletak di perbatasan antara [[Kabupaten Situbondo]] dan [[Kabupaten Banyuwangi]] di [[Provinsi Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Waduk yang terletak di antara [[Gunung Baluran]] dan Pegunungan Ijen ini dibentuk dengan cara membendung [[Sungai Bajulmati]]. Luas [[daerah tangkapan air]] (DTA) dari waduk ini mencapai 98,43&nbsp;km<sup>2</sup>. Waduk dengan luas genangan 91,93 hektar ini mampu menampung air dengan kapasitas maksimal 10 juta &nbsp;m<sup>3</sup>.


Waduk ini tepatnya terletak di perbatasan antara [[Watukebo, Wongsorejo, Banyuwangi|Desa Watukebo]], [[Wongsorejo, Banyuwangi|Kecamatan Wongsorejo]] di [[Kabupaten Banyuwangi]] dan [[Wonorejo, Banyuputih, Situbondo|Desa Wonorejo]], [[Banyuputih, Situbondo|Kecamatan Banyuputih]] di [[Kabupaten Situbondo]]. Waduk ini terletak di tepi [[Jalan Nasional Rute 1]] ruas [[Kabupaten Situbondo]] - [[Kabupaten Banyuwangi]].&nbsp;
== Pembangunan ==
Pembangunan Waduk Bajulmati melalui tahap studi yang panjang. Survei lokasi dilakukan pada tahun 1980 dan studi kelayakan pada 1984. Selanjutnya, dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan dampak sosial ekonomi pada 2004. Setelah itu, dilakukan proses pembebasan lahan secara bertahap hingga tahun 2006. Setelah pembebasan lahan tuntas, proses pengerjaan awal dilakukan pada 2006, yakni pembangunan terowongan pengelak aliran air dan rehabilitasi saluran primer sepanjang empat kilometer (km).


== Sejarah ==
Pembangunan tahap II dilakukan mulai November 2008 melalui pengerjaan galian dan fondasi. Pada 2010, proses pembangunan sempat terhenti karena ada revisi desain fondasi lantaran fondasi yang telah dibangun mengalami perembesan. Selanjutnya, pembangunan fondasi dilanjutkan pada 2011. Hingga akhirnya pembangunan waduk tuntas tahun 2015. Pada 1 Desember 2015 kegiatan pengisian awal (impounding) Waduk Bajulmati ditandai dengan penutupan pintu terowongan pengelak aliran air<ref>[http://www.kabarbanyuwangi.info/waduk-bajulmati-rp-420-miliar-segera-beroperasi.html Waduk Bajulmati Rp 420 Miliar Segera Beroperasi]</ref> dan mencapai titik maksimum pada 3 Januari 2016 atau selama sekira 13 bulan.
Pada tahun 1980, pemerintah Indonesia telah mulai melakukan survei untuk menentukan lokasi pembangunan waduk ini, dan empat tahun kemudian, pemerintah mulai melakukan [[studi kelayakan]] pembangunan waduk ini. Pada tahun 2004, pemerintah mulai melakukan [[analisis mengenai dampak lingkungan]] dan dampak sosial ekonomi dari pembangunan waduk ini, serta mulai melakukan pembebasan lahan secara bertahap. Dua tahun kemudian, setelah pembebasan lahan selesai, pembangunan waduk ini dimulai dengan pembangunan terowongan pengelak untuk mengalihkan sementara aliran [[Sungai Bajulmati]] selama proses pembangunan bendungan. Pemerintah juga merehabilitasi saluran irigasi primer sepanjang 4 kilometer.<ref name="joga">{{cite book|author=Joga, Nirwono dan Soetomo, Agus|date=2020|url=https://pu.go.id/pustaka/biblio/digital/1DG17/unduh|title=75 Bendungan Sumber Kehidupan dan Kesejahteraan Rakyat|location=Jakarta|publisher=Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat|isbn=978-623-94752-4-6|pages=30-33|language=Indonesia|doi=|id=|url-status=live}}</ref>

Pada tahun 2008, mulai dilakukan penggalian dan pembuatan pondasi bendungan. Pada tahun 2010, pembangunan waduk ini dihentikan sementara, karena adanya rembesan di fondasi yang telah selesai dibangun, sehingga desain fondasi perlu direvisi terlebih dahulu. Setahun kemudian, pembangunan waduk ini kembali dilanjutkan dan akhirnya dapat diselesaikan pada tahun 2015. Pada tanggal 1 Desember 2015, bendungan mulai dioperasikan dengan ditutupnya pintu terowongan pengelak.<ref>[http://www.kabarbanyuwangi.info/waduk-bajulmati-rp-420-miliar-segera-beroperasi.html Waduk Bajulmati Rp 420 Miliar Segera Beroperasi]</ref> Pada bulan Juli 2016, waduk ini resmi dibuka untuk umum. Pada tanggal 3 Januari 2016, air yang tertampung di waduk ini berhasil mencapai ketinggian maksimumnya.


== Pemanfaatan ==
== Pemanfaatan ==
1. Irigasi
: Peningkatan penyediaan air irigasi Waduk Bajulmati untuk menunjang intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian seluas 1.800 ha, di daerah irigasi [[Kabupaten Banyuwangi]] yang terletak di [[Kabupaten Banyuwangi]] dan [[Kabupaten Situbondo]] termasuk didalamnya untuk mengairi 600 hektar lahan cetak sawah baru di wilayah Kecamatan Wongsorejo. Air dari Waduk Bajulmati nantinya akan dialirkan ke Dam Bajulmati untuk seterusnya mengalir menuju irigasi tersier guna mengairi lahan-lahan pertanian. Selama ini, Dam Bajulmati mampu mengalirkan air irigasi 1,2 &nbsp;m<sup>3</sup> per detik. Dengan ditambah aliran dari waduk, nantinya dam ini bisa menambah suplai air ke lahan persawahan menjadi 1,8 &nbsp;m<sup>3</sup> per detik. Nantinya, lahan persawahan yang selama ini hanya 2 kali tanam bisa menjadi 3 kali tanam per tahun.<ref>[http://www.beritasatu.com/nasional/407756-waduk-bajulmati-banyuwangi-siap-aliri-1800-hektar-sawah.html Waduk Bajulmati Banyuwangi Siap Aliri 1.800 Hektar Sawah]</ref>


=== Irigasi ===
2. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
Waduk ini terutama difungsikan untuk menjamin pasokan air irigasi ke lahan pertanian seluas 1.800 hektar di [[Kabupaten Banyuwangi]], yang mana 600 hektar di antaranya merupakan lahan pertanian baru di Kecamatan Wongsorejo. Air dari waduk ini dialirkan ke [[Bendung Bajulmati]] untuk kemudian diteruskan ke saluran-saluran irigasi tersier guna mengairi lahan-lahan pertanian.
: Pemanfaatan lainnya yaitu sebagai Pembangkit Micro Hydropower atau [[Mikrohidro]]. Potensi listrik yang bisa dihasilkan dari Waduk Bajulmati akan mencapai 0,34 megawatt yang bisa digunakan memenuhi kebutuhan waduk atau dijual ke PLN. Namun pemanfaatan pembangkit listrik saat ini masih dalam kajian bentuk kerja sama yang akan dilakukan antara pemerintah dan pihak swasta.


Sebelum waduk ini dibangun, Bendung Bajulmati hanya dapat mengalirkan air irigasi sebanyak 1,2 &nbsp;m<sup>3</sup> per detik. Dengan adanya waduk ini, Bendung Bajulmati diharapkan dapat mengalirkan air irigasi sebanyak 1,8 &nbsp;m<sup>3</sup> per detik. Lahan pertanian yang selama ini hanya 2 kali tanam per tahun pun diharapkan dapat menjadi 3 kali tanam per tahun.<ref>[http://www.beritasatu.com/nasional/407756-waduk-bajulmati-banyuwangi-siap-aliri-1800-hektar-sawah.html Waduk Bajulmati Banyuwangi Siap Aliri 1.800 Hektar Sawah]</ref>
3. Pariwisata
: Waduk Bajulmati menjadi primadona tujuan wisata baru bagi wisatawan karena dekat dengan Kawasan [[Taman Nasional Baluran]]. Berbeda dnegan keindahan [[waduk]] pada umumnya, keindahan yang dihadirkan di Waduk Bajulmati mirip seperti di Misool Raja Ampat. Bukit-bukit kecil yang mengelilingi waduk air membuat suasana semakin sejuk. Pesona indahnya juga terlukiskan di air berwarna hijau yang tenang. Angin semilir yang sejuk begitu terasa ketika kaki berjalan di atas puncak perbukitan.<ref>[http://lifestyle.okezone.com/read/2017/07/19/406/1740001/uncover-indonesia-jernihnya-air-waduk-bajulmati-laksana-cermin-raksasa Jernihnya Air Waduk Bajulmati, Laksana Cermin Raksasa]</ref> Waduk Bajulmati selain jadi destinasi wisata baru ternyata juga menjadi tujuan wisata memancing bagi masyarakat sekitar dan dari luar kota. Bagi pengunjung yang akan memancing, katanya, untuk sementara tidak bisa memancing di sekitar bangunan waduk atau pintu air, melainkan harus berputar mengelilingi waduk atau dari sisi selatan.<ref>[http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/01/14/ojrinl284-waduk-bajulmati-situbondo-jadi-lokasi-wisata-memancing Waduk Bajulmati Situbondo Jadi Lokasi Wisata Memancing]</ref>


=== Pariwisata ===
4. Penyedia Air Baku
Waduk ini menjadi salah satu tujuan wisata baru bagi wisatawan, karena terletak tidak jauh dari [[Taman Nasional Baluran]]. Berbeda dengan pemandangan di waduk lain, pemandangan di waduk ini mirip seperti [[Pulau Misool]] di Raja Ampat. Bukit-bukit kecil yang mengelilingi waduk ini juga membuat suasana semakin sejuk.<ref>[http://lifestyle.okezone.com/read/2017/07/19/406/1740001/uncover-indonesia-jernihnya-air-waduk-bajulmati-laksana-cermin-raksasa Jernihnya Air Waduk Bajulmati, Laksana Cermin Raksasa]</ref>
: Waduk Bajulmati juga menyediakan air baku untuk air bersih sebesar 110 liter/dt yang terdiri dari kebutuhan air bersih sebesar 50 liter/dt untuk 18.000 KK untuk Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi dan penyediaan air baku sebesar 60 liter/det untuk Pelabuhan Banyuwangi dan pengembangan industri di Banyuwangi.


=== Penyediaan air baku ===
5. Konservasi Air<br>6. Perikanan Keramba
Waduk ini dimanfaatkan untuk menyediakan air baku sebanyak 110 liter per detik, yang mana sebanyak 50 liter per detik di antaranya sebagai [[air bersih]] bagi 18.000 keluarga di [[Wongsorejo, Banyuwangi|Kecamatan Wongsorejo]], sedangkan 60 liter per detik sisanya dipasok ke [[Pelabuhan Tanjung Wangi]] dan [[industri]] di Banyuwangi.<ref>{{Cite book|date=April 2016|url=https://simantu.pu.go.id/personal/img-post/autocover/b071ef3b6397cc9f11c411b5975873b4.pdf|title=Membangun Infrastruktur dari Pinggiran: Rahasia Satu Tahun Membangun Infrastruktur Indonesia|publisher=Pustaka Spirit|isbn=978-602-1118-66-5|editor-last=Novrianto, R., dan Waluyo, D.|pages=43|url-status=live}}</ref>

=== Perikanan ===
Waduk ini dimanfaatkan sebagai sarana konservasi air dan sarana perikanan [[keramba]]. Waduk ini juga menjadi tujuan wisata memancing bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat dari luar kota. Untuk saat ini, wisatawan tidak diperbolehkan untuk memancing di dekat bendungan dan saluran pelimpah, sehingga harus berputar mengelilingi waduk untuk memancing di sisi selatan waduk.<ref>[http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/01/14/ojrinl284-waduk-bajulmati-situbondo-jadi-lokasi-wisata-memancing Waduk Bajulmati Situbondo Jadi Lokasi Wisata Memancing]</ref>

== Potensi ==
Waduk ini diharapkan juga dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Potensi listrik yang dapat dibangkitkan oleh waduk ini diperkirakan mencapai 0,34 MW. Listrik tersebut dapat digunakan memenuhi kebutuhan listrik dari waduk ini maupun dijual ke [[PLN]]. Walaupun begitu, pembangunan [[PLTMH]] di waduk ini masih dalam proses kajian mengenai bentuk kerja sama yang akan dijalin antara pemerintah dan pihak swasta.


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 48: Baris 53:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{id}} [http://sda.pu.go.id/wiki/index.php/Bendungan_Bajulmati Bendungan Bajulmati (SDA-PU)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170810091042/http://sda.pu.go.id/wiki/index.php/Bendungan_Bajulmati |date=2017-08-10 }}
{{bangunan-stub}}


* {{id}} [https://id.m.wikipedia.org/wiki/Waduk_Bajulmati Bendungan Bajulmati] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170810091042/http://sda.pu.go.id/wiki/index.php/Bendungan_Bajulmati |date=2017-08-10 }}

{{Bendungan dan waduk di Indonesia|state=autocollapse}}
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Timur|Bajulmati]]
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Timur|Bajulmati]]
[[Kategori:Kabupaten Situbondo]]
[[Kategori:Kabupaten Situbondo]]
[[Kategori:Kabupaten Banyuwangi]]
[[Kategori:Kabupaten Banyuwangi]]
[[Kategori:DAS Bajulmati]]

Revisi terkini sejak 28 Maret 2024 22.25

Waduk Bajulmati
Saluran pelimpah
LokasiSitubondo dan Banyuwangi, Jawa Timur
Koordinat7°54′48″S 114°21′24″E / 7.913444°S 114.356611°E / -7.913444; 114.356611
KegunaanIrigasi
StatusDigunakan
Mulai dibangun2006
Mulai dioperasikan2016
Biaya konstruksiRp 422 Miliar
PemilikKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Bendungan dan saluran pelimpah
Tipe bendunganUrugan
Tinggi56,80 m
Panjang250 m
Lebar puncak6 m
MembendungSungai Bajulmati
Waduk
Kapasitas normal10.000.000 m3
Luas tangkapan98,43 km2
Luas genangan91,93 hektar

Waduk Bajulmati adalah sebuah waduk yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Banyuwangi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Waduk yang terletak di antara Gunung Baluran dan Pegunungan Ijen ini dibentuk dengan cara membendung Sungai Bajulmati. Luas daerah tangkapan air (DTA) dari waduk ini mencapai 98,43 km2. Waduk dengan luas genangan 91,93 hektar ini mampu menampung air dengan kapasitas maksimal 10 juta  m3.

Waduk ini tepatnya terletak di perbatasan antara Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo di Kabupaten Banyuwangi dan Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih di Kabupaten Situbondo. Waduk ini terletak di tepi Jalan Nasional Rute 1 ruas Kabupaten Situbondo - Kabupaten Banyuwangi

Pada tahun 1980, pemerintah Indonesia telah mulai melakukan survei untuk menentukan lokasi pembangunan waduk ini, dan empat tahun kemudian, pemerintah mulai melakukan studi kelayakan pembangunan waduk ini. Pada tahun 2004, pemerintah mulai melakukan analisis mengenai dampak lingkungan dan dampak sosial ekonomi dari pembangunan waduk ini, serta mulai melakukan pembebasan lahan secara bertahap. Dua tahun kemudian, setelah pembebasan lahan selesai, pembangunan waduk ini dimulai dengan pembangunan terowongan pengelak untuk mengalihkan sementara aliran Sungai Bajulmati selama proses pembangunan bendungan. Pemerintah juga merehabilitasi saluran irigasi primer sepanjang 4 kilometer.[1]

Pada tahun 2008, mulai dilakukan penggalian dan pembuatan pondasi bendungan. Pada tahun 2010, pembangunan waduk ini dihentikan sementara, karena adanya rembesan di fondasi yang telah selesai dibangun, sehingga desain fondasi perlu direvisi terlebih dahulu. Setahun kemudian, pembangunan waduk ini kembali dilanjutkan dan akhirnya dapat diselesaikan pada tahun 2015. Pada tanggal 1 Desember 2015, bendungan mulai dioperasikan dengan ditutupnya pintu terowongan pengelak.[2] Pada bulan Juli 2016, waduk ini resmi dibuka untuk umum. Pada tanggal 3 Januari 2016, air yang tertampung di waduk ini berhasil mencapai ketinggian maksimumnya.

Pemanfaatan

[sunting | sunting sumber]

Waduk ini terutama difungsikan untuk menjamin pasokan air irigasi ke lahan pertanian seluas 1.800 hektar di Kabupaten Banyuwangi, yang mana 600 hektar di antaranya merupakan lahan pertanian baru di Kecamatan Wongsorejo. Air dari waduk ini dialirkan ke Bendung Bajulmati untuk kemudian diteruskan ke saluran-saluran irigasi tersier guna mengairi lahan-lahan pertanian.

Sebelum waduk ini dibangun, Bendung Bajulmati hanya dapat mengalirkan air irigasi sebanyak 1,2  m3 per detik. Dengan adanya waduk ini, Bendung Bajulmati diharapkan dapat mengalirkan air irigasi sebanyak 1,8  m3 per detik. Lahan pertanian yang selama ini hanya 2 kali tanam per tahun pun diharapkan dapat menjadi 3 kali tanam per tahun.[3]

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Waduk ini menjadi salah satu tujuan wisata baru bagi wisatawan, karena terletak tidak jauh dari Taman Nasional Baluran. Berbeda dengan pemandangan di waduk lain, pemandangan di waduk ini mirip seperti Pulau Misool di Raja Ampat. Bukit-bukit kecil yang mengelilingi waduk ini juga membuat suasana semakin sejuk.[4]

Penyediaan air baku

[sunting | sunting sumber]

Waduk ini dimanfaatkan untuk menyediakan air baku sebanyak 110 liter per detik, yang mana sebanyak 50 liter per detik di antaranya sebagai air bersih bagi 18.000 keluarga di Kecamatan Wongsorejo, sedangkan 60 liter per detik sisanya dipasok ke Pelabuhan Tanjung Wangi dan industri di Banyuwangi.[5]

Perikanan

[sunting | sunting sumber]

Waduk ini dimanfaatkan sebagai sarana konservasi air dan sarana perikanan keramba. Waduk ini juga menjadi tujuan wisata memancing bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat dari luar kota. Untuk saat ini, wisatawan tidak diperbolehkan untuk memancing di dekat bendungan dan saluran pelimpah, sehingga harus berputar mengelilingi waduk untuk memancing di sisi selatan waduk.[6]

Waduk ini diharapkan juga dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Potensi listrik yang dapat dibangkitkan oleh waduk ini diperkirakan mencapai 0,34 MW. Listrik tersebut dapat digunakan memenuhi kebutuhan listrik dari waduk ini maupun dijual ke PLN. Walaupun begitu, pembangunan PLTMH di waduk ini masih dalam proses kajian mengenai bentuk kerja sama yang akan dijalin antara pemerintah dan pihak swasta.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Joga, Nirwono dan Soetomo, Agus (2020). 75 Bendungan Sumber Kehidupan dan Kesejahteraan Rakyat (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. hlm. 30–33. ISBN 978-623-94752-4-6. 
  2. ^ Waduk Bajulmati Rp 420 Miliar Segera Beroperasi
  3. ^ Waduk Bajulmati Banyuwangi Siap Aliri 1.800 Hektar Sawah
  4. ^ Jernihnya Air Waduk Bajulmati, Laksana Cermin Raksasa
  5. ^ Novrianto, R., dan Waluyo, D., ed. (April 2016). Membangun Infrastruktur dari Pinggiran: Rahasia Satu Tahun Membangun Infrastruktur Indonesia (PDF). Pustaka Spirit. hlm. 43. ISBN 978-602-1118-66-5. 
  6. ^ Waduk Bajulmati Situbondo Jadi Lokasi Wisata Memancing

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]