Lompat ke isi

Proklamasi Pendirian Negara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ZandrLacx (bicara | kontrib)
Menambahkan {{pp-protected}}(Tw)
 
(92 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{pp-protected|reason=Pelindungan bawaan untuk semua artikel berstatus AP|small=yes}}
{{periksa terjemahan|en|The Founding Ceremony of the Nation}}
{{Infobox artwork
{{Infobox artwork
| image_file=Founding ceremony 1.jpg
| image_file=Founding ceremony 1.jpg
Baris 9: Baris 9:
| artist=Dong Xiwen
| artist=Dong Xiwen
| caption = Revisi 1967
| caption = Revisi 1967
| year=1953. Direvisi 1954, 1967
| year=1953 (asli); direvisi pada 1954 & 1967
| type=[[lukisan minyak|Minyak]] di atas kanvas
| type=[[lukisan minyak|Minyak]] di atas kanvas
| height_metric = 229
| height_metric = 229
Baris 28: Baris 28:
}}
}}


'''''Proklamasi Pendirian Negara''''' (atau '''''Pendirian Negara''''') ([[Pinyin]]: ''Kāiguó Dàdiǎn'', {{lang-zh|开国大典/開國大典}}) adalah sebuah [[lukisan minyak]] tahun 1953 karya seniman Tiongkok [[Dong Xiwen]] yang menggambarkan [[Ketua Partai Komunis Tiongkok|Ketua]] [[Mao Zedong]] dan pejabat [[Partai Komunis Tiongkok|Komunis]] lainnya, tengah [[proklamasi Republik Rakyat Tiongkok|memproklamasikan pendirian Republik Rakyat Tiongkok]] di [[Lapangan Tiananmen]] pada 1 Oktober 1949. Lukisan ini adalah sebuah contoh penting dari [[realisme sosialis]], dan merupakan salah satu karya seni resmi Tiongkok yang paling terkenal. Lukisan ini berulang kali direvisi, dan sebuah lukisan replika dibuat untuk mengakomodasi perubahan lebih lanjut, setelah sejumlah pemimpin yang digambarkan jatuh dari kekuasaan dan [[Rehabilitasi politik|direhabilitasi]].
'''''Proklamasi Pendirian Negara''''' (atau '''''Pendirian Negara''''') ({{lang-zh||s=开国大典|t=開國大典|p=Kāiguó Dàdiǎn}}) adalah sebuah [[lukisan minyak]] tahun 1953 karya seniman Tiongkok [[Dong Xiwen]] yang menggambarkan [[Ketua Partai Komunis Tiongkok|Ketua]] [[Mao Zedong]] dan pejabat [[Partai Komunis Tiongkok|Komunis]] lainnya sedang [[proklamasi Republik Rakyat Tiongkok|memproklamasikan pendirian Republik Rakyat Tiongkok]] secara resmi di [[Lapangan Tiananmen]] pada 1 Oktober 1949. Lukisan ini adalah sebuah contoh penting dari gaya [[realisme sosialis]] dan merupakan salah satu karya seni resmi Tiongkok yang paling terkenal. Lukisan ini berulang kali diperbaharui dan dibuatkan sebuah replika untuk mengakomodasi perubahan-perubahan lanjutan akibat penyingkiran dan [[Rehabilitasi politik|pemulihan nama]] sejumlah tokoh yang digambarkan.


Setelah Partai Komunis [[Revolusi Komunis Tiongkok|menguasai]] Tiongkok pada tahun 1949, mereka berusaha untuk mengenang pencapaian mereka melalui karya seni. Dong ditugaskan untuk membuat representasi visual dari upacara proklamasi itu yang ia hadiri. Ia merasa lukisan tersebut seharusnya menunjukkan rakyat dan pemimpin mereka. Setelah bekerja selama tiga bulan, ia pun menyelesaikan sebuah lukisan minyak dengan gaya [[seni tradisional]], memanfaatkan sejarah seni Tiongkok untuk tema kontemporer. Keberhasilan lukisan itu pun terjamin ketika Mao melihatnya dan menyukainya, dan lukisan itu pun diproduksi dalam jumlah besar agar dapat dipajang di dalam rumah.
Setelah Partai Komunis [[Revolusi Komunis Tiongkok|menguasai]] Tiongkok pada tahun 1949, mereka berusaha untuk mengenang pencapaian tersebut melalui karya seni. Dong pun ditugaskan untuk membuat representasi visual dari upacara proklamasi 1 Oktober yang ia hadiri. Ia merasa lukisan tersebut hendaknya menggambarkan baik rakyat maupun pemimpin mereka. Setelah bekerja selama tiga bulan, ia pun menyelesaikan sebuah lukisan minyak dengan gaya [[seni tradisional]], memanfaatkan pengetahuan akan sejarah seni Tiongkok untuk tema [[Seni kontemporer|kontemporer]] tersebut. Lukisan ini diterima dengan sangat baik oleh Mao dan karya tersebut direproduksi dalam jumlah besar agar dapat dipajang di rumah-rumah.


Penyingkiran [[Gao Gang]] dari pemerintahan pada tahun 1954 mengakibatkan Dong untuk menghapusnya dari lukisan tersebut. Penghapusan Gao bukanlah yang terakhir; Dong juga dipaksa untuk menghapus [[Liu Shaoqi]], presiden Tiongkok yang menjabat pada tahun 1967. Masa peruntungan politik terus bergeser selama [[revolusi kebudayaan]], dan reproduksi lukisan yang baru pun dibuat oleh seniman-seniman lain pada tahun 1972 untuk mengakomodasi penghapusan lain. Replika itu pun dimodifikasi lagi pada tahun 1979 untuk menampilkan kembali individu-individu yang disingkirkan dan telah menempuh rehabilitasi. Kedua lukisan tersebut berada di [[Museum Nasional Tiongkok]] di [[Beijing]].
Setelah [[Gao Gang]] disingkirkan dari pemerintahan pada tahun 1954, Dong diperintahkan untuk menghapusnya dari lukisan tersebut. Penghapusan Gao bukanlah yang terakhir; pada tahun 1967, Dong juga dipaksa untuk menghapus [[Liu Shaoqi]], presiden Tiongkok yang sedang menjabat kala itu. Seiring dengan bergesernya peruntungan politik selama [[Revolusi Kebudayaan]], lukisan ini pun direplikasi oleh beberapa seniman pada tahun 1972 untuk mengakomodasi penghapusan tokoh lain. Replika ini pun dimodifikasi lagi pada tahun 1979 untuk menampilkan kembali tokoh-tokoh tersingkir yang telah dipulihkan namanya. Kedua lukisan tersebut kini berada di [[Museum Nasional Tiongkok]] di [[Beijing]].


== Latar belakang ==
== Latar belakang ==
Setelah pendirian [[Republik Rakyat Tiongkok]] pada tahun 1949, para Komunis dengan cepat mengambil alih [[Seni rupa Tionghoa|kesenian di Tiongkok]]. [[Realisme sosialis]] yang merupakan karakteristik [[kesenian Soviet]] dengan cepat memengaruhi seni di Tiongkok. Pemerintahan baru tersebut mengusulkan serangkaian lukisan, terutama yang berbahan minyak, untuk mengenang sejarah [[Partai Komunis Tiongkok]] (PKT), dan keberhasilannya pada 1949. Untuk mewujudkannya, pada Desember 1950, pejabat kesenian Wang Yeqiu mengusulkan kepada Wakil Menteri Budaya [[Zhou Yang (pakar teori kesusastraan)|Zhou Yang]] untuk mengadakan pameran kesenian pada tahun berikutnya untuk memperingati perayaan ke-30 pendirian Partai tersebut di Tiongkok. Saat Wang pergi ke Uni Soviet, ia mengamati keseniannya dan sangat mengaguminya; ia mengusulkan agar patung-patung dan lukisan-lukisan yang dipamerkan menggambarkan sejarah PKT, untuk kemudian dipajang dalam Museum Revolusi Tiongkok yang akan dibangun. Bahkan sebelum merebut kendali atas negara tersebut, PKT telah menggunakan kesenian sebagai alat [[propaganda]], sebuah teknik yang efektif karena sebagian besar penduduk Tiongkok saat itu buta huruf. Usulan Wang disetujui pada Maret 1951, dan sebuah komite, yang meliputi kritikus seni dan pejabat [[Jiang Feng (artis)|Jiang Feng]], ditunjuk untuk menentukan seniman-seniman yang layak.{{sfn|C. Hung 2007|pp=785–786}} Meskipun hampir 100 lukisan diproduksi untuk pameran pada tahun 1951 tersebut, banyak yang dianggap kurang layak, yang menyebabkan pameran itu untuk dibatalkan.<ref name = "cn19">{{cite web|title=《开国大典》油画曾四次修改 哪些人被删除了?(''Founding Ceremony'' painting has been modified four times: who was deleted?|publisher=ifeng.com|date=January 4, 2011|accessdate=January 23, 2017|language=zh|author=Wu Jijin|url=http://news.ifeng.com/history/zhongguoxiandaishi/detail_2011_01/04/3933709_0.shtml|archive-date=2016-11-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20161112194334/http://news.ifeng.com/history/zhongguoxiandaishi/detail_2011_01/04/3933709_0.shtml|dead-url=yes}}</ref>
Setelah pendirian [[Republik Rakyat Tiongkok]] pada tahun 1949, para Komunis dengan cepat mengambil alih [[Seni rupa Tionghoa|kesenian di Tiongkok]]. [[Realisme sosialis]] yang merupakan karakteristik [[kesenian Soviet]] pun turut memengaruhi seni di Tiongkok.{{sfn|C. Hung 2007|pp=785}} Pemerintahan baru tersebut mengusulkan serangkaian lukisan, terutama yang berbahan minyak, untuk mengenang sejarah [[Partai Komunis Tiongkok]] (PKT) dan keberhasilannya pada 1949. Pada Desember 1950, pejabat kesenian Wang Yeqiu mengajukan gagasan penyelenggaraan pameran kesenian kepada Wakil Menteri Budaya [[Zhou Yang (pakar teori kesusastraan)|Zhou Yang]] dalam rangka perayaan ke-30 tahun pendirian PKT. Ia juga mengusulkan agar patung-patung dan lukisan-lukisan yang menggambarkan sejarah PKT dipamerkan dalam pergelaran tersebut sebelum dipajang di Museum Revolusi Tiongkok yang akan dibangun. Gagasan ini didapat Wang setelah berkunjung ke Uni Soviet dan terkagum-kagum oleh ragam seni yang ia temui di museum-museum mereka. Di sana, ia mempelajari bagaimana karier [[Lenin]] dikisahkan kepada khalayak melalui artefak-artefak serta lukisan-lukisan minyak yang menampilkan peristiwa penting dalam karier pemimpin Komunis tersebut. PKT sendiri sebetulnya sudah menggunakan kesenian sebagai alat [[propaganda]] sejak sebelum merebut kendali atas Tiongkok, sebuah cara yang efektif karena sebagian besar penduduknya saat itu buta huruf.{{sfn|C. Hung 2007|pp=785–786}} Penggunaan lukisan minyak untuk mengenang peristiwa-peristiwa dan membuat pernyataan politik juga bukan hal yang baru; contohnya seperti lukisan-lukisan [[John Trumbull]] pada [[Gedung Kapitol]] (1871–1821) dan ''[[Pelantikan Napoleon]]'' (1807) karya [[Jacques-Louis David]].{{sfn|C. Hung 2007|p=785}} Lukisan minyak mampu mencampurkan corak untuk menghasilkan warna yang realistis dan menarik, tidak seperti lukisan tinta dan kuas Tionghoa tradisional.{{sfn|C. Hung 2007|p=789}}


[[Berkas:Founding Ceremony B.jpg|jmpl|kiri|''Upacara Pendirian Negara'' dipamerkan bersama dengan beberapa artefak lainnya pada upacara 1 Oktober 1949. Museum Nasional Tiongkok. Difoto pada 2018.]]
[[Berkas:Founding Ceremony B.jpg|jmpl|kiri|''Proklamasi Pendirian Negara'' dipamerkan bersama dengan beberapa artefak lainnya pada upacara 1 Oktober 1949. Museum Nasional Tiongkok. Difoto pada 2018.]]
Penggunaan lukisan minyak untuk mengenang peristiwa-peristiwa dan membuat pernyataan politik bukanlah hal baru; contohnya seperti lukisan-lukisan [[John Trumbull]] pada [[Gedung Kapitol]] (1871–1821) dan ''[[Pelantikan Napoleon]]'' (1807) karya [[Jacques-Louis David]].{{sfn|C. Hung 2007|p=785}} Lukisan minyak mampu mencampurkan corak warna untuk membuahkan hasil yang realistis dan menarik, tidak seperti lukisan tinta dan kuas Tionghoa tradisional.{{sfn|C. Hung 2007|p=789}} Di museum-museum Moskwa, Wang mempelajari bagaimana karier [[Lenin]] dikisahkan dan dapat diakses oleh masyarakat melalui artefak-artefak yang disertai dengan lukisan-lukisan minyak yang menampilkan peristiwa-peristiwa penting dalam karier pemimpin Komunis tersebut. Ia dan para penjabat yang berpangkat lebih tinggi memutuskan untuk menggunakan teknik yang serupa saat mereka merencanakan Museum Revolusi Tiongkok. Kemudian, mereka mengumpulkan informasi-informasi sejarah Partai tersebut dan menuangkannya dalam bentuk karya-karya. Lukisan-lukisan tersebut dibuat, walaupun museum tersebut belum dibangun dan tidak dibuka hingga 1961.{{sfn|C. Hung 2007|pp=790–792}} Para pemimpin Tiongkok sangat antusias agar dapat digambarkan dalam lukisan-lukisan, sangat ingin untuk diabadikan sebagai tokoh-tokoh utama dalam peristiwa-peristiwa sejarah negara itu.{{sfn|Wu Hung 2005|pp=171–172}}
Usulan Wang disetujui pada Maret 1951 dan sebuah komite yang meliputi tokoh kawakan seperti kritikus seni [[Jiang Feng (artis)|Jiang Feng]] yang ditunjuk oleh [[Departemen Propaganda Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok|Departemen Propaganda]] untuk menentukan seniman-seniman yang karyanya layak ditampilkan.{{sfn|C. Hung 2007|pp=786–787}} Hampir 100 lukisan diproduksi untuk pameran pada tahun 1951 tersebut, tetapi banyak yang dianggap kurang layak sehingga menyebabkan pameran itu dibatalkan.<ref name="cn19">{{cite web|author=Jijin|first=Wu|date=4 Januari 2011|title=《开国大典》油画曾四次修改 哪些人被删除了?|url=http://news.ifeng.com/history/zhongguoxiandaishi/detail_2011_01/04/3933709_0.shtml|website=[[Televisi Phoenix|Ifeng]]|publisher=|language=zh|trans-title=Lukisan ''Proklamasi Pendirian Negara'' telah dimodifikasi empat kali: siapa saja yang dihapus?|archive-url=https://web.archive.org/web/20161112194334/http://news.ifeng.com/history/zhongguoxiandaishi/detail_2011_01/04/3933709_0.shtml|archive-date=12 November 2016|dead-url=yes|accessdate=23 Januari 2017}}</ref> Meski demikian, penugasan pada seniman-seniman untuk menciptakan karya-karya lukis baru untuk Museum Revolusi Tiongkok tetap dilanjutkan. Wacana yang dipertimbangkan pejabat partai dalam menentukan penugasan mencakup (antara lain) topik sejarah mana saja yang mesti dimasukkan, serta sebesar apa peran Mao semestinya digambarkan berbanding dengan rekan seperjuangannya. Pelukis-pelukis terpilih pun diarahkan untuk menggambarkan momen-momen penting sejarah partai berdasarkan panduan resmi.{{sfn|C. Hung 2007|pp=790–792}} Para pemimpin Tiongkok sangat antusias agar dapat digambarkan dalam lukisan-lukisan ini, sebab mereka sangat ingin untuk diabadikan sebagai tokoh-tokoh utama dalam peristiwa-peristiwa sejarah negara itu.{{sfn|Wu Hung 2005|pp=171–172}}


Pada awalnya tidak ada karya yang ditujukan kepada museum tersebut yang menggambarkan peristiwa upacara proklamasi RRT. Para pejabat merasa karya semacam itu diperlukan.<ref name = "cn1" /> Dong Xiwen, sebagai seorang seniman yang berbakat dan secara politik dapat dipercaya, serta merupakan seorang profesor di [[Akademi Seni Rupa Pusat Tiongkok|Akademi Seni Rupa Pusat]] (ASRP) di Beijing, menjadikannya seorang kandidat yang cocok.{{sfn|C. Hung 2007|pp=790–792}} Dong hadir saat upacara tersebut, dan hubungannya dengan upacara itu menjadikan dirinya sebagai orang yang tepat untuk mengabadikan peristiwa tersebut.<ref name = "cn3" /> Meskipun Dong mengeluh jika selama karirnya, ia tidak memiliki kebebasan yang penuh untuk memilih subjek-subjek dalam lukisan-lukisannya,{{sfn|C. Hung 2007|p=783}} ''Proklamasi Pendirian Negara'' malah membuatnya menjadi terkenal.<ref name = "cn19" />
Pada awalnya, di antara karya-karya yang ditujukan untuk museum tersebut, tidak ada yang menggambarkan peristiwa upacara proklamasi RRT. Para pejabat merasa karya semacam itu diperlukan.<ref name = "cn1" /> Pilihan pun jatuh pada Dong Xiwen, seorang seniman yang berbakat dan secara politik dapat dipercaya serta merupakan seorang profesor di [[Akademi Seni Rupa Pusat Tiongkok|Akademi Seni Rupa Pusat]] (ASRP) di Beijing.{{sfn|C. Hung 2007|pp=790–792}} Dong juga memiliki keterkaitan langsung dengan upacara proklamasi sebagai sebagai salah satu saksi yang hadir kala itu sehingga ia dianggap sebagai orang yang tepat untuk mengabadikannya.<ref name = "cn3" /> Meskipun Dong mengeluh jika selama karirnya ia tidak memiliki kebebasan yang penuh untuk memilih subjek dalam lukisan-lukisannya,{{sfn|C. Hung 2007|p=783}} ''Proklamasi Pendirian Negara'' malah menjadikannya terkenal.<ref name = "cn19" />


== Subjek dan teknik ==
== Subjek dan teknik ==
[[Berkas:Founding Ceremony original.jpeg|jmpl|ka|Lukisan asli Dong]]
[[Berkas:Founding Ceremony original.jpeg|jmpl|ka|Lukisan asli Dong]]
Lukisan ''Proklamasi Pendirian Negara'' menggambarkan upacara proklamasi Republik Rakyat Tiongkok pada 1 Oktober 1949. Lukisan tersebut berpusat pada Mao, yang berdiri di balkon [[Gerbang Tiananmen]], sedang membacakan proklamasinya menggunakan dua mikrofon.{{sfn|Andrews|p=81}} Dong dengan lebih ekspresif menampilkan Gerbang Tiananmen, dengan membuka lapangan di depan Mao untuk memberinya hubungan yang lebih langsung dengan rakyatnya,{{sfn|C. Hung 2007|p=809}} sesuatu yang arsitek [[Liang Sicheng]] anggap sebagai suatu kesalahan bagi seorang pembangun, tetapi brilian secara artistik.<ref name = "cn19" /> Lima burung merpati terbang di angkasa di sebelah kanan Mao. Di Lapangan Tiananmen terlihat para penjaga dan anggota organisasi patriotik dijejerkan menurut urutan pangkat, dengan beberapa memegang spanduk. [[Qianmen]], gerbang yang terletak di ujung selatan lapangan tersebut, dapat terlihat, seperti halnya gerbang [[Yongdingmen]] (terlihat di sebelah kiri Mao).{{sfn|Andrews|p=81}} Di luar tembok kota tua yang pada masa itu menutupi lapangan tersebut (tembok tersebut dirobohkan pada 1950-an), pemandangan kota Beijing yang berada di bawah sinar matahari dan awan-awan dapat terlihat, dengan warna pepohonan yang hijau melambangkan negara Tiongkok.{{sfn|C. Hung 2007|p=810}} 1 Oktober merupakan hari yang berawan di Beijing, sehingga Dong mengambil lisensi artistik dengan cuaca tersebut.<ref name = "cn3" />
Lukisan ''Proklamasi Pendirian Negara'' menggambarkan upacara proklamasi Republik Rakyat Tiongkok pada 1 Oktober 1949. Lukisan tersebut berpusat pada Mao, yang berdiri di balkon [[Gerbang Tiananmen]] sembari membacakan proklamasinya di hadapan dua mikrofon.{{sfn|Andrews|1994|p=81}} Gerbang Tiannanmen ditampilkan lebih terbuka dengan penghilangan beberapa pilar yang semestinya ada di hadapan Mao sehingga ia dapat terhubung lebih langsung dengan rakyatnya.{{sfn|C. Hung 2007|p=809}} Meski tidak sesuai bangunan aslinya, arsitek [[Liang Sicheng]] memuji [[lisensi puitika|pilihan artistik]] ini.<ref name = "cn19" /> Lima burung merpati terbang di angkasa di sebelah kanan Mao. Di Lapangan Tiananmen, para penjaga dan anggota organisasi patriotik dilukiskan berjejer menurut urutan pangkat, beberapa di antaranya mengusung spanduk dan bendera merah. Dapat terlihat pula Gerbang [[Qianmen]] yang terletak di ujung selatan lapangan tersebut, serta Gerbang [[Yongdingmen]] di sebelah kiri Mao.{{sfn|Andrews|1994|p=81}} Di luar tembok kota tua yang mengungkung lapangan kala itu (tembok tersebut dirobohkan pada 1950-an), tergambar pemandangan kota Beijing berserta kawasan sekitarnya di bawah langit biru dan awan-awan cerah, melambangkan masa depan gemilang negara Tiongkok.{{sfn|C. Hung 2007|p=810}} Penggambaran cuaca ini juga merupakan pilihan artistik dari Dong, sebab pada kenyataannya, 1 Oktober 1949 merupakan hari yang berawan di Beijing.<ref name = "cn3" />


Di sebelah kiri Mao terlihat para letnannya dalam barisan. Dalam lukisan aslinya, pada barisan depan, yang diurutkan menurut pangkat, terdiri atas (dari kiri) Jenderal [[Zhu De]], [[Liu Shaoqi]], Nyonya [[Song Qingling]] (janda [[Sun Zhongshan]]), [[Li Jishen]], [[Zhang Lan]] (yang berjenggot), dan paling kanan, Jenderal [[Gao Gang]]. [[Zhou Enlai]] berada di bagian paling kiri di barisan kedua; disampingnya adalah [[Dong Biwu]], dua pria yang identitasnya tidak jelas, dan yang paling kanan, [[Guo Moruo]]. [[Lin Boqu]] berada di paling kiri di barisan ketiga.{{sfn|Andrews|p=81}} Para pemimpin berjejer saling berdekatan, namun berjauhan dari Mao. Hal ini menekankan keutamaannya, seperti saat ia ditampilkan lebih tinggi dibandingkan para letnannya.{{sfn|Wu Hung 2005|pp=172–173}} Sudut pandang pengamat berada di bagian belakang balkon, yang mengakibatkan sebagian besar lapangan terhalang oleh lantai. Tidak hanya memperlihatkan Mao dan pemandangan langit saja, Dong juga memanipulasi [[Perspektif (visual)|perspektif]] lukisannya, meningkatkan cakrawala dan memperpendek balkonnya. Selain itu, hanya para pejabat yang digambarkan sebagai masing-masing individu, sedangkan kerumunan yang berada di lapangan tidak direpresentasikan sebagai orang-orang; sejarawan seni Wu Hung menyatakan bahwa "Para massa yang berpawai di lapangan tersebut diperkuat dari anonimitas kolektif. Kombinasi keduanya—bagian atas (para pejabat) dan bagian bawah, para pemimpin dan rakyat—menjadikannya sebagai perwakilan komprehensif dari Tiongkok Baru."{{sfn|Wu Hung 2005|p=173}}
Para letnan Mao terlihat berbaris di belakangnya. Dalam lukisan aslinya, barisan depan yang diurutkan menurut pangkat terdiri atas Jenderal [[Zhu De]] di paling kiri, [[Liu Shaoqi]], Nyonya [[Song Qingling]] (janda [[Sun Zhongshan]]), [[Li Jishen]], [[Zhang Lan]] (yang berjenggot), hingga Jenderal [[Gao Gang]] di paling kanan. [[Zhou Enlai]] berdiri di paling kiri barisan kedua berdampingan dengan [[Dong Biwu]], dua pria yang identitasnya tidak jelas, serta [[Guo Moruo]] di paling kanan. [[Lin Boqu]] terlihat di paling kiri barisan ketiga.{{sfn|Andrews|1994|p=81}} Para pemimpin ini dijejerkan berdekatan satu sama lain, tetapi dijauhkan dari Mao untuk menekankan keutamaannya. Mao juga digambarkan dari sudut yang agak lebih rendah sehingga membuatnya tampak lebih tinggi daripada para letnannya.{{sfn|Wu Hung 2005|pp=172–173}} Pada kenyataannya, dari sudut pandang pengamat yang berada di bagian belakang balkon, sebagian besar lapangan sejatinya tidak dapat dilihat secara langsung karena terhalang oleh lantai. Agar yang tampak tidak hanya Mao dan pemandangan langit, Dong memanipulasi [[Perspektif (visual)|perspektif]] lukisannya dengan meninggikan cakrawala dan membuat balkonnya terkesan lebih dekat. Karena sudut pandang yang sedemikian rupa, hanya para pejabat di balkon yang menjelma sebagai pribadi-pribadi tersendiri, sementara kerumunan di lapangan melebur dalam apa yang disebut sebagai kekuatan "anonimitas kolektif" oleh sejarawan seni Wu Hung. Ia juga berpendapat bahwa "[g]abungan di antara keduanya—yang di atas dan di bawah, para pemimpin dan rakyatnya—membentuk sebuah gambaran menyeluruh dari Tiongkok Baru."{{sfn|Wu Hung 2005|p=173}}


Mao dan para pejabatnya dikelilingi oleh [[lampion]], yang merupakan lambang kekayaan;{{sfn|C. Hung 2007|p=783}} [[bunga krisantemum]] di sebelah kiri dan kanan Mao melambangkan kekekalan. Burung merpati melambangkan perdamaian yang didapatkan kembali oleh sebuah negara yang telah lama terpecah-belah akibat perang.{{sfn|C. Hung 2007|p=809}} [[Bendera Tiongkok]] baru yang dikibarkan oleh rakyat, melambangkan akhir [[Feodalisme|sistem feodal]] dan lahirnya kembali negara tersebut sebagai Republik Rakyat Tiongkok.<ref name = "cn19" /> Mao, yang digambarkan sebagai seorang negarawan, bukan sebagai pemimpin revolusioner saat masa perang, menghadap Qianmen, meluruskan dirinya sesuai dengan Poros Utara-Selatan kekaisaran lama Beijing, yang melambangkan otoritasnya. Pemimpin tersebut berada di bagian tengah beberapa lingkaran konsentris di lukisan itu, dengan baris paling dalam terbentuk dari barisan pertama para perwiranya, lalu oleh rakyat di lapangan tersebut, dan bagian paling luar oleh tembok kota kuno. Mereka dikelilingi pemandangan yang disinari matahari, memvisualisasikan masa depan yang cerah bagi Tiongkok dengan Mao sebagai jantung negara tersebut.{{sfn|C. Hung 2007|pp=809–810}}
Mao dan para pejabatnya dinaungi oleh [[lampion|lampion-lampion]] yang melambangkan kekayaan.{{sfn|C. Hung 2007|p=783}} Terdapat pula [[bunga krisantemum]] di sebelah kiri dan kanan Mao sebagai perlambang kekekalan. Burung merpati melambangkan perdamaian yang diraih kembali oleh sebuah negara yang telah lama terpecah-belah akibat perang.{{sfn|C. Hung 2007|p=809}} [[Bendera Tiongkok|Bendera baru Tiongkok]] yang berkibar di antara para rakyat melambangkan keruntuhan [[Feodalisme|sistem feodal]] dan kelahiran kembali negara mereka sebagai sebuah Republik Rakyat.<ref name = "cn19" /> Mao tampil sebagai seorang negarawan alih-alih sebagai pemimpin revolusioner semasa perang. Ia dilukiskan menghadap Qianmen, selaras dengan Poros Utara-Selatan kekaisaran lama Beijing, untuk melambangkan otoritasnya. Sebagai pemimpin, ia menjadi sumbu utama dari beberapa lapis lingkar imajiner dalam lukisan ini. Lingkar paling dalam terbentuk dari barisan perdana para perwiranya, lingkar berikutnya oleh para rakyat di lapangan, dan lingkar terluar oleh tembok kota kuno. Keseluruhan pemandangan yang bermandikan sinar matahari menjadi bayangan masa depan cerah bagi Tiongkok, dengan Mao sebagai jantungnya.{{sfn|C. Hung 2007|pp=809–810}}


[[Berkas:Dunhuang General Zhang Yichao army detail.jpg|jmpl|kiri|lurus|Dong memakai teknik [[Gua Mogao|lukisan dinding Dunhuang]] dari Dinasti Tang.]]
[[Berkas:Dunhuang General Zhang Yichao army detail.jpg|jmpl|kiri|lurus|Dong memakai teknik [[Gua Mogao|lukisan dinding Dunhuang]] dari Dinasti Tang.]]
Meskipun Dong telah belajar melukis [[lukisan Barat]], ia memilih gaya [[seni tradisional]] untuk ''Proklamasi Pendirian Negara'', menggunakan warna cerah dan kontras mirip dengan cetakan-cetakan [[Tahun Baru Imlek]] yang populer di Tiongkok. Ia menyatakan pada 1953, "orang Tiongkok menyukai warna-warna yang cerah dan tajam. Kebiasaan ini sesuai dengan tema ''Proklamasi Pendirian Negara''. Dalam pemilihan warna, saya tidak ragu-ragu untuk menyingkirkan penggunaan warna-warna kompleks yang umumnya terdapat dalam lukisan Barat, serta aturan-aturan konvensional untuk membuat lukisan minyak."{{sfn|C. Hung 2007|p=809}} Seniman-seniman pada tahun-tahun awal RRT, termasuk Dong, mencoba untuk memenuhi estetika kesenian Tionghoa dengan menghindari penggunaan cahaya dan bayangan yang rumit seperti pada kebanyakan lukisan Barat.{{sfn|Wu Bing|p=65}} Menurut standar Eropa, warna-warna dalam lukisan tersebut sangat tajam dan tersaturasi. Warna [[merah merona]] digunakan untuk sebagian besar pilar, karpet, dan lampion, yang dapat mengatur suasana pada karya tersebut. Bunga-bunga yang bermekaran, bendera-bendera dan spanduk-spanduk, serta langit yang biru dan putih memberikan suasana menyenangkan kepada lukisan tersebut{{sfn|Wu Bing|p=66}}—kebahagiaan, hawa meriah, dan dengan memberikan "keindahan kebudayaan", cocok untuk sebuah lukisan yang mendepiksikan proklamasi terbentuknya negara yang baru.<ref name = "china museum 2">{{cite web|title=Dong Xiwen, ''The Founding Ceremony''|url=http://en.chnmuseum.cn/tabid/549/Default.aspx?AntiqueLanguageID=2421|publisher=[[Museum Nasional Tiongkok]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20170202233625/http://en.chnmuseum.cn/(S(zbtzp255rekhrjbaaqxqlxec))/Default.aspx?TabId=549&AntiqueLanguageID=2421|archive-date=2 Februari 2017|accessdate=22 Januari 2017}}</ref>
Meskipun Dong telah belajar melukis dengan [[lukisan Barat|gaya Barat]], ia memilih gaya [[seni tradisional]] untuk ''Proklamasi Pendirian Negara'', menggunakan warna cerah dan kontras mirip dengan cetakan-cetakan [[Tahun Baru Imlek]] yang populer di Tiongkok. Dalam sebuah artikel yang terbit pada 1953, ia menulis bahwa "orang Tiongkok menyukai warna-warna yang cerah dan tajam. Kebiasaan ini sesuai dengan tema ''Proklamasi Pendirian Negara''. Dalam pemilihan warna, saya tidak ragu-ragu untuk menyingkirkan penggunaan warna-warna kompleks yang umumnya terdapat dalam lukisan Barat, serta aturan-aturan konvensional untuk membuat lukisan minyak."{{sfn|C. Hung 2007|p=809}} Seniman-seniman pada masa awal RRT, termasuk Dong, mencoba untuk memenuhi estetika kesenian Tionghoa dengan menghindari penggunaan cahaya dan bayangan yang rumit khas lukisan Barat.{{sfn|Wu Bing|p=65}} Jika dibandingkan dengan karya-karya khas Eropa, warna-warna dalam lukisan karya Dong ini amat tajam dan pekat. Warna [[merah merona]] digunakan untuk sebagian besar pilar, karpet, dan lampion untuk mengatur nuansa dasar karya tersebut. Bunga-bunga yang bermekaran, spanduk dan bendera, serta langit biru berawan putih menambahkan kesan sukacita{{sfn|Wu Bing|p=66}} dengan hawa kegembiraan dan kemeriahan, serta melambangkan "kemuliaan kebudayaan", patut untuk menggambarkan proklamasi sebuah negara yang baru.<ref name = "china museum 2">{{cite web|title=Dong Xiwen, ''The Founding Ceremony''|url=http://en.chnmuseum.cn/tabid/549/Default.aspx?AntiqueLanguageID=2421|publisher=[[Museum Nasional Tiongkok]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20170202233625/http://en.chnmuseum.cn/(S(zbtzp255rekhrjbaaqxqlxec))/Default.aspx?TabId=549&AntiqueLanguageID=2421|archive-date=2 Februari 2017|accessdate=22 Januari 2017}}</ref>


Dong memanfaatkan sejarah kesenian Tiongkok, menggunakan teknik [[Gua Mogao|lukisan dinding Dunhuang]] dari [[Dinasti Tang]], potret-potret [[Dinasti Ming]], dan lukisan-lukisan figur kuno. Desain karpet, pilar, lampion, dan pagar menumbuhkan simbol kebudayaan.<ref name = "china museum 2" /> Warna-warna pada lukisan tersebut merupakan hasil dari cetakan [[cukil kayu]]; hal ini terlihat pada garis hitam pada sejumlah objek, termasuk pilar-pilar dan pagar batu, yang merupakan ciri-ciri dari karya cukil kayu.{{sfn|Andrews|p=82}} Dong menyatakan bahwa "Jika lukisan ini kaya akan gaya nasional, itu karena saya mengadopsi sebagian besar dari pendekatan-pendekatan [asli] tersebut."{{sfn|C. Hung 2007|p=809}}
Dong memanfaatkan pemahamannya atas sejarah kesenian Tiongkok sebagai sumber inspirasi. Ia mencontoh teknik-teknik [[Gua Mogao|lukisan dinding Dunhuang]] zaman [[Dinasti Tang]], potret-potret [[Dinasti Ming]], serta lukisan-lukisan figur kuno. Pilar-pilar, lampion, serta pola yang terdapat pada karpet mewakilkan ciri kebudayaan Tiongkok.<ref name = "china museum 2" /> Sementara, warna-warna pada lukisan tersebut mengingatkan pada seni rupa cetakan [[cukil kayu]], dengan garis-garis hitam pada sejumlah objeknya, termasuk pilar-pilar dan pagar batu.{{sfn|Andrews|1994|p=82}} Dong sendiri mengakui bahwa "[j]ika lukisan ini kaya akan gaya nasional, itu karena saya mengadopsi sebagian besar dari pendekatan-pendekatan [asli] tersebut."{{sfn|C. Hung 2007|p=809}}


== Komposisi ==
== Penyusunan ==
[[Berkas:Tiananmen beijing Panorama.jpg|jmpl|[[Gerbang Tiananmen]], difoto pada 2009]]
[[Berkas:Tiananmen beijing Panorama.jpg|jmpl|[[Gerbang Tiananmen]], difoto pada 2009]]
''Proklamasi Pendirian Negara'' adalah salah satu dari beberapa lukisan yang direncanakan untuk Museum Revolusi Tiongkok oleh para anggota fakultas dari ASRP. Dua diantaranya, ''Perang Terowongan'' karya Luo Gongliu dan ''Mengirim Dia ke Ketentaraan'' karya Wang Shikuo, diselesaikan pada 1951; ''Proklamasi Pendirian Negara'' diselesaikan setahun kemudian.{{sfn|Andrews|pp=76–79}} Lukisan-lukisan tersebut dinilai berasal dari pemerintah dan menerima pujian tinggi. Bantuan dari pemerintah disediakan, seperti akses kepada arsip-arsip.{{sfn|C. Hung 2007|pp=791–792}}
''Proklamasi Pendirian Negara'' adalah salah satu dari beberapa lukisan yang direncanakan untuk Museum Revolusi Tiongkok oleh para anggota sejawat dari ASRP. Dua diantaranya, ''Perang Terowongan'' karya Luo Gongliu dan ''Masuk Ketentaraan'' karya Wang Shikuo, diselesaikan pada 1951; ''Proklamasi Pendirian Negara'' diselesaikan setahun kemudian.{{sfn|Andrews|1994|pp=76–79}} Permintaan pembuatan lukisan-lukisan tersebut dianggap sebagai tugas negara yang memiliki gengsi tinggi. Bantuan dari pemerintah disediakan, seperti akses kepada arsip-arsip.{{sfn|C. Hung 2007|pp=791–792}}


Pada saat itu ASRP memilih Dong, yang sedang melukis para buruh di pembangkit listrik Shijingshan di luar Beijing. Dong melihat foto-foto peristiwa tersebut, tetapi merasa tidak puas karena tidak menampilkan para pemimpin serta rakyat yang berkumpul di lapangan tersebut, yang ia merasa diperlukan. Ia membuat sebuah sketsa berukuran kartu pos, namun tidak merasa puas karena ia menganggap bahwa sketsa tersebut tidak menangkap kemegahan dari peristiwa tersebut. Dong meminta nasihat dari para seniman lainnya, dan membuat beberapa penyesuaian dalam perencanaannya.<ref name = "cn3">{{cite web|url=http://culture.ifeng.com/8/detail_2013_04/19/24398291_0.shtml|publisher=ifeng.com|date=April 19, 2013|accessdate=January 23, 2017|title=揭秘《开国大典》油画:增高毛泽东删除刘少奇 (Secret ''Founding Ceremony'' painting increased Mao Zedong, removed Lin Shaoqi)|language=zh}}</ref>
Pada saat ASRP menunjuk Dong, ia dan mahasiswanya sedang melukis para buruh pembangkit listrik Shijingshan di sebelah barat Beijing. Segera setelah kembali ke Beijing, ia menelaah sumber foto dan video yang merekam peristiwa proklamasi 1949 sebagai referensi lukisan, tetapi ia merasa kurang puas karena tidak satu pun sumber menampilkan para pemimpin dan rakyat di lapangan secara bersamaan. Dalam bayangannya, lukisan yang menggambarkan peristiwa ini haruslah menampilkan kedua unsur tersebut dalam satu bingkai yang sama. Ia membuat sebuah sketsa awal seukuran kartu pos, tetapi ia rasa sketsa ini masih belum mampu menggambarkan kemegahan peristiwa tersebut. Dong meminta nasihat dari para seniman lainnya dan membuat beberapa penyesuaian dalam perencanaannya.<ref name="cn3">{{cite web|date=19 April 2013|title=揭秘《开国大典》油画:增高毛泽东删除刘少奇|url=http://culture.ifeng.com/8/detail_2013_04/19/24398291_0.shtml|website=[[Televisi Phoenix|Ifeng]]|publisher=Rahasia lukisan ''Proklamasi Pendirian Negara'' meninggikan Mao Zedong, menghapus Lin Shaoqi|language=zh|accessdate=23 Januari 2017|archive-date=2015-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20150410210341/http://culture.ifeng.com/8/detail_2013_04/19/24398291_0.shtml|dead-url=no}}</ref>


Dong menyewa sebuah kamar kecil di sebelah barat Beijing di atas sebuah toko yang menjual [[kecap asin]].<ref name = "cn3" /> Jiang memberikan waktu dan ruang kepada Dong untuk membuat lukisan tersebut;{{sfn|Andrews|pp=76–79}} seniman tersebut menghabiskan tiga bulan untuk menyelesaikan karyanya. Kamarnya lebih kecil dibanding lukisannya, yang mempunyai lebar empat meter, dan Dong harus menempatkan satu sisi dari kanvas ke langit-langit dan bekerja di punggungnya. Untuk menghemat waktu perjalanan, ia tidur di kursi. Ia sering menghisap rokok saat bekerja. Anak perempuannya membawakan makanan, tapi ia sering kali tidak bisa memakannya. Saat lukisan tersebut masih sedang dibuat, beberapa rekan Dong, termasuk pelukis minyak [[Ai Zhongxin]], datang berkunjung. Mereka merasa bahwa Mao, figur utama dari lukisan tersebut, berpenampilan kurang tinggi. Dong menghapus figur Mao dari kanvas dan melukisnya lagi, meningkatkan tingginya tepat di bawah satu inci (2,54 cm).<ref name = "cn3" />
Agar lebih fokus dalam mengerjakan lukisan, Dong menyewa sebuah kamar sempit di atas sebuah toko kelontong yang menjual [[kecap asin]] di sebelah timur Beijing. Kamarnya tidak cukup luas untuk lukisan yang ia kerjakan; kanvas yang ditegakkan di lantai menyentuh langit-langit, sementara ruang di belakang punggung hampir tidak ada. Dong sampai harus sesekali memanjat atau tiarap ketika mengerjakan detail di beberapa bagian.<ref name = "cn3" /> Jiang memberikan keleluasaan ruang dan waktu kepada Dong untuk membuat lukisan tersebut;{{sfn|Andrews|1994|pp=76–79}} sang seniman sendiri memerlukan tiga bulan untuk menyelesaikan karyanya. Untuk menghemat waktu perjalanan, ia seringkali terlelap di kursinya. Ia juga sering menghisap rokok saat bekerja. Anak perempuannya rutin membawakan makanan, tapi ia sering kali tidak bisa memakannya. Saat lukisan tersebut sudah sekitar tiga perempat jadi, beberapa rekan Dong, termasuk pelukis minyak [[Ai Zhongxin]], datang berkunjung. Mereka merasa bahwa Mao, tokoh utama lukisan tersebut, tampak kurang tinggi karena keterbatasan perspektif. Dong pun menghapus figur Mao dari kanvas dan melukisnya kembali dengan meningkatkan tingginya tepat di bawah satu inci (2,54&nbsp;cm).<ref name = "cn3" />


Dong menggunakan pena dan kuas saat melukis langit dan pilar-pilar, seperti jika ia sedang membuat lukisan Tionghoa tradisional. Ia menggambarkan busana masing-masing tokoh secara detail; Nyonya Song mengenakan sarung tangan yang bergambar bunga, sementara jubah sutra Zhang Lan ditampilkan dengan rapi pada hari penting tersebut.<ref name = "cn7" /> Dong menggunakan [[serbuk gergaji]] untuk memperbagus tekstur karpet tempat Mao berdiri;{{sfn|C. Hung 2007|p=809}} ia melukis pagar marmer dengan warna yang lebih kekuningan dibanding putih, untuk menekankan masa negara Tiongkok.<ref name = "cn19" /> Para pemimpin dalam lukisan tersebut diminta untuk menilai potret-potret mereka untuk meningkatkan keakuratan.{{sfn|Wu Hung 2005|p=172}}
Dong menggunakan kuas dan pena saat melukis langit dan pilar-pilar, mengikuti teknik pembuatan lukisan Tionghoa tradisional. Ia menggambarkan busana masing-masing tokoh secara detail; Nyonya Song digambarkan dengan sarung tangan bermotif bunga, sementara Zhang Lan ditampilkan dengan jubah sutra yang rapi jali pada hari penting tersebut.<ref name = "cn7" /> Dong menggunakan [[serbuk gergaji]] untuk menguatkan tekstur karpet tempat Mao berdiri,{{sfn|C. Hung 2007|p=809}} dan ia melukis pagar marmer dengan warna kekuningan alih-alih putih bersih, untuk menekankan betapa tuanya riwayat negeri Tiongkok.<ref name = "cn19" /> Para tokoh yang dilukis pun diminta untuk menilai potret-potret mereka demi keakuratan penggambaran.{{sfn|Wu Hung 2005|p=172}}


== Penerimaan dan pengaruh ==
== Penerimaan dan pengaruh ==
Saat lukisan tersebut pertama kali ditampilkan pada 1953, banyak kritikus Tiongkok yang merasa antusias. [[Xu Beihong]], presiden ASRP dan pelopor penggunaan realisme dalam lukisan minyak, memuji tema karya tersebut dengan memenuhi tujuan politiknya, namun mengeluhkan penggunaan warnanya, yang membuatnya hampir tak terlihat seperti lukisan minyak.{{sfn|C. Hung 2007|p=810}}{{sfn|Wu Bing|p=65}} Meskipun demikian, ia dan yang lainnya memandang bahwa lukisan tersebut membuka zaman baru dalam perkembangan seni Tionghoa.{{sfn|Wu Bing|p=66}} Zhu Dan, kepala Penerbitan Seni Rupa Murni Rakyat, yang mencetak ulang lukisan tersebut kepada masyarakat umum, berpendapat bahwa lukisan tersebut lebih menyerupai sebuah poster dibanding lukisan minyak. Seniman-seniman lainnya menyatakan bahwa karya-karya Dong sebelumnya, seperti ''Gembala Kazakh'' (1947) dan ''Pembebasan'' (1949), menunjukkan gaya seni nasional baru yang lebih cocok.<ref name = "cn7">{{cite web|url=http://news.artxun.com/youhua-953-4761866.shtml|language=zh|date=March 24, 2008|accessdate=January 23, 2017|title=油画《开国大典》的成功与蒙难 (The success and difficulty of the oil painting ''Founding Ceremony'')|author=Ai Zhongxin|publisher=Bo Po Art Network|archive-date=2015-04-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20150416224334/http://news.artxun.com/youhua-953-4761866.shtml|dead-url=yes}}</ref> Meskipun itu, para pemimpin Partai Senior menyukai lukisan tersebut.{{sfn|C. Hung 2007|p=810}}
Saat lukisan tersebut pertama kali ditampilkan pada 1953, banyak kritikus Tiongkok yang menyambutnya dengan antusias. [[Xu Beihong]], presiden ASRP dan pelopor penggunaan realisme dalam lukisan minyak, memuji keberhasilan karya tersebut dalam memenuhi tujuan politiknya, tetapi mengkritisi penggunaan warnanya yang menyimpang dari pakem lukisan minyak pada umumnya.{{sfn|C. Hung 2007|p=810}}{{sfn|Wu Bing|p=65}} Meskipun demikian, ia memandang bahwa lukisan tersebut membuka zaman baru dalam perkembangan seni Tionghoa.{{sfn|Wu Bing|p=66}} Zhu Dan, kepala Penerbitan Seni Rupa Murni Rakyat yang mencetak ulang lukisan tersebut kepada masyarakat umum, berpendapat bahwa lukisan tersebut lebih menyerupai sebuah poster dibanding lukisan minyak. Seniman-seniman lainnya menyatakan bahwa karya-karya Dong sebelumnya, seperti ''Gembala Kazakh'' (1947) dan ''Pembebasan'' (1949), menunjukkan gaya seni nasional baru yang lebih cocok.<ref name="cn7">{{cite web|author=Zhongxin|first=Ai|date=24 Maret 2008|title=油画《开国大典》的成功与蒙难|url=http://news.artxun.com/youhua-953-4761866.shtml|publisher=Bo Po Art Network|language=zh|trans-title=Kesuksesan dan penderitaan lukisan minyak ''Proklamasi Pendirian Negara''|archive-url=https://web.archive.org/web/20150416224334/http://news.artxun.com/youhua-953-4761866.shtml|archive-date=16 April 2015|dead-url=yes|accessdate=23 Januari 2017}}</ref> Di sisi lain, para pemimpin senior Partai menyukai lukisan tersebut, bahkan memandangnya sebagai tanda kepercayaan diri terhadap identitas Tiongkok yang baru.{{sfn|C. Hung 2007|p=810}}


Setelah ditampilkan, Jiang ingin menyusun sebuah pameran agar para pejabat pemerintah, termasuk Mao, dapat melihat dan memperkenalkan lukisan baru tersebut di depan umum. Ia mempunyai hubungan dengan orang-orang di dalam lingkaran Mao, dan Dong serta yang lainnya sengaja menyelenggarakan pameran tersebut agar bertepatan dengan pertemuan di [[Zhongnanhai]] yang dipimpin oleh Mao. Pameran ini kemungkinan besar merupakan pameran pertama dan terakhir yang Mao hadiri setelah 1949. Mao mengunjungi pameran tersebut sebanyak tiga kali di tengah beberapa selang pertemuan dan secara khusus menyukai ''Proklamasi Pendirian Negara''—foto resmi dari acara tersebut menunjukkan Mao dan [[Zhou Enlai]] melihat lukisan tersebut dengan Dong.{{sfn|Andrews|p=80}} Mao menatap lukisan tersebut untuk beberapa saat dan berkata, "Negara ini sungguh agung. Negara ini memang sungguh agung."{{sfn|Wu Hung 2005|p=172}} Mao juga menyatakan bahwa penggambaran [[Dong Biwu]] disajikan dengan baik. Karena Dong Biwu berada di baris kedua, dan sebagian besar tertutup oleh [[Zhu De]] yang ada di depannya, Mao kemungkinan menganggapnya sebagai sebuah candaan, namun tanggapan baiknya membuktikan keberhasilan dari lukisan tersebut.{{sfn|Andrews|p=80}}
Setelah ditampilkan, Jiang ingin menyusun sebuah pameran agar para pejabat pemerintah, termasuk Mao, dapat melihat dan memperkenalkan lukisan baru tersebut di depan umum. Ia mempunyai hubungan dengan orang-orang di dalam lingkaran Mao, dan Dong sengaja menyelenggarakan pameran tersebut agar bertepatan dengan pertemuan di [[Zhongnanhai]] yang dipimpin oleh Mao. Pameran ini kemungkinan besar merupakan pameran pertama dan terakhir yang Mao hadiri setelah 1949. Mao mengunjungi pameran tersebut sebanyak tiga kali di tengah beberapa selang pertemuan dan secara khusus menyukai ''Proklamasi Pendirian Negara''—foto resmi dari acara tersebut menunjukkan Mao dan [[Zhou Enlai]] melihat lukisan tersebut dengan Dong.{{sfn|Andrews|1994|p=80}} Mao menatap lukisan tersebut untuk beberapa saat dan berkata, "Negara ini sungguh agung. Negara ini memang sungguh agung."{{sfn|Wu Hung 2005|p=172}} Mao juga menyatakan bahwa penggambaran [[Dong Biwu]] disajikan dengan baik. Karena Dong Biwu berada di baris kedua, dan sebagian besar tertutup oleh [[Zhu De]] yang ada di depannya, Mao kemungkinan menganggapnya sebagai sebuah candaan, tetapi tanggapan baiknya membuktikan keberhasilan dari lukisan tersebut.{{sfn|Andrews|1994|p=80}}


''Proklamasi Pendirian Negara'' dipuji sebagai salah satu lukisan minyak yang paling megah yang pernah dibuat oleh seorang seniman Tiongkok menurut para pengulas, dan lebih dari 500.000 cetakan terjual dalam waktu tiga bulan.{{sfn|C. Hung 2007|p=783}} Pujian Mao mendorong popularitas Dong dan lukisannya. Teknik-teknik yang dipakai Dong dipandang sebagai penghubung antara gaya lukisan minyak yang elitis dan seni populer, dan untuk memperkuat pendapat Jiang bahwa lukisan realistis dapat disukai secara politik.{{sfn|Andrews|p=82}} Lukisan tersebut dicetak dalam buku-buku pelajaran sekolah dasar dan menengah.<ref name = "cn19" /> Lukisan tersebut juga muncul di halaman depan koran ''[[Harian Rakyat (Tiongkok)|Harian Rakyat]]'' pada September 1953, dan menjadi pajangan interior yang disetujui secara resmi. Sebuah majalah berbahasa Inggris yang diterbitkan oleh pemerintah Tiongkok untuk didistribusikan ke luar negeri menampilkan model sebuah keluarga di sebuah apartemen modern, dengan poster besar ''Proklamasi Pendirian Negara'' dipajang di dinding.{{sfn|Andrews|pp=80–81}} Menurut Chang-Tai Hung, lukisan tersebut "menjadi sebuah karya propaganda yang ternama".{{sfn|C. Hung 2005|p=920}}
''Proklamasi Pendirian Negara'' dipuji para kritikus sebagai salah satu lukisan minyak yang paling megah yang pernah dibuat oleh seorang seniman Tiongkok. Lebih dari 500.000 cetakan lukisan ini terjual dalam waktu tiga bulan.{{sfn|C. Hung 2007|p=783}} Pujian Mao turut mendorong popularitas Dong dan lukisannya. Teknik-teknik yang dipakai Dong dipandang sebagai penghubung antara gaya lukisan minyak yang elitis dan seni populer. Pandangan Jiang bahwa lukisan realistis dapat disukai secara politik juga terbukti dengan kepopuleran lukisan ini.{{sfn|Andrews|1994|p=82}} Menurut kritikus seni Chang-Tai Hung, lukisan ini berhasil "menjadi sebuah karya propaganda yang ternama".{{sfn|C. Hung 2005|p=920}} Lukisan tersebut dicetak dalam buku-buku pelajaran sekolah dasar dan menengah.<ref name = "cn19" /> Lukisan tersebut juga muncul di halaman depan koran ''[[Harian Rakyat (Tiongkok)|Harian Rakyat]]'' pada September 1953 dan menjadi pajangan interior yang disetujui secara resmi. Majalah berbahasa Inggris terbitan pemerintah Tiongkok untuk distribusi luar negeri juga turut menampilkan gambaran keluarga teladan di apartemen modern yang memajang ''Proklamasi Pendirian Negara''.{{sfn|Andrews|1994|pp=80–81}}


== Sejarah berikutnya dan perubahan politik ==
== Sejarah berikutnya dan perubahan politik ==
Pada Februari 1954, [[Gao Gang]], kepala Dewan Ketatanegaraan, dikeluarkan dari pemerintah; ia bunuh diri hanya beberapa bulan kemudian. Penggambarannya dalam lukisan tersebut di sebelah kiri Mao membuat para pejabat kesenian kebingungan. Melihat popularitasnya di kalangan para pejabat dan masyarakat umum, ''Proklamasi Pendirian Negara'' wajib untuk ditampilkan pada Pameran Kesenian Nasional Kedua (1955), tetapi tidak mungkin kalau Gao, yang dianggap sebagai pengkhianat, ditampilkan. Oleh karena itu, Dong diperintahkan untuk menghapus Gao dari gambar tersebut.{{sfn|Andrews|pp=82–83}}
Pada Februari 1954, [[Gao Gang]], kepala Dewan Ketatanegaraan, dikeluarkan dari pemerintah; ia bunuh diri hanya beberapa bulan kemudian. Penggambarannya dalam lukisan tersebut di sebelah kiri Mao membuat para pejabat kesenian kebingungan. Melihat popularitasnya di kalangan para pejabat dan masyarakat umum, ''Proklamasi Pendirian Negara'' dianggap wajib untuk ditampilkan pada Pameran Kesenian Nasional Kedua (1955), tetapi tidak mungkin kalau Gao yang dianggap sebagai pengkhianat ditampilkan. Oleh karena itu, Dong diperintahkan untuk menghapus Gao dari lukisan tersebut.{{sfn|Andrews|1994|pp=82–83}}


[[Berkas:Founding of the Nation 1955 revision.jpeg|jmpl|kiri|Revisi 1954, [[Gao Gang]] dihapus]]
[[Berkas:Founding of the Nation 1955 revision.jpeg|jmpl|kiri|Revisi 1954, [[Gao Gang]] dihapus]]
Sambil menghapus Gao, Dong juga memperbesar keranjang krisantemum merah jambu yang berdiri di kaki para pejabat, dan menyelesaikan penggambaran gerbang Yongdingmen, yang pada lukisan aslinya hanya terlihat sebagian di belakang Gao. Ia dipaksa untuk meluaskan bagian langit yang terlihat di atas rakyat yang berkumpul di Lapangan Tiananmen, yang menempatkan Mao menjadi pusat perhatian. Ia dikompensasi untuk melakukan hal tersebut, untuk beberapa alasan, dengan menambahkan lebih dari dua mikrofon di kanan Mao. Lukisan yang dimodifikasi tersebut ditampilkan di pameran 1955, dan pada 1958 di Moskwa. Dalam bukunya tentang kesenian Republik Rakyat, Julia Andrews berpendapat bahwa solusi Dong tidak sepenuhnya memuaskan karena mikrofon-mikrofonnya mendominasi bagian tengah lukisan tersebut, dan Mao diperkecil karena perluasan ruang di sekitarnya. Meskipun lukisan tersebut kemudian dikembalikan lagi dalam tampilan semula dan tidak lagi dalam bentuk tersebut, versi tersebut menjadi versi yang paling umum direproduksi.{{sfn|Andrews|pp=82–83}}
Saat menghapus Gao, Dong juga memperbesar pot bunga krisantemum merah jambu yang berada di balik kaki para pejabat, serta merampungkan wujud Gerbang Yongdingmen, yang aslinya hanya terlihat sebagian di belakang Gao. Sayangnya, perubahan ini juga menyingkap sedikit langit di atas lapangan, sehingga merusak penempatan Mao sebagai pusat perhatian. Ia berupaya mengatasi ketidakseimbangan ini dengan menambahkan dua mikrofon di sebelah kanan Mao. Dalam bukunya tentang kesenian Republik Rakyat Tiongkok, sejarawan seni Julia Andrews berpendapat bahwa solusi Dong tidak sepenuhnya memuaskan, sebab mikrofon-mikrofon tersebut mendominasi bagian pusat lukisan, sementara figur Mao terkesan menciut karena perluasan ruang di sekitarnya. Lukisan hasil modifikasi ini ditampilkan di pameran nasional pada tahun 1955, serta di Moskwa pada tahun 1958. Versi ini juga menjadi versi yang paling banyak dicetak, walaupun lukisan fisiknya mengalami revisi lanjutan dan tidak lagi tersedia dalam versi ini.{{sfn|Andrews|1994|pp=82–83}}


Saat Museum Revolusi Tiongkok dibuka di Lapangan Tiananmen pada 1961, lukisan tersebut disimpan di sebuah tembok di galeri yang didevosikan kepada kejayaan Komunis, namun pada 1966, saat [[Revolusi Kebudayaan]], kaum radikal menutup museum tersebut, dan masih ditutup sampai 1969.{{sfn|C. Hung 2005|p=931}} Pada masa itu, [[Liu Shaoqi]], yang dituduh mengambil "jalan kapitalis", dikeluarkan dari pemerintahan. Penghapusannya dari lukisan tersebut diperintahkan pada 1967, dan Dong ditugaskan untuk melaksanakannya.{{sfn|C. Hung 2007|p=784}} Dong sedang sakit saat Revolusi Kebudayaan: dituduh sayap kanan, ia dikeluarkan dari Partai selama dua hari, dikirim ke kamp kerja pedesaan, dan kemudian "direhabilitasi" dengan dijadikan buruh baja.<ref name = "cn1">{{cite news|publisher=[[Partai Komunis Tiongkok]]|accessdate=January 23, 2017|language=zh|url=http://cpc.people.com.cn/GB/85037/8101458.html|title=受党内斗争影响数遭劫难的油画《开国大典》(''Founding Ceremony'', an oil painting devastated several times by the conflict within the Party)|author=Gao Jimin}}</ref> Tugas Dong menjadi sulit, karena Liu merupakan salah satu figur paling berpengaruh pada baris pertama, yang berdiri di sebelah kiri Madame Song. Para pejabat ingin Liu digantikan dengan [[Lin Biao]], yang lebih disukai Mao pada masa itu. Dong tak mengkehendaki penempatan Lin yang tidak ada disana pada waktu itu, dan, meskipun ia tidak menolak pelucutan pada masa berbahaya Revolusi Kebudayaan, ia kemudian meminta ijin untuk menghapus Liu. Figur tersebut terlalu besar untuk dihapus, sehingga Liu digambar ulang sebagai Dong Biwu, dan menampilkannya di baris kedua. Menurut Andrews, upaya tersebut merupakan sebuah kegagalan: "Dong Biwu sebenarnya tidak ingin ditempatkan pada baris kedua. Sehingga, ia menampilkannya sebagai figur yang cerah dan mengerling, sebuah karakter laki-laki di tengah-tengah sekelompok orang lainnya yang bertubuh lebih besar".{{sfn|Andrews|p=84}} Para pejabat menuntut karya yang direvisi tersebut tidak dipamerkan. Andrews berkesimpulan bahwa Dong berupaya untuk menyabotase perubahan tersebut, atau diakibatkan oleh stres sepanjang masa Revolusi Kebudayaan.{{sfn|Andrews|p=84}}
Ketika Museum Revolusi Tiongkok dibuka di Lapangan Tiananmen pada 1961, lukisan tersebut diletakkan di sebuah tembok besar di galeri museum untuk menggambarkan kejayaan Komunisme. Saat [[Revolusi Kebudayaan]] terjadi, kaum radikal menutup museum tersebut dari 1966 hingga 1969.{{sfn|C. Hung 2005|p=931}} Pada masa itu pula, [[Liu Shaoqi]], yang dituduh mengambil "jalan kapitalis", dikeluarkan dari pemerintahan sehingga Dong pun diperintahkan untuk menghapus Liu dari lukisan tersebut pada 1967.{{sfn|C. Hung 2007|p=784}} Dong sendiri menderita semasa Revolusi Kebudayaan: ia dituduh sebagai kaum sayap kanan, dikeluarkan dari Partainya selama dua tahun, dikirim ke [[Kamp buruh|kamp kerja]] pedesaan, sebelum kemudian "[[Rehabilitasi politik|direhabilitasi]]" dengan dijadikan buruh pabrik baja.<ref name="cn1">{{cite news|author=Jimin|first=Gao|title=受党内斗争影响数遭劫难的油画《开国大典》|trans-title=''Proklamasi Pendirian Negara'', sebuah lukisan minyak yang terpengaruh beberapa kali oleh konflik dalam Partai |url=http://cpc.people.com.cn/GB/85037/8101458.html|language=zh|publisher=[[Partai Komunis Tiongkok]]|accessdate=23 Januari 2017|archive-date=2015-04-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20150420025328/http://cpc.people.com.cn/GB/85037/8101458.html|dead-url=yes}}</ref> Tugas penghapusan yang diberikan pada Dong pun tidak mudah, karena Liu merupakan salah satu tokoh paling menonjol pada baris pertama, berdiri di sebelah kiri Nyonya Song. Para pejabat ingin Liu digantikan dengan [[Lin Biao]] yang lebih disukai oleh Mao pada masa itu, tetapi Dong enggan membesarkan namanya dengan memasukkannya ke lukisan. Walaupun Dong tidak mampu sepenuhnya menolak tugas pada masa riskan Revolusi Kebudayaan, ia akhirnya diizinkan untuk hanya menghapus Liu. Figur Liu terlalu besar untuk dihapus sepenuhnya, sehingga Liu digambar ulang sebagai Dong Biwu dan dibuat seolah-olah berada di baris kedua. Menurut Andrews, upaya tersebut merupakan sebuah kegagalan: "Dong Biwu tidak terlihat ditempatkan pada baris kedua, sebagaimana yang diinginkan. Ia malah terlihat sebagai figur yang berkilau dan mengerling, seorang tokoh bejat yang berada di tengah-tengah sekelompok orang yang bermartabat".{{sfn|Andrews|1994|p=84}} Para pejabat menganggap karya yang direvisi tersebut tidak dapat dipamerkan. Andrews berspekulasi bahwa perubahan ini mungkin sengaja disabotase oleh Dong, atau dipengaruhi oleh tekanan yang ia alami semasa Revolusi Kebudayaan.{{sfn|Andrews|1994|p=84}}


[[Berkas:Founding ceremony 2.jpg|jmpl|ka|Lukisan replika (revisi 1979)]]
[[Berkas:Founding ceremony 2.jpg|jmpl|ka|Lukisan replika (revisi 1979)]]
Pada 1972, sebagai bagian dari renovasi Museum Revolusi Tiongkok, para pejabat ingin memamerkan lagi lukisan Dong. Namun, mereka menginginkan agar [[Lin Boqu]], yang merupakan figur berambut putih di bagian ujung kiri, dihapuskan.{{sfn|Andrews|p=84}} Hal ini karena [[Geng Empat]], yang masa waktu itu menguasai Tiongkok, menuduh Lin Boqu (yang telah wafat pada 1960) menentang pernikahan Mao dengan [[Jiang Qing]] (salah satu anggota dari Geng Empat) pada masa-masa revolusi. Sumber-sumber berbeda memberikan penjelasan terkait lukisan tersebut: Chang-Tai Hung mengaitkan bahwa Dong tidak dapat melakukan pengubahan karena sedang mengidap kanker, sehingga muridnya Jin Shangyi dan seniman lainnya, Zhao Yu, ditugaskan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Keduanya yang ragu-ragu menghancurkan kanvas aslinya, sehingga membuat sebuah replika namun untuk melakukan perubahan yang diinginkan, mereka menemui Dong di rumah sakit untuk berkonsultasi.{{sfn|C. Hung 2007|p=784}} Menurut Andrews, Jin dan Zhao membuat versi baru tersebut karena Dong tidak dapat melakukan apa-apa terhadap lukisannya.{{sfn|Andrews|p=84}} Jin kemudian menyatakan bahwa lukisan tersebut juga menampilkan dunia dalam Dong, meskipun berefek politik.<ref name = "china museum 2" />
Pada 1972, sebagai bagian dari renovasi Museum Revolusi Tiongkok, para pejabat ingin memamerkan kembali lukisan Dong. Namun, mereka menginginkan penghapusan [[Lin Boqu]], figur berambut putih di ujung kiri.{{sfn|Andrews|1994|p=84}} Hal ini karena [[Kelompok Empat]], yang sebelumnya pernah menguasai Tiongkok, menuduh bahwa Lin Boqu (yang telah wafat pada 1960) menentang pernikahan Mao dengan [[Jiang Qing]], (yang merupakan salah satu anggota dari Kelompok Empat) pada masa-masa revolusi. Terdapat banyak sumber yang memberikan penjelasan mengenai perubahan yang terjadi pada lukisan tersebut: Chang-Tai Hung menyebut bahwa Dong tidak dapat melakukan pengubahan karena sedang mengidap kanker sehingga muridnya Jin Shangyi dan seorang seniman lain, Zhao Yu, ditugaskan untuk mengerjakan lukisan tersebut. Keduanya takut merusak kanvas aslinya sehingga mereka menyusun sebuah replika baru. Untuk mendapatkan hasil perubahan yang diinginkan, mereka menemui Dong di rumah sakit dan berkonsultasi dengannya.{{sfn|C. Hung 2007|p=784}} Sementara, menurut Andrews, Jin dan Zhao membuat versi baru tersebut karena Dong tidak mengizinkan siapapun untuk mengubah lukisannya.{{sfn|Andrews|1994|p=84}} Jin nantinya mengatakan bahwa lukisan tersebut tak hanya memenuhi tujuan politisnya, tetapi juga menjadi wujud dari pemikiran dan semangat artistik dalam diri Dong.<ref name = "china museum 2" />


Dengan berakhirnya Revolusi Kebudayaan pada 1976 dan kemudian pengangkatan [[Deng Xiaoping]], beberapa figur yang dikeluarkan pada tahun-tahun sebelumnya direhabilitasi, dan pada 1979, otoritas memutuskan untuk memberikan akurasi yang lebih historis kepada lukisan tersebut. Dong telah wafat pada 1973; keluarganya sangat menentang siapapun mengubah lukisan aslinya, dan pemerintah menaati keinginan mereka. Jin sedang berada di luar Tiongkok, sehingga pemerintah meminta Yan Zhenduo untuk membuat perubahan pada replikanya. Ia menempatkan Liu, Lin Boqu dan Gao dalam lukisan tersebut{{sfn|C. Hung 2007|p=784}} dan membuat perubahan lainnya: seorang pria yang tak teridentifikasi sebelumnya di baris belakang yang sekarang dinyatakan sebagai Deng Xiaoping. Lukisan replika tersebut direstorasi pada Museum Revolusi Tiongkok.{{sfn|Andrews|p=85}}
Dengan berakhirnya Revolusi Kebudayaan pada 1976 dan naiknya [[Deng Xiaoping]], beberapa figur yang sebelumnya dikeluarkan dari pemerintah direhabilitasi. Pada 1979, para pejabat memutuskan untuk membuat lukisan tersebut lebih akurat secara historis. Dong telah wafat pada 1973; keluarganya sangat menentang pengubahan pada lukisan aslinya, dan pemerintah menghormati keinginan mereka.{{sfn|C. Hung 2007|p=784}} Atas saran Jin yang sedang sibuk dengan urusannya di luar Tiongkok, pelukis muda Yan Zhenduo dan Ye Wulin pun diminta untuk membuat perubahan pada replikanya.<ref name="cn3"/>{{sfn|C. Hung 2007|p=784}} Revisi ini menempatkan Liu, Lin Boqu dan Gao kembali dalam lukisan tersebut,{{sfn|C. Hung 2007|p=784}} serta membuat perubahan-perubahan lainnya: seorang pria yang sebelumnya tak dikenali di baris belakang sekarang diserupakan dengan Deng Xiaoping. Lukisan replika tersebut kemudian dipajang kembali di Museum Revolusi Tiongkok.{{sfn|Andrews|1994|p=85}}


== Peninggalan ==
[[Berkas:Tourists and founding ceremony.jpg|jmpl|kiri|Para pengunjung sedang mengambil foto lukisan ''Upacara Pendirian Negara'' di Museum Nasional Tiongkok pada 2018]]
Lukisan tersebut direproduksi di perangko-perangko pos pada 1959 dan 1999, untuk peringatan kesepuluh dan kelima puluh pendirian Republik Rakyat.<ref name="scott 2007">{{Cite book |last=Kloetzel (editor) |first=James E. |title=Scott 2007 Standard Postage Stamp Catalogue: Volume 2 C–F |publisher=Scott Publishing Co. |date=2006 |location=Sidney OH |pages=324, 365 |isbn=0-89487-376-8 }}</ref> Selain itu, pada 1999, museum tersebut menugaskan sebuah perusahaan swasta untuk membuat reproduksi kertas emas berskala kecil terhadap lukisan tersebut. Keluarga Dong menuntut, dan pada 2002 pengadilan memutuskan bahwa para pewaris Dong yang berhak memegang hak cipta atas lukisan tersebut, dan museum tersebut hanya memegang hak untuk memamerkannya.<ref>{{cite web|date=December 28, 2002|accessdate=January 23, 2017|language=zh|url=http://www.chinacourt.org/article/detail/2002/12/id/29107.shtml|title=著名油画《开国大典》著作权案在京审结 (The famous painting ''Founding Ceremony'' copyright case concluded in Beijing|publisher=Xinhua News Service|author=Zha Xin, Li Xu}}</ref> Joe McDonald dari [[Associated Press]] menyatakan bahwa pemberian hak cipta tersebut sebagai "tanda ambisi kapitalis Tiongkok terhadap sejarah sayap kirinya".<ref name = "ap">{{cite news|last=McDonald|first=Joe|title=Artist's rights upheld in China|subscription=yes|url=http://infoweb.newsbank.com/resources/doc/nb/news/100EEF7976AEF474?p=AWNB|date=December 29, 2002|accessdate=January 27, 2017|publisher=[[Associated Press]]}}</ref> Pada 2014, museum seni di ASRP mengadakan sebuah retrospektif terhadap karya-karya Dong, memamerkan kerajinan berskala kecil dari lukisan tersebut, yang diamini oleh keluarga Dong, untuk pertama kalinya. Fan Di'an, kurator pameran tersebut, menyatakan, "Perubahan-perubahan pada lukisan tersebut mengisahkan sebuah cerita yang pahit, merefleksikan pengaruh politik pada seni. Namun, ini tidak menyurutkan kecintaan seni Dong Xiwen."<ref name = "cd2014" >{{cite news|author = Deng Zhangyu|title = Love of Art|newspaper=China Daily|date=December 30, 2014|page=19}}</ref>


Lukisan tersebut dicetak pada prangko-prangko Tiongkok pada tahun 1959 dan 1999, untuk memperingati ulang tahun kesepuluh dan kelima puluh didirikannya Republik Rakyat Tiongkok.<ref name="scott 2007">{{Cite book |last=Kloetzel (editor) |first=James E. |title=Scott 2007 Standard Postage Stamp Catalogue: Volume 2 C–F |publisher=Scott Publishing Co. |date=2006 |location=Sidney OH |pages=324, 365 |isbn=0-89487-376-8 }}</ref> Pada tahun 1999 pula, museum tersebut menyuruh sebuah perusahaan swasta untuk membuat cetakan kertas logam berwarna emas berskala kecil bergambar lukisan tersebut. Keluarga Dong menuntut, hingga pada 2002 pengadilan memutuskan bahwa pewaris-pewaris Dong yang berhak memegang hak cipta atas lukisan tersebut, dan museum tersebut hanya mempunyai hak untuk memamerkannya.<ref>{{cite web|author=Zha Xin, Li Xu|date=28 Desember 2002|title=著名油画《开国大典》著作权案在京审结 (The famous painting ''Founding Ceremony'' copyright case concluded in Beijing|url=http://www.chinacourt.org/article/detail/2002/12/id/29107.shtml|website=|publisher=[[Xinhua|Xinhua News Service]]|language=zh|trans-title=Kasus hak cipta lukisan terkenal ''Proklamasi Pendirian Negara'' diselesaikan di Beijing|accessdate=23 Januari 2017|archive-date=2015-09-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20150923202819/http://www.chinacourt.org/article/detail/2002/12/id/29107.shtml|dead-url=no}}</ref> Joe McDonald dari [[Associated Press]] menyatakan bahwa persetujuan hak cipta tersebut merupakan "keberhasilan ambisi kapitalis Tiongkok terhadap sejarah politik sayap kirinya".<ref name="ap">{{cite news|last=McDonald|first=Joe|date=29 Desember 2002|title=Artist's rights upheld in China|url=http://infoweb.newsbank.com/resources/doc/nb/news/100EEF7976AEF474?p=AWNB|publisher=[[Associated Press]]|accessdate=27 Januari 2017|subscription=yes|archive-date=2023-09-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230923150143/https://infoweb.newsbank.com/resources/user/login?destination=doc/nb/news/100EEF7976AEF474%3Fp%3DAWNB|dead-url=no}}</ref> Pada 2014, museum seni di ASRP mengadakan pameran untuk mengenang kembali karya-karya Dong. Untuk pertama kalinya, pameran ini memamerkan sketsa awal lukisan tersebut, yang kini dimiliki oleh keluarga Dong. Fan Di'an, kurator pameran tersebut, mengatakan, "Perubahan-perubahan pada lukisan tersebut mengisahkan sebuah cerita yang pahit, merefleksikan pengaruh politik pada seni. Namun, hal ini tidak mengubah kecintaan Dong Xiwen terhadap seni."<ref name="cd2014">{{cite news|author=Zhangyu|first=Deng|date=30 Desember 2014|title=Love of Art|newspaper=China Daily|page=19}}</ref>
Wu Hung menyebut ''Pendirian Negara'' sebagai "karya paling diselebrasikan dari kesenian Tiongkok resmi".{{sfn|Wu Hung 2008|p=69}} Ia menyatakan bahwa lukisan tersebut merupakan satu-satunya lukisan yang "dikanonisasikan" yang menggambarkan upacara 1 Oktober, dan bahwa seniman-seniman lainnya ditugaskan untuk memberikan sudut pandang rakyat, mensubyekkan diri mereka sendiri ke hadapan Mao.{{sfn|Wu Hung 2005|p=274}} Lukisan tersebut merupakan contoh modern dari ''[[damnatio memoriae]]'', sebuah pengubahan terhadap karya seni atau subyek lainnya untuk menghapus gambar atau nama dari seseorang yang tidak disukai.{{sfn|Unverzagt|p=220}} Dalam sebuah artikel pada 2004, Deng Zhangyu menyebut lukisan tersebut sebagai "gambar sejarah paling signifikan dari pendirian Tiongkok".<ref name = "cd2014" /> Wu Hung menyatakan bahwa meskipun penggubahan tersebut terjadi selama bertahun-tahun, tetapi tetap menampilkan Mao yang sedang memproklamasikan pemerintahan baru, searah dengan perubahan yang terjadi pada kepemimpinan Tiongkok pada masa-masa pemerintahan Komunis.{{sfn|Wu Hung 2005|p=274}} Andrews menyatakan bahwa "pengaruh terbesar pada dunia seni adalah peningkatannya sebagai model lukisan minyak yang disetujui partai".{{sfn|Andrews|pp=77, 80}} Penulis Wu Bing pada 2009 menyebutnya sebagai "sebuah batu pijakan dalam lukisan minyak Tiongkok, yang secara jelas memasukkan unsur-unsur nasional".{{sfn|Wu Bing|p=66}} Lukisan tersebut tak pernah meraih sanjungan di dunia Barat seperti halnya di Tiongkok; menurut Andrews, "para murid sejarah seni diketahui menanggapinya dengan tertawa saat gambar tersebut ditampilkan di layar".{{sfn|Andrews|p=80}} Sejarawan seni [[Michael Sullivan (sejarawan seni)|Michael Sullivan]] meremehkannya karena menganggapnya tidak lebih dari sebuah propaganda.{{sfn|Andrews|p=80}} Saat ini, setelah penggabungan museum, lukisan-lukisan tersebut ada di dalam [[Museum Nasional Tiongkok]], Lapangan Tiananmen.<ref name="cn3" /><ref name = "china museum 1">{{cite web|title=Modern China|url=http://en.chnmuseum.cn/tabid/545/Default.aspx|publisher=[[National Museum of China]]|accessdate=January 22, 2017|archive-date=2015-08-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20150828024211/http://en.chnmuseum.cn/tabid/545/Default.aspx|dead-url=yes}}</ref>

[[Berkas:Tourists and founding ceremony.jpg|jmpl|kiri|Para pengunjung sedang mengambil foto lukisan ''Proklamasi Pendirian Negara'' di Museum Nasional Tiongkok pada 2018]]Wu Hung menyebut ''Proklamasi Pendirian Negara'' sebagai "karya yang paling terkenal dari kesenian resmi Tiongkok".{{sfn|Wu Hung 2008|p=69}} Ia juga mengatakan bahwa lukisan tersebut merupakan satu-satunya yang menggambarkan upacara 1 Oktober tersebut secara "kanonis" dan bahwa seniman-seniman lainnya cenderung memberikan sudut pandang kepada rakyat, menunduk ke hadapan Mao.{{sfn|Wu Hung 2005|p=274}} Lukisan tersebut merupakan contoh modern dari ''[[damnatio memoriae]]'', yaitu pengubahan terhadap karya seni atau benda lainnya untuk menghapus gambar atau nama dari seseorang yang tidak disukai.{{sfn|Unverzagt|2012|p=220}} Dalam sebuah artikel pada tahun 2014, Deng Zhangyu menyebut lukisan tersebut sebagai "gambar sejarah yang paling signifikan dari pendirian Tiongkok".<ref name="cd2014" /> Wu Hung mengatakan bahwa pengubahan pada lukisan tersebut yang terjadi selama bertahun-tahun, walau selalu menampilkan Mao yang sedang memproklamasikan pemerintahan baru, searah dengan perubahan yang terjadi pada kepemimpinan Tiongkok pada masa-masa pemerintahan Komunis.{{sfn|Wu Hung 2005|p=274}} Andrews mengatakan bahwa "pengaruh terbesar pada dunia kesenian adalah pengangkatannya sebagai model lukisan minyak yang disetujui oleh Partai tersebut".{{sfn|Andrews|1994|pp=77, 80}} Penulis Wu Bing pada 2009 menyebutnya sebagai "sebuah batu pijakan dalam lukisan minyak Tiongkok, yang secara jelas memasukkan unsur-unsur nasional".{{sfn|Wu Bing|p=66}} Lukisan tersebut tak pernah meraih sanjungan di dunia Barat seperti halnya di Tiongkok; menurut Andrews, "para murid sejarah seni sering kali menertawakan lukisan tersebut saat ditampilkan".{{sfn|Andrews|1994|p=80}} Sejarawan seni [[Michael Sullivan (sejarawan seni)|Michael Sullivan]] menganggapnya sepele dan tidak lebih dari sebuah propaganda.{{sfn|Andrews|1994|p=80}} Sekarang, setelah penggabungan museum, kedua lukisan tersebut berada dalam [[Museum Nasional Tiongkok]], Lapangan Tiananmen.<ref name="cn3" /><ref name="china museum 1">{{cite web|title=The Founding Ceremony|url=http://en.chnmuseum.cn/collections_577/collection_highlights_608/artworks_617/202109/t20210915_251214.html|publisher=[[Museum Nasional Tiongkok]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20240605141544/http://en.chnmuseum.cn/collections_577/collection_highlights_608/artworks_617/202109/t20210915_251214.html|archive-date=3 Juni 2022|dead-url=yes|accessdate=6 Juni 2024}}</ref>

{{clear}}


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 94: Baris 97:


== Sumber ==
== Sumber ==
*{{cite book|title=Painters and Politics in the People's Republic of China, 1949–1979|first=Julia Frances|last=Andrews|location=Berkeley CA|publisher=University of California Press|date=1994|isbn=9780520079816|url=https://books.google.com/books?id=h3kDsTxGSJMC&q=painting+founding+nation|ref={{sfnRef|Andrews}} }}
*{{cite book|title=Painters and Politics in the People's Republic of China, 1949–1979|first=Julia Frances|last=Andrews|location=Berkeley CA|publisher=University of California Press|date=1994|isbn=9780520079816|url=https://books.google.com/books?id=h3kDsTxGSJMC&q=painting+founding+nation|ref={{sfnRef|Andrews|1994}} }}
*{{cite journal|title=The Red Line: Creating a Museum of the Chinese Revolution|first=Chang-Tai|last=Hung|journal=The China Quarterly|issue=184|date=Desember 2005|volume=184|pages=914–933|doi=10.1017/S0305741005000561|jstor=20192545|s2cid=154079780|url=http://repository.ust.hk/ir/bitstream/1783.1-2697/1/S0305741005000561a.pdf|ref={{sfnRef|C. Hung 2005}} }}
*{{cite journal|title=The Red Line: Creating a Museum of the Chinese Revolution|first=Chang-Tai|last=Hung|journal=The China Quarterly|issue=184|date=2005|volume=184|pages=914–933|doi=10.1017/S0305741005000561|jstor=20192545|s2cid=154079780|url=http://repository.ust.hk/ir/bitstream/1783.1-2697/1/S0305741005000561a.pdf|ref={{sfnRef|C. Hung 2005}} }}
*{{cite journal|title=Oil Paintings and Politics: Weaving a Heroic Tale of the Chinese Communist Revolution|first=Chang-Tai|last=Hung|journal=Comparative Studies in Society and History|volume=49|issue=4|date=Oktober 2007|pages=783–814|doi=10.1017/S001041750700076X|jstor=4497707|s2cid=145784458|url=http://repository.ust.hk/ir/bitstream/1783.1-3478/1/out1.pdf|ref={{sfnRef|C. Hung 2007}} }}
*{{cite journal|title=Oil Paintings and Politics: Weaving a Heroic Tale of the Chinese Communist Revolution|first=Chang-Tai|last=Hung|journal=Comparative Studies in Society and History|volume=49|issue=4|date=2007|pages=783–814|doi=10.1017/S001041750700076X|jstor=4497707|s2cid=145784458|url=http://repository.ust.hk/ir/bitstream/1783.1-3478/1/out1.pdf|ref={{sfnRef|C. Hung 2007}} }}
*{{cite conference|first=Christian|last=Unverzagt|title=''Einbildungen der Geschichte und ihr Schicksal: Politisierte Kunst in Maos China'' [Conceits of History and their Fate: Politicised Art in Mao's China]|book-title=Shifting Paradigms in East Asian Visual Culture|pages=209–234|publisher=Reimer Verlag|date=2012|location=Berlin|url=http://sd4bb1662e19773c6.jimcontent.com/download/version/1391372073/module/9070462621/name/Christian%20Unverzagt_Einbildungen%20der%20Geschichte.pdf|language=de|access-date=March 27, 2017|ref={{sfnRef|Unverzagt}}|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20170328022653/http://sd4bb1662e19773c6.jimcontent.com/download/version/1391372073/module/9070462621/name/Christian%20Unverzagt_Einbildungen%20der%20Geschichte.pdf|archive-date=March 28, 2017}}
*{{cite conference|first=Christian|last=Unverzagt|title=''Einbildungen der Geschichte und ihr Schicksal: Politisierte Kunst in Maos China'' [Conceits of History and their Fate: Politicised Art in Mao's China]|book-title=Shifting Paradigms in East Asian Visual Culture|pages=209–234|publisher=Reimer Verlag|date=2012|location=Berlin|url=http://sd4bb1662e19773c6.jimcontent.com/download/version/1391372073/module/9070462621/name/Christian%20Unverzagt_Einbildungen%20der%20Geschichte.pdf|language=de|access-date=27 Maret 2017|ref={{sfnRef|Unverzagt|2012}}|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20170328022653/http://sd4bb1662e19773c6.jimcontent.com/download/version/1391372073/module/9070462621/name/Christian%20Unverzagt_Einbildungen%20der%20Geschichte.pdf|archive-date=28 Maret 2017}}
*{{cite journal|title=Oil Painting in China|author=Wu Bing|journal=China Today|pages=64–67|date=June 2009|ref={{sfnRef|Wu Bing}} }}
*{{cite journal|title=Oil Painting in China|author=Wu Bing|journal=China Today|pages=64–67|date=2009|ref={{sfnRef|Wu Bing}} }}
*{{cite book|title=Remaking Beijing: Tiananmen Square and the Creation of a Political Space|author=Wu Hung|location=Chicago IL|publisher=University of Chicago Press|date=2005 |isbn=0226360792|ref={{sfnRef|Wu Hung 2005}} }}
*{{cite book|title=Remaking Beijing: Tiananmen Square and the Creation of a Political Space|author=Wu Hung|location=Chicago IL|publisher=University of Chicago Press|date=2005 |isbn=0226360792|ref={{sfnRef|Wu Hung 2005}} }}
*{{cite journal|title=Television in Contemporary Chinese Art|author=Wu Hung|journal=October|volume=125|date=Summer 2008|pages=65–90|doi=10.1162/octo.2008.125.1.65|jstor=40368512|s2cid=57570759|ref={{sfnRef|Wu Hung 2008}} }}
*{{cite journal|title=Television in Contemporary Chinese Art|url=https://archive.org/details/sim_october_summer-2008_125/page/65|author=Wu Hung|journal=October|volume=125|date=2008|pages=65–90|doi=10.1162/octo.2008.125.1.65|jstor=40368512|s2cid=57570759|ref={{sfnRef|Wu Hung 2008}} }}


{{Authority control}}
{{Authority control}}
{{Artikel pilihan}}

[[Kategori:Lukisan abad ke-20]]
[[Kategori:Lukisan abad ke-20]]
[[Kategori:Lukisan Tiongkok]]
[[Kategori:Lukisan Tiongkok]]

Revisi terkini sejak 23 Juni 2024 08.37

Proklamasi Pendirian Negara
Tionghoa: 开国大典, Pinyin: Kāiguó Dàdiǎn
Revisi 1967
SenimanDong Xiwen
Tahun1953 (asli); direvisi pada 1954 & 1967
TipeMinyak di atas kanvas
Ukuran229 cm × 400 cm (90 in × 160 in)
LokasiMuseum Nasional Tiongkok, Beijing
Proklamasi Pendirian Negara
Hanzi sederhana: 开国大典
Hanzi tradisional: 開國大典

Proklamasi Pendirian Negara (atau Pendirian Negara) (Hanzi sederhana: 开国大典; Hanzi tradisional: 開國大典; Pinyin: Kāiguó Dàdiǎn) adalah sebuah lukisan minyak tahun 1953 karya seniman Tiongkok Dong Xiwen yang menggambarkan Ketua Mao Zedong dan pejabat Komunis lainnya sedang memproklamasikan pendirian Republik Rakyat Tiongkok secara resmi di Lapangan Tiananmen pada 1 Oktober 1949. Lukisan ini adalah sebuah contoh penting dari gaya realisme sosialis dan merupakan salah satu karya seni resmi Tiongkok yang paling terkenal. Lukisan ini berulang kali diperbaharui dan dibuatkan sebuah replika untuk mengakomodasi perubahan-perubahan lanjutan akibat penyingkiran dan pemulihan nama sejumlah tokoh yang digambarkan.

Setelah Partai Komunis menguasai Tiongkok pada tahun 1949, mereka berusaha untuk mengenang pencapaian tersebut melalui karya seni. Dong pun ditugaskan untuk membuat representasi visual dari upacara proklamasi 1 Oktober yang ia hadiri. Ia merasa lukisan tersebut hendaknya menggambarkan baik rakyat maupun pemimpin mereka. Setelah bekerja selama tiga bulan, ia pun menyelesaikan sebuah lukisan minyak dengan gaya seni tradisional, memanfaatkan pengetahuan akan sejarah seni Tiongkok untuk tema kontemporer tersebut. Lukisan ini diterima dengan sangat baik oleh Mao dan karya tersebut direproduksi dalam jumlah besar agar dapat dipajang di rumah-rumah.

Setelah Gao Gang disingkirkan dari pemerintahan pada tahun 1954, Dong diperintahkan untuk menghapusnya dari lukisan tersebut. Penghapusan Gao bukanlah yang terakhir; pada tahun 1967, Dong juga dipaksa untuk menghapus Liu Shaoqi, presiden Tiongkok yang sedang menjabat kala itu. Seiring dengan bergesernya peruntungan politik selama Revolusi Kebudayaan, lukisan ini pun direplikasi oleh beberapa seniman pada tahun 1972 untuk mengakomodasi penghapusan tokoh lain. Replika ini pun dimodifikasi lagi pada tahun 1979 untuk menampilkan kembali tokoh-tokoh tersingkir yang telah dipulihkan namanya. Kedua lukisan tersebut kini berada di Museum Nasional Tiongkok di Beijing.

Latar belakang

Setelah pendirian Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949, para Komunis dengan cepat mengambil alih kesenian di Tiongkok. Realisme sosialis yang merupakan karakteristik kesenian Soviet pun turut memengaruhi seni di Tiongkok.[1] Pemerintahan baru tersebut mengusulkan serangkaian lukisan, terutama yang berbahan minyak, untuk mengenang sejarah Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan keberhasilannya pada 1949. Pada Desember 1950, pejabat kesenian Wang Yeqiu mengajukan gagasan penyelenggaraan pameran kesenian kepada Wakil Menteri Budaya Zhou Yang dalam rangka perayaan ke-30 tahun pendirian PKT. Ia juga mengusulkan agar patung-patung dan lukisan-lukisan yang menggambarkan sejarah PKT dipamerkan dalam pergelaran tersebut sebelum dipajang di Museum Revolusi Tiongkok yang akan dibangun. Gagasan ini didapat Wang setelah berkunjung ke Uni Soviet dan terkagum-kagum oleh ragam seni yang ia temui di museum-museum mereka. Di sana, ia mempelajari bagaimana karier Lenin dikisahkan kepada khalayak melalui artefak-artefak serta lukisan-lukisan minyak yang menampilkan peristiwa penting dalam karier pemimpin Komunis tersebut. PKT sendiri sebetulnya sudah menggunakan kesenian sebagai alat propaganda sejak sebelum merebut kendali atas Tiongkok, sebuah cara yang efektif karena sebagian besar penduduknya saat itu buta huruf.[2] Penggunaan lukisan minyak untuk mengenang peristiwa-peristiwa dan membuat pernyataan politik juga bukan hal yang baru; contohnya seperti lukisan-lukisan John Trumbull pada Gedung Kapitol (1871–1821) dan Pelantikan Napoleon (1807) karya Jacques-Louis David.[1] Lukisan minyak mampu mencampurkan corak untuk menghasilkan warna yang realistis dan menarik, tidak seperti lukisan tinta dan kuas Tionghoa tradisional.[3]

Proklamasi Pendirian Negara dipamerkan bersama dengan beberapa artefak lainnya pada upacara 1 Oktober 1949. Museum Nasional Tiongkok. Difoto pada 2018.

Usulan Wang disetujui pada Maret 1951 dan sebuah komite yang meliputi tokoh kawakan seperti kritikus seni Jiang Feng yang ditunjuk oleh Departemen Propaganda untuk menentukan seniman-seniman yang karyanya layak ditampilkan.[4] Hampir 100 lukisan diproduksi untuk pameran pada tahun 1951 tersebut, tetapi banyak yang dianggap kurang layak sehingga menyebabkan pameran itu dibatalkan.[5] Meski demikian, penugasan pada seniman-seniman untuk menciptakan karya-karya lukis baru untuk Museum Revolusi Tiongkok tetap dilanjutkan. Wacana yang dipertimbangkan pejabat partai dalam menentukan penugasan mencakup (antara lain) topik sejarah mana saja yang mesti dimasukkan, serta sebesar apa peran Mao semestinya digambarkan berbanding dengan rekan seperjuangannya. Pelukis-pelukis terpilih pun diarahkan untuk menggambarkan momen-momen penting sejarah partai berdasarkan panduan resmi.[6] Para pemimpin Tiongkok sangat antusias agar dapat digambarkan dalam lukisan-lukisan ini, sebab mereka sangat ingin untuk diabadikan sebagai tokoh-tokoh utama dalam peristiwa-peristiwa sejarah negara itu.[7]

Pada awalnya, di antara karya-karya yang ditujukan untuk museum tersebut, tidak ada yang menggambarkan peristiwa upacara proklamasi RRT. Para pejabat merasa karya semacam itu diperlukan.[8] Pilihan pun jatuh pada Dong Xiwen, seorang seniman yang berbakat dan secara politik dapat dipercaya serta merupakan seorang profesor di Akademi Seni Rupa Pusat (ASRP) di Beijing.[6] Dong juga memiliki keterkaitan langsung dengan upacara proklamasi sebagai sebagai salah satu saksi yang hadir kala itu sehingga ia dianggap sebagai orang yang tepat untuk mengabadikannya.[9] Meskipun Dong mengeluh jika selama karirnya ia tidak memiliki kebebasan yang penuh untuk memilih subjek dalam lukisan-lukisannya,[10] Proklamasi Pendirian Negara malah menjadikannya terkenal.[5]

Subjek dan teknik

Lukisan asli Dong

Lukisan Proklamasi Pendirian Negara menggambarkan upacara proklamasi Republik Rakyat Tiongkok pada 1 Oktober 1949. Lukisan tersebut berpusat pada Mao, yang berdiri di balkon Gerbang Tiananmen sembari membacakan proklamasinya di hadapan dua mikrofon.[11] Gerbang Tiannanmen ditampilkan lebih terbuka dengan penghilangan beberapa pilar yang semestinya ada di hadapan Mao sehingga ia dapat terhubung lebih langsung dengan rakyatnya.[12] Meski tidak sesuai bangunan aslinya, arsitek Liang Sicheng memuji pilihan artistik ini.[5] Lima burung merpati terbang di angkasa di sebelah kanan Mao. Di Lapangan Tiananmen, para penjaga dan anggota organisasi patriotik dilukiskan berjejer menurut urutan pangkat, beberapa di antaranya mengusung spanduk dan bendera merah. Dapat terlihat pula Gerbang Qianmen yang terletak di ujung selatan lapangan tersebut, serta Gerbang Yongdingmen di sebelah kiri Mao.[11] Di luar tembok kota tua yang mengungkung lapangan kala itu (tembok tersebut dirobohkan pada 1950-an), tergambar pemandangan kota Beijing berserta kawasan sekitarnya di bawah langit biru dan awan-awan cerah, melambangkan masa depan gemilang negara Tiongkok.[13] Penggambaran cuaca ini juga merupakan pilihan artistik dari Dong, sebab pada kenyataannya, 1 Oktober 1949 merupakan hari yang berawan di Beijing.[9]

Para letnan Mao terlihat berbaris di belakangnya. Dalam lukisan aslinya, barisan depan yang diurutkan menurut pangkat terdiri atas Jenderal Zhu De di paling kiri, Liu Shaoqi, Nyonya Song Qingling (janda Sun Zhongshan), Li Jishen, Zhang Lan (yang berjenggot), hingga Jenderal Gao Gang di paling kanan. Zhou Enlai berdiri di paling kiri barisan kedua berdampingan dengan Dong Biwu, dua pria yang identitasnya tidak jelas, serta Guo Moruo di paling kanan. Lin Boqu terlihat di paling kiri barisan ketiga.[11] Para pemimpin ini dijejerkan berdekatan satu sama lain, tetapi dijauhkan dari Mao untuk menekankan keutamaannya. Mao juga digambarkan dari sudut yang agak lebih rendah sehingga membuatnya tampak lebih tinggi daripada para letnannya.[14] Pada kenyataannya, dari sudut pandang pengamat yang berada di bagian belakang balkon, sebagian besar lapangan sejatinya tidak dapat dilihat secara langsung karena terhalang oleh lantai. Agar yang tampak tidak hanya Mao dan pemandangan langit, Dong memanipulasi perspektif lukisannya dengan meninggikan cakrawala dan membuat balkonnya terkesan lebih dekat. Karena sudut pandang yang sedemikian rupa, hanya para pejabat di balkon yang menjelma sebagai pribadi-pribadi tersendiri, sementara kerumunan di lapangan melebur dalam apa yang disebut sebagai kekuatan "anonimitas kolektif" oleh sejarawan seni Wu Hung. Ia juga berpendapat bahwa "[g]abungan di antara keduanya—yang di atas dan di bawah, para pemimpin dan rakyatnya—membentuk sebuah gambaran menyeluruh dari Tiongkok Baru."[15]

Mao dan para pejabatnya dinaungi oleh lampion-lampion yang melambangkan kekayaan.[10] Terdapat pula bunga krisantemum di sebelah kiri dan kanan Mao sebagai perlambang kekekalan. Burung merpati melambangkan perdamaian yang diraih kembali oleh sebuah negara yang telah lama terpecah-belah akibat perang.[12] Bendera baru Tiongkok yang berkibar di antara para rakyat melambangkan keruntuhan sistem feodal dan kelahiran kembali negara mereka sebagai sebuah Republik Rakyat.[5] Mao tampil sebagai seorang negarawan alih-alih sebagai pemimpin revolusioner semasa perang. Ia dilukiskan menghadap Qianmen, selaras dengan Poros Utara-Selatan kekaisaran lama Beijing, untuk melambangkan otoritasnya. Sebagai pemimpin, ia menjadi sumbu utama dari beberapa lapis lingkar imajiner dalam lukisan ini. Lingkar paling dalam terbentuk dari barisan perdana para perwiranya, lingkar berikutnya oleh para rakyat di lapangan, dan lingkar terluar oleh tembok kota kuno. Keseluruhan pemandangan yang bermandikan sinar matahari menjadi bayangan masa depan cerah bagi Tiongkok, dengan Mao sebagai jantungnya.[16]

Dong memakai teknik lukisan dinding Dunhuang dari Dinasti Tang.

Meskipun Dong telah belajar melukis dengan gaya Barat, ia memilih gaya seni tradisional untuk Proklamasi Pendirian Negara, menggunakan warna cerah dan kontras mirip dengan cetakan-cetakan Tahun Baru Imlek yang populer di Tiongkok. Dalam sebuah artikel yang terbit pada 1953, ia menulis bahwa "orang Tiongkok menyukai warna-warna yang cerah dan tajam. Kebiasaan ini sesuai dengan tema Proklamasi Pendirian Negara. Dalam pemilihan warna, saya tidak ragu-ragu untuk menyingkirkan penggunaan warna-warna kompleks yang umumnya terdapat dalam lukisan Barat, serta aturan-aturan konvensional untuk membuat lukisan minyak."[12] Seniman-seniman pada masa awal RRT, termasuk Dong, mencoba untuk memenuhi estetika kesenian Tionghoa dengan menghindari penggunaan cahaya dan bayangan yang rumit khas lukisan Barat.[17] Jika dibandingkan dengan karya-karya khas Eropa, warna-warna dalam lukisan karya Dong ini amat tajam dan pekat. Warna merah merona digunakan untuk sebagian besar pilar, karpet, dan lampion untuk mengatur nuansa dasar karya tersebut. Bunga-bunga yang bermekaran, spanduk dan bendera, serta langit biru berawan putih menambahkan kesan sukacita[18] dengan hawa kegembiraan dan kemeriahan, serta melambangkan "kemuliaan kebudayaan", patut untuk menggambarkan proklamasi sebuah negara yang baru.[19]

Dong memanfaatkan pemahamannya atas sejarah kesenian Tiongkok sebagai sumber inspirasi. Ia mencontoh teknik-teknik lukisan dinding Dunhuang zaman Dinasti Tang, potret-potret Dinasti Ming, serta lukisan-lukisan figur kuno. Pilar-pilar, lampion, serta pola yang terdapat pada karpet mewakilkan ciri kebudayaan Tiongkok.[19] Sementara, warna-warna pada lukisan tersebut mengingatkan pada seni rupa cetakan cukil kayu, dengan garis-garis hitam pada sejumlah objeknya, termasuk pilar-pilar dan pagar batu.[20] Dong sendiri mengakui bahwa "[j]ika lukisan ini kaya akan gaya nasional, itu karena saya mengadopsi sebagian besar dari pendekatan-pendekatan [asli] tersebut."[12]

Penyusunan

Gerbang Tiananmen, difoto pada 2009

Proklamasi Pendirian Negara adalah salah satu dari beberapa lukisan yang direncanakan untuk Museum Revolusi Tiongkok oleh para anggota sejawat dari ASRP. Dua diantaranya, Perang Terowongan karya Luo Gongliu dan Masuk Ketentaraan karya Wang Shikuo, diselesaikan pada 1951; Proklamasi Pendirian Negara diselesaikan setahun kemudian.[21] Permintaan pembuatan lukisan-lukisan tersebut dianggap sebagai tugas negara yang memiliki gengsi tinggi. Bantuan dari pemerintah disediakan, seperti akses kepada arsip-arsip.[22]

Pada saat ASRP menunjuk Dong, ia dan mahasiswanya sedang melukis para buruh pembangkit listrik Shijingshan di sebelah barat Beijing. Segera setelah kembali ke Beijing, ia menelaah sumber foto dan video yang merekam peristiwa proklamasi 1949 sebagai referensi lukisan, tetapi ia merasa kurang puas karena tidak satu pun sumber menampilkan para pemimpin dan rakyat di lapangan secara bersamaan. Dalam bayangannya, lukisan yang menggambarkan peristiwa ini haruslah menampilkan kedua unsur tersebut dalam satu bingkai yang sama. Ia membuat sebuah sketsa awal seukuran kartu pos, tetapi ia rasa sketsa ini masih belum mampu menggambarkan kemegahan peristiwa tersebut. Dong meminta nasihat dari para seniman lainnya dan membuat beberapa penyesuaian dalam perencanaannya.[9]

Agar lebih fokus dalam mengerjakan lukisan, Dong menyewa sebuah kamar sempit di atas sebuah toko kelontong yang menjual kecap asin di sebelah timur Beijing. Kamarnya tidak cukup luas untuk lukisan yang ia kerjakan; kanvas yang ditegakkan di lantai menyentuh langit-langit, sementara ruang di belakang punggung hampir tidak ada. Dong sampai harus sesekali memanjat atau tiarap ketika mengerjakan detail di beberapa bagian.[9] Jiang memberikan keleluasaan ruang dan waktu kepada Dong untuk membuat lukisan tersebut;[21] sang seniman sendiri memerlukan tiga bulan untuk menyelesaikan karyanya. Untuk menghemat waktu perjalanan, ia seringkali terlelap di kursinya. Ia juga sering menghisap rokok saat bekerja. Anak perempuannya rutin membawakan makanan, tapi ia sering kali tidak bisa memakannya. Saat lukisan tersebut sudah sekitar tiga perempat jadi, beberapa rekan Dong, termasuk pelukis minyak Ai Zhongxin, datang berkunjung. Mereka merasa bahwa Mao, tokoh utama lukisan tersebut, tampak kurang tinggi karena keterbatasan perspektif. Dong pun menghapus figur Mao dari kanvas dan melukisnya kembali dengan meningkatkan tingginya tepat di bawah satu inci (2,54 cm).[9]

Dong menggunakan kuas dan pena saat melukis langit dan pilar-pilar, mengikuti teknik pembuatan lukisan Tionghoa tradisional. Ia menggambarkan busana masing-masing tokoh secara detail; Nyonya Song digambarkan dengan sarung tangan bermotif bunga, sementara Zhang Lan ditampilkan dengan jubah sutra yang rapi jali pada hari penting tersebut.[23] Dong menggunakan serbuk gergaji untuk menguatkan tekstur karpet tempat Mao berdiri,[12] dan ia melukis pagar marmer dengan warna kekuningan alih-alih putih bersih, untuk menekankan betapa tuanya riwayat negeri Tiongkok.[5] Para tokoh yang dilukis pun diminta untuk menilai potret-potret mereka demi keakuratan penggambaran.[24]

Penerimaan dan pengaruh

Saat lukisan tersebut pertama kali ditampilkan pada 1953, banyak kritikus Tiongkok yang menyambutnya dengan antusias. Xu Beihong, presiden ASRP dan pelopor penggunaan realisme dalam lukisan minyak, memuji keberhasilan karya tersebut dalam memenuhi tujuan politiknya, tetapi mengkritisi penggunaan warnanya yang menyimpang dari pakem lukisan minyak pada umumnya.[13][17] Meskipun demikian, ia memandang bahwa lukisan tersebut membuka zaman baru dalam perkembangan seni Tionghoa.[18] Zhu Dan, kepala Penerbitan Seni Rupa Murni Rakyat yang mencetak ulang lukisan tersebut kepada masyarakat umum, berpendapat bahwa lukisan tersebut lebih menyerupai sebuah poster dibanding lukisan minyak. Seniman-seniman lainnya menyatakan bahwa karya-karya Dong sebelumnya, seperti Gembala Kazakh (1947) dan Pembebasan (1949), menunjukkan gaya seni nasional baru yang lebih cocok.[23] Di sisi lain, para pemimpin senior Partai menyukai lukisan tersebut, bahkan memandangnya sebagai tanda kepercayaan diri terhadap identitas Tiongkok yang baru.[13]

Setelah ditampilkan, Jiang ingin menyusun sebuah pameran agar para pejabat pemerintah, termasuk Mao, dapat melihat dan memperkenalkan lukisan baru tersebut di depan umum. Ia mempunyai hubungan dengan orang-orang di dalam lingkaran Mao, dan Dong sengaja menyelenggarakan pameran tersebut agar bertepatan dengan pertemuan di Zhongnanhai yang dipimpin oleh Mao. Pameran ini kemungkinan besar merupakan pameran pertama dan terakhir yang Mao hadiri setelah 1949. Mao mengunjungi pameran tersebut sebanyak tiga kali di tengah beberapa selang pertemuan dan secara khusus menyukai Proklamasi Pendirian Negara—foto resmi dari acara tersebut menunjukkan Mao dan Zhou Enlai melihat lukisan tersebut dengan Dong.[25] Mao menatap lukisan tersebut untuk beberapa saat dan berkata, "Negara ini sungguh agung. Negara ini memang sungguh agung."[24] Mao juga menyatakan bahwa penggambaran Dong Biwu disajikan dengan baik. Karena Dong Biwu berada di baris kedua, dan sebagian besar tertutup oleh Zhu De yang ada di depannya, Mao kemungkinan menganggapnya sebagai sebuah candaan, tetapi tanggapan baiknya membuktikan keberhasilan dari lukisan tersebut.[25]

Proklamasi Pendirian Negara dipuji para kritikus sebagai salah satu lukisan minyak yang paling megah yang pernah dibuat oleh seorang seniman Tiongkok. Lebih dari 500.000 cetakan lukisan ini terjual dalam waktu tiga bulan.[10] Pujian Mao turut mendorong popularitas Dong dan lukisannya. Teknik-teknik yang dipakai Dong dipandang sebagai penghubung antara gaya lukisan minyak yang elitis dan seni populer. Pandangan Jiang bahwa lukisan realistis dapat disukai secara politik juga terbukti dengan kepopuleran lukisan ini.[20] Menurut kritikus seni Chang-Tai Hung, lukisan ini berhasil "menjadi sebuah karya propaganda yang ternama".[26] Lukisan tersebut dicetak dalam buku-buku pelajaran sekolah dasar dan menengah.[5] Lukisan tersebut juga muncul di halaman depan koran Harian Rakyat pada September 1953 dan menjadi pajangan interior yang disetujui secara resmi. Majalah berbahasa Inggris terbitan pemerintah Tiongkok untuk distribusi luar negeri juga turut menampilkan gambaran keluarga teladan di apartemen modern yang memajang Proklamasi Pendirian Negara.[27]

Sejarah berikutnya dan perubahan politik

Pada Februari 1954, Gao Gang, kepala Dewan Ketatanegaraan, dikeluarkan dari pemerintah; ia bunuh diri hanya beberapa bulan kemudian. Penggambarannya dalam lukisan tersebut di sebelah kiri Mao membuat para pejabat kesenian kebingungan. Melihat popularitasnya di kalangan para pejabat dan masyarakat umum, Proklamasi Pendirian Negara dianggap wajib untuk ditampilkan pada Pameran Kesenian Nasional Kedua (1955), tetapi tidak mungkin kalau Gao yang dianggap sebagai pengkhianat ditampilkan. Oleh karena itu, Dong diperintahkan untuk menghapus Gao dari lukisan tersebut.[28]

Revisi 1954, Gao Gang dihapus

Saat menghapus Gao, Dong juga memperbesar pot bunga krisantemum merah jambu yang berada di balik kaki para pejabat, serta merampungkan wujud Gerbang Yongdingmen, yang aslinya hanya terlihat sebagian di belakang Gao. Sayangnya, perubahan ini juga menyingkap sedikit langit di atas lapangan, sehingga merusak penempatan Mao sebagai pusat perhatian. Ia berupaya mengatasi ketidakseimbangan ini dengan menambahkan dua mikrofon di sebelah kanan Mao. Dalam bukunya tentang kesenian Republik Rakyat Tiongkok, sejarawan seni Julia Andrews berpendapat bahwa solusi Dong tidak sepenuhnya memuaskan, sebab mikrofon-mikrofon tersebut mendominasi bagian pusat lukisan, sementara figur Mao terkesan menciut karena perluasan ruang di sekitarnya. Lukisan hasil modifikasi ini ditampilkan di pameran nasional pada tahun 1955, serta di Moskwa pada tahun 1958. Versi ini juga menjadi versi yang paling banyak dicetak, walaupun lukisan fisiknya mengalami revisi lanjutan dan tidak lagi tersedia dalam versi ini.[28]

Ketika Museum Revolusi Tiongkok dibuka di Lapangan Tiananmen pada 1961, lukisan tersebut diletakkan di sebuah tembok besar di galeri museum untuk menggambarkan kejayaan Komunisme. Saat Revolusi Kebudayaan terjadi, kaum radikal menutup museum tersebut dari 1966 hingga 1969.[29] Pada masa itu pula, Liu Shaoqi, yang dituduh mengambil "jalan kapitalis", dikeluarkan dari pemerintahan sehingga Dong pun diperintahkan untuk menghapus Liu dari lukisan tersebut pada 1967.[30] Dong sendiri menderita semasa Revolusi Kebudayaan: ia dituduh sebagai kaum sayap kanan, dikeluarkan dari Partainya selama dua tahun, dikirim ke kamp kerja pedesaan, sebelum kemudian "direhabilitasi" dengan dijadikan buruh pabrik baja.[8] Tugas penghapusan yang diberikan pada Dong pun tidak mudah, karena Liu merupakan salah satu tokoh paling menonjol pada baris pertama, berdiri di sebelah kiri Nyonya Song. Para pejabat ingin Liu digantikan dengan Lin Biao yang lebih disukai oleh Mao pada masa itu, tetapi Dong enggan membesarkan namanya dengan memasukkannya ke lukisan. Walaupun Dong tidak mampu sepenuhnya menolak tugas pada masa riskan Revolusi Kebudayaan, ia akhirnya diizinkan untuk hanya menghapus Liu. Figur Liu terlalu besar untuk dihapus sepenuhnya, sehingga Liu digambar ulang sebagai Dong Biwu dan dibuat seolah-olah berada di baris kedua. Menurut Andrews, upaya tersebut merupakan sebuah kegagalan: "Dong Biwu tidak terlihat ditempatkan pada baris kedua, sebagaimana yang diinginkan. Ia malah terlihat sebagai figur yang berkilau dan mengerling, seorang tokoh bejat yang berada di tengah-tengah sekelompok orang yang bermartabat".[31] Para pejabat menganggap karya yang direvisi tersebut tidak dapat dipamerkan. Andrews berspekulasi bahwa perubahan ini mungkin sengaja disabotase oleh Dong, atau dipengaruhi oleh tekanan yang ia alami semasa Revolusi Kebudayaan.[31]

Lukisan replika (revisi 1979)

Pada 1972, sebagai bagian dari renovasi Museum Revolusi Tiongkok, para pejabat ingin memamerkan kembali lukisan Dong. Namun, mereka menginginkan penghapusan Lin Boqu, figur berambut putih di ujung kiri.[31] Hal ini karena Kelompok Empat, yang sebelumnya pernah menguasai Tiongkok, menuduh bahwa Lin Boqu (yang telah wafat pada 1960) menentang pernikahan Mao dengan Jiang Qing, (yang merupakan salah satu anggota dari Kelompok Empat) pada masa-masa revolusi. Terdapat banyak sumber yang memberikan penjelasan mengenai perubahan yang terjadi pada lukisan tersebut: Chang-Tai Hung menyebut bahwa Dong tidak dapat melakukan pengubahan karena sedang mengidap kanker sehingga muridnya Jin Shangyi dan seorang seniman lain, Zhao Yu, ditugaskan untuk mengerjakan lukisan tersebut. Keduanya takut merusak kanvas aslinya sehingga mereka menyusun sebuah replika baru. Untuk mendapatkan hasil perubahan yang diinginkan, mereka menemui Dong di rumah sakit dan berkonsultasi dengannya.[30] Sementara, menurut Andrews, Jin dan Zhao membuat versi baru tersebut karena Dong tidak mengizinkan siapapun untuk mengubah lukisannya.[31] Jin nantinya mengatakan bahwa lukisan tersebut tak hanya memenuhi tujuan politisnya, tetapi juga menjadi wujud dari pemikiran dan semangat artistik dalam diri Dong.[19]

Dengan berakhirnya Revolusi Kebudayaan pada 1976 dan naiknya Deng Xiaoping, beberapa figur yang sebelumnya dikeluarkan dari pemerintah direhabilitasi. Pada 1979, para pejabat memutuskan untuk membuat lukisan tersebut lebih akurat secara historis. Dong telah wafat pada 1973; keluarganya sangat menentang pengubahan pada lukisan aslinya, dan pemerintah menghormati keinginan mereka.[30] Atas saran Jin yang sedang sibuk dengan urusannya di luar Tiongkok, pelukis muda Yan Zhenduo dan Ye Wulin pun diminta untuk membuat perubahan pada replikanya.[9][30] Revisi ini menempatkan Liu, Lin Boqu dan Gao kembali dalam lukisan tersebut,[30] serta membuat perubahan-perubahan lainnya: seorang pria yang sebelumnya tak dikenali di baris belakang sekarang diserupakan dengan Deng Xiaoping. Lukisan replika tersebut kemudian dipajang kembali di Museum Revolusi Tiongkok.[32]

Peninggalan

Lukisan tersebut dicetak pada prangko-prangko Tiongkok pada tahun 1959 dan 1999, untuk memperingati ulang tahun kesepuluh dan kelima puluh didirikannya Republik Rakyat Tiongkok.[33] Pada tahun 1999 pula, museum tersebut menyuruh sebuah perusahaan swasta untuk membuat cetakan kertas logam berwarna emas berskala kecil bergambar lukisan tersebut. Keluarga Dong menuntut, hingga pada 2002 pengadilan memutuskan bahwa pewaris-pewaris Dong yang berhak memegang hak cipta atas lukisan tersebut, dan museum tersebut hanya mempunyai hak untuk memamerkannya.[34] Joe McDonald dari Associated Press menyatakan bahwa persetujuan hak cipta tersebut merupakan "keberhasilan ambisi kapitalis Tiongkok terhadap sejarah politik sayap kirinya".[35] Pada 2014, museum seni di ASRP mengadakan pameran untuk mengenang kembali karya-karya Dong. Untuk pertama kalinya, pameran ini memamerkan sketsa awal lukisan tersebut, yang kini dimiliki oleh keluarga Dong. Fan Di'an, kurator pameran tersebut, mengatakan, "Perubahan-perubahan pada lukisan tersebut mengisahkan sebuah cerita yang pahit, merefleksikan pengaruh politik pada seni. Namun, hal ini tidak mengubah kecintaan Dong Xiwen terhadap seni."[36]

Para pengunjung sedang mengambil foto lukisan Proklamasi Pendirian Negara di Museum Nasional Tiongkok pada 2018

Wu Hung menyebut Proklamasi Pendirian Negara sebagai "karya yang paling terkenal dari kesenian resmi Tiongkok".[37] Ia juga mengatakan bahwa lukisan tersebut merupakan satu-satunya yang menggambarkan upacara 1 Oktober tersebut secara "kanonis" dan bahwa seniman-seniman lainnya cenderung memberikan sudut pandang kepada rakyat, menunduk ke hadapan Mao.[38] Lukisan tersebut merupakan contoh modern dari damnatio memoriae, yaitu pengubahan terhadap karya seni atau benda lainnya untuk menghapus gambar atau nama dari seseorang yang tidak disukai.[39] Dalam sebuah artikel pada tahun 2014, Deng Zhangyu menyebut lukisan tersebut sebagai "gambar sejarah yang paling signifikan dari pendirian Tiongkok".[36] Wu Hung mengatakan bahwa pengubahan pada lukisan tersebut yang terjadi selama bertahun-tahun, walau selalu menampilkan Mao yang sedang memproklamasikan pemerintahan baru, searah dengan perubahan yang terjadi pada kepemimpinan Tiongkok pada masa-masa pemerintahan Komunis.[38] Andrews mengatakan bahwa "pengaruh terbesar pada dunia kesenian adalah pengangkatannya sebagai model lukisan minyak yang disetujui oleh Partai tersebut".[40] Penulis Wu Bing pada 2009 menyebutnya sebagai "sebuah batu pijakan dalam lukisan minyak Tiongkok, yang secara jelas memasukkan unsur-unsur nasional".[18] Lukisan tersebut tak pernah meraih sanjungan di dunia Barat seperti halnya di Tiongkok; menurut Andrews, "para murid sejarah seni sering kali menertawakan lukisan tersebut saat ditampilkan".[25] Sejarawan seni Michael Sullivan menganggapnya sepele dan tidak lebih dari sebuah propaganda.[25] Sekarang, setelah penggabungan museum, kedua lukisan tersebut berada dalam Museum Nasional Tiongkok, Lapangan Tiananmen.[9][41]

Referensi

  1. ^ a b C. Hung 2007, hlm. 785.
  2. ^ C. Hung 2007, hlm. 785–786.
  3. ^ C. Hung 2007, hlm. 789.
  4. ^ C. Hung 2007, hlm. 786–787.
  5. ^ a b c d e f Jijin, Wu (4 Januari 2011). "《开国大典》油画曾四次修改 哪些人被删除了?" [Lukisan Proklamasi Pendirian Negara telah dimodifikasi empat kali: siapa saja yang dihapus?]. Ifeng (dalam bahasa Tionghoa). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 November 2016. Diakses tanggal 23 Januari 2017. 
  6. ^ a b C. Hung 2007, hlm. 790–792.
  7. ^ Wu Hung 2005, hlm. 171–172.
  8. ^ a b Jimin, Gao. "受党内斗争影响数遭劫难的油画《开国大典》" [Proklamasi Pendirian Negara, sebuah lukisan minyak yang terpengaruh beberapa kali oleh konflik dalam Partai] (dalam bahasa Tionghoa). Partai Komunis Tiongkok. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-20. Diakses tanggal 23 Januari 2017. 
  9. ^ a b c d e f g "揭秘《开国大典》油画:增高毛泽东删除刘少奇". Ifeng (dalam bahasa Tionghoa). Rahasia lukisan Proklamasi Pendirian Negara meninggikan Mao Zedong, menghapus Lin Shaoqi. 19 April 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-10. Diakses tanggal 23 Januari 2017. 
  10. ^ a b c C. Hung 2007, hlm. 783.
  11. ^ a b c Andrews 1994, hlm. 81.
  12. ^ a b c d e C. Hung 2007, hlm. 809.
  13. ^ a b c C. Hung 2007, hlm. 810.
  14. ^ Wu Hung 2005, hlm. 172–173.
  15. ^ Wu Hung 2005, hlm. 173.
  16. ^ C. Hung 2007, hlm. 809–810.
  17. ^ a b Wu Bing, hlm. 65.
  18. ^ a b c Wu Bing, hlm. 66.
  19. ^ a b c "Dong Xiwen, The Founding Ceremony". Museum Nasional Tiongkok. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Februari 2017. Diakses tanggal 22 Januari 2017. 
  20. ^ a b Andrews 1994, hlm. 82.
  21. ^ a b Andrews 1994, hlm. 76–79.
  22. ^ C. Hung 2007, hlm. 791–792.
  23. ^ a b Zhongxin, Ai (24 Maret 2008). "油画《开国大典》的成功与蒙难" [Kesuksesan dan penderitaan lukisan minyak Proklamasi Pendirian Negara] (dalam bahasa Tionghoa). Bo Po Art Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2015. Diakses tanggal 23 Januari 2017. 
  24. ^ a b Wu Hung 2005, hlm. 172.
  25. ^ a b c d Andrews 1994, hlm. 80.
  26. ^ C. Hung 2005, hlm. 920.
  27. ^ Andrews 1994, hlm. 80–81.
  28. ^ a b Andrews 1994, hlm. 82–83.
  29. ^ C. Hung 2005, hlm. 931.
  30. ^ a b c d e C. Hung 2007, hlm. 784.
  31. ^ a b c d Andrews 1994, hlm. 84.
  32. ^ Andrews 1994, hlm. 85.
  33. ^ Kloetzel (editor), James E. (2006). Scott 2007 Standard Postage Stamp Catalogue: Volume 2 C–F. Sidney OH: Scott Publishing Co. hlm. 324, 365. ISBN 0-89487-376-8. 
  34. ^ Zha Xin, Li Xu (28 Desember 2002). "著名油画《开国大典》著作权案在京审结 (The famous painting Founding Ceremony copyright case concluded in Beijing" [Kasus hak cipta lukisan terkenal Proklamasi Pendirian Negara diselesaikan di Beijing] (dalam bahasa Tionghoa). Xinhua News Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-23. Diakses tanggal 23 Januari 2017. 
  35. ^ McDonald, Joe (29 Desember 2002). "Artist's rights upheld in China". Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-09-23. Diakses tanggal 27 Januari 2017. ((Perlu berlangganan (help)). 
  36. ^ a b Zhangyu, Deng (30 Desember 2014). "Love of Art". China Daily. hlm. 19. 
  37. ^ Wu Hung 2008, hlm. 69.
  38. ^ a b Wu Hung 2005, hlm. 274.
  39. ^ Unverzagt 2012, hlm. 220.
  40. ^ Andrews 1994, hlm. 77, 80.
  41. ^ "The Founding Ceremony". Museum Nasional Tiongkok. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Juni 2022. Diakses tanggal 6 Juni 2024. 

Sumber