Barisan: Perbedaan antara revisi
Hadithfajri (bicara | kontrib) |
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(10 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | |||
⚫ | Dalam [[matematika]], '''barisan'''<ref>{{Cite book|last=Kerami|first=Djari|last2=Sitanggang|first2=Cormentya|date=2003|title=Kamus Matematika|location=Jakarta|publisher=Balai Pustaka|url-status=live}}</ref> (atau '''banjar'''<ref>{{Cite book|last=Panggabean|first=A.B|date=2014|title=Kalkulus Tingkat Lanjut|location=Yogyakarta|publisher=Graha Ilmu|isbn=978-602-262-264-2|url-status=live}}</ref>'','' atau bahkan secara istilah terkelirukan dengan [[Deret (matematika)|'''deret''']]) secara sederhana dapat dibayangkan sebagai suatu daftar benda (seperti bilangan, [[Fungsi (matematika)|fungsi]], [[Variabel acak|peubah acak]], dsb) yang diatur dalam suatu urutan tertentu<ref>{{Cite book|last=Spiegel|first=Murray R.|date=1986|url=http://worldcat.org/oclc/975000500|title=Teori dan soal-soal matematika dasar|location=Jakarta|publisher=Erlangga|translator-last=Drs. Kasir Iskandar, M.Sc.|oclc=975000500|url-status=live}}</ref>. Tiap-tiap benda dalam barisan diberi nomor urut atau indeks untuk menunjukkan tempatnya benda tersebut dalam barisan itu<ref>{{Cite book|last=Kulpers|first=L.|last2=Meulenbeld|first2=R.|last3=Rawuh|date=1973|title=Permulaan Hitung Diferensial dan Integral IA|location=Jakarta|publisher=Pradnya Paramita|url-status=live}}</ref>. Benda dengan indeks ''i'' disebut ''suku ke-i''. Banyak suku dalam barisan (mungkin tak terhingga) disebut ''panjang'' barisan. |
||
⚫ | Berbeda dengan [[Himpunan (matematika)|himpunan]], urutan suku dalam barisan sangat penting. Seperti barisan huruf (S, E, U, L G, I) adalah berbeda dengan barisan huruf (G, E ,U, L, I, S) walau himpunan nilai keduanya sama-sama {E, G, I, L, S, U}. Unsur yang tepat sama dapat muncul berulang kali pada tempat berbeda dalam suatu barisan. Seperti dalam barisan bilangan Fibonacci, angka 1 muncul pada suku pertama dan kedua. |
||
⚫ | |||
⚫ | Dalam [[matematika]], '''barisan''' secara sederhana dapat dibayangkan sebagai suatu daftar benda (seperti bilangan, [[Fungsi (matematika)|fungsi]], [[Variabel acak|peubah acak]], dsb) yang diatur dalam suatu urutan tertentu<ref>{{Cite book|last=Spiegel|first=Murray R.|date=1986|url=http://worldcat.org/oclc/975000500|title=Teori dan soal-soal matematika dasar|location=Jakarta|publisher=Erlangga|translator-last=Drs. Kasir Iskandar, M.Sc.|oclc=975000500|url-status=live}}</ref>. Tiap-tiap benda dalam barisan diberi nomor urut atau indeks untuk menunjukkan tempatnya benda tersebut dalam barisan itu. Benda dengan indeks ''i'' disebut ''suku ke-i''. Banyak suku dalam barisan (mungkin tak terhingga) disebut ''panjang'' barisan. |
||
⚫ | Secara lebih tepat, suatu barisan dapat dipandang sebagai suatu [[fungsi (matematika)|fungsi]] dengan daerah asalnya adalah [[bilangan asli]]<ref>{{Cite book|last=Afidah Khairunnisa|date=2018|url=https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=aX8YzqsAAAAJ&citation_for_view=aX8YzqsAAAAJ:roLk4NBRz8UC|title=Matematika Dasar|location=Depok|publisher=Rajawali Pers|isbn=978-979-769-764-8|url-status=live}}</ref>. |
||
⚫ | Berbeda dengan [[Himpunan (matematika)|himpunan]], urutan suku dalam barisan sangat penting. Seperti barisan huruf (S, E, U, L G, I) adalah berbeda dengan barisan huruf (G, E ,U, L, I, S) walau himpunan nilai keduanya sama-sama {E, G, I, L, S, U}. Unsur yang tepat sama dapat muncul berulang kali pada tempat berbeda dalam suatu barisan. Seperti dalam barisan bilangan Fibonacci, angka 1 muncul pada suku pertama dan kedua. |
||
⚫ | Kebanyakan suku-suku barisan dibariskan menurut pola tertentu, yang dapat dirumuskan seperti [[Barisan dan deret aritmetika|barisan aritmatika]] dan [[Barisan dan deret geometri|barisan geometri]], atau yang dibentuk dengan aturan tertentu seperti [[Bilangan Fibonacci|barisan Fibonacci]] dan barisan [[bilangan prima]]. Namun secara umum barisan tidak perlu mengikut pola tertentu. |
||
⚫ | Secara lebih tepat, suatu barisan dapat dipandang sebagai suatu [[fungsi (matematika)|fungsi]] dengan daerah asalnya adalah [[bilangan asli]]<ref>{{Cite book|last=Afidah Khairunnisa|date=2018|url=https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=aX8YzqsAAAAJ&citation_for_view=aX8YzqsAAAAJ:roLk4NBRz8UC|title=Matematika Dasar|location=Depok|publisher=Rajawali Pers|isbn=978-979-769-764-8|url-status=live}}</ref>. |
||
⚫ | Kebanyakan suku-suku barisan dibariskan menurut pola tertentu, yang dapat dirumuskan seperti [[Barisan dan deret aritmetika|barisan aritmatika]] dan [[Barisan dan deret geometri|barisan geometri]], atau yang dibentuk dengan aturan tertentu seperti [[Bilangan Fibonacci|barisan Fibonacci]] dan barisan [[bilangan prima]]. Namun secara umum barisan tidak perlu mengikut pola tertentu. |
||
== Penulisan barisan == |
== Penulisan barisan == |
||
Barisan secara sederhana dapat dibayangkan sebagai daftar benda-benda yang ''berbaris''. Masing-masing anggota barisan disebut ''suku'' dan masing-masing suku lazim ditulis dengan lambang <math>u_n</math>, yaitu dengan huruf kecil dengan tikabawah sebagai melambangkan nomor urut suku tersebut. Secara lebih persis, barisan adalah aturan yang mengaitkan bilangan asli ke anggota suatu himpunan, yakni <math>1</math> dikaitkan dengan <math>u_1</math>, <math>2</math> dikaitkan dengan <math>u_2 |
Barisan secara sederhana dapat dibayangkan sebagai daftar benda-benda yang ''berbaris''. Masing-masing anggota barisan disebut ''suku'' dan masing-masing suku lazim ditulis dengan lambang <math>u_n</math>, yaitu dengan huruf kecil dengan tikabawah sebagai melambangkan nomor urut suku tersebut. Secara lebih persis, barisan adalah aturan yang mengaitkan bilangan asli ke anggota suatu himpunan, yakni <math>1</math> dikaitkan dengan <math>u_1</math>, <math>2</math> dikaitkan dengan <math>u_2 |
||
</math>, dan seterusnya. Barisan itu sendiri biasa dituliskan dengan lambang <math>(u_n)</math> atau <math>\ |
</math>, dan seterusnya. Dengan pengertian fungsi, dapat dipahami bahwa barisan adalah fungsi dari himpunan bilangan asli <math>U:\mathbb{N}\to K</math> untuk sebarang himpunan <math>K</math> dengan nilai <math>U(n)=u_n</math><ref name=":0" />. Barisan itu sendiri biasa dituliskan dengan lambang <math>U</math> atau <math>(u_n)</math> atau <math display="inline">(u_n\mid n\in\mathbb{N})</math><ref>{{Cite book|last=Endang Cahya|last2=Makbul Muksar|date=2011|title=Analisis Real|location=Tanggerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=978-979-011-674-0|url-status=live}}</ref> atau <math>\langle u_n\rangle</math><ref>{{Cite book|last=Hendra Gunawan|first=|date=2016|title=Pengantar Analisis Real|location=Bandung|publisher=Penerbit ITB|isbn=978-602-7861-58-9|url-status=live}}</ref>. |
||
== Penentuan barisan == |
== Penentuan barisan == |
||
Barisan dapat ditentukan dengan beberapa cara. Yaitu dengan: |
Barisan dapat ditentukan dengan beberapa cara. Yaitu dengan: |
||
* mendaftar seluruh sukunya apabila mungkin apalagi untuk barisan hingga atau mendaftarkan beberapa suku-suku awalnya, |
* mendaftar seluruh sukunya apabila mungkin apalagi untuk barisan hingga atau mendaftarkan beberapa suku-suku awalnya, |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
=== Mendaftarkan suku-sukunya === |
=== Mendaftarkan suku-sukunya === |
||
[[Berkas:Lagrange polynomials for continuations of sequence 1,2,3.gif|jmpl|301x301px|Sepuluh rumus barisan dengan suku awal <math>(1,2,3...)</math> dengan suku keempat yang berbeda diperoleh dengan [[Interpolasi (matematika)|interpolasi sukubanyak Lagrange]].]] |
[[Berkas:Lagrange polynomials for continuations of sequence 1,2,3.gif|jmpl|301x301px|Sepuluh rumus barisan dengan suku awal <math>(1,2,3...)</math> dengan suku keempat yang berbeda diperoleh dengan [[Interpolasi (matematika)|interpolasi sukubanyak Lagrange]].]] |
||
Bila suatu barisan itu hingga dan sedikit bilangan sukunya, maka baik juga untuk mendaftarkan seluruh anggotanya. Sebagai contoh, barisan aritmatika dengan suku awalnya 3, bedanya 7, dan banyak sukunya lima, dapat ditulis sebagai <math display="inline">(3,10,17,24,31)</math>. Kalau barisan itu hingga namun bilangan sukunya lumayan banyak, pendaftaran lansung dapat dilakukan dengan menuliskan beberapa suku awalnya, tanda titik tiga, dan beberapa suku akhirnya, seperti <math>(u_1, u_2, u_3,...,u_n)</math>. Jika barisan itu tak hingga, biasanya ditulis beberapa suku kemudian diikuti tanda titik tiga, contohnya seperti barisan <math>(2, 4, 6, 8 ,...)</math> yang merupakan barisan bilangan genap. |
Bila suatu barisan itu hingga dan sedikit bilangan sukunya, maka baik juga untuk mendaftarkan seluruh anggotanya. Sebagai contoh, barisan aritmatika dengan suku awalnya 3, bedanya 7, dan banyak sukunya lima, dapat ditulis sebagai <math display="inline">(3,10,17,24,31)</math>. Kalau barisan itu hingga namun bilangan sukunya lumayan banyak, pendaftaran lansung dapat dilakukan dengan menuliskan beberapa suku awalnya, tanda titik tiga, dan beberapa suku akhirnya, seperti <math>(u_1, u_2, u_3,...,u_n)</math>. Jika barisan itu [[tak hingga]], biasanya ditulis beberapa suku kemudian diikuti tanda titik tiga, contohnya seperti barisan <math>(2, 4, 6, 8 ,...)</math> yang merupakan barisan bilangan genap. |
||
Kelemahan cara ini adalah pola yang dimaksudkan mesti diduga oleh pembaca. Dugaan paling lazim untuk barisan <math>(1,2,3...)</math> adalah barisan bilangan asli <math>(1,2,3,4,5,6.7...)</math>. Padahal boleh jadi yang dimaksud adalah barisan <math>(1,2,3,1,-7,-24,-53,...)</math>. Contoh lain pula, misal diketahui beberapa suku awal barisan yaitu <math display="inline">(3,1,4,1,5,...)</math> Antara dugaan yang mungkin adalah <math display="inline">(3,1,4,1,5,1,6,7,...)</math>. Namun boleh jadi juga barisan sebenar yang dimaksudkan adalah barisan digit-digit [[pi]], yaitu <math display="inline">(3,1,4,1,5,9,2,6,5,...)</math>. |
Kelemahan cara ini adalah pola yang dimaksudkan mesti diduga oleh pembaca. Dugaan paling lazim untuk barisan <math>(1,2,3...)</math> adalah barisan bilangan asli <math>(1,2,3,4,5,6.7...)</math>. Padahal boleh jadi yang dimaksud adalah barisan <math>(1,2,3,1,-7,-24,-53,...)</math>. Contoh lain pula, misal diketahui beberapa suku awal barisan yaitu <math display="inline">(3,1,4,1,5,...)</math> Antara dugaan yang mungkin adalah <math display="inline">(3,1,4,1,5,1,6,7,...)</math>. Namun boleh jadi juga barisan sebenar yang dimaksudkan adalah barisan digit-digit [[pi]], yaitu <math display="inline">(3,1,4,1,5,9,2,6,5,...)</math>. Menemukan pola untuk beberapa suku awal yang diketahui adalah satu di antara kegiatan menarik dalam mempelajari barisan. |
||
=== Menyuratkan rumus suku umumnya === |
=== Menyuratkan rumus suku umumnya === |
||
Antara jalan keluar permasalahan pola barisan adalah dengan menentukan barisan dengan rumus suku umum barisan tersebut. Seperti barisan <math display="inline"> |
Antara jalan keluar permasalahan pola barisan adalah dengan menentukan barisan dengan rumus suku umum barisan tersebut. Seperti suku |
||
* barisan balikan kuadrat bilangan asli dirumuskan sebagai <math display="inline">a_n=\frac{1}{n^2}</math>, |
|||
* barisan [[Barisan tanda]] dirumuskan sebagai <math>a_n=(-1)^n</math>. |
|||
* '''[[Barisan dan deret aritmetika|barisan aritmatika]]''' dengan suku awal <math>a</math> dan beda dua suku berurutan <math>b</math> dirumuskan sebagai <math>a_n=a+(n-1)b</math>, |
|||
* '''[[Barisan dan deret geometri|barisan geometri]]''' dengan suku awal <math>a</math> dan perbandingan dua suku berurutan <math>r</math> dirumuskan sebagai <math>a_n=ar^{n-1}</math>. |
|||
=== Relasi perulangan === |
=== Relasi perulangan === |
||
[[Berkas:Fibonacci Spiral.svg|jmpl|Spiral rasio emas, yang dibentuk dengan pengubinan dengan persegi-persegi yang membentuk barisan Fibonacci (1,1,2,3,5,8,13,21,..)]] |
[[Berkas:Fibonacci Spiral.svg|jmpl|Spiral rasio emas, yang dibentuk dengan pengubinan dengan persegi-persegi yang membentuk barisan Fibonacci (1,1,2,3,5,8,13,21,..)]] |
||
Beberapa barisan juga dapat didefinisikan secara rekursif. Yakni, suatu suku pada barisan itu ditentukan oleh suku-suku sebelumnya. Beberapa contoh barisan yang biasa dinyatakan dengan relasi perulangan adalah [[Bilangan Fibonacci|barisan Fibonacci]] |
Beberapa barisan juga dapat didefinisikan secara rekursif. Yakni, suatu suku pada barisan itu ditentukan oleh suku-suku sebelumnya. Beberapa contoh barisan yang biasa dinyatakan dengan relasi perulangan adalah [[Bilangan Fibonacci|barisan Fibonacci]] <math>a_n = a_{n-1} + a_{n-2},</math> dengan syarat awal <math>a_0 = 0</math> dan <math>a_1=1.</math> Juga [[barisan Recamán]] yang didefinisikan dengan<math display=block>\begin{cases}a_n = a_{n-1} - n,\quad \text{jika nilai yang didapat itu positif dan belum ada di dalam barisan,}\\a_n = a_{n-1} + n, \quad\text{selainnya}, |
||
\end{cases}</math>Barisan aritmatika dan barisan geometri pula dapat dirumuskan secara rekursif, yaitu <math>a_n = a_{n-1} + b,\ a_1=a</math>. untuk barisan aritmatika, dan <math>a_n = ra_{n-1},\ a_1=a</math> untuk barisan geometri. |
|||
<math>a_n = a_{n-1} + a_{n-2},</math> |
|||
dengan syarat awal <math>a_0 = 0</math> dan <math>a_1=1.</math> |
|||
Juga [[barisan Recamán]] |
|||
<math display=block>\begin{cases}a_n = a_{n-1} - n,\quad \text{jika nilai yang didapat itu positif dan belum ada di dalam barisan,}\\a_n = a_{n-1} + n, \quad\text{selainnya}, |
|||
\end{cases}</math> |
|||
. |
|||
== Penerapan barisan == |
== Penerapan barisan == |
||
Barisan dengan pola tersurat dapat menjadi jalan untuk mempelajari pengertian [[Fungsi (matematika)|fungsi]]<ref>{{Cite book|last=Julan Hernadi|date=2015|title=Analisis Real Elementer: dengan Ilustrasi Grafis dan Numerik|location=Jakarta|publisher=Erlangga|isbn=978-602-298-591-4|url-status=live}}</ref>, [[Ruang (matematika)|ruang]], dan struktur matematika lainnya khususnya dengan sifat-sifat kekonvergenan barisan tak hingga. Sifat-sifat barisan tak hingga yang konvergen menuju suat nilai menjadi pengantar bagi teori limit, yang menjadi landasan bagi berbagai bidang kajian [[analisis matematis]], seperti pengertian limit fungsi, pengertian [[turunan]], dan pengertian [[Integral Riemann|integral Riemman]]. |
Barisan dengan pola tersurat dapat menjadi jalan untuk mempelajari pengertian [[Fungsi (matematika)|fungsi]]<ref name=":0">{{Cite book|last=Julan Hernadi|date=2015|title=Analisis Real Elementer: dengan Ilustrasi Grafis dan Numerik|location=Jakarta|publisher=Erlangga|isbn=978-602-298-591-4|url-status=live}}</ref>, [[Ruang (matematika)|ruang]], dan struktur matematika lainnya khususnya dengan sifat-sifat kekonvergenan barisan tak hingga. Sifat-sifat barisan tak hingga yang konvergen menuju suat nilai menjadi pengantar bagi teori limit, yang menjadi landasan bagi berbagai bidang kajian [[analisis matematis]], seperti pengertian [[limit fungsi]], pengertian [[turunan]], dan pengertian [[Integral Riemann|integral Riemman]]. |
||
Barisan sendiri banyak muncul dalam penyelesaian masalah [[pencacahan]]. |
Barisan sendiri banyak muncul dalam penyelesaian masalah [[pencacahan]]. |
||
== Sifat barisan == |
== Sifat barisan == |
||
⚫ | |||
Suatu barisan dikatakan: |
|||
* ''monoton naik'' apabila untuk sebarang bilangan bulat <math>n</math> berlaku <math>a_n\leq a_{n+1}</math>, |
|||
* ''monoton naik sejati'' apabila untuk sebarang bilangan bulat <math>n</math> berlaku ''<math>a_n< a_{n+1}</math>,'' |
|||
* ''monoton turun'' apabila untuk sebarang bilangan bulat <math>n</math> berlaku <math>a_n\geq a_{n+1}</math>, |
|||
* ''monoton turun sejati'' apabila untuk sebarang bilangan bulat <math>n</math> berlaku ''<math>a_n> a_{n+1}</math>,'' |
|||
=== Barisan terbatas === |
=== Barisan terbatas === |
||
Baris 56: | Baris 58: | ||
=== Kekonvergenan barisan === |
=== Kekonvergenan barisan === |
||
{{utama|Limit barisan}} |
|||
Secara sederhana, suatu barisan <math>(u_n)</math> dikatakan ''konvergen menuju <math>u</math>'' jika suku-suku barisan itu semakin kecil jaraknya dengan ''<math>u</math>'' ketika indeksnya semakin besar. |
|||
Secara sederhana, apabila himpunan daerah hasil suatu barisan telah dilengkapi suatu [[Metrik (matematika)|fungsi jarak]], barisan <math>(u_n)</math> dikatakan ''konvergen menuju <math>u</math>'' jika suku-suku barisan itu semakin kecil jaraknya dengan ''<math>u</math>'' ketika indeksnya semakin besar. Barisan dikatakan ''divergen'' apabila berlaku sebaliknya. Barisan yang suku-sukunya saling mendekati satu sama lain ketika bilangan indeksnya makin besar disebut [[barisan Cauchy]]. Menentukan kekonvergenan barisan adalah satu di antara kegiatan menarik dalam mentelaah barisan. |
|||
[[Barisan Cauchy]] |
|||
⚫ | |||
== Lihat juga == |
== Lihat juga == |
||
*[[Net (topologi)]], perumuman barisan, dengan mengambil himpunan berarah sebagai daerah asalnya. |
|||
*[[Net (topology)]] (a generalization of sequences) |
|||
* [[On-Line Encyclopedia of Integer Sequences]] |
* [[On-Line Encyclopedia of Integer Sequences]] |
||
* [[Permutasi]] |
* [[Permutasi]] |
||
Baris 81: | Baris 81: | ||
* [[Order topology#Ordinal-indexed sequences|Ordinal-indexed sequence]] |
* [[Order topology#Ordinal-indexed sequences|Ordinal-indexed sequence]] |
||
* [[Recursion (computer science)]] |
* [[Recursion (computer science)]] |
||
* [[ |
* [[Rangkap]] |
||
* [[Teori himpunan]] |
* [[Teori himpunan]] |
||
Baris 101: | Baris 101: | ||
[[Category:Sequences and series]]-->{{Deret (matematika)}} |
[[Category:Sequences and series]]-->{{Deret (matematika)}} |
||
[[Kategori:Matematika]]{{Authority control}} |
[[Kategori:Matematika]]{{Authority control}} |
||
[[Kategori:Barisan dan deret]] |
Revisi terkini sejak 7 Juli 2024 02.56
Dalam matematika, barisan[1] (atau banjar[2], atau bahkan secara istilah terkelirukan dengan deret) secara sederhana dapat dibayangkan sebagai suatu daftar benda (seperti bilangan, fungsi, peubah acak, dsb) yang diatur dalam suatu urutan tertentu[3]. Tiap-tiap benda dalam barisan diberi nomor urut atau indeks untuk menunjukkan tempatnya benda tersebut dalam barisan itu[4]. Benda dengan indeks i disebut suku ke-i. Banyak suku dalam barisan (mungkin tak terhingga) disebut panjang barisan.
Berbeda dengan himpunan, urutan suku dalam barisan sangat penting. Seperti barisan huruf (S, E, U, L G, I) adalah berbeda dengan barisan huruf (G, E ,U, L, I, S) walau himpunan nilai keduanya sama-sama {E, G, I, L, S, U}. Unsur yang tepat sama dapat muncul berulang kali pada tempat berbeda dalam suatu barisan. Seperti dalam barisan bilangan Fibonacci, angka 1 muncul pada suku pertama dan kedua.
Secara lebih tepat, suatu barisan dapat dipandang sebagai suatu fungsi dengan daerah asalnya adalah bilangan asli[5].
Kebanyakan suku-suku barisan dibariskan menurut pola tertentu, yang dapat dirumuskan seperti barisan aritmatika dan barisan geometri, atau yang dibentuk dengan aturan tertentu seperti barisan Fibonacci dan barisan bilangan prima. Namun secara umum barisan tidak perlu mengikut pola tertentu.
Penulisan barisan
[sunting | sunting sumber]Barisan secara sederhana dapat dibayangkan sebagai daftar benda-benda yang berbaris. Masing-masing anggota barisan disebut suku dan masing-masing suku lazim ditulis dengan lambang , yaitu dengan huruf kecil dengan tikabawah sebagai melambangkan nomor urut suku tersebut. Secara lebih persis, barisan adalah aturan yang mengaitkan bilangan asli ke anggota suatu himpunan, yakni dikaitkan dengan , dikaitkan dengan , dan seterusnya. Dengan pengertian fungsi, dapat dipahami bahwa barisan adalah fungsi dari himpunan bilangan asli untuk sebarang himpunan dengan nilai [6]. Barisan itu sendiri biasa dituliskan dengan lambang atau atau [7] atau [8].
Penentuan barisan
[sunting | sunting sumber]Barisan dapat ditentukan dengan beberapa cara. Yaitu dengan:
- mendaftar seluruh sukunya apabila mungkin apalagi untuk barisan hingga atau mendaftarkan beberapa suku-suku awalnya,
- menyuratkan rumus suku umumnya,
- relasi perulangan
- menerangkannya dengan kalimat.
Mendaftarkan suku-sukunya
[sunting | sunting sumber]Bila suatu barisan itu hingga dan sedikit bilangan sukunya, maka baik juga untuk mendaftarkan seluruh anggotanya. Sebagai contoh, barisan aritmatika dengan suku awalnya 3, bedanya 7, dan banyak sukunya lima, dapat ditulis sebagai . Kalau barisan itu hingga namun bilangan sukunya lumayan banyak, pendaftaran lansung dapat dilakukan dengan menuliskan beberapa suku awalnya, tanda titik tiga, dan beberapa suku akhirnya, seperti . Jika barisan itu tak hingga, biasanya ditulis beberapa suku kemudian diikuti tanda titik tiga, contohnya seperti barisan yang merupakan barisan bilangan genap.
Kelemahan cara ini adalah pola yang dimaksudkan mesti diduga oleh pembaca. Dugaan paling lazim untuk barisan adalah barisan bilangan asli . Padahal boleh jadi yang dimaksud adalah barisan . Contoh lain pula, misal diketahui beberapa suku awal barisan yaitu Antara dugaan yang mungkin adalah . Namun boleh jadi juga barisan sebenar yang dimaksudkan adalah barisan digit-digit pi, yaitu . Menemukan pola untuk beberapa suku awal yang diketahui adalah satu di antara kegiatan menarik dalam mempelajari barisan.
Menyuratkan rumus suku umumnya
[sunting | sunting sumber]Antara jalan keluar permasalahan pola barisan adalah dengan menentukan barisan dengan rumus suku umum barisan tersebut. Seperti suku
- barisan balikan kuadrat bilangan asli dirumuskan sebagai ,
- barisan Barisan tanda dirumuskan sebagai .
- barisan aritmatika dengan suku awal dan beda dua suku berurutan dirumuskan sebagai ,
- barisan geometri dengan suku awal dan perbandingan dua suku berurutan dirumuskan sebagai .
Relasi perulangan
[sunting | sunting sumber]Beberapa barisan juga dapat didefinisikan secara rekursif. Yakni, suatu suku pada barisan itu ditentukan oleh suku-suku sebelumnya. Beberapa contoh barisan yang biasa dinyatakan dengan relasi perulangan adalah barisan Fibonacci dengan syarat awal dan Juga barisan Recamán yang didefinisikan denganBarisan aritmatika dan barisan geometri pula dapat dirumuskan secara rekursif, yaitu . untuk barisan aritmatika, dan untuk barisan geometri.
Penerapan barisan
[sunting | sunting sumber]Barisan dengan pola tersurat dapat menjadi jalan untuk mempelajari pengertian fungsi[6], ruang, dan struktur matematika lainnya khususnya dengan sifat-sifat kekonvergenan barisan tak hingga. Sifat-sifat barisan tak hingga yang konvergen menuju suat nilai menjadi pengantar bagi teori limit, yang menjadi landasan bagi berbagai bidang kajian analisis matematis, seperti pengertian limit fungsi, pengertian turunan, dan pengertian integral Riemman.
Barisan sendiri banyak muncul dalam penyelesaian masalah pencacahan.
Sifat barisan
[sunting | sunting sumber]Kemonotonan barisan
[sunting | sunting sumber]Suatu barisan dikatakan:
- monoton naik apabila untuk sebarang bilangan bulat berlaku ,
- monoton naik sejati apabila untuk sebarang bilangan bulat berlaku ,
- monoton turun apabila untuk sebarang bilangan bulat berlaku ,
- monoton turun sejati apabila untuk sebarang bilangan bulat berlaku ,
Barisan terbatas
[sunting | sunting sumber]Suatu barisan dikatakan terbatas di atas jika ada nilai sedemikian sehingga untuk semua suku barisan itu berlaku . Suatu barisan dikatakan terbatas di bawah jika ada nilai sedemikian sehingga untuk semua suku barisan itu berlaku . Suatu barisan dikatakan terbatas jika barisan itu terbatas di atas dan terbatas di bawah.
Kekonvergenan barisan
[sunting | sunting sumber]Secara sederhana, apabila himpunan daerah hasil suatu barisan telah dilengkapi suatu fungsi jarak, barisan dikatakan konvergen menuju jika suku-suku barisan itu semakin kecil jaraknya dengan ketika indeksnya semakin besar. Barisan dikatakan divergen apabila berlaku sebaliknya. Barisan yang suku-sukunya saling mendekati satu sama lain ketika bilangan indeksnya makin besar disebut barisan Cauchy. Menentukan kekonvergenan barisan adalah satu di antara kegiatan menarik dalam mentelaah barisan.
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]- Net (topologi), perumuman barisan, dengan mengambil himpunan berarah sebagai daerah asalnya.
- On-Line Encyclopedia of Integer Sequences
- Permutasi
- Kombinasi
- Relasi perulangan
- Sequence space
- Deret (matematika)
- Himpunan (matematika)
Jenis
[sunting | sunting sumber]Konsep terkait
[sunting | sunting sumber]Operasi
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kerami, Djari; Sitanggang, Cormentya (2003). Kamus Matematika. Jakarta: Balai Pustaka.
- ^ Panggabean, A.B (2014). Kalkulus Tingkat Lanjut. Yogyakarta: Graha Ilmu. ISBN 978-602-262-264-2.
- ^ Spiegel, Murray R. (1986). Teori dan soal-soal matematika dasar. Diterjemahkan oleh Drs. Kasir Iskandar, M.Sc. Jakarta: Erlangga. OCLC 975000500.
- ^ Kulpers, L.; Meulenbeld, R.; Rawuh (1973). Permulaan Hitung Diferensial dan Integral IA. Jakarta: Pradnya Paramita.
- ^ Afidah Khairunnisa (2018). Matematika Dasar. Depok: Rajawali Pers. ISBN 978-979-769-764-8.
- ^ a b Julan Hernadi (2015). Analisis Real Elementer: dengan Ilustrasi Grafis dan Numerik. Jakarta: Erlangga. ISBN 978-602-298-591-4.
- ^ Endang Cahya; Makbul Muksar (2011). Analisis Real. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka. ISBN 978-979-011-674-0.
- ^ Hendra Gunawan (2016). Pengantar Analisis Real. Bandung: Penerbit ITB. ISBN 978-602-7861-58-9.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Definisi kamus barisan di Wikikamus
- Hazewinkel, Michiel, ed. (2001) [1994], "Sequence", Encyclopedia of Mathematics, Springer Science+Business Media B.V. / Kluwer Academic Publishers, ISBN 978-1-55608-010-4
- The On-Line Encyclopedia of Integer Sequences
- Journal of Integer Sequences (free)
- (Inggris) sequence (ID: barisan) di PlanetMath.