Kota Tangerang Selatan: Perbedaan antara revisi
Update data Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Perapihan layout Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(34 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Tentang|Kota Tangerang Selatan|Tangerang|Tangerang (disambiguasi)}} |
|||
{{redirect|Tangerang}} |
|||
{{coord|6|19|21.5|S|106|42|29.2|E|display=title}} |
|||
{{Dati2 |
{{Dati2 |
||
|settlement_type = Kota |
|settlement_type = Kota |
||
Baris 22: | Baris 21: | ||
|nama walikota = [[Benyamin Davnie]] |
|nama walikota = [[Benyamin Davnie]] |
||
|nama wakil walikota = [[Pilar Saga Ichsan]] |
|nama wakil walikota = [[Pilar Saga Ichsan]] |
||
|nama sekretaris daerah = Bambang Noertjahjo |
|||
|area_rank = 54 |
|area_rank = 54 |
||
|luasref = |
|luasref = |
||
Baris 27: | Baris 27: | ||
|luasdaratan = |
|luasdaratan = |
||
|luasperairan = |
|luasperairan = |
||
|persenperairan |
|persenperairan= |
||
|luascat = |
|luascat = |
||
|elevation_m = |
|elevation_m = |
||
|population_rank = 14 |
|population_rank = 14 |
||
|penduduk = |
|penduduk = 1429529 |
||
|penduduktahun = 30 Juni |
|penduduktahun = 30 Juni 2024 |
||
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil |
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=31 Juli 2024|format=Visual}}</ref> |
||
|kepadatan = auto |
|kepadatan = auto |
||
|agama = {{ublist |item_style=white-space; |
|agama = {{ublist |item_style=white-space; |
||
|89, |
|89,22% [[Islam]] |
||
|{{Tree list}} |
|{{Tree list}} |
||
* 9, |
* 9,54% [[Kekristenan]] |
||
** 5, |
** 5,97% [[Protestan]] |
||
** 3, |
** 3,57% [[Katolik]] |
||
{{Tree list/end}} |
{{Tree list/end}} |
||
|0,97% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,22% [[Hindu]] |0,05% [[Konghucu]]<ref name="DUKCAPIL"/>}} |
|0,97% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,22% [[Hindu]] |0,05% [[Konghucu]]<ref name="DUKCAPIL"/>}} |
||
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]<br>[[Bahasa Sunda|Sunda |
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]<br>[[Bahasa Sunda Tangerang|Sunda (Tangerang)]]<br>[[Bahasa Betawi|Betawi]] |
||
|IPM = {{increase}} |
|IPM = {{increase}} 83,57 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00bfac"> sangat tinggi </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://banten.bps.go.id/indicator/26/519/1/indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-banten-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.banten.bps.go.id|accessdate=11 Maret 2024}}</ref> |
||
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] |
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] |
||
|kecamatan = 7 |
|kecamatan = 7 |
||
Baris 55: | Baris 55: | ||
}} |
}} |
||
'''Kota Tangerang Selatan''' ({{lang-su|{{sund|ᮒᮍᮨᮛᮀ ᮊᮤᮓᮥᮜ᮪}}|Tangerang Kidul}}; atau disingkat '''Tangsel''') adalah sebuah [[kota]] yang terletak di |
'''Kota Tangerang Selatan''' ({{lang-su|{{sund|ᮒᮍᮨᮛᮀ ᮊᮤᮓᮥᮜ᮪}}|Tangerang Kidul}}; atau disingkat '''Tangsel''') adalah sebuah [[kota (Indonesia)|kota]] yang terletak di Provinsi [[Banten]], [[Indonesia]]. Kota ini terletak 90 km sebelah tenggara [[ibu kota provinsi|ibu kota]] Provinsi Banten, yaitu [[Kota Serang]]. Kota ini merupakan bagian dari [[Metropolitan|kawasan metropolitan]] [[Jakarta Raya]] dan terletak 30 km di bagian barat [[Jakarta]]. Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Tangerang Selatan sebanyak 1.429.529 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=31 Juli 2024|format=Visual}}</ref> |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Kota Tangerang Selatan awalnya termasuk di wilayah keresidenan Batavia. Keresidenan ini telah dibentuk pada zaman penjajahan [[Belanda]]. Kemudian berkembang menjadi bagian dari [[Kabupaten Tangerang]]. Pada saat itu, ada 3 etnis yang mendominasi di Tangerang Selatan, yakni Mayoritas orang [[Suku Betawi|Betawi]] [[Suku Sunda|Sunda]], dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]].<ref name="SEJARAH">{{cite web|url=https://tangselmedia.com/sejarah-demografi-dan-kondisi-kota-tangerang-selatan.html|title=Sejarah, Demografi, dan Kondisi Kota Tangerang Selatan|website=tangselmedia.com|accessdate=1 Februari 2022|archive-date=2022-02-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20220201075923/https://tangselmedia.com/sejarah-demografi-dan-kondisi-kota-tangerang-selatan.html|dead-url=no}}</ref> |
Kota Tangerang Selatan awalnya termasuk di wilayah keresidenan Batavia. Keresidenan ini telah dibentuk pada zaman penjajahan [[Belanda]]. Kemudian berkembang menjadi bagian dari [[Kabupaten Tangerang]]. Pada saat itu, ada 3 etnis yang mendominasi di Tangerang Selatan, yakni Mayoritas orang [[Suku Betawi|Betawi]], [[Suku Sunda|Sunda]], dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]].<ref name="SEJARAH">{{cite web|url=https://tangselmedia.com/sejarah-demografi-dan-kondisi-kota-tangerang-selatan.html|title=Sejarah, Demografi, dan Kondisi Kota Tangerang Selatan|website=tangselmedia.com|accessdate=1 Februari 2022|archive-date=2022-02-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20220201075923/https://tangselmedia.com/sejarah-demografi-dan-kondisi-kota-tangerang-selatan.html|dead-url=no}}</ref> |
||
Kota Tangerang Selatan mulai menjadi kota mandiri sejak tahun 2008. Pembentukan wilayah ini sebagai kota otonom berawal dari keinginan warga di kawasan Tangerang Selatan untuk menyejahterakan masyarakat. Warga merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah [[Kabupaten Tangerang]] sehingga banyak fasilitas terabaikan.<ref name="SEJARAH"/><ref name="TANGSEL">{{cite web|url=https://www.tangerangselatankota.go.id/|title=Sejarah Kota Tangerang Selatan|website=www.tangerangselatankota.go.id|accessdate=1 Februari 2022|archive-date=2022-01-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20220131190837/https://www.tangerangselatankota.go.id/|dead-url=no}}</ref> |
Kota Tangerang Selatan mulai menjadi kota mandiri sejak tahun 2008. Pembentukan wilayah ini sebagai kota otonom berawal dari keinginan warga di kawasan Tangerang Selatan untuk menyejahterakan masyarakat. Warga merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah [[Kabupaten Tangerang]] sehingga banyak fasilitas terabaikan.<ref name="SEJARAH"/><ref name="TANGSEL">{{cite web|url=https://www.tangerangselatankota.go.id/|title=Sejarah Kota Tangerang Selatan|website=www.tangerangselatankota.go.id|accessdate=1 Februari 2022|archive-date=2022-01-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20220131190837/https://www.tangerangselatankota.go.id/|dead-url=no}}</ref> |
||
Baris 90: | Baris 90: | ||
Kota Tangerang Selatan merupakan daerah yang relatif datar. Beberapa kecamatan memiliki lahan yang bergelombang seperti di perbatasan antara Kecamatan Setu dan Kecamatan Pamulang serta sebagian di Kecamatan Ciputat Timur. |
Kota Tangerang Selatan merupakan daerah yang relatif datar. Beberapa kecamatan memiliki lahan yang bergelombang seperti di perbatasan antara Kecamatan Setu dan Kecamatan Pamulang serta sebagian di Kecamatan Ciputat Timur. |
||
Kondisi geologi Tangerang Selatan umumnya adalah batuan alluvium, yang terdiri dari batuan lempung, lanau, pasir, kerikil, dan bongkah. Jenis batuan ini mempunyai tingkat kemudahan dikerjakan yang baik sampai sedang, unsur ketahanan terhadap erosi cukup baik oleh karena itu wilayah Kota Tangerang Selatan masih cukup layak untuk kegiatan perkotaan. |
Kondisi geologi Tangerang Selatan umumnya adalah batuan alluvium, yang terdiri dari batuan lempung, lanau, pasir, kerikil, dan bongkah. Jenis batuan ini mempunyai tingkat kemudahan dikerjakan yang baik sampai sedang, unsur ketahanan terhadap erosi cukup baik oleh karena itu wilayah Kota Tangerang Selatan masih cukup layak untuk kegiatan perkotaan. Dilihat dari sebaran jenis tanahnya, pada umumnya di Tangerang Selatan berupa asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan yang secara umum cocok untuk pertanian atau perkebunan.{{cn}} |
||
Dilihat dari sebaran jenis tanahnya, pada umumnya di Tangerang Selatan berupa asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan yang secara umum cocok untuk pertanian atau perkebunan. |
|||
Meskipun demikian, dalam kenyataannya makin banyak yang berubah penggunaannya untuk kegiatan lainnya yang bersifat non-pertanian. Untuk sebagian wilayah seperti Kecamatan Serpong dan Kecamatan Setu, jenis tanah ada yang mengandung pasir khususnya untuk wilayah yang dekat dengan [[Ci Sadane|Sungai Cisadane]]. |
Meskipun demikian, dalam kenyataannya makin banyak yang berubah penggunaannya untuk kegiatan lainnya yang bersifat non-pertanian. Untuk sebagian wilayah seperti Kecamatan Serpong dan Kecamatan Setu, jenis tanah ada yang mengandung pasir khususnya untuk wilayah yang dekat dengan [[Ci Sadane|Sungai Cisadane]]. |
||
Baris 98: | Baris 96: | ||
=== Iklim === |
=== Iklim === |
||
Iklim di wilayah Kota Tangerang Selatan adalah [[iklim tropis]] dengan tipe (''[[Iklim hutan hujan tropis|Af]]'') dengan intensitas intensitas curah hujan tahunan berkisar antara 1.600–2.200 mm per tahun. Temperatur udara berada di sekitar 23,4 °C–34,2 °C. Rata-rata kelembaban udara adalah 80,0% sedangkan intensitas matahari adalah 49,0%. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari, yaitu >200 mm per bulan, sedangkan keadaan curah hujan terendah terjadi di bulan Agustus ±65 mm dan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah ±165 mm. Rata-rata hari hujan per tahun ialah ≥140 hari hujan dengan hari hujan terbanyak pada bulan Februari sebanyak 21 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun adalah 4,9 km/jam dan kecepatan maksimum rata-rata 38,3 km/jam. |
Iklim di wilayah Kota Tangerang Selatan adalah [[iklim tropis]] dengan tipe (''[[Iklim hutan hujan tropis|Af]]'') dengan intensitas intensitas curah hujan tahunan berkisar antara 1.600–2.200 mm per tahun. Temperatur udara berada di sekitar 23,4 °C–34,2 °C. Rata-rata kelembaban udara adalah 80,0% sedangkan intensitas matahari adalah 49,0%. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari, yaitu >200 mm per bulan, sedangkan keadaan curah hujan terendah terjadi di bulan Agustus ±65 mm dan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah ±165 mm. Rata-rata hari hujan per tahun ialah ≥140 hari hujan dengan hari hujan terbanyak pada bulan Februari sebanyak 21 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun adalah 4,9 km/jam dan kecepatan maksimum rata-rata 38,3 km/jam. |
||
{{Tangerang Selatan weatherbox}} |
{{Tangerang Selatan weatherbox}} |
||
Baris 104: | Baris 103: | ||
{{utama|Daftar Wali Kota Tangerang Selatan}} |
{{utama|Daftar Wali Kota Tangerang Selatan}} |
||
Wali kota Tangerang Selatan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kota Tangerang Selatan. Wali kota Tangerang Selatan bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[Banten]]. Saat ini, [[wali kota]] atau kepala daerah yang menjabat di Kota Tangerang Selatan ialah [[Benyamin Davnie]], dengan wakil wali kota [[Pilar Saga Ichsan]]. Mereka menang pada [[Pemilihan umum Wali Kota Tangerang Selatan 2020]], untuk periode jabatan [[2021]]-[[2024]], dan dilantik oleh |
Wali kota Tangerang Selatan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kota Tangerang Selatan. Wali kota Tangerang Selatan bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[Banten]]. Saat ini, [[wali kota]] atau kepala daerah yang menjabat di Kota Tangerang Selatan ialah [[Benyamin Davnie]], dengan wakil wali kota [[Pilar Saga Ichsan]]. Mereka menang pada [[Pemilihan umum Wali Kota Tangerang Selatan 2020]], untuk periode jabatan [[2021]]-[[2024]], dan dilantik oleh Gubernur [[Banten]], [[Wahidin Halim]], pada tanggal 26 April 2021 di Pendopo Provinsi Banten [[Kota Serang]].<ref name="BUPATI">{{Cite news|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/26/06290521/pagi-ini-benyamin-pilar-dilantik-jadi-wali-kota-dan-wakil-wali-kota|first=Tria|last=Sutrisna|editor=Nursita Sari|title=Pagi Ini, Benyamin-Pilar Dilantik Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel|date=25 April 2021|work=[[Kompas.com]]|accessdate=1 Februari 2022|editor-last=Sari|editor-first=Nursita|archive-date=2022-02-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20220201073606/https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/26/06290521/pagi-ini-benyamin-pilar-dilantik-jadi-wali-kota-dan-wakil-wali-kota|dead-url=no}}</ref> |
||
Benyamin merupakan wali kota Tangerang Selatan ke-2 setelah kota dibentuk tahun 2008. |
Benyamin merupakan wali kota Tangerang Selatan ke-2 setelah kota dibentuk tahun 2008. |
||
Baris 146: | Baris 145: | ||
=== Bahasa === |
=== Bahasa === |
||
[[File:Peta Bahasa di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).png|225px|ka|jmpl|Peta bahasa di Kota Tangerang Selatan.]] |
[[File:Peta Bahasa di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).png|225px|ka|jmpl|Peta bahasa di Kota Tangerang Selatan.]] |
||
Bahasa |
Bahasa daerah yang digunakan di Kota Tangerang Selatan adalah [[bahasa Betawi]] dan [[Bahasa Sunda Tangerang|bahasa Sunda dialek Tangerang]]. Bahasa Betawi dituturkan hampir di seluruh wilayah Tangerang Selatan, kecuali di bagian barat sepanjang aliran [[Sungai Cisadane]]. Sedangkan bahasa Sunda dituturkan di sebelah barat sepanjang aliran Sungai Cisadane, yang dominannya digunakan di kampung-kampung yang berada di pinggir aliran sungai, khususnya di [[Serpong Utara, Tangerang Selatan|Serpong Utara]]. Di beberapa kelurahan yang terletak di bagian barat juga terdapat beberapa wilayah [[peralihan bahasa]] yang kebanyakan terdapat di [[Serpong, Tangerang Selatan|Serpong]], [[Setu, Tangerang Selatan|Setu]], dan sebagian kecil kampung di [[Pondok Aren, Tangerang Selatan|Pondok Aren]] bagian barat.<ref>{{cite web|url=https://tangseloke.com/2020/05/20/paguyuban-pemuda-sunda-tangsel-bakal-dibentuk-siapa-ketuanya/|title=Paguyuban Pemuda Sunda Tangsel Bakal dibentuk, Siapa Ketuanya?|website=tangseloke.com|language=id|access-date=18 Desember 2023|date=20 Mei 2020}}</ref> |
||
Terdapat sebuah kampung di kecamatan Setu yakni Kampung Ekowisata dan Budaya Sunda Keranggan yang dahulu hampir seluruh masyarakatnya menggunakan bahasa Sunda (saat ini hanya dituturkan secara dominan di 2 [[Rukun Tetangga|RT]]).<ref>{{cite web|url=https://www.bidiktangsel.com/nasional/pr-9707346452/kampung-wisata-keranggan-atau-kampung-budaya-sunda|title=Kampung Wisata Keranggan Atau Kampung Budaya Sunda?|website=www.bidiktangsel.com|language=id|access-date=18 Desember 2023|date=4 Juni 2022}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.satelitnews.com/72000/pilar-sebut-banyak-perkampungan-di-tangsel-berbahasa-sunda/|title=Pilar Sebut Banyak Perkampungan di Tangsel Berbahasa Sunda|website=www.satelitnews.com|language=id|access-date=18 Desember 2023|date=13 Juni 2022}}</ref> |
|||
=== Agama === |
=== Agama === |
||
Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] |
Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] 2024 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk kota Tangerang Selatan menganut agama [[Islam]] yakni sebanyak 89,22%. Penduduk dari suku [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Betawi|Betawi]], [[Suku Banten|Banten]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Melayu|Melayu]], pada umumnya beragama Islam. Pemeluk agama [[Kekristenan|Kristen]] sebanyak 9,54%, dengan rincian [[Protestan]] sebanyak 5,97% dan [[Katolik]] 3,57%, yang umumnya dianut oleh suku [[Suku Batak|Batak]], [[Suku Minahasa|Minahasa]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], sebagian kecil [[Suku Jawa|Jawa]], dan lainnya. Kemudian penduduk yang menganut agama [[Buddha]] sebanyak 0,97%, umumnya adalah orang Tionghoa, dan agama [[Hindu]] dianut sebanyak 0,22%, umumnya adalah orang [[Suku Bali|Bali]] dan [[Konghucu]] dianut sebanyak 0,05%.<ref name="DUKCAPIL"/> |
||
== Perekonomian == |
== Perekonomian == |
||
Baris 165: | Baris 166: | ||
== Pendidikan == |
== Pendidikan == |
||
{{utama|Daftar SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan|Daftar Madrasah Aliyah Negeri di Kota Tangerang Selatan}} |
{{utama|Daftar SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan|Daftar Madrasah Aliyah Negeri di Kota Tangerang Selatan|Daftar SMK Negeri di Kota Tangerang Selatan|Daftar SMP Negeri di Kota Tangerang Selatan}} |
||
Pada tahun 2020 Kota Tangerang Selatan memiliki 1.131 [[sekolah]], 269.593 [[Peserta didik|siswa]] dan 15.398 [[guru]] yang tersebar di berbagai [[kecamatan]], meliputi jenjang [[Taman kanak-kanak|TK]], [[Sekolah dasar|SD]], [[Sekolah menengah pertama|SMP]], dan [[Sekolah Menengah Atas|SMA]]<ref>{{Cite web|url=https://dtangsel.sch.id/data-sekolah-dan-data-siswa-kota-tangerang-selatan/|title=Data Sekolah dan Data Siswa Kota tangerang Selatan|access-date=2023-04-09|archive-date=2023-04-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20230413024045/https://dtangsel.sch.id/data-sekolah-dan-data-siswa-kota-tangerang-selatan/|dead-url=no}}</ref>. Dengan rincian sebagai berikut; |
Pada tahun 2020 Kota Tangerang Selatan memiliki 1.131 [[sekolah]], 269.593 [[Peserta didik|siswa]] dan 15.398 [[guru]] yang tersebar di berbagai [[kecamatan]], meliputi jenjang [[Taman kanak-kanak|TK]], [[Sekolah dasar|SD]], [[Sekolah menengah pertama|SMP]], dan [[Sekolah Menengah Atas|SMA]]<ref>{{Cite web|url=https://dtangsel.sch.id/data-sekolah-dan-data-siswa-kota-tangerang-selatan/|title=Data Sekolah dan Data Siswa Kota tangerang Selatan|access-date=2023-04-09|archive-date=2023-04-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20230413024045/https://dtangsel.sch.id/data-sekolah-dan-data-siswa-kota-tangerang-selatan/|dead-url=no}}</ref>. Dengan rincian sebagai berikut; |
||
Baris 303: | Baris 304: | ||
* [[Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan|Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan]] (ITBAD) |
* [[Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan|Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan]] (ITBAD) |
||
* [[Politeknik Swadharma|Institut Teknologi dan Bisnis Swadharma]] (ITBS) |
* [[Politeknik Swadharma|Institut Teknologi dan Bisnis Swadharma]] (ITBS) |
||
* Institut Teknologi Tangerang Selatan (ITTS) |
* [[Institut Teknologi Tangerang Selatan]] (ITTS) |
||
* [[Institut Ilmu Al-Qur'an]] (IIQ) |
* [[Institut Ilmu Al-Qur'an]] (IIQ) |
||
* Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI (STIAMI Kampus E) |
* Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI (STIAMI Kampus E) |
||
Baris 395: | Baris 396: | ||
== Transportasi == |
== Transportasi == |
||
[[Berkas:Stasiun Pondok Ranji 2022.jpg|jmpl|ka|250px|Stasiun KRL [[Stasiun Pondok Ranji|Pondok Ranji]] pada Februari 2022, pasca direnovasi]] |
[[Berkas:Stasiun Pondok Ranji 2022.jpg|jmpl|ka|250px|Stasiun KRL [[Stasiun Pondok Ranji|Pondok Ranji]] pada Februari 2022, pasca direnovasi]] |
||
⚫ | |||
** {{rint|jakarta|green}} [[Commuter Line Rangkasbitung]] |
|||
* [[Kereta Api Indonesia|Kereta Api Indonesia (KAI)]] |
|||
⚫ | |||
*** {{KAIC symbol|LM||size=20}} [[Kereta api Commuter Line Merak|Lin Merak]] |
|||
* [[Transjakarta]] |
|||
** 1Q: Rempoa–[[Halte Transjakarta Blok M|Blok M]] (via [[Jalan RC Veteran Raya|Jalan R.C. Veteran Raya]]) |
|||
** S11: Bumi Serpong Damai–[[Halte Transjakarta Jelambar|Jelambar]] (via Jalan Letnan Sutopo–Jalan Raya Serpong) |
|||
** S12: Bumi Serpong Damai–[[Stasiun MRT Fatmawati|Fatmawati]] (via [[Jalan Tol Ulujami-Serpong|Jalan Tol Ulujami–Se-Serpong]]) |
|||
** S21: Ciputat–[[Pumpunan Moda CSW|CSW]] (via [[Jalan RE Martadinata (Jakarta)|Jalan R.E. Martadinata]]–[[Jalan Ir. H. Juanda (Jakarta)|Jalan Ir. H. Juanda]]) |
|||
** S22: Ciputat–[[Halte Transjakarta Kampung Rambutan|Kampung Rambutan]] (via [[Jalan RE Martadinata (Jakarta)|Jalan R.E. Martadinata]]–[[Jalan Ir. H. Juanda (Jakarta)|Jalan Ir. H. Juanda]]) |
|||
** S31: Bintaro–[[Stasiun MRT Fatmawati|Fatmawati]] |
|||
* [[TransJabodetabek]] |
|||
** [[Pengangkutan Penumpang Djakarta|Perum PPD]] |
|||
*** Pondok Cabe–[[Pasar Senen]] |
|||
*** Pondok Cabe–[[Stasiun MRT Cipete Raya|MRT Cipete Raya]] |
|||
** [https://glad.bike GlaD] |
|||
*** Graha Raya Bintaro–[[Stasiun MRT Fatmawati|MRT Fatmawati]]–[[Stasiun MRT Lebak Bulus|MRT Lebak Bulus]] |
|||
*** Cendana Residence–[[Stasiun MRT Fatmawati|MRT Fatmawati]]–[[Stasiun MRT Lebak Bulus|MRT Lebak Bulus]] |
|||
* Layanan bus [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta|Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]] |
|||
** [[DAMRI]] : ITC Bumi Serpong Damai–[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]] |
|||
** [[Pengangkutan Penumpang Djakarta|Perum PPD]] : Intermark Bumi Serpong Damai–[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]] |
|||
* Angkutan kota wilayah Kota Tangerang Selatan dan beberapa rute yang menghubungkan [[Kabupaten Tangerang]] dengan [[Kota Tangerang]]. |
|||
==== Stasiun ==== |
==== Stasiun ==== |
||
Baris 422: | Baris 403: | ||
[[Berkas:Kareta Api Listrik.jpg|jmpl|250px|ki|[[KRL]] di [[Stasiun Pondok Ranji]].]] |
[[Berkas:Kareta Api Listrik.jpg|jmpl|250px|ki|[[KRL]] di [[Stasiun Pondok Ranji]].]] |
||
Kota Tangerang Selatan memiliki 5 stasiun [[ |
Kota Tangerang Selatan memiliki 5 stasiun [[Commuter Line]] yang masih beroperasi, diantaranya: |
||
* {{rint|jakarta|green}} [[Stasiun Pondok Ranji]] |
* {{rint|jakarta|green}} [[Stasiun Pondok Ranji]] |
||
* {{rint|jakarta|green}} [[Stasiun Jurangmangu]] |
* {{rint|jakarta|green}} [[Stasiun Jurangmangu]] |
||
Baris 434: | Baris 415: | ||
== Pusat perbelanjaan == |
== Pusat perbelanjaan == |
||
{{col|3}} |
{{col|3}} |
||
⚫ | |||
* AEON Mall BSD (Serpong) |
|||
* Bintaro |
* Plaza Bintaro Jaya (Pondok Aren) |
||
* |
* Trans Park Bintaro (Pondok Aren) |
||
⚫ | |||
* [[Living World Alam Sutera]] ([[Serpong Utara, Tangerang Selatan|Serpong Utara]]) |
* [[Living World Alam Sutera]] ([[Serpong Utara, Tangerang Selatan|Serpong Utara]]) |
||
⚫ | |||
* BSD Plaza ([[Serpong, Tangerang Selatan|Serpong]]) |
* BSD Plaza ([[Serpong, Tangerang Selatan|Serpong]]) |
||
* ITC BSD ( |
* ITC BSD (Serpong) |
||
* WTC |
* WTC Matahari Serpong (Serpong) |
||
* [[BSD Junction]] (Serpong) |
* [[BSD Junction]] (Serpong) |
||
* [[Teraskota]] ( |
* [[Teraskota]] (Serpong) |
||
* |
* Serpong Plaza (Serpong) (Tutup) |
||
* Serpong Plaza (Serpong) |
|||
* Paradise Walk (Serpong) |
* Paradise Walk (Serpong) |
||
* Pamulang Square ([[Pamulang, Tangerang Selatan|Pamulang]]) |
* Pamulang Square ([[Pamulang, Tangerang Selatan|Pamulang]]) |
||
* |
* Living Plaza Pamulang (Pamulang) |
||
* Living Plaza ( |
* Living Plaza Bintaro (Pondok Aren) |
||
* Living Plaza ( |
* Living Plaza Ciputat ([[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]]) |
||
* [[Living Plaza]] (Ciputat) |
|||
* [[Tip Top|Tip-Top]] ([[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]]) |
|||
* Ramayana ([[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]]) |
|||
* Lotte Mall (Bintaro) |
|||
{{EndDiv}} |
{{EndDiv}} |
||
== Jalan Tol == |
|||
* [[Jalan Tol Jakarta-Serpong]] |
|||
* [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2]] |
|||
* [[Jalan Tol Serpong-Balaraja]] |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 471: | Baris 450: | ||
{{Kota besar di Indonesia|image=Tol Bintaro-BSD.jpg}} |
{{Kota besar di Indonesia|image=Tol Bintaro-BSD.jpg}} |
||
{{Authority control}} |
{{Authority control}} |
||
[[Kategori:Kota Tangerang Selatan| ]] |
|||
[[Kategori:Kota di Indonesia|Tangerang Selatan]] |
[[Kategori:Kota di Indonesia|Tangerang Selatan]] |
||
[[Kategori:Kota di Banten|Tangerang Selatan]] |
[[Kategori:Kota di Banten|Tangerang Selatan]] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Pendirian tahun 2008 di Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 22 Oktober 2024 03.08
Kota Tangerang Selatan | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Aksara Sunda | ᮒᮍᮨᮛᮀ ᮊᮤᮓᮥᮜ᮪ |
• Abjad Pegon | تڠيراڠ سلتن |
Julukan: Kota Anggrek | |
Motto: Cerdas, modern, religius | |
Koordinat: 6°17′20″S 106°43′05″E / 6.2889°S 106.7181°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Banten |
Tanggal berdiri | 26 November 2008 |
Dasar hukum | UU Nomor 51 Tahun 2008 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Benyamin Davnie |
• Wakil Wali Kota | Pilar Saga Ichsan |
• Sekretaris Daerah | Bambang Noertjahjo |
Luas | |
• Total | 164,86 km2 (63,65 sq mi) |
Peringkat | 54 |
Populasi (30 Juni 2024)[1] | |
• Total | 1.429.529 |
• Peringkat | 14 |
• Kepadatan | 8,700/km2 (22,000/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia Sunda (Tangerang) Betawi |
• IPM | 83,57 (2023) sangat tinggi [2] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 021 |
Pelat kendaraan | B |
Kode Kemendagri | 36.74 |
DAU | Rp 619.411.148.000.- |
Situs web | www |
Kota Tangerang Selatan (bahasa Sunda: ᮒᮍᮨᮛᮀ ᮊᮤᮓᮥᮜ᮪, translit. Tangerang Kidul; atau disingkat Tangsel) adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini terletak 90 km sebelah tenggara ibu kota Provinsi Banten, yaitu Kota Serang. Kota ini merupakan bagian dari kawasan metropolitan Jakarta Raya dan terletak 30 km di bagian barat Jakarta. Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Tangerang Selatan sebanyak 1.429.529 jiwa.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kota Tangerang Selatan awalnya termasuk di wilayah keresidenan Batavia. Keresidenan ini telah dibentuk pada zaman penjajahan Belanda. Kemudian berkembang menjadi bagian dari Kabupaten Tangerang. Pada saat itu, ada 3 etnis yang mendominasi di Tangerang Selatan, yakni Mayoritas orang Betawi, Sunda, dan Tionghoa.[3]
Kota Tangerang Selatan mulai menjadi kota mandiri sejak tahun 2008. Pembentukan wilayah ini sebagai kota otonom berawal dari keinginan warga di kawasan Tangerang Selatan untuk menyejahterakan masyarakat. Warga merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Tangerang sehingga banyak fasilitas terabaikan.[3][4]
Berdasarkan hal itu, bertahun-tahun dilakukan perundingan akhirnya dibuatlah sebuah Undang Undang pendirian Tangerang Selatan yaitu UU Nomor 51 Tahun 2008, tertanggal 26 November 2008. Undang Undang tersebut kemudian menjadi pelengkap dari sejarah Kota Tangerang Selatan.[5] Pembentukan Kota Tangerang Selatan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, dengan 7 kecamatan hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang yang telah disetujui oleh DPRD Kabupaten Tangerang pada 27 Desember 2006.[3]
Pada 27 Desember 2006, DPRD Kabupaten Tangerang menyetujui terbentuknya Kota Tangerang Selatan yang terdiri atas 7 kecamatan, yakni kecamatan Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara dan Setu.[3] Serta menetapkan kecamatan Ciputat sebagai pusat pemerintahan.
Pemerintah Kabupaten Tangerang juga telah menyiapkan dana sebesar 20 Milyar untuk proses awal berdirinya Kota Tangerang Selatan. Dana itu dianggarkan untuk biaya operasional kota baru selama 1 tahun pertama dan merupakan modal awal dari daerah induk untuk wilayah hasil pemekaran.
Geografis
[sunting | sunting sumber]Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106'38'–106'47’ BT dan 06'13'30'–06'22'30' LS. Wilayah Kota Tangerang Selatan diantaranya dilintasi oleh Kali Angke, Kali Pesanggrahan dan Sungai Cisadane sebagai batas administrasi kota di sebelah barat.
Letak geografis Tangerang Selatan berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta pada sebelah utara dan timur, selain itu Tangerang Selatan juga menjadi salah satu daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi Jawa Barat.
Batas Wilayah
[sunting | sunting sumber]Utara | Kota Tangerang |
Timur | Kota Administrasi Jakarta Selatan dan Kota Depok |
Selatan | Kota Depok dan Kabupaten Bogor |
Barat | Kabupaten Tangerang |
Topografi
[sunting | sunting sumber]Sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan dataran rendah dan memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0–3% sedangkan ketinggian wilayah antara 0 – 25 m dpl. Untuk kemiringan garis besar terbagi dari 2 bagian, yaitu :
- Kemiringan antara 0–3% meliputi Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pamulang, Kecamatan Serpong dan Kecamatan Serpong Utara.
- Kemiringan antara 3–8% meliputi Kecamatan Pondok Aren dan Kecamatan Setu.
Geologi
[sunting | sunting sumber]Kota Tangerang Selatan merupakan daerah yang relatif datar. Beberapa kecamatan memiliki lahan yang bergelombang seperti di perbatasan antara Kecamatan Setu dan Kecamatan Pamulang serta sebagian di Kecamatan Ciputat Timur.
Kondisi geologi Tangerang Selatan umumnya adalah batuan alluvium, yang terdiri dari batuan lempung, lanau, pasir, kerikil, dan bongkah. Jenis batuan ini mempunyai tingkat kemudahan dikerjakan yang baik sampai sedang, unsur ketahanan terhadap erosi cukup baik oleh karena itu wilayah Kota Tangerang Selatan masih cukup layak untuk kegiatan perkotaan. Dilihat dari sebaran jenis tanahnya, pada umumnya di Tangerang Selatan berupa asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan yang secara umum cocok untuk pertanian atau perkebunan.[butuh rujukan]
Meskipun demikian, dalam kenyataannya makin banyak yang berubah penggunaannya untuk kegiatan lainnya yang bersifat non-pertanian. Untuk sebagian wilayah seperti Kecamatan Serpong dan Kecamatan Setu, jenis tanah ada yang mengandung pasir khususnya untuk wilayah yang dekat dengan Sungai Cisadane.
Iklim
[sunting | sunting sumber]Iklim di wilayah Kota Tangerang Selatan adalah iklim tropis dengan tipe (Af) dengan intensitas intensitas curah hujan tahunan berkisar antara 1.600–2.200 mm per tahun. Temperatur udara berada di sekitar 23,4 °C–34,2 °C. Rata-rata kelembaban udara adalah 80,0% sedangkan intensitas matahari adalah 49,0%. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari, yaitu >200 mm per bulan, sedangkan keadaan curah hujan terendah terjadi di bulan Agustus ±65 mm dan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah ±165 mm. Rata-rata hari hujan per tahun ialah ≥140 hari hujan dengan hari hujan terbanyak pada bulan Februari sebanyak 21 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun adalah 4,9 km/jam dan kecepatan maksimum rata-rata 38,3 km/jam.
Data iklim Tangerang Selatan, Banten, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.9 (87.6) |
31 (88) |
32.1 (89.8) |
32.6 (90.7) |
32.7 (90.9) |
32.6 (90.7) |
32.6 (90.7) |
32.9 (91.2) |
33.4 (92.1) |
33.4 (92.1) |
32.7 (90.9) |
31.8 (89.2) |
32.39 (90.33) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.4 (79.5) |
26.3 (79.3) |
26.8 (80.2) |
27.2 (81) |
27.4 (81.3) |
27.2 (81) |
26.9 (80.4) |
27 (81) |
27.4 (81.3) |
27.5 (81.5) |
27.3 (81.1) |
26.9 (80.4) |
27.03 (80.67) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 23.4 (74.1) |
23.3 (73.9) |
23.6 (74.5) |
23.8 (74.8) |
23.8 (74.8) |
23.4 (74.1) |
22.9 (73.2) |
22.9 (73.2) |
23.1 (73.6) |
23.5 (74.3) |
23.6 (74.5) |
23.5 (74.3) |
23.4 (74.11) |
Presipitasi mm (inci) | 275 (10.83) |
291 (11.46) |
188 (7.4) |
204 (8.03) |
163 (6.42) |
106 (4.17) |
84 (3.31) |
65 (2.56) |
80 (3.15) |
156 (6.14) |
215 (8.46) |
200 (7.87) |
2.027 (79,8) |
Rata-rata hari hujan | 13 | 13 | 9 | 9 | 8 | 5 | 4 | 3 | 4 | 7 | 10 | 10 | 95 |
% kelembapan | 85.5 | 86.1 | 84.2 | 82.7 | 81.8 | 78.7 | 76.5 | 74.6 | 73.8 | 76.7 | 80.5 | 82.9 | 80.33 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 141 | 160 | 208 | 232 | 245 | 251 | 284 | 295 | 263 | 254 | 206 | 183 | 2.722 |
Sumber #1: BMKG[6] | |||||||||||||
Sumber #2: Climate-Data.org[7] & Weatherbase[8] |
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Wali Kota
[sunting | sunting sumber]Wali kota Tangerang Selatan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kota Tangerang Selatan. Wali kota Tangerang Selatan bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Banten. Saat ini, wali kota atau kepala daerah yang menjabat di Kota Tangerang Selatan ialah Benyamin Davnie, dengan wakil wali kota Pilar Saga Ichsan. Mereka menang pada Pemilihan umum Wali Kota Tangerang Selatan 2020, untuk periode jabatan 2021-2024, dan dilantik oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim, pada tanggal 26 April 2021 di Pendopo Provinsi Banten Kota Serang.[9] Benyamin merupakan wali kota Tangerang Selatan ke-2 setelah kota dibentuk tahun 2008.
No | Wali Kota | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Wali Kota | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2 | Drs. H. Benyamin Davnie | 26 April 2021 | petahana | 3 (2020) |
[9] | Pilar Saga Ichsan |
Dewan Perwakilan
[sunting | sunting sumber]Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Tangerang Selatan dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[10][11] | 2019–2024[12] | 2024–2029 | ||
PKB | 3 | 4 | 5 | |
Gerindra | 7 | 8 | 6 | |
PDI-P | 9 | 8 | 7 | |
Golkar | 9 | 10 | 11 | |
NasDem | (baru) 3 | 0 | 1 | |
PKS | 5 | 8 | 9 | |
Hanura | 6 | 1 | 0 | |
PAN | 3 | 2 | 2 | |
Demokrat | 3 | 5 | 4 | |
PSI | (baru) 4 | 4 | ||
PPP | 2 | 0 | 1 | |
Jumlah Anggota | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 10 | 9 | 10 |
Kecamatan
[sunting | sunting sumber]Kota Tangerang Selatan terdiri dari 7 kecamatan dan 54 kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 1.244.204 jiwa dan luas wilayah 147,19 km² dengan kepadatan 8.453 jiwa/km².[13][14]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tangerang Selatan, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Ibu kota | Kodepos[15] | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
36.74.04 | Ciputat | Sawah | 15411-15414 | 7 | |
36.74.05 | Ciputat Timur | Pondok Ranji | 15441-15446 | 6 | |
36.74.06 | Pamulang | Pamulang Barat | 15431-15438 | 8 | |
36.74.03 | Pondok Aren | Perigi Baru | 15421-15429 | 11 | |
36.74.01 | Serpong | Serpong | 15311-15318 | 9 | |
36.74.02 | Serpong Utara | Pondok Jagung | 15331-15337 | 7 | |
36.74.07 | Setu | Babakan | 15341-15346 | 6 | |
TOTAL | 54 |
Demografi
[sunting | sunting sumber]Suku bangsa
[sunting | sunting sumber]Kota Tangerang Selatan berada di pulau Jawa, dan berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2020, per bulan September 2020, penduduk kota ini sebanyak 1.354.350 jiwa, dimana laki-laki sebanyak 678.159 jiwa dan perempuan sebanyak 676.191 jiwa.[16] Luas wilayah Tangerang Selatan yakni km, sehingga kepadatan penduduk sekitar jiwa/km.[1]
Kota Tangerang Selatan termasuk sebagai salah satu kota industri, sehingga banyak penduduk dari luar provinsi Banten bekerja dan menetap di Tangerang Selatan. Hal ini juga memengaruhi keberagaman penduduk kota ini, baik dari segi suku bangsa maupun agama yang dianut. Dahulu, penduduk Tangerang Selatan umumnya didominasi oleh tiga etnis, yakni Betawi, Sunda Banten, dan Tionghoa. Suku Sunda Banten mendominasi daerah bagian barat Tangerang Selatan, yakni disebelah barat sepanjang aliran Sungai Cisadane. Secara geografis, penyebarannya terdapat di Serpong, Serpong Utara, dan sebagian Setu.[3]
Bahasa
[sunting | sunting sumber]Bahasa daerah yang digunakan di Kota Tangerang Selatan adalah bahasa Betawi dan bahasa Sunda dialek Tangerang. Bahasa Betawi dituturkan hampir di seluruh wilayah Tangerang Selatan, kecuali di bagian barat sepanjang aliran Sungai Cisadane. Sedangkan bahasa Sunda dituturkan di sebelah barat sepanjang aliran Sungai Cisadane, yang dominannya digunakan di kampung-kampung yang berada di pinggir aliran sungai, khususnya di Serpong Utara. Di beberapa kelurahan yang terletak di bagian barat juga terdapat beberapa wilayah peralihan bahasa yang kebanyakan terdapat di Serpong, Setu, dan sebagian kecil kampung di Pondok Aren bagian barat.[17]
Terdapat sebuah kampung di kecamatan Setu yakni Kampung Ekowisata dan Budaya Sunda Keranggan yang dahulu hampir seluruh masyarakatnya menggunakan bahasa Sunda (saat ini hanya dituturkan secara dominan di 2 RT).[18][19]
Agama
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri 2024 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk kota Tangerang Selatan menganut agama Islam yakni sebanyak 89,22%. Penduduk dari suku Sunda, Jawa, Betawi, Banten, Minangkabau, Melayu, pada umumnya beragama Islam. Pemeluk agama Kristen sebanyak 9,54%, dengan rincian Protestan sebanyak 5,97% dan Katolik 3,57%, yang umumnya dianut oleh suku Batak, Minahasa, Tionghoa, sebagian kecil Jawa, dan lainnya. Kemudian penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 0,97%, umumnya adalah orang Tionghoa, dan agama Hindu dianut sebanyak 0,22%, umumnya adalah orang Bali dan Konghucu dianut sebanyak 0,05%.[1]
Perekonomian
[sunting | sunting sumber]Perkembangan PDRB
[sunting | sunting sumber]Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kota Tangerang Selatan pada tahun 2007 adalah sebesar Rp.5.256.882, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp.2.768.764. Dengan jumlah penduduk pertengahan tahun 2007 mencapai 1.042.682 orang, PDRB per-kapita adalah sebesar Rp.5.042.000.
Perkembangan PDRB Kota Tangerang Selatan cenderung menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun demikian juga dengan PDRB per-kapita. Pada tahun 2007, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) adalah sebesar 6,51%. Pada tahun 2003, PDRB per-kapita atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp 863.517. Kecamatan yang memberikan kontribusi paling besar adalah Kecamatan Ciputat Timur yaitu sebesar Rp 167 Trilyun atau 31,93% dari total PDRB. Sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Setu dengan Rp 71 Trilyun atau 1,35%.
Struktur Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan Data PDRB tahun 2007, struktur ekonomi Tangerang Selatan didominasi oleh sektor Usaha Pengangkutan dan Komunikasi (30,29%) serta Perdagangan Hotel dan Restoran (26,81%). Sektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar adalah Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan (15,40%).
Struktur ekonomi tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Tangerang Selatan didominasi oleh sektor tersier, yaitu Pengangkutan dan Komunikasi, Perdagangan Hotel dan Restoran serta Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan, yang memberikan kontribusi hampir 90%.
Sektor sekunder berupa Industri Pengolahan; Listrik, Gas, Air Bersih, dan Konstruksi memberikan kontribusi 8,76%, dan sektor primer seperti Pertanian, Pertambangan dan Penggalian hanya memberikan kontribusi kurang dari 2%. Jika dilihat kecenderungan sejak tahun 2004 hingga tahun 2007, sektor primer dan sekunder mengecil kontribusinya secara signifikan sedangkan sektor tersier meningkat kontribusinya.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2020 Kota Tangerang Selatan memiliki 1.131 sekolah, 269.593 siswa dan 15.398 guru yang tersebar di berbagai kecamatan, meliputi jenjang TK, SD, SMP, dan SMA[20]. Dengan rincian sebagai berikut;
Kecamatan | Jumlah Sekolah Tahun 2023 | Jumlah Siswa Tahun 2023 | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
TK | SD | SMP | SMA | SMK | TK | SD | SMP | SMA | SMK | |
Setu | 31 | 15 | 10 | 2 | 5 | 648 | 8.010 | 3.251 | 1.763 | 2.314 |
Serpong | 62 | 59 | 41 | 27 | 13 | 2.318 | 20.820 | 9.706 | 5.615 | 3.095 |
Pamulang | 103 | 71 | 42 | 15 | 15 | 3.494 | 25.940 | 10.783 | 4 474 | 7.635 |
Ciputat | 87 | 55 | 37 | 15 | 16 | 2.912 | 23.426 | 8.435 | 7.081 | 8.445 |
Ciputat Timur | 65 | 28 | 19 | 10 | 14 | 2.288 | 12.548 | 7.873 | 4.004 | 2.610 |
Pondok Aren | 122 | 78 | 46 | 21 | 15 | 4.001 | 28.810 | 11.445 | 5.106 | 4.560 |
Serpong Utara | 45 | 35 | 18 | 10 | 4 | 1.746 | 13.273 | 6.323 | 3.667 | 3.001 |
Kota Tangerang Selatan | 515 | 341 | 213 | 100 | 82 | 17.872 | 132.827 | 57.816 | 31.710 | 31.660 |
Perguruan Tinggi
[sunting | sunting sumber]Kota Tangerang Selatan menjadi lokasi berapa Perguruan Tinggi terkemuka, antara lain;
- Perguruan Tinggi Kedinasan
- Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN-STAN)
- Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG)
Perguruan Tinggi Negeri
- UIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta)
- Universitas Terbuka (UT)
Perguruan Tinggi Swasta
- Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ)
- Universitas Pamulang (UNPAM)
- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI Kampus BSD)
- Universitas Pembangunan Jaya (UPJ)
- Universitas Internasional Liaison Indonesia (IULI)
- Institut Teknologi Indonesia (ITI)
- Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITBAD)
- Institut Teknologi dan Bisnis Swadharma (ITBS)
- Institut Teknologi Tangerang Selatan (ITTS)
- Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ)
- Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI (STIAMI Kampus E)
- BINUS ASO School of Engineering (BASE)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten (STIKES Banten)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kharisma Persada (STIKES MASDA)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Darma Husada (STIKES WDH)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Paripurna (STIE Paripurna)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia (STIEBI Kampus Ciputat)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ganesha (STIE Ganesha)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Islamiyah (STIE Islamiyah)
- Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen IMMI (STIMA IMMI)
- Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Amanah Al-Gontory (STAI AAAG)
- Sekolah Tinggi Agama Islam Fatahillah Serpong (STAI Fatahillah)
- Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Amin (STIT Al-Amin)
- Sekolah Tinggi Internasional Konservatori Musik Indonesia (STIKMI)
- Politeknik Pariwisata Sahid
- Akademi Pariwisata Nusantara (AKPARNUS)
- Akademi Refraksi Optisi dan Optometri Gapopin (ARO Gapopin)
- Akademi Refraksi Optisi Leprindo (ARO Leprindo)
Kesehatan
[sunting | sunting sumber]Rumah Sakit
[sunting | sunting sumber]- RSUD Tangerang Selatan
- RSUD Pondok Aren
- RSUD Serpong Utara
- RS Aria Sentra Medika
- RS Bhineka Bhakti Husada
- RS Buah Hati Ciputat
- RS Bunda Dalimah
- RS Eka BSD
- RS Hermina Ciputat
- RS Hermina Serpong
- RS Ichsan Medical Centre
- RS Insan Permata
- RS Islam Asshobirin
- RS Jiwa Dharma Graha
- RS Medika BSD
- RS Mitra Keluarga Bintaro
- RS Mitra Keluarga Pamulang
- RS Omni Internasional
- RS Permata Pamulang
- RS Pondok Indah Bintaro
- RS Premier Bintaro
- RS Proklamasi BSD
- RS Rumah Indonesia Sehat
- RS Sari Asih Ciputat
- RS Syarif Hidayatullah
- RSIA Buah Hati Pamulang
- RSIA Cinta Kasih
- RSIA Citra Ananda
- RSIA Dhia
- RSIA Lestari
- RSIA Permata Sarana Husada
- RSIA Prima Medika
- RSIA Putra Dalimah
- RSIA Vitalaya
Puskesmas
[sunting | sunting sumber]- Puskesmas Ciputat
- Puskesmas Jombang
- Puskesmas Kampung Sawah
- Puskesmas Pamulang
- Puskesmas Pondok Aren
- Puskesmas Pondok Jagung
- Puskesmas Serpong
- Puskesmas Serpong II
- Puskesmas Setu
- Puskesmas Ciputat Timur
- Puskesmas Jurang Mangu
- Puskesmas Perigi
- Puskesmas Kranggan
- Puskesmas Paku Alam
- Puskesmas Benda Baru
- Puskesmas Pondok Kacang Timur
- Puskesmas Pondok Benda
- Puskesmas Pondok Ranji
- Puskesmas Pondok Betung
- Puskesmas Pondok Pucung
- Puskesmas Rengas
- Puskesmas Pisangan
- Puskesmas Bakti Jaya
- Puskesmas Rawa Buntu
- Puskesmas Situ Gintung
Transportasi
[sunting | sunting sumber]Stasiun
[sunting | sunting sumber]Kota Tangerang Selatan memiliki 5 stasiun Commuter Line yang masih beroperasi, diantaranya:
Selain itu, Kota Tangerang Selatan juga memiliki 1 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan Vandalisme, yaitu:
Pusat perbelanjaan
[sunting | sunting sumber]- Bintaro Jaya Xchange (Pondok Aren)
- Plaza Bintaro Jaya (Pondok Aren)
- Trans Park Bintaro (Pondok Aren)
- Living World Alam Sutera (Serpong Utara)
- BSD Plaza (Serpong)
- ITC BSD (Serpong)
- WTC Matahari Serpong (Serpong)
- BSD Junction (Serpong)
- Teraskota (Serpong)
- Serpong Plaza (Serpong) (Tutup)
- Paradise Walk (Serpong)
- Pamulang Square (Pamulang)
- Living Plaza Pamulang (Pamulang)
- Living Plaza Bintaro (Pondok Aren)
- Living Plaza Ciputat (Ciputat)
Jalan Tol
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e "Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 31 Juli 2024.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.banten.bps.go.id. Diakses tanggal 11 Maret 2024.
- ^ a b c d e "Sejarah, Demografi, dan Kondisi Kota Tangerang Selatan". tangselmedia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-01. Diakses tanggal 1 Februari 2022.
- ^ "Sejarah Kota Tangerang Selatan". www.tangerangselatankota.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-31. Diakses tanggal 1 Februari 2022.
- ^ "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 8 Desember 2021.
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 72 & 137. Diakses tanggal 24 September 2024.
- ^ "Ciputat, Banten, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 4 September 2020.
- ^ "CIPUTAT, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 4 September 2020.
- ^ a b Sutrisna, Tria (25 April 2021). Nursita Sari, Nursita, ed. "Pagi Ini, Benyamin-Pilar Dilantik Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-01. Diakses tanggal 1 Februari 2022.
- ^ Puskapol UI (11 November 2014). "Hasil Pemilu 2014 Provinsi Banten". Diakses tanggal 13 Maret 2019.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Tangerang Selatan 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Tangerang Selatan 2019-2024.Detikcom
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kota Tangerang Selatan
- ^ "Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin". tangselkota.bps.go.id. September 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-01. Diakses tanggal 1 Februari 2022.
- ^ "Paguyuban Pemuda Sunda Tangsel Bakal dibentuk, Siapa Ketuanya?". tangseloke.com. 20 Mei 2020. Diakses tanggal 18 Desember 2023.
- ^ "Kampung Wisata Keranggan Atau Kampung Budaya Sunda?". www.bidiktangsel.com. 4 Juni 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2023.
- ^ "Pilar Sebut Banyak Perkampungan di Tangsel Berbahasa Sunda". www.satelitnews.com. 13 Juni 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2023.
- ^ "Data Sekolah dan Data Siswa Kota tangerang Selatan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-13. Diakses tanggal 2023-04-09.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Situs Web Resmi Pemerintah Kota Tangerang Selatan Diarsipkan 2013-09-05 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Global Tangerang Selatan Diarsipkan 2019-04-21 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Berita Terkini Tangerang Selatan Diarsipkan 2014-06-25 di Wayback Machine.
Kota | Provinsi | Populasi | Kota | Provinsi | Populasi | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Jakarta | Daerah Khusus Ibukota Jakarta | 11.135.191 | Kota Tangerang Selatan |
7 | Makassar | Sulawesi Selatan | 1.477.861 | ||
2 | Surabaya | Jawa Timur | 3.017.382 | 8 | Batam | Kepulauan Riau | 1.294.548 | |||
3 | Bandung | Jawa Barat | 2.579.837 | 9 | Pekanbaru | Riau | 1.138.530 | |||
4 | Medan | Sumatera Utara | 2.539.829 | 10 | Bandar Lampung | Lampung | 1.073.451 | |||
5 | Palembang | Sumatera Selatan | 1.781.672 | 11 | Padang | Sumatera Barat | 939.851 | |||
6 | Semarang | Jawa Tengah | 1.699.585 | 12 | Malang | Jawa Timur | 885.271 | |||
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit. |