Lompat ke isi

Wage Rudolf Soepratman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wadaihangit (bicara | kontrib)
melengkapi halaman dengan foto #WPWP
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
| image = Wage Rudolf Supratman.jpg
| image = Wage Rudolf Supratman.jpg
| birthname = Wage Rudolf Soepratman
| birthname = Wage Rudolf Soepratman
| birth_date = {{birth date|1903|03|09}}<ref name="kemendikbud" /><ref name="ensiklopedi" />
| birth_date = {{birth date|1903|03|09}}<ref name="kemendikbud" /><ref>{{Cite web|last=Luxiana|first=Kadek Melda|title=Keluarga Luruskan Biografi WR Soepratman: Tanggal Lahir hingga Agama|url=https://news.detik.com/berita/d-7489664/keluarga-luruskan-biografi-wr-soepratman-tanggal-lahir-hingga-agama|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-08-16}}</ref>
| birth_place = [[Jatinegara, Jakarta Timur|Meester Cornelis]], [[Hindia Belanda]]<ref>{{Cite web|last=Luxiana|first=Kadek Melda|title=Keluarga Luruskan Biografi WR Soepratman: Tanggal Lahir hingga Agama|url=https://news.detik.com/berita/d-7489664/keluarga-luruskan-biografi-wr-soepratman-tanggal-lahir-hingga-agama|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-08-16}}</ref>
| birth_place = [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], [[Keresidenan Kedu]], [[Hindia Belanda]]<ref name="ensiklopedi" /><ref name=":0" />
| death_date = {{Death date and age|1938|08|17|1903|03|19}}
| death_date = {{Death date and age|1938|08|17|1903|03|19}}
| death_place = [[Surabaya]], [[Hindia Belanda]]
| death_place = [[Surabaya]], [[Hindia Belanda]]
| death_cause =
| death_cause =
| restingplace =
| restingplace =
| restingplacecoordinates =
| restingplacecoordinates =
| residence =
| residence =
| nationality = Hindia Belanda
| nationality = Hindia Belanda
| alma_mater =
| alma_mater =
| occupation = {{hlist|[[Komponis]]|[[wartawan]]|[[guru]]}}
| occupation = {{hlist|[[Komponis]]|[[wartawan]]|[[guru]]}}
| party =
| party =
| spouse =
| spouse =
| partner = <!--For those with a domestic partner and not married -->
| partner = <!--For those with a domestic partner and not married -->
| children =
| children =
| mother = Siti Senen
| mother = Siti Senen
| father = Djoemeno Senen Sastrosoehardjo
| father = Djoemeno Senen Sastrosoehardjo
| relations =
| relations =
| module = {{Infobox musical artist | embed=yes
| module = {{Infobox musical artist | embed=yes
| background = solo_artist
| background = solo_artist
Baris 32: Baris 32:
| otherparty = <!--For additional political affiliations -->
| otherparty = <!--For additional political affiliations -->
}}
}}
'''Wage Rudolf Soepratman''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], [[Keresidenan Kedu]], [[Hindia Belanda]]|19|3|1903<!-- versi kedua berdasarkan keputusan PN Purworejo 29 Maret 2007 -->|[[Surabaya]], [[Hindia Belanda]]|17|8|1938}}) adalah guru, wartawan, violinis, dan komponis Hindia Belanda. Ia dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya", serta merupakan anggota dari grup musik jazz Black and White Jazz Band. Tanggal lahir versi pertamanya, 9 Maret, ditetapkan sebagai hari musik nasional. Atas jasanya, ia diberikan gelar sebagai pahlawan nasional Indonesia.
'''Wage Rudolf Soepratman''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], [[Keresidenan Kedu]], [[Hindia Belanda]]|9|3|1903<!-- versi kedua berdasarkan keputusan PN Purworejo 29 Maret 2007 -->|[[Surabaya]], [[Hindia Belanda]]|17|8|1938}}) merupakan seorang guru, wartawan, violinis, komponis, dan pencipta lagu kebangsaan Indonesia, "[[Indonesia Raya]]". Ia merupakan anggota dari grup musik jazz Black and White Jazz Band. Atas jasanya, ia diberikan gelar sebagai pahlawan nasional Indonesia dan tanggal lahirnya, 9 Maret, ditetapkan sebagai "[[Hari Musik Nasional]]".


== Kehidupan pribadi ==
== Biografi ==
Wage Rudolf Soepratman adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara. Ayahnya bernama Djoemeno Senen Sastrosoehardjo, seorang tentara [[Koninklijk Nederlands-Indische Leger|KNIL]] Belanda, dan ibunya bernama Siti Senen.<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=87 }}</ref> Setelah berusia 6 tahun, ia masuk sekolah Boedi Oetomo di Djakarta. Belum sampai dapat menamatkan pelajaran, ibunya meninggal dunia.<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=62 }}</ref>
Wage Rudolf Soepratman lahir di [[Meester Cornelis]] (sekarang Jatinegara), pada 9 Maret 1903.<ref name=":2">{{Cite web|last=Luxiana|first=Kadek Melda|title=Keluarga Luruskan Biografi WR Soepratman: Tanggal Lahir hingga Agama|url=https://news.detik.com/berita/d-7489664/keluarga-luruskan-biografi-wr-soepratman-tanggal-lahir-hingga-agama|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-08-16}}</ref> Ia adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara. Ayahnya bernama Djoemeno Senen Sastrosoehardjo, seorang tentara [[Koninklijk Nederlands-Indische Leger|KNIL]] Belanda, dan ibunya bernama Siti Senen.<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=87 }}</ref> Setelah berusia 6 tahun, ia masuk sekolah Boedi Oetomo di Batavia. Belum sampai dapat menamatkan pelajaran, ibunya meninggal dunia.<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=62 }}</ref>


Dalam buku berjudul ''Wage Rudolf Soepratman: meluruskan sejarah dan riwayat hidup pencipta lagu kebangsaan Republik Indonesia "Indonesia Raya" dan pahlawan nasional'' karya Anthony C. Hutabarat, disebutkan bahwa Djoemeno membesarkan anak-anaknya dengan tata cara [[Islam]]. Disebutkan pula bahwa tidak ada satupun anaknya yang tidak beragama Islam. Menurut Anthony, terdapat pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menyelewengkan kabar mengenai hal tersebut.<ref>{{Cite web|last=MFakhriansyah|date=2024-08-16|title=Heboh Keluarga Luruskan Lahir & Agama W.R Soepratman, Kenapa?|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20240816171434-4-563843/heboh-keluarga-luruskan-lahir-agama-wr-soepratman-kenapa|website=CNBC Indonesia|language=id|access-date=2024-08-17}}</ref>
Pada tahun 1914, Soepratman dibawa oleh kakaknya yang tertua Roekijem Soepratijah dan kakak iparnya [[Willem Mauritius van Eldik|Willem van Eldik]] ke [[Makassar]]. Atas usahanya ia dapat masuk sekolah Belanda (Europese Lagare School), setelah menambahkan namanya dengan "Rudolf" sebagai suatu siasat, supaya diterima disekolah tersebut.<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=61 - 63 }}</ref> Karena di jaman penjajahan Belanda dengan adanya politik diskriminasi atau pandang bulu, anak yang tergolong Inlander seperti Soepratman sukar dapat diterima masuk sekolah Belanda. Ia tidak lama dapat belajar disitu, dikeluarkan dari sekolah Belanda, karena diketahui bukan anak kandung [[Willem Mauritius van Eldik|Willem van Eldik]]. Soepratman yang mempunyai sifat keras hati dan kemauan kuat, dengan diam-diam tanpa sepengetahuan kakaknya, ia masuk sekolah Melayu. Akhirnya kakak-kakaknya pun menyetujui dan merasa bangga. Soepratman sangat rajin belajar, tiap tahun naik kelas.<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=63 }}</ref>

Pada tahun 1914, Soepratman dibawa oleh kakaknya yang tertua Roekijem Soepratijah dan kakak iparnya [[Willem Mauritius van Eldik|Willem van Eldik]] ke [[Makassar]]. Atas usahanya ia dapat masuk sekolah Belanda, ELS (Europese Lagare School), setelah menambahkan namanya dengan "Rudolf" sebagai suatu siasat, supaya diterima disekolah tersebut.<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=61 - 63 }}</ref> Karena di jaman penjajahan Belanda dengan adanya politik diskriminasi atau pandang bulu, anak yang tergolong Inlander seperti Soepratman sukar dapat diterima masuk sekolah Belanda. Ia tidak lama dapat belajar disitu, dikeluarkan dari sekolah Belanda, karena diketahui bukan anak kandung [[Willem Mauritius van Eldik|Willem van Eldik]]. Soepratman yang mempunyai sifat keras hati dan kemauan kuat, dengan diam-diam tanpa sepengetahuan kakaknya, ia masuk sekolah Melayu. Akhirnya kakak-kakaknya pun menyetujui dan merasa bangga. Soepratman sangat rajin belajar, tiap tahun naik kelas.<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=63 }}</ref>


Setelah pulang dari sekolah, Soepratman selalu belajar memetik gitar dan menggesek biola. [[Willem Mauritius van Eldik|Willem van Eldik]] selalu mendidiknya dalam hal menggesek biola. Melihat bakat adiknya, biola [[Willem Mauritius van Eldik|Willem van Eldik]] diberikan kepadanya, sebagai kenang-kenangan dan pendorong untuk mengembangkan bakatnya.<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=63 - 64 }}</ref>
Setelah pulang dari sekolah, Soepratman selalu belajar memetik gitar dan menggesek biola. [[Willem Mauritius van Eldik|Willem van Eldik]] selalu mendidiknya dalam hal menggesek biola. Melihat bakat adiknya, biola [[Willem Mauritius van Eldik|Willem van Eldik]] diberikan kepadanya, sebagai kenang-kenangan dan pendorong untuk mengembangkan bakatnya.<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=63 - 64 }}</ref>
Baris 43: Baris 45:
Setelah tamat sekolah Melayu, pada tahun 1917 Soepratman lalu rajin belajar [[bahasa Belanda]] di [[sekolah]] malam. Pada tahun 1919 ia berhasil lulus ujian ''Klein Ambtenaar Examen'', yang saat itu dikenal dengan diploma K.A.E. Setelah itu melanjutkan ke ''[[Normaalschool]]'', yaitu sekolah guru pada waktu itu hingga selesai.<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=64 }}</ref>
Setelah tamat sekolah Melayu, pada tahun 1917 Soepratman lalu rajin belajar [[bahasa Belanda]] di [[sekolah]] malam. Pada tahun 1919 ia berhasil lulus ujian ''Klein Ambtenaar Examen'', yang saat itu dikenal dengan diploma K.A.E. Setelah itu melanjutkan ke ''[[Normaalschool]]'', yaitu sekolah guru pada waktu itu hingga selesai.<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=64 }}</ref>


Ketika berumur 20 tahun, ia menjadi [[guru]] di ''Sekolah Angka 2''. Dua tahun selanjutnya ia mendapat [[ijazah]] ''Klein Ambtenaar''. Beberapa waktu lamanya ia bekerja pada sebuah perusahaan dagang. Dari [[Makassar]], ia pindah ke [[Bandung]] dan bekerja sebagai wartawan di harian [[Kaoem Moeda]] dan [[Kaoem Kita]]. Pekerjaan itu tetap dilakukannya walaupun ia telah pindah ke Jakarta. Dalam masa tersebut, ia mulai tertarik pada pergerakan nasional dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan. Rasa tidak senang terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam buku ''Perawan Desa''. Buku itu disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda.<ref name="kemendikbud">{{Cite web|last=|date=2017-02-17|title=Mengenal Sang Pencipta Indonesia Raya, Wage Rudolf Supratman|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mengenal-sang-pencipta-indonesia-raya-wage-rudolf-supratman/|website=Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|language=|archive-url=https://web.archive.org/web/20210309041851/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mengenal-sang-pencipta-indonesia-raya-wage-rudolf-supratman/|archive-date=2021-03-09|dead-url=yes|access-date=2021-03-09}}</ref>
Ketika berumur 20 tahun, ia menjadi [[guru]] di ''Sekolah Angka 2''. Dua tahun selanjutnya ia mendapat [[ijazah]] ''Klein Ambtenaar''. Beberapa waktu lamanya ia bekerja pada sebuah perusahaan dagang. Dari [[Makassar]], ia pindah ke [[Bandung]] dan bekerja sebagai wartawan di harian [[Kaoem Moeda]] dan [[Kaoem Kita]]. Pekerjaan itu tetap dilakukannya walaupun ia telah pindah ke Batavia. Dalam masa tersebut, ia mulai tertarik pada pergerakan nasional dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan. Rasa tidak senang terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam buku ''Perawan Desa''. Buku itu disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda.<ref name="kemendikbud">{{Cite web|last=|date=2017-02-17|title=Mengenal Sang Pencipta Indonesia Raya, Wage Rudolf Supratman|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mengenal-sang-pencipta-indonesia-raya-wage-rudolf-supratman/|website=Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|language=|archive-url=https://web.archive.org/web/20210309041851/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mengenal-sang-pencipta-indonesia-raya-wage-rudolf-supratman/|archive-date=2021-03-09|dead-url=yes|access-date=2021-03-09}}</ref>


Soepratman dipindahkan ke kota [[Sengkang]]. Di situ tidak lama lalu minta berhenti dan pulang ke Makassar lagi. Roekijem sendiri sangat gemar akan [[sandiwara]] dan [[musik]]. Banyak karangannya yang dipertunjukkan di mes [[militer]]. Selain itu Roekijem juga senang bermain [[biola]], kegemarannya ini yang membuat Soepratman juga senang main musik dan membaca-baca [[buku]] [[musik]].<ref name="kemendikbud" />
Soepratman dipindahkan ke kota [[Sengkang]]. Di situ tidak lama lalu minta berhenti dan pulang ke Makassar lagi. Roekijem sendiri sangat gemar akan [[sandiwara]] dan [[musik]]. Banyak karangannya yang dipertunjukkan di mes [[militer]]. Selain itu Roekijem juga senang bermain [[biola]], kegemarannya ini yang membuat Soepratman juga senang main musik dan membaca-baca [[buku]] [[musik]].<ref name="kemendikbud" />


=== Menciptakan lagu Indonesia Raya ===
Dalam sebuah kutipan tulisan Soejono Tjiptomihardjo dalam Buku Kenang-Kenangan 10 Tahun Kabupaten Madiun, menyebutkan, “''Tahun 1932, Soepratman mendapat sakit urat sjaraf, disebabkan lelahnja karena bekerdja keras. Setelah beristirahat 2 bulan, di Tjimahi, beliau kembali ke Djakarta untuk mengikuti aliran Achmadijah. Sedjak April beliau bersama kakaknja bertempat tinggal di Surabaja''.”<ref name=":1">{{Cite web|last=Nurazizah|first=Mila|title=Profil W R Supratman Sang Pencipta Lagu Indonesia Raya, Ternyata Seorang Wartawan! - Halaman 3|url=https://majalengka.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-545182758/profil-w-r-supratman-sang-pencipta-lagu-indonesia-raya-ternyata-seorang-wartawan?page=3|website=majalengka.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2023-02-21}}</ref>
[[Berkas:Wage Rudolf Supratman 1997 Indonesia stamp.jpg|jmpl|Perangko Indonesia Wage Rudolf Supratman 1997]]
Sewaktu tinggal di [[Makassar]], Soepratman memperoleh pelajaran musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik, sehingga pandai bermain biola dan kemudian bisa menggubah lagu. Ketika tinggal di Batavia, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul. Penulis karangan itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.


Soepratman tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun [[1924]] lahirlah lagu [[Indonesia Raya]]. Pada waktu itu ia berada di Bandung dan berusia 21 tahun.
WR Supratman menderita sakit urat saraf, karena lelah bekerja keras. Ia beristirahat di Cimahi lalu kembali ke Jakarta untuk mengikuti aliran Ahmadiyah. Karena tekanan ekonomi, ia kemudian bercerai dengan sang istri dan tinggal bersama kakaknya di Surabaya. Dalam sakit dan keletihan batin, ia masih menciptakan lagu Surya Wirawan dan Mars Parindra. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1938 ia wafat dan dimakamkan di Surabaya. Dikisahkan bahwa sehari sebelum wafat, kepada Roekijem ia berpesan agar lagu [[Indonesia Raya]] diserahkan kepada Badan Kebangsaan.<ref name=":1" />


Pada bulan Oktober [[1928]] di Batavia dilangsungkan [[Kongres Pemuda II]]. Kongres itu melahirkan [[Sumpah Pemuda]]. Pada malam penutupan kongres, tanggal [[28 Oktober]] 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum (secara intrumental dengan biola atas saran [[Sugondo Djojopuspito]] berkaitan dengan kondisi dan situasi pada waktu itu). Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.
== Indonesia Raya ==
Sewaktu tinggal di [[Makassar]], Soepratman memperoleh pelajaran musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik, sehingga pandai bermain biola dan kemudian bisa menggubah lagu. Ketika tinggal di Jakarta, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul. Penulis karangan itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.


Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi Soepratman tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan.
Soepratman tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun [[1924]] lahirlah lagu [[Indonesia Raya]]. Pada waktu itu ia berada di Bandung dan berusia 21 tahun.

=== Menjadi buronan dan akhir hayat ===
[[File:Grave of Supratman Suara Rakyat 3 Jun 1952 p1.jpg|thumb|left|Kuburan Supratman]]
[[File:Grave of Supratman Suara Rakyat 3 Jun 1952 p1.jpg|thumb|left|Kuburan Supratman]]
Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi [[Hindia Belanda]] sampai jatuh sakit.<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=72 - 73 }}</ref>
Pada bulan Oktober [[1928]] di Jakarta dilangsungkan [[Kongres Pemuda II]]. Kongres itu melahirkan [[Sumpah Pemuda]]. Pada malam penutupan kongres, tanggal [[28 Oktober]] 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum ''(secara intrumental dengan biola atas saran Soegondo berkaitan dengan kondisi dan situasi pada waktu itu, lihat [[Sugondo Djojopuspito]])''. Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.
Dalam sebuah kutipan tulisan Soejono Tjiptomihardjo dalam Buku Kenang-Kenangan 10 Tahun Kabupaten Madiun, disebutkan Soepratman menderita sakit urat saraf akibat lelah bekerja keras. Ia beristirahat di Cimahi lalu kembali ke Batavia untuk mengikuti aliran Ahmadiyah. Karena tekanan ekonomi, ia kemudian bercerai dengan sang istri dan tinggal bersama kakaknya di Surabaya. Namun dalam sakit dan keletihan batin, Ia masih dapat menciptakan lagu Surya Wirawan dan Mars Parindra.<ref name=":1">{{Cite web|last=Nurazizah|first=Mila|title=Profil W R Supratman Sang Pencipta Lagu Indonesia Raya, Ternyata Seorang Wartawan! - Halaman 3|url=https://majalengka.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-545182758/profil-w-r-supratman-sang-pencipta-lagu-indonesia-raya-ternyata-seorang-wartawan?page=3|website=majalengka.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2023-02-21}}</ref><ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=97 }}</ref><ref>*{{cite book |author1 = Bambang Soelarto |author2 = Moh. Kudus Sosrokusumo |author3 = Kusbini |author4 = Sagimun M. D. |author5 = Soendoro|author6 = Sumaryo L. E. |display-authors=2 |title=Brosur Lagu Kebangsaan Indonesia Raya |language=id|trans-title= Indonesian National Anthem Indonesia Raya Brochure | url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/19/Brosur_Lagu_Kebangsaan_-_Indonesia_Raya.pdf|year=1972 |location=Jakarta |publisher=Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Indonesian Department of Education and Culture|page=117 }}</ref><ref>{{Cite news| title=Pencipta Lagu Indonesia Raya Penganut Ahmadiyah|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]] | url= https://www.tribunnews.com/nasional/2011/02/16/pencipta-lagu-indonesia-raya-penganut-ahmadiyah |date= 16 Februari 2011 | accessdate=6 Februari 2020| language=id }}</ref><ref>{{Cite web|url=http://theeagleonline.com.ng/the-cold-war-of-faith-between-hamadiyya-and-orthodox-muslims/|title=The cold war of faith between Hamadiyya and orthodox Muslims -|date=17 February 2012}}</ref><ref>{{cite news | last = Al Makin | title = Fatherland: Soil and water | newspaper = [[The Jakarta Post]] | date = 16 August 2012
| url = http://www.thejakartapost.com/news/2012/08/16/fatherland-soil-and-water.html | access-date = 27 September 2017}}</ref>


Karena lagu ciptaannya yang terakhir "''Matahari Terbit''" pada awal [[Agustus]] [[1938]], ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di [[NIROM]] [[Jalan Embong Malang]], [[Surabaya]] dan ditahan di [[penjara Kalisosok]], Surabaya.
Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan.

[[Berkas:Wage Rudolf Supratman 1997 Indonesia stamp.jpg|jmpl|Perangko Indonesia Wage Rudolf Supratman 1997]]
Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi [[Hindia Belanda]], sampai jatuh sakit.<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=72 - 73 }}</ref> Disebabkan lelahnya karena bekerja keras th. 1932 Soepratman sakit urat saraf. Setelah beristirahat 2 bulan di [[Cimahi]], ia kembali ke [[Jakarta]] untuk mengikuti [[Jamaah Ahmadiyah|aliran ACHMADIJAH]].<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=97 }}</ref><ref>*{{cite book |author1 = Bambang Soelarto |author2 = Moh. Kudus Sosrokusumo |author3 = Kusbini |author4 = Sagimun M. D. |author5 = Soendoro|author6 = Sumaryo L. E. |display-authors=2 |title=Brosur Lagu Kebangsaan Indonesia Raya |language=id|trans-title= Indonesian National Anthem Indonesia Raya Brochure | url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/19/Brosur_Lagu_Kebangsaan_-_Indonesia_Raya.pdf|year=1972 |location=Jakarta |publisher=Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Indonesian Department of Education and Culture|page=117 }}</ref><ref>{{Cite news| title=Pencipta Lagu Indonesia Raya Penganut Ahmadiyah|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]] | url= https://www.tribunnews.com/nasional/2011/02/16/pencipta-lagu-indonesia-raya-penganut-ahmadiyah |date= 16 Februari 2011 | accessdate=6 Februari 2020| language=id }}</ref><ref>{{Cite web|url=http://theeagleonline.com.ng/the-cold-war-of-faith-between-hamadiyya-and-orthodox-muslims/|title=The cold war of faith between Hamadiyya and orthodox Muslims -|date=17 February 2012}}</ref><ref>{{cite news | last = Al Makin | title = Fatherland: Soil and water | newspaper = [[The Jakarta Post]] | date = 16 August 2012
Dikisahkan sehari sebelum Soepratman meninggal, Ia berpesan kepada Roekijem agar lagu [[Indonesia Raya]] diserahkan kepada Badan Kebangsaan.<ref name=":1" /> Soepratman meninggal pada [[17 Agustus]] [[1938]] di TPU Kapas, sebelah utara Kenjeran, Tambaksari [[Surabaya]], dengan nisan yang indah. Ia dimakamkan secara [[Islam]].<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=81 - 87 }}</ref><ref>*{{cite book |author = Anthony C. Hutabarat. |title= Wage Rudolf Soepratman: Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Pencipta Lagu Kebangsaan Republik Indonesia "Indonesia Raya" dan Pahlamwan Nasional|url=https://books.google.co.id/books?id=m3cI0iBlDEMC&pg=PA14&lpg=PA14&dq=oerip+kasansengari&source=bl&ots=_f6CopazO2&sig=ACfU3U1K56cFG0HMLydtWZis9IrU5Joqcw&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiakeGRnJH5AhWMR2wGHYaADR44KBDoAXoECA4QAw#v=onepage&q=islam&f=false|year=2001 |location=Jakarta |publisher=BPK Gunung Mulia|isbn=978-979-687-037-0|page=3 }}</ref><ref>*{{cite book |author = Anthony C. Hutabarat. |title= Wage Rudolf Soepratman: Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Pencipta Lagu Kebangsaan Republik Indonesia "Indonesia Raya" dan Pahlamwan Nasional|url=https://books.google.co.id/books?id=m3cI0iBlDEMC&pg=PA14&lpg=PA14&dq=oerip+kasansengari&source=bl&ots=_f6CopazO2&sig=ACfU3U1K56cFG0HMLydtWZis9IrU5Joqcw&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiakeGRnJH5AhWMR2wGHYaADR44KBDoAXoECA4QAw#v=onepage&q=islam&f=false|year=2001 |location=Jakarta |publisher=BPK Gunung Mulia|isbn=978-979-687-037-0|page=41 }}</ref> Kemudian oleh Panitia monumen dari Departemen Pendidikan, Kebudayaan dan Pengajaran Perwakilan Jawa Timur, makamnya dipindahkan ke Tambak Segaran-Wetan, Selatan jalan Kenjeran Tambaksari, [[Surabaya]], pada tanggal 31 Maret 1956.<ref>*{{cite book |author1 = Bambang Soelarto |author2 = Moh. Kudus Sosrokusumo |author3 = Kusbini |author4 = Sagimun M. D. |author5 = Soendoro|author6 = Sumaryo L. E. |display-authors=2 |title=Brosur Lagu Kebangsaan Indonesia Raya |language=id|trans-title= Indonesian National Anthem Indonesia Raya Brochure | url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/19/Brosur_Lagu_Kebangsaan_-_Indonesia_Raya.pdf|year=1972 |location=Jakarta |publisher=Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Indonesian Department of Education and Culture|page=22 }}</ref>
| url = http://www.thejakartapost.com/news/2012/08/16/fatherland-soil-and-water.html | access-date = 27 September 2017}}</ref> Karena lagu ciptaannya yang terakhir "''Matahari Terbit''" pada awal [[Agustus]] [[1938]], ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di [[NIROM]] [[Jalan Embong Malang]], [[Surabaya]] dan ditahan di [[penjara Kalisosok]], Surabaya. Ia meninggal pada tanggal [[17 Agustus]] [[1938]], dimakamkan secara [[Islam]]<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=81 - 87 }}</ref>
<ref>*{{cite book |author = Anthony C. Hutabarat. |title= Wage Rudolf Soepratman: Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Pencipta Lagu Kebangsaan Republik Indonesia "Indonesia Raya" dan Pahlamwan Nasional|url=https://books.google.co.id/books?id=m3cI0iBlDEMC&pg=PA14&lpg=PA14&dq=oerip+kasansengari&source=bl&ots=_f6CopazO2&sig=ACfU3U1K56cFG0HMLydtWZis9IrU5Joqcw&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiakeGRnJH5AhWMR2wGHYaADR44KBDoAXoECA4QAw#v=onepage&q=islam&f=false|year=2001 |location=Jakarta |publisher=BPK Gunung Mulia|isbn=978-979-687-037-0|page=3 }}</ref>
<ref>*{{cite book |author = Anthony C. Hutabarat. |title= Wage Rudolf Soepratman: Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Pencipta Lagu Kebangsaan Republik Indonesia "Indonesia Raya" dan Pahlamwan Nasional|url=https://books.google.co.id/books?id=m3cI0iBlDEMC&pg=PA14&lpg=PA14&dq=oerip+kasansengari&source=bl&ots=_f6CopazO2&sig=ACfU3U1K56cFG0HMLydtWZis9IrU5Joqcw&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiakeGRnJH5AhWMR2wGHYaADR44KBDoAXoECA4QAw#v=onepage&q=islam&f=false|year=2001 |location=Jakarta |publisher=BPK Gunung Mulia|isbn=978-979-687-037-0|page=41 }}</ref> di kuburan Umum Kapas, sebelah Utara Kenjeran, Tambaksari [[Surabaya]], dengan nisan yang indah. Kemudian oleh Panitia monumen dari Departemen Pendidikan, Kebudayaan dan Pengajaran Perwakilan Jawa Timur, makamnya dipindahkan ke Tambak Segaran-Wetan, Selatan jalan Kenjeran Tambaksari, [[Surabaya]], pada tanggal 31 Maret 1956.<ref>*{{cite book |author1 = Bambang Soelarto |author2 = Moh. Kudus Sosrokusumo |author3 = Kusbini |author4 = Sagimun M. D. |author5 = Soendoro|author6 = Sumaryo L. E. |display-authors=2 |title=Brosur Lagu Kebangsaan Indonesia Raya |language=id|trans-title= Indonesian National Anthem Indonesia Raya Brochure | url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/19/Brosur_Lagu_Kebangsaan_-_Indonesia_Raya.pdf|year=1972 |location=Jakarta |publisher=Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Indonesian Department of Education and Culture|page=22 }}</ref>


== Penghargaan ==
== Penghargaan ==
Baris 72: Baris 76:
Hari kelahiran versi pertama Soepratman, 9 Maret, oleh [[Megawati Soekarnoputri]] saat menjadi presiden RI, diresmikan sebagai Hari Musik Nasional. Namun tanggal kelahiran ini sebenarnya masih diperdebatkan, karena ada pendapat yang menyatakan Soepratman dilahirkan pada tanggal [[19 Maret]] [[1903]] di Dukuh Trembelang, Desa [[Somongari, Kaligesing, Purworejo|Somongari]], [[Kaligesing, Purworejo|Kecamatan Kaligesing]], [[Kabupaten Purworejo]], [[Jawa Tengah]]. Walaupun kedua tanggal tersebut sama-sama berada pada [[Kalender Jawa|pasaran Wage]], pendapat ini – selain didukung keluarga Soepratman – dikuatkan keputusan Pengadilan Negeri Purworejo pada 29 Maret [[2007]].<ref name=":0">{{Cite news|date=2008-12-31|title=Pelurusan Sejarah WR Supratman Harus Dilakukan|url=https://nasional.kompas.com/read/2008/12/31/15245892/pelurusan.sejarah.wr.supratman.harus.dilakukan|work=[[Kompas.com]]|language=|access-date=2021-03-09}}</ref>
Hari kelahiran versi pertama Soepratman, 9 Maret, oleh [[Megawati Soekarnoputri]] saat menjadi presiden RI, diresmikan sebagai Hari Musik Nasional. Namun tanggal kelahiran ini sebenarnya masih diperdebatkan, karena ada pendapat yang menyatakan Soepratman dilahirkan pada tanggal [[19 Maret]] [[1903]] di Dukuh Trembelang, Desa [[Somongari, Kaligesing, Purworejo|Somongari]], [[Kaligesing, Purworejo|Kecamatan Kaligesing]], [[Kabupaten Purworejo]], [[Jawa Tengah]]. Walaupun kedua tanggal tersebut sama-sama berada pada [[Kalender Jawa|pasaran Wage]], pendapat ini – selain didukung keluarga Soepratman – dikuatkan keputusan Pengadilan Negeri Purworejo pada 29 Maret [[2007]].<ref name=":0">{{Cite news|date=2008-12-31|title=Pelurusan Sejarah WR Supratman Harus Dilakukan|url=https://nasional.kompas.com/read/2008/12/31/15245892/pelurusan.sejarah.wr.supratman.harus.dilakukan|work=[[Kompas.com]]|language=|access-date=2021-03-09}}</ref>


Karena seringnya kesalahpahaman ini, pada 14 Agustus 2024, keturunan Ngadini Supratini, kakak kelima W.R. Supratman, memastikan bahwa beliau di lahirkan di Jatinegara, Jakarta, pada 9 Maret 1903, dan tidak meninggalkan keturunan langsung. Informasi ini berdasarkan dari keterangan kakak-kakak W.R Supratman, utamanya Rukiyem Supratiyah dan Ngadini Supratini.<ref name=":2" />
== Karya ==


== Karya ==
Karya dalam seni lagu:<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=99 - 108 }}</ref>
Karya dalam seni lagu:<ref>*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja|page=99 - 108 }}</ref>
* [[Indonesia Raya]]
* [[Indonesia Raya]]
Baris 96: Baris 101:
*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja}}
*{{cite book |author = Oerip Kasansengari. |title=Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja|year=1967 |location=Surabaja |publisher=P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja}}
*{{cite book |author1 = Bambang Soelarto |author2 = Moh. Kudus Sosrokusumo |author3 = Kusbini |author4 = Sagimun M. D. |author5 = Soendoro|author6 = Sumaryo L. E. |display-authors=2 |title=Brosur Lagu Kebangsaan Indonesia Raya |language=id|trans-title= Indonesian National Anthem Indonesia Raya Brochure | url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/19/Brosur_Lagu_Kebangsaan_-_Indonesia_Raya.pdf|year=1972 |location=Jakarta |publisher=Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Indonesian Department of Education and Culture}}
*{{cite book |author1 = Bambang Soelarto |author2 = Moh. Kudus Sosrokusumo |author3 = Kusbini |author4 = Sagimun M. D. |author5 = Soendoro|author6 = Sumaryo L. E. |display-authors=2 |title=Brosur Lagu Kebangsaan Indonesia Raya |language=id|trans-title= Indonesian National Anthem Indonesia Raya Brochure | url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/19/Brosur_Lagu_Kebangsaan_-_Indonesia_Raya.pdf|year=1972 |location=Jakarta |publisher=Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Indonesian Department of Education and Culture}}
* Sekolah Katolik yang mengabadikan nama WR. Soepratman: http://www.smaksoepratman.sch.id/html/profil.php?id=profil&kode=12&profil=Sejarah%20Singkat {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180327144649/http://www.smaksoepratman.sch.id/html/profil.php?id=profil&kode=12&profil=Sejarah%20Singkat |date=2018-03-27 }}.
* Komisi Kerasulan Keluarga. 2016. Sekolah Kehidupanku. Jakarta: Keuskupan Agung Jakarta.hlm.31
* {{cite book |url=https://books.google.co.id/books?id=m3cI0iBlDEMC&pg |title=Wage Rudolf Soepratman: Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Pencipta Lagu Kebangsaan Republik Indonesia "Indonesia Raya" dan Pahlawan Nasional |first=Anthony C. |last=Hutabarat |year=2001 |location=Jakarta |publisher=BPK Gunung Mulia |isbn=978-979-687-037-0 |ref=harv}}
* {{cite book |url=https://books.google.co.id/books?id=m3cI0iBlDEMC&pg |title=Wage Rudolf Soepratman: Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Pencipta Lagu Kebangsaan Republik Indonesia "Indonesia Raya" dan Pahlawan Nasional |first=Anthony C. |last=Hutabarat |year=2001 |location=Jakarta |publisher=BPK Gunung Mulia |isbn=978-979-687-037-0 |ref=harv}}
* {{cite book |url=http://books.google.co.id/books?id=WKO3ncloE14C |title=Konflik di Balik Proklamasi: BPUPKI, PPKI, dan Kemerdekaan |first=St. |last=Sularto |first2=D. Rini |last2=Yunarti |year=2010 |location=Jakarta |publisher=Penerbit Buku Kompas |isbn=978-979-709-509-3 |ref=harv}}
* {{cite book |url=http://books.google.co.id/books?id=WKO3ncloE14C |title=Konflik di Balik Proklamasi: BPUPKI, PPKI, dan Kemerdekaan |first=St. |last=Sularto |first2=D. Rini |last2=Yunarti |year=2010 |location=Jakarta |publisher=Penerbit Buku Kompas |isbn=978-979-709-509-3 |ref=harv}}

Revisi terkini sejak 27 Agustus 2024 08.15

Wage Rudolf Soepratman
LahirWage Rudolf Soepratman
(1903-03-09)9 Maret 1903[1][2]
Meester Cornelis, Hindia Belanda[3]
Meninggal17 Agustus 1938(1938-08-17) (umur 35)
Surabaya, Hindia Belanda
KebangsaanHindia Belanda
Pekerjaan
Orang tua
  • Djoemeno Senen Sastrosoehardjo (bapak)
  • Siti Senen (ibu)
Karier musik
Genre
InstrumenBiola
Artis terkaitBlack and White Jazz Band
Musicbrainz: 2f9f040c-7b18-4a77-8cdf-25f15e9ef190 Find a Grave: 103854126 Modifica els identificadors a Wikidata

Wage Rudolf Soepratman (9 Maret 1903 – 17 Agustus 1938) merupakan seorang guru, wartawan, violinis, komponis, dan pencipta lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya". Ia merupakan anggota dari grup musik jazz Black and White Jazz Band. Atas jasanya, ia diberikan gelar sebagai pahlawan nasional Indonesia dan tanggal lahirnya, 9 Maret, ditetapkan sebagai "Hari Musik Nasional".

Wage Rudolf Soepratman lahir di Meester Cornelis (sekarang Jatinegara), pada 9 Maret 1903.[4] Ia adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara. Ayahnya bernama Djoemeno Senen Sastrosoehardjo, seorang tentara KNIL Belanda, dan ibunya bernama Siti Senen.[5] Setelah berusia 6 tahun, ia masuk sekolah Boedi Oetomo di Batavia. Belum sampai dapat menamatkan pelajaran, ibunya meninggal dunia.[6]

Dalam buku berjudul Wage Rudolf Soepratman: meluruskan sejarah dan riwayat hidup pencipta lagu kebangsaan Republik Indonesia "Indonesia Raya" dan pahlawan nasional karya Anthony C. Hutabarat, disebutkan bahwa Djoemeno membesarkan anak-anaknya dengan tata cara Islam. Disebutkan pula bahwa tidak ada satupun anaknya yang tidak beragama Islam. Menurut Anthony, terdapat pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menyelewengkan kabar mengenai hal tersebut.[7]

Pada tahun 1914, Soepratman dibawa oleh kakaknya yang tertua Roekijem Soepratijah dan kakak iparnya Willem van Eldik ke Makassar. Atas usahanya ia dapat masuk sekolah Belanda, ELS (Europese Lagare School), setelah menambahkan namanya dengan "Rudolf" sebagai suatu siasat, supaya diterima disekolah tersebut.[8] Karena di jaman penjajahan Belanda dengan adanya politik diskriminasi atau pandang bulu, anak yang tergolong Inlander seperti Soepratman sukar dapat diterima masuk sekolah Belanda. Ia tidak lama dapat belajar disitu, dikeluarkan dari sekolah Belanda, karena diketahui bukan anak kandung Willem van Eldik. Soepratman yang mempunyai sifat keras hati dan kemauan kuat, dengan diam-diam tanpa sepengetahuan kakaknya, ia masuk sekolah Melayu. Akhirnya kakak-kakaknya pun menyetujui dan merasa bangga. Soepratman sangat rajin belajar, tiap tahun naik kelas.[9]

Setelah pulang dari sekolah, Soepratman selalu belajar memetik gitar dan menggesek biola. Willem van Eldik selalu mendidiknya dalam hal menggesek biola. Melihat bakat adiknya, biola Willem van Eldik diberikan kepadanya, sebagai kenang-kenangan dan pendorong untuk mengembangkan bakatnya.[10]

Setelah tamat sekolah Melayu, pada tahun 1917 Soepratman lalu rajin belajar bahasa Belanda di sekolah malam. Pada tahun 1919 ia berhasil lulus ujian Klein Ambtenaar Examen, yang saat itu dikenal dengan diploma K.A.E. Setelah itu melanjutkan ke Normaalschool, yaitu sekolah guru pada waktu itu hingga selesai.[11]

Ketika berumur 20 tahun, ia menjadi guru di Sekolah Angka 2. Dua tahun selanjutnya ia mendapat ijazah Klein Ambtenaar. Beberapa waktu lamanya ia bekerja pada sebuah perusahaan dagang. Dari Makassar, ia pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan di harian Kaoem Moeda dan Kaoem Kita. Pekerjaan itu tetap dilakukannya walaupun ia telah pindah ke Batavia. Dalam masa tersebut, ia mulai tertarik pada pergerakan nasional dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan. Rasa tidak senang terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam buku Perawan Desa. Buku itu disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda.[1]

Soepratman dipindahkan ke kota Sengkang. Di situ tidak lama lalu minta berhenti dan pulang ke Makassar lagi. Roekijem sendiri sangat gemar akan sandiwara dan musik. Banyak karangannya yang dipertunjukkan di mes militer. Selain itu Roekijem juga senang bermain biola, kegemarannya ini yang membuat Soepratman juga senang main musik dan membaca-baca buku musik.[1]

Menciptakan lagu Indonesia Raya

[sunting | sunting sumber]
Perangko Indonesia Wage Rudolf Supratman 1997

Sewaktu tinggal di Makassar, Soepratman memperoleh pelajaran musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik, sehingga pandai bermain biola dan kemudian bisa menggubah lagu. Ketika tinggal di Batavia, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul. Penulis karangan itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.

Soepratman tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun 1924 lahirlah lagu Indonesia Raya. Pada waktu itu ia berada di Bandung dan berusia 21 tahun.

Pada bulan Oktober 1928 di Batavia dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum (secara intrumental dengan biola atas saran Sugondo Djojopuspito berkaitan dengan kondisi dan situasi pada waktu itu). Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.

Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi Soepratman tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan.

Menjadi buronan dan akhir hayat

[sunting | sunting sumber]
Kuburan Supratman

Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda sampai jatuh sakit.[12] Dalam sebuah kutipan tulisan Soejono Tjiptomihardjo dalam Buku Kenang-Kenangan 10 Tahun Kabupaten Madiun, disebutkan Soepratman menderita sakit urat saraf akibat lelah bekerja keras. Ia beristirahat di Cimahi lalu kembali ke Batavia untuk mengikuti aliran Ahmadiyah. Karena tekanan ekonomi, ia kemudian bercerai dengan sang istri dan tinggal bersama kakaknya di Surabaya. Namun dalam sakit dan keletihan batin, Ia masih dapat menciptakan lagu Surya Wirawan dan Mars Parindra.[13][14][15][16][17][18]

Karena lagu ciptaannya yang terakhir "Matahari Terbit" pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya dan ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya.

Dikisahkan sehari sebelum Soepratman meninggal, Ia berpesan kepada Roekijem agar lagu Indonesia Raya diserahkan kepada Badan Kebangsaan.[13] Soepratman meninggal pada 17 Agustus 1938 di TPU Kapas, sebelah utara Kenjeran, Tambaksari Surabaya, dengan nisan yang indah. Ia dimakamkan secara Islam.[19][20][21] Kemudian oleh Panitia monumen dari Departemen Pendidikan, Kebudayaan dan Pengajaran Perwakilan Jawa Timur, makamnya dipindahkan ke Tambak Segaran-Wetan, Selatan jalan Kenjeran Tambaksari, Surabaya, pada tanggal 31 Maret 1956.[22]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Soepratman diberi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia dan Bintang Maha Putera Utama kelas III pada tahun 1971.[23]

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Tempat dan tanggal lahir

[sunting | sunting sumber]

Hari kelahiran versi pertama Soepratman, 9 Maret, oleh Megawati Soekarnoputri saat menjadi presiden RI, diresmikan sebagai Hari Musik Nasional. Namun tanggal kelahiran ini sebenarnya masih diperdebatkan, karena ada pendapat yang menyatakan Soepratman dilahirkan pada tanggal 19 Maret 1903 di Dukuh Trembelang, Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Walaupun kedua tanggal tersebut sama-sama berada pada pasaran Wage, pendapat ini – selain didukung keluarga Soepratman – dikuatkan keputusan Pengadilan Negeri Purworejo pada 29 Maret 2007.[24]

Karena seringnya kesalahpahaman ini, pada 14 Agustus 2024, keturunan Ngadini Supratini, kakak kelima W.R. Supratman, memastikan bahwa beliau di lahirkan di Jatinegara, Jakarta, pada 9 Maret 1903, dan tidak meninggalkan keturunan langsung. Informasi ini berdasarkan dari keterangan kakak-kakak W.R Supratman, utamanya Rukiyem Supratiyah dan Ngadini Supratini.[4]

Karya dalam seni lagu:[25]

Karya dalam seni sastra:

Karya dalam dunia kemasyarakatan:

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]

Dalam budaya populer

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Mengenal Sang Pencipta Indonesia Raya, Wage Rudolf Supratman". Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017-02-17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-09. Diakses tanggal 2021-03-09. 
  2. ^ Luxiana, Kadek Melda. "Keluarga Luruskan Biografi WR Soepratman: Tanggal Lahir hingga Agama". detiknews. Diakses tanggal 2024-08-16. 
  3. ^ Luxiana, Kadek Melda. "Keluarga Luruskan Biografi WR Soepratman: Tanggal Lahir hingga Agama". detiknews. Diakses tanggal 2024-08-16. 
  4. ^ a b Luxiana, Kadek Melda. "Keluarga Luruskan Biografi WR Soepratman: Tanggal Lahir hingga Agama". detiknews. Diakses tanggal 2024-08-16. 
  5. ^ *Oerip Kasansengari. (1967). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja. Surabaja: P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja. hlm. 87. 
  6. ^ *Oerip Kasansengari. (1967). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja. Surabaja: P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja. hlm. 62. 
  7. ^ MFakhriansyah (2024-08-16). "Heboh Keluarga Luruskan Lahir & Agama W.R Soepratman, Kenapa?". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2024-08-17. 
  8. ^ *Oerip Kasansengari. (1967). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja. Surabaja: P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja. hlm. 61 - 63. 
  9. ^ *Oerip Kasansengari. (1967). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja. Surabaja: P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja. hlm. 63. 
  10. ^ *Oerip Kasansengari. (1967). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja. Surabaja: P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja. hlm. 63 - 64. 
  11. ^ *Oerip Kasansengari. (1967). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja. Surabaja: P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja. hlm. 64. 
  12. ^ *Oerip Kasansengari. (1967). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja. Surabaja: P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja. hlm. 72 - 73. 
  13. ^ a b c d Nurazizah, Mila. "Profil W R Supratman Sang Pencipta Lagu Indonesia Raya, Ternyata Seorang Wartawan! - Halaman 3". majalengka.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2023-02-21. 
  14. ^ *Oerip Kasansengari. (1967). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja. Surabaja: P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja. hlm. 97. 
  15. ^ *Bambang Soelarto; Moh. Kudus Sosrokusumo; et al. (1972). Brosur Lagu Kebangsaan Indonesia Raya [Indonesian National Anthem Indonesia Raya Brochure] (PDF). Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Indonesian Department of Education and Culture. hlm. 117. 
  16. ^ "Pencipta Lagu Indonesia Raya Penganut Ahmadiyah". Tribunnews.com. 16 Februari 2011. Diakses tanggal 6 Februari 2020. 
  17. ^ "The cold war of faith between Hamadiyya and orthodox Muslims -". 17 February 2012. 
  18. ^ Al Makin (16 August 2012). "Fatherland: Soil and water". The Jakarta Post. Diakses tanggal 27 September 2017. 
  19. ^ *Oerip Kasansengari. (1967). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja. Surabaja: P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja. hlm. 81 - 87. 
  20. ^ *Anthony C. Hutabarat. (2001). Wage Rudolf Soepratman: Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Pencipta Lagu Kebangsaan Republik Indonesia "Indonesia Raya" dan Pahlamwan Nasional. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 3. ISBN 978-979-687-037-0. 
  21. ^ *Anthony C. Hutabarat. (2001). Wage Rudolf Soepratman: Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Pencipta Lagu Kebangsaan Republik Indonesia "Indonesia Raya" dan Pahlamwan Nasional. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 41. ISBN 978-979-687-037-0. 
  22. ^ *Bambang Soelarto; Moh. Kudus Sosrokusumo; et al. (1972). Brosur Lagu Kebangsaan Indonesia Raya [Indonesian National Anthem Indonesia Raya Brochure] (PDF). Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Indonesian Department of Education and Culture. hlm. 22. 
  23. ^ Sularto & Yunarti 2010, hlm. 176
  24. ^ "Pelurusan Sejarah WR Supratman Harus Dilakukan". Kompas.com. 2008-12-31. Diakses tanggal 2021-03-09. 
  25. ^ *Oerip Kasansengari. (1967). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W.R. Soepratman Pentjiptanja. Surabaja: P.D. Pertjetakan Grafika Karya, Djalan Tanjunganom 19 - 21 Surabaja. hlm. 99 - 108.