Lompat ke isi

Deddy Sutomo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
 
(146 revisi perantara oleh 76 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox artis indonesia
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
| name = Deddy Sutomo
|honorific-suffix =
| image =
|office1 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] <br /> Fraksi [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
| imagesize =
|president1 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
| caption =
|1blankname1 = Ketua DPR RI
| birthdate = {{birth date and age|1941|6|26}}
|1namedata1 = [[Agung Laksono]]
| birthplace = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|constituency1 = Jawa Tengah II <br> {{small|[[Kabupaten Demak]], [[Kabupaten Kudus]] & [[Kabupaten Jepara]]}}
| birthname =
|term_start1 = 1 Oktober 2004
| othername =
|term_end1 = 1 Oktober 2009
| deathdate =
|name = Deddy Sutomo
| deathplace =
|image = Berkas:Deddy Sutomo Best Actor Festival Film Indonesia 2015.jpg
| yearsactive = [[1970]] - sekarang
|imagesize =
| occupation = [[aktor]]
|caption = Deddy Sutomo pada 2015
| spouse =
|birth_date = {{Birth date|1939|6|26}}
| partner =
|birth_place = [[Batavia]], [[Hindia Belanda]]
| children =
| parents =
|height =
|birthname = Deddy Sutomo
| influences =
|othername =
| influenced =
|death_date = {{Death date and age|2018|4|18|1939|6|26}}
| website =
|death_place = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]]
|resting_place= [[Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]
|party = [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
|occupation = {{Hlist|[[Aktor]]|[[politikus]]}}
|religion =
|spouse = {{Plainlist|
* Setyorini Sutomo
* Farida Widyawati}}
|relatives =
|children = 4
|parents =
|influences =
|influenced =
|twitter =
|website =
}}
}}
'''Deddy Sutomo''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|26|6|1941}}) adalah seorang [[pemeran]] film dan [[politikus]] Indonesia.
'''Deddy Sutomo''' ({{lahirmati||26|6|1939||18|4|2018}}) adalah seorang aktor dan politikus Indonesia.


== Karier ==
== Karier ==
Di era 2010-an Deddy telah membintangi sepuluh film, dimulai dengan film ''[[Menebus Impian]]'' pada tahun 2010 dan ''[[Tanda Tanya (film)|Tanda Tanya]]'' pada tahun 2011. Pada tahun 2015, Deddy tampil dalam tiga film yaitu ''[[2014 (film)|2014]]'', ''[[Ayat-ayat Adinda]]'', dan ''[[Mencari Hilal]]''. Dan pada tahun ini pula Deddy meraih penghargaan terbesar sepanjang kariernya, yaitu [[Penghargaan FFI untuk Pemeran Utama Pria Terbaik|Pemeran Utama Pria Terbaik]] di [[Festival Film Indonesia 2015]] dalam perannya sebagai Mahmud di film ''[[Mencari Hilal]]''.<ref>{{Cite news|url=https://seleb.tempo.co/read/721672/ffi-2015-deddy-sutomo-jadi-pemeran-utama-pria-terbaik|title=FFI 2015, Deddy Sutomo Jadi Pemeran Utama Pria Terbaik | date=24 November 2015 |accessdate=2 Juni 2016 |work=[[Tempo.co]]|editor-last=Adiwijaya |editor-first=Setiawan |language=id }}</ref> Film terakhir yang dibintangi oleh Deddy adalah 2 film [[biopik]]; yaitu ''[[Kartini (film)|Kartini]]'' tahun 2017 dan ''[[Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta]]'' tahun 2018.

Deddy menghembuskan napas terakhir pada 18 April 2018 sekitar pukul 07.00 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] di kediamannya. Mayatnya dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.<ref>{{cite web|url=https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/pemakaman-deddy-sutomo-diiringi-kesedihan-banyak-artis-tanah-air-4bc423.html|title=Pemakaman Deddy Sutomo Diiringi Kesedihan Banyak Artis Tanah Air
|date=18 April 2018 |accessdate=18 April 2018 |first=Natanael |last=Sepaya |website=[[Kapanlagi.com]]}}</ref>

=== Sebelum di dunia film ===
=== Sebelum di dunia film ===
Perjalanan hidup Deddy memang cukup aneh. Walaupun sejak muda ia tertarik pada dunia seni budaya, Deddy tidak sejak awal berkecimpung di bidang sinematografi. Pada awalnya ia adalah seorang guru di SMEA Negeri [[Klaten]], mengajar Prakarya. Tidak puas sebagai guru, baru kemudian ia mencoba hijrah ke Jakarta untuk mengubah nasib. Semula ia menjadi tenaga kreatif di PT Sanggar Prativi. Ia meningkatkan kemampuan aktingnya dengan mengikuti kursus elementer Sinematografi yang diselenggarakan oleh Yayasan Film Indonesia.
Walaupun sejak muda ia tertarik pada dunia [[seni]] [[budaya]], Deddy tidak sejak awal berkecimpung di bidang [[sinematografi]]. Pada awalnya ia adalah seorang [[guru]] di SMEA Negeri [[Klaten]], mengajar [[Prakarya]]. Tidak puas sebagai guru, baru kemudian ia mencoba hijrah ke Jakarta untuk mengubah nasib. Semula ia menjadi tenaga kreatif di PT Sanggar Prativi. Ia meningkatkan kemampuan aktingnya dengan mengikuti kursus elementer sinematografi yang diselenggarakan oleh Yayasan Film Indonesia.


=== Karier film ===
=== Karier film ===
[[Berkas:Rumah_Masa_Depan.jpg|ka|jmpl|Para pemeran sinetron ''Rumah Masa Depan''; dari kiri ke kanan: Bayu ([[Septian Dwi Cahyo]]), Pak Sukri (Deddy Sutomo), Nenek ([[Wolly Sutinah]]), Kakek ([[A. Hamid Arief]]), Gerhana (Andi Ansi) dan Bu Sukri ([[Aminah Cendrakasih]])]]
Lewat film pertamanya, "Awan Jingga" (1970) ia masuk dalam dunia film. Bila pada awal-awal kariernya di depan kamera ia mendapat peran jagoan, selanjutnya peran yang dimainkannya beragam: Pernah ia menjadi seorang pendekar (dalam "Panji Tengkorak"), santri (dalam "Atheis"), peranakan Cina ("Mustika Ibu"), pawang buaya ("Buaya Putih"), sampai penjahat ("Marabunta"), pembunuh ("Laila Majenun") atau narapidana ("Embun Pagi"). Tapi ia juga pernah memerankan tokoh penting dalam sejarah kita, Jenderal Sudirman ("Janur Kuning"). Beragam peranan itu menunjukkan kemampuan Deddy dalam seni peran. Selain itu ia juga terkenal dengan perannya dalam sinetron era 80-an, [[Rumah Masa Depan]].

Lewat film pertamanya, ''[[Awan Jingga]]'' ([[1970]]) Deddy masuk dalam [[Perfilman Indonesia|dunia film]]. Bila pada awal-awal kariernya di depan kamera ia mendapat peran jagoan, selanjutnya peran yang dimainkannya beragam: Pernah ia menjadi seorang pendekar (dalam ''[[Panji Tengkorak]]''), santri (dalam ''[[Atheis (film)|Atheis]]''), peranakan Tionghoa (''[[Mustika Ibu]]''), pawang buaya (''[[Buaya Putih]]''), sampai penjahat (''[[Marabunta]]''), pembunuh (''[[Laila Majenun]]'') atau narapidana (''[[Embun Pagi]]''). Tetapi ia juga pernah memerankan tokoh penting, [[Jenderal Sudirman]] (''[[Janur Kuning]]''). Beragam peranan itu menunjukkan kemampuan Deddy dalam seni peran. Selain itu ia juga terkenal dengan perannya dalam [[sinetron]] era 1980-an, ''Rumah Masa Depan''.<ref>{{cite web |url=https://www.bintang.com/celeb/read/2527509/film-90-an-deddy-sutomo-sukses-di-televisi-dan-layar-lebar |title=Film 90-an, Deddy Sutomo, Sukses di Televisi dan Layar Lebar |first=Puput Puji |last=Lestari |date=10 Juni 2016 |accessdate=11 Juni 2016 |website=Bintang.com |archive-date=2018-04-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180418230213/https://www.bintang.com/celeb/read/2527509/film-90-an-deddy-sutomo-sukses-di-televisi-dan-layar-lebar |dead-url=yes }}</ref>


=== Akhir karier film ===
=== Akhir karier film ===
Ketika usianya makin bertambah, Deddy mengurangi kegiatannya di dunia akting. Dan peran yang pas untuk Deddy memang terbatas. Dalam film terakhirnya yang dibuat tahun 1992, "Tutur Tinular III" ia menjadi sebagai seorang empu yang berpraktik sebagai seorang "dukun".
Ketika usianya makin bertambah, Deddy mengurangi kegiatannya di dunia akting, dan peran yang sesuai untuk Deddy memang terbatas. Dalam film terakhirnya yang dibuat tahun 1992, ''[[Tutur Tinular III]]'' ia menjadi sebagai seorang empu yang berpraktik sebagai seorang "[[dukun]]".


=== Karier politik ===
=== Karier politik ===
Setelah tidak lagi main film, ia mencoba mencoba menjadi pengusaha, di antaranya dengan mendirikan PT Jakarta Pelangi Production. Tapi akhirnya Sang Panji Tengkorak ini masuk bidang politik. Diawali dengan duduk dalam MPP (Majelis Perimbangan Partai) [[PDI Perjuangan]], ia kemudian dicalonkan sebagai wakil rakyat di Daerah Pemilihan [[Jawa Tengah]] II.
Setelah tidak lagi main film, Deddy mencoba mencoba menjadi [[pengusaha]], di antaranya dengan mendirikan PT Jakarta Pelangi Production. Tetapi akhirnya ia masuk ke dalam bidang [[politik]]. Diawali dengan duduk dalam MPP (Majelis Pertimbangan Partai) [[PDI Perjuangan]], ia kemudian dicalonkan sebagai wakil rakyat di Daerah Pemilihan [[Jawa Tengah]] II.<ref>{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/aktor-senior-sekaligus-eks-anggota-dpr-pdip-deddy-sutomo-meninggal-dunia.html|title=Aktor senior sekaligus eks anggota DPR PDIP, Deddy Sutomo meninggal dunia |date=18 April 2018 |accessdate=18 April 2018 |first=Dedi |last=Rahmadi |work=[[Merdeka.com]]|editor-last=Rahmadi |editor-first=Dedi |language=id }}</ref>


Pada pemilu tahun 2004, Deddy Sutomo terpilih menjadi anggota [[DPR]] RI, dan berada dalam komisi X (Bidang Pendidikan).
Pada [[Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2004|pemilihan umum tahun 2004]], Deddy terpilih menjadi anggota [[DPR]] RI, dan berada dalam komisi X (Bidang Pendidikan).

== Kehidupan pribadi ==
Pada tahun 1975, Deddy menikahi Setyorini Sutomo yang pernah menjadi penyiar berita di [[TVRI]]. Dari pernikahannya tersebut, pasangan ini dikaruniai empat orang anak yaitu Oki Satrio Nugroho, Dimas Danardhana, Rendy Surindrapati dan Becky Karina Citradevi. Setyorini meninggal dunia pada 26 Januari 1997 akibat penyakit [[kanker rahim]] yang dideritanya sejak lama.<ref>{{Cite news|url=https://www.jawapos.com/read/2018/04/18/205463/deddy-sutomo-kembali-dipersatukan-dengan-istrinya-di-satu-liang-lahat|title=Deddy Sutomo Kembali Dipersatukan dengan Istrinya di Satu Liang Lahat|date=18 April 2018|accessdate=19 April 2018|editor=Novianti Setuningsih|work=[[Jawa Pos]]}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{cite web|archiveurl=https://web.archive.org/web/20081202190521/http://rini-sutomo.memory-of.com/legacy.aspx|url=http://rini-sutomo.memory-of.com/legacy.aspx|title=Her Legacy Rini Sutomo|archivedate=2 December 2010|accessdate=19 April 2018|first=Dimas |last=Danardhana |website=Rini-sutomo.memory-of.com}}</ref>

Kemudian, Deddy menikah lagi dengan Farida Widyawati. Dari pernikahannya dengan Farida, keduanya tidak dikaruniai anak,<ref>{{cite web|url=https://www.tabloidbintang.com/berita/peristiwa/read/98621/jenazah-deddy-sutomo-dimasukkan-ke-liang-lahat-anak-selamat-jalan-jenderal|title=Jenazah Deddy Sutomo Dimasukkan ke Liang Lahat, Anak: Selamat Jalan Jenderal!|first=Abdul Rahman |last=Syaukani |date=18 April 2018 |accessdate=19 April 2018|website=[[Bintang (tabloid)|Tabloid Bintang]]}}</ref> namun telah ada tiga anak Farida Widyawati dari perkawinan sebelumnya yaitu Andrie Sis Setyoko, Roni Octavianto Gautama dan Ayu Octavia Widayanti.


== Filmografi ==
== Filmografi ==
=== Film ===
[[Berkas:Rumah_Masa_Depan.jpg|right|thumb|Deddy di antara para pemeran sinetron "Rumah Masa Depan"; dari kiri ke kanan: Bayu ([[Septian Dwi Cahyo]]), Pak Sukri (Dedy Sutomo), Nenek ([[Wolly Sutinah]]), Kakek ([[A. Hamid Arief]]), Gerhana ([[Andi Ansi]]), Bu Sukri ([[Aminah Cendrakasih]])]]
{| class="wikitable"
* ''[[Awan Jingga]]'' (1970)
|-
* ''[[Spy And Journalist]]'' (1971)
! Tahun
* ''[[Jang Jatuh di Kaki Lelaki]]'' (1971)
! Judul
* ''[[Pandji Tengkorak]]'' (1971) ;dibintangi oleh [[Maruli Sitompul]] dan [[Lenny Marlina]]
! Peran
* ''[[Dosa Siapa]]'' (1972) ;dibintangi oleh [[Rima Melati]]
! Catatan
* ''[[Marabunta]]'' (1973) ;dibintangi oleh [[Tina Juhara]]
|-
* ''[[Jauh Dimata]]'' (1973) ;dibintangi oleh [[Brigitta Maria]] dan [[W.D Mochtar]]
| 1970
* ''[[Atheis (film)|Atheis]]'' (1974) ;dibintangi oleh [[Kusno Sudjarwadi]]
* ''[[Mimpi Sedih]]'' (1974)
| ''[[Awan Djingga]]''
|
* ''[[Fadjar Menyingsing]]'' (1975)
|
* ''[[Laila Majenun]]'' (1975)
|-
* ''[[Seribu Kenangan]]'' (1975) ;dibintangi oleh [[Bambang Irawan]]
| rowspan="4"|1971
* ''[[Senja di Pantai Losari]]'' (1975) ;dibintangi oleh [[Emilia Contessa]]
* ''[[Tanah Harapan]]'' (1976)
| ''[[Jang Djatuh di Kaki Lelaki]]''
|
* ''[[Embun Pagi]]'' (1976)
|
* ''[[Mustika Ibu]]'' (1976)
|-
* ''[[Santara Menumpas Perdagangan Seks]]'' (1977)
* ''[[Sejuta Duka Ibu]]'' (1977)
| ''[[Pandji Tengkorak]]''
| Panji Tengkorak
* ''[[Jakarta Jakarta]]'' (1977)
|
* ''[[Direktris Muda]]'' (1977)
|-
* ''[[Nafsu Serakah]]'' (1977)
| ''[[Spy and Journalist]]''
* ''[[Jalur Bali]]'' (1977) ;dibintangi oleh [[Maruli Sitompul]]
|
* ''[[Janur Kuning]]'' (1979) ;dibintangi oleh [[Kaharuddin Syah]] dan [[Dicky Zulkarnaen]]
|
* ''[[Gadis (film)|Film]]'' (1980)
|-
* ''[[Sekuntum Mawar Putih]]'' (1981)
* ''[[Kereta Api Terakhir]]'' (1981)
| ''[[Tiada Maaf Bagimu]]''
|
* ''[[Panji Tengkorak vs Jaka Umbaran]]'' (1983) ;dibintangi oleh [[Teddy Purba]] dan [[Siska Widowati]]
|
* ''[[Buaya Putih]]'' (1982)
|-
* ''[[Ratu Buaya]]'' (1983)
| 1972
* ''[[Ken Arok - Ken Dedes]]'' (1983)
* ''[[Kerikil-Kerikil Tajam]]'' (1984)
| ''[[Dosa Siapa]]''
| Usman
* ''[[Putri Ular]]'' (1984)
|
* ''[[Anita (film)|Anita]]'' (1984)
|-
* ''[[Sona Anak Srigala]]'' (1984)
| rowspan="2"|1973
* ''[[Bayi Tabung (film)|Bayi Tabung]]'' (1988)
* ''[[Cinta Yang Terjual]]'' (1986)
| ''[[Marabunta]]''
| Rano
* ''[[Tutur Tinular III]]'' (1992)
|
* ''[[Doa Yang Mengancam]]'' (2008)
|-
* ''[[Tanda Tanya (film)|Tanda Tanya]]'' (2011)
| ''[[Jauh di Mata]]''
|
|
|-
| rowspan="2"|1974
| ''[[Atheis (film)|Atheis]]''
| Hasan
|
|-
| ''[[Mimpi Sedih (film)|Mimpi Sedih]]''
| Hendra
|
|-
| rowspan="4"|1975
| ''[[Senja di Pantai Losari]]''
| Zainuddin
|
|-
| ''[[Fajar Menyingsing]]''
|
|
|-
| ''[[Seribu Kenangan]]''
|
|
|-
| ''[[Laila Majenun]]''
| Maulana
|
|-
| rowspan="3"|1976
| ''[[Tanah Harapan]]''
|
|
|-
| ''[[Mustika Ibu]]''
| Gono
|
|-
| ''[[Embun Pagi]]''
| Sahlan
|
|-
| rowspan="7"|1977
| ''[[Direktris Muda]]''
|
|
|-
| ''[[Nasib si Miskin]]''
|
|
|-
| ''[[Santara, Menumpas Perdagangan Sex]]''
|
|
|-
| ''[[Napsu Serakah]]''
| Harjanto
|
|-
| ''[[Sejuta Duka Ibu]]''
| Gautama
|
|-
| ''[[Jalur Bali, Runtuhnya Sindikat Narkotika]]''
|
|
|-
| ''[[Jakarta Jakarta (film)|Jakarta Jakarta]]''
|
|
|-
| 1979
| ''[[Janur Kuning]]''
| [[Soedirman]]
|
|-
| 1980
| ''[[Gadis (film)|Gadis]]''
| Renggo
|
|-
| rowspan="2"|1981
| ''[[Sekuntum Mawar Putih]]''
| Pringgo
|
|-
| ''[[Kereta Api Terakhir]]''
| Bronto
|
|-
| 1982
| ''[[Buaya Putih]]''
| Komar
|
|-
| rowspan="3"|1983
| ''[[Ken Arok Ken Dedes]]''
|
|
|-
| ''[[Ratu Buaya]]''
| Begawan Brata
|
|-
| ''[[Panji Tengkorak vs Jaka Umbaran]]''
| Panji Tengkorak
|
|-
| rowspan="4"|1984
| ''[[Anita]]''
|
|
|-
| ''[[Kerikil-Kerikil Tajam]]''
|
|
|-
| ''[[Sona Anak Srigala]]''
| Akra
|
|-
| ''[[Putri Ular]]''
|
|
|-
|rowspan="2"|1985
|''[[Opera Jakarta]]''
|
|
|-
|''[[Sembilan Wali (Wali Songo)]]''
|[[Syekh Siti Jenar]]
|
|-
| rowspan="3"|1986
| ''[[Perisai Kasih yang Terkoyak]]''
| Wisnu
|
|-
| ''[[Memburu Makelar Mayat]]''
|
|
|-
| ''[[Cinta yang Terjual]]''
|
|
|-
| 1988
| ''[[Bayi Tabung (film)|Bayi Tabung]]''
|
|
|-
| 1991
| ''[[Dari Pintu ke Pintu]]''
|
|
|-
| 1992
| ''[[Tutur Tinular III: Pendekar Syair Berdarah]]''
| Empu Lungga
|
|-
| 2006
| ''[[Maskot (film)|Maskot]]''
| Sasmita Hadibrata
|
|-
| 2008
| ''[[Doa yang Mengancam]]''
| Pak Tantra
|
|-
| 2010
| ''[[Menebus Impian]]''
| Pak Andre
|
|-
| 2011
| ''[[? (film)|?]]''
| Pastor
|
|-
| 2014
| ''[[The Raid 2: Berandal]]''
| Mediator
|
|-
| rowspan="3"|2015
| ''[[2014: Siapa di Atas Presiden?]]''
| Jusuf Syahrir
|
|-
| ''[[Ayat-Ayat Adinda]]''
| Kyai Taufik
|
|-
| ''[[Mencari Hilal]]''
| Mahmud
|
|-
| 2016
| ''[[Pesantren Impian]]''
| Gus Budiman
|
|-
| rowspan="2"|2017
| ''[[Moon Cake Story]]''
| Pak Tri
|
|-
| ''[[Kartini (film)|Kartini]]''
| RM Sosroningrat
|
|-
| rowspan="2"|2018
| ''[[Jailangkung 2]]''
| Rudolf
| rowspan="4"| Anumerta
|-
| ''[[Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta]]''
| Ki Jejer
|-
| 2019
| ''[[Ku Tak Percaya Kamu Mati]]''
| Kyai
|-
| 2020
| ''[[Everyday is a Lullaby]]''
|
|}

=== Serial televisi ===
{| class="wikitable sortable"
|-
!Tahun
!Judul
!Peran
!Catatan
|-
|1995-1996
|Mawar Mekar Diantara Duri
|
|
|-
|1996
|Selangkah demi Selangkah
|Eddy Sugondo
|
|-
|1997—1998
|''[[Istri Pilihan]]''
|Yusuf
|
|-
|1997
|''[[Asmara (seri televisi 1997)|Asmara]]''
|Darmo
|
|-
|1998
|[[Kasih di Persimpangan]]
|Priyo
|
|-
|1999—2001
|''[[Dewi Fortuna]]''
|Opa Surya
|
|-
|2001
|''[[Jangan Ada Dusta]]''
|Pakde
|
|-
|rowspan="2"|2001
|''Prahara Batavia''
|
|
|-
|''Maha Pengasih''
|Ayah Shinta
|
|-
|2003
|''Emen Anak Pesantren''
|Pak Sostro
|
|-
|2017
|''[[Jodoh Wasiat Bapak]]''
|Abdulrahman
|
|}

== Penghargaan dan nominasi ==
{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Penghargaan
! Kategori
! Karya yang dinominasikan
! Hasil
|-
| rowspan= "3" | 2015
| [[Festival Film Bandung 2015|Festival Film Bandung]]
| Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop
| rowspan= "6" | ''[[Mencari Hilal]]''
| {{won}}
|-
| [[Festival Film Indonesia 2015|Festival Film Indonesia]]
| [[Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Utama Pria Terbaik]]
| {{won}}
|-
| [[Piala Maya 2015|Piala Maya]]
| [[Piala Maya untuk Aktor Utama Terpilih|Aktor Utama Terpilih]]
| {{won}}
|-
| rowspan= "3" | 2016
| [[Usmar Ismail Awards 2016|Usmar Ismail Awards]]
| rowspan= "2" | Pemeran Utama Pria Terbaik
| {{nom}}
|-
| rowspan= "2" | [[Indonesian Movie Actors Awards 2016|Indonesian Movie Actors Awards]]
| {{won}}
|-
| Pemeran Utama Pria Terfavorit
| {{nom}}
|-
| rowspan= "3" | 2017
| [[Festival Film Indonesia 2017|Festival Film Indonesia]]
| Pemeran Utama Pria Terbaik
| rowspan= "5" | ''[[Kartini (film)|Kartini]]''
| {{nom}}
|-
| [[Festival Film Tempo 2017|Festival Film Tempo]]
| Aktor Utama Pilihan
| {{nom}}
|-
| [[Piala Maya 2017|Piala Maya]]
| [[Piala Maya untuk Aktor Pendukung Terpilih|Aktor Pendukung Terpilih]]
| {{nom}}
|-
| rowspan= "3" | 2018
| rowspan= "3" | [[Indonesian Movie Actors Awards 2018|Indonesian Movie Actors Awards]]
| Pemeran Pendukung Pria Terbaik
| {{won}} (Anumerta)
|-
| Pemeran Pendukung Pria Terfavorit
| {{nom}} (Anumerta)
|-
| colspan= "2" | <center> Dedikasi untuk Film Indonesia
| {{won|Penerima}}
|-
|}

== Sejarah elektoral ==
{| class="wikitable"
|-
! Pemilu
! Lembaga legislatif
! Daerah pemilihan
! colspan="2"|Partai politik
! Perolehan suara
! Hasil
|-
! [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2004|2004]]
| [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
| [[Jawa Tengah II (daerah pemilihan)|Jawa Tengah II]]
| bgcolor="{{Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan/meta/color}}" |
| [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
| ''Tidak diketahui''{{citation-needed}}
| {{nowrap|{{tick|15}} '''Terpilih'''}}
|-
|}

== Referensi ==
{{reflist|30em}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/sutomo.html Profil di TamanIsmailMarzuki.com]
* {{id}} [http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/sutomo.html Profil di TamanIsmailMarzuki.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200824083051/http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/sutomo.html |date=2020-08-24 }}
* {{id}} [http://jibis.pnri.go.id/sinema/direktori-insan-perfilman/thn/2007/bln/11/tgl/02/id/1458 Profil Deddy Sutomo di bibliografi film Indonesia]
* {{id}} [http://jibis.pnri.go.id/sinema/direktori-insan-perfilman/thn/2007/bln/11/tgl/02/id/1458 Profil Deddy Sutomo di bibliografi film Indonesia]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{Aktor Terbaik (FFI)}}


{{lifetime|1939|2018|}}
{{DEFAULTSORT:Sutomo, Deddy}}
{{lifetime|1941||}}


{{Authority control}}
[[Kategori:Aktor Indonesia]]

[[Kategori:Tokoh PDIP]]
{{DEFAULTSORT:Sutomo, Deddy}}
[[Kategori:Anggota DPR]]
[[Kategori:Pemeran laki-laki Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
[[Kategori:Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Selebriti-Politisi Indonesia]]
[[Kategori:Selebritas-politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]

Revisi terkini sejak 15 September 2024 04.55

Deddy Sutomo
Deddy Sutomo pada 2015
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Masa jabatan
1 Oktober 2004 – 1 Oktober 2009
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Ketua DPR RIAgung Laksono
Daerah pemilihanJawa Tengah II
Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus & Kabupaten Jepara
Informasi pribadi
Lahir
Deddy Sutomo

(1939-06-26)26 Juni 1939
Batavia, Hindia Belanda
Meninggal18 April 2018(2018-04-18) (umur 78)
Jakarta, Indonesia
MakamTaman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta
Partai politikPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Suami/istri
  • Setyorini Sutomo
  • Farida Widyawati
Anak4
Pekerjaan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Deddy Sutomo (26 Juni 1939 – 18 April 2018) adalah seorang aktor dan politikus Indonesia.

Di era 2010-an Deddy telah membintangi sepuluh film, dimulai dengan film Menebus Impian pada tahun 2010 dan Tanda Tanya pada tahun 2011. Pada tahun 2015, Deddy tampil dalam tiga film yaitu 2014, Ayat-ayat Adinda, dan Mencari Hilal. Dan pada tahun ini pula Deddy meraih penghargaan terbesar sepanjang kariernya, yaitu Pemeran Utama Pria Terbaik di Festival Film Indonesia 2015 dalam perannya sebagai Mahmud di film Mencari Hilal.[1] Film terakhir yang dibintangi oleh Deddy adalah 2 film biopik; yaitu Kartini tahun 2017 dan Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta tahun 2018.

Deddy menghembuskan napas terakhir pada 18 April 2018 sekitar pukul 07.00 WIB di kediamannya. Mayatnya dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.[2]

Sebelum di dunia film

[sunting | sunting sumber]

Walaupun sejak muda ia tertarik pada dunia seni budaya, Deddy tidak sejak awal berkecimpung di bidang sinematografi. Pada awalnya ia adalah seorang guru di SMEA Negeri Klaten, mengajar Prakarya. Tidak puas sebagai guru, baru kemudian ia mencoba hijrah ke Jakarta untuk mengubah nasib. Semula ia menjadi tenaga kreatif di PT Sanggar Prativi. Ia meningkatkan kemampuan aktingnya dengan mengikuti kursus elementer sinematografi yang diselenggarakan oleh Yayasan Film Indonesia.

Karier film

[sunting | sunting sumber]
Para pemeran sinetron Rumah Masa Depan; dari kiri ke kanan: Bayu (Septian Dwi Cahyo), Pak Sukri (Deddy Sutomo), Nenek (Wolly Sutinah), Kakek (A. Hamid Arief), Gerhana (Andi Ansi) dan Bu Sukri (Aminah Cendrakasih)

Lewat film pertamanya, Awan Jingga (1970) Deddy masuk dalam dunia film. Bila pada awal-awal kariernya di depan kamera ia mendapat peran jagoan, selanjutnya peran yang dimainkannya beragam: Pernah ia menjadi seorang pendekar (dalam Panji Tengkorak), santri (dalam Atheis), peranakan Tionghoa (Mustika Ibu), pawang buaya (Buaya Putih), sampai penjahat (Marabunta), pembunuh (Laila Majenun) atau narapidana (Embun Pagi). Tetapi ia juga pernah memerankan tokoh penting, Jenderal Sudirman (Janur Kuning). Beragam peranan itu menunjukkan kemampuan Deddy dalam seni peran. Selain itu ia juga terkenal dengan perannya dalam sinetron era 1980-an, Rumah Masa Depan.[3]

Akhir karier film

[sunting | sunting sumber]

Ketika usianya makin bertambah, Deddy mengurangi kegiatannya di dunia akting, dan peran yang sesuai untuk Deddy memang terbatas. Dalam film terakhirnya yang dibuat tahun 1992, Tutur Tinular III ia menjadi sebagai seorang empu yang berpraktik sebagai seorang "dukun".

Karier politik

[sunting | sunting sumber]

Setelah tidak lagi main film, Deddy mencoba mencoba menjadi pengusaha, di antaranya dengan mendirikan PT Jakarta Pelangi Production. Tetapi akhirnya ia masuk ke dalam bidang politik. Diawali dengan duduk dalam MPP (Majelis Pertimbangan Partai) PDI Perjuangan, ia kemudian dicalonkan sebagai wakil rakyat di Daerah Pemilihan Jawa Tengah II.[4]

Pada pemilihan umum tahun 2004, Deddy terpilih menjadi anggota DPR RI, dan berada dalam komisi X (Bidang Pendidikan).

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1975, Deddy menikahi Setyorini Sutomo yang pernah menjadi penyiar berita di TVRI. Dari pernikahannya tersebut, pasangan ini dikaruniai empat orang anak yaitu Oki Satrio Nugroho, Dimas Danardhana, Rendy Surindrapati dan Becky Karina Citradevi. Setyorini meninggal dunia pada 26 Januari 1997 akibat penyakit kanker rahim yang dideritanya sejak lama.[5][6]

Kemudian, Deddy menikah lagi dengan Farida Widyawati. Dari pernikahannya dengan Farida, keduanya tidak dikaruniai anak,[7] namun telah ada tiga anak Farida Widyawati dari perkawinan sebelumnya yaitu Andrie Sis Setyoko, Roni Octavianto Gautama dan Ayu Octavia Widayanti.

Filmografi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Catatan
1970 Awan Djingga
1971 Jang Djatuh di Kaki Lelaki
Pandji Tengkorak Panji Tengkorak
Spy and Journalist
Tiada Maaf Bagimu
1972 Dosa Siapa Usman
1973 Marabunta Rano
Jauh di Mata
1974 Atheis Hasan
Mimpi Sedih Hendra
1975 Senja di Pantai Losari Zainuddin
Fajar Menyingsing
Seribu Kenangan
Laila Majenun Maulana
1976 Tanah Harapan
Mustika Ibu Gono
Embun Pagi Sahlan
1977 Direktris Muda
Nasib si Miskin
Santara, Menumpas Perdagangan Sex
Napsu Serakah Harjanto
Sejuta Duka Ibu Gautama
Jalur Bali, Runtuhnya Sindikat Narkotika
Jakarta Jakarta
1979 Janur Kuning Soedirman
1980 Gadis Renggo
1981 Sekuntum Mawar Putih Pringgo
Kereta Api Terakhir Bronto
1982 Buaya Putih Komar
1983 Ken Arok Ken Dedes
Ratu Buaya Begawan Brata
Panji Tengkorak vs Jaka Umbaran Panji Tengkorak
1984 Anita
Kerikil-Kerikil Tajam
Sona Anak Srigala Akra
Putri Ular
1985 Opera Jakarta
Sembilan Wali (Wali Songo) Syekh Siti Jenar
1986 Perisai Kasih yang Terkoyak Wisnu
Memburu Makelar Mayat
Cinta yang Terjual
1988 Bayi Tabung
1991 Dari Pintu ke Pintu
1992 Tutur Tinular III: Pendekar Syair Berdarah Empu Lungga
2006 Maskot Sasmita Hadibrata
2008 Doa yang Mengancam Pak Tantra
2010 Menebus Impian Pak Andre
2011 ? Pastor
2014 The Raid 2: Berandal Mediator
2015 2014: Siapa di Atas Presiden? Jusuf Syahrir
Ayat-Ayat Adinda Kyai Taufik
Mencari Hilal Mahmud
2016 Pesantren Impian Gus Budiman
2017 Moon Cake Story Pak Tri
Kartini RM Sosroningrat
2018 Jailangkung 2 Rudolf Anumerta
Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta Ki Jejer
2019 Ku Tak Percaya Kamu Mati Kyai
2020 Everyday is a Lullaby

Serial televisi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Catatan
1995-1996 Mawar Mekar Diantara Duri
1996 Selangkah demi Selangkah Eddy Sugondo
1997—1998 Istri Pilihan Yusuf
1997 Asmara Darmo
1998 Kasih di Persimpangan Priyo
1999—2001 Dewi Fortuna Opa Surya
2001 Jangan Ada Dusta Pakde
2001 Prahara Batavia
Maha Pengasih Ayah Shinta
2003 Emen Anak Pesantren Pak Sostro
2017 Jodoh Wasiat Bapak Abdulrahman

Penghargaan dan nominasi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
2015 Festival Film Bandung Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop Mencari Hilal Menang
Festival Film Indonesia Pemeran Utama Pria Terbaik Menang
Piala Maya Aktor Utama Terpilih Menang
2016 Usmar Ismail Awards Pemeran Utama Pria Terbaik Nominasi
Indonesian Movie Actors Awards Menang
Pemeran Utama Pria Terfavorit Nominasi
2017 Festival Film Indonesia Pemeran Utama Pria Terbaik Kartini Nominasi
Festival Film Tempo Aktor Utama Pilihan Nominasi
Piala Maya Aktor Pendukung Terpilih Nominasi
2018 Indonesian Movie Actors Awards Pemeran Pendukung Pria Terbaik Menang (Anumerta)
Pemeran Pendukung Pria Terfavorit Nominasi (Anumerta)
Dedikasi untuk Film Indonesia
Penerima

Sejarah elektoral

[sunting | sunting sumber]
Pemilu Lembaga legislatif Daerah pemilihan Partai politik Perolehan suara Hasil
2004 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Jawa Tengah II Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tidak diketahui[butuh rujukan] YaY Terpilih

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Adiwijaya, Setiawan, ed. (24 November 2015). "FFI 2015, Deddy Sutomo Jadi Pemeran Utama Pria Terbaik". Tempo.co. Diakses tanggal 2 Juni 2016. 
  2. ^ Sepaya, Natanael (18 April 2018). "Pemakaman Deddy Sutomo Diiringi Kesedihan Banyak Artis Tanah Air". Kapanlagi.com. Diakses tanggal 18 April 2018. 
  3. ^ Lestari, Puput Puji (10 Juni 2016). "Film 90-an, Deddy Sutomo, Sukses di Televisi dan Layar Lebar". Bintang.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-18. Diakses tanggal 11 Juni 2016. 
  4. ^ Rahmadi, Dedi (18 April 2018). Rahmadi, Dedi, ed. "Aktor senior sekaligus eks anggota DPR PDIP, Deddy Sutomo meninggal dunia". Merdeka.com. Diakses tanggal 18 April 2018. 
  5. ^ Novianti Setuningsih, ed. (18 April 2018). "Deddy Sutomo Kembali Dipersatukan dengan Istrinya di Satu Liang Lahat". Jawa Pos. Diakses tanggal 19 April 2018. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ Danardhana, Dimas. "Her Legacy Rini Sutomo". Rini-sutomo.memory-of.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 December 2010. Diakses tanggal 19 April 2018. 
  7. ^ Syaukani, Abdul Rahman (18 April 2018). "Jenazah Deddy Sutomo Dimasukkan ke Liang Lahat, Anak: Selamat Jalan Jenderal!". Tabloid Bintang. Diakses tanggal 19 April 2018. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]