Lompat ke isi

Sejarah Filipina: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Robbot (bicara | kontrib)
k r2.7.2) (bot Membuang: lv:Filipīnu vēsture
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
 
(21 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Sejarah Filipina}}
[[Berkas:Boxer codex.jpg|thumb|Gambar yang menunjukkan bangsawan lama Filipina. Kiri adalah jenderal dari kerajaan Butuan, dan kanan adalah putri dari kerajaan Tondo]]
[[Berkas:Boxer codex.jpg|jmpl|Gambar yang menunjukkan bangsawan lama Filipina. Kiri adalah jenderal dari kerajaan Butuan, dan kanan adalah putri dari kerajaan Tondo]]


'''Sejarah Filipina''' dipercaya telah dimulai dengan kedatangan manusia pertama lewat jembatan darat paling tidak 30.000 tahun yang lalu<ref name="uslc-3">{{Harvnb|Dolan|1991-3}}</ref> Kedatangan pertama orang-orang Barat yang tercatat adalah kedatangan [[Ferdinand Magellan]] di [[Pulau Homonhon]], di tenggara [[Samar]] pada 16 Maret 1521<ref>{{Cite book
'''Sejarah Filipina''' dipercaya telah dimulai dengan kedatangan manusia pertama lewat jembatan darat paling tidak 30.000 tahun yang lalu<ref name="uslc-3">{{Harvnb|Dolan|1991-3}}</ref> Kedatangan pertama orang-orang Barat yang tercatat adalah kedatangan [[Ferdinand Magellan]] di [[Pulau Homonhon]], di tenggara [[Samar]] pada 16 Maret 1521<ref>{{Cite book
|url=http://www2.hawaii.edu/~gaspar/churches.html
|url=http://www2.hawaii.edu/~gaspar/churches.html
|title=Sacred Homes of the Ekklesia: The Colonial Churches of the Philippines
|title=Sacred Homes of the Ekklesia: The Colonial Churches of the Philippines
|author=Gaspar, Roger Gerard B
|author=Gaspar, Roger Gerard B
|publisher=Self-published. Hosted by the [[University of Hawaii]]
|publisher=Self-published. Hosted by the [[University of Hawaii]]
|accessdate=2008-02-05}}, kredibilitas diragukan</ref>
|accessdate=2008-02-05
|archiveurl=https://web.archive.org/web/19991008074516/http://www2.hawaii.edu/~gaspar/churches.html
|archivedate=1999-10-08
|dead-url=yes
}}, kredibilitas diragukan</ref>


Sebelum kedatangan Magellan, terdapat suku-suku [[Negrito]] yang menjelajahi pulau-pulau Filipina, namun mereka kemudian digantikan oleh orang-orang [[Austronesia]]. Kelompok-kelompok tersebut dapat digolongkan menjadi suku pemburu dan peramu, masyarakat kesatria, [[plutokrasi]] kecil, dan kerajaan maritim, yang kemudian tumbuh menjadi kerajaan, konfederasi dan kesultanan. Negara-negara prakolonial itu contohnya [[kerajaan Butuan]], [[kerajaan Cebu|Cebu]], [[kerajaan Tondo|Tondo]], [[kerajaan Maysapan|Maysapan]], [[kerajaan Maynila|Maynila]], [[konfederasi Madyaas]], [[Negeri Mai]], dan [[kesultanan Sulu]] serta [[kesultanan Maguindanao|Maguindanao]]. Negara-negara kecil ini berkembang paling tidak sejak abad ke-10. Meskipun kerajaan-kerajaan ini mencapai tatanan politik dan sosial yang rumit, serta melakukan perdagangan dengan daerah-daerah yang sekarang menjadi [[Cina]], [[India]], [[Jepang]], [[Thailand]], [[Vietnam]] dan [[Indonesia]], tidak ada yang berhasil menyatukan kepulauan yang sekarang menjadi [[Filipina]] di abad ke-20.
Sebelum kedatangan Magellan, terdapat suku-suku [[Negrito]] yang menjelajahi pulau-pulau Filipina, tetapi mereka kemudian digantikan oleh orang-orang [[Austronesia]]. Kelompok-kelompok tersebut dapat digolongkan menjadi suku pemburu dan peramu, masyarakat kesatria, [[plutokrasi]] kecil, dan kerajaan maritim, yang kemudian tumbuh menjadi kerajaan, [[konfederasi]] dan kesultanan. Negara-negara prakolonial itu contohnya [[kerajaan Butuan]], [[kerajaan Cebu|Cebu]], [[kerajaan Tondo|Tondo]], [[kerajaan Maysapan|Maysapan]], [[kerajaan Maynila|Maynila]], [[konfederasi Madyaas]], [[Negeri Mai]], dan [[kesultanan Sulu]] serta [[kesultanan Maguindanao|Maguindanao]]. Negara-negara kecil ini berkembang paling tidak sejak abad ke-10. Meskipun kerajaan-kerajaan ini mencapai tatanan politik dan sosial yang rumit, serta melakukan perdagangan dengan daerah-daerah yang sekarang menjadi [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]], [[India]], [[Jepang]], [[Thailand]], [[Vietnam]] dan [[Indonesia]], tidak ada yang berhasil menyatukan kepulauan yang sekarang menjadi [[Filipina]] pada abad ke-20.


Penjajahan dan pemukiman [[Spanyol]] dimulai dengan kedatangan ekspedisi [[Miguel López de Legazpi]] pada tahun 1565, yang mendirikan pemukiman San Miguel di pulau [[Cebu]],<ref>{{Cite web
Penjajahan dan pemukiman [[Spanyol]] dimulai dengan kedatangan ekspedisi [[Miguel López de Legazpi]] pada tahun 1565, yang mendirikan pemukiman San Miguel di pulau [[Cebu]],<ref>{{Cite web
Baris 14: Baris 19:
|title=Cebu
|title=Cebu
|publisher=bartleby.com, citing The Columbia Encyclopedia, Sixth Edition. 2001-07
|publisher=bartleby.com, citing The Columbia Encyclopedia, Sixth Edition. 2001-07
|accessdate=2008-02-05
|accessdate=2008-02-05}}</ref> danlebih banyak lagi pemukiman ke utara, mencapai teluk [[Manila]] di pulau [[Luzon]] pada tahun 1571.<ref name="columbia philippines">{{cite encyclopedia
|archive-date=2008-01-11
| last =
|archive-url=https://web.archive.org/web/20080111015713/http://www.bartleby.com/65/ce/Cebu.html
|dead-url=yes
}}</ref> danlebih banyak lagi pemukiman ke utara, mencapai teluk [[Manila]] di pulau [[Luzon]] pada tahun 1571.<ref name="columbia philippines">{{cite encyclopedia
| last =
| encyclopedia = [[The Columbia Encyclopedia]]
| encyclopedia = [[The Columbia Encyclopedia]]
| title = Philippines, The
| title = Philippines, The
Baris 22: Baris 31:
| year = 2007
| year = 2007
| publisher = [[Columbia University Press]]
| publisher = [[Columbia University Press]]
| access-date = 2010-01-14
}}</ref> Di Manila, mereka mendirikan kota baru dan dengan demikian memulai era penjajahan imperium Spanyol, yang berlangsung lebih dari tiga abad.<ref>{{Cite book
| archive-date = 2008-07-28
| archive-url = https://web.archive.org/web/20080728061705/http://www.bartleby.com/65/ph/PhilipRep.html
| dead-url = yes
}}</ref> Di Manila, mereka mendirikan kota baru dan dengan demikian memulai era penjajahan imperium Spanyol, yang berlangsung lebih dari tiga abad.<ref>{{Cite book
|url=https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/rp.html#Intro
|url=https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/rp.html#Intro
|title=Philippines - Intro
|title=Philippines - Intro
|publisher=CIA World Factbook
|publisher=CIA World Factbook
|accessdate=2008-02-05}}</ref>
|accessdate=2008-02-05
|archive-date=2015-07-19
|archive-url=https://web.archive.org/web/20150719222229/https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/rp.html#Intro
|dead-url=yes
}}</ref>


Pemerintahan Spanyol berusaha mencapai penyatuan politik seluruh kepulauan, yang sebelumnya terdiri atas berbagai kerajaan dan komunitas merdeka, namun tidak berhasil. Penyatuan Filipina baru berhasil pada abad ke-20. Spanyol memperkenalkan percetakan versi Eropa Barat, dan kalender Gregorian, dan juga [[variola|cacar]], penyakit kelamin, lepra, perang dengan senjata api. <ref>Dominican friar Father Francisco Antolin, in his long study of the Igorots, published in 1789, part translated into English in William Henry Scott ''Of Igorots and Independence'' ISBN 971-91342-0-8 p26-29</ref> [[Hindia Timur Spanyol]] diperintah dan diadministrasi sebagai bagian Kerajamudaan Spanyol Baru dari [[Meksiko]] dari 1565 sampai 1821, dan diadministrasi langsung dari [[Madrid]] dari tahun 1821 sampai akhir [[Perang Spanyol-Amerika]] pada tahun 1898, kecuali pada selang singkat pendudukan Britania di Filipina (1762-1764). Orang-orang Cina, Britania, Portugis, Belanda, Jepang dan pedagang pribumi mengeluh bahwa Spanyol menekan perdagangan dengan pemberlakuan monopoli Spanyol. Misionaris Spanyol mencoba mengkristenkan penduduk dan umumnya sukses di dataran rendah utara dan tengah, pada akhirnya. Mereka mendirikan sekolah, universitas, dan rumah sakit, terutama di Manila dan pemukiman benteng-benteng Spanyol.
Pemerintahan Spanyol berusaha mencapai penyatuan politik seluruh kepulauan, yang sebelumnya terdiri atas berbagai kerajaan dan komunitas merdeka, tetapi tidak berhasil. Penyatuan Filipina baru berhasil pada abad ke-20. Spanyol memperkenalkan percetakan versi Eropa Barat, dan [[Kalender Gregorius|kalender Gregorian]], dan juga [[variola|cacar]], penyakit kelamin, lepra, perang dengan senjata api.<ref>Dominican friar Father Francisco Antolin, in his long study of the Igorots, published in 1789, part translated into English in William Henry Scott ''Of Igorots and Independence'' ISBN 971-91342-0-8 p26-29</ref> [[Hindia Timur Spanyol]] diperintah dan diadministrasi sebagai bagian Kerajamudaan Spanyol Baru dari [[Meksiko]] dari 1565 sampai 1821, dan diadministrasi langsung dari [[Madrid]] dari tahun 1821 sampai akhir [[Perang Spanyol-Amerika]] pada tahun 1898, kecuali pada selang singkat pendudukan Britania di Filipina (1762-1764). Orang-orang Tionghoa, Britania, Portugis, Belanda, Jepang dan pedagang pribumi mengeluh bahwa Spanyol menekan perdagangan dengan pemberlakuan monopoli Spanyol. Misionaris Spanyol mencoba mengkristenkan penduduk dan umumnya sukses di dataran rendah utara dan tengah, pada akhirnya. Mereka mendirikan sekolah, universitas, dan rumah sakit, terutama di Manila dan pemukiman benteng-benteng Spanyol.


Revolusi Filipina melawan Spanyol dimulai pada April 1896, yang berpuncak di dua tahun kemudian dengan proklamasi kemerdekaan dan pendirian Republik Pertama Filipina. Namun [[Traktat Paris (1898)|Traktat Paris]], pada akhir perang Spanyol-Amerika, memindahkan kendali atas Filipina kepada [[Amerika Serikat]]. Perjanjian ini tidak diakui oleh pemerintah Filipina, yang pada 2 Juni 1899, menyatakan perang terhadap Amerika Serikat. <ref>{{Cite book
Revolusi Filipina melawan Spanyol dimulai pada April 1896, yang berpuncak di dua tahun kemudian dengan proklamasi kemerdekaan dan pendirian Republik Pertama Filipina. Namun [[Traktat Paris (1898)|Traktat Paris]], pada akhir perang Spanyol-Amerika, memindahkan kendali atas Filipina kepada [[Amerika Serikat]]. Perjanjian ini tidak diakui oleh pemerintah Filipina, yang pada 2 Juni 1899, menyatakan perang terhadap Amerika Serikat.<ref>{{Cite book
|url=http://www.msc.edu.ph/centennial/pa990602.html
|url=http://www.msc.edu.ph/centennial/pa990602.html
|title=Pedro Paterno's Proclamation of War
|title=Pedro Paterno's Proclamation of War
|date=June 2, 1899
|date=June 2, 1899
|publisher=MSC Schools, Philippines
|publisher=MSC Schools, Philippines
|accessdate=2007-10-17}}</ref> Perang Filipina-Amerika yang kemudian terjadi berakibat korban dalam jumlah besar. <ref>{{cite web
|accessdate=2007-10-17}}</ref> Perang Filipina-Amerika yang kemudian terjadi berakibat korban dalam jumlah besar.<ref>{{cite web
|url=http://www.selvesandothers.org/article9315.html
|url=http://www.selvesandothers.org/article9315.html
|title=U.S. Genocide in the Philippines: A Case of Guilt, Shame, or Amnesia?
|title=U.S. Genocide in the Philippines: A Case of Guilt, Shame, or Amnesia?
|author=[[E. San Juan, Jr.]]
|author=[[E. San Juan, Jr.]]
|date=March 22, 2005
|date=March 22, 2005
|accessed date=October 3, 2007}}
|accessed date=October 3, 2007
|access-date=2010-01-14
</ref>
|archive-date=2009-06-22
Presiden Filipina [[Emilio Aguinaldo]] ditangkap pada tahun 1901 dan pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan konflik berakhir secara resmi pada tahun 1902. Para pemimpin Filipina pada umumnya menerima bahwa AS telah menang, namun permusuhan terus berlanjut dan baru mulai berkurang tahun 1913. Pemerintahan kolonial AS dimulai tahun 1905 dengan otonomi lokal sangat terbatas. Otonomi parsial (status persemakmuran) diberikan pada tahun 1935, dengan kemerdekaan penuh dari AS direncanakan pada tahun 1946. Persiapan untuk negara yang berdaulat sepenuhnya diinterupsi oleh pendudukan [[Jepang|Kekaisaran Jepang]] selama [[Perang Dunia II]]. <ref name="columbia philippines"/>
|archive-url=https://web.archive.org/web/20090622095234/http://www.selvesandothers.org/article9315.html
|dead-url=yes
}}</ref>
Presiden Filipina [[Emilio Aguinaldo]] ditangkap pada tahun 1901 dan pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan konflik berakhir secara resmi pada tahun 1902. Para pemimpin Filipina pada umumnya menerima bahwa AS telah menang, tetapi permusuhan terus berlanjut dan baru mulai berkurang tahun 1913. Pemerintahan kolonial AS dimulai tahun 1905 dengan otonomi lokal sangat terbatas. Otonomi parsial (status persemakmuran) diberikan pada tahun 1935, dengan kemerdekaan penuh dari AS direncanakan pada tahun 1946. Persiapan untuk negara yang berdaulat sepenuhnya diinterupsi oleh pendudukan [[Jepang|Kekaisaran Jepang]] selama [[Perang Dunia II]].<ref name="columbia philippines"/>


Dengan ekonomi yang menjanjikan pada dasawarsa 1950-an dan 1960-an, Filipina pada akhir 1960-an dan awal 1970-an mengalami kebangkitan aktivisme mahasiswa dan pergerakan sipil terhadap kediktatoran Presiden [[Ferdinand Marcos]] yang memberlakukan hukum militer pada tahun 1972.<ref name="columbia philippines"/> Karena ikatan yang dekat antara AS dan Presiden Marcos, pemerintah AS terus mendukung Marcos meskipun pemerintahannya dikenal sangat korup dan melakukan pelanggaran [[hak asasi manusia]] secara meluas. Namun revolusi "People Power" pada tahun 1986 telah memakzulkan Marcos dan membawa kembali [[demokrasi]] di negara tersebut. Periode setelah itu ditandai oleh ketidakstabilan politik dan terganggunya produktivitas ekonomi
Dengan ekonomi yang menjanjikan pada dasawarsa 1950-an dan 1960-an, Filipina pada akhir 1960-an dan awal 1970-an mengalami kebangkitan aktivisme mahasiswa dan pergerakan sipil terhadap kediktatoran Presiden [[Ferdinand Marcos]] yang memberlakukan hukum militer pada tahun 1972.<ref name="columbia philippines"/> Karena ikatan yang dekat antara AS dan Presiden Marcos, pemerintah AS terus mendukung Marcos meskipun pemerintahannya dikenal sangat korup dan melakukan pelanggaran [[hak asasi manusia]] secara meluas. Namun revolusi "People Power" pada tahun 1986 telah memakzulkan Marcos dan membawa kembali [[demokrasi]] di negara tersebut. Periode setelah itu ditandai oleh ketidakstabilan politik dan terganggunya produktivitas ekonomi
Baris 48: Baris 69:
Bukti arkeologis tertua di Filipina adalah fosil [[Manusia Tabon]] dari [[Palawan]] dan [[Petroglif Angono]] di [[Provinsi Rizal|Rizal]]. Keduanya membuktikan keberadaan manusia di Filipina sebelum datangnya orang [[Negrito]] dan [[Austronesia]] .<ref>{{cite web| url=http://www.philippines.hvu.nl/history1.htm | title=The Philippines - The Philippines in earlier times - The First Inhabitants 40,000 years ago |author=The Utrecht Faculty of Education|accessdate=2009-11-07}}</ref>
Bukti arkeologis tertua di Filipina adalah fosil [[Manusia Tabon]] dari [[Palawan]] dan [[Petroglif Angono]] di [[Provinsi Rizal|Rizal]]. Keduanya membuktikan keberadaan manusia di Filipina sebelum datangnya orang [[Negrito]] dan [[Austronesia]] .<ref>{{cite web| url=http://www.philippines.hvu.nl/history1.htm | title=The Philippines - The Philippines in earlier times - The First Inhabitants 40,000 years ago |author=The Utrecht Faculty of Education|accessdate=2009-11-07}}</ref>


Awalnya orang Negrito menetap di Filipina, namun digantikan oleh orang-orang Austronesia sekitar tahun 4000 SM.<ref>{{Harvnb|Scott|1984|p=52}}.</ref>
Awalnya orang Negrito menetap di Filipina, tetapi digantikan oleh orang-orang Austronesia sekitar tahun 4000 SM.<ref>{{Harvnb|Scott|1984|p=52}}.</ref>
<ref name="solheim">{{cite web|url=http://web.kssp.upd.edu.ph/linguistics/plc2006/papers/FullPapers/I-2_Solheim.pdf|title=The Filipinos and their Languages|last=Solheim II|first=Wilhelm
<ref name="solheim">{{cite web|url=http://web.kssp.upd.edu.ph/linguistics/plc2006/papers/FullPapers/I-2_Solheim.pdf|title=The Filipinos and their Languages|last=Solheim II|first=Wilhelm
G|accessdate=2009-08-27}}</ref>-->
G|accessdate=2009-08-27}}</ref>-->

Pada tahun 2019, sebuah [[Referendum Bangsamoro 2019|referendum]] berlangsung untuk menentukan Daerah Otonom [[Bangsamoro]]. [[Bangsamoro Organic Law]] kemudian ditetapkan menjadi peraturan.


== Catatan ==
== Catatan ==
{{reflist}}
{{reflist|2}}


{{Sejarah Asia}}
{{filipina-stub}}
{{filipina-stub}}

{{Sejarah Asia}}


[[Kategori:Filipina]]
[[Kategori:Filipina]]

{{Link FA|tl}}

[[ca:Història de les Filipines]]
[[cbk-zam:Historia de Filipinas]]
[[de:Geschichte der Philippinen]]
[[en:History of the Philippines]]
[[eo:Historio de la Filipinoj]]
[[es:Historia de Filipinas]]
[[fr:Histoire des Philippines]]
[[he:היסטוריה של הפיליפינים]]
[[ia:Historia del Philippinas]]
[[it:Storia delle Filippine]]
[[ja:フィリピンの歴史]]
[[ko:필리핀의 역사]]
[[la:Historia Philippinarum]]
[[lt:Filipinų istorija]]
[[nl:Geschiedenis van de Filipijnen]]
[[no:Filippinenes historie]]
[[pt:História das Filipinas]]
[[ru:История Филиппин]]
[[tl:Kasaysayan ng Pilipinas]]
[[vi:Lịch sử Philippines]]
[[zh:菲律宾历史]]

Revisi terkini sejak 1 Maret 2022 10.59

Gambar yang menunjukkan bangsawan lama Filipina. Kiri adalah jenderal dari kerajaan Butuan, dan kanan adalah putri dari kerajaan Tondo

Sejarah Filipina dipercaya telah dimulai dengan kedatangan manusia pertama lewat jembatan darat paling tidak 30.000 tahun yang lalu[1] Kedatangan pertama orang-orang Barat yang tercatat adalah kedatangan Ferdinand Magellan di Pulau Homonhon, di tenggara Samar pada 16 Maret 1521[2]

Sebelum kedatangan Magellan, terdapat suku-suku Negrito yang menjelajahi pulau-pulau Filipina, tetapi mereka kemudian digantikan oleh orang-orang Austronesia. Kelompok-kelompok tersebut dapat digolongkan menjadi suku pemburu dan peramu, masyarakat kesatria, plutokrasi kecil, dan kerajaan maritim, yang kemudian tumbuh menjadi kerajaan, konfederasi dan kesultanan. Negara-negara prakolonial itu contohnya kerajaan Butuan, Cebu, Tondo, Maysapan, Maynila, konfederasi Madyaas, Negeri Mai, dan kesultanan Sulu serta Maguindanao. Negara-negara kecil ini berkembang paling tidak sejak abad ke-10. Meskipun kerajaan-kerajaan ini mencapai tatanan politik dan sosial yang rumit, serta melakukan perdagangan dengan daerah-daerah yang sekarang menjadi Tiongkok, India, Jepang, Thailand, Vietnam dan Indonesia, tidak ada yang berhasil menyatukan kepulauan yang sekarang menjadi Filipina pada abad ke-20.

Penjajahan dan pemukiman Spanyol dimulai dengan kedatangan ekspedisi Miguel López de Legazpi pada tahun 1565, yang mendirikan pemukiman San Miguel di pulau Cebu,[3] danlebih banyak lagi pemukiman ke utara, mencapai teluk Manila di pulau Luzon pada tahun 1571.[4] Di Manila, mereka mendirikan kota baru dan dengan demikian memulai era penjajahan imperium Spanyol, yang berlangsung lebih dari tiga abad.[5]

Pemerintahan Spanyol berusaha mencapai penyatuan politik seluruh kepulauan, yang sebelumnya terdiri atas berbagai kerajaan dan komunitas merdeka, tetapi tidak berhasil. Penyatuan Filipina baru berhasil pada abad ke-20. Spanyol memperkenalkan percetakan versi Eropa Barat, dan kalender Gregorian, dan juga cacar, penyakit kelamin, lepra, perang dengan senjata api.[6] Hindia Timur Spanyol diperintah dan diadministrasi sebagai bagian Kerajamudaan Spanyol Baru dari Meksiko dari 1565 sampai 1821, dan diadministrasi langsung dari Madrid dari tahun 1821 sampai akhir Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898, kecuali pada selang singkat pendudukan Britania di Filipina (1762-1764). Orang-orang Tionghoa, Britania, Portugis, Belanda, Jepang dan pedagang pribumi mengeluh bahwa Spanyol menekan perdagangan dengan pemberlakuan monopoli Spanyol. Misionaris Spanyol mencoba mengkristenkan penduduk dan umumnya sukses di dataran rendah utara dan tengah, pada akhirnya. Mereka mendirikan sekolah, universitas, dan rumah sakit, terutama di Manila dan pemukiman benteng-benteng Spanyol.

Revolusi Filipina melawan Spanyol dimulai pada April 1896, yang berpuncak di dua tahun kemudian dengan proklamasi kemerdekaan dan pendirian Republik Pertama Filipina. Namun Traktat Paris, pada akhir perang Spanyol-Amerika, memindahkan kendali atas Filipina kepada Amerika Serikat. Perjanjian ini tidak diakui oleh pemerintah Filipina, yang pada 2 Juni 1899, menyatakan perang terhadap Amerika Serikat.[7] Perang Filipina-Amerika yang kemudian terjadi berakibat korban dalam jumlah besar.[8] Presiden Filipina Emilio Aguinaldo ditangkap pada tahun 1901 dan pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan konflik berakhir secara resmi pada tahun 1902. Para pemimpin Filipina pada umumnya menerima bahwa AS telah menang, tetapi permusuhan terus berlanjut dan baru mulai berkurang tahun 1913. Pemerintahan kolonial AS dimulai tahun 1905 dengan otonomi lokal sangat terbatas. Otonomi parsial (status persemakmuran) diberikan pada tahun 1935, dengan kemerdekaan penuh dari AS direncanakan pada tahun 1946. Persiapan untuk negara yang berdaulat sepenuhnya diinterupsi oleh pendudukan Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II.[4]

Dengan ekonomi yang menjanjikan pada dasawarsa 1950-an dan 1960-an, Filipina pada akhir 1960-an dan awal 1970-an mengalami kebangkitan aktivisme mahasiswa dan pergerakan sipil terhadap kediktatoran Presiden Ferdinand Marcos yang memberlakukan hukum militer pada tahun 1972.[4] Karena ikatan yang dekat antara AS dan Presiden Marcos, pemerintah AS terus mendukung Marcos meskipun pemerintahannya dikenal sangat korup dan melakukan pelanggaran hak asasi manusia secara meluas. Namun revolusi "People Power" pada tahun 1986 telah memakzulkan Marcos dan membawa kembali demokrasi di negara tersebut. Periode setelah itu ditandai oleh ketidakstabilan politik dan terganggunya produktivitas ekonomi

Pada tahun 2019, sebuah referendum berlangsung untuk menentukan Daerah Otonom Bangsamoro. Bangsamoro Organic Law kemudian ditetapkan menjadi peraturan.

  1. ^ Dolan 1991-3
  2. ^ Gaspar, Roger Gerard B. Sacred Homes of the Ekklesia: The Colonial Churches of the Philippines. Self-published. Hosted by the University of Hawaii. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1999-10-08. Diakses tanggal 2008-02-05. , kredibilitas diragukan
  3. ^ "Cebu". bartleby.com, citing The Columbia Encyclopedia, Sixth Edition. 2001-07. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-01-11. Diakses tanggal 2008-02-05. 
  4. ^ a b c "Philippines, The". The Columbia Encyclopedia (edisi ke-6th). Columbia University Press. 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-28. Diakses tanggal 2010-01-14. 
  5. ^ Philippines - Intro. CIA World Factbook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-19. Diakses tanggal 2008-02-05. 
  6. ^ Dominican friar Father Francisco Antolin, in his long study of the Igorots, published in 1789, part translated into English in William Henry Scott Of Igorots and Independence ISBN 971-91342-0-8 p26-29
  7. ^ Pedro Paterno's Proclamation of War. MSC Schools, Philippines. June 2, 1899. Diakses tanggal 2007-10-17. 
  8. ^ E. San Juan, Jr. (March 22, 2005). "U.S. Genocide in the Philippines: A Case of Guilt, Shame, or Amnesia?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-22. Diakses tanggal 2010-01-14.