Lompat ke isi

Persib Bandung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
PSB33 (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Football club
{{Infobox football club
|clubname = Persib Bandung
| clubname = Persib Bandung
|current = Persib Bandung musim 2012–13
| image = Logo Persib.png
| image_size = 160px
|image = [[Berkas:Logo Persib.png|200px|Logo Persib]]
| upright = 0.9
|fullname = Persatuan Sepak Bola{{br}}Indonesia Bandung
| fullname = Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung
|nickname = ''Maung Bandung''{{br}}''Pangeran Biru''
| nickname = {{ubl|{{lang|id|Pangeran Biru}} |{{lang|su|Maung Bandung}}}}
|founded = 14 Maret 1933
| short name = PSB, PSIB
|address = Jl. Sulanjana No. 17 [[Bandung]]
| founded = {{Start date and age|df=yes|1919|1|5}}, sebagai {{lang|nl|Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond}} (BIVB)<ref>{{Cite web|title=PERSIB Umumkan Perubahan Hari Jadi|url=https://www.persib.co.id/article-details/persib-umumkan-perubahan-hari-jadi|website=www.persib.co.id|access-date=17 Desember 2023}}</ref><br>{{Start date and age|df=yes|1933|3|14}}, sebagai {{lang|nl|Persib Bandung}}
|ground = [[Stadion Si Jalak Harupat]]{{br}}[[Soreang]], [[Kabupaten Bandung|Bandung]], [[Indonesia]]
| ground =
|capacity = 40.000
{{plainlist|
|chairman = {{flagicon|IDN}} [[Glenn Sugita]]
* [[Stadion Gelora Bandung Lautan Api]]<br>([[Daftar stadion sepak bola menurut kapasitas|Kapasitas]]: 38.000)
|chrtitle = Direktur Jendral
* [[Stadion Si Jalak Harupat]]<br>([[Daftar stadion sepak bola menurut kapasitas|Kapasitas]]: 27.000)
|Manager = {{flagicon|IDN}} [[Umuh Muchtar]]
|coach = {{flagicon|Indonesia}} [[Djajang Nurjaman]]
|league = [[Liga Super Indonesia]]
|season = 2011-2012
|season = [[Liga Super Indonesia 2011-12|2011-12]]
|position = Peringkat 8
|website = http://persib.co.id/
|pattern_la1 = _thinwhiteborder|pattern_b1 = _thinwhitesides|pattern_ra1 =
_thinwhiteborder|leftarm1 = 0000cd|body1 = 0000cd|rightarm1 = 0000cd|shorts1 = 0000cd|socks1 = ffffff
|pattern_la2 = _thinblueborder|pattern_b2 = _thinbluesides|pattern_ra2 =
_thinblueborder|leftarm2 = ffffff|body2 = ffffff|rightarm2 = ffffff|shorts2 = ffffff|socks2 = ffffff
|fansgroup = [[Viking Persib Club]] dan [[THE BOMBER (Bobotoh Maung Bandung Bersatu)]]
}}
}}
| capacity =
'''Persib''' yang merupakan singkatan dari '''Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung''' adalah salah satu tim [[sepak bola]] [[Indonesia]] yang berasal dari Jawa Barat, khususnya wilayah Bandung. Catatan prestasi tim ini relatif stabil di papan atas sepak bola Indonesia, sejak era [[Perserikatan]] sampai ke [[Liga Indonesia]] masa kini.
| owner = PT Persib Bandung Bermartabat
| chrtitle = Presiden
| chairman = [[Glenn Timothy Sugita]]
| mgrtitle = Manajer
| manajer = [[Haji (gelar)|H.]] [[Umuh Muchtar]]
| coach = [[Bojan Hodak]]
| asisten pelatih = [[Igor Tolić]]
| season = [[Liga 1 (Indonesia) 2023–2024|2023–24]]
| league = [[Liga 1 (Indonesia)|Liga 1]]
| position = [[Liga 1 (Indonesia)|Liga 1]], 1 dari 18 '''(Juara)'''
| website = https://www.persib.co.id
| fansgroup = [[Bobotoh]]
| pattern_la1 = _persib2324h
| pattern_b1 = _persib2324h
| pattern_ra1 = _persib2324h
| pattern_sh1 = _persib2324h
| pattern_so1 =
| leftarm1 = 0C2C86
| body1 = 0C2C86
| rightarm1 = 0C2C86
| shorts1 = 0C2C86
| socks1 = 0C2C86
| pattern_la2 = _persib2324a
| pattern_b2 = _persib2324a
| pattern_ra2 = _persib2324a
| pattern_sh2 = _persib2324a
| pattern_so2 =
| leftarm2 = FFFFFF
| body2 = FFFFFF
| rightarm2 = FFFFFF
| shorts2 = FFFFFF
| socks2 = FFFFFF
| pattern_la3 = _persib2324t
| pattern_b3 = _persib2324t
| pattern_ra3 = _persib2324t
| pattern_sh3 = _persib2324t
| pattern_so3 =
| leftarm3 = 101B74
| body3 = 101B74
| rightarm3 = 101B74
| shorts3 = FFFFF
| socks3 = 101B74
| current = Persib Bandung musim 2023–2024
}}

{| class="infobox" style="font-size: 88%; width: 22em; text-align: center"
! colspan=3 style="font-size: 125%; background-color:#0000FF; color:white; text-align:center;"|
[[Berkas:Logo Persib.png|25px]] Persib Bandung
|- style="text-align: center"
|[[Berkas:Football pictogram.svg|40px]]<br />'''Tim utama'''
|[[Berkas:Football pictogram.svg|40px]]<br />'''[[Akademi Persib Bandung|Tim akademi]]'''
|[[Berkas:Football pictogram.svg|40px]]<br />'''[[Persib Putri|Tim wanita]]'''
|- style="font-size: 90%; text-align: center"
|[[Berkas:Football pictogram.svg|40px]]<br />'''[[Akademi Persib Bandung|U-19]]'''
|[[Berkas:Football pictogram.svg|40px]]<br />'''[[Bandung United F.C.|Tim satelit]]'''
|}

'''Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung''' (atau disingkat '''Persib''') adalah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di [[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]]. Klub ini didirikan pada 5 Januari 1919 dengan nama '''Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond''' (BIVB).<ref name=":3">{{Cite web|title=PERSIB Umumkan Perubahan Hari Jadi|url=https://www.persib.co.id/article-details/persib-umumkan-perubahan-hari-jadi|website=www.persib.co.id|access-date=17 Desember 2023}}</ref> Saat ini Persib bermain di [[Liga 1 (Indonesia)|Liga 1 Indonesia]], julukan terkenal klub ini ''Maung Bandung'' dan ''Pangeran Biru''.

Persib merupakan salah satu klub [[Perserikatan]] yang ikut serta dalam membentuk federasi sepak bola Indonesia yaitu [[Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia|PSSI]]. Klub ini juga termasuk dalam klub dengan keuangan paling stabil di Liga 1 Indonesia dan termasuk daftar klub terkaya di [[Asia Tenggara]].{{fact}} Klub ini juga adalah klub yang belum pernah [[degradasi|ter-degradasi]] di sejarah persepak bolaan Indonesia.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
=== Masa-masa Awal ===
Sebelum bernama [[Persib Bandung]], di [[Kota Bandung]] berdiri [[Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond]] (BIVB) pada sekitar tahun [[1923]]. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah [[Mr. Syamsudin]] yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita [[Dewi Sartika]], yakni [[R. Atot]].
Sejarah Persib Bandung bermula dari berdirinya ''Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond'' (BIVB) pada 5 Januari 1919 berdasarkan temuan penelitian oleh para sejarawan yang diumumkan pada tahun 2023.<ref>{{Cite web|title=Persib|url=https://www.persib.co.id/article-details/persib-umumkan-perubahan-hari-jadi|website=www.persib.co.id|access-date=2023-12-18}}</ref> Temuan itu berdasar pada artikel koran Kaoem Moeda edisi 7 Januari 1919. BIVB merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu, dan fusi dari 13 klub di Bandung, yaitu KBS, BB (Bintang Bandoeng), STER (Steeds trappen en rennen), Diana (Doe is alles niet achteruit), Zwaluw, BIVC, BVC, KVC, VVC, Visser, NVC, Brom dan Pasar Ketjil.


Atot pulalah yang tercatat sebagai Komisaris Daerah [[Jawa Barat]] yang pertama. BIVB memanfaatkan [[lapangan Tegallega]] di depan [[tribun]] [[pacuan kuda]]. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan di luar [[kota]] seperti [[Yogyakarta]] dan [[Jatinegara]], [[Jakarta]].
Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah [[Mr. Syamsudin]] yang kemudian diteruskan oleh [[R. Atot]], putra dari pahlawan nasional [[Dewi Sartika]]. Atot juga tercatat sebagai Komisaris Daerah [[Jawa Barat]] yang pertama. BIVB memanfaatkan [[lapangan Tegallega]] di depan [[tribun]] [[pacuan kuda]]. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan di luar [[kota]] seperti [[Yogyakarta]] dan [[Jatinegara]], [[Jakarta]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://persib.co.id/about-club|title=Official Persib Web|website=persib.co.id|access-date=2019-07-13}}</ref>


Pada tanggal [[19 April]] [[1930]], BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (sekarang [[Persebaya]]), MIVB ([[PPSM Magelang]]), MVB ([[PSM Madiun]]), VVB ([[Persis Solo]]), dan PSM ([[PSIM Yogyakarta]]) turut membidani kelahiran [[PSSI]] dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final [[kompetisi perserikatan]] pada tahun [[1933]] meski kalah dari VIJ Jakarta.
Pada tanggal [[19 April]] [[1930]], BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB ([[Persebaya]]), MIVB ([[PPSM Magelang]]), MVB ([[PSM Madiun]]), VVB ([[Persis Solo]]), dan PSM ([[PSIM Yogyakarta]]) turut membidani kelahiran [[PSSI]] dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan.


BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal [[14 Maret]] 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih [[Anwar St. Pamoentjak]] sebagai Ketua Umum. Klub-klub yang bergabung ke dalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal [[14 Maret]] 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih [[Anwar St. Pamoentjak]] sebagai Ketua Umum. Klub-klub yang bergabung ke dalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.<ref name=":0" />


=== 1930-1994 : Era Perserikatan ===
Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada tahun [[1934]], dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun [[1937]], Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis.
Diawal keikutsertaanya di kompetisi ini pada tahun 1933, Persib dikalahkan oleh VIJ Jakarta. kemudian baru pada tahun 1937 Persib berhasil meraih juara setelah mengalahkan [[Persis Solo]] di pertandingan final di [[Stadion Sriwedari]] dengan skor 2-1.<ref>{{Cite web|last=Nugraha|first=Septian|date=2017-11-02|title=Romantisme Persib Bandung di Kota Solo|url=https://panditfootball.com/cerita/210354/romantisme-persib-bandung-di-kota-solo|website=Pandit Football Indonesia|access-date=2022-06-05|archive-date=2023-03-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230323105315/https://www.panditfootball.com/cerita/210354/SPN/171102/romantisme-persib-bandung-di-kota-solo|dead-url=no}}</ref> Kemudian di tahun-tahun berikutnya Persib gagal mempertahankan gelar dan hanya berhasil menjadi juara 3 pada kompetisi tahun 1939.{{fact}}


==== Dekade 1940an ====
Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang-orang [[Belanda]] yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken (VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah-olah Persib merupakan perkumpulan "kelas dua". VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan-pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib ketika itu sering dilakukan di pinggiran Bandung, seperti Tegallega dan [[Ciroyom, Andir, Bandung|Ciroyom]]. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang di dalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan di pusat kota, [[UNI]] dan [[SIDOLIG]].
Memasuki awal dekade [[1940-an|40-an]], situasi politik dalam negeri ketika itu mengganggu jalannya Kompetisi Perserikatan. Saat itu, kompetisi hanya bisa digelar pada tahun [[1941]], [[1942]], [[1943]]. Pada tahun [[1941]] Bandung menjadi tuan rumah kompetisi perserikatan, tetapi Persib tidak mampu mencapai hasil yang maksimal.{{fact}}


Di era pendudukan Jepang, pemerintahan kolonial membredel seluruh perkumpulan sepak bola yang ada di tanah air, termasuk [[PSSI]]. Pemerintah [[Kolonial Jepang]] pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu, yakni ''Rengo Tai Iku Kai''.
Persib memenangkan "perang dingin" dan menjadi perkumpulan sepak bola satu-satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung di bawah VBBO seperti UNI dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO (sempat berganti menjadi PSBS sebagai suatu strategi) kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni [[Lapangan UNI]], Lapangan SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan Lapangan SPARTA (kini [[Stadion Siliwangi]]). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.


==== Dekade 1950an ====
Ketika Indonesia jatuh ke tangan [[Jepang]], kegiatan persepak bolaan yang dinaungi organisasi dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga di seluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Pada dekade [[1950-an|50-an]], prestasi Persib tidak begitu mencuat. Tahun [[1950]], Persib hanya menjadi ''runner-up'' dalam kejuaraan yang bersamaan dengan Kongres PSSI di [[Semarang]]. Persib gagal tampil sebagai juara setelah dikalahkan Persebaya di final, padahal skuat Persib saat itu diisi beberapa pemain timnas proyeksi [[Asian Games 1951]] seperti Anas dan [[Aang Witarsa]].<ref name=":0" />


Setelah hanya mampu menempati peringkat ketiga pada tahun [[1952]] di [[Surabaya]], [[1954]] di [[Jakarta]] dan [[1957]] di [[Padang]], Persib mulai menggeliat pada tahun [[1959]]. Sayang, Persib gagal menjadi juara ketika pada pertandingan terakhir dikalahkan PSM Makassar 1-2 di Lapangan Ikada, Jakarta.<ref>{{Cite web|url=http://www.bolanusantara.com/news/panasnya-rivlaitas-persib-dan-psm-di-era-perserikatan|title=Cerita Panasnya Rivalitas Persib dan PSM di Era Perserikatan|last=Pratama|first=T. Nugraha|website=Cerita Panasnya Rivalitas Persib dan PSM di Era Perserikatan|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155246/http://www.bolanusantara.com/news/panasnya-rivlaitas-persib-dan-psm-di-era-perserikatan|dead-url=yes}}</ref>
Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.


Pada dekade ini, Persib mengalami periode-periode penting dimana wali kota Bandung saat itu [[R. Enoch]] membangun kantor sekretariat untuk Persib di [[Cilentah]]. Sebelum akhirnya atas upaya [[R. Soendoro]], Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di [[Jalan Gurame]].{{fact}}
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar di berbagai kota, sehingga ada Persib di [[Tasikmalaya]], Persib di [[Sumedang]], dan Persib di [[Yogyakarta]]. Pada masa itu prajurit-prajurit [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi|Siliwangi]] hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.


==== Dekade 1960an ====
Baru tahun [[1948]] Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda (NICA) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, [[dokter Musa]], Munadi, [[H. Alexa]], [[Rd. Sugeng]] dengan Ketua Munadi.
Pada musim kompetisi 1961, Persib berhasil menjuarai Kompetisi Perserikatan setelah memperoleh poin tertinggi di putaran final yang diikuti 7 kontestan.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|url=https://www.indosport.com/sepakbola/20171116/persib-era-50an-yang-mengharumkan-nama-timnas/ade-dana|title=Persib Era 50an Yang Mengharumkan Nama Timnas|last=INDOSPORT.com|date=2017-11-16|website=INDOSPORT.com|language=en|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144619/https://www.indosport.com/sepakbola/20171116/persib-era-50an-yang-mengharumkan-nama-timnas/ade-dana|dead-url=no}}</ref> Tetapi setelah itu di tahun-tahun berikutnya prestasi Persib kembali melorot dan gagal mempertahankan gelar pada Kompetisi Perserikatan 1964 dan 1965 di Jakarta.<ref name=":0" />


==== Dekade 1970an ====
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat [[nasionalisme]]. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, dekade 1950-an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode [[1953]]-[[1957]] itulah Persib mengakhiri masa pindah-pindah sekretariat. Wali Kota Bandung saat itu [[R. Enoch]], membangun Sekretariat Persib di [[Cilentah]]. Sebelum akhirnya atas upaya [[R. Soendoro]], Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di [[Jalan Gurame]].
Memasuki dekade [[1970-an]], tidak ada prestasi yang dicatatkan oleh Persib. Meskipun tidak meraih prestasi di kompetisi mayor, tetapi Persib masih berprestasi di kompetisi atau turnamen-turnamen seperti Surya Cup (Surabaya) [[1978]], Yusuf Cup (Makasar) dan Tugu Muda (Semarang), diketiga turnamen tersebut Persib mampu tampil sebagai juara.{{fact}}


==== Dekade 1980an ====
Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun [[1961]], [[1986]], [[1990]], dan pada kompetisi terakhir pada tahun [[1994]]. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun [[1950]], [[1959]], [[1966]], [[1983]], dan [[1985]].
{{Rapikan-naratif}}
Setelah berjuang dari tingkat zona, wilayah dan nasional, dengan materi pemain di antaranya Sobur, [[Adeng Hudaya]], [[Suryamin]], [[Encas Tonif]], dan [[Iwan Sunarya]], pada tahun [[1980]] Persib akhirnya kembali ke Divisi Utama bersama [[PSIS Semarang]], Persema Malang dan PSP Padang untuk melengkapi 6 tim lain di Divisi Utama yaitu [[Persija Jakarta]], [[PSMS Medan]], [[Persipura Jayapura]], [[PSM Makassar]], [[Persebaya Surabaya]] dan [[Persiraja Banda Aceh]].


Persib kembali ke Divisi Utama pada [[Divisi Utama PSSI 1983|Kompetisi Perserikatan 1983]], Meski pada putaran pertama Wilayah Barat di Stadion Imam Bonjol, Padang, hanya mencatat sekali kemenangan atas PSP Padang 2-1 (sisanya kalah 1-2 dari PSMS serta bermain imbang 2-2 dengan PSMS dan 0-0 dengan Persija), Persib memastikan diri lolos ke babak “4 Besar”, setelah mencetak 3 kemenangan dan sekali imbang di putaran kedua di Stadion Siliwangi.
Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi [[Robby Darwis]] pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun [[1995]]. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi juara setelah mengalahkan [[Petrokimia Putra]] melalui gol yang diciptakan oleh [[Sutiono Lamso]] pada menit ke-76.


Pada pertandingan pertama, gol-gol yang disumbangkan Adeng Hudaya (30), Wolter Sulu (52), Encas Tonif (66) dan Bambang Sukowiyono (72) mengantarkan Persib meraih kemenangan 4-0 atas Persiraja. Selanjutnya, PSP dibabat 5-0 lewat hattrick [[Ajat Sudrajat|Adjat Sudradjat]] pada menit 18, 38 dan 55, serta gol tambahan dari [[Bambang Sukowiyono]] (8) dan Robby Darwis (68). PSMS yang akhirnya tampil sebagai juara Wilayah Barat juga ditaklukan dengan skor 3-1 melalui gol Bambang Sukowiyono (12-pen.) dan dua gol Adjat Sudradjat pada menit 22 dan 66. Pada partai pamungkas Wilayah Barat, Persib bermain imbang tanpa gol dengan Persija.
Sayangnya setelah juara, prestasi Persib cenderung menurun. Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun [[2003]]. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di [[Divisi Utama]].


Di babak “4 Besar” yang berlangsung di Stadion Utama Senayan, Persib dan PSMS bergabung dengan dua wakil Wilayah Timur, Persebaya Surabaya dan PSM Makassar. Persib akhirnya lolos ke grand final setelah mengalahkan Persebaya 2-1 lewat gol Wawan Karnawan (40) dan Wolter Sulu (60); kembali membekap PSMS 2-1 melalui dua gol yang diborong Adjat Sudradjat dan menghancurkan PSM Makassar 3-0 lewat gol Djafar Sidik (10), Yana Rodiana dan Bambang Sukowiyono (74).
Sebagai tim yang dikenal baik, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti [[Risnandar Soendoro]], [[Nandar Iskandar]], [[Adeng Hudaya]], [[Heri Kiswanto]], [[Ajat Sudrajat]], [[Yusuf Bachtiar]], [[Dadang Kurnia]], [[Robby Darwis]], [[Budiman]], [[Nur'alim]], [[Yaris Riyadi]] hingga generasi [[Erik Setiawan]] dan [[Eka Ramdani]] merupakan
sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.Sampai saat ini Persib Bandung adalah tim Indonesia yang bisa di bilang paling dibanggakan oleh Indonesia karena prestasi dan kemampuannya.


Persib dikenal bersaing ketat dengan [[PSMS Medan]] dalam perebutan gelar juara Perserikatan. Pertemuan mereka yang pertama di laga pamungkas Perserikatan terjadi pada [[Divisi Utama PSSI 1983|musim 1983]]. Tiada gol tercipta pada 90 menit pertandingan dan tambahan waktu, namun PSMS mampu mengalahkan Persib dengan keunggulan 3-2. Final [[Divisi Utama PSSI 1985|musim 1985]] yang dihelat di [[Stadion Utama Gelora Bung Karno|Stadion Utama Senayan]] pada 23 Februari 1985 dikenang sebagai partai yang ditonton 150.000 orang, catatan yang hingga kini belum dapat tersaingi.<ref>{{Cite web|url=https://www.bola.com/indonesia/read/2898281/duel-persib-vs-psms-1985-mencuri-perhatian-dunia|title=Duel Persib Vs PSMS 1985, Mencuri Perhatian Dunia|last=Bola.com|date=2017-03-25|website=bola.com|language=id|access-date=2019-11-30|archive-date=2021-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210113063628/https://www.bola.com/indonesia/read/2898281/duel-persib-vs-psms-1985-mencuri-perhatian-dunia|dead-url=no}}</ref> Persib kembali ditekuk PSMS lewat adu penalti lagi-lagi yang berakhir 3-2 setelah skor 2-2 hingga akhir perpanjangan waktu laga itu.<ref>{{Cite web |url=https://bola.kompas.com/read/2017/03/25/11131398/jelang.psms.vs.persib.kenangan.rekor.150.000.penonton.di.senayan?page=all |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-10 |archive-date=2019-06-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190602000903/https://bola.kompas.com/read/2017/03/25/11131398/jelang.psms.vs.persib.kenangan.rekor.150.000.penonton.di.senayan%3Fpage%3Dall |dead-url=no }}</ref>
== Stadion dan Mess ==
[[Berkas:Stadion_Jalak_Harupat.jpg|200px|right|thumb|Stadion si Jalak Harupat (bird eye)]]
Hingga saat ini, Persib masih menggunakan [[Stadion Si Jalak Harupat]] untuk memainkan laga kandangnya. Setelah sebelumnya memakai [[Stadion Siliwangi]].


Persib akhirnya mampu menjadi juara Divisi Utama pada [[Divisi Utama PSSI 1986|musim 1986]] untuk pertama kali sejak [[Kejuaraan Nasional PSSI 1961|musim 1961]] saat [[Adeng Hudaya]] dan kawan-kawan di final mengalahkan [[Perseman Manokwari]] 1-0 lewat gol tunggal [[Djajang Nurjaman|Djadjang Nurdjaman]].<ref name="digital">{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2016/03/29/sejarah-singkat-persib-bandung-dari-masa-ke-masa|title=Sejarah Singkat Persib Bandung dari Masa ke Masa|last=digital|first=pikiran rakyat|website=Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144620/https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2016/03/29/sejarah-singkat-persib-bandung-dari-masa-ke-masa|dead-url=no}}</ref> Ketika itu skuat Persib dihuni pemain hasil binaan Marek Janota seperti Sobur, Boyke Adam, Wawan Hermawan (penjaga gawang), Wawan Karnawan, Ade Mulyono, Suryamin, Ujang Mulyana, Sarjono, Adeng Hudaya, Robby Darwis, Yoce Roni, Kornelis, Ajid Hermawan, [[Ajat Sudrajat|Ajat Sudradjat]], Yana Rodiana, Sam Triawan, Iwan Sunarya, Dede Rosadi, Djadjang Nurdjaman, [[Bambang Sukowiyono]], Suhendar, Kosasih dan Djafar Sidik. Pemain-pemain itu ditangani pelatih [[Nandar Iskandar]].
Pada [[Liga Super Indonesia 2008|Indonesian Super League 2008/2009]], Persib terpaksa harus meninggalkan Stadion Siliwangi setelah terjadi kerusuhan ketika menjamu Persija Jakarta pada pekan kedua. Ditambah situasi politik yang sedang memanas akibat berlangsungnya [[Pemilu 2009]], [[Kepolisian]] [[Kota Bandung]] tidak lagi mengeluarkan surat izin menyelenggarakan pertandingan di Stadion Siliwangi bagi Persib. Sebagai alternatif, dipilihlah [[Stadion Si Jalak Harupat]], [[Soreang]], [[Kabupaten Bandung]], sebagai "home-base" hingga akhir musim kompetisi.


Usai kompetisi Perserikatan, Persib juga memenangkan Piala Sultan Hassanal Bolkiah. Di partai final, Persib yang saat itu meminjam libero [[Herry Kiswanto]] dari klub Galatama [[Krama Yudha Tiga Berlian]] serta Yusuf Bachtiar dari Perkesa 78 Sidoarjo, mengalahkan tim nasional Malaysia. Gol kemenangan Persib dilesakkan Yusuf, yang kemudian menjadi pemain kunci Persib di Liga Indonesia.<ref>{{Cite web|last=SKOR.ID|last2=SkorID|title=Pinjam Dua Pemain Galatama, Persib Juara Turnamen Internasional Pertama pada 1986|url=https://www.skor.id/bola-nasional/sk-01355018/pinjam-dua-pemain-galatama-persib-juara-turnamen-internasional-pertama-pada-1986|website=www.skor.id|language=id|access-date=2022-10-18|archive-date=2023-03-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230323105316/https://www.skor.id/post/pinjam-dua-pemain-galatama-persib-juara-turnamen-internasional-pertama-pada-1986-01355018|dead-url=no}}</ref>
Berdasarkan permasalahan itulah Pemerintah [[Kota Bandung]] berencana membangun Sarana Olahraga baru, termasuk stadion, di kawasan Gedebage. Stadion itu sendiri, yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada awal 2008, ini diproyeksikan untuk menjadi ''home-base'' Persib serta untuk menyelenggarakan [[SEA Games]] tahun 2011 nanti. Stadion ini juga direncanakan untuk digunakan pada Porprov Jawa Barat 2010. Saat ini, kontrak pembangunan stadion yang rencananya akan diberi nama '''[[Stadion Gedebage|Stadion Utama Sepakbola Gedebage]]''' ini telah diperoleh PT Adhi Karya Tbk dengan nilai Rp495,945 miliar. Diperkirakan, pembangunan stadion ini akan memakan waktu 883 hari.


Gelar juara bertahan Perserikatan gagal dipertahankan Persib pada musim berikutnya, [[Divisi Utama PSSI 1986-1987|1986/1987]]. Setelah lolos ke babak “6 Besar”, Persib tidak lolos ke grand final karena hanya berada di peringkat ketiga klasemen akhir. Nilai yang dikumpulkan Persib yaitu 6, hasil sekali menang dan 4 kali seri, sebenarnya sama dengan [[PSIS Semarang]].
Untuk lapangan latihan, Persib menggunakan Stadion Persib di Jl. Ahmad Yani. Stadion yang dulunya dikenal dengan nama Stadion Sidolig ini direnovasi sejak tahun lalu. Kini di stadion tersebut terdapat lapangan latihan dengan rumput baru dan trek berlari serta di sampingnya terdapat mess untuk tempat tinggal para pemain dan staff Persib serta untuk kantor. Pada pertengahan bulan Juli diadakan rencana renovasi tahap kedua, yaitu merenovasi bagian depan stadion yang sekarang ini hanya merupakan [[ruko|ruko-ruko]] tempat menjual kaos Persib dll. Rencana ini menimbulkan kerisauan bagi para pedagang di sekitar Stadion Persib karena mereka tidak akan mendapat penghasilan jika diwajibkan mengosongkan lahan bisnis mereka.


Namun, karena unggul dalam produktivitas gol, PSIS-lah yang akhirnya tampil di final dan menjadi juara dengan mengalahkan Persebaya 1-0. Dari 5 pertandingan yang dimainkan, Persib hanya mencetak dua gol melalui Adjat Sudradjat ketika bermain imbang 1-1 dengan Persipura dan Adeng Hudaya saat mengalahkan PSIS 1-0.
Sejak diresmikan, pernah bocor dan ambruk akibat pipa air yang bocor. Belum lagi masalah rumput lapangan yang mengering karena terlamess persib sudah beberapa kali mendapatkan masalah. Atap ruang VIP di mess itu sering dipakai. Akhir-akhir ini atap mess juga bocor akibat musim hujan, sehingga menyebabkan licinnya lantai dan terganggunya aktivitas. Letak Stadion Persib yang berada di Jl. Ahmad Yani yang merupakan pusat keramaian juga membuat istirahat para pemain terganggu dan mudahnya para ''bobotoh'' untuk masuk ke dalam stadion.


Persib kalah bersaing di musim [[1987]]/[[1988]] dari Persebaya yang akhirnya tampil sebagai juara dan Persija sebagai ''runner-up''. Pada masa itu pula, Persib menerima kunjungan klub Belanda [[PSV Eindhoven]] di tanggal 11 Juni 1987 di Stadion Siliwangi dalam sebuah laga persahabatan. Klub yang nantinya akan menjuarai [[Piala Champions]] 1987-88 itu memenangkan laga dengan skor 6-0 dengan gol dari Rene van der Gijp (menit 8), hattrick [[Eric Viscaal]] ('15, '40, '51) dan Jurrie Koolhof ('58, '63).<ref>{{Cite web|last=redaksi|date=2016-03-14|title=Sejarah Persib Bandung dalam 5 Ribu Kata|url=https://panditfootball.com/klasik/200840/sejarah-persib-bandung-dalam-5-ribu-kata|website=Pandit Football Indonesia|access-date=2019-07-13|archive-date=2016-10-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20161008062137/http://panditfootball.com/klasik/200840/sejarah-persib-bandung-dalam-5-ribu-kata|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|last=Abidin|first=Ahmad Fadhil|date=2016-09-25|title=Stadion Siliwangi, Tempat Berbagai Sejarah Persib Terukir|url=http://www.infobdg.com/v2/stadion-siliwangi-tempat-berbagai-sejarah-persib-terukir/|website=infobdg.com|language=en-US|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144619/http://www.infobdg.com/v2/stadion-siliwangi-tempat-berbagai-sejarah-persib-terukir/|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|title=Post Match Persib VS PSV Eindhoven (1987): “Bintang Sepakbola Dunia Mencicipi Siliwangi”.” {{!}} mengbal.com {{!}} Lalajo Maung|url=https://www.mengbal.com/2013/06/postmatch-persib-vs-psv-eindhoven-1987-%e2%80%9cbintang-sepakbola-dunia-mencicipi-siliwangi-%e2%80%9d/|language=en-US|archive-url=https://web.archive.org/web/20170607094228/http://www.mengbal.com/2013/06/postmatch-persib-vs-psv-eindhoven-1987-%E2%80%9Cbintang-sepakbola-dunia-mencicipi-siliwangi-%E2%80%9D/|archive-date=2017-06-07|dead-url=yes|access-date=2019-07-13}}</ref> Pada musim [[1989]]/[[1990]], di bawah besutan pelatih Ade Dana dan dua asistennya [[Dede Rusli]] dan [[Indra Thohir|Indra M. Thohir]], Persib kembali menjadi juara setelah pada babak grand final di Stadion Utama Senayan mengalahkan PSM Makassar 2-0 lewat gol bunuh diri [[Subangkit]] dan Dede Rosadi.<ref name=":1" />
== Sponsor Persib ==
* [http://www.daya-mustika.com/ PT Daya Adira Mustika] ([[Honda]] Dealer) (2009/2010 — 2012/2013)
* [http://www.evalube.com/ PT Wiraswasta Gemilang Indonesia (WGI)] (Evalube) (2009/2010 — 2011/2012)
* [http://www.indosat.com/ PT Indosat Tbk. (Indosat IM3) (2012/2013)
* [http://www.harumenergy.com/ PT Harum Energy Tbk] (Coal Mining Company) (2011/2012)
* [http://www.corsamotorcycletire.com/ PT Multistrada Arah Sarana, Tbk. (MASA)] (Corsa Tire) (2009/2010 & 2011/2012)
* PT Surya Eka Perkasa (2011/2012)
* [http://www.rumusanabc.com/ (Kopi ABC)
=== Apparel ===
* [[Vilour Sport|Vilour]] (2006–2009)
* [[Diadora]] (2009–2010)
* [[Joma]] (2010–2011)
* [[Mitre Sports International|Mitre]] (2011–2012)
* [[League]] (2012-sekarang)


{{Quote box|quote=“Kita bisa menjadi juara di Piala Sultan Hassanal Bolkiah karena Persib memang sedang di puncak prestasi. Dan memenuhi pra syarat sebagai tim juara. Di semua lini permainan tidak ada sama sekali celah yang bisa mengandaskan impian kami dalam mengibarkan sepak bola prestasi. Teknis dan non teknis jempolan. Tidak ada sama sekali ganjalan untuk menjadi the champion. Juara memang tinggal menunggu waktu saja,”|source=[[Bambang Sukowiyono]] (1986)|width=30%|alignment=right}}
== Prestasi ==
Salah satu catatan unik dari tim ini adalah ketika menjuarai kompetisi sepak bola Perserikatan yang untuk terakhir kalinya diadakan, yaitu pada tahun 1993/1994. Dalam pertandingan final, Persib yang ditulang-punggungi oleh pemain-pemain seperti Sutiono Lamso dan Robby Darwis mengalahkan [[PSM Makassar]]. Kompetisi sepak bola [[Galatama]] dan tim-tim Perserikatan di Indonesia kemudian dilebur menjadi Liga Indonesia (LI). Pada laga [[Divisi Utama Liga Indonesia 1994/1995|kompetisi LI pertama tahun 1994/1995]], Persib kembali menorehkan catatan sebagai juara setelah dalam pertandingan final mengalahkan [[Petrokimia Putra Gresik]] dimana gol tunggal pada pertandingan tersebut dicetak oleh Sutiono. Persib juga merupakan salah satu klub Indonesia yang berhasil mencapai babak perempat final [[Liga Champions Asia]]'''.


=== Nasional ===
==== Dekade 1990an ====
Pada [[Divisi Utama PSSI 1991–1992|musim 1991/92]], Persib lolos dari babak reguler Wilayah Barat ke babak “6 Besar” bersama PSMS dan PSDS Deli Serdang, Persib lolos ke semifinal berkat kemenangan 2-1 atas Persebaya lewat gol Kekey Zakaria menit ke-7 dan Robby Darwis menit 30 dan menjinakkan PSDS 1-0 melalui gol tunggal Dede Rosadi pada menit 62.
==== Liga ====
* [[Perserikatan]]
:''Juara'' (5): [[1937]], [[1961]], [[1986]], [[1990]], [[1994]]
:''Runner-up'' (8) : [[1933]], [[1934]], [[1936]], [[1950]], [[1959]], [[1960]], [[1982]]/[[1983]], [[1984]]/[[1985]]
* [[Divisi Utama Liga Indonesia| Divisi Utama]]
:''Juara'' (1): [[Divisi Utama Liga Indonesia 1994–95|1994–95]]
==== Piala ====


Di semifinal, Persib dikalahkan PSM Makassar 1-2. Persib mencetak gol lewat tendangan penalti oleh Robby Darwis di menit 65, dan kebobolan 2 gol oleh PSM melalui Alimudin Usman pada menit 54 lewat tendangan penalti dan Kaharudin menit 79. Pada pertandingan perebutan tempat ketiga pun Persib dikalahkan Persebaya 1-2.<ref>{{Cite web|last=Suhendra|first=Endan|date=2020-02-29|title=29 Februari 1992: Kalah dari Persebaya di Play-off 3/4, Persib Catat Prestasi Terburuk Sejak 1983|url=https://bulao.id/2020/02/29/29-februari-1992-kalah-dari-persebaya-di-play-off-3-4-persib-catat-prestasi-terburuk-sejak-1983/|website=BULAO.ID|language=en-GB|access-date=2023-12-18}}</ref>
* '''Piala Persija'''
:''Juara'' (1): [[1991]]


Pada musim [[Divisi Utama PSSI 1993–1994|1993/1994]], yang merupakan Kompetisi Perserikatan terakhir sebelum dilebur menjadi Liga Indonesia (LI) pada musim [[Divisi Utama Liga Indonesia 1994–1995|1994/1995]], Persib kembali menjuarai Divisi Utama, setelah di final menjungkalkan PSM Makassar 2-0 pada tanggal 17 April 1994.<ref name=":1" />
* '''Piala Kang Dada'''
:''Juara'' (1): [[2008]]


Dua gol kemenangan Persib pada partai final yang disaksikan lebih dari 100.000 penonton itu dicetak Yudi Guntara menit ke-26 dan Sutiono Lamso menit 71. Pada partai final itu, pelatih Indra M. Thohir yang didampingi Asisten Pelatih Djadjang Nurdjaman dan Emen Suwarman menurunkan formasi terbaiknya yaitu Aris Rinaldi (kiper); Robby Darwis, Roy Darwis, Yadi Mulyadi (belakang); Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, Asep Kustiana, Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara (gelandang), Kekey Zakaria, dan Sutiono Lamso (striker).<ref>{{Cite web|url=https://simamaung.com/17-april-mengenang-momen-sebagai-jawara-perserikatan-1994-bag-i/|title=17 April, Mengenang Momen Jawara Perserikatan 1994 (Bag I)|website=Persib Bandung Berita Online {{!}} simamaung.com|language=en-US|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144619/https://simamaung.com/17-april-mengenang-momen-sebagai-jawara-perserikatan-1994-bag-i/|dead-url=no}}</ref>
* '''Piala Celebes'''
:''Juara'' (1): [[2012]]


=== 1994-2007: Bergulirnya Liga Indonesia ===
=== Internasional ===
PSSI memutuskan untuk mengakhiri dualisme kompetisi yaitu Perserikatan (amatir) dan Galatama (semiprofesional), dengan menggelar Liga Indonesia mulai musim [[1994]]-[[1995]], dan membuka keran bagi pemain asing. Sebanyak 34 tim, terdiri dari 16 eks Galatama dan 18 eks Perserikatan, tampil dalam kompetisi Liga Indonesia (LI).
* [[Liga Champions Asia]]
:''Perempat Final'' (1): [[1995]]


Ke-34 peserta dibagi ke dalam dua wilayah, Barat dan Timur. Di Wilayah Barat bercokol Arseto Solo, Bandung Raya, BPD Jateng, Mataram Putra, Medan Jaya, Pelita Jaya Jakarta, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persijatim Jakarta Timur, Persiku Kudus, Persiraja Banda Aceh, Persita Tangerang, PS Bengkulu, PSDS Deli Serdang, PSMS Medan, Semen Padang, dan Warna Agung. Sedangkan di Wilayah Timur, ada Arema Malang, Assyabaab Salim Grup Surabaya (ASGS), Barito Putra, Gelora Dewata, Mitra Surabaya, Persebaya Surabaya, Persegres Gresik, Persema Malang, Persiba Balikpapan, Persipura Jayapura, Petrokimia Putra Gresik, PSIM Yogyakarta, PSIR Rembang, PSIS Semarang, PSM Makassar, Pupuk Kaltim Bontang, dan Putra Samarinda.
==Skuat==
Berikut daftar pemain Persib di [[Indonesia Super League]] 2012-2013
{{Fs start}}
{{Fs player|no=78|nat=Indonesia|pos=GK|name=[[I Made Wirawan]]}}
{{Fs player|no=55|nat=Indonesia|pos=GK|name=[[Cecep Supriatna]]}}
{{Fs player|no=30|nat=Indonesia|pos=GK|name=[[Rizky Bagja]]}}
{{Fs player|no=12|nat=Indonesia|pos=GK|name=[[Shahar Ginanjar]]}}
{{Fs player|no=5|nat=Indonesia|pos=DF|name=[[Maman Abdurahman]]}}
{{Fs player|no=6|nat=Cameroon|pos=DF|name=[[Abanda Herman]]}}
{{Fs player|no=4|nat=Syria|pos=DF|name=[[Naser Al Sebai]]}}
{{Fs player|no=18|nat=Indonesia|pos=DF|name=[[Jajang Sukmara]]}}
{{Fs player|no=22|nat=Indonesia|pos=DF|name=[[Supardi Nasir]]}}
{{Fs player|no=3|nat=Indonesia|pos=DF|name=[[Aang Suparman]]}}
{{Fs player|no=16|nat=Indonesia|pos=DF|name=[[Tony Sucipto]]}}
{{Fs player|no=13|nat=Indonesia|pos=DF|name=[[Muhammad Agung Pribadi]]}}
{{football squad mid}}
{{Fs player|no=24|nat=Indonesia|pos=MF|name=[[Hariono]]}}
{{Fs player|no=66|nat=Indonesia|pos=MF|name=[[Asri Akbar]]}}
{{Fs player|no=7|nat=Indonesia|pos=MF|name=[[Atep]]}}
{{Fs player|no=80|nat=Cameroon|pos=MF|name=[[Georges Parfait Mbida Messi]]}}
{{Fs player|no=23|nat=Indonesia|pos=MF|name=[[Muhammad Ridwan]]}}
{{Fs player|no=15|nat=Indonesia|pos=MF|name=[[Firman Utina]]}}
{{Fs player|no=99|nat=Cameroon|pos=FW|name=[[Herman Dzumafo Epandi]]}}
{{Fs player|no=11|nat=Japan|pos=FW|name=[[Kenji Adachihara]]}}
{{Fs player|no=9|nat=Indonesia|pos=FW|name=[[Airlangga Sucipto]]}}
{{Fs player|no=69|nat=Indonesia|pos=FW|name=[[Sigit Hermawan]]}}
{{Fs player|no=8 |nat=Singapura|pos=FW|name=[[Muhammad Yusuf Chatyawan]]}}
{{Fs player|no=10|nat=Indonesia|pos=FW|name=[[Sergio van Dijk]]}}


17 tim yang berada di masing-masing wilayah harus bertarung secara reguler dalam 32 pertandingan ''home'' ''and'' ''away''. Empat tim teratas berhak lolos ke babak “8 Besar”, dan dua tim terbawah di masing-masing wilayah degradasi ke Divisi I.
{{Fs end}}


==== Liga Indonesia/1994-95 ====
==Transfer 2012-2013==
{{Rapikan-naratif}}
===Masuk===
Kendati keberadaan pemain asing sudah diperbolehkan PSSI, namun Persib tetap mengandalkan pemain lokal pada LI I/1994-95. Persib memulai kompetisi dengan hasil buruk. Pada partai pembuka, Persib dikalahkan [[Pelita Jaya FC|Pelita Jaya]] 0-1 melalui gol tunggal pemain asing asal [[Yugoslavia]] (sekarang [[Serbia]]), Dejan Gluscevic.Di babak reguler, dengan mengalami tiga kekalahan, Persib pun hanya lolos ke babak “8 Besar” sebagai ''runner-up'' di bawah Pelita Jaya.
* {{flagicon|Japan}} [[Kenji Adachihara]] (dari {{flagicon|Indonesia}} [[Persiba Balikpapan]])
* {{flagicon|Cameroon}} [[Georges Parfait Mbida Messi]] (dari {{flagicon|Angola}} [[ Interclube]])
* {{flagicon|Indonesia}} [[Asri Akbar]] (dari {{flagicon|Indonesia}} [[Persiba Balikpapan]])
* {{flagicon|Indonesia}} [[Shahar Ginanjar]] (dari {{flagicon|Indonesia}} [[Pelita Jaya]])
* {{flagicon|Indonesia}} [[I Made Wirawan]] (dari {{flagicon|Indonesia}} [[Persiba Balikpapan]])
* {{flagicon|Indonesia}} [[Aang Suparman]] (dari {{flagicon|Indonesia}} [[Persibo Bojonegoro]])
* {{flagicon|Indonesia}} [[Firman Utina]] (dari {{flagicon|Indonesia}} [[Sriwijaya FC]])
* {{flagicon|Indonesia}} [[Supardi Nasir]] (dari {{flagicon|Indonesia}} [[Sriwijaya FC]])
* {{flagicon|Indonesia}} [[Muhammad Ridwan]] (dari {{flagicon|Indonesia}} [[Sriwijaya FC]])
* {{flagicon|Syria}} [[Naser Al Sebai]] (dari {{flagicon|Lebanon}} [[Tripoli SC]])
* {{flagicon|Indonesia}} [[Sergio van Dijk]] (dari {{flagicon|Australia}} [[Adelaide United]])


Setelah lolos ke Senayan, Persib memulai pertandingan Grup B, 20 Juli 1995, dengan hasil 0-0 dengan Petrokimia Putra. Dalam pertandingan ini, Petrokimia Putra menurunkan dua pemain asing, [[Jacksen Tiago]] (Brasil) dan penjaga gawang asal Trinidad & Tobago, Darryl Sinerine. Sementara pada pertandingan lain, ASGS membekap Medan Jaya 2-1.
===Keluar===

* {{flagicon|Australia}} [[Robert Mark Gaspar]]
Persib baru membuka peluang lolos ke semifinal setelah pada partai kedua, [[23 Juli]] [[1995]], menundukkan Medan Jaya 2-1 dan pada pertandingan lain, Petrokimia Putra kembali bermain imbang 2-2 dengan ASGS. Hasil ini membuat persaingan perebutan dua tiket dari Grup B semakin panas, terutama tiga tim yang masih punya peluang yaitu Persib, ASGS dan Petrokimia Putra.
* {{flagicon|Brazil}} [[Marcio Souza Da Silva|Marcio Souza]] (ke {{flagicon|Indonesia}} [[Persiba Bantul]])

* {{flagicon|Indonesia}} [[Aldi Rinaldi]]
Pada partai penentuan, [[26 Juli]] [[1995]], Persib menundukkan ASGS dengan skor telak 3-0, sekaligus melaju ke semifinal sebagai juara Grup B. Persib akhirnya didampingi Petrokimia Putra yang menang 3-0 atas Medan Jaya.
* {{flagicon|Indonesia}} [[Aliyudin]] (ke {{flagicon|Indonesia}} [[Sriwijaya F.C.|Sriwijaya]])

* {{flagicon|Indonesia}} [[Anggi Indra Permana]] (ke {{flagicon|Indonesia}} [[Persiba Balikpapan]])
Di babak semifinal, [[28 Juli]] [[1995]], Persib bertemu Barito Putra yang menjadi ''runner-up'' Grup A. Dalam pertandingan yang berlangsung sengit, Persib menang 1-0 atas Barito Putra lewat [[Kekey Zakaria]]. Meskipun sempat ada tuduhan diselamatkan wasit, mereka lolos ke final untuk kembali berhadapan dengan Petrokimia Putra yang menyingkirkan Pupuk Kaltim 1-0 berkat gol tunggal [[Widodo Cahyono Putro]].
* {{flagicon|Indonesia}} [[Budiawan]] (ke {{flagicon|Indonesia}} [[Persisam Putra Samarinda]])

* {{flagicon|Indonesia}} [[Dadang Sudrajat]]
Pada final yang berlangsung pada [[30 Juli]] [[1995]] di Stadion Utama Senayan, seperti partai-partai sebelumnya, pelatih Indra M. Thohir memainkan para pemain sebagai berikut; Anwar Sanusi (kiper), Mulyana, Robby Darwis, Yadi Mulyadi (belakang), Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, [[Yudi Guntara]], [[Asep Kustiana]], [[Yusuf Bachtiar]] (tengah), Kekey Zakaria, dan [[Sutiono Lamso]] (depan). Sutiono menjebol gawang Petrokimia Putra pada menit 76.
* {{flagicon|Indonesia}} [[Dudi Sunardi]]

* {{flagicon|Indonesia}} [[Hendra Ridwan]] (ke {{flagicon|Indonesia}} [[Mitra Kutai Kartanegara|Mitra Kukar]])
Penyerang Petrokimia [[Jacksen F. Tiago]] sempat mencetak gol di menit 30, namun dianulir oleh wasit Zulkifli Chaniago.<ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/kisah-petrokimia-putra-mewarnai-sepakbola-gresik-cFz9|title=Kisah Petrokimia Putra Mewarnai Sepakbola Gresik|last=Teguh|first=Irfan|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-06-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20190607102304/https://tirto.id/kisah-petrokimia-putra-mewarnai-sepakbola-gresik-cFz9|dead-url=no}}</ref> Hingga pertandingan usai, Petrokimia Putra gagal membuat gol balasan di Stadion Utama Senayan sehingga Persib menjuarai Liga Indonesia I.<ref>{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2017/07/31/klipingpr-persib-juara-liga-indonesia-pertama-406401|title=#KlipingPR Persib Juara Liga Indonesia Pertama|last=digital|first=pikiran rakyat|website=Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713151630/https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2017/07/31/klipingpr-persib-juara-liga-indonesia-pertama-406401|dead-url=no}}</ref> Bagi Sutiono, golnya ke gawang Petrokimia Putra itu adalah yang ke-21 dan jumlah itu hingga saat ini belum terpecahkan oleh striker Persib lainnya.
* {{flagicon|Indonesia}} [[Mohammad Nasuha]]

* {{flagicon|Indonesia}} [[Muhammad Ilham]] (ke {{flagicon|Indonesia}} [[PSPS Pekanbaru]])
Berkat keberhasilannya menjadi juara LI, Persib menjadi wakil Indonesia di [[Liga Champions Asia|Piala Champions Asia musim 1995]] (kini menjadi Liga Champions Asia). Pada babak pertama, mereka menang atas [[Bangkok Bank]] ([[Thailand]]) dengan agregat 2-1 dan [[Pasay City]] ([[Filipina]]) 5-2 di babak kedua kompetisi dan lolos ke babak perempatfinal wilayah Timur yang digelar di [[Stadion Siliwangi]].<ref name=":2">{{Cite news|url=https://www.viva.co.id/bola/liga-indonesia/567927-kisah-manis-persib-bandung-di-liga-champions-asia|title=Kisah Manis Persib Bandung di Liga Champions Asia - VIVA|date=2014-12-12|work=[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155244/https://www.viva.co.id/bola/liga-indonesia/567927-kisah-manis-persib-bandung-di-liga-champions-asia|dead-url=yes}}</ref>
* {{flagicon|Indonesia}} [[Rian Permana]]

* {{flagicon|Indonesia}} [[Wildansyah]] (ke {{flagicon|Indonesia}} [[Persisam Putra Samarinda]])
Pada perempatfinal yang dimainkan dalam format fase grup, Persib menempati posisi terbawah grup karena mengalami kekalahan dari [[Verdy Kawasaki]] ([[Jepang]]) 1-3, [[Thai Farmers Bank]] ([[Thailand]]) 2-3, dan [[Seongnam FC|Ilhwa Chunwa]] ([[Korea Selatan]]) 1-4.<ref name=":2" /> Meskipun demikian, pelatih [[Indra Thohir]] mendapatkan gelar Pelatih Terbaik AFC 1995.<ref>{{Cite web|title=Kisah Indra Thohir, Pelatih Terbaik Asia 1995 sekaligus Legenda Persib|url=https://www.bola.net/indonesia/kisah-indra-thohir-pelatih-terbaik-asia-1995-sekaligus-legenda-persib-615b80.html|website=Bola.net|access-date=2022-04-11|archive-date=2022-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220411044633/https://www.bola.net/indonesia/kisah-indra-thohir-pelatih-terbaik-asia-1995-sekaligus-legenda-persib-615b80.html|dead-url=no}}</ref>
* {{flagicon|Indonesia}} [[Jendri Pitoy]] (ke {{flagicon|Indonesia}} [[Persiram Raja Ampat]])

* {{flagicon|Indonesia}} [[Zulkifli Syukur]] (ke {{flagicon|Indonesia}} [[Mitra Kutai Kartanegara|Mitra Kukar]])
{{Kutipan|quote=“Kalah dan terhenti di babak perempatfinal Wilayah Timur memang sudah diprediksi. Lawan yang kita hadapi, kualitasnya jauh di atas lawan-lawan Persib di babak penyisihan sebelumnya. Tapi, apapun adanya, langkah Persib sudah terekam dalam sejarah perhelatan Piala Champion Asia. Tim amatir tetapi mentalnya sangat profesional, sulit dilahirkan lagi dalam waktu yang relatif pendek,”|source=Asep Kustiana, pencetak gol Persib ke gawang Ilhwa Chunma (sekarang [[Seongnam FC]])|Width=30%|Alignment=right}}
* {{flagicon|Montenegro}} [[Miljan Radović]]

* {{flagicon|Singapore}} [[Noh Alam Shah]] (ke {{flagicon|Singapore}} [[Tampines Rovers FC|Tampines Rovers]])
Persib tercatat pernah menghadapi [[AC Milan]] dalam laga persahabatan tanggal 4 Juni 1994 di Stadion Utama Senayan. AC Milan kala itu dipimpin pelatih legendaris Italia [[Fabio Capello]], namun tidak diperkuat banyak pemain intinya karena akan bermain di [[Piala Dunia 1994|Piala Dunia]] di Amerika Serikat.<ref>{{Cite news|date=2020-04-17|title=Kilas Balik Persib Vs AC Milan pada 1994, Pujian Capello untuk Gelandang Maung Bandung|url=https://bola.kompas.com/read/2020/04/17/17300058/kilas-balik-persib-vs-ac-milan-pada-1994-pujian-capello-untuk-gelandang-maung|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-10-18|editor-last=Idris|editor-first=Firzie A.|last=Nugraha|first=Septian|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018193011/https://bola.kompas.com/read/2020/04/17/17300058/kilas-balik-persib-vs-ac-milan-pada-1994-pujian-capello-untuk-gelandang-maung|dead-url=no}}</ref> Tim asal Italia tersebut menghajar Persib 0-8 lewat gol [[Dejan Savićević]] ('17, '18), [[Gianlugi Lentini]] ('26), [[Paolo Baldieri]] ('27, '48, '58), Christian Antigori ('68), dan Stefano Desideri ('78).<ref>{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2017/06/04/klipingpr-mengenang-lagi-pertandingan-ac-milan-vs-persib-402446|title=#KlipingPR Mengenang Lagi Pertandingan AC Milan vs Persib|last=digital|first=pikiran rakyat|website=Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713151632/https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2017/06/04/klipingpr-mengenang-lagi-pertandingan-ac-milan-vs-persib-402446|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.goal.com/id/news/5650/sejarah-hari-ini/2014/06/03/4858508/sejarah-hari-ini-4-juni-persib-bandung-vs-ac-milan-1994|title=Sejarah Hari Ini: Persib Bandung vs AC Milan, 1994 {{!}} Goal.com|website=www.goal.com|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144620/https://www.goal.com/id/news/5650/sejarah-hari-ini/2014/06/03/4858508/sejarah-hari-ini-4-juni-persib-bandung-vs-ac-milan-1994|dead-url=no}}</ref>

=== Liga Super Indonesia (2008-2015) ===
{{Rapikan-naratif}}
[[Liga Indonesia]] mengalami perubahan setelah dibentuknya Liga Super Indonesia (LSI) sebagai liga divisi teratas menggantikan Divisi Utama yang menjadi liga tingkat kedua. Musim [[Liga Super Indonesia 2008–2009|2008–2009]] menjadi yang pertama dalam tajuk LSI. Klub tidak lagi diperbolehkan menerima bantuan dana dari pemerintah daerah, dan didirikanlah PT. Persib Bandung Bermartabat sebagai perusahaan yang menaungi Persib.<ref name="digital"/> [[Jaya Hartono]] membawa dua anak asuhnya di [[Deltras FC]], [[Hariono]] dan [[Waluyo]] ke dalam tim. Dua pemain muda, [[Irwan Wijasmara]] dan [[Wildansyah]], bergabung dari tim Diklat Persib. Persib mampu berada di peringkat 3 klasemen akhir dengan raihan 66 poin, hasil dari 20 menang, 6 seri dan 8 kalah.

Musim selanjutnya, yaitu [[Liga Super Indonesia 2009–2010|2009-10]] Persib ditinggal [[Eka Ramdani]] yang menerima tawaran [[Persisam]]. Kepindahannya ini sempat memicu kemarahan suporter. [[Lorenzo Cabanas]], [[Rafael Alves Bastos]], [[Nyeck Nyobe George Clement|Nyeck Nyobe]], Edi Kurnia, [[Zaenal Arief]], Suwita Pata, Hari Salisburi dan Waluyo juga meninggalkan klub. Sebagai gantinya, [[Budi Sudarsono]], Cucu Hidayat, Aji Nurpijal dan Christian Rene direkrut serta Dedi Haryanto dipromosikan dari tim Diklat. Dua pemain [[Timnas sepak bola Thailand|timnas Thailand]] [[Sinthaweechai Hathairattanakool]] dan [[Suchao Nuchnum]] direkrut Persib dengan status pinjaman. Persib mengakhiri musim dengan duduk di peringkat 4.

Untuk musim [[Liga Super Indonesia 2014]], legiun asing Persib diisi oleh [[Vladimir Vujović]], [[Djibril Coulibaly]], dan [[Makan Konaté]]. Dalam sebuah laga ujicoba tanggal 14 Mei 2014 di Stadion Si Jalak Harupat, Persib menahan imbang raksasa Belanda, [[Ajax Amsterdam]] dengan skor 1-1.<ref>{{Cite news|url=https://bola.bisnis.com/read/20140515/58/227973/hasil-laga-persahabatan-persib-vs-ajax-skor-1-1-konate-hujan-pujian|title=Hasil Laga Persahabatan Persib vs Ajax Skor 1-1: Konate Hujan Pujian|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2019-07-13|last=Agus|first=Rustam|editor-last=Khoer|editor-first=Miftahul|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144622/https://bola.bisnis.com/read/20140515/58/227973/hasil-laga-persahabatan-persib-vs-ajax-skor-1-1-konate-hujan-pujian|dead-url=no}}</ref>

Pada musim reguler, Persib berada dibawah juara grup A [[Arema FC|Arema]] dengan 41 poin, berbanding dengan 44 poin yang diraih Arema. Persib kemudian memasuki Babak 8 Besar, tergolong ke dalam grup B bersama PBR, Mitra Kukar dan Persebaya. Dengan raihan 4 kemenangan, dan masing masing 1 seri dan kekalahan, Persib melaju ke semi-final untuk menghadapi Arema. Laga yang berlangsung di [[Stadion Gelora Sriwijaya]] mampu dimenangkan Persib dengan skor 3-1 setelah perpanjangan waktu, lewat gol Vujovic di menit 84, Atep di menit 91, dan Konate di menit 114 yang hanya dibalas [[Alberto Gonçalves Da Costa]] di menit 46.<ref>{{Cite web|url=https://labbola.com/ulasan-pertandingan-semifinal-isl-2014-persib-vs-arema-cronus-4-november-2014/|title=Ulasan Pertandingan - Semifinal ISL 2014: Persib vs Arema Cronus, 4 November 2014|date=2014-11-05|website=Labbola Sports Statistics & Data Management|language=en-GB|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155245/https://labbola.com/ulasan-pertandingan-semifinal-isl-2014-persib-vs-arema-cronus-4-november-2014/|dead-url=no}}</ref>

Persipura adalah lawan Persib di laga final yang juga dilakoni di Gelora Sriwijaya pada 7 November 2014. [[Ian Kabes]] membuka skor dengan golnya di menit 5, namun [[Imanuel Wanggai]] mencatat gol bunuh diri di menit 45+1. Persib berbalik unggul lewat [[Muhammad Ridwan (pemain sepak bola)|M. Ridwan]] di menit 52, sebelum akhirnya kembali imbang oleh [[Boaz Solossa]] di menit 79. Adu penalti dimainkan setelah di babak perpanjangan waktu skor tetap 2-2. Boaz, [[Yohanes Pahabol]], dan [[Robertino Pugliara]] dari Persipura serta Konate, [[Ferdinand Sinaga]], [[Tony Sucipto]] dan [[Supardi Nasir]] berhasil mencetak gol di babak penalti. Penendang Persipura selanjutnya [[Nelson Alom]] tak berhasil, dan [[Ahmad Jufrianto]] mampu menaklukkan [[Yoo Jae-hoon]], sehingga memastikan Persib meraih gelar juara dengan skor 2-2 (3-5) di laga final.<ref>{{Cite web |url=https://bola.kompas.com/read/2014/11/07/21261838/Lewat.Drama.Adu.Penalti.Persib.Juara.ISL.2014 |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-10 |archive-date=2019-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190710174502/https://bola.kompas.com/read/2014/11/07/21261838/Lewat.Drama.Adu.Penalti.Persib.Juara.ISL.2014 |dead-url=no }}</ref> Striker Persib Ferdinand Sinaga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik LSI 2014.<ref>{{Cite web|url=https://www.beritasatu.com//223526/ferdinand-sinaga-pemain-terbaik-isl-musim-ini|title=Ferdinand Sinaga Pemain Terbaik ISL Musim Ini|last=BeritaSatu.com|website=beritasatu.com|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2021-02-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20210207170423/https://www.beritasatu.com//223526/ferdinand-sinaga-pemain-terbaik-isl-musim-ini|dead-url=yes}}</ref>

Keberhasilan Persib menjuarai LSI 2014 disambut sangat meriah oleh Bobotoh yang turun ke jalanan kota Bandung. Ribuan orang termasuk Bobotoh dan warga biasa mendatangi selebrasi kemenangan yang berlangsung di Lapangan Gasibu, dengan para pemain Persib, pelatih, dan staf menaiki bus ''Bandros'' yang dikawal ketat oleh polisi.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/14/11/09/neqe2w-persib-juara-isl-bandung-gelar-pesta-rakyat|title=Persib Juara ISL, Bandung Gelar Pesta Rakyat|date=2014-11-09|website=Republika Online|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144617/https://republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/14/11/09/neqe2w-persib-juara-isl-bandung-gelar-pesta-rakyat|dead-url=no}}</ref>

=== Liga 1 (2017-sekarang) ===
Musim pertama Persib pada era Liga 1 dikejutkan dengan kedatangan mantan pemain [[Timnas sepak bola Ghana|timnas Ghana]] yang pernah menjadi bintang bersama [[Chelsea F.C.|Chelsea]], [[Real Madrid C.F.|Real Madrid]] dan [[AC Milan]], [[Michael Essien]] yang didatangkan dari klub top Yunani [[Panathinaikos FC]] sebagai ''marquee player''.<ref>{{Cite news|url=https://bola.okezone.com/read/2017/03/20/49/1647536/didatangkan-dengan-harga-mahal-essien-takkan-buat-persib-rugi|title=Didatangkan dengan Harga Mahal, Essien Takkan Buat Persib Rugi|last=Riswan|work=[[Okezone.com]]|language=id-ID|access-date=2019-07-13|first=Oris|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144621/https://bola.okezone.com/read/2017/03/20/49/1647536/didatangkan-dengan-harga-mahal-essien-takkan-buat-persib-rugi|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://bola.tempo.co/read/855774/ini-alasan-michael-essien-bergabung-dengan-persib-bandung|title=Ini Alasan Michael Essien Bergabung dengan Persib Bandung|last=setiawan|first=Kodrat|date=2017-03-14|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=setiawan|editor-first=Kodrat|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144618/https://bola.tempo.co/read/855774/ini-alasan-michael-essien-bergabung-dengan-persib-bandung|dead-url=no}}</ref> [[Carlton Cole]] yang pernah bermain untuk [[West Ham United F.C.|West Ham]] juga berseragam Persib, bersama [[Shohei Matsunaga]] yang kembali direkrut setelah bermain di Persib pada rentang tahun 2011-2012. Cole dilepas di pertengahan musim setelah gagal menyarangkan satupun gol ke gawang lawan,<ref>{{Cite news|url=https://kumparan.com/@kumparanbola/carlton-cole-resmi-dilepas-persib|title=Carlton Cole Resmi Dilepas Persib|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2019-07-13|last=Noor|first=Rossi Finza|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713161650/https://kumparan.com/@kumparanbola/carlton-cole-resmi-dilepas-persib|dead-url=no}}</ref> dan pemain timnas Chad [[Ezechiel N'Douassel]] direkrut dari klub Israel [[Hapoel Tel Aviv F.C.|Hapoel Tel Aviv]] pada 7 Agustus 2017.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/oud413409|title=Profil Striker Baru Persib, Ezechiel N'Douassel|date=2017-08-08|website=Republika Online|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144621/https://republika.co.id/share/oud413409|dead-url=no}}</ref> Karena hasil yang tidak memuaskan, [[Djajang Nurjaman]] mengundurkan diri dari posisinya sebagai pelatih pada 16 Juli 2017 dan [[Herrie Setyawan]] menjadi pelatih sementara atau ''caretaker''<ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2017/07/16/08372198/alasan-djadjang-nurdjaman-mundur-dari-kursi-pelatih-persib|title=Alasan Djadjang Nurdjaman Mundur dari Kursi Pelatih Persib|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=Wirajati|editor-first=Jalu Wisnu|last=Ramdhani|first=Dendi|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144620/https://bola.kompas.com/read/2017/07/16/08372198/alasan-djadjang-nurdjaman-mundur-dari-kursi-pelatih-persib|dead-url=no}}</ref>''.'' Persib terlempar dari papan atas klasemen ke papan tengah sejak pekan ke-11 dan tak beranjak hingga akhirnya harus puas menyudahi musim di peringkat 13, yang terburuk sejak musim [[Divisi Utama Liga Indonesia 2006|2006]].

Pada [[Liga 1 2018|musim 2018]], terjadi perubahan skuad yang cukup signifikan. Essien dilepas, Vujovic pindah ke [[Bhayangkara FC]], Matsunaga ke [[Persela Lamongan|Persela]], sementara itu [[Ardi Idrus]], [[Ghozali Siregar]], [[Jonathan Bauman]], [[Bojan Mališić]], dan [[Oh In-Kyun]] masuk menggantikan. Selain itu, Eka Ramdani dan [[Airlangga Sutjipto]] kembali didatangkan. Pelatih Mario Gomez asal Argentina ditunjuk untuk menangani tim di musim ini.<ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2017/11/28/14560028/lebih-dekat-dengan-pelatih-baru-persib-roberto-carlos-mario-gomez|title=Lebih Dekat dengan Pelatih Baru Persib, Roberto Carlos Mario Gomez|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=AE|editor-first=Aloysius Gonsaga|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155244/https://bola.kompas.com/read/2017/11/28/14560028/lebih-dekat-dengan-pelatih-baru-persib-roberto-carlos-mario-gomez|dead-url=no}}</ref> Laga [[Derbi Indonesia]] di paruh musim kedua ternodai dengan meninggalnya Haringga Sirla, seorang suporter yang dianiaya oknum suporter lain sebelum laga dimulai.<ref>{{Cite web |url=https://bola.kompas.com/read/2018/09/24/05350098/persib-vs-persija-44-pelanggaran-10-kartu-kuning-dan-1-korban-jiwa |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-10 |archive-date=2019-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190710174501/https://bola.kompas.com/read/2018/09/24/05350098/persib-vs-persija-44-pelanggaran-10-kartu-kuning-dan-1-korban-jiwa |dead-url=no }}</ref> Akibat tragedi itu, Persib dihukum tak boleh bermarkas di wilayah Jawa Barat termasuk di Stadion GBLA maupun Jalak Harupat, sehingga harus memainkan laga kandang di [[Stadion Kapten I Wayan Dipta]]. Persib sempat menghuni posisi 2 klasemen menuju akhir kompetisi, namun kekalahan-kekalahan dialami dan penurunan performa ini membuat Persib hanya bisa berada di peringkat 4 klasemen akhir. Ardi Idrus terpilih masuk Tim Terbaik Liga 1 2018.<ref>https://liga-indonesia.id/berita/tim-terbaik-go-jek-liga-1-2018{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Eka Ramdani memutuskan pensiun di akhir musim.<ref>{{Cite web |url=https://bola.kompas.com/read/2018/12/30/21294638/eka-ramdani-mantap-gantung-sepatu-karena-panggilan-hati |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-11 |archive-date=2019-07-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190711172114/https://bola.kompas.com/read/2018/12/30/21294638/eka-ramdani-mantap-gantung-sepatu-karena-panggilan-hati |dead-url=no }}</ref>

Untuk [[Liga 1 2019|musim 2019]], Mario Gomez yang dipecat digantikan [[Miljan Radović]].<ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2018/12/20/19193768/resmi-persib-bandung-tunjuk-miljan-radovic-jadi-pelatih|title=Resmi, Persib Bandung Tunjuk Miljan Radovic Jadi Pelatih|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=Indriawati|editor-first=Tri|last=Ramdhani|first=Dendi|archive-date=2019-08-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20190829180119/https://bola.kompas.com/read/2018/12/20/19193768/resmi-persib-bandung-tunjuk-miljan-radovic-jadi-pelatih|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2018/12/14/15000088/mario-gomez-dipecat-persib-johor-darul-takzim-beri-sindiran|title=Mario Gomez Dipecat Persib, Johor Darul Takzim Beri Sindiran|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=Indriawati|editor-first=Tri|last=Rudi|first=Alsadad|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155246/https://bola.kompas.com/read/2018/12/14/15000088/mario-gomez-dipecat-persib-johor-darul-takzim-beri-sindiran|dead-url=no}}</ref> Akan tetapi, hasil turnamen pramusim [[Piala Presiden 2019]] yang tak memuaskan membuatnya didepak, dan manajemen mendatangkan [[Robert Rene Alberts]] yang pernah mengantarkan Arema juara LSI 2009-10.<ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2019/05/03/22000018/robert-rene-alberts-ungkap-proses-gabung-ke-persib|title=Robert Rene Alberts Ungkap Proses Gabung ke Persib|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=Dennys|editor-first=Ferril|last=Dennys|first=Ferril|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144620/https://bola.kompas.com/read/2019/05/03/22000018/robert-rene-alberts-ungkap-proses-gabung-ke-persib|dead-url=no}}</ref> Striker [[Artur Geworkýan]] direkrut untuk menggantikan Bauman, dan Rene Mihelic asal [[Slovenia]] melengkapi jatah legiun asing.<ref>{{Cite web|url=https://www.bolasport.com/read/311700630/profil-artur-gevorkyan-rekrutan-anyar-persib-dengan-segudang-prestasi|title=Profil Artur Gevorkyan, Rekrutan Anyar Persib dengan Segudang Prestasi - Bolasport.com|last=Bolasport.com|website=www.bolasport.com|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144617/https://www.bolasport.com/read/311700630/profil-artur-gevorkyan-rekrutan-anyar-persib-dengan-segudang-prestasi|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2019/05/08/10480898/profil-rene-mihelic-gelandang-baru-persib|title=Profil Rene Mihelic, Gelandang Baru Persib|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=Dennys|editor-first=Ferril|last=Achmad|first=Nirmala Maulana|archive-date=2019-12-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20191221224807/https://bola.kompas.com/read/2019/05/08/10480898/profil-rene-mihelic-gelandang-baru-persib|dead-url=no}}</ref> [[Beckham Putra Nugraha]] pun dipromosikan dari Persib U19 setelah membawa tim tersebut juara Liga 1 U19 2018.<ref>{{Cite web|url=https://www.indosport.com/sepakbola/20190622/keren-beckham-jadi-pemain-termuda-persib-yang-jalani-debut-di-liga-1|title=Keren! Beckham Jadi Pemain Termuda Persib yang Jalani Debut di Liga 1|last=INDOSPORT.com|date=2019-06-22|website=INDOSPORT.com|language=en|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-06-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20190622082415/https://www.indosport.com/sepakbola/20190622/keren-beckham-jadi-pemain-termuda-persib-yang-jalani-debut-di-liga-1|dead-url=no}}</ref>

Di pertengahan musim, Mihelic bersama Geworkyan diputus kontrak dan Malisic dilepas ke [[Badak Lampung F.C.]]<ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2019/09/09/17011488/tinggalkan-persib-bojan-malisic-gabung-ke-perseru-badak-lampung-fc|title=Tinggalkan Persib, Bojan Malisic Gabung ke Perseru Badak Lampung FC|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-11-30|editor-last=Laksamana|editor-first=Nugyasa|last=Laksamana|first=Nugyasa|archive-date=2020-01-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20200104034604/https://bola.kompas.com/read/2019/09/09/17011488/tinggalkan-persib-bojan-malisic-gabung-ke-perseru-badak-lampung-fc|dead-url=no}}</ref> Sebagai gantinya, Persib mendatangkan [[Kevin van Kippersluis]] dan [[Nick Kuipers]] dari Belanda serta [[Omid Nazari]] asal Filipina.<ref>{{Cite web|url=http://persib.co.id/berita/tiga-pemain-baru-persib-tiba-di-bandung|title=Tiga Pemain Baru PERSIB Tiba di Bandung {{!}} Official Persib Web|website=persib.co.id|access-date=2019-11-30|archive-date=2020-01-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20200104034959/https://persib.co.id/berita/tiga-pemain-baru-persib-tiba-di-bandung|dead-url=no}}</ref> Karena kiper utama [[M. Natshir Mahbuby|Deden Natshir]] mengalami cedera tulang kering di laga melawan Persija (10/7) dan absen hingga akhir musim, kiper [[PSS Sleman]] asal [[Kuningan, Kuningan|Kuningan]] [[Dhika Bayangkara]] ditransfer ke Persib.<ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20190710235955-142-411085/alami-patah-tulang-deden-natshir-cedera-panjang|title=Alami Patah Tulang, Deden Natshir Cedera Panjang|work=[[CNN Indonesia]]|language=en|access-date=2019-11-30|archive-date=2019-07-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20190711012559/https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20190710235955-142-411085/alami-patah-tulang-deden-natshir-cedera-panjang|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/pr-01318128/persib-bandung-rekrut-dhika-bayangkara-kiper-asal-kuningan|title=Persib Bandung Rekrut Dhika Bayangkara, Kiper Asal Kuningan - Pikiran-Rakyat.com|last=Rakyat|first=Pikiran|website=www.Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2019-11-30|archive-date=2020-01-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20200104034606/https://www.pikiran-rakyat.com/persib/pr-01318128/persib-bandung-rekrut-dhika-bayangkara-kiper-asal-kuningan|dead-url=no}}</ref>

Pada musim [[Liga 1 2020–2021|2020]] Persib merekrut beberapa pemain, yaitu [[Geoffrey Castillion]], [[Wander Luiz]], dan [[Ezra Walian]] serta sempat memuncaki klasemen dengan tiga kemenangan beruntun, namun akhirnya kompetisi dihentikan setelah ditunda berkali-kali akibat terjadinya [[Pandemi Covid-19 di Indonesia|pandemi Covid-19]]. Kompetisi lalu dilanjutkan pada tahun 2021 dengan memulai [[Liga 1 2021–2022|musim baru]] pada bulan Agustus.<ref>{{Cite news|title=PSSI: Liga 1 Mulai 20 Agustus|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210803155220-142-675839/pssi-liga-1-mulai-20-agustus|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115184726/https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210803155220-142-675839/pssi-liga-1-mulai-20-agustus|dead-url=no}}</ref> Persib berlaga di [[Piala Menpora 2021]], dengan hasil akhir kalah 1-2 dari Persija pada babak final.<ref>{{Cite news|title=Hasil Final Piala Menpora: Persija Juara Usai Kalahkan Persib|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210425204621-142-634568/hasil-final-piala-menpora-persija-juara-usai-kalahkan-persib|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115184728/https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210425204621-142-634568/hasil-final-piala-menpora-persija-juara-usai-kalahkan-persib|dead-url=no}}</ref>

Beberapa pemain yang baru bergabung seperti Ferdinand Sinaga dan [[Farshad Noor]] dilepas sebelum liga benar-benar dimulai.<ref>{{Cite news|title=Persib Bandung Depak Farshad Noor|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210426222957-142-635083/persib-bandung-depak-farshad-noor|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115213125/https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210426222957-142-635083/persib-bandung-depak-farshad-noor|dead-url=no}}</ref> Castilion dan Luiz juga dirilis pada pertengahan musim. [[Mohammed Rashid]], [[Bruno Cantanhede]], [[Marc Klok]], [[David da Silva]] dan beberapa pemain akademi klub masuk ke dalam skuat.<ref>{{Cite web|last=Famela|first=Rizza Kampani|title=Persib Promosikan 2 Pemain Muda untuk Bergabung dengan Tim Senior - Priangan Timur News|url=https://priangantimurnews.pikiran-rakyat.com/olahraga/pr-1222495567/persib-promosikan-2-pemain-muda-untuk-bergabung-dengan-tim-senior|website=priangantimurnews.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20220131112732/https://priangantimurnews.pikiran-rakyat.com/olahraga/pr-1222495567/persib-promosikan-2-pemain-muda-untuk-bergabung-dengan-tim-senior|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|last=Nurinsani|date=2021-12-20|title=Kedatangan 2 Pemain Asing Baru, Persib Bandung Optimistis Juara Liga 1 2021-2022|url=https://bola.okezone.com/read/2021/12/20/49/2519764/kedatangan-2-pemain-asing-baru-persib-bandung-optimistis-juara-liga-1-2021-2022|work=[[Okezone.com]]|language=id-ID|access-date=2022-01-15|first=Annisa|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115184727/https://bola.okezone.com/read/2021/12/20/49/2519764/kedatangan-2-pemain-asing-baru-persib-bandung-optimistis-juara-liga-1-2021-2022|dead-url=no}}</ref> Di klasemen akhir [[Liga 1 2021–2022]], Persib finis di posisi 2 dan lolos ke babak kualifikasi [[Piala AFC 2023/24]].<ref>{{Cite web|last=sportstars.id|title=Persib Bandung Dipastikan Tampil di AFC Cup Musim Depan - Sportstars.Id|url=https://www.sportstars.id/read/persib-bandung-dipastikan-tampil-di-afc-cup-musim-depan-1v11de|website=https://www.sportstars.id/|language=id|access-date=2022-04-11|archive-date=2022-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220411044634/https://www.sportstars.id/read/persib-bandung-dipastikan-tampil-di-afc-cup-musim-depan-1v11de|dead-url=no}}</ref> Persib sempat mendapat gugatan pengaturan skor saat seri melawan Barito di laga terakhir yang membuat Barito selamat dari zona degradasi dengan unggul rekor pertemuan atas Persipura. Di laga itu, performa David da Silva dikritik habis-habisan terlebih saat menyia-nyiakan peluang, sehingga memunculkan tudingan pengaturan skor.<ref>{{Cite news|title=Respons Persib Usai Digugat Soal Dugaan Sepak Bola Gajah|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20220418174235-142-786249/respons-persib-usai-digugat-soal-dugaan-sepak-bola-gajah|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-10-18|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018183624/https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20220418174235-142-786249/respons-persib-usai-digugat-soal-dugaan-sepak-bola-gajah|dead-url=no}}</ref> Namun, gugatan itu dibatalkan karena tidak adanya bukti yang mengarah kepada tindakan tersebut.<ref>{{Cite web|last=sportstars.id|title=PT LIB Pastikan Laga Barito Putera Vs Persib Bandung Tidak Diulang - Sportstars.Id|url=https://www.sportstars.id/read/pt-lib-pastikan-laga-barito-putera-vs-persib-bandung-tidak-diulang-u7Y44m|website=https://www.sportstars.id/|language=id|access-date=2022-10-18|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018183624/https://www.sportstars.id/read/pt-lib-pastikan-laga-barito-putera-vs-persib-bandung-tidak-diulang-u7Y44m|dead-url=no}}</ref>

Sebelum [[Liga 1 2022–23|musim 2022/23]] dimulai, [[Tragedi Gelora Bandung Lautan Api 2022|insiden di stadion GBLA]] terjadi pada tanggal 17 Juni 2022 dalam laga [[Piala Presiden 2022|Piala Presiden]] melawan Persebaya yang menewaskan dua orang.<ref>{{Cite news|last=Robbani|first=Muhammad|title=Riwayat Kematian Suporter di GBLA|url=https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-6134462/riwayat-kematian-suporter-di-gbla|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-10-18|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018183616/https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-6134462/riwayat-kematian-suporter-di-gbla|dead-url=no}}</ref> Dua pemain timnas Indonesia [[Ricky Kambuaya]] dan [[Rachmat Irianto]] pindah dari Persebaya ke Persib.<ref>{{Cite journal|date=2022-10-18|title=Persib Bandung|url=https://en.wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Persib_Bandung&oldid=1116861869|journal=Wikipedia|language=en|access-date=2022-10-18|archive-date=2023-03-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230323105349/https://en.wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Persib_Bandung&oldid=1116861869|dead-url=no}}</ref> Sebanyak sebelas pemain dari musim sebelumnya dirilis tim, termasuk penggawa inti seperti Esteban Vizcarra, Rashid, Cantanhede, Ardi Idrus, dan kapten tim Supardi.<ref>{{Cite web|title=Perombakan Besar-besaran! Persib Lepas 11 Pemain untuk Liga 1 2022/23|url=https://www.bola.net/indonesia/perombakan-besar-besaran-persib-lepas-11-pemain-untuk-liga-1-2022-23-1e3d7e.html|website=Bola.net|language=en|access-date=2022-10-18|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018183615/https://www.bola.net/indonesia/perombakan-besar-besaran-persib-lepas-11-pemain-untuk-liga-1-2022-23-1e3d7e.html|dead-url=no}}</ref> Persib tidak mengawali kompetisi liga dengan baik karena gagal menang di tiga laga pertama, mengakibatkan pelatih Robert Alberts mundur. Asisten Alberts, [[Budiman Yunus]], menjadi pelatih sementara hingga [[Luis Milla]], mantan pelatih timnas Indonesia dari Spanyol, secara resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru.<ref>{{Cite news|last=Zenitha|date=2022-09-10|title=Jejak Karier Pelatih Persib Bandung, Luis Milla|url=https://bola.okezone.com/read/2022/09/10/49/2664743/jejak-karier-pelatih-persib-bandung-luis-milla|work=[[Okezone.com]]|language=id-ID|access-date=2022-10-18|first=Cita|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018183619/https://bola.okezone.com/read/2022/09/10/49/2664743/jejak-karier-pelatih-persib-bandung-luis-milla|dead-url=no}}</ref>

Pada musim 2023/24, Luis Milla mengundurkan diri pada Juli 2023 dikarenakan alasan pribadi.<ref>{{Cite web|title=Mundur dari Persib Bandung, Luis Milla Janji Bakal Setia Jadi Bobotoh untuk Selamanya|url=https://www.bola.net/indonesia/mundur-dari-persib-bandung-luis-milla-janji-bakal-setia-jadi-bobotoh-untuk-selamanya-b86c9f.html|website=Bola.net|language=en|access-date=2023-12-18}}</ref> Ia digantikan oleh pelatih fisik Yaya Sunarya sebagai pelatih sementara (caretaker) hingga datangnya [[Bojan Hodak]].<ref>{{Cite web|last=Bolasport.com|title=RESMI - Bojan Hodak Gantikan Luis Milla Jadi Pelatih Persib Bandung - Bolasport.com|url=https://www.bolasport.com/read/313847461/resmi-bojan-hodak-gantikan-luis-milla-jadi-pelatih-persib-bandung|website=www.bolasport.com|language=id|access-date=2023-12-18}}</ref> Persib meraih catatan 14 pertandingan tak terkalahkan sebelum akhirnya dikalahkan Persik Kediri 0-2 di kandang pada 10 Desember.<ref>{{Cite web|title=JPNN|url=https://m.jpnn.com/news/bojan-hodak-sebut-3-hal-yang-bikin-persib-kalah-dari-persik|website=JPNN.com|language=id|access-date=2023-12-18}}</ref>

Persib lolos ke seri Championship dengan menempati peringkat 2 klasemen musim reguler, menang 2-0 atas Borneo FC pada laga terakhir.<ref>{{Cite web|date=2024-04-25|title=Hasil BRI Liga 1 2023/2024, Persib Bandung vs Borneo FC: Skor 2-1|url=https://www.bola.net/indonesia/hasil-bri-liga-1-2023-2024-persib-bandung-vs-borneo-fc-skor-2-1-65df80.html|website=Bola.net|language=en|access-date=2024-06-06}}</ref> Pada semifinal melawan Bali United, Persib bermain 1-1 di leg pertama sebagai tim tamu dengan gol dari David da Silva yang menyamai skor setelah Jefferson Assis terlebih dulu membobol gawang Persib.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Hasil Championship Series Liga 1: Bali United vs Persib Imbang 1-1|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20240514203533-142-1097660/hasil-championship-series-liga-1-bali-united-vs-persib-imbang-1-1|website=olahraga|language=id-ID|access-date=2024-06-06}}</ref> Leg kedua semifinal dimenangkan Persib dengan skor 3-0 lewat Ciro (menit ke-31), Febri Haryadi (menit ke-39) dan Edo Febriansah (menit ke-70), sehingga mereka lolos ke final dengan agregat 4-1.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2024-05-18|title=Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1|url=https://bola.kompas.com/read/2024/05/18/20562228/hasil-persib-vs-bali-united-3-0-maung-ke-final-championship-series-liga-1|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-06-06}}</ref>

Persib menghadapi Madura United dalam dua leg laga final. Leg pertama berakhir 3-0 di kandang Persib lewat gol Ciro (menit ke-70) dan David da Silva (menit ke 90+4 dan 90+12).<ref>{{Cite web|last=Triyogo|first=Arkhelaus Wisnu|date=2024-05-26|title=Hasil Final Championship Series Liga 1: Persib Bandung Kalahkan Madura United 3-0, David da Silva Cetak Brace|url=https://bola.tempo.co/read/1872470/hasil-final-championship-series-liga-1-persib-bandung-kalahkan-madura-united-3-0-david-da-silva-cetak-brace|website=Tempo|language=en|access-date=2024-06-06}}</ref> Kemudian, kemenangan diraih pada leg kedua di kandang Madura United dengan skor 1-3, yang memastikan gelar juara bagi Persib dengan agregat di babak final 6-1. Para pencetak gol bagi Persib adalah David da Silva (menit ke-60), Marc Klok (menit ke 86) dan Beckham Putra (menit ke-90+2).<ref>{{Cite web|last=Widianto|first=Rifqi Ardita|title=Kembali Bungkam Madura United, Persib Juara Liga 1 2023/2024!|url=https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-7368065/kembali-bungkam-madura-united-persib-juara-liga-1-2023-2024|website=sepakbola|language=id-ID|access-date=2024-06-06}}</ref> Ini adalah gelar juara ketiga bagi Persib pada kompetisi liga divisi tertinggi di Indonesia sejak 1994-95. Bojan Hodak meraih penghargaan Pelatih Terbaik Liga 1 musim 2023-24 dan David da Silva sebagai Pencetak Gol Terbanyak dengan koleksi 30 gol.<ref>{{Cite web|last=Triyogo|first=Arkhelaus Wisnu|date=2024-05-31|title=Striker Persib Bandung David Da Silva Jadi Top Skor Liga 1 Musim Ini, Bojan Hodak Jadi Pelatih Terbaik|url=https://bola.tempo.co/read/1874554/striker-persib-bandung-david-da-silva-jadi-top-skor-liga-1-musim-ini-bojan-hodak-jadi-pelatih-terbaik|website=Tempo|language=en|access-date=2024-06-06}}</ref> Bojan juga menjadi pelatih asing pertama dalam sejarah Persib yang membawa tim menjadi juara liga.

== Logo dan seragam ==
Warna resmi seragam klub adalah biru dan putih yang merupakan warna digunakan oleh [[Siliwangi|Kerajaan Siliwangi]].

Logo klub tampak serupa dengan lambang kota Bandung. Logo tersebut dipakai dikarenakan pada masa-masa awal Perserikatan, Persib dinilai mewakili orang Sunda. Saat ini, tiga bintang ditambahkan di atas logo klub sebagai tanda telah memenangkan dua kali liga pada tahun musim [[Divisi Utama Liga Indonesia 1994–1995|1994–95]], [[Liga Super Indonesia 2014|2014]] dan [[Liga 1 (Indonesia) 2023–2024|2023–24]]. Pada ubahan terakhir, logo kini memiliki bentuk perisai yang lebih membulat dan pergantian aksara (''font)'' "PERSIB" di tengahnya.<ref>{{Cite web|date=2018-12-02|title=Evolusi Logo Persib dari Masa ke Masa|url=https://metrum.co.id/evolusi-logo-persib-dari-masa-ke-masa/|website=Metrum|language=id-ID|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115184729/https://metrum.co.id/evolusi-logo-persib-dari-masa-ke-masa/|dead-url=no}}</ref> Klub sempat mengubah warna seragam menjadi biru muda dan logo dengan gambar harimau serta tulisan "PERSIB" dan "MAUNG BANDUNG" di masing-masing atas dan bawah logo pada musim [[Divisi Utama Liga Indonesia 2003|2003]], namun hanya bertahan semusim lewat instruksi pergantian kembali oleh wali kota Bandung saat itu [[H. AA Tarmana]].<ref>{{Cite web|last=BobotohID|title=Jersey Persib dari Masa ke Masa !|url=https://bobotoh.id/baca/jersey-persib-dari-masa-ke-masa-|website=BOBOTOH PERSIB|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115184728/https://bobotoh.id/baca/jersey-persib-dari-masa-ke-masa-|dead-url=yes}}</ref>

Menurut statuta PSSI, logo Persib sekarang dilindungi dan tidak dibenarkan untuk diganti dan diubah sebagai penghargaan akan andil klub dalam pendirian PSSI pada tahun 1930. Peraturan ini juga meliputi larangan pergantian nama, domisili, dan warisan sejarah klub.<ref>{{Cite web|last=Bolasport.com|date=2021-05-16|title=7 Tim Liga Indonesia Diharamkan Ganti Nama, Ada Persija dan Persib - Bolasport.com|url=https://www.bolasport.com/read/312696573/7-tim-liga-indonesia-diharamkan-ganti-nama-ada-persija-dan-persib|website=www.bolasport.com|language=id|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115200949/https://www.bolasport.com/read/312696573/7-tim-liga-indonesia-diharamkan-ganti-nama-ada-persija-dan-persib|dead-url=no}}</ref>

== Stadion dan fasilitas latihan ==
[[Berkas:Gelora Bandung Lautan Api.JPG|jmpl|247x247px|[[Stadion Gelora Bandung Lautan Api]] (GBLA) sebagai stadion utama]]
[[Berkas:Si Jalak Harupat 2023.jpg|jmpl|243x243px|[[Stadion Si Jalak Harupat]] sebagai stadion alternatif (foto tahun 2023)]]
Persib sempat menggunakan lapangan-lapangan di kota Bandung seperti di Ciroyom dan Tegallega untuk bermain pada era awal berdirinya. [[Stadion Sidolig]] (yang kini bernama Stadion Persib) mulai digunakan setelah terjadi merger klub-klub lokal [[Sepak bola di Hindia Belanda|Hindia Belanda]] seperti UNI, Sidolig, dan federasi sepak bola Bandung [[Voetbal Bond Bandoeng en Omstreken]] (VBBO). Setelah itu, Persib bermarkas di [[Stadion Siliwangi]] hingga dekade 2000an.

Pada [[Liga Super Indonesia 2008]], Persib terpaksa harus meninggalkan Stadion Siliwangi setelah terjadi kerusuhan ketika menjamu Persija Jakarta pada pekan kedua. Ditambah situasi politik yang sedang memanas akibat berlangsungnya [[Pemilu 2009]], [[Kepolisian]] [[Kota Bandung]] tidak lagi mengeluarkan surat izin menyelenggarakan pertandingan di Stadion Siliwangi bagi Persib. Sebagai alternatif, dipilihlah [[Stadion Si Jalak Harupat]], [[Soreang]], [[Kabupaten Bandung]], sebagai "home-base" hingga akhir musim kompetisi.

Untuk lapangan latihan, Persib menggunakan Stadion Persib di Jalan Ahmad Yani. Di stadion tersebut terdapat lapangan latihan dengan rumput baru dan trek berlari serta di sampingnya terdapat mess untuk tempat tinggal para pemain dan staff Persib serta untuk kantor. Letak Stadion Persib yang berada di Jl. Ahmad Yani yang merupakan pusat keramaian juga membuat istirahat para pemain terganggu dan mudahnya para ''bobotoh'' untuk masuk ke dalam stadion.

Selain Stadion Persib, Persib pun memakai Sport Jabar Arcamanik. Tim Persib sendiri mengaku cocok berlatih di stadion tersebut, karena selain memiliki lapangan yang cukup baik termasuk kondisi rumputnya. Selain itu tempat tersebut lokasinya dekat dengan mess Persib di Stadion Sidolig. Terkadang jika dibutuhkan, lapangan di jalan Lodaya pun jadi tempat berlatih.<ref>{{Cite web |url=https://bola.tempo.co/read/1193451/radovic-berharap-persib-punya-lapangan-sendiri-untuk-berlatih |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-11 |archive-date=2019-07-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190711164413/https://bola.tempo.co/read/1193451/radovic-berharap-persib-punya-lapangan-sendiri-untuk-berlatih |dead-url=no }}</ref>

Pada Juni 2016 hingga September 2018 Persib menggunakan [[Stadion Gelora Bandung Lautan Api|Stadion GBLA]] untuk memainkan laga kandangnya. Untuk [[Liga 1 2019]] Stadion GBLA tak dapat digunakan akibat kondisinya yang memburuk,<ref>{{Cite web |url=https://www.goal.com/id/berita/manajer-persib-bandung-ingin-stadion-gbla-dibongkar/1gymctucb2s461881h4gfdfrln |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-10 |archive-date=2019-04-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190410034620/https://www.goal.com/id/berita/manajer-persib-bandung-ingin-stadion-gbla-dibongkar/1gymctucb2s461881h4gfdfrln |dead-url=no }}</ref> sehingga Persib bermarkas kembali di [[Stadion Si Jalak Harupat]].

Bersama pemerintah kota Bandung, Persib mencapai kesepakatan atas penggunaan stadion GBLA yang direncanakan berlangsung selama 30 tahun pada tahun 2022.<ref>{{Cite web|last=Apriani|first=Yeni Siti|title=Persib Bandung Sah Gunakan Stadion GBLA Sebagai Homebase Liga 1 2022 2023 - Galamedia News|url=https://galamedia.pikiran-rakyat.com/persib/pr-355075642/persib-bandung-sah-gunakan-stadion-gbla-sebagai-homebase-liga-1-2022-2023|website=galamedia.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-10-18|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018183617/https://galamedia.pikiran-rakyat.com/persib/pr-355075642/persib-bandung-sah-gunakan-stadion-gbla-sebagai-homebase-liga-1-2022-2023|dead-url=no}}</ref>

== Penetapan hari jadi ==
PERSIB secara resmi mengumumkan perubahan hari jadi dari 14 Maret 1933 ke 5 Januari 1919. Pengumuman tersebut dilakukan langsung oleh CEO PT PERSIB Bandung Bermartabat, Glenn T. Sugita sesaat setelah menerima hasil riset dari Tim Peneliti Hari Jadi PERSIB yang diketuai Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya [[Universitas Padjadjaran]] (FIB Unpad), [[Profesor|Prof]]. [[Kunto Wibisono Siswomihardjo|Kunto Sofianto]], [[Doktor Filsafat|Ph.D]] di Graha PERSIB, Minggu, 17 Desember 2023.

Prof. Kunto menjelaskan, penetapan tanggal 5 Januari 1919 sebagai hari jadi PERSIB dilakukan setelah tim peneliti yang beranggotakan Dr. Miftahul Falah M.Hum, Budi Gustaman Sunarya, M.A, Iqbal Reza Satria, S.H., M.I.P. dan Muhammad Ridha Taufiq Rahman, S.IP., MA, bekerja cukup lama melakukan riset sejarah dengan merujuk pada sumber primer dan sumber sezaman.

"Riset hari jadi ini dilakukan untuk menjawab keresahan dan bahkan keraguan yang muncul dalam satu dekade terakhir, terutama dari pegiat literasi, jurnalis dan Bobotoh PERSIB karena tidak adanya bukti otentik dasar penetapan hari jadi PERSIB pada tanggal 14 Maret 1933," jelas Prof. Kunto.

Selain itu, narasi yang menyebutkan bahwa '''PERSIB''' (''Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond/BIVB'') merupakan salah satu dari tujuh perserikatan (bond) pendiri [[Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia|PSSI]] pada 19 April 1930 menjadi alasan lain timnya melakukan kajian ilmiah dan riset hari jadi ini. Logikanya, tegas Prof. Kunto, sebagai salah satu pendiri PSSI, PERSIB harus lahir terlebih dulu dari yang dilahirkannya.

“Dalam perspektif historis, tanggal 14 Maret 1933 yang selama ini diyakini sebagai hari jadi PERSIB, tidak berdasarkan fakta sejarah (ahistoris) apabila dikaitkan dengan peran BIVB dalam proses pendirian PSSI pada tanggal 19 April 1930," jelasnya.

Prof. Kunto juga menjelaskan, di antara lima titimangsa yang ditemukan oleh tim peneliti, tanggal 5 Januari 1919 merupakan hasil interpretasi yang paling logis karena didukung oleh fakta sejarah yang kuat (primer). Di luar tanggal tersebut empat titimangsa lainnya adalah 11 Juli 1914, 19 Mei 1923, 22 Oktober 1928 dan 18 Maret 1934.

"Setelah melewati langkah-langkah ilmiah yang lumayan panjang, termasuk uji publik melalui Focus Group Discussion (FGD) secara terbuka, kami berkeyakinan untuk menyimpulkan bahwa tanggal 5 Januari 1919 bisa dijadikan sebagai hari jadi PERSIB," kata Prof. Kunto.

Dasar penetapan 5 Januari 1919 sebagai hari jadi PERSIB adalah adanya momen kesepakatan dalam vergadering (rapat) 13 klub pribumi seperti KBS, BB (Bintang Bandoeng), STER (Steeds trappen en rennen), Diana (Doe is alles niet achteruit), Zwaluw, BIVC, BVC, KVC, VVC, Visser, NVC, Brom dan Pasar Ketjil untuk mendirikan sebuah bond atau perserikatan bernama Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond (BIVB). Fakta tersebut ditemukan dalam pemberitaan surat kabar Kaoem Moeda edisi 7 Januari 1919.

Dijelaskan Prof Kunto, ke-13 klub pribumi tersebut memutuskan membentuk bond tersendiri sebagai bentuk “perlawanan” terhadap diskriminasi yang dilakukan bond [[Hindia Belanda]], Bandoengsch Voetbal Bond (BVB) terhadap sepak bola bumiputera. seusai deklarasi pendirian, dibentuklah susunan kepengurusan di bawah kepemimpinan Soetan Baginda M. Djamil sebagai presiden bond dan Soegeng sebagai wakilnya.

CEO PT PERSIB Bandung Bermartabat, [[Glenn Timothy Sugita|Glenn T. Sugita]] menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Tim Peneliti Hari Jadi PERSIB atas kerja kerasnya melakukan riset untuk menjawab kegelisahan dan keraguan publik terkait hari jadi PERSIB. "Setelah hasil riset ini ditetapkan, mulai tahun depan, PERSIB akan memperingati hari jadinya setiap tanggal 5 Januari," kata Glenn.

Lebih lanjut Glenn mengatakan, manajemen dan stakeholders akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait perubahan hari jadi ini. "Maklum, kita sudah bertahun-tahun merayakan hari jadi setiap tanggal 14 Maret. Kita berharap, penetapan hari jadi yang baru ini bisa menghadirkan berkah dan PERSIB semakin berjaya di kemudian hari," kata Glenn.***<ref name=":3" />

== Prestasi ==
=== Domestik ===

==== Liga (Kasta Tertinggi) ====
* '''[[Perserikatan]]'''
** Juara '''(5)''': 1937, [[Kejuaraan Nasional PSSI 1961|1961]], [[Divisi Utama PSSI 1986|1986]], [[Divisi Utama PSSI 1989–1990|1989–90]], [[Divisi Utama PSSI 1993–1994|1993–94]]
** Runner-Up '''(8)''': 1933, 1934, 1936, [[Kejurnas PSSI 1959|1959]], [[Kejuaraan Nasional PSSI 1965–1966|1965–66]], [[Kejuaraan Nasional PSSI 1966–1967|1966–67]], [[Divisi Utama PSSI 1983|1983]], [[Divisi Utama PSSI 1985|1985]]
* '''[[Liga 1 (Indonesia)|Liga Indonesia]] (sekarang Liga 1)'''
** Juara '''(3)''': [[Divisi Utama Liga Indonesia 1994–1995|1994–95]], [[Liga Super Indonesia 2014|2014]], [[Liga 1 (Indonesia) 2023–2024|2023–24]]
** Runner-Up '''(1)''': [[Liga 1 (Indonesia) 2021–2022|2021–22]]

==== Kompetisi Piala/Turnamen ====

* '''Turnamen Kongres PSSI'''
** Juara '''(1)''': 1950
* '''[[Inter Island Cup]]'''
** Runner-Up '''(1)''': [[Inter Island Cup 2014|2015]]
* '''[[Piala Presiden]]'''
** Juara '''(1)''': [[Piala Presiden 2015|2015]]
** Peringkat ke-3 '''(1)''': [[Piala Presiden 2017|2017]]
** Penyisihan Grup '''(1)''': [[Piala Presiden 2018|2018]], [[Piala Presiden 2019|2019]]
* '''[[Piala Indonesia]]'''
** Perempat Final '''(1)''': [[Piala Indonesia 2018|2019]]
* '''[[Piala Menpora]]'''
** Runner-Up '''(1)''': [[Piala Menpora 2021|2021]]
* '''Lainnya'''
** '''Piala Siliwangi (4)''': 1981, 1989, 1994, 2000
** '''Piala Jusuf (1)''': 1957
** '''Piala Marah Halim (1)''': 1988
** '''Piala Surya (1)''': 1978
** ''' [[Piala Soeratin]] (3)''': 2003, 2006, 2017
** '''Piala Pers (1)''': 1993
** '''Piala Johnny Pardede International Hotel (1)''': 1992
** '''Piala Persija Cup (1)''': 1991
** '''Piala Jawa Pos (1)''': 1990
** '''Piala Wali Kota Bogor (1)''': 1978
** '''Piala General Rehearsal Asian Games (1)''': 1962
** '''Piala Kang Dada (1)''': 2008
** '''Piala Celebes (1)''': [[Piala Celebes II|2012]]
** '''Piala Wali Kota Padang (1)''': 2015

=== Kejuaran Asia ===
* '''[[Liga Champions AFC]]'''
** Perempat Final: 1995

* '''[[Piala AFC]]'''
** 16 Besar: 2015

=== Internasional ===

* '''Pesta Sukan''' ('''Sultan Brunei Cup''')
** Juara '''(1):''' 1986
* '''Queen's Cup''' ('''Bangkok Thailand''')
** Babak Penyisihan '''(1):''' 1978
* '''Aga Khan Gold Cup''' ('''Pakistan Timur''')
** Perempat Final '''(1):''' 1962
* '''King's Cup''' ('''Bangkok Thailand''')
** Babak Penyisihan '''(1):''' 1978
* '''Selangor Asia Challenge Cup''' ('''Selangor Malaysia''')
** Peringkat '''(3):''' 2020


== Statistik di kompetisi klub AFC ==
== Staff Kepelatihan ==
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|-
|-
! style="background:blue"|<span style="color:white;"> Musim</span>
!Posisi
! style="background:blue"|<span style="color:white;"> Kompetisi</span>
!Nama
! style="background:blue"|<span style="color:white;"> Babak</span>
! style="background:blue"|<span style="color:white;"> Klub</span>
! style="background:blue"|<span style="color:white;"> Kandang</span>
! style="background:blue"|<span style="color:white;"> Tandang</span>
|-
|-
|rowspan=5|[[Kejuaraan Klub Asia 1995|1995]]
|Manager
|rowspan=5|[[Liga Champions Asia|Kejuaraan Klub Asia]] (Sekarang: [[Liga Champions Asia]])<ref name=afc>{{cite web|title=PERSIB in AFC Champions League|url=http://www.clubwebsite.co.uk/persibworld/291739/History|access-date=14 November 2014|ref=clubwebsite.co.uk|archive-date=8 October 2014|archive-url=https://web.archive.org/web/20141008213249/http://www.clubwebsite.co.uk/persibworld/291739/History|url-status=dead}}</ref>
|[[H. Umuh Muchtar]]
| Babak-1
| {{flagicon|THA}} [[Bangkok Bank F.C.|Bangkok Bank]]
| style="background:#dfd;"|2–0
| style="background:#fdd;"|0–1
|-
|-
| Babak-2
|Ass Manager
| {{flagicon|PHI}} Pasay
|[[H. Dedy Firmansyah]]
| style="background:#dfd;"|3–1
| style="background:#dfd;"|2–1
|-
|-
| Perempat Final
|Direktur Teknik
| {{flagicon|JPN}} [[Tokyo Verdy|Verdy Kawasaki]]
|[[Indra Tohir]]
| style="background:#fdd;"|2–3
|&nbsp;–
|-
|-
| Perempat Final
|Pelatih Utama
| {{flagicon|KOR}} [[Seongnam Ilhwa Chunma|Ilhwa Chunma]]
|[[Djajang Nurjaman]]
| style="background:#fdd;"|2–5
|&nbsp;–
|-
|-
| Perempat Final
|Asisten Pelatih
| {{flagicon|THA}} [[Thai Farmers Bank F.C.|Thai Farmers Bank]]
|[[Sutiono Lamso, Asep Somantri]]
| style="background:#fdd;"|1–2
|-
|&nbsp;–
|Pelatih Kiper
|[[Anwar Sanusi]]
|-
|-
|rowspan=5|2015
|Pelatih Fisik
|| [[Liga Champions AFC 2015|AFC Champions League]]
|Dino Sefriyanto
| Babak penyisihan 2
| {{flagicon|VIE}} [[Hanoi T&T F.C.|Hanoi T&T]]
|&nbsp;–
| style="background:#fdd;"|0–4
|-
|-
|rowspan=4| [[Piala AFC 2015|Piala AFC]]
|Pelatih U-21
| Babak grup
|[[Mustika Hadi]]
| {{flagicon|MDV}} [[New Radiant]]
|-
| style="background:#dfd;"|4–1
|Manager U-18
| style="background:#dfd;"|1–0
|[[Edi Djukardi]]
|-
|-
| Babak grup
|Pelatih U-18
| {{flagicon|MYA}} [[Ayeyawady United F.C.|Ayeyawady United]]
|[[Asep Sumantri]]
| style="background:#ffd;"|3–3
|-
| style="background:#ffd;"|1–1
|Manager U-15
|[[Sigit Iskandar]]
|-
|Pelatih U-15
|[[Anggi Prasetya]]
|-
|-
| Babak grup
|Dokter Tim
| {{flagicon|LAO}} [[Lao Toyota FC]]
|[[Mohammad Raffi Ghani]]
| style="background:#dfd;"|1–0
| style="background:#ffd;"|0–0
|-
|-
| 16 Besar
|Psikolog
| {{flagicon|HKG}} [[Kitchee SC]]
|[[]]
| style="background:#fdd;"| 0–2
| &nbsp;–
|}
|}


== Kepengurusan ==
== Rekor musim ke musim ==
{| class="wikitable" style="text-align: center"
* Ketua Umum: [[Dada Rosada|H. Dada Rosada]]
! rowspan="2" |<small>Musim</small>
* Direktur Jendral: [[Glenn Sagita]]
! colspan="9" |<small>Liga</small>
* Bidang Umum: [[Amin Suganda]], [[Zulkarnaen]]
! style="width: 50pt;" rowspan="2" |[[Piala Indonesia|<small>Piala Indonesia</small>]]
* Ketua Panpel: [[Budi Bram Rachman]]
! style="width: 50pt;" rowspan="2" |[[Liga Champions AFC|<small>Liga Champions</small>]]
* Masseur: [[Emen Suwarman]], [[Sutisna]], [[Wara Muharam]]
! style="width: 50pt;" rowspan="2" |[[Piala AFC|<small>Piala AFC</small>]]
! rowspan="2" |<small>Top Skor Liga</small>
|-
!<small>Divisi</small>
!<small>Main</small>
!<small>M</small>
!<small>S</small>
!<small>K</small>
!<small>GM</small>
!<small>GK</small>
!<small>Poin</small>
!<small>Pos</small>
|-
!<small>1994-95</small>
|[[Divisi Utama Liga Indonesia 1994–95|<small>DU</small>]]
|<small>36</small>
|<small>23</small>
|<small>10</small>
|<small>3</small>
|<small>60</small>
|<small>17</small>
|<small>79</small>
|bgcolor=gold|<small>1</small>
| rowspan="10" |''<small>Belum diselenggarakan</small>''
|''<small>Tidak Lolos</small>''
| rowspan="9" |''<small>Belum diselenggarakan</small>''
| rowspan="13" |<small>n.a</small>
|-
!<small>1995-96</small>
|[[Divisi Utama Liga Indonesia 1995–96|<small>DU</small>]]
|<small>31</small>
|<small>14</small>
|<small>11</small>
|<small>6</small>
|<small>34</small>
|<small>18</small>
|<small>53</small>
|<small>3 Grp. C</small>
|<small>Perempat Final</small>
|-
!<small>1996-97</small>
|[[Divisi Utama Liga Indonesia 1996–97|<small>DU</small>]]
|<small>23</small>
|<small>9</small>
|<small>12</small>
|<small>2</small>
|<small>23</small>
|<small>14</small>
|<small>39</small>
|<small>2 Grp.B</small>
| rowspan="17" |''<small>Tidak Lolos</small>''
|-
!<small>1997-98</small>
|[[Divisi Utama Liga Indonesia 1997–98|<small>DU</small>]]
| colspan="8" |''<small>Dihentikan</small>''
|-
!<small>1998-99</small>
|[[Divisi Utama Liga Indonesia 1998–99|<small>DU</small>]]
|<small>8</small>
|<small>3</small>
|<small>1</small>
|<small>4</small>
|<small>9</small>
|<small>10</small>
|<small>10</small>
|<small>3 Grp.2 Wil.Bar</small>
|-
!<small>1999-2000</small>
|[[Divisi Utama Liga Indonesia 1999–2000|<small>DU</small>]]
|<small>26</small>
|<small>8</small>
|<small>8</small>
|<small>10</small>
|<small>22</small>
|<small>21</small>
|<small>32</small>
|<small>8 Wil.Barat</small>
|-
!<small>2001</small>
|[[Divisi Utama Liga Indonesia 2001|<small>DU</small>]]
|<small>29</small>
|<small>16</small>
|<small>2</small>
|<small>11</small>
|<small>25</small>
|<small>21</small>
|<small>50</small>
|<small>8 Besar</small>
|-
!<small>2002</small>
|[[Divisi Utama Liga Indonesia 2002|<small>DU</small>]]
|<small>22</small>
|<small>9</small>
|<small>5</small>
|<small>8</small>
|<small>26</small>
|<small>24</small>
|<small>32</small>
|<small>8 Wil.Barat</small>
|-
!<small>2003</small>
|[[Divisi Utama Liga Indonesia 2003|<small>DU</small>]]
|<small>38</small>
|<small>12</small>
|<small>9</small>
|<small>17</small>
|<small>35</small>
|<small>48</small>
|<small>45</small>
|<small>16</small>
|-
!<small>2004</small>
|[[Divisi Utama Liga Indonesia 2004|<small>DU</small>]]
|<small>34</small>
|<small>12</small>
|<small>13</small>
|<small>9</small>
|<small>38</small>
|<small>37</small>
|<small>49</small>
|<small>6</small>
| rowspan="10" |''<small>Tidak Lolos</small>''
|-
!<small>2005</small>
|[[Divisi Utama Liga Indonesia 2005|<small>DU</small>]]
|<small>26</small>
|<small>10</small>
|<small>8</small>
|<small>8</small>
|<small>32</small>
|<small>36</small>
|<small>38</small>
|<small>6 Wil. Barat</small>
|<small>Babak kedua</small>
|-
!<small>2006</small>
|[[Divisi Utama Liga Indonesia 2006|<small>DU</small>]]
|<small>26</small>
|<small>7</small>
|<small>8</small>
|<small>11</small>
|<small>23</small>
|<small>30</small>
|<small>29</small>
|<small>12 Wil. Barat</small>
|<small>Babak pertama</small>
|-
!<small>2007</small>
|[[Divisi Utama Liga Indonesia 2007|<small>DU</small>]]
|<small>34</small>
|<small>15</small>
|<small>9</small>
|<small>10</small>
|<small>45</small>
|<small>29</small>
|<small>54</small>
|<small>5 Wil. Barat</small>
|<small>Babak kedua</small>
|-
!<small>2008-09</small>
|[[Liga Super Indonesia 2011-12|<small>ISL</small>]]
|<small>34</small>
|<small>20</small>
|<small>6</small>
|<small>8</small>
|<small>63</small>
|<small>40</small>
|<small>66</small>
|bgcolor=#CD7F32|<small>3</small>
|<small>16 Besar</small>
|align="left"|<small>{{flagicon|Uruguay}} [[Cristian Gonzáles]] (28)</small>
|-
!<small>2009-10</small>
|[[Liga Super Indonesia 2011-12|<small>ISL</small>]]
|<small>34</small>
|<small>16</small>
|<small>5</small>
|<small>13</small>
|<small>50</small>
|<small>36</small>
|<small>53</small>
|<small>4</small>
|[[Piala Indonesia 2010|<small>Perempat Final</small>]]
|align="left"|<small>{{flagicon|Uruguay}} [[Cristian Gonzáles]] (19)</small>
|-
!<small>2010-11</small>
|[[Liga Super Indonesia 2011-12|<small>ISL</small>]]
|<small>28</small>
|<small>11</small>
|<small>6</small>
|<small>11</small>
|<small>44</small>
|<small>43</small>
|<small>39</small>
|<small>7</small>
|''<small>Tidak diselenggarakan</small>''
|<small>n.a</small>
|-
!<small>2011-12</small>
|[[Liga Super Indonesia 2011-12|<small>ISL</small>]]
|<small>34</small>
|<small>14</small>
|<small>7</small>
|<small>13</small>
|<small>49</small>
|<small>49</small>
|<small>49</small>
|<small>8</small>
|''<small>Tidak Masuk</small>''
|align="left"|<small>{{flagicon|MNE}} [[Miljan Radović]] (11)</small>
|-
!<small>2013</small>
|[[Liga Super Indonesia 2013|<small>ISL</small>]]
|<small>34</small>
|<small>18</small>
|<small>9</small>
|<small>7</small>
|<small>72</small>
|<small>43</small>
|<small>63</small>
|<small>4</small>
| rowspan="5" |''<small>Tidak diselenggarakan</small>''
|align="left"|<small>{{flagicon|IDN}} [[Sergio van Dijk]] (21)</small>
|-
!<small>2014</small>
|[[Liga Super Indonesia 2014|<small>ISL</small>]]
|<small>28</small>
|<small>18</small>
|<small>6</small>
|<small>4</small>
|<small>58</small>
|<small>29</small>
|<small>60</small>
|bgcolor=gold|<small>1</small>
|align="left"|<small>{{flagicon|MLI}} [[Makan Konaté]] (13)</small>
|-
!<small>2015</small>
|[[Liga Super Indonesia 2015|<small>ISL</small>]]
| colspan="8" |''<small>Dihentikan</small>''
|<small>[[Liga Champions AFC 2015|Pendahuluan 2]]</small>
|<small>[[Piala AFC 2015|16 Besar]]</small>
|align="left"|<small>{{flagicon|IDN}} [[Atep Rizal]] (3)</small>
|-
!<small>2016</small>
|[[Indonesia Soccer Championship A|<small>ISC A</small>]]
|<small>34</small>
|<small>15</small>
|<small>10</small>
|<small>9</small>
|<small>45</small>
|<small>33</small>
|<small>55</small>
|<small>5</small>
| rowspan="5" |''<small>Tidak Lolos</small>''
| rowspan="5" |''<small>Tidak Lolos</small>''
|align="left"|<small>{{flagicon|IDN}} [[Sergio van Dijk]] (10)</small>
|-
!<small>2017</small>
|[[Liga 1 (Indonesia) 2017|<small>Liga 1</small>]]
|<small>34</small>
|<small>9</small>
|<small>14</small>
|<small>11</small>
|<small>39</small>
|<small>36</small>
|<small>41</small>
|<small>13</small>
|align="left"|<small>{{flagicon|IDN}} [[Raphael Maitimo]] (9)</small>
|-
!<small>2018</small>
|[[Liga 1 (Indonesia) 2018|<small>Liga 1</small>]]
|<small>34</small>
|<small>14</small>
|<small>10</small>
|<small>10</small>
|<small>49</small>
|<small>41</small>
|<small>52</small>
|<small>4</small>
| rowspan="2" |[[Piala Indonesia 2018–2019|<small>Perempat Final</small>]]
|align="left"|<small>{{flagicon|CHA}} [[Ezechiel N'Douassel]] (17)</small>
|-
!<small>2019</small>
|[[Liga 1 2019|<small>Liga 1</small>]]
|<small>34</small>
|<small>13</small>
|<small>12</small>
|<small>9</small>
|<small>49</small>
|<small>39</small>
|<small>10</small>
|<small>6</small>
|align="left"|<small>{{flagicon|CHA}} [[Ezechiel N'Douassel]] (15)</small>
|-
!<small>2020</small>
|[[Liga 1 2020-2021|Liga 1]]
| colspan="8" |<small>''Dihentikan''</small>
| rowspan="4" |<small>''Tidak diselenggarakan''</small>
|
|-
!2021-22
|[[Liga 1]]
|34
|20
|9
|5
|48
|22
|69
|bgcolor=silver|<small>2</small>
|''<small>Tidak Lolos</small>''
|bgcolor=#DDFFDD|<small>''Promosi''</small>
|align="left"|<small>{{flagicon|BRA}} [[David da Silva]] (7)</small>
|-
!2022–2023
|[[Liga 1]]
|34
|19
|5
|10
|54
|50
|62
|<small>3</small>
|''<small>Tidak Lolos</small>''
|''<small>Tidak Lolos''
|align="left"|<small>{{flagicon|BRA}} [[David da Silva]] (24)</small>
|-
|-
!2023–2024
|[[Liga 1]]
|34
|16
|4
|14
|38
|50
|62
|bgcolor=gold|<small>1 (Championship Series)</small>
|''<small>Tidak ada slot untuk klub Indonesia</small>''
|bgcolor=#DDFFDD|''<small>Kualifikasi''
|align="left"|<small>{{flagicon|BRA}} [[David da Silva]] (30)</small>
|}
{| class="wikitable"
|bgcolor=gold|<small>Juara</small>
|bgcolor=silver|<small>Peringkat kedua</small>
|bgcolor="#DDFFDD"|<small>Promosi</small>
|bgcolor="#FFCCCC"|<small>Degradasi</small>
|}


== Badan Hukum ==
== Peringkat klub ==
{{updated|10 April 2022}}<ref>{{Cite web|url=https://footballdatabase.com/clubs-ranking/persib-bandung|title=Football / Soccer Club World Ranking|website=footballdatabase.com|access-date=2021-11-06|archive-date=2021-11-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20211106102449/https://footballdatabase.com/clubs-ranking/persib-bandung|dead-url=no}}</ref>
'''PT. Persib Bandung Bermartabat'''

{|width=45% class="wikitable" style="text-align:center; font-size:95%; text-align:left"
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
!'''Posisi'''
! colspan="3" style="background:blue"|<span style="color:white;">Rank</span>
!'''Nama'''
! rowspan="2" style="background:blue"|<span style="color:white;">Poin</span>
|----
! rowspan="2" style="background:blue"|<span style="color:white;">Perubahan</span>
|Direktur Jendral
|-
|[[Glenn Sagita]]
!style="background:blue"|<span style="color:white;">Indonesia</span>
|----
!style="background:blue"|<span style="color:white;">AFC</span>
|Manager
!style="background:blue"|<span style="color:white;">FIFA</span>
|[[H. Umuh Muchtar]]
|----
|-
|'''1'''
|Assistant Manager
|'''67'''
|[[Deddy Firmansyah]]
|'''755'''
|----
|1383
|Direktur Keuangan
|'''177''' {{up}}
|[[Merdi Hazizi]]
<small>1353</small>
|----
|Direktur Marketing dan Development
|[[Veby Permadi]]
|----
|Direktur Pengembangan
|[[Ari D. Sutedi]]
|----
|Komisaris Utama
|[[Zainuri Hasyim]]
|----
|Komisaris
|[[Kuswara S. Taryono]]
|----
|Wakil Komisaris Utama
|[[Pieter Tanuri]]
|}
|}


== Suporter ==
== Skuat ==
=== Pemain Utama ===
Persib Bandung memiliki penggemar fanatik yang menyebar di seantero provinsi [[Jawa Barat]] dan [[Banten]], bahkan hampir di seluruh wilayah Indonesia, mengingat catatan historis sebagai tim kebanggaan dari ibu kota provinsi Jawa Barat. Penggemar Persib menamakan diri sebagai ''[[Bobotoh]]''. Pada era [[Liga Indonesia]], ''Bobotoh'' kemudian mengorganisasikan diri dalam beberapa kelompok pecinta Persib seperti [[Viking Persib Club]], [[Bomber]] (Bobotoh Maung Bersatu), Vicker, Rebolan, Jurig Persib, Casper dan Persib-1337.
<!--- BACA PEMBERITAHUAN INI SEBELUM EDITING
[[Viking Persib Club]] [[Hooligan Persib]], memiliki hubungan yang sangat kelam dengan kelompok suporter [[Persija Jakarta]], [[The Jakmania]]. Sudah banyak peristiwa maupun insiden-insiden yang terjadi akibat permusuhan abadi dua suporter garis keras ini. Bahkan pihak kepolisian maupun [[PSSI]] dan [[PT Liga Indonesia]] pun sudah berulangkali meminta Viking dan The Jak untuk berdamai. Namun, sama sekali tak ada titik terang untuk mendamaikan mereka. Pada saat Persib dan Persija bertemu, biasanya pihak Polda Metro Jaya (bila pertandingan akan dilaksanakan di [[Gelora Bung Karno]]) dan pihak Polwiltabes Bandung (bila pertandingan akan berlangsung di [[Stadion Siliwangi]] atau di [[Stadion Si Jalak Harupat]]) akan berpikir dua kali untuk mengeluarkan izin pertandingan tersebut karena begitu besarnya potensi terjadinya kerusuhan antara suporter kedua tim. ACAB
- JANGAN menambahkan pemain baru sebelum penandatanganan mereka secara resmi diumumkan oleh klub melalui situs web mereka, termasuk medis dan penandatanganan kontrak. Biaya transfer yang disetujui tidak berarti pemain akan menandatangani.
- JANGAN keluarkan pemain sebelum mereka keluar secara resmi diumumkan oleh klub.
- JANGAN menambah atau mengganti nomor skuat hingga resmi di situs web Persib Bandung.
- Hanya tambahkan pemain tanpa nomor yang kemungkinan menjadi bagian dari tim pertama.
- Nomor pra-musim dapat ditambahkan sementara dengan sebuah REFERENSI.
- Ini adalah Wikipedia, bukan koran sepak bola. Apa pun yang tidak dikonfirmasi dan tidak bersumber akan dihapus.--->
Berikut daftar skuat yang dirilis untuk kompetisi [[Liga 1 (Indonesia) 2024–2025|Liga 1 2024-2025]]
{{updated|10 Juli 2024}}
{{Fs start|nat=|pos=|name=|no=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=GK|no=14|name=[[Teja Paku Alam]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=GK|no=17|name=[[Sheva Sanggasi]]|other=}}
{{Fs player|nat=PHI|pos=GK|no=29|name=[[Kevin Ray Mendoza]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=GK|no=34|name=[[Reky Rahayu]]|other=}}
{{Fs player|nat=NED|pos=DF|no=2|name=[[Nick Kuipers]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=DF|no=5|name=[[Kakang Rudianto]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=DF|no=12|name=[[Henhen Herdiana]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=DF|no=16|name=[[Achmad Jufriyanto]]|other=}}


{{Fs player|nat=IDN|pos=DF|no=27|name=[[Zalnando]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=DF|no=32|name=[[Victor Igbonefo]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=DF|no=56|name=[[Rezaldi Hehanusa]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=DF|no=97|name=[[Edo Febriansah]]|other=}}
{{Fs mid|nat=|pos=|name=|no=}}
{{Fs player|nat=CRO|pos=DF|no=|name=[[Mateo Kocijan]]|other=}}
{{Fs player|nat=BRA|pos=DF|no=|name=[[Gustavo Moreno de França|Gustavo de França]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=|name=[[Robi Darwis (pemain sepak bola, lahir 2000)|Robi Darwis]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=7|name=[[Beckham Putra]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=8|name=[[Abdul Aziz Lutfi Akbar|Abdul Aziz]]|other=}}
{{Fs player|nat=ESP|pos=MF|no=|name=[[Tyronne del Pino]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=11|name=[[Dedi Kusnandar]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=23|name=[[Marc Klok]]|other=[[Kapten (sepak bola)|kapten]]}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=53|name=[[Rachmat Irianto]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=71|name=[[Adzikry Fadlillah]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=96|name=[[Ryan Kurnia]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=FW|no=13|name=[[Febri Hariyadi]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=FW|no=17|name=[[Ferdiansyah Cecep|Ferdiansyah]]|other=}}
{{Fs player|nat=BRA|pos=FW|no=19|name=[[David da Silva]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=FW|no=9|name=[[Ezra Walian]]|other=}}
{{Fs player|nat=BRA|pos=FW|no=77|name=[[Ciro Alves]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=FW|no=99|name=Ridwan Ansori|other=}}
{{Fs end|nat=|pos=|name=|no=}}

=== Pemain cadangan dan akademi ===
==== Skuat U21 ====
''Untuk informasi lebih lanjut: [[Persib Bandung U-21]]''
''Untuk informasi lebih lanjut: [[Persib U-19 dan Akademi|Persib Bandung U-19]]''

Berikut daftar pemain Persib U21.<ref>{{Cite web |url=http://www.persib.co.id/persib-u21/squad-persib-u21.aspx |title=Skuat Persib U21 |access-date=2016-06-16 |archive-date=2016-05-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160529033736/http://www.persib.co.id/persib-u21/squad-persib-u21.aspx |dead-url=yes }}</ref>
{{Fs start|nat=|pos=|name=|no=}}
{{Fs player|no=1|pos=GK|name=Mochamad Fauzan Zauhar Malik|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=2|pos=DF|name=Sugiarto|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=4|pos=MF|name=Muhammad Jeffri|nat=Indonesia}}

{{Fs player|no=7|pos=FW|name=Rizky Alam|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=9|pos=FW|name=Angga Febryanto Putra|nat=Indonesia}}

{{Fs player|no=14|pos=DF|name=Rifki Fauzi Adam|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=15|pos=MF|name=Untung Wibowo|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=16|pos=MF|name=Adilla Adnan Saputra|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=17|pos=MF|name=Heri Herawan|nat=Indonesia}}
{{Fs mid|nat=|pos=|name=|no=}}

{{Fs player|no=19|pos=MF|name=Ahmad Subagja Basith|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=20|pos=FW|name=Gatot Wahyudi|nat=Indonesia}}

{{Fs player|no=23|pos=DF|name=Ary Ahmad Syafari|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=24|pos=MF|name=Agil Munawar|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=28|pos=MF|name=I Gusti Rustiawan|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=30|pos=DF|name=Sahat Marojahan Siregar|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=74|pos=GK|name=Sidik Permana|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=|pos=FW|name=Rendi Ridwan Januar|nat=Indonesia}}
{{Fs end|nat=|pos=|name=|no=}}

=== Transfer 2024 ===
{{futher|Persib Bandung musim 2024–2025#Transfer}}
{{#lst:Persib Bandung musim 2024–2025|Transfer}}


== Daftar pelatih dan pemain asing ==
=== Daftar pelatih dan pemain asing ===
=== Pelatih Liga Indonesia ===
==== Pelatih Liga Indonesia ====
Berikut daftar pelatih Persib sejak musim kompetisi 1994/1995:
Berikut daftar pelatih Persib sejak musim kompetisi 1994/1995:
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
Baris 279: Baris 843:
|-
|-
|1994/1995
|1994/1995
|{{flagicon|Indonesia}}[[Indra Thohir]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Indra Thohir]]
|-
|-
|1995/1996
|1995/1996
|{{flagicon|Indonesia}}[[Risnandar Soendoro]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Risnandar Soendoro]]
|-
|-
|1996/1997
|1996/1997
|{{flagicon|Indonesia}}[[Nandar Iskandar]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Nandar Iskandar]]
|-
|-
|1997/1998
|1997/1998
|{{flagicon|Indonesia}}[[Nandar Iskandar]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Nandar Iskandar]]
|-
|-
|1998/1999
|1998/1999
|{{flagicon|Indonesia}}[[M. Suryamin]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[M. Suryamin]]
|-
|-
|1999/2000
|1999/2000
|{{flagicon|Indonesia}}[[M. Suryamin]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[M. Suryamin]]<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Indra Thohir]]
|{{flagicon|Indonesia}}[[Indra Thohir]]
|-
|-
|2000/2001
|2000/2001
|{{flagicon|Indonesia}}[[Indra Thohir]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Indra Thohir]]
|-
|-
|2001/2002
|2001/2002
|{{flagicon|Indonesia}}[[Deny Syamsudin]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Deny Syamsudin]]
|-
|-
|2003/2004
|2003/2004
|{{flagicon|Poland}}[[Marek Andrejz Sledzianowski]]
|{{flagicon|Poland}} [[Marek Andreiz Sledzianowski]]<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Bambang Sukowiyono]] & [[Iwan Sunarya]] (caretaker)<br>{{flagicon|Chile}} [[Juan Antonio Paez]]
|{{flagicon|Indonesia}}[[Bambang Sukowiyono]] & [[Iwan Sunarya]](caretaker)
|{{flagicon|Chile}}[[Juan Antonio Paez]]
|-
|-
|2004/2005
|2004/2005
|{{flagicon|Chile}}[[Juan Antonio Paez]]
|{{flagicon|Chile}} [[Juan Antonio Paez]]
|-
|-
|2005/2006
|2005/2006
|{{flagicon|Indonesia}}[[Indra Thohir]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Indra Thohir]]
|-
|-
|2006/2007
|2006/2007
|{{flagicon|Indonesia}}[[Risnandar Soendoro]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Risnandar Soendoro]]<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Djajang Nurjaman]] & [[Dedi Sutendi]] (caretaker)<br>{{flagicon|Moldova}} [[Arcan Iurie|Arcan Iurie Anatolievichi]]
|{{flagicon|Indonesia}}[[Djadjang Nurdjaman]] & [[Dedi Sutendi]] (caretaker)
|{{flagicon|Moldova}}[[Arcan Iurie|Arcan Iurie Anatolievichi]]
|-
|-
|2007/2008
|2007/2008
|{{flagicon|Moldova}}[[Arcan Iurie|Arcan Iurie Anatolievichi]]
|{{flagicon|Moldova}} [[Arcan Iurie|Arcan Iurie Anatolievichi]]<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Djajang Nurjaman]] & [[Robby Darwis]] (caretaker)
|{{flagicon|Indonesia}}[[Djajang Nurjaman]] & [[Robby Darwis]] (caretaker)
|-
|-
|2008/2009
|2008/2009
|{{flagicon|Indonesia}}[[Jaya Hartono]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Jaya Hartono]]
|-
|-
|2009/2010
|2009/2010
|{{flagicon|Indonesia}}[[Jaya Hartono]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Jaya Hartono]]<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Robby Darwis]] (caretaker)
|{{flagicon|Indonesia}}[[Robby Darwis]](caretaker)
|-
|-
|2010/2011
|2010/2011
|{{flagicon|France}}[[Daniel Darko Jankovic]]
|{{flagicon|France}} [[Daniel Darko Jankovic]]<br>{{flagicon|Serbia}} [[Jovo Cucković]]<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Daniel Roekito]]
|{{flagicon|Serbia}}[[Jovo Cuckovic]]
|{{flagicon|Indonesia}}[[Daniel Roekito]]
|-
|-
|2011/2012
|2011/2012
|{{flagicon|Kroasia}}[[Drago Mamic]]
|{{flagicon|Kroasia}} [[:en:Drago Mamić|Drago Mamić]]<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Robby Darwis]] (caretaker)
|{{flagicon|Indonesia}}[[Robby Darwis]](caretaker)
|-
|-
|2012/
|2012-2016
|{{flagicon|Indonesia}}[[Djajang Nurjaman]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Djajang Nurjaman]]
|-
|2016
|{{Flagicon|Serbia}} [[Dejan Antonić]]<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Herrie Setyawan]] (caretaker)<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Djajang Nurjaman]]
|-
|2017
|{{flagicon|Indonesia}} [[Djajang Nurjaman]]<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Herrie Setyawan]] (caretaker)<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Emral Abus]]
|-
|2017-2018
|{{flagicon|Argentina}} [[Roberto Carlos Mario Gómez]]
|-
|2019-2022
|{{flagicon|Belanda}} [[Robert Rene Albert]]
|-
|2022-2023
|{{flagicon|Spanyol}} [[Luis Milla]]
|-
|2023-
|{{flagicon|Kroasia}} [[Bojan Hodak]]
|}
|}


=== Daftar pemain legendaris ===
==== Mantan Pemain ====
{{col-start}}
{{col-start}}
{{col-3}}
{{col-3}}
Lokal:
* {{flagicon|Indonesia}} [[R. Soetjipto Soentoro]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Adeng Hudaya]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Adeng Hudaya]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Sobur]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Sobur]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Muhammad Syahid]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Boyke Adam]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Wowo Sunaryo]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Wowo Sunaryo]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Risnandar Soendoro]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Risnandar Soendoro]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Nandar Iskandar]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Nandar Iskandar]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Dede Iskandar]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Dede Iskandar]]
{{col-3}}
* {{flagicon|Indonesia}} [[Djajang Nurjaman]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Djajang Nurjaman]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Max Timisela]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Max Timisela]]
Baris 362: Baris 933:
* {{flagicon|Indonesia}} [[Robby Darwis]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Robby Darwis]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Sutiono Lamso]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Sutiono Lamso]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Yusuf Bachtiar]]
{{col-3}}
* {{flagicon|Indonesia}} [[Anwar Sanusi]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Anwar Sanusi]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Budiman Yunus]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Budiman Yunus]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Yadi Mulyadi]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Yadi Mulyadi]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Kekey Zakaria]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Kekey Zakaria]]
{{col-3}}

* {{flagicon|Indonesia}} [[Nur'alim]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Nur'alim]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Yaris Riyadi]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Yaris Riyadi]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Yudi Guntara]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Yudi Guntara]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Rahmad Hidayat]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Maman Abdurrahman]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Suwita Pata]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Firman Utina]]
* {{flagicon|Indonesia}} '''[[Achmad Jufriyanto]]'''
* {{flagicon|Indonesia}} [[Muhammad Taufiq]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Dias Angga Putra]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Muhammad Ridwan]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Ferdinand Sinaga]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Zulham Zamrun]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Aang Suparman]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Markus Haris Maulana]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Asri Akbar]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Abdul Rahman Sulaeman]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Rudolof Yanto Basna]]
{{col-3}}

* {{flagicon|Indonesia}} [[David Laly]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Aliyudin]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Ricky Kayame]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Shahar Ginanjar]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Zaenal Arief]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Yandi Sofyan Munawar]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Tantan]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Hariono]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Atep Rizal]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Tony Sucipto]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Eka Ramdani]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Airlangga Sucipto]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Patrich Wanggai]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Raphael Maitimo]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Angga Febryanto]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Ahmad Subagja Baasith|Ahmad Baasith]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Jajang Sukmara]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Sergio van Dijk]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Wildansyah]]
* {{flagicon|INA}} [[Erwin Ramdani]]
* {{flagicon|INA}} [[Frets Butuan]]
* {{flagicon|INA}} [[Fitrul Dwi Rustapa]]
* {{flagicon|INA}} [[Arsan Makarin]]
{{col-end}}
{{col-end}}


==== Daftar pemain asing ====

=== Daftar pemain asing ===
Berikut daftar pemain asing yang pernah bermain untuk Persib. Nama yang tercetak '''tebal''' masih memperkuat Persib.
Berikut daftar pemain asing yang pernah bermain untuk Persib. Nama yang tercetak '''tebal''' masih memperkuat Persib.
{{col-start}}
{{col-start}}
{{col-3}}
'''CONMEBOL'''
'''CONMEBOL'''
{{col|2}}
* {{flagicon|Argentina}} [[Adrian Colombo]]
* {{flagicon|Argentina}} [[Pablo Frances]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Antonio Claudio De Oliveira]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Amarildo Souza]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Amarildo Souza]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Ulian de Souza]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Ulian de Souza]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Antonio Claudio De Oliveira|Antonio 'Toyo' Claudio]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Fábio Lopes Alcântara]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Fábio Lopes Alcântara]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Hilton Moreira]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Hilton Moreira]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Marcio Souza Da Silva]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Marcio Souza Da Silva]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Rafael Alves Bastos]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Rafael Alves Bastos]]
* {{flagicon|BRA}}{{flagicon|Indonesia}} [[Fabiano Da Rosa Beltrame|Fabiano Beltrame]]
* {{flagicon|Brazil}} '''[[David da Silva]]'''
* {{flagicon|Brazil}} '''[[Ciro Alves]]'''
* {{flagicon|Chile}} [[Rodrigo Sanhueza]]
* {{flagicon|Chile}} [[Rodrigo Sanhueza]]
* {{flagicon|Chile}} [[Angelo Espinoza]]
* {{flagicon|Chile}} [[Angelo Espinoza]]
Baris 398: Baris 1.009:
* {{flagicon|Paraguay}} [[Lorenzo Cabanas]]
* {{flagicon|Paraguay}} [[Lorenzo Cabanas]]
* {{flagicon|Paraguay}} [[Christian Rene Martinez]]
* {{flagicon|Paraguay}} [[Christian Rene Martinez]]
* {{flagicon|Uruguay}} [[Osvaldo Moreno Footballer|Osvaldo Moreno]]
* {{flagicon|Uruguay}}{{flagicon|Indonesia}} [[Cristian Gonzáles]]
* {{flagicon|Uruguay}} {{flagicon|Indonesia}} [[Cristian Gonzáles]]
* {{flagicon|Uruguay}}[[:es:Adrián Colombo|Adrián Colombo]]
* {{flagicon|ARG}} [[Robertino Pugliara]]
* {{flagicon|ARG}} [[Marcos Flores]]
* {{flagicon|ARG}} [[Jonathan Bauman]]
{{col-3}}
{{col-3}}
'''CAF'''
'''CAF'''
Baris 405: Baris 1.019:
* {{flagicon|Cameroon}} [[George Clement Nyeck Nyobe]]
* {{flagicon|Cameroon}} [[George Clement Nyeck Nyobe]]
* {{flagicon|Cameroon}} [[Louis Berty Ayock]]
* {{flagicon|Cameroon}} [[Louis Berty Ayock]]
* {{flagicon|Ghana}} [[Moses Sakyi]]
* {{flagicon|Cameroon}} [[Herman Abanda]]
* {{flagicon|Burkina Faso}} [[Brahima Traore]]
* {{flagicon|Cameroon}}{{flagicon|Indonesia}} [[Herman Dzumafo Epandi]]
* {{flagicon|Cameroon}} [[Georges Parfait Mbida Messi]]
* {{flagicon|Cameroon}} [[David Pagbe]]
* {{flagicon|Ghana}} [[Michael Essien]]
* {{flagicon|Ghana}} [[Moses Sakyi]]
* {{flagicon|CHA}} [[Ezechiel N'Douassel]]
* {{flagicon|Burkina Faso}} [[:en:Brahima Traoré|Brahima Traoré]]
* {{flagicon|Nigeria}} [[Ekene Ikenwa]]
* {{flagicon|Nigeria}} [[Ekene Ikenwa]]
* {{flagicon|Nigeria}} [[Chioma Kingsley]]
* {{flagicon|Nigeria}} [[Chioma Kingsley]]
* {{flagicon|Nigeria}}{{flagicon|Indonesia}} '''[[Victor Chukwuekezie Igbonefo]]'''
* {{flagicon|Morocco}} [[Redouane Barkaoui]]
* {{flagicon|Morocco}} [[Redouane Barkaoui]]
* {{flagicon|Cameroon}} '''[[Herman Abanda]]'''
* {{flagicon|MLI}} [[Makan Konaté]]
* {{flagicon|Cameroon}} '''[[Herman Dzumafo Epandi]]'''
* {{flagicon|MLI}} [[Djibril Coulibaly]]
* {{flagicon|Cameroon}} '''[[Georges Parfait Mbida Messi]]'''
* {{flagicon|Liberia}} [[Erick Weeks Lewis]]
* {{flagicon|GAB}} [[Lévy Madinda]]
'''UEFA'''
'''UEFA'''
* {{flagicon|Poland}} [[Maciej Dolega]]
* {{flagicon|Poland}} [[Maciej Dołęga]]
* {{flagicon|Poland}} [[Mariusz Mucharski]]
* {{flagicon|Poland}} [[Mariusz Mucharski]]
* {{flagicon|Poland}} [[Piotr Orlinski]]
* {{flagicon|Poland}} [[Piotr Orlinski]]
* {{flagicon|Poland}} [[Pavel Bocjian]]
* {{flagicon|Poland}} [[Pavel Bocjian]]
* {{flagicon|Rumania}} [[Leontin Chitescu]]
* {{flagicon|Rumania}} [[Leontin Chitescu]]
* {{flagicon|Montenegro}} [[Miljan Radovic]]
* {{flagicon|Montenegro}} [[Miljan Radović]]
* {{flagicon|Montenegro}} [[Zdravko Dragicevic]]
* {{flagicon|Montenegro}} {{flagicon|Indonesia}} [[Ilija Spasojević]]
* {{flagicon|Montenegro}} [[Vladimir Vujović]]
* {{flagicon|Montenegro}} [[:en:Zdravko Dragićević|Zdravko Dragićević]]
* {{flagicon|NED}}{{flagicon|Indonesia}} [[Sergio van Dijk]]
* {{flagicon|NED}}{{flagicon|Indonesia}} [[Raphael Maitimo]]
* {{flagicon|GER}}{{flagicon|Indonesia}} [[Kim Jeffrey Kurniawan]]
* {{flagicon|Serbia}} [[Marko Krasić]]
* {{flagicon|Serbia}} [[Bojan Mališić]]
* {{flagicon|Spanyol}} [[Juan Belencoso]]
* {{flagicon|ENG}} [[Carlton Cole]]
* {{flagicon|Slovenia}} [[Rene Mihelič]]
* {{flagicon|MNE}} [[Srđan Lopičić]]
* {{flagicon|HOL}} '''[[Nick Kuipers]]'''
* {{flagicon|HOL}} [[Kevin Van Kipersluis]]
* {{flagicon|HOL}} {{flagicon|Indonesia}} '''[[Marc Klok]]'''
* {{flagicon|SPA}} '''[[Alberto Rodríguez (pesepakbola, lahir 1992|Alberto Rodríguez]]'''
* {{flagicon|SPA}} [[Tyronne del Pino]]
* {{flagicon|ITA}} '''[[Stefano Beltrame]]'''
{{col-3}}
{{col-3}}
'''AFC'''
'''AFC'''
Baris 432: Baris 1.071:
* {{flagicon|Japan}} [[Satoshi Otomo]]
* {{flagicon|Japan}} [[Satoshi Otomo]]
* {{flagicon|Japan}} [[Shohei Matsunaga]]
* {{flagicon|Japan}} [[Shohei Matsunaga]]
* {{flagicon|Japan}} '''[[Kenji Adachihara]]'''
* {{flagicon|Japan}} [[Kenji Adachihara]]
* {{flagicon|KOR}} [[Oh In-kyun]]
* {{flagicon|Syria}} [[Naser Al Sebai]]
* {{flagicon|Palestine}} [[Muhammad Rasyid]]
* {{flagicon|Australia}} [[Robbie Gaspar]]
* {{flagicon|Australia}} [[Robbie Gaspar]]
* {{flagicon|Syria}} '''[[Naser Al Sebai]]'''
* {{flagicon|Australia}} [[:en:Diogo Ferreira|Diogo Ferreira]]
* {{flagicon|Turkmenistan}} [[Artur Gevorkyan]]
* {{flagicon|PHI}} [[Omid Nazari]]
* {{flagicon|PHI}} [[Daisuke Sato]]
* {{flagicon|PHI}} '''[[Kevin Ray Mendoza]]'''
{{col-end}}
{{col-end}}


=== Nomor punggung diistirahatkan ===
== Pranala luar ==
* '''24''' - [[Hariono]]<ref>{{cite web |url=https://demakbicara.pikiran-rakyat.com/sport/pr-1393317702/persib-bandung-pensiunkan-nomor-keramat-24-sosok-pemain-ini-yang-jadi-penyebabnya-luar-biasa |title=Persib Bandung Pensiunkan Nomor Keramat 24, Sosok Pemain Ini yang Jadi Penyebabnya, Luar Biasa!! |lang=id-ID}}</ref>
* {{id}} [http://www.persib.co.id/ Situs Resmi Persib Bandung]
* {{id}} [http://www.persibhistory.com/ www.persibhistory.com Sejarah Lengkap Persib Bandung]


== Tata kelola ==
=== Staff kepelatihan ===
{| border="1" cellpadding="2" style="border-collapse: collapse;"
|-
! style="background:blue;"|<span style="color:white;">Posisi
!style="background:blue"|<span style="color:white;">Nama
|-
| Manajer
|{{flagicon|IDN}} [[Haji (gelar)|H.]] [[Umuh Muchtar]]
|-
| Pelatih Kepala
| {{flagicon|CRO}} [[Bojan Hodak]]
|-
| Asisten Pelatih
| {{Plainlist|
* {{flagicon|CRO}} [[Igor Tolić]]
* {{flagicon|IDN}} [[Achmad Jufriyanto]]<ref>{{Cite web|last=Okezone|date=2024-07-03|title=Jadi Player Coach Persib Bandung, Begini Reaksi Achmad Jufriyanto : Okezone Bola|url=https://bola.okezone.com/read/2024/07/03/49/3029448/jadi-player-coach-persib-bandung-begini-reaksi-achmad-jufriyanto|website=https://bola.okezone.com/|language=id-ID|access-date=4 Juli 2024}}</ref>}}
|-
| Pelatih Kiper
| {{flagicon|BRA}} Luizinho Passos<ref>{{Cite web|url=http://persib.co.id/berita/persib-kontrak-luizinho-passos-gantikan-gatot|title=PERSIB Kontrak Luizinho Passos Gantikan Gatot {{!}} Official Persib Web|website=persib.co.id|access-date=2020-01-16}}</ref>
|-
| Interpreter
| {{flagicon|IDN}} [[I Made Wirawan]]
|-
| Pelatih Fisik
| {{flagicon|CRO}} Miro Petrić<br>{{flagicon|IDN}} Yaya Sunarya
|-
| Tim Dokter
| {{flagicon|IDN}} [[Mohammad Raffi Ghani]]
|-
| Fisioterapis
| {{flagicon|IDN}} [[Benidektus Adi Prianto]]
|-
| Sekretaris Tim
| {{flagicon|IDN}} Irfan Suryadireja [[Sarjana Hukum|S.H.]]
|-
| Masseur
|{{Plainlist|
* {{flagicon|IDN}} Iyang Maulana
* {{flagicon|IDN}} Tatang Sutisna
}}
|-
| Kit Man
| {{flagicon|IDN}} Fikri Apriansyah
|-
| Video Technical Analysis
| {{flagicon|IDN}} Atreeyu Andrey Pamungkas
|-
| Media Officer
| {{flagicon|IDN}} Rivan Mandala Putera
|}
<ref>{{Cite web|last=Baru|first=Liga Indonesia|title=Klub klub Terbaik dari Persib Bandung|url=https://ligaindonesiabaru.com/clubs/single/BRI_LIGA_1_2023-2024/PERSIB_BANDUNG#official|website=ligaindonesiabaru.com|language=id|access-date=2023-07-09}}</ref>
<section end=Pelatih />

[[Kategori:Persib Bandung]]

=== Kepengurusan ===
* Direktur Utama: [[Glenn Sugita]]
* Bidang Umum: [[Amin Suganda]], [[Zulkarnaen]]
* Ketua Panpel: [[Budi Bram Rachman]]

=== Badan hukum ===
'''PT Persib Bandung Bermartabat'''<ref>{{Cite web|url=http://persib.co.id/clubs/organizational_structure|title=Official Persib Web|website=persib.co.id|access-date=2020-01-17|archive-date=2020-03-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20200331151112/https://persib.co.id/clubs/organizational_structure|dead-url=no}}</ref>
{|width=45% class="wikitable" style="text-align:center; font-size:95%; text-align:left"
|-
! style="background:blue;"|<span style="color:white;">Posisi
! style="background:blue"|<span style="color:white;">Nama
|-
| Direktur Utama ||[[Glenn Sugita]]
|-
| Direktur Olahraga ||[[Adhitia Putra Herawan]]
|-
| Komisaris Utama||[[Zainuri Hasyim]]
|-
| Wakil Komisaris Utama||Rudy S. Laksmana
|-
| Komisaris 1 ||[[H. Umuh Muchtar]]
|-
|Komisaris 2
|[[Kuswara S. Taryono]]
|-
|Komisaris 3
|Lawrence Barki
|}

=== Sejarah pelatih kepala ===
''Pelatih kepala berdasarkan tahun (1980–sekarang)''

{| class="wikitable"
|-
! style="background:Blue; color:white;" |Musim
!style="background:Blue; color:white;"|Nama
! style="background:Blue; color:white;" |Ref.
|-
| style="text-align:center;" | 1980–83
| {{flagicon|Indonesia}} [[Risnandar Soendoro]]
|
|-
| style="text-align:center;" | 1983–84
| {{flagicon|Indonesia}} Omo Suratmo
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;"| 1984–85
| {{flagicon|Indonesia}} [[Ade Dana]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;"| 1985–88
| {{flagicon|Indonesia}} [[Nandar Iskandar]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;"| 1989–93
| {{flagicon|Indonesia}} Ade Dana
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;"| 1993–95
| {{flagicon|Indonesia}} [[Indra Thohir]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;"| 1995–96
| {{flagicon|Indonesia }} [[Risnandar Soendoro]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;"| 1996–98
| {{flagicon|Indonesia}} [[Nandar Iskandar]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;"| 1998–00
| {{flagicon|Indonesia}} M. Suryamin
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;"| 2000–01
| {{flagicon|Indonesia}} [[Indra Thohir]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;"| 2001–02
| {{flagicon|Indonesia}} Deny Syamsudin
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;"| 2002–03
|{{flagicon|Poland}} [[Marek Śledzianowski]]
| align=center|
|-
| style="text-align:center;" | 2003
|{{flagicon|Indonesia}} [[Bambang Sukowiyono]] (caretaker)<br>{{flagicon|Indonesia}} Iwan Sunarya (caretaker)
|
|-
| style="text-align:center;"| 2003–05
|{{flagicon|Chile}} [[Juan Páez]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;" | 2005
|{{flagicon|Indonesia}} [[Indra Thohir]]
|
|-
| style="text-align:center;"| 2005–06
|{{flagicon|Indonesia}} [[Risnandar Soendoro]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;" | 2006–07
|{{flagicon|Moldova}} [[Iurie Arcan]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;" | 2007
|{{flagicon|Indonesia}} [[Djadjang Nurdjaman]] (caretaker)<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Robby Darwis]] (caretaker)
|
|-
| style="text-align:center;" | 2008–10
|{{flagicon|Indonesia}} [[Jaya Hartono]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;" | 2010
|{{flagicon|Indonesia}} [[Robby Darwis]] (caretaker)
|
|-
| style="text-align:center;" | 2010
|{{flagicon|France}} [[Darko Janacković]]
|
|-
| style="text-align:center;" | 2010
|{{flagicon|Serbia}} [[Jovo Cuckovic]]
|
|-
| style="text-align:center;" | 2010–11
|{{flagicon|Indonesia}} [[Daniel Roekito]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;" | 2011–12
|{{flagicon|Croatia}} [[Drago Mamić]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;" | 2012
|{{flagicon|Indonesia}} [[Robby Darwis]] (caretaker)
|
|-
| style="text-align:center;" | 2012–16
|{{flagicon|Indonesia}} [[Djadjang Nurdjaman]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;" | 2016
|{{flagicon|Serbia}} [[Dejan Antonić]]
|
|-
| style="text-align:center;" | 2016
|{{flagicon|Indonesia}} [[Herrie Setyawan]] (caretaker)
|
|-
| style="text-align:center;" | 2016–17
|{{flagicon|Indonesia}} [[Djadjang Nurdjaman]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;" | 2017
|{{flagicon|Indonesia}} [[Herrie Setyawan]] (caretaker)
|
|-
| style="text-align:center;" | 2017–18
|{{flagicon|Argentina}} [[Mario Gómez]]
|<ref>{{cite web|title=Mario Gomez Pelatih PERSIB|url=http://www.persib.co.id/berita-persib-bandung/berita/mario_gomez_pelatih_persib.aspx|website=persib.co.id|access-date=28 November 2017|archive-date=1 Februari 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20180201021510/http://www.persib.co.id/berita-persib-bandung/berita/mario_gomez_pelatih_persib.aspx|url-status=dead}}</ref>
|-
| style="text-align:center;" | 2018–19
|{{flagicon|Montenegro}} [[Miljan Radovic]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;" | 2019–22
|{{flagicon|Netherlands}} [[Robert Rene Alberts]]
|<ref>{{cite web|title=HATUR NUHUN RADOVIC, WILUJENG SUMPING RENE|url=http://www.persib.co.id/berita/hatur-nuhun-radovic-wilujeng-sumping-rene|access-date=5 Mei 2019|publisher=persib.co.id|archive-date=6 Mei 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190506083239/http://www.persib.co.id/berita/hatur-nuhun-radovic-wilujeng-sumping-rene|url-status=live}}</ref>
|-
| style="text-align:center;" | 2022
|{{Flagicon|Indonesia}} [[Budiman Yunus]] (caretaker)
|
|-
| style="text-align:center;" | 2022–23
|{{Flagicon|Spain}} [[Luis Milla]]
|<ref>{{cite web|title=Persib Tunjuk Luis Milla Sebagai Pelatih|url=https://persib.co.id/berita/persib-tunjuk-luis-milla-sebagai-pelatih|access-date=19 August 2022|website=persib.co.id|date=19 Agustus 2022|language=id}}</ref>
|-
| style="text-align:center;" | 2023
|{{Flagicon|Indonesia}} Yaya Sunarya (caretaker)
|
|-
| style="text-align:center;" | 2023–
|{{Flagicon|Croatia}} [[Bojan Hodak]]
|
|}
'''Catatan:''' Caretaker adalah pelatih yang ditunjuk menjadi pelatih sementara untuk tim (biasanya ditunjuk ketika pergantian pelatih kepala).

=== Sponsor ===
{{Col|2}}
* ''[[elevenia]]''
* ''[[FWD]]''
* ''[[Indofood]]''
* ''[[Gudang Garam|Pria Punya Selera]]''
* ''[[Kopi ABC]]''
* ''[[Corsa]]''
* ''[[GO-JEK]]''
* ''[[Bank Permata|Permata Bank Syariah]]''
* ''[[Panther Energy]]''
* ''[[Indonesia Sports Medicine Centre]]''
* ''[[Envi]]''
* ''[[Bobotoh FM]]''
{{EndDiv}}
==== Apparel ====
* ''[[Vilour Sport|Vilour]]'' (2006–2009)
* ''[[Diadora]]'' (2009–2010)
* ''[[Joma]]'' (2010–2011)
* ''[[Mitre Sports International|Mitre]]'' (2011–2012)
* ''[[League]]'' (2012-2015)
* ''[[Sportama]]'' (2016-...)

== Keuangan dan kepemilikan ==
Persib Bandung merupakan klub terkaya di [[Asia Tenggara]] pada tahun 2015 dengan total kekayaan sebesar Rp.11,2 triliun menurut situs [[Goal.com]].<ref>{{Cite web|date=2017-03-19|title=Fakta Persib Bandung Klub Sepak Bola Terkaya Di Asia Tenggara|url=https://web.archive.org/web/20170319023106/http://www.kompasiana.com/persibbandungterkini/fakta-persib-bandung-klub-sepak-bola-terkaya-di-asia-tenggara_54f909fea33311fc608b481a|website=web.archive.org|access-date=2017-3-29}}</ref>

Keberhasilan Persib menjadi salah satu klub dengan finansial terkuat tentu bukan tanpa makna. Direktur Pemasaran Persib Bandung, M. Farhan mengatakan, kesuksesan klub tak lepas dari kinerja tim pemasaran.<ref>{{Cite web|date=2017-01-24|title=Ini Rahasia Sehat Keuangan Persib|url=https://web.archive.org/web/20170124170724/http://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/2378459/ini-rahasia-sehat-keuangan-persib|website=web.archive.org|access-date=2017-3-29}}</ref>

Persib sebelumnya dimiliki oleh Pemkot dan anggarannya dialokasikan dari APBD. Sesuai aturan '''Permendagri No. 13/2006 ''' yang direvisi menjadi '''Permendagri No. 59/2007''', klub profesional tidak diperbolehkan lagi menggunakan anggaran pemerintah. Kondisi itu membuat 36 Football Union, pemangku kepentingan Persib, sepakat memberikan amanah kepada mantan Wali Kota Bandung [[Dada Rosada]] untuk menyelamatkan Persib agar tetap bisa mengikuti kompetisi. '''PT. Persib Bandung Bermartabat''' (PT.PBB) kemudian didirikan pada tanggal 20 Agustus 2009 sebagai dasar hukum klub.<ref name=pbb />

[[Erick Thohir]] yang pernah menjadi pemilik [[MahakaX|Mahaka Media]], [[Visi Media Asia|Viva Media]], [[Philadelphia 76ers]], [[Satria Muda Pertamina|Satria Muda BritAma]] juga pemilik [[D.C. United]] dan [[Inter Milan]] pernah menjadi wakil komisaris Persib.<ref>{{Cite web|date=2014-10-29|title=Siapa Erick Thohir si pemilik Inter Milan? Apakah orang terkaya di Indonesia? {{!}} Adhiva news & geekytainment|url=https://web.archive.org/web/20141029114155/http://adhiva.com/erick-thohir-pemilik-inter-milan-siapa-dia-sebenarnya-id5287|website=web.archive.org|access-date=2014-11-1}}</ref>

== Suporter ==
{{main|Bobotoh}}
[[Berkas:Football Celebration.jpeg|jmpl|Kelompok suporter Persib Bandung yang sedang menyaksikan pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat]]
Persib Bandung memiliki penggemar fanatik yang menyebar di seantero provinsi [[Jawa Barat]] dan [[Banten]], bahkan hampir di seluruh wilayah Indonesia, mengingat catatan historis sebagai tim kebanggaan dari ibu kota provinsi Jawa Barat. Fans Persib Bandung tersebar di berbagai wilayah khususnya Jawa Barat seperti Bandung, Bogor, Tasikmalaya, Cirebon, Karawang, Depok, Bekasi, Subang bahkan hingga di luar Jawa Barat seperti Surabaya, Mojokerto, Blitar, Jombang, Bojonegoro, Madura, Jember, dan wilayah lainnya di Nusantara dan sekaligus yang memiliki jumlah fans terbanyak di Indonesia mengalahkan [[Arema FC|Arema Cronus]] dan [[Persebaya 1927|Persebaya Surabaya]]. Penggemar Persib menamakan diri sebagai ''[[Bobotoh]]''. Pada era [[Liga Indonesia]], ''Bobotoh'' kemudian mengorganisasikan diri dalam beberapa kelompok pecinta Persib seperti [[Viking Persib Club]], [[Bomber]] (Bobotoh Maung Bersatu), Flowers City Casuals, Ultras Persib, dan lainnya.

Persib juga memiliki penggemar dari kalangan selebritis, contohnya [[Ronal Surapradja]],<ref>{{Cite web|url=https://bobotoh.id/baca/di-depan-markas-real-madrid-artis-ini-bangga-memake-jersey-persib|title=Di Depan Markas Real Madrid, Artis Ini Bangga Memake Jersey Persib|last=BobotohID|website=BOBOTOH PERSIB|access-date=2019-11-30|archive-date=2021-01-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20210103171435/https://bobotoh.id/baca/di-depan-markas-real-madrid-artis-ini-bangga-memake-jersey-persib|dead-url=yes}}</ref> [[Cita Citata]], [[Aura Kasih]], [[Melody Nurramdhani Laksani]],<ref>{{Cite web|url=https://www.indosport.com/sportainment/20180314/3-artis-cantik-penggila-persib-bandung|title=3 Artis Cantik Penggila Persib Bandung|last=INDOSPORT.com|date=2018-03-14|website=INDOSPORT.com|language=en|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155242/https://www.indosport.com/sportainment/20180314/3-artis-cantik-penggila-persib-bandung|dead-url=no}}</ref> [[Raffi Ahmad]],<ref>{{Cite web|url=https://www.tabloidbintang.com/berita/polah/read/28022/persib-bandung-menang-lawan-sriwijaya-fc-di-final-piala-presiden-raffi-ahmad-ikut-bangga|title=Persib Bandung Menang Lawan Sriwijaya FC di Final Piala Presiden, Raffi Ahmad Ikut Bangga|date=2015-10-19|website=Tabloidbintang.com|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155243/https://www.tabloidbintang.com/berita/polah/read/28022/persib-bandung-menang-lawan-sriwijaya-fc-di-final-piala-presiden-raffi-ahmad-ikut-bangga|dead-url=no}}</ref> [[Farhan]], [[Desy Ratnasari]],<ref>{{Cite web|url=https://www.bola.com/indonesia/read/3125358/desi-ratnasari-ternyata-jadi-bobotoh-persib-sejak-kecil|title=Desi Ratnasari Ternyata Jadi Bobotoh Persib sejak Kecil|last=Bola.com|date=2017-10-11|website=bola.com|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155245/https://www.bola.com/indonesia/read/3125358/desi-ratnasari-ternyata-jadi-bobotoh-persib-sejak-kecil|dead-url=no}}</ref> mantan VJ [[MTV Indonesia]] [[Edi Brokoli]],<ref>{{Cite web|url=https://bolalob.com/read/79910/tak-mau-terpuruk-seperti-musim-lalu-artis-ini-ungkap-harapan-untuk-persib|title=Tak Mau Terpuruk Seperti Musim Lalu, Artis Ini Ungkap Harapan untuk Persib|last=Ariandi|first=Rizqi|website=Bolalob - Situsnya Anak Futsal!|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155243/https://bolalob.com/read/79910/tak-mau-terpuruk-seperti-musim-lalu-artis-ini-ungkap-harapan-untuk-persib|dead-url=no}}</ref> vokalis band [[Mocca (grup musik)|Mocca]] [[Arina Ephipania]], grup band [[Kuburan Band|Kuburan]], [[Pemuda Harapan Bangsa]] (PHB), [[Jeruji]], [[PAS Band]], [[The Milo]], [[Ariel (penyanyi)|Ariel Noah]], [[Melly Goeslaw]],<ref>{{Cite news|url=https://www.suara.com/entertainment/2015/10/19/112406/artis-artis-tanggapi-kemenangan-persib-pakai-meme-lucu|title=Artis-artis Tanggapi Kemenangan Persib, Pakai Meme Lucu|date=2015-10-19|work=Suara.com|language=id|access-date=2019-07-13|last=Tresnady|first=Tomi|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155248/https://www.suara.com/entertainment/2015/10/19/112406/artis-artis-tanggapi-kemenangan-persib-pakai-meme-lucu|dead-url=no}}</ref> [[Chika Jessica]], dan [[Omesh]]. Klub ini juga digemari mantan wakil gubernur Jawa Barat [[Dede Yusuf]]<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-1807365/dede-yusuf-beri-dukungan-buat-persib-di-dunia-maya|title=Dede Yusuf Beri Dukungan Buat Persib di Dunia Maya|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155243/https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-1807365/dede-yusuf-beri-dukungan-buat-persib-di-dunia-maya|dead-url=no}}</ref> dan gubernur Jawa Barat [[Ridwan Kamil]].<ref>{{Cite news|url=https://bola.tempo.co/read/1210819/ridwan-kamil-bentangkan-syal-persib-bandung-di-kenya|title=Ridwan Kamil Bentangkan Syal Persib Bandung di Kenya|last=Indosport|date=2019-05-30|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=Saleh|editor-first=Nurdin|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155244/https://bola.tempo.co/read/1210819/ridwan-kamil-bentangkan-syal-persib-bandung-di-kenya|dead-url=no}}</ref>

[[Redouane Barkaoui]], mantan striker Persib asal [[Maroko]] memuji dukungan yang diberikan dalam laga Persib “Atmosfer sepak bola di Bandung benar-benar jempolan. Saya begitu kagum melihat dukungan penonton yang hebat dan luar biasa. Tidak hanya di partai sesungguhnya di ajang kompetisi, di partai uji coba pun penonton melimpah dan membludak hingga pinggir lapangan. Hebat.”

Striker asal Kamerun yang pernah berseragam Persib pada tahun 2007 dan kemudian menembus Liga 1 Prancis [[Christian Bekamenga]]<nowiki/>pun ikut bersuara: “Atmosfer sepak bola di Bandung memang tiada duanya. Hasrat bobotoh mendukung timnya patut diapresiasi dengan prestasi membanggakan. Dukungan bobotoh yang tidak pernah surut adalah motivator utama saya dalam mengibarkan sepak bola prestasi bersama Persib.”

Suporter Persib memiliki hubungan yang sangat kelam dengan kelompok suporter [[Persija Jakarta]], [[The Jakmania]]. Sudah banyak peristiwa maupun insiden-insiden yang terjadi akibat permusuhan abadi dua suporter garis keras ini. Bahkan pihak kepolisian maupun [[PSSI]] dan [[PT Liga Indonesia]] pun sudah berulangkali meminta Viking dan The Jak untuk berdamai. Setelah kematian suporter Rangga tanggal 29 Mei 2012<ref>{{Cite web |url=https://www.jpnn.com/news/kepala-rangga-remuk-dibantai-oknum-the-jak-mania |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-11 |archive-date=2019-07-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190711164411/https://www.jpnn.com/news/kepala-rangga-remuk-dibantai-oknum-the-jak-mania |dead-url=no }}</ref> dalam laga El Clasico melawan Persija, perdamaian antar kedua kelompok suporter sempat dicanangkan. Akan tetapi permusuhan kembali terjadi hingga akhirnya seorang suporter tewas teraniaya kembali sebelum laga pada tahun 2018. Pada laga melawan Persija tanggal 10 Juli 2019, tidak ada kerusuhan yang terjadi dan kapten Supardi menilai situasinya aman.<ref>{{Cite web |url=https://www.idntimes.com/sport/soccer/ilyas-listianto-mujib-1/tandang-ke-jakarta-supardi-puji-the-jak |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-11 |archive-date=2019-07-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190711151155/https://www.idntimes.com/sport/soccer/ilyas-listianto-mujib-1/tandang-ke-jakarta-supardi-puji-the-jak |dead-url=no }}</ref>

== Rivalitas ==
Persib Bandung memiliki persaingan lama di era [[Perserikatan]] dengan [[Persebaya Surabaya]], [[PSM Makassar]], dan [[PSMS Medan]] yang sekarang disebut sebagai [[Derbi Indonesia Klasik|''El Classico]].<ref>{{Cite web|last=SKOR.ID|last2=SkorID|title=Awal Mula Sebutan El Clasico untuk Laga Persib vs PSMS Medan|url=https://www.skor.id/bola-nasional/sk-01332217/awal-mula-sebutan-el-clasico-untuk-laga-persib-vs-psms-medan|website=www.skor.id|language=id|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-03-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230323105321/https://www.skor.id/post/awal-mula-sebutan-el-clasico-untuk-laga-persib-vs-psms-medan-01332217|dead-url=no}}</ref> Rivalitas dengan PSMS mencapai puncaknya ketika era 1980an saat Persib dua kali dikalahkan pada final musim [[Divisi Utama PSSI 1983|1983]] dan [[Divisi Utama PSSI 1985|1985]]. Suporter Persib dan Persebaya kini sudah mempunyai tali persahabatan yang kuat.<ref>{{Cite web|last=Bola.com|date=2021-12-08|title=Persib Vs Persebaya: Cerita Mesranya Persahabatan Bonek dan Viking, Adem Ayem Saja Nonton Bareng di Satu Tribune|url=https://www.bola.com/indonesia/read/4731002/persib-vs-persebaya-cerita-mesranya-persahabatan-bonek-dan-viking-adem-ayem-saja-nonton-bareng-di-satu-tribune|website=bola.com|language=id|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115184726/https://www.bola.com/indonesia/read/4731002/persib-vs-persebaya-cerita-mesranya-persahabatan-bonek-dan-viking-adem-ayem-saja-nonton-bareng-di-satu-tribune|dead-url=no}}</ref> Persib juga mempunyai rivalitas dengan klub [[Persija Jakarta]] yang disebut dengan [[Derbi Indonesia]] (juga disebut ''El Clássico''), persaingan ini memanas di tahun 2000an setelah [[Liga 1 (Indonesia)|Liga 1]] profesional dibentuk dan menjadi pertandingan terbesar di Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Bolasport.com|date=2020-05-09|title=Kisah 'Pengkhianat' Terbesar di El Clasico Indonesia Persija Vs Persib - Bolasport.com|url=https://www.bolasport.com/read/312142629/kisah-pengkhianat-terbesar-di-el-clasico-indonesia-persija-vs-persib|website=www.bolasport.com|language=id|access-date=2021-12-28|archive-date=2021-12-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20211228002724/https://www.bolasport.com/read/312142629/kisah-pengkhianat-terbesar-di-el-clasico-indonesia-persija-vs-persib|dead-url=no}}</ref>

== Klub afiliasi ==
Pada tahun 2019, Persib resmi mengakuisi [[Blitar United F.C.|Blitar United]] yang berada di Liga 2 dan menjadikannya sebagai klub satelit.<ref>{{Cite web |url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2019/06/10/persib-bandung-akuisisi-saham-blitar-united |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-10 |archive-date=2019-06-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190618175516/https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2019/06/10/persib-bandung-akuisisi-saham-blitar-united |dead-url=no }}</ref> Manajemen mengubah nama klub menjadi [[Bandung United FC|Bandung United]] dan memindahkan markas klub dari [[Blitar]] ke Bandung. Bandung United memainkan laga kandangnya di stadion Arcamanik dan [[Stadion Siliwangi]].<ref>{{Cite web |url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2019/07/08/persib-dan-bandung-united-akan-berbagi-kandang |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-10 |archive-date=2019-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190710174502/https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2019/07/08/persib-dan-bandung-united-akan-berbagi-kandang |dead-url=no }}</ref>

Melalui PT. PBB, Persib berhubungan dengan [[Garuda Bandung|Prawira Bandung]] setelah klub bola basket tersebut diambil alih pada tahun 2018.<ref>{{Cite web|title=Diftha Pratama Jelaskan Kedekatan Prawira dengan Persib Bandung - IBL|url=https://iblindonesia.com/news/diftha-pratama-jelaskan-kedekatan-prawira-dengan-persib-bandung|website=iblindonesia.com|language=id|access-date=2022-01-15|archive-date=2021-01-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20210125105132/https://iblindonesia.com/news/diftha-pratama-jelaskan-kedekatan-prawira-dengan-persib-bandung|dead-url=no}}</ref>

== Referensi ==
{{reflist}}

== Pranala luar ==
* {{id}} {{resmi|http://www.persib.co.id/}}
* {{id}} [https://ligaindonesiabaru.com/clubs/single/bri_liga_1_2021-2022/persib_bandung_ Persib Bandung] dalam situs web resmi [[Liga Indonesia Baru]]
* [https://footballdatabase.com/clubs-ranking/persib-bandung FootballDatabase: Persib Bandung]
* {{id}} [http://maenbal.co Media Online Bobotoh Persib] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210117043418/http://maenbal.co/ |date=2021-01-17 }}
* {{id}} [http://www.persibhistory.com/ Sejarah Persib Bandung] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200809141901/http://persibhistory.com/ |date=2020-08-09 }}
* [https://www.flashscore.co.id/tim/persib-bandung/KpBjbPK1/hasil-pertandingan/ Hasil Pertandingan Persib Bandung] - Hasil Pertandingan Terkini dari Persib Bandung
{{Skuat Persib Bandung}}
{{Musim-musim Persib}}
{{Musim-musim Persib}}
{{Tim LSI}}
{{LSI}}
{{Sepak bola di Indonesia}}
{{Sepak bola di Indonesia}}
{{Tim sepak bola di Jawa Barat}}


[[Kategori:Tim sepak bola Indonesia]]
[[Kategori:Persib Bandung| ]]
[[Kategori:Persib Bandung| {{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Klub sepak bola Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1919 di Hindia Belanda]]

[[ca:Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung]]
[[Kategori:Tim sepak bola di Liga 1 Indonesia 2019]]
[[de:Persib Bandung]]
[[en:Persib Bandung]]
[[es:Persib Bandung]]
[[fr:Persib Maung Bandung]]
[[jv:Persib Bandung]]
[[min:Persib Bandung]]
[[ms:Persib Bandung]]
[[nl:Persib Bandung]]
[[pt:Persib Bandung]]
[[su:Pérsib]]

Revisi terkini sejak 12 Juli 2024 01.25

Persib Bandung
Nama lengkapPersatuan Sepak Bola Indonesia Bandung
Julukan
  • Pangeran Biru
  • Maung Bandung
Nama singkatPSB, PSIB
Berdiri5 Januari 1919; 105 tahun lalu (1919-01-05), sebagai Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB)[1]
14 Maret 1933; 91 tahun lalu (1933-03-14), sebagai Persib Bandung
Stadion
PemilikPT Persib Bandung Bermartabat
PresidenGlenn Timothy Sugita
ManajerH. Umuh Muchtar
PelatihBojan Hodak
Asisten PelatihIgor Tolić
LigaLiga 1
2023–24Liga 1, 1 dari 18 (Juara)
Situs webSitus web resmi klub
Kelompok suporterBobotoh
Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum ketiga
Musim ini

Persib Bandung


Tim utama

Tim akademi

Tim wanita

U-19

Tim satelit

Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (atau disingkat Persib) adalah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di Kota Bandung, Jawa Barat. Klub ini didirikan pada 5 Januari 1919 dengan nama Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB).[2] Saat ini Persib bermain di Liga 1 Indonesia, julukan terkenal klub ini Maung Bandung dan Pangeran Biru.

Persib merupakan salah satu klub Perserikatan yang ikut serta dalam membentuk federasi sepak bola Indonesia yaitu PSSI. Klub ini juga termasuk dalam klub dengan keuangan paling stabil di Liga 1 Indonesia dan termasuk daftar klub terkaya di Asia Tenggara.[butuh rujukan] Klub ini juga adalah klub yang belum pernah ter-degradasi di sejarah persepak bolaan Indonesia.

Sejarah

Masa-masa Awal

Sejarah Persib Bandung bermula dari berdirinya Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) pada 5 Januari 1919 berdasarkan temuan penelitian oleh para sejarawan yang diumumkan pada tahun 2023.[3] Temuan itu berdasar pada artikel koran Kaoem Moeda edisi 7 Januari 1919. BIVB merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu, dan fusi dari 13 klub di Bandung, yaitu KBS, BB (Bintang Bandoeng), STER (Steeds trappen en rennen), Diana (Doe is alles niet achteruit), Zwaluw, BIVC, BVC, KVC, VVC, Visser, NVC, Brom dan Pasar Ketjil.

Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh R. Atot, putra dari pahlawan nasional Dewi Sartika. Atot juga tercatat sebagai Komisaris Daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega di depan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan di luar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara, Jakarta.[4]

Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (Persebaya), MIVB (PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), dan PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan.

BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub-klub yang bergabung ke dalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.[4]

1930-1994 : Era Perserikatan

Diawal keikutsertaanya di kompetisi ini pada tahun 1933, Persib dikalahkan oleh VIJ Jakarta. kemudian baru pada tahun 1937 Persib berhasil meraih juara setelah mengalahkan Persis Solo di pertandingan final di Stadion Sriwedari dengan skor 2-1.[5] Kemudian di tahun-tahun berikutnya Persib gagal mempertahankan gelar dan hanya berhasil menjadi juara 3 pada kompetisi tahun 1939.[butuh rujukan]

Dekade 1940an

Memasuki awal dekade 40-an, situasi politik dalam negeri ketika itu mengganggu jalannya Kompetisi Perserikatan. Saat itu, kompetisi hanya bisa digelar pada tahun 1941, 1942, 1943. Pada tahun 1941 Bandung menjadi tuan rumah kompetisi perserikatan, tetapi Persib tidak mampu mencapai hasil yang maksimal.[butuh rujukan]

Di era pendudukan Jepang, pemerintahan kolonial membredel seluruh perkumpulan sepak bola yang ada di tanah air, termasuk PSSI. Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu, yakni Rengo Tai Iku Kai.

Dekade 1950an

Pada dekade 50-an, prestasi Persib tidak begitu mencuat. Tahun 1950, Persib hanya menjadi runner-up dalam kejuaraan yang bersamaan dengan Kongres PSSI di Semarang. Persib gagal tampil sebagai juara setelah dikalahkan Persebaya di final, padahal skuat Persib saat itu diisi beberapa pemain timnas proyeksi Asian Games 1951 seperti Anas dan Aang Witarsa.[4]

Setelah hanya mampu menempati peringkat ketiga pada tahun 1952 di Surabaya, 1954 di Jakarta dan 1957 di Padang, Persib mulai menggeliat pada tahun 1959. Sayang, Persib gagal menjadi juara ketika pada pertandingan terakhir dikalahkan PSM Makassar 1-2 di Lapangan Ikada, Jakarta.[6]

Pada dekade ini, Persib mengalami periode-periode penting dimana wali kota Bandung saat itu R. Enoch membangun kantor sekretariat untuk Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R. Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.[butuh rujukan]

Dekade 1960an

Pada musim kompetisi 1961, Persib berhasil menjuarai Kompetisi Perserikatan setelah memperoleh poin tertinggi di putaran final yang diikuti 7 kontestan.[4][7] Tetapi setelah itu di tahun-tahun berikutnya prestasi Persib kembali melorot dan gagal mempertahankan gelar pada Kompetisi Perserikatan 1964 dan 1965 di Jakarta.[4]

Dekade 1970an

Memasuki dekade 1970-an, tidak ada prestasi yang dicatatkan oleh Persib. Meskipun tidak meraih prestasi di kompetisi mayor, tetapi Persib masih berprestasi di kompetisi atau turnamen-turnamen seperti Surya Cup (Surabaya) 1978, Yusuf Cup (Makasar) dan Tugu Muda (Semarang), diketiga turnamen tersebut Persib mampu tampil sebagai juara.[butuh rujukan]

Dekade 1980an

Setelah berjuang dari tingkat zona, wilayah dan nasional, dengan materi pemain di antaranya Sobur, Adeng Hudaya, Suryamin, Encas Tonif, dan Iwan Sunarya, pada tahun 1980 Persib akhirnya kembali ke Divisi Utama bersama PSIS Semarang, Persema Malang dan PSP Padang untuk melengkapi 6 tim lain di Divisi Utama yaitu Persija Jakarta, PSMS Medan, Persipura Jayapura, PSM Makassar, Persebaya Surabaya dan Persiraja Banda Aceh.

Persib kembali ke Divisi Utama pada Kompetisi Perserikatan 1983, Meski pada putaran pertama Wilayah Barat di Stadion Imam Bonjol, Padang, hanya mencatat sekali kemenangan atas PSP Padang 2-1 (sisanya kalah 1-2 dari PSMS serta bermain imbang 2-2 dengan PSMS dan 0-0 dengan Persija), Persib memastikan diri lolos ke babak “4 Besar”, setelah mencetak 3 kemenangan dan sekali imbang di putaran kedua di Stadion Siliwangi.

Pada pertandingan pertama, gol-gol yang disumbangkan Adeng Hudaya (30), Wolter Sulu (52), Encas Tonif (66) dan Bambang Sukowiyono (72) mengantarkan Persib meraih kemenangan 4-0 atas Persiraja. Selanjutnya, PSP dibabat 5-0 lewat hattrick Adjat Sudradjat pada menit 18, 38 dan 55, serta gol tambahan dari Bambang Sukowiyono (8) dan Robby Darwis (68). PSMS yang akhirnya tampil sebagai juara Wilayah Barat juga ditaklukan dengan skor 3-1 melalui gol Bambang Sukowiyono (12-pen.) dan dua gol Adjat Sudradjat pada menit 22 dan 66. Pada partai pamungkas Wilayah Barat, Persib bermain imbang tanpa gol dengan Persija.

Di babak “4 Besar” yang berlangsung di Stadion Utama Senayan, Persib dan PSMS bergabung dengan dua wakil Wilayah Timur, Persebaya Surabaya dan PSM Makassar. Persib akhirnya lolos ke grand final setelah mengalahkan Persebaya 2-1 lewat gol Wawan Karnawan (40) dan Wolter Sulu (60); kembali membekap PSMS 2-1 melalui dua gol yang diborong Adjat Sudradjat dan menghancurkan PSM Makassar 3-0 lewat gol Djafar Sidik (10), Yana Rodiana dan Bambang Sukowiyono (74).

Persib dikenal bersaing ketat dengan PSMS Medan dalam perebutan gelar juara Perserikatan. Pertemuan mereka yang pertama di laga pamungkas Perserikatan terjadi pada musim 1983. Tiada gol tercipta pada 90 menit pertandingan dan tambahan waktu, namun PSMS mampu mengalahkan Persib dengan keunggulan 3-2. Final musim 1985 yang dihelat di Stadion Utama Senayan pada 23 Februari 1985 dikenang sebagai partai yang ditonton 150.000 orang, catatan yang hingga kini belum dapat tersaingi.[8] Persib kembali ditekuk PSMS lewat adu penalti lagi-lagi yang berakhir 3-2 setelah skor 2-2 hingga akhir perpanjangan waktu laga itu.[9]

Persib akhirnya mampu menjadi juara Divisi Utama pada musim 1986 untuk pertama kali sejak musim 1961 saat Adeng Hudaya dan kawan-kawan di final mengalahkan Perseman Manokwari 1-0 lewat gol tunggal Djadjang Nurdjaman.[10] Ketika itu skuat Persib dihuni pemain hasil binaan Marek Janota seperti Sobur, Boyke Adam, Wawan Hermawan (penjaga gawang), Wawan Karnawan, Ade Mulyono, Suryamin, Ujang Mulyana, Sarjono, Adeng Hudaya, Robby Darwis, Yoce Roni, Kornelis, Ajid Hermawan, Ajat Sudradjat, Yana Rodiana, Sam Triawan, Iwan Sunarya, Dede Rosadi, Djadjang Nurdjaman, Bambang Sukowiyono, Suhendar, Kosasih dan Djafar Sidik. Pemain-pemain itu ditangani pelatih Nandar Iskandar.

Usai kompetisi Perserikatan, Persib juga memenangkan Piala Sultan Hassanal Bolkiah. Di partai final, Persib yang saat itu meminjam libero Herry Kiswanto dari klub Galatama Krama Yudha Tiga Berlian serta Yusuf Bachtiar dari Perkesa 78 Sidoarjo, mengalahkan tim nasional Malaysia. Gol kemenangan Persib dilesakkan Yusuf, yang kemudian menjadi pemain kunci Persib di Liga Indonesia.[11]

Gelar juara bertahan Perserikatan gagal dipertahankan Persib pada musim berikutnya, 1986/1987. Setelah lolos ke babak “6 Besar”, Persib tidak lolos ke grand final karena hanya berada di peringkat ketiga klasemen akhir. Nilai yang dikumpulkan Persib yaitu 6, hasil sekali menang dan 4 kali seri, sebenarnya sama dengan PSIS Semarang.

Namun, karena unggul dalam produktivitas gol, PSIS-lah yang akhirnya tampil di final dan menjadi juara dengan mengalahkan Persebaya 1-0. Dari 5 pertandingan yang dimainkan, Persib hanya mencetak dua gol melalui Adjat Sudradjat ketika bermain imbang 1-1 dengan Persipura dan Adeng Hudaya saat mengalahkan PSIS 1-0.

Persib kalah bersaing di musim 1987/1988 dari Persebaya yang akhirnya tampil sebagai juara dan Persija sebagai runner-up. Pada masa itu pula, Persib menerima kunjungan klub Belanda PSV Eindhoven di tanggal 11 Juni 1987 di Stadion Siliwangi dalam sebuah laga persahabatan. Klub yang nantinya akan menjuarai Piala Champions 1987-88 itu memenangkan laga dengan skor 6-0 dengan gol dari Rene van der Gijp (menit 8), hattrick Eric Viscaal ('15, '40, '51) dan Jurrie Koolhof ('58, '63).[12][13][14] Pada musim 1989/1990, di bawah besutan pelatih Ade Dana dan dua asistennya Dede Rusli dan Indra M. Thohir, Persib kembali menjadi juara setelah pada babak grand final di Stadion Utama Senayan mengalahkan PSM Makassar 2-0 lewat gol bunuh diri Subangkit dan Dede Rosadi.[15]

“Kita bisa menjadi juara di Piala Sultan Hassanal Bolkiah karena Persib memang sedang di puncak prestasi. Dan memenuhi pra syarat sebagai tim juara. Di semua lini permainan tidak ada sama sekali celah yang bisa mengandaskan impian kami dalam mengibarkan sepak bola prestasi. Teknis dan non teknis jempolan. Tidak ada sama sekali ganjalan untuk menjadi the champion. Juara memang tinggal menunggu waktu saja,”

Bambang Sukowiyono (1986)

Dekade 1990an

Pada musim 1991/92, Persib lolos dari babak reguler Wilayah Barat ke babak “6 Besar” bersama PSMS dan PSDS Deli Serdang, Persib lolos ke semifinal berkat kemenangan 2-1 atas Persebaya lewat gol Kekey Zakaria menit ke-7 dan Robby Darwis menit 30 dan menjinakkan PSDS 1-0 melalui gol tunggal Dede Rosadi pada menit 62.

Di semifinal, Persib dikalahkan PSM Makassar 1-2. Persib mencetak gol lewat tendangan penalti oleh Robby Darwis di menit 65, dan kebobolan 2 gol oleh PSM melalui Alimudin Usman pada menit 54 lewat tendangan penalti dan Kaharudin menit 79. Pada pertandingan perebutan tempat ketiga pun Persib dikalahkan Persebaya 1-2.[16]

Pada musim 1993/1994, yang merupakan Kompetisi Perserikatan terakhir sebelum dilebur menjadi Liga Indonesia (LI) pada musim 1994/1995, Persib kembali menjuarai Divisi Utama, setelah di final menjungkalkan PSM Makassar 2-0 pada tanggal 17 April 1994.[15]

Dua gol kemenangan Persib pada partai final yang disaksikan lebih dari 100.000 penonton itu dicetak Yudi Guntara menit ke-26 dan Sutiono Lamso menit 71. Pada partai final itu, pelatih Indra M. Thohir yang didampingi Asisten Pelatih Djadjang Nurdjaman dan Emen Suwarman menurunkan formasi terbaiknya yaitu Aris Rinaldi (kiper); Robby Darwis, Roy Darwis, Yadi Mulyadi (belakang); Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, Asep Kustiana, Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara (gelandang), Kekey Zakaria, dan Sutiono Lamso (striker).[17]

1994-2007: Bergulirnya Liga Indonesia

PSSI memutuskan untuk mengakhiri dualisme kompetisi yaitu Perserikatan (amatir) dan Galatama (semiprofesional), dengan menggelar Liga Indonesia mulai musim 1994-1995, dan membuka keran bagi pemain asing. Sebanyak 34 tim, terdiri dari 16 eks Galatama dan 18 eks Perserikatan, tampil dalam kompetisi Liga Indonesia (LI).

Ke-34 peserta dibagi ke dalam dua wilayah, Barat dan Timur. Di Wilayah Barat bercokol Arseto Solo, Bandung Raya, BPD Jateng, Mataram Putra, Medan Jaya, Pelita Jaya Jakarta, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persijatim Jakarta Timur, Persiku Kudus, Persiraja Banda Aceh, Persita Tangerang, PS Bengkulu, PSDS Deli Serdang, PSMS Medan, Semen Padang, dan Warna Agung. Sedangkan di Wilayah Timur, ada Arema Malang, Assyabaab Salim Grup Surabaya (ASGS), Barito Putra, Gelora Dewata, Mitra Surabaya, Persebaya Surabaya, Persegres Gresik, Persema Malang, Persiba Balikpapan, Persipura Jayapura, Petrokimia Putra Gresik, PSIM Yogyakarta, PSIR Rembang, PSIS Semarang, PSM Makassar, Pupuk Kaltim Bontang, dan Putra Samarinda.

17 tim yang berada di masing-masing wilayah harus bertarung secara reguler dalam 32 pertandingan home and away. Empat tim teratas berhak lolos ke babak “8 Besar”, dan dua tim terbawah di masing-masing wilayah degradasi ke Divisi I.

Liga Indonesia/1994-95

Kendati keberadaan pemain asing sudah diperbolehkan PSSI, namun Persib tetap mengandalkan pemain lokal pada LI I/1994-95. Persib memulai kompetisi dengan hasil buruk. Pada partai pembuka, Persib dikalahkan Pelita Jaya 0-1 melalui gol tunggal pemain asing asal Yugoslavia (sekarang Serbia), Dejan Gluscevic.Di babak reguler, dengan mengalami tiga kekalahan, Persib pun hanya lolos ke babak “8 Besar” sebagai runner-up di bawah Pelita Jaya.

Setelah lolos ke Senayan, Persib memulai pertandingan Grup B, 20 Juli 1995, dengan hasil 0-0 dengan Petrokimia Putra. Dalam pertandingan ini, Petrokimia Putra menurunkan dua pemain asing, Jacksen Tiago (Brasil) dan penjaga gawang asal Trinidad & Tobago, Darryl Sinerine. Sementara pada pertandingan lain, ASGS membekap Medan Jaya 2-1.

Persib baru membuka peluang lolos ke semifinal setelah pada partai kedua, 23 Juli 1995, menundukkan Medan Jaya 2-1 dan pada pertandingan lain, Petrokimia Putra kembali bermain imbang 2-2 dengan ASGS. Hasil ini membuat persaingan perebutan dua tiket dari Grup B semakin panas, terutama tiga tim yang masih punya peluang yaitu Persib, ASGS dan Petrokimia Putra.

Pada partai penentuan, 26 Juli 1995, Persib menundukkan ASGS dengan skor telak 3-0, sekaligus melaju ke semifinal sebagai juara Grup B. Persib akhirnya didampingi Petrokimia Putra yang menang 3-0 atas Medan Jaya.

Di babak semifinal, 28 Juli 1995, Persib bertemu Barito Putra yang menjadi runner-up Grup A. Dalam pertandingan yang berlangsung sengit, Persib menang 1-0 atas Barito Putra lewat Kekey Zakaria. Meskipun sempat ada tuduhan diselamatkan wasit, mereka lolos ke final untuk kembali berhadapan dengan Petrokimia Putra yang menyingkirkan Pupuk Kaltim 1-0 berkat gol tunggal Widodo Cahyono Putro.

Pada final yang berlangsung pada 30 Juli 1995 di Stadion Utama Senayan, seperti partai-partai sebelumnya, pelatih Indra M. Thohir memainkan para pemain sebagai berikut; Anwar Sanusi (kiper), Mulyana, Robby Darwis, Yadi Mulyadi (belakang), Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, Yudi Guntara, Asep Kustiana, Yusuf Bachtiar (tengah), Kekey Zakaria, dan Sutiono Lamso (depan). Sutiono menjebol gawang Petrokimia Putra pada menit 76.

Penyerang Petrokimia Jacksen F. Tiago sempat mencetak gol di menit 30, namun dianulir oleh wasit Zulkifli Chaniago.[18] Hingga pertandingan usai, Petrokimia Putra gagal membuat gol balasan di Stadion Utama Senayan sehingga Persib menjuarai Liga Indonesia I.[19] Bagi Sutiono, golnya ke gawang Petrokimia Putra itu adalah yang ke-21 dan jumlah itu hingga saat ini belum terpecahkan oleh striker Persib lainnya.

Berkat keberhasilannya menjadi juara LI, Persib menjadi wakil Indonesia di Piala Champions Asia musim 1995 (kini menjadi Liga Champions Asia). Pada babak pertama, mereka menang atas Bangkok Bank (Thailand) dengan agregat 2-1 dan Pasay City (Filipina) 5-2 di babak kedua kompetisi dan lolos ke babak perempatfinal wilayah Timur yang digelar di Stadion Siliwangi.[20]

Pada perempatfinal yang dimainkan dalam format fase grup, Persib menempati posisi terbawah grup karena mengalami kekalahan dari Verdy Kawasaki (Jepang) 1-3, Thai Farmers Bank (Thailand) 2-3, dan Ilhwa Chunwa (Korea Selatan) 1-4.[20] Meskipun demikian, pelatih Indra Thohir mendapatkan gelar Pelatih Terbaik AFC 1995.[21]

“Kalah dan terhenti di babak perempatfinal Wilayah Timur memang sudah diprediksi. Lawan yang kita hadapi, kualitasnya jauh di atas lawan-lawan Persib di babak penyisihan sebelumnya. Tapi, apapun adanya, langkah Persib sudah terekam dalam sejarah perhelatan Piala Champion Asia. Tim amatir tetapi mentalnya sangat profesional, sulit dilahirkan lagi dalam waktu yang relatif pendek,”

— Asep Kustiana, pencetak gol Persib ke gawang Ilhwa Chunma (sekarang Seongnam FC)

Found Alignment, Found Width,

Persib tercatat pernah menghadapi AC Milan dalam laga persahabatan tanggal 4 Juni 1994 di Stadion Utama Senayan. AC Milan kala itu dipimpin pelatih legendaris Italia Fabio Capello, namun tidak diperkuat banyak pemain intinya karena akan bermain di Piala Dunia di Amerika Serikat.[22] Tim asal Italia tersebut menghajar Persib 0-8 lewat gol Dejan Savićević ('17, '18), Gianlugi Lentini ('26), Paolo Baldieri ('27, '48, '58), Christian Antigori ('68), dan Stefano Desideri ('78).[23][24]

Liga Super Indonesia (2008-2015)

Liga Indonesia mengalami perubahan setelah dibentuknya Liga Super Indonesia (LSI) sebagai liga divisi teratas menggantikan Divisi Utama yang menjadi liga tingkat kedua. Musim 2008–2009 menjadi yang pertama dalam tajuk LSI. Klub tidak lagi diperbolehkan menerima bantuan dana dari pemerintah daerah, dan didirikanlah PT. Persib Bandung Bermartabat sebagai perusahaan yang menaungi Persib.[10] Jaya Hartono membawa dua anak asuhnya di Deltras FC, Hariono dan Waluyo ke dalam tim. Dua pemain muda, Irwan Wijasmara dan Wildansyah, bergabung dari tim Diklat Persib. Persib mampu berada di peringkat 3 klasemen akhir dengan raihan 66 poin, hasil dari 20 menang, 6 seri dan 8 kalah.

Musim selanjutnya, yaitu 2009-10 Persib ditinggal Eka Ramdani yang menerima tawaran Persisam. Kepindahannya ini sempat memicu kemarahan suporter. Lorenzo Cabanas, Rafael Alves Bastos, Nyeck Nyobe, Edi Kurnia, Zaenal Arief, Suwita Pata, Hari Salisburi dan Waluyo juga meninggalkan klub. Sebagai gantinya, Budi Sudarsono, Cucu Hidayat, Aji Nurpijal dan Christian Rene direkrut serta Dedi Haryanto dipromosikan dari tim Diklat. Dua pemain timnas Thailand Sinthaweechai Hathairattanakool dan Suchao Nuchnum direkrut Persib dengan status pinjaman. Persib mengakhiri musim dengan duduk di peringkat 4.

Untuk musim Liga Super Indonesia 2014, legiun asing Persib diisi oleh Vladimir Vujović, Djibril Coulibaly, dan Makan Konaté. Dalam sebuah laga ujicoba tanggal 14 Mei 2014 di Stadion Si Jalak Harupat, Persib menahan imbang raksasa Belanda, Ajax Amsterdam dengan skor 1-1.[25]

Pada musim reguler, Persib berada dibawah juara grup A Arema dengan 41 poin, berbanding dengan 44 poin yang diraih Arema. Persib kemudian memasuki Babak 8 Besar, tergolong ke dalam grup B bersama PBR, Mitra Kukar dan Persebaya. Dengan raihan 4 kemenangan, dan masing masing 1 seri dan kekalahan, Persib melaju ke semi-final untuk menghadapi Arema. Laga yang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya mampu dimenangkan Persib dengan skor 3-1 setelah perpanjangan waktu, lewat gol Vujovic di menit 84, Atep di menit 91, dan Konate di menit 114 yang hanya dibalas Alberto Gonçalves Da Costa di menit 46.[26]

Persipura adalah lawan Persib di laga final yang juga dilakoni di Gelora Sriwijaya pada 7 November 2014. Ian Kabes membuka skor dengan golnya di menit 5, namun Imanuel Wanggai mencatat gol bunuh diri di menit 45+1. Persib berbalik unggul lewat M. Ridwan di menit 52, sebelum akhirnya kembali imbang oleh Boaz Solossa di menit 79. Adu penalti dimainkan setelah di babak perpanjangan waktu skor tetap 2-2. Boaz, Yohanes Pahabol, dan Robertino Pugliara dari Persipura serta Konate, Ferdinand Sinaga, Tony Sucipto dan Supardi Nasir berhasil mencetak gol di babak penalti. Penendang Persipura selanjutnya Nelson Alom tak berhasil, dan Ahmad Jufrianto mampu menaklukkan Yoo Jae-hoon, sehingga memastikan Persib meraih gelar juara dengan skor 2-2 (3-5) di laga final.[27] Striker Persib Ferdinand Sinaga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik LSI 2014.[28]

Keberhasilan Persib menjuarai LSI 2014 disambut sangat meriah oleh Bobotoh yang turun ke jalanan kota Bandung. Ribuan orang termasuk Bobotoh dan warga biasa mendatangi selebrasi kemenangan yang berlangsung di Lapangan Gasibu, dengan para pemain Persib, pelatih, dan staf menaiki bus Bandros yang dikawal ketat oleh polisi.[29]

Liga 1 (2017-sekarang)

Musim pertama Persib pada era Liga 1 dikejutkan dengan kedatangan mantan pemain timnas Ghana yang pernah menjadi bintang bersama Chelsea, Real Madrid dan AC Milan, Michael Essien yang didatangkan dari klub top Yunani Panathinaikos FC sebagai marquee player.[30][31] Carlton Cole yang pernah bermain untuk West Ham juga berseragam Persib, bersama Shohei Matsunaga yang kembali direkrut setelah bermain di Persib pada rentang tahun 2011-2012. Cole dilepas di pertengahan musim setelah gagal menyarangkan satupun gol ke gawang lawan,[32] dan pemain timnas Chad Ezechiel N'Douassel direkrut dari klub Israel Hapoel Tel Aviv pada 7 Agustus 2017.[33] Karena hasil yang tidak memuaskan, Djajang Nurjaman mengundurkan diri dari posisinya sebagai pelatih pada 16 Juli 2017 dan Herrie Setyawan menjadi pelatih sementara atau caretaker[34]. Persib terlempar dari papan atas klasemen ke papan tengah sejak pekan ke-11 dan tak beranjak hingga akhirnya harus puas menyudahi musim di peringkat 13, yang terburuk sejak musim 2006.

Pada musim 2018, terjadi perubahan skuad yang cukup signifikan. Essien dilepas, Vujovic pindah ke Bhayangkara FC, Matsunaga ke Persela, sementara itu Ardi Idrus, Ghozali Siregar, Jonathan Bauman, Bojan Mališić, dan Oh In-Kyun masuk menggantikan. Selain itu, Eka Ramdani dan Airlangga Sutjipto kembali didatangkan. Pelatih Mario Gomez asal Argentina ditunjuk untuk menangani tim di musim ini.[35] Laga Derbi Indonesia di paruh musim kedua ternodai dengan meninggalnya Haringga Sirla, seorang suporter yang dianiaya oknum suporter lain sebelum laga dimulai.[36] Akibat tragedi itu, Persib dihukum tak boleh bermarkas di wilayah Jawa Barat termasuk di Stadion GBLA maupun Jalak Harupat, sehingga harus memainkan laga kandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Persib sempat menghuni posisi 2 klasemen menuju akhir kompetisi, namun kekalahan-kekalahan dialami dan penurunan performa ini membuat Persib hanya bisa berada di peringkat 4 klasemen akhir. Ardi Idrus terpilih masuk Tim Terbaik Liga 1 2018.[37] Eka Ramdani memutuskan pensiun di akhir musim.[38]

Untuk musim 2019, Mario Gomez yang dipecat digantikan Miljan Radović.[39][40] Akan tetapi, hasil turnamen pramusim Piala Presiden 2019 yang tak memuaskan membuatnya didepak, dan manajemen mendatangkan Robert Rene Alberts yang pernah mengantarkan Arema juara LSI 2009-10.[41] Striker Artur Geworkýan direkrut untuk menggantikan Bauman, dan Rene Mihelic asal Slovenia melengkapi jatah legiun asing.[42][43] Beckham Putra Nugraha pun dipromosikan dari Persib U19 setelah membawa tim tersebut juara Liga 1 U19 2018.[44]

Di pertengahan musim, Mihelic bersama Geworkyan diputus kontrak dan Malisic dilepas ke Badak Lampung F.C.[45] Sebagai gantinya, Persib mendatangkan Kevin van Kippersluis dan Nick Kuipers dari Belanda serta Omid Nazari asal Filipina.[46] Karena kiper utama Deden Natshir mengalami cedera tulang kering di laga melawan Persija (10/7) dan absen hingga akhir musim, kiper PSS Sleman asal Kuningan Dhika Bayangkara ditransfer ke Persib.[47][48]

Pada musim 2020 Persib merekrut beberapa pemain, yaitu Geoffrey Castillion, Wander Luiz, dan Ezra Walian serta sempat memuncaki klasemen dengan tiga kemenangan beruntun, namun akhirnya kompetisi dihentikan setelah ditunda berkali-kali akibat terjadinya pandemi Covid-19. Kompetisi lalu dilanjutkan pada tahun 2021 dengan memulai musim baru pada bulan Agustus.[49] Persib berlaga di Piala Menpora 2021, dengan hasil akhir kalah 1-2 dari Persija pada babak final.[50]

Beberapa pemain yang baru bergabung seperti Ferdinand Sinaga dan Farshad Noor dilepas sebelum liga benar-benar dimulai.[51] Castilion dan Luiz juga dirilis pada pertengahan musim. Mohammed Rashid, Bruno Cantanhede, Marc Klok, David da Silva dan beberapa pemain akademi klub masuk ke dalam skuat.[52][53] Di klasemen akhir Liga 1 2021–2022, Persib finis di posisi 2 dan lolos ke babak kualifikasi Piala AFC 2023/24.[54] Persib sempat mendapat gugatan pengaturan skor saat seri melawan Barito di laga terakhir yang membuat Barito selamat dari zona degradasi dengan unggul rekor pertemuan atas Persipura. Di laga itu, performa David da Silva dikritik habis-habisan terlebih saat menyia-nyiakan peluang, sehingga memunculkan tudingan pengaturan skor.[55] Namun, gugatan itu dibatalkan karena tidak adanya bukti yang mengarah kepada tindakan tersebut.[56]

Sebelum musim 2022/23 dimulai, insiden di stadion GBLA terjadi pada tanggal 17 Juni 2022 dalam laga Piala Presiden melawan Persebaya yang menewaskan dua orang.[57] Dua pemain timnas Indonesia Ricky Kambuaya dan Rachmat Irianto pindah dari Persebaya ke Persib.[58] Sebanyak sebelas pemain dari musim sebelumnya dirilis tim, termasuk penggawa inti seperti Esteban Vizcarra, Rashid, Cantanhede, Ardi Idrus, dan kapten tim Supardi.[59] Persib tidak mengawali kompetisi liga dengan baik karena gagal menang di tiga laga pertama, mengakibatkan pelatih Robert Alberts mundur. Asisten Alberts, Budiman Yunus, menjadi pelatih sementara hingga Luis Milla, mantan pelatih timnas Indonesia dari Spanyol, secara resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru.[60]

Pada musim 2023/24, Luis Milla mengundurkan diri pada Juli 2023 dikarenakan alasan pribadi.[61] Ia digantikan oleh pelatih fisik Yaya Sunarya sebagai pelatih sementara (caretaker) hingga datangnya Bojan Hodak.[62] Persib meraih catatan 14 pertandingan tak terkalahkan sebelum akhirnya dikalahkan Persik Kediri 0-2 di kandang pada 10 Desember.[63]

Persib lolos ke seri Championship dengan menempati peringkat 2 klasemen musim reguler, menang 2-0 atas Borneo FC pada laga terakhir.[64] Pada semifinal melawan Bali United, Persib bermain 1-1 di leg pertama sebagai tim tamu dengan gol dari David da Silva yang menyamai skor setelah Jefferson Assis terlebih dulu membobol gawang Persib.[65] Leg kedua semifinal dimenangkan Persib dengan skor 3-0 lewat Ciro (menit ke-31), Febri Haryadi (menit ke-39) dan Edo Febriansah (menit ke-70), sehingga mereka lolos ke final dengan agregat 4-1.[66]

Persib menghadapi Madura United dalam dua leg laga final. Leg pertama berakhir 3-0 di kandang Persib lewat gol Ciro (menit ke-70) dan David da Silva (menit ke 90+4 dan 90+12).[67] Kemudian, kemenangan diraih pada leg kedua di kandang Madura United dengan skor 1-3, yang memastikan gelar juara bagi Persib dengan agregat di babak final 6-1. Para pencetak gol bagi Persib adalah David da Silva (menit ke-60), Marc Klok (menit ke 86) dan Beckham Putra (menit ke-90+2).[68] Ini adalah gelar juara ketiga bagi Persib pada kompetisi liga divisi tertinggi di Indonesia sejak 1994-95. Bojan Hodak meraih penghargaan Pelatih Terbaik Liga 1 musim 2023-24 dan David da Silva sebagai Pencetak Gol Terbanyak dengan koleksi 30 gol.[69] Bojan juga menjadi pelatih asing pertama dalam sejarah Persib yang membawa tim menjadi juara liga.

Logo dan seragam

Warna resmi seragam klub adalah biru dan putih yang merupakan warna digunakan oleh Kerajaan Siliwangi.

Logo klub tampak serupa dengan lambang kota Bandung. Logo tersebut dipakai dikarenakan pada masa-masa awal Perserikatan, Persib dinilai mewakili orang Sunda. Saat ini, tiga bintang ditambahkan di atas logo klub sebagai tanda telah memenangkan dua kali liga pada tahun musim 1994–95, 2014 dan 2023–24. Pada ubahan terakhir, logo kini memiliki bentuk perisai yang lebih membulat dan pergantian aksara (font) "PERSIB" di tengahnya.[70] Klub sempat mengubah warna seragam menjadi biru muda dan logo dengan gambar harimau serta tulisan "PERSIB" dan "MAUNG BANDUNG" di masing-masing atas dan bawah logo pada musim 2003, namun hanya bertahan semusim lewat instruksi pergantian kembali oleh wali kota Bandung saat itu H. AA Tarmana.[71]

Menurut statuta PSSI, logo Persib sekarang dilindungi dan tidak dibenarkan untuk diganti dan diubah sebagai penghargaan akan andil klub dalam pendirian PSSI pada tahun 1930. Peraturan ini juga meliputi larangan pergantian nama, domisili, dan warisan sejarah klub.[72]

Stadion dan fasilitas latihan

Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebagai stadion utama
Stadion Si Jalak Harupat sebagai stadion alternatif (foto tahun 2023)

Persib sempat menggunakan lapangan-lapangan di kota Bandung seperti di Ciroyom dan Tegallega untuk bermain pada era awal berdirinya. Stadion Sidolig (yang kini bernama Stadion Persib) mulai digunakan setelah terjadi merger klub-klub lokal Hindia Belanda seperti UNI, Sidolig, dan federasi sepak bola Bandung Voetbal Bond Bandoeng en Omstreken (VBBO). Setelah itu, Persib bermarkas di Stadion Siliwangi hingga dekade 2000an.

Pada Liga Super Indonesia 2008, Persib terpaksa harus meninggalkan Stadion Siliwangi setelah terjadi kerusuhan ketika menjamu Persija Jakarta pada pekan kedua. Ditambah situasi politik yang sedang memanas akibat berlangsungnya Pemilu 2009, Kepolisian Kota Bandung tidak lagi mengeluarkan surat izin menyelenggarakan pertandingan di Stadion Siliwangi bagi Persib. Sebagai alternatif, dipilihlah Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, sebagai "home-base" hingga akhir musim kompetisi.

Untuk lapangan latihan, Persib menggunakan Stadion Persib di Jalan Ahmad Yani. Di stadion tersebut terdapat lapangan latihan dengan rumput baru dan trek berlari serta di sampingnya terdapat mess untuk tempat tinggal para pemain dan staff Persib serta untuk kantor. Letak Stadion Persib yang berada di Jl. Ahmad Yani yang merupakan pusat keramaian juga membuat istirahat para pemain terganggu dan mudahnya para bobotoh untuk masuk ke dalam stadion.

Selain Stadion Persib, Persib pun memakai Sport Jabar Arcamanik. Tim Persib sendiri mengaku cocok berlatih di stadion tersebut, karena selain memiliki lapangan yang cukup baik termasuk kondisi rumputnya. Selain itu tempat tersebut lokasinya dekat dengan mess Persib di Stadion Sidolig. Terkadang jika dibutuhkan, lapangan di jalan Lodaya pun jadi tempat berlatih.[73]

Pada Juni 2016 hingga September 2018 Persib menggunakan Stadion GBLA untuk memainkan laga kandangnya. Untuk Liga 1 2019 Stadion GBLA tak dapat digunakan akibat kondisinya yang memburuk,[74] sehingga Persib bermarkas kembali di Stadion Si Jalak Harupat.

Bersama pemerintah kota Bandung, Persib mencapai kesepakatan atas penggunaan stadion GBLA yang direncanakan berlangsung selama 30 tahun pada tahun 2022.[75]

Penetapan hari jadi

PERSIB secara resmi mengumumkan perubahan hari jadi dari 14 Maret 1933 ke 5 Januari 1919. Pengumuman tersebut dilakukan langsung oleh CEO PT PERSIB Bandung Bermartabat, Glenn T. Sugita sesaat setelah menerima hasil riset dari Tim Peneliti Hari Jadi PERSIB yang diketuai Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (FIB Unpad), Prof. Kunto Sofianto, Ph.D di Graha PERSIB, Minggu, 17 Desember 2023.

Prof. Kunto menjelaskan, penetapan tanggal 5 Januari 1919 sebagai hari jadi PERSIB dilakukan setelah tim peneliti yang beranggotakan Dr. Miftahul Falah M.Hum, Budi Gustaman Sunarya, M.A, Iqbal Reza Satria, S.H., M.I.P. dan Muhammad Ridha Taufiq Rahman, S.IP., MA, bekerja cukup lama melakukan riset sejarah dengan merujuk pada sumber primer dan sumber sezaman.

"Riset hari jadi ini dilakukan untuk menjawab keresahan dan bahkan keraguan yang muncul dalam satu dekade terakhir, terutama dari pegiat literasi, jurnalis dan Bobotoh PERSIB karena tidak adanya bukti otentik dasar penetapan hari jadi PERSIB pada tanggal 14 Maret 1933," jelas Prof. Kunto.

Selain itu, narasi yang menyebutkan bahwa PERSIB (Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond/BIVB) merupakan salah satu dari tujuh perserikatan (bond) pendiri PSSI pada 19 April 1930 menjadi alasan lain timnya melakukan kajian ilmiah dan riset hari jadi ini. Logikanya, tegas Prof. Kunto, sebagai salah satu pendiri PSSI, PERSIB harus lahir terlebih dulu dari yang dilahirkannya.

“Dalam perspektif historis, tanggal 14 Maret 1933 yang selama ini diyakini sebagai hari jadi PERSIB, tidak berdasarkan fakta sejarah (ahistoris) apabila dikaitkan dengan peran BIVB dalam proses pendirian PSSI pada tanggal 19 April 1930," jelasnya.

Prof. Kunto juga menjelaskan, di antara lima titimangsa yang ditemukan oleh tim peneliti, tanggal 5 Januari 1919 merupakan hasil interpretasi yang paling logis karena didukung oleh fakta sejarah yang kuat (primer). Di luar tanggal tersebut empat titimangsa lainnya adalah 11 Juli 1914, 19 Mei 1923, 22 Oktober 1928 dan 18 Maret 1934.

"Setelah melewati langkah-langkah ilmiah yang lumayan panjang, termasuk uji publik melalui Focus Group Discussion (FGD) secara terbuka, kami berkeyakinan untuk menyimpulkan bahwa tanggal 5 Januari 1919 bisa dijadikan sebagai hari jadi PERSIB," kata Prof. Kunto.

Dasar penetapan 5 Januari 1919 sebagai hari jadi PERSIB adalah adanya momen kesepakatan dalam vergadering (rapat) 13 klub pribumi seperti KBS, BB (Bintang Bandoeng), STER (Steeds trappen en rennen), Diana (Doe is alles niet achteruit), Zwaluw, BIVC, BVC, KVC, VVC, Visser, NVC, Brom dan Pasar Ketjil untuk mendirikan sebuah bond atau perserikatan bernama Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond (BIVB). Fakta tersebut ditemukan dalam pemberitaan surat kabar Kaoem Moeda edisi 7 Januari 1919.

Dijelaskan Prof Kunto, ke-13 klub pribumi tersebut memutuskan membentuk bond tersendiri sebagai bentuk “perlawanan” terhadap diskriminasi yang dilakukan bond Hindia Belanda, Bandoengsch Voetbal Bond (BVB) terhadap sepak bola bumiputera. seusai deklarasi pendirian, dibentuklah susunan kepengurusan di bawah kepemimpinan Soetan Baginda M. Djamil sebagai presiden bond dan Soegeng sebagai wakilnya.

CEO PT PERSIB Bandung Bermartabat, Glenn T. Sugita menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Tim Peneliti Hari Jadi PERSIB atas kerja kerasnya melakukan riset untuk menjawab kegelisahan dan keraguan publik terkait hari jadi PERSIB. "Setelah hasil riset ini ditetapkan, mulai tahun depan, PERSIB akan memperingati hari jadinya setiap tanggal 5 Januari," kata Glenn.

Lebih lanjut Glenn mengatakan, manajemen dan stakeholders akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait perubahan hari jadi ini. "Maklum, kita sudah bertahun-tahun merayakan hari jadi setiap tanggal 14 Maret. Kita berharap, penetapan hari jadi yang baru ini bisa menghadirkan berkah dan PERSIB semakin berjaya di kemudian hari," kata Glenn.***[2]

Prestasi

Domestik

Liga (Kasta Tertinggi)

Kompetisi Piala/Turnamen

  • Turnamen Kongres PSSI
    • Juara (1): 1950
  • Inter Island Cup
  • Piala Presiden
  • Piala Indonesia
    • Perempat Final (1): 2019
  • Piala Menpora
  • Lainnya
    • Piala Siliwangi (4): 1981, 1989, 1994, 2000
    • Piala Jusuf (1): 1957
    • Piala Marah Halim (1): 1988
    • Piala Surya (1): 1978
    • Piala Soeratin (3): 2003, 2006, 2017
    • Piala Pers (1): 1993
    • Piala Johnny Pardede International Hotel (1): 1992
    • Piala Persija Cup (1): 1991
    • Piala Jawa Pos (1): 1990
    • Piala Wali Kota Bogor (1): 1978
    • Piala General Rehearsal Asian Games (1): 1962
    • Piala Kang Dada (1): 2008
    • Piala Celebes (1): 2012
    • Piala Wali Kota Padang (1): 2015

Kejuaran Asia

Internasional

  • Pesta Sukan (Sultan Brunei Cup)
    • Juara (1): 1986
  • Queen's Cup (Bangkok Thailand)
    • Babak Penyisihan (1): 1978
  • Aga Khan Gold Cup (Pakistan Timur)
    • Perempat Final (1): 1962
  • King's Cup (Bangkok Thailand)
    • Babak Penyisihan (1): 1978
  • Selangor Asia Challenge Cup (Selangor Malaysia)
    • Peringkat (3): 2020

Statistik di kompetisi klub AFC

Musim Kompetisi Babak Klub Kandang Tandang
1995 Kejuaraan Klub Asia (Sekarang: Liga Champions Asia)[76] Babak-1 Thailand Bangkok Bank 2–0 0–1
Babak-2 Filipina Pasay 3–1 2–1
Perempat Final Jepang Verdy Kawasaki 2–3  –
Perempat Final Korea Selatan Ilhwa Chunma 2–5  –
Perempat Final Thailand Thai Farmers Bank 1–2  –
2015 AFC Champions League Babak penyisihan 2 Vietnam Hanoi T&T  – 0–4
Piala AFC Babak grup Maladewa New Radiant 4–1 1–0
Babak grup Myanmar Ayeyawady United 3–3 1–1
Babak grup Laos Lao Toyota FC 1–0 0–0
16 Besar Hong Kong Kitchee SC 0–2  –

Rekor musim ke musim

Musim Liga Piala Indonesia Liga Champions Piala AFC Top Skor Liga
Divisi Main M S K GM GK Poin Pos
1994-95 DU 36 23 10 3 60 17 79 1 Belum diselenggarakan Tidak Lolos Belum diselenggarakan n.a
1995-96 DU 31 14 11 6 34 18 53 3 Grp. C Perempat Final
1996-97 DU 23 9 12 2 23 14 39 2 Grp.B Tidak Lolos
1997-98 DU Dihentikan
1998-99 DU 8 3 1 4 9 10 10 3 Grp.2 Wil.Bar
1999-2000 DU 26 8 8 10 22 21 32 8 Wil.Barat
2001 DU 29 16 2 11 25 21 50 8 Besar
2002 DU 22 9 5 8 26 24 32 8 Wil.Barat
2003 DU 38 12 9 17 35 48 45 16
2004 DU 34 12 13 9 38 37 49 6 Tidak Lolos
2005 DU 26 10 8 8 32 36 38 6 Wil. Barat Babak kedua
2006 DU 26 7 8 11 23 30 29 12 Wil. Barat Babak pertama
2007 DU 34 15 9 10 45 29 54 5 Wil. Barat Babak kedua
2008-09 ISL 34 20 6 8 63 40 66 3 16 Besar Uruguay Cristian Gonzáles (28)
2009-10 ISL 34 16 5 13 50 36 53 4 Perempat Final Uruguay Cristian Gonzáles (19)
2010-11 ISL 28 11 6 11 44 43 39 7 Tidak diselenggarakan n.a
2011-12 ISL 34 14 7 13 49 49 49 8 Tidak Masuk Montenegro Miljan Radović (11)
2013 ISL 34 18 9 7 72 43 63 4 Tidak diselenggarakan Indonesia Sergio van Dijk (21)
2014 ISL 28 18 6 4 58 29 60 1 Mali Makan Konaté (13)
2015 ISL Dihentikan Pendahuluan 2 16 Besar Indonesia Atep Rizal (3)
2016 ISC A 34 15 10 9 45 33 55 5 Tidak Lolos Tidak Lolos Indonesia Sergio van Dijk (10)
2017 Liga 1 34 9 14 11 39 36 41 13 Indonesia Raphael Maitimo (9)
2018 Liga 1 34 14 10 10 49 41 52 4 Perempat Final Chad Ezechiel N'Douassel (17)
2019 Liga 1 34 13 12 9 49 39 10 6 Chad Ezechiel N'Douassel (15)
2020 Liga 1 Dihentikan Tidak diselenggarakan
2021-22 Liga 1 34 20 9 5 48 22 69 2 Tidak Lolos Promosi Brasil David da Silva (7)
2022–2023 Liga 1 34 19 5 10 54 50 62 3 Tidak Lolos Tidak Lolos Brasil David da Silva (24)
2023–2024 Liga 1 34 16 4 14 38 50 62 1 (Championship Series) Tidak ada slot untuk klub Indonesia Kualifikasi Brasil David da Silva (30)
Juara Peringkat kedua Promosi Degradasi

Peringkat klub

Per 10 April 2022.[77]
Rank Poin Perubahan
Indonesia AFC FIFA
1 67 755 1383 177 Kenaikan

1353

Skuat

Pemain Utama

Berikut daftar skuat yang dirilis untuk kompetisi Liga 1 2024-2025

Per 10 Juli 2024.

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
14 GK Indonesia IDN Teja Paku Alam
17 GK Indonesia IDN Sheva Sanggasi
29 GK Filipina PHI Kevin Ray Mendoza
34 GK Indonesia IDN Reky Rahayu
2 DF Belanda NED Nick Kuipers
5 DF Indonesia IDN Kakang Rudianto
12 DF Indonesia IDN Henhen Herdiana
16 DF Indonesia IDN Achmad Jufriyanto


27 DF Indonesia IDN Zalnando
32 DF Indonesia IDN Victor Igbonefo
56 DF Indonesia IDN Rezaldi Hehanusa
97 DF Indonesia IDN Edo Febriansah
No. Pos. Negara Pemain
DF Kroasia CRO Mateo Kocijan
DF Brasil BRA Gustavo de França
MF Indonesia IDN Robi Darwis
7 MF Indonesia IDN Beckham Putra
8 MF Indonesia IDN Abdul Aziz
MF Spanyol ESP Tyronne del Pino
11 MF Indonesia IDN Dedi Kusnandar
23 MF Indonesia IDN Marc Klok (kapten)
53 MF Indonesia IDN Rachmat Irianto
71 MF Indonesia IDN Adzikry Fadlillah
96 MF Indonesia IDN Ryan Kurnia
13 FW Indonesia IDN Febri Hariyadi
17 FW Indonesia IDN Ferdiansyah
19 FW Brasil BRA David da Silva
9 FW Indonesia IDN Ezra Walian
77 FW Brasil BRA Ciro Alves
99 FW Indonesia IDN Ridwan Ansori

Pemain cadangan dan akademi

Skuat U21

Untuk informasi lebih lanjut: Persib Bandung U-21 Untuk informasi lebih lanjut: Persib Bandung U-19

Berikut daftar pemain Persib U21.[78]

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
1 GK Indonesia IDN Mochamad Fauzan Zauhar Malik
2 DF Indonesia IDN Sugiarto
4 MF Indonesia IDN Muhammad Jeffri


7 FW Indonesia IDN Rizky Alam
9 FW Indonesia IDN Angga Febryanto Putra


14 DF Indonesia IDN Rifki Fauzi Adam
15 MF Indonesia IDN Untung Wibowo
16 MF Indonesia IDN Adilla Adnan Saputra
17 MF Indonesia IDN Heri Herawan
No. Pos. Negara Pemain


19 MF Indonesia IDN Ahmad Subagja Basith
20 FW Indonesia IDN Gatot Wahyudi


23 DF Indonesia IDN Ary Ahmad Syafari
24 MF Indonesia IDN Agil Munawar
28 MF Indonesia IDN I Gusti Rustiawan
30 DF Indonesia IDN Sahat Marojahan Siregar
74 GK Indonesia IDN Sidik Permana
FW Indonesia IDN Rendi Ridwan Januar

Transfer 2024

Masuk

No. Pos. Pemain Dari Tanggal Biaya Kontrak
10 MF Spanyol Tyronne del Pino Thailand Ratchaburi 1 Juli 2024 Akhir masa pinjaman
6 Indonesia Robi Darwis Indonesia Dewa United 2026
DF Kroasia Mateo Kocijan Tanpa klub 3 Juli 2024 Bebas transfer 2025
Brasil Gustavo França 10 Juli 2024

Keluar

No. Pos. Pemain Ke Tanggal Biaya
Musim Panas
1 GK Indonesia Fitrul Dwi Rustapa Indonesia Bali United 1 Juli 2024 Bebas Transfer
70 FW Indonesia Arsan Makarin Indonesia PSPS Pekanbaru
22 DF Spanyol Alberto Rodríguez India Mohun Bagan 5 Juli 2024
93 MF Italia Stefano Beltrame Tanpa klub 10 Juli 2024

Daftar pelatih dan pemain asing

Pelatih Liga Indonesia

Berikut daftar pelatih Persib sejak musim kompetisi 1994/1995:

Tahun Pelatih
1994/1995 Indonesia Indra Thohir
1995/1996 Indonesia Risnandar Soendoro
1996/1997 Indonesia Nandar Iskandar
1997/1998 Indonesia Nandar Iskandar
1998/1999 Indonesia M. Suryamin
1999/2000 Indonesia M. Suryamin
Indonesia Indra Thohir
2000/2001 Indonesia Indra Thohir
2001/2002 Indonesia Deny Syamsudin
2003/2004 Polandia Marek Andreiz Sledzianowski
Indonesia Bambang Sukowiyono & Iwan Sunarya (caretaker)
Chili Juan Antonio Paez
2004/2005 Chili Juan Antonio Paez
2005/2006 Indonesia Indra Thohir
2006/2007 Indonesia Risnandar Soendoro
Indonesia Djajang Nurjaman & Dedi Sutendi (caretaker)
Moldova Arcan Iurie Anatolievichi
2007/2008 Moldova Arcan Iurie Anatolievichi
Indonesia Djajang Nurjaman & Robby Darwis (caretaker)
2008/2009 Indonesia Jaya Hartono
2009/2010 Indonesia Jaya Hartono
Indonesia Robby Darwis (caretaker)
2010/2011 Prancis Daniel Darko Jankovic
Serbia Jovo Cucković
Indonesia Daniel Roekito
2011/2012 Kroasia Drago Mamić
Indonesia Robby Darwis (caretaker)
2012-2016 Indonesia Djajang Nurjaman
2016 Serbia Dejan Antonić
Indonesia Herrie Setyawan (caretaker)
Indonesia Djajang Nurjaman
2017 Indonesia Djajang Nurjaman
Indonesia Herrie Setyawan (caretaker)
Indonesia Emral Abus
2017-2018 Argentina Roberto Carlos Mario Gómez
2019-2022 Belanda Robert Rene Albert
2022-2023 Spanyol Luis Milla
2023- Kroasia Bojan Hodak

Mantan Pemain

Daftar pemain asing

Berikut daftar pemain asing yang pernah bermain untuk Persib. Nama yang tercetak tebal masih memperkuat Persib.

CONMEBOL

Nomor punggung diistirahatkan

Tata kelola

Staff kepelatihan

Posisi Nama
Manajer Indonesia H. Umuh Muchtar
Pelatih Kepala Kroasia Bojan Hodak
Asisten Pelatih
Pelatih Kiper Brasil Luizinho Passos[81]
Interpreter Indonesia I Made Wirawan
Pelatih Fisik Kroasia Miro Petrić
Indonesia Yaya Sunarya
Tim Dokter Indonesia Mohammad Raffi Ghani
Fisioterapis Indonesia Benidektus Adi Prianto
Sekretaris Tim Indonesia Irfan Suryadireja S.H.
Masseur
  • Indonesia Iyang Maulana
  • Indonesia Tatang Sutisna
Kit Man Indonesia Fikri Apriansyah
Video Technical Analysis Indonesia Atreeyu Andrey Pamungkas
Media Officer Indonesia Rivan Mandala Putera

[82]


Kepengurusan

Badan hukum

PT Persib Bandung Bermartabat[83]

Posisi Nama
Direktur Utama Glenn Sugita
Direktur Olahraga Adhitia Putra Herawan
Komisaris Utama Zainuri Hasyim
Wakil Komisaris Utama Rudy S. Laksmana
Komisaris 1 H. Umuh Muchtar
Komisaris 2 Kuswara S. Taryono
Komisaris 3 Lawrence Barki

Sejarah pelatih kepala

Pelatih kepala berdasarkan tahun (1980–sekarang)

Musim Nama Ref.
1980–83 Indonesia Risnandar Soendoro
1983–84 Indonesia Omo Suratmo
1984–85 Indonesia Ade Dana
1985–88 Indonesia Nandar Iskandar
1989–93 Indonesia Ade Dana
1993–95 Indonesia Indra Thohir
1995–96 Indonesia Risnandar Soendoro
1996–98 Indonesia Nandar Iskandar
1998–00 Indonesia M. Suryamin
2000–01 Indonesia Indra Thohir
2001–02 Indonesia Deny Syamsudin
2002–03 Polandia Marek Śledzianowski
2003 Indonesia Bambang Sukowiyono (caretaker)
Indonesia Iwan Sunarya (caretaker)
2003–05 Chili Juan Páez
2005 Indonesia Indra Thohir
2005–06 Indonesia Risnandar Soendoro
2006–07 Moldova Iurie Arcan
2007 Indonesia Djadjang Nurdjaman (caretaker)
Indonesia Robby Darwis (caretaker)
2008–10 Indonesia Jaya Hartono
2010 Indonesia Robby Darwis (caretaker)
2010 Prancis Darko Janacković
2010 Serbia Jovo Cuckovic
2010–11 Indonesia Daniel Roekito
2011–12 Kroasia Drago Mamić
2012 Indonesia Robby Darwis (caretaker)
2012–16 Indonesia Djadjang Nurdjaman
2016 Serbia Dejan Antonić
2016 Indonesia Herrie Setyawan (caretaker)
2016–17 Indonesia Djadjang Nurdjaman
2017 Indonesia Herrie Setyawan (caretaker)
2017–18 Argentina Mario Gómez [84]
2018–19 Montenegro Miljan Radovic
2019–22 Belanda Robert Rene Alberts [85]
2022 Indonesia Budiman Yunus (caretaker)
2022–23 Spanyol Luis Milla [86]
2023 Indonesia Yaya Sunarya (caretaker)
2023– Kroasia Bojan Hodak

Catatan: Caretaker adalah pelatih yang ditunjuk menjadi pelatih sementara untuk tim (biasanya ditunjuk ketika pergantian pelatih kepala).

Apparel

Keuangan dan kepemilikan

Persib Bandung merupakan klub terkaya di Asia Tenggara pada tahun 2015 dengan total kekayaan sebesar Rp.11,2 triliun menurut situs Goal.com.[87]

Keberhasilan Persib menjadi salah satu klub dengan finansial terkuat tentu bukan tanpa makna. Direktur Pemasaran Persib Bandung, M. Farhan mengatakan, kesuksesan klub tak lepas dari kinerja tim pemasaran.[88]

Persib sebelumnya dimiliki oleh Pemkot dan anggarannya dialokasikan dari APBD. Sesuai aturan Permendagri No. 13/2006 yang direvisi menjadi Permendagri No. 59/2007, klub profesional tidak diperbolehkan lagi menggunakan anggaran pemerintah. Kondisi itu membuat 36 Football Union, pemangku kepentingan Persib, sepakat memberikan amanah kepada mantan Wali Kota Bandung Dada Rosada untuk menyelamatkan Persib agar tetap bisa mengikuti kompetisi. PT. Persib Bandung Bermartabat (PT.PBB) kemudian didirikan pada tanggal 20 Agustus 2009 sebagai dasar hukum klub.[89]

Erick Thohir yang pernah menjadi pemilik Mahaka Media, Viva Media, Philadelphia 76ers, Satria Muda BritAma juga pemilik D.C. United dan Inter Milan pernah menjadi wakil komisaris Persib.[90]

Suporter

Kelompok suporter Persib Bandung yang sedang menyaksikan pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat

Persib Bandung memiliki penggemar fanatik yang menyebar di seantero provinsi Jawa Barat dan Banten, bahkan hampir di seluruh wilayah Indonesia, mengingat catatan historis sebagai tim kebanggaan dari ibu kota provinsi Jawa Barat. Fans Persib Bandung tersebar di berbagai wilayah khususnya Jawa Barat seperti Bandung, Bogor, Tasikmalaya, Cirebon, Karawang, Depok, Bekasi, Subang bahkan hingga di luar Jawa Barat seperti Surabaya, Mojokerto, Blitar, Jombang, Bojonegoro, Madura, Jember, dan wilayah lainnya di Nusantara dan sekaligus yang memiliki jumlah fans terbanyak di Indonesia mengalahkan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya. Penggemar Persib menamakan diri sebagai Bobotoh. Pada era Liga Indonesia, Bobotoh kemudian mengorganisasikan diri dalam beberapa kelompok pecinta Persib seperti Viking Persib Club, Bomber (Bobotoh Maung Bersatu), Flowers City Casuals, Ultras Persib, dan lainnya.

Persib juga memiliki penggemar dari kalangan selebritis, contohnya Ronal Surapradja,[91] Cita Citata, Aura Kasih, Melody Nurramdhani Laksani,[92] Raffi Ahmad,[93] Farhan, Desy Ratnasari,[94] mantan VJ MTV Indonesia Edi Brokoli,[95] vokalis band Mocca Arina Ephipania, grup band Kuburan, Pemuda Harapan Bangsa (PHB), Jeruji, PAS Band, The Milo, Ariel Noah, Melly Goeslaw,[96] Chika Jessica, dan Omesh. Klub ini juga digemari mantan wakil gubernur Jawa Barat Dede Yusuf[97] dan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.[98]

Redouane Barkaoui, mantan striker Persib asal Maroko memuji dukungan yang diberikan dalam laga Persib “Atmosfer sepak bola di Bandung benar-benar jempolan. Saya begitu kagum melihat dukungan penonton yang hebat dan luar biasa. Tidak hanya di partai sesungguhnya di ajang kompetisi, di partai uji coba pun penonton melimpah dan membludak hingga pinggir lapangan. Hebat.”

Striker asal Kamerun yang pernah berseragam Persib pada tahun 2007 dan kemudian menembus Liga 1 Prancis Christian Bekamengapun ikut bersuara: “Atmosfer sepak bola di Bandung memang tiada duanya. Hasrat bobotoh mendukung timnya patut diapresiasi dengan prestasi membanggakan. Dukungan bobotoh yang tidak pernah surut adalah motivator utama saya dalam mengibarkan sepak bola prestasi bersama Persib.”

Suporter Persib memiliki hubungan yang sangat kelam dengan kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania. Sudah banyak peristiwa maupun insiden-insiden yang terjadi akibat permusuhan abadi dua suporter garis keras ini. Bahkan pihak kepolisian maupun PSSI dan PT Liga Indonesia pun sudah berulangkali meminta Viking dan The Jak untuk berdamai. Setelah kematian suporter Rangga tanggal 29 Mei 2012[99] dalam laga El Clasico melawan Persija, perdamaian antar kedua kelompok suporter sempat dicanangkan. Akan tetapi permusuhan kembali terjadi hingga akhirnya seorang suporter tewas teraniaya kembali sebelum laga pada tahun 2018. Pada laga melawan Persija tanggal 10 Juli 2019, tidak ada kerusuhan yang terjadi dan kapten Supardi menilai situasinya aman.[100]

Rivalitas

Persib Bandung memiliki persaingan lama di era Perserikatan dengan Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan PSMS Medan yang sekarang disebut sebagai El Classico.[101] Rivalitas dengan PSMS mencapai puncaknya ketika era 1980an saat Persib dua kali dikalahkan pada final musim 1983 dan 1985. Suporter Persib dan Persebaya kini sudah mempunyai tali persahabatan yang kuat.[102] Persib juga mempunyai rivalitas dengan klub Persija Jakarta yang disebut dengan Derbi Indonesia (juga disebut El Clássico), persaingan ini memanas di tahun 2000an setelah Liga 1 profesional dibentuk dan menjadi pertandingan terbesar di Indonesia.[103]

Klub afiliasi

Pada tahun 2019, Persib resmi mengakuisi Blitar United yang berada di Liga 2 dan menjadikannya sebagai klub satelit.[104] Manajemen mengubah nama klub menjadi Bandung United dan memindahkan markas klub dari Blitar ke Bandung. Bandung United memainkan laga kandangnya di stadion Arcamanik dan Stadion Siliwangi.[105]

Melalui PT. PBB, Persib berhubungan dengan Prawira Bandung setelah klub bola basket tersebut diambil alih pada tahun 2018.[106]

Referensi

  1. ^ "PERSIB Umumkan Perubahan Hari Jadi". www.persib.co.id. Diakses tanggal 17 Desember 2023. 
  2. ^ a b "PERSIB Umumkan Perubahan Hari Jadi". www.persib.co.id. Diakses tanggal 17 Desember 2023. 
  3. ^ "Persib". www.persib.co.id. Diakses tanggal 2023-12-18. 
  4. ^ a b c d e "Official Persib Web". persib.co.id. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  5. ^ Nugraha, Septian (2017-11-02). "Romantisme Persib Bandung di Kota Solo". Pandit Football Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-23. Diakses tanggal 2022-06-05. 
  6. ^ Pratama, T. Nugraha. "Cerita Panasnya Rivalitas Persib dan PSM di Era Perserikatan". Cerita Panasnya Rivalitas Persib dan PSM di Era Perserikatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  7. ^ INDOSPORT.com (2017-11-16). "Persib Era 50an Yang Mengharumkan Nama Timnas". INDOSPORT.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  8. ^ Bola.com (2017-03-25). "Duel Persib Vs PSMS 1985, Mencuri Perhatian Dunia". bola.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-13. Diakses tanggal 2019-11-30. 
  9. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-02. Diakses tanggal 2019-07-10. 
  10. ^ a b digital, pikiran rakyat. "Sejarah Singkat Persib Bandung dari Masa ke Masa". Pikiran Rakyat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  11. ^ SKOR.ID; SkorID. "Pinjam Dua Pemain Galatama, Persib Juara Turnamen Internasional Pertama pada 1986". www.skor.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-23. Diakses tanggal 2022-10-18. 
  12. ^ redaksi (2016-03-14). "Sejarah Persib Bandung dalam 5 Ribu Kata". Pandit Football Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-08. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  13. ^ Abidin, Ahmad Fadhil (2016-09-25). "Stadion Siliwangi, Tempat Berbagai Sejarah Persib Terukir". infobdg.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  14. ^ "Post Match Persib VS PSV Eindhoven (1987): "Bintang Sepakbola Dunia Mencicipi Siliwangi"." | mengbal.com | Lalajo Maung" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-07. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  15. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :1
  16. ^ Suhendra, Endan (2020-02-29). "29 Februari 1992: Kalah dari Persebaya di Play-off 3/4, Persib Catat Prestasi Terburuk Sejak 1983". BULAO.ID (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-18. 
  17. ^ "17 April, Mengenang Momen Jawara Perserikatan 1994 (Bag I)". Persib Bandung Berita Online | simamaung.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  18. ^ Teguh, Irfan. "Kisah Petrokimia Putra Mewarnai Sepakbola Gresik". Tirto.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-07. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  19. ^ digital, pikiran rakyat. "#KlipingPR Persib Juara Liga Indonesia Pertama". Pikiran Rakyat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  20. ^ a b "Kisah Manis Persib Bandung di Liga Champions Asia - VIVA". VIVA.co.id. 2014-12-12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  21. ^ "Kisah Indra Thohir, Pelatih Terbaik Asia 1995 sekaligus Legenda Persib". Bola.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-11. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  22. ^ Nugraha, Septian (2020-04-17). Idris, Firzie A., ed. "Kilas Balik Persib Vs AC Milan pada 1994, Pujian Capello untuk Gelandang Maung Bandung". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-18. Diakses tanggal 2022-10-18. 
  23. ^ digital, pikiran rakyat. "#KlipingPR Mengenang Lagi Pertandingan AC Milan vs Persib". Pikiran Rakyat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  24. ^ "Sejarah Hari Ini: Persib Bandung vs AC Milan, 1994 | Goal.com". www.goal.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  25. ^ Agus, Rustam. Khoer, Miftahul, ed. "Hasil Laga Persahabatan Persib vs Ajax Skor 1-1: Konate Hujan Pujian". Bisnis.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  26. ^ "Ulasan Pertandingan - Semifinal ISL 2014: Persib vs Arema Cronus, 4 November 2014". Labbola Sports Statistics & Data Management (dalam bahasa Inggris). 2014-11-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  27. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-10. Diakses tanggal 2019-07-10. 
  28. ^ BeritaSatu.com. "Ferdinand Sinaga Pemain Terbaik ISL Musim Ini". beritasatu.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-07. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  29. ^ "Persib Juara ISL, Bandung Gelar Pesta Rakyat". Republika Online. 2014-11-09. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  30. ^ Riswan, Oris. "Didatangkan dengan Harga Mahal, Essien Takkan Buat Persib Rugi". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  31. ^ setiawan, Kodrat (2017-03-14). setiawan, Kodrat, ed. "Ini Alasan Michael Essien Bergabung dengan Persib Bandung". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  32. ^ Noor, Rossi Finza. "Carlton Cole Resmi Dilepas Persib". Kumparan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  33. ^ "Profil Striker Baru Persib, Ezechiel N'Douassel". Republika Online. 2017-08-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  34. ^ Ramdhani, Dendi. Wirajati, Jalu Wisnu, ed. "Alasan Djadjang Nurdjaman Mundur dari Kursi Pelatih Persib". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  35. ^ AE, Aloysius Gonsaga (ed.). "Lebih Dekat dengan Pelatih Baru Persib, Roberto Carlos Mario Gomez". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  36. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-10. Diakses tanggal 2019-07-10. 
  37. ^ https://liga-indonesia.id/berita/tim-terbaik-go-jek-liga-1-2018[pranala nonaktif permanen]
  38. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-11. Diakses tanggal 2019-07-11. 
  39. ^ Ramdhani, Dendi. Indriawati, Tri, ed. "Resmi, Persib Bandung Tunjuk Miljan Radovic Jadi Pelatih". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-29. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  40. ^ Rudi, Alsadad. Indriawati, Tri, ed. "Mario Gomez Dipecat Persib, Johor Darul Takzim Beri Sindiran". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  41. ^ Dennys, Ferril. Dennys, Ferril, ed. "Robert Rene Alberts Ungkap Proses Gabung ke Persib". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  42. ^ Bolasport.com. "Profil Artur Gevorkyan, Rekrutan Anyar Persib dengan Segudang Prestasi - Bolasport.com". www.bolasport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  43. ^ Achmad, Nirmala Maulana. Dennys, Ferril, ed. "Profil Rene Mihelic, Gelandang Baru Persib". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-21. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  44. ^ INDOSPORT.com (2019-06-22). "Keren! Beckham Jadi Pemain Termuda Persib yang Jalani Debut di Liga 1". INDOSPORT.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-22. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  45. ^ Laksamana, Nugyasa. Laksamana, Nugyasa, ed. "Tinggalkan Persib, Bojan Malisic Gabung ke Perseru Badak Lampung FC". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-04. Diakses tanggal 2019-11-30. 
  46. ^ "Tiga Pemain Baru PERSIB Tiba di Bandung | Official Persib Web". persib.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-04. Diakses tanggal 2019-11-30. 
  47. ^ "Alami Patah Tulang, Deden Natshir Cedera Panjang". CNN Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-11. Diakses tanggal 2019-11-30. 
  48. ^ Rakyat, Pikiran. "Persib Bandung Rekrut Dhika Bayangkara, Kiper Asal Kuningan - Pikiran-Rakyat.com". www.Pikiran Rakyat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-04. Diakses tanggal 2019-11-30. 
  49. ^ "PSSI: Liga 1 Mulai 20 Agustus". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-15. Diakses tanggal 2022-01-15. 
  50. ^ "Hasil Final Piala Menpora: Persija Juara Usai Kalahkan Persib". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-15. Diakses tanggal 2022-01-15. 
  51. ^ "Persib Bandung Depak Farshad Noor". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-15. Diakses tanggal 2022-01-15. 
  52. ^ Famela, Rizza Kampani. "Persib Promosikan 2 Pemain Muda untuk Bergabung dengan Tim Senior - Priangan Timur News". priangantimurnews.pikiran-rakyat.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-31. Diakses tanggal 2022-01-15. 
  53. ^ Nurinsani, Annisa (2021-12-20). "Kedatangan 2 Pemain Asing Baru, Persib Bandung Optimistis Juara Liga 1 2021-2022". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-15. Diakses tanggal 2022-01-15. 
  54. ^ sportstars.id. "Persib Bandung Dipastikan Tampil di AFC Cup Musim Depan - Sportstars.Id". https://www.sportstars.id/. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-11. Diakses tanggal 2022-04-11.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  55. ^ "Respons Persib Usai Digugat Soal Dugaan Sepak Bola Gajah". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-18. Diakses tanggal 2022-10-18. 
  56. ^ sportstars.id. "PT LIB Pastikan Laga Barito Putera Vs Persib Bandung Tidak Diulang - Sportstars.Id". https://www.sportstars.id/. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-18. Diakses tanggal 2022-10-18.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  57. ^ Robbani, Muhammad. "Riwayat Kematian Suporter di GBLA". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-18. Diakses tanggal 2022-10-18. 
  58. ^ "Persib Bandung". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2022-10-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-23. Diakses tanggal 2022-10-18. 
  59. ^ "Perombakan Besar-besaran! Persib Lepas 11 Pemain untuk Liga 1 2022/23". Bola.net (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-18. Diakses tanggal 2022-10-18. 
  60. ^ Zenitha, Cita (2022-09-10). "Jejak Karier Pelatih Persib Bandung, Luis Milla". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-18. Diakses tanggal 2022-10-18. 
  61. ^ "Mundur dari Persib Bandung, Luis Milla Janji Bakal Setia Jadi Bobotoh untuk Selamanya". Bola.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-18. 
  62. ^ Bolasport.com. "RESMI - Bojan Hodak Gantikan Luis Milla Jadi Pelatih Persib Bandung - Bolasport.com". www.bolasport.com. Diakses tanggal 2023-12-18. 
  63. ^ "JPNN". JPNN.com. Diakses tanggal 2023-12-18. 
  64. ^ "Hasil BRI Liga 1 2023/2024, Persib Bandung vs Borneo FC: Skor 2-1". Bola.net (dalam bahasa Inggris). 2024-04-25. Diakses tanggal 2024-06-06. 
  65. ^ Indonesia, C. N. N. "Hasil Championship Series Liga 1: Bali United vs Persib Imbang 1-1". olahraga. Diakses tanggal 2024-06-06. 
  66. ^ Media, Kompas Cyber (2024-05-18). "Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-06-06. 
  67. ^ Triyogo, Arkhelaus Wisnu (2024-05-26). "Hasil Final Championship Series Liga 1: Persib Bandung Kalahkan Madura United 3-0, David da Silva Cetak Brace". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-06. 
  68. ^ Widianto, Rifqi Ardita. "Kembali Bungkam Madura United, Persib Juara Liga 1 2023/2024!". sepakbola. Diakses tanggal 2024-06-06. 
  69. ^ Triyogo, Arkhelaus Wisnu (2024-05-31). "Striker Persib Bandung David Da Silva Jadi Top Skor Liga 1 Musim Ini, Bojan Hodak Jadi Pelatih Terbaik". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-06. 
  70. ^ "Evolusi Logo Persib dari Masa ke Masa". Metrum. 2018-12-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-15. Diakses tanggal 2022-01-15. 
  71. ^ BobotohID. "Jersey Persib dari Masa ke Masa !". BOBOTOH PERSIB. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-15. Diakses tanggal 2022-01-15. 
  72. ^ Bolasport.com (2021-05-16). "7 Tim Liga Indonesia Diharamkan Ganti Nama, Ada Persija dan Persib - Bolasport.com". www.bolasport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-15. Diakses tanggal 2022-01-15. 
  73. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-11. Diakses tanggal 2019-07-11. 
  74. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-10. Diakses tanggal 2019-07-10. 
  75. ^ Apriani, Yeni Siti. "Persib Bandung Sah Gunakan Stadion GBLA Sebagai Homebase Liga 1 2022 2023 - Galamedia News". galamedia.pikiran-rakyat.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-18. Diakses tanggal 2022-10-18. 
  76. ^ "PERSIB in AFC Champions League". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 October 2014. Diakses tanggal 14 November 2014. 
  77. ^ "Football / Soccer Club World Ranking". footballdatabase.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-06. Diakses tanggal 2021-11-06. 
  78. ^ "Skuat Persib U21". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-29. Diakses tanggal 2016-06-16. 
  79. ^ "Persib Bandung Pensiunkan Nomor Keramat 24, Sosok Pemain Ini yang Jadi Penyebabnya, Luar Biasa!!". 
  80. ^ Okezone (2024-07-03). "Jadi Player Coach Persib Bandung, Begini Reaksi Achmad Jufriyanto : Okezone Bola". https://bola.okezone.com/. Diakses tanggal 4 Juli 2024.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  81. ^ "PERSIB Kontrak Luizinho Passos Gantikan Gatot | Official Persib Web". persib.co.id. Diakses tanggal 2020-01-16. 
  82. ^ Baru, Liga Indonesia. "Klub klub Terbaik dari Persib Bandung". ligaindonesiabaru.com. Diakses tanggal 2023-07-09. 
  83. ^ "Official Persib Web". persib.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-31. Diakses tanggal 2020-01-17. 
  84. ^ "Mario Gomez Pelatih PERSIB". persib.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Februari 2018. Diakses tanggal 28 November 2017. 
  85. ^ "HATUR NUHUN RADOVIC, WILUJENG SUMPING RENE". persib.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Mei 2019. Diakses tanggal 5 Mei 2019. 
  86. ^ "Persib Tunjuk Luis Milla Sebagai Pelatih". persib.co.id. 19 Agustus 2022. Diakses tanggal 19 August 2022. 
  87. ^ "Fakta Persib Bandung Klub Sepak Bola Terkaya Di Asia Tenggara". web.archive.org. 2017-03-19. Diakses tanggal 2017-3-29. 
  88. ^ "Ini Rahasia Sehat Keuangan Persib". web.archive.org. 2017-01-24. Diakses tanggal 2017-3-29. 
  89. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama pbb
  90. ^ "Siapa Erick Thohir si pemilik Inter Milan? Apakah orang terkaya di Indonesia? | Adhiva news & geekytainment". web.archive.org. 2014-10-29. Diakses tanggal 2014-11-1. 
  91. ^ BobotohID. "Di Depan Markas Real Madrid, Artis Ini Bangga Memake Jersey Persib". BOBOTOH PERSIB. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-03. Diakses tanggal 2019-11-30. 
  92. ^ INDOSPORT.com (2018-03-14). "3 Artis Cantik Penggila Persib Bandung". INDOSPORT.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  93. ^ "Persib Bandung Menang Lawan Sriwijaya FC di Final Piala Presiden, Raffi Ahmad Ikut Bangga". Tabloidbintang.com. 2015-10-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  94. ^ Bola.com (2017-10-11). "Desi Ratnasari Ternyata Jadi Bobotoh Persib sejak Kecil". bola.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  95. ^ Ariandi, Rizqi. "Tak Mau Terpuruk Seperti Musim Lalu, Artis Ini Ungkap Harapan untuk Persib". Bolalob - Situsnya Anak Futsal!. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  96. ^ Tresnady, Tomi (2015-10-19). "Artis-artis Tanggapi Kemenangan Persib, Pakai Meme Lucu". Suara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  97. ^ "Dede Yusuf Beri Dukungan Buat Persib di Dunia Maya". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  98. ^ Indosport (2019-05-30). Saleh, Nurdin, ed. "Ridwan Kamil Bentangkan Syal Persib Bandung di Kenya". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  99. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-11. Diakses tanggal 2019-07-11. 
  100. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-11. Diakses tanggal 2019-07-11. 
  101. ^ SKOR.ID; SkorID. "Awal Mula Sebutan El Clasico untuk Laga Persib vs PSMS Medan". www.skor.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-23. Diakses tanggal 2021-12-28. 
  102. ^ Bola.com (2021-12-08). "Persib Vs Persebaya: Cerita Mesranya Persahabatan Bonek dan Viking, Adem Ayem Saja Nonton Bareng di Satu Tribune". bola.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-15. Diakses tanggal 2022-01-15. 
  103. ^ Bolasport.com (2020-05-09). "Kisah 'Pengkhianat' Terbesar di El Clasico Indonesia Persija Vs Persib - Bolasport.com". www.bolasport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-28. Diakses tanggal 2021-12-28. 
  104. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-18. Diakses tanggal 2019-07-10. 
  105. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-10. Diakses tanggal 2019-07-10. 
  106. ^ "Diftha Pratama Jelaskan Kedekatan Prawira dengan Persib Bandung - IBL". iblindonesia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-25. Diakses tanggal 2022-01-15. 

Pranala luar