Lompat ke isi

Surya (dewa): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Warastra Sena (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(58 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{redirect|Batara Surya|Surya|Surya (disambiguasi)}}
{{Hindu Dewa Infobox
{{Hindu Dewa Infobox
| Image = Surya planet.jpg
| Image = Surya graha.JPG
| Caption = Batara Surya versi lukisan India
| Caption =
| Nama = Surya
| Nama = Surya
| Ejaan_Sansekerta = सूर्य
| Devanagari = सूर्य
| Ejaan_Sanskerta = Surya
| Ejaan_Pali =
| Ejaan_Pali =
| Golongan = [[Dewa (Hindu)|Dewa]]
| Golongan = [[Dewa (Hindu)|Dewa]]
| Gelar_sebagai = Dewa matahari
| Gelar_sebagai = Dewa Matahari
| Tempat =
| Tempat = [[Matahari]]
| Mantra =
| Mantra =[[Om Surya Devay Namah]]
| Senjata =
| Senjata =
| Pasangan = Dewi Saranyu
| Pasangan = Dewi Saranyu
| Wahana =
| Wahana = Kereta yang ditarik 7 [[kuda]]
| Planet = Matahari
| Planet = Matahari
}}
}}
'''Batara Surya''' atau '''Dewa Surya''' ([[Devanagari]]:'''सूर्य'''; '''Surya''') adalah nama [[dewa]] dari [[agama Hindu]] yang diadaptasi ke dalam dunia [[wayang|pewayangan]] sebagai [[dewa]] yang menguasai atau mengatur surya atau [[matahari]], sumber kehidupan.
'''Surya''' ([[Sanskerta]]: सूर्य; ''Surya'') adalah nama [[dewa]] [[matahari]] menurut kepercayaan [[umat Hindu|umat]] [[agama Hindu|Hindu]]. Surya juga diadaptasi ke dalam dunia [[wayang|pewayangan]] sebagai [[dewa]] yang menguasai atau mengatur surya atau [[matahari]], dan diberi gelar "[[Batara]]". Menurut kepercayaan Hindu, Surya mengendarai kereta yang ditarik oleh 7 kuda. Ia memeiliki kusir bernama [[Aruna]], saudara [[Garuda]], putra Dewi [[Winata]].


==Dewa Surya dalam pewayangan==
== Dewa Surya dalam pewayangan ==


Batara Surya ini adalah Dewa yang menjadi tumpuan mahluk hidup di alam dunia ini terutama [[tumbuhan]] dan [[hewan]], Batara Surya terkenal sangat ''[[sakti]] mandraguna'' dan menjadi salah satu [[Dewa]] andalan di [[khayangan]]. Batara Surya terkenal senang memberikan pusaka-pusaka atau ajian-ajian yang dimilikinya terhadap orang-orang yang dipilihnya.
Batara Surya ini adalah Dewa yang menjadi tumpuan mahluk hidup di alam dunia ini terutama [[tumbuhan]] dan [[hewan]], Batara Surya terkenal sangat ''[[sakti]] mandraguna'' dan menjadi salah satu [[Dewa]] andalan di [[kahyangan]]. Batara Surya terkenal senang memberikan pusaka-pusaka atau ajian-ajian yang dimilikinya terhadap orang-orang yang dipilihnya.


Dewa ini terkenal mempunyai banyak [[anak]] dari berbagai [[wanita]] (diantaranya dari [[Dewi Kunti]] yang melahirkan [[Adipati Karna]] dalam kisah [[Mahabharata]]).
Dewa ini terkenal mempunyai banyak [[anak]] dari berbagai [[wanita]] (diantaranya dari [[Dewi Kunti]] yang melahirkan [[Karna|Adipati Karna]] dalam kisah [[Mahabharata]]).


Batara Surya kena batunya ketika [[Anoman]] menyalahkan Batara Surya atas kejadian yang menimpa Ibunya [[Dewi Anjani]] dan neneknya yang dikutuk menjadi [[tugu]] oleh suaminya sendiri. [[Anoman]] merasa Batara Surya harus bertanggung jawab sehingga [[Anoman]] dengan ajiannya mengumpulkan awan dari seluruh dunia untuk menutupi alam dunia sehingga sinar sang surya tidak bisa mencapai bumi. Untungnya kejadian ini dapat diselesaikan secara baik-baik sehingga [[Anoman]] dengan sukarela menyingkirkan kembali awan-awannya sehingga alam dunia terkena sinar mentari kembali.
Batara Surya kena batunya ketika [[Anoman]] menyalahkan Batara Surya atas kejadian yang menimpa Ibunya [[Anjani|Dewi Anjani]] dan neneknya yang dikutuk menjadi [[tugu]] oleh suaminya sendiri. [[Anoman]] merasa Batara Surya harus bertanggung jawab sehingga [[Anoman]] dengan ajiannya mengumpulkan awan dari seluruh dunia untuk menutupi alam dunia sehingga sinar sang surya tidak bisa mencapai bumi. Untungnya kejadian ini dapat diselesaikan secara baik-baik sehingga [[Anoman]] dengan sukarela menyingkirkan kembali awan-awannya sehingga alam dunia terkena sinar mentari kembali.

== Hubungan ==
[[Berkas: Suryadeva.jpg|jmpl|Surya dengan [[Saranyu]] dan [[Chhaya]].]]
Surya memiliki tiga ratu;''[[Saranyu]]''(juga disebut Saraniya, Saranya, Sanjna, atau Sangya),''[[Ragyi]]'', dan ''[[Prabha]]''. Saranyu adalah ibu dari [[Waiwaswata Manu]] (Manu ketujuh, yang sekarang), dan si kembar [[Yama]] (dewa kematian) dan adiknya [[Yami]]. Dia juga melahirkan baginya si kembar dikenal sebagai [[Aswin]], dor para [[Dewa (Hindu)|Dewa]]. Saranyu, karena tidak sanggup menyaksikan cahaya terang dari Surya, menciptakan tiruan dirinya yang bernama ''[[Chhaya]]''dan memerintahkan dia untuk bertindak sebagai istri Surya selama dia tidak ada. Chhaya memiliki dua putra dari Surya- [[Sawarni Manu]] (Manu kedelapan, yang berikutnya) dan [[Sani]] (dewa planet [[Saturnus]]), dan dua anak perempuan- [[Tapti]] dan [[Vishti]].<ref>[[Padma Purana]] - Chap Srishtikhand, section 8</ref> Dewa Surya juga memiliki seorang putra, [[Rewanta]], atau Raiwata, dari Ragyi.

Menariknya, dua putra Surya, [[Sani]] dan [[Yama]] bertanggung jawab untuk mengadili kehidupan manusia. Sani memberi hasil dari perbuatan seseorang melalui kehidupan seseorang melalui hukuman dan penghargaan yang sesuai, sementara Yama memberi hasil dari perbuatan seseorang setelah kematian.<ref>Effectuation of Shani Adoration, pg. 10, at http://books.google.com/books?id=RnzLgxvmOFkC&pg=PA9&dq=shani+karma&cd=2#v=onepage&q=shani%20karma&f=false</ref>
Dalam [[Ramayana]], Surya disebutkan sebagai ayah dari Raja [[Sugriwa]], yang membantu [[Rama]] dan [[Laksmana]] dalam mengalahkan raja [[Rahwana]]. Ia juga melatih [[Hanoman]] sebagai gurunya.

Dalam [[Mahabharata]], [[Kunti]] menerima sebuah mantra dari seorang bijak, [[Durwasa]]; jika diucapkan, ia akan dapat memanggil setiap dewa dan melahirkan anak oleh dia. Percaya dengan kekuatan mantra ini, tanpa disadari Kunti telah memanggil Surya, tetapi ketika Surya muncul, ia akan takut dan permintaan dia untuk kembali. Namun, Surya memiliki kewajiban untuk memenuhi mantra sebelum kembali. Surya secara ajaib membuat Dewi Kunti untuk melahirkan anak, sementara mempertahankan keperawanannya sehingga ia, sebagai putri yang belum menikah, tidak perlu menghadapi rasa malu apapun atau menjadi sasaran pertanyaan dari masyarakat. Kunti merasa dipaksa untuk meninggalkan anak, [[Karna]], yang tumbuh menjadi salah satu karakter sentral dalam perperangan besar dari [[Perang di Kurukshetra|Kurukshetra]].

== Mantra Surya Stawa ==
'''''Om Adityasya Param Jyoti, Rakta Teja Namo'stute, Sweta Pangkaja Madhyasta, Bhaskaraya Namo Stute. '''''

Arti: Om Ya Tuan yang berwujud kemegahan yang agung, putra Aditi, dengan cahaya merah sembah kehadapanmu, dikau yang berstana di tengah teratai putih, sembah kepadamu, pembuat sinar.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Dewa Hindu]]
* [[Dewa Hindu]]


== Referensi ==
{{Hindu Dewa}}
{{Commonscat|Surya}}
{{reflist}}


{{nawagraha|state=show}}
{{Hindu-stub}}


{{Hindu Dewa|state=show}}
[[Kategori:Dewa Hindu|Surya, Batara]]
{{mahabharata|state=collapsed}}
{{Portalbar|Asia|India|Mitologi|Hindu|Agama}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Dewa Hindu]]
[[Kategori:Dewa matahari]]
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]



[[da:Surya]]
{{Hindu-stub}}
[[de:Surya]]
[[en:Surya]]
[[es:Surya]]
[[fr:Sûrya]]
[[lt:Surja]]
[[pl:Surja]]
[[pt:Surya]]
[[ru:Сурья]]
[[sk:Súrja]]
[[sl:Surja]]
[[sv:Surya]]
[[tr:Surya]]
[[zh:蘇利耶]]

Revisi terkini sejak 16 November 2023 07.36

Surya
Dewa Hindu
Dewa Matahari
Ejaan Dewanagariसूर्य
Ejaan IASTSurya
GolonganDewa
PlanetMatahari
WahanaKereta yang ditarik 7 kuda
PasanganDewi Saranyu
MantraOm Surya Devay Namah

Surya (Sanskerta: सूर्य; Surya) adalah nama dewa matahari menurut kepercayaan umat Hindu. Surya juga diadaptasi ke dalam dunia pewayangan sebagai dewa yang menguasai atau mengatur surya atau matahari, dan diberi gelar "Batara". Menurut kepercayaan Hindu, Surya mengendarai kereta yang ditarik oleh 7 kuda. Ia memeiliki kusir bernama Aruna, saudara Garuda, putra Dewi Winata.

Dewa Surya dalam pewayangan

[sunting | sunting sumber]

Batara Surya ini adalah Dewa yang menjadi tumpuan mahluk hidup di alam dunia ini terutama tumbuhan dan hewan, Batara Surya terkenal sangat sakti mandraguna dan menjadi salah satu Dewa andalan di kahyangan. Batara Surya terkenal senang memberikan pusaka-pusaka atau ajian-ajian yang dimilikinya terhadap orang-orang yang dipilihnya.

Dewa ini terkenal mempunyai banyak anak dari berbagai wanita (diantaranya dari Dewi Kunti yang melahirkan Adipati Karna dalam kisah Mahabharata).

Batara Surya kena batunya ketika Anoman menyalahkan Batara Surya atas kejadian yang menimpa Ibunya Dewi Anjani dan neneknya yang dikutuk menjadi tugu oleh suaminya sendiri. Anoman merasa Batara Surya harus bertanggung jawab sehingga Anoman dengan ajiannya mengumpulkan awan dari seluruh dunia untuk menutupi alam dunia sehingga sinar sang surya tidak bisa mencapai bumi. Untungnya kejadian ini dapat diselesaikan secara baik-baik sehingga Anoman dengan sukarela menyingkirkan kembali awan-awannya sehingga alam dunia terkena sinar mentari kembali.

Surya dengan Saranyu dan Chhaya.

Surya memiliki tiga ratu;Saranyu(juga disebut Saraniya, Saranya, Sanjna, atau Sangya),Ragyi, dan Prabha. Saranyu adalah ibu dari Waiwaswata Manu (Manu ketujuh, yang sekarang), dan si kembar Yama (dewa kematian) dan adiknya Yami. Dia juga melahirkan baginya si kembar dikenal sebagai Aswin, dor para Dewa. Saranyu, karena tidak sanggup menyaksikan cahaya terang dari Surya, menciptakan tiruan dirinya yang bernama Chhayadan memerintahkan dia untuk bertindak sebagai istri Surya selama dia tidak ada. Chhaya memiliki dua putra dari Surya- Sawarni Manu (Manu kedelapan, yang berikutnya) dan Sani (dewa planet Saturnus), dan dua anak perempuan- Tapti dan Vishti.[1] Dewa Surya juga memiliki seorang putra, Rewanta, atau Raiwata, dari Ragyi.

Menariknya, dua putra Surya, Sani dan Yama bertanggung jawab untuk mengadili kehidupan manusia. Sani memberi hasil dari perbuatan seseorang melalui kehidupan seseorang melalui hukuman dan penghargaan yang sesuai, sementara Yama memberi hasil dari perbuatan seseorang setelah kematian.[2] Dalam Ramayana, Surya disebutkan sebagai ayah dari Raja Sugriwa, yang membantu Rama dan Laksmana dalam mengalahkan raja Rahwana. Ia juga melatih Hanoman sebagai gurunya.

Dalam Mahabharata, Kunti menerima sebuah mantra dari seorang bijak, Durwasa; jika diucapkan, ia akan dapat memanggil setiap dewa dan melahirkan anak oleh dia. Percaya dengan kekuatan mantra ini, tanpa disadari Kunti telah memanggil Surya, tetapi ketika Surya muncul, ia akan takut dan permintaan dia untuk kembali. Namun, Surya memiliki kewajiban untuk memenuhi mantra sebelum kembali. Surya secara ajaib membuat Dewi Kunti untuk melahirkan anak, sementara mempertahankan keperawanannya sehingga ia, sebagai putri yang belum menikah, tidak perlu menghadapi rasa malu apapun atau menjadi sasaran pertanyaan dari masyarakat. Kunti merasa dipaksa untuk meninggalkan anak, Karna, yang tumbuh menjadi salah satu karakter sentral dalam perperangan besar dari Kurukshetra.

Mantra Surya Stawa

[sunting | sunting sumber]

Om Adityasya Param Jyoti, Rakta Teja Namo'stute, Sweta Pangkaja Madhyasta, Bhaskaraya Namo Stute.

Arti: Om Ya Tuan yang berwujud kemegahan yang agung, putra Aditi, dengan cahaya merah sembah kehadapanmu, dikau yang berstana di tengah teratai putih, sembah kepadamu, pembuat sinar.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Padma Purana - Chap Srishtikhand, section 8
  2. ^ Effectuation of Shani Adoration, pg. 10, at http://books.google.com/books?id=RnzLgxvmOFkC&pg=PA9&dq=shani+karma&cd=2#v=onepage&q=shani%20karma&f=false